tugas teori a.t mosher 2

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan suatu proses yang ditujukan untuk selalu meningkatkan produksi pertanian yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap petani dengan menambah modal, skill, dan campur tangan manusia. Tujuan pembangunan pertanian, antara lain adalah, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani dan nelayan, membuka lapangan kerja dan meningkatkan ketahanan pangan. Misi pembangunan pertanian antara lain, melaksanakan pembangunan pertanian dengan pendekatan agribisnis, memanfaatkan sumber daya pertanian secara optimal dan meningkatkan aktivitas pedesaan. Peranan pembangunan pertanian dalam pembangunan ekonomi antara lain, menyediakan bahan pangan dan bahan baku untuk industri, menyediakan tenaga potensial sektor nonpertanian, menghasilkan tambahan modal, dan sebagai sumber devisa. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pembangunan pertanian di suatu negara merupakan tugas yang sangat rumit jika dikaitkan dengan keadaan pertanian di Indonesia saat ini. Mengembangkan pertanian di Indonesia tidak hanya membutuhkan teknik dan teknologi

Upload: susahee

Post on 30-Jun-2015

1.480 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Teori A.T Mosher 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan pertanian merupakan suatu proses yang ditujukan untuk selalu

meningkatkan produksi pertanian yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan

produktivitas usaha tiap petani dengan menambah modal, skill, dan campur tangan

manusia. Tujuan pembangunan pertanian, antara lain adalah, meningkatkan

pendapatan dan taraf hidup petani dan nelayan, membuka lapangan kerja dan

meningkatkan ketahanan pangan. Misi pembangunan pertanian antara lain,

melaksanakan pembangunan pertanian dengan pendekatan agribisnis, memanfaatkan

sumber daya pertanian secara optimal dan meningkatkan aktivitas pedesaan. Peranan

pembangunan pertanian dalam pembangunan ekonomi antara lain, menyediakan

bahan pangan dan bahan baku untuk industri, menyediakan tenaga potensial sektor

nonpertanian, menghasilkan tambahan modal, dan sebagai sumber devisa.

Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pembangunan pertanian di suatu

negara merupakan tugas yang sangat rumit jika dikaitkan dengan keadaan pertanian

di Indonesia saat ini. Mengembangkan pertanian di Indonesia tidak hanya

membutuhkan teknik dan teknologi semata. Teknik dan teknologi yang ada harus

dikombinasikan dan digunakan dengan kecerdasan, kerja keras, dan semangat yang

menggebu-gebu dari pelaku-pelaku pertanian itu sendiri. Dalam literaturnya yang

berjudul “Menggerakkan dan Membangun Pertanian” (Getting Agriculture Moving),

Mosher menyebutkan ada beberapa aspek dan syarat-syarat mutlak yang berpengaruh

dalam membangun pertanian.

Pembangunan pertanian yang berkelanjutan (sustainable) membutuhkan

pengembangan konsep dasar dari berbagai teori yang diaplikasikan ke dalam sistem

pertanian yang ada. Dengan demikian konsep dari pembangunan pertanian yang telah

dirancang dapat segera terwujud ke dalam karya nyata. Salah satu hasil nyata dari

Page 2: Tugas Teori A.T Mosher 2

permbangunan pertanian yang berjalan dengan baik adalah dengan terciptanya

swasembada pangan yang berkelanjutan.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun penyusunan makalah ini memiliki beberapa tujuan yang terarah

yaitu :

1. Memahami unsur-unsur pertanian, syarat mutlak dan pelancar pembangunan

pertanian A.T Mosher.

2. Mengetahui perkembangan konsep pembangunan pertanian berkelanjutan

hingga saat ini.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan berbagai asumsi yang telah dikemukakan maka dapat diajukan

permasalahan :

1. Adakah aspek-aspek yang perlu di integrasikan pada teori Mosher dengan

konsep pemabangunan pertanian bekelanjutan yang berkembang sekarang?

2. Sejauh mana ide atas konsep pembangunan pertanian berkelanjutan terhadap

berbagai aspek teori A.T Mosher?

