tugas referat trauma dada
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
1/33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini terjadi peningkatan jumlah kasus trauma meningkat tajam. Hal ini
diakibatkan oleh meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor yang juga diikuti
oleh meningkatnya jumlah kecelakaan. Meningkatnya jumlah kasus trauma
menjadikan trauma sebagai penyebab kematian utama pada kelompok usia muda dan
produktif di seluruh dunia. Angka kematian ini dapat diturunkan melalui upaya
pencegahan trauma dan penanggulangan optimal yang diberikan sedini mungkin
kepada korbannya. Perlu diingat bahwa penanggulangan trauma bukan hanya masalahdi rumah sakit, tetapi mencakup penanggulangan menyeluruh yang dimulai di tempat
kejadian, dalam perjalanan ke rumah sakit dan di rumah sakit.1
oto toraks sebaiknya selalu dilakukan pada penderita dengan trauma yang
mengancam nyawa. Dengan foto toraks, dapat dilihat pneumotoraks, hematotoraks,
fraktur iga, cedera mediastinum dan juga dapat dilihat cedera pada diafragma. Pada
penderita yang syok tanpa tanda adanya perdarahan diluar, biasanya terjadi perdarahan
di daerah fraktur di dalam toraks atau di abdomen. 1
!rauma dada kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang
umumnya berupa trauma tumpul. !rauma tajam terutama disebabkan oleh tikaman dan
tembakan. "edera toraks sering disertai dengan cedera perut, kepala dan ekstrimitas
sehingga merupakan cedera majemuk.#
"edera dada yang memerlukan tindakan darurat adalah obstruksi jalan nafas,
hemotoraks besar, tamponade jantung, pneumotoraks desak, flail chest , pneumotoraks
terbuka, dan kebocoran udara trakeobronkial. $emua kelainan ini menyebabkan gawat
dada atau toraks akut analog dengan gawat perut, dalam arti diagnosis harus
ditegakkan secepat mungkin dan penanganan dilakukan segera untuk mempertahankan
pernafasan, %entilasi paru dan pendarahan. $ering tindakan yang diperlukan untuk
menyelamatkan penderita bukan merupakan tindakan operasi seperti membebaskan
jalan nafas, aspirasi rongga pleura, aspirasi rongga perikard, dan menutup sementara
luka dada. Akan tetapi kadang kadang diperlukan torakotomi darurat. &uka tembus di
dada harus segera ditutup dengan jahitan yang kedap udara.#
1
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
2/33
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi dan FisiologiDada berisi organ %ital paru dan jantung. 'angka dinding toraks, yang
dinamakan compage thoracis yang dibentuk oleh columna %ertebralis di belakang,
costae dan spatium intercostalis di samping dan sternum serta rawan iga di depan. Di
superior toraks, berhubungan dengan leher melalui aperture thoracis superior dan di
inferior dipisahkan dari abdomen oleh diafragma. Compages thoracis melindungi
paru(paru dan jantung dan merupakan tempat perlekatan untuk otot(otot toraks,
ekstrimitas atas, abdomen dan punggung. Cavitas thoracis dapat dibagi dalam bagian
median yang dinamakan mediastinum, dan bagian lateral yang ditempati oleh paru(
paru dan pleura. Paru(paru diliputi oleh membran tipis yang dinamakan pleura
%iseralis yang berjalan dari pangkal masing(masing paru menuju ke permukaan dalam
dinding thoraks yang dinamakan pleura parietalis. Dengan cara ini terbentuk dua
kantong membranosa yang dinamakan cavitas pleuralis pada setiap pinggir toraks
antara paru(paru dan dinding toraks.)
*ambar #.1+ Anatomi 'angka Diniding !oraks
!rakea terbentang dari pinggir bawah cartilage cricoidea berhadapan dengan
corpus vertebrae cervical -/ di leher sampai setinggi angulus sterni pada toraks.
2
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
3/33
!rakea terdapat di garis tengah dan berakhir tepat di sebelah kanan garis tengah
dengan bercabang menjadi bronchus principalis dextra dan sinistra. 0ronkus
prinsipalis kanan lebih lebar, lebih pendek dan lebih %ertical dibandingkan kiri.
$ebelum masuk ke hilus paru(paru kanan, bronkus principalis mempercabangkan
bronkus lobaris superior. aktu masuk ke hillus, ia membelah menjadi bronkus lobaris
medius dan bronkus lobaris inferior. $edangkan bronkus prinsipalis kiri, waktu masuk
ke hillus paru kiri, ia akan bercabang menjadi bronkus lobaris superior dan inferior.)
Paru(paru berbentuk konus dan diliputi oleh pleura %iseralis. Paru(paru
terbenam bebas dalam rongga pleuranya sendiri, hanya dilekatkan ke mediastinum
oleh radiks pulmonis. Masing(masing paru mempunyai apeks yang tumpul, yang
menjorok ke atas, masuk ke leher sekitar #,2 cm diatas kla%ikula, facies costalis yang
kon%eks, yang berhubungan dengan dinding dada dan facies mediastinalis yang
konkaf, yang membentuk cetakan pada perikardium dan struktur mediastinum lain.
$ekitar pertengahan permukaan kiri, terdapat hillus pulmonis, suatu lekukan dimana
bronkus, pembuluh darah, dan saraf masuk ke paru(paru untuk membentuk radiks
pulmonis.)
