unit cementing

Upload: harist-sampurna

Post on 15-Oct-2015

277 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Peralatan Pemboran

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Salah satu pekerjaan utama dalam pemboran sumur adalah pekerjaan casing dan

    cementing. Casing adalah pipa besi yang dipasang dalam sumur well oil atau gas pada

    saat drilling (pemboran). Fungsi casing adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran dan

    keruntuhan dinding sumur drilling. Pada saat well (sumur) telah berproduksi, casing dapat

    juga berfungsi sebagai alat menaikkan (extract) oil atau gas. Penyemenan (cementing)

    adalah suatu kegiatan pengisian sejumlah suspensi (padatan + fluida cair) semen ke dalam

    casing, kemudian melalui sela atau gap pada bagian casing shoe mengalir naik ke annulus

    antara casing dan dinding formasi.

    Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas konstruksi sumur adalah sejauh

    mana kualitas semen yang digunakan. Untuk itu perlu dilakukan studi laboratorium untuk

    mengetahui komposisi dan sifat fisik semen. Diharapkan dengan kualitas semen yang

    baik konstruksi sumur dapat bertahan lebih dari 20 tahun.

    Pada umumnya operasi penyemenan bertujuan untuk :

    Melekatkan casing pada dinding lubang sumur.

    Melindungi casing dari masalah-masalah mekanis sewaktu operasi pemboran

    (seperti getaran).

    Melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat korosi.

    Memisahkan zona yang satu terhadap zona lainnya dibelakang casing.

    Menurut alasan dan tujuannya, penyemenan dapat dibagi dua yaitu Primary

    Cementing dan Secondary Cementing atau Remedial Cementing (penyemenan kedua atau

    penyemenan perbaikan).

    A. Primary Cementing

    Primary cementing adalah penyemenan yang pertama kali dilakukan setelah casing

    diturunkan ke dalam sumur bor.

    Fungsi primary cementing adalah sebagai berikut :

    Melekatkan casing dengan formasi.

    Melindungi casing dari korosi.

    Mencegah hubungan formasi formasi dbelakang casing.

    Melindungi casing dari tekanan formasi.

  • 2

    Menutup zona zona atau formasi formasi yang membahayakan operasi

    pemboran selanjutnya.

    Pada Primary Cementing, penyemenan casing pada dinding lubang

    sumur dipengaruhi oleh jenis casing yang akan disemen.

    Penyemenan Conductor Casing.

    Penyemenan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi

    fluida pemboran dengan formasi dan agar lumpur untuk trayek

    pemboran selanjutnya tidak banyak yang terbuang.

    Penyemenan Intermediate Casing.

    Penyemenan ini berguna untuk menutup tekanan formasi abnormal

    atau untuk mengisolasi daerah lost circulation.

    Penyemanan Surface Casing.

    Penyemenan ini berfungsi untuk melindungi air tanah agar tidak

    tercemar dari lumpur pemboran, memperkuat kedudukan surface

    casing sebagai tempat dudukan BOP.

    Penyemenan Production Casing.

    Penyemenan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya aliran antar

    formasi ataupun aliran fluida formasi yang tidak diinginkan untuk

    masuk ke dalam sumur.

    B. Secondary Cementing

    Secondary Cementing adalah penyemenan ulang untuk menyempurnakan

    primary cementing atau untuk memperbaiki penyemenan yang rusak atau

    menutup zona yang tidak produktif.

    Penyemenen ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

    a. Squezee Cementing

    Penyemenan operasi Squezee Cementing dilakukan selama operasi

    pemboran berlangsung, komplesi maupun pada saat workover.

    Penyemenan Squezee Cementing bertujuan :

    Menutup lubang perforasi yang sudah tidak produktif.

  • 3

    Menutup zona lost circulation.

    Memperbaiki kebocoran yang terjadi di casing.

    Mengurangi water-oil ratio, water gas ratio atau gas-oil ratio.

    b. Re-Cementing

    Penyemenan ini bertujuan untuk mengulang atau menyempurnakan

    dari Primary Cementing yang gagal.

    c. Plug Back Cementing.

    Penyemenan ini berfungsi untuk menutup zona air formasi atau untuk

    sumur yang akan ditinggalkan (Abondoment Well).

