tumbuh kembang

Upload: mariana

Post on 10-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROBLEM BASED LEARNING

Makalah Pribadi

BLOK 13Tumbuh Kembang

Tiara Nugraeni

10-2008-127

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

Jakarta

2009

DAFTAR ISI

3ETIOLOGI

8EPIDEMIOLOGI

8PATOFISIOLOGI

9KOMPLIKASI

10PEMERIKSAAN

21PENATALAKSANAAN

23DD

24PROGNOSIS

25DAFTAR PUSTAKA

BBLR ialah bayi yang baru lahir dengan berat badan saat lahir < 2500 g. Istilah BBLR digunakan oleh WHO untuk mengganti istilah bayi prematur.Untuk mendapatkan keseragaman, pada kongres European Perinatal Medicine II di London tahun 1970, diusulkan definisi sebagai berikut.

1. Bayi kurang bulan ialah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari).

2. Bayi cukup bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37 sampai empat puluh dua minggu (259 sampai 293 hari)

3. Bayi lebih bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 42 minggu atau lebih (294 hari atau lebih)

Dengan pengertian tersebut, maka bayi dengan berat badan lahir rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan.1. Prematuritas murniBayi dengan kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai untuk masa kehamilan itu atau biasa disebut dengan neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan (NKB-SMK).2. DismaturitasBayi . Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam preterm, term, dan post term. Dismatur ini dapat juga: Neonatus Kurang Bulan - Kecil untuk Masa Kehamilan (NKB- KMK). Neonatus Cukup Bulan-Kecil Masa Kehamilan ( NCB-KMK ), Neonatus Lebih Bulan-Kecil Masa Kehamilan (NLB- KMK ).

Dismatur (IUGR) adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan dikarenakan mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan. Menurut Renfield (1975) IUGR dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Proportionate IUGR

Janin yang menderita distress yang lama dimana gangguan pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga berat, panjang dada, lingkaran kepala dalam proporsi yang seimbang, akan tetapi keseluruhannya masih dibawah masa gestasi yang sebenarnya. Bayi ini tidak menunjukkan adanya Wasted oleh karena retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya adipose tissue.

b. Disporpotionate IUGR

Trejadi karena distress subakut gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa hari sampai janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak Wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering keriput dan mudah diangkat bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.Berarti bayi mengalami gangguan intra uterine dan merupakan bayi yang kecil masa kehamilan (KMK).

Bayi berat lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 g ( sampai dengan 2499 g). Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah dibedakan dalam 3 kelompok.

Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 g.

Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir 1000-1500 g ( 100

GrimaceTidak adaLambatMenangis kuat

ActivityLemas/lumpuhGerakan sedikit/fleksi tungkaiAktif/fleksi tungkai baik/reaksi melawan

RespiratoryTidak adaLambat, tidak teraturBaik, menangis kuat

Preosedur penilaian APGAR

Pastikan pencahayaan baik

Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat & simultan. Jumlahkan hasilnya

Lakukan tindakan dg cepat & tepat sesuai dg hasilnya

Ulangi pada menit kelima

Ulangi pada menit kesepuluh

Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg sesuai

Penilaian

Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2

Nilai tertinggi adalah 10

Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik

Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan tindakan resusitasi

Nilai 0 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasiPemeriksaan Diagnostik1. Jumlah sel darah putih : 18.000/mm3, netrofil meningkat sampai 23.000-24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis ).

2. Hematokrit (Ht) : 43% - 61% (peningkatan sampai 65 % atau lebih menandakan polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragic prenatal /perinatal).

3. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia atau hemolisis berlebihan).

4. Bilirubin total : 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1-2 hari, dan 12 mg/dl pada 3-5 hari.

5. Destrosix : tetes glukosa pertama selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata 40-50 mg/dl meningkat 60-70 mg/dl pada hari ketiga.

6. Pemantauan elektrolit ( Na, K, CI) : biasanya dalam batas normal pada awalnya.

7. Pemeriksaan Analisa gas darah.

Nilai laboratorium cairan otak neonatus normal

- warna : 90 94 % xantochrome (kekuning2an jernih)

- Nonne / Pandy (+) Pada usia di atas 3 bulan harus sudah negatif.

- Protein : 200-220 mg/dl

- Glukosa : 70-80 mg/dl

- Eritrosit : 1000 2000 / LPB

- Leukosit 10 20 / LPB

menunjukkan fungsi BBB (blood-brain barrier) masih belum sempurnaPemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterina serta menemukan gangguan pertumbuhan misalnya dengan pemeriksaan ultra sonografi.

2. Memeriksa kadar gula darah (true glukose) dengan dextrostix atau laboratorium kalau hipoglikemia perlu diatasi.

3. Pemeriksaan hematokrit dan mengobati hiperviskositasnya.

4. Bayi membutuhkan lebih banyak kalori dibandingkan dengan bayi SMK.

5. Melakukan tracheal-washing pada bayi yang diduga akan menderita aspirasi mekonium.

6. Sebaiknya setiap jam dihitung frekwensi pernafasan dan bila frekwensi lebih dari 60x/ menit dibuat foto thorax.

PENATALAKSANAANBentuk tubuh : permukaan tubuh relatif lebih luas sehingga BBLR banyak kehilangan panas dan cairan melalui kulit]

