tugas khusus.docx
TRANSCRIPT
Tugas khusus
Aplikasi jigging di indonesia proses secara rinci
Jawab :
Proses pengolahan bijih timah PT. Koba Tin di Tinshed bertujuan untuk
memperoleh konsentrat cassiterite sebanyak mungkin dengan kadar minimal 72 %
Sn ( masih berupa bijih ). Sedangkan timah yang berasal dari tambang memiliki
kadar 20 – 30 % Sn. Oleh karena itu diperlukan proses untuk meningkatkan kadar
Sn dengan cara memisahkan cassiterite dari mineral-mineral ikutannya
semaksimal mungkin. Produk yang dihasilkan dari tinshed berupa konsentrat,
middling, tailing. Konsentratmerupakan mineral yang berharga dan bernilai
ekonomis untuk ditambang, sedangkanmiddling merupakan produk yang masih
mengandung mineral berharga, dan tailingmerupakan mineral yang tidak
berharga.
Proses pemisahan bijih timah dari mineral ikutan yang dilakukan olehTinshed PT.
Koba Tin disesuaikan dengan perbedaan sifat-sifat antara timah dengan mineral
ikutannya. Proses ini menggunakan tiga jenis pemisahan yaitu:
a. Gravity Concentration
Yaitu pemisahan berdasarkan berat jenis. Alat yang digunakan adalah jig,
humprey spiral, shaking table, dan air table.
b. Elektrostatic Concentration
Yaitu pemisahan berdasarkan sifat konduktifitas listriknya. Alat yang digunakan
adalah HTS ( High Tension Separator )
c. Magnetic Separator
Yaitu pemisahan berdasarkan sifat kemagnetiknya. Alat yang digunakan adalah
CBMS ( Cross Belt Magnetic Separator ), dan IRM ( Iducation Roll Magnetic ).
Proses ini bertujuan untuk memperoleh konsentrat casiterite sebanyak mungkin
dengan kadar timah yang memenuhi persyaratan peleburan 72 %, sehinggah
setelah dikeringkan dapat langsung dikirim ke pusat peleburan, sedangkan tailing
akhir yang sebagian besar terdiri dari mineral-mineral pengotor langsung distock.
Produk middling yang dihasilkan masih mengandung timah yang cukup tinggi,
yaitu antara 10 – 30 %. Untuk mendapatkan cassiterite yang terbawa dalam
produkmiddling tersebut, maka produk ini diproses ulang. Pada proses ini
memakai kombinasi pemisahan secara pemisahan gaya berat, elektrostatik,
dan magnetic akan diperoleh konsentrat timah dengan kadar 72 % Sn.
Tin Drum Sn 10-30%
Bagan alir sederhana proses pencucian timah di Tinshed dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 4.1 Bagan Alir Proses Pencucian Bijih Timah
Sumber : PT Koba Tin , 2012
Proses pengolahan bijih timah di Tinshed ini dilakukan melalui 2 proses, yaitu
proses basah dan proses kering.
4.1.1. Proses Basah
Proses ini prinsipnya adalah pemisahan casiterite dari mineral pengotor
berdasarkan perbedaan berat jenis, peralatan yang digunakan antara lain :
1. Ore Bin
Ore bin merupakan tempat penampungan bijih timah yang berasal dari tambang.
Langkah-langkah pada ore bin antara lain :
a) Membuka drum, drum yang berasal dari tambang dikirim dalam keadaan
tersegel agar material tidak tumpah dan tidak ada kecurangan.
b) Membuang air dalam drum, material yang berasal dari tambang biasanya
masih bercampur dengan air.
c) Sampling, pengambilan sampel dilakukan dengan pemboran pada drum
sebanyak 7 titik. , kemudian material hasil pengeboran tiap titik dicampur dan
diaduk hingga rata, kemudian dimasukan ke plastik sampel untuk dibawa ke
ruang sampling. Setelah itu sampel basah ditimbang lalu dikeringkan dengan
menggunakan tungku, lalu ditimbang kembali sehingga dari perbandingan berat
kering dengan berat basah didapatkan kadar air pada setiap drum atau fraksi
keringnya (fraction dry). Kemudian sampel yang telah kering dibawa ke
laboratorium untuk diketahui kadar Sn. Saat ini kadar yang berasal dari tambang
berkisar 20%-30%.
Cara pengambilan sample dapat dilakukan dengan cara :
a. Perhitungan berat bersih (TPH) melalui tahapan sebagai berikut:
- Pengambilan conto dari Jig plant dengan menggunakan stopwatch
- Air yang terdapat dalam conto tersebut dibuang
- Conto ditimbang untuk diketahui beratnya
TPH = Berat Sample – Berat Plastik x 3600
Waktu
- Kemudian conto dihitung berat bersih (TPH) nya dengan rumus sebagai
berikut :
b. Perhitungan kadar Sn dilaboratorium melalui tahapan sebagai berikut:
- Pengambilan conto dari Jig plant
- Conto dikeringkan
- Conto ditimbang untuk diketahui beratnya
- Setelah ditimbang, conto diayak dengan menggunakan Ro Top dengan ukuran
20#, 40#, 65#, 100#, dan 150#.