Di inferior, toraks berhubungan dengan abdomen melalui lubang besar yang
dinamakan aperture thoracis inferior . &ubang ini dibatasi oleh articulatio
xiphosternalis, arcus costae, dan corpus vertebrae thoracica 3. Diafragma
merupakan otot utama respirasi. Diafragma berbentuk kubah yang terdiri atas bagian
otot di perifer, yang berasal dari pinggir aperture thoracis inferior dan di tengah
diganti oleh tendo.)
Pernafasan berlangsung dengan bantuan gerak dinding dada. 4aringan paru
dibentuk oleh jutaan al%eolus yang mengembang dan mengempis tergantung
mengembang atau mengecilnya rongga dada. nspirasi terjadi karena kontraksi otot pernafasan, yaitu m.intercostalis dan diafragma, yang menyebabkan rongga dada
membesar dan paru(paru mengembang sehingga udara terhisap ke al%eolus melalui
trakea dan bronkus.#
3
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
4/33
*ambar #.# + Anatomi Paru
$ebaliknya, bila m.intercostalis melemas, dinding dada mengecil kembali dan
udara terdorong ke luar. $ementara itu, karena tekanan intraabdomen, diafragma akan
naik ketika m.interkostalis tidak berkontraksi. 5etiga faktor ini, yaitu kelenturan
dinding toraks, kekenyalan paru dan tekanan intraabdomen menyebabkan ekspirasi
jika otot interkostal dan diafragma kendur dan tidak mempertahankan keadaan
inspirasi. Dengan demikian, ekspirasi merupakan kegiatan yang pasif.#
4ika pernafasan gagal karena otot pernafasan tidak bekerja, %entilasi paru dapat
dibuat dengan meniup cukup kuat agar paru mengembang di dalam toraks bersamaan
dengan mengembangnya toraks. 5ekuatan tiupan harus melebihi kelenturan dinding
dada, kekenyalan jaringan paru dan tekanan intraabdomen. Hal ini dilakukan pada
%entilasi dengan respirator atau pada resusitasi dengan nafas buatan mulut ke mulut. #
Adanya lubang di dinding dada atau di pleura %iseralis akan menyebabkan
udara masuk ke rongga pleura sehingga pleura %iseralis terlepas dari pleura parietalis
dan paru tidak lagi ikut dengan gerak nafas dinding toraks dan diafragma. Hal ini
terjadi pada pneumotoraks. 4ika dipasang penyalir tertutup yang diberi tekanan
negatif, udara ini akan terisap dan paru dapat dikembangkan lagi.#
4
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
5/33
4antung merupakan organ muscular berongga yang bentuknya mirip piramid
dan terletak di dalam perikardium di mediastinum. 0asis kordis dihubungkan dengan
pembuluh pembuluh darah besar, meskipun demikian terletak bebas di dalam
perikardium. 4antung juga mempunyai apeks yang arahnya ke bawah, depan dan ke
kiri. Apeks ini dibentuk oleh %entriculus sinister mengarah ke bawah depan dan kiri.
Apeks terletak setinggi spatium intercostalis V sinistra, $embilan cm dari garis tengah.
0asis cordis berbentuk piramid dan terletak berlawanan dengan apeks. 0atas kanan
jantung dibentuk oleh atrium de6tra, batas kiri oleh aurikula sinistra dan dibawah oleh
%entrikulus sinistra. 0atas bawah terutama dibentuk oleh %entrikulus dekstra tetapi
juga oleh atrium dekstra dan apeks oleh %entrikulus sinister. 0atas(batas ini penting
pada pemeriksaan radiografi jantung.#
*ambar #.) + Anatomi 'adiografi !oraks 7ormal lange/
B. Definisi dan Eidemiologi Tra!ma Toraks
!rauma adalah keadaan yang disebabkan oleh luka atau cedera. Definisi ini
memberikan gambaran superfisial dari respon fisik terhadap cedera. !rauma
merupakan penyebab kematian utama pada kelompok umur dibawah )2 tahun. Di
ndonesia, trauma merupakan penyebab kematian nomor empat, tetapi pada kelompok
umur 12(#2 tahun, trauma merupakan penyebab kematian utama.1
5
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
6/33
!rauma dada kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang
umumnya berupa trauma tumpul. !rauma tajam terutama disebabkan oleh tikaman dan
tembakan. "edera toraks sering disertai dengan cedera perut, kepala dan ekstrimitas
sehingga merupakan cedera majemuk.1
$etiap tahun di Amerika $erikat, lebih dari )88.888 pasien dirawat dan #2.888
di antaranya meninggal segagai akibat langsung dari trauma toraks. !rauma toraks
terhitung #29 dari seluruh kematian karena trauma, dan terutama trauma toraks
merupakan sebuah faktor dari 289 kecelakaan lalu lintas yang berakibat fatal. !rauma
toraks yang paling banyak dijumpai dalam kehidupan sehari(hari dalam masyarakat
adalah trauma tumpul toraks :89/, biasanya sebagai akibat dari kecelakaan sepeda
motor. nsiden trauma tembus seimbang atau lebih sedikit, dan banyak luka tembus
pada dada dapat ditanggulangi dengan tube thoracostomy saja.;
*ambar #.; + Mekanisme !rauma
!rauma tumpul toraks dapat mempengaruhi komponen dinding toraks dan
rongga toraks. !rauma ini dapat mencederai tulang iga, kla%ikula, skapula dan
sternum/, paru dan pleura, trakeobronkial, esofagus, jantung, pembuluh darah besar
toraks, dan diafragma.2
". Peranan #adiologi Pada Kas!s Tra!ma Toraks
!ujuan pemeriksaan radiologis +<
1. Mencari adanya fraktur tulang(tulang dinding dada
#. Mencari adanya benda asing luka tembak/
). Mencari adanya kelainan pada mediastinum
6
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
7/33
;. Mencari adanya hematotoraks, pneumotoraks
Pemeriksaan radiologis yang dapat dilakukan antara lain +
1. 'adiografi kon%ensional
'adiografi dipakai sebagai dasar untuk mencari fraktur, pneumotoraks,
hematotoraks, benda asing, dan melihat kelainan diafragma sinus.<
'adiografi toraks merupakan hal penting dalam trauma toraks, hanya dalam
kasus yang bisa mengancam nyawa, radiografi toraks bisa ditunda. Penilaian
sistematis dari radiografi dapat menemukan kelainan yang terlihat dan yang tidak
terlihat secara klinis. !ulang(tulang toraks, yaitu tulang iga, kla%ikula, skapula dan
%ertebra dapat dinilai apakah terjadi fraktur atau tidak, terutama untuk tulang iga
harus lebih diperhatikan.<
Dengan kata lain, radiografi kon%ensional tetap menjadi modalitas diagnostik
utama untuk semua pasien trauma dada. ni memberikan diagnosis yang tepat untuk
sebagian besar trauma yang mengancam jiwa yang melibatkan dinding dada, pleura,
paru(paru, mediastinum dan diafragma. 'adiografi polos harus digunakan sebagai
pemeriksaan skrining awal pada pasien yang telah berkelanjutan trauma dada.=
#. >$*
>$* digunakan untuk melihat adanya efusi pleura. >ltrasonografi sangat
berguna, yang merupakan teknik yang sederhana dalam diagnosis cedera diafragma.
