tugas msds allethrine 96%

9
MATERIAL SAVETY DATA SHEET ALLETHRIN 96% Disusun oleh Suhendra 1215041048 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 20014

Upload: hendra-leosu

Post on 09-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

MSDS Allethrine 96%

TRANSCRIPT

  • MATERIAL SAVETY DATA SHEET

    ALLETHRIN 96%

    Disusun oleh

    Suhendra 1215041048

    TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS LAMPUNG20014

  • MSDS Allethrin 96% Mata Kuliah Keselamatan Industri 1

    ALLETHRIN 96%

    Allethrin adalah salah satu bahan aktif yang dipakai pada beberapa jenis/merek obat

    anti nyamuk yang memiliki rumus molekul C19H26O3 dan memiliki 8 stereoisomer.

    Allethrin yang masuk ke dalam tubuh secara inhalasi dalam waktu yang lama, selain

    akan menyebabkan gangguan pada paru-paru seperti iritasi juga akan menyebabkan

    hati akan tidak mampu untuk melakukan detoksifikasi secara sempurna. Hal ini

    menyebabkan munculnya metabolit sekunder yang dapat bertindak sebagai radikal

    bebas. Selanjutnya radikal bebas akan ikut peredaran darah menuju ke seluruh

    tubuh termasuk testis. Hasil penelitian Sakr dan Azab (2001) menunjukkan bahwa

    allethrin menyebabkan perubahan histologis testis, menurunkan berat testis dan

    berkurangnya diameter tubulus seminiferus. Hal tersebut menunjukkan bahwa bila

    testis rusak maka spermatogenesis akan terganggu, sehingga spermatozoa yang

    dihasilkan juga akan berkurang.

    1. IDENTIFIKASI SUBSTANSI

    Nama : Allethrin

    Nama Kimia :(IUPAC) (RS)-3-allyl-2-methyl-4-oxocyclopent-2-

    enyl(1R)-cis, transchrysanthemate

    Rumus molekul : C19H26O3

    Massa molekul relatif : 302.4

  • MSDS Allethrin 96% Mata Kuliah Keselamatan Industri 2

    2. IDENTIFIKASI HAZARDS

    Bahan ini berbahaya bagi manusia dan berbagai jenis spesies air.

    3. KOMPOSISI

    Allethrin memiliki kemurnian sebesar 96%.

    4. PERTOLONGAN PERTAMA

    Pernapasan : Pindahkan orang yang terkena dari daerah yang

    terkontaminasi ke udara segar. Jika orang yang terkena tidak bernafas,

    berikan pernapasan buatan. Dalam kasus sesak napas, sediakan oksigen dan

    harus memperoleh bantuan medis.

    Kontak kulit : Lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan cuci daerah

    yang terkena dengan air dan sabun. Hubungi dokter jika terjadi iritasi.

    Kontak mata : Lepaskan lensa, jika menggunakan. Basuh mata dengan air

    mengalir selama 15 menit. Cobalah untuk membuka kelopak mata.

    Dianjurkan untuk menghubungi dokter jika terjadi iritasi.

    Terlelan : hubungi orang yang menangani masalah keracunan atau

    dokter,berikan minum 1 atau 2 gelas air,jika sadar. Rangsang untuk muntah.

    5. PENANGGULANGAN KEBAKARAN

    Media pemadam : Buih, CO2, serbuk kimia, kabut air.

    Media pemadam yang tidak cocok : pancaran air.

    Kebakaran : adapun semua bahan organik,

    pembakaran dapat menyebabkan pembentukan karbon oksida berbahaya

    dan asap beracun lainnya.

    Alat perlindungan khusus bagi petugas pemadam kebakaran,yakni Gunakan

    alat bantu pernapasan SCBA; mengenakan pakaian pelindung untuk

    menghindari kontak dengan kulit dan mata.

  • MSDS Allethrin 96% Mata Kuliah Keselamatan Industri 3

    6. TINDAKAN YANG DILAKUKAN JIKA TERJADI KEBOCORAN

    Pencegahan diri sendiri : gunakan baju pelindung.

    Tindakan pencegahan lingkungan : hindarkan dari tanah dan

    pencemaran air. Informasikan kepada pihak berwenang.

    Metode pembersihan : Rendam dengan pasir atau bahan

    penyerap lainnya; mengumpulkan menyeluruh ke dalam wadah yang sesuai.

    Cuci area yang terkontaminasi dengan larutan sabun; kumpulkan air limbah

    untuk ditreatment.

    7. PENANGANAN DAN PENYIMPANAN

    Penanganan : Hindari kontak dengan mata, kulit dan pakaian. Hindari

    menelan atau inhalasi. Cuci tangan dan kulit yang terkena setelah bekerja.

    Jangan makan, minum atau merokok selama penggunaan.