Page 3: Tugas Teori A.T Mosher 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Unsur - Unsur Pertanian Menurut A.T Mosher

Dalam literaturnya yang berjudul “Getting Agricultural Moving” atau dalam

bentuk saduran yang berjudul “ Menggerakkan dan Membangun Pertanian”, A.T

Mosher mengemukakan bahwa unsur-unsur pertanian adalah sebagai berikut:

1. Proses Produksi

Proses produksi di sini maksudnya adalah ketika manusia mulai

mengendalikan atau menguasai tanaman , dengan mengaturnya sedemikian

rupa sehingga menguntungkan. Berdasarkan tingkat penguasaannya maka

pertanian dibedakan menjadi dua yaitu pertanian yang primitive dan pertanian

yang ilmiah. Pada pertanian yang primitif, pelaku menerima apa adanya

keadaan tanah, curah hujan, berbagai faktor lainnya. Lain halnya dengan

pertanian yang ilmiah, mereka menggunakan “akalnya” untuk meningkatkan

penguasaannya terhadap semua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

tanaman.

2. Petani

Petani dalam menjalankan usahatani memegang dua peranan penting yaitu

sebagai juru tani dan sebagai manajer. Petani sebagai juru tani sepertinya

sudah dapat dibayangkan tugas-tugas yang akan dikerjakan tidak akan jauh

dari bercocok tanam dan kegiatan lainnya di lapangan. Sedangkan petani

sebagai manager, kerja otak lebih diutamakan dibandingkan kerja otot. Hal

yang harus dipikirkan oleh petani sebagai seorang manajer adalah dalam

menentukan pilihan dari berbagai tanaman yang mungkin ditanam,

Page 4: Tugas Teori A.T Mosher 2

menentukan benih, pupuk, pestisida yang akan digunakan, dan juga

menentukan kapan harus menjual hasil-hasil buminya dan kepada siapa.

3. Usahatani (The Farm)

Definisi usahatani di sini adalah tanah tempat bercocok tanam. Selain itu

usaha tani juga mencakup bangunan yang dibuat di atasnya seperti sumur,

saluran irigasi, dan bangunan lainnya yang terdapat di sana.

4. Usahatani Sebagai Perusahaan

Setiap petani di dalam menjalankan usahataninya, pada hakekatnya

menjalankan satu perusahaan pertanian. Hal ini dikarenakan tujuan tiap-tiap

petani adalah ekonomis yaitu memproduksi hasil pertanian yang berasal dari

input dan untuk menghasilkan output dan mendapatkan keuntungan dari

produksinya.

2.2 Syarat - Syarat Mutlak Pembangunan Pertanian

A.T Mosher telah menganalisa syarat-syarat pembangunan pertanian di banyak

negara dan menggolong-golongkannya menjadi syarat-syarat mutlak dan syarat-

syarat pelancar. Terdapat lima syarat yang tidak boleh tidak harus ada untuk adanya

pembangunan pertanian. Jika syarat-syarat tersebut tidak ada, maka terhentilah

pembangunan pertanian, pertanian dapat berjalan terus tetapi sifatnya statis. Syarat

mutlak yang harus ada dalam pembangunan pertanian (A.T Mosher, 1965;77)

adalah :

1. Adanya pasar untuk hasil-hasil usaha tani.

Harga baik atau buruk (tinggi atau rendah) pada umumnya dilihat petani

dalam hubungan dengan harga-harga saat panen sebelumnya. Pembangunan

pertanian meningkatkan produksi hasil pertanian. Untuk hasil-hasil itu perlu

ada pasaran serta harga yang cukup tinggi guna membayar kembali biaya-

biaya tunai dan daya upaya yang telah dikeluarkan petani sewaktu

Page 5: Tugas Teori A.T Mosher 2

memproduksikannya. Diperlukan tiga hal dalam pasaran untuk hasil usaha

tani (A.T Mosher, 1965;78), yaitu :

o Seseorang di suatu tempat yang membeli hasil usaha tani, perlu ada

permintaan (demand) terhadap hasil usaha tani ini.

o Seseorang yang menjadi penyalur dalam penjualan hasil usaha tani,

sistem tataniaga.

o Kepercayaan petani pada kelancaran sistem tataniaga itu. Kebanyakan

petani harus menjual hasil-hasil usaha taninya sendiri atau di pasar

setempat. Karena itu, perangsang bagi mereka untuk memproduksi

barang-barang jualan, bukan sekedar untuk dimakan keluarganya

sendiri, lebih banyak tergantung pada harga setempat. Harga ini untuk

sebagian tergantung pada efisiensi sistem tataniaga yang

menghubungkan pasar setempat dengan pasar di kota-kota.

