tutor gis

30
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM I. PENGANTAR Cukup sulit untuk memberi batasan Sistem Informasi Geografis (selanjutnya disebut SIG atau GIS : Geographic Information System) karena banyaknya cara untuk mendefinisikan dan mengklasifikasikannya. Penekanan-penekanan dalam SIG juga beraneka ragam. Beberapa berpendapat bahwa perangkat lunak dan keras adalah fokus utama, sedangkan yang lain berpendapat bahwa intinya adalah proses informasi/aplikasi. ESRI (1989) mendefiniskkan SIG sebagai : An organized collection of computer hardware, software, geographic data and personnal designed to efficiently capture, store, update, manipulate, analyze, and display all forms of geographicaly referenced information (kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang didisain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi. Pada bagian lain ESRI meringkasnya, SIG sebagai A computer system capable of holding and using data describeing places on the earth's surface (sistem komputer yang mampu menangani dan menggunakan data yang menjelaskan tempat pada permukaan bumi). Dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan suatu alat, metode, dan prosedur yang mempermudah dan mempercepat usaha untuk menemukan dan memahami persamaan- persamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi. Keywords yang menjadi titik tolak perhatian SIG adalah lokasi geografis dan analisis spasial yang secara bersama-sama merupakan dasar penting dalam suatu sistem informasi keruangan. II. ARC GIS 10.1 ArcGIS bisa menngakses data dalam berbagai format dan menggunakan multi- database dan data file-based secara bersamaan. Data file-based yang didukung ArcGIS antara lain : coverages, shapefile, Grids, TIN, citra, dan lain-lain. Selain itu, seiring dengan kemajuan teknologi, ArcGIS mengembangkan format geodatabase untuk penyimpanan data spasial. Geodatabase menggunakan teknologi relational database untuk manajemen data spasial sehingga berbagai kelebihan RDBMS (Relational DataBase Management System) bisa diterapkan dalam manajemen data spasial.

Upload: serena

Post on 10-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tutorial penggunaan aplikasi ArcGIS, SIG, GIS, ArcMap

TRANSCRIPT

  • GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM

    I. PENGANTAR

    Cukup sulit untuk memberi batasan Sistem Informasi Geografis (selanjutnya disebut

    SIG atau GIS : Geographic Information System) karena banyaknya cara untuk

    mendefinisikan dan mengklasifikasikannya. Penekanan-penekanan dalam SIG juga beraneka

    ragam. Beberapa berpendapat bahwa perangkat lunak dan keras adalah fokus utama,

    sedangkan yang lain berpendapat bahwa intinya adalah proses informasi/aplikasi.

    ESRI (1989) mendefiniskkan SIG sebagai : An organized collection of computer

    hardware, software, geographic data and personnal designed to efficiently capture, store,

    update, manipulate, analyze, and display all forms of geographicaly referenced information

    (kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi

    dan personil yang didisain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi,

    menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi. Pada

    bagian lain ESRI meringkasnya, SIG sebagai A computer system capable of holding and using

    data describeing places on the earth's surface (sistem komputer yang mampu menangani

    dan menggunakan data yang menjelaskan tempat pada permukaan bumi).

    Dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan suatu alat, metode, dan prosedur yang

    mempermudah dan mempercepat usaha untuk menemukan dan memahami persamaan-

    persamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi. Keywords yang

    menjadi titik tolak perhatian SIG adalah lokasi geografis dan analisis spasial yang secara

    bersama-sama merupakan dasar penting dalam suatu sistem informasi keruangan.

    II. ARC GIS 10.1

    ArcGIS bisa menngakses data dalam berbagai format dan menggunakan multi-

    database dan data file-based secara bersamaan. Data file-based yang didukung ArcGIS

    antara lain : coverages, shapefile, Grids, TIN, citra, dan lain-lain. Selain itu, seiring dengan

    kemajuan teknologi, ArcGIS mengembangkan format geodatabase untuk penyimpanan

    data spasial. Geodatabase menggunakan teknologi relational database untuk manajemen

    data spasial sehingga berbagai kelebihan RDBMS (Relational DataBase Management

    System) bisa diterapkan dalam manajemen data spasial.

  • Tampilan awal pada penggunaan Arc.GIS 10.1

    Ada dua tipe Geodatabase: Personal Geodatabase dan Multiusers Geodatabase.

    Personal Geodatabase digunakan untuk menyimpan data yang relatif kecil

    (max.2GB), menggunakan database Microsoft Access, single-user editing.