    Penyimpanan

    a. Ruang penyimpanan yang diperbolehkan,yakni Produk ini tidak

    terpengaruh oleh variasi temperatur normal dicapai dalam gudang

    karena musiman. Namun, harus disimpan di daerah tertutup, kering dan

    berventilasi baik.

    b. Kondisi penyimpanannya,yakni jauhkan dari makanan, minuman atau

    makanan hewan. Lindungi dari cahaya, panas dan api . Substansi yang

    stabil di bawah kondisi atmosfer normal dan memiliki umur simpan

    minimal 3 tahun dari manufaktur, jika dikemas dengan baik dan

  • MSDS Allethrin 96% Mata Kuliah Keselamatan Industri 4

    disimpan. Penyimpanan dalam wadah tertutup dianjurkan

    (rekomendasi).

    c. kemasan bahan yang harus dihindari,yakni Besi polos dan logam

    lainnya (tembaga, kuningan, perunggu).

    d. Rekomendasi kemasan yakni Polyethylene (khususnya F-HDPE, HDPE

    atau co-diekstrusi PE), kaca gelap, dilapisi baja (epoxy-fenolik atau

    resin polivinil-fluoride).

    Hanya untuk penyimpanan jangka pendek adalah bahan plastik lainnya,

    tinplate, baja dilapisi atau aluminium.

    8. PERLINDUNGAN DIRI

    Perlindungan pernapasan : jika sistem ventilasi tidak tersedia, masker

    dengan filter untuk uap organik / partikel harus dipakai saat kerja.

    Pelindung tangan : sarung tangan karet yang cocok (nitrile, vinil

    atau neoprene) harus dipakai selama

    penggunaan.

    Pelindung mata : kacamata pengaman atau kacamata harus

    dipakai saat digunakan.

    Perlindungan kulit : pakailah pakaian yang cocok,sepatu karet

    dan celemek.

    Kontrol lingkungan : Uap harus disaring/dilewatkan pada sistem

    scrubbing yang cocok.

  • MSDS Allethrin 96% Mata Kuliah Keselamatan Industri 5

    9. SIFAT FISIK DAN KIMIA

    Penampilan,bau Kuning cairan kental coklat transparan; bau sedikit

    aromatik.

    pH PH emulsi berair 1% adalah sekitar 6,2 pada 20 C.

    Rentang titik didih

    Fenomena

    dekomposisi diamati pada 120 C dan 230 C.

    Explosive atau

    pengoksidasi properti

    Non-ledakan; tidak berlaku.

    Titik nyala 138 C

    Tekanan uap 1 kg / L dalam n-heksana dan metanol pada 25 C

    Koefisien partisi n -

    oktanol / air

    Log Pow > 3.07 pada 20 C

    Rentang titik beku Tidak ada fenomena kristalisasi yang dicatat hingga -

    50 C

    Temperatur pengapian 311 C

  • MSDS Allethrin 96% Mata Kuliah Keselamatan Industri 6

    10. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

    Kondisi yang harus

    dihindari

    Zat ini tidak sensitif terhadap goncangan, kelembaban,

    tekanan atau temperatur. Sumber api harus dihindari.

    Jangan diberi suhu yang lebih tinggi dari 60 C untuk

    menghindari degradasi kontainer berlapis. Jangan

    terkena cahaya untuk menghindari hilangnya

    konsentrasi zat

    Bahan yang harus

    dihindari

    Bahan terdegradasi ketika kontak dengan alkali kuat

    dan asam, tanpa menimbulkan produk yang berbahaya.

    Produk berbahaya

    hasil peruraian

    Pembakaran adalah satu-satunya reaksi yang dapat

    menyebabkan produk dekomposisi berbahaya (yaitu

    karbon oksida dan asap beracun lainnya).

    11. INFORMASI RACUN

    Keracunan (masuk mulut), LD50 (tikus) 1000 mg / kg bb

    Racun terkena kulit, LD50 (tikus) > 2000 mg / kg bb

    Racun terhirup,LC50 (tikus) > 5.77 mg / L air (4h)

    Korosif Tidak

    Iritasi mata dan kulit Tidak

    Sensitif terhadap kulit Tidak

  • MSDS Allethrin 96% Mata Kuliah Keselamatan Industri 7

    12. INFORMASI LINGKUNGAN

    Toksisitas akut untuk ikan,LC50 (Brachydanio

    rerio)

    7.08 mg / L (96h)

    Toksisitas akut untuk invertebrata air,IC50

    (Daphnia magna)

    6.1 mg / L (48 h)

    Toksisitas untuk ganggang,EbC50 (Scenedesmus

    subspicatus)

    1.1 mg / L (72 h)

    Toksisitas akut burung,LD50 (Colinus virginianus) > 5620 mg / kg (8-hari

    diet)

    Toksisitas akut untuk serangga yang

    menguntungkan,LC50 (Apis mellifera)

    3-9 mg / bee

    Efek pada aktivitas mikrobiologi dalam limbah

    pabrik pengolahan

    Tidak efek signifikan

    (

  • MSDS Allethrin 96% Mata Kuliah Keselamatan Industri 8

    13. INFORMASI PENGIRIMAN

    Dikirim dalam bentuk liquid,terisolasi wadahnya.

    14. SIMBOL

    Sensitasi Saluran Pernafasan /

    Kulit,dan Toksisitas Reproduksi

    Bahaya Terhadap Lingkungan Akuatik

    / Perairan