tungau macrochelloae(acari: mesostigmata) 01kawasan karst

8
Tungau Macrochelidae (Acari: Mesostigmata) di Kawasan Karst Pegunungan Sewu Zoo Indonesia 2010.19(2): 51-58 TUNGAU MACROCHELlOAE(ACARI: MESOSTIGMATA) 01 KAWASAN KARST PEGUNUNGAN SEWU Dhian Dwibadra Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi - LlPI. JI. Raya Jakarta-Bogor Km. 46, Cibinong, 16911. e-mail: [email protected] ABSTRAK Dhian D. 2010. Tungau Macrochelidae (Acari: Mesostigmata) di Kawasan Karst Pegunungan Sewu. Zoo Indonesia 2010. 19(2): 51-58. Penelitian tentang tungau Macrochelidae foretik di kawasan karst Pegunungan Sewu telah dilakukan. Tungau dikoleksi dari permukaan ventral kumbang kotoran Scarabaeidae yang tertangkap dengan perangkap umpan kotoran manusia. Koleksi tungau juga diperoleh dari tungau yang terfepas dari kumbang yang tertinggal dalam botol spesimen (residu). Diperoleh enam jenis tungau Macrochelidae yang termasuk dalam dua marga, yaitu Macrocheles dispar (Berlese, 1910), M. entetiensis Hartini & Takeku, 2005, M. persimilis Hartini, Dwibadra & Takaku, 2007, M. simulans Hartini, Dwibadra & Takaku, 2007, Macrocheles sp. dan Holostaspella pulchella Masan, 2003. M. simulans. dan M. persimilis merupakan catatan baru untuk Pulau Jawa. Semua jenis yang diperoleh merupakan catatan baru untuk Pegunungan Sewu. Kata kunci: Tungau foretik, Macrochelidae, Pegunungan Sewu. ABSTRACT Dhian D. 2010. Macrochelidae (Acari: Mesostigmata) in Karst Area, Pegunungan Sewu. Zoo Indonesia 2010. 19(2): 51-58. Research on phoretic Macrochelid mites in karst area, Pegunungan Sewu, had been done. Mite specimens were collected from ventral surfaces of scarabaeid dung beetles trapped by human dung trap. Some mites detached from beetles were also collected from residue in vials in which scarabaeids were fixed and preserved. Six species of two genera were found i. e. Macrocheles dispar (Berlese, 1910), M. entetiensis Hartini & Takaku, 2005, M. persimilis Hartini, Dwibadra & Takaku, 2007, M. simulans Hartini, Dwibadra & Takaku, 2007, Macrocheles sp. and Holostaspella pulchella Masan, 2003. M. simulans and M. persimilis were new record for Java. All of them were new record for Pegunungan Sewu karst area. Key words: Phoretic mites, Macrochelidae, Pegunungan Sewu. PENDAHULUAN Salah satu di Jawa adalah Pegunungan Sewu wilayah kabupaten kawasan karst kawasan karst yang mencakup Gunung Kidul (Daerah Istimewa Yogyakarta), Wonogiri (Jawa Tengah), dan Pacitan (Jawa Timur). Bentang alam kawasan karst Gunung Kidul sangat unik dengan adanya fenomena di permukaan 51

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUNGAU MACROCHELlOAE(ACARI: MESOSTIGMATA) 01KAWASAN KARST

Tungau Macrochelidae (Acari: Mesostigmata) di Kawasan Karst Pegunungan SewuZoo Indonesia 2010.19(2): 51-58

TUNGAU MACROCHELlOAE(ACARI: MESOSTIGMATA)01 KAWASAN KARST PEGUNUNGAN SEWU

Dhian Dwibadra

Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi - LlPI.JI. Raya Jakarta-Bogor Km. 46, Cibinong, 16911.

e-mail: [email protected]

