tuntunan

324

Upload: brama-adam

Post on 14-Nov-2015

77 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

haji

TRANSCRIPT

  • TUNTUNAN MANASIK HAJI DAN UMRAH

    KEMENTERIAN AGAMA R.I.DIREKTORAT JENDERAL

    PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAHJAKARTA

    1435 H / 2014 M

    Dt.VII.I/1/A.1

  • Dr. H. Susilo Bambang YudhoyonoPresiden Republik Indonesia

  • Prof. Dr. Boediono, M.Ec. Wakil Presiden Republik Indonesia

  • Lukman Hakim SaefuddinMenteri Agama Republik Indonesia

  • KATA PENGANTAR

    Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang diperintahkan oleh Allah Swt. Kewajiban tersebut ditujukan bagi umat Islam yang mampu secara materi, fi sik dan mental. Di samping itu, dalam pelaksanaannya, jemaah haji harus memahami ilmu manasik haji. Dengan pemahaman tersebut diharapkan jemaah dapat menunaikan ibadah sesuai ketentuan syariat Islam dan memperoleh haji mabrur.

    Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 mengamanatkan bahwa pemerintah berkewajiban melakukan pembinaaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jemaah haji. Salah satu bentuk pembinaan adalah pengadaan buku paket bimbingan manasik haji, yang terdiri dari: 1. Tuntunan Manasik Haji dan Umrah;2. Doa dan Dzikir Manasik Haji dan Umrah.

    i

  • Doa-doa yang terdapat dalam buku ini bersumber dari teks Al-Quran, Hadits serta doa-doa yang diajarkan oleh para ulama dalam kitab-kitab salaf (klasik).

    Atas terbitnya kedua buku tersebut, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan, menyampaikan koreksi, kritik, dan saran guna perbaikan buku ini. Semoga Allah Swt. memberikan pahala yang berlipat ganda. Amin.

    Jakarta, 18 Juni 2014Direktur Jenderal,

    Prof. DR. Abdul Djamil, MANIP. 195704141982031003

    JaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJJaJaJaJaJaJaJJaJJaJaJJaJaaJaJaJaJaJaJaJaJaJJJaJaJJJJJJaJaaaJaJaaJaJaaaaJaJJaaaJJJaJJ kakakakakakakakakakakakakakkakakakakakakakakkakakkakakakakkkakakkakakakakakakakakakkakakakkakakakakakakakakakkkakkakakakakakkakakaaakaakaakakaakaaaak rtrtrtrrtrrrrtrtrrrtrtrtrrrtrtrrtrrtrrtrtrrtrtrrrrrrrrrrrrtrrrrrttrrrrttrrrtrrtttta, 18DiDiDiDDiDiDDiDiDDiDDiDiDiDiiiDiDiDiDDDiDiDiDDiDiDDDiDDDiDDiDDDiDiDiDiDDiiDiDDiDiDDiDiiiiiirererereerereererererererererereererererereererereerererererererereererrrerereererrreeeeerererreeeektktkktktkktktktktkkktktktkttktktkktktktkttktktktkkktktktktktkktktktkkktkttktkkttktktkkkktkktktkkkkktktkktkttktkktttktktktkktttururururururururuuruuruururuuruuruurururururuururrurururururururuuurruruuurururuuurururuurrurururuururrururururruur Je

    Profofofofofofoffofofofofofofofofofffofofofoffofofofofofoffffffoffffffofofffoofofofffoooffo . . .... . ....... ...... ... DRDRDRDRDRDRDRDRDRDRDRDRDRDRDRDRDRDRRDRDRDRDRDRDRDRDRDRDRDRDRDRDDRDRDRDRDRDRDRDRRRRDRDRDRDRDRRDRDRDRDRDDRRRDRDRDDRDRDDDRDDDRDRRDRDRRDRRDRDDR. NINININININININININININININININININININININININININININININININININIINNNNIINNINININININININININNINNNNNINNNINNNNNINNNNIINNNNIINNIIIIINNN P.P.P.PP.P.P.PPP.P.PPPPPP.PP.P.P.P.PP.PPPP.P.P.PPPPP.PPPPPP.PPPPPPPPPPP.P.PPPP.P.P.P.P.P.P.P.PPPPPPPPPP 11111111111111111111111111111111111111111111111111111111195999999999999999999999999999999999 70NINININININNNIIIINNNNINNIIIIIPPPPPPPPPPPPPPP 1111111111111111959999999999999999999 70

    ii

  • SAMBUTANMENTERI AGAMA RI

    Assalamualaikum wr.wb.Dengan memanjatkan puji syukur ke

    hadirat Allah SWT atas taufi k dan hidayah-Nya, saya menyambut baik penerbitan Buku Paket Bimbingan Manasik Haji edisi tahun 1435 H/2014 M yang akan digunakan sebagai panduan beribadah bagi seluruh jemaah haji Indonesia.

    Peran Pemerintah memfasilitasi jemaah haji dengan menerbitkan buku panduan manasik haji adalah sebagai bentuk pembinaan dan pelayanan dalam penyelenggaraan ibadah haji sesuai amanat Undang-Undang. Dalam hal bimbingan manasik haji, selain melalui panduan yang difasilitasi oleh Pemerintah, setiap jemaah haji secara mandiri dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta wawasan tentang ibadah haji.

    Setiap tahun Indonesia memberangkatkan jemaah haji dalam jumlah terbesar dibanding

    iii

  • negara lain. Profi l jemaah haji dengan keragaman latar belakang sosial, budaya, tingkat pendidikan, maupun perbedaan kualitas pemahaman mengenai manasik ibadah haji menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, untuk mengoptimalkan bimbingan ibadah jemaah haji.

    Saya berharap buku bimbingan manasik haji ini bermanfaat bagi seluruh jemaah haji Indonesia dalam rangka memandu pelaksanaan ibadah haji ke Baitullah sesuai dengan tuntunan syariah.

    Selamat menunaikan ibadah haji kepada seluruh jemaah haji Indonesia.

    Semoga meraih haji mabrur yang terwujudkan dengan peningkatan perbaikan diri dan kemampuan menebarkan kemaslahatan bagi sesama.Wassalamualaikum wr. wb.

    Jakarta, 18 Juni 2014 Menteri Agama RI

    Lukman Hakim Saefuddin

    JaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJJJJaJJJaJaJJJaJaJaJJaJJaJaJaJJaJaJaJJaJaJaJaJJJaJaJaJaJaJJaJaJaJJJJJJJaJaJJaJaJJJaJJaJaJJaJaJJaJJJJaJaJaJaJaJJJaJJaaaaJJJJJJJaaaaaaaaaaaaaaaaaaaJaJaaaaaaaaaaaJaJaaaaaJaaaaaJaJaaaJaaJaJJJaJJJaaaJJaJaJaaaaaJaJ kakakkkkakakakaaakaakakakakakaakakakakakakkakaaakakakakkkakaaaaakakakakakakakkakakakakkaaakakakakakkakkakaakkaakakakkakakakakaakakkkkaaaakkkaakkakakaakakakakkkakaaakkaakakkkakkkkkkkkkkkkkkkkkkkakkkkkkkkkk rtrtrtrtrrtrrtrrtrrtrrrrrrrtrrrrtrrrtrtrrrrrrrtrrrtrrrrrtrrrrrtrrrrrrtrrrrrrrrrrrrtrrrrrrrrrtrrrtrrrttrrrrttrtrrrrttrr a,

    i AAAAAAAAgaggggg ma RI

    n Haaaaaka im Sa

    enenenenenenenenenenenenenenneneeneneneneneneenneenenennnenenenenneneneennenenenenennnneeeennneneneennennenneenneeneennnnennnennnneenne teteteteteteeeeeeteetteeeeeeeetteteeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeerirrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

    kmkmkkkkmkmkkkkkkkmkmkmkkkkkkkkkkkmkmkkkkkkkkkkkmkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk an

    iv

  • DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR.............................. iSAMBUTAN .......................................... iiiDAFTAR ISI ........................................... vBAB I PENDAHULUAN ..................... 1

    A. LATAR BELAKANG .......... 1B. TUJUAN .............................. 1C. SASARAN ........................... 2D. ABSTRAKSI ....................... 3

    BAB II PROSEDUR PERJALANAN IBADAH HAJI DAN UMRAH 5

    A. PERSIAPAN ........................ 51. Mental dan Fisik ............. 52. Material (Bekal) ............. 63. Kiat Meraih Haji Mabrur 74. Bimbingan Manasik Haji 85. Pemeliharaan Kesehatan dan Kebugaran ............... 96. Pengelompokan ............. 9

    B. PEMBERANGKATAN ........ 111. Kegiatan Menjelang Berangkat ..... 11

    v

  • 2. Selama Perjalanan dari Rumah Kediaman sampai ke Asrama Haji Embarkasi ....................... 113. Di Asrama Haji Embarkasi ....................... 124. Berangkat Menuju Bandara Embarkasi ....................... 155. Di Bandara Embarkasi .... 156. Di Pesawat ...................... 16

    C. DI BANDAR UDARA ARAB SAUDI (KEDATANGAN) ........ 25

    1. Bandara King Abdul Aziz Jeddah ............................. 25

    2. Berangkat Menuju Madinah/Makkah............ 293. Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah ...... 30

    D. DI PEMONDOKAN ............ 331. Madinah .......................... 332. Makkah........................... 39

    E. DI ARMINA ......................... 491. Padang Arafat .................. 49

    vi

  • 2. Muzdalifah ...................... 523. Mina ................................ 53

    F. KEGIATAN SETELAH ARMINA .............................. 56G. DI BANDAR UDARA ARAB SAUDI (KEPULANGAN) ................ 57H. DI BANDAR UDARA DEBARKASI (DI TANAH AIR) ................ 58I. DI ASRAMA HAJI .............. 60J. DI KAMPUNG HALAMAN ......................... 61

    BAB III KETENTUAN DAN HIKMAH HAJI / UMRAH ........................ 63

    A. UMRAH .............................. 63B. HAJI .................................... 67C. PELAKSANAAN MANASIK HAJI / UMRAH .................. 74

    1. Haji tamattu ................... 742. Haji ifrad......................... 1383. Haji qiran ........................ 140

    vii

  • BAB IV TEMPAT-TEMPAT ZIARAH DI TANAH SUCI ..................... 145

    A. KOTA MADINAH .............. 145B. KOTA MAKKAH ............... 182

    C. HIKMAH ZIARAH ........... 187BAB V TANYA JAWAB MANASIK HAJI DAN UMRAH ............... 191

    A. PENGERTIAN, SYARAT, RUKUN, DAN WAJIB HAJI .................................... 191B. IHRAM DARI MIQAT ....... 197C. THAWAF ............................ 209D. MUNAJAT DI MULTAZAM, SHALAT DI BELAKANG MAQAM IBRAHIM, DAN SHALAT DI HIJIR ISMAIL

    ............................................. 217E. SAI ..................................... 220F. WUKUF .............................. 222G. MABIT DI MUZDALIFAH 225H. MELONTAR JAMRAH ..... 227

    viii

  • I. MABIT DI MINA DAN NAFAR ............................... 233J. TAHALLUL ........................ 237K. DAM ................................... 240L. HAJI BADAL ..................... 246M. HAJI PEREMPUAN ........... 246N. PELAKSANAAN IBADAH HAJI BAGI JEMAAH HAJI YANG SAKIT ATAU UDZUR ............................... 250O. SHALAT BERJAMAAH DI MASJID NABAWI DAN MASJIDIL HARAM MAKKAH ........................... 254P. TAYAMUM DAN SHALAT DI PESAWAT ...................... 256Q. AKHLAKUL KARIMAH JEMAAH HAJI ................... 259R. KATEGORI RAFAS, FUSUQ DAN JIDAL ........................ 260S. HAJI MABRUR .................. 262

    BAB VI PENUTUP ................................ 265LAMPIRAN LAMPIRAN ................... 267

    ix

  • x

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG1. Bimbingan jemaah haji merupakan

    bagian dari pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap jemaah haji yang menjadi salah satu tugas pemerintah sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.

    2. Keadaan jemaah haji yang sangat ma jemuk dalam pendidikan, usia, dan ting kat pemahaman terhadap ilmu ma nasik haji membutuhkan format buku yang praktis namun dapat men cukupi sebagai standar dasar pem bimbingan.

    B. TUJUAN1. Buku Tuntunan Manasik Haji

    dan Umrah dimaksudkan untuk menjadi pedoman bagi jemaah haji

    1

  • Indonesia dalam me laksanakan haji sesuai dengan alur ge rak dan tempat kegiatan ibadah.

    2. Jemaah haji dapat memahami penata laksanaan ibadah hajinya secara benar dan sempurna sehingga mendapatkan haji mabrur.

    C. SASARAN1. Membekali setiap jemaah haji

    yang telah mendapatkan porsi keberangkatan tahun berjalan dengan buku tuntunan manasik haji dan umrah secara lengkap sebagai pedoman dalam melaksanakan ibadah haji.