Prinsip pencegahan hipotermia

tunda memandikan bayi pakai minyak kelapa

tempatkan pada inkubator atau cfies hangat

perhatika status cairan bila perlu pasang infus

bungkus bayi dengan slimut metode kanguru

bila pwerlu O2

Nutrisi

minum pada bayi prematur

pada 2 jam I. beri asi (coba Dex . 5 %) untuk cegah turunnya BB > 10 %

asi diberiakn dengan pipet / sendok sedikit2

susu yang mengandung lemak (mudah cernak)

frekuensi pemberian 3 jam sekali

pada bayi KMK

refleks hisap sdh. Membaik

enzim pencernaan > aktif

cadangan glikogen sedikit mudah hipoglikemia

pemberian cairan parenteral terus s/d enteral tercukupi

METODE KANGURU

BBLR membutuhkan bantuan dan waktu untuk penyesuaian kehidupan di luar rahim. Mereka juga memerlukan bantun untuk tetap hangat dan mendapatkan ASI yang cukup untuk tumbuh. Satu cara untuk menolong bayi mendapatkan kebutuhan ini adalah manjaga bayi tetap kontak kulit dengan kulit ibunya. Metode kanguru adalah cara untuk BBLR mendapatkan kebutuhan khusus mereka. Metode Kanguru memiliki 3 bagian: Kontak kulit dengan kulit antara bagian depan tubuh bayi dengan dada ibu:Kontak kulit dengan kulit dimulai saat setelah lahir dan berlanjut siang dan malam.Bayi hanya memakai topi atau kain untuk menjaga kepala tetap hangat dan bayi menggunakan popok yang dilapisi plastik.keluarga lain, ayah. ASI eksklusif:Bayi menetek segera setelah lahir dan sering. Kain yang membungkus disekeliling ibu dan bayi dilonggarkan utnuk meneteki. Berikan informasi untuk membantu ibu bagaimana meneteki bayi.

Memberikan dukungan terhadap ibu dan bayi:Walaupun kebutuhan ibu atau bayi terpenuhi dengan tidak memisahkan mereka. Ibu membutuhkan banyak dukungan dari suami dan keluarga yang lain untuk menjaga kontak yang terus-menerus ini. Di fasilitas kesehatan petugas akan membantu. Di rumah keluarga akan membantu.

BAGAIMANA METODE KANGURU MEMBANTU BAYI DAN IBU?

BAYI

Pernapasan bayi baru lahir menjadi teratur dan stabil

Suhu bayi baru lahir meningkat dan stabil pada suhu normal

Kekebalan bayi baru lahir meningkat

Infeksi berkurang

BBL meneteki dengan baik dan berat badan meningkat dengan cepat

IBU

Ibu menjadi lebih dekat dengan bayinya secara emosional

Ibu menjadi merasa mampu merawat bayinya yang rapuh

Pencegahan infeksi

Infeksi adalah salah satu penyebab utama kematian bayi baru lahir. Infeksi dapat dicegah dan diobati. Penting untuk diingat bahwa infeksi local yang kecil dapat meluas dan berbahaya.

Sepsis neonatorum

Sepsis neonatorum adalah infeksi sistemik pada masa neonatal.

Pencegahan sepsis neonatorum

- Upaya pencegahan infeksi selama persalinan dan setelah lahir.

- Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi

- Ajari ibu dan keluarganya untuk melakukan pencegahan infeksi terutama dengan cuci tangan

- Obati ibu dengan infeksi selama hamil

- Obat ibu dengan antibiotika selama persalinan apabila ada tanda-tanda infeksi

- Obati bayi baru lahir dengan antibiotika setelah lahir bila ibunya panas selama persalinan

- Berikan ASI eksklusif

- Hindari bayi kontak dengan orang yang sakit, isolasi bayi yang sakit

- Ajari ibu dan keluarga untuk menghinadarkan bayi dari orang yang sakit

DD

Trauma Causes: Birth canal injury, newborn

Infectious Disorders (Specific Agent): Newborn TORCH syndrome, Neonatal chlamydial pneumonia, Neonatal pneumonia (bacterial), Neonatal hepatitis, Listeria hepatitis (newborn), Rubella hepatitis (newborn), Rubella (congenital), Syphilis (congenital) Infected organ, Abscesses: Neonatal infections, Newborn Sepsis Syndrome, Neonatal meningitis, Pneumonia of newborn

Allergic, Collagen, Auto-Immune Disorders: Hemolytic disease of newborn

Biochemical Disorders: Neonatal hypoglycemia

Deficiency Disorders: Newborn Low Birth Weight

Congenital, Developmental Disorders: Meconium peritonitis, Congenital disorders, Down's Syndrome, Gastroschisis, Hemorrhagic disease of newborn, Ventricular large septal defect, Congenital heart disease, Persisting fetal circulation/newborn, Cri du Chat/Chromosome 5p (5p15.2), Neonatal Graves/thyrotoxicosis disease, Pulmonary fibrosis/interstitial (newborn), Trisomy-21 partial, translocation, Intestine malrotation, Bowen Conradi/Bowen Hutterite Syndrome

Hereditary, Familial, Genetic Disorders: Cystic fibrosis (mucoviscidosis), Johanson Blizzard genetic syndrome (unco), SHORT syndrome (Rieger anomaly plus)

Anatomic, Foreign Body, Structural Disorders: Meconium ileus, Newborn intracranial hemorrhage, Small Intestine Volvulus (Midgut)

Functional, Physiologic Variant Disorders: Premature baby/severe prematurity

Vegetative, Autonomic, Endocrine Disorders: Jaundice, physiologic of newborn

Reference to Organ System: Respiratory distress (newborn) syndrome, Anemia, posthemorrhagic, newborn

Pathophysiologic: Fetal hypoxia/anoxia

Drugs: Warfarin embryopathy syndrome

WD berat badan bayi lebih bulan kecil untuk masa kehamilan

PROGNOSISPrognosis bayi berat lahir rendah ini tergantung dari berat ringannya masalah perinatal misalnya masa gestasi ( makin muda masa gestasi / makin rendah berat bayi, makin tinggi angka kematian), asfiksia/iskemia otak , sindroma gangguan pernapasan , perdarahan intrafentrikuler , displasia bronkopulmonal, retrolental fibroplasia, infeksi, gangguan metabolik (asidosis, hipoglikemi, hiperbilirubinemia). Prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat kehamilan persalinan dan post natal (pengaturan suhu lingkungan, resusitasi, nutrisi, mencegah infeksi, mengatasi gangguan pernapasan, asfiksia hiperbilirubinemia, hipoglikemia dan lain lain). Penyebab utama kematian adalah afiksia, sindroma gangguan pernapasan, infeksi, komplikasi , hipotermia.

