uji syukur kehadirat allah swt atas semua rahmat dan ... web viewpenyusun menyadari bahwa materi...
TRANSCRIPT
Prakata
Kawasan Agropolitanuji Syukur kehadirat Allah
SWT atas semua rahmat dan
kekuasaannya, sehingga
buku Profil Master Plan Kawasan
Agropolitan Kabupaten Pekalongan
Tahun 2008 dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu yang telah di tetapkan.
Buku Profil Master Plan Kawasan
Agropolitan Kabupaten Pekalongan ini
berisi tentang keadaan potensi dan
deskripsi master plan agropolitan di
Kabupaten Pekalongan.
Uraian-uraian ini diwujudkan dalam
bentuk narasi ilmiah, tabel, diagram,
gambar dan peta.
Penyusun menyadari bahwa materi
dalam buku ini dimungkinkan masih
terdapat kekurangan yang perlu dibenahi
dan disempurnakan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan masukan, kritik dan
saran untuk menunjang kelengkapan
materi sesuai dengan kebutuhan.
Selanjutnya penyusun mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu tersusunnya buku ini.
BAPPEDA Kabupaten Pekalongan, TA 2008
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
P
1
Kawasan Agropolitaneberapa hal yang
melatarbelakangi
pengembangan master plan
kawasan agropolitan antara lain :
1. Mengurangi pengurasan kekayaan
desa (sentra produksi) ke kota besar
2. Menghidupkan ekonomi
perdesaan/kerakyatan dengan
memberdayakan potensi desa
sehingga mengurangi
ketergantungan kepada kota besar
3. Mengurangi kemacetan/aglomerasi
baik modal, industri, transportasi dll)
kota-kota besar yang merusak
lingkungan
4. Agropolis dikembangkan sebagai
kekuatan yang mampu mendorong,
menghela dan melayani daerah
pertumbuhan
5. Mengembangkan sistem dan usaha
agribisnis dalam suatu kawasan
terpilih dalam rangka pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
Latar Belakang Pengembangan Agropolitan
B
2
Kawasan Agropolitanuang lingkup spasial
pengembangan Kawasan
Agropolitan Kabupaten
Pekalongan adalah wilayah Kecamatan di
Kabupaten Pekalongan dan meliputi
desa-desa di Kecamatan pusat kawasan
agropolitan. Sedangkan desa-desa yang
terisolir di Kecamatan pusat kawasan
agropolitan diharapkan dapat dibuka
aksesnya dan dikaitkan dengan
pengembangan kawasan agropolitan
Kabupaten Pekalongan.
Wilayah perencanaan dalam Master Plan
Kawasan Agropolitan di Kabupaten
Pekalongan ini adalah :
Kecamatan Doro
Kecamatan Karanganyar
Kecamatan Tayun, dan
Kecamatan Petungkriyono
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
Ruang Lingkup Kawasan Agropolitan
R
3
Kawasan Agropolitanotensi tanaman pangan di Kabupaten Pekalongan
mencakup komoditas padi
sawah, jagung, ubi kayu, ubi jalar
dan kacang tanah.
Komoditas terbesar : Padi dan
Jagung
Padi : tersebar di seluruh kawasan,
total produksi sebesar 337.633,30
Ku,
Jagung hanya terdapat di Kec.
Petungkriyono sebesar 51.802 Ku.
Potensi sayur-sayuran di
Kabupaten Pekalongan potensial
untuk dikembangkan di Kec.
Petungkriyono.
Komoditas terbesar : Bawang
daun, produksi 235.980 Ku;
Kentang total produksi 87.210 Ku.
Komoditas terkecil : Bawang putih,
129 Ku dan Terung sebesar 138
Ku.
Potensi buah-buahan di Kaw.
Agropolitan, antara lain: alpokat,
belimbing, duku, durian, jambu biji,
jeruk, mangga, manggis, nangka,
nanas, pepaya, pisang, rambutan,
salak, sawo, sirsak, sukun, melinjo,
jengkol, dan petai.
Produksi terbesar berturut-turut :
rambutan 147.274,30 Ku, durian
50.586,03 Ku, pisang 24.025,58 Ku,
dan salak 8.943,32 Ku.
Rambutan dan salak tersebar di 3
kec dalam kaw agropolitan, yaitu
Doro, Karanganyar, dan Talun;
sedangkan durian dan pisang tersebar merata di seluruh kawasan
agropolitan.
