tugas khusus.docx

33
Tugas khusus Aplikasi jigging di indonesia proses secara rinci Jawab : Proses pengolahan bijih timah PT. Koba Tin di Tinshed bertujuan untuk memperoleh konsentrat cassiterite sebanyak mungkin dengan kadar minimal 72 % Sn ( masih berupa bijih ). Sedangkan timah yang berasal dari tambang memiliki kadar 20 – 30 % Sn. Oleh karena itu diperlukan proses untuk meningkatkan kadar Sn dengan cara memisahkan cassiterite dari mineral-mineral ikutannya semaksimal mungkin. Produk yang dihasilkan dari tinshed berupa konsentrat, middling, tailing. Konsentratmerupakan mineral yang berharga dan bernilai ekonomis untuk ditambang, sedangkanmiddling merupakan produk yang masih mengandung mineral berharga, dan tailingmerupakan mineral yang tidak berharga. Proses pemisahan bijih timah dari mineral ikutan yang dilakukan olehTinshed PT. Koba Tin disesuaikan dengan perbedaan sifat-sifat antara timah dengan mineral ikutannya. Proses ini menggunakan tiga jenis pemisahan yaitu: a. Gravity Concentration Yaitu pemisahan berdasarkan berat jenis. Alat yang digunakan adalah jig, humprey spiral, shaking table, dan air table.

Upload: dinta-pratiwi-ii

Post on 09-Jul-2016

47 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas khusus.docx

Tugas khusus

Aplikasi jigging di indonesia proses secara rinci

Jawab :

Proses pengolahan bijih timah PT. Koba Tin di Tinshed bertujuan untuk

memperoleh konsentrat cassiterite sebanyak mungkin dengan kadar minimal 72 %

Sn ( masih berupa bijih ). Sedangkan timah yang berasal dari tambang memiliki

kadar 20 – 30 % Sn. Oleh karena itu diperlukan proses untuk meningkatkan kadar

Sn dengan cara memisahkan cassiterite dari mineral-mineral ikutannya

semaksimal mungkin. Produk yang dihasilkan dari tinshed berupa konsentrat,

middling, tailing. Konsentratmerupakan mineral yang berharga dan bernilai

ekonomis untuk ditambang, sedangkanmiddling merupakan produk yang masih

mengandung mineral berharga, dan tailingmerupakan mineral yang tidak

berharga.

Proses pemisahan bijih timah dari mineral ikutan yang dilakukan olehTinshed PT.

Koba Tin disesuaikan dengan perbedaan sifat-sifat antara timah dengan mineral

ikutannya. Proses ini menggunakan tiga jenis pemisahan yaitu:

a.    Gravity Concentration

Yaitu pemisahan berdasarkan berat jenis. Alat yang digunakan adalah jig,

humprey spiral, shaking table, dan air table.

b.    Elektrostatic Concentration

Yaitu pemisahan berdasarkan sifat konduktifitas listriknya. Alat yang digunakan

adalah HTS ( High Tension Separator )

c.     Magnetic Separator

Yaitu pemisahan berdasarkan sifat kemagnetiknya. Alat yang digunakan adalah

CBMS ( Cross Belt Magnetic Separator ), dan IRM ( Iducation Roll Magnetic ).

Proses ini bertujuan untuk memperoleh konsentrat casiterite sebanyak mungkin

dengan kadar timah yang memenuhi persyaratan peleburan 72 %, sehinggah

setelah dikeringkan dapat langsung dikirim ke pusat peleburan, sedangkan tailing

akhir yang sebagian besar terdiri dari mineral-mineral pengotor langsung distock.

Produk middling yang dihasilkan masih mengandung timah yang cukup tinggi,

yaitu antara 10 – 30 %. Untuk mendapatkan cassiterite yang terbawa dalam

Page 2: Tugas khusus.docx

produkmiddling tersebut, maka produk ini diproses ulang. Pada proses ini

memakai kombinasi pemisahan secara pemisahan gaya berat, elektrostatik,

dan magnetic akan diperoleh konsentrat timah dengan kadar 72 % Sn.

Tin Drum Sn 10-30%

Bagan alir sederhana proses pencucian timah di Tinshed dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

Gambar 4.1 Bagan Alir Proses Pencucian Bijih Timah

Sumber : PT Koba Tin , 2012

Proses pengolahan bijih timah di Tinshed ini dilakukan melalui 2 proses, yaitu

proses basah dan proses kering.

4.1.1.  Proses Basah

Proses ini prinsipnya adalah pemisahan casiterite dari mineral pengotor

berdasarkan perbedaan berat jenis, peralatan yang digunakan antara lain :

Page 3: Tugas khusus.docx

1.    Ore Bin

Ore bin merupakan tempat penampungan bijih timah yang berasal dari tambang.

