tugas makalah interaksi obat revisi
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Tugas Makalah Interaksi Obat Revisi
1/12
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Interaksi obat atau lebih dikenal dengan istilah drug interaction, merupakan interaksi yang terjadi
antara obat yang dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi obat dapat menghasilkan efek baik
terhadap pasien, namun tidak jarang menghasilkan efek buruk, sehingga hal ini merupakan salah
satu penyebab terbanyak terjadinya kesalahan pengobatan. Secara umum, kesalahan pengobatan
akibat interaksi obat ini jarang terungkap akibat kurangnya pengetahuan kita, baik dokter,
apoteker, apalagi pasien tentang hal ini.
Ada beberapa mekanisme dimana obat dapat berinteraksi, tetapi kebanyakan dapat
dikategorikan secara farmakokinetik ( absorpsi, distribusi, metabolisme, eksresi). Obat
dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil
biotransformasi atau dalam bentuk asalnya. Ekskresi disini merupakan hasil dari tiga proses,
yakni filtrasi di glomerulus, sekresi aktif di tubulus proksimal, dan reabsorbsi pasif di tubulus
proksimal dan distal.
I.2 Tujuan Penulisan
ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan !a!asan dan pengetahuan
yang mendalam bagi pembaca pada bidang interaksi obat khususnya pada proses eksresi obat.
I.3 Rumusan Masalah
"agaimana mekanisme terjadinya interaksi obat pada ekskresi obat #
Apa saja jenis obat yang terjadi pada interaksi obat pada ekskresi obat #
Apa faktor yang menyebabkan interaksi obat dengan ekskresi obat#
Interaksi Obat pada Ekskresi Obat 1
-
7/25/2019 Tugas Makalah Interaksi Obat Revisi
2/12
BAB II
TINAUAN PU!TA"A
2.# Interaksi $%at
Satu diantara faktor $ faktor yang dapat mengubah respon obat $ obatan adalah
pemberian secara bersamaan dengan obat $ obat lain. Seseorang mengkonsumsi obat, tentunya
bertujuan agar penyakit ataupun gejala penyakitnya cepat hilang. %amun, tujuan yang hendak
dicapai tidak selalu sesuai harapan, bahkan terkadang justru memperberat penyakit yang diderita.
&al yang tidak diinginkan itu bisa timbul, manakala seseorang mengkonsumsi lebih dari satu
macam obat dalam !aktu yang bersamaan atau dikenal dengan polifarmasi. Saling
berpengaruhnya macam $ macam obat yang diminum, dikenal dengan interaksi obat.
Interaksi obat didefinisikan oleh 'ommittee for roprieraty edicine roduct (')
sebagai suatu keadaan dimana suatu obat dipengaruhi oleh penambahan obat lain dan
menimbulkan pengaruh klinis. "iasanya, pengaruh ini terlihat sebagai suatu efek samping, tetapi
terkadang pula terjadi perubahan yang menguntungkan. Obat yang mempengaruhi disebut
dengan praecipitant drug, sedangkan obat yang dipengaruhi disebut sebagai object drug. ada
beberapa kasus, interaksi ini terkadang dapat menimbulkan perubahan efek pada kedua obat,
sehigga obat mana yang mempengaruhi dan yang mana dipengaruhi, memang tidak jelas.
*iperkirakan, insidensi terjadinya interaksi obat sekitar + dari semua efek samping obat dan
kematian akibat ini sekitar -. &ali ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
/. 0urangnya dokumentasi
1. Seringkali lolos dari pengamatan karena kurangnya pengetahuan terjadinya interaksi
obat, sehingga interaksi obat berupa peningkatan toksisitas sering kali dianggap sebagai
reaksi idiosinkrinasi terhadap salah satu obat sedangkan interaksi berupa penurunan
efekti2itas seringkali diduga akibat bertambahnya keparahan penyakit.
3. 4aktor keturunan, fungsi hati dan ginjal, usia ( bayi dan lansia), ada atau tidaknya suatu
penyakit, jumlah obat yang digunakan dan juga faktor sensiti2itas penderita.
