tugas pembelahan

3
1. Tujuan blastulasi Blastulasi memiliki tujuan sebagai berikut: Memperbanyak sel embrio Meningkatkan jumlah materi genetic embrio Membagi sitoplasma sel material yang memiliki sifat tertentu Menetapkan nasib sel-sel pada embrio 2. Tipe pembelahan Terdapat dua tipe pembelahan, yaitu: Tipe pembelahan holoblastik Tipe ini terjadi pada zigot yang mengandung sedikit yolk (isolesital dan oligolesital). Pembelahan akan menembus kedalam sel secara keseluruhan, sehingga akan terbentuk blastomer-blastomer yang tepisah satu sama lain. Tipe pembelahan meroblastik Tipe ini terjadi pada zigot yang mengandung banyak yolk (telolesital dan sentrolesital). Pembelahan ini tidak dapat menembus sitoplasma yang mengandung banyak yolk. 3. peta nasib peta nasib pada amfioksus dibentuk daerah-daerah pembentuk alat, yaitu: 1. daerah bakal ectoderm epidermis, dibina oleh sebagian besar darah animal (apiblas). 2. Daerah ectoderm saraf, berbentuk sabit dorsal, letaknya dibawah daerah bakal ectoderm epidermis . 3. Daerah bakal notokorda, berbentuk sabit dorsal, letaknya dibawah bakal ectoderm saraf 4. Bakal mesoderm berbentuk ventral, terletak dibawah daerah bakal ektoderrm epidermis diseberang sabit dorsal. 5. Bakal endoderm dibina oleh daerah vegetal (hipoblas) dari blastula. 4. mekanisme pembelahan dan blastulasi pada amfioksus amfioksus mengalami 5 kali pembelahan

Upload: dian-fairuza

Post on 02-Jan-2016

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

blastulasi

TRANSCRIPT

Page 1: tugas pembelahan

1. Tujuan blastulasiBlastulasi memiliki tujuan sebagai berikut:

Memperbanyak sel embrio Meningkatkan jumlah materi genetic embrio Membagi sitoplasma sel material yang memiliki sifat tertentu Menetapkan nasib sel-sel pada embrio

2. Tipe pembelahanTerdapat dua tipe pembelahan, yaitu:

Tipe pembelahan holoblastikTipe ini terjadi pada zigot yang mengandung sedikit yolk (isolesital dan oligolesital). Pembelahan akan menembus kedalam sel secara keseluruhan, sehingga akan terbentuk blastomer-blastomer yang tepisah satu sama lain.

Tipe pembelahan meroblastik Tipe ini terjadi pada zigot yang mengandung banyak yolk (telolesital dan sentrolesital). Pembelahan ini tidak dapat menembus sitoplasma yang mengandung banyak yolk.

3. peta nasib peta nasib pada amfioksus

dibentuk daerah-daerah pembentuk alat, yaitu:1. daerah bakal ectoderm epidermis, dibina oleh sebagian besar darah animal

(apiblas).2. Daerah ectoderm saraf, berbentuk sabit dorsal, letaknya dibawah daerah bakal

ectoderm epidermis .3. Daerah bakal notokorda, berbentuk sabit dorsal, letaknya dibawah bakal

ectoderm saraf 4. Bakal mesoderm berbentuk ventral, terletak dibawah daerah bakal ektoderrm

epidermis diseberang sabit dorsal. 5. Bakal endoderm dibina oleh daerah vegetal (hipoblas) dari blastula.

4. mekanisme pembelahan dan blastulasi pada amfioksus amfioksus mengalami 5 kali pembelahan

pembelahan pertama, pola pembelahannya bidang meridional dan menghasilkan 2 blastomer dimana tipe pembelahannya holoblastik.

Pembelahan kedua, pola pembelahannya bidang meridional, tegak lurus dengan bidang pembelahan pertama yang menghasilkan 4 blastomer.

Pembelahan ketiga pola pembelahannya ekuatorial dimana 4 blastomer membelah secara bersama-sama melalui bagian tengah antara kutub sehingga dihasilkan 8 blastomer

Pembelahan keempat, pola pembelahannya bidang vertical dimana menghasilkan 16 blastomer.

Page 2: tugas pembelahan

Pembelahan kelima, pola pembelahannya bidang horizontal dimana menghasilkan 32 blastomer. Pada tahap ini telah mencapai tahap morula.

Selanjutnya morula membentuk rongga, sehingga embrio menjadi bentuk bola berongga yang disebut blastula.

5. mekanisme pembelahan dan blastulasi pada bulu babi pembelahan pada bulu babi terjadi sebanyak 7 tahap pembelahan

pada pembelahan pertama dan kedua terjadi melalui bidang meridional tegak lurus satu sama lain.

Pada pembelahan ketiga melaui bidang ekuatorial dan dihasilkan 8 blastomer yang berukuran relative sama.

Pada pembelahan keempat berbeda pada peoses pembelahan embrio amfioksus 4 blastomer yang berada di kutub anima membelah melalui bidang meridional. 4 blastomer yang ada di kutub vegetal membelah secara ekuatorial unequal atau tidak simetris.

Pada pembelahan kelima 8 mesomer membelah secara ekuatorial menghasilkan 16 sel (an 1 dan an 2) makromer membelah secara meridional menghasilkan 8 blastomer dibawah an 2 sedangkan mikromer membelah secara sermpak menghasilkan 8 blastomer yang berukuran kecil-kecil.

Pada pembelahan keenam semua melalui bidang ekuatorial Pada pembelahan ketujuh melalui bidang meridional sehingga menghasilkan 128

blastomer. Pada tahap ini sudah berada pada stadium blastula. Pada tahap terakhir embro bulu babi membentuk silia yang bersifat motil, perubahan

morfologis berikutnya adalah terbentuknya silia yang berukuran panjang dan bersifat nonmotil pada kutub anima blastula. Pada waktu yang sama didaerah vegetal terbentuk mikromer dan bergerak melintasi lamina basal menuju blastosom dan selanjutnya akan membentuk mekanisme primer.

6. mekanisme pembelahan dan blastulasi pada amfibia pembelahan pada amfibi berlangsung sangat cepat dan pada umumnya berakhir pada

waktu + 24 jam tipe pembelahan holoblastik radial pembelahan pertama bersifat meridional dimulai dari kutub animal membelah “gray

crescen”. Pada daerah vegetal alur pembelahan terjadi sangat lambat karena mengandung banyak yolk

pembelahan kedua dimulai pada daerah animal dengan bidang meridional tegak lurus dengan bidan pembelahan pertama.

Pembelahan ketiga bersifat horizontal dekat kekutub animal sehingga terbentuk 4 mikromer dikutub animal dan 4 makromer dikutub vegetal, pembelahan selanjutnya berjalan cepat dan terjadi secara sinkron. Namun di kutub animal sel-sel membelah lebih cepat daripada dikutub vegetal. Embrio yang terdiri dari 16-64 blastomer berbentuk morula dan 128 blastomer membentuk blastula. Stadium blastula bertahan

Page 3: tugas pembelahan

sampai embrio tersusun atas 10000-15000 blastomer dimana proses gastrulasi mulai dimulai.

7. mekanisme pembelahan dan blastulasi pada aves8. mekanisme pembelahan dan blastulasi pada mamalia