uji urin

15
I. Judul Praktikum Uji Urin II. Tujuan Praktikum Beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut: - Mengetahui kadar pH pada urin - Mengetahui kandungan amonia pada urin - Mengatahui kandungan glukosa pada urin - Mengetahui kandungan protein pada urin III. Pelaksanaan Praktikum Praktikum uji urin dilaksanakan pada hari Senin, 22 Februari 2010 pukul 11.45 WIB. IV. Dasar Teori A. Struktur Ginjal Ginjal terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar (korteks) yang mengandung jutaan alat penyaring (nefron). Setiap nefron terdiri atas badan malpighi (renal cospuscle), tubulus kontortus proksimal, bagian tebal dan bagian tipis lengkung henle, tubulus kontortus distal. Badan malpighi terdiri atas berkas kapiler yang disebut glumerulus yang dikelilingi kapsul Bowman. Lembaran dalam yang menutupi kapiler glomerulus dinamakan lapisan viseral, lembaran luar membentuk batas luar tebal malpighi disebut lapissan parietal kapsula Bowmann yang dilapisi sel epitel pipih. Antara dua lapisan terdapat ruang kapsula yang menerima filtrat. Setiap badan malpighi mempunyai kutub vaskuler tempat arteri aferen masuk dan arteri eferen keluar meninggalkan glomerulus, dan kutub urinarius, tempat tubulus proksimalis dimulai. Lapisan parietal yang berdinding selapis sel epitel pipih begitu sampai di kutub urinaria epitel berubah menjadi epitel kubus. Lapisan viseral mengalami modivikasi selama perkembangan embrional. Sel-sel

Upload: royhan-najhani

Post on 24-Jun-2015

6.043 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI URIN

I. Judul PraktikumUji Urin

II. Tujuan PraktikumBeberapa tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:- Mengetahui kadar pH pada urin- Mengetahui kandungan amonia pada urin- Mengatahui kandungan glukosa pada urin- Mengetahui kandungan protein pada urin

III. Pelaksanaan PraktikumPraktikum uji urin dilaksanakan pada hari Senin, 22 Februari 2010 pukul 11.45 WIB.

IV. Dasar TeoriA. Struktur GinjalGinjal terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar (korteks) yang mengandung jutaan alat penyaring (nefron). Setiap nefron terdiri atas badan malpighi (renal cospuscle), tubulus kontortus proksimal, bagian tebal dan bagian tipis lengkung henle, tubulus kontortus distal.Badan malpighi terdiri atas berkas kapiler yang disebut glumerulus yang dikelilingi kapsul Bowman. Lembaran dalam yang menutupi kapiler glomerulus dinamakan lapisan viseral, lembaran luar membentuk batas luar tebal malpighi disebut lapissan parietal kapsula Bowmann yang dilapisi sel epitel pipih. Antara dua lapisan terdapat ruang kapsula yang menerima filtrat. Setiap badan malpighi mempunyai kutub vaskuler tempat arteri aferen masuk dan arteri eferen keluar meninggalkan glomerulus, dan kutub urinarius, tempat tubulus proksimalis dimulai. Lapisan parietal yang berdinding selapis sel epitel pipih begitu sampai di kutub urinaria epitel berubah menjadi epitel kubus. Lapisan viseral mengalami modivikasi selama perkembangan embrional. Sel-sel lapisan internal dinamakan podosid, mempunyai badan sel dimana muncul beberapa tonjolan primer. Setiap tonjolan primer mempunyai banyak tonjolan sekunder yang menutupi kapiler glomerulus. Tonjolan sekunder ini saling bertautan, membatasi ruang yang membentuk celah filtrasi.