ABSTRAKDhian D. 2010. Tungau Macrochelidae (Acari: Mesostigmata) di KawasanKarst Pegunungan Sewu. Zoo Indonesia 2010. 19(2): 51-58. Penelitian tentangtungau Macrochelidae foretik di kawasan karst Pegunungan Sewu telah dilakukan.Tungau dikoleksi dari permukaan ventral kumbang kotoran Scarabaeidae yangtertangkap dengan perangkap umpan kotoran manusia. Koleksi tungau jugadiperoleh dari tungau yang terfepas dari kumbang yang tertinggal dalam botolspesimen (residu). Diperoleh enam jenis tungau Macrochelidae yang termasukdalam dua marga, yaitu Macrocheles dispar (Berlese, 1910), M. entetiensisHartini & Takeku, 2005, M. persimilis Hartini, Dwibadra & Takaku, 2007, M.simulans Hartini, Dwibadra & Takaku, 2007, Macrocheles sp. dan Holostaspellapulchella Masan, 2003. M. simulans. dan M. persimilis merupakan catatan baruuntuk Pulau Jawa. Semua jenis yang diperoleh merupakan catatan baru untukPegunungan Sewu.

Kata kunci: Tungau foretik, Macrochelidae, Pegunungan Sewu.

ABSTRACTDhian D. 2010. Macrochelidae (Acari: Mesostigmata) in Karst Area,Pegunungan Sewu. Zoo Indonesia 2010. 19(2): 51-58. Research on phoreticMacrochelid mites in karst area, Pegunungan Sewu, had been done. Mitespecimens were collected from ventral surfaces of scarabaeid dung beetles trappedby human dung trap. Some mites detached from beetles were also collected fromresidue in vials in which scarabaeids were fixed and preserved. Six species of twogenera were found i.e. Macrocheles dispar (Berlese, 1910), M. entetiensis Hartini& Takaku, 2005, M. persimilis Hartini, Dwibadra & Takaku, 2007, M. simulansHartini, Dwibadra & Takaku, 2007, Macrocheles sp. and Holostaspella pulchellaMasan, 2003. M. simulans and M. persimilis were new record for Java. All of themwere new record for Pegunungan Sewu karst area.

Key words: Phoretic mites, Macrochelidae, Pegunungan Sewu.

PENDAHULUANSalah satu

di Jawa adalahPegunungan Sewuwilayah kabupaten

kawasan karstkawasan karstyang mencakupGunung Kidul

(Daerah Istimewa Yogyakarta),Wonogiri (Jawa Tengah), dan Pacitan(Jawa Timur). Bentang alam kawasankarst Gunung Kidul sangat unik denganadanya fenomena di permukaan

51

Page 2: TUNGAU MACROCHELlOAE(ACARI: MESOSTIGMATA) 01KAWASAN KARST

Tungau Macrochelidae (Acari: Mesostigmata) di Kawasan Karst Pegunungan SewuZoo Indonesia 2010. 19(2): 51-58

(eksokarst) dan bawah permukaan(endokarst). Fenomena permukaanmeliputi perbukitan karst yangjumlahnya ±40.000 bukit berbentukkerucut. Bentukan lain berupalembah-Iembah karst dan telaga karst.Fenomena bawah permukaan meliputigua-gua karst dan semua aliran sungaibawah tanah. Wilayah Gunung Sewudicanangkan oleh pemerintah sebagaikawasan Ekokarst pada tanggal 6Desember 2004 (Anonim, 2009).

Tungau merupakan binatangkecil yang termasuk dalam subkelasAcari: Arachnida yang informasimengenai keragaman faunanyadi Jawa masih sedikit sehinggaeksplorasi sebanyak mungkin perludilakukan termasuk dari kawasankarst Pegunungan Sewu. Kelompoktungau yang pernah ditemukan dariPegunungan Sewu adalah dari sukuGalumidae, Parasitidae, Tetranychidae,Tyroglyphidae, dan Uropodidae(Hadisusanto, 2010; Rahmadi, 2005).Tungau-tungau tersebut adalahtungau yang ditemukan hidup bebasdi tanah (free living), sedangkan jenisMacrochelidae maupun yang hidupberasosiasi dengan hewan lain belumpernah dilaporkan.

