tutorial fl studio basic part 3: making a complete song

13

Upload: dwi-antony-verdugo

Post on 01-Dec-2015

1.029 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tutorial FL Studio level basic dalam bahasa Indonesia.Tutorial ini juga bisa dilihat di :http://wp.me/P3sUhN-bhttp://wp.me/3gd5ZFL studio basic series- ©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production. Dilarang mempost ulang dan menggunakan untuk kepentingan komersial tanpa seizin penulis.

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial FL Studio Basic Part 3: Making a Complete Song

Dwi Antony Verdugo

FL STUDIO :MAKING COMPLETE

SONG

Page 2: Tutorial FL Studio Basic Part 3: Making a Complete Song

©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production

Akhirnya ngerti juga cara bikin beat pake FL setelah sekian lama belajar…

Ehehehe, asyik nih sekarang, ada maenan baru yee…?

Asyik juga sih bikin beat gitu, kadang malah kepengen joget sendiri sambil mikir ini enaknya diapain

yaa...

Ya tambahin lagi dong elemen lagunya. Instrument banyak, piano roll tersedia. Keyboard sama mouse

komputer bisa dipake buat ngebatik. kalo males ngebatik bisa beli midi controller bisa sama ane,

hehehe…

Jiah, malah promosi dia…

Itu dia sih koh. Ane udah coba maenin bikin MIDI pattern yang panjang banget, tapi kadang malah

keder pas ngebatik. Ada cara kerja yang lebih gampang ga sih sebenernya buat bikin MIDI pattern biar

ga usah panjang-panjang ngebatiknya?

Ya ada dong. Sebenernya kan kita bisa bikin pattern yang beda-beda, dan gausah panjang-panjang,

cukup part-per-part dari lagu biar ga ribet, nantinya baru kita susun clip-clip di playlist biar jadi lagu yang

utuh…

Apaan lagi dah tuh…?

Sumpah, ane kaga ngerti sama sekali…

Ya, susah dah ngomong ama orang primitif, susah diajak canggihnya…

Huft, jangan gitu dong koh. Ane kan baru belajar. Ada juga situ ajarin ane dong biar bisa…

Oke deh, bisa diatur…

Yah, kalo ngomong kaya gini mah pasti minta sesajen deh. Yaudah, lontong sayur mau ga?

Ga mau ah. Ane kan sedang dalam masa pertumbuhan, harus banyak makanan bergizi…

Yaudah, gado-gado deh. Tapi beneran ajarin ane ya biar ane bisa makin faseh bikin lagu…

Page 3: Tutorial FL Studio Basic Part 3: Making a Complete Song

©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production

MAKING A COMPLETE SONG

Di tutorial sebelumnya, banyak hal yang sifatnya esensial yang sudah kita pelajari, misalnya

bagaimana cara membuat beat baik menggunakan step sequencer, drum sampler, atau drum

synthesizer, udah tau apa itu MIDI note dan MIDI pattern, apa itu piano roll dan cara menggunakannya,

dll.

Oke, jangan lupa apa yang udah kita pelajari, karena di tutorial ini, kita akan mengembangkan

dan melengkapi teknik-teknik tersebut hingga kita bisa membuat satu lagu utuh. Yang perlu diingat,

piano roll adalah sahabat terbaik mouse dan keyboard komputer agan jika agan belum punya MIDI

controller.

Langsung aja, kita lanjutkan study kita setelah kemaren asyik bikin beat…

BASSLINE, RYTHM, DAN MELODY

Serumit apapun suatu musik, entah berapa banyaknya instrument yang digunakan, buat agan

yang belom mengerti tentang musik sama sekali, maka hafalkan kalimat berikut: Musik secara umum

terbentuk dari elemen-elemen yaitu Beat, Bassline, Rythm, dan Melody.

