tukmar evpe kel7

Download TUKMAR EVPE KEL7

If you can't read please download the document

Upload: graita-purwitasari

Post on 01-Jan-2016

116 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • EVALUASI PERENCANAAN [CONTOH PERHITUNGAN STATISTIK]

    PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Statistika adalah pengetahuan yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan,

    menyajikan, menganalisis, dan menginterpresikan data yang berwujud angka- angka.

    Badan Pusat Statistik berfungsi menyediakan data yang diperlukan untuk pembangunan

    sektoral maupun wilayah (spasial). Dalam rangka pembangunan daerah, data yang

    berkaitan dengan potensi suatu wilayah merupakan masukan utama yang menjadi

    pertimbangan para perumus kebijakan dan perencana daerah, ketika membuat skala

    prioritas. Di tingkat wilayah administrasi yang paling rendah, informasi tentang potensi

    yang dimiliki suatu wilayah setingkat desa berperan dan berfungsi dalam perencanaan,

    pemantauan dan evaluasi pembangunan desa/kelurahan yang menyeluruh dan terpadu.

    Esensi pembangunan adalah aktivitas yang berjalan secara simultan, meliputi perencanaan,

    pelaksanaan dan evaluasi serta seluruh aktivitas tersebut didukung oleh kebijakan

    pembangunan, sehingga menjadi pedoman yang refresentatif dalam meningkatkan nilai

    tambah pembangunan. Perhitungan statistic dalam evaluasi perencanaan ini sangat di

    perlukan apabila terjadi kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam melakukan perencanaan.

    Apabila sudah dilakukannya perhitungan statistik maka, dalam evaluasi perencanaan akan

    menjadi lebih mudah mengetahui letak kesalahan dalam perencanaan.

    Peran statistik dalam evaluasi perencanaan mememiki beberapa cara untuk

    mengevaluasi suatu perencaan antara lain, Generalisasi Sample, Hipotesis Statistik,

    pemilihan Level statistic, dan kriteria memilih analisis Statistik. Dan penerapan dalam

    metode statistic untuk kasus evaluasi perencanaan terdapat beberapa metode yaitu regresi,

    descriptive dan inferensia statistic.

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Bagaimana peran statistik dalam metode evaluasi perencanaan?

    2. Apa saja contoh-contoh penerapan metode statistik dalam kasus evaluasi

    perencanaan?

    1.3 Tujuan

    1. Untuk mengetahui peran statistik dalam metode evaluasi perencanaan

    2. Untuk mengetahui contoh penerapan metode statistik dalam kasus evaluasi

    perencanaan

  • EVALUASI PERENCANAAN [CONTOH PERHITUNGAN STATISTIK]

    PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Peran Statistik dalam Evaluasi Perencanaan

    2.1.1 Generalisasi Sample

    Generalisasi yaitu derajat keberlakuan suatu temuan yang diperoleh dari sumber

    tertentu dalam jumlah terbatas kepada sumber yang lebih besar jumlahnya baik terbatas

    (finite) maupun tidak (infinite). Konsep generalisasi tidak dapat dipisahkan dari konsep

    populasi dan sampel, Dua konsep yang penting dalam pendekatan kuantitatif. Tidak akan

    ada generalisasi tanpa sampel dan populasi. Generalisasi menjembatani sampel dengan

    populasi. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang menjadi sumber data

    penelitian.

    Menurut Suharsimi Arikunto (2006), sampel ialah sebagian atau wakil populasi

    yang diteliti. Generalisasi diperlukan ketika peneliti tidak menggali informasi dari

    keseluruhan sumber (populasi) melainkan hanya menggali dari sebagian sumber (sampel).

    Hal ini dikarenakan peneliti dihadapkan kepada keterbatasan waktu, biaya dan tenaga

    untuk mengumpulkan informasi dari obyek yang diamati. Oleh karena itu sering sekali

    peneliti hanya mengambil sebagian saja dari obyek telitian.