2. Teknologi yang senantiasa berkembang.

Kemajuan dan pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat dilepaskan dari

kemajuan teknologi. Revolusi pertanian didorong oleh penemuan mesin-

mesin dan cara-cara baru dalam bidang pertanian. Teknologi sering diartikan

sebagai ilmu yang berhubungan dengan keterampilan di bidang industri.

Tetapi A.T Mosher (1965;93) mengartikan teknologi pertanian sebagai cara-

cara untuk melakukan pekerjaan usaha tani. Di dalamnya termasuk cara-cara

bagaimana petani menyebarkan benih, memelihara tanaman dan memungut

hasil serta memelihara ternak. Termasuk pula didalamnya benih, pupuk,

pestisida, obat-obatan serta makanan ternak yang dipergunakan, perkakas, alat

dan sumber tenaga. Termasuk juga didalamnya berbagai kombinasi cabang

usaha, agar tenaga petani dan tanahnya dapat digunakan sebaik mungkin.

3. Tesedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal.

Petani pada dasarnya kesulitan dalam mencari bahan-bahan dan alat-alat

produksi yang notabene buatan dalam negeri atau local. Barang-barang buatan

Page 6: Tugas Teori A.T Mosher 2

dalam negeri pada umumnya lebih terjangkau daripada barang-barang dari

luar. Hal ini dibutuhkan petani untuk menekan biaya produksi sehingga

mendapatkan laba yang lebih besar. Barang lokal yang akan diperkenalkan

kepada petani sebaiknya telah melalui berbagai pengujian dan memiliki

kualitas yang tidak kalah dengan produk-produk impor agar para petani

tertarik dan akan menggunakan produk lokal ini secara terus menerus.

Distribusi barang juga harus diperhatikan agar tidak ada kelangkaan barang

penunjang produksi pertanian yang dapat berakibat fatal bagi petani tersebut.

4. Adanya perangsang produksi bagi petani

Cara-cara kerja usaha tani yang lebih baik, pasar yang mudah dijangkau dan

tersedianya sarana dan alat produksi member kesempatan kepada petani untuk

menaikkan produksi. Begitu pula dengan kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh

pemerintah menjadi perangsang produksi bagi petani. Pemerintah

menciptakan kebijakan khusus yang dapat merangsang pembangunan

pertanian. Akhirnya kebijakan harga pada umumnya yang menjamin stabilitas

harga-harga hasil pertanian merupakan contoh yang dapat meningkatkan

rangsangan pada petani untuk bekerja lebih giat dan mereka akan lebih pasti

dalam usaha untuk meningkatkan produksi.

Jadi perangsangan yang dapat secara efektif mendorong petani untuk

menaikan produksinya adalah bersifat ekonomis (A.T Mosher,1965), yaitu:

Perbandingan harga yang menguntungkan.

Bagi hasil yang wajar. Tersedianya barang dan jasa yang ingin dibeli

petani untuk keluarganya

5. Tersedianya perangkutan yang lancar dan kontinyu.

Dalam pembangunan pertanian terdapat unsure transportasi. Tanpa

transportasi yang efisien dan murah maka pembangunan pertanian tidak dapat

diadakan secara efektif. Pentingnya transportasi adalah bahwa produksi

pertanian harus tersebar meluas, sehingga diperlukan jaringan pengangkutan

Page 7: Tugas Teori A.T Mosher 2

yang menyebar luas, untuk membawa sarana dan alat produksi ke tiap usaha

tani dan membawa hasil usaha tani ke pasaran konsumen baik kota besar atau

kota kecil. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi biaya transportasi

(A.T Mosher,1965) antara lain:

Sifat barang yang harus diangkut, berapa berat atau besarnya barang

tersebut.

Jarak pengangkutan barang-barang tersebut.

Banyaknya barang yang diangkut

Jenis alat transportasi

2.3 Menggerakkan dan Membangun Pertanian

Jika kita bertanya hal apakah yang akan menggerakkan pertanian dan

mengusahakannya agar terus berjalan ke arah produktivitas yang terus meningkat?