    Multiusers geodatabase membutuhkan ArcSDE dan bekerja dengan berbagai macam

    model DBMS (IBM DB2, Informix, Oracle, dan SQL Server), kapasitas penyimpanan

    yang sangat besar, multiusers editing.

    ArcGIS Desktop memiliki tiga aplikasi yang sering digunakan : ArcCatalog, ArcMap,

    ArcToolbox.

    ArcCatalog : berfungsi untuk mengakses dan mengatur manajemen data (data spasial

    dan non-spasial) dengan mudah. Pengguna bisa mencari data yang diinginkan,

    menampilkannya, melihat atau membuat metadatanya. ArcCatalog juga bisa

  • mengkoneksikan database eksternal (Ms Access, SQL Server, Oracle, dsb) dengan data

    yang telah dimiliki.

    ArcMap : didesain untuk menampilkan data, editing, pencetakan peta kualitas tinggi,

    dan melakukan analisis spasial.

    ArcToolbox : berisi tools (alat-alat) untuk berbagai macam geoprocessing serta konversi

    antar-format data.

    III. INPUT DATA

    A. GEOREFERENCING

    Georeferencing dilakukan pada data yang tidak mempunyai koordinat geografis,

    setelah dilakukan georeferncing maka data tersebut dapat mempunyai koordinat

    geografis sehingga dapat dioverlay (ditampalkan) dengan data spatial lainnya yang juga

    mempunyai koordinat geografis.

    Dalam melakukan suatu georefrencing dengan menggunaka ArcGIS tentu ada titik

    acuan sebagai koordinat yang akan menjadi landasan terhadap peta tersebut. Sehingga

    di dalamnya ada digitasi umumnya dimulai dengan mempersiapkan peta yang akan

    didigitasi termasuk menentukan jumlah dan letak titik kontrol (TIC) yang akan

    digunakan. Pekerjaan digitasi (SISPH, 2008) dapat dilakukan dengan menggunakan

    perangkat lunak ArcGIS dapat dimulai. Selain digitasi langsung lewat monitor (on

    screen) digitasi juga dapat dilakukan dengan bantuan meja digitizer.

    Sehingga dalam digitasi akan dibuat beberapa lamgkah awal dengan mengenali

    koordinat peta dan menentukan jumlah dan letak pada kontrol yang digunakan.

    Pemebrlakuan digitasi akan dilakukan secara bertahap yaitu :

    Mengenali / membaca informasi koordinat peta

    INFORMASI

    KOORDINAT

  • Dalam setiap peta akan memuat suatu informasi yang menyatakan tentang letak

    suatu wilayah berdasarkan pada info letak koordinat yang dimuat. Pada setiap peta

    akan memuat informasi koordinat yang akan di letakkan pada bagian tepi peta. Sistem

    koordinat yang digunakan adalah Lintang/Bujur (Latitude/Longitude).

    Menentukan Letak Titik Kontrol ( TIC )

    Setelah mengetahui sistem koordinat yang digunakan, tentukanlah titik kontrol

    untuk digitasi dengan jumlah minimal empat titik. Titik titik tersebut diusahakan

    meliput seluruh area pada peta yang akan didigitasi. Gambar berikut menunjukkan

    contoh titik kontrol yang dipilih berikut identitas (ID) untuk masing masing titik

    kontrol.

    Mencatat Koordinat Titik Kontrol

    Koordinat titik kontrol yang telah ditentukan perlu dicatat untuk nantinya

    digunakan dalam proses digitasi. Namun demikian khusus untuk sistem koordinat

    Lintang / Bujur perlu ada sedikit perlakuan. Pada umumnya sistem koordinat Lintang /

    Bujur di peta cetak ditulis dalam bentuk derajat-menit-detik ( Degree minutes second

    /D m s ), sedangkan data digital hanya bisa membaca dalam bentuk derajat-desimal (

    decimal degree / DD ). Oleh karenanya sistem derajat-menit-detik perlu diubah ke

    derajat-desimal.

    Secara sederhana merubah sistem derajat-menit-detik ke derajat-desimal dapat

    dilakukan dengan cara berikut

    Contoh : Derajat-menit-detik = 1093066

    Derajat-desimal = ( 109 + 30/60 + 30/3600 )

    = ( 109 + 0,5 + 0,01 )

    = 109,51

    TITIK KONTROL DAN

    IDENTITAS YANG AKAN

    DIGUNAKAN

  • Dari keempat titik kontrol yang telah ditentukan dapat dibuat catatan koordinat

    untuk masing- masing titik.