Tungau Macrochelidae dapatditemukan di lapisan humus danserasah, namun tungau Macrochelidaejuga dapat ditemukan pada habitatkhusus, yaitu kotoran (feses) hewandan bangkai. Pada habitat terestrialtungau turut membantu menjagakeseimbangan ekosistem dan terlibatdalam rantai makanan denganberperan sebagai predator. TungauMacrochelidae memangsa arthropodalainnya seperti Collembola dan jenistungau lain yang lebih kecil, sedangkanpada feses dan bangkai tungau inimemangsa nematoda, telur, dan larvalalat (Halliday, 2000; Krantz & Waiters,2009). Hal tersebut menyebabkan

tungau ini dikenal sebagai agenpengendali hayati bagi lalat dannematoda.

Keunikan lain tungauMacrochelidae terletak padakemampuan foresi, yaitu melakukanasosiasi dengan hewan lain untukdapat berpindah dari satu substrat kesubstrat organik yang lain. Salah satuserangga yang ditemukan berasosiasidengan tunqau berasal dari sukuScarabaeidae atau yang lebih dikenalsebagai dung beetles/kumbang kotoran(Ishikawa, 1984).

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat PenelitianTungau dikoleksi pada bulan

Juli-Agustus 2007 dan Agustus 2008 dibeberapa kawasan Pegunungan Sewuyaitu: 1). Kawasan eksokarst GunungKidul, Yogyakarta yang meliputiKecamatan Ponjong dan Semanu,2). Kawasan eksokarst Pacitan, JawaTimur meliputi Kecamatan Punung.

Pengambilan Spesimen TungauCara mengoleksi tungau yang

berasosiasi dengan kumbang kotoranadalah menggunakan perangkap umpankotoran manusia (human dung trap).Perangkap berupa gelas plastik yangberisi air sabun dan garam, dipasangdengan jarak antar perangkap ± 10 m dandiletakkan agak tertanam dalam tanah.Sabun berfungsi untuk menurunkantegangan permukaan air sehinggakumbang yang terperangkap langsungtenggelam, sedangkan garam berfungsisebagai bahan pengawet sementaraagar kumbang tidak cepat membusuk.Umpan kotoran yang telah dibungkusdigantungkan pada tiang bambu ataukayu. Spesimen yang didapatkankemudian disimpan satu persatu kedalam vial berisi alkohol 70%.

52

Page 3: TUNGAU MACROCHELlOAE(ACARI: MESOSTIGMATA) 01KAWASAN KARST

Tungau Macrochelidae (Acari: Mesostigmata) di Kawasan Karst Pegunungan SewuZoo Indonesia 2010. 19(2): 51-58

Pemisahan dan Preservasi SpesimenTungau

Spesimen tungau diambildari permukaan tubuh bagian ventraldan kaki dari kumbang kotorankemudian dimasukkan ke dalamasam laktat 60% selama 3-5 hari.Lama perendaman dalam asam laktattergantung pada ketebalan dan ukurantubuh tungau, semakin tebal dan besartungau maka perendaman semakinlama. Asam laktat berfungsi untukmenjernihkan khitin sehingga karakter-karakter penting mudah diamati.Beberapa spesimen dibedah dibawahstereomikroskop untuk dibuat awetankering/slide (Hartini dan Takaku,2003c).

Identifikasi TungauSetelah dipreservasi tungau

diamati di bawah mikroskop compound.Identifikasi berdasarkan pustaka acuan:Waiter & Krantz (1986a), Halliday(1987), Hartini & Takaku (2003a,b;2005; 2010) dan Hartini et al. (2007 &2009) dengan menggunakan mikroskopcompound. Beberapa spesimen diukurmenggunakan mikrometer. Spesimenyang telah diidentifikasi kemudiandisimpan di Bidang Zoologi, PusatPenelitian Biologi-LlPI. Identitasspesimen yang diperiksa disajikanberurut sebagai berikut: jumlahspesimen, lokasi beserta posisi garislintang dan ketinggian, tanggal koleksi,kolektor dan host/carrier, kecualidata yang sama dengan yang telahdisebutkan sebelumnya.

HASILPada penelitian ini ditemukan

enam jenis tungau Macrochelidae yangtermasuk dalam dua marga. Lima jenistungau telah teridentifikasi sebagaiMacrocheles dispar (Berlese, 1910), M.entetiensis Hartini & Takaku, 2005, M.

persimilis Hartini, Dwibadra & Takaku,2007, M. simulans Hartini, Dwibadra& Takaku, 2007, Macrocheles sp. danHolostaspella pulchella Masan, 2003.Macrocheles sp. masih memerlukanidentifikasi lebih lanjut karena didugamerupakan jenisbaru.

