uji biokimia
DESCRIPTION
Fisiologi MikrobiaTRANSCRIPT
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Jum’at, 26 Maret 2012
Mikrobiologi Waktu : 08.00-11.20 WIB
Kelompok : 1
PJP : Emil Wahdi, S.Si
Assisten : - Ramdhani
- Ebta Bramada, A.Md
- Genny A Z, A.Md
UJI KARAKTERISTIK
BIOKIMIA DAN FISIOLOGIS
MIKROBA
Disusun oleh :
1. Nia Mutiarani J3M111008
2. Hadyan Arikta S J3M111010
3. Vicky Puji Wijayati J3M111048
4. Ulfa Kharisma Putri J3M111085
5. M. Okvian J3M111080
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
Pendahuluan
Bakteri adalah salah satu mikroorganisme atau jasad renik yang berukuran
kecil. Bakteri merupakan mikroorganisme yang memiliki beberapa bentuk yaitu basil
(batang), kokus (bulat), dan sprilium. Bentuk bulat atau kokus dapat dibedakan
kembali yaitu mikrokokus, diplokokus, streptokokus, tetrakokus, sarnia,
danstafilikokus. Bakteri bentuk batang dapat dibedakan lagi menjadi bentuk
batang panjang dan batang pendek dengan ujung datar atau lengkung (Hidayat,
2006).Karakterisasi dan klasifikasi sebagian besar mikroba seperti
bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh
pada beberapa tipe media, memproduksi tipe metabolit tertentu (Pelzcar 1986).
Genus Listeria merupakan kelompok yang terkait erat, Gram positif, anaerob
fakultatif, tidak membentuk spora, berbentuk batang bakteri 0,5 pM dengan lebar 1-
1,5 m dan panjang. Taksonomi, dibagi menjadi enam spesies (Listeria monocytogenes
yaitu ivanovii Listeria, seeligeri Listeria, innocua Listeria, welshimeri Listeria dan
grayi Listeria), yang hanya L. monocytogenes dan L. ivanovii bersifat patogen (
Robinson et al., 2000 ). Sementara L. monocytogenes menginfeksi manusia dan
hewan, L. ivanovii (sebelumnya dikenal sebagai L. monocytogenes serotipe 5) adalah
terutama patogen hewan yang jarang terjadi pada manusia ( Low & Donachie, 1997 ).
Menjadi toleran terhadap kondisi pH, suhu dan garam ekstrim ( Sleator et al, 2003.),
spesies Listeria yang hadir dalam berbagai lingkungan, termasuk tanah, air, limbah
dan makanan.
Spesies Listeria adalah bakteri yang memiliki karakteristik morfologi dan
biokimia. Selain sebagai katalase positif, dan indol dan oksidase negatif, spesies
Listeria dapat menghidrolisis aesculin, tetapi tidak urea. Fitur-fitur biokimia umum
telah sering dimanfaatkan untuk diferensiasi spesies Listeria dari bakteri lain. Di sisi
lain, spesies Listeria juga memiliki sifat biokimia yang berbeda yang dapat berguna
untuk spesies-spesifik identifikasi.
Karakterisasi morfologi bertujuan untuk mengamati baik morfologi koloni
maupun morfologi sel bakteri pada isolat bakteri yang telah lolos seleksi. Ketika
ditumbuhkandalam media yang bervariasi, mikroorganisme akan menunjukkan
penampakan makroskopis yang berbeda-beda pada pertumbuhannya. Perbedaan ini
disebut dengan karakteristik kultur, yang digunakan sebagai dasar untuk memisahkan
mikroorganisme dalam kelompok taksonomik (Capuccino dan Sherman, 1992).
Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi
metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Kemampuan
bakteri menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energi
yang dapat digunakan untuk identifikasi (Backmann,2006). Identifikasi Bakteri dapat
dilakukan dengan beberapa uji antara lain uji Motilitas, uji oksidase, uji katalase, uji
gelatin, uji oksidatif/fermentative, dan uji anti mikroba.