    Penyemenan suatu sumur merupakan salah satu faktor yang tidak kalah

    pentingnya dalam suatu operasi pemboran. Berhasilnya atau tidaknya suatu

    pemboran, diantaranya tergantung dari berhasil tidaknya penyemenan sumur

    tersebut. Peralatan penyemenan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian,

    yaitu :

    1. Peralatan di atas permukaan (surface equipment)

    2. Peralatan di bawah permukaan (subsurface equipment)

    3. Peralatan penyemenan bertingkat

  • 4

    BAB II

    CEMENTING UNIT

    A. PERALATAN DIATAS PERMUKAAN

    Peralatan penyemenan di atas permukaan meliputi :

    a. Cementing unit

    Adalah suatu unit pompa yang mempunyai fungsi untuk

    memompakan bubur semen dan lumpur pendorong dalam proses

    penyemenan.

    Cementing unit terdiri dari :

    o Tangki semen : untuk menyimpan semen kering.

    o Hopper : untuk mengatur aliran dari semen kering dan air yang

    ditempatkan bersama-sama dalam hopper, sehingga akan

    menghasilkan bubur semen yang benar-benar homogen.

    o Jet Mixer : untuk mengaduk semen kering dan air yang

    ditempatkan bersam-sama dalam hopper, sehingga akan

    menghasilkan bubur semen yang benar-benar homogen.

    o Motor penggerak pompa dan pompa : berfungsi untuk

    memompa bubur semen.

    Jenis-jenis cementing unit :

    1. Truck mounted cementing unit

    2. Marine cementing unit

    3. Skit mounted cementing unit

  • 5

    Gambar 2.1 Cementing Unit

    Gambar 2.2 Pumping Truck dan Mixing System

  • 6

    b. Flow line

    Merupakan pipa yang berfungsi untuk mengalirkan bubur semen yang

    dipompakan dari cementing unit ke cementing head.

    c. Cementing head

    Berfungsi untuk mengatur aliran bubur semen yang masuk ke lubang

    bor. Ada dua type cementing head, yaitu :

    1. Mac clatchie cementing head

    Merupakan type cementing head yang cara penggunaannya

    (pada waktu pemasukan bottom plug dan top plug) dengan jalan

    membuka dan memasang kembali.

    2. Plug container

    Type ini lebih praktis dari mac clatchie, karena pada plug

    container ini memasangnya top plug dan bottom plug tidak perlu

    membukanya, akan tetapi sudah terpasang sebelumnya.

    Gambar 2.3 Cementing Head

    d. Cement Silo

    Alat ini berfungsi untuk menampung cement powder setelah dibuka

    dari kemasan sak, sehingga cement powder siap untuk pembuatan

    cement slurry secara cepat. Jumalah cement silo disesuaikan dengan

    kebutuhan volume powder yang diperlukan penyemenan tiap trayek.

  • 7

    Gambar 2.4 Cement Silo

    e. Surge Tank.

    Alat ini berfungsi untuk menampung cement powder yang

    ditransfer dari cement silo dan mencurahkan ke Hopper.

    Gambar 2.5 Surge Tank

    f. Water Tank.

    Merupakan tanki penampung air yang diperlukan untuk operasi

    penyemenan.

    Gambar 2.6 Water Tank

  • 8

    g. Cutting bottle.

    Alat ini berfungsi untuk membuka cement powder dalam kemasan

    sak dan mentransfer cement powder ke cement silo.

    Gambar 2.7 Cutting Bottle

    B. PERALATAN DIBAWAH PERMUKAAN

    Peralatan penyemenan dibawah permukaan meliputi :

    a. Casing

    Merupakan pipa selubung yang berfungsi untuk :

    o Melindungi lubang bor dari pengaruh-pengaruh fluida formasi

    dan tekanan-tekanan di sekitarnya.

    o Melindungi lubang bor dari keguguran.

    o Memisahkan formasi produktif satu dengan lainnya.

    o Bersama-sama memperkuat dinding lubang bor serta

    mempermudah operasi produksi nantinya.