Langkah-langkah pada ore bin antara lain :

a)         Membuka drum, drum yang berasal dari tambang dikirim dalam keadaan

tersegel agar material tidak tumpah dan tidak ada kecurangan.

b)        Membuang air dalam drum, material yang berasal dari tambang biasanya

masih bercampur dengan air.

c)        Sampling, pengambilan sampel dilakukan dengan pemboran pada drum

sebanyak 7 titik. , kemudian material hasil pengeboran tiap titik dicampur dan

diaduk hingga rata, kemudian dimasukan ke plastik sampel untuk dibawa ke

ruang sampling. Setelah itu sampel basah ditimbang lalu dikeringkan dengan

menggunakan tungku, lalu ditimbang kembali sehingga dari perbandingan berat

kering dengan berat basah didapatkan kadar air pada setiap drum atau fraksi

keringnya (fraction dry). Kemudian sampel yang telah kering dibawa ke

laboratorium untuk diketahui kadar Sn. Saat ini kadar yang berasal dari tambang

berkisar 20%-30%.

Cara pengambilan sample dapat dilakukan dengan cara :

a. Perhitungan berat bersih (TPH) melalui tahapan sebagai berikut:

- Pengambilan conto dari Jig plant dengan menggunakan stopwatch

- Air yang terdapat dalam conto tersebut dibuang

                      - Conto ditimbang untuk diketahui beratnya

TPH = Berat Sample – Berat Plastik  x 3600

Waktu

- Kemudian conto dihitung berat bersih (TPH) nya  dengan rumus            sebagai

berikut :

b. Perhitungan kadar Sn dilaboratorium melalui tahapan sebagai berikut:

- Pengambilan conto dari Jig plant

- Conto dikeringkan

- Conto ditimbang untuk diketahui beratnya

- Setelah ditimbang, conto diayak dengan menggunakan Ro Top dengan ukuran

20#, 40#, 65#, 100#, dan 150#.

Page 4: Tugas khusus.docx

- Setelah diayak, tiap fraksi dihitung jumlah butiran masing-masing mineral

- Conto kemudian ditabur merata dan tipis di atas permukaan kaca ukuran

2 ½ cm x 2 ½ cm.

Kadar Mineral = jumlah butir x bj mineral yang bersangkutan x100% Jumlah  butir x bj masing-masing mineral- Kemudian conto dihitung kadarnya dengan rumus sebagai berikut:

d)       Penimbangan, agar diketahui berapa berat material tiap-tiap drum.

e)        Penuangan, setelah dilakukan penimbangan, material dituang ke DC

(Dewatering Cone) untuk diproses ke jig.

Setelah semua langkah-langkah diatas selesai, drum kosong dikirim ke tambang

dalam keadaan bersih, tertutup dan jumlah drum jelas

2.    Jig Plant

Jig adalah suatu alat konsentrasi yang melakukan pemisahan mineral berdasarkan

perbedaan spesifik gravity. Pemisahan ini dilakukan dengan menggunakan suatu

lapisan pemisahan yang disebut ragging yang berat jenisnya lebih rendah dari

pada cassiterite tetapi lebih tinggi dari pada mineral lain ( kwarsa misalnya ). Jadi

berat jenisnya terletak diantara cassiterite dan mineral pengotornya.

A.  DASAR PEMISAHAN JIG

Proses jigging merupakan proses pemisahan mineral berharga dari mineral

pengotornya berdasarkan perbedaan berat jenis dengan menggunkan air, sebagai

media pemisahnya menggunakan bantuan bed material. Ukuran butir yang dapat

ditangkap dengan baik oleh jig  berkisar antara 10 – 14 #.

Pengoperasian jig harus selalu dioptimalkan agar pengendalian mutu pencucian

pada jig dapat terkendali, baik itu recovery tiap jig maupun kadar konsentrat akhir

sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Pada pemisahan partikel mineral dalam proses jigging dipengaruhi tiga faktor,

antara lain :

a)   Differential Acceleration

Differential Acceleration merupakan faktor perbedaan kecepatan jatuh partikel

mineral ke bed, karena adanya gerakan yang terjadi pada alat  jig. Hal ini akan

menyebabkan partikel mineral yang memiliki berat jenis besar akan memiliki

kecepatan  jatuh yang lebih besar.

Page 5: Tugas khusus.docx

b)      Hindered Settling

Hinderet Settling merupakan formasi jatuh atau pengendapan dari material

yang specific gravitasinya besar dengan ukuran kecil akan sama dengan  material

yang specific gravitasinya kecil tapi ukuranya besar.

c)      Consolidation Trackling

Consolidation Trackling merupakan suatu proses dimana partikel halus

menerobos melalui bed pada waktu akhir pulsion.

Terdiri dari 4 unit jig dan tipe jig tersebut adalah Pan American. Disini

dihasilkan konsentrat hingga 68% Sn.

Tabel 4.1 Proses Jig

Asal material No.

Jig

Aliran material

Konsentrat Middling Tailing

Undersize30# Jig 1 DC6&7

Kompartemen A

DC14

Kompartemen B

DC3

Undersize16# Jig 2 DC6&7

Kompartemen A

DC14

Kompartemen B

DC3

DC14 Jig 3 DC6&7 DC14 DC1→HG

Oversize ke

DC15

Jig 4 willoughby→ditampung Ke Kasson

Undersize ke DC3

Oversize ke rodmill→DC12→DC3

Dibuang

Sumber : Desi Sartika, 2012

B.    Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kinerja Jig

Pada umumnya proses pencucian bijih timah menggunakan jig bertujuan untuk

meningkatkan kadar dengan perolehan recovery yang tinggi sehingga losses dapat

ditekan sekecil-kecilnya. Namun ada beberapa factor yang mempengaruhi

kinerja jig, antara lain:

Page 6: Tugas khusus.docx

1. Sifat-Sifat Umpan (Feed), yakni:

a.     Bentuk dan Ukuran Feed

Semakin besar (kasar) ukuran butir mineral, maka recovery semakin tinggi. Tetapi

ada satu hal yang harus diperhatikan, makin besar ukuran partikel mineral makin

makin cepat pula pemadatan pada bed, sehingga terjadi kemantapan atau

kebuntuhan yang   mengakibatkan feed yang masuk berikutnya tidak dapat

menerobos melalui cela-cela bed.