Interaksi obat bisa ditimbulkan oleh berbagai proses, antara lain perubahan dalam farmasetis
yaitu interaksi obat yang terjadi pada saat obat diformulasikan 5 disiapkan sebelum obat
digunakan oleh penderita. Interaksi farmakokinetika obat tersebut, seperti Absorpsi, *istribusi,
Interaksi Obat pada Ekskresi Obat 2
-
7/25/2019 Tugas Makalah Interaksi Obat Revisi
3/12
etabolisme, dan Ekskresi (A*E) obat karena adanya obat atau senya!a lain. &al ini
umumnya diukur dari perubahan pada satu atau lebih parameter farmakokinetik seperti
konsentrasi serum maksimum, luas daerah diba!ah kur2a, !aktu paruh, jumlah total obat yang
diekskresi melalui urine, dan sebagainya. 0emungkinan lain, interaksi obat merupakan hasil dari
sifat6sfat farmakodinamik obat tersebut, misal, pemberian bersamaan antara antagonis reseptor
dan agonis untuk reseptor yang sama.
2.2 Interaksi $%at &a'a Eksresi $%at
ahap utama tempat ekskresi obat adalah ginjal. 7nit fungsional ginjal adalah nefron dan
komponen $ komponen nefron. olekul dengan bobot molekul rendah mengalami filtrasi di
kapsula "o!man. Sekresi aktif obat $ obatan elektrolit lemah (asam) dan reabsorpsi air terjadi di
dalam tubuh proksimal. 8eabsorpsi air lainnya terjadi di dalam 9oop of &enle. 8eabsropsi air
secara pasif dan obat $ obatan larut dalam lipid terjadi di dalam tubulus distal. Ada tiga proses
ekskresi renal yang perlu dipertimbangkan (/) filtrasi glomerolus, (1) sekresi tubulus, dan (3)
reabsorpsi tubulus.
*idalam glomerolus seluruh molekul dengan bobot molekul rendah (: ;
-
7/25/2019 Tugas Makalah Interaksi Obat Revisi
4/12
beberapa senya!a pennisilin. 0arena sekresi tubulus merupakan suatu proses yang aktif
mungkin terjadi penghambatan sekresi salah satu senya!a oleh senya!a lain akibat persaingan.
2.2.2 Rea%s(r&si Tu%ulus
*idalam tubulus distal terjadi ekskresi pasif dan reabsorpsi obat $ obatan yang larut
dalam lemak. embran plasma merupakan lapisan lipid ganda, jadi senya!a larut dalam lipid
yang telah disaring diabsorpsi secara luas. enyebabnya adalah bah!a banyak air di dalam filtrat
telah diabsorpsi sehingga gradient konsentrasi saat ini berada di ba!ah reabsorpsi. adi jika suatu
berbentuk non $ ionisasi maka akan lebih mudah direabsorpsi. "anyak obat yang merupakan
asam atau basa lemah. 0etika urine bersifat asam lemah, maka obat $ obatan yang bersifat asam
cendrung direabsorpsi atau ketika urine lebih bersifat alkalis, maka obat $ obatan yang bersifat
basa lemah lebih banyak direabsorpsi. embuat urine lebih bersifat asam dapat menyebabkan
lebih sedikit reabsorpsi basa lemah atau peningkatan ekskresi. erubahan $ perubahan ini sangat
signifikan karena p& urine berkisar - ,B $ ?,< tergantung kepada makanan atau obat $ obatan.
2.2.3 Inhi%isi Rea%s(r&si Aki%at "(m&etisi
Ada suatu proses aktif dan memerlukan energi dan alat angkut (carrier). *ua senya!a
dapat bersaing untuk mendapatkan carrier yang sama dan dapat menyebabkan inhibisi sekresi
senya!a yg lain.