Antara sel-sel endotel kapiler dan podosid yang berlubang-lubang merupakan lapisan basalis. Membran ini merupakan struktur struktur kontinyu yang memisahkan darah kapiler dari ruang kapsular. Di samping se endotel dan podosid, kapiler glomerulus mempunyai sel mesangial. Sel mesangial ini bersifat kontraktil dan memainkan peranan dalam regulasi filtrasi glumerulus, juga mensekresi berbagai senyawa, mengambil kompleks imun dan terlibat dalam produksi penyakit glomerulus, juga bekerja sebagai makrofag dan berperan membersihkan lamina basalis dari zat-zat tertentu yang tertimbun dalam matrik selama filtrasi.Tubulus kontortus proksimal manusia panjangnya + 15mm, dengan diameter 55µm. Dindingnya dibentuk oleh selapis sel tunggal kuboid yang saling menjalin satu dengan yang lain dan disatukan oleh tautan kedap apikal. Pada apeks sel yang menghadap ke lumen tubulus terdapat

Page 2: UJI URIN

banyak mikrovili yang panjangnya 1µm , bentukan ini dinamakan brush border (batas sikat) yang berfungsi membantu absorpsi zat-zat (peptida, glukosa) yang keluar dari darah selama filtrasi.Tubulus proksimal berakhir dengan segmen tipis pars desenden lengkung henle yang mempunyai epitel sel pipih yang tipis. Segmen tipis ini berakhir dalam segmen tebal pars asenden yang sel-selnya berbentuk kuboid yang banyak mengandung mitokondria. Pars asenden tebal lengkung henle mencapai glomerulus dan tubulus berdekatan dengan arteriol aferen dan eferen, dimana dinding arteriol aferen mengandung sel jukstaglomerulus (penskresi renin). Pada titik ini epitel tubulus dimodifikasi membentuk makula densa. Sel jukstaglomerulus, makula densa dan sel lapis bergrandula bersama-sama dikenal sebagai aparatus jukstaglomerulus.Tubulus kontortus distal, epitel kuboidnya lebih rendah daripada tubulus proksimal, mempunyai mikrovili sedikit. Tubulus distal bersatu membentuk tubulus koligen yang berjalan melewati korteks dan medula renalis yang akan bermuara di pelvis renalis pada apeks piramid medula.

B. Proses pembentukan urin1. Filtrasi (penyaringan)Proses filtrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus. Dinding luar kapsul Bowman tersusun dari satu lapis sel epitel pipih. Antara dinding luar dan dinding dalam terdapat ruang kapsul yang berhubungan dengan lumen tubulus kontortus proksimal. Dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel-sel khusus (prodosit).Proses filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik (tekanan darah) dan tekanan onkotik (tekanan osmotik plasma), dimulai ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan melewati lempeng filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsul Bowman.2. Reabsorpsi (penyerapan)Proses reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan sebagian tubulus kontortus distal.reabsorpsi dilakukan oleh sel-sel epitel di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi adalah air, glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO3-, HbO42-, dan sebagian urea.Reabsorpsi terjadi secara transpor aktif dan transpor pasif. Glukosa dan asam amino direabsorpsi secara transpor aktif di tubulus proksimal. Reabsorpsi Na+, HCO3- dan H2O terjadi di tubulus kontortus distal.Proses reabsorpsi dimulai ketika urin primer (bersifat hipotonis dibanding plasma darah) masuk ke tubulus kontortus proksimal. Kemudian terjadi reabsorpsi glukosa dan 67% ion Na+, selain itu juga terjadi reabsorpsi air dan ion Cl- secara pasif. Bersamaan dengan itu, filtrat menuju lengkung henle. Filtrat ini telah berkurang volumenya dan bersifat isotonis dibandingkan cairan pada jaringan di sekitar tubulus kontortus proksimal. Pada lengkung henle terjadi sekresi aktif ion Cl- ke jaringan di sekitarnya. Reabsorpsi dilanjutkan di tubulus kontortus distal. Pada tubulus ini terjadi reabsopsi Na+ dan air di bawah kontrol ADH (hormon antidiuretik). Di samping reabsorpsi, di tubulus ini juga terjadi sekresi H+, NH4+, urea, kreatinin, dan obat-obatan yang

Page 3: UJI URIN

ada pada urin.Hasil reabsorpsi ini berupa urin skunder yang memiliki kandungan air, garam, urea dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.3. Augmentasi (pengumpulan)Urin sekunder dari tubulus distal akan turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urin dibawa ke pelvis renalis, urin mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan tempat penimpanan sementara urin.