Pengamatan Lebih Lanjut

Bila bayi berat lahir rendah dapat mengatasi problematik yang dideritanya perlu diamati selanjutnya oleh karena kemungkinan bayi ini akan mengalami gangguan pendengaran, penglihatan, kognitif, fungsi motor susunan saraf pusat dan penyakit penyakit seperti Hidrosefalus, Cerebral palsy dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Matondang, Wahidiyat, Sastroasmoro. 2003. Diagnosis fisis pada anak. Edisi ke-2. CV Sagung seto. Jakarta

Johnson dan Taylor. 2005. Buku ajar praktik kebidanan.cetaka I. EGC.JakartaMansjoer. K, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I, Edisi Ketiga, Jakarta. Media Aescu Lapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indoensia.Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC.http://en.diagnosispro.com/differential_diagnosis-for/low-birth-weight-newborn-sga-small-for-gestational-age/34193-154.htmlhttp://kuliahbidan.files.wordpress.com/2008/07/fisik1.do siti fadhilah

2. Asuhan segera Bayi Baru Lahir

Adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran.

Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dg sedikit bantuan/gangguan

Oleh karena itu PENTING diperhatikan dlm memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering & hangat, kotak antara kulit bayi dg kulit ibu sesegera mungkin

a. Membersihkan jalan nafas1). Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dg handuk di atas perut ibu

2). Bersihkan darah/lendir dr wajah bayi dg kain bersih & kering/ kassa

3). Periksa ulang pernafasan

4). Bayi akan segera menagis dlm waktu 30 detik pertama setelah lahir

jika tdk dpt menangis spontan dallakukan :

1). letakkkan by pd posisi terlentang di t4 yg keras & hangat

2). gulung sepotong kain & letakkan di bwh bahu shg leher bayi ekstensi

3). bersihkan hidung, rongga mulut, & tenggorokan by dg jari tangan yg dibungkus kassa steril

4). tepuk telapak kaki by sebanyak 2-3x/ gosok kulit by dg kain kering & kasar

Gb. Posisi ekstensi

Kebiasaan yang harus dihindari

LANGKAH-LANGKAHALASAN TIDAK DIANJURKAN

Menepuk pantat bayiTrauma/cedera

Menekan dadaPatah, pneumothorax, gawat nafas, kematian

Menekan kaki bayi ke bagian perutnyaMerusak pembuluh darah dan kelenjar pada hati/limpa, perdarahan

Membuka sphincter anusnyaMerusak /melukai sphincter ani

Menggunakan bungkusan panas/dinginMembakar/hipotermi

Meniupkan oksigen/udara dingin pada tubuh/wajah bayihipotermi

Memberi minuman air bawangMembuang waktu, karena tindakan resusitasi yang tidak efektif pada saat kritis

Penghisapan lendir

Gunakan alat penghisap lendir mulut (De Lee)/ alat lain yg steril, sediakan juga tabung oksigen & selangnya

Segera lakukan usaha menghisap mulut & hidung

Memantau mencatat usaha nafas yg pertama

Warna kulit, adanya cairan / mekonium dlm hidung / mulut hrs diperhatikan

b. Perawatan tali pusat

setelah plasenta lahir & kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat

Cara :

celupkan tangan yg masih mggnakan sarung tangan ke dlm klorin 0,5% untuk membersihkan darah & sekresi tubuh lainnya

bilas tangan dengan air matang /DTT

keringkan tangan (bersarung tangan)

letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat

ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dr pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan

Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat & lakukan pengikatan kedua dg simpul kunci dibagian TP pd sisi yg berlawanan

Lepaskan klem penjepit & letakkan di dlm larutan klorin 0,5%

Selimuti bayi dg kain bersih & kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup

Gb. Pemotongan tali pusat

Gb. Bayi yang telah diikat tali pusatnya

Gb. Bayi terbungkus kain kering

c. Mempertahankan suhu tubuh

Dengan cara :

Keringkan bayi secara seksama

Selimuti bayi dg selimut/kain bersih, kering & hangat

Tutup bagian kepala bayi

Anjurkan ibu untuk memeluk & menyusukan bayinya

Lakukan penimbangan stl bayi mengenakan pakaian

Tempatkan bayi di lingk yg hangat

Gb. Metode kanguru

d. Pencegahan infeksi

Memberikan obat tetes mata/salep

diberikan 1 jam pertama by lahir yaitu ; eritromysin 0,5%/tetrasiklin 1%.

Yang biasa dipakai adalah larutan perak nitrat/ neosporin & langsung diteteskan pd mata bayi segera stl bayi lahir

BBL sangat rentan terjadi infeksi, sehingga perlu diperhatikan hal-hal dalam perawatannya.

Cuci tangan sebelum & setelah kontak dg bayi

Pakai sarung tangan bersih pd saat menangani bayi yg blm dimandikan

Pastikan semua peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola karet penghisap, pastukan dlm keadaan bersih

Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yg digunakan untuk bayi dlm keadaan bersih

Pastikan timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop & benda2 lainnya akan bersentuhan dg bayi dlm keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan)

2. Asuhan bayi baru lahir 1-24 jam pertama kelahiran

Tujuan :

Mengetahui aktivitas bayi normal/tdk & identifikasi masalah kesehatan BBL yg memerlukan perhatian keluarga & penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan

Pemantauan 2 jam pertama meliputi :

Kemampuan menghisap (kuat/lemah)

Bayi tampak aktif/lunglai

Bayi kemerahan /biru

Sebelum penolong meninggalkan ibu, harus melakukan pemeriksaan & penilaian ada tdknya masalah kesehatan terutama pada :

