tugas kelompok 6

16
TUGAS KELOMPOK 6 BLOK 12 - REHABILITATIF I PENGARUH DIET DAN POLA MAKAN TERHADAP KESEHATAN GIGI ANAK ANGGOTA KELOMPOK : 1311411005 TIKA FAUZARA IKHSAN 1311411021 RENO WARNI LINDRAWATI 1311411022 ZIETA SAKINAH EMDI 1311411027 BETRI DILLA ANDANI 1311412006 NURUL TRIANDA RIZAL 1311412013 RESTI KHAIRANI 1311412021 NADA RANIA 1311412027 KARINA NABILLA 1311419007 RICO NELSON AURELIUS FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ANDALAS

Upload: karina-nabilla

Post on 31-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas kelompok 6

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS KELOMPOK 6

TUGAS KELOMPOK 6

BLOK 12 - REHABILITATIF I

PENGARUH DIET DAN POLA MAKAN TERHADAP KESEHATAN GIGI ANAK

ANGGOTA KELOMPOK :

1311411005 TIKA FAUZARA IKHSAN1311411021 RENO WARNI LINDRAWATI1311411022 ZIETA SAKINAH EMDI1311411027 BETRI DILLA ANDANI1311412006 NURUL TRIANDA RIZAL1311412013 RESTI KHAIRANI1311412021 NADA RANIA1311412027 KARINA NABILLA1311419007 RICO NELSON AURELIUS

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ANDALAS

Page 2: TUGAS KELOMPOK 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebersihan gigi merupakan faktor lokal yang berpengaruh secara dominan dalam terjadinya berbagai penyakit gigi. Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih tergolong rendah, hal ini terlihat bahwa kesehatan gigi dan mulut masih diderita 90% penduduk Indonesia (Anitasari dkk.,2005). Tingkat kesehatan gigi dan mulut berpengaruh terhadap penyakit tubuh lainnya, oleh karena itu kesehatan gigi dan mulut masih memerlukan perhatian yang serius (Petriasih,2005).

Kesehatan pada anak berpengaruh pada status kebersihan gigi dan mulut maka harus didukung dengan perilaku yang baik. Faktor yang mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut adalah faktor kebersihan mulut yang dipengaruhi oleh perilaku dan pola makan anak. Seorang anak usia 11-12 tahun sudah mampu menjaga kesehatan gigi dan mulut tetapi dalam kenyataannya dipedesaan tingkat kebersihan gigi dan mulut masih rendah. Faktor ekonomi dan keluarga sangat berpengaruh dalam kebersihan gigi dan mulut dan memeberikan pengaruh 45% dalam hal kesehatan mulut (Herijulianti dkk., 2001).

Praktek diet kebanyakan masyarakat ekonomi kuat telah berorientasi pada snack dan makanan cepat saji yang banyak mengandung gula dan meninggalkan makanan tradisional (Niken, 2007). Berdasarkan teori Blum, status kesehatan gigi dan mulut seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor penting yaitu keturunan, lingkungan (fisik maupun sosial budaya), perilaku dan pelayanan kesehatan. Dari keempat faktor tersebut perilaku memegang peranan penting dalam mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut secara langsung (Anitasari, 2005).

Sehubung dengan pendapat diatas, maka konsumsi karbohidrat sebagai bentuk perilaku akan mempengaruhi baik atau buruknya kebersihan gigi dan mulut, dimana juga akan mempengaruhi tingkat karie dan penyakit periodontal.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja jenis makanan yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut anak ?

2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat pola diet yang salah terhadap status kesehatan gigi dan mulut anak ?

3. Bagaimana pendekatan yang dilakukan untuk membiasakan diet yang tepat bagi anak ?

Page 3: TUGAS KELOMPOK 6

BAB II

ISI

Makanan Kariogenik

Makanan kariogenik adalah makanan yang mengandung fermentasi karbohidrat sehingga menyebabkan penurunan pH plak menjadi 5,5 atau kurang dan menstimulasi terjadinya proses karies. Karbohidrat yang dapat difermentasikan adalah karbohidrat yang dapat dihidrolisis oleh enzim amilase pada saliva sebagai tahap awal dari penguraian karbohidrat dan kemudian difermentasikan oleh bakteri. Karbohidrat merupakan bahan yang paling berhubungan dengankaries gigi. Karbohidrat adalah bahan yang sangat kariogenik. Gula yang terolah seperti glukosa dan terutama sekali sukrosa sangat efektif menimbulkan karies karena akan menyebabkan turunnya pH saliva secara drastis dan akan memudahkan terjadinya demineralisasi. Seringnya mengkonsumsi gula sangat berpengaruh dalarn meningkatnya kejadian karies. Gula yang dikonsumsi akan dimetabolisme sedemikian rupa sehingga terbentuk polisakarida yang rnemungkinkan bakteri melekat pada permukaan gigi, selain itu juga akan menyediakan cadangan energi bagi metabolisme karies selanjutnya serta bagi perkembangbiakan bakteri kariogenik.

Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.

a. Karbohidrat KompleksMerupakan karbohidrat yang terdiri atas dua ikatan monosakarida yang disebut polisakarida. Polisakarida yang penting adalah pati, dekstrin, glikogen, danpolisakarida nonpati. Pati merupakan simpanan karbohidrat utama yang dikonsumsi manusia diseluruh dunia dan terdapat pada padipadian, umbi-umbian,danbiji-bijian.

b. Karbohidrat SederhanaMerupakan karbohidrat yang hanya terdiri dari satu atau dua ikatan molekul sakarida yaitu monosakarida dan disakarida, contoh sukrosa (gula tebu), dan laktosa (gula susu). Makanan yangbanyak mengandung karbohidrat sederhana adalah es krim, manisan, permen, dan biskuit yangmengandung gula. Sukrosa merupakan gula yang paling kariogenik, namun demikian gula lainnya tetap berbahaya. Hai ini disebabkan karena sintesis polisakarida ekstra sel sukrosa lebih cepat dibandingkan glukosa, fruktosa, dan laktosa. Selain itu sukrosa mempunyai kemampuan yang lebih efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme asidogenik dibanding karbohidrat lain.Peran makanan dalam menyebabkan karies tergantung dari komponen kriogenik makanan tersebut.

Page 4: TUGAS KELOMPOK 6

Kariogenik makanan ditentukan oleh beberapa hal diantaranya :

1)Bentuk dan konsistensi makananBentuk dan konsistensi makanan merupakan faktor potensial penurunan pH. Bentuk makanan menentukan lamanya makanan berada di dalam mulut sehingga berdampak pada seberapalamanya penurunan pH atau aktifitas pembentukan asam. Makanan yang cair lebih mudah dibersihkan di dalam mulut dibandingkan dengan makanan padat dan bersifat lengket. Konsumsi permen dan lolipop menyebabkan paparan gula dalam mulut lebih lama. Konsistensi juga mempengaruhi lamaya perlekatan makanan dalarn mulut. Makanan yangdikunyah seperti permen karet dan marshmellows walaupun mengandung kadar gula yang tinggi tetapi dapat menstimulasi saliva dan berpotensi rendah untuk terjadinya perlekatan makanan lebih lama dibandingkan makanan dengan konsistensi padat atau lengket. Makanan yang tinggi serat yang mengandung sedikit karbohidrat terfermentasi seperti pop corn dan sayuran mentah bersifat kariostatik (tidakmenyebabkankaries),

2) Urutan dan frekuensi mengonsumsi makanan selinganUrutan dan kombinasi makanan juga mempengaruhi potensi karies dari suatu makanan.Pisang, merupakan makanan kariogenik karena mengandung karbohidrat terfermentasi dankemampuan yang tinggi untuk menempel pada gigi dan menyebabkan karies. Namun, apabila pisang dikonsumsi dengan sereal dan susu niaka berpotensi rendah dalam menyebabkan karies karena susu berbentuk makanan cair yang dapat mengurangi kemampuan perlekatan dari buah-buhan. Biskuit crackers dikonsumsi bersamaan dengan keju mempunyai daya kariogenik yang rendah jika dibandingkan dengan mengkonsumsi tanpa keju. Kemampuan penetralan asam oleh keju dan susu menyebabkan makanan tersebut dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan makanan karbohidrat yang terfermentasi untuk mengurangi potensi kariogenik pada makanan. Frekuensi mengkonsumsi makanan kariogenik yang sering menyebabkan meningkatnya produksi asarn pada mulut. Setiap kali mengonsumsi makanan karbohidrat yang terfermentasi menyebabkan turunnya pH saliva yang dimulai 5-15 menit setelah mengkonsumsi makanan tersebut. Snack yang dikonsusmsi dalam jumlah sedikit tapi frekuensi sering berpotensi tinggi untuk menyebabkan karies dibandingkan dengan makan tiga kali dan sedikit snack. Selain itu, mengonsumsi makanan selingan yang mengandung karbohidrat 20 menit sebelum atau setelah waktu makanan utama berpeluang menyebabkan bakteri berkembang biak dan memproduksi asam dalam rongga mulut.