1. Masing ingat dengan piano roll untuk ngebatik? bassline, rhythm, dan melody juga bisa dibuat

dengan cara ngebatik di piano roll. Cobalah membuat sebuah drumkit dulu, kemudian buat

sebuah pattern beat sederhana. Ganti nama (rename) pattern tersebut dengan dengan nama

“Beat 1”. Tambahkan pattern baru dengan klik tanda tambah seperti yang terlihat pada gambar,

kemudian buatlah pattern baru yang berbeda, kemudian beri nama “Beat 2”, dst.

Membuat MIDI pattern

Page 4: Tutorial FL Studio Basic Part 3: Making a Complete Song

©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production

2. Jika benar melakukannya, maka paling tidak agan memiliki beberapa pattern yang berbeda dan

akan terlihat seperti di gambar atas.

3. Sekarang, kita akan menambahkan elemen Bassline. Agan bebas memilih instrument apa saja

untuk digunakan. Di contoh ini, ane menggunakan plugin instrument “Poizone”. Poizone

merupakan sebuah intrument yang bisa agan temukan di kategori synthesizer pada plugin picker

(jangan pernah lupa Ctrl+F8 ya…). Untuk memilih sound, agan bisa menggunakan tombol yang

terlihat seperti pada gambar. Jangan lupa buat pattern baru di step sequencer dengan nama

“Bassline 1”.

4. Langkah berikutnya adalah ngebatik. untuk ngebatik MIDI pattern di piano roll tidak jauh

berbeda seperti yang pernah kita lakukan waktu membuat pattern beat, hanya saja sekarang

kita memainkan nada-nada. Tuts keyboard menandakan posisi dari suatu nada, dan panjang

pendek suatu MIDI note mempengaruhi panjang pendeknya nada tersebut. Cobalah

bereksperimen dan sabarlah agar benar-benar memahami teknik ngebatik ini.

Poizone Untuk Membuat Bassline

Page 5: Tutorial FL Studio Basic Part 3: Making a Complete Song

©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production

5. Untuk rhythm, ane akan menggunakan dua instrument. Yang pertama adalah FL keys untuk

membuat suara rhodes, dan yang kedua adalah harmless untuk membuat suara stab. Kedua

instrument ini juga bisa diload dari project picker.

6. Lagi-lagi, kita ngebatik. Caranya masih sama, tools yang digunakan juga masih sama. Hanya saja,

untuk rhythm ini, ane memainkan chord. Chord adalah beberapa note yang dimainkan dengan

posisi dan urutan tertentu untuk menciptakan suatu nada yang harmonis. Bentuknya di piano

roll bisa agan lihat di gambar.

Page 6: Tutorial FL Studio Basic Part 3: Making a Complete Song

©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production

7. Untu agan yang masih pemula, ada alat bantu yang bisa agan gunakan jika sama sekali buta

terhadap pembentukan chord. Di piano roll FL Studio ada fasilitas khusus untuk membentuk

chord. Klik segitiga option atau klik kanan gambar pensil, maka akan ada opsi jenis “chord”. Pilih

jenis chord yang akan digunakan, kemudian pilih note untuk chord tersebut. Sebagai contoh, jika

agan ingin membuat chord C minor, maka pilih “minor” di opsi chord, kemudian klik note C di

piano roll, kemudian atur panjangnya. Tekan tombol Shift+N di keyboard untuk menonaktifkan

chord mode jika sudah tidak dibutuhkan.

NB: untuk seorang pemula, gunakan chord major dan minor dulu sebelum belajar improvisasi pembentukan (progresi) chord

Kalo Belum Tahu, Silakan Kenalan. Ini Namanya CHORD

Page 7: Tutorial FL Studio Basic Part 3: Making a Complete Song

©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production

8. Disini, ane membuat MIDI pattern berbeda dengan durasi yang sama untuk FL Keys dan

Harmless dalam satu pattern yang sama, yaitu pattern “rhythm 1”. Tidak menjadi masalah,

karena pattern dari FL keys dan harmless tersebut akan dideteksi sebagai satu pattern dalam

pattern “rhythm 1”. Sebagai alat bantu dalam ngebatik, kita bisa menggunakan fitur “ghost

note” untuk mempermudah kita melihat posisi dari pattern channel lain. Dengan teknik ini,

berarti kita bisa membuat satu pattern yang memiliki data MIDI yang berbeda dari channel yang

berbeda pula.