Potensi tanaman perkebunan (perkebunan rakyat) : kelapa,
cengkeh, kopi, tebu, panili, nilam,
dan teh daun.
Produksi terbesar : kelapa
69.932,50 Ku, dan kopi 46.006,70
Ku.
Produksi terkecil : nilam 3,90 Ku
dan panili 5,10 Ku.
Komoditas kelapa, cengkeh, dan
kopi : tersebar merata di seluruh
kaw. Agropolitan, Tebu : Kec.Doro
dan Karanganyar, sedangkan Panili dan nilam : di Kec. Doro.
Komoditas Teh : Kec. Talun dan
Petungkriyono.
Potensi peternakan dapat tergambar
sebagai berikut. Populasi ternak besar
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
PPotensi Sektor Pertanian di Kabupaten
Pekalongan
4
Kawasan Agropolitanpaling tinggi: sapi biasa 6.544 ekor, ternak kecil (kambing) 12.964 ekor. Populasi unggas paling banyak adalah ayam
kampung 117.127 ekor.
Populasi sapi biasa, kerbau, kambing tersebar di seluruh kaw. Agropolitan, sedangkan kuda hanya terdapat di 2 kec, yaitu
Karanganyar dan Petungkriyono. Populasi unggas seperti ayam kampung dan itik tersebar merata di seluruh kaw. Agropolitan,
ayam ras hanya terdapat di Kec. Doro dan Karanganyar.
enetapan komoditas andalan,
unggulan dan potensial
didasarkan :
Komoditas basis dan bukan
merupakan komoditas yang memiliki
nilai strategik-politik.
Komoditas basis dan unggulan di
Kaw. Agropolitan Kab. Pekalongan.
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
Komoditas Andalan, Unggulan dan Potensial
P
5
Kawasan AgropolitanKomoditas basis yang dapat ditingkatkan nilai tambahnya dengan teknologi lokal maupun modern dalam proses
agroindustri kecil-menengah maupun besar.
Komoditas yang dapat diusahakan dalam sistem produksi farming/ usaha tani terpadu.
Berdasarkan persyaratan tersebut, maka di Kaw. Agropolitan dapat digarisbawahi jika komoditas yang termasuk dalam kategori
komoditas unggulan antara lain Durian, Rambutan, Pisang, Salak, Kopi, Cengkeh, Panili, Tebu, dan Teh Daun
Untuk lebih jelasnya mengenai komoditas Andalan, Unggulan dan Potensial di Kaw. Agropolitan Kab. Pekalongan dapat dilihat
pada gambar berikut.
truktur tata ruang kawasan
agropolitan Kabupaten
Pekalongan memiliki pola
sebagai berikut :
Kabupaten Pekalongan berperan
sebagai ruang distribusi ke arah
Pasar Ekspor dan Kota Tani Utama
yang diperankan oleh Kecamatan
Doro
Kota Tani Utama memperoleh
pasokan komoditas dari berbagai
Kota Tani yang ada, yaitu Kota Tani
Karanganyar, Kota Tani Talun dan
Kota Tani Petungkriyono.
Kota Tani itu sendiri berinteraksi
langsung dengan Kawasan Sentra
Produksi (KSP) dalam distribusi
komoditas
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
Struktur Tata Ruang Kawasan Agropolitan Pekalongan
S
6
Kawasan Agropolitan
eberapa prasarana
pendukung yang
tersedia di kawasan
agropolitan Kabupaten Pekalongan
antara lain:
Jaringan Jalan
Kondisi jalan menuju Kota Tani
Petungkriyono (daerah hutan
ekowisata) sangat rawan longsor
dan sebagian rusak, sempit, dan
licin
Kondisi jalan menuju KSP sayuran
di Desa Gumelem Kec.
Petungkriyono yang masih berbatu
dan sangat berbahaya. Tidak
semua moda angkutan bisa
melewati untuk mengangkut
produksi pertanian
Kondisi jalan usaha tani di Desa
Gumelem Kec. Petungkriyono yang
masih campuran tanah dan batu.
Jalan ini tidak bisa dilewati moda
angkutan. Sehingga petani harus
memikul hasil pertanian
Jaringan Listrik
Perkembangan pelayanan listrik di
Kaw. Agropolitan menunjukan
adanya pertumbuhan yang cukup
baik. Hal ini dibuktikan dengan
sudah meratanya jaringan listrik
hingga ke pelosok desa.
