uji protein pada telur
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Uji Protein Pada Telur
1/3
UJI PROTEIN PADA ALBUMIN TELUR
I Dewa Gede Agus Sudarma*, Nim: 1113031011
*Mahasiswa Jurusan Pendidikan KimiaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Pendidikan Ganesha
Jln. Udayana, Singaraja. 81117 telp. (0362) 25072
ABSTRAK
Kata kunci:
ABSTRACT
Key words:
-
8/10/2019 Uji Protein Pada Telur
2/3
1. PENDAHULUAN
Istilah protein diperkenalkan pada tahun
1830-an oleh pakar kimia Belanda bernama
Mulder, yang merupakan salah satu dari orang-orang pertama yang mempelajari kimia dalamprotein secara sistematik. Ia secara tepatmenyimpulkan peranan inti dari protein dalamsistem hidup dengan menurunkan nama daribahasa Yunani proteios, yang berarti
bertingkat pertama. Protein merupakanmakromolekul yang menyusun lebih dariseparuh bagian dari sel.
Protein menentukan ukuran dan struktursel, komponen utama dari sistem komunikasi
antar sel serta sebagai katalis berbagai reaksi
biokimia di dalam sel. Karena itulah sebagianbesar aktivitas penelitian biokimia tertuju padaprotein khususnya hormon, antibodi dan enzim.Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dankombinasi dari 20 asam amino. Setiap jenisprotein mempunyai jumlah dan urutan asam
amino yang khas. Di dalam sel, protein terdapatbaik pada membrane plasma maupun membraninternal yang menyusun organel sel sepertimitokondria, retikulum endoplasma, nukleusdan badan golgi dengan fungsi yang berbeda-
beda tergantung pada tempatnya.
Protein-protein yang terlibat dalam reaksibiokimia sebagian besar berupa enzim banyakterdapat di dalam sitoplasma dan sebagianterdapat pada kompartemen dari organel sel.Protein merupakan kelompok biomakromolekulyang sangat heterogen. Ketika berada di luarmakhluk hidup atau sel, protein sangat tidakstabil. Protein merupakan komponen utamabagi semua benda hidup termasukmikroorganisme, hewan dan tumbuhan. Proteinmerupakan rantaian gabungan 22 jenis asamamino. Protein ini memainkan berbagai peranandalam benda hidup dan bertanggungjawabuntuk fungsi dan ciri-ciri benda hidup.
Ada berbagai cara untuk mengidentifikasiprotein yang disebut dengan uji protein. Reaksiuji protein dapat dilakukan dengan uji biuret,pengendapan oleh logam, pengendapan olehgaram, pengendapan dengan alcohol, uji
koagulasi dengan asam, dan denaturasi protein.Uji biuret memiliki prinsip pembentukan
kompleks berwarna ungu dari hasil reaksi ionCu
2+dari pereaksi biuret dalam suasana basa
dengan ikatan-ikatan peptida yang menyusunprotein. Senyawa kompleks yang terbentuk dari
ikatan Cu2+
dengan N pada ikatan peptida.
Banyaknya asam amino yang membentukprotein akan mempengaruhi warna dari reaksiuji ini. Dasar reaksi pengemdapan oleh logamadalah penetralan muatan. Logam berat yangbermuatan positif akan menetralkan proteinsehingga protein mengendap.
Pengendapan protein dengan penambahangaram didasari atas sifat garam yang lebihmudah mengikat air dibandingkan denganprotein sehingga protein akan mengendap.Prinsip pengendapan dengan penambahan
akohol memiliki prinsip yang tidak jauh
berbeda dengan pengendapan denganpenambahan garam. Prinsipnya adalahkompetisi pembentukan ikatan Antara protein-air dengan alkohol-air.
Uji koagulasi dilakukan dengan membuatprotein mencapai pH isoelektrisnya yaitu
muatan negative dan positif protein sama. Padasaat tersebut, protein akan terkoagulasi.Sedangkan denaturasi protein memiiki prinsippemecahan ikatan hydrogen, interaksihidrofobik, ikatan garam, dan terbukanya
lipatan dari molekul protein.
2. METODE
Metode yang digunakan adalah denganmelakukan percobaan kualitatif di laboratorium.Percobaan dilakukan di Laboratorium KimiaOrganik, Jurusan Pendidikan Kimia,Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.
Alat yang digunakan dalam percobaantersebut adalah pipet tetes; tabung reaksi;batang pengaduk, corong gelas; labuErlenmeyer 250 mL; spatula; gelas kimia 100mL; gelas kimia 250 mL; pemanas; kaca arloji;cawan poeselen; dan penjepit kayu.