Tujuan
Praktikum bertujuan untuk menentukan karakteristik biokimia dan fisiologi
bakteri dengan uji Motilitas, uji oksidase, uji katalase, uji gelatin, uji
oksidatif/fermentatif, dan uji anti mikroba.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum yaitu tabung kultur, jarum ose,
cawan petri, pembakar spirtus, preparat, kertas saring, rak tabung, pipet tetes, pipet
mikro, dan segitiga penyebar.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu media SIM (Sulfida
Indol Moltility), Bakteri, senyawa P-Amino dimethylaniline-Oxalat (1%), larutan
H2O2, Bromtimol blue, parafin, media PCA (Plate Count Agar), antibiotik
streptomycin , antiseptik betadine, ekstrak cengkeh, ekstrak kunyit, dan larutan
fisiologis yang digunakan sebagai kontrol.
Prosedur Kerja
Uji motilitas
Sebelum melakukan uji motilitas terlebih dahulu disiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan, seperti jarum ose, bunsen, media SIM (Sulfida Indol Motility).
Setelah itu, langkah pertama yang dilakukan adalah menyalakan pembakar spirtus,
lalu jarum ose dipanaskan dan koloni bakteri diambil secara aseptik lalu
diinokulasikan secara vertikal pada media SIM kemudian inkubasi selama 24 jam.
Motilitas bakteri ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan pada permukaan medium
dan tidak ada bekas pada tusukan, Bakteri non motil tumbuh sepanjang tusukan.
Uji oksidase
Sebelum melakukan uji oksidase terlebih dahulu disiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan, seperti preparat, kertas saring, sampel bakteri, jarum ose, pipet
tetes dan senyawa P-aminodimethylaniline-oxalat (1%). Setelah itu langkah pertama
yang dilakukan adalah membagi kaca preparat menjadi 2 bagian dan simpan satu
potongan kertassaring pada setiap bagian, untuk bagian pertama dinamakan kontrol,
yaitu hanya ditetesi senyawa P-aminodimethylaniline-oxalat (1%), sedangkan untuk
bagian yang kedua, setelah ditetesi senyawa, ditambahkan sampel bakteri dengan cara
gores. Jika koloni berubah warna menjadi merah maka menunjukan tes positif dan
jika bewarna ungu menunjukan tes negatif.
Uji Katalase
Sebelum dilakukanya uji katalase, terlebih dahulu disiapkan alat dan
bahannya, seperti kaca preparat, jarum ose, bunsen, pipet tetes. Setelah itu langkah
pertama yang dilakukan adalah mengambil koloni bakteri secara aseptik dengan
menggunakan jarum ose dan meletakkannya di atas preparat yang bersih, Kemudian
meneteskan H2O2 pada koloni bakteri tersebut. Adanya gelembung-gelembung udara
menunjukan tes tersebut positif.
Uji Gelatin
Secara aseptik, biakan bakteri diinokulasikan dan diinkubasi selama 24 jam.
Setelah diinkubasi selama 24 jam, biakan bakteri dimasukkan kedalam Freezer
selama 1 menit. Tes positif jika gelatin terhidrolisis dan tetap akan berbentuk cair.
Sedangkan tes menjadi negatif jika gelatin tidak terhidrolisis sehingga saat dimasukan
kedalam freezer gelatin membeku.
Uji Oksidatif/Fermentatif
Sebelum dilakukan uji oksidatf, terebih dahulu disiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan, seperti bunsen, jarum ose, pipet tetes, sampel bakteri, cairan paraffin
dan 2 media berwarna hijau yang berasal dari Bromotimol Blue. Setelah itu, langkah
pertama yang dilakukan adalah mengambil koloni bakteri dengan jarum ose secara
aseptik, inokulasikan vertical pada kedua tabung (O/F). Salah satu tabung diberi
parafin 3 ml, kemudian diinkubasi selama 24 jam. Pemberian paraffin dimaksudkan
untuk menahan oksigen yang masuk pada tabung yang berisi O/F. Reaksi oksidatif
terjadi jika tabung yang tidak diberi paraffin berubah menjadi kuning. Sedangkan
reaksi fermentative terjadi jika tabung yang diberi paraffin berubah warna menjadi
kuning atau kedua tabung berubah warna menjadi kuning.