    Langkah-langkah Georeferencing :

    Berbekal dari tahap persiapan maka langkah ini menjadi sangat penting :

    1. Buka program Arc Map dari start All Programs ArcGIS ArcMap atau dari Arc

    Catalog dengan mengklik icon

    2. Untuk menampilkan peta yang akan diregistrasi pilih icon

    3. Setelah peta ditampilkan maka langkah selanjutnya adalah mengaktifkan tool bar

    Georeferencing. Klik kanan mouse pada lokasi tool bar yang kosong kemudian pilih

    georeferencing.

    4. Fungsi-fungsi icon pada tool bar Georeferencing.

    Tampilan ketika sudah memasukkan Peta

    Georefrencing Manual

    Pilihan Georeferencing Menentukan titik kontrol

    Nama Layer yang diintegrasi

    Menampilkan control point

    Melihat Layer secara Tampilan Rotasi Format Gambar

  • 5. Untuk menentukan titik kontrol maka icon yang dipilih adalah Dimana + (hijau)

    merupakan source (koordinat image) dan + (merah) merupakan destination (koordinat

    sebenarnya)

    6. Titik kontrol yang dipilih minimal 4 buah.

    7. setelah mendapatkan 4 buah titik kontrol maka langkah selanjutnya memasukkan

    koordinat peta (destination) dengan cara mengklik icon . Pengisian koordinat

    destination juga dapat dilakukan dengan cara mengklik kanan pada saat menentukan

    control point (klik kiri untuk source kemudian klik kanan untuk destination).

    8. Setelah koordinat peta dimasukkan maka peta yang akan didigitasi telah memiliki

    koordinat yang sebenarnya. Setelah memasukkan koordinat peta, klik OK. Kemudian

    klik Georeferencing Update Georeferencing pada

    B. DIGITASI

    Digitasi merupakan tahap memperbarui peta dengan menggunakan tools Editing

    pada ArcMap dan dilakukan dengan mendigit atau menggambar kembali peta lama ke

    dalam layer peta baru. Digitasi dapat juga dikatakan sebagai proses konversi data raster

    menjadi data vektor. Digitasi tidak akan bisa dilakukan jika tidak ada file yang menjadi induk

    pola pendigitan nya. File tersebut disebut dengan shapefile (.shp) sehingga dalam setiap

    tahap pendigitan, hal yang mutlak dilakukan adalah membuat .shp melalui software

    ArcCatalog pada ArcGIS. Berikut adalah tahapan digitasi:

    Masuk ke dalam ArcCatalog dan buat .shp baru

    Tampilan tool Catalog

  • Digitasi On Screen Titik

    1. Jalankan program ArcMap, klik Start>Programs>ArcGIS>ArcMap.

    2. Klik Add Data , pada dialog Add Data arahkan ke direktori C:\GIS-HL\Latihan2

    dan pilihlah layer ADMIN.bmp (yang telah di Georeferencing).

    3. Kemudian tambahkan feature class klik Add Data , arahkan ke direktori

    C:\GISHL\ DataDIY.mdb\BaseMap dan pilih Feature Class Ibukota. Feature Class ini

    akan digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil digitasi titik ibukota.

  • 4. Aktifkan toolbar editor dengan cara mengklik icon atau dengan cara klik

    mouse dan pilih editor.

    5. Langkah selanjutnya adalah memilih feature class Ibukota (feature class yang akan

    diedit), kemudian pada toolbar Editor klik Editor >Start Editing

  • 6. Setelah feature class pada keadaaan siap diedit maka anda sudah dapat melakukan

    digitasi titik dengan cara

    7. Lakukan langkah yang sama untuk titik ibukota yang lain. Setelah semua titik selesai

    didigitasi, simpan dengan memilih Editor>Stop Editing.

  • 8. Zoom pada titik ibukota, kemudian klik sketch tools lalu klik pada lokasi ibukota.

    Selanjutnya lakukan pengisian atribut dengan klik pada Attribute.

  • 9. Jika telah mengisi attribute maka langsung keluar ke tanda X.

  • Digitasi On Screen - Garis

    1. Klik Add Data , pada dialog Add Data arahkan ke

    C:\GISHL\DataDIY.mdb\BaseMap dan pilih Feature Class Jalan dan Sungai.