Deskripsi tiap jenis:Macroche/es dispar (Berlese, 1910)Holostaspisdispar Berlese, 1910: p. 251.Macrocheles (Coprholaspis) disparBerlese, 1918: p. 151; Vitzthum, 1925:pp. 13-16.Macrocheles dispar Waiter & Krantz,

1992: p. 244, fig. 1D; Hartini &Takaku, 2003c: pp. 1262-1263,figs 1-6; Hartini et al., 2003: p. 308;Hartini et al., 2007: p. 75; Hartini etel., 2009: p. 419.

Diagnosa: Betina (n=8) - Panjanglempeng dorsal 669 (616-736) urn, lebar412 (368-448) urn diukur pada levelcoxa 11 (r3); lempeng dorsal oval denganornamen bentuk jala dan titik-titik; buluj1 plumose pada bagian ujung; bulu j4,z2, z4, r2-4, J5, Z5, dan S5 pi lose padaujungnya; j2, j3, dan s2 simpel, tetapiterkadang pi lose pada ujungnya, buludorsal lainnya simpel; lempeng sterna Idengan panjang 131 (120-144) urn.Iebar132 (120-144) urn; berornamen dengangaris dan titik-titik; linea angulata(Lang.), linea media transversa (l.m.t.),linea oblique posterior (l.o.p.) memilikititik-titik.

Spesimen yang diperiksa: 4~,Gua Gilap, Klumpit, Kenteng, Ponjong,Gunung Kidul, Daerah IstimewaYogyakarta (DIY). S 07°57'55,4" E110°45'16,7", 429 m dpl., 20 Juli2007, Dhian Dwibadra, Onthophagus(Onthophagus) javaecola, Onthophagussp. 1; 7~, 22 Juli 2007, Onthophagussp. 1 dan residu, data lain sama denganyang di atas.

M. dispar (Berlese, 1910)merupakan jenis yang paling banyak

53

Page 4: TUNGAU MACROCHELlOAE(ACARI: MESOSTIGMATA) 01KAWASAN KARST

Tungau Macrochelidae (Acari: Mesostigmata) di Kawasan Karst Pegunungan SewuZoo Indonesia 2010. 19(2): 51-58

ditemukan. Jenis ini merupakan jenisumum yang ditemukan di Indonesia(Jawa, Sumatera, Kalimantan, Lombokdan Sulawesi) (Hartini & Takaku,2003a; Hartini et al., 2003).

M. entetiensis Hartini & Takaku, 2005Macrocheles entetiensis Hartini &

Takaku, 2005:' pp. 204-206, figs1-5.

Macrocheles entetiensis: Hartini et al.,2009: p. 410.

Diagnosa: Betina (n= 10) -Panjang lempeng dorsal 636.8 (568-664) IJm, lebar 390.4 (344-416) IJmdiukur pada level coxa 11 (r3); buludorsal pilose di bagian ujung, kecualibulu j5, z5, j6, j4, z6, dan J2 simpel;lempeng sternal dengan panjang 124.8(112-136) IJm, lebar 127.2 (120-132) IJm;ornamentasi pad a lempeng sternalmereduksi; l.o.p. bercabang dua dantidak mencapai l.rn.t.

Spesimen yang diperiksa: 6~,Gua Gilap, Klumpit, Kenteng, Ponjong,Gunung Kidul, Daerah IstimewaYogyakarta (DIY), S 07°57'55,4"E 110°45'16,7", 429 m dpl, DhianDwibadra, 20 Juli 2007, Onthophagussp.1, O. (O.)javaecola; 5~, 21 Juli 2007,Onthophagus sp. 2, O. (0.) javaecola;22~, 22 Juli 2007, Onthophagus sp.1,Onthophagus sp. 2, O. (0.) javaecola;data lain sama dengan yang di atas;3~, Dsn. Sladi, Os. Umbulrejo, Ponjong,Gunung Kidul, DIY, S 07°56'56,3"E 110°43'49,2", 263 m dpl., DhianDwibadra, 22 Juli 2007, Onthophagussp. 1, Onthophagus sp. 2; 1~, Dsn.Weru, Os. Wareng, Kec. Punung,Pacitan, Jawa Timur. S 08°07'40,9"E 110°58'59,3", 349 m dpl., DhianDwibadra, 24 Juli 2007, Onthophagussp. 2; 2~, 25 Juli 2007, O. limbatus,residu, data lain sama dengan atas;3~, Gua Sodong, Dsn. Sendang, Os.Dadapayu, Kec. Semanu, GunungKidul, DIY. S 08°03'35,9" E 110°