>ltrasonografi juga digunakan untuk menge%aluasi pasien yang mengalami luka
tusuk daerah torakoabdominal, yang digunakan untuk melukiskan subkutan dan
lapisan fasia, untuk mengidentifikasi saluran luka, dan untuk mendeteksi luka yang
mengenai peritoneum atau pleura parietalis.?
3. CT Scan
Computed tomography adalah modalitas pilihan untuk penilaian cepat gawat
darurat dada, meskipun dada 6(ray "3'/ tetap merupakan modalitas skrining awal.
$ebuah "! scan secara signifikan lebih mungkin untuk menghasilkan informasi
tambahan daripada "3' saja. Pada pasien trauma akut, "! dada biasanya dilakukan
bersamaan dengan "! abdomen dan kombinasi ini meningkatkan sensiti%itas dan
spesifisitas.?
7
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
8/33
"! $can digunakan untuk melihat adanya pneumotoraks yang tersembunyi,
adanya benda asing, atau adanya dugaan cedera pada pembuluh darah aorta/. Pada
keadaan ini digunakan media kontras.<
"! scan dapat menunjukkan cedera pada paru(paru, pleura, mediastinum, dan
cedera dinding dada lebih baik daripada radiografi. $ekitar :89 pasien tidak
mengalami cedera aorta, tetapi banyak hal serius lainnya, cedera yang tak terduga
dapat diidentifikasi pada scan dada "!, dan dengan frekuensi yang lebih besar.
0anyak luka dada serius mungkin diabaikan pada radiografi dada awal@ ini termasuk
tracheobronchial tears, ruptur diafragma, esophageal tears, cedera tulang belakang
dada, cedera dinding dada dan sabuk pengaman, kontusio paru, cedera jantung,
pneumotoraks, hemothoraks, dan komplikasi yang terkait dengan rongga dada.?
;. M'
M' biasanya disediakan untuk menge%aluasi pasien stabil dengan "! scan yang
hasilnya samar(samar atau nondiagnostic. M' juga merupakan alat yang sangat baik
dalam diagnosis cedera %askular pada pasien stabil.?
2. Aortografi
Aortografi merupakan salah satu kriteria standar untuk mendiagnosis suatu cedera
terhadap aorta pada kasus trauma dada. 7amun, dengan generasi baru "! scan yang
memiliki sensiti%itas 1889 dan spesifisitas lebih dari ::9 maka pemakaian
aortografi pada pasien trauma dapat dikurangi.2
D. Tra!ma Parenkim Par!
5ontusio paru dapat menyebabkan edema dan menumpuknya darah di ruang
al%eolar serta hilangnya struktur dan fungsi paru(paru yang normal. "edera tumpul
paru yang berkembang selama #; jam, menyebabkan gangguan pertukaran gas dan
peningkatan resistensi pembuluh darah paru. Dalam hal ini dapat terjadi pula, reaksi
inflamasi yang signifikan pada paru(paru, dan 28(
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
9/33
trauma dinding dada seperti memar, patah tulang rusuk atau flail chest . Hal ini dapat
menunjukkan adanya kontusio paru yang mendasari. $ekitar 289 pasien dengan
kontusio paru mengalami hemoptisis. 5ontusio ini dapat terjadi dengan atau tanpa
fraktur iga.:,18
'. Pemeriksaan #adiologis
Pada pemeriksaan radiologi tampak bayangan bercak di paru. pasifikasi
abnormal parenkim paru pada pasien trauma dapat sebagai hasil dari atelektasis,
aspirasi, edema, pneumonia, trauma paru(paru kontusio dan laserasi/ dan biasanya
etiologinya multifaktorial. 5ontusio paru(paru lung bruis/ dapat berakibat pada
kebocoran darah dan edema cairan ke dalam interstisial dan ruang al%eolar. &aserasi
paru(paru merupakan trauma yang lebih berat yang mengakibatkan gangguan
arsitektur paru(paru.;
*ambar #.=+ &aserasi Paru. A. 'adiografi dada posisi AP supinasi seorang laki(laki usia 1<
tahun yang mengalami trauma dada, terlihat bayangan opak pada paru kanan dan beberapa iga
yang patah. 0. radiografi dada yang dibuat ; hari kemudian, terlihat beberapa bayangan lusen
berbentuk bulat dengan bayangan opak pada paru kanan yang menunjukkan laserasi paru dan
perkembangan pneumatocele4
9
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
10/33
*ambar #.? + 5ontusio paru, "! scan menunjukkan kontusio paru panah merah/ dan fraktur
iga panah biru/;
"edera yang terkait sabuk pengaman dapat menyebabkan kontusio pada jaringan
subkutan dan lemak dari dinding dada anterior. Hal ini dapat diidentifikasi pada "!
scan. "edera sabuk pengaman berat dapat menyebabkan lecet kulit yang berhubungan
dengan luka dalam pada )89 pasien.?