C. Sifat-sifat urinUrine memiliki sifat-sifat sebagai berikut:1. Volume urin normal orang dewasa 600 – 2500 ml/hari, ini tergantung pada masukan air, suhu luar, makanan dan keadaan mental/fisik individu. Produk akhir nitrogen dan kopi, teh, alkohol menpunyai efek diuresis.2. Berat jenis berkisar antara 1,003 – 1,030.3. Reaksi urin biasanya asam dengan pH kurang dari 6 (bekisar 4,7-8). Bila masukan protein tinggi, urin menjadi asam sebab fosfat dan sulfat berlebihan dari hasil katabolisme protein. Keasaman meningkat pada asidosis dan demam. Urin menjadi alkali karena perubahan urea menjadi amonia dan kehilangan CO2 di udara. Urin menjadi alkali pada alkaliosis seperti setelah banyak muntah.4. Warna urin normal adalah kuning pucat atau ambar. Pigmen utamanya urokrom, sedikit urolobin dan hematopofirin. Pada keadaan demam, urin berwarna kuning tua atau kecoklatan, pada penyakit hati pigmen empedu mewarnai urin menjadi hijau, coklat, atau kuning tua. Darah (hemoglobin) memberi warna seperti asap sampai merah pada urin. Urin sangat asam mengendapakan garam-garam asam urat dengan warna dadu.5. Urin segar beraroma sesuai dengan zat-zat yang dimakan.

D. Unsur-unsur dalam urin1. Unsur-unsur normal dalam urin.a. Urea (25-30 gram) merupakan hasil akhir dari metabolisme protein pada mamalia.b. Amonia, pada keadaan normal terdapat sedikit dalam urin segar. Pada penderita diabetes millitus, kandungan amonia dalam urinnya sangat tinggi.c. Kreatinin dan kreatin (kreatinin : produk pemecahan kreatin), normalnya 20-26 mg/kg pada laki-laki, dan 14-22 mg/kg pada perempuan.d. Asam urat, adalah hasil akhir terpenting oksidasi purin dalam tubuh. Asam urat sangat sukar larut dalam air, tetapi mengendap membentuk garam-garam yang larut dengan alkali. Pengeluaran asam urat meningkat pada penderita leukimia, penyakit hati berat.e. Asam amino: hanya sedikit dalam urin. Pada penderita penyakit hati yang lanjut karena keracunan, maka jumlah asam amino yang diekskresikan meningkat.f. Klorida (terutama NaCl), pengeluarannya tergantung dari masukan.

Page 4: UJI URIN

g. Sulfur, berasal dari protein yang mengandung sulfur pada makanan.h. Fosfat di urin adalah gabungan dari natrium dan kalium fosfat, berasal dari makanan yang mengandung protein berikatan denagn fosfat.i. Oksalat dalam urin rendah. Pada penderita hiperoksaluria jumlah oksalat relatif tinggi.j. Mineral: Na, Ca, K, Mg ada sedikit dalam urin.k. Vitamin, hormon dan enzim dalam urin sedikit.2. Unsur abnormal dalam urin.Protein: Proteinuria (albuminuria) yaitu adanya albumin dan globulin dalam urin dengan konsentrasi abnormal. Proteinuria fisiologis terdapat + 0.5% protein, ini dapat terjadi setelah latihan berat, setelah makan banyak protein, atau sebagai akibat dari gangguan sementara pada sirkulasi ginjal bila seseorang berdiri tegak. Kasus kehamilan disertai Proteinuria sebesar 30-35%. Proteinuria patologis, disebabkan karena adanya kelainan dari organ ginjal karena sakit. Misalnya nefrosklerosis suatu bentuk vaskuler penyakit ginjal, dihubungkan dengan hipertensi arterial. Proteinuria pada penyakit ini meningkat dengan makin beratnya kerusakan ginjal. Proteinuria dapat juga terjadi karena keracunan tubulus ginjal oleh logam-logam berat (raksa(Hg), arsen(As), bimut(Bi)).Glukosa: glukosuria tidak tetap dapat ditemukan setelah stress emosi (pertandingan atletik yang menegangkan), 15% kasus glikosuria tidak karena diabetes. Galaktosuria dan laktosuria dapat terjadi pada ibu selama kehamilan, laktasi maupun menyapih. Pentosuria terjadi sementara sesudah makan makanan yang mengandung gula pentosa. Benda-benda keton dapat terjadi pada saat kelaparan, diabetes, kehamilan, anestesia eter. Terdapat bilirubin, dan adanya kandungan darah karena kerusakan pada ginjal.