42'45,2". 255 m dpl., Dhian Dwibadra,29 Juli 2007, residu; 1~, 30 Juli 2007,residu, data lain sama dengan atas;1~, Gua Jlamprong, kec. Semanu,Gunung Kidul, DIY, 25 Agustus 2008,Gianto dan Adi, Onthophagus sp. 4~,Gua Gremeng, Blimbing, Umbulrejo,Ponjong, DIY, 26 Agustus 2008, Giantodan Adi, Onthophagus sp., residu.

M. entetiensis dideskripsipertama kali oleh Hartini dan Takaku(2005) dari spesimen yang berasaldari Nusa Tenggara Timur danperkembangan selanjutnya jenis iniditemukan di Pulau Jawa (Hartini et al.,2009).

M. persimilis Hartini, Dwibadra &Takaku, 2007 (Gambar 1)Macrocheles persimilis Hartini et al.,

2007: pp. 82-83, 85, figs 3 A-E.Diagnosa: Betina (n=4) -

Panjang lempeng dorsal 640 (616-672) IJm,lebar 396 (384-416) IJm diukur padalevel coxa 11 (r3); lempeng dorsaloval, ornamen jala-jala; bulu dorsal 28pasang; bulu j1-4 pi lose pada bagianujung; bulu j5, j6, z1, z5, z6, dan J2simpel; J5 bipectinate, bulu dorsallainnya pilose setengah sampai duapertiga dari panjang bulunya; lempengsternal dengan panjang 118 (112-120) IJm, lebar 132 (128-136) IJm;berornamen garis dan titik-titik; 1-2linea arcuata (l.arc.), l.o.p. jelas bertitik-titik dan terpisah dari l.m.t.

Spesimen yang diperiksa: 2 ~,Gua Gilap, Klumpit, Kenteng, Ponjong,Gunung Kidul, DIY. S 07°57'55,4" E110°45'16,7",429 m dpl., 22 Juli 2007,Dhian Dwibadra, residu; 2~, DusunWeru, Os. Wareng, Kec. Punung,Pacitan, Jawa Timur, S 08°07'40,9"dan E 110°58'59,3", 349m dpl., 24dan 25 Juli 2007, Dhian Dwibadra,Onthophagus sp. 2 dan residu.

M. persimilis pertama kaliditemukan di Sulawesi (Hartini et al.,

54

Page 5: TUNGAU MACROCHELlOAE(ACARI: MESOSTIGMATA) 01KAWASAN KARST

Tungau Macrochelidae (Acari: Mesostigmata) di Kawasan Karst Pegunungan SewuZoo Indonesia 2010. 19(2): 51-58

Gambar 1. Sternal M. persimilis

2007). Jenis ini memiliki kemiripandengan M. entetiensis namundibedakan dengan jumlah garis lineaarcuata pad a bagian sternal tubuhnya.Ukuran spesimen dari Gunung Sewuini lebih kecil dari pada spesirnen dariSulawesi. Panjanglempeng dorsalspesimen Sulawesi mencapai 865(820-920) IJm, sedangkan lebarnya544 (520-580) IJm. Selain itu lempengsternal dari Gunung Sewu lebih lebardari pad a panjangnya, hal ini berbedadengan spesimen dari Sulawesi yangpanjang dan lebar lempeng sternalnyahampir sama. Adanya persamaankarakter seta dorsal dan ornamenlempeng sternal merijadi alasan jenisini ditetapkan sebagai M. persimilis,sedangkari perbedaan ukuran individudimungkinkan hanya sebagai variasimorfologi.