Hasil Data
Tabel 1 Hasil Pengamatan Uji Karakteristik Biokimia dan Fisiologis
No Uji Hasil (+/-) Gambar
1 Motilitas +
2 Oksidase +
3 Katalase + -
4 Gelatin +
5 Oksidatif O/-
6 Fermentatif F/-
Tabel 2 Hasil Pengamatan Uji Anti Mikroba
No Antiseptik Diameter (cm)
1 2
2 Betadine 1
3 Ekstrak Cengkeh -
4 Ekstrak Kunyit -
5 Larutan fisiologis 0,2
Gambar 1 Hasil Pengamatan Uji Anti Mikroba
Pembahasan
Uji biokimia dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau mikroorganisme,
antara lain adalah uji Motilitas, uji oksidase, uji katalase, uji gelatin, uji
oksidatif/fermentatif, dan uji anti mikroba. Uji motilitas dilakukan untuk mengetahui
sifat bakteri motil atau non motil. Sifat tersebut diketahui berdasarkan data dan hasil
pengamatan. Bila terdapat bakteri ditempat yang ditusuk jarum ose, maka bersifat non
motil dan bila memenuhi permukaan media maka bersifat motil. Data dan hasil
pengamatan pada percobaan menunjukkan bakteri yang diidentifikasi bersifat motil
karena bakteri di indikasi menyebar pada permukaan tabung.
Hasil positif yang ditunjukkan pada uji Oksidase yaitu adanya perubahan
warna menjadi merah muda dan hasil negatif ditunjukkan warna yang dihasilkan tetap
berwarna ungu. Berdasarkan data dan hasil pengamatan menunjukkan hasil yang
positif pada uji oksidase karena pada kertas saring terjadi perubahan warna menjadi
merah muda.
Pada uji katalase, hasil positif ditunjukkan dengan adanya gelembung-
gelembung udara kecil yang terdapat pada preparat setelah bakteri ditambahkan satu
tetes H2O2. Enzim katalase memecah H2O2 saat melakukan respirasi, bakteri akan
menghasilkan berbagai macam komponen salah satunya H2O2. Bakteri yang memiliki
kemampuan memecah H2O2 dengam enzim katalase maka akan membentuk suatu
system pertahanan dari toksik H2O2 yang dihasilkannya sendiri. Dengan enzim
katalase, H2O2 diurai dengan reaksi 2H2O2 2H2 + O2 . Berdasarkan data dan hasil
pengamatan uji katalase menunjukkan hasil positif karena terdapat gelembung udara.
Hal ini berarti menunjukkan bahwa bakteri pada sample bersifat katalase.
Uji gelatin, protein diperoleh dari hidrolisis kalogen, yaitu zat pada jaringan
penghubung dan tendon dari hewan. Gelatin akan terurai oleh mikrobia yang
mensintesis enzim proteolisis. Larutan gelatin bersifat cair pada suhu ruang atau suhu
kamar dan padat apabila berada di dalam refrigerator. Dan apabila gelatin sudah
dihidrolisis oleh mikroba, maka akan tetap bersifat cair. Gelatin diperoleh dengan
mendidihkan bahan hewani yang mengandung kolagen, namun gelatin bukanlah
protein yang sama tipenya dengan kolagen. Hasil yang diperoleh pada percobaan
setelah dilakukan inklubasi selama 24 jam dan pendinginan selama 15 menit didalam
freezer diperoleh bakteri dalam keadaan cair yang artinya percobaan berhasil atau
positif.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerob.
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerop akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi
dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Fermentasi
merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang
dikehendaki. Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun alami
serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran. Uji fermentasi yang dilakukan
menggunakan farafin yang menunjukan hasil positif ditandai dengan perubahan
warna larutan dari hijau menjadi kuning. Berdasarkan hasil percobaan uji
oksidatif/fermentatif didapat hasil anaerob/aerob fakultatif karena kedua kultur
bakteri berubah warna menjadi kuning.
Sedangkan pada uji anti bakteri didapatkan hasil bahwa antibiotik
streptomycin paling efektif terhadap bekteri. Itu dikarenakan diameter antibiotik
streptomycin paling panjang dibandingkan dengan betadine, ekstrak cengkeh, ekstrak
kunyit, dan larotan fisiologis.
Kesimpulan
Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pada semua uji (Uji motilitas, uji oksidase, uji katalase, uji gelatin, uji
oksidatif/fermentatif) menunjukkan hasil positif dan semua hasil menunjukkan bahwa
bakteri yang terdapat pada sample yaitu Listeria.
Daftar Pustaka
Anonim,2008: http://hafizluengdaneun.multiply.com/journal/item/1/Laporan_Koasist ensi_Mikrobiologi_ Diakses hari selasa, Pukul 11.45, Samarinda
Dwidjoseputro. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jakarta: Djambaran.
Volk S. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.