tugas kimia klinik

3
Trombositosis adalah gangguan di mana tubuh memproduksi terlalu banyak platelet (trombosit), yang memainkan peranan penting dalam pembekuan darah. Kelainan ini disebut trombositosis reaktif ketika disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya, misalnya infeksi. Trombositosis juga dapat disebabkan oleh penyakit darah dan sumsum tulang. Bila disebabkan oleh gangguan sumsum tulang, trombositosis disebut trombositosis otonom, primer, esensial trombositosis, atau esensial trombositemia. Dokter mungkin dapat mendeteksi trombositosis dalam hasil tes darah rutin yang ditunjukan dengan meningkatnya jumlah platelet. Jika tes darah menunjukkan trombositosis, penting bagi dokter untuk menentukan apakah itu berjenis trombositosis reaktif atau trombositemia (yang lebih mungkin menyebabkan pembekuan darah). Gejala Trombositosis reaktif jarang menyebabkan gejala. Tanda dan gejala yang timbul seringkali berhubungan dengan kondisi yang mendasarinya. Jika gejala trombositosis reaktif memang terjadi, mereka mungkin termasuk: Sakit kepala Pusing Nyeri dada Rasa lemah Pingsan Perubahan pandangan/visi mata (sementara) Mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki Penyebab & Faktor Risiko Sumsum tulang, yakni jaringan spons dalam tulang, mengandung sel induk yang dapat menumbuhkan sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit. Trombosit berjalan melalui pembuluh darah. Mereka tetap bersama-sama untuk membentuk gumpalan yang dapat menghentikan perdarahan ketika pembuluh darah rusak, seperti ketika Anda terluka. Jumlah trombosit normal berkisar antara 150.000 sampai 450.000 per mikroliter darah. Jika memiliki trombositemia esensial yang disebabkan oleh gangguan sumsum tulang, kemungkinan sumsum tulang memproduksi sel-sel yang membentuk trombosit (megakariosit) lebih banyak daripada jumlah normal. Hal ini menyebabkan terlalu banyaknya trombosit yang dilepaskan ke dalam darah. Jika hasil tes darah menunjukkan jumlah trombosit yang tinggi, dokter harus segera menyelidiki apakah pasien terkena trombositemia atau trombositosis reaktif. Penyebab trombositosis reaktif antara lain: Perdarahan akut dan kehilangan darah Reaksi terhadap alergi Kanker Gagal ginjal kronis atau gangguan ginjal Latihan (olahraga) Serangan jantung Infeksi Anemia defisiensi zat besi Pengangkatan limpa Anemia hemolitik, jenis anemia di mana tubuh menghancurkan sel-sel darah merah lebih cepat daripada jumlah sel darah merah yang berhasil diproduksi. Seringkali penyakit ini