Macrocheles siinulans Hartini,Dwibadra & Takaku, 2007 (Gambar 2)Macrocheles simulans Hartini et al.,

2007: p. 87, fig 5A- .Diagnosa: Betina (n=10) -

Panjang lempeng dorsal 689,2 (664-720) IJm, lebar 422,4 (412-456) IJmdiukur pad a level coxa 11 (r3); ornarnen

jala dan titik;. seta dorsal 28 pasang;seta j4, z4, s2, r2 dan r3 pilosedibagian ujung; seta S4, S5 pilose daribagian tengah hingga ujung seta; Z5bipectinate di seluruh bagian seta, setayang lain simpel; panjang lempengsternal136,4 (128-144) IJm, lebar 143,6(136-152) IJm; ornamen berupa garisdan titik yang nyata; garis Lang, l.arc,berjumlah 1, l.o.a., l.rn.t. dilengkapidengan titik-titik, l.o.p. terpisah darigaris l.rn.t.

Spesimen yang diperiksa: 13 ,Gua Gilap, Klumpit, Kenteng, Ponjong,Gunung Kidul, DIY. S 07°57'55,4"110°45'16,7".429 m dpl., 20 Juli 2007,Dhian Dwibadra, Onthophagus sp. 1;1 ,21 Juli 2007, Onthophagus sp. 1,data lain sama dengan atas; 13 ,22Juli 2007, Onthophagus sp. 1, O. (0.)javaecola, residu; 7 , Dsn. Sladi, Os.Umbulrejo, Ponjong, Gunung Kidul, DIY, S07056'56,3" 1HY43'49,Z', 263 m dpl.,DhianDwibadra, 22 Juli 2007, Onthophagussp, 1, Onthophagus sp. 2; 3 , Dsn.Weru, Ds. Wareng, Kec. Punung,Pacitan, Jawa Timur, S 08°07'40,9"

110%8'59,3", 349 m dpl., 24 Juli2007, Dhian Dwibadra, O. limbatusdan residu; 3, Gua Sodong, Dsn.

55

Page 6: TUNGAU MACROCHELlOAE(ACARI: MESOSTIGMATA) 01KAWASAN KARST

Tungau Macrochelidae (Acari: Mesostigmata) di Kawasan Karst Pegunungan SewuZoo Indonesia 2010. 19(2): 51-58

Gambar 2. Sternal M. simulans

Sendang, Ds. Dadapayu, Kec. Semanu,Gunung Kidul, DIY. S 08103'35,9" E 110042'45,2". 255 m dpl., Dhian Dwibadra,29 Juli 2007, Onthophagussp. 1, residu;49, Gua Gremeng, Blimbing, Umbulrejo,Ponjong, DIY, 26 Agustus 2008, GiantodanAdi, Onthophagussp., residu.

M. simulans pertamadideskripsi berdasarkan spesimen dariSulawesi (Hartini et al., 2007). Jenisini sangat mirip dengan M. dispar.Perbedaannya terletak pad a bentuklempeng dorsal yang lebih bulat,ornamen lempeng sternal yang memilikipola titik dan garis yang lebih jelas dantajam serta adanya satu garis I. arc.yang nyata. Jenis ini merupakan catatanbaru untuk lokasi di pulau Jawa.

Holostaspella pulchella Mastm, 2003Holostaspel/a pulchel/a Masan, 2003:

133, figs 138, 139.Holostaspel/a pulchel/a: Hartini, S. &

G. Takaku, 2010: pp. 109-111, figs1-2.

Diagnosa: Betina (n=1)Panjang lempeng dorsal 672 IJm;lebar 372 IJm diukur pada level coxaII (r3); bagian dorsal berornamen

jaring-jaring dan titik-titik yang tajam;seta j1 plumose terdapat pada ujungtonjolan bagian dorsal tubuh; panjanglempeng sternal 136 IJm, lebar 108IJm; berornamen areolatedan terbagimenjadi 5 area; lempeng ventrianalmelebar ke bagian samping dengan 4pasang seta preanal simpel.