Bentuk partikel mineral yang masuk sebagai feed juga sangat mempengaruhi 

dalam perolehan recovery, terutama mineral-mineral ikutan yang tidak berharga

seperti markasit. Dengan bentuknya yang memanjang, dapat diartikan bahwa

tekanan air dari underwater akan berbeda karena adanya perbedaan penampang

permukaan dari partikel tersebut yang menyebabkan partikel tersebut terombang-

ambing di dalam jig tank, sehingga akan mengganggu mineral berharga yang lain

untuk turun sebagai konsentrat.

b.    Kadar Mineral

Makin tinggi atau kaya kadar mineral berharga yang masuk sebagaifeed,

maka recovery akan semakin tinggi. Dan makin banyak  kadar mineral

pengganggu yang masuk sebagai feed pemisahan semakin sulit, berarti

perolehan recovery akan rendah.

c.    Berat Jenis Mineral

Semakin tinggi berat jenis mineral berharga terhadap mineral pengganggu

maka recovery akan semakin tinggi.

2.  Parameter – Parameter Jig

 Pada proses pemisahan dengan menggunakan alat jig, terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi efektifitas kerja jig. Adapun parameter yang mempengaruhi

proses pemisahan tersebut antara lain:

a. Amplitudo Membran atau Frekuensi Stroke

Amplitudo Membran adalah jarak yang ditempuh oleh torak atau membran dari

awal dorongan (pulsion) hingga akhir hisapan (suction), sedangkan

frekuensi stroke merupakan banyaknya dorongan per menit. Bila jumlah (rpm)

Page 7: Tugas khusus.docx

pukulan besar (frekuensi stroke), maka panjang langkahnya (amplitudo) lebih

pendek, demikian sebaliknya.

Untuk mengatur panjang pukulan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a.    berat jenis

b.    ukuran butir

c.    jumlah mineral ikutan

d.   kekayaan timah yang digali

Panjang pukulan berpengaruh terhadap recovery dan kadar konsentart, panjang

pukulan yang besar menyebabkan mineral pengotor (pasir) ikut turun yang

mengakibatkan konsentrat kotor, tetapi recovery akan meningkat. Sebaliknya

panjang pukulan yang pendek konsentrat akan bersih, tetapicasiterite tidak

tertangkap semua terutama yang ukuran butir kasar dan akan lari ke tailing

sehingga recovery menjadi rendah.

b. Kecepatan Aliran Horizontal

Kecepatan aliran horizontal adalah kecepatan air yang mengalir di atas

lapisan bed. Kecepatan aliran horizontal yang terlalu besar, mineral berat yang

berukuran halus akan ikut terbuang sebagai tailing. Sedangkan kecepatan aliran

horizontal yang lebih kecil dari kecepatan pengendapan mineral ringan, maka

akan mengendap diatas permukaan jig bed sehingga akan menggangu proses jig.

c. Ketebalan Bed dan Ukuran Batu pada Lapisan Bed

Bed merupakan bahan padat yang terdiri dari lapisan batu hematite yang

digunakan sebagai media pemisah mineral berat pada jig. Ketebalan dan

ukuran bed sangat mempengaruhi hasil pemisahan dan tergantung kepada mineral

yang akan dipisahkan. Semakin tebal dan besar ukuran butir bed, maka akan

semakin sulit kecepatan aliran vertical ke atas untuk mendorong lapisan bed,

sehingga semakin sedikit partikel mineral berharga yang mengendap

sebagai konsentrat. Sebaliknya semakin tipis dan kecil ukuran butir bed, maka ada

kemungkinan aliran vertical ke atas akan melontarkanbed, sehingga ruangan

antara bed menjadi terlalu besar. Hal ini menyebabkan mineral ringan yang

berukuran besar akan menerobos lapisan bed dan mengendap sebagai konsentrat,

sehingga kadar konsentrat menjadi rendah.

Page 8: Tugas khusus.docx

Untuk memperoleh recovery dan kadar timah yang tinggi, ada beberapa

persyaratan tertentu mengenai jig bed, seperti :

1.  Berat jenis bed berada diantara mineral berat dan mineral ringan, berbentuk

bulat agar diperoleh celah-celah yang baik guna memberikan kesempatan kepada

mineral berat menerobos jig bed dan masuk kedalamhutch sebagai konsentrat.

Biasanya jig bed  tersusun dari mineral hematiteyang berat jenisnya antara 4,5 -

5,5  dengan kekerasan 6 menurut skalaMosh.

