tugas isoo
DESCRIPTION
isoTRANSCRIPT
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Mabar Feed Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang industri pakan ternak ayam petelur dan daging. Produk lain yang
dihasilkan oleh PT. Mabar Feed Indonesia berupa pakan ternak udang dan hewan
lainnya. PT. Mabar Feed Indonesia mulanya merupakan bentuk usaha perorangan
yang didirikan oleh Bapak Rachman pada tanggal 15 Maret 1976. Perusahaan ini
didirikan sesuai dengan surat izin dari Kantor Dinas Perindustrian Propinsi
Daerah Tingkat I Sumatera Utara Medan untuk mendirikan dan menjalankan
perusahaan makanan ternak dengan No.14 / PERIND / IV / 76 dengan nomor
kode 3121 / 14 / 2A tertanggal 27 Mei 1976.
Pada awalnya perusahaan ini hanya memproduksi beberapa jenis pakan
ternak untuk ayam potong dan ayam pedaging yang bentuk produk yang
dihasilkan berbentuk pellet. Sejak awal berdirinya perusahaan ini hingga tahun
1980, perusahaan ini menggunakan mesin dan peralatan yang sederhana dalam
proses produksinya. Sejak tahun 1980, perusahaan ini mulai menggunakan mesin-
mesin yang lebih canggih. Pada tanggal 23 Mei 1985, perusahaan ini berubah
nama dari bentuk usaha perseorangan menjadi bentuk Persekutuan Komenditer
(CV) dengan nama CV Mabar. Seiring dengan kemajuan perusahaan, CV Mabar
pun berubah bentuk menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT. Shrimp
Feed Indonesia dan berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tanggal 6
Universitas Sumatera Utara
Juli 1988. Pada tanggal 29 Juli 1988 PT. Shrimp Feed Indonesia akhirnya berubah
nama menjadi PT. Mabar Feed Indonesia. Perubahan status badan hukum
perusahaan pada perusahaan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman RI dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No. C2-175.HT.1.TH
1990 pada tanggal 19 Januari 1990. Pada tahun 2001, asset (aktiva) perusahaan ini
sebesar Rp. 111,72 miliar. Asset (aktiva) per 31 Desember 2005 sebesar 236,40.
Produk yang dihasilkan oleh PT. Mabar Feed Indonesia, dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang cukup signifinikan. Hal ini dapat dilihat dari volume
penjualan dari tahun ke tahun. Tahun pertama produksi yang dihasilkan oleh PT.
Mabar Feed Indonesia mencapai 7.200 ton per tahun. Pada tahun 1988, produksi
PT. Mabar Feed Indonesia sebesar 40.000 ton per tahun meningkat 150 %
menjadi 100.000 ton per tahun pada tahun 1996, kemudian karena pengaruh krisis
moneter produksi turun menjadi 36.000 ton pada tahun 1998. hal ini disebabkan
karena tingginya harga bahan baku dan rendahnya permintaan. Seiring dengan
pulihnya perekonomian nasional maka volume penjualan juga meningkat menjadi
97.000 ton per tahun. Pada tahun 2001 jumlah produksi yang dihasilkan sebesar
145.000 ton per tahun.
Program jangka panjang PT. Mabar Feed Indonesia adalah meningkatkan
volume penjualan hingga mencapai 20.000 ton per-bulan, dengan melaksanakan
diversifikasi produk, penambahan fasilitas produksi dan laboratorium yang
modern serta melakukann aktivitas benchmarking sehingga kualitas pakan ternak
tetap tinggi dan terjaga. Sebagai komitmen terhadap kualitas produksi maka pada
Universitas Sumatera Utara
tanggal 11 Desember 2003, perusahaan ini mendapatkan sertifikat ISO 9001 :
2000 dari Tuvreinahld.
2.2. Lokasi Perusahaan
PT. Mabar Feed Indonesia berlokasi di Jl. Rumah Potong Hewan No. 44 (Jl.
Medan- Belawan KM 9) Desa Mabar Kec. Deli, Medan.
Sejak awal didirikannya hingga tahun 1993 luas tanah perusahaan seluas
11.253,5 m2, termasuk luas tanah untuk rumah pemilik yang terletak
berdampingan dengan pabrik. Namun seiring dengan perkembangan perusahaan
maka sejak tahun 1994 hingga saat ini, luas tanah PT. Mabar Feed Indonesia
mencapai 38.116,5 m2.
2.3. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Mabar Feed Indonesia memproduksi 2 jenis produk pakan ternak utama
yaitu pakan komplit dan pakan konsentrat. Dimana dua jenis produk pakan ternak
ini diklasifikasikan berdasarkan jenis ayam petelur dan pedaging serta umur ayam
tersebut. Adapun produk yang dihasilkan antaranya :
1. Pakan komplit
Pakan ternak jenis komplit adalah pakan ternak yang dapat diberikan langsung
kepada ternak tanpa bahan tambahan dan jenis pakan ternak ini dibagi adalam
dua jenis, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Jenis pakan komplit tepung terdiri dari :
- BR S-06, yaitu pakan ternak untuk ayam petelur broiler starter super yang
umurnya 1-20 hari.
- S-20, yaitu pakan ternak untuk ayam starter petelur yang umurnya 1-45 hari.
- G-16 S, yaitu pakan ternak untuk ayam grower petelur yang umurnya 1,5-4
bulan.
- L-18, yaitu pakan ternak untuk ayam layer petelur super yang umurnya 4 bulan –
dst.
- L-17 S, yaitu pakan ternak untuk ayam layer petelur yang umurnya 4 bulan-dst.
b. Jenis pakan komplit butiran (Crumbles dan Pelet).
- SUPER -1, yaitu pakan ternak untuk ayam broiler starter super yang umurnya 1-
20 hari.
- SUPER -2, yaitu pakan ternak untuk ayam broiler finisher super yang umurnya
21 hari s.d. dijual.
- BR I-01, yaitu pakan ternak untuk ayam broiler starter yang umurnya 1- 20 hari.
- BR II-02, yaitu pakan ternak untuk ayam broiler finisher yang umurnya 21 hari
s.d. dijual.
- CA-03, yaitu pakan ternak untuk ayam starter petelur yang umurnya 1-45 hari.
- PB-04, yaitu pakan ternak untuk ayam grower petelur yang umurnya 1,5 – 4
bulan.
- PC-05, yaitu pakan ternak untuk ayam layer petelur yang umurnya 4 bulan-dst.
Universitas Sumatera Utara
2. Pakan konsentrat
Pakan konsentrat merupakan pakan ternak yang harus ditambahkan lagi dengan
jagung, dedak dan tepung batu dengan komposisi tertentu. Pakan ternak jenis
konsentrat ini berbentuk tepung. Pakan ternak yang termasuk jenis konsentrat
yaitu :
- B-422, yaitu pakan ternak untuk ayam grower yang umurnya 1.5-4 bulan.
- C-424, yaitu pakan ternak untuk ayam layer petelur yang umurnya 4 bulan –dst.
- C-138, yaitu pakan ternak untuk ayam layer petelur yang umurnya 4 bulan –dst.
- MCL- 496, yaitu pakan ternak untuk ayam layer petelur super untuk semua
umur.
- MCL-338, yaitu pakan ternak untuk layer petelur untuk semua umur.
- MCL- 328, yaitu pakan ternak untuk layer petelur untuk semua umur.
Setiap jenis pakan ternak diatas memiliki kandungan nutrisi tersendiri sesuai
dengan formula yang telah ditentukan.
2.5. Organisasi dan Manajemen Perusahaan
2.5.1. Struktur Organisasi
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja untuk mencapai
satu tujuan yang sama dan diantara mereka diberikan pembagian tugas untuk
pencapaian tujuan tersebut. Struktur organisasi merupakan gambaran skematis
tentang hubungan-hubungan dan kerjasama diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian
yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan.