Jawaban dari pertanyaan itu adalah “hampir segala hal”. Pertanian yang bersifat

progresif akan bersinggungan langsung dengan hampir segala aspek dalam pertanian

bahkan dalam kehidupan bermasyarakat, dan bernegara. Aspek tersebut meliputi tata

cara bercocok tanam, perniagaan hasil pertanian, lembaga-lembaga penelitian di

bidang pertanian, hingga kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pertanian. Selain

itu, kita harus memikirkan industrialisasi dengan segala bentuknya, pendidikan

beserta contoh dan isinya, perbankan, perundang-undangan, dan efisiensi administrasi

dalam berbagai kementrian. Syarat-syarat mutlak yang sudah dibicarakan di atas juga

merupakan syarat yang harus ada dalam menggerakkan pertanian, jika salah satu saja

tidak ada maka pertanian tidak akan bergerak maju, ia akan bergerak di tempat atau

bahkan bergerak ke belakang. Selain itu syarat pelancar/penunjang juga harus

diperhatikan.

Page 8: Tugas Teori A.T Mosher 2

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Konsep Pembangunan Pertanian yang Berkelanjutan

Menurut Technical Advisorry Committee of the CGIAR (TAC-CGIAR,

1988), “pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumberdaya yang berhasil untuk

usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus

mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan

sumberdaya alam”.Ciri-ciri pertanian berkelanjutan:

Mantap secara ekologis, yang berarti kualitas sumberdaya alam dipertahankan

dan kemampuan agroekosistem secara keseluruhan – dari manusia, tanaman,

dan hewan sampai organisme tanah ditingkatkan. Dua hal ini akan terpenuhi

jika tanah dikelola dan kesehatan tanaman dan hewan serta masyarakat

dipertahankan melalui proses biologis (regulasi sendiri). Sumberdaya lokal

digunakan secara ramah dan yang dapat diperbaharui.

Dapat berlanjut secara ekonomis, yang berarti petani mendapat penghasilan

yang cukup untuk memenuhi kebutuhan, sesuai dengan tenaga dan biaya yang

dikeluarkan, dan dapat melestarikan sumberdaya alam dan meminimalisasikan

risiko.

Adil, yang berarti sumberdaya dan kekuasaan disistribusikan sedemikian rupa

sehingga keperluan dasar semua anggota masyarakat dapat terpenuhi dan

begitu juga hak mereka dalam penggunaan lahan dan modal yang memadai,

dan bantuan teknis terjamin. Masyarakat berkesempatan untuk berperanserta

dalam pengambilan keputusan, di lapangan dan di masyarakat.

Manusiawi, yang berarti bahwa martabat dasar semua makhluk hidup

(manusia, tanaman, hewan) dihargai dan menggabungkan nilai kemanusiaan

yang mendasar (kepercayaan, kejujuran, harga diri, kerjasama, rasa sayang)

dan termasuk menjaga dan memelihara integritas budaya dan spiritual

masyarakat.

Page 9: Tugas Teori A.T Mosher 2

Luwes, yang berarti masyarakat desa memiliki kemampuan menyesuaikan diri

dengan ubahan kondisi usahatni yang berlangsung terus, misalnya, populasi

yang bertambah, kebijakan, permintaan pasar, dll.

Konsep pertanian yang berkelanjutan terus berkembang, diperkaya dan

dipertajam dengan kajian pemikiran, model, metode, dan teori berbagai disiplin ilmu

sehingga menjadi suatu kajian ilmu terapan yang diabadikan bagi kemaslahatan umat

manusia untuk generasi sekarang dan mendatang. Pertanian berkelanjutan dengan

pendekatan sistem dan besifat holistik mempertautkan berbagai aspek atau gatrs dan

disiplin ilmu yang sudah mapan antara lain agronomi, ekologi, ekonomi, sosial, dan

budaya. Sistem pertanian berkelanjutan juga berisi suatu ajakan moral untuk berbuat

kebajikkan pada lingkungan sumber daya alam dengan memepertimbangkan tiga

matra atau aspek sebagai berikut

1. Kesadaran Lingkungan (Ecologically Sound), sistem budidaya pertanian tidak

boleh mnyimpang dari sistem ekologis yang ada. Keseimbanganadalah

indikator adanya harmonisasi dari sistem ekologis yang mekanismena

dikendalikan oleh hukum alam.

2. Bernilai ekonomis (Economic Valueable), sistem budidaya pertanian harus

mengacu pada pertimbangan untung rugi, baik bagi diri sendiri dan orang lain,

untuk jangka pandek dan jangka panjang, serta bagi organisme dalam sistem

ekologi maupun diluar sistem ekologi.