*ambar #.: + 'adiografi dada pada seorang laki(laki dengan trauma dada tumpul terlihat
perdarahan pada lobus atas paru kiri, dan emfisema. Pasien dengan hemoptisis setelah cedera.?
>ntuk melakukan identifikasi cedera sabuk pengaman pada "! scan harus segera
mencari hal(hal berikut+?
• raktur sternum, tulang rusuk, kla%ikula, dan prosesus trans%ersus "= atau !1
• !ranseksi aorta
• 5ontusio jantung atau ruptur %entrikel
10
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
11/33
• "edera pada arteri subkla%ia atau %ena ka%a superior
• Trakeal or laryngeal tears
• 'uptur diafragma
nsiden fraktur sternum sebenarnya lebih tinggi pada pengguna sabuk pengaman
daripada bukan pengguna@ patah tulang terjadi pada # cm dari persimpangan
manubrium(tulang dada.?
"! lebih sensitif daripada radiografi untuk menunjukkan kontusio dan laserasi.
Pada keduanya, radiografi dada dan "!, kontusio paru(paru diperlihatkan sebagai
areas of airspace opacity, ground-glass opacification, atau keduanya, yang mana
mengarah kepada nonsegmental perifer, dan geografis dalam distribusi. 5ontusio paru(
paru terisolasi pada dewasa muda, pasien yang sehat tidak berhubungan dengan
peningkatan angka kematian. 5ontusio terbukti pada temuan atau dalam < jam setelah
trauma, dan hilang sendiri, biasanya tanpa sekuele yang permanen, dalam 2 sampai =
hari. &aserasi paru(paru, dengan kata lain, mungkin pada awalnya tertutup oleh
kontusio koeksisten dan bentuk(bentuk lainnya dari trauma toraks pada radiografi
permulaan atau "! scan, dan ini secara umum memakan waktu berminggu(minggu
atau berbulan(bulan untuk hilang sendiri, kadang(kadang dengan jaringan parut sisa.
&aserasi paru(paru akibat dari robeknya parenkim paru dan pembentukan ka%itas yang
terisi dengan darah hematom/, udara pneumatocele/, atau keduanya. 'adiografi atau
"! scan mendiagnosis laserasi paru(paru didasarkan pada temuan penumpukan udara
yang terlokalisasi dalam sebuah daerah ruang udara opak pada daerah trauma toraks.
5eduanya, kontusio dan laserasi, mengarahkan kepada terjadinya gangguan terhadap
struktur(struktur padat , seperti kosta dan korpus %ertebra.;
(. Tatalaksana
5ebanyakan memar tidak memerlukan terapi spesifik. 7amun kontusio yang luas
dapat mempengaruhi pertukaran gas dan mengakibatkan hipoksemia. $ebagai dampak
fisiologis, kontusio cenderung berkembang selama #;(;? jam, diperlukan pemantauan
secara ketat dan oksigen tambahan harus diberikan. Pengelolaan cedera tumpul dada
karena termasuk analgesia yang memadai dan tepat. ntubasi trakea dan %entilasi
mekanis mungkin diperlukan jika ada kesulitan dalam oksigenasi atau %entilasi.:
E. Tra!ma Trakeo)&ronkial
11
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
12/33
nsiden trauma trakheobronkhial !!/ dilaporkan sebesar 8,;9 sampai 1,29
dalam serial klinis trauma tumpul mayor. !rauma tumpul yang berat dapat
menyebabkan ruptur jalan napas, dan trauma pada struktur(struktur lain seperti
kerangka toraks, paru(paru, dan pembuluk darah besar sepertinya. 5etika trakea
intratorasis atau bronkus terluka, aorta adalah yang paling sering dihubungkan dengan
struktur yang terluka. !! dihubungkan dengan )89 dari seluruh angka kematian,
yang tersering dari trauma yang berhubungan. 5egagalan untuk memperkirakan !!