    2. Sebagai pegangan bagi para pelatih dalam menyusun standar dan silabus pelatihan jemaah haji.

    3. Buku ini tidak dimaksudkan sebagai re ferensi akademis perhajian bagi aka demisi, akan tetapi semata-mata se bagai tuntunan peserta bim-bingan (jemaah haji) yang akan me-laksanakan ibadah haji.

    2

  • D. ABSTRAKSISecara keseluruhan buku ini berisikan

    petunjuk manasik haji dan umrah, tata cara pelaksanaan ibadah haji meliputi ketentuan hukum dan hikmah tasyrinya dilengkapi dengan tanya jawab manasik haji dan umrah, penjelasan beberapa tempat bersejarah serta syiar-syiar perhajian yang dianggap perlu.

    3

  • 4

  • BAB II

    PROSEDUR PERJALANAN IBADAH HAJI DAN UMRAH

    A. PERSIAPAN

    1. Mental dan Fisika. Bertaubat kepada Allah Swt.,

    memperbanyak dzikir dan mohon bimbingan dari Allah Swt.

    b. Menyelesaikan masalah-masalah yang berkenaan dengan tanggung jawabnya, meliputi tanggung ja wab keluarga, pekerjaan dan utang-piutang.

    c. Silaturahmi dengan sanak keluarga, kawan, dan masyarakat dengan mohon maaf dan doa restu.

    d. Membiasakan pola hidup sehat agar tidak sulit melakukan ibadah haji/umrah.

    5

  • e. Mempelajari manasik atau tatacara ibadah haji sesuai ketentuan hukum Islam.

    2. Material (Bekal) a. Mempersiapkan bekal secukupnya

    selama dalam perjalanan dan bekal untuk keluarga yang ditinggalkan.

    b. Dibolehkan melaksanakan wali-matus safar bagi yang mampu dengan niat mensyukuri nikmat dan menghindari sifat riya.

    c. Membawa perlengkapan ke tanah suci seperti : pakaian 5 (lima) stel termasuk pakaian seragam bermotif batik yang sudah ditetapkan sebagai identitas nasional, dikarenakan lebih praktis. Pakaian perempuan tidak transparan (tidak tipis dan tidak ketat). Jemaah haji tidak boleh membawa atau menerima titipan barang-barang seperti: dokumen negara (selain paspor), benda tajam (pisau, gunting, dan lain-lain), dan tidak boleh membawa

    6

  • kompor, minyak goreng, barang yang mudah meledak, cetakan yang bergambar/VCD porno dan lain-lain yang dapat meng ganggu kelancaran dan keselamatan penerbangan.

    3. Kiat Meraih Haji Mabrur a. Niat yang tulus (ikhlas semata-mata

    karena Allah) dan sebaik-baik bekal adalah takwa kepada Allah.

    b. Biaya yang digunakan berasal dari usaha/harta yang halal.

    c. Pelaksanaan hajinya baik rukun, wajib, dan sunahnya sesuai tuntunan ketentuan syariat.

    d. Selama dalam perjalanan dan ibadah haji tidak melakukan rafas (ucapan/perbuatan yang bersifat pornogra ), fasiq (perbuatan maksiat/dosa), dan jidal (berbantah-bantahan dan pertengkaran).

    e. Setelah kembali dari ibadah haji meningkatkan kualitas ibadah dan

    7

  • kepedulian sosial yang ditandai dengan:1). Perilaku dan tutur katanya lebih

    baik.2). Menebarkan kedamaian dan

    kesejahteraan.3). Senang memberi dan membantu

    kepentingan ummat.4. Bimbingan Manasik Haji

    a. Jemaah haji yang telah mendapatkan kuota tahun berjalan akan mendapatkan Buku Paket Bim-bingan Manasik Haji, terdiri dari:1). Tuntunan Manasik Haji dan

    Umrah.2). Doa dan Dzikir Manasik Haji

    dan Umrah.b. Bentuk bimbingan diberikan da lam

    2 sistem yaitu kelompok dan massal.c. Sistem bimbingan kelompok

    dilaksanakan di Kecamatan oleh KUA Kecamatan.

    d. Sistem bimbingan massal dilaksanakan di Kabupaten/Kota

    8

  • oleh Kantor Kementerian Agama Kabu paten/Kota.

    5. Pemeliharaan Kesehatan dan Kebugaran

    Jemaah haji yang telah terdaftar dan kuotanya masuk dalam urutan berangkat pada tahun berjalan, diberikan pem-binaan kesehatan, tuntunan men jaga dan meningkatkan kebugaran se bagai persiapan pelaksanaan haji di Arab Saudi yang sangat membutuhkan kesehatan dan kebugaran yang prima. Pembinaan kesehatan ini diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan.

    6. Pengelompokana. Pengelompokan bimbingan jemaah

    haji diatur berdasarkan pertim bangan domisili jemaah dan ke luarga.

    b. Setiap 11 orang jemaah haji dikelompokkan dalam 1 regu dan setiap 4 regu (45 orang) dikelompokkan dalam satu rombongan.

    9

  • c. Penugasan pembimbing diatur oleh Kepala Kantor Kementerian Aga ma Kabupaten/Kota.

    d. Jadwal dan tempat bimbingan diatur oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

    e. Jemaah haji akan diberangkatkan dalam satu kelompok terbang (Kloter) dengan kapasitas pesawat ber variasi yaitu: 325 orang, 360 orang, 405 orang, 450 orang dan 455 orang. Dalam Kloter tersebut ter dapat petugas operasional yang menyertai jemaah haji terdiri dari:1). Tim Pemandu Haji Indonesia

    (TPHI) sebagai Ketua Kloter.2). Tim Pembimbing Ibadah Haji

    Indonesia (TPIHI).3). Tim Kesehatan Haji Indonesia

    (TKHI) sebagai pelayan kesehatan.

    4). Ketua Rombongan.5). Ketua Regu.

    10

  • B. PEMBERANGKATAN1. Kegiatan Menjelang Berangkat

    a. Menjaga kondisi kesehatan dengan makan makanan yang bergizi dan men jaga kebugaran/kesehatan secara teratur.

    b. Menyelesaikan urusan pribadi, dinas, dan sosial kemasyarakatan.

    c. Menyiapkan bekal untuk keluarga yang ditinggalkan.

    d. Menyiapkan barang-barang bawaan, yaitu dokumen (Surat Panggilan Masuk Asrama/SPMA, bukti setor warna biru, buku kesehatan), bekal, pakaian, dan obat-obatan.

    e. Dianjurkan shalat sunat dua rakaat dan dianjurkan pula berdoa untuk keselamatan diri dan keluarga yang ditinggalkan.

    2. Selama Perjalanan dari Rumah Kediaman sampai ke Asrama Haji Embarkasi.

    11

  • a. Dianjurkan memperbanyak doa dan dzikir.

    b. Pada dasarnya talbiyah dibaca dalam keadaan berihram, namun dapat saja dilakukan pada saat-saat tertentu guna pemantapan seperti ketika berangkat dari rumah me nuju asrama (tanpa disertai niat ihram, semata-mata sebagai dzikir biasa).

    c. Selama dalam perjalanan sudah berlaku hukum musa r, dengan demikian boleh menjama dan meng-qasar shalat, kecuali setelah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sebaiknya tidak diqasar dan dijama.

    3. Di Asrama Haji Embarkasia. Pada saat Kedatangan di Asrama

    Haji Embarkasi.1). Menyerahkan Surat Panggi-

    lan Masuk Asrama (SPMA) dan bukti setor lunas BPIH warna biru.

    2). Menerima kartu makan dan akomodasi selama di Asrama Haji.

    12

  • 3). Memeriksakan kesehatan sik (pemeriksaan akhir).

    4). Menimbang dan memeriksa-kan barang bawaan (koper).

    b. Selama di Asrama Haji Embarkasi.1). Menempati kamar yang telah

    disediakan.2). Dianjurkan mengikuti pem-

    binaan manasik haji.3). Mendapatkan pemeriksaan

    atau pelayanan kesehatan.4). Menerima paspor, gelang

    identitas dan living cost (biaya hidup selama di Arab Saudi) sebesar 1.500 Riyal Saudi.

    5). Untuk kelancaran proses keberangkatan, jemaah haji tidak diperkenankan keluar masuk Asrama Haji dan mengutama kan istirahat.

    6). Masing-masing jemaah haji men jaga barang bawaan yang ber harga.

    7). Menjaga ketertiban dan kebersihan.

    13

  • SUASANA JEMAAH HAJI DI ASRAMA HAJI

    14

  • 4. Berangkat Menuju Bandara Embarkasia. Menaiki bus dengan tertib dan

    teratur sesuai dengan regu dan rombongannya.

    b. Dilarang membawa benda-benda tajam, barang yang mudah meledak, majalah/rekaman porno, tulisan-tulisan yang bersifat provokatif, narkoba, rokok, dan jamu yang berlebihan.

    c. Tidak diperbolehkan menerima titipan barang dari siapapun.

    d. Tas tentengan dan tas paspor jangan sampai tertinggal.

    e. Berangkat menuju Bandara dan berdoa.

    5. Di Bandara Embarkasia. Turun dari bus dengan tertib dan

    teratur.b. Tas tentengan dan tas paspor

    jangan tertinggal dalam bus.c. Menaiki pesawat dengan tertib,

    menunjukkan paspor dan boarding pass.

    15

  • 6. Di Pesawata. Selama di dalam pesawat jemaah

    haji agar mematuhi:1). Petunjuk yang disampaikan

    awak kabin (pramugara/i) atau petugas kloter.

    2). Simpan tas tentengan di tempat yang telah disediakan (kabin).

    3). Duduk tenang dan gunakan sabuk pengaman, jangan berjalan hilir mudik selama dalam perjalanan, kecuali ada ke perluan.

    4). Selama dalam perjalanan tidak diperkenankan merokok dan mengaktifkan HP.

    5). Memperbanyak dzikir dan doa serta membaca ayat-ayat suci Al-Quran.

    6). Perhatikan tata cara penggunaan WC, hati-hati dalam penggunaan air jangan sampai tercecer di lantai pesawat karena bisa membahayakan keselamatan pe ner bangan.

    16

  • 7). Apabila akan buang air kecil/besar agar ke kamar kecil/WC dengan cara duduk di atas kloset dan untuk mensucikannya meng -gunakan tissue yang ada, setelah tissue dibasahi dengan air kran yang tersedia. Apabila masih ragu jangan segan me minta tolong kepada petugas.

    8). Perhatikan ceramah, pemutaran lm manasik haji yang di-pertunjukkan dalam perjalan an.

    9). Apabila jemaah haji sakit, agar segera menghubungi petugas kesehatan.

    b. Shalat di perjalanan Shalat di perjalanan dapat di lak sanakan

    dengan cara Jama dan Qashar. Shalat ini merupakan rukhshah (keringanan) sejak me ning galkan rumah kediaman sam pai kembali lagi ke Tanah Air. 1). Pengertian shalat Jama Qashar:

    a). Shalat Jama: Jama artinya mengumpulkan,yaitu mengum-pulkan 2 (dua) shalat wajib mak-

    17

  • tubah yang dikerjakan dalam satu waktu yang sama. Shalat yang dapat di jama adalah Zhuhur dengan Ashar, Maghrib dengan Isya.

    b). Shalat Qashar: Qashar artinya memendekkan shalat yang 4 (empat) rakaat menjadi 2 (dua) rakaat (Zhuhur, Ashar dan Isya).

    c). Shalat Jama Qashar adalah dua shalat wajib maktubah di kerjakan bersamaan dengan memendekkan rakaat shalat yang 4 (empat) rakaat men jadi 2 (dua) rakaat. Zhuhur dengan Ashar, Maghrib de ngan Isya. Shalat Jama Qa shar dapat saja menjadi taqdim atau takhir.

    2). Shalat Jama terbagi menjadi 2 (dua) cara:

    a). Jama Taqdim yaitu me ngumpulkan 2 (dua) shalat yang dilaksanakan pada waktu shalat yang pertama, seperti shalat Zhuhur de ngan shalat Ashar di ker jakan pada waktu sha lat Zhuhur dan shalat Maghrib dengan shalat Isya dikerjakan pada waktu shalat Maghrib.

    18

  • b). Jama Takhir yaitu me ngum pulkan 2 (dua) sha lat yang dilaksanakan pada waktu shalat yang be lakangan, seperti shalat Zhu hur dengan shalat Ashar dikerjakan pada wak tu shalat Ashar dan sha lat Maghrib dengan sha lat Isya dikerjakan pada waktu sha lat Isya.

    3). Tata cara melaksanakan shalat Jama Qashara). Jama Qashar Taqdim

    (1) Jika jama qashar Zhu hur dan Ashar maka dimulai dengan shalat Zhuhur lebih dulu kemudian shalat Ashar dan jika jama qashar Maghrib dan Isya maka yang didahulukan adalah shalat Maghrib baru shalat Isya.

    (2) Niat jama ketika tak biratul ihram shalat pertama.

    (3) Dilaksanakan ber ga bung tanpa diselingi de ngan waktu dan amal an lain kecuali iqa mat.

    b). Jama Qashar Takhir.

    19

  • (1) Berniat jama takhir pada saat masih di waktu awal.