- Setelah diayak, tiap fraksi dihitung jumlah butiran masing-masing mineral
- Conto kemudian ditabur merata dan tipis di atas permukaan kaca ukuran
2 ½ cm x 2 ½ cm.
Kadar Mineral = jumlah butir x bj mineral yang bersangkutan x100% Jumlah butir x bj masing-masing mineral- Kemudian conto dihitung kadarnya dengan rumus sebagai berikut:
d) Penimbangan, agar diketahui berapa berat material tiap-tiap drum.
e) Penuangan, setelah dilakukan penimbangan, material dituang ke DC
(Dewatering Cone) untuk diproses ke jig.
Setelah semua langkah-langkah diatas selesai, drum kosong dikirim ke tambang
dalam keadaan bersih, tertutup dan jumlah drum jelas
2. Jig Plant
Jig adalah suatu alat konsentrasi yang melakukan pemisahan mineral berdasarkan
perbedaan spesifik gravity. Pemisahan ini dilakukan dengan menggunakan suatu
lapisan pemisahan yang disebut ragging yang berat jenisnya lebih rendah dari
pada cassiterite tetapi lebih tinggi dari pada mineral lain ( kwarsa misalnya ). Jadi
berat jenisnya terletak diantara cassiterite dan mineral pengotornya.
A. DASAR PEMISAHAN JIG
Proses jigging merupakan proses pemisahan mineral berharga dari mineral
pengotornya berdasarkan perbedaan berat jenis dengan menggunkan air, sebagai
media pemisahnya menggunakan bantuan bed material. Ukuran butir yang dapat
ditangkap dengan baik oleh jig berkisar antara 10 – 14 #.
Pengoperasian jig harus selalu dioptimalkan agar pengendalian mutu pencucian
pada jig dapat terkendali, baik itu recovery tiap jig maupun kadar konsentrat akhir
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Pada pemisahan partikel mineral dalam proses jigging dipengaruhi tiga faktor,
antara lain :
a) Differential Acceleration
Differential Acceleration merupakan faktor perbedaan kecepatan jatuh partikel
mineral ke bed, karena adanya gerakan yang terjadi pada alat jig. Hal ini akan
menyebabkan partikel mineral yang memiliki berat jenis besar akan memiliki
kecepatan jatuh yang lebih besar.
b) Hindered Settling
Hinderet Settling merupakan formasi jatuh atau pengendapan dari material
yang specific gravitasinya besar dengan ukuran kecil akan sama dengan material
yang specific gravitasinya kecil tapi ukuranya besar.
c) Consolidation Trackling
Consolidation Trackling merupakan suatu proses dimana partikel halus
menerobos melalui bed pada waktu akhir pulsion.
Terdiri dari 4 unit jig dan tipe jig tersebut adalah Pan American. Disini
dihasilkan konsentrat hingga 68% Sn.
Tabel 4.1 Proses Jig
Asal material No.
Jig
Aliran material
Konsentrat Middling Tailing
Undersize30# Jig 1 DC6&7
Kompartemen A
DC14
Kompartemen B
DC3
Undersize16# Jig 2 DC6&7
Kompartemen A
DC14
Kompartemen B
DC3
DC14 Jig 3 DC6&7 DC14 DC1→HG
Oversize ke
DC15
Jig 4 willoughby→ditampung Ke Kasson
Undersize ke DC3
Oversize ke rodmill→DC12→DC3
Dibuang
Sumber : Desi Sartika, 2012
B. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kinerja Jig
Pada umumnya proses pencucian bijih timah menggunakan jig bertujuan untuk
meningkatkan kadar dengan perolehan recovery yang tinggi sehingga losses dapat
ditekan sekecil-kecilnya. Namun ada beberapa factor yang mempengaruhi
kinerja jig, antara lain:
1. Sifat-Sifat Umpan (Feed), yakni:
a. Bentuk dan Ukuran Feed
Semakin besar (kasar) ukuran butir mineral, maka recovery semakin tinggi. Tetapi
ada satu hal yang harus diperhatikan, makin besar ukuran partikel mineral makin
makin cepat pula pemadatan pada bed, sehingga terjadi kemantapan atau
kebuntuhan yang mengakibatkan feed yang masuk berikutnya tidak dapat
menerobos melalui cela-cela bed.