3) Lemak dan protein pada makanan akan membentuk suatu lapisan yang melindungi gigidari gula yang dikonsurasi.4) Mengkosumsi produk susu dan olahannya dapat meningkat saliva yang kaya kalsium dan fosfat dan bermanfaat dalam proses remineralisasi.5) Mengonsumsi keju setelah mengonsumsi gula dapat rnencegah turunnya pH saliva dibawah 5.

Page 5: TUGAS KELOMPOK 6

Dampak Negative Pola Diet Yang Salah Terhadap Kesehatan Gigi Anak

Karies

Karies merupakan hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm, dan diet (khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam terutama asam laktat dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya. Faktor etiologi karies dapat dilihat dari gambar berikut :

Gambar 2.1 Faktor-faktor etiologi karies gigi.Sumber : Higham S. Caries process and prevention strategies: the agent. Continuing Education Recognition Program; 2010.

Untuk terjadinya karies ada tiga faktor yang harus ada secara bersama-sama yaitu bakteri kariogenik, permukaan gigi yang rentan dan tersedianya bahan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan bakteri. Karies merupakan penyakit infeksi yang disebabkan pembentukan plak kariogenik pada permukaan gigi yang menyebabkan demineralisasi pada gigi (demineralisasi email terjadi pada pH 5,5 atau lebih). Dari sekitar tiga ratus macam spesies bakteri rongga mulut hanya streptococcus mutans yang merupakan penyebab utama dari karies. Streptococcus mutans merupakan penyebab utama karies karena sifatnya yang menempel pada email, menghasilkan dan dapat hidup di lingkungan asam, berkembang pesat di lingkungan yang kaya sukrosa dan menghasilkan bakteriosin yaitu substansi yang dapat membunuh organisme kompetitornya.

Transfer ion secara terus menerus terjadi antara plak dan email yang berhadapan dengannya. Dekalsifikasi awal terjadi di subsurface dan mungkin terjadi satu sampai dua tahun sebelum menjadi kavitas. Setelah terjadi kavitas email, dentin yang mendasar juga sudah terpengaruh oleh

Page 6: TUGAS KELOMPOK 6

dekstruksi tersebut dan selanjutnya laktobacilus menjadi bakteri yang dominan setelah streptococcus mutans untuk merusak dentin lebih lanjut. Terpaparnya plak terhadap nutrien terutama sukrosa, metabolisme dalam plak menghasilkan asam yang menyebabkan demineralisasi struktur gigi. Jika nutrien atau plak dihilangkan, ion-ion dari saliva (natrium, kalium atau kalsium) meremineralisasi struktur gigi dalam upaya memperbaiki komponen ion di struktur gigi. Jika terdapat fluoride, bahan ini akan diambil oleh struktur gigi dan membentuk fluorapatit di email yang lebih resisten terhadap serangan demineralisasi berikutnya dari email normal.

Saliva berperan penting pada proses karies. Fungsi saliva yang adekuat penting dalam pertahanan melawan serangan karies. Mekanisme fungsi perlindumgan saliva meliputi aksi pembersihan bakteri, aksi buffer, aksi antimikroba dan remineralisasi. Aksi pembersih bakteri terjadi karena saliva mengandung molekul karbohidrat protein (glikoprotein) yang menyebabkan beberapa bakteri mengelompok (aglutinasi). Setiap hari normalnya dibentuk 1,5 liter saliva. Saliva juga mengandung urea dan buffer lain yang membantu melarutkan asam dalam plak. Aksi antimikroba plak terjadi karena kandungan berbagai macam protein dan antibodi yang dapat menghambat bahkan membunuh bakteri. Protein tersebut meliputi lisosim, laktoferin, laktoperioksidase dan IgA sekretori. Saliva mengandung ion kalsium, fosfat, kalium dan kadang kala fluoride yang membantu remineralisasi. Berkurangnya saliva secara signifikan meningkatkan laju pertumbuhan karies. Berkurangnya aliran saliva akan berakibat pada tertekannya pH dalam jangka waktu lama (berkurangnya buffering), menurunnya efek anti bakteri dan berkurangnya ion untuk remineralisasi.

Siklus proses karies membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyebabkan kavitas. Perkembangan melalui email sering kali lambat sehingga lesi email kadang tetap tanpa perubahan selama tiga sampai empat tahun. Laju perkembangan karies melalui dentin juga lambat sehingga proses berjalan panjang, memberi kesempatan remineralisasi yang dapat mencegah untuk tidak sampai terjadi kavitas.