Universitas Sumatera Utara
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perusahaan yang terdiri dari beberapa
bagian aktivitas yang berbeda-beda harus dikoordinasikan sedemikian rupa
sehingga dapat mencapai target dan sasaran perusahaan. Dalam hal
pengorganisasian dari bagian-bagian yang berbeda diperlukan suatu struktur
organisasi yang dapat mempersatukan sumber daya dengan cara yang teratur.
Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang fleksibel dalam arti
hidup, berkembang, bergerak sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi oleh
perusahaan.
Struktur organisasi bagi suatu perusahaan mempunyai peranan yang
penting di dalam menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan.
Pendistribusian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta keselarasan hubungan
satu bagian dengan bagian yang lain dapat digambarkan dalam suatu struktur
organisasi. Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan
koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan masing-masing karyawan dapat
mengetahui dengan jelas darimana perintah itu datang dan kepada siapa harus
dipertanggungjawabkan hasil pekerjaannya.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka struktur
organisasi yang digunakan oleh PT. Mabar Feed Indonesia adalah hubungan
campuran yaitu berbentuk hubungan garis dan fungsional. Dalam menjalankan
struktur organisasinya ada pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staff dan
pelaksana dan dalam melakukan pengambilan keputusan lebih mudah dicapai
Universitas Sumatera Utara
karena anggota-anggota staff yang ahli dalam bidangnya yang dapat memberi
nasehat dan mengerjakan perencanaan yang teliti, koordinasi dapat dengan mudah
dikerjakan karena sudah ada pembidangan masing-masing. Struktur organisasi
PT. Mabar Feed Indonesia dapat dilihat pada gambar 2.1.
Struktur organisasi yang berbentuk hubungan campuran antara garis dan
staf dan fungsional dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Dalam hubungan garis dan staf, bawahan hanya mengenal seorang atasan.
Bawahan tersebut hanya menerima tugas, tanggung jawab, wewenang serta
haknya dari atasannya tersebut. Bentuk staf dapat dilihat antara Direktur
dengan skretari direksi dan internal auditor dan bentuk garis dapat dilihat
antara Direktur dengan Kepala-Kepala Bagian (Logistik, Teknik,Pengawasan
Mutu, Desain PengembanganProduk, Produksi, PPIC, Marketing, Keuangan,
Akuntansi dan Umum).
2. Bentuk hubungan fungsional dijumpai pada Kelompok, Staff, dan Karyawan.
Untuk urusan kepegawaian/personalia, karyawan dapat berhubungan langsung
dengan Kepala Sub Bagian Personalia dan untuk urusan perawatan fasilitas
produk, karyawan dapat berhubungan langsung dengan Kepala Sub Bagian
Perawatan (maintenance). Begitu juga dengan urusan Administrasi, Keuangan
dan Akuntansi, Marketing, PPIC, Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan
Produk, Teknik, dan lain-lain, telah ditetapkan pejabat-pejabat yang mengurusi
dan bertanggung jawab atas fungsi yang dipikulnya. Setiap tingkat dapat saling
berhubungan langsung sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
SEKRETARIS DIREKSI INTERNAL AUDITOR
DIREKTUR OPERASIONAL
WK. DIREKTUR OPERASIONAL
DIREKTUR KOMERSIAL
MANAJER LOGISTIK
MANAJER TEKNIK
MANAJER PENGAWASAN
MUTU
MANAJER DESAIN PENGEMBANGAN
PRODUK
MANAJER PRODUKSI
MANAJER PPIC
MANAJER MARKETING
MANAJER KEUANGAN
MANAJER AKUNTANSI
MANAJER UMUM
KABAG GUDANG
BAHAN BAKU
KABAG GUDANG NON BAHAN BAKU
STAF LOGISTIK
STAF IMPOR
KABAG PERAKITAN &
PEMELIHARAAN
KABAG PEMELIHARAN
OTOMOTIF
KABAG LISTRIK &
KOMUNIKASI
STAF LABORATORIUM
KABAG PRODUKSI
P.UDANG & IKAN
KABAG PRODUKSI P. TERNAK
KABAG GUDANG
PRODUK JADI
STAF PPIC COUNTER SALES
STAF MARKETING
KREDIT KONTROL
LINGKUNGAN HIDUP
STAF KEUANGAN
STAF AKUNTANSI
STAF PERPAJAKAN
KABAG HUMAS
RUMAH TANGGA
KEAMANAN
KASIR
KABAG PERSONALIA
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT.Mabar Feed Indonesia Keterangan gambar :
= Memiliki derajat hubungan yang sama
= Menyatakan adanya hubungan Sumber : PT. Mabar Feed Indonesia
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Organisasi perusahaan merupakan wadah perusahaan yang
mendayagunakan sumber-sumbernya. Wadah ini menetapkan kegiatan yang perlu
dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam
menjalankan suatu organisasi diperlukan personil-personil yang menduduki
jabatan tertentu di dalam organisasi tersebut, dimana masing-masing personil
diberi tugas dan tanggungjawab sesuai dengan jabatannya. Dalam melaksanakan
tugasnya, setiap jabatan diberi gambaran dan batasan tugas serta tanggung jawab
pada masing-masing struktur organisasi.
Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan dalam
struktur organisasi PT. Mabar Feed Indonesia, diantaranya:
1. Direktur Utama
a. Memimpin direktur-direktur lain dan mengkoordinir pekerjanya dalam
memajukan perusahaan.
b. Merencanakan strategi perusahaan, memimpin aktivitas-aktivitas
pembelian, pemasaran, administrasi, serta pengkoordiniran tugas-tugas
tersebut.
c. Mewakili Dewan Komisaris di dalam dan luar perusahaan, berwenang
untuk mengarahkan serta menjalankan perusahaan dengan manajemen
yang baik.
d. Mengesahkan rencana kerja perusahaan secara keseluruhan.
e. Mengambil keputusan dalam penentuan harga pokok dan upah pekerja.
Universitas Sumatera Utara
f. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja/operasi perusahaan pada bidang
PPIC.
g. Bertanggung jawab atas perkembangan dan kemajuan perusahaan.
2. Sekretaris Direksi
a. Mengurus jadwal pertemuan/kegiatan pimpinan
b. Menerima panggilan sebelum disampaikan kepada pimpinan ataupun
karyawan lainnya
c. Menyusun jadwal pertemuan perusahaan
d. Bertanggung jawab kepada Direktur Utama
3. Internal Auditor
a. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama atas implementasi
tentang penerapan ISO 9001-2000
b. Melaksanakan aktivitas untuk memelihara dan meningkatkan standar
ransum mutu.
4. Direktur Operasional
a. Mengadakan perencanaan terhadap pencapaian tujuan perusahaan pada
Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan
Produk dan Produksi.
b. Mengangkat dan mengganti setiap kepala bagian, staff, pegawai dan
karyawan pada Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan Mutu, Desain
Pengembangan Produk dan Produksi.