Upload: jea-ayu-putri

Post on 04-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kimia Klinik

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kimia Klinik

Trombositosis adalah gangguan di mana tubuh memproduksi terlalu banyak platelet (trombosit), yang memainkan peranan penting dalam pembekuan darah. Kelainan ini disebut trombositosis reaktif ketika disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya, misalnya infeksi. Trombositosis juga dapat disebabkan oleh penyakit darah dan sumsum tulang. Bila disebabkan oleh gangguan sumsum tulang, trombositosis disebut trombositosis otonom, primer, esensial trombositosis, atau esensial trombositemia. Dokter mungkin dapat mendeteksi trombositosis dalam hasil tes darah rutin yang ditunjukan dengan meningkatnya jumlah platelet. Jika tes darah menunjukkan trombositosis, penting bagi dokter untuk menentukan apakah itu berjenis trombositosis reaktif atau trombositemia (yang lebih mungkin menyebabkan pembekuan darah). Gejala Trombositosis reaktif jarang menyebabkan gejala. Tanda dan gejala yang timbul seringkali berhubungan dengan kondisi yang mendasarinya. Jika gejala trombositosis reaktif memang terjadi, mereka mungkin termasuk: Sakit kepala Pusing Nyeri dada Rasa lemah Pingsan Perubahan pandangan/visi mata (sementara) Mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki Penyebab & Faktor Risiko Sumsum tulang, yakni jaringan spons dalam tulang, mengandung sel induk yang dapat menumbuhkan sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit. Trombosit berjalan melalui pembuluh darah. Mereka tetap bersama-sama untuk membentuk gumpalan yang dapat menghentikan perdarahan ketika pembuluh darah rusak, seperti ketika Anda terluka. Jumlah trombosit normal berkisar antara 150.000 sampai 450.000 per mikroliter darah. Jika memiliki trombositemia esensial yang disebabkan oleh gangguan sumsum tulang, kemungkinan sumsum tulang memproduksi sel-sel yang membentuk trombosit (megakariosit) lebih banyak daripada jumlah normal. Hal ini menyebabkan terlalu banyaknya trombosit yang dilepaskan ke dalam darah. Jika hasil tes darah menunjukkan jumlah trombosit yang tinggi, dokter harus segera menyelidiki apakah pasien terkena trombositemia atau trombositosis reaktif. Penyebab trombositosis reaktif antara lain: Perdarahan akut dan kehilangan darah Reaksi terhadap alergi Kanker Gagal ginjal kronis atau gangguan ginjal Latihan (olahraga) Serangan jantung Infeksi Anemia defisiensi zat besi Pengangkatan limpa Anemia hemolitik, jenis anemia di mana tubuh menghancurkan sel-sel darah merah lebih cepat daripada jumlah sel darah merah yang berhasil diproduksi. Seringkali penyakit ini berkaitan dengan penyakit darah lainnya atau gangguan autoimun. Peradangan, seperti rheumatoid arthritis, penyakit celiac, gangguan jaringan ikat, atau penyakit radang usus Pancreatitis Trauma Faktor risiko Anda mungkin berisiko terkena trombositosis jika memiliki kondisi medis seperti anemia akibat kekurangan zat besi, atau telah menjalani operasi. Komplikasi Jika jumlah trombosit yang tinggi disebabkan oleh penyakit sumsum tulang (esensial trombositemia), bukan dari trombositosis reaktif, Anda mungkin akan menghadapi risiko pembekuan darah. Jenis penyakit ini dapat mengancam jiwa. Kapan Harus ke Dokter ? Karena trombositosis tidak menimbulkan gejala khusus, seseorang mungkin tidak akan mengetahui kondisinya kecuali melalui tes darah rutin (yang menunjukkan jumlah trombosit lebih tinggi daripada jumlah trombosit pada kondisi normal). Jika hasil tes darah menunjukkan jumlah trombosit yang tinggi, dokter akan mencoba untuk menyelidiki penyebabnya. Gaya Hidup & Perawatan di Rumah Pengobatan untuk trombositosis reaktif lebih ditujukan pada kondisi yang mendasarinya. Jika operasi atau cedera baru adalah penyebab dari hilangnya darah secara signifikan, trombositosis reaktif mungkin tidak akan berlangsung lama. Jika penyebabnya adalah infeksi kronis atau penyakit inflamasi, jumlah platelet mungkin akan tetap tinggi sampai kondisi ini berhasil dikendalikan. Dalam banyak kasus, jumlah platelet akan kembali normal setelah penyebabnya dapat diatasi. Pengangkatan limpa dapat menyebabkan trombositosis seumur hidup. Dalam hal ini, dokter mungkin akan meresepkan aspirin dosis rendah untuk membantu mencegah perdarahan atau insiden pembekuan darah, meskipun hal ini jarang terjadi pada trombositosis reaktif.

Page 2: Tugas Kimia Klinik

Source: http://www.dokterdigital.com/id/penyakit/110_trombositosis.htmlCopyright DokterDigital.com

Leukositosis

Leukositosis adalah keadaan dengan jumlah sel darah putih dalam darah meningkat, melebihi nilai normal. Leukosit merupakan istilah lain untuk sel darah putih, dan biasanya tertera dalam formulir hasil pemeriksaan laboratorium atas permintaan dokter. Peningkatan jumlah sel darah putih ini menandakan ada proses infeksi di dalam tubuh. Nilai normal leukosit adalah kurang dari 10.000/cu mm.

Leukositosis dapat disebabkan oleh infeksi, radang (inflamasi), reaksi alergi, keganasan, dan lain-lain.

Pasien dalam kasus mengalami LEUKEMIA ditandai dengan adanya gejala trias leukemia yang berupa *anemia *leukositosis*trombositopenia