Bentuk partikel mineral yang masuk sebagai feed juga sangat mempengaruhi
dalam perolehan recovery, terutama mineral-mineral ikutan yang tidak berharga
seperti markasit. Dengan bentuknya yang memanjang, dapat diartikan bahwa
tekanan air dari underwater akan berbeda karena adanya perbedaan penampang
permukaan dari partikel tersebut yang menyebabkan partikel tersebut terombang-
ambing di dalam jig tank, sehingga akan mengganggu mineral berharga yang lain
untuk turun sebagai konsentrat.
b. Kadar Mineral
Makin tinggi atau kaya kadar mineral berharga yang masuk sebagaifeed,
maka recovery akan semakin tinggi. Dan makin banyak kadar mineral
pengganggu yang masuk sebagai feed pemisahan semakin sulit, berarti
perolehan recovery akan rendah.
c. Berat Jenis Mineral
Semakin tinggi berat jenis mineral berharga terhadap mineral pengganggu
maka recovery akan semakin tinggi.
2. Parameter – Parameter Jig
Pada proses pemisahan dengan menggunakan alat jig, terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi efektifitas kerja jig. Adapun parameter yang mempengaruhi
proses pemisahan tersebut antara lain:
a. Amplitudo Membran atau Frekuensi Stroke
Amplitudo Membran adalah jarak yang ditempuh oleh torak atau membran dari
awal dorongan (pulsion) hingga akhir hisapan (suction), sedangkan
frekuensi stroke merupakan banyaknya dorongan per menit. Bila jumlah (rpm)
pukulan besar (frekuensi stroke), maka panjang langkahnya (amplitudo) lebih
pendek, demikian sebaliknya.
Untuk mengatur panjang pukulan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. berat jenis
b. ukuran butir
c. jumlah mineral ikutan
d. kekayaan timah yang digali
Panjang pukulan berpengaruh terhadap recovery dan kadar konsentart, panjang
pukulan yang besar menyebabkan mineral pengotor (pasir) ikut turun yang
mengakibatkan konsentrat kotor, tetapi recovery akan meningkat. Sebaliknya
panjang pukulan yang pendek konsentrat akan bersih, tetapicasiterite tidak
tertangkap semua terutama yang ukuran butir kasar dan akan lari ke tailing
sehingga recovery menjadi rendah.
b. Kecepatan Aliran Horizontal
Kecepatan aliran horizontal adalah kecepatan air yang mengalir di atas
lapisan bed. Kecepatan aliran horizontal yang terlalu besar, mineral berat yang
berukuran halus akan ikut terbuang sebagai tailing. Sedangkan kecepatan aliran
horizontal yang lebih kecil dari kecepatan pengendapan mineral ringan, maka
akan mengendap diatas permukaan jig bed sehingga akan menggangu proses jig.
c. Ketebalan Bed dan Ukuran Batu pada Lapisan Bed
Bed merupakan bahan padat yang terdiri dari lapisan batu hematite yang
digunakan sebagai media pemisah mineral berat pada jig. Ketebalan dan
ukuran bed sangat mempengaruhi hasil pemisahan dan tergantung kepada mineral
yang akan dipisahkan. Semakin tebal dan besar ukuran butir bed, maka akan
semakin sulit kecepatan aliran vertical ke atas untuk mendorong lapisan bed,
sehingga semakin sedikit partikel mineral berharga yang mengendap
sebagai konsentrat. Sebaliknya semakin tipis dan kecil ukuran butir bed, maka ada
kemungkinan aliran vertical ke atas akan melontarkanbed, sehingga ruangan
antara bed menjadi terlalu besar. Hal ini menyebabkan mineral ringan yang
berukuran besar akan menerobos lapisan bed dan mengendap sebagai konsentrat,
sehingga kadar konsentrat menjadi rendah.
Untuk memperoleh recovery dan kadar timah yang tinggi, ada beberapa
persyaratan tertentu mengenai jig bed, seperti :
1. Berat jenis bed berada diantara mineral berat dan mineral ringan, berbentuk
bulat agar diperoleh celah-celah yang baik guna memberikan kesempatan kepada
mineral berat menerobos jig bed dan masuk kedalamhutch sebagai konsentrat.
Biasanya jig bed tersusun dari mineral hematiteyang berat jenisnya antara 4,5 -
5,5 dengan kekerasan 6 menurut skalaMosh.
2. Ukuran butir tertentu dengan tujuan agar dapat terangkat lebih tinggi dari pada
mineral berat dan disamping itu untuk memperoleh besarnya celah-celah yang
diinginkan. Variasi ukuran butir dan ketebalan jig bedtergantung pada ukuran
jumlah mineral-mineral berharga yang diinginkan seperti kasiterit, ilmenit,
monazite dan zircon. Maka seragam ukuran butir (bulat) dan makin besar
ukuran jig bed maka recovery semakin besar.
d. Volume Air Tambahan (Underwater)
Volume air tambahan adalah jumlah air yang dialirkan ke dalam jigyang berguna
sebagai air tambahan. Selama proses pemisahan berlangsung dengan baik sesuai
rencana, air di dalam tangki ada yang masuk ada pula yang keluar. Air yang
masuk adalah air yang bercampur bersama feed dan air yang berasal
dari header tank (air tambahan). Sedangkan air yang keluar adalah air yang keluar
bersama-sama dengan tailing dan air yang keluar
melalui spigot bersama konsentrat.