dapat berakibat kematian atau meninggalkan sikatrisasi pada lokasi trauma, dengan
obstruksi jalan napas yang muncul berhari(hari atau berbulan(bulan setelah trauma
inisial. &ebih dari ?89 !! terjadi pada jarak #,2 cm dari karina.;
'uptur trakea ser%ikal dapat terjadi sebagai sebuah clothesline in!uryB ketika
leher tertarik pada kecepatan yang tinggi yang berkontak dengan tali, kawat, atau
kabel oleh indi%idu yang sedang mengendarai berbagai jenis kendaraan rekreasi atau
sedang berlari. &aserasi trakea bisa juga terjadi pada kecelakaan kendaraan bermotor
ketika leher pengendara menghantam puncak dari roda stir, kompresi jalan napas yang
melawan %ertebra. 5erusakan trakea dan bronkus akan menyebabkan
pneumomediastinum dan emfisema subkutis yang luas.#,;
$ecara patologi, trauma trakea sangat sering dijumpai sebagai robekan
trans%ersal di antara cincin trakea atau robekan longitudinal pada segmen membranosa
posterior. Pemisahan kompleks dari trakea dapat terjadi, tapi kontinuitas jalan napas
masih dapat dipelihara oleh jaringan peritrakeobronkial. !rauma pada trakea
mediastinum atau bronkus utama dapat menghasilkan pneumomediastinum yang
dengan cepat menyebar ke dalam leher dan wajah, bahu, dan dinding dada.;
Pneumomediastinum merupakan suatu tanda yang lebih spesifik !! dari pada
pneumotoraks, karena pneumotoraks biasanya terlihat bersama fraktur iga.Pneumotoraks terlihat dalam
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
13/33
$. Pemeriksaan #adiologis
$ebuah indikasi dari robekan trakea adalah ele%asi tulang hyoid ke atas le%el "),
yang dapat terlihat pada radiografi lateral dari %ertebra se%ikal. Hal ini terjadi sebagai
akibat dari trauma otot(otot infrahyoid, yang menyebabkan ele%asi yang searah dari
tulang hyoid oleh perototan suprahyoid. !anda lain dari transeksi trakea adalah
o%erdistensi akut dari cuff pipa endotrakea C!!/, secara langsung dimana ini
menambah diameter normal trakea. Pada ruptur trakea, balon bisa mendekati ujung
C!! sebagai hasil dari ekspansi distal dari balon pada robekan, dengan herniasi parsial
balon ke dalam robekan seperti tube yang berpindah ke dalam jalan napas atau
direposisi kembali.;
!anda fallen lung sign jarang terlihat namun sangat menyokong tanda robekan
bronkial yang bisa terlihat pada radiografi dada dan "!. !anda ini mengarah kepada
paru(paru yang jatuh secara lateral dan posterior pada posisi supinasi dan jatuh secaara
inferior menjauh dari hilus pada posisi atas kanan. 7ormalnya dengan sebuah
pneumotoraks, pergerakan paru ke dalam ke arah hilus.
!emuan "! scan patah tulang bronkus adalah sebagai berikut+?
• $ebuah pneumotoraks yang besar
• Pneumomediastinum besar dan emfisema subkutan
• Pengumpulan udara peribronkial fokal
• Diskontinuitas atau penyimpangan dari dinding bronkus
• 5olaps paru(paru atau lobus paru(paru
• fallen-lung sign mengacu pada penampilan yang tidak biasa dari lobus paru(
paru yang kolaps. $ebuah fallen-lung sign diperkirakan sebagai akibat dari
gangguan pada hilus normal paru(paru, menyebabkan paru(paru kolaps di
perifer daripada di sentral.
13
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
14/33
*ambar #.18 + Trakeal tear . 'adiografi dada posisi supinasi AP pada wanita muda yang
menglami kecelakaan lalu lintas yang menunjukkan o%erdistensi balon endotrakeal tube pada
sisi dimana terjadi herniasi balon melalui trakeal tear .;
*ambar #.11+ "! seorang pasien dengan fraktur bronkus utama kanan menunjukkan
pneumotoraks luas P/, a right chest tube panah/, dan kolaps fallen right lung/ &/ pada
hemitoraks kanan;
'. Tatalaksana
!atalaksananya berupa torakotomi dan penutupan kerusakan trakea atau bronkus.
Harus diperhatikan pemberian anesthesia yang baik karena dapat menyebabkan
pneumotoraks yang bertambah berat akibat udara dari alat %entilator yang tidak masuk
ke al%eolus, atau dari pipa endotrakea yang keluar dari jalan nafas melalui tempat yang
rusak.#
F. #!t!r Diafragma
14
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
15/33
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
16/33
!abel #.# + Penemuan 'adiologi pada 'uptur Diafragma;
#ultidetector CT dapat berguna membuat diagnosis pada ruptur akut diafragma,
lebih jelas dibandingkan "! kon%ensional karena data %olumetriknya memberikan
potongan sagital dan koronal kualitas tinggi. $ensiti%itas diagnosis pada ruptur
diafragma menggunakan "! adalah 2;9(=)9, dan spesifitasnya ?
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
17/33
*ambar #.1# + 'uptur Diafragma. 'adiografi toraks AP posisi supine pada wanita berusia #;
tahun yang mengalami kecelakaan kendaraan. !erlihat herniasi dari isi perut yang
mengembung melampaui diafragma kiri ke dalam hemitoraks kiri pada panah putih dan
hitam/. !erlihat pergeseran mediastinum ke kanan, fraktur iga kiri, dan opaksikasi dari paru
kiri akibat cedera parenkim.;
*ambar #.1) + 'uptur Diafragma. oto toraks AP posisi supine pada kasus kecelakaan
kendaraan. !erlihat massa di hemitoraks bagian bawah kiri yang tak terlihat herniasi.
Perpindahan tempat dari 7*! panah/, dan pergeseran mediastinum ke kanan.;
17
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
18/33
*ambar #.1; + 'uptur diafragma. A. 'adiografi toraks AP posisi supine pada pasien
kecelakaan motor yang terlihat opaksikasi hemitoraks kiri dan pneumo torakskiri panah/.