2.  Ukuran butir tertentu dengan tujuan agar dapat terangkat lebih tinggi dari pada

mineral berat dan disamping itu untuk memperoleh besarnya celah-celah yang

diinginkan. Variasi ukuran butir dan ketebalan jig bedtergantung pada ukuran

jumlah mineral-mineral berharga yang diinginkan seperti kasiterit, ilmenit,

monazite dan zircon. Maka seragam ukuran butir (bulat) dan makin besar

ukuran jig bed maka recovery semakin besar.

d. Volume Air Tambahan (Underwater)

Volume air tambahan adalah jumlah air yang dialirkan ke dalam jigyang berguna

sebagai air tambahan. Selama proses pemisahan berlangsung dengan baik sesuai

rencana, air di dalam tangki ada yang masuk ada pula yang keluar. Air yang

masuk adalah air yang bercampur bersama feed dan air yang berasal

dari header tank (air tambahan). Sedangkan air yang keluar adalah air yang keluar

bersama-sama dengan tailing dan air yang keluar

melalui spigot bersama konsentrat.

Manfaat air tambahan ini adalah untuk mengimbangi  hisapan, mengimbangi

jangan terlalu banyaknya aliran air diatas jig yang menuju ke dasar dapat terjadi

apa yang dinamakan gerak pulsasi (gerakan ketas dan hisapan ke bawah) dan

menggantikan air yang keluar melalui lubang spigot. 

Underwater dapat dikatakan cukup apabila permukaan jig bed sudah terendam air

tetapi kecepatan aliran horizontal tidak terlalu deras, sehingga menimbulkan besar

tekanan antara pulsion dan suction tidak sama.Underwater dikatakan kurang

apabila jig bed tidak terendap air sepenuhnya yang ditandai dengan adanya

gelembung-gelembung udara diatas permukaanjig bed, dimana  suction lebih

Page 9: Tugas khusus.docx

besar dibandingkan dengan pulsion sehinggakonsentrat yang dihasilkan akan

kotor. Begitu pula jika underwater berlebihan maka akan menyebabkan kecepatan

aliran horizontal sangat deras sehingga mineral berat yang berukuran halus akan

ikut terbawa aliran air, dimana pulsion lebih besar dibanding

dengan suction sehingga recovery akan rendah, walaupun kadar konsentrat yang

dihasilkan tinggi.

Lubang  spigot adalah suatu  lubang yang berfungsi sebagai tempat

keluarnya konsentrat hasil pemisahan. Besarnya ukuran lubang spigot ini akan

mempengaruhi volume air yang terdapat dalam tangki jig. Apabila ukuran

lubang spigot terlalu besar, maka volume air yang keluar melalui

lubang spigot akan menjadi besar. Hal ini akan mengakibatkan tangki jigmenjadi

kosong, dan jig akan mengalami kekurangan air. Untuk menjaga keseimbangan

air didalam jig, maka ukuran lubang spigot diusahakan sekecil mungkin. Hali ini

bertujuan agar pada proses pemisahan berikutnya tidak terjadi kelebihan air dan

pemakaian air tambahan dapat terjaga.

e.    Feeding dan Proses Padatan

Feeding adalah proses pemasukan bahan baku campuran mineral baik bijih

berharga atau mineral lainnya dengan mengalir kepermukaan jig, yang

disesuaikan dengan kapasitas alat pencucian.

Distribusi feed dipermukaan jigharus diatur dengan baik agar proses jigging dapat

berjalan dengan sempurna.

Penyebaran dan kekentalan (proses padatan) feed yang masuk

kepermukaan jig perlu diperhatikan. Penyebaran feed yang tidak merata

mengakibatkan terjadinya penumpukan dan kelebihan beban yang terlalu besar

yang diterima oleh permukaan jig. Feed yang terlalu kental akan menyebabkan

penumpukan dan kecepatan aliran kecil, sebaliknya feed yang terlalu encer akan

menyebabkan kecepatan aliran yang besar sehingga banyak mineral berharga yang

hilang sebagai tailing.

f. Motor Jig

Motor jig merupakan motor penggerak stroke yang menyebabkan

terjadinya pulsion dan suction pada proses pemisahan. Penentuan daya atau HP

Page 10: Tugas khusus.docx

motor yang digunakan berdasarkan beban yang akan didorong pada saatpulsion,

jumlah putaran gear box dan panjang pukul motor yang digunakan.

g. Jig Screen

Jig screen merupakan saringan yang terbuat dari kawat (ketebalan kawat 1,5 mm)

yang dipasang diantara rooster bawah dan rooster atas. Posisi pemasangan jig

screen berpengaruh terhadap jumlah dan luas lubang bukaanjig screen tersebut.

h.  Kecepatan Aliran didalam Jig Tank

Kecepatan aliran didalam tangki jig berpengaruh terhadap proses pengendapan

mineral berharga. Apabila kecepatan aliran vertikal keatas akibat pulsion lebih

besar dari kecepatan jatuh butir mineral berharga, maka mineral berharga tidak

memiliki kesempatan untuk turun mengendap sebagaikonsentrat. Sebaliknya jika

kecepatan aliran vertikal  ke atas terlalu kecil maka kadar konsentrat akan menjadi

rendah. Hal ini disebabkan karena mineral pengotor yang kecepatan jatuhnya juga

kecil akan turun sebagaikonsentrat.

i. Kemiringan Jig

Kemiringan jig biasanya sudah ditetapkan sesuai dengan disain yaitu berkisar 5

sampai 150. Jig yang terlalu miring mengakibatkan aliran air terlalu cepat

dan casiterite sukar mengendap, terlalu datar juga menyebabkan umpan terlampau

banyak terteumpuk diatas jig dan kuarsa lambat mengalir ke tailing.