Manfaat air tambahan ini adalah untuk mengimbangi hisapan, mengimbangi
jangan terlalu banyaknya aliran air diatas jig yang menuju ke dasar dapat terjadi
apa yang dinamakan gerak pulsasi (gerakan ketas dan hisapan ke bawah) dan
menggantikan air yang keluar melalui lubang spigot.
Underwater dapat dikatakan cukup apabila permukaan jig bed sudah terendam air
tetapi kecepatan aliran horizontal tidak terlalu deras, sehingga menimbulkan besar
tekanan antara pulsion dan suction tidak sama.Underwater dikatakan kurang
apabila jig bed tidak terendap air sepenuhnya yang ditandai dengan adanya
gelembung-gelembung udara diatas permukaanjig bed, dimana suction lebih
besar dibandingkan dengan pulsion sehinggakonsentrat yang dihasilkan akan
kotor. Begitu pula jika underwater berlebihan maka akan menyebabkan kecepatan
aliran horizontal sangat deras sehingga mineral berat yang berukuran halus akan
ikut terbawa aliran air, dimana pulsion lebih besar dibanding
dengan suction sehingga recovery akan rendah, walaupun kadar konsentrat yang
dihasilkan tinggi.
Lubang spigot adalah suatu lubang yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya konsentrat hasil pemisahan. Besarnya ukuran lubang spigot ini akan
mempengaruhi volume air yang terdapat dalam tangki jig. Apabila ukuran
lubang spigot terlalu besar, maka volume air yang keluar melalui
lubang spigot akan menjadi besar. Hal ini akan mengakibatkan tangki jigmenjadi
kosong, dan jig akan mengalami kekurangan air. Untuk menjaga keseimbangan
air didalam jig, maka ukuran lubang spigot diusahakan sekecil mungkin. Hali ini
bertujuan agar pada proses pemisahan berikutnya tidak terjadi kelebihan air dan
pemakaian air tambahan dapat terjaga.
e. Feeding dan Proses Padatan
Feeding adalah proses pemasukan bahan baku campuran mineral baik bijih
berharga atau mineral lainnya dengan mengalir kepermukaan jig, yang
disesuaikan dengan kapasitas alat pencucian.
Distribusi feed dipermukaan jigharus diatur dengan baik agar proses jigging dapat
berjalan dengan sempurna.
Penyebaran dan kekentalan (proses padatan) feed yang masuk
kepermukaan jig perlu diperhatikan. Penyebaran feed yang tidak merata
mengakibatkan terjadinya penumpukan dan kelebihan beban yang terlalu besar
yang diterima oleh permukaan jig. Feed yang terlalu kental akan menyebabkan
penumpukan dan kecepatan aliran kecil, sebaliknya feed yang terlalu encer akan
menyebabkan kecepatan aliran yang besar sehingga banyak mineral berharga yang
hilang sebagai tailing.
f. Motor Jig
Motor jig merupakan motor penggerak stroke yang menyebabkan
terjadinya pulsion dan suction pada proses pemisahan. Penentuan daya atau HP
motor yang digunakan berdasarkan beban yang akan didorong pada saatpulsion,
jumlah putaran gear box dan panjang pukul motor yang digunakan.
g. Jig Screen
Jig screen merupakan saringan yang terbuat dari kawat (ketebalan kawat 1,5 mm)
yang dipasang diantara rooster bawah dan rooster atas. Posisi pemasangan jig
screen berpengaruh terhadap jumlah dan luas lubang bukaanjig screen tersebut.
h. Kecepatan Aliran didalam Jig Tank
Kecepatan aliran didalam tangki jig berpengaruh terhadap proses pengendapan
mineral berharga. Apabila kecepatan aliran vertikal keatas akibat pulsion lebih
besar dari kecepatan jatuh butir mineral berharga, maka mineral berharga tidak
memiliki kesempatan untuk turun mengendap sebagaikonsentrat. Sebaliknya jika
kecepatan aliran vertikal ke atas terlalu kecil maka kadar konsentrat akan menjadi
rendah. Hal ini disebabkan karena mineral pengotor yang kecepatan jatuhnya juga
kecil akan turun sebagaikonsentrat.
i. Kemiringan Jig
Kemiringan jig biasanya sudah ditetapkan sesuai dengan disain yaitu berkisar 5
sampai 150. Jig yang terlalu miring mengakibatkan aliran air terlalu cepat
dan casiterite sukar mengendap, terlalu datar juga menyebabkan umpan terlampau
banyak terteumpuk diatas jig dan kuarsa lambat mengalir ke tailing.
3. Humprey Spiral
Spiral yang digunakan ada 3 macam, yaitu High Grade (HG), Low Grade (LG) 1
danLow Grade 2.