E. Gangguan Pada GinjalBeberapa kelainan dan gangguan fungsi ginjal adalah sebagai berikut.1. NefritisNefritis : kerusakan pada glumerulus akibat alergi racun kuman, biasanya disebabkan oleh bakteri Steptococcus. Nefritis mengakibatkan seseorang menderita Uremia dan oedema. Uremia: masuknya kembali asam urin dan urea ke pembuluh darah. Oedema adalah penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air terganggu.2. Batu ginjalBatu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantong kemih. Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan garam ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air.3. AlbuminuriaAlbuminuria adalah ditemukannya albumin pada urin. Adanya albumin dalam urin merupakan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endotelium. Selain itu dapat juga disebabkan oleh iritasi sel-sel ginjal karena masuknya substansi seperti racun bakteri, eter, atau logam berat.4. GlikosuriaGlikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urin. Adanya glukosa dalam urin menunjukkan

Page 5: UJI URIN

adanya kerusakan pada tabung ginjal.5. HematuriaHematuria adalah ditemukannya sel darah merah dalam urin. Hematuria disebabkan peradangan pada organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu ginjal.6. KetosisKetosis adalah ditemukannya senyawa keton di dalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang melakukan diet karbohidrat.7. Diabetes MilitusDiabetes militus adalah penyakit yang disebabkan pankreas tidak menghasilkan atau hanya menghasilkan sedikit insulin. Insulis : hormon yang mampu mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Selain itu, Insulis juga membantu jaringan tubuh menyerap glukosa sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi. Diabetes militus juga dapat terjadi jika sel-sel di hati, otot, dan lemak memiliki respons rendah terhadap insulin. Kadar glukosa di urin penderita diabetes militus sangat tinggi. Ini menyebabkan sering buang air kecil, cepat haus dan lapar, serta menimbulkan masalah pada metabolisme lemak dan protein.8. Diabetes InsipidusDiabetes Insipidus adalah penyakit yang menyebabkan penderita mengeluarkan urin terlalu banyak. Penyebabnya adalah kekurangan hormon ADH (dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang). Jika kekurangan ADH, jumlah urin dapat naik 20-30 kali lipat dari keadaan normal.

V. Alat dan Bahano Alata. Tabung reaksib. Rak tabung reaksic. Kertas indikator pH universald. Penjepit tabung reaksie. Lampu bunsenf. Korek apio Bahana. Urin sample A dan Bb. Larutan biuretc. Larutan Benedict

VI. Cara KerjaBeberpa hal yang harus praktiker lakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.1. Mengukur pH urina. Memasukkan Kertas indikator pH universal ke dalam urin sample A dan B.b. Mengamati perubahan warnanya.c. Mencocokkan warnanya dengan standar pH.d. Berapakah pH-nya dan apa artinya.

Page 6: UJI URIN

2. Uji amoniaa. Memasukkan Masing-masing 1 ml urin sample A dan B ke dalam tabung reaksi.b. Menjepitnya dengan penjepit tabung reaksi, lalu dipanaskan dengan pembakar spiritus.c. Beberapa siswa/i mencium baunya (semakin menyengat baunya, semakin banyak kandungan amonianya)3. Uji glukosaa. Memasukkan Masing-masing 2 ml urin ke dalam tabung reaksi.b. Menambahkan 5 tetes larutan benedict pada setiap tabung.c. Menjepitnya dengan penjepit, kemudian memanaskannya dengan Lampu bunsend. Mencatat perubahan warna yang terjadi.4. Uji proteina. Memasukkan Masing-masing 2 ml urin ke dalam tabung reaksi.b. Menambahkan 5 tetes larutan biuret pada setiap tabung, dibiarkan selama + 5 menit.c. Mengamati perubahan warna yang terjadi.