By kecil masa kehamilan/KB

Gangguan pernafasan

Hipotermia

Infeksi

Cacat bawaan/trauma lahir

Jika tidak ada masalah,

a. lanjutkan pengamatan pernafasan, warna & aktivitasnya

b. Pertahankan suhu tubuh bayi dg cara :

hindari memandikan min. 6 jam/min suhu 36,5 C

bungkus bayi dengan kain yg kering & hangat, kepala bayi harus tertutup

c. Lakukan pemeriksaan fisik

gunakan tempat yg hangat & bersih

cuci tangan sebelum & sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan & bertindak lembut

LIHAT, DENGAR, & RASAkan

Rekam /catat hasil pengamatan

jika ditemukan faktor risiko/masalah segera Cari bantuan lebih lanjut

d. Pemberian vitamin K

untuk mencegah terjadinya perdarahan krn defisiensi vit. K

Bayi cukup bulan/normal 1 mg/hari peroral selama 3 hari

Bayi berisiko 0,5mg 1mg perperenteral/ IM

e. Identifikasi BBL

Peralatan identifikasi BBL harus selalu tersedia

Alat yg digunakan; kebal air, tepi halus dan tidak melukai, tdk mudah sobek dan tdk mudah lepas

Harus tercantum ; nama bayi (Ny) tgl lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu

Di tiap tempat tidur harus diberi tanda dg mencantumkan nama, Tgl lahir, nomor identifikasi

Gb. Bayi dalam box bayi dengan identitas

f. Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi, meliputi :

1). Pemberian nutrisi

Berikan asi seserig keinginan bayi atau kebutuhan ibu (jika payudara ibu penuh)

Frekuensi menyusui setiap 2-3 jam

Pastikan bayi mendapat cukup colostrum selama 24 jam. Colostrum memberikan zat perlindungan terhadap infeksi dan membantu pengeluaran mekonium.

Berikan ASI saja sampai umur 6 bulan

2). Mempertahankan kehangatan tubuh bayi

Suhu ruangan setidaknya 18 - 21C

Jika bayi kedinginan, harus didekap erat ke tubuh ibu

Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur (misalnya botol berisi air panas)

3). Mencegah infeksi

Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan toilet untuk BAK/BAB

Jaga tali pusat bayi dalam keadaan bersih, selalu dan letakkan popok di bawah tali pusat. Jika tali pusat kotor cuci dengan air bersih dan sabun. Laporkan segera ke bidan jika timbul perdarahan, pembengkakan, keluar cairan, tampak merah atau bau busuk.

Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama payudara dengan mandi setiap hari

Muka, pantat, dan tali pusat dibersihkan dengan air bersih , hangat, dan sabun setiap hari.

Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yang memegang bayi selalu cuci tangan terlebih dahulu

7. Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua

Pernafasan sulit/ > 60x/menit

Suhu > 38 C atau < 36,5 C

Warna kulit biru/pucat

Hisapan lemah, mengantuk berlebihan, rewel, banyak muntah, tinja lembek, sering warna hijau tua, ada lendir darah

Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk

Tidak berkemih dalam 3 hari, 24 jam

Mengigil, tangis yg tidak biasa, rewel, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang

8. Berikan immunisasi BCG, Polio dan Hepatis B

Daftar pustaka

1. Bennett dan Brown, 1999, Myles Texbook for midwives, thirteennth edition. Churchill Livingstone, Edinburgh

2. JHPIEGO.2003. Panduan pengajar asuhan kebidanan fisiologi bagi dosen diploma III kebidanan , Buku 5 asuhan bayibaru lahir,Pusdiknakes.Jakarta

3. Johnson dan Taylor. 2005. Buku ajar praktik kebidanan.cetaka I. EGC.Jakarta

4. Saifudin Abdul Bahri. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal neonatal.YBP_SP.Jakarta

PERMASALAHAN

Resiko kesakitan, resiko kematian cukup tinggi oleh karena :

gangguan pertumbuhan

imaturitas organ

Insiden BBLR : 15,5 17 % dari kelahiran hidup 95 % di negara sedang berkembang 30 40 % disebabkan KMK

Penyebab utama kematian

afiksia

sindroma gangguan pernapasan

infeksi

komplikasi hipotermia

BBLR terdiri dari 2 kategori

BKB UK < 37 minggu : makin kecil umur kehamilan makin kurang perkembangan organ2

KMK BB lahir < BB lahir umur kehamilan tetentu : < persentil 10 dari berat spesifik berdasarkan umur kehamilan

BBLR dapat di klasifikasikan sbb berdasarkan BB lahir :

1. BBLR : BBL < 2500 gr

2. BBLSR : BB 1000 1500 gr

3. BBLASR : BB < 1000 gr

C. PENATALAKSANAAN PROBLEM PADA BBLR YAITU :

bentuk tubuh : permukaan tubuh relatif lebih luas sehingga BBLR banyak kehilangan panas dan cairan melalui kulit]

prinsip pencegahan hipotermia

tunda memandikan bayi pakai minyak kelapa

tempatkan pada inkubator atau cfies hangat

perhatika status cairan bila perlu pasang infus

bungkus bayi dengan slimut metode kanguru

bila pwerlu O2

Nutrisi

minum pada bayi prematur

pada 2 jam I. beri asi (coba Dex . 5 %) untuk cegah turunnya BB > 10 %

asi diberiakn dengan pipet / sendok sedikit2

susu yang mengandung lemak (mudah cernak)

frekuensi pemberian 3 jam sekali

pada bayi KMK

refleks hisap sdh. Membaik

enzim pencernaan > aktif

cadangan glikogen sedikit mudah hipoglikemia

pemberian cairan parenteral terus s/d enteral tercukupi

H. DYSMATUR/SMAL FOR DATE/SMAL FOR GESTASIONAL/KMK

Adalah bayi lahir dengan BBL < BB seharusnya untuk masa kehamilan, hal ini karena mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan KM K

