tugas psg & pertumbuhan (brigitte)
TRANSCRIPT
TUGAS GIZI KESEHATAN MASYARAKAT
STATUS GIZI DAN PERTUMBUHAN ANAK DAN BALITA
Oleh:
Brigitte Sarah Renyoet
K 211 09 105
ILMU GIZI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
PSG Secara Langsung
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu: antropometri,
klinis, biokimia, dan biofisik. Masing-masing penilaian tersebut akan dibahas secara umum
sebagai berikut:
Antropometri
1. Pengertian
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi,
maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
2. Penggunaan
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan
energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan
tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
Klinis
1. Pengertian
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.
Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (superficial epithelial
tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
2. Penggunaan
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys).
Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan
salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi
seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau
riwayat penyakit.
Blokimia
1. Pengertian
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang
digunakan antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan
otot.
2. Penggunaan
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan
malnutrisi yang lebih parah lagi, Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan
kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
Biofisik
1. Pengertian
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat
kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.
2. Penggunaan
Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik
(epidemic of night blindnes), Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.
PENILAIAN STATUS GIZI SECARA TIDAK LANGSUNG
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu: survei konsumsi makanan,
statistik vital dan faktor ekologi. Pengertian dan penggunaan metode ini akan diuraikan sebagai
berikut:
Survei Konsumsi Makanan
1. Pengertian
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak lang¬sung dengan
melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi
2. Penggunaan
Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang kon¬sumsi
berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat
mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.
Statistik Vital
1. Pengertian
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberpa statistik
kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat
penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
2. Penggunaan
Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran
status gizi masyarakat.
Faktor Ekologi
1. Pengertian
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi
beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat
tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain.
2. Penggunaan
Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi
di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi (Schrimshaw,
1964). Secara ringkas, penilani status gizi
FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMILIH METODE
PENILAIAN STATUS GIZI
Hal mendasar yang perlu diingat bahwa setiap metode penilaian status gizi punyai kelebihan dan
kelemaban masing-masing. Dengan menyadari kelebihan kelemahan tiap-tiap metode, maka
dalam menentukan diagnosis suatu penyakit digunakan beberapa jenis metode. Penggunaan satu
metode akan memberikan baran yang kurang komprehensif tentang suatu keadaan.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih dan mengunakan metode adalah
sebagai berikut.
Tujuan
Tujuan pengukuran sangat perhi diperhatikan dalam memilih metode, seperti ingin melihat fisik
seseorang, maka metode yang digunakan adalah antropome Apabila ingin melihat status vitamin
dan mineral dalam tubuh sebaiknya gunakan metode biokimia.
Unit Sampel yang Akan Diukur
Berbagai jenis unit sampel yang akan diukur sangat mempengamhi metode penilaian status gizi.
Jenis unit sampel yang akan diukur meliputi individi rumah tangga/keluarga dan kelompok
rawan gizi. Apabila unit sampel yang diukur adalah kelompok atau masyarakat yang rawan gizi
secara keseluruhan sebaiknya menggunakan metode antropometri, karena metode ini murah dan
dari segi ilmiah bisa dipertanggungjawabkan.
Jenis Informasi Yang Dibutuhkan
Pemilihan metode penilaian status gizi sangat tergantung pula dari jenis info yang diberikan.
Jenis informasi itu antara lain: asupan makanan berat dan badan, tingkat hemoglobin dan situasi
sosial ekonomi. Apabila menginginkan informasi tentang asupan makanan, maka metode yang
digunakan adalah survei konsumsi. Dilain pihak apabila ingin mengetahui tingkat hemoglobin
maka metode yamg gunakan adalah biokimia. Membutuhkan informasi tentang keadaan fisik
seperti 1 badan dan tinggi badan, sebaiknya menggunakan metode antropometri. Begitu apabila
membutuhkan informasi tentang situasi sosial ekonomi sebaiknya gunakan pengukuran faktor
ekologi.
Tingkat Reliabilitas Dan Akurasi yang Dibutuhkan
Masing-masing metode penilaian status gizi mempunyai tingkat reliabilitas dan rasi yang
berbeda-beda. Contoh penggunaan metode Idinis dalam menilai tinkat pembesaran kelenjar
gondok adalah sangat subjektif sekali. Penilaian ini tenaga medis dan paramedis yang sangat
terlatih dan mempunyai pengalaman yang cukup dalam bidang ini. Berbeda dengan penilaian
secara biokimia yang mempunyai reliabilitas dan akurasi yang sangat tinggi, Oleh karena itu
apabila ada biaya, tenaga dan sarana-sarana lain yang mendukung, maka penilaian status gizi
dengan biokimia sangat dianjurkan.