3.    Humprey Spiral

Spiral yang digunakan ada 3 macam, yaitu High Grade (HG), Low Grade (LG) 1

danLow Grade 2.

                    Tabel 4.2. Proses Humprey Spiral

Asal

Material

Jenis

Spiral

Aliran material

Konsentrat Middling Tailing

DC1 HG DC2 DC3 DC3

DC3 LG 1 DC2 HG (sirkulasi) LG2

Tailing LG 2 DC2 LG2 (sirkulasi) Dibuang

Page 11: Tugas khusus.docx

LG1

Sumber : Desi Sartika, 2012

Spiral adalah alat konsentrasi yang tidak menggunakan mesin atau motor,

terhadapslurry hanya bekerja gaya gravitasi dan gaya sentrifugal bertujuan untuk

memisahkan kuarsa. Partikel akan jatuh ke bawah akibat gaya beratnya sendiri,

karena bergerak spiral maka pada partikel bekerja pula gaya sentripetal akibat

partikel bergerak dalam arah melingkar dengan sumbu spiral sebagai pusat

lingkaran, sehingga berakibat mineral berat akan lebih cepat turun dan mendekati

sumbu spiral sedang mineral ringan lebih lambat dan menjauhi sumbu spiral. Pada

ujung bawah spiral terbagi menjadi tiga aliran bila dimulai dari yang paling dekat

dari sumbu spiral adalah konsentrat, middling, dan tailing.

Gaya-gaya yang berpengaruh dalam proses ini adalah gaya dorong air, gaya

gesek, gaya gravitasi dan gaya sentrifugal. Bentuk alatnya berupa lounder yang

melingkar membentuk spiral, makin panjang lounder maka konsentrat yang

dihasilkan akan semakin tinggi kadarnya.

Terjadinya pemisahan di dalam humprey spiral sebagai berikut :

1. Feed dimasukkan ke dalam feed tank

2. Melalui pompa, feed dihisap masuk ke dalam cyclone.

3. Di dalam cyclone cairan dengan yang kental dipisahkan, selanjutnya yang encer

dialirkan ke atas ke dalam lounder sebagai wash water, sedang pulp yang kental

melalui lounder dialirkan ke atas menuju feed box sebagai umpan.

4.  Karena bentuk lounder ini melingkar seperti spiral dari atas ke bawah, maka

terjadi gerak arus sentrifugal, sehingga material yang ringan sebagai tailingakan

terletak dibagian luar..

5.    Mineral-mineral berat akan mengalir terus dan masuk ke

dalam portpenampungan konsentrat yang dihasilkan. Pada port dipasang splitter 

yang berfungsi untuk memisahkan material

berupa konsentrat, middling dan tailing..

Gaya-gaya yang berpengaruh dalam proses ini antara lain:

a.       Gaya dorong air

Page 12: Tugas khusus.docx

Dalam operasi, partikel dan cairan bergerak dengan kecepatan yang dipengaruhi

oleh kedalaman aliran cairan.

b.      Gaya gesek

Dalam operasi ini, gaya gesek akan sebanding dengan selisih berat jenis partikel

dengan berat jenis fluida. Sehingga partikel yang berat jenisnya besar akan

memiliki gaya gesek yang besar pula untuk volume yang sama.

c.       Gaya gravitasi

Setiap mineral dalam operasi ini akan memperoleh percepatan gravitasi yang

sama. Mineral dengan volume yang sama tetapi massanya berbeda, maka mineral

yang memiliki massa yang lebih besar akan mendapat gaya yang besar.

d.      Gaya sentrifugal

Gaya ini arahnya ke bagian luar dari suatu area yang berputar, sehingga akan

memberikan pengaruh-pengaruh kepada mineral ringan untuk terlempar ke luar

dan terkumpul sebagai tailing.

Bagian-bagian utama dari humprey spiral

a.      Feed Tank

Feed tank merupakan suatu tempat untuk menampung masuknya feed dan air

atau pulp yang akan dilakukan pemisahan.

b.      Cyclon

Cyclon merupakan alat untuk memisahkan antara air yang bersih dengan air yang

masih bercampur dengan material.

c.       Splitter

Suatu alat untuk mengatur masuknya material ke dalam port tepatnya untuk

memisahkan antara konsentrat, middling dan tailing.

d.      Port

Port merupakan suatu lubang untuk masuknya konsentrat, middling dan tailing.

e.       Natch

Natch Merupakan lubang bukaan kecil yang apabila ada aliran wash water akan

menimbulkan gerakan air sehingga konsentrat yang tidak tertampung akan

terdorong.

f.       Sumbu (Axis)

Page 13: Tugas khusus.docx

Sumbu merupakan suatu pipa yang tegak di dalamnya berlubang sebagai

saluran konsentrat untuk turun ke bawah.

g.      Feed box

Feed box merupakan tempat feed atau umpan yang akan di konsentrasi.

h.      Riffle

Riffle berfungsi untuk merubah aliran turbulen menjadi aliran laminer, sehingga

terjadi pemisahan di dalam lounder.