Karatekristik :

Bentuk tubuh sama dengan premature, untuk itu memiliki persoalan pada keseimbangan tubuh dan cadangan makanan kurang

Fungsi organ tubuh : bayi inim emiliki sifat/fungsi organ sesuaia dengan umur kehamilannya jadi miskipun BB rendah tetapi fungsi organ tubuhny sudah matang

Daftar pustaka

1. Matondang, Wahidiyat, Sastroasmoro. 2003. Diagnosis fisis pada anak. Edisi ke-2. CV Sagung seto. Jakarta

2. Johnson dan Taylor. 2005. Buku ajar praktik kebidanan.cetaka I. EGC.Jakarta

3. Kusmiyati,Yuni. 2007. Penuntun belajar ketrampilan dasar praktik klinik kebidanan.fitramaya.Yogyakarta

4. Hidayat, Aziz Alimul.2005. Pengantar ilmu keperawatan anak 1. Buku 1.Salemba medika.Jakarta

5. JHPIEGO.2003. Panduan pengajar asuhan kebidanan fisiologi bagi dosen diploma III kebidanan , Buku 5 asuhan bayibaru lahir,Pusdiknakes.Jakarta

6. Bennett dan Brown, 1999, Myles Texbook for midwives, thirteennth edition. Churchill Livingstone, Edinburgh

7. DEPKES RI.2003.Manajemen terpadu bayi muda . modul -6.DEPKES RI

http://pediatricinfo.wordpress.com/2009/02/23/merokok-meningkatkan-risiko-terjadinya-kelahiran-bblr/2.1.4.1 Masalah Bayi Dengan BBLR

Menurut Manuaba (1998 : 327), menghadapi bayi BBLR harus memperlihatkan masalah-masalah berikut :

a. Suhu tubuh yang belum stabil

1.Pusat mengatur napas badan masih belum sempurna

2.Luas badan bayi relatif besar sehingga penguapannya bertambah

3.Otot bayi masih lemah

4.Lemak kulit dan lemak coklat kurang, sehingga cepat kehilangan panas

5.Pusat pengaturan suhu yang belum berfungsi dengan baik

b. Gangguan pernapasan

1.Pusat pengaturan pernapasan belum sempurna

2.Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangan tidak sempurna

3.Otot pernapasan dan tulang iga masih lemah

4.Penyakit gangguan pernapasan : penyakit hialin membran, mudah terkena infeksi paru-paru dan gagal pernapasan

c.Gangguan alat pencernaan makanan dan problema nutrisi

1.Alat pencernaan belum berfungsi sempurna sehingga penyerapan makanan masih lemah dan kurang baik

2.Aktifitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna, sehingga pengosongan lambung berkurang

d.Hepar yang belum matang (immatur)

Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) dan defisiensi vitamin K.

e.Ginjal masih belum matang

Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi edema dan asidosis metabolic.

f.Perdarahan dalam otak

1.Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah pecah

2.Pemberian O2 belum mampu diatur sehingga mempermudah terjadi perdarahan dan nekrosis

3.Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan menyebabkan kematian bayi

4.Sering mengalami gangguan pernapasan sehingga mempermudah terjadi perdarahan otak

Alat tubuh bayi prematur belum berfungsi seperti bayi matur. Oleh sebab itu, ia mengalami lebih banyak kesulitan untuk hidup diluar uterus ibunya. Makin pendek masa kehamilannya makin kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya, dengan akibat makin mudahnya komplikasi dan makin tingginya angka kematiannya. (Prawirohardjo, 2005 : 775). Pada saat persalinan, BBLR mempunyai resiko yaitu asfiksia atau gagal untuk bernapas secara spontan dan teratur saat atau beberapa menit setelah lahir. Hal itu diakibatkan factor paru yang belum matang.

E.Penanganan BBLR

1 Mempertahankan suhu dengan ketat

BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.

2 Mencegah infeksi dengan ketat

BBLR sangat rentan akan infeksi, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.

3 Pengawasan nutrisi / ASI

Refleks menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat.

4 Penimbangan ketat

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat (Prawirohardjo, 2006 : 377)

F. Upaya Pencegahan BBLR

Mengingat bahwa perawatan BBLR sebagaimana yang kita ketahui dilaksanakan di negara maju ataupun di beberapa rumah sakit rujukan di Indonesia membutuhkan biaya yang sangat besar. Maka upaya pencegahan pada masa pra hamil dan masa hamil menjadi sangat penting.

Pada masa hamil perawatan antenatal harus mampu mendeteksi dini resiko terjadinya BBLR. Bila resiko ini ada maka penatalaksanaannya yang tepat adalah merujuk kasus ke pusat pelayanan yang memiliki kemampuan diagnostik lebih lengkap guna penelitian laboratorium, sehingga terapi akan ditentukan dengan baik

Adapun upaya-upaya lain yang dapat dilaksanakan untuk mencegah terjadinya BBLR :

1. Upaya agar melaksanakan antenatal care yang baik, segera melakukan konsultasi dan merujuk bila ibu terdapat kelainan.

2. Meningkatkan gizi masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya persalinan dengan BBLR.

3. Tingkatkan penerimaaan keluarga berencana.

4. Anjurkan lebih banyak istirahat, bila kehamilan mendekati aterm, atau istirahat berbaring bila terjadi keadaan yang menyimpang dari kehamilan normal.

5. Tingkatkan kerjasama dengan dukun beranak yang masih mendapat kepercayaan masyarakat.

Daftar Pustaka:

Prawirohardjo, Sarwono 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatural, Jakarta : EGC.

Ester, Monica. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta : EGC.

Mansjoer. K, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I, Edisi Ketiga, Jakarta. Media Aescu Lapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indoensia.