Page 7: TUGAS KELOMPOK 6

Pendekatan-Pendekatan Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengembangkan Kebiasaan Diet Sehat Kepada Anak

Beberapa aspek yang paling penting dari makan sehat adalah bagian kontrol dan pemotongan lemak yang dimakan oleh anak Anda.  Cara sederhana untuk mengurangi asupan lemak dalam diet anak Anda dapat dilakukan dengan melakukan beberapa hal di bawah ini, seperti;

Berikan produk susu yang rendah lemak atau tanpa lemak pada anak Anda. Unggas tanpa kulit Potongan daging kecil Roti gandum dan sereal Kurangi jumlah minuman manis, dan garam dalam diet anak Anda.

Pendekatan-pendekatan lain untuk mengembangkan kebiasaan makan yang sehat pada anak-anaknya:

1. Memberi panduan pilihan makan daripada mendikte makan anak Anda

Membuat berbagai macam makanan sehat yang tersedia di rumah, praktik ini akan membantu anak-anak Anda belajar bagaimana membuat pilihan makanan sehat.

2. Dorong anak Anda untuk makan secara perlahan

Seorang anak dapat mendeteksi kelaparan dan kepenuhan yang lebih baik ketika ia makan secara perlahan-lahan. Sebelum menyuapi anak Anda, berikan jeda beberapa menit untuk melihat apakah anak Anda benar-benar masih lapar atau tidak.

3. Libatkan anak Anda dalam berbelanja makanan dan menyiapkan makanan

Kegiatan seperti ini akan memberikan petunjuk tentang preferensi makanan anak-anak Anda, kesempatan untuk mengajarkan anak Anda tentang gizi, dan memberikan anak-anak Anda dengan perasaan prestasi.

4. Rencakan untuk makanan ringan

Page 8: TUGAS KELOMPOK 6

Ngemil secara terus-menerus dapat menyebabkan makan berlebihan, tapi makanan ringan yang direncakana pada waktu tertentu di siang hari dapat menjadi bagian dari makanan bergizi, tanpa merusak nafsu makan anak pada waktu makan.

5. Mencegah makan makanan atau camilan saat menonton televisi

Cobalah untuk makan hanya di wilayah yang ditetapkan di rumah Anda, seperti ruang makan atau dapur. Makan di depan televisi dapat membuat anak sulit untuk memperhatikan perasaan kenyang, dan menyebabkan makan yang berlebihan.

6. Dorong anak Anda untuk minum lebih banyak air mineral

Biasakan diri anak Anda untuk mengonsumsi lebih banyak air mineral, dari pada soda dan minuman manis. Soalnya, minuman manis dan soda telah dikaiktakan dengan peningkatan obesitas.

7.Perkenalkan Buah dan Sayur pada Makan Malam

Waktu masak, pastikan ada 1 makanan sehat yang disukai dan akan dimakan.

Batasi masak nasi dan banyakan sayuran.

 8. Jadilah Contoh

Bila anak anda, terutama remaja sering melawan saran orang tua untuk makan sehat, tapi kenyataannya, pendapat dan tindakan orang tua sangat besar impaknya bagaimana pandangan mereka mengenai nutrisi.

Anak balita senang meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Pilihlah makanan sehat di depan anak-anak.

Makanlah cemilan dengan anak anda sebisa mungkin, jadi mereka dapat melihat bagaimana anda menikmati buah dan sayur dan buatlah waktu santai yang menyenangkan dengan mencoba makanan baru.

9. Mulai dengan porsi kecil

Page 9: TUGAS KELOMPOK 6

Gunakan piring atau mangkuk yang lebih kecil dan biarkan mereka mengambil sendiri makanannya. Mulailah dari anak berumur 3 – 5 tahun, biarkan mereka makan sendiri salad atau masakan yang tidak panas dari mangkok kecil.

Dengan cara ini mereka akan merasa “seperti sudah besar” bantu mereka belajar seberapa banyak yang mereka ingin makan dan mengerti ukuran porsi. Ajari mereka ambil untuk sekali makan dan boleh tambah apabila masih lapar.

10. Bantu Mereka mengenali Makan Cukup

Ingatkan anak untuk berhenti makan bila sudah merasa kenyang. Jangan buru-buru untuk menghabiskan makanannya dan jangan memuji bila anak menghabiskan makanannya. Tetapi, katakan bahwa yang terbaik adalah makan sekali kenyang, dan nanti lapar boleh makan lagi.

Ijinkan anak berhenti makan apabila sudah merasa kenyang, biarpun kadang-kadang kamu merasa mereka tidak makan cukup banyak. Paksa mereka makan pada saat mereka tidak lapar dan memicu kebiasaan makan tidak sehat.