4.      Shaking Table

Shaking  Table (ST) yang digunakan ada 7 unit, yaitu ST1, ST2, ST3, ST4, ST5,

ST6 dan ST7

Shaking Table adalah suatu meja berbentuk jajarangenjang yang digetarkan secara

longitudinal dengan gerak maju yang pelan tetapi kembalinya lebih cepat.  Meja

dilengkapi dengan riffle. Lapisan tipis air akan melimpah melewati riffle dan

mengalir ke sudut meja dan umpan slurry dimasukkan melalui sudut dekat mesin

penggerak. Partikel akan terguncang-guncang ketika bergerak maju, partikel berat

akan berada pada tempat yang lebih tinggi dan partikel ringan akan tercuci dan

terbawa air ke tempat yang lebih rendah. Pada intinya, shaking table berfungsi

untuk memisahkan mineral halus berat dengan mineral halus ringan.

Prinsip Kerja Shaking Table adalah berdasarkan perbedaan berat dan ukuran

partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Pada proses

ini, konsentrat danmiddling diteruskan langsung menuju ke proses

kering, sedangkan tailing diproses kembali ke humprey spiral

                           Tabel 4.3. ProsesShaking Table

Asal material No. ST konsentrat Middling Tailing

DC2 1 DC11 ST4 & ST5 DC1

DC2 2 DC11 ST4 & ST5 DC1

DC2 3 DC11 ST4 & ST5 DC1

Mid 1,2,3 4 DC11 DC 8 & 9 DC 8 & 9

Mid 1,2,3 5 DC11 DC 8 & 9 DC 8 & 9

DC11 ke 6 (material DC 6 & 7 DC11 DC11

Page 14: Tugas khusus.docx

Willoughby kasar)

DC11 ke

Willoughby

7 (material

halus)

DC 6 & 7 DC11 DC11

Sumber : Desi Sartika, 2012

4.1.2.   Proses Kering

Prinsipnya, proses kering ini dilakukan untuk mengambil timah yang masih

tersisa dalam material karena belum terambil pada proses sebelumnya dan

membuang mineral pengotor  berdasarkan sifat fisik material-material tersebut,

seperti monazite dan ilmenite.

1. Cone Filter dan Rotary Dryer

Pada proses ini terdiri dari dua tingkat pengeringan. Proses ini berfungsi

mengubahkonsentrat basah menjadi kering. Terdiri dari 2 cone filter & 2 rotary

dryer untuk DC 8 & 9, 2cone filter & 2 rotary dryer untuk DC 6 & 7.

·        Cone Filter berfungsi menurunkan kadar air konsentrat menjadi 7-10%.

Pada permukaan cone yang berbentuk lingkaran terdapa saringan 100# sehingga

partikel-partikel mineral akan tertahan dipermukaan cone dan air akan lolos

dihisap oleh vacum pump. Partikel mineral yang tertahan akan berputar 3600dan

tumpah ke dalam Rotary Dryer.

·         Rotary Dryer berfungsi sebagai pengering tahap kedua sehingga kadar air

menjadi 0%. Proses ini menggunakan pemanasan dengan bahan bakar solar pada

suhu maksimal 1500C. Sumber panas dihasilkan oleh burner.

     Tabel 4.4 Proses Cone Filter dan Rotary Dryer

Asal material Nama alat Aliran material

DC 8 & 9 CF & RD Ke screen

Undersize 16# ke BE 0601

Undersize 40# ke BE 0602

DC 6 & 7 CF & RD Ke Kasson

Undersize 16# ke BE 0924

Undersize 40# ke BE 0925

Ket:

BE : Bucket Elevator

Page 15: Tugas khusus.docx

Sumber : Desi Sartika, 2012

2.      High Tension Separator (HTS)

High Tension Separator, memisahkan mineral berdasarkan daya hantar listriknya,

sehingga akan terpisah mineral konduktor (cassiterite dan ilmenite) dengan

mineral non konduktor (Monazite, Zircon, Kwarsa dan Xenotime). Pada

saat feed diumpankan pada rotor, mineral-mineral yang ada akan terpisah pada

saat melewati elektroda yang dialiri arus 30.000 volt. Mineral yang memiliki sifat

konduktor akan tertarik kearah elektroda karena adanya gaya tarik dari elektroda.

Sedangkan mineral yang non konduktor akan terus mengikuti putaran rotor dan

terpisah dari mineral konduktornya menuju tenpat penampungan monazite yang

mengandung 0,4% cassiterite. Untuk mineral yang bersifat semi konduktor akan

terpisah diantara penampungan mineral konduktor dan non konduktor.

Mineralmiddling ini akan diolah kembali sebagai feed dalam proses konsentrasi

pada Air Table.