    (2) Tidak harus berurutan di antara kedua shalat. Misalnya, jama qashar takhir antara Zhuhur dan Ashar dapat di lak sanakan Zhuhur dulu kemudian Ashar atau sebaliknya.

    (3) Niat jama ketika tak biratul Ihram dilakukan pada shalat per tama.

    (4) Tidak perlu niat jama pada saat akan me lak sanakan shalat yang ke dua (menurut pen da pat yang shahih).

    c. Tata cara tayamum di pesawat. Tayamum di pesawat dapat di la ku kan

    dengan memilih salah satu cara sebagai berikut:1). Cara pertama Tayamum dengan satu kali te pukan

    yaitu menepukkan ke dua telapak tangan ke dinding pesawat atau sandaran kursi, lalu kedua telapak

    20

  • tangan di usapkan ke muka langsung di usapkan kedua tangan mulai dari ujung jari sampai ke per gelangan tangan (punggung dan telapak tangan) secara me rata. Dan tidak terputus antara usapan muka dengan usapan kedua tangan.

    2). Cara kedua Tayamum dengan dua kali te pukan

    yaitu menepukkan ke dua telapak tangan ke dinding pesawat atau sandaran kursi, lalu kedua telapak tangan di sapukan ke muka kemudian tangan ditepukkan kembali ke tempat yang lain dari tepukan pertama lalu mengusapkan ke dua telapak tangan kepada ke dua tangan dari ujung jari sampai siku (luar dan dalam).

    d. Shalat di pesawat 1). Hukum shalat di pesawat. Hukum shalat dalam pesawat selama

    perjalanan terbagi ke pada 2 (dua) pendapat:a). Pendapat pertama menga ta k an

    tidak sah shalat di pe sawat yang sedang ter bang dengan alasan:

    21

  • (1) Sulit mendapatkan (tidak tersedia) air untuk wudhu mau pun debu yang memenuhi syarat untuk tayamum

    (2) Shalatnya tidak menapak bu-mi karena pesawat terbang tidak menyentuh bumi.

    Ulama yang mengatakan tidak sah shalat adalah Imam Hana dan Imam Malik walaupun bagi Imam Hana di qadha setelah sampai di darat. Bagi yang sama sekali tidak melaksanakan shalat dianjurkan berdzikir.

    b). Pendapat kedua mengata kan sah shalat dalam pe sawat yang sedang terbang, dengan alasan:(1) Kewajiban shalat dibe ban kan sesuai

    dengan ketentuan waktu dan di mana saja berdasarkan Al-Quran dan Hadits sebagai berikut:

    ( ).

    ( )

    (

    22

  • Artinya:Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman (QS. Al-Nisa: 103).

    Artinya:Dari Aisyah radli allahu anha bahwa dia meminjam kepada Asma sebuah kalung lalu ka lung itu rusak. Maka

    23

  • Rasulullah perintahkan orang-orang dari para shahabat beliau untuk mencarinya. Kemudian waktu shalat tiba dan akhirnya mereka shalat tanpa berwudlu (HR. al-Bukhari).

    (2) Keadaan darurat ti dak meng-hilangkan ke wa jib an shalat sesuai kemampuan.

    Ulama yang mengata kan sah shalatnya dengan kedua alasan tersebut di atas ada lah Imam Ahmad dan Imam Sya i, walau pun Imam Sya i me wajib kan iadah (mengulang) setibanya di darat kare na shalatnya di pe sawat hanya untuk meng hormati waktu shalat (lihurmatil wak ti). Dengan cara dilak sa na kan sebagai beri kut:(a) Dilaksanakan se ge ra setelah

    sampai di tempat tujuan.(b) Dilaksanakan seba gaimana

    shalat bia sa, yaitu dengan gerak shalat sem pur na (kamilah) bukan imaah (isya rat).

    24

  • 2). Tata cara pelaksanaan shalat di pesawata). Tetap duduk di kursi

    pesa wat dengan posisi biasa atau dengan melipat kedua kaki dalam posisi miring atau tawaruk (tahiyat).

    b). Qiblatnya mengikuti arah terbangnya pesa-wat.

    c). Melaksanakan selu-ruh gerak an rukun shalat semam punya dengan imaah (isya-rat).

    C. DI BANDAR UDARA ARAB SAUDI (KEDATANGAN)1. Bandara King Abdul Aziz Jeddah

    a. Turun dari pesawat dengan tertib, jangan lupa tas tentengan dan paspor.

    b. Menunggu di ruang yang tersedia untuk pemeriksaan imigrasi, lama pemeriksaan 2 jam.

    25

  • c. Antri dengan teratur di loket yang telah ditentukan sambil me nun juk kan Paspor kepada petugas imi grasi Arab Saudi, laki-laki bersama laki-laki dan perempuan bersama perempuan.

    d. Beberapa tahun terakhir pihak imigrasi Arab Saudi memberlakukan peng ambilan sidik jari dan foto untuk setiap jemaah haji.

    e. Pemeriksaan badan oleh Petugas Arab Saudi dalam kamar tertutup, antara laki-laki dan perempuan terpisah, pemeriksaan bagi laki-laki oleh petugas laki-laki dan perempuan oleh petugas perem pu an, tidak diperkenankan mem beri barang, uang dan apapun kepada petugas tersebut.

    f. Mengambil koper dengan mem persiapkan kuncinya, kemudian me meriksakan kepada Petugas Bea Cukai.

    g. Setelah selesai diperiksa dan di be ri tanda kemudian keluar de ngan ter tib ke tempat istirahat di Ban dara.

    h. Barang bawaan diserahkan kepada petugas pengangkut barang (um mal)

    26

  • PROSES PEMERIKSAANDI BANDARA ARAB SAUDI

    (1)

    (3)

    (5)

    (2)

    (4)

    (6)

    27

  • untuk diangkut dengan ge robak (troli) selanjutnya dibawa ke tempat istirahat tanpa dipungut biaya.

    i. Istirahat di tempat yang telah ditentukan 35 menit, selama me nunggu keberangkatan ke Makkah/Madinah, apabila akan ke kamar mandi untuk buang air kecil/besar, dan wudhu jangan membawa tas tentengan, tas paspor, uang dan barang berharga, sebaiknya di -titipkan kepada teman yang di kenal dan dipercaya.

    j. Kamar mandi laki-laki dan pe rempuan disediakan secara terpisah, kamar mandi/WC bagi perempuan ditandai dengan gambar kepala pe rempuan berjilbab, dan kamar mandi/WC bagi laki-laki ditandai dengan gambar kepala laki-laki ber jenggot, masuk keluar kamar mandi harus berpakaian yang me nutup aurat. Jangan sampai ada barang-barang yang ketinggalan.

    k. Penggunaan kran dengan cara cu kup ditekan, air akan keluar dan oto matis akan berhenti sendiri.

    28

  • l. Bersiap-siap berangkat ke Madinah bagi jemaah haji gelombang I yang mendarat di Jeddah, dan bagi jemaah haji gelombang II berangkat ke Makkah dengan berniat ihram umrah bagi haji tamattu, atau berniat ihram haji bagi haji ifrad, atau berniat ihram umrah dan haji bagi haji qiran.

    m. Menerima tiket bus dari Naqabah untuk perjalanan antar kota per-hajian selama di Arab Saudi.

    n. Meskipun regu/rombongan sudah terbentuk dari Tanah Air dan diharuskan menjaga keutuhannya di setiap tempat, namun karena kapasitas bus tidak sama, maka untuk mengisi tempat duduk yang ada, regu dan rombongan dapat dipecah untuk sementara waktu selama da-lam perjalanan.

    2. Berangkat Menuju Madinah/Makkaha. Naik bus dengan tertib dan teratur

    sesuai rombongan masing-masing dan menyerahkan paspor kepada petugas Arab Saudi (Naqabah).

    29

  • b. Sebelum bus berangkat jemaah haji menerima nasi box.

    c. Ketika bus bergerak dan selama dalam perjalanan hendaknya ber doa dan berdzikir, bagi yang ke Makkah mengucapkan talbiyah yang diawali dengan niat umrah/haji.

    d. Selama dalam perjalanan, hendaknya selalu mengingatkan penge mu di untuk tetap berhati-hati.

    e. Ketika istirahat di rumah makan, tetap memperhatikan barang bawaan nya.

    3. Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinaha. Turun dari pesawat dengan tertib,

    jangan lupa tas tentengan dan paspor. b. Menunggu di ruang yang tersedia

    untuk pemeriksaan imigrasi.c. Antri dengan teratur di loket yang

    telah ditentukan sambil me nun-jukkan paspor kepada petugas Imigrasi Arab Saudi, laki-laki ber-sama laki-laki dan perempuan ber-sama perempuan.

    30

  • d. Beberapa tahun terakhir pihak imigrasi Arab Saudi memberlakukan peng ambilan sidik jari dan foto untuk setiap jemaah haji.

    e. Pemeriksaan badan oleh Petugas Arab Saudi dalam kamar tertutup, antara laki-laki dan perempuan ter pisah, pemeriksaan bagi laki-laki oleh petugas laki-laki dan perempuan oleh petugas perem puan, tidak diperkenankan mem beri barang, uang dan apapun ke pada petugas tersebut.

    f. Mengambil koper masing-masing untuk diperiksa barang bawaannya oleh Petugas Bea Cukai Arab Saudi.

    g. Setelah selesai diperiksa dan diberi tanda, kemudian jemaah keluar gate dengan tertib.

    h. Barang bawaan diserahkan kepada petugas pengangkut barang (um mal) untuk diangkut dengan troli menuju bus sesuai dengan rom bongan.

    i. Kamar mandi pria dan wanita di sediakan secara terpisah, kamar mandi/WC bagi wanita ditandai dengan gambar kepala

    31

  • wanita ber jilbab, dan kamar mandi/WC bagi pria ditandai dengan gambar kepala laki-laki berjenggot, masuk keluar kamar mandi harus berpakaian yang menutup aurat. Jangan sampai ba rang-barang ketinggalan.

    j. Penggunaan kran dengan cara cu kup ditekan, air akan keluar dan oto matis akan berhenti sendiri.

    k. Jemaah haji yang melalui Ban dara AMAA Madinah, tidak di istirahatkan lebih dahulu di ruang khusus sehingga begitu keluar gate langsung naik bus untuk selanjutnya diberangkatkan ke pemon dokan Madinah.

    l. Meskipun regu/rombongan sudah terbentuk dari Tanah Air dan di harus kan menjaga keutuhannya di setiap tempat, namun karena kapasitas bus tidak sama, maka un tuk mengisi tempat duduk yang ada, regu dan rombongan dapat di pecah untuk sementara waktu se lama dalam perjalanan, dan se tiba nya di pemondokan anggota regu/rombongan yang terpisah da pat bersatu kembali.

    32

  • D. DI PEMONDOKAN1. Madinah

    a. Turun dari bus dengan teratur dan menempati pemondokan yang te lah ditentukan. Pemondokan di Ma dinah disediakan bagi jemaah ha ji untuk waktu 8 hari ditambah 12 jam guna memberi kesempatan me laksanakan shalat 40 waktu (arbain) di Masjid Nabawi dan zia rah. Pelaksanaan ziarah diatur wak tunya oleh majmuah dan Ketua Kloter pada hari ke-3 (tiga) setelah kedatangan.

    b. Penempatan jemaah haji di-lakukan oleh majmuah (group). Gedung yang ditempati jemaah haji se mua nya bertingkat, gedung yang bertingkat 4 ada yang menggunakan lift dan ada yang menggunakan tangga, sedang gedung yang le bih dari 4 tingkat menggunakan lift.

    33

  • Ka rena kapasitas lift terbatas ma ka peng-gunaannya perlu antri, di anjurkan bagi jemaah haji yang siknya kuat naik tangga supaya tidak berdesak-desakan, sebelum menggunakan lift pelajari terlebih dahulu penggunaannya dan berhati-hati.

    c. Jika naik atau turun dengan menggunakan tangga berjalan (eskalator) hati-hati agar pakaian tidak tersangkut.

    d. Penempatan jemaah di Pemon dokan sesuai dengan tasrih (pengesahan kapasitas dan kelayakan pemondokan yang ditetapkan oleh peme rintah Arab Saudi), sehingga masing-masing kamar bervariasi kapasitasnya berdasarkan tasrih tersebut.

    e. Selama di Madinah pelayanan yang diberikan oleh majmuah (group) antara lain pengaturan penempatan jemaah haji di kamar-kamar, penyediaan air di pemondokan, penye diaan tenaga angkut untuk me ng angkut barang-barang jemaah haji serta menyediakan pem bimbing (mursyid) dan bus untuk zia rah secara gratis.