VII. Hasil Praktikum1. Mengukur pHNo. Urin pH Kesimpulan1 A 8 ●2 B 6 ○Keterangan:○ : Asam● : Basa2. Uji amoniaNo Urin Kandungan Amonia Keterangan 1 A + + + Kuat2 B + Lemah Keterangan:+ : lemah++ : sedang+++ : kuat3. Uji glukosaNo Urin Warna urin awal Warna urin setelah ditetesi benedict dan dipanaskan1 A Bening Bening (-)2 B Kuning Terbentuk endapan berwarna merah bata (+)Keterangan:+ : mengandung glukosa- : tidak mengandung glukosa4. Uji ProteinNo Urin Warna urin awal Warna urin setelah ditetesi biuret 

Page 7: UJI URIN

1 A Bening Bening (-)2 B Kuning Kuning (-)Keterangan:+ : mengandung protein- : tidak mengandung protein

VIII. PembahasanPraktikum kali ini bertujuan untuk yang pertama menguji kadar pH, untuk mengetahui kadar pH yang praktiker lakukan adalah memasukkan kertas indikator pH ke dalam urin sample, lalu mengamati perubahan warnanya, setelah itu mencocokkan warnanya dengan standar pH. Dari hasil praktikum, Urin A (berwarna bening) memiliki kadar pH lebih tinggi dari pada urin B (berwarna kuning), berarti keasaman urin A lebih kecil dari pada urin B. Tujuan praktikum yang kedua adalah untuk mengetahui kadar amonia, untuk mengetahui kadar amonia yang praktiker lakukan adalah menyuruh beberapa siswa/i lain untuk mencium bau urin sample yang telah dididihkan dalam tabung reaksi (agar bau amonia menguap). Dari hasil praktikum, urin A memiliki kandungan amonia lebih tinggi dari pada urin B, berarti urin yang berwarna lebih pekat memiliki kandungan amonia sedikit.Tujuan praktikum yang ketiga adalah untuk mengetahui kadar glukosa, untuk mengetahui kadar glukosa yang praktiker lakukan adalah menambahkan 5 tetes larutan benedict (larutan yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa, bila mengandung glukosa terbentuk endapan merah bata) pada 2ml urine sample, setelah itu dididihkan dengan lampu bunsen, pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi. Dari hasil praktikum, urin A: tidak mengandung glukosa, urin B: mengandung glukosa. Berarti, urin A lebih sehat daripada urin B, karena urin normal tidak mengandung glukosa yang seharusnya sudah di-reabsorpsi di tubulus proksimal.Tujuan praktikum yang ketiga adalah untuk mengetahui kadar protein, untuk mengetahui kadar protein yang praktiker lakukan adalah menambahkan 5 tetes larutan biuret (larutan yang digunakan untuk menguji kandungan protein, bila mengandung protein terbentuk cincin berwarna ungu) pada 2ml urine sample. Dari hasil praktikum, baik urin A maupun B tidak terbentuk cincin ungu, sehingga tidak mengandung protein.

IX. Jawaban Pertanyaan1. Beberapa kandungan urin manusia secara normala. Urea (25-30 gram) merupakan hasil akhir dari metabolisme protein pada mamalia.b. Amonia, pada keadaan normal terdapat sedikit dalam urin segar. Pada penderita diabetes millitus, kandungan amonia dalam urinnya sangat tinggi.c. Kreatinin dan kreatin (kreatinin : produk pemecahan kreatin), normalnya 20-26 mg/kg pada laki-laki, dan 14-22 mg/kg pada perempuan.d. Asam urat, adalah hasil akhir terpenting oksidasi purin dalam tubuh. Asam urat sangat sukar larut dalam air, tetapi mengendap membentuk garam-garam yang larut dengan alkali. Pengeluaran asam urat meningkat pada penderita leukimia, penyakit hati berat.

Page 8: UJI URIN

e. Asam amino: hanya sedikit dalam urin. Pada penderita penyakit hati yang lanjut karena keracunan, maka jumlah asam amino yang diekskresikan meningkat.f. Klorida (terutama NaCl), pengeluarannya tergantung dari masukan.g. Sulfur, berasal dari protein yang mengandung sulfur pada makanan.h. Fosfat di urin adalah gabungan dari natrium dan kalium fosfat, berasal dari makanan yang mengandung protein berikatan denagn fosfat.i. Oksalat dalam urin rendah. Pada penderita hiperoksaluria jumlah oksalat relatif tinggi.j. Mineral: Na, Ca, K, Mg ada sedikit dalam urin.k. Vitamin, hormon dan enzim dalam urin sedikit.