Tabel 4.2. Proses Humprey Spiral
Asal
Material
Jenis
Spiral
Aliran material
Konsentrat Middling Tailing
DC1 HG DC2 DC3 DC3
DC3 LG 1 DC2 HG (sirkulasi) LG2
Tailing LG 2 DC2 LG2 (sirkulasi) Dibuang
LG1
Sumber : Desi Sartika, 2012
Spiral adalah alat konsentrasi yang tidak menggunakan mesin atau motor,
terhadapslurry hanya bekerja gaya gravitasi dan gaya sentrifugal bertujuan untuk
memisahkan kuarsa. Partikel akan jatuh ke bawah akibat gaya beratnya sendiri,
karena bergerak spiral maka pada partikel bekerja pula gaya sentripetal akibat
partikel bergerak dalam arah melingkar dengan sumbu spiral sebagai pusat
lingkaran, sehingga berakibat mineral berat akan lebih cepat turun dan mendekati
sumbu spiral sedang mineral ringan lebih lambat dan menjauhi sumbu spiral. Pada
ujung bawah spiral terbagi menjadi tiga aliran bila dimulai dari yang paling dekat
dari sumbu spiral adalah konsentrat, middling, dan tailing.
Gaya-gaya yang berpengaruh dalam proses ini adalah gaya dorong air, gaya
gesek, gaya gravitasi dan gaya sentrifugal. Bentuk alatnya berupa lounder yang
melingkar membentuk spiral, makin panjang lounder maka konsentrat yang
dihasilkan akan semakin tinggi kadarnya.
Terjadinya pemisahan di dalam humprey spiral sebagai berikut :
1. Feed dimasukkan ke dalam feed tank
2. Melalui pompa, feed dihisap masuk ke dalam cyclone.
3. Di dalam cyclone cairan dengan yang kental dipisahkan, selanjutnya yang encer
dialirkan ke atas ke dalam lounder sebagai wash water, sedang pulp yang kental
melalui lounder dialirkan ke atas menuju feed box sebagai umpan.
4. Karena bentuk lounder ini melingkar seperti spiral dari atas ke bawah, maka
terjadi gerak arus sentrifugal, sehingga material yang ringan sebagai tailingakan
terletak dibagian luar..
5. Mineral-mineral berat akan mengalir terus dan masuk ke
dalam portpenampungan konsentrat yang dihasilkan. Pada port dipasang splitter
yang berfungsi untuk memisahkan material
berupa konsentrat, middling dan tailing..
Gaya-gaya yang berpengaruh dalam proses ini antara lain:
a. Gaya dorong air
Dalam operasi, partikel dan cairan bergerak dengan kecepatan yang dipengaruhi
oleh kedalaman aliran cairan.
b. Gaya gesek
Dalam operasi ini, gaya gesek akan sebanding dengan selisih berat jenis partikel
dengan berat jenis fluida. Sehingga partikel yang berat jenisnya besar akan
memiliki gaya gesek yang besar pula untuk volume yang sama.
c. Gaya gravitasi
Setiap mineral dalam operasi ini akan memperoleh percepatan gravitasi yang
sama. Mineral dengan volume yang sama tetapi massanya berbeda, maka mineral
yang memiliki massa yang lebih besar akan mendapat gaya yang besar.
d. Gaya sentrifugal
Gaya ini arahnya ke bagian luar dari suatu area yang berputar, sehingga akan
memberikan pengaruh-pengaruh kepada mineral ringan untuk terlempar ke luar
dan terkumpul sebagai tailing.
Bagian-bagian utama dari humprey spiral
a. Feed Tank
Feed tank merupakan suatu tempat untuk menampung masuknya feed dan air
atau pulp yang akan dilakukan pemisahan.
b. Cyclon
Cyclon merupakan alat untuk memisahkan antara air yang bersih dengan air yang
masih bercampur dengan material.
c. Splitter
Suatu alat untuk mengatur masuknya material ke dalam port tepatnya untuk
memisahkan antara konsentrat, middling dan tailing.
d. Port
Port merupakan suatu lubang untuk masuknya konsentrat, middling dan tailing.
e. Natch
Natch Merupakan lubang bukaan kecil yang apabila ada aliran wash water akan
menimbulkan gerakan air sehingga konsentrat yang tidak tertampung akan
terdorong.
f. Sumbu (Axis)
Sumbu merupakan suatu pipa yang tegak di dalamnya berlubang sebagai
saluran konsentrat untuk turun ke bawah.
g. Feed box
Feed box merupakan tempat feed atau umpan yang akan di konsentrasi.
h. Riffle
Riffle berfungsi untuk merubah aliran turbulen menjadi aliran laminer, sehingga
terjadi pemisahan di dalam lounder.
4. Shaking Table
Shaking Table (ST) yang digunakan ada 7 unit, yaitu ST1, ST2, ST3, ST4, ST5,
ST6 dan ST7
Shaking Table adalah suatu meja berbentuk jajarangenjang yang digetarkan secara
longitudinal dengan gerak maju yang pelan tetapi kembalinya lebih cepat. Meja
dilengkapi dengan riffle. Lapisan tipis air akan melimpah melewati riffle dan
mengalir ke sudut meja dan umpan slurry dimasukkan melalui sudut dekat mesin
penggerak. Partikel akan terguncang-guncang ketika bergerak maju, partikel berat
akan berada pada tempat yang lebih tinggi dan partikel ringan akan tercuci dan
terbawa air ke tempat yang lebih rendah. Pada intinya, shaking table berfungsi
untuk memisahkan mineral halus berat dengan mineral halus ringan.