    34

  • f. Ketua regu dan ketua rombongan membantu dalam penempatan kamar agar jemaah haji laki-laki dan perempuan terpisah.

    g. Waspada terhadap kemungkinan kehilangan uang dan barang ber harga baik di pemondokan maupun di mas jid/tempat lainnya, sebaik nya dititipkan di safety box pemondok an.

    h. Kamar tidur juga digunakan untuk menaruh koper, tas, dsb. di samping tempat untuk makan.

    i. Di pemondokan disediakan kamar mandi, untuk memakainya agar antri dan menjaga kebersihan serta kenyamanannya.

    j. Keluar masuk kamar mandi harus berpakaian yang menutup aurat, demikian pula ketika dalam kamar maupun keluar kamar.

    k. Perhatikan lokasi pemondokan tem pat tinggal, nama majmuah, nomor rumah dan wilayah dengan cara mengingat tanda-tanda yang mudah dikenal sebelum berangkat ke Masjid Nabawi, agar kembalinya tidak sesat jalan.

    35

  • l. Berangkat ke Masjid Nabawi di anjurkan secara beregu (berom bong an), dan sebelum berangkat hen daknya mematikan peralatan elek tronik, mengunci kopor, dan kamar.

    m. Jemaah perempuan yang sedang haid/sakit sebaiknya tinggal di pe mondokan dan ditemani mah ram/te mannya serta mengunci pin tu kamar.

    n. Selama di Madinah sebaiknya melaksanakan shalat fardhu berjamaah di Masjid Nabawi selama 40 (empat puluh) waktu (arbain) dan shalat sunat, serta berziarah ke makam Rasulullah Saw, dan dua sahabatnya (Abu Bakar Ra dan Umar Ra), serta berziarah di Baqi.

    o. Selama di Madinah hendaknya te tap menjaga kondisi kesehatan.

    p. Selama di Madinah mendapat ma kan 2 (dua) kali sehari, makan siang dan malam dalam bentuk box, pembagiannya diatur oleh Ketua Rombongan.

    q. Makan dan minumlah secara ter atur dengan memilih makanan yang bersih dan terlindungi dari pen cemar an.

    36

  • r. Gunakan pakaian yang tebal untuk mengurangi rasa dingin.

    s. Jangan sering mandi, cukup sekali sehari, dan paling banyak 2 (dua) kali sehari, serta jangan menggunakan sabun yang mengandung soda.

    t. Gunakan masker untuk mencegah masuknya debu dan kuman ke saluran pernafasan, ketika berada di luar masjid dan pemondokan.

    u. Jangan menerima tamu dalam ka mar karena akan mengganggu orang lain.

    v. Perhatikan rambu lalu lintas, tengoklah ke kanan atau ke kiri apa-bila akan menyeberang jalan.

    w. Waspada dan hati-hati dengan uang dan barang berharga yang di bawa selama berada di Masjid Na bawi dan tempat yang berdesak-desak an, seperti di Raudhah.

    x. Setelah hari ke-2 atau ke-3 ke datangan, bagi yang sehat hen daklah berziarah ke Ja bal Uhud, Masjid Qiblatain, Mas jid Qu-ba, Masjid Khamsah yang dikoor di na si kan oleh majmuah, tanpa dipungut biaya.

    37

  • y. Mengikuti ceramah/bimbingan yang diatur oleh Ketua Kloter (TPHI) dan TPIHI.

    z. Setelah selesai melaksanakan sha-lat 40 waktu (arbain), jemaah haji siap berangkat ke Makkah untuk melaksanakan umrah atau haji.

    aa. Jemaah haji yang akan pulang ke Tanah Air hendaknya koper sudah disiapkan untuk ditimbang maksimal 32 kg / jemaah. Kelebih an barang bawaan dapat dikargokan atas biaya masing-masing jemaah.

    ab. Jemaah haji yang akan me ninggal-kan pemondokan menuju Makkah, hendaknya mem per ha ti kan koper, tas tentengan dan ba rang-barang berharga agar tidak tertinggal.

    ac. Menaiki bus dengan teratur.ad. Berangkat dari pemondokan de ngan

    berpakaian ihram menuju Miqat Bir Ali untuk berniat ihram umrah atau haji, bagi laki-laki hen daknya sudah tidak memakai pakaian dalam.

    38

  • ae. Saat di Bir Ali, hendaknya memper-hatikan nama syarikat (perusahaan bus) dan nomor bus serta menjaga uang dan barang berharga ketika di kamar mandi dan masjid.

    af. Selama perjalanan ke Makkah hen-daklah memperbanyak talbiyah.

    ag. Jemaah haji yang pulang ke Tanah Air baik melalui bandara AMAA Madinah maupun bandara KAIA Jeddah dilarang membawa tas tentengan lebih dari satu, ben-da-benda tajam, barang yang mu-dah meledak, dan juga tidak di per-kenankan membawa air zam zam ka rena sudah disiapkan di Tanah Air (debarkasi).

    ah. Barang-barang berharga seperti handphone, uang, emas, dan lain-lain hendaknya disimpan di tas ten tengan yang dibagikan dari penerbangan.

    2. Makkaha. Setibanya di Mekkah ketua

    rombong an turun dari bus untuk meng ambil kunci kamar jemaah.

    39

  • b. Jemaah haji turun dari bus de ngan teratur dan menempati pe mon dokan, dipandu oleh petugas mak tab dan dibantu PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi.

    c. Pemondokan di Makkah disedia kan bagi jemaah haji untuk kurang lebih 28 hari berdasarkan hasil qurah (undian) di Tanah Air.

    d. Penempatan jemaah di pemon dokan sesuai dengan tasrih (pengesahan kapasitas dan kelayakan pemondokan yang ditetapkan oleh Peme rintah Arab Saudi), sehingga masing-masing kamar bervariasi kapasitasnya berdasarkan tasrih tersebut.

    e. Ketua regu dan ketua rombongan membantu dalam penempatan kamar agar jemaah haji laki-laki dan perempuan terpisah.

    f. Gedung yang ditempati jemaah haji semuanya bertingkat, gedung yang bertingkat 4 ada yang meng gunakan lift dan ada yang meng gunakan tangga. Sedang gedung yang lebih 4 tingkat menggunakan lift. Karena kapasitas lift terbatas, ma ka penggunaannya perlu antri,

    40

  • di anjurkan bagi jemaah haji yang siknya kuat naik tangga supaya tidak berdesak-desakan, sebelum menggunakan lift pelajari terlebih dahulu penggunaannya dan ber hati-hati. Bagi gedung yang ber-ka pasitas lebih dari 250 orang harus ada tangga darurat.

    g. Berhati-hati saat naik atau turun dengan tangga berjalan (eskalator) agar pakaian tidak tersangkut.

    h. Jangan memaksakan ziarah apabila kondisi kesehatan tidak memungkinkan.

    i. Pemondokan jemaah yang ber ada pada jarak lebih dari 2.000 meter di sediakan transportasi dari pemondokan ke Masjidil Ha ram tanpa dipungut biaya. Peng-angkutan dan penjemputannya diatur oleh petugas PPIH Arab Saudi.

    j. Apabila keluar dari pemondokan harus selalu waspada terhadap kemungkinan adanya bahaya kecelakaan lalu lintas dan keamanan barang-barang bawaan termasuk uang.

    k. Penempatan jemaah di pemondokan sesuai tasrih (surat ijin tentang kelayakan

    41

  • pemondokan dan jumlah kapasitas yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi).

    l. Setiap kloter diusahakan menjadi satu rumah, namun ada juga kloter yang terpecah, hal ini disebabkan kapasitas rumah tidak sama.

    m. Kondisi kota Makkah berbukit-bukit sehingga gedung yang disewa banyak yang mendaki. Keadaan gedung tidak semuanya sama de mikian pula jarak dari Masjidil Haram.

    n. Selama di Makkah jemaah haji diurus oleh maktab dan setiap maktab menampung kurang le bih 2.500 3.000 jemaah haji. Pela yanan yang diberikan antara lain pengurusan administrasi, penem patan di kamar-kamar pada saat tiba, penyediaan air, penyediaan ha ris (penjaga gedung), tenaga angkut untuk mengangkut barang-ba rang, pengurusan jemaah haji ter sesat jalan, sakit, dan wafat, serta bimbingan ibadah.

    o. Setelah seluruh jemaah haji satu kloter menempati kamar-kamar dan istirahat cukup, baru melaksanakan thawaf dan

    42

  • sai se cara beregu/berombongan di pan du oleh muthawwif/mursyid yang disediakan oleh maktab dikoor dinasikan oleh Ketua Kloter.

    p. Kamar tidur jemaah juga digunakan untuk menaruh koper, tas dan sebagainya.

    q. Air untuk wudhu, mandi, dan mencuci harus digunakan secara hemat.

    r. Menjemur pakaian di tempat yang telah disediakan dan jangan di lorong.

    s. Selama di Makkah, jemaah tidak memperoleh layanan katering. Gunakanlah biaya hidup (living cost) sebesar SR 1.500,- yang diterima di Asrama Haji untuk kebutuhan makan dan minum. Apabila jemaah haji memerlukan berbagai kebutuhan sehari-hari seperti: beras, gula pasir, mie instan, sayur-mayur, minyak goreng, minyak tanah, kompor, dan se ba gai nya, tersedia di toko-toko, kios atau warung/restoran di sekitar pemondokan.

    t. Makan dan minumlah secara teratur dengan memilih ma kanan yang bersih, bergizi, dan ter lindungi dari pen-cemaran.

    u. Gunakan masker untuk mencegah masuknya debu dan kuman ke saluran

    43

  • pernafasan ketika berada di luar masjid dan pemondokan.

    v. Jangan menerima tamu dalam kamar karena akan mengganggu yang lain.

    w. Jangan meninggalkan pemondokan berhari-hari karena mengunjungi keluarga.

    x. Tidak diperkenankan merokok di tempat-tempat yang dilarang seperti di dekat Masjidil Haram dan sekitarnya. Untuk mencegah kebakaran apabila merokok buanglah puntung rokok pada tempatnya, dan jangan memasak di kamar tidur.

    y. Untuk menghindari tersesat jalan agar memperhatikan letak pemondokan yang ditempati, nomor mak tab, dan nomor rumah sebelum be rangkat ke Masjidil Haram. Se tiap gedung di Makkah dipasang sti ker dan neon box merah putih ber tulis kan tahun dan nomor rumah.

    z. Mengikuti kegiatan bimbingan ibadah di pemondokan yang di atur oleh petugas kloter.

    aa. Apabila pergi ke Masjidil Haram

    44

  • sebaiknya secara berombongan/beregu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebelum berangkat hendaknya mematikan lampu, AC, kompor gas, mengunci koper, dan kamar.

    ab. Perhatikan rambu lalu lintas dan tengoklah ke kanan dan ke kiri apabila akan menyeberang jalan.

    ac. Jemaah perempuan yang sedang haid/sakit sebaiknya tinggal di pemondokan ditemani oleh mah ram atau temannya yang bisa di per caya dan mengunci kamar.

    ad. Di sekitar Masjidil Haram disediakan kamar mandi/WC yang cukup banyak. Jemaah haji agar dapat memanfaatkan kamar mandi baik untuk mandi maupun wudhu.

    ae. Jangan memaksakan untuk men cium Hajar Aswad dengan cara ber desak-desakan laki-laki dan pe rempuan, apalagi harus membayar kepada seseorang.

    af. Waspada terhadap kemungkinan kehilangan uang dan barang bawaan di tempat yang berdesak-desakan seperti

    45

  • SUASANA JEMAAH HAJIDI PEMONDOKAN

    46

  • SUASANA JEMAAH HAJIDI PEMONDOKAN

    47

  • waktu thawaf, dan sai, sebaiknya uang dititipkan pada safety box yang ada di Maktab.

    ag. Jemaah yang akan membayar dam dianjurkan mela lui bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Arab Saudi (Bank Al Rajhi/Bank Pembangunan Islam).

    ah. Jemaah yang akan melaksanakan tarwiyah, agar melapor kepada ketua kloter dan melakukan koordinasi dengan pihak sektor dan maktab.

    ai. Tanggal 8 Dzulhijjah berangkat ke Padang Arafat untuk melaksanakan wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah dan bagi yang berhaji tamattu hendaklah berniat ihram haji dari pemondokan.

    aj. Jemaah haji yang sakit/udzur, keberangkatan ke Padang Arafat diatur tersendiri dengan safari wukuf sedangkan yang dirawat di Ru mah Sakit Arab Saudi (RSAS) diatur sendiri oleh pihak rumah sakit yang bersangkutan.

    ak. Jemaah haji yang sakit keras (dirawat di ICU) dan tidak memungkinkan secara medis untuk wukuf di Arafat, hajinya dibadalkan oleh petugas haji

    al. Keberangkatan jemaah ke Padang Arafat

    48

  • menaiki bus yang telah disiapkan oleh maktab, dan diatur dengan sistem taraddudi (2 trip), jika bus yang disediakan belum mencukupi, hendaknya bersabar menunggu bus berikutnya.

    am. Disunatkan membaca talbiyah selama perjalanan ke Padang Arafat.

    an. Saat akan meninggalkan pemondokan menuju Jeddah/Madinah, hendaklah berhati-hati dengan barang bawaan jangan sam pai tertinggal, maksimal barang ba waan 32 kg dan 1 (satu) tas ten tengan per jemaah. Kelebihan barang bawaan dapat dikargokan atas biaya masing-masing jemaah.