Dua Channel Yang Tergabung Dalam Satu Pattern

Page 8: Tutorial FL Studio Basic Part 3: Making a Complete Song

©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production

9. Untuk melody, tidak jauh berbeda dengan teknik-teknik sebelumnya. Ane menambahkan

pattern “Melody 1”, kemudian load sebuah instrument, kemudian ngebatik. untuk channel

melody, ane menggunakan instrument synthesizer “Sytrus”, yang termasuk favorit ane. Cara

memilih soundnya juga sama seperti sebelumnya pada harmless.

10. Dalam ngebatik di piano roll, kita mungkin

melihat ada note C3, C4, C5, dst. Angka di

belakang not tersebut menunjukkan “Oktaf”.

Semakin tinggi oktaf, maka note yang dihasilkan

sama namun semakin tinggi nada yang

dihasilkan. Nada C di oktaf C3 tentu berbeda

dengan di C5. Berpedomanlah pada hal ini

dalam ngebatik untuk menentukan nada yang

akan dimainkan.

Sytrus, Synth Dengan Preset Sound Yang Banyak Sekali Dan Sudah Terkategori

Page 9: Tutorial FL Studio Basic Part 3: Making a Complete Song

©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production

11. Pattern-pattern yang sudah dibuat juga bisa dilihat di browser melalui directory “Current

Project”-“Pattern”. Pattern tersebut akan sama seperti yang ada di pattern selector pada step

sequencer. Ini memudahkan kita untuk memanajemen lebih rapi. Dalam tutorial ini, elemen

beat diberi warna merah, bassline dengan warna orange, rhythm dengan warna kuning, dan

melody dengan warna hijau. Ini untuk mempermudah workflow kita di step berikutnya.

PLAYLIST UNTUK MEMBUAT SKETCH LAGU

Inilah komponen untuk membangun konstruksi lagu kita. Semua lagu yang ingin kita buat harus disusun

melalui playlist ini. Well, let’s take the lesson (abis buka kamus bahasa inggris)…

1. Sebelumnya kita sudah membuat beberapa pattern, baik itu pattern beat, bassline, rhythm, dan

melody. Sekarang bukalah playlist dengan menekan tombol F5 pada keyboard atau klik icon

seperti pada gambar.nantinya, akan muncul sebuah playlist window.

Tombol Playlist

Page 10: Tutorial FL Studio Basic Part 3: Making a Complete Song

©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production

2. Di awal tadi ane udah membagi

elemen berupa beat, bassline, rhythm,

dan melody. Untuk mempermudah

identifikasi, maka di bagian kiri playlist

bertuliskan “track…”, ane ganti nama

(rename) dan beri warna. Klik kanan di

sekitar kotak bertuliskan “track…”,

maka semua opsi akan tersedia, dan

tidak jauh berbeda caranya seperti di

step sequencer. Disini, ane memberi

penandaan berdasarkan warna untuk

penggolongan pattern. Dengan kata lain, nantinya semua pattern beat akan berada di track

“Beat” di playlist, bassline di track “Bassline” pada playlist, dst. tinggal cocokkan dengan warna

channel yang ada di step sequencer.

3. Kini, yang perlu kita lakukan adalah menyusun

pattern-pattern yang sudah dibuat hingga

terangkai menjadi suatu lagu yang utuh. Ane menggunakan fitur “Project Picker” untuk

mempermudah ane dalam mengambil dan menyusun pattern tersebut. Tekan tombol

Ctrl+Alt+F8 pada keyboard (Cuma nambah tombol alt dari shorcut plugin picker), atau klik kanan

tombol yang terlihat seperti di gambar pada playlist. Dengan project picker, kita juga bisa

mendengar preview pattern kita.

Page 11: Tutorial FL Studio Basic Part 3: Making a Complete Song

©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production

4. Pilih pattern yang ada di project picker ke dalam playlist dan rangkai menjadi sebuah susunan

lagu. Untuk susunannya terserah agan, tapi untuk mempermudah cobalah susun pattern sesuai

jenis tracknya, pattern beat pada track beat, pattern bassline pada track bassline, dst.