Tersedianya Fasilitas dan Peralatan
Berbagai jenis fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi. Fasilitas
tersebut ada yang mudah didapat dan ada pula yang sangat sulit diperoleh. Pada umumnya
fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi secara antropometri relatif
lebih mudah didapat dibanding dengan peralatan penentuan status gizi dengan biokimia.
Pengadaan jenis fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan, ada yang diimport dari luar negeri dan
ada yang didapat dari dalam negeri. Umumnya peralatan yang diimport lebih mahal
dibandingkan dengan yang produksi dalam negeri.
Tenaga
Ketersediaan tenaga, baik jumlah maupun mutunya sangat mempengaruhi penggunaan metode
penilaian status gizi. Jenis tenaga yang digunakan dalam pengumpulan data status gizi antara
lain: ahli gizi, dokter, ahli kimia, dan tenaga lain. Penilaian status gizi secara biokimia
memerlukan tenaga ahli kimia atau analis kimia, karena menyangkut berbagai jenis bahan dan
reaksi kimia yang hams dikuasai. Berbeda dengan penilaian status gizi secara antropometri, tidak
memerlukan tenaga ahli, tetapi tenaga tersebut cukup dilatih beberapa hari saja sudah dapat
menjalankan tugasnya. Kader gizi di Posyandu adalah tenaga gizi yang tidak ahli, tetapi dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik, walaupun disana-sini masih ada kekurangannya. Tugas
utama kader gizi adalah melakukan pengukuran antropometri, seperti tinggi badan dan berat
badan serta umur anak. Setelah mendapatkan data, mereka dapat memasukkan pada KMS dan
langsung dapat menginterpretasi data tersebu. Penilaian status gizi secara klinis, membutuhkan
tenaga medis (dokter). Tenaga kesehatan lain selain dokter, tidak dapat diandalkan, mengingat
tanda-tanda klinis tidak spesifik untuk keadaan tertentu. Stomatitis angular, sering tidak benar di-
interpretasikan sebagai kekurangan riboflavin. Keadaan ini di India diakibatkan dari kebanyakan
mengunyah daun sirih atau buah pinang yang banyak mengandung kapur, yang dapat
menyebabkan iritasi pada bibir.
Waktu
Ketersediaan waktu dalam pengukuran status gizi sangat mempenganihi metode yang akan
digunakan. Waktu yang ada bisa dalam mingguan, bulanan dan tahunan. Apa¬bila kita ingin
menilai status gizi di suatu raasyarakat dan waktu yang tersedia relatif singkat, sebaiknya dengan
menggunakan metode antropometri. Sangat mustahil kita menggunakan metode biokimia apabila
waktu yang tersedia sangat singkat, apalagi tidak ditunjang dengan tenaga, biaya dan peralatan
yang memadai.
RINGKASAN
Ada beberapa istilah yang perlu diketahui sebelum mempelajari lebih lanjut tentang status
gizi. Istilah tersebut yaitu: gizi, keadaan gizi, malnutrisi, status gizi, dan KEP. Pengertian istilah
tersebut sangat berkaitan satu dengan yang lainnya. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan
keseimbangan atau perwujudan dari nutri-ture dalam bentuk variabel tertentu. Contohnya
gondok endemik merupakan keadaan seimbang tidaknya asupan dan pengeluaran yodium dalam
tubuh. Malnutrisi adalah keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif
maupun absolut salah satu atau lebih zat gizi. Bentuk malnutrisi ada 4 yaitu: gizi kurang (under
nutrition), kekurangan zat gizi tertentu (spesific defisiency), gizi lebih (over nutrition), dan
disproporsi zat gizi (imbalance). Pada dasarnya penilaian status gizi dapat dibagi dua yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Penilaian secara langsung meliputi: antropometri, biokimia,
klinis dan biofisik. Penilaian secara tidak langsung meliputi: survei konsumsi makanan,
statistik vital, dan faktor ekologi. Penilaian status gizi tersebut mempunyai ke-unggulan dan
kelemahan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode penilaian status
gizi adalah tujuan, unit sampel yang diukur, jenis informasi yang dibutuhkan, tingkat reliabilitas
dan akurasi yang dibutuhkan, tersedianya fasilitas dan peralatan, ketenagaan dan dana.