Tabel 4.5. Proses High Tension Separator

Asal

material

No.HTS Konsentrat/

Konduktor

middling Tailing/

Nonkonduktor

BE 0601 HTS 1 BE 0606 BE 0601 HTS 3

BE 0602 HTS 2 BE 0607 BE 0602 HTS 3

Tail HTS

1&2

HTS 3 BE 0602 HTS 3

(sirkulasi)

HTS 4

Tail HTS

3

HTS 4 BE 0603→BE

0602

BE

0604→HTS

4(sirkulasi)

BE 0605→Monazite

Bin

BE 0924 HTS 5 BE 0919→IRM BE

0918→HTS

5(sirkulasi)

BE 0917→BE 0714

BE 0925 HTS 6 BE 0919→IRM BE

0926→HTS

6(sirkulasi)

BE 0917→BE 0714

Page 16: Tugas khusus.docx

Sumber : Desi Sartika, 2012

HTS yang digunakan sebanyak 6 unit. HTS 1-4 untuk melayani material dari DC

8 & 9, HTS 5-6 untuk melayani material dari DC 6 & 7

3.      Air  Table

Air Table berfungsi untuk memisahkan mineral berat (cassiterite) dan mineral

ringan (ilmenite) yang berupa middling dari produk High Tension Separator dan

produk hasil pengeringan dari rotary dryer

Tabel 4.6. Proses Air Table

Asal

material

No.

Air

Table

Konsentrat Middling Tailing

BE 0710 AT 1 BE 0709→BE

0711

BE 0714→BE

0815→DC 13→DC 1

BE

0708→CBMS

BE 0607 AT 2 BE 0709→BE

0711

BE 0714→BE

0815→DC 13→DC 1

BE 0710

BE 0607 AT 3 BE 0709→BE

0711

BE 0714→BE

0815→DC 13→DC 1

BE 0710

BE 0606 AT 4 BE

0712→kasson

Undersize 16#

ke BE 0924

Undersize 40#

ke BE 0925

BE 0714→BE

0815→DC 13→DC 1

BE 0710

BE 0711 AT 5 BE

0712→kasson

Undersize 16#

ke BE 0924

Undersize 40#

ke BE 0925

BE

0711→AT5(sirkulasi)

BE 0606

Page 17: Tugas khusus.docx

 

Sumber : Desi Sartika, 2012

Proses pemisahan yang terjadi pada air tabel karena adanya sentakan meja yang

ditimbulkan oleh head motion dan adanya bantuan hembusan angin, maka

material akan terpisah berdasarkan perbedaan berat jenisnya.

-       Mineral dengan berat jenis tinggi akan bergerak ke zona konsentrat.

-       Mineral dengan berat jenis rendah akan bergerak ke

zona middling dan tailing

Air table yang digunakan terdiri dari 5 unit, yaitu AT 1, 2, 3, 4, 5

4.      Magnetic Separator

Magnetic Separator yang digunakan pada TinShed terdiri dari 2 jenis, yaitu Cross

Belt Magnetic Separator(CBMS) dan Induced Roll Magnetic (IRM).

Tabel4.7. Proses Magnetic Separat

Sumber : Desi Sartika, 2012

Magnetik Separator pada dasarnya memisahkan mineral berdasarkan sifat

kemagnetan dari mineral tersebut. Feed diumpankan ke belt conveyor, selanjutnya

dilewatkan pada disk yang berputar di atas belt. Kemagnetan ditimbulkan oleh

induksi elektromagnet yang berada di bawah belt. Masing-masing disk

memisahkan dua produk, yaitu material yang bersifat magnetik dan non magnetik.

Medan magnet akan semakin kuat searah dengan pergerakan umpan pada belt,

dengan cara mengatur disk umpan pada beltdan mengatur arus, serta tegangan

pada masing-masing elektromagnet.

Asal

material

Jenis

alat

Magnetik/tailing middling Non-magnetik/

konsentrat

BE

0708

CBMS Ilmenite Bin - DC 13

BE

0919

IRM BE 0922→BE

0711

sirkulasi BE 0920→Bin→BE

0923→Charge Mixing

Plant(final)

Page 18: Tugas khusus.docx

Mineral-mineral umpan disebarkan merata di atas belt yang bergerak melintasi

zona magnetik. Mineral magnetik akan ditarik ke disk dan jatuh ke sisi belt seiring

perputaran beltyang dibersihkan dengan sikat. Mineral-mineral non magnet akan

berada di atas belt dan jatuh di ujung perputaran belt conveyor.

4.2.      Pengenalan Peralatan Proses Pencucian Bijih Timah

Instalasi pencucian mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kegiatan

produksi timah. Keadaan instalasi pencucian yang kurang baik, akan

mengakibatkan kehilangan mineral timah dan mineral –mineral berharga lainnya

yang terkandung di dalam tanah hasil penggalian. Hal ini berarti menyia-nyiakan

biaya, tenaga, serta waktu yang telah ditentukan. Kehilangan timah dan mineral –

mineral berharga lainnya menyebabkan kehilangan kesempatan untuk

mendapatkannya pada tahap selanjutnya. Kondisi alat sangat mempengaruhi

proses dan mutu produknya dalam artian, bila kondisi tidak baik ( slek atau tidak

bisa disetel ), maka tidak akan menghasilkan mutu kerja yang baik, oleh sebab itu

perlu dipahami dan dihayati fungsi peralatan dan perawatakannya. Macam –

macam peralatan pencucian :

1.      Saringan Putar

Merupakan alat pemisahan pertama, material yang menerobos saringan

( undersize ) disalurkan ke Jig, material yang tidak berguna akan keluar dan

langsung dibuang (oversize). Saringan putar dilengkapi dengan pipa pancar dan

pipa monitor. Saringan putar berfungsi memisahkan material halus dengan

material kasar. Pipa pancar merupakan pipa yang berfungsi untuk memancarkan

air yang dipasang di dalam saringan putar sepanjang keseluruhan panjang

saringan putar. Peranannya dalam proses pencucian adalah untuk menghancurkan

material di dalam saringan. Pipa air pancar dan nozzel – nozzel berfungsi

mengalirkan air dari pompa saring ke dalam saring putar untuk memberaikan

tanah bertimah dan sebagai media transportasi tanah. Pipa monitor merupakan

pipa yang berfungsi sama dengan pipa pancar yang terletak di ujung saringan.