    Tambahkan jugalayer ADMIN.bmp (yang telah di Georeferencing) dari C:\GIS-

    HL\Latihan2.

  • 2. Lakukan sesi editing dengan klik Editor > Start Editing, pada Target pilih layer

    Jalan.Kemudian Zoom pada kenampakan garis jalan (warna merah) yang akan

    didigitasi.

    3. Mulai digitasi dengan menggunakan sketch tools + , klik pada kenampakan

    jalan,untuk menggeser peta gunakan Pan .

  • 4. Untuk mengakhiri proses digitasi satu kenampakan, klik kanan pilih Finish Skecth

    atau tekan F2 pada keyboard. Setelah semua terdigitasi simpan dengan pilih

    Editor>SaveEdits.

    5. Selanjutnya digitasi kenampakan sungai (garis warna biru) pada Target di Editor

    toolbar pilihlah Sungai. Lakukan proses digitasi seperti saat digitasi jalan. Dan

    lakukan atribut seperti pada langakah digitasi titik.

  • Digitasi On Screen Area (Poligon)

    1. Klik Add Data , pada dialog Add Data arahkan ke direktori C:\GISHL\

    DataDIY.mdb\BaseMap dan pilih Feature Class Batas_Adm. Tambahkan juga layer

    ADMIN.bmp (yang telah di Georeferencing) dari dari C:\GIS-HL\Latihan2.

    2. Mulailah sesi editing. Berikut menu Task yang sering digunakan untuk digitasi

    poligon.

    Anda juga dapat mengaktifkan snaping dengan cara

    Beri tanda centang pada tipe snaping yang anda inginkan

    3. Setelah itu atur zoom peta sesuai dengan output skala yang diinginkan.

    4. Mulailah mendigitasi bagian terluar dari polygon tersebut

  • 5. Setelah selesai buatlah feature Batas Administrasi menjadi transparan agar

    bataskabupaten pada admin.bmp dapat terlihat

    6. Aktifkan tools Effects, klik kanan pada toolbar kemudian pilih Effects

    7. Atur transparansi Batas Administrasi menjadi 50 dengan cara klik tombol Adjust

    Transparancy

    8. Lakukan pembagian batas administrasi tersebut sesuai batas kabupaten di DIY.

  • 9. Select Polygon utama dengan cara mengaktifkan icon kemudian pilih polygon

    utama

    10. Pilihlah Task pada menu Editor menjadi Cut Polygon Features dan lanjutkan digitasi

    pada batas kabupaten tersebut. Lakukan sampai semua kabupaten terbentuk,

    sehingga hasil digitasi menjadi

    11. Lakukan digitasi untuk semua feature class yang ada pada feature dataset Peta

    Dasar dan feature dataset Peta Tematik.

  • IV. ANALISIS GIS

    4.1 Fungsi Pengkuran dan Query

    Fungsi pengukuran (SISPH, 2007) meliputi antara lain: pengkuran jarak dan luas

    obyek atau antara obyek (titik, garis, poligon). Penghitungan jumlah obyek dan

    frekuensinya. Adapun query spasial adalah operasi query yang memungkinkan user dapat

    mengidentifikasi obyek secara khusus (terseleksi) melalui query dengan kondisi dan

    persyaratan tertentu mengikuti SQL model dan algoritma logika matematika (AND; OR;

    NOT; =; >; =; ; =;

  • Query

    Pilih Option pilih Select By Atributte dengan menggunakan logika yang dikehendaki.

    4.2 Overlay (Geoprosesing)

    Overlay merupakan kemampuan utama dalam fungsi SIG dalam hal analisis dan

    aplikasi. Dalam proses overlay data spasial yang terbagi dalam beberapa layer

    dikombinasikan dengan metode dan logika matematika tertentu sedemikian rupa sehingga

    diperoleh informasi baru berupa layer baru atau data spasial baru yang memuat atau

    menghilangkan isi seluruh atau sebagian informasi beberapa layer yang dikombinasikan.

    Prinsip overlay dapat digambarkan secara singkat sebagai berikut :

    Adapun logika matematika yang digunakan untuk overlay antara lain:

    a. Logika matematika : OR, AND, NOT, XOR

    b. Operasi Aritmetika : / - + x

    c. Logika persyaratan kondisi (ifthenelse)

  • Logika overlay yang diterapkan tergantung pada model data yang diimplementasikan. Pada

    model vektor logika overlay akan juga mengubah hubungan topologi spasialnya sehingga

    beberapa logika overlay sulit diterapkan seperti logika operasi matematika dan logika

    persyaratan kondisi (if..then..else). Berikut adalah beberapa contoh operasi overlay pada

    ARCGIS.