    E. DI ARMINA1. Padang Arafat

    a. Turun dari bus dan memasuki kemah.

    b. Menempati kemah yang telah di sediakan oleh maktab, dilengkapi dengan alas tidur berupa hambal tanpa bantal.

    49

  • c. Selama di Padang Arafat jemaah haji diurus oleh maktab. Pelayanan yang diberikan antara lain penempatan jemaah di tenda pa da saat tiba, pengurusan angkut an ke Mina dan pengurusan jemaah haji tersesat jalan, sakit, dan wafat, serta bimbingan ibadah.

    d. Selama di Padang Arafat jemaah mendapat konsumsi 4 (empat) kali makan. Dianjurkan kepada jemaah tetap mengutamakan dan memperbanyak ibadah, berdoa, dan berdzikir.

    e. Fasilitas kamar mandi/WC sangat terbatas, maka penggunaannya per lu antri dan sabar.

    f. Keluar masuk kamar mandi harus berpakaian yang menutup aurat.

    g. Sambil menunggu saat wukuf, ikutilah ceramah yang disampaikan oleh petugas Kloter.

    h. Apabila ada permasalahan me ngenai ibadah dan kesehatan haji hen daklah menghubungi petugas Kloter.

    i. Untuk menghindari terjadinya kebaka-

    50

  • ran dilarang menyalakan api atau membuang puntung rokok di sembarang tempat.

    j. Agar kondisi sik tetap prima se lama di Padang Arafat, jagalah ke sehatan, makan, dan minum yang cukup.

    k. Jangan memaksakan diri ke Jabal Rahmah dan atau memaksakan wukuf di luar kemah.

    l. Apabila merasa sakit segera meng-hubungi dokter kloter atau mela porkan ke petugas kloter.

    m. Selama di Padang Arafat jemaah haji sebaiknya tetap berada di kemah.

    n. Pengangkutan jemaah haji dari Padang Arafat ke Muzdalifah dan dari Muzdalifah ke Mina dengan sistem angkutan taraddudi, yaitu sistem angkutan shuttle, di mana armada angkutan secara berke lom pok menjemput jemaah dari perkemahan sampai ke tempat tujuan dan berputar kembali menjemput jemaah lain, yang diatur oleh sebuah lembaga pengendali pada pos pusat di terminal Mu hassir (antara Padang Arafat dan Muzdalifah). Armada tersebut ber putar

    51

  • terus menerus sampai jemaah haji terangkut.

    2. Muzdalifah a. Penempatan jemaah haji di areal

    Mabit Muzdalifah terbagi 2 (dua), yaitu sebagian besar berada dalam areal terbuka yang dipagar dengan besi dan sebagian lagi langsung ke kemah Muzdalifah di luar pagar.

    b. Turun dari bus dengan teratur dan memasuki ke tempat mabit sesuai dengan nomor maktab.

    c. Jemaah haji hendaknya menempati tempat yang telah disediakan secara teratur dan menjaga keutuhan regu dan rombongan (kloter).

    d. Selama mabit di Muzdalifah upayakan kain ihram menutup badan.

    e. Hendaklah tetap menjaga kesehatan dengan makanan dan minuman paket makanan yang dibagikan di Arafat.

    f. Lewat tengah malam jemaah haji berangkat ke Mina.

    g. Di Muzdalifah, jemaah haji

    52

  • mendapat pelayanan, informasi dan pe nyuluhan mabit melalui pe-tugas kloter dan petugas Satgas Muz dalifah yang menempati pos Muzdalifah.

    h. Menaiki bus melalui pintu ke luar dengan nomor maktab yang sama.

    3. Mina a. Perkemahan di Mina ditentukan

    oleh pemerintah Arab Saudi dan disediakan bagi jemaah haji untuk me laksanakan mabit. Kemah yang di sediakan berupa tenda besar dilengkapi alat pendingin udara dan tahan api, setiap tendanya dilengkapi alas tidur berupa karpet tanpa bantal.

    b. Jemaah haji berada di kemah Mina sejak tanggal 10 s.d. 13 Dzulhijjah, bagi yang melaksanakan nafar awal meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah setelah melontar 3 jamarat.

    c. Selama di Mina jemaah haji diurus oleh maktab. Pelayanan yang diberikan antara lain: penempatan jemaah di tenda,

    53

  • pengurusan jemaah haji tersesat jalan, sakit, dan wafat, serta bimbingan ibadah dan pengurusan pemberangkatan ke Makkah. Dan selama di Mina mendapat pelayanan katering sebanyak 11 (sebelas) kali makan dengan menu Indonesia, jemaah antri secara berombongan dan mengambil sesuai haknya.

    d. Selama di Mina jemaah dilarang mencorat-coret/menggambar pada tenda, batu, dinding jamarat, dan lain-lain.

    e. Fasilitas kamar mandi/WC sangat terbatas, maka perlu antri untuk menggunakannya.

    f. Keluar masuk kamar mandi ha rus berpakaian yang sopan dan me nutup aurat.

    g. Selama jemaah haji di Mina dianjurkan banyak istirahat dan dzikir serta tetap menjaga kesehatan sambil melaksanakan ibadah mabit dan melontar sesuai dengan ketentuan manasik.

    h. Melontar jamrah secara beregu atau berombongan.

    i. Bagi jemaah haji yang sakit/udzur termasuk jemaah yang dirawat di

    54

  • rumah sakit, melontar jamrahnya dapat dibadalkan/diwakilkan oleh teman satu regu/rombongannya.

    j. Patuhi jadwal melontar dan ja ngan melontar pada waktu padat walau pun afdhol/utama.

    k. Setelah selesai melontar segera kembali ke kemah.

    l. Tetap menjaga kesehatan dengan cara beristirahat, makan, dan minum yang cukup.

    m. Pelayanan jemaah haji di Arafat, Muzdalifah dan Mina (Armina) disiapkan fasilitas pelayanan dikoordi nasikan oleh sebuah organisasi khusus yang disebut Satuan Ope rasional Arafat, Muzdalifah, Mina (Satop Armina). Satop Armina di bagi menjadi 3 (tiga) Satuan Tugas (Satgas) sesuai dengan tempat ker ja nya, yaitu Satgas Arafat, Sat gas Muzdalifah, dan Satgas Mi na. Pada masing-masing satgas mem punyai pos pelayanan yang ter diri dari pos komando, pos pe la yanan, dan pos pembantu pada masing-masing kemah (Maktab). Setiap pos memiliki jenis tugas yang sa ma yaitu memberikan pe la yanan umum, kesehatan, dan ibadah.

    55

  • F. KEGIATAN SETELAH ARMINA 1. Jemaah haji gelombang I di berang-

    katkan dari Makkah menuju Jeddah langsung ke bandara internasional King Abdul Aziz tanpa melalui Hotel Transito.

    2. Jemaah haji gelombang II diberangkatkan dari Makkah ke Madinah untuk melaksanakan shalat sunat arbain dan berziarah ke Masjid Nabawi dan tempat-tempat bersejarah lainnya.

    3. Proses pemulangan jemaah haji gelombang II ada yang melalui bandara internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah dan ada yang melalui bandara internasional King Abdul Aziz Jeddah.

    4. Jemaah haji gelombang II yang pemulangannya melalui Jeddah, diistirahatkan di Hotel Transito 24 jam. Pelayanan yang diberikan berupa akomodasi, konsumsi, dan transportasi.

    56

  • 5. Ketentuan barang yang boleh dibawa hanya satu koper beratnya 32 kg dan satu tas tentengan, selebihnya ha rus dikargokan dengan biaya ditang gung sendiri oleh jemaah yang ber sangkutan.

    6. Delapan jam sebelum berangkat ke bandara Ketua Kloter dibantu Ketua Regu/Rom bongan membagikan paspor dan boarding pass kepada jemaah haji. Sedangkan yang pulang dari Madinah paspor dan boarding pass dibagikan di bus pada saat hendak berangkat ke bandara AMAA Madinah.

    7. Ketika akan meninggalkan Hotel Tran-sito menuju bandara KAAIA Jeddah, perhatikan barang bawaannya jangan sampai tertinggal, jangan membawa benda tajam dan barang yang mudah meledak.

    G. DI BANDAR UDARA ARAB SAUDI (KEPULANGAN) 1. Jemaah haji yang kepulangannya ke

    Tanah Air melalui Jeddah maupun

    57

  • Madinah, setibanya di bandara jemaah haji istirahat di tempat yang telah disediakan.

    2. Tiga jam sebelum pesawat be-rangkat, jemaah haji akan di per -silahkan masuk ke dalam gate/pintu yang ditentukan dan an tri secara ter-tib dengan menyiapkan pas por un tuk pemeriksaan oleh pe tu gas Imi gra si Arab Saudi, dan pe me rik sa an boar-ding pass oleh petugas pe ner bang an.

    3. Pihak penerbangan baik dari Garuda maupun Saudia akan membagikan air Zamzam sebanyak 5 liter tiap orang di pelabuhan Debarkasi (Indonesia).

    4. Naik pesawat dengan tertib sesuai dengan petunjuk awak kabin dan sebelum naik pesawat, periksalah barang bawaan masing-masing jangan sam pai tertinggal.

    H. DI BANDAR UDARA DEBARKASI (DI TANAH AIR) 1. Pesawat udara mendarat di Bandara

    Debarkasi.

    58

  • 2. Sebelum jemaah haji turun, PPIH Embarkasi setempat menyambut di dalam pesawat dengan ucapan sela mat datang serta memberi petunjuk-petunjuk yang diperlukan.

    3. Memeriksakan paspor kepada Petugas Imigrasi dan buku kesehatan kepada Petugas Kesehatan.

    4. Petugas Kesehatan akan menstempel Kartu Kewaspadaan Kesehatan jemaah Haji (K3JH) yang terdapat pada buku kesehatan.

    5. Apabila ada jemaah haji sakit, dapat menghubungi petugas kesehatan/dokter yang selalu siap melayani jemaah haji di terminal debarkasi ataupun Asrama Haji Debarkasi.

    6. Jemaah haji yang sakit hendaknya dirujuk ke rumah sakit yang telah di-tun juk. Biaya perawatan selama 7 hari (1 minggu) ditanggung oleh pemerintah, kecuali biaya scaning dan operasi ha rus ditanggung sendiri.

    7. Seluruh jemaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Suci mendapat polis/tanggungan

    59

  • asuransi jiwa, terhitung mulai dari embarkasi sampai kembali ke Tanah Air (debarkasi).

    8. Jemaah haji menaiki bus yang sudah disiapkan menuju ke Asrama Haji Debarkasi atau dari Bandara langsung ke rumah masing-masing.

    9. Barang bawaan jemaah haji akan diterima di Asrama Haji Debarkasi dan bagi yang langsung pulang di terima di Bandara.

    I. DI ASRAMA HAJI1. Jemaah haji yang transit di Asrama

    Haji, barang bawaannya/kopernya di ambil di Asrama Haji.

    2. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan agar jemaah haji selalu men jaga barang bawaannya.

    3. Bila jemaah haji tidak menemukan barang bawaannya, harap melaporkan ke petugas penerbangan atau petugas barang tertinggal (barter).

    4. Jemaah haji yang dijemput dapat langsung pulang ke rumah masing-

    60

  • masing, dan bagi yang transit disediakan penginapan di Asrama Haji Debarkasi.

    5. Jemaah haji yang transit diurus oleh petugas daerah yang bersangkutan di Asrama Haji Debarkasi.

    6. Biaya konsumsi selama transit ditanggung oleh jemaah haji.

    J. DI KAMPUNG HALAMAN 1. Sebelum sampai di rumah dianjurkan

    shalat 2 rakaat dan sujud syukur di masjid/mushalla terdekat dengan rumah.

    2. Sesampainya di daerah asal, bila ada jemaah haji yang sakit dalam waktu 14 hari sejak kedatangan, segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit se tem pat.

    3. Bila dalam waktu 14 hari jemaah haji tidak sakit, maka K3JH agar dikirimkan ke puskesmas/dinas kesehatan kabu-paten/kota setempat.

    4. Dianjurkan sebelum masuk ke rumah

    61

  • terlebih dahulu agar memintakan ampun dan mendoakan orang-orang yang ikut menjemput dan menyambut, karena doa orang yang baru melak sanakan ibadah haji dikabulkan oleh Allah Swt.

    5. Setelah melaksanakan ibadah haji agar meningkatkan iman, taqwa dan kepedulian sosialnya serta bergabung dengan IPHI yang ada pada masing-masing daerah.

    62

  • BAB IIIKETENTUAN DAN HIKMAH

    HAJI / UMRAH

    A. UMRAH1. Pengertian Umrah Umrah ialah berkunjung ke Baitullah

    untuk melakukan thawaf, sai, dan bercukur demi mengharap ridha Allah Swt.

    2. Hukum Umrah Hukum umrah wajib sekali seumur

    hidup. Umrah dilakukan dengan niat berihram dari miqat, kemudian thawaf, sai, dan diakhiri dengan memotong rambut/bercukur (tahallul umrah) dan dilaksanakan dengan berurutan (tertib). Umrah terbagi menjadi 2 (dua), umrah wajib dan umrah sunat.a. Umrah wajib

    1). Umrah yang pertama kali dilaksanakan disebut juga umratul Islam.

