tugas psg & pertumbuhan (brigitte)

26
TUGAS GIZI KESEHATAN MASYARAKAT STATUS GIZI DAN PERTUMBUHAN ANAK DAN BALITA Oleh: Brigitte Sarah Renyoet K 211 09 105 ILMU GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

Upload: brigittesarahrenyoet

Post on 02-Dec-2015

258 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

TUGAS GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

STATUS GIZI DAN PERTUMBUHAN ANAK DAN BALITA

Oleh:

Brigitte Sarah Renyoet

K 211 09 105

ILMU GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

PSG Secara Langsung

Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu: antropometri,

klinis, biokimia, dan biofisik. Masing-masing penilaian tersebut akan dibahas secara umum

sebagai berikut:

Antropometri

1. Pengertian

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi,

maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan

komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.

2. Penggunaan

Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan

energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan

tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

Klinis

1. Pengertian

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.

Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan

ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (superficial epithelial

tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan

permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

2. Penggunaan

Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys).

Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan

salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi

seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau

riwayat penyakit.

Blokimia

1. Pengertian

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara

laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang

Page 3: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

digunakan antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan

otot.

2. Penggunaan

Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan

malnutrisi yang lebih parah lagi, Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan

kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

Biofisik

1. Pengertian

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat

kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.

2. Penggunaan

Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik

(epidemic of night blindnes), Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.

PENILAIAN STATUS GIZI SECARA TIDAK LANGSUNG

Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu: survei konsumsi makanan,

statistik vital dan faktor ekologi. Pengertian dan penggunaan metode ini akan diuraikan sebagai

berikut:

Survei Konsumsi Makanan

1. Pengertian

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak lang¬sung dengan

melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi

2. Penggunaan

Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang kon¬sumsi

berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat

mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.

Statistik Vital

1. Pengertian

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberpa statistik

kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat

penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.

Page 4: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

2. Penggunaan

Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran

status gizi masyarakat.

Faktor Ekologi

1. Pengertian

Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi

beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat

tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain.

2. Penggunaan

Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi

di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi (Schrimshaw,

1964). Secara ringkas, penilani status gizi

FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMILIH METODE

PENILAIAN STATUS GIZI

Hal mendasar yang perlu diingat bahwa setiap metode penilaian status gizi punyai kelebihan dan

kelemaban masing-masing. Dengan menyadari kelebihan kelemahan tiap-tiap metode, maka

dalam menentukan diagnosis suatu penyakit digunakan beberapa jenis metode. Penggunaan satu

metode akan memberikan baran yang kurang komprehensif tentang suatu keadaan.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih dan mengunakan metode adalah

sebagai berikut.

Tujuan

Tujuan pengukuran sangat perhi diperhatikan dalam memilih metode, seperti ingin melihat fisik

seseorang, maka metode yang digunakan adalah antropome Apabila ingin melihat status vitamin

dan mineral dalam tubuh sebaiknya gunakan metode biokimia.

Unit Sampel yang Akan Diukur

Berbagai jenis unit sampel yang akan diukur sangat mempengamhi metode penilaian status gizi.

Jenis unit sampel yang akan diukur meliputi individi rumah tangga/keluarga dan kelompok

rawan gizi. Apabila unit sampel yang diukur adalah kelompok atau masyarakat yang rawan gizi

secara keseluruhan sebaiknya menggunakan metode antropometri, karena metode ini murah dan

dari segi ilmiah bisa dipertanggungjawabkan.

Page 5: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

Jenis Informasi Yang Dibutuhkan

Pemilihan metode penilaian status gizi sangat tergantung pula dari jenis info yang diberikan.

Jenis informasi itu antara lain: asupan makanan berat dan badan, tingkat hemoglobin dan situasi

sosial ekonomi. Apabila menginginkan informasi tentang asupan makanan, maka metode yang

digunakan adalah survei konsumsi. Dilain pihak apabila ingin mengetahui tingkat hemoglobin

maka metode yamg gunakan adalah biokimia. Membutuhkan informasi tentang keadaan fisik

seperti 1 badan dan tinggi badan, sebaiknya menggunakan metode antropometri. Begitu apabila

membutuhkan informasi tentang situasi sosial ekonomi sebaiknya gunakan pengukuran faktor

ekologi.