    Jenis-jenis casing :

    1. Conductor casing

    2. Intermediate casing

    3. Production casing

    Spesifikasi casing

    1. Diameter : 26, 20, 13 3/8, 9 5/8, 7 dst.

    2. Grade : p. 110, h. 40, j. 55, n. 80.

    3. Panjang : 30 ft/stand

  • 9

    4. Berat : 23 lb/ft, 26 lb/ft, Thread : 4 thread/inch. 60

    b. Centralizer

    Untuk mendapatkan cincin semen yang baik (merata), casing

    harus terletak di tengah-tengah lubang, untuk itu casing dilengkapi

    dengan centralizer.

    Fungsi centralizer :

    o Menempetkan casing di tengah-tengah lubang

    o Menyekrap mud cake

    o Mencegah terjadinya differential sticking.

    Centralizer dibuat dari bahan baja, sehingga mampu mendorong

    casing di tengah-tengah lubang.

    Gambar 2.8 Centralizer

    c. Scratchers

    Adalah suatu alat yang dirangkaikan/dipasang pada casing dan

    berfungsi untuk membersihkan dinding lubang bor dari mud cake,

    sehingga didapat lubang bor yang bersih.

    Ada dua jenis scratchers :

    1. Rotation type wall scratcher

    2. Reciprecasing type scratcher

  • 10

    Pemasangan scratcher pada casing pada umumnya dilas, tetapi

    dewasa ini dipasang dengan step collar atau clamps. Reciprecasing

    scratcher pada umumnya dipasang pada interval 15-20 ft sepanjang

    daerah yang disusun, sedang rotating scratcher pada zona produktif

    (porous).

    Gambar 2.9 Scratchers

    d. Peralatan floating

    Terdiri dari :

    1. Shoe : casing shoe/guide shoe, float shoe

    2. Collar : guide collar, float collar

    Casing Shoe

    Biasanya berbentuk bulat pada bagian bawah dan ditempatkan

    pada ujung terbawah dari rangkaian casing dan dalamnya tidak

    terdapat valve (katub). Casing shoe berfungsi sebagai sepatu dan

    pemandu untuk memudahkan pemasukan rangkaian casing

    (running casing), agar tidak terjadi sangkutan pada dinding

    lubang bor, shoe ini dibuat dari bahan yang dapat dibor lagi

    (drillable).

  • 11

    Gambar 2.10 Guide Shoe

    Float Shoe

    Pada prinsipnya sama dengan casing shoe, hanya pada float shoe

    dilengkapi dengan valve (katub), yang berfungsi untuk :

    o Mencegah aliran balik, mencegah blow out melalui casing

    pada waktu casing diturunkan.

    o Mencegah aliran balik semen, setelah proses penyemenan

    selesai.

    o Memperkecil beban menara, pada drilling line dan casing

    itu sendiri

    Jadi float ini hanya dapat mengalirkan semen/lumpur ke daerah

    saja (satu arah). Float shoe ini dibuat dari bahan yang dapat

    dibor lagi.

  • 12

    Gambar 2.11 Float Shoe

    Collar

    Merupakan suatu shock penahan yang dipasang beberapa

    meter di atas shoe, berfungsi untuk menahan bottom plug dan

    top plug.

    Dibuat dari bahan yang dapat dibor lagi (drillable).

    Ada dua jenis collar :

    o Guide collar : tidak dilengkapi valve, sehingga tidak dapat

    menahan tekanan balik.

    o Float collar : dilengkapi valve.

  • 13

    Gambar 2.12 Float Collar

    e. Shoe track

    Merupakan pipa casing yang dipasang antara shoe dan collar

    sepanjang satu batang atau lebih, tergantung dari ketinggian semen

    diannulus. Karena ketinggian semen di annulus akan menentukan

    perbedaan tekanan hidrostatik diluar dan didalam casing pada waktu

    memasukkan top plug. Shoe trach berfungsi untuk menampung bubur

    semen yang bercampur udara atau lumpur pendorong, agar tidak

    keluar annulus disekitar shoe.

    f. Cementing plug

    1. Bottom plug

    Berfungsi untuk mencegah adanya kontaminasi antara lumpur

    dengan bubur semen. Jadi untuk mendorong lumpur yang berada

    didalam casