uji perbedaan 12

Upload: ashadiya-ani-shafana

Post on 18-Jul-2015

416 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Discrimination Testing (uji pembedaan)Agroindustri 2012

Uji Pembedaan Dalam Dunia Agroindustri Bagian Produksi industri pangan berupaya mendapatkan produk dengan karakteristik yang selalu dapat diterima konsumen. Asumsi: konsumen mengalami rasa bosan terhadap suatu produk yang dikonsumi, meskipun sebenarnya produk itu tetap diperlukan / dibutuhkan. Antisipasi menawarkan produk sejenis dengan karakter tertentu yang berbeda. Karakter tidak sampai menyebabkan konsumen tidak lagi menyukai produk itu harus dapat menumbuhkan perasaan atau kesan mendapatkan sesuatu yang baru dari produk yang sama.

Fenomena di atas sudah dicermati dunia industri mudah dijumpai di pasaran, produk yang sejenis dengan tampilan yang sangat bervariasi. Mulai dari bentuk kemasan, aroma atau citarasa imitasi, ukuran bobot dan tambahan asesoris lainnya dimaksudkan untuk menimbulkan kesan yang lebih baik, lebih besar, lebih enak, lebih menarik. Upaya pemenuhan kepuasan konsumen yang selalu ada titik jenuh, rasa bosan, ingin suatu yang baru /berbeda, selalu coba-coba, dan selalu berhitung untuk mendapatkan nilai lebih dari setiap uang yang dibelanjakan. Bersumber dari satu kata: Beda. Konsumen mengambil keputusan terhadap produk yang akan dipilih, yang berbeda atau yang tidak berbeda dengan produk yang telah digunakan.

Agar produk tetap dipilih oleh kosumen, produk harus dapat mempertahankan karakter dasarnya dan menampilkan keunggulan atribut mutu organoleptiknya untuk peningkatan kepuasan pelanggan. Produk harus memenuhi kriteria: mutu baik, jumlah cukup, distribusi lancar, dan harga bersaing.

Uji Pembedaan

Uji pembedaan adalah uji yang digunakan untuk menilai adanya perbedaan atau persamaan antara dua produk atau lebih yang komoditasnya sama. Uji ini digunakan juga untuk menilai pengaruh dari berbagai perlakuan proses atau berbagai penggunaan bahan baku dalam industri pangan (makanan dan minuman). Sifat/kriteria yang diujikan harus jelas dan dipahami panelis. Keandalan (reliabilitas) dari uji pembedaan ini tergantung dari pengenalan sifat mutu yang diinginkan, tingkat latihan panelis, dan kepekaan panelis Uji pembedaan dibagi menjadi dua: Uji tanpa acuan/pembanding: jika tujuan pengujian hanya untuk menentukan ada atau tidak perbedaan antara dua atau lebih contoh yang diuji. Uji beda dengan pembanding/acuan: diperlukan jika tujuan pengujian untuk mengukur atau menilai pengaruh perlakuan. Pernyataan hasil uji beda: Berarah: lebih kecil atau lebih besar Tidak berarah: ada perbedaan atau tidak ada perbedaan. Metode uji pembedaan yang umum digunakan uji pasangan (paired comparison), uji dua tiga (duo trio test), uji segi tiga (triangle test), uji pembanding ganda (dual standard).

II. Metode Tiga tipe pengujian yang paling banyak digunakan dalam uji pembedaan adalah pembandingan berpasangan, duotrio, dan triangle Tipe pengujian lain juga dikembangkan, tetapi karena penggunaannya yang tidak banyak untuk evaluasi produk, maka digunakan tidak lebih dari pemeriksaan sepintas saja.

A. Uji Pembandingan Berpasangan (Paired-Comparison Test) Menguji dua sampel produk Panelis menentukan sampel produk yang dinilai lebih karakteristiknya (misalnya: kemanisan, keempukan, kilap) dibanding sampel produk pembanding dan mencatatnya pada lembar penilaian.

Tipe pengujian ini dikenal juga sebagai pembandingan langsung berpasangan Langsung agar menjadi perhatian panelis bahwa uji yang dilakukan merupakan tipe pengujian spesifik contoh pada lembar penilaian di bawah: most sweet

Perintah dalam uji ini panelis harus membuat keputusan panelis dipaksa memilih, tidak boleh tidak

Penyajian bahan uji:

B. DuoTrio Test Uji duo-trio lebih tepat digunakan untuk menguji produk yang memiliki rasa, bau, dan/atau efek kinestetik yang relatif kuat, yang menyebabkan sensitivitas indera berkurang secara signifikan. Disajikan 3 produk ke hadapan panelis Produk ke-1 sebagai referensi (kontrol) Dua produk lain diberi kode Tugas panelis: menentukan di antara kedua produk berkode, mana yang sama dengan produk kontrol

Lembar pengujian mirip dengan uji pembandingan berpasangan. Bedanya pada lembar uji ini terdapat code R untuk mengingatkan panelis agar melakukan evaluasi terhadap R (Reference) sebelum dua produk lainnya.

C. Triangle Test Pengujian tiga produk yang masing-masing diberi kode berbeda. Panelis diminta menentukan dua produk yang berkarakteristik sama atau menentukan satu produk yang karakternya berbeda dibanding produk lainnya.

Uji segitiga mendeteksi perbedaan yang kecil. Uji ini lebih banyak digunakan karena lebih peka daripada uji pasangan (paired comparison). Metode: disajikan secara acak tiga contoh berkode. Pengujian ketiga contoh biasanya dilakukan bersamaan tetapi dapat pula berurutan. Dua dari tiga contoh adalah sama. Panelis diminta memilih satu dari ketiga contoh yang berbeda dari dua yang lain. tidak ada contoh baku atau pembanding. Penilaian panelis tidak boleh ragu ragu, harus memilih atau menerka salah satu yang dianggap paling berbeda. Demikian pula jika panelis tidak dapat membedakan ketiga contoh tersebut. keseragaman ketiga contoh sangat penting agar dapat dihindari kesalahan pengujian tiga contoh yang disajikan harus sama untuk semua karakteristik kecuali karakteristik yang sedang dicari perbedaanya. dapat ditanyakan lebih lanjut tingkat perbedaan. Karena contoh yang dinilai ada tiga, maka peluang secara acak adalah 1/3 atau 33 1/3 %.

Panelis untuk uji pembedaan disyaratkan harus memiliki kepekaan yang tinggi. Ambang kepekaan panelis yang harus dimiliki adalah ambang pembedaan, yaitu tingkatan perbedaan dua tingkat rangsangan terkecil yang sudah dikenali dengan benar oleh panelis. Ambang pembedaan dianggap telah dilampaui jika minimal 90 % panelis telah mampu menunjukkan adanya perbedaan pada parameter yang diuji. Persyaratan panelis untuk uji pembedaan adalah panelis yang terlatih atau panelis pencicip terbatas. Pernyataan hasil uji beda, pada tingkat kepercayaan 95 %, 99 %, dan 99,9 % ditunjukkan tabel berikut.

Tingginya tingkat kepekaan panelis dipersyaratkan karena dalam uji pembedaan yang akan dicari adalah perbedaan yang sangat kecil pada parameter tertentu yang sudah biasa dikenal atau diketahui baik oleh panelis atau oleh konsumen. Jumlah panelis terlatih untuk suatu pengujian biasanya antara 15 sampai 25 orang.

However, all the methods are intended to answer a seemingly simple question,Are these products perceived as different?