Universitas Sumatera Utara
c. Mengawasi pelaksanaan rencna kerja/operasi perusahaan pada
Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan
Produk dan Produksi.
d. Meminta dan menilai pertanggungjawaban tiap kepala bagian atas tugas-
tugas yang dibebankan kepada Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan
Mutu, Desain Pengembangan Produk dan Produksi.
e. Bertanggung jawab atas perkembangan dan kemajuan perusahaan.
f. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
5. Direktur Komersial
a. Mengadakan perencanaan terhadap pencapaian tujuan perusahaan pada
Departemen Marketing, Keuangan, Akuntansi dan Umum.
b. Mengangkat dan mengganti setiap kepala bagian, staff, pegawai dan
karyawan pada Departemen Marketing, Keuangan, Akuntansi dan Umum.
c. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja/operasi perusahaan pada
Departemen.
d. Meminta dan menilai pertanggungjawaban tiap kepala bagian atas tugas-
tugas yang dibebankan kepada Departemen Marketing, Keuangan,
Akuntansi dan Umum.
e. Bertanggung jawab atas perkembangan dan kemajuan perusahaan.
f. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
Universitas Sumatera Utara
6. Wakil Direktur Operasional
a. Membantu Direktur Operasional untuk mengadakan perencanaan terhadap
pencapaian tujuan perusahaan pada Departemen Logistik, Teknik,
Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan Produk dan Produksi.
b. Membantu Direktur Operasional untuk mengangkat dan mengganti setiap
kepala bagian, staff, pegawai dan karyawan pada Departemen Logistik,
Teknik, Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan Produk dan Produksi.
c. Membantu Direktur Operassional untuk mengawasi pelaksanaan rencana
kerja/operasi perusahaan pada Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan
Mutu, Desain Pengembangan Produk dan Produksi.
d. Membantu Direktur Operasional untuk meminta dan menilai
.pertanggungjawaban tiap Kepala Bagian atas tugas-tugas yang
dibebankan kepada Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan Mutu,
Desain Pengembangan Produk dan Produksi.
e. Bertanggung jawab atas perkembangan dan kemajuan perusahaan.
f. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
7. Manajer Logistik
a. Membuat penjadwalan pemesanan bahan baku.
b. Menentukan jumlah bahan baku yang dipesan.
c. Bertanggung jawab kepada Direktur Komersial.
8. Manajer Teknik
a. Memperhitungkan dan merencanakan kebutuhan suku cadang (spare part)
untuk peralatan produksi.
Universitas Sumatera Utara
b. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan mesin dan peralatan
untuk kegiatan produksi.
c. Menetapkan jadwal perawatan (maintenance) mesin dan peralatan
produksi.
d. Bertanggung jawab kepada Direktur Komersial.
9. Manajer Pengawasan Mutu
a. Memeriksa dan mengawasi kondisi bahan-bahan sebelum diolah, pada saat
proses produksi berlangsung sampai pada produk jadi agar
didapatkanproduk yang memenuhi standar.
b. Memantau dan mengawasi kegiatan laboratorium dan bertanggung jawab
atas pengembangan dan kelangsungan kegiatan laboratorium.
c. Membuat laporan hassil pemeriksaan dan pengujian bahan baku seperti
kadar protein, lemak, air dan debu dan juga produk jadi secara periodik.
d. Bertanggung jawab kepada Direktur Operasional.
10. Manajer Desain Pengembangan Produk
a. Mengembangkan dan meningkatkan penampilan produk dengan
memperbaiki desain dan warna sesuai dengan selera konsumen.
b. Melakukan diversifikassi produk.
c. Bertanggung jawab kepada Direktur Operasional.
11. Manajer Produksi
a. Merencanakan dan mengatur kegiatan produksi perusahaan agar sesuai
dengan spesifikasi dan standar mutu yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui
kekurangan dan penyimpangan yang terjadi.
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan produksi sesuai dengan
jadwal produksi.
d. Bertanggung jawab kepada Direktur Operasional.
12. Manajer PPIC
a. Bertugas dalam mengendalikan proses produksi yang berlebih.
b. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
13. Manajer Marketing
a. Menganalisis kegiatan pasar guna mendapatkan tingkat kebutuhan
konsumen dan tingkat persaingan serta melakukan pengembangan
pemasaran dari hasil riset pasar yang telah ditetapkan.
b. Menentukan rencana kebijakan dan bekerja sama dengan distributor dalam
menentukan strategi pemasaran yang mencakup jumlah dan jenis produk
yang akan dipasarkan, melakukan penetapan harga, distribusi dan promosi.
c. Menentukan rencana anggaran biaya pemasaran.
d. Bertanggung jawab kepada Direktur Komersial.
14. Manajer Keuangan
a. Menyiapkan dan mengelola sumber-sumber keuangan yang ada secara
efektif.
b. Mengelola keuangan perusahaan untuk menjamin provosi atas dana untuk
kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek yang ekonomis.
Universitas Sumatera Utara
c. Memelihara hubungan kerja yang baik dengan bank atau badan-badan lain
yang berhubungan dengan aspek keuangan perusahaan.
d. Bertanggung jawab kepada Direktur Komersial.
15. Manajer Akuntansi
a. Merumuskan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana keuangan dan
anggaran belanja, pelaporan akuntansi perusahaan, pengolahan dana dan
penaksiran, serta pajak dan asuransi.
b. Menyiapkan data aplikasi untuk kebutuhan kredit.
c. Meminta pertanggungjawaban bagian kas dan pembukuan atas tugas-tugas
yang dilimpahkan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kas dan
pembukuan.
d. Bertanggung jawab kepada Direktur Komersial.
16. Manajer Umum
a. Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan dalam bidang umum dan
personalia.
b. Menyeleksi dan menempatkan para pegawai sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhan perusahaan.
c. Mewakili perusahaan dalam menghadapi masalah perburuhan.
d. Bertanggung jawab kepada Direktur Komersial.
17. Kepala Bagian Gudang Bahan Baku
a. Melakukan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang di gudang.
b. Melakukan perencanaan order pembelian barang yang diketahui oleh
Manajer Logistik dan Pembelian.
Universitas Sumatera Utara
c. Bertanggung jawab atas keamanan barang-barang yang ada dalam gudang.
d. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Logistik.
18. Kepala Bagian Gudang Non Bahan Baku
a. Melakukan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang di gudang.
b. Melakukan perencanaan order pembelian barang yang diketahui oleh
Manajer Logistik dan Pembelian.
c. Bertanggung jawab atas keamanan barang-barang yang ada dalam gudang.
d. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Logistik.
19. Kepala Bagian Perakitan dan Pemeliharaan Mesin
a. Mengkoordinir dan menjadwalkan pelaksanaan pemeliharaan mesin-mesin
produksi dan fasilitas lainnya.
b. Bertanggung jawab atas pemeliharaan mesin-mesin dan faslitas lainnya.
c. Bertanggung jawab kepada Manager Teknik.
20. Kepala Bagian Pemeliharaan Otomotif
a. Melakukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk memelihara alat-
alat kendaraan.
b. Bertanggung jawab dalam pengurutan, pengangkatan, pemindahan dan
pemberhentian karyawan pada bagiannya.
c. Bertanggung jawab kepada Manajer Operasional.
21. Kepala Bagian Listrik dan Telekomunikasi
a. Merencanakan perawatan dan pemeliharaan berskala terhadap pembangkit
listrik dan power house perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
b. Memeriksa dan mengawasi pengadaan listrik untuk kelancaran seluruh
kegiatan perusahaan.
c. Melaksanakan kegiatan perbaikan sarana perusahaan.
d. Bertanggung jawab kepada Manager Teknik.
22. Staff Laboratorium
a. Kepala Bagian Laboratorium bertanggung jawab atas segala hasil
penelitian sampel dari produk yang akan dipasarkan sehingga dapat
diketahui apakah produk tersebut sesuai dengan standar mutu yang
diinginkan dan para konsumen nantinya merasa puas.
23. Kepala Bagian Produksi Pakan Udang dan Ikan
a. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
produksi pada produk pakan udang dan ikan.
b. Bertanggung jawab kepada Manajer Produksi.
24. Kepala Bagian Produksi Pakan Ternak
a. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
produksi pada produk pakan ternak.
b. Bertanggung jawab kepada Manajer Produksi.
25. Kepala Bagian Gudang Produk Jadi
a. Melakukan penerimaan, pemeriksaan, penyimpanan dan pengeluaran
barang pada gudang produk jadi.
b. Bertanggung jawab kepada Manajer Produksi.