2. Proses pembentukan urina. Filtrasi (penyaringan)Proses filtrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus. Dinding luar kapsul Bowman tersusun dari satu lapis sel epitel pipih. Antara dinding luar dan dinding dalam terdapat ruang kapsul yang berhubungan dengan lumen tubulus kontortus proksimal. Dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel-sel khusus (prodosit).Proses filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik (tekanan darah) dan tekanan onkotik (tekanan osmotik plasma), dimulai ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan melewati lempeng filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsul Bowman.b. Reabsorpsi (penyerapan)Proses reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan sebagian tubulus kontortus distal.reabsorpsi dilakukan oleh sel-sel epitel di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi adalah air, glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO3-, HbO42-, dan sebagian urea.Reabsorpsi terjadi secara transpor aktif dan transpor pasif. Glukosa dan asam amino direabsorpsi secara transpor aktif di tubulus proksimal. Reabsorpsi Na+, HCO3- dan H2O terjadi di tubulus kontortus distal.Proses reabsorpsi dimulai ketika urin primer (bersifat hipotonis dibanding plasma darah) masuk ke tubulus kontortus proksimal. Kemudian terjadi reabsorpsi glukosa dan 67% ion Na+, selain itu juga terjadi reabsorpsi air dan ion Cl- secara pasif. Bersamaan dengan itu, filtrat menuju lengkung henle. Filtrat ini telah berkurang volumenya dan bersifat isotonis dibandingkan cairan pada jaringan di sekitar tubulus kontortus proksimal. Pada lengkung henle terjadi sekresi aktif ion Cl- ke jaringan di sekitarnya. Reabsorpsi dilanjutkan di tubulus kontortus distal. Pada tubulus ini terjadi reabsopsi Na+ dan air di bawah kontrol ADH (hormon antidiuretik). Di samping reabsorpsi, di tubulus ini juga terjadi sekresi H+, NH4+, urea, kreatinin, dan obat-obatan yang ada pada urin.Hasil reabsorpsi ini berupa urin sekunder yang memiliki kandungan air, garam, urea dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.c. Augmentasi (pengumpulan)

Page 9: UJI URIN

Urin sekunder dari tubulus distal akan turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urin dibawa ke pelvis renalis, urin mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan tempat penimpanan sementara urin.3. Beberapa Kelainan dan gangguan pada ginjal yang dapat diketahui lewat urin adalah sebagai berikut.- Albuminuria adalah ditemukannya albumin pada urin. Adanya albumin dalam urin merupakan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endotelium. Selain itu dapat juga disebabkan oleh iritasi sel-sel ginjal karena masuknya substansi seperti racun bakteri, eter, atau logam berat.- Glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urin. Adanya glukosa dalam urin menunjukkan adanya kerusakan pada tabung ginjal.- Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah dalam urin. Hematuria disebabkan peradangan pada organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu ginjal.- Ketosis adalah ditemukannya senyawa keton di dalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang melakukan diet karbohidrat.- Diabetes militus adalah penyakit yang disebabkan pankreas tidak menghasilkan atau hanya menghasilkan sedikit insulin. Insulis : hormon yang mampu mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Selain itu, Insulis juga membantu jaringan tubuh menyerap glukosa sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi. Diabetes militus juga dapat terjadi jika sel-sel di hati, otot, dan lemak memiliki respons rendah terhadap insulin. Kadar glukosa di urin penderita diabetes militus sangat tinggi. Ini menyebabkan sering buang air kecil, cepat haus dan lapar, serta menimbulkan masalah pada metabolisme lemak dan protein.

X. KesimpulanSetelah mengadakan praktikum dan membahas hasil praktikum, maka dapat paraktiker simpulkan:a. Urine yang memiliki warna lebih pekat, memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi (pH < urin yang kurang pekat)b. Urin yang memiliki warna kurang pekat (bening), memiliki kandungan amonia lebih tinggi.c. Urin yang memiliki warna lebih pekat, dan bau kurang begitu menyengat, masih memiliki kemungkinan mengandung glukosa.d. Urin yang normal dan sehat tidak mengandung protein.

DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, dkk. 2007. Biologi untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.Soewolo, dkk. Tth. Fisiologi Manusia. Malang: JICA.