tutor 2

18

Upload: mohammad-ivan

Post on 14-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

masalah 1

TRANSCRIPT

  • Di suatu kec X yang berpenduduk 1500 orang ditimpa bencana banjir.Masyarakat terpaksa harus mengungsi dengan segala keterbatasan. Kondisi inidapat berdampak pada munculnya masalah gizi akibat bencana khususnyakelompok rentan. Dokter di puskesmas kec X diminta bantuan oleh dinaskesehatan setempat untuk melakukan surveilence gizi sebagai bagian dari RapidHealth Assessment (RHA) dan upaya penanganan gizi dalam situasi bencanasebagai bagian penting dari upaya penanganan pengungsi yang cepat dan tepat.Kegiatan penanganan gizi pada suatu bencana perlu dikoordinasikan agarefektif dan efisien. Terkait dengan hal tersebut, dokter puskesmas X perlumemahami untuk tentang konsep gizi seimbang. Secara spesifik,dinkessetempat meminta dr Pkm X menghitung Kebutuhan Bahan Makanan Mentahuntuk 1500 orang selama 3 hari pada fase 1 tahap tanggap darurat awal. Dinkesjuga bekerjasama dengan dokter pkm x dan tim utuk melakukan pemantauandan evaluasi kegiatan penanganan gizi pada kondisi bencana.

  • keyword1. Kec X 1500 org2. Banjir3. Mengungsi4. Gizi pengungsi5. Surveilence gizi6. RHA7. Gizi seimbang8. Kebutuhan bahan makanan mentah\9. Evaluasi

  • Surveilence giziSurveilans gizi pada situasi bencana adalah proses pengamatan

    keadaan gizi korban bencana khususnya kelompok rentan secaraterus menerus untuk pengambilan keputusan dalam menentukantindakan intervensi. (PEDOMAN KEGIATAN GIZI DALAMPENANGGULANGAN BENCANA, kemenkes RI 2012)

    Surveilans gizi merupakan salah satu bagian dari surveilansepidemiologi masalah kesehatan. Menurut Depkes RI (2008)surveilans gizi adalah proses pengamatan berbagai masalah yangberkaitan dengan upaya perbaikan gizi masyarakat secara terus-menerus baik pada situasi normal maupun darurat dan informasiyang dihasilkan dapat digunakan untuk pengambilan keputusandalam rangka mencegah memburuknya status gizi masyarakat,menentukan intervensi yang diperlukan, manajemen program, danevaluasi dari program yang sedang dan telah dilaksanakan.

  • Kelompok rentan adalah sekelompok orang yang membutuhkanpenanganan khusus dalam pemenuhan kebutuhan dasar seperti bayi,balita, ibu hamil, ibu menyusui dan lanjut usia baik dengan fisiknormal maupun cacat. (PEDOMAN KEGIATAN GIZI DALAMPENANGGULANGAN BENCANA, kemenkes RI 2012)

  • RHA

    Penilaian cepat masalah kesehatan (Rapid Health Assessment, RHA):Serangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan informasi subjektifdan objektif guna mengukur kerusakan dan meng?identifikasikebutuhan dasar penduduk yang menjadi korban dan memerlukanketanggapdarurat?an segera. Kegiatan ini dilakukan secara cepatkarena harus dilaksanakan dalam waktu yang terbatas selama atausegera setelah suatu kedaruratan. (pedoman teknis penanggulangankrisis kesehatan akibat bencana,kementerian kesehatan RI, 2011)

  • Assessment dilakukan untuk mengukur besarnya suatu masalah yangberkaitan dengan kesehatan akibat bencana, yaitu dampak yangterjadi maupun yang kemungkinan dapat terjadi terhadap kesehatan,seberapa besar kerusakan terhadap sarana permukiman yangberpotensi menimbulkan masalah kesehatan dan merupakan dasarbagi upaya kesehatan yang tepat dalam penanggulangan selanjutnya.(Komisi Tinggi PBB Untuk Urusan Pengungsi, Buku PeganganKedaruratan UNHCR, Edisi Kedua, h. 52-57)

    Tim Penilaian Cepat Kesehatan (Rapid Health assessment/RHAteam): Tim yang dapat diberangkatkan bersamaan dengan Tim ReaksiCepat atau menyusul untuk menilai kondisi dan kebutuhan pelayanankesehatan. (pedoman teknis penanggulangan krisis kesehatan akibatbencana,kementerian kesehatan RI, 2011)

  • Tanggap darurat bencana: Serangkaian kegiatan yang dilakukandengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampakburuk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan danevakuasi korban, harta benda , pemenuhan kebutuhan dasar,perlindungan, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan,serta pemulihan sarana dan prasarana. (pedoman teknispenanggulangan krisis kesehatan akibat bencana,kementeriankesehatan RI, 2011)

  • GIZI SEIMBANGGizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat

    gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, denganmemperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,kebersihan, dan berat badan ideal.

    Gizi seimbang di Indonesia divisualisasikan dalam bentuk tumpeng giziseimbang (TGS) yang sesuai dengan budaya Indonesia. TGS dirancang untukmembantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yangtepat sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja,dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui,aktivitas fisik, sakit).

    SUMBER : AULIANA, 2011

  • Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satuhari yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zatpembangun dan zat pengatur sesuai dengan kebutuhan tubuhnya(Paath dkk, 2005).

  • Fase I Tanggap Darurat Awal : Fase I Tanggap Darurat Awal antaralain ditandai dengan kondisi sebagai berikut: korban bencana biasdalam pengungsian atau belum dalam pengungsian, petugas belumsempat mengidentifikasi korban secara lengkap,bantuan pangansudah mulai berdatangan dan adanya penyelenggaraan dapur umumjika diperlukan. Lamanya fase 1 ini tergantung dari situasi dan kondisisetempat di daerah bencana yaitu maksimal sampai 3 hari setelahbencana.

    Pada fase ini kegiatan yang dilakukan adalah:Memberikan makanan yang bertujuan agar pengungsi tidak lapar dan dapat

    mempertahankan status gizinyaMengawasi pendistribusian bantuan bahan makananMenganalisis hasil Rapid Health Assessment (RHA)

    (PEDOMAN KEGIATAN GIZI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA, kemenkesRI 2012)

  • Kegiatan penanganan gizi pada situasi bencana perlu dikoordinasikanagarefektif dan efisien, antara lain sebagai berikut (PEDOMAN KEGIATAN GIZIDALAM PENANGGULANGAN BENCANA, kemenkes RI 2012):

    a. Penghitungan kebutuhan ransum;

    b. Penyusunan menu 2.100 kkal, 50 g protein dan 40 g lemak;

    c. Penyusunan menu untuk kelompok rentan;

    d. Pendampingan penyelenggaraan makanan sejak dari persiapan sampaipendistribusian;.

    e. Pengawasan logistik bantuan bahan makanan, termasuk bantuan susuformula bayi;

    f. Pelaksanaan surveilans gizi untuk memantau keadaan gizi pengungsikhususnya balita dan ibu hamil;

    g. Pelaksanaan tindak lanjut atau respon sesuai hasil surveilans gizi;

    h. Pelaksanaan konseling gizi khususnya konseling menyusui dan konseling MP-ASI;

    i. Suplementasi zat gizi mikro (kapsul vitamin A untuk balita dan tablet besiuntuk ibu hamil)

  • MASALAHGIZI APA SAJA YANG MUNGKINMUNCUL?Masalah gizi yang bisa timbul adalah kurang gizi pada bayi dan balita, bayi tidakmendapatkan Air Susu Ibu (ASI) karena terpisah dari ibunya dan semakinmemburuknya status gizi kelompok masyarakat. Bantuan makanan yang seringterlambat, tidak berkesinambungan dan terbatasnya ketersediaan pangan lokaldapat memperburuk kondisi yang ada.

    Masalah lain yang seringkali muncul adalah adanya bantuan pangan dari dalamdan luar negeri yang mendekati atau melewati masa kadaluarsa, tidak disertailabel yang jelas, tidak ada keterangan halal serta melimpahnya bantuan susuformula bayi dan botol susu. Masalah tersebut diperburuk lagi dengankurangnya pengetahuan dalam penyiapan makanan buatan lokal khususnyauntuk bayi dan balita.

  • SIAPASAJA YANG DISEBUT KELOMPOKRENTAN?Bayi dan anak berumur di bawah dua tahun (baduta) merupakan

    kelompok yang paling rentan dan memerlukan penanganan gizikhusus. Pemberian makanan yang tidak tepat pada kelompoktersebut dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian, terlebihpada situasi bencana.

    Risiko kematian lebih tinggi pada bayi dan anak yang menderitakekurangan gizi terutama apabila bayi dan anak juga menderitakekurangan gizi mikro. Penelitian di pengungsian menunjukkanbahwa kematian anak balita 2-3 kali lebih besar dibandingkankematian pada semua kelompok umur. Kematian terbesar terjadipada kelompok umur 0-6 bulan (WHOUNICEF, 2001).

  • Bagaimana Kebutuhan Bahan Makanan Mentahuntuk 1500 orang selama 3 hari pada fase 1tahaptanggap darurat awal?

  • Apa yang dilakukan untuk memantau danevaluasi? Siapa yang melakukan?Pemantauan dan evaluasi kegiatan penanganan gizi pada situasi

    bencana merupakan kegiatan yang dilakukan mulai tahap prabencana, tanggap darurat dan pasca bencana secara terus menerusdan berkesinambungan. Kegiatan ini dilakukan dengan mengevaluasipencapaian pelaksanaan kegiatan dengan cara memantau hasil yangtelah dicapai yang terkait penanganan gizi dalam situasi bencana yangmeliputi input, proses dan output.Kegiatan pemantauan dan evaluasidilaksanakan oleh pengelola kegiatan gizi bersama tim yangdikoordinasikan oleh PPKK Kementerian Kesehatan denganmenggunakan instrumen yang telah disiapkan.

    (PEDOMAN KEGIATAN GIZI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA,kemenkes RI 2012)