26. Staff Logistik
a. Menentukan jumlah bahan baku yang dibeli.
Universitas Sumatera Utara
b. Merencanakan jumlah order permintaan bahan baku yang disetujui oleh
Manajer Logistik.
c. Bertanggung jawab terhadapa Manajer Logistik.
27. Staff Impor
a. Bertanggung jawab terhadap jumlah bahan yang akan dibeli.
b. Bertanggung jawab terhadapa Manajer Logistik.
28. Staff PPIC
a. Membantu Manajer Produksi dalam mengendalikan proses produksi.
b. Bertanggung jawab terhadap Manajer PPIC.
29. Kasir
a. Membantu fungsi tugas Manajer Marketing seperti penerimaan order,
pengiriman barang dan pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan
marketing.
b. Bertanggung jawab kepada Manajer Marketing.
30. Staff Marketing
a. Melakukan hubungan dengan rumah tangga, keamanan dan lingkungan
hidup.
b. Bertanggung jawab terhadap Manajer Umum.
31. Staff Keuangan
a. Membukukan setiap transaksi dan mencatat seluruh penerimaan dann
pengeluaran untuk kegiatan perusahaan dalam catatan harian.
b. Bertanggung jawab terhadapa Manajer Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
32. Kasir
a. Melakukan transaksi pembelian dengan konsumen.
b. Bertanggung jawab terhadapa Manajer Keuangan.
33. Kredit Kontrol
a. Menyiapkan data aplikasi untuk kebutuhan kredit.
b. Bertanggung jawab terhadapa Manajer Keuangan.
34. Staff Akuntansi
a. Membantu Manajer Akuntansi dalam mengadakan penerimaan dan
pengeluaran kas serta menutup kas setiap hari.
b. Menyimpan bukti-bukti transaksi dan dokumen-dokumen keuangan
perusahaan.
c. Bertanggung jawab terhadapa Manajer Keuangan.
35. Staff Perpajakan
a. Bertanggung jawab dalam menghitung pajak penghasilan perusahaan.
b. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Akuntansi.
36. Kepala Bagian Humas
a. Bertanggung jawab dalam menjalin hubungan baik dengan masyarakat,
rumah tangga dan keamanan perusahaan.
b. Bertanggung jawab kepada Manajer Umum.
37. Kepala Bagian Personalia
a. Bertanggung jawab dalam penerimaan karyawan.
b. Bertanggung jawab dalam melatih dan memberi pendidikan khusus kepada
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
c. Bertanggung jawab kepada Manajer Umum.
38. Bagian Rumah Tangga
a. Bertanggung jawab kepada Manajer Umum
39. Bagian Keamanan
Bertugas dalam mengawasi keamanan di kawasan pabrik. Memperhatikan
keluar masuknya truk yang mengangkut pakan ternak serta tamu yang datang
dari luar pabrik.
40. Bagian Lingkungan Hidup
Bertanggung jawab terhadap hubungan perusahaan dengan masyarakt
setempat dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup setempat yang
dipengruhi oleh perusahaan.
2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.5.3.1. Jumlah Tenaga Kerja
Dalam menjalankan tugasnya, PT. Mabar Feed Indonesia mempekerjakan
tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung
adalah tenaga kerja yang bekerja di lantai produksi pakan ternak di dalam pabrik.
Tenaga kerja tidak langsung adalah pekerja yang bekerja di luar pabrik. Jumlah
tenaga kerja pada PT. Mabar Feed Indonesia adalah 216 orang. Alokasi tenaga
kerja di PT. Mabar Feed Indonesia pada Tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Alokasi Tenaga Kerja
No. Jabatan Jumlah(Orang) 1. Direktur Utama 1 2. Sekretaris Direksi 1 3. Internal Auditor 1 4. - Direktur Operasional 1 - Wakil Direktur Operasional 1
5. Direktur Komersial 1 6. Departemen Logistik 1 - Kabag Gudang Bahan Baku 1 - Kabag Gudang Non Bahan Baku 1 - Staff Logistik 1 - Staff Impor 1 - Karyawan 6
7. Departemen Teknik - Kabag. Perakitan dan Pemeliharaan Mesin 1
- Kabag. Pemeliharaan Otomotif 1 - Kabag. Listrik dan Telekomunikasi 1 - Karyawan 12
8. Departemen Desain Pengembangan Produk - Manajer Desain Pengembangan Produk 1 - Karyawan 5
9. Departemen Produksi - Manajer Produksi 1
- Kabag. Produksi Pakan Udang dan Ikan 1 - Kabag. Produksi Pakan Ternak 1 - Kabag. Gudang Produk Jadi 1 - Karyawan 108
10. Departemen PPIC - Manajer PPIC 1 - Staff PPIC 1 - Karyawan 9
11. Departemen Marketing - Manajer Marketing 1 - Counter 1 - Staff Marketing 1 - Karyawan 15
12. Departemen Keuangan - Manajer Keuangan 1 - Staff Keuangan 1 - Kasir 3 - Kredit Kontrol 2 - Karyawan 8
13. Departemen Akuntansi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Alokasi Tenaga Kerja (Lanjutan)
No. Jabatan Jumlah(Orang) - Manajer Akuntansi 1 - Staff Akuntansi 1 - Staff Perpajakan 1 - Karyawan 5
14. Departemen Personalia dan Umum - Manajer Umum 1 - Kabag. Humas Hubungan Rumah Tangga 1 - Kabag. Humas Hubungan Keamanan 1 - Kabag. Humas Hubungan Lingk. Hidup 1 - Kabag. Personalia 1
15. Keamanan/Satpam 8 Total 216
Sumber: PT. Mabar Feed Indonesia
2.5.3.2. Jam Kerja
Jam kerja di PT. Mabar Feed Indonesia untuk semua karyawan adalah
sama, baik karyawan kantor, produksi dan petugas satpam/keamanan yang terdiri
dari satu shift kerja. Adapun rician jam kerja tersebut sebagai berikut:
1. Hari Senin s/d Jumat
− Pukul 08.00-12.00 WIB : Kerja Aktif
− Pukul 12.00-13.00 WIB : Istirahat
− Pukul 13.00-16.00 WIB : Kerja Aktif
− Pukul 16.00-18.00 WIB : Jam Kerja Lembur
2. Hari Sabtu
− Pukul 08.00-12.00 WIB : Kerja Aktif
− Pukul 12.00-13.00 WIB : Istirahat
− Pukul 13.00-14.00 WIB : Kerja Aktif
Universitas Sumatera Utara
− Pukul 14.00-18.00 WIB : Jam Kerja Lembur.
2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
2.5.4.1. Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan di PT. Mabar Feed Indonesia dibedakan atas tiga jenis,
yaitu:
1. Upah Bulanan
Upah bulanan diberikan kepada karyawan kantor dan petugas
keamanan/satpam. Dalam hal ini upah dibayar setiap akhir bulan.
2. Upah Harian
Upah harian diberikan kepada karyawan lantai produksi, kecuali bagian
pencampuran (mixing). Upah dibayarkan setiap hari pada saat jam kerja aktif
berakhir.
3. Upah Borongan
Upah borongan hanya diberikan kepada karyawan di bagian pencampuran
(mixing). Para pekerja borongan membentuk kelompok-kelompok kerja terdiri
dari sepuluh orang setiap kelompok. Upah dibayarkan dua kali sebulan yaitu,
awal bulan dan pertengahan bulan. Jika terjadi hari libur maka upah dibayarkan
sehari lebih cepat.
Universitas Sumatera Utara
2.5.4.2. Fasilitas Pendukung
Fasilitas-fasilitas lainnya yang diberikan perusahaan kepada karyawan,
diantaranya:
1. Upah Lembur
Upah lembur diberikan kepada karyawan kantor dan karyawan lantai produksi
yang bekerja melebihi batas jam kerja aktif.