Prinsip Kerja Shaking Table adalah berdasarkan perbedaan berat dan ukuran
partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Pada proses
ini, konsentrat danmiddling diteruskan langsung menuju ke proses
kering, sedangkan tailing diproses kembali ke humprey spiral
Tabel 4.3. ProsesShaking Table
Asal material No. ST konsentrat Middling Tailing
DC2 1 DC11 ST4 & ST5 DC1
DC2 2 DC11 ST4 & ST5 DC1
DC2 3 DC11 ST4 & ST5 DC1
Mid 1,2,3 4 DC11 DC 8 & 9 DC 8 & 9
Mid 1,2,3 5 DC11 DC 8 & 9 DC 8 & 9
DC11 ke 6 (material DC 6 & 7 DC11 DC11
Willoughby kasar)
DC11 ke
Willoughby
7 (material
halus)
DC 6 & 7 DC11 DC11
Sumber : Desi Sartika, 2012
4.1.2. Proses Kering
Prinsipnya, proses kering ini dilakukan untuk mengambil timah yang masih
tersisa dalam material karena belum terambil pada proses sebelumnya dan
membuang mineral pengotor berdasarkan sifat fisik material-material tersebut,
seperti monazite dan ilmenite.
1. Cone Filter dan Rotary Dryer
Pada proses ini terdiri dari dua tingkat pengeringan. Proses ini berfungsi
mengubahkonsentrat basah menjadi kering. Terdiri dari 2 cone filter & 2 rotary
dryer untuk DC 8 & 9, 2cone filter & 2 rotary dryer untuk DC 6 & 7.
· Cone Filter berfungsi menurunkan kadar air konsentrat menjadi 7-10%.
Pada permukaan cone yang berbentuk lingkaran terdapa saringan 100# sehingga
partikel-partikel mineral akan tertahan dipermukaan cone dan air akan lolos
dihisap oleh vacum pump. Partikel mineral yang tertahan akan berputar 3600dan
tumpah ke dalam Rotary Dryer.
· Rotary Dryer berfungsi sebagai pengering tahap kedua sehingga kadar air
menjadi 0%. Proses ini menggunakan pemanasan dengan bahan bakar solar pada
suhu maksimal 1500C. Sumber panas dihasilkan oleh burner.
Tabel 4.4 Proses Cone Filter dan Rotary Dryer
Asal material Nama alat Aliran material
DC 8 & 9 CF & RD Ke screen
Undersize 16# ke BE 0601
Undersize 40# ke BE 0602
DC 6 & 7 CF & RD Ke Kasson
Undersize 16# ke BE 0924
Undersize 40# ke BE 0925
Ket:
BE : Bucket Elevator
Sumber : Desi Sartika, 2012
2. High Tension Separator (HTS)
High Tension Separator, memisahkan mineral berdasarkan daya hantar listriknya,
sehingga akan terpisah mineral konduktor (cassiterite dan ilmenite) dengan
mineral non konduktor (Monazite, Zircon, Kwarsa dan Xenotime). Pada
saat feed diumpankan pada rotor, mineral-mineral yang ada akan terpisah pada
saat melewati elektroda yang dialiri arus 30.000 volt. Mineral yang memiliki sifat
konduktor akan tertarik kearah elektroda karena adanya gaya tarik dari elektroda.
Sedangkan mineral yang non konduktor akan terus mengikuti putaran rotor dan
terpisah dari mineral konduktornya menuju tenpat penampungan monazite yang
mengandung 0,4% cassiterite. Untuk mineral yang bersifat semi konduktor akan
terpisah diantara penampungan mineral konduktor dan non konduktor.
Mineralmiddling ini akan diolah kembali sebagai feed dalam proses konsentrasi
pada Air Table.
Tabel 4.5. Proses High Tension Separator
Asal
material
No.HTS Konsentrat/
Konduktor
middling Tailing/
Nonkonduktor
BE 0601 HTS 1 BE 0606 BE 0601 HTS 3
BE 0602 HTS 2 BE 0607 BE 0602 HTS 3
Tail HTS
1&2
HTS 3 BE 0602 HTS 3
(sirkulasi)
HTS 4
Tail HTS
3
HTS 4 BE 0603→BE
0602
BE
0604→HTS
4(sirkulasi)
BE 0605→Monazite
Bin
BE 0924 HTS 5 BE 0919→IRM BE
0918→HTS
5(sirkulasi)
BE 0917→BE 0714
BE 0925 HTS 6 BE 0919→IRM BE
0926→HTS
6(sirkulasi)
BE 0917→BE 0714
Sumber : Desi Sartika, 2012
HTS yang digunakan sebanyak 6 unit. HTS 1-4 untuk melayani material dari DC
8 & 9, HTS 5-6 untuk melayani material dari DC 6 & 7
3. Air Table
Air Table berfungsi untuk memisahkan mineral berat (cassiterite) dan mineral
ringan (ilmenite) yang berupa middling dari produk High Tension Separator dan
produk hasil pengeringan dari rotary dryer
Tabel 4.6. Proses Air Table
Asal
material
No.