    Untuk sampel yang digunakan untuk generalisasi, maka sampling atau sampelnya

    disebut sampling probabilitas. Sampel yang tidak digunakan dan tidak bisa digunakan

    untuk melakukan generalisasi disebut sampel non probabilitas. Sampel probabilitas harus

    dihitung dengan rumus-rumus statistika dengan memperhitungkan tingkat kesalahan

    sampling (sampling error), derajat kepercayaan, proporsi, dan sebagainya tergantung sifat

    populasi dan rumus yang digunakan. Sampel probabilitas bisa digunakan untuk

    generalisasi jika dan hanya jika sampel itu diambil secara random (acak). Sampel

    random adalah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap anggota dalam

    populasi mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Metode

    probabilitas ada 3 yaitu

    1. Simple random sampling

    adalah teknik pengambilan sampel secara acak dari anggota populasi untuk

    dijadikan sampel penelitian tanpa memperhatikan strata. Teknik ini dapat

    dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen dan merupakan populasi

  • EVALUASI PERENCANAAN [CONTOH PERHITUNGAN STATISTIK]

    PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    3

    finit (populasi terbatas / N dapat dihitung / N kecil).

    2. Stratified random sampling

    adalah teknik pengambilan sampel secara random dengan terlebih dahulu

    memisahkan elemen-elemen populasi dalam kelompok-kelompok yang

    tidak overlopping yang disebut strata. Dalam teknik ini, anggota populasi dipilah-

    pilah menjadi sub-sub populasi

    3. Systimatic Random Sampling

    Teknik ini pada dasarnya hampir sama dengan Simple random sampling . Dalam

    teknik ini setiap anggota populasi diberikan nomor urut. Anggota sampel dipilih

    acak dengan menggunakan prinsip proporsional. Proporsional ditentukan

    berdasarkan perhitungan perbandingan jumlah populasi dengan jumlah sampel

    yang diinginkan.

    2.1.2 Hipotesis Statistik

    Hipotesis stastistik didefinisikan sebagai pernyataan matematis tentang parameter

    populasi yang akan diuji sejauh mana suatu data sampel mendukung kebenaran hipotesis

    tersebut. Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang harus diuji kebenarannya. Ada

    dua rumusan hipotesis, yaitu hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif (H1). Pertama

    hipotesis statistik mengidentifikasi hubungan antara dua variabel yang harus ditentukan.

    Hipotesis null dalam evaluasi program adalah tidak memiliki pengaruh dalam mencapai

    hasil yang diinginkan. Teori pengujian hipotesis akan memutuskan apakah H0 ditolak atau

    diterima. Keputusan menolak atau menerima didasarkan pada test statistik yang diperoleh

    dari sampel setelah dibandingkan dengan nilai kritis dari dstribusi statistik yang

    bersangkutan dalam tabel.

    1. Menetapkan Ho (null hypothesis) dan H1 (alternative hypothesis).

    Ho mengandung suatu tanda =, sebagai alternatifn <

    2. Menentukan nilai kritis atau daerah menolak Ho.

    Nilai kritis dapat dilihat pada tabel yang telah disediakan.

    kesalahan yang bersedia ditanggung.

    3. Menghitung nilai test statistik.

    Dilakukan perhitungan penduga parameter dari data sampel yagn diambil secara

    random dari populasi. Misal akan menguji paramater populasi P dengan

  • EVALUASI PERENCANAAN [CONTOH PERHITUNGAN STATISTIK]

    PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    4

    Nilai Z dihitung

    dengan rumus : Z =

    4. Membuat keputusan statistik.

    Keputusan menolak atau menerima Ho dilakukan setelah membandingkann nilai

    test statistik dengan nilai kritis

    - Jika nilai test statistik berada pada dalam daerah kritis maka Ho ditolak berarti

    menerima H1

    Suatu kesimpulan adalah benar jika Ho yaang benar diterima atau Ho yang salah

    ditolak. Dalam pengujian ada kemugkinan kesalahan yang muncul yaitu :

    a. Kesalahan jenis I : Menolak Ho yang kenyataannya adalah benar

    b. Kesalahan jenis II : Menerima Ho yang kenyataannya adalah salah

    Tabel 2.1 Jenis Kesalahan Ho benar Ho salah

    Ho diterima -

    Ho ditolak -

    tinggi probabilitas menolak Ho yang benar. Kesalahan II atau eror tipe II dinyatakan dalam

    -

    kecil. Kekuatan dari pengujian dinyatakan dalam 1 -

    Terjadinya eror dalam pembuatan keputusan yang dibagi menjadi eror tipe I dan eror

    tipe II, berikut penjelasan :

    a. Eror tipe I

    - Menolak hipotesa null benar

    - Mempunyai konsekuensi serius

    - Probabilitas eror tipe I disebut level signifkan dan ditentukan oleh peneliti

    b. Eror tipe II

    - Gagal menolak hiotesis null salah

    - Probabilitas eror tie II adalah

    - Pangkat tes adalah (1- )

    c. Probabilitas tidak membuat eror tipe I

    - 1-

  • EVALUASI PERENCANAAN [CONTOH PERHITUNGAN STATISTIK]

    PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    5

    - Disebut sebagai confidence coefficient

    Benar atau salahnya hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti kecuali bila

    kita memeriksa seluruh populasi. Oleh karena itu kita mengambil sampel random dari

    populasi tersebut dan menggunakan informasi yang dikandung sampel itu untuk

    memutuskan apakah hipotesis tersebut kemungkinan besar benar atau salah. Bukti data

    dari sampel yang tidak konsisten dengan hipotesis membawa kita pada penolakan hipotesis

    tersebut, demikian juga sebaliknya. Perlu ditegaskan bahwa penerimaan suatu hipotesis

    statistik adalah merupakan akibat dari ketidakcukupan bukti untuk menolaknya, dan tidak

    berimplikasi bahwa hipotesis itu benar.

    2.1.3 Pemilihan Level Statistik (Rasio, Ordinal, Interval , Rasio)

    a. Data nominal

    Data yang ditetapkan berdasarkan proses penggolongan atau kategorisasi.

    Data nominal ini bersifat diskrit dan saling terpisah (mutually exlusive)

    antara golongan (kategori) yang satu dengan yang lain.

    Contoh : data tentang jenis kelamin; data tentang pendapat responden

    terhadap kenaikan SPP (setuju / tidak setuju).

    b. Data ordinal

    Data yang mempunyai urutan atau bisa diurutkan berdasarkan jenjang atau

    atribut tertentu.

    Contoh : data tentang rangking siswa, hasil lomba pidato bahasa Inggris

    bagi siswa SLTP, dan sebagainya.

    Data ordinal juga bersifat diskrit.

    c. Data interval (scale)

    Data yang dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran (satuan/unit) yang

    sama; dapat diurutkan berdasarkan kelompok tersebut sebagaimana data

    ordinal.

    Data interval umumnya bersifat kontinyu.

    Contohnya : data tentang skor test siswa, data tentang prestasi belajar, dan

    sebagainya.

    d. Data rasio

    Data yang dalam kuantifikasinya mempunyai nilai nol (0) mutlak; artinya

  • EVALUASI PERENCANAAN [CONTOH PERHITUNGAN STATISTIK]

    PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    6

    Dalam penelitian ilmu- ilmu sosial, jarang peneliti menggunakan data rasio.

    Data rasio bersifat kontinyu.

    e. Konversi Data

    Dalam praktek pengolahan data, dimungkinkan melakukan konversi dari

    data yang mempunyai tingkat lebih tinggi ke tingkat data yang lebih rendah.

    Data rasio data interval data ordinal data nominal

    Konversi data diperlukan biasanya untuk menyesuaikan dengan teknik

    analisis statistik yang akan dipakai.

    f. Analisis non-statistik

    Data kualitatif, yaitu data-data yang tidak bisa di-angka-kan, analisis non-

    statistik lebih tepat digunakan.

    Data kualitatif biasanya diolah atau dianalisis berdasarkan isinya

    (subtansinya).

    Analisis non statistik ini sering juga disebut dengan analisis isi (content

    analysis), yang mencakup analisis deskriptif, kritis, komparatif, dan sintesis.

    Penelitian yang menggunakan data kualitatif disebut penelitian kualitatif.

    g. Analisis statistik

    Untuk data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka atau bisa diangkakan,

    analisis statistik lebih tepat digunakan statistik deskriptif dan statistik

    inferensial

    Statistik deskriptif digunakan untuk membantu memaparkan

    (menggambarkan) keadaan yang sebenarnya (fakta) dari satu sampel

    penelitian penelitian deskriptif

    Penelitian deskriptif tidak untuk menguji suatu hipotesis.

    2.1.4 Kriteria Memilih Analisis Statistik

    Menurut Wholey (2004), dalam memilih metodes tatistik yang sesuai digunakan

    harus melakukan evaluasi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Keputusan mengenai

    analisis yang digunakan berkaitan tentang pengukuran fenomena, pihak yang terlibat, dan

    data sampel. Sampel harus dapat men-generalisasi hasil ke populasi. Generalisasi sampel

    dapat dilakukan pula melalui T-tes dan Chi Square. Metode yang dipilih didasarkan atas

    variabel yang diukur.