2. Tunjangan Jabatan
Tunjangan jabatan diberikan sebagai pelengkap gaji pokok untuk karyawan
yang memiliki jabatan tertentu karena memegang peranan dan tanggung jawab
yang khusus.
3. Tunjangan Hari Raya (THR)
THR (Tunjangan Hari Raya) diberikan setiap tahun kepada karyawan yang
telah bekerja selama satu tahun dalam rangka merayakan hari raya dan tahun
baru. THR (Tunjangan Hari Raya) dibayar sebesar gaji satu bulan.
4. Uang Transportasi
Uang transportasi diberikan kepada karyawan pada saat menerima gaji di
akhir bulan. Besar uang transportasi tergantung kepada kedudukan karyawan
di perusahaan.
5. Fasilitas Pengobatan
Bagi karyawan-karyawan yang mengalami kecelakaan kerja, maka pihak
perusahaan menanggung segala biaya pengobatan selama karyawan sakit.
Universitas Sumatera Utara
6. Cuti
Cuti diberikan kepada karyawan untuk menghilangkan rasa jenuh selama
bekerja di perusahaan. Cuti dapat diambil setiap tahun dan jika cuti tidak
diambil dalam setahun maka cuti tersebut akan dianggap hangus.
7. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
Jaminan social tenaga kerja yang dikenal dengan Asuransi Tenaga Kerja
(ASTEK) merupakan suatu bentuk asuransi yang dibuat oleh pemerintah untuk
melindungi tenaga kerja. ASTEK terdiri dari empat jenis jaminan, yaitu:
a. Jaminan Kecelakaan Kerja
Jaminan kecelakaan kerja diberikan jika tenaga kerja mengalami
kecelakaan ketika sedang bekerja. Jaminan kecelakaan kerja diberikan
dalam bentuk sumbangan oleh pemerintah sebesar 0,89% dari gaji satu
bulan.
b. Jaminan Hari Tua
Jaminan hari tua diberikan kepada tenaga kerja yang pension pada umur
55 tahun. Besarnya dana pension yang diberikan tergantung kepada masa
tenaga kerja di perusahaan.
c. Jaminan Kematian
Jaminan kematian diberikan apabila tenaga kerja meninggal dunia sewaktu
melakukan pekerjaan atau tidak melakukan pekerjaan.
d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan diberikan oleh perusahaan kepada
tenaga kerja dan keluarganya. Bagi tenaga kerja yang belum berkeluarga,
Universitas Sumatera Utara
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan adalah 3% dari gaji satu bulan,
sedangkan bagi yang sudah berkeluarga (maksimal tiga orang anak) adalah
6% darri gaji satu bulan. Pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja
dilaksanakan di rumah sakit yang ditunjuk oleh perusahaan.
8. SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia)
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) merupakan wadah untuk
menampung keluhan dan aspirasi tenaga kerja, seperti tuntutan kenaikan gaji,
masalah jam kerja yang tidak sesuai dengan besarnya gaji, kebijakan
perusahaan yang merugikan tenaga kerja, dan lain-lain. SPSI akan
menampung semua keluhan dan aspirasi tenaga kerja dan mengusahakan
mencari solusinya dengan bekerja sama dengan pimpinan perusahaan dan
Departemen Tenaga Kerja.
2.5. Proses Produksi
2.5.1. Standar Mutu Produk
Produk yang dihasilkan PT. Mabar Feed Indonesia harus mengikuti syarat
yang telah ditetapkan oleh Departemen Pertanian yaitu Standar Ransum
berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Standar mutu bagi makanan ternak
ayam sesuai SNI dapat dilihat pada tabel 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Standar Mutu Bagi Makanan Ternak Ayam Sesuai SNI
No Jenis Komoditi Kadar Air
Maks (%)
Protein Kasar (%)
Lemak Kasar Maks (%)
Serat Kasar Maks (%)
Abu (%)
Calsium (%)
Phosphor (%)
Altoksin Maks (ppb)
ME Min (Kka/kg)
Asam Amino (Min %) Kode SNI
Total Tersedia Lisin Metionin Metionin*
Sistin A
1.
2.
3.
B
1.
2.
C
1. 2. 3.
D
1.
2. 3.
AYAM RASA PETELUR Anak (Layer Grower) Dewasa (Layer Grower) Layer AYAM RAS PEDAGING Anak (Boiler Starter) Broiler (Finisher) PUYUH PETELUR Pemula (Starter) Dara (Grower) Layer ITIK PETELUR Meri (Starter)
- Gol A - Gol B
Dara (Grower) Layer
14
14
14
14
14
14 14 14
14 14 14 14
18.5-20.0
13.5-16.0
15.0-18.0
18.0-23.0
18.0-22.0
Min 24 Min 20 Min 22
Min 22 Min 18 Min 15 Min 18
2.5-7.0
2.5-7.0
2.5-7.0
2.5-7.0
2.0-7.0 Min 2.80 Min 2.80 Min 3.96
Min 3.50 Min 3.50 Min 3.50 Min 3.50
6.5
7.0
7.0
5.0
5.5
4.5 5.0 6.0
5.5 5.5 7.0 7.5
5.0-8.0
5.0-8.0
10.0-14.0
5.0-8.0
5.0-8.0
Maks 8.0 Maks 8.0
Maks 10.0 Maks 8.0 Maks 8.0 Maks 8.0
Maks 14.0
0.90-1.20
0.90-1.20
3.25-4.00
0.90-1.20
0.90-1.20
0.80-1.00 0.80-1.00 3.25-4.00
0.60-1.06 0.60-1.06 0.60-1.06 3.25-4.00
0.65-0.90
0.65-0.90
0.65-0.90
0.70-1.00
0.70-1.00
Min 0.60 Min 0.60 Min 0.60
Min 0.60 Min 0.60 Min 0.60 Min 0.60
- - - - -
Min 0..40 Min 0..40 Min 0..40
Min 0..40 Min 0.35 Min 0..40 Min 0..40
50
50
60
50
60
40 40 40
20 20 20 20
- - - - -
2900 2700 2900
3000 3000 2700 2600
0.90
0.65
0.78
1.10
0.90
1.15 1.00 0.86
0.96 0.90 0.75 0.70
0.40
0.30
0.38
0.50
0.10
0.40 0.35 0.30
0.41 0.36 0.35 0.35
- - - - -
0.80 0.70 0.65
0.80 0.75 0.65 0.65
SNI 01-3927-1995
SNI 01-3928-1995
SNI 01-3930-1995
SNI 01-3931-1995
SNI 01-3905-1995
SNI 01-3906-1995 SNI 01-3907-1995 SNI 01-3908-1995
SNI 01-3909-1995 SNI 01-3910-1995 SNI 01-3911-1995 SNI 01-3912-1995
Sumber : PT. Mabar Feed Indonesia
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Bahan Yang Digunakan
Dalam menghasilkan produk pakan ternak ayam dengan mutu yang baik
digunakan bahan-bahan yang mengandung zat-zat makanan yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan ternak yang mengkonsumsinya. Untuk menghasilkan
produk tersebut, dibutuhkan bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong.
Bahan baku ialah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dan
berperan dalam penentuan mutu produk. Bahan tambahan adalah bahan yang
ditambahkan untuk meningkatkan kualitas produk dan digunakan sebagai
pelengkap pada produk akhir, biasanya untuk pengemasan produk. Bahan
penolong digunakan untuk mendukung proses produksi agar proses produksi
berjalan lancar, tetapi tidak tampak pada produk akhir.
2.5.2.1. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi pakanternak di PT.
Mabar Feed Indonesia adalah :
1. Jagung
Jagung merupakan sumber bahan baku utama dalam pakan ternak karena
memberikan energi metabolisme terbesar. Jenis jagung yang dipakai adalah
jagung kuning. Jagung digunakan sekitar 40-50%.
Universitas Sumatera Utara
2. Bungkil Kacang Kedelai
Bungkil Kacang Kedelai merupakan hasil ikutan dari proses pengambilan
minyak kacang mengandung sumber protein nabati terbesar bagi hewan.
Bungkil kacanng kedelai yang digunakan sebanyak 18-38%
3. Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa adalah hasil ikutan dari proses pengambilan minyak kelapa.
Bungkil Kelapa sebagai bahan baku makanan ternak dapat menghasilkan energi
yamg timggi. Diantara bahan baku, bungkil kelapa yang mempunyai kadar
protein paling rendah dan kandungan serat kasar yang cukup tinggi sehingga
diketahui bahan baku ini sangat potensial untuk meningkatkan kualitas ayam
pedaging. Bungkil kelapa digunakan kurang dari 15%.
4. Dedak Halus
Dedak halus yang dimaksud adalah campuran pecahan kulit gabah/padi dan
sedikit pecahan kulit beras. Dedak halus mengandung kalori yang cukup tinggi,
serat kasar, dan sedikit protein. Dedak halus digunakan sekitar 10-20%.
5. Tepung Ikan
Tepung ikan mengandung protein, lemak, dan kalsium yang sangat tinggi.
Bahan baku ini termasuk bahan baku yang diimpor karena di Indonesia sendiri
masih belum mampu. Tepung ikan digunakan sekitar 4-11%.
6. Tepung Batu Kapur
Tepung batu kapur berfungsi sebagai alat pembantu didalam pencernaan dan
sumber kalsium (Ca) bagi ternak. Bahan baku ini berasal dari kulit kerang atau
batu – batuan gunung. Batu kapur yang dibutuhkan sekitar 2-5%.
Universitas Sumatera Utara
7. Dikalsium Fospat (Dicalsium Phospate / DPC)
DCP merupakan bahan untuk melengkapi kebutuhan kalsium dan phosphate
bagi ternak. DCP yang dibutuhkan adalah 1-2%.
8. Corn Gluten Meal
Corn Gluten Meal merupakan hasil fermentasi jagung, dimana kadar proteinnya
sangat tinggi mencapai 61%. Corn Gluten Meal yang digunakan sekitar 2-4%.
9. CPO (Crude Palm Oil)
CPO digunakan sebagai bahan pembantu untuk menambah kalori bagi ternak.
10.Tepung Bulu
Bulu unggas memiliki kandungan sebagai sumber protein hewani dan kaya
akan asam amino esensial. Bulu unggas yang digunakan dalam peroses
produksi disuplasi dalam bentuk tepung dan siap digunakan.
11. Tepung Daging
Tepung daging di gunakan sebagai pengganti tepung ikan karena memiliki
kandungan protein kasar yang sebanding dengan tepung ikan. Tepung daging
juga disuplai dalam bentuk tepung dan siap digunakan.
12. Tepung Sawi
Tepung sawi mengandung protein yang cukup tinggi. Tepung sawi digunakan
sekitar 2-5%.
13. Vitamin dan Mineral
Vitamin ditambahkan untuk meningkatkan kualitas pakan ternak. Vitamin
yang digunakan yaitu vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D3, E, K, biotin, asam
folat, niasin, asam pantotenat, kolin klorida, metionim, dan 1ysin. Mineral
Universitas Sumatera Utara
yang digunakan mangan, besi sulfat, tembaga, magnesium, seng, iodine,
selenium dan kolbalt.
14. Obat-obatan seperti anti oksidan, anti jamur dan toksin serta antibiotik.
15. CPO (Crude Palm Oil) yang akan ditambahkan bersamaan dengan obat-
obatan.
2.5.2.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi pakan ternak di
PT. Mabar Feed Indonesia adalah karung plastik untuk membukus produk jadi
dan benang jahit untuk menutup kemasan produk jadi.
2.5.2.3. Bahan Penolong
Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi pakan ternak di
PT. Mabar Feed Indonesia adalah air yang dipanaskan menjadi uap panas dan
dialirkan untuk mengepres bahan hasil pencampuran agar padat untuk selanjutnya
dibentuk menjadi pellet.
2.5.3. Uraian Proses
Urutan proses pembuatan pakan ayam yang terjadi PT. Mabar Feed
Indonesia adalah pengeringan (drying), penggilingan (milling), pencampuran
(mixing), pembutiran (pelleting), pendinginan (cooling), penghancuran
(crumbling), pengayakan (screening) dan pengemasan (packing).
Universitas Sumatera Utara
2.5.3.1. Pengeringan (Drying)
Dari semua jenis bahan baku yang ada, yang mengalami proses
pengeringan hanya jagung. Bahan baku lain tidak mengalami proses pengeringan
karena dipasok dengan kadar air yang telah sesuai dengan yang dibutuhkan.
Dalam keadaan normal, umumnya jagung memiliki kadar air 17-20 %.
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air jagung ≤ 16%. Jagung
berkadar air ≥ 16% tidak tahan lama disimpan karena terjadi proses penjamuran.
Untuk jagung memiliki proses yang lain dari jika dibandingkan dengan
bahan baku yang lain sebelum masuk ke dalam penampungan sementara pada
proses produksi di lantai produksi. Sebelum dikeringkan, terlebih dahulu jagung
ditimbang di bagian penerimaan (receiving), untuk mengetahui berapa jumlah
bahan baku jagung yang masuk dan petugas pengawas mutu (quality control)
mengambil sampel yang akan diperiksa kadar airnya di laboratorium. Selanjutnya
jagung diayak di mesin pengayak jagung basah untuk memisahkan biji jagung
dengan sampah-sampah, seperti tungkul jagung, batu, pasir, tali plastik dan
kotoran lainnya. Kemudian diteruskan ke penampungan jagung basah (chamber)
sementara dengan conveyor dan elevator untuk selanjutnya dikeringkan.
Pengeringan dapat berlangsung karena adanya udara panas yang
disemburkan oleh blower secara merata di dalam mesin pengering PT. Mabar
Feed Indonesia menggunakan mesin pengering yang semi otomatis dan
terkomputerisasi sehingga suhu dan waktu dapat diatur untuk memperoleh kadar
air jagung yang sesuai dengan standar yang ditentukan. Setelah dikeringkan,
Universitas Sumatera Utara
jagung dibawa ke silo jagung kering sebagai tempat penyimpanan sementara agar
kadar air tetap terjaga.
2.5.3.2. Penggilingan (Milling)
Proses penggilingan dilakukan terhadap bahan baku berbentuk butiran,
yaitu jagung, bungkil kelapa dan bungkil kacang kedelai untuk diolah menjadi
tepung halus. Sebelum digiling bahan disaring dengan scanner yang di dalamnya
dipasang magnet untuk memisahkan bahan dari benda-benda logam halus yang
dapat mengakibatkan rusaknya mesin giling.
Bahan-bahan halus hasil penggilingan kemudian disimpan sementara di
dalam Bin (chamber) dengan conveyor dan elevator untuk proses selanjutnya.
2.5.3.3. Pencampuran (Mixing)
Pencampuran bertujuan untuk mencampur semua bahan baku dan bahan
tambahan dengan komposisi tertentu untuk menjadi pakan. Pencampuran
dilakukan berdasarkan formula atau ramuan pakan ternak yang akan diproduksi.