2.3 Ekskresi 'alam &H Urine
Eksresi pasif dan reabsorpsi obat $ obatan yang larut dalam lipid terjadi di dalam tubulus
distal. Obat $ obatan dalam bentuk tidak terionisasi mudah di reabsorpsi dari tubulus distal. Obat
merupakan suatu asam lemah atau basa lemah, di dalam urine yang bersifat asam direabsorpsi.
ika kita membuat urine menjadi asam, maka obat $ obatan yang bersifat alkalis lebih mudah
diekskresi, p& urine bisa ber2ariasi antara -,B $ ?,< tergantung pada makan atau obat yang
dikonsumsi.
erubahan p& urine obat yang merupakan asam lemah atau basa lemah dengan pemberian
senya!a yang bersifat alkalis atau asam atau penghambat karbonat anhidrase dapat menghambat
perubahan konsentrasi obat $ obatan ini di dalam plasma dan urine. Efek seperti ini jarang
bermakna secara klinis meskpun kadang $ kadang berguna dalam penanganan kelebihan dosis
Interaksi Obat pada Ekskresi Obat 4
-
7/25/2019 Tugas Makalah Interaksi Obat Revisi
5/12
suatu obat untuk meningkatkan eliminasi obat. Interaksi yang mempengaruhi ekskresi obat
melalui ginjal hanya akan nyata secara klinis bila obat atau metabolit aktifnya tereliminasi secara
berarti oleh ginjal. p& urin dapat mempengaruhi akti2itas obat dengan mengubah kecepatan
bersihan ginjal."ila berada dalam bentuk tak terion, maka obat akan lebih cepat berdifusi dari
filtrat glomerular kembali ke dalam aliran darah. *engan demikian, untuk obat basa, seperti
amfetamin, sebagian besar berada dalam bentuk tak terion dalam urin basa, sehingga banyak
yang tere6absorbsi ke dalam darah, yang akibatnya dapat memperlamat akti2itasnya.
Senya!a yang dapat meningkatkan p& urin adalah natrium bikarbonat, sehingga bila
diberikan bersamaan dengan amfetamin dosis tunggal, maka efek amfetamin dapat berlangsung
selama beberapa hari.Sebaliknya, obat yang bersifat asam, seperti salisilat, sulfonamid,
fenobarbital, lebih cepat terekskresi bila urin alkalis (p& tinggi). Oleh karena itu pemberian
bersama6sama obat ini dengan obat yang me6ningkatkan p& urin, seperti diuretik penghambat
karbonat anhidrase (asetaColamid), atau antasida sistemik (natrium bikarbonat), dapat
mempercepat bersihan obat asam sehingga efeknya cepat hilang.
Interaksi yang menyebabkan peningkatkan p& urin ini dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkaneliminasi o2er dosis fenobarbital atau metotreksat yang digunakan dengan dosis
tinggi untukpengobatan tumor.*i sisi lain, obat6obat basa seperti antihistamin, meperidin, dan
imipramin, lebih cepat terekskresibila p& urin rendah. engasaman ini dapat terjadi dengan
pemberian amonium klorida atauglutamat hidroklorida.Obat6obat yang mengalami peningkatan
bersihan dari ginjal bila urin asam antara lain amitriptilin,amfetamin, antihistamin, imipramin,
mekamilamin, meperidin, kuinakrin, dan efedrin. Sedangkan obat6obat yang mengalami
peningkatan bersihan dari ginjal bila urin alkalis antara lainaspirin, sulfonamid, asam salisilat,
streptomisin, asam nalidiksat, dan nitrofurantoin.
2.) Mekanisme Interaksi $%at &a'a Ekskresi $%at
Interaksi pada proses ekskresi terjadi melalui mekanisme
/. engaruh akan transport aktif (persaingan system transport oleh asam lemah). Sehinggaakan
menurunkan eliminasi obat.
1. engaruh pada difusi pasif (perubahan p& urin). Sehingga akan mempengaruhi
eliminasiasam 5 basa lemah.
Interaksi Obat pada Ekskresi Obat 5
-
7/25/2019 Tugas Makalah Interaksi Obat Revisi
6/12
3. enurunan toksisitas renal oleh diuretika.
-. enurunan eliminasi obat melalui stimulasi ekskresi empedu.
B. eningkatan ekskresi obat melalui pengikatan dalam traktus gastro6intestinal.
2.* +(nt(h Interaksi $%at &a'a Ekskresi $%at
emberian diuretic loop dapat meningkatkan risiko aritmia pada pasien yang juga mendapat
digitalis atau obat antiaritmia.
emberian bersama obat yang bersifat nefrotoksik seperti amininoglikosidadan anti kanker
sispaltin akan meningkatkan risiko nefrositotoksisitas.
robenesid mengurangi sekresi diuretic ke lumen tubulus sehingga efek diuresisnya
berkurang.