    63

  • 2). Umrah yang dilaksanakan karena nazar.

    b. Umrah sunat ialah umrah yang dilaksanakan setelah umrah wajib baik yang kedua kali dan seterusnya dan bukan karena nazar.

    3. Waktu Mengerjakan Umrah Umrah dapat dilaksanakan kapan

    saja, kecuali ada beberapa waktu yang dimakruhkan melaksanakan umrah ba gi jemaah haji, yaitu pada saat jemaah haji wukuf di Padang Arafat pada hari Arafah, hari Nahr (10 Dzulhijjah) dan hari-hari Tasyriq.

    4. Syarat, Rukun dan Wajib umraha. Syarat Umrah

    1). Islam2). Baligh (dewasa)3). Aqil (berakal sehat)4). Merdeka (bukan hamba sahaya)5). Istithaah (mampu) Bila tidak terpenuhi syarat

    ini, maka gugurlah kewajiban umrah seseorang.

    64

  • b. Rukun umrah1). Ihram (niat)2). Thawaf 3). Sai4). Cukur5). Tertib (melaksanakan ketentuan

    manasik sesuai aturan yang ada). Rukun umrah tidak dapat ditinggalkan.

    Bila tidak terpenuhi, maka umrahnya tidak sah.

    c. Wajib umrah ialah berihram dari Miqat. Apabila dilanggar maka ibadah umrahnya tetap sah tetapi harus membayar dam.

    d. Miqat makani untuk umrah bagi jemaah haji:1). Jemaah haji yang tiba di Madinah

    gelombang I adalah di Bir Ali (Dzulhulaifah).

    2) Jemaah haji gelombang II adalah di atas Yalamlam/Bandar Udara King Abdul Aziz Jeddah.

    3) Jemaah haji yang sudah berada di Makkah ialah : Jiranah, Tanim, Hudaibiyah, dan tanah halal lainnya.

    65

  • e. Tahallul Umrah Tahallul umrah adalah keadaan

    seseorang yang telah dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berihram umrah ditandai dengan mencukur rambut.

    5. Hikmah Umrah Sebagaimana yang telah dijelaskan

    terdahulu bahwa ibadah umrah merupa-kan kewajiban tersendiri yang dibebankan kepada setiap Umat Islam yang mampu (isthithaah).

    Adapun hikmah yang dapat diraih dalam pelaksanaan umrah ini adalah ridho Allah Swt. dan ampunan-Nya sebagaimana di dalam sabda Rasulullah Saw.:

    66

  • Artinya: Dari Abu Hurairah, Rasulullah

    Saw. bersabda: Antara satu ibadah umrah dengan umrah yang lain merupakan penghapus dosa dari dosa dan kesalahan yang diperbuat di antaranya. (Mutafaq Alaih).

    B. HAJI1. Pengertian Haji

    Haji adalah berkunjung ke Baitullah (Kabah) untuk melakukan beberapa amalan antara lain: wukuf, mabit, thawaf, sai, dan amalan lainnya pada masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah Swt. dan mengharapkan ridha-Nya.

    2. Hukum Haji Ibadah haji diwajibkan bagi kaum

    muslimin yang telah mencukupi syarat-syaratnya. Ibadah haji diwajibkan hanya sekali seumur hidup. Selanjutnya baik yang kedua atau seterusnya Hukumnya sunat. Akan tetapi bagi mereka yang bernazar haji menjadi wajib melaksanakannya.

    67

  • 3. Waktu Mengerjakan Haji Ibadah haji dilaksanakan pada bulan

    haji (Dzulhijjah), yaitu pada saat jemaah haji wukuf di Padang Arafat pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), hari Nahr (10 Dzulhijjah) dan hari-hari Tasyriq (11 s.d. 13 Dzulhijjah).

    Hikmah Miqat Zamani dan Miqat Makani

    Miqat Zamani adalah ketentuan waktu untuk melaksanakan ibadah haji, sedangkan Miqat Makani adalah ketentuan tempat di mana seseorang harus memulai niat haji atau umrah. Kedua miqat tersebut mengisyaratkan bahwa haji mengandung nilai ibadah yang besar, dan perlunya memperhatikan waktu dan tempat dalam melaksanakan ibadah haji. Seseorang yang akan ber hasil memiliki nilai kemuliaan dalam ibadah hajinya manakala dia dapat mem perhatikan ketentuan waktu dan tempat, kapan dan di mana amalan ibadah haji yang rukun dan wajib dapat dimulai dan diakhiri.

    68

  • 4. Syarat, Rukun dan Wajib Hajia. Syarat Haji adalah:

    1). Islam2). Baligh (dewasa)3). Aqil (berakal sehat)4). Merdeka (bukan hamba sahaya) 5). Istithaah (mampu) Istithaah artinya mampu, yaitu

    mampu melaksanakan ibadah haji ditinjau dari segi:a). Jasmani: Sehat dan kuat, agar tidak

    sulit melaksanakan ibadah haji.

    b). Rohani:(1) Mengetahui dan me-

    ma hami manasik haji.(2) Berakal sehat dan me-

    miliki kesiapan mental untuk melaksanakan iba dah haji dengan per jalanan yang jauh.

    69

  • c). Ekonomi:(1) Mampu membayar Biaya

    Penye lenggaraan Iba dah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh pemerintah yang berasal dari usaha/harta yang halal.

    (2) BPIH bukan berasal da ri satu-satunya sumber ke hidupan yang apabila di jual menyebabkan ke mudaratan bagi diri dan keluarganya.

    (3) Memiliki biaya hidup bagi keluarga yang di tinggalkan.

    d). Keamanan:(1) Aman dalam perjalanan dan

    pelaksanaan ibadah haji.(2) Aman bagi keluarga dan harta

    benda serta tugas dan tanggung jawab yang ditinggalkan.

    (3) Tidak terhalang seperti pence-kalan/mendapat kesempatan atau izin per jalanan haji termasuk mendapatkan kuota tahun berjalan.

    70

  • b. Rukun haji ialah rangkaian amal an yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan yang lain, walaupun dengan dam. Jika ditinggalkan maka tidak sah hajinya. Rukun haji adalah:1). Ihram (niat)2). Wukuf di Arafat3). Thawaf ifadhah4). Sai5). Cukur6). Tertib

    c. Wajib haji ialah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, bila tidak dikerjakan sah hajinya akan tetapi harus membayar dam; berdosa jika sengaja meninggalkan dengan tidak ada uzur syari. Wajib haji adalah:1) Ihram, yakni niat berhaji dari Miqat2) Mabit di Muzdalifah3) Mabit di Mina4) Melontar Jamrah Ula, Wustha dan

    Aqabah.5) Thawaf wada (bagi yang akan

    meninggalkan Makkah).

    71

  • 5. Hikmah Haji Ibadah haji sebagai salah satu rukun

    Islam yang merupakan penutup dan penyempurna dari keislaman seseorang di hadapan tuhannya. Hikmah ibadah haji ini sangat banyak sekali yang dapat diperoleh oleh orang-orang yang melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tata urutan rukun dan wajib haji yang dilaksanakannya. Hikmah tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya, namun secara umum hikmah haji dapat membebaskan seseorang dari dosa-dosa yang pernah di perbuatnya sehingga kembali ke trah kesuciannya sebagaimana ia waktu dilahirkan dari rahim ibunya, sesuai sabda Rasulullah Saw.:

    72

  • Artinya: Barang siapa yang melaksanakan haji

    karena Allah dengan tidak berbuat rafats (kata-kata kotor) dan tidak berbuat fusuk (durhaka), maka ia kembali suci seperti bayi yang baru dilahirkan dari kandungan ibunya (tanpa dosa). (HR. Bukhari dan Muslim).

    Kesucian ke trahan sebagaimana disebutkan dalam hadits tersebut akan menghantarkan seseorang kepada kenikmatan surga sesuai yang disabdakan Rasulullah Saw.

    Artinya: Haji yang mabrur tiada imbalan yang

    setara kecuali surga. (HR. Mutafaq Alaih).

    73

  • C. PELAKSANAAN MANASIK HAJI DAN UMRAH1. Haji tamattu Haji dengan cara tamattu ialah

    mengerjakan umrah terlebih dahulu, baru me nger jakan haji. Cara ini wajib membayar dam. a. Pelaksanaan Umrah Pelaksanaan ihram umrah

    dengan mengambil miqat di Bir Ali Madinah bagi jemaah haji gelombang I dan di atas Yalamlam / di Bandar Udara King Abdul Aziz Internasional Jeddah bagi jemaah haji gelombang II dengan urutan sebagai berikut :1). Bersuci dengan mandi dan

    berwudhu. Hikmah disunatkan mandi

    sebelum niat (ihram), mengisyaratkan bahwa

    74

  • seseorang yang dipanggil Allah Swt. untuk datang ke Baitullah seyogyanya dalam keadaan yang sempurna yaitu bersih badannya, hatinya, dan lisannya dari kotoran yang melekat, baik lahiriyah maupun batiniyah.

    2). Berpakaian Ihram, jika keadaan me-mungkinkan melaksanakan sha lat sunat ihram.

    Hikmah disyariatkan melepas pakaian, hanya memakai pakaian ihram, hal ini menggambarkan keadaan orang yang meninggal, yang harus melepaskan urusan dunia hanya dengan berpakaian kain kafan. Ketika Nabi Musa As. munajat kepada Allah Swt., dia diperintahkan untuk melepaskan pakaiannya (kedua sandalnya) sebagai lambang pakaian dunia. Allah Swt. ber rman:

    75

  • Artinya: Sesungguhnya aku Tuhanmu, maka

    tinggalkanlah kedua terompahmu, sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. (QS. Toha: 12).

    Demikian pula orang yang melaksanakan haji, di mana ia datang di atas bumi yang bersih dan suci, harus melepaskan kebiasaan yang kurang baik untuk mengagungkan kebesaran Allah Swt.

    3). Niat dengan mengucapkan:

    Artinya: Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk

    berumrah. Atau,

    Artinya: Aku niat umrah dengan berihram karena

    Allah Taala.

    76

  • 4). Setelah niat umrah dan selama dalam perjalanan menuju Makkah, di anjurkan membaca talbiyah, shalawat, dan doa sampai hendak me mulai thawaf.

    Talbiyah, shalawat, dan doa.a). Talbiyah

    Artinya: Aku datang memenuhi panggil an-

    Mu Ya Allah, aku datang me menuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi pang gil an-Mu. Sesungguhnya segala puji, kemuliaan dan segenap ke kua sa an adalah milik-Mu. Ti dak ada sekutu bagi-Mu.

    77

  • Contoh berpakaian ihram untuk laki-laki hanya pada waktu thawaf

    78

  • Contoh berpakaian ihram untuk laki-laki di luar waktu thawaf

    79

  • Contoh berpakaian ihram untuk perempuan

    80

  • Contoh berpakaian ihram untuk perempuan

    81

  • b). Shalawat

    Artinya: Ya Allah limpahkan rahmat dan

    salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.

    c). Doa Setelah Shalawat

    Artinya: Ya Allah, sesungguhnya kami me mohon

    keridhaan-Mu dan sur ga-Mu, kami berlindung ke pada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.

    82

  • d) Hikmah Disyariatkan Talbiyah Talbiyah adalah jawaban atas panggilan

    Allah Swt. untuk melaksanakan haji yang diucapkan ketika memasuki ihram haji atau umrah. Seseorang yang mengucapkan talbiyah harus didahului dengan sikap yang tulus/ikhlas, ongkos atau biaya hajinya/umrahnya diperoleh dari harta yang halal, hatinya bersih dari sifat riya, sombong, dan ingin dipuji. Tunjukkan perasaan khudhu (merendahkan diri) kepada Allah Swt. untuk menyaksikan keagungan dan kebesaran-Nya. Rasulullah Saw. bersabda:

    83

  • Artinya: Ketika seorang yang akan berhaji keluar

    dari rumah dengan nafakah (ong kos haji) yang baik (halal) kemudian dia meletakkan kakinya di atas kendaraan lalu mengucapkan Aku sambut panggilan-Mu ya Allah, aku sambut panggilan-Mu, akan ada seseorang yang memanggil dari langit, Aku sambut panggilanmu dan kebahagiaan yang tiada tara untukmu, bekalmu dari yang halal dan kendaraanmu halal, hajimu mabrur tidak tercampur dengan dosa. Dan apabila seorang yang akan berhaji keluar dari rumah dengan

    84

  • bekal yang haram maka ketika dia naik kendaraan lalu mengucapkan Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah tiba-tiba terdengar suara dari langit tidak, aku tidak menyambut panggilanmu dan engkau tidak mendapatkan kebahagiaan, bekalmu dari harta yang haram dan nafkahmu haram, haji mu, tidak mabrur. (HR Al-Tabarani).