Bahan-bahan yang digunakan dalampercobaan adalah larutan protein; larutan NaOH0,1 N; larutan NaOH 0,25 N; larutan CuSO4;larutan HgCl2 0,2 M; larutan Pb-asetat 0,2 M;Kristal amonium sulfat; reagen Millon; bufferasetat pH 4,7; larutan HCl 0,1 N; akuades;
larutan BaCl2; etanol 95%; larutan CH3COOH 1M; dan larutan gelatin.
Langkah kerja praktikum diawali denganmenyiapkan dan membersihkan alat yang akan
-
8/10/2019 Uji Protein Pada Telur
3/3
digunakan agar tidak mengganggu hasilpraktikum. Pengujian protein dalam albumin
telur ini menggunakan 6 prosedur berbeda yaitu
uji biuret, pengendapan dengan logam,pengendapan dengan garam, uji koagulasi,pengendapan dengan alcohol, dan denaturasiprotein.
1. Uji Biuret.Sebanyak 1 mL larutan NaOH 2,5 N
ditambahkan ke dalam 3 mL larutan proteinkemudian diaduk. Larutan CuSO4 0,01Ndimasukkan ke dalam larutan protein kemudiandiaduk.
2. Pengendapan dengan Logam.
Sebanyak 5 tetes larutan HgCl2 0,2 M
ditambahkan ke dalam 3 mL larutan protein.Sebanyak 3 mL larutan protein lainditambahkan dengan 5 tetes Pb-asetat 0,2 M.
3. Pengendapan dengan Garam.Sebanyak 3 mL larutan protein dijenuhkan
dengan amonium sulfat kemudian disaring.
Filtrat diuji dengan reagen biuret sedangnkanendapannya diuji kelarutan dalam air danreagen millon.
4. Uji KoagulasiSebanyak 2 tetes larutan asam asetat 1 M
ditambahkan ke dalam 5 mL larutan protein
kemudian diletakkan didalam air mendidihselama 5 menit. Endapan yang terbentuk diujikelarutannya dalam air dan reagen millon.
5. Pengendapan dengan AlkoholSebanyak 5 mL larutan protein
dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi berbeda.Tabung pertama ditambahkan dengan 1 mLHCl 0,1 M, tabung kedua ditambahkan dengan1 mL NaOH 0,1 M, tabung ketiga ditambahkandengan buffer asetat pH 4,7. Kemudian ketigatabung ditambahkan dengan 6 mL etil alcohol95%.
6. Denaturasi ProteinSebanyak 9 mL larutan protein
dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi berbeda.Tabung pertama ditambahkan dengan 1 mLHCl 0,1 M, tabung kedua ditambahkan dengan1 mL NaOH 0,1 M, tabung ketiga ditambahkan
dengan buffer asetat pH 4,7. Kemudian ketigatabung ditempatkan dalam air mendidih selama
15 menit, selanjutnya didinginkan pada suhu
kamar.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi protein pada albumin telurdiawali preparasi sampel dari putih telurditambahkan air hingga 1000 mL.
Uji pertama yang dilakukan adalah ujibiuret. Sebanyak 3 mL larutan proteinditambahkan NaOH 2,5 N dan larutan CuSO40,01 N tetes demi tetes. Setelah penambahanCuSO4terbentuk warna ungu yang menandakan
larutan protein positif terhadap uji biuret.
4. SIMPULANDari hasil percobaan dan pembahasan yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada dosen pengampu mata kuliah praktikumbiokimia yaitu Dr. I Nyoman Tika, M.Si.Kepada Kadek Dewi Wirmandiyanthi, S.Pd,M.Si. sebagai asisten dosen mata kuliahpraktikum biokimia.Serta kepada laboran yang
telah menyiapkan segala alat dan bahan
keperluan percobaan yaitu bapak DewaSubamia.
6. DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden. 2010. Fundamentals ofOrganik Chemistry alih bahasa Dra.Sukmariah Maun, dkk. Jakarta: BinarupaAksara Publisher
Poedjiana, A., & Supriyanti, T. (2009).Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: PenerbitUniversitas Indonesia Press.
Redhana, I Wayan. 2010. Penuntun PratikumBiokimia. Singaraja: UniversitasPendidikan Ganesha
Tika, I Nyoman. 2010. Penuntun praktikumBiokimia. Singaraja: UniversitasPendidikan Ganesha