Sebelum dicampur semua bahan ditimbang dengan timbangan otomatis yang
terdapat diatas mesin pencampur dan kemudian dicurahkan ke dalam mesin
pencampur (mixer) untuk dicampur dan diaduk dengan CPO (Crude Palm Oil),
obat-obatan, vitamin dan mineral.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3.4. Pembutiran (Pelleting)
Pembutiran bertujuan untuk membetuk hasil pencampuran menjadi bentuk
pellet, hasil pencampuran terlebih dahulu dipanaskan dengan uap panas bersuhu
980 yang dialirkan ke dalam chamber pellet sehingga bentuk bahan tersebut
menajadi bubur panas. Bubur panas ini kemudian dialirkan menuju hygieneser
yang suhunya 920 dan bertujuan untuk menghigieniskan pakan, kemudian
dialirkan menuju cetakan berbentuk lingkaran dengan saringan berdiameter 3-5
mm disisinya yang terdapat di ujung mesin pellet dan ditekan/dipress keluar
melalui saringan tersebut. Hasil pengepresan adalah pakan berbentuk bulat
memanjang dengan diameter yang sesuai dengan diameter saringan pellet.
Selanjutnya, pakan dipotong sesuai ukuran oleh pisau-pisau yang bergerak secara
otomatis. Hasil dari proses ini berbentuk butiran-butiran yang disebut pellet.
Pellet kemudian dialirkan melalui pipa ke mesin pendinginan (cooler).
2.5.3.5. Pendinginan (cooler)
Pendinginan bertujuan untuk mendinginkan pellet dan mengurangi
kelembaban pada pellet akibat dipanaskan dengan uap panas di chamber pellet.
Karena pellet yang masih panas dan mengandung kadar air tinggi akan mudah
terserang jamur sehingga produk tidak tahan lama.
Pellet didinginkan di mesin pendingin (cooler) dengan bantuan dua
blower, blower pertama mengalirkan udara dingin ke pellet, sedangkan blower
kedua menghisap dan mengalirkan udara panas ke udara bebas. Serpihan atau
debu halus dari pellet yang telah dingin akan dihisap oleh suatu alat penghisap
Universitas Sumatera Utara
debu (cyclone) yang terdapat pada mesin pendingin dan dialirkan kembali ke
chamber pellet untuk diproses ulang.
2.5.3.6. Penghancuran (Crumbling)
Proses ini khusus digunakan untuk produk crumble. Penghancuran
bertujuan untuk menghancurkan pellet menjadi butiran-butiran yang lebih kecil
dan halus yang disebut crumble. Selanjutnya crumble dibawa ke mesin pengayak
dengan elevator.
2.5.3.7. Pengayakan (Screening)
Proses pengayakan untuk memisahkan crumble yang sesuai dengan ukuran
dengan yang melebihi ukuran. Ukuran saringan yang digunakan pada mesin
pengayak adalah 4 dan 6 mesh. Pakan yang sesuai ukurannya langsung
dicurahkan ke penampungan untuk dikemas, sedangkan yang melebihi ukuran
dibawa kembali ke chamber pellet untuk diproses ulang.
2.5.3.8. Pengemasan (Packing)
Produk jadi, baik berupa tepung maupun butiran (pellet), dicurahkan dari
tempat penampungan (bin) masing-masing ke dalam karung plastik sambil
ditimbang di timbangan manual dengan berat 50kg tiap karung. Kemasan produk
jadi kemudian dijahit dengan mesin jahit secara otomatis dan diangkut ke gudang
produk jadi dengan forklift.
Universitas Sumatera Utara
Block diagram proses produksi PT. Mabar Feed Indonesia dapat dilihat
pada gambar 2.2.
2.6. Mesin dan Peralatan
2.6.1. Mesin Produksi
Mesin mesin yang digunakan dalam proses produksi adalah :
1. Mesin Pengayak Jagung
a. Fungsi : Memisahkan jagung basah dari sampah-sampah, seperti tungkul
jagung, batu, pasir, tali plastik dan kotoran lain.
b. Spesifikasi Teknik
- Kapasitas : 15 ton/jam
- Ukuran mesh :
Spesifikasi Pendukung
- Elektromotor
Daya : 2 hp
Tegangan : 380 v
Arus : 3 A
2. Mesin Pengering
a. Fungsi : Menurunkan kadar air jagung hingga ≤ 16%.
b. Spesifikasi Teknik :
Merek : Hitaci
Type : batch
Kapasitas : 20 ton/ jam
Universitas Sumatera Utara
Pengeringan
Penggilingan
Pencampuran
Pembutiran
Pendinginan
Penghancuran
Pengayakan
Pengemasan
Gambar 2.2. Block Diagram Proses Produksi di PT. Mabar Feed Indonesia
Universitas Sumatera Utara
c. Spesifikasi Pendukung :
- Elektromotor
Daya : 22 kw
Tegangan : 43 A
Kecepatan : 1450 rpm
Arus : 380 V
Jumlah : 1 unit
3. Mesin Penggiling
a Fungsi : Menggiling jagung, bungkil kelapa dan bungkil kacang kedelai
menjadi tepung halus.
b. Spesifikasi teknik :
. - Merek : Muyang Shuidi King 968
Kecepatan: 1468 rpm
Kapasitas : 10 ton/ jam
Jumlah : 2 unit
- Merek : Qing Jiang
Kecepatan : 2970 rpm
Kapasitas : 10 ton/ jam
Jumlah : 2 unit
c. Spesifikasi pendukung
- Elektromotor
- Daya : 132 kw
Arus : 380 V
Universitas Sumatera Utara
Tegangan : 235 A
- Daya : 75 kw
Arus : 380 V
Tegangan : 140 A
4. Mesin Pencampur
a. Fungsi : Mencampur/mengaduk semua bahan baku dan tambahan menjadi
pakan.
b. Spesifikasi teknik :
Merek : LOCAL
Kapasitas : 40 ton/ jam
Waktu yang dibutuhkan : ± 3 menit
c. Spesifikasi pendukung :
- Elektromotor
Daya : 37 kw
Tegangan : 380 v
Arus : 56,2 A
Jumlah : 2 unit
5. Mesin Pembutiran
a. Fungsi : Membentuk hasil pencampuran menjadi pellet.
b. Spesifikasi teknik :
Merek : CPM dan NORVIDAN
Kapasitas : 10 ton/ jam
Kecepatan : 1485 rpm
Universitas Sumatera Utara
Ukuran saringan : 3-5 mm
c. Spesifikasi pendukung :
- Elektromotor
Daya : 160 kw
Tegangan : 380 v
Arus : 296 A
Jumlah : 3 unit
6. Mesin Pendingin
a. Fungsi : Mendinginkan pellet dan menghilangkan kelembaban pada pellet.
b. Spesifikasi teknik :
Merek : -
Kapasitas : 40 ton/ jam
c. Spesifikasi pendukung
- Elektromotor
Daya : 2,2 kw
Tegangan : 220 v
Arus : 4,72 A
Jumlah : 3 unit
7. Mesin Penghancur
a. Fungsi : Memecahkan pellet menjadi butiran-butiran kecil (crumble).
b. Spesifikasi teknik :
- Merek : CPM
Kecepatan : 1450 rpm
Universitas Sumatera Utara
- Merek : Roxwell Engineering
Kecepatan : 1460 rpm
c. Spesifikasi pendukung :
Elektromotor
- Daya : 15 kw
Arus : 380 V
Tegangan : 29 A
- Daya : 18,5 kw
Arus : 380 V
Tegangan : 35,9 A
Jumlah : 3 unit
8. Mesin Pengayak
a. Fungsi : Mengayak hasil penghancuran dan menyeragamkan bentuk dan ukuran
crumble.
b. Spesifikasi teknik :
Merek : ROTEX dan CPm
Kapasitas : 15 ton/ jam
Kecepatan: 955 rpm
Dimensi : 90 x 80 x 110
Mesh : 4 dan 6
c. Spesifikasi pendukung :
Elektromotor
Daya : 1,5 kw
Universitas Sumatera Utara
Tegangan : 380 v
Arus : 4,04 A
Jumlah : 3 unit
9. Mesin Jahit
a. Fungsi : Menjahit kemasan produk jadi.
b. Spesifikasi teknik :
Merek : MUYANG
c. Spesifikasi pendukung :
Elektromotor
Daya : 3 kw
Arus : 0,52 A
Tegangan : 220 v
2.6.2. Peralatan Produksi
Peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah :
1. Buccket Elevator
a. Fungsi : digunakan untuk memindahkan bahan dalam arah/aliran vertikal.
b. Spesifikasi
Merek : LOCAL
Kapasitas : 40 ton/ jam.