Optimalkan semua tools yang ada pada playlist, dan ingat, konsepnya tidak jauh berbeda seperti

saat ngebatik di piano roll, kita hanya menyusun pattern-pattern sekarang. Selain memilih

pattern melalui project picker, kita juga bisa memilih dengan klik clip source di playlist.

Optimalkan juga tools yang ada, bereksperimenlah apa gunanya tiap tools dan apa pengaruhnya

terhadap tiap pattern. Oh iya, disini, semua MIDI pattern di playlist selanjutnya kita sebut “MIDI

Clip”.

Untuk menggambar clip yang sudah dipilih di source source ke playlist gunakan

Untuk menghapus clip-clip yang sudah ada di playlist gunakan

Untuk melakukan seleksi pada beberapa clip pada playlist gunakan

Untuk memotong-motong sebuah clip menjadi part terpisah gunakan

Page 12: Tutorial FL Studio Basic Part 3: Making a Complete Song

©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production

5. Bila dibutuhkan, kita juga bisa gunakan “time marker” untuk menandai part-part dari lagu.

Caranya cukup letakkan kursor di tempat yang agan inginkan kemudian klik icon option, pilih

“time marker”. Jika sudah ada marker, maka jika ingin menambah marker cukup klik kanan di

posisi timeline yang agan inginkan kemudian pilih “add marker”.

6. Sekarang, kenapa tadi pattern-pattern disebut MIDI clip? Jawabannya, karena ada juga “Audio

Clip”. Jika MIDI clip berisi data MIDI, maka audio clip berisi data audio. Untuk memasukkan

audio clip, kita cukup melakukan drag & drop audio samples dari browser ke dalam playlist,

bukan ke dalam step sequencer, karena suatu audio samples pada saat dimasukkan ke dalam

playlist, dia akan di-load sebagai audio clip, berbeda pada saat dimasukkan ke dalam step

sequencer, maka audio samples tersebut akan di-load sebagai sampler patches. Banyak pemula

yang bingung dengan hal ini dan menganggap FL studio rumit, padahal sebenernya mereka saja

yang kurang belajar dan memahami workflow. Untuk contoh, ane memasukkan tiga sample

sound effect (SFX). Sample SFX ini ane susun di track SFX di playlist. Untuk memastikan samples

tersebut di-load sebagai audio clip, lihat pada channel display filter di bagian bawah step

sequencer, coba pilih audio clip. Semua audio clip akan masuk di kategori tersebut. Audio clip

juga bisa di load melalui project picker.

Awas, Jangan Salah Kaprah Antara Audio Clip Dan Sampler Patches

Page 13: Tutorial FL Studio Basic Part 3: Making a Complete Song

©Dwi Antony Verdugo 2013- VDMS Music Production

7. Meskipun bisa di load dengan cara drag &

drop, baik channel instrument ataupun audio

clip bisa juga dengan cara klasik melalui

menu “Channel”. Khusus untuk audio clip,

kita harus mencari direktori samples

tersebut. Meskipun demikian, ane pribadi

lebih suka menggunakan project picker dan plugin picker. Cara ini akan berfungsi nanti pada

saat agan akan menambah instrument ataupun FX, tapi itu akan dibahas di lain waktu.

8. Jangan lupa atur volume dari masing-masing

channel, baik itu instrument atau audio clip. Atur

dan usahakan agar seluruh komponen lagu

terdengar balance. Dengan demikian, maka

jadilah lagu pertama kita yang sederhana.

Contoh projectnya bisa dilihat pada “Making A

Complete Song.flp”. Besok bahas apa lagi ya?

=BERSAMBUNG=

Apakah SFX Ini Sudah Masuk Sebagai Audio Clip?

Channel Display Filter Menunjukan Audio Yang Di Load Sebagai Audio Clip

Atur Volumenya Supaya Ga Ada Yang Kekencengan Atau Kepelanan Suaranya