Tingkat Reliabilitas Dan Akurasi yang Dibutuhkan

Masing-masing metode penilaian status gizi mempunyai tingkat reliabilitas dan rasi yang

berbeda-beda. Contoh penggunaan metode Idinis dalam menilai tinkat pembesaran kelenjar

gondok adalah sangat subjektif sekali. Penilaian ini tenaga medis dan paramedis yang sangat

terlatih dan mempunyai pengalaman yang cukup dalam bidang ini. Berbeda dengan penilaian

secara biokimia yang mempunyai reliabilitas dan akurasi yang sangat tinggi, Oleh karena itu

apabila ada biaya, tenaga dan sarana-sarana lain yang mendukung, maka penilaian status gizi

dengan biokimia sangat dianjurkan.

Tersedianya Fasilitas dan Peralatan

Berbagai jenis fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi. Fasilitas

tersebut ada yang mudah didapat dan ada pula yang sangat sulit diperoleh. Pada umumnya

fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi secara antropometri relatif

lebih mudah didapat dibanding dengan peralatan penentuan status gizi dengan biokimia.

Pengadaan jenis fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan, ada yang diimport dari luar negeri dan

ada yang didapat dari dalam negeri. Umumnya peralatan yang diimport lebih mahal

dibandingkan dengan yang produksi dalam negeri.

Tenaga

Ketersediaan tenaga, baik jumlah maupun mutunya sangat mempengaruhi penggunaan metode

penilaian status gizi. Jenis tenaga yang digunakan dalam pengumpulan data status gizi antara

lain: ahli gizi, dokter, ahli kimia, dan tenaga lain. Penilaian status gizi secara biokimia

memerlukan tenaga ahli kimia atau analis kimia, karena menyangkut berbagai jenis bahan dan

reaksi kimia yang hams dikuasai. Berbeda dengan penilaian status gizi secara antropometri, tidak

Page 6: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

memerlukan tenaga ahli, tetapi tenaga tersebut cukup dilatih beberapa hari saja sudah dapat

menjalankan tugasnya. Kader gizi di Posyandu adalah tenaga gizi yang tidak ahli, tetapi dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik, walaupun disana-sini masih ada kekurangannya. Tugas

utama kader gizi adalah melakukan pengukuran antropometri, seperti tinggi badan dan berat

badan serta umur anak. Setelah mendapatkan data, mereka dapat memasukkan pada KMS dan

langsung dapat menginterpretasi data tersebu. Penilaian status gizi secara klinis, membutuhkan

tenaga medis (dokter). Tenaga kesehatan lain selain dokter, tidak dapat diandalkan, mengingat

tanda-tanda klinis tidak spesifik untuk keadaan tertentu. Stomatitis angular, sering tidak benar di-

interpretasikan sebagai kekurangan riboflavin. Keadaan ini di India diakibatkan dari kebanyakan

mengunyah daun sirih atau buah pinang yang banyak mengandung kapur, yang dapat

menyebabkan iritasi pada bibir.

Waktu

Ketersediaan waktu dalam pengukuran status gizi sangat mempenganihi metode yang akan

digunakan. Waktu yang ada bisa dalam mingguan, bulanan dan tahunan. Apa¬bila kita ingin

menilai status gizi di suatu raasyarakat dan waktu yang tersedia relatif singkat, sebaiknya dengan

menggunakan metode antropometri. Sangat mustahil kita menggunakan metode biokimia apabila

waktu yang tersedia sangat singkat, apalagi tidak ditunjang dengan tenaga, biaya dan peralatan

yang memadai.

RINGKASAN

Ada beberapa istilah yang perlu diketahui sebelum mempelajari lebih lanjut tentang status

gizi. Istilah tersebut yaitu: gizi, keadaan gizi, malnutrisi, status gizi, dan KEP. Pengertian istilah

tersebut sangat berkaitan satu dengan yang lainnya. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan

keseimbangan atau perwujudan dari nutri-ture dalam bentuk variabel tertentu. Contohnya

gondok endemik merupakan keadaan seimbang tidaknya asupan dan pengeluaran yodium dalam

tubuh. Malnutrisi adalah keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif

maupun absolut salah satu atau lebih zat gizi. Bentuk malnutrisi ada 4 yaitu: gizi kurang (under

nutrition), kekurangan zat gizi tertentu (spesific defisiency), gizi lebih (over nutrition), dan

disproporsi zat gizi (imbalance). Pada dasarnya penilaian status gizi dapat dibagi dua yaitu secara

langsung dan tidak langsung. Penilaian secara langsung meliputi: antropometri, biokimia,

klinis dan biofisik. Penilaian secara tidak langsung meliputi: survei konsumsi makanan,

statistik vital, dan faktor ekologi. Penilaian status gizi tersebut mempunyai ke-unggulan dan

Page 7: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

kelemahan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode penilaian status

gizi adalah tujuan, unit sampel yang diukur, jenis informasi yang dibutuhkan, tingkat reliabilitas

dan akurasi yang dibutuhkan, tersedianya fasilitas dan peralatan, ketenagaan dan dana.