Saifudin, A. B. 2002. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Material dan Neonatal. Edisi ke I, Cetakan ketiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

TINDAKAN

Ibu hamil pada umur:

Kurang dari 20 tahun atau lebih 35 tahun.

Jarak kehamilan kurang dari 3 tahun.

Menyarankan agar ibu hamil dan melahirkan antara umur 20 - 35 tahun.

Konseling pada pada suami istri untuk mengusahakan agar jarak kelahiran sekitar 3 tahun.

Mendorong penggunaan metode kontrasepsi yang modern untuk menjarangkan kehamilan.

Ibu dengan keadaan:

Mempunyai BBLR sebelumnya

Mengerjakan pekerjaan fisik beberapa jam tanpa istirahat

Sangat miskin

Beratnya kurang dan kurang gizi

Meningkatkan kepedulian masyarakat agar proses kehamilan menjadi lebih aman. Ibu harus:

- Cukup makan dengan jenis-jenis makanan yang bergizi.

- Cukup istirahat bila bekerja keras.

- Memperoleh pelayanan antenatal yang komprehensif dan baik.

- Memiliki akses ke tempat pelayanan kesehatan untuk menemukan dan mendapatkan

penanganan masalah-masalah umum sebelum kehamilan.

Membantu ibu agar terpenuhi kebutuhan mereka selama kehamilan

Ibu hamil dengan masalah-masalah seperti:

Anemia berat.

Pre eklampsia atau hipertensi

Infeksi selama kehamilan (infeksi kandung kemih dan ginjal), hepatitis, IMS, HIV/AIDS, malaria).

Kehamilan ganda.

Mengajari ibu dan keluarga untuk:

- Mengenali tanda-tanda bahaya selama

kehamilan

- Mendapatkan pengobatan terhadap

masalah-masalah selama kehamilan

Bayi dengan:

Kelainan kongenital atau kelainan genetik.

Infeksi selama dalam kandungan.

Selama kehamilan mengajari ibu dan keluarga untuk:

Tidak meminum obat yang tidak dianjurkan oleh tenaga kesehatan.

Mengenali tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan bayi baru lahir.

Mendapatkan pengobatan terhadap masalah-masalah yang ada.

Masalah-masalah yang dimiliki BBLR:

BBLR lebih mudah meninggal atau mengalami masalah kesehatan yang serius. Ukuran berat bayi menggambarkan risikonya, jadi semakin kecil berat bayi semakin besar risikonya.

Tabel 2. Masalah masalah BBLR

MASALAH-MASALAH BBLR

Asfiksia .

Gangguan napas

Suhu tubuh rendah karena hanya sedikitnya lemak tubuh dan sistem pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lahir belum matang. Metode kanguru dengan kontak kulit dengan kulit membantu BBLR tetap hangat

Kadar gula darah yang rendah karena hanya sedikitnya simpanan energi pada bayi baru lahir dengan BLR.

BBLR ini membutuhkan ASI sesegera mungkin setelah lahir dan minum sangat sering (setiap 2 jam) pada minggu pertama

Masalah pemberian ASI karena ukuran tubuh BBLR kecil, kurang energi, lemah, lambungnya kecil dan tidak dapat mengisap.

BBLR sering mendapatkan ASI dengan bantuan. BBLR membutuhkan pemberian ASIdalam jumlah yang lebih sedikit tapi sering.

Infeksi karena sistem kekebalan tubuh BBLR belum matang.

Keluarga dan tenaga kesehatan yang merawat BBLR harus melakukan tindakan pencegahan infeksi dan mencuci tangan dengan baik.

Ikterik (kadar bilirubin yang tinggi) karena fungsi hati belum matang.

BBLR menjadi kuning lebih awal dan lebih lama dari pada bayi yang cukup bulan. Jika ditemukan kuning pada 24 jam pertama, atau setelah 2 minggu, atau tampak kuning yang meluas dari kepala ke badan, atau bayi kuning dengan tanda bahaya lainnya, rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.

Ibu harus meneteki BBLR yang ikterik lebih sering (paling sedikit 2 jam sekali) untuk menolong bayi mengeluarkan bilirubin melalui urine.

Masalah perdarahan berhubungan dengan belum matangnya sistem pembekuan darah saat lahir.

Beri vitamin K1injeksi intra muscular dengan dosis tunggal 1 mg di paha

ASUHAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH SEHAT

BBL dengan BBLR sering mempunyai masalah selama minggu-minggu pertama kehidupannya. Kunjungi bayi setiap minggu sampai berat badan bayi 2500 gram. Gunakan langkah-langkah pemecahan masalah sebagai pedoman untuk memberikan perawatan selama kunjungan:

BBLR:PERAWATAN MINGGUAN

Bagan Pemecahan Masalah

RIWAYAT

TANYAKAN IBU:

Apakah bayi menghisap dengan baik?

Berapa sering bayi diteteki?

Berapa kali bayi kencing dalam 1 hari?

Apakah bayi kelihatan sangat mengantuk? Apakah sulit untuk membangunkannya?

Seperti apakah BABnya? Dan berapa sering BAB nya?

Apakah ditemukan pada bayi hal-hal yang membuat ibu cemas?

Lihat catatan kelahiran bayi untuk melihat berat lahir dan apakah ada masalah saat lahir

PEMERIKSAN

Pemeriksaan:

Perhatikan bayi menetek

Timbang bayi jika memungkinkan

Setelah satu minggu pertama (saat berat badan berkurang) BBL harus naik berat badannya secara teratur (sekitar 25-30 gram sehari setelah berumur 10 hari)

Lihat bayi:

o Warna kulit, adanya rash atau pustul

Ikterik tampak lebih awal dan lebih lama pada BBLR.