Hemidiafragma kiri tidak terlihat. 0. "! $can menunjukkan diskontinuitas dari hemidiafragma
kiri.;
*ambar #.12+ 'uptur Diafragma. 0+ "! scan menunjukkan collar sign panah/. undus /di posisi posterior ;
18
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
19/33
Pada "! juga dapat ditemukan laserasi pada hati, hemoperitonium, hemotoraks,
laserasi limpa, kontusio ginjal, atelektasis dari bagian usus, dan fraktur iga bawah.
alupun diskontinuitas diafragma merupakan tanda pasti dari ruptur diafragma,
namun harus diingat bahwa ini bisa saja terjadi akibat usia yang tidak ada
hubungannya dengan trauma.;
*ambar #.1< + 'uptur Diafragma. Potongan koronal. *aris diafragma hilang dan lambung
mengalami herniasi ke hemitoraks kiri1=
*ambar #.1= + "! scan yang diambil beberapa minggu setelah trauma, menunjukkan herniasi
usus ke dalam hemitoraks kiri dan menggeser mediastinum ke kanan.;
19
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
20/33
(. Tatalaksana
Pada penderita dengan keluhan dan gangguan, diperlukan pembedahan untuk
reposisi %isera dan menutup kembali diafragma. Pada keadaan darurat, mungkin
kelainan lain perlu dikerjakan segera, tetapi setelah itu sedapat mungkin rupture
diafragma harus ditutup juga.11
%. Tra!ma T!lang Toraks
"edera iga, kla%ikula, scapula, sternum, dan tulang belakang bisa terjadi bahkan
oleh trauma tumpul. raktur tulang belakang toraks terjadi sekitar 1
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
21/33
fraktur di dua tempat atau lebih/ bisa menyebabkan gangguan gerakan paradoksal
yang akan menyebabkan gangguan mekanis lalu menyebabkan atelektasis dan
infeksi paru.;
raktur sternum, terjadi pada ?9 trauma toraks, dapat menyebabkan kontusio
jantung dan sering tidak memberikan gejala klinis yang jelas pada awalnya.
raktur jenis ini tidak tidak dapat dilihat pada foto toraks PA, foto lateral lebih
jelas biasanya, namun biasanya lebih tampak lagi dengan "! $can. raktur
sternum yang sering terjadi dengan hematoma retrosternal, sekitar 2?9(?89 angka
kejadian.;
Dislokasi ke posterior dari kla%ikula bisa menyebabkan cedera pembuluh darah
yang berat, ner%us mediastinum atas, trakea, dan esofagus. alaupun dislokasi
sternokla%ikula dapat dilihat dengan radiografi dada, namun ini lebih mudah
dilihat dengan "!. raktur skapula didiagnosis berdasarkan foto toraks inisial pada
setengah pasien. 5etika fraktur skapula tidak terlihat pada foto toraks inisial,
mungkin fraktur terjadi pada bagin retrospektif pada =#2 kasus, tidak termasuk
dalam pengobatan 1:9/, kasus foto yang kabur akibat superimposed structure
atau artefak :9/. "! paru, khususnya digunakan secara kombinasi dengan
radiografi kon%ensional, pada banyak kasus fraktur skapula. raktur skapula
biasanya menyebabkan sedikit komplikasi pada pasien.;
*ambar #.1? + radiografi dada posisi PA, yang diambil 18 hari setelah trauma,menunjukkan
fraktur communited skapula kanan panah/;
21
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
22/33
*ambar #.1: + 'adiografi dada menunjukkan fraktur iga dan hematothora6 kiri.?
*ambar #.#8 + >$* iga A/ 7ormal 0/ raktur ga1<
(. Tatalaksana
raktur iga tunggal atau multipel dengan gerak dada yang masih memadai dan
teratur ditangani dengan pemberian analgetik atau anestetik. 7yeri harus dihilangkan
untuk menjamin pernafasan yang baik atau mencegah pneumonia akibat gerak nafas
tidak memadai dan terganggunya batuk karena nyeri. 4ika pemberian analgetik tidak
22
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
23/33
menghilangkan nyeri, harus dilakukan anestesi blok interkostal yang meliputi segmen
kaudal dan kranial iga yang patah. Pemasangan bidai rekat tidak ada manfaatnya
walaupun memberi rasa aman kepada penderita. 0idai rekat ini mengganggu
pengembangan rongga dada, mengganggu gerakan nafas dan dapat menyebabkan
dermatitis, sedangkan dalam mengurangi nyeri tidak lebih baik daripada analgetik.
4arang ditemukan dislokasi karena iga terbungkus perios yang kuat dan otot. 5arena
tulang iga pendarahannya baik, penyembuhan dan penyatuan tulang biasanya
berlangsung cepat dan tanpa halangan atau penyulit.#
*. Pen+!lit
Penyulit patah tulang iga adalah pneumonia, pneumotoraks dan hemotoraks.
Pneumonia disebabkan oleh gangguan gerak nafas dan gangguan batuk. 0ila
penderita tidak dapat batuk untuk membersihkan parunya, mudah terjadi
bronkopneumonia. Penanganannya terdiri dari pemberian anestesi sempurna,
antibiotik yang memadai, ekspektoran dan fisioterapi. Pneumotoraks dan hemotoraks
terjadi karena tusukan patahan tulang iga pada pleura parietalis dan atau pleura
%iseralis. &uka pleura parietalis dapat mengakibatkan hemotoraks dan atau
pneumotoraks. ga atau jarang patah karena iga ini letaknya agak terlindung.