Spesimen yang diperiksa. 19,Gua Gremeng, Blimbing, Umbulrejo,Ponjong, DIY, 26 Agustus 2008, Giantodan Adi, residu.

Pad a penelitian rru hanyaditemukan satu spesimen Holostaspel/apulchel/a. Jenis ini pertama kalidideskripsi dari Slovakia oleh PeterMasan yang menemukannya dikotoran kuda (Masan, 2003). Selaindi Pegunungan Sewu jenis ini jugaditemukan di Bogor, Jawa Barat(di sarang lebah) dan Wonosobo,Jawa Tengah (asosiasi denganOnthophagus sp.). Jumlah jenis darimarga Holostaspel/a paling sedikitditemukan di Indonesia dibandingkanmarga anggota Macrochelidae yanglain. Sampai saat ini baru 11 jenisHolostaspel/a yang dideskripsi dariIndonesia (Hartini & Takaku, 2010).

56

Page 7: TUNGAU MACROCHELlOAE(ACARI: MESOSTIGMATA) 01KAWASAN KARST

Tungau Macrochelidae (Acari: Mesostigmata) di Kawasan Karst Pegunungan SewuZoo Indonesia 2010. 19(2): 51-58

Pemencaran/distribusi tungauMacrochelidae tergantung padakeberadaan kumbang kotoran sebagaicarrier. Pada penelitian ini tungauMacrochelidae ditemukan menempelpada bagian kaki dan ventral empatjenis kumbang kotoran yaitu: O.(0.) javaecola Balthasar, 1960, O.limbatus Harold, 1789, Onthophagussp. 1 dan Onthophagus sp. 2. TunqauMacrochelidae menumpang padakumbang berdasarkan kesempatanyang diperoleh sehingga bersifatgeneralis. Adanya asosiasi spesifikantara kumbang kotoran dengan tungaumasih sulit dipastikan. Krantz & Mellott(1972) melaporkan bahwa dalam skalalaboratorium beberapa jenis tungauberasosiasi spesifik dengan serangga.

Kumbang kotoran yangditemukan adalah kumbang yangberukuran kecil sehingga tidak banyakmembawa tungau pada tubuhnya..Berdasarkan pengamatan di lapangan,kumbang berukuran besar mempunyaikemungkinan lebih besar untukmembawa lebih banyak tungau padatubuhnya. Jumlah kumbang kotorandan tungau dapat dipengaruhi olehmamalia di suatu kawasan. Kelimpahanjumlah mamalia akan menyumbangketersediaan kotoran yang cukup untukhabitat dan sumber makanan kumbangkotoran dan tungau, sedangkanbesarnya ukuran kotoran berpengaruhterhadap ukuran kumbang kotoran(Hanski & Cambefort, 1991). Beberapajenis mamalia liar yang ditemukan dikarst Pegunungan Sewu antara lainkera ekor panjang, lutung kelabu, tupai,landak, tikus, dan luwak (Hadisusanto,2010), namun sampai saat ini belumada penelitian yang melaporkanseberapa besar kelimpahan jumlahmamalia dan jumlah kotoran yangdihasilkannya.

KESIMPULANTungau Macrochelidae yang

berasosiasi dengan kumbang kotoranScarabaeidae di kawasan karstPegunungan Sewu tergolong ke dalamdua marga yang terdiri dari enamjenis, yaitu Macrocheles dispar, M.entetiensis, M. persimilis, M. simulans,Macrocheles sp. dan Holostaspellapulchella. M. simulans dan M. persimilismerupakan catatan baru untuk PulauJawa~an semua jenis yang diperoleh .merupakan catatan baru bagi kawasankarst Pegunungan Sewu.

UCAPAN TERIMA KASIHTerima kasih penulis sampaikan

kepada Dr. Sri Hartini, M.Si yang telahbanyak membantu dan membimbingdalam identifikasi dan penyelesaiantulisan ini. Kepada para teknisiEntomologi, Bidang Zoologi, PusatPenelitian Biologi-LlPI (Fatimah,Darmawan, Gianto) dan mahasiswaBiologi UGM (Adi) yang membantukoleksi dan pemisahan spesimen.Tulisan ini merupakan hasil dari proyekDIPA di bawah KSK Inventarisasi danValuasi Biota Karst Pegunungan Sewudan Maros Sulawesi Selatan.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2009. Kawasan karst

Pegunungan Sewu. DisbudparGK.www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id. Diakses tanggal 7 Okt2009.