Rujuk bayi jika ditemukan ikterik pada 24 jam pertama atau setelah 2 minggu, atau jika tangan dan kaki kuning. Atau jika ada ikterik dengan tanda-tanda bahaya lainnya.

o Bernapas:

o Mata bernanah

o Mulut, lidah, mukosa dengan bercak putih

o Tali pusat (kemerahan, berbau busuk atau berair)

Raba suhu tubuh atau periksa suhu aksila. Normal 36-370C

MASALAH/KEBUTUHAN

Tentukan apakah berat badan bayi bertambah

Tentukan apakah bayi mempunyai masalah

Perhatikan apakah kebutuhan bayi terpenuhi.

Kehangatan, pencegahan infeksi, ASI, keamanan, kasih sayang dan tidur.

RENCANA PERAWATAN

Jika BBL dengan berat lahir rendah memiliki tanda-tanda bahaya (masalah pemberian ASI atau tidak dapat menghisap, letargi, gangguan bernapas, kejang, demam, teraba dingin, perdarahan tali pusat, ikterik berat, muntah yang terus-menerus dengan perut yang kembung/tegang, atau infeksi berat tali pusat, mata atau kulit):

Rujuk bayi segera ke fasilitas kesehatan yang lebih mampudalam merawat BBLR.

Ikuti Pedoman Rujukan

Ingat:(Cantumkan dalam surat rujukan informasi tentang obat yang diberikan (obat apa, dosis dan waktu pemberian).

Jika BBLR tumbuh dengan baik dan tidak ada tanda bahaya:

Periksa apakah perlu imunisasi

Buat rencana perawatan untuk beberapa masalah yang tidak dikehendaki (antisipasi terhadap masalah potensial yang mungkin timbul)

Lanjutkan pemberian saran kepada ibu tentang bagaimana merawat bayi:

o Jaga bayi tetap hangat dengan kontak kulit dengan kulit

o Lindungi bayi dari infeksi (cuci tangan, hindari orang yang sakit)

o Berikan ASI eksklusif dan menurut keinginan bayi

o Bicara dengan bayi dan buat bayi nyaman

o Tunjukkan kasih sayang kepada bayi

o Jaga bayi tetap aman

o Perhatikan tanda-tanda bahaya saat memeriksa

Ingatkan ibu apa yang harus dilakukan jika memeriksa adanya tanda bahaya

Rencana untuk kunjunagn selanjutnya yang diperlukan untuk pemantauan selanjutnya:

o Imunisasi: pakai jadwal yang sama dengan bayi dengan berat badan normal

o Sarankan ibu menggunakan kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan selanjutnya

PEMANTAUAN/ FOLLOW-UP

Kunjungi BBLR setiap minggu untuk memeriksa pertumbuhannya dan untuk menemukan permasalahan sampai beratnya 2500 gram

Saat berat bayi mencapai 2500 gram mulailah dengan berangsur-angsur mengurangi lamanya kontak kulit dengan kulit

TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR

Segera rujuk BBLR yang memiliki tanda-tanda bahaya berikut ini.

Masalah pemberian ASi atau tidak dapat menghisap

Letargi

Gangguan pernapasan

Kejang

Teraba dingin atau panas

Perdarahan tali pusat

Ikterik berat

Muntah terus-menerus dengan perut kembung

Infeksi berat tali pusat, mata atau kulit

Asuhan BBLR sehat yang harus diberikan:

METODE KANGURU

BBLR membutuhkan bantuan dan waktu untuk penyesuaian kehidupan di luar rahim. Mereka juga memerlukan bantun untuk tetap hangat dan mendapatkan ASI yang cukup untuk tumbuh. Satu cara untuk menolong bayi mendapatkan kebutuhan ini adalah manjaga bayi tetap kontak kulit dengan kulit ibunya. Metode kanguru adalah cara untuk BBLR mendapatkan kebutuhan khusus mereka.

Metode Kanguru memiliki 3 bagian:

Kontak kulit dengan kulit antara bagian depan tubuh bayi dengan dada ibu:

Kontak kulit dengan kulit dimulai saat setelah lahir dan berlanjut siang dan malam.Bayi hanya memakai topi atau kain untuk menjaga kepala tetap hangat dan bayi menggunakan popok yang dilapisi plastik.keluarga lain, ayah

ASI eksklusif:

Bayi menetek segera setelah lahir dan sering. Kain yang membungkus disekeliling ibu dan bayi dilonggarkan utnuk meneteki. Berikan informasi untuk membantu ibu bagaimana meneteki bayi.

Memberikan dukungan terhadap ibu dan bayi:

Walaupun kebutuhan ibu atau bayi terpenuhi dengan tidak memisahkan mereka. Ibu membutuhkan banyak dukungan dari suami dan keluarga yang lain untuk menjaga kontak yang terus-menerus ini. Di fasilitas kesehatan petugas akan membantu. Di rumah keluarga akan membantu.

BAGAIMANA METODE KANGURU MEMBANTU BAYI DAN IBU?

BAYI

Pernapasan bayi baru lahir menjadi teratur dan stabil

Suhu bayi baru lahir meningkat dan stabil pada suhu normal

Kekebalan bayi baru lahir meningkat

Infeksi berkurang

BBL meneteki dengan baik dan berat badan meningkat dengan cepat

IBU

Ibu menjadi lebih dekat dengan bayinya secara emosional

Ibu menjadi merasa mampu merawat bayinya yang rapuh

Menolong ibu menjaga bayi tetap hangat dengan kontak kulit dengan kulit

Mulai kontak kulit dengan kulit segera mungkin setelah lahirkan. Jika bayi bernapas dengan baik dan tidak memerlukan resusitasi atau tindakan pengobatan, mulai kontak kulit dengan kulit segera.

TIPS UNTUK MENOLONG IBU DAN KELUARGA MENJAGA BBLR TETAP HANGAT DENGAN KONTAK KULIT DENGAN KULIT

BAGAIMANA MENYELIMUTI/MEMBUNGKUS BAYI DAN IBU:

Letakkan bayi diantara payudara ibu dengan kaki bayi ibu di bawah payudara ibu dan tangan bayi di atasnya:

Ibu dan bayi harus melekat pada dada dengan dada (chest-to-chest) dengan kepala bayi menoleh pada satu sisi.