    Geoprocessing merupakan tool yang bermanfaat dan memudahkan penggunaan ArcGIS

    untuk penggunaan suatu tool khusus dan pengolahan data spasial. Seringkali dalam proses

    pengolahan perlu dilakukan dalam beberapa tahapan yang dijabarkan sebagai alur

    pengolahan

    Tool untuk melakukan operasi overlay terdapat dalam toolbox yakni : Analysis Tools

  • V. LAY OUT PETA

    Layout (SISPH, 2007) merupakan salah satu fasilitas pada ArcGIS yang digunakan

    untuk menggabungkan semua dokumen, baik itu dokumen view, tabel ataupun chart ke

    dalam satu dokumen yang siap cetak (hardcopy). Selain dokumen-dokumen tersebut unsur

    lain sebagai unsur pendukung yang terdapat layout antara lain skala, arah utara, legenda,

    grid koordinat, judul peta, sumber peta, insert peta, dll. Layout dapat ditampilkan melalui

    dua cara, yaitu dari tampilan window project dan dari tampilan view.

    Membuat Layout

    1. Nyalakan komputer dan buka program ArcGIS GIS.

    2. Peta/ data yang sudah Anda masukkan pada pertemuan kedua

    3. Untuk menampilkan layer yang sudah dipilih pada view, klik chek-box pada layer.

    4. Susun theme sehingga semua theme dapat nampak. Usahakan theme tidak saling

    menutupi dengan mengurutkan data bertipe titik, garis, kemudian baru area dengan

  • men-drag theme yang akan dipindahkan ke urutan atas/ bawah. Theme yang baru

    ditambahkan akan berada di paling atas, jika berupa data area, pindahkan ke bawah,

    sehingga data titik dan garis juga akan nampak.

    5. Untuk mengubah besar kecilnya tampilan layer dapat dilakukan dengan ikon zoom

    . Gunakan (klik&geser) ikon untuk menggeser theme apabila

    tidak terlihat pada layar monitor. Mengubah angka skala pada box scale di kanan atas

    menu bar juga dapat dilakukan untuk menampilkan ukuran peta yang berbeda.

    6. Jika diperlukan, properti theme juga dapat diatur dengan Layer klik kananProperties..

    7. Untuk menghapus theme, pilih theme yang akan dihapus dan klik kanan lalu remove

    dari menu Edit dan pastikan pilihan ketika box konfirmasi muncul. Penghapusan ini

    hanya menghapus theme dari view, bukan da ri disk.

    8. Pengaturan warna dan simbol dapat dilakukan dengan mengaktifkan theme yang akan

    diedit dan doble klik layer yang akan diedit. Ketika kotak dialog pilih symbology,pada

    show ada beberapa pilihan dan pilih yang sesuai dengan layer:

    Features : Single Symbol untuk warna dan simbol yang sama, biasanya

    digunakan untuk menampilkan posisi objek. Warna dan simbolnya dapat diatur

    dengan mengklik simbol tersebut pada kotak dialog Legend Editor.

    Categories :

  • Unique Value dapat digunakan untuk memberikan warna dan simbol yang unik

    untuk setiap nilai yang berbeda yang cocok untuk data katagorikal atau kualitatif.

    Unique Value, many field dapat digunakan untuk memberikan warna dan simbol

    yang unik untuk setiap nilai yang berbeda yang cocok untuk lebih dari satu data

    katagorikal atau kualitatif yang dapat ditampilkan dalam waktu bersamaan.

    Match a symbol in as style dapat digunakan untuk memberikan warna dan

    simbol yang unik untuk setiap nilai yang berbeda yang cocok sesuai dengan style

    yang diinginkan.

    Quantities :

    Graduated Color digunakan untuk menggambarkan kisaran nilai, semua bagian

    theme akan diberikan simbol yang sama, namun berbeda warna (gradual).

    Graduated Symbol digunakan untuk menggambarkan perbedaan nilai, semua

    bagian theme akan diberikan warna yang sama, namun dengan ukuran simbol

    (tersedia dalam bentuk titik dan garis) yang berbeda.