Bantu anak belajar merasakan badannya tanda-tanda sudah kenyang. Tanyakan “Apakah perutmu sudah memberitahu dia sudah penuh?’’ atau “Apakah perutmu masih mengeluarkan bunyi-bunyi?”

11. Tegaskan Jadwal Makan dan Cemilan

Buatlah jam makan dan cemilan

Jagalah jam rutin makan dan cemilan agar anak jangan terlalu lapar saat makan, karena dapat kelebihan makan nantinya.

Kebanyakan anak makan 3 x sehri dan 1 atau 2 x makan cemilian, tapi konsultasi dengan ahli gizi jika anda kuatir mereka kelebihan makan atau tidak cukup makan.

Walapun penting taat pada jadwal makan, jangan memaksa anak makan jika kadang-kadang mereka bilang belum lapar.

Page 10: TUGAS KELOMPOK 6

Jika anak melewati jam makan, jangan berikan permen atau cookies, tapi berikanlah cemilan sehat, seperti buah, dan pastikan mereka cukup makan pada jam makan berikutnya.

12. Makanan baru bergizi : coba, coba lagi

Jangan menyerah jika balitamu tidak mau makan mashed brokoli atau sayuran, Biarkan anak belajar rasa dan tekstur makan baru. Tawarkan berkali-kali, sampai anak memutuskan sayuran apa yang mau mereka makan

Page 11: TUGAS KELOMPOK 6

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Makanan adalah salah satu kebutuhan manusia agar dapat bertumbuh kembvang secara optimal. Dalam proses pengolahan makanan samapai menjadi zat yang siap pakai untuk ikut dalam metabolism tubuh diperlukan proses pengunyahan ( mekanik ) dan enzimatik yang terdapat dalam air ludah didalam mulut. Gigi berperan utama dalam proses mekanik yaitu menghancurkan makaan. Pola makan sehat harus diturunkan pada anak agar mendapatkan gigi yang sehat. Makanan alamiah dan mempunyai gizi yang baik lebih disarankan dari pada makanan halus, keluaran industry ata pabrik. Contohnya soft drink atau jus manis. Karena bias menimbulkan erosi pada gigi . makanan dengan gizi cukup juga mencegah timbulnya hipoplasia enamel. Makanan sanagt berpengaruh terhadap gigi dan mulut. Salah satu jenis makanan adalah makanan yang keriogenik yaitu makan yang dapat menyebabkan karies gigi. Maka dari itu anak sebaiknya diajari makan makanan sehat. Beberapa aspek yang penting dari makanan sehat adalah bagian control dan pemotongan lemak yang dimakan anak. Jika orang tua tidak bisa mengontrol pola diet makanana anak, maka akan berdampak buruk pada kesehatan anak yaitu kerentanan terhdap serangan karies. Biasanya factor yang menyebakan karies adalah mikroorganisme, waktu, gigi dan makanan, untuk itu untuk mencegah kerusakn pada gigi anak ada beberapa usaha yang bisa dilakukan, beberapa diantaranya modifikasi diet, mengurangi konsumsi makanan manis, kurangi gula. Dan masih banyak algi. Jika kerusakan gigi sudah terjadi segeralah ke dokter gigi untuk melakukan perawatan dan pengobatan.

Page 12: TUGAS KELOMPOK 6

DAFTAR PUSTAKA

Hiraya Putri M, Eliza H & Neneng N (2012) Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC

Jurnal Kesehatan Masyarakat, Maret 2013 - September 2013, Vol. 7, No. 2 Peran Makanan Terhadap Kejadian Karies Gigi

http://googleweblight.com/?lite_url=http://m.liputan6.com/health/read/535045/cara-membiasakan-anak-untuk-makan-sehat&ei=cb6D1tg3&lc=id-ID&s=1&m=128&ts=1435055388&sig=AG8Ucukq60jRLn6bQfSk3eh9p-qxxI4A0gDiakses pada 23 Juni 2015

https://lamersrecipe.wordpress.com/healthy-lunch-box-menu/health-info/10-cara-membiasakan-anak-makan-sehat/ Diakses pada 23 Juni 2015

Maulani, Chaerita & Jubilee E (2005) Kiat Merawat Gigi Anak : Panduan Orang Tua dalam Merawat dan Menjaga Kesehatan Gigi bagi Anak-Anaknya. Jakarta: Elex Media Komputindo

Suwelo IS (1992) Karies Gigi Pada Anak Dengan Pelbagai Faktor Etiologi. Jakarta: EGC