Gunakan kain panjang untuk membungklus dengan nyaman ibu dan bayi bersama.

o Letakkan bagian tengah dari kain menutupi bayi di dada ibu.

o Bungkus dengan kedua ujung kain mengelilingi ibu di bawah lengannya ke punggung ibu.

o Silangkan ujung kain dibelakang ibu, bawa kembali ujung kain ke depan.

o Ikat ujung kain untuk mengunci di bawah bayi.

Topang kepala bayi dengan menarik pembungkus ke atas hanya sampai telinga bayi.

NASIHATI IBU dan keluarga UNTUK:

Tidur dengan bagian atas tubuh meninggi (sekitar 30 derajat) untuk menjaga posisi kepala bayi di atas.

Meneteki bayi sesuai permintaan bayi minimal tiap 2 jam

Gunakan kontak kulit dengan kulit terus-menerus

Anggota keluarga dapat melakukan kontak kulit dengan kulit pada waktu yang singkat ketika ibu mandi atau harus melakukan hal lain.

Lakukan konatk kulit dengan kulit sampai berat bayi minimal 2500 gram

MENETEKI BBLR

ASI adalah makanan sempurna untuk semua bayi

Teristimewa sempurna untuk BBLR

Semua BBLR membutuhkan ASI lebih sering

ASI eksklusif dan tidak dibatasi adalah bagian penting dari Metode Kanguru

Dengan bayi yang sangat dekat dengan ibunya, bayi akan mencium bau ASI dan dapat mulai meghisap ketika lapar.

BBLR berisiko untuk tidak mendapatkan cukup makanan. Mereka memiliki sedikit lemak dan cadangan gizi lainnya di tubuh mereka.

BBLR memiliki lambung yang kecil dan tidak dapat minum dalam jumlah banyak. Mereka mudah lelah.

BBLR memerlukan makanan yang cukup untuk pulih dari saat lahir dan untuk tumbuh, tetapi mereka tidak punya cukup energi untuk menghisap lama-lama.

BBLR membutuhkan perawatan minimal tiap 2 jam.

Bila BBLR tumbuh, mereka mampu untuk minum lebih banyak dan tidak perlu menetek sesering sebelumnya.

TIPS UNTUK MENOLONG IBU MENETEKI BBLR

Cari tempat yang tenang untuk meneteki

BBLR dapat memiliki system saraf yang belum matang. Suara, cahaya dan aktivitas dapat mengganggu bayi menghisap.

Perah beberapa teetas ASI di putting payudara untuk membantu bayi mulai menghisap.

Berikan bayi istirahat sejenak selama saat meneteki.

Menetek adalah pekerjaan berat bagi BBLR.

Jika bayi batuk, cegukan atau menelan ludah saat memulai menetek, air susu jangan terlalu deras untuk bayi yang kecil.

o Ajari ibu untuk 1) menjauhkan bayi dari payudara jika itu terjadi, 2) peluk bayi membelakangi dada sampai bayi dapat bernapas dengan baik kembali, dan, 3) letakkan kembali bayi ke dada setelah ASI ditelan

Jika BBLR tidak memiliki cukup energi untuk menghisap lama atau memiliki refleks menghisap yang cukup kuat:

o Ajari ibu untuk memerah ASI

o Ajari ibu untuk menyuapi bayinya dengan ASI yang diperah dengan menggunakan cangkir.

Pencegahan infeksi

Infeksi adalah salah satu penyebab utama kematian bayi baru lahir. Infeksi dapat dicegah dan diobati. Penting untuk diingat bahwa infeksi local yang kecil dapat meluas dan berbahaya.

Sepsis neonatorum

Sepsis neonatorum adalah infeksi sistemik pada masa neonatal.

Pencegahan sepsis neonatorum

- Upaya pencegahan infeksi selama persalinan dan setelah lahir.

- Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi

- Ajari ibu dan keluarganya untuk melakukan pencegahan infeksi terutama dengan cuci tangan

- Obati ibu dengan infeksi selama hamil

- Obat ibu dengan antibiotika selama persalinan apabila ada tanda-tanda infeksi

- Obati bayi baru lahir dengan antibiotika setelah lahir bila ibunya panas selama persalinan

- Berikan ASI eksklusif

- Hindari bayi kontak dengan orang yang sakit, isolasi bayi yang sakit

- Ajari ibu dan keluarga untuk menghinadarkan bayi dari orang yang sakit

TUGAS UNTUK TENAGA KESEHATAN:

BBLR

1. Berikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat untuk mencegah BBLR:

a. Melahirkan anak antara umur 20-35 tahun

b. Jarak kelahiran anak 3-5 tahun

c. Mendorong pemakaian metode kontrasepsi modern untuk menunda dan menjarangkan kelahiran anak.

d. Membuat masyarakat peduli kebutuhan wanita untuk sehat dan aman selama hamil dan bersalin.

e. Membantu wanita mendapatkan kebutuhannya untuk sehat selama kehamilan.

f. Wanita tidak boleh meminum obat atau mendapatkan tindakan selama kehamilan tanpa saran dari tenaga kesehatan.

g. Ajari wanita untuk mengetahui kelainan selama kehamilan.

h. Ajari wanita pentingnya penanganan masalah yang terjadi selama kehamilan.

2. Mengenali dan merawat BBLR.

3. Memberikan konseling dan saran kepda ibu dan keluarga merawat BBLR:

a. Bagaimana menjada BBLR tetap hangat.

b. Meneteki BBLR.

4. Merujuk BBLR yang sakit atau BBLSR

INGAT !

JANGAN MENGOLESKAN SALEP APAPUN/ZAT LAIN KE BAGIAN TALI PUSAT

PAGE 61