Apalagi tulang tersebut metupakan tulang pendek, lebar dan kuat. Patahnya kedua iga
ini harus dipandang berbahaya karena pasti penderita mengalami cedera yang hebat.
leh karena itu, harus dicari cedera lain yang lebih penting yang mungkin tidak
nyata, seperti cedera jantung atau aorta.#
H. ,anifestasi Ple!ra Pada Tra!ma Toraks
Pneumotoraks terjadi karena ada hubungan terbuka antara rongga dada dan
dunia luar. Hubungan ini mungkin melalui luka di dinding dada yang menembus
pleura parietalis atau melalui luka di jalan nafas yang sampai ke pleura %iseralis. 4ikaluka penyebab tetap terbuka, paru akan menguncup karena jaringan paru bersifat
elastik dan karena tak ada tekanan negatif yang menyedotnya.#
Pneumotoraks adalah adanya udara dalam rongga pleura dimana masuknya
udara didalam rongga pleura dapat dibedakan menjadi +1#
a. Pneumotoraks spontan timbul sobekan subpleura dan bulla sehingga udara saluran
pernafasan masuk ke dalam rongga pleura melalui suatu lobang robekan atau
katup. 5eadaan ini dapat terjadi berulang kali dan menyebabkan suatu keadaan
23
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
24/33
yang kronis. Penyebab lain adalah suatu trauma tertutup pada dinding dan fistula
bronkopleural akibat neoplasma dan inflamasi.
b. >dara lingkungan luar masuk ke dalam rongga pleura melalui luka tusuk atau
pneumotoraks artifisial dengan tujuan terapi dalam hal pengecilan ka%itas proses
spesifik yang sekarang tidak dilakukan lagi. !ujuan pneumotoraks sengaja lainnya
adalah untuk diagnostik membedakan massa apakah berasal dari pleura atau
jaringan paru. Penyebab lain adalah akibat tindakan biopsi paru dan pengeluaran
cairan pleura.
c. Masuknya udara yang melalui mediastinum yang biasanya disebabkan oleh trauma
pada trakea dan esofagus akibat tindakan pemeriksaan dengan alat(alat endoskopi/
atau benda asing tajam yang tertelan. 5eganasan dalam mediastinum dapat pula
mengakibatkan udara dalam rongga pleura melalui fistula antara saluran nafas
proksimal dan rongga pleura.
d. >dara berasal dari subdiafragma dengan adanya robekan lambung akibat suatu
trauma atau abses subdiafragma dengan kuman pembentuk gas.
*ambar #.#1 + Pneumotoraks desak. Mediastinum makin terdorong ke sisi yang sehat. A. pada
inspirasi, udara masuk ke rongga pleura melalui luka di pleura parietalis dan dinding dada atau
melalui luka di pleura %iseralis dan paru. 0. pada ekspirasi, 1/ udara tidak dapat keluar karena
luka yang bersifat katup tertutup , #/ tekanan tinggi mendesak %ena ka%a inferior maupun
superior #
$. %am&aran Klinis
24
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
25/33
Pasien akan merasa nyeri dan sesak nafas, pada pemeriksaan fisik mungkin dada
tampak asimetris, fremitus menurun sampai hilang, perkusi timpani, dan suara nafas
menurun atau hilang. Dapat timbul sianosis, takipnea dan tanda hipoksia yang
lainnya.#,1)
*ambar #.## + Pneumotoraks desak dan emfisema. 1. ajah dan leher bengkak karena udara.
#. >dara di rongga pleura. ). *elembung udara di jaringan ;. &uka dinding toraks. 2.
Pergeseran mediastinum.#
'. Pemeriksaan #adiologis
Pneumotoraks terlihat pada radiografi dada pada hampir ;89 pasien dengan
trauma tumpul dada dan pada sampai dengan #89 dari pasien dengan luka penetrasi
dada. Penyebab paling umum pada trauma tumpul dianggap patah tulang rusuk yang
menembus pleura %iseral, namun, pneumotoraks pada tidak adanya patah tulang rusuk
kadang(kadang terlihat pada orang dewasa dan umumnya terlihat pada anak(
anak. >dara pleura akan naik ke bagian yang paling nondependen toraks pada apeks
pada pasien tegak dan pada aspek kaudal anterior ruang pleura pada pasien
terlentang.;
!anda(tanda radiografi pneumotoraks pada pasien telentang meliputi a/ tanda
sulkus dalam, yang merupakan, lusen sulkus kostofrenikus@ b/ peningkatan relatif
dalam lusensi di basal paru(paru yang terkena, dan c/ tanda diafragma ganda, yang
dibentuk oleh permukaan antara bagian %entral dan dorsal dari pneumotoraks dengan
aspek anterior dan posterior hemidiafragma tersebut. "! jauh lebih sensitif untuk
mendiagnosis pneumotoraks pada pasien terlentang daripada radiografi dada dan
mengidentifikasi pneumotoraks yang tidak dapat dilihat pada radiografi kon%ensional
25
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
26/33
telentang dalam 189(289 dari pasien yang telah menderita trauma tumpul pada
dada.;
*ambar #.#) + !ension Pmeumothora6?