    5). Masuk Makkah dan berdoa.6). Masuk Masjidil Haram melalui pintu

    yang mana saja dan berdoa.7). Melihat Kabah dan berdoa.8). Ketika melintas di Maqam Ibrahim waktu

    hendak mulai thawaf disunatkan berdoa.9). Thawaf

    a). Syarat sah thawaf:(1) Suci dari hadats dan najis.(2) Menutup aurat. (3) Berada di dalam Masjidil Haram(4) Memulai dari Hajar Aswad. (5) Kabah berada di sebelah kiri.

    85

  • (6) Di luar Kabah (tidak di dalam Hijir Ismail).

    (7) Mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali putaran.

    (8) Niat tersendiri, kalau thawafnya itu berdiri sendiri, tidak terkait dengan haji dan umrah

    b). Tempat mulai thawaf adalah searah Hajar Aswad. Bila tidak mungkin mencium Hajar Aswad cukup dengan mengangkat ta ngan ke arah Hajar Aswad dan mengecupnya.

    Pada saat memulai thawaf putaran pertama mengangkat tangan ke arah Hajar Aswad dan disunatkan menghadap Kabah dengan sepenuh badan, apa bila tidak mungkin, cukup de ngan menghadapkan sedikit badan ke Kabah. Pada thawaf putaran kedua dan seterusnya cukup dengan menghadapkan muka ke arah Hajar Aswad dengan mengangkat tangan dan mengecupnya sambil mengucapkan:

    86

  • Artinya: Dengan nama Allah dan Allah Maha

    Besar.c). Pelaksanaan thawaf sebanyak 7 (tujuh)

    kali putaran mengelilingi Kabah dengan memposisikan Kabah sebelah kiri badan. Selama thawaf disunatkan berdoa dan berzikir.

    d). Setiap sampai di Rukun Ya mani mengangkat tangan (is tilam) tanpa mengecup dan meng ucapkan:

    Artinya: Dengan nama Allah, Allah Maha Besar.e). Usahakan thawaf beregu atau

    berombongan.f). Selama thawaf jangan menyentuh

    Kabah, Hijir Ismail, dan Syadzarwan.g). Sesudah thawaf apabila ke adaan

    memungkinkan hendak nya:(1) Berdoa di Multazam, yaitu suatu

    tempat di antara Hajar Aswad dan pintu Kabah.

    87

  • (2) Shalat sunat dua rakaat di be lakang Maqam Ibrahim atau sekitarnya, dan se su dah shalat berdoa.

    (3) Setelah selesai shalat sunat thawaf sebaiknya minum air zamzam di tempat yang telah disediakan (kran dan galon) kemudian berdoa.

    Jika situasi dan kondisi di sekitar Hajar Aswad sangat padat jangan memaksakan diri untuk mencium Hajar Aswad dengan berdesakan. Karena berdesakan antara lelaki dan perempuan de ngan mengabaikan kesela matan diri sendiri dan orang lain hukumnya ha ram, ter lebih lagi dengan membayar kepada seseorang.

    (4) Setelah selesai thawaf me nuju ke bukit Shafa untuk me lakukan sai. Shalat sunat Hijir Ismail adalah shalat sunat mutlak yang tidak ada kaitannya dengan thawaf dan dapat dilaksanakan ka pan saja bila keadaan me mungkinkan.

    88

  • SUASANA THAWAF

    89

  • h). Hikmah thawaf Thawaf artinya mengitari/mengelilingi.

    Thawaf merupakan salah satu ibadah yang hanya dilakukan di Baitullah, yaitu mengelilingi Kabah sebanyak tujuh putaran yang dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad. Firman Allah Swt.:

    Artinya: Hendaklah mereka thawaf di sekeliling

    Bait al-Atiq (Kabah). (QS. al-Hajj: 29). Thawaf membawa pesan mak nawi

    berputar pada poros bumi yang paling awal dan paling dasar. Perputaran tujuh keliling bisa diartikan sama dengan jumlah hari yang beredar mengelilingi kita dalam setiap minggu. Lingkaran pelataran Kabah merupakan arena pertemuan dan bertamu dengan Allah Swt. yang dikemukakan dengan doa dan dzikir dan selalu dikumandangkan selama mengelilingi Kabah. Agar kita mengerti dan menghayati hakikat Allah dan manu-

    90

  • sia sebagai makhluk -Nya, hubungan manusia dengan Pen cipta dan ketergantungan manusia akan Tuhannya.Thawaf bagai mengajak kita untuk mengikuti perputaran waktu dan peredaran peristiwa, namun tetap berdekatan dengan Allah Swt. Dengan menempatkan Allah pada tempat yang semestinya dan menjadikan diri hamba-Nya yang penuh taat dan tunduk pada Allah Swt. yang Maha Agung. Dari sisi lain, Kabah me rupa kan simbol berkumpul (mat sabatan). Orang berkumpul di Kabah dalam rangka melaku kan thawaf, bukan hanya berkumpul secara sik, tetapi roh dan jiwa bersatu, yaitu meng hadap dan menuju Allah Swt. Jadi, setiap orang thawaf diharap-kan tidak hanya selalu mengelilingi Kabah dengan tidak meng hayati pekerjaannya, tetapi mengkon sentrasikan perlakuan dan pernyataan kepada Allah Swt. dalam hadits Nabi Muhammad Saw dijelaskan:

    91

  • Artinya: Dari Ali Ibn Abu Thalib berkata,

    Aku mendengar Nabi Saw. berkata kepada Abu Hurairah: Engkau akan menemukan orang yang lupa dan lalai ketika melaksanakan thawaf, thawaf mereka itu tidak diterima Allah dan amal itu tidak diangkat (di hitung) Allah. Hai Abu Hurairah: Jika kamu melihat mereka berbaris-baris (thawaf), maka bubarkanlah ba risannya, dan katakanlah kepada mereka: thawaf ini tidak diterima oleh Allah dan amal yang tidak diangkat (dihitung) Allah.

    92

  • Berputar (mengelilingi) berarti bergerak, bergerak sebagai pertanda kehidupan. Kondisi kehidupan te rus berputar di antara manusia, jatuh bangun, kaya miskin mewarisi ke-hidupan manusia silih berganti. Dikatakan bahwa selagi masih ada orang thawaf, maka kiamat tidak akan terjadi. Hari kiamat baru akan terjadi manakala sudah tidak seorang pun yang thawaf mengelilingi Kabah di mana langit akan runtuh menimpa bumi. Thawaf pada lahirnya ialah mengelilingi Kabah, bangunan dari batu-batu hitam, tetapi pada hakikatnya kita mengelilingi yang punya bangunan itu, Rabbul Bait yang Maha Agung. Yang mengelilingi adalah batin kita, hati kita walau sudah di luar thawaf tetap sadar bahwa kita lahir di dunia atas kehendak Allah. Hidup kita selalu bersama Allah Swt. (ahya wa amut), dan pada akhirnya kita akan kembali kepada Allah Swt.Thawaf juga mengingatkan kita kepada orang yang membangun Kabah ada lah Nabi Ibrahim As. bersama putra nya Ismail As., yang menguatkan ke yakinan bahwa Islam yang kita anut ini merupakan kelanjutan dari yang per nah diajarkan oleh Nabi Ibrahim As.

    93

  • Shalat sunat dua rakaat setelah thawaf di belakang Maqam Ibrahim (tempat berdiri Nabi Ibrahim As. ketika membangun Kabah), yang dilakukan sebelum berdoa di Multazam jika mungkin, juga mengingatkan adanya hubungan agama yang disampaikan Nabi Muhammad Saw. dengan agama yang disampaikan Nabi Ibrahim As. Perbuatan yang dilakukan dalam thawaf makin mengukuhkan keimanan dan ketauhidan kaum muslimin serta me mantapkan ke Islamannya.

    i). Hikmah Mencium Hajar Aswad Mencium Hajar Aswad sunat bagi orang

    laki-laki. Mencium Hajar Aswad itu mengikuti amaliah yang di lakukan oleh Nabi Ibrahim As., dan juga dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. Nilai yang menonjol dalam mencium Hajar Aswad adalah nilai kepatuhan mengikuti Sunnah Rasul. Dalam hubungan ini riwayat tentang sahabat Umar Ra. ketika mencium Hajar Aswad mengatakan:

    94

  • Artinya: Umar RA. berkata: Sungguh aku

    mengetahui engkau hanyalah batu, sekiranya aku tidak melihat kekasihku Rasulullah Saw. telah menciummu dan mengusapmu, niscaya aku tidak akan mengusapmu dan menciummu. (HR. Ahmad).

    Dalam riwayat lain, bahwa Umar menghampiri Hajar Aswad, kemudian menciumnya seraya mengatakan:

    95

  • Artinya: Sungguh aku mengetahui bahwa engkau

    hanyalah batu, kamu tidak mampu memberi mudharat maupun manfaat, sekiranya aku tidak melihat Rasulullah Saw. menciummu niscaya aku tidak akan menciummu. (HR. Bukhari dan Mu slim).

    Rasulullah Saw. telah mem beri kan tuntunan dalam bersikap terhadap Hajar Aswad sangat bijaksana. Jika mungkin, orang thawaf supaya mencium Hajar Aswad. Jika tidak mungkin cukup menyentuhnya dengan tangan. Kemudian mencium tangannya yang telah menyentuh Hajar Aswad itu. Jika tidak mungkin cukup berisyarat dari jauh, dengan tangan atau tongkat yang dibawa kemudian menciumnya. Dengan demikian mencium Hajar Aswad itu mencerminkan sikap kepatuhan seorang muslim mengikuti tuntunan Rasulullah Saw.

    7.8

    96

  • 10). Saia). Syarat sah sai:

    (1) Didahului dengan thawaf.(2) Dimulai dari bukit Shafa dan

    berakhir di bukit Marwah.(3) Memotong / memutus setiap

    perjalanan antara Shafa dan Marwah.

    (4) Menyempurnakan 7 (tujuh) kali perjalanan.

    (5) Dilaksanakan di tempat Sai.Sai tidak disyaratkan suci dari hadast besar dan hadast kecil.

    b). Berdoa ketika hendak mendaki bukit Shafa.

    c). Setibanya di atas bukit Shafa menghadap kiblat dan berdoa.

    d). Memulai perjalanan sai dari bukit Shafa menuju bukit Marwah dan berdoa.

    97

  • TEMPAT SAI (MASA)

    98

  • e). Perjalanan yang dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah sebanyak tujuh kali perjalanan.

    f). Perjalanan dari bukit Shafa ke Marwah dihitung satu kali perjalanan, demikian juga dari bu kit Marwah ke bukit Shafa di hitung satu kali perjalanan, se hingga hitungan ketujuh berakhir di Marwah.

    g). Setiap melintasi antara dua pilar hijau (lampu hijau), khusus bagi laki-laki disunatkan berlari-la ri kecil, dan bagi perempuan cu kup berjalan biasa sambil berdoa.

    h). Setiap mendaki bukit Shafa dan bukit Marwah dari ketujuh per jalanan sai tersebut hendaklah membaca doa.

    i). Hikmah Sai Kata sai artinya usaha, yang bisa pula

    dikembangkan artinya ber usaha dalam hidup, baik pribadi, keluarga, maupun masyarakat. Pelak sa na an sai antara bukit Shafa dan Mar wah melestarikan pengalaman Siti Hajar (Ibu Nabi Ismail As.) ketika mondar-mandir antara dua bukit itu untuk mencari air minum bagi

    99

  • diri nya dan puteranya, di saat beliau kehabisan air dan keringatnya pun kering, di tempat yang sangat tandus, dan tiada seorang pun dapat dimintai pertolongan. Nabi Ibrahim As., suami Siti Hajar dan ayahanda Nabi Ismail As. tidak berada di tempat, berada di tempat yang sangat jauh di Negeri Syam. Kasih sayang seorang ibu yang mendorong Siti Hajar mondar mandir antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 (tujuh) kali. Jarak antara bukit Shafa dan Marwah 400 meter. Sehingga Siti Hajar menempuh jarak hampir 3 km. Akhirnya Allah memberi nikmat berupa mengalirnya mata air Zamzam. Pada peristiwa ini digambarkan bagaimana kasih sayang seorang ibu kepada anaknya yang harus menjadi teladan bagi kaum muslimin. Sai memberikan makna sikap optimis dan usaha yang keras serta penuh kesabaran dan tawakkal kepada Allah Swt. Kesungguhan yang dilakukan oleh Siti Hajar dengan 7 (tujuh) kali perjalanan memberikan arti bahwa hari- hari kita yang berjumlah tujuh hari setiap minggunya haruslah diisi dengan penuh usaha dan kerja keras. Pekerjaan yang dilakukan de-ngan sungguh-sungguh sangat di senangi Allah

    100

  • j). Hikmah Berjalan Cepat (Setengah Lari) Ramal adalah jalan cepat. Salah satu

    hikmah disyariatkan berjalan cepat ada-

    sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw.:

    Artinya: Dari Aisyah RA. berkata, Rasulullah

    Saw. bersabda: Sungguh, Allah sangat senang jika salah satu di antara kalian melakukan suatu pekerjaan dengan sungguh-sungguh. (HR. al-Thabrani).