Air
Table
Konsentrat Middling Tailing
BE 0710 AT 1 BE 0709→BE
0711
BE 0714→BE
0815→DC 13→DC 1
BE
0708→CBMS
BE 0607 AT 2 BE 0709→BE
0711
BE 0714→BE
0815→DC 13→DC 1
BE 0710
BE 0607 AT 3 BE 0709→BE
0711
BE 0714→BE
0815→DC 13→DC 1
BE 0710
BE 0606 AT 4 BE
0712→kasson
Undersize 16#
ke BE 0924
Undersize 40#
ke BE 0925
BE 0714→BE
0815→DC 13→DC 1
BE 0710
BE 0711 AT 5 BE
0712→kasson
Undersize 16#
ke BE 0924
Undersize 40#
ke BE 0925
BE
0711→AT5(sirkulasi)
BE 0606
Sumber : Desi Sartika, 2012
Proses pemisahan yang terjadi pada air tabel karena adanya sentakan meja yang
ditimbulkan oleh head motion dan adanya bantuan hembusan angin, maka
material akan terpisah berdasarkan perbedaan berat jenisnya.
- Mineral dengan berat jenis tinggi akan bergerak ke zona konsentrat.
- Mineral dengan berat jenis rendah akan bergerak ke
zona middling dan tailing
Air table yang digunakan terdiri dari 5 unit, yaitu AT 1, 2, 3, 4, 5
4. Magnetic Separator
Magnetic Separator yang digunakan pada TinShed terdiri dari 2 jenis, yaitu Cross
Belt Magnetic Separator(CBMS) dan Induced Roll Magnetic (IRM).
Tabel4.7. Proses Magnetic Separat
Sumber : Desi Sartika, 2012
Magnetik Separator pada dasarnya memisahkan mineral berdasarkan sifat
kemagnetan dari mineral tersebut. Feed diumpankan ke belt conveyor, selanjutnya
dilewatkan pada disk yang berputar di atas belt. Kemagnetan ditimbulkan oleh
induksi elektromagnet yang berada di bawah belt. Masing-masing disk
memisahkan dua produk, yaitu material yang bersifat magnetik dan non magnetik.
Medan magnet akan semakin kuat searah dengan pergerakan umpan pada belt,
dengan cara mengatur disk umpan pada beltdan mengatur arus, serta tegangan
pada masing-masing elektromagnet.
Asal
material
Jenis
alat
Magnetik/tailing middling Non-magnetik/
konsentrat
BE
0708
CBMS Ilmenite Bin - DC 13
BE
0919
IRM BE 0922→BE
0711
sirkulasi BE 0920→Bin→BE
0923→Charge Mixing
Plant(final)
Mineral-mineral umpan disebarkan merata di atas belt yang bergerak melintasi
zona magnetik. Mineral magnetik akan ditarik ke disk dan jatuh ke sisi belt seiring
perputaran beltyang dibersihkan dengan sikat. Mineral-mineral non magnet akan
berada di atas belt dan jatuh di ujung perputaran belt conveyor.
4.2. Pengenalan Peralatan Proses Pencucian Bijih Timah
Instalasi pencucian mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kegiatan
produksi timah. Keadaan instalasi pencucian yang kurang baik, akan
mengakibatkan kehilangan mineral timah dan mineral –mineral berharga lainnya
yang terkandung di dalam tanah hasil penggalian. Hal ini berarti menyia-nyiakan
biaya, tenaga, serta waktu yang telah ditentukan. Kehilangan timah dan mineral –
mineral berharga lainnya menyebabkan kehilangan kesempatan untuk
mendapatkannya pada tahap selanjutnya. Kondisi alat sangat mempengaruhi
proses dan mutu produknya dalam artian, bila kondisi tidak baik ( slek atau tidak
bisa disetel ), maka tidak akan menghasilkan mutu kerja yang baik, oleh sebab itu
perlu dipahami dan dihayati fungsi peralatan dan perawatakannya. Macam –
macam peralatan pencucian :
1. Saringan Putar
Merupakan alat pemisahan pertama, material yang menerobos saringan
( undersize ) disalurkan ke Jig, material yang tidak berguna akan keluar dan
langsung dibuang (oversize). Saringan putar dilengkapi dengan pipa pancar dan
pipa monitor. Saringan putar berfungsi memisahkan material halus dengan
material kasar. Pipa pancar merupakan pipa yang berfungsi untuk memancarkan
air yang dipasang di dalam saringan putar sepanjang keseluruhan panjang
saringan putar. Peranannya dalam proses pencucian adalah untuk menghancurkan
material di dalam saringan. Pipa air pancar dan nozzel – nozzel berfungsi
mengalirkan air dari pompa saring ke dalam saring putar untuk memberaikan
tanah bertimah dan sebagai media transportasi tanah. Pipa monitor merupakan
pipa yang berfungsi sama dengan pipa pancar yang terletak di ujung saringan.