*iuretik tiaCid meningkatkan reabsorpsi litium dan dapat menyebabkan toksisitas litium
enggunaan bersamaan %SAI* dengan litium, %SAI* menghambat prostaglandin sehingga
menurunkan aliran darah di ginjal sehingga menyebabkan lebih sedikit litium yang
mengalami filtrasi serta lebih banyak terdapat di dalam darah.
%atrium sitrat adalah senya!a yang bersifat alkalis yang digunakan untuk mengobati infeksi
saluran urine. %atrium sitrat berinteraksi dengan obat $ obatan asam seperti acyclo2ir,
sefalosporin, penisilin, dan diuretik tiaCid. %atrium sitrat dapat membuat obat $ obatan ini
lebih terionisasi sehingga lebih sedikit di reabsorpsi akibatnya lebih banyak diekskresi.
Interaksi Obat pada Ekskresi Obat 6
-
7/25/2019 Tugas Makalah Interaksi Obat Revisi
7/12
BAB III
PEMBAHA!AN
3.# Ta%el Interaksi $%at ,ang Mem&engaruhi Ekskresi $%at TULI! !UMBER-NA
%o
Obat Objek Obat recipitan
ekanisme InteraksiEfek yang
*itimbulkan
enanganan Interak
Obat
/ *iuretik hiaCide *iuretic
meningkatkan
sekresi urin obat
lain, hiaCide secara
tidak langsung
meningkatkan
reabsorpsi proDimal
tubular
*apat
menyebabkan
toksisitas pd pasien
&anya digunak
untuk tera
keracunan
1 *igoksin kuinidin,
amiodaron,
2erapamil.
0uinidin
menurunkan ekskresi
empedu digoksin
kadar digoksin
meningkat
enghentian
penggunaan da
obat "
3 riamteren Amilorid Amilorid
memperbesar
ekskresi natrium dan
klorida.
riamterene
menurunkan ekskresi
0
hiperkalemia 7ntuk pengobat
edema, leb
bermanfaat bi
diberikan bersam
dengan diuret
golongan lai
contoh tiaCid.
- enisilin robenesid Eliminasi penisilin
di hambat dengan
adanya probenesid.
0erja penisilin
menjadi lama
enggunaan penisil
sebaiknya jang
dikombinasikan
bersama probenesid
B Obat bersifat Amonium klorida Obat " akan Eksresi obat A akan *apat digunakan ji
Interaksi Obat pada Ekskresi Obat 7
-
7/25/2019 Tugas Makalah Interaksi Obat Revisi
8/12
basa
(amfetamin)
mengasamkan p&
urin dan
meningkatkan
eksresi obat A
meningkat, terjadi keracun
obat A atau dap
diberikan seca
bersamaan.
; Sprironolakton Eplerenon +
-
7/25/2019 Tugas Makalah Interaksi Obat Revisi
9/12
ginjal. Akibatnya, kadar digoksin dalam darah juga akan meningkat sehingga kemungkinan
terjadinya efek samping dan toksisitas juga akan meningkat.
*iuretik loop yang diberikan bersamaan dengan aspirin atau salisilat lain dapat bersaing
dengan furosemide dalam mekanisme sekresi tubulus piroksimal sehingga mengakibatkan
prostaglandin pada ginjal menjadi terhambat. Oleh karena itu, dilakukan sirosis dengan ascites
untuk menengahi peningkatan aliran darah di ginjal yang disebabkan oleh diuretik loop.
*engan rifampisin, kadar digoksin dalam darah akan menurun karena terinduksinya
glikoprotein, sehingga proses absorbsi akan diturunkan dan proses eksresi obat di tingkatkan.
0arena absorbsi obat diturunkan maka absorbsi obat ini tidak akan maksimal, sehingga obat
hanya sedikit yang terabsorbsi sedangkan eksresi dari obat oleh ginjal di percepat sehingga kadar
atau jumlah obat di dalam darah hanya sedikit.
enggunaan bersama antara penisilin dengan probenesid akan memperpanjang !aktu paruh
eliminasi dari penisilin, sehingga keberadaan penisilin di dalam darah menjadi lebih lama, dan
juga akan memperpanjang masa kerja dari penisilin.