Berlese, A, 1910. Lista di nuove speciee nuovi generi di Acari. Redia, 6:242-271.

Hadisusanto. 2010. Potensi keanekaragaman hayati kawasan karstPegunungan Sewu di DIY.http://jogja.indonesianchm.or.id.Diakses tanggal4 Februari 2010.

Halliday, R. B., 1987. Furtherobservations on the dorsal

57

Page 8: TUNGAU MACROCHELlOAE(ACARI: MESOSTIGMATA) 01KAWASAN KARST

Tungau Macrochelidae (Acari: Mesostigmata) di Kawasan Karst Pegunungan SewuZoo Indonesia 2010.19(2): 51-58

idiosoma chaetotaxy in theMacrochelidae (Acarina).Internat. J. Acarol., 13: 51-53.

Halliday, R. B., 2000. The Australianspecies of Macrocheles (Acarina: Macrochelidae). Invert. Taxon.,14: 273-326.

Hartini, S., 2005. Taxonomic andbiogeographic study of thefamily Macrochelidae (Acari:Gamasina) associated with dungbeetles (Insecta: Coleoptera:Scarabaeidae) in Indonesia.(Disertasi S3). Graduate Schoolof Science, Hokkaido University.217 pp.

Hartini, S. & G. Takaku, 2003a.Mites of Macrochelid GenusNeopodocinum (Arachnida:Acari: Gamasida: Macrochelidae)Associated with Dung Beetles inWest Java, Indonesia. SpeciesDiversity 8(1): 47-65.

Hartini, S. & G. Takaku, 2003b.Javanese species of themite genus Macrocheles(Arachnida: Acari: Gamasina:Macrochelidae). ZoologicalScience, 20: 1261-1272.

Hartini, S. & G. Takaku, 2003c.A New Species ofHolostaspella (Arachnida:Acari: Macrochelidae) fromKalimantan, Indonesia. SpeciesDiversity 8(4): 347-351.

Hartini, S. & G. Takaku, 2010. Mitesof the genus Holostaspella (Acari:Gamasida: Macrochelidae) inIndonesia. Entomological Science,13(1): 107-115.

Hartini, S., D. Dwibadra & G. Takaku,2007. Macrochelid mites (Acari:Gamasina: Macrochelidae)

associated with dung beetlesin Sulawesi, Indonesia. Journalof the Acarological Society ofJapan, 16(2): 73-96.

Hartini, S., D. Dwibadra & G.Takaku, 2009. Mites offamily Macrochelidae (Acari:Gamasida) associated withdung beetles in Mt. MerapiNational Park, Jogyakarta,Java, Indonesia. EntomologicalScience, 12: 416426.

Ishikawa, K.,' 1984. Studies onmesostigmatid mites associatedwith Insect in Japan (11). Rep.Res. Matsuyama Shinonome Jr.Coli., 15: 89-102.

Krantz, G. W, 1967b. A review of thegenus Holostaspella Berlese,1904 (Acarina: Macrochelidae).Acarologia, 9 (Suppl.): 91-146.

Krantz, G. W 2009. Habits and Habitatsin A manual of Acarology. 3rd

edition. Krantz, G. Wand D. E.Waiter (eds.). Texas UniversityPress, Texas, USA. viii + 807 pp.

Krantz, G. W & J.L. Mellott, 1972.Studies on phoretic specificity inMacrocheles mycotrupetes andM. peltotrupetes Krantz & Mellott,1968 (Acari: Macrochelidae),associates of GeotrupineScarabaeidae. Acarologia, 14:217-344.

Masan, P., 2003. Macrochelid mites ofSlovakia (Acari, Mesostigmata,Macrochelidae). Institute ofZoology, Slovak Academy ofsciences, Bratislava, 149 pp.

Rahmadi, C. 2005. Arthropoda gua karstGunung Sewu: sebuah tinjauan,Gunung Sewu: Indonesian Caveand Karst Journal, 1(1): 19-30.

58