    Dengan menghayati dan meresapi syariat sai akan muncullah di dalam diri kita sikap-sikap positif menghadapi berbagai tantangan hidup, antara lain: kerja keras, optimis, kesungguhan, keikhlasan, kesabaran, dan tawakkal.

    101

  • lah untuk menunjukkan kepercayaan diri, keyakinan, kekuatan dan kebesaran kaum muslimin serta ke luhuran agama mereka, sekaligus me nakut-nakuti orang-orang musyrik dan ka r pada waktu itu.

    Dikisahkan tatkala Rasulullah Saw. dan sahabat memasuki kota Makkah sesudah hijrah, maka orang-orang Quraisy berkumpul di Darun Nadwah melihat orang -orang Islam sambil mengejeknya dan menganggap lemah mereka, seraya menyatakan, Demam Yatsrib (Madinah) sudah me lemahkan mereka. Rasul lalu menyampaikan kepada sahabat:

    Artinya: Berlari-lari kecillah mengelilingi Kabah

    tiga kali supaya orang-orang musyrik menyaksikan kekuatan kamu. (HR. Ahmad).

    102

  • 11). Bercukur/memotong rambut (tahallul). Dengan selesainya sai kemudian

    bercukur/memotong rambut (tahallul) maka selesailah pelaksanaan umrah. Ketentuan cara memotong rambut adalah:a). Bagi laki-laki dengan memotong

    sebagian rambut kepala atau mencukur. Jika mencukur dimulai dari separuh kepala bagian kanan kemudian separuh bagian kiri.

    b). Bagi perempuan hanya memotong sebagian rambut kepala (minimal 3 helai).

    c). Bagi jemaah yang tidak tumbuh rambut kepala (botak), cukup dengan menempelkan pisau cukur/gunting sebagai isyarat mencukur/memotong rambut.

    Hikmah Bercukur: Mencukur rambut adalah pene gasan dan

    realisasi akan selesainya masa ihram. Sedangkan perintah untuk men cukur rambut (tahallul) adalah agar kotoran yang melekat pada rambut menjadi hilang karena rambut kepala berfungsi menjaga otak dari berbagai penyakit dan otak yang

    103

  • b. Pelaksanaan Haji Pada tanggal 8 Dzulhijjah jemaah

    haji yang melaksanakan haji tamattu mempersiapkan pelaksanaan hajinya dengan mengambil miqat di pemondokan

    Artinya: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

    bersabda: Tidak ada keharusan bagi perempuan untuk bercukur (dalam tahallul), akan tetapi diharuskan untuk memotong (rambut kepala). (HR. Abu Dawud).

    sehat akan membuahkan pemikiran yang positif. Mencukur rambut hanya di pe-rin tahkan kepada kaum laki-laki se-dang perempuan tidak wajib, hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad Saw:

    104

  • Makkah. Dengan kegiatan sebagai berikut:1). Di Makkah

    (a) Bersuci yaitu mandi dan ber wudhu (b) Berpakaian ihram, jika keadaan

    memungkinkan melaksanakan shalat sunat ihram.

    (c) Niat dengan mengucapkan:

    Artinya: Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah

    untuk berhaji. Atau mengucapkan:

    Artinya: Aku niat haji dengan berihram

    karena Allah Taala.(d) Berangkat menuju Padang Arafat pada

    tanggal 8 Dzulhijjah. Keberangkatan lebih awal ini sebagai persiapan dan de mi menjaga kelancaran dan ke ma-slahatan jemaah, meng ingat jumlah

    105

  • jemaah haji yang sangat besar. Bagi jemaah yang ingin ke Mina pada hari Tarwiyah agar berkoordinasi dengan Mak tab dan Ketua Kloter.

    (e) Membaca talbiyah, shalawat, dan berdoa (lafaznya sama se perti ketika waktu umrah).

    (f) Waktu masuk Padang Arafat hendaknya berdoa.

    2). Di Padang Arafat(a) Di Arafat (pada tanggal 8 Dzulhijjah

    hingga 9 Dzulhijjah menjelang wukuf):(1) Menunggu waktu wukuf dengan

    berzikir, tasbih dan membaca Al-Quran.

    (2) Memperbanyak bacaan tal biyah dan berdoa.

    (b) Wukuf tanggal 9 Dzulhijjah dimulai bada zawal hingga terbit fajar tanggal 10 Dzulhi jjah. Kadar lama wukuf menurut Mazhab Sya i cukup sesaat baik siang maupun

    106

  • malam. Menurut Mazhab Maliki dan Mazhab Hana wukuf harus menemui waktu siang dan waktu malam. Kegiat an wukuf adalah:(1) Didahului dengan mendengar kan khutbah

    wukuf.(2) Shalat Zhuhur dan Ashar jama taqdim

    qasar, di lan jutk an dengan me lak sa na kan wu kuf .

    (3) Selama wukuf memper ba nyak talbiyah, zikir, mem baca Al-Quran dan ber doa.

    (4) Wukuf diakhiri dengan shalat Maghrib dan Isya jama taqdim dan qasar, selanjutnya bersiap-siap menuju Muzdalifah.

    (5) Hikmah Wukuf Makna Wukuf adalah berhenti, diam

    tanpa bergerak. Makna istilahnya ialah berkumpulnya semua jemaah haji di Padang Arafat pada tanggal 9 Dzulhijah, hari itu adalah puncaknya ibadah haji dan wukuf adalah sebesar-besar rukun haji. Seperti dinyatakan oleh Rasulullah Saw:

    107

  • SUASANA WUKUF Di Arafat

    108

  • Artinya:Haji adalah (wukuf) pada hari Arafah. (HR. Bukhari dan Muslim).Jika dikaitkan dengan thawaf, maka setelah kehidupan diwarnai dengan gerakan, maka pada suatu saat ge rakan itu akan berhenti. Manusia suatu saat jantungnya akan berhenti ber detak, matanya akan berhenti ber kedip, kaki dan tangannya akan ber henti melangkah dan berkeliat. Ketika semua yang bergerak itu berhenti, ma ka terjadilah kematian, dan manusia se bagai mikro kosmos pada saatnya nanti akan dikumpulkan di Padang Mahsyar, maka Padang Arafat menjadi lambang dari Padang Mahsyar. yang digambarkan dalam sebuah Hadist Nabi pada hari di mana tidak ada lagi pengayoman selain pengayoman-Nya.Padang Arafat adalah lokasi tempat berkumpulnya jemaah haji. Arafat adalah lambang dari maqam marifah billah yang memberikan ra sa dan citra bahagia bagi ahli marifah yang tidak dapat dirasakan oleh se bagian besar para jemaah yang wukuf. Di Arafatlah tempat ber kum pul nya jemaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia, yang

    109

  • berbeda-beda bahasa dan warna kulitnya, tetapi me reka mempunyai satu tujuan yang di landasi persamaan, tidak ada per beda an antara yang kaya dan mis kin, antara yang besar dan kecil, antara pejabat dan rakyat biasa, di situlah tampak nyata persamaan yang hakiki. Arafat yang menjadi sepenting-penting syiar haji diambil dari kata taaruf yang artinya saling mengenal dan saling mengenal itu adalah menuju saling menolong, saling membantu di antara mereka. Mutamar akbar ini masih akan berlanjut jika para jemaah haji berkumpul di Mina, alangkah hebatnya peristiwa ini, karena setiap tahun akan berulang sampai hari kiamat tiba.Arafat Tempat PembebasanWukuf di Padang Arafat ba gi jemaah haji yang hanya diberi kesem patan waktu sejak tergelincir matahari tanggal 9 Dzulhijjah itu mempunyai arti yang sangat penting bagi jemaah haji. Pada hari Arafah jemaah haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul di satu tempat untuk melaksanakan rukun haji yang menentukan sah atau tidaknya ibadah haji. Setelah wukuf dilakukan, jemaah haji merasakan bebas dari beban dosa kepada Allah

    110

  • yakin doanya di kabul kan, dorongan untuk melakukan kebaikan lebih banyak terasa sangat kuat, dan rahmat Allah Swt. pun dirasakan menentramkan jiwanya. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad Saw. disebutkan:

    111

  • Artinya:Nabi Muhammad Saw wukuf di Arafat, di saat matahari hampir terbenam, Beliau berkata:Wahai Bilal suruhlah ummat manusia mendengarkan saya. Maka Bilal pun berdiri seraya berkata, Dengarkanlah Rasulullah Saw ma-ka mereka mendengarkan, lalu Nabi bersabda: Wahai umat manusia, baru

    112

  • sa ja Jibril AS. datang kepadaku, maka dia membacakan salam dari Tuhanku, dan dia mengatakan: Sungguh Allah Swt. mengampuni dosa-dosa orang-orang yang berwukuf di Arafat, dan orang-orang yang bermalam di Masyaril Haram (Muzdalifah), dan menjamin membebaskan mereka dari tuntutan balasan dan dosa-dosa mereka. Maka Umar ibn Khattab pun ber diri dan bertanya, Ya Rasulullah, apa kah ini khusus untuk kita saja? Rasulullah menjawab, Ini untukmu dan untuk orang-orang yang datang se sudahmu hingga hari kiamat kelak. Umar RA. pun lalu berkata, Kebaikan Allah sungguh banyak dan Dia Maha Pe murah. (HR. Ibnu Mubarik dari Sufyan al-Tsauri dari Zubair ibn Uday dari Anas).Dalam hadits lain, Nabi Muhammad Saw. mengatakan:

    Artinya:Tiada hari yang lebih banyak Allah membebaskan seorang hamba dari neraka selain dari Hari Arafah. (HR. Muslim).

    113

  • (c) Berangkat menuju Muzdalifah: (1) Sesudah Shalat Maghrib dan

    Isya meninggalkan Arafat menuju Muzdali fah, dan akhir waktunya adalah sebelum fajar tang gal 10 Dzulhijjah kecuali ada ud zur syari boleh se telah fa jar.

    (2) Waktu berangkat dari Arafat dianjurkan membaca talbiyah dan doa.

    3). Di Muzdhalifah Di Muzdalifah (pada malam tang gal 10

    Dzulhijjah).(a) Selama di Muzdalifah jemaah

    diharap membaca talbiyah, zi kir, doa, dan membaca Al-Quran.

    (b) Mabit di Muzdalifah cukup sejenak (kadar lamanya cukup turun sebentar, mengambil batu kerikil, kemudian naik kendaraan dan berangkat lagi). Bagi jemaah yang tiba di Muz dalifah sebelum tengah ma lam, harus menunggu sam pai lewat tengah malam.

    114

  • MUZDALIFAH

    Jamaah haji sedang mabit di Muzdalifah dan mengambil batu kerikil

    115

  • (c) Mencari dan mengambil ke rikil.(d) Setelah lewat tengah malam menuju

    Mina. (e) Jemaah haji yang karena se suatu hal

    langsung ke Makkah maka sebaiknya melakukan thawaf ifadhah dan sai ter le-bih dahulu kemudian me mo tong rambut/cukur (tahallul awal), baru menuju mina un tuk melontar jamrah aqabah (tahallul tsani).

    (f). Hikmah Mabit di Muzdalifah Setelah tenggelam matahari pada hari

    Arafah, maka jemaah haji me ninggalkan Arafat menuju ke Muz dalifah untuk berhenti, istirahat dan bermalam di situ. Itulah yang di sebut mabit. Minimal setelah lewat tengah malam baru dibolehkan ber gerak menuju Mina. Selama mabit di Muzdalifah jemaah di sunatkan me-mungut kerikil (batu kecil) sedikitnya 7 butir untuk melontar Jamrah Aqabah esok paginya sesampainya di Mina. Mabit dan istirahat di Muzdalifah itu bagai pasukan tentara yang sedang menyiapkan tenaga dan memungut kerikil itu bagaikan menyiapkan senjata dalam rangka berpe-

    116

  • 4). Di Mina(a) Memasuki kemah yang telah

    disiapkan sambil istirahat me nunggu pelaksanaan melontar jamrah sesuai jadwal dan wak tu yang telah ditetapkan.

    (b) Tanggal 10 Dzulhijjah melontar Jamrah Aqabah sebanyak 7 (tujuh)kali lontaran kemudian me motong rambut/bercukur (ta hallul awal) dan melepas ihram kemudian berganti pakain.

    (c) Tanggal 11 Dzulhijjah mabit di Mina dan melontar ke 3 Jamarat (Ula, Wustha dan Aqabah) masing-masing 7 (tujuh) kali lontaran.

    (d) Tanggal 12 Dzulhijjah mabit di Mina dan melontar ke 3 Jamarat (Ula, Wustha dan Aqabah). Bagi yang akan mengambil Nafar Awal dianjurkan meninggalkan Mina menuju Makkah sebelum terbenam matahari.

    rang melawan musuh laten manusia, yaitu syetan yang terkutuk.

    117

  • (e) Tanggal 13 Dzulhijjah mabit di Mina dan melontar ke 3 Jamarat (Ula, Wustha dan Aqabah) ke mudian meninggalkan Mina me nuju Makkah bagi yang me lakukan Nafar Tsani.

    (f) Waktu mabit di M