Tahun 2006 jumlah pelanggan
mencapai 113.123 rumah tangga
dengan daya pemakaian sebesar
105.321.796 VA.
Jumlah pelanggan ini meningkat
dari tahun sebelumnya yang
berjumlah 104.676 rumah tangga,
namun daya pemakaian pada tahun
2006 ini menurun dari tahun
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
BPrasarana Pendukung Kawasan
Agropolitan
7
Kawasan Agropolitansebelumnya yang sebesar
1.122.567.211 VA.
Jaringan Air Bersih
Masyarakat menggunakan jaringan
air bersih dengan memanfaatkan air
dari mata air di Desa Rogoselo
Swadaya masyarakat dengan
jaringan perpipaan sederhana di
Desa Gumelem Kec.
Petungkriyono. Terlihat pipa air
bersih yang tidak tertata
Masyarakat di Kecamatan Talun
yang memanfaatkan air dari sumber
mata air melalaui perpipaan
sederhana dengan cara swadaya
Jaringan Irigasi
Saluran irigasi dengan kondisi baik
di Kecamatan Karanganyar, namun
sangat disayangkan karena air
masih banyak terbuang sia-sia dan
belum dimanfaatkan secara
maksimal
Belum terbangunnya saluran irigasi
di Desa Gumelem Kecamatan
Petungkriyono, mengingat Desa ini
sangat potensial untuk
pengembangan komoditas sayuran
Bangunan irigasi di Kec.
Petungkriyono yang tidak berfungsi
dengan optimal karena debit air
yang kecil, sehingga hampir tidak
ada air dalam bangunan ini
Jaringan Persampahan
Jaringan persampahan di Kawasan
Perencanaan baru melayani 2
kecamatan, yaitu Doro (KTU) dan
Karanganyar (KT), namun kondisi
jaringan persampahan tersebut
masih belum mencukupi baik
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan 8
Kawasan Agropolitanarmada angkutan (armroll) maupun
armada dump truck.
Kec. Talun dan Petungkriyono
belum terlayani jaringan
persampahan Kabupaten
Pekalongan, sehingga masyarakat
di di dua kecamatan ini masih
menggunakan sistem bakar dan
sistem timbun
eberapa sarana
pendukung yang
tersedia di kawasan agropolitan
Kabupaten Pekalongan antara lain :
Sarana Pasar
Ditinjau dari kebutuhan sarana
perekonomian di Kaw. Agropolitan
Pekalongan ternyata belum
mencukupi, hal ini dapat dilihat dari
jumlah pasar saat ini hanya 2 pasar
umum di KTU Doro dan KT
Karanganyar, sehingga masih
memerlukan pasar 2 buah pasar
umum untuk KT Talun dan KT
Petungkriyono.
Khusus untuk menunjang
pemasaran, di kawasan agropolitan
perlu ada pasar-pasar pengumpul
dan Sub Terminal Agrobisnis (STA).
Pasar-pasar pengumpul diperlukan
di KSP dan KT, sedangkan STA
dapat direalisasikan di KT atau
KTU.
Sarana Pendidikan
Jumlah penduduk di Kawasan
Perencanaan tahun 2007 adalah
112.802 jiwa. Berdasarkan kondisi
eksisting tersebut, jumlah sarana
pendidikan belum mencukupi
terutama untuk fasilitas SMU/SMK
dan SMP yang sampai saat ini
masih terbatas jumlahnya di
Kecamatan Petungkriyono dan
Kecamatan Talun.
Jumlah fasilitas pendidikan di
Kawasan Perencanaan berupa
SMU/SMK masih kurang 14 unit
sekolah, sedangkan SMP masih
kurang 2 unit sekolah. Untuk
fasilitas pendidikan SD dan TK di
Kawasan Perencanaan sudah
mencukup kebutuhan
Sarana Kesehatan
Pada saat ini jumlah sarana
kesehatan di Kawasan
Perencanaan belum mencukupi
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
BPrasarana Pendukung Kawasan
Agropolitan
9
Kawasan Agropolitankebutuhan masyarakat, terutama
untuk praktek dokter dan apotek.
Saat ini praktek dokter hanya
berjumlah 12 orang dan sebagian
besar berada di KTU Doro dan KT
Karanganyar, sehingga masih
dibutuhkan 6 orang dokter lagi
untuk ditempatkan di KT
Petungkriyono dan KT Talun.
