turonggo gagak seto

6
MENGENAL TARI KUDA LUMPING LEWAT TURONGGO GAGAK SETO Tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia mengenai kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Puluhan hingga ratusan kebudayaan hidup di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Kemajemukan suku dan daerah membuat Indonesia dilimpahi dengan berbagai macam kebudayaan yang selalu dapat mempercantik negara agraris ini. Kesenian merupakan salah satu hasil kebudayaan Indonesia yang sangat diagungkan. Salah satunya adalah kuda lumping. Kuda lumping atau yang sering disebut jaranan merupakan sebuah tarian yang dimainkan oleh beberapa orang dengan menaiki kuda kepang yang terbuat dari anyaman bambu dan diiringi oleh musik tradisional, seperti gamelan. Banyak daerah mengklaim memiliki kesenian ini, namun di setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing dari kuda lumpingnya, baik dalam segi kostum, musik maupun tarian. Salah satunya adalah kesenian kuda lumping yang ada di Desa Gemawang, Kecamatan Gemawang, Kabupateng Temanggung, Jawa Tengah. Turonggo Gagak Seto, begitulah paguyuban ini disebut- sebut. Turonggo Gagak Seto dan berdiri sejak tahun 2011, walaupun baru muncul kurang lebih 3 tahun namun paguyuban ini sudah menduduki puncak diantara paguyuban-paguyuban kuda lumping

Upload: luckyanto-adi

Post on 13-Aug-2015

83 views

Category:

Art & Photos


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Turonggo gagak seto

MENGENAL TARI KUDA LUMPING

LEWAT TURONGGO GAGAK SETO

Tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia mengenai kekayaan budaya yang dimiliki

Indonesia. Puluhan hingga ratusan kebudayaan hidup di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Kemajemukan suku dan daerah membuat Indonesia dilimpahi dengan berbagai macam

kebudayaan yang selalu dapat mempercantik negara agraris ini.

Kesenian merupakan salah satu hasil kebudayaan Indonesia yang sangat diagungkan. Salah

satunya adalah kuda lumping. Kuda lumping atau yang sering disebut jaranan merupakan

sebuah tarian yang dimainkan oleh beberapa orang dengan menaiki kuda kepang yang

terbuat dari anyaman bambu dan diiringi oleh musik tradisional, seperti gamelan. Banyak

daerah mengklaim memiliki kesenian ini, namun di setiap daerah memiliki ciri khas masing-

masing dari kuda lumpingnya, baik dalam segi kostum, musik maupun tarian.

Salah satunya adalah kesenian kuda lumping yang ada di Desa Gemawang, Kecamatan

Gemawang, Kabupateng Temanggung, Jawa Tengah. Turonggo Gagak Seto, begitulah

paguyuban ini disebut-sebut.

Turonggo Gagak Seto dan berdiri sejak tahun 2011, walaupun baru muncul kurang lebih 3

tahun namun paguyuban ini sudah menduduki puncak diantara paguyuban-paguyuban kuda

lumping yang lain. Turonggo sendiri berarti ‘kuda tunggangan’ sementara gagak

melambangkan warna ‘hitam’ dan seto sendiri berarti ‘putih’. Jadi Turonggo Gagak Seto

sendiri dapat diartikan sebagai kuda tunggangan yang berwarna hitam dan putih. Turonggo

Gagak Seto juga memiliki visi dan misi yaitu untuk menunjukkan ke dunia luar bahwa ada

kesenian tari kuda lumping yang berasal dari jawa dan hingga saat ini masih dijaga

kelestariannya oleh para pemuda di desa Gemawang. Selain itu tarian ini juga dapat

membangkitkan kreatifitas generasi-generasi muda dalam hal kesenian.

Pada penampilannya, Tari Kuda Lumping biasanya diiringi alat musik tradisional jawa

seperti gamelan, gendang serta nyanyian berbahasa jawa yang menceritakan alur tari kuda

lumping itu sendiri. Paguyuban Turonggo Gagak Seto men-design ulang penampilannya

dengan menambahkan orgen dan drum sebagai pelengkap alat musik agar menghasilkan

musik yang lebih menarik.

Page 2: Turonggo gagak seto

Tari kuda lumping sendiri biasanya dimainkan oleh 17 orang, 1 orang berperan sebagai

Wiroyudho, 4 orang sebagai Wiropati dan 12 orang sebagai prajurit. Wiroyudho berperan

sebagai pemimpin kuda lumping dengan ciri khas memegang pecut, sementara Wiropati

adalah pemimpin prajurit yang menempati baris paling depan saat menari kemudian diikuti

dengan barisan para prajurit. Seiring dengan perkembangan zaman, tari ini juga disisipkan

unsur modern dengan memasukan budaya bali yaitu leak agar ceritanya lebih variatif dan

lebih menarik.

Leak sebagai tokoh jahat yang diselipkan dalam penampilan Turonggo Gagak Seto dalam dalam acara

peringatan HUT RI ke-69 di Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah

Foto: Dok. Arif, 2014

Tarian Kuda Lumping yang dimaikan oleh Paguyuban Turonggo Gagak Seto ini tentu saja

memiliki cerita di dalamnya. Pertama-tama, seluruh prajurit menari dengan riang gembira,

namun kemudian datanglah Jaok yang merupakan Raja dari seluruh Prajurit Kuda Lumping,

prajurit menyambut dengan gembira kedatangan raja mereka. Setelah Jaok pergi, terdengar

nyanyian menyerukan untuk bersiap-siap dalam medan perang dan seluruh prajurit pun

bersiap-siap menghadapi sosok yang dianggap jahat yaitu leak. Leak sebagai simbol jahat

pun masuk dan berperang dengan Wiroyudho. Setelah Leak berhasil dikalahkan, Prajurit

Page 3: Turonggo gagak seto

kembali bersenang-senang merayakan kemenangannya dengan diselingi beberapa penari

perempuan. Biasanya penari wanita menarikan tarian merak. Kemudian leak yang telah

dikalahkan tadi datang kembali dengan membawa seluruh teman-temannya dan kemudian

seluruh prajurit kembali berperang melawan banyak leak dan akhirnya ditutup dengan

keberhasilan mereka memenangkan peperangan.

Turonggo Gagak Seto saat tampil dalam acara peringatan HUT RI ke-69 di Kecamatan Gemawang, Kabupaten

Temanggung, Jawa Tengah

Foto: Dok. Arif, 2014

Tarian ini memiliki durasi kurang lebih 1,5 hingga 3 jam dalam setiap penampilannya. Tentu

saja, untuk menghasilkan tarian yang apik, para pemuda Desa Gemwang yang tergabung

dalam Paguyuban Gagak Seto rutin melakukan latihan pada setiap malam, paling tidak satu

minggu 2 kali mereka berlatih agar bisa menyuguhkan tarian yang mengundang banyak

decak kagum penonton.

Paguyuban Turonggo Gagak Seto sudah sering kali tampil dalam acara-acara tertentu, mereka

kerap kali mendapat undangan untuk tampil di acara-acara daerah maupun acara yang digelar

Pemerintah Kabupaten Temanggung.

Page 4: Turonggo gagak seto

Semangat Paguyuban Turonggo Gagak Seto merupakan langkah nyata dari beberapa pemuda

Indonesia yang ingin terus melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia. Sudah sepatutnya

kita pun turut andil dan memiliki semangat seperti Paguyuban Turonggo Gagak Seto sendiri

untuk terus melestarikan dan menjaga kebudayaan negeri ini. (Teresia Kinta & Balqis

Nuraini)

Narasumber: Erna & Bowo (Anggota Paguyuban Turonggo Gagak Seto)