Peranannya dalam proses pencucian ada dua :

1.                 untuk ikut membantu pipa pancar dalam mengurangi material.

Page 19: Tugas khusus.docx

2.                  menahan material di dalam saringan agar lebih lama mengalami

proses penyaringan. Monitor – monitor berfungsi membantu memberai tanah dan

memberi kesempatab butir – butir timah lolos ke bak pembagi.

2.      Kepala Laba-Laba

Kepala laba-laba menampung hasil keluar dari saringan putar ( under size ) dan

meneruskan ke jig, melalui pipa pembagi supaya pembagianfeed ke jig dapat

diatur.

3.      Pompa

Pompa merupakan suatu alat bantu untuk memindahkan suatu zat atau benda dari

suatu tempat ke tempat lain, baik berupa gas, cair, maupun padat. Pada proses

pencucian biasanya pompa yang digunakan adalah pompa sentrifugal yang

berfungsi untuk memompa air agar persediaan air untuk pencucian tetap

terpenuhi. Pompa dipergunakan untuk memindahkan konsentrat jig primer ke

tingkat pencucian selanjutnya ( jigsekunder dan clean up ). Karena yang

dipindahkan adalah berupa pulp(campuran air dan pasir ), maka pompa tersebut

dilapisi dengan karet, agar umur pakaianya tahan lama.

4.      Boil Box yaitu berfungsi sebagai tempat penampungan sementara untuk

material yang baru keluar dari pipa pembagi dan meneruskan ke jig supaya

pembagian material dapat diatur secara merata, dan mengurangi kecepatan

pemasukan ( feeding ) ke jig.

5.      Cyclone

Berguna untuk mengurangi banyaknya air, dan slim sehingga

kekentalan feed dapat diatur. Feed yang banyak mengandung air, masuknya

melalui pipa secara tangential ke daerah yang berbentuksilinder. Di daerah

ini feed tersebut mengalami gaya putar ( Centripugal), yang mana mengakibatkan

material berat terlempar ke dinding dan turun bergerak melalui tengah ke

arah vertex finder dan keluar dan keluar sebagai overflow. Pada bagian dekat

ujung spigot, perlu mendapatkan perhatian yang khusus karena pada umumnya

paling cepat terjadi kehausan.

6.      Jig dan Perlengkapannya

Page 20: Tugas khusus.docx

Jig merupakan suatu alat pemisahan bijih timah berdasarkan perbedaan berat jenis

( BJ ) dari bijih timah dan mineral – mineral ikutan lainnya. Adapun tipe –

tipe Jig antra lain :

1.          Pan American Jig ( P.A. Jig )

PA Jig memakai saringan tetap disetiap tangki yang berbentuk coneyang

berhubungan dengan membran. Ukuran setiap kompartemen 1050 x 1050 mm.

Air tambahan masuk melalui pipa di bawah dalam tangki dan dapat diatur untuk

setiap tangki.

Keuntungan :

-     Gerakan membran sejajar dengan gerakan tekanan dan isapan sehingga

pembagian air melalui saringan merata

-     Dapat memberikan panjang dorongan yang besar.

Kerugian :

-   Mekanik penggerak terlalu halus dan banyak macamnya sehingga mudah rusak

dan memerlukan perhatian dan perawatan.

-  Bila spigot buntu, membran mudah lepas.

2.      Karimata Jig

Karimata Jig merupakan gabungan antara bendelary jig dan trapesium Jig.

Kecepatan aliran lebih baik dengan trapesium jig. Kerugiannya memerlukan

waktu reparasi yang lama.

3.         IMC Jig

IMC Jig primer berbentuk bundar ( Cirkular ) dan untuk sekunder berbentuk segi

empat. Penggerak IMC Jig adalah hydroulis yaitu dengan getaran piston.

Keuntungannya yaitu kecepatan aliran tidak tinggi, semakin ke ujung jig semakin

lebar permukan nya. Kerugiannya yaitu bagian – bagian penggeraknya terlalu

banyak, kecil, rumit, dan memerlukan perbaikan yang agak lama.

4.      Yuba jig

Yuba Jig gerakan membrannya tegak lurus dengan gerakan isapan. Letak

membran melekat rapat pada dinding tangki sebelah luar, pipa kompartemen dapat

diatur panjang dorongan (stroksinya sendiri – sendiri ). Penggeraknya

menggunakan pilsator dengan motor listrik dan gear box.

Page 21: Tugas khusus.docx

Keuntungan :

-             Perawatan dan pemeliharan relatif lebih murah

-            Tiap kompartemen ( sel ) dapat diatur panjang pukulan sendiri – sendiri

-            Penggunaan ruang lebih sedikit

Kerugian :

-             Pembagian air melalui saringan kurang merata

-            Biaya permulaan lebih besar.