Hal-hal tersebut di atas tidak berdiri sendiri, tetapi selalu terkait antara faktor yang satu dengan
yang lainnya. Dalam pemilihan metode penilaian status gizi harus memperhatikan secara
keseluruhan dan mencermati keunggulan dan kelemahan metode tersebut.
SUMBER: Blog untuk Peminat Gizi Masyarakat, Praktisi (Penilaian Status Gizi Masyarakat)
Status Gizi Versi KMS
Konsep status gizi
1 Definisi
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan
oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan
yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Penelitian status gizi
merupakan pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diit.
(Beck, 2000).
2 Pengukuran status gizi
a. Pengukuran status gizi dengan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)
1) Definisi
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat
digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus
disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu
atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau
tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan
pada anak. KMS juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk
menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk
mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatan- nya.
KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi,
penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI
eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke
Puskesmas/ Rumah Sakit.
KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang
kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000).
2) Manfaat KMS (Kartu Menuju Sehat)
Manfaat KMS adalah :
a) Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap,
meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare,
pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan
Pendamping ASI.
b) Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
c) Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan
penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi. (Depkes RI, 2000)
3) Cara Memantau Pertumbuhan Balita
Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat
di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil
penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis pertumbuhan
anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya
akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya (Depkes RI, 2000).
a) Balita naik berat badannya bila :
(1) Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau
(2) Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.
Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik
berat badannya
b) Balita tidak naik berat badannya bila :
Garis pertumbuhannya turun, atau
Garis pertumbuhannya mendatar, atau
Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke
pita warna dibawahnya.
Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya
c) Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan
pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah
Sakit.
Gambar 2.3. Indikator KMS bila berat badan balita dibawah garis merah
d) Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak nail (3T), artinya balita mengalami
gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
Gambar 2.4. Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil
e) Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.
Gambar 2.5. Indikator KMS bila berat badan balita naik setiap bulan
f) Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau pindah ke
pita warna diatasnya.
Gambar 2.6. Indikator KMS bila pertumbuhan balita sehat
b. Pengukuran status gizi dengan NCHS
Kriteria keberhasilan nutrisi ditentukan oleh status gizi :
1) Gizi baik, jika BB menurut umur > 80% standart WHO – NHCS.
2) Gizi kurang, jika berat badan menurut umur 61% sampai 80% standart WHO – NHCS.
3) Gizi buruk, jika berat badan menurut umur ≤ 60% standart WHO – NHCS.
( Supariasa, 2002)
Rumus Antropometri pada anak : ( Soetjiningsih : 1998).
1) Berat badan
Umur 1 – 6 tahun = ( tahun ) x 2 + 8
2) Tinggi badan
Umur 1 tahun = 1,5 x tinggi badan lahir
Umur 2 – 12 tahun = umur ( tahun ) x 6 + 77
3 Manfaat nutrisi
a. Nutrisi untuk pertumbuhan
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh dapat
berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel –
sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak
agar zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.
b. Makanan sebagai suku cadang
Makanan juga bermanfaat untuk memulihkan badan yang baru sembuh dari sakit. Selama
sakit banyak bagian tubuh yang rusak. Mungkin juga sebagian selnya mati. Selama orang juga
kurang makan sehingga tubuh kekurangan berbagai zat makanan yang dibutuhkannya.
Mungkin juga banyak kehilangan darah sehingga makin lama sakit berlangsung, makin
banyak zat makanan yang harus ditambahkan. Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak
makan makanan bergizi. Begitu juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan.
c. Makanan sebagai bensin tubuh
Makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, menyapu, juga
berkebun. Dalam keadaan tidurpun tubuh tetap membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup
jantung, serta tenaga memasak zat makanan dan memakainya. Namun, makanan perlu diatur
agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan mutunya sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari (Nadesul, 2001).
SUMBER : Diposkan oleh andi widjaya.blogku di 23:53 Rabu 16 Juni 2010
Blog NARIMO ING PANDUM
CONTOH STATUS GIZI DAN PERTUMBUHAN ANAK DAN BALITA
1. Pertumbuhan
Adalah penambahan massa tubuh. pertumbuhan anak mencerminkan status gizi anak !
yang diperlukan untuk menentukan status gizi : jenis kelamin, umur, panjang badan, berat
badan.