Hal-hal tersebut di atas tidak berdiri sendiri, tetapi selalu terkait antara faktor yang satu dengan

yang lainnya. Dalam pemilihan metode penilaian status gizi harus memperhatikan secara

keseluruhan dan mencermati keunggulan dan kelemahan metode tersebut.

SUMBER: Blog untuk Peminat Gizi Masyarakat, Praktisi (Penilaian Status Gizi Masyarakat)

Status Gizi Versi KMS

Konsep status gizi

1 Definisi

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan

oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan

yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Penelitian status gizi

merupakan pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diit.

(Beck, 2000).

2 Pengukuran status gizi

a. Pengukuran status gizi dengan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)

1) Definisi

KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat

digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus

disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu

atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.

KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau

tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan

pada anak. KMS juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk

menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk

mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatan- nya.

KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi,

penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI

Page 8: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke

Puskesmas/ Rumah Sakit.

KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang

kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000).

2) Manfaat KMS (Kartu Menuju Sehat)

Manfaat KMS adalah :

a) Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap,

meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare,

pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan

Pendamping ASI.

b) Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak

c) Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan

penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi. (Depkes RI, 2000)

3) Cara Memantau Pertumbuhan Balita

Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat

di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil

penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis pertumbuhan

anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya

akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya (Depkes RI, 2000).

a) Balita naik berat badannya bila :

(1) Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau

(2) Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.

Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik

berat badannya

b) Balita tidak naik berat badannya bila :

Garis pertumbuhannya turun, atau

Garis pertumbuhannya mendatar, atau

Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke

pita warna dibawahnya.

Page 9: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya

c) Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan

pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah

Sakit.

Gambar 2.3. Indikator KMS bila berat badan balita dibawah garis merah

d) Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak nail (3T), artinya balita mengalami

gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

Page 10: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

Gambar 2.4. Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil

e) Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.

Gambar 2.5. Indikator KMS bila berat badan balita naik setiap bulan

f) Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau pindah ke

pita warna diatasnya.

Page 11: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

Gambar 2.6. Indikator KMS bila pertumbuhan balita sehat

b. Pengukuran status gizi dengan NCHS

Kriteria keberhasilan nutrisi ditentukan oleh status gizi :

1) Gizi baik, jika BB menurut umur > 80% standart WHO – NHCS.

2) Gizi kurang, jika berat badan menurut umur 61% sampai 80% standart WHO – NHCS.

3) Gizi buruk, jika berat badan menurut umur ≤ 60% standart WHO – NHCS.

( Supariasa, 2002)

Rumus Antropometri pada anak : ( Soetjiningsih : 1998).

1) Berat badan

Umur 1 – 6 tahun = ( tahun ) x 2 + 8

2) Tinggi badan

Umur 1 tahun = 1,5 x tinggi badan lahir

Umur 2 – 12 tahun = umur ( tahun ) x 6 + 77

3 Manfaat nutrisi

a. Nutrisi untuk pertumbuhan

Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh dapat

berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel –

sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak

agar zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.

b. Makanan sebagai suku cadang

Makanan juga bermanfaat untuk memulihkan badan yang baru sembuh dari sakit. Selama

sakit banyak bagian tubuh yang rusak. Mungkin juga sebagian selnya mati. Selama orang juga

Page 12: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

kurang makan sehingga tubuh kekurangan berbagai zat makanan yang dibutuhkannya.

Mungkin juga banyak kehilangan darah sehingga makin lama sakit berlangsung, makin

banyak zat makanan yang harus ditambahkan. Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak

makan makanan bergizi. Begitu juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan.

c. Makanan sebagai bensin tubuh

Makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, menyapu, juga

berkebun. Dalam keadaan tidurpun tubuh tetap membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup

jantung, serta tenaga memasak zat makanan dan memakainya. Namun, makanan perlu diatur

agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan mutunya sesuai dengan

kebutuhan sehari-hari (Nadesul, 2001).

SUMBER : Diposkan oleh andi widjaya.blogku di 23:53 Rabu 16 Juni 2010

Blog NARIMO ING PANDUM

CONTOH STATUS GIZI DAN PERTUMBUHAN ANAK DAN BALITA

1. Pertumbuhan

Adalah penambahan massa tubuh. pertumbuhan anak mencerminkan status gizi anak !

yang diperlukan untuk menentukan status gizi : jenis kelamin, umur, panjang badan, berat

badan.