    Dot Density cocok digunakan untuk menampilkan distribusi data.

    Chart menggambarkan objek dalam layer dengan grafik yang komponennya

    berasosiasi dengan nilai atribut theme. Model grafik yang tersedia adalah kolom

    dan pie. Model ini baik untuk menampilkan beberapa data atribut sekaligus.

    Mutiple attribute digunakan untuk lebih dari satu atribut.

  • 9. Daftar isi theme juga dapat diatur tampilan/ propertinya dengan memilih dengan klik

    pada simbol yang akan diganti.

    10. Peta yang dihasilkan/ ditampilkan pada view dapat diberi label dengan menambahkan

    teks secara langsung menggunakan toolbar text dan pada menu bar atau toolbar label .

    setelah pilih simbol label lalu klik pada daerah yang ingin diberi nama.

    11. Dapat juga dilakukan dengan klik kanan pada layer lalu pilih label

    feature

  • 12. Label dapat dipindahkan dengan mengklik tool Pointer dan klik sekali pada label

    yang ingin anda pindah. Kontrol akan terlihat sekitar label untuk memperlihatkan ia

    dipilih. Sekarang geser ke tempat yang diinginkan.

    13. Untuk mengubah besarnya teks label dapat dilakukan dengan menggeser satu dari

    kontrol label yang dipilih dengan tool Pointer.

    14. Untuk menyajikan peta yang akan dicetak, dapat dilakukan dengan menu View

    Layout view.

    15. Sebagai default, ArcGIS menggunakan nama View sebagai judul peta untuk layout. Judul

    peta dapat diganti dengan tool Pointer klik dua kali pada judul. Pada kotak dialog

    yang muncul, hapus judul yang lama dan gantikan dengan yang baru sesuai yang

    diinginkan dan Tekan OK.

    16. Untuk menuliskan judul, pilih new text. Untuk memindahkan atau merubah ukuran

    judul atau sebarang komponen dalam layout anda, gunakan tool Pointer

  • .

    17. Sebelum memasukan unsur-unsur peta pada layout, terlebih dulu tentukan batas tepi,

    satuan, orientasi dan ukuran halaman dengan memilih menu pulldown FilePage

    Setup and print setup kemudian muncul kotak dialog Page Setup and print setup.

    Pada kotak dialog tersebut pilih ukuran kertas yang akan digunakan.

  • 18. Rancangan yang akan ditampilkan pada sebuah layout standar biasa terdiri atas

    beberapa unsur peta, yaitu peta, legenda, judul, arah utara dan skala. Untuk

    menampilkannya pada layout. Peta akan secara langsung terlihat sedangkan legenda,

    judul, arah utara dan skala dapat ditampilkan dengan klik dalam menu pulldown Insert.

    Isikan informasi yang sesuai dengan layout yang diinginkan.

    19. Untuk menampilkan grid pada layout peta yang dibuat dengan memilih menu pulldown

    Klik kanan dan PropertiesData Frame propetiesGrid.Isikan informasi yang sesuai

    dengan layout yang diinginkan.

  • 20. Sebagai default, ArcGIS menggunakan nama View sebagai judul untuk layout. Namun

    demikian, judul peta dapat diganti dengan tool Pointer dan klik dua kali pada judul.

    Ketika kotak dialog muncul, hapus teks yang ada dan ketik kedalamnya judul peta yang

    diinginkan.

    21. Untuk menambahkan atau mengubah teks pada layout dapat pula dilakukan dengan

    mengklik dan tentukan posisi yang akan diberi teks. Teks

    diketikan pada Text Properties yang akan muncul pada posisi teks dan klik OK untuk

    mengakhiri pemberian teks.

    22. Buatlah peta hasil analisis yang anda lakukan dan berikan informasi yang diperlukan.

    Pilihlah warna yang tepat untuk penampilannya.

    23. Hasil dari layout dapat langsung dicetak atau disimpan dalam format lain untuk

    digunakan pada aplikasi lain dengan menu File Print Setup. Kotak dialog akan

    muncul, perhatikan orientasi printout ke Landscape, printout anda akan sesuai dengan

    orientasi dari layout. Kemudian ikon Print . Dialog konfirmasi akan muncul dan klik

    OK.

  • 24. Alternatif lain anda dapat kirim export layout ke file grafik sehingga anda dapat

    mengimport file ini kedalam laporan anda. Untuk export layout, pilih Export map dari

    menu File.

    --SELESAI--