  • EVALUASI PERENCANAAN [CONTOH PERHITUNGAN STATISTIK]

    PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    7

    a. Metode Chi Square merupakan metode analisis statistik yang tidak

    mempertimbangkan tingkatan jenis variabel;

    b. T-tes menharuskan variabel dependen berada pada tingkatan jenis data interval

    atau rasio.

    Dalam mengukur hubungan dugaan penyebab dan sebab dapat dilihat melalui

    variabel dimana mengukur batas jumlah statistik yang digunakan. Hal mendasar yang

    perlu diperhatikan adalah tingkatan data yang digunakan pada variabel yaitu nominal,

    ordinal, interval, atau rasio. Sebagaian besar penelitian lebih menggunakan tingkatan

    ordinal karena dianggap cukup setara dengan tingkatan interval. Berikut adalah beberapa

    kriteria untuk memilih teknik analisis data (Wholey, 2004):.

    1. Kriteria terkait Pertanyaan yang Sesuai

    a. Apakah generalisasi dari sampel ke populasi yang diinginkan?

    b. Apakah hubungan sebab akibat antara penyebab dan akibat diduaga sebagai

    kepentingan?

    c. Apakah pertanyaan dampaknya?

    d. Apakah pertanyaan (atau dokumen undang-undang atau peraturan)

    mengandung kriteria kuantitatif yang hasilnya dapat dibandingkan?

    2. Kriteria Terkait Pengukuran

    a. Pada tingkat berapa pengukuran variabel yang diukur, apakah nominal,

    ordinal, atau interval?

    b. Apakah indikator digunakan untuk mengukur beberapa variabel kunci?

    c. Apa ukuran sampel dalam sub kelompok yang bersangkutan?

    d. Berapa banyak pengamatan direkam untuk responden: satu, dua,

    atau lebih (time series)?

    e. Apakah sampel independen atau terkait? Artinya, adalah sampel diukur

    di dua atau lebih titik dalam waktu (terkait)?

    f. Apa adalah distribusi dari masing-masing variabel yang menarik, seperti

    bimodal atau normal?

    g. Berapa banyak presisi yang tindakan?

    h. Apakah ada outlier yang mempengaruhi perhitungan statistik yang memiliki

    nilai-nilai tinggi atau rendah yang condong rata-rata statistik dan lainnya?

    3. Kriteria Terkait Audience

  • EVALUASI PERENCANAAN [CONTOH PERHITUNGAN STATISTIK]

    PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    8

    a. Apakah audience memahami teknik analisis canggih seperti

    sebagai multiple regresi?

    b. Apakah presentasi grafis dari data (seperti grafik bar) lebih tepat

    daripada tabel?

    c. Berapa audence yang diinginkan dalam perkiraan numerik?

    d. Apakah audience puas dengan tren grafik yang menggambarkan atau keinginan

    analisa yang lebih canggih seperti regresi?

    e. Apakah audience memahami perbedaan antara signifikansi statistik

    dan pentingnya praktis dari temuan numerik?

    Tabel 2.2 Pemilihan Teknik Analisis

    Tujuan Analisis Ukuran Variabel Ketepatan Teknik Test yang Sesuai

    Untuk Statistik

    yang Signifikan

    Membandingkan distribusi sampel

    ke distribusi populasi

    Nominal/Ordinal Perhitungan

    Frekuensi

    Chi Square

    Interval Mean dan median,

    Standar deviasi

    Chi Square

    Menganalisis hubungan 2 variabel Nominal /Ordinal Tabel Kontingensi Chis Square

    Interval Tabel Kontingensi Chi Square / T test

    Mengurangi jumlah variabel terkait

    identifikasi faktor yang

    menjelaskan variasi dalam jumlah

    variabel yang besar

    Interval Analisi Faktor -

    Mengurutkan unit-unit ke cluster

    atau grup

    Nominal/Ordinal/

    Interval

    Analisi Cluster,

    Analisis Fungsi

    diskriminan

    Lambda

    Memprediksikan atau estimasi

    dampak program

    Nominal/ Variabel terikat

    ordinal

    Regresi Linier T dan F

    Variabel terikat interval Regresi T dan F

    Mendeskripsikan atan memprediksi

    trend series dari kumpulan data

    Nominal, ordinal, atau

    variabel bebas dan terikat

    interval

    Regressi T dan F

    Sumber : Wholey (2004)

    2.2 Penerapan Metode Statistik dalam Kasus Evaluasi Perencanaan

    2.2.1 Descriptive dan Inferensia Statistics

    A. Contoh perhitungan menggunakan Chi Square

    Pelaksanaan proyek kontruksi mengalami keterlambatan sehingga berdampak pada

    aspek pelaksanaan dan meningkatnya biaya proyek. Dilakukan penilitian kontraktor yang

    berada di Kotamadya Denpasar dan terdaftar sebagai anggota GAPENSI Bali. Diambil

    sampel 56 dari 216 kontraktor Gred 2-7 di Kotamadya Denpasar.