3. Berwatak sosial atau kemasyarakatan (Socially Just), sistem pertanian harus

selaras dengan norma-noma sosial dan budaya yang dianut dan di junjung

tinggi oleh masyarakat disekitarnya sebagai contoh seorang petani akan

mengusahakan peternakan ayam diperkaangan milik sendiri. Mungkin secra

ekonomis dan ekologis menjanjikkan keuntungan yang layak, namun ditinjau

dari aspek sosial dapat memberikan aspek yang kurang baik misalnya,

pencemaran udara karena bau kotoran ayam.

Page 10: Tugas Teori A.T Mosher 2

3.2 Identifikasi Ide Pembangunan Pertanian yang Berkelanjutan terhadap Teori

Mosher

Dari beberapa konsep dan ide-ide pembangunan pertanian yang berkelanjutan

di atas dapat dilihat bahwa aspek teori Moshes sudah tercakup begitu dalam dan

merupakan salah satu dasar dari pemikiran pembangunan pertanian yang

berkelanjutan dan bahkan telah berkembang jauh melebihi teori-teori yang

dikemukakan oleh Mosher. Terdapat beberapa aspek yang bahkan “tertinggal” oleh

pemikiran Moshes. Dalam teorinya Mosher menyampingkan pertanian yang dapat

meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Hal ini

membuktikan bahwa perkembangan pertanian yang bersifat berkelanjutan telah

berkembang menjadi lebih modern dan lebih memikirkan lingkungan yang mulai

tidak bersahabat bagi manusia. Tidak hanya interaksi antara manusia ke manusia,

konsep pembangunan pertanian berkelanjutan juga menyadari interaksi antara

manusia kepada lingkungan sekitarnya merupakan aspek yang penting.

Untuk mencapai pembangunan pertanian berkelanjutan dalam konteks

globalisasi dan demokratisasi ekonomi dengan menggunakan aspek A.T Mosher

perlu adanya suatu perubahan sistem yang sesuai.

Perubahan yang dihadapi dalam sistem pertanian berkelanjutan yaitu:

1. Membangun pemerintah yang baik dan memposisikan pertanian sebagai sektor

andalan perekonomian nasional.

Pemerintah sebagai agen pembangunan harus memiliki cara penyelenggaraan

pemerintah yang baik(good goverment) sangat diperlukan dalam pelaksanaan

pembangunan pertanian yaitu; bersih (clean), berkemampuan(competent),

memberikan hasil positif(credible), dan secara publik dapat dipertanggung

jawabkan(accountable).

2. Mewujudkan kemandirian pangan dalam tatanan perdagangan dunia yang bebas

dan tidak adil

Di negara Indonesia juga menghadapi permasalahan dalam negeri yang berkaitan

dengan produksi pangan yaitu:

Page 11: Tugas Teori A.T Mosher 2

Upaya meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi jumlah petani gurem,

sementara pada saat bersamaan muncul gejala pelambatan produktivitas dan

penurunan nilai tukar petani;

Upaya mempertahankan momentum pertumbuhan tinggi produksi pangan dan

membalikkan kecenderungan deselerasi pertumbuhan produksi menjadi

akselerasi;

Upaya mengatasi fenomena ketidakpastian produksi; dan

Upaya meningkatkan daya saing produk pangan.

3. Mengurangi jumlah petani miskin, membangun basis bagi partisipasi petani dan

pemerataan hasil pembangunan

Faktanya, sebagian besar mata pencaharian penduduk di pedesaan bergantung

pada sektor pertanian. Maka hal ini berarti bahwa permasalahan kemiskinan

terkait dengan sektor pertanian.

4. Meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian

Pertumbuhan sektor pertanian yang makin cepat akan memacu pertumbuhan

sector-sektor lain secara lebih cepat melalui kaitan ke belakang dan ke depan

dalam kegiatan produksi dan konsumsi. Dengan demikian, sektor pertanian akan

lebih dikenal sebagai pengganda tenaga kerja, dan bukan sekedar pencipta

kesempatan kerja.

5. Membangun system agribisnis terkoordanatif

Struktur agribisnis kita saat ini dapat digolongkan sebagai tipe dispersal. Struktur

dispersal dicirikan oleh tiadanya hubungan organisasi fungsional disetiap

tingkatan usaha. Jaringan ahribisnis praktis hanya diikat dan dikoordinir oleh

mekanisma pasar (harga). Hubungan diantara sesama pelaku pelaku agribisnis

praktis bersifat tidak langsung dan impersonal. Dengan demikian pelaku

agribisnis hanya memikirkan kepentingan diri sendiri dan tidak menyadari bahwa

mereka saling membutuhkan. Bahkan hubungan diantara pelaku agribisnis

cenderung berkembang menjadi bersifat eksploitatif yang pada akhirnya

menjurus ke kematian bersama.