Ternyata proporsi anak, gemuk-kurus-tinggi-pendek, hanya dipengaruhi 10% saja oleh factor

keturunan, so, 90% nya ? status gizi ! yang tentu saja dipengaruhi oleh asupan makanannya.

Contoh :

Orang Jepang zaman dulu gen nya pendek-pendek. Sekarang? Tinggi-tinggi kan?

optimalisasi pertumbuhan anak terjadi 1000 hari pertama kehidupannya. 50% terjadi selama 9

bulan masa kehamilan, dan 50% lagi selama 2 tahun pertama.

Apakah anak kita nantinya tinggi atau tidak, juga nantinya terhindar atau tidak dari penyakit-

penyakit berbahaya, semua tergantung dalam 2 tahun pertama kehidupannya.

2. Menganalisa grafik pertumbuhan anak.

Bagaimana tanda anak bergizi baik ? yang jelas melihat trend pertumbuhannya, bukan hanya

di 1 titik pengukuran. Apabila ada perpindahan pita menurun menuju pita yang lebih rendah,

harus dianalisa, karena biasanya menunjukkan gangguan pertumbuhan. Trend pertumbuhan

ini sejak bayi lahir. Contohnya, ada anak yang lahir dengan berat 4 kg, artinya termasuk di

Page 13: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

atas rata-rata beratnya. Tapi ternyata trend pertumbuhannya membuat dia ada di pita persenti

yang rendah, berarti ‘something wrong’ dengan asupan gizinya.

3. Ada juga sistem z score, gimana bacanya ?

z score menunjukkan status gizi, baiknya bayi ada di z score 0 atau lebih di bawah atau di

atas sedikit,

-2 menunjukkan kurangnya asupan gizi,

-3 menunjukkan status gizi yang buruk

+2 menunjukkan berlebihnya asupan gizi (overweight),

+3 menunjukkan obesitas

Kita yang mengatur menu anak kita!!

Beberapa contoh dibawah ini:

1. Seorang anak dengan berat badan ada di -2, artinya kita baiknya memberi menu high protein,

tentu saja sayur dan buah harus selalu ada di menunya, sebagai zat pengatur. Kalau nanti berat

badannya sudah naik di z score yang lebih baik, proteinnya bisa dikurangi sedikit-sedikit.

Misalnya, cemilan yang tadinya kroket dengan daging dan keju, berubah jadi kroket sayuran.

Untuk ibu-ibu yang memberikan ASI bagi anaknya, penting untuk menjaga asupan protein,

sayur dan buah. Memang sempat ada beberapa orang yang menentang dan yang tidak mau

terjebak dengan grafik dan angka-angka supaya mereka tidak stress. Menurut saya, bagaimana

kita menyikapinya. Apakah bila anak tidak berkembang dengan optimal si ibu mau cuek-cuek

saja? Mau tetap menjalankan kebiasaannya, “cuma” makan mie ayam dipinggir jalan sama

makanan instant lainnya, padahal masih memberikan asi pada mereka?

2. Ketika kita memberikan support ASI, memang kita harus menguasai cara memantau

pertumbuhan anak dengan parameter yang kita gunakan, yaitu berat badan (panjang badan

bisa dipakai tetapi short stature merupakan dam (pak dalam jangka panjang, untuk jangka

pendek, yang kita lihat berat badannya). Seberapa parah dampaknya? Karena 3-4 bulan

pertama merupakan periode growth spurt atau kenapa? karena itulah periode dimana otak

berkembang dengan sangat pesat sampai 6 bulan. Maka kekurangan gizi di periode ini, bisa

mempengaruhi perkembangan anak.

SUMBER : Kurus=Sehat??<< MamaNgerumpi’s Blog 31 Agustus 2010

Page 14: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)
Page 15: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)
Page 16: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)
Page 17: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

a) Balita naik berat badannya bila : (1) Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau (2) Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.

Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya

b) Balita tidak naik berat badannya bila : Garis pertumbuhannya turun, atau Garis pertumbuhannya mendatar, atau Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya.

Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya

Page 18: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

c) Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

Gambar 2.3. Indikator KMS bila berat badan balita dibawah garis merah

d) Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak nail (3T), artinya balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

Gambar 2.4. Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil

Page 19: Tugas PSG & Pertumbuhan (BRIGITTE)

e) Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.

Gambar 2.5. Indikator KMS bila berat badan balita naik setiap bulan

f) Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau pindah ke pita warna diatasnya.

Gambar 2.6. Indikator KMS bila pertumbuhan balita sehat