Obat obat yang bersifat basa akan mudah larut dalam p& urin yang asam. Sehingga
penggunaan amonium klorida yang dapat mengasamkan p& urin juga akan mempercepat eksresi
dari obat yang bersifat basa seperti (amfetamin). *engan dipercepatnya eksresi obat yang
bersifat basa dapat menurunkan efek dari obat tersebut. etapi, hal ini juga akan berguna untuk
menangani masalah keracunan terhadap obat yang bersifat basa.
0etika indometasin, agen anti6inflammatory drugs, diberikan dengan triamterene. Efek
potensiasi jikadiberikan bersama obat antihipertensi, diuretik lain, agen preanesthetic
dananestesi, relaksan otot rangka (nondepolariCing). Agen potassium6sparingharus digunakan
dengan hati6hati bersamaangiotensin6con2erting enCyme(A'E) inhibitor karena peningkatan
risiko hiperkalemia.
enggunaan sulfonil urea dengan obat yang menghambat 'F1'@ dapat menyebabkan
gangguan fungsi ginjal sehingga dapat menurunkan eliminasi sulfonilurea. Akibatnya karena
proses eliminasi diturunkan maka kadar obat sulfonilurea dalam darah akan meningkat sehingga
dapat menimbulkan toksisitanya.
Interaksi Obat pada Ekskresi Obat 9
-
7/25/2019 Tugas Makalah Interaksi Obat Revisi
10/12
emakaian obat metformin dengan simetidin dapat membuat kader metformin dalam tubuh
meningkat karena simetidin dapat bersaing dengan metformin dalam eliminasi renal.
Obat diuretik tiaCid, dengan tujuan diuresis, apabila di berikan dengan probenesid akan
menghambat sekresi dari tiaCid. Sehingga efektifitas dari tiaCid sebagai obat diuretik akab
berkurang.
Salisilat bersifat hepatoksi, sehingga bila pemakaian bersama dengan metrotreksat akan
meningkatkan kadar metrotreksat dalam darah dan memberikan efek toksik. 0arena salisilat
akanmerusak ginjal. *an kombinasi obat ini tidak digunakan pada pasien yang mengalami gagal
jantung.
BAB I/
PENUTUP
).# "esim&ulan
ahap utama tempat ekskresi obat adalah ginjal. 7nit fungsional ginjal adalah nefron dan
komponen $ komponen nefron. olekul dengan bobot molekul rendah mengalami filtrasi di
kapsula "o!man. Sekresi aktif obat $ obatan elektrolit lemah (asam) dan reabsorpsi air terjadi di
dalam tubuh proksimal. 8eabsorpsi air lainnya terjadi di dalam 9oop of &enle. 8eabsropsi air
Interaksi Obat pada Ekskresi Obat 10
-
7/25/2019 Tugas Makalah Interaksi Obat Revisi
11/12
secara pasif dan obat $ obatan larut dalam lipid terjadi di dalam tubulus distal. Ada tiga proses
ekskresi renal yang perlu dipertimbangkan (/) filtrasi glomerolus, (1) sekresi tubulus, dan (3)
reabsorpsi tubulus.
Salah satu contoh umum adalah inhibisi ekresi penisilin akibat persaingan probenesid.
enggunaan penisilin secara tunggal cepat mengalami ekskresi, jadi probenesid digunakan untuk
menurunkan ekskresi penisilin di dalam plasma. robenesid juga dapat mengubah distribusi
penisilin di jaringan sehingga lebih banyak obat yang terdistribusi keluar dari plasma akhirnya
lebih sedikit di eliminasi. robenecid juga dapat digunakan untuk menurunkan ekskresi
sefalosporin. Interaksi probenisid dan penisilin adalah contoh interaksi yang menguntungkan
secara terapetik.
DA0TAR PU!TA"A
"agian 4armakologi 4akultas 0edokteran 7ni2ersitas Indonesia. /@@B.Farmakologi dan
Terapi Edisi 4. =aya "aru akarta
Syamsudin. 1
-
7/25/2019 Tugas Makalah Interaksi Obat Revisi
12/12
Interaksi Obat pada Ekskresi Obat 12