Pneumomediastinum dapat terjadi dalam hubungan dengan pneumotoraks. Hal ini
dapat didiagnosis pada radiografi dada dengan gambaran lusen abnormal dalam
mediastinum yang menonjolkan kontur dari aorta dan arteri pulmonal dan displace
pleura mediastinum ke lateral, dan continuous diafragma sign$ yang dihasilkan oleh
kehadiran udara antara perikardium dan diafragma. Pneumomediastinum dapat
dengan mudah diidentifikasi pada "! dada dan mungkin menandakan adanya laserasi
pada faring, kerongkongan, atau saluran napas trakeobronkial.;
*ambar #.#; + "! scan tension pneumothorax%
Cfusi pleura yang berkembang paska trauma akut biasanya merepresentasikan
hemothoraks, dan efusi pleura berkembang pesat kemungkinan besar disebabkan oleh
pendarahan arteri. "! dapat membantu dalam membedakan hematoma dari kelainan
pleura lainnya dengan menunjukkan high CT attenuation pada darah. 'uptur duktus
torasikus, yang jarang, mengakibatkan chylothorax, dengan milky fluid dapat
26
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
27/33
dipulihkan melalui thorasentesis. 'uptur duktus torasikus pada toraks bawah
mengakibatkan right-sided chylothora6, sedangkan ruptur di daerah tingkat atas
dimana duktus toraks melintasi garis tengah di midthoraks mengakibatkan left-sided
chylothorax. 5eunggulan "! dibandingkan radiografi dada dalam membedakan
cairan pleura dari penyebab lain dari kepadatan radiografi, seperti atelektasis, cedera
parenkim, atau pneumonia, dan dapat menunjukkan lokulasi cairan pleura dan
menggambarkan opasitas kompleks pleuroparenkim.;
*ambar #.#2 + Hemothoraks. "! menunjukkan high-attenuation blood H/ pada rongga
pleura kanan.;
(. Tatalaksana
!erapinya adalah pemasangan penyalir sekat air. 4ika terjadi mekanisme katup
pada luka di dinding toraks atau luka di pleura %iseralis, timbul pneumotoraks
desak. !ekanan di dalam rongga pleura akan semakin tinggi karena penderita
memaksaan diri inspirasi kuat untuk memperoleh Eat asam, tetapi ketika ekspirasi
udara tidak dapat keluar mekanisme katup/. nspirasi paksaan ini akan menambah
tekanan sehingga makin mendesak mediastinum ke sisi yang sehat dan
memperburuk keadaan umum karena paru yang sehat tertekan. 5arena pembuluh
%ena besar, terutama %ena ka%a inferior dan %ena ka%a superior, terdorong dan
terlipat, darah tidak dapat kembali ke jantung, inilah yang menyebabkan kematian.
Dengan pungsi darurat rongga toraks berupa tusukan sederhana dengan jarum di
ruang antar iga , penderita dapat diselamatkan. Pada pneumotoraks desak
traumatik dapat terjadi emfisema. 5arena tekanan tinggi di rongga pleura, udara
27
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
28/33
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
29/33
'uptur septum inter%entrikuler dan kerusakan aparat katup mitral dapat
menyebabkan gagal jantung kongestif. 'egurgitasi mitral dari yang terakhir
mungkin menyebabkan edema paru asimetris, klasik dari lobus kanan atas sebagai
akibat dari arah regurgitasi. Pneumoperikardium dapat terjadi ketika udara masuk
melalui gangguan perikardial yang terjadi pada pneumotoraks.;
5ontusio jantung dapat diakibatkan oleh trauma tumpul dada ?9(=
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
30/33
menunjukkan pneumopericardium P/, bilateral pneumothoraks, pneumomediastinum, efusi
pleura, and emfisema subkutan.;
"edera jantung dicurigai saat yang dicatat C5* abnormal dan ketika
hemoperikardium terlihat pada "! scan. Hemoperikardium ditandai oleh adanya
udara atau atenuasi tinggi akibat darah dalam kantung perikardial, keduanya dapat
menyebabkan tamponade jantung dan mungkin memerlukan drainase perikardial.
Perikarditis konstriktif dapat terjadi sebagai komplikasi jangka panjang
hemoperikardium.?
(. Tatalaksana
!orakotomi eksploratif yang segera dilakukan sering dapat menolong jiwa
penderita. !rauma tumpul yang merusak sebagian dinding jantung dapat
mengakibatkan gagal jantung permanen. Pertolongan pertama yang diperlukan adalah
pungsi perikard dan penyaliran isi rongga perikard dan membuat jendela perikard.1;
BAB III
PENUTUP
A. Kesim!lan
!rauma dada kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang
umumnya berupa trauma tumpul. !rauma tajam terutama disebabkan oleh tikaman
dan tembakan. "edera toraks sering disertai dengan cedera perut, kepala dan
ekstrimitas sehingga merupakan cedera majemuk.
Adapun tujuan pemeriksaan radiologis antara lain adalah mencari adanya
fraktur tulang(tulang dinding dada, adanya benda asing luka tembak/, kelainan pada
mediastinum, hematotoraks, pneumotoraks. Pemeriksaan radiologis yang dapat
30
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
31/33
dilakukan pada kasus trauma toraks diantaranya adalah radiografi kon%ensional, "!
scan, >$* dan M'.
0eberapa kemungkinan yang dapat terjadi pada seseorang yang mengalami
trauma toraks diantaranya adalah trauma aorta dan pembuluh darah besar, trauma
parenkim paru, trauma trakeobronkial, trauma tulang dada, ruptur diafragma, trauma
jantung, trauma esophagus dan trauma jaringan lunak dinding dada.
DAFTA# PUSTAKA
1. $jamsuhidajat,' dan im De 4ong. !rauma dan 0encana. Dalam 0uku Ajar lmu
0edah. 4akarta@ Penerbit 0uku 5edokteran C*".#88).h :8(:
#. $jamsuhidajat,' dan im De 4ong. Dinding !oraks dan Pleura. Dalam 0uku Ajar
lmu 0edah. 4akarta@Penerbit 0uku 5edokteran C*".#88). h;8
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
32/33
2. Mancini, Mary " et all. 0lunt "hest !rauma. A%ailable at
http+GGemedicine.medscape.comGarticleG;#?=#)(o%er%iew.Diakses tanggal 1# ktober
#811
-
8/18/2019 Tugas Referat Trauma Dada
33/33