Jumlah : 13 unit
Universitas Sumatera Utara
2. Conveyor
a. Fungsi : digunakan untuk memindahkan bahan dalam arah/aliran horizontal
dengan sedikit atau tanpa kemiringan.
b. Spesifikasi
Merek : LOCAL
Kapasitas : 40 ton/jam.
Jumlah : 13 unit
3. Forklift
Forklift digunakan untuk memindahkan produk jadi yang telah dikemas dari
gudang bahan jadi ke atas truk dan memindahkan bahan baku dari truk ke
gudang bahan baku.
4. Hygineser
a. Fungsi : untuk menghieniskan pakan.
b. Spesifikasi
Type : 36LLJ3ST
Jumlah : 3 unit
5. Silo Penyimpanan
Silo penyimpanan sebagai tempat penyimpanan sementara jagung yang akan
dikeringkan dan yang telah dikeringkan.
6. Bin
a. Fungsi : digunakan untuk menampung sementara bahan baku dan bahan
tambahan sebelum diolah.
b. Jumlah 49 unit
Universitas Sumatera Utara
7. Blower
a. Fungsi : sebagai sumber udara saat pengeringan
b. Spesifikasi
Merek : NANFANG VENTILATOR
Type : 4-72 NO.8
Total tekanan : 3143-3032 pa
Kapasitas : 19646-25240 m3/h
Jumlah : 3 unit
8. Timbangan
PT.Mabara Feed Indonesia menggunakan 2 jenis timbangan, yaitu :
a. Timbangan truk (30 ton)
Timbangan ini berjumlah 1 unit dan digunakan untuk menimbang truk yang
mengangkut bahan baku maupun produk jadi.
b. Timbangan manual (50 ton)
Timbangan ini berjumlah 4 unit dan digunakan untuk menimbang produk
jadi sesuai dengan massa yang telah ditetapkan untuk tiap karung. Dan
kecepatan sebesar 200 karung/jam.
2.7. Utilitas (Utility)
Untuk membantu kelancaran proses produksi dan kerja perusahaan,
digunakan unit- unit pendukung antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Sumber Air
Untuk kebutuhan air, penyediannya diperoleh dari PAM Tirtanadi Medan
dan sumur bor.
2. Bengkel
Bengkel adalah tempat melakukan perbaikan terhadap mesin atau peralatan
yang dapat dipindahkan.
3. Pembangkit Tenaga Listrik
Sebagai sumber energi listrik diperoleh dari PLN dan bila aliran listrik PLN
terputus digunakan generator dengan daya 590 KW.
4. Boiler
Boiler digunakan untuk menghasilkan uap panas yang digunakan dalam
proses pemanasan bahan pada proses produksi.
2.8. Safety and Fire Protection
Keselamata kerja merupakan salah satu bagian yang penting untuk
diperhatikan setiap perusahaan. Perusahaan bertanggung jawab menyediakan
fasilitas untuk menunjang tingkat keselamatan kerja dan perlindungan bahaya
kebakaran.
PT. Mabar Feed Indonesia telah memperhatikan kesehatan, keamanan dan
keselamatan kerja serta perlindungan terhadap bahaya kebakaran melalui
beberapa langkah berikut :
1. Setiap orang, baik pekerja maupun bukan pekerja harus mengenakan masker
penutup mulut dan hidung selama berada di dalam pabrik.
Universitas Sumatera Utara
2. Melakukan perawatan mesin berupa :
a.Perawatan rutin yaitu memeriksa dan membersihkan mesin setiap hari
setengah jam sebelum dioperasikan.
b. Perawatan periodik terdiri dari :
- Perawatan mingguan yaitu memeriksa mesin setiap hari minggu dan hari
libur, seperti memeriksa spare part, oli dan bahan bakar.
- Perawatan tahunan yaitu memeriksa mesin pada dua minggu terakhir bulan
Desember selama lima hari berturut-turut.
c. Perawatan korektif yaitu memeriksa dan memperbaiki mesin jika mesin tiba-
tiba rusak pada saat proses produksi berlangsung.
3. Memasang hydrant air di tempat yang rawan kebakaran.
4. Memasang pengaman pada tangga-tangga curam dan tinggi.
5. Melakukan pelatihan bagi satpam setiap dua bulan.
6. Memasang pagar pengaman bagi mesin dan sarana pendukung yang rawan
bahaya seperti generator, ruang boiler, dryer dan gardu listrik.
2.10. Waste Treatment
Limbah yang dihasilkan PT. Mabar Feed Indonesia dan cara
penanggulangannya adalah :
1. Limbah Padat
Limbah padat berwujud kayu, kertas, potongan benang dan karung plastik
dikumpulkan pada temapat yang telah ditetapkan dan ditumpuk pada bak
sampah. Bak sampah tersebut diangkut ke tempat pembuangan sementara di
Universitas Sumatera Utara
lokasi pabrik dan diangkut oleh Dinas Kebersihan setempat dengan membayar
retribusi. Limbah padat dari bahan baku pakan ternak yang masih bisa diolah
digunakan lagi sebagai campuran bahan baku.
2. Limbah Udara
Pemeliharaan mesin-mesin penghasil limbah (gas buang) secara rutin termasuk
perangkat pembantu seperti cerobong asap dipertahankan di ketinggian 12
meter. Dengan cerobong tersebut, udara diharapkan dapat terdispersi ke udara.
Limbah bau yang dihasilkan pada saat pembongkaran bahan baku dan proses
produksi pencampuran bahan baku seperti tepung ikan dan tepung daging yang
tercium pada ruangan produksi. Untuk penanggulangan limbah bau tersebut, pihak
pabrik mengusahakan kedisiplinan para pekerja yang bekerja di ruangan produksi
untuk memakai masker dan agar mengurangi bau tersebut sampai ke luar lokasi
pabrik, pihak pabrik menanam pepohanan di sekitar lokasi pabrik.
3. Limbah Debu
Pengolahan terhadap cemaran partikel debu adalah dengan meningkatkan
pemeliharaan dust collector dan cyclone pada proses suplai bahan baku, proses
pencamuran dan pengemasan. Selain itu, pihak pabrik mengusahakan
kesiplinan para pekerja yang bekerja di ruangan produksi untuk memakai
masker.
4. Kebisingan
Suara bising berasal dari genset, boiler, dryer dan mesin-mesin di lantai
produksi. Upaya –upaya yang dilakukan oleh pihak pabrik untuk mengurangi
kebisingan adalah:
Universitas Sumatera Utara
- Menyediakan ruang tersendiri dan tertutup untuk genset, boiler dan dryer.
- Melakukan perawatan dan pemeliharaan genset, boiler, dryer dan mesin-
mesin produksi dan bengkel.
- Selalu mengontrol efesiensi alat peredam suara dari genset, boiler, dryer,
mesin-mesin produksi dan bengkel.
- Mewajibkan siapa saja yang berada di lokasi sumber kebisingan untuk
mengenakan pelindung telinga.
- Pemanfaatan ruang dan halaman sekeliling pabrik yang terbuka sebagai lahan
penghijauan yang diharapkan dapat mengurangi tingkat kebisingan terhadap
lingkungan sekitar.
Universitas Sumatera Utara