Ternyata proporsi anak, gemuk-kurus-tinggi-pendek, hanya dipengaruhi 10% saja oleh factor
keturunan, so, 90% nya ? status gizi ! yang tentu saja dipengaruhi oleh asupan makanannya.
Contoh :
Orang Jepang zaman dulu gen nya pendek-pendek. Sekarang? Tinggi-tinggi kan?
optimalisasi pertumbuhan anak terjadi 1000 hari pertama kehidupannya. 50% terjadi selama 9
bulan masa kehamilan, dan 50% lagi selama 2 tahun pertama.
Apakah anak kita nantinya tinggi atau tidak, juga nantinya terhindar atau tidak dari penyakit-
penyakit berbahaya, semua tergantung dalam 2 tahun pertama kehidupannya.
2. Menganalisa grafik pertumbuhan anak.
Bagaimana tanda anak bergizi baik ? yang jelas melihat trend pertumbuhannya, bukan hanya
di 1 titik pengukuran. Apabila ada perpindahan pita menurun menuju pita yang lebih rendah,
harus dianalisa, karena biasanya menunjukkan gangguan pertumbuhan. Trend pertumbuhan
ini sejak bayi lahir. Contohnya, ada anak yang lahir dengan berat 4 kg, artinya termasuk di
atas rata-rata beratnya. Tapi ternyata trend pertumbuhannya membuat dia ada di pita persenti
yang rendah, berarti ‘something wrong’ dengan asupan gizinya.
3. Ada juga sistem z score, gimana bacanya ?
z score menunjukkan status gizi, baiknya bayi ada di z score 0 atau lebih di bawah atau di
atas sedikit,
-2 menunjukkan kurangnya asupan gizi,
-3 menunjukkan status gizi yang buruk
+2 menunjukkan berlebihnya asupan gizi (overweight),
+3 menunjukkan obesitas
Kita yang mengatur menu anak kita!!
Beberapa contoh dibawah ini:
1. Seorang anak dengan berat badan ada di -2, artinya kita baiknya memberi menu high protein,
tentu saja sayur dan buah harus selalu ada di menunya, sebagai zat pengatur. Kalau nanti berat
badannya sudah naik di z score yang lebih baik, proteinnya bisa dikurangi sedikit-sedikit.
Misalnya, cemilan yang tadinya kroket dengan daging dan keju, berubah jadi kroket sayuran.
Untuk ibu-ibu yang memberikan ASI bagi anaknya, penting untuk menjaga asupan protein,
sayur dan buah. Memang sempat ada beberapa orang yang menentang dan yang tidak mau
terjebak dengan grafik dan angka-angka supaya mereka tidak stress. Menurut saya, bagaimana
kita menyikapinya. Apakah bila anak tidak berkembang dengan optimal si ibu mau cuek-cuek
saja? Mau tetap menjalankan kebiasaannya, “cuma” makan mie ayam dipinggir jalan sama
makanan instant lainnya, padahal masih memberikan asi pada mereka?
2. Ketika kita memberikan support ASI, memang kita harus menguasai cara memantau
pertumbuhan anak dengan parameter yang kita gunakan, yaitu berat badan (panjang badan
bisa dipakai tetapi short stature merupakan dam (pak dalam jangka panjang, untuk jangka
pendek, yang kita lihat berat badannya). Seberapa parah dampaknya? Karena 3-4 bulan
pertama merupakan periode growth spurt atau kenapa? karena itulah periode dimana otak
berkembang dengan sangat pesat sampai 6 bulan. Maka kekurangan gizi di periode ini, bisa
mempengaruhi perkembangan anak.
SUMBER : Kurus=Sehat??<< MamaNgerumpi’s Blog 31 Agustus 2010
a) Balita naik berat badannya bila : (1) Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau (2) Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.
Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya
b) Balita tidak naik berat badannya bila : Garis pertumbuhannya turun, atau Garis pertumbuhannya mendatar, atau Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya.
Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya
c) Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
Gambar 2.3. Indikator KMS bila berat badan balita dibawah garis merah
d) Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak nail (3T), artinya balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
Gambar 2.4. Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil
e) Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.
Gambar 2.5. Indikator KMS bila berat badan balita naik setiap bulan
f) Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau pindah ke pita warna diatasnya.
Gambar 2.6. Indikator KMS bila pertumbuhan balita sehat