Page 12: Tugas Teori A.T Mosher 2

6. Melestarikan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup

Permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi banyak berkaitan dengan

penurunan kualitas lingkungan di wilayah hulu yang berakibat langsung pada

kualitas lingkungan di wilayah hilir. Penurunan luas baku lahan pertanian,

khususnya lahan sawah, yang telah berlangsung sejak paruh kedua decade 1980-

an, saat ini cenderung makin besar seiring dengan peningkatan konversi ke non

pertanian, khususnya di pulau Jawa,. Pada beberapa tahun terakhir, luas baku

lahan sawah di luar Jawa juga telah mengalami penurunan.

7. Membangun system iptek yang efisien

Permasalan utama yang dihadapi oleh Indonesia berkaitan dengan pemanfaatan

IPTEK pertanian adalah belum terbangunnya secara efisien system IPTEK

pertanian mulai dari hulu (penelitian tinggi dan strategi) sampai hilir (pengkajian

spesifik lokasi dan diseminasi penelitian kepada petani). Selain itu, efisiensi

system IPTEK pertanian ini perlu didukung dengan sistem pendidikan pertanian

yang mampu menghasilkan peneliti yang berkemampuan (competent) dan

produktif (credible). Juga perlu dibangun kembali sistem penyuluhan petani yang

lebih efektif dan efisien.

Page 13: Tugas Teori A.T Mosher 2

BAB IV

KESIMPULAN

Pembangunan pertanian merupakan suatu proses yang ditujukan untuk selalu

meningkatkan produksi pertanian yang sekaligus mempertinggi pendapatan

dan produktivitas usaha tiap petani dengan menambah modal, skill, dan

campur tangan manusia.

Unsur - unsur pertanian menurut A.T Mosher meliputi proses produksi,

petani, usahatani (the farm), dan usahatani sebagai perusahaan.

Syarat - syarat mutlak pembangunan pertanian yang dikemukakan oleh

Mosher merupakan syarat yang harus ada dalam membangun pertanian.

Konsep pertanian yang berkelanjutan terus berkembang, diperkaya dan

dipertajam dengan kajian pemikiran, model, metode, dan teori berbagai

disiplin ilmu sehingga menjadi suatu kajian ilmu terapan yang diabadikan

bagi kemaslahatan umat manusia untuk generasi sekarang dan mendatang.

Konsep klasik Mosher tersebut perlu disesuaikan dengan memperhatikan

empat faktor di bawah ini, yaitu :

o Pemanfaatan sumber daya tanpa harus merusak lingkungannya

(resource endowment).

o Pemanfaatan teknologi yang senantiasa berubah (technological

endowment).

o Pemanfaatan institusi atau kelembagaan yang saling menguntungkan

pembangunan pertanian (institutional endowment).

o Pemanfaatan budaya untuk keberhasilan pembangunan pertanian

(cultural endowment).

Page 14: Tugas Teori A.T Mosher 2

DAFTAR PUSTAKA

Krisnandhi .S .1968. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. C.V YASAGUNA:

Jakarta

http://agrimaniax.blogspot.com/2010/06/konsep-pembangunan-pertanian.htm Diakses

pada tanggal 19 September 2010

http://informasi34.blogspot.com/2008/12/teori-teori-pertanian.html Diakses pada

tanggal 19 September 2010

http://www.deptan.go.id/renbangtan/konsep_pembangunan_pertanian.pdf. Diakses

pada tanggal 19 September 2010

http://eone87.wordpress.com/2010/01/24/agriculture-sustainable-

pertanianberkelanjutan/ Diakses pada tanggal 19 September 2010

http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online Diakses pada tanggal 19 September 2010

Page 15: Tugas Teori A.T Mosher 2

TEORI A.T MOSHER DAN KAITANNYA DENGAN KONSEP

PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

“Dibuat berdasarkan tugas Mata Kuliah Pembangunan Pertanian Semester 5”

Disusun Oleh:

Kukuh Dwi Oktantyo

150110080075

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2010