    Pengambilan keputusan/pengujian hipotesis :

    1. Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel, dengan ketentuan :

    - Jika statistik hitung < statistik tabel, maka Ho diterima

  • EVALUASI PERENCANAAN [CONTOH PERHITUNGAN STATISTIK]

    PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    9

    - Jika statistik hitung > statistik tabel, maka Ho ditolak

    a. Statistik Hitung

    Dipakai perhitungan Chi-Square dengan rumus :

    X2 = [ n (k-1) ] x W

    n = jumlah responden

    k = jumlah variable

    b. Statistik Tabel

    Dengan melihat tabel Chi-Square, nilai df (derajat kebebasan) dan tingkat

    5%, maka akan diperoleh nilai statistik tabel.

    2. Berdasarkan Probabilitas (Asymptotic Significance), dengan ketentuan :

    - Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima

    - Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak

    Dari hasil perhitungan yang telah didapat dilakukan juga proses pengambilan

    keputusan atau pengujian hipotesis.

    - Ho = tidak ada kesepakatan atau keselarasan di antara para responden

    - Hi = ada kesepakatan atau keselarasan di antara para responden

    Pengambilan keputusan/pengujian hipotesis :

    1. Membandingkan statistik hitung dengan statistic tabel, dengan ketentuan :

    - Jika statistik hitung < statistik tabel, maka Ho diterima

    - Jika statistik hitung > statistik tabel, maka Ho ditolak

    a. Statistik Hitung

    Dari tabel output SPSS, terlihat bahwa statistik hitung Kendall W adalah

    242.260. Dipakai perhitungan Chi-Square rumus (6): dimana n adalah 168

    (responden) dan k adalah 7 (jumlah variabel) maka: X2 = 242.928 Maka yang

    dipakai adalah tabel output SPSS yaitu 242.260

    b. Statistik Tabel

    Dengan melihat tabel Chi-Square, untuk df (derajat kebebasan)= k-1= 7-1= 6

    dan tingkat 95%), maka

    didapat statistik tabel = 12.5916 Keputusan : Oleh karena statistik hitung >

    statistic tabel (242.260 > 12.5916), maka Ho ditolak.

    2. Berdasarkan Probabilitas (Asymptotic Significance), dengan ketentuan:

    - jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima

    - jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak

  • EVALUASI PERENCANAAN [CONTOH PERHITUNGAN STATISTIK]

    PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    10

    Keputusan : Terlihat bahwa pada kolom Asymptotic Significance adalah 0.000,

    atau probabilitas di bawah 0.05 (0.00 < 0.05). Maka Ho ditolak yang berarti ada

    kesepakatan di antara para responden tentang pengaruh factor keterlambatan yang

    mempengaruhi pekerjaan proyek.

    faktor yang sangat mempengaruhi keterlambatan

    kesukuan/nasionalisme tenaga kerja adalah faktor yang sangat tidak mempengaruhi

    keterlambatan proyek yang dikerjakan. Dari hasil analisis pengambilan keputusan

    /pengujian hipotesis, dapat diketahui bahwa nilai statistik hitung > statisik tabel (242.260 >

    12.5916) dan probabilitas < 0.05 (0.00 < 0.05), maka Ho ditolak yang berarti ada

    kesepakatan/keselarasan diantara para responden tentang pengaruh faktor keterlambatan

    yang mempengaruhi pekerjaan proyek. Dari hasil analisis Kendall W, bahwa nilai W

    sebesar 0.241 berada diantara 0.20-0.399 atau kurang dari 1, berarti tingkat kesepakatan

    /keselarasan di antara responden adalah rendah. Rangkuman hasil analisis selengkapnya

    dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 2.3 Contoh Hasil Analisis Chi Square

    Sumber : Widyawati, R. 2009

    B. Contoh Perhtungan menggunakan T test

    Metode T-test adalah salah satu teknik statistik parametric yang digunakan untuk

    menguji hipotesa komparatif (uji perbedaan). Selain itu, digunakan untuk sample kecil &

    varian populasi tidak diketahui. Metode t-test pada satu populasi digunakan untuk menguji