Peranannya dalam proses pencucian ada dua :
1. untuk ikut membantu pipa pancar dalam mengurangi material.
2. menahan material di dalam saringan agar lebih lama mengalami
proses penyaringan. Monitor – monitor berfungsi membantu memberai tanah dan
memberi kesempatab butir – butir timah lolos ke bak pembagi.
2. Kepala Laba-Laba
Kepala laba-laba menampung hasil keluar dari saringan putar ( under size ) dan
meneruskan ke jig, melalui pipa pembagi supaya pembagianfeed ke jig dapat
diatur.
3. Pompa
Pompa merupakan suatu alat bantu untuk memindahkan suatu zat atau benda dari
suatu tempat ke tempat lain, baik berupa gas, cair, maupun padat. Pada proses
pencucian biasanya pompa yang digunakan adalah pompa sentrifugal yang
berfungsi untuk memompa air agar persediaan air untuk pencucian tetap
terpenuhi. Pompa dipergunakan untuk memindahkan konsentrat jig primer ke
tingkat pencucian selanjutnya ( jigsekunder dan clean up ). Karena yang
dipindahkan adalah berupa pulp(campuran air dan pasir ), maka pompa tersebut
dilapisi dengan karet, agar umur pakaianya tahan lama.
4. Boil Box yaitu berfungsi sebagai tempat penampungan sementara untuk
material yang baru keluar dari pipa pembagi dan meneruskan ke jig supaya
pembagian material dapat diatur secara merata, dan mengurangi kecepatan
pemasukan ( feeding ) ke jig.
5. Cyclone
Berguna untuk mengurangi banyaknya air, dan slim sehingga
kekentalan feed dapat diatur. Feed yang banyak mengandung air, masuknya
melalui pipa secara tangential ke daerah yang berbentuksilinder. Di daerah
ini feed tersebut mengalami gaya putar ( Centripugal), yang mana mengakibatkan
material berat terlempar ke dinding dan turun bergerak melalui tengah ke
arah vertex finder dan keluar dan keluar sebagai overflow. Pada bagian dekat
ujung spigot, perlu mendapatkan perhatian yang khusus karena pada umumnya
paling cepat terjadi kehausan.
6. Jig dan Perlengkapannya
Jig merupakan suatu alat pemisahan bijih timah berdasarkan perbedaan berat jenis
( BJ ) dari bijih timah dan mineral – mineral ikutan lainnya. Adapun tipe –
tipe Jig antra lain :
1. Pan American Jig ( P.A. Jig )
PA Jig memakai saringan tetap disetiap tangki yang berbentuk coneyang
berhubungan dengan membran. Ukuran setiap kompartemen 1050 x 1050 mm.
Air tambahan masuk melalui pipa di bawah dalam tangki dan dapat diatur untuk
setiap tangki.
Keuntungan :
- Gerakan membran sejajar dengan gerakan tekanan dan isapan sehingga
pembagian air melalui saringan merata
- Dapat memberikan panjang dorongan yang besar.
Kerugian :
- Mekanik penggerak terlalu halus dan banyak macamnya sehingga mudah rusak
dan memerlukan perhatian dan perawatan.
- Bila spigot buntu, membran mudah lepas.
2. Karimata Jig
Karimata Jig merupakan gabungan antara bendelary jig dan trapesium Jig.
Kecepatan aliran lebih baik dengan trapesium jig. Kerugiannya memerlukan
waktu reparasi yang lama.
3. IMC Jig
IMC Jig primer berbentuk bundar ( Cirkular ) dan untuk sekunder berbentuk segi
empat. Penggerak IMC Jig adalah hydroulis yaitu dengan getaran piston.
Keuntungannya yaitu kecepatan aliran tidak tinggi, semakin ke ujung jig semakin
lebar permukan nya. Kerugiannya yaitu bagian – bagian penggeraknya terlalu
banyak, kecil, rumit, dan memerlukan perbaikan yang agak lama.
4. Yuba jig
Yuba Jig gerakan membrannya tegak lurus dengan gerakan isapan. Letak
membran melekat rapat pada dinding tangki sebelah luar, pipa kompartemen dapat
diatur panjang dorongan (stroksinya sendiri – sendiri ). Penggeraknya
menggunakan pilsator dengan motor listrik dan gear box.
Keuntungan :
- Perawatan dan pemeliharan relatif lebih murah
- Tiap kompartemen ( sel ) dapat diatur panjang pukulan sendiri – sendiri
- Penggunaan ruang lebih sedikit
Kerugian :
- Pembagian air melalui saringan kurang merata
- Biaya permulaan lebih besar.