Begitu juga dengan fasilitas apotek,
di Kawasan Perencanaan saat ini
hanya ada 5 unit fasilitas apotek
yang berada di KTU Doro dan KT
Karanganyar, sehingga masih
dibutuhkan fasilitas apotik sebanyak
6 unit di KT Petungkriyono dan KT
Talun.
Embrio Sarana Usaha
Agropolitan
Green house di Desa Gumelem
Kecamatan Petungkriyono sudah
tersedia, tapi sangat disayangkan
karena tidak dipergunakan. Oleh
karena perlu sumber daya manusia
yang mampu mengolah dan
memanfaatkannya.
Kondisi pasar grosir di sebelah
Pasar Doro yang sebenarnya bisa
dimanfaatkan untuk berbagai
produksi pertanian, tapi saat ini
hanya digunakan untuk pemasaran
buah pisang dan ternak unggas
saja. Jadi perlu perluasan
penggunaan pasar grosir ini dengan
diversifikasi produksi pertanian
yang diperjualbelikan.
Lembaga Pembiayaan dan
Keuangan
Salah satu lembaga keuangan
pemerintah yang bisa mendukung
permodalan petani di Kawasan
Perencanaan adalah BRI Unit
Karanganyar.
BKK Kecamatan Petungkriyono
menjadi satu-satunya tumpuan
petani untuk permodalan karena
BKK ini hanya satu-satunya
lembaga keuangan di Kecamatan
Petungkriyono.
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan 10
Kawasan Agropolitan
encana pengembangan sistem dan usaha agribisnis di Kawasan Agropolitan meliputi kelompok tanaman pangan
(padi, jagung), hortikultura (kentang, bawang daun, durian, rambutan, pisang), perkebunan (cengkeh, kopi,tebu),
peternakan (sapi, domba/kambing).
Padi
Hasil pengolahan padi di Kawasan Agropolitan selain diolah
menjadi beras, tepung beras yang selanjutnya dapat digunakan
sebagai bahan dasar untuk pembuatan kue/makanan jajanan.
Pada industri menengah/besar dapat dikembangkan untuk
pembuatan bubur beras instan, yang lain untuk pembuatan pati
Jagung
Pemanfaatan jagung dikelompokkan menjadi tiga, yaitu untuk
bahan pangan (nasi, bubur jagung), pakan ternak dan bahan baku
industri. Arah pengembangan produksi jagung dengan
meningkatkan kualitas produksi, perbaikan proses pasca panen,
investasi bagi pembangunan gudang penampungan dan/atau silo
untuk menyimpan.
Kentang
Kentang dapat dijadikan produk olahan seperti chips ataupun
keripik dan tepung kentang. Sistem agribisnis kentang
dimulai dari kegiatan budidaya tanaman yang menghasilkan
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
Model dan Skenario Pengembangan Kawasan Agropolitan
R
11
Kawasan Agropolitanproduk segar. Produk ini dapat langsung dijual kepada pedagang pengumpul yang ada di KSP-KSP selanjutnya ke pedagang
besar dan didistribusikan ke pasar di KTU.
Bawang Daun
Sistem agribisnis bawang daun hampir sama dengan kentang,
dimulai dari kegiatan budidaya tanaman yang menghasilkan
produk segar dan dapat langsung dijual kepada pedagang
pengumpul selanjutnya ke pedagang besar dan didistribusikan
ke pasar. Pemasarannya saat ini sebagian besar dalam bentuk
segar dengan pangsa pasar lokal sampai ekspor.
Durian
Sistem agribisnis buah durian dimulai dari kegiatan budidaya
tanaman yang menghasilkan produk segar. Durian dapat langsung
dijual kepada pedagang pengumpul selanjutnya ke pedagang
besar dan didistribusikan ke pasar Pemasaran buah durian saat ini
sebagian besar dalam bentuk segar dengan pangsa pasar lokal
sampai ekspor (ke luar kabupaten).
Rambutan
Agribisnis buah rambutan di Kawasan Agropolitan (KTU Doro,
KT Karanganyar) sudah dilaksanakan, walaupun masih berupa
produk segar tetapi sebenarnya dapat dijadikan produk olahan
seperti dodol, manisan, sirup, keripik, jam dan jelly serta
rambutan dalam kaleng. Sistem agribisnis buah rambutan
dimulai dari kegiatan budidaya tanaman yang menghasilkan
produk segar.
Pisang
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan 12
Kawasan AgropolitanAgribisnis buah pisang dapat dijadikan produk olahan seperti keripik, tepung pisang dan bubur pisang instan. Selain itu juga
dapat didistribusikan dalam bentuk segar dengan pangsa pasar lokal sampai ekspor (ke luar kabupaten).
Cengkeh
Cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian yang bernilai
ekonomi tinggi, selain berguna sebagai campuran rokok kretek
juga dapat diekstrak menjadi minyak atsiri untuk keperluan farmasi.
Selain itu, dengan adanya kerjasama antar instansi pemerintah
yang terkait seperti Departemen Perdagangan dan Perindustrian
dalam kaitan pembuatan label, perijinan dan pembinaan
standarisasi produk diharapkan peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan petani dapat terwujud.
Kopi
Pengolahan komoditas kopi dapat dilakukan dari kopi segar menjadi kopi
kering yang siap dipasarkan ke pabrik dan pengolahan menjadi kopi bubuk.
Untuk pengusahaan secara komersial, dibutuhkan kelembagaan/instansi
terkait untuk membantu petani dan membagi pos-pos kegiatan agroindustri
merata pada rumah tangga-rumah tangga oleh kelompok tani.
Tebu
Agroindustri tebu yang berskala rumah tangga adalah pengolahan tebu
segar menjadi minuman yang siap dipasarkan ke konsumen dan
pengusahaan secara komersial, agroindustri tebu sudah terkelola dengan
baik oleh pabrik gula, sedangkan untuk limbahnya antara lain dapat digunakan untuk pembuatan MSG dan kompos.
Sapi, Domba dan Kambing
Pengembangan agribisnis sapi diutamakan pada peningkatan
populasi sapi, domba dan kambing pemasaran dan penerapan
teknologi hasil ternak di Kawasan Agropolitan terutama di KT
Petungkriyono dan KT Talun. Sejalan dengan peningkatan jumlah
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan 13
Kawasan Agropolitansapi di Kawasan Agropolitan maka pengembangan pasca panen yang berwujud diversifikasi produk daging menjadi daging siap
dikonsumsi diperluas sebagai home industry.
ada jenjang paling bawah
merupakan ruang yang
mewadahi kawasan budidaya
dengan sirkum 6 km untuk area produksi
yang kemudian disebut sebagai Kawasan
Sentra Produksi (KSP).
Pada jenjang yang ada di atas KSP
adalah ruang yang terdiri dari kumpulan
beberapa KSP yang memiliki akses dan
membutuhkan ruang untuk pelayanan
dengan jarak tempuh kurang lebih 10-15
km dalam kawasan atau ruang yang
mampu mewadahi segala kegiatan KSP.
Pada jenjang paling atas adalah ruang
Kawasan Agropolitan Kabupaten
Pekalongan yang berdasarkan strategi
geografi mempunyai intensitas akses
yang tinggi, sehingga Kota Doro
direncanakan sebagai ruang koridor
pengembangan baru di bagian Selatan
Kab. Pekalongan dan juga berfungsi
sebagai penghubung antara Kawasan
Agropolitan Kabupaten Pekalongan
dengan wilayah hinterland maupun
dengan Kabupaten lain (Kabupaten
Batang, Pemalang, dan Banjarnegara)
atau disebut sebagai Kota Tani Utama.
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
Hirarki Pusat-pusat Pertumbuhan di Kawasan Agropolitan
P
14
Kawasan Agropolitan
encana pengembangan sarana dan
prasarana kawasan agropolitan di
Kabupaten Pekalongan
terdiri dari :
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
Masterplan Kawasan Agropolitan
R15
Kawasan AgropolitanRencana Pengembangan
Sarana Perindustrian
Pengadaan sarana
perindustrian untuk
pengolahan durian
menjadi dodol, dan
jam/jelly;
Pengadaan dan
penambahan sarana
perindustrian untuk
pengolahan mangga
menjadi sirup, manisan,
sari buah, kripik, jam/jelly;
Pengadaan dan
penambahan sarana
perindustrian untuk
pengolahan salak menjadi
kripik, manisan, dan sari
buah;
Pengadaan dan
penambahan sarana
perindustrian untuk
pengolahan pisang
menjadi sirup, kripik, sale
dan jam/jelly;
Pengadaan sarana
perindustrian untuk
pengolahan kentang
menjadi kripik;
Penambahan sarana
perindustrian untuk
pengolahan pakan ternak.
Rencana Pengembangan
Lembaga Perekonomian
Pembangunan koperasi
saprodi (sarana produksi
untuk tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan,
dan peternakan);
Membangun Balai
Informasi Agropolitan
Membangun dan
menambah Bank
Perkreditan Rakyat
Membangun Lumbung
Desa Modern (LDM);
Membangun outlet untuk
pemasaran buah-buahan
segar dan hasil
pengolahan buah
unggulan dan potensial.
Rencana Prasarana Air Bersih
Pemanfaatan sumber
mata air melalui jaringan
perpipaan yang tertata
rapi dan terkontrol secara
menyeluruh serta
pemanfaatan air sungai
dengan pengolahan
teknologi menjadi air
bersih untuk memenuhi
kebutuhan air bersih di
Kawasan Perencanaan.
Rencana Pengembangan
Prasarana Irigasi
Pengoptimalan prasarana
irigasi yang sudah ada
dengan perbaikan-
perbaikan saluran yang
rusak dan bantuan pompa
untuk daerah yang
letaknya jauh dari
bangunan irigasi.
Pemanfaatan sungai dan
anak sungai yang
mengalir di kawasan
perencanaan dengan
mengoptimalkan fungsi
saluran irigasi, baik
saluran primer, sekunder
maupun tersier.
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana
16
Kawasan AgropolitanRencana Pengembangan Prasarana Jaringan Jalan
Perbaikan dan pembukaan Jalan Usaha Tani dan Jalan Lokal, yang berlokasi di jalur Simego – Igergede (1 km) dan
Gumelen – Igergede (3 km).
Perbaikan dan peningkatan jalan Antar KSP.
Perbaikan dan pelebaran jalan antara KSP dengan KT/KTU
Perbaikan jalan antar KT dan antara KT dengan KTU
Perbaikan dan peningkatan jalan antara Kawasan Agropolitan dengan hinterland
encana pengembangan
sumber daya manusia dan
sistem kelembagaan di
kawasan agropolitan Kabupaten
Pekalongan adalah sebagai berikut :
Rencana Pengembangan SDM
• Sasaran utama masyarakat
(masyarakat = pelaku yang
terlibat langsung dengan
kegiatan agropolitan seperti
masyarakat tani, kelompok
tani, petugas penyuluh
lapangan pertanian dan
peternakan)
• Upaya peningkatan kualitas
SDM dilakukan dengan cara
pemberian penyuluhan-
penyuluhan oleh PPL
mengenai berbagai macam
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
RRencana Pengembangan SDM dan Sistem
KelembagaanRencana Pengembangan Sistem Kelembagaan
• Kebijakan : pembentukan dan penguatan kelembagaan tani, pemda
sbg fasilitator : langkahnya klp tani, gapoktan, poktan/koperasi
agribisnis berbadan hukum, asosiasi petani/produsen; kelembagaan
lain misal ; kios saprodi, pengolahan & pemasaran
17
Penutup
Kawasan Agropolitanteknologi pertanian yang tepat guna dan efisien dalam mengolah dan memanfaatkan produksi pertanian maupun sisa
produk pertanian yang tidak dapat terjual.
uku Profil Master Plan
Kawasan Agropolitan ini
merupakan suatu deskripsi
singkat mengenai Master Plan Kawasan
Agropolitan di Kabupaten Pekalongan,
Tahun Anggaran 2008.
Buku Profil Master Plan Kawasan
Agropolitan Kabupaten Pekalongan ini
merupakan uraian singkat dari
keseluruhan Laporan Akhir kegiatan
Penyusunan Master Plan Kawasan
Agropolitan di Kabupaten Pekalongan.
Penyusun berharap, Buku Profil ini
mampu menggambarkan rona kawasan
Agropolitan di Kabupaten Pekalongan
dan mampu berperan sebagai objek
kreasi yang menjabarkan Master Plan
Kawasan Agropolitan di Kabupaten
Pekalongan.
Terima Kasih
Disusun tahun 2008Cetakkan Pertama Tahun 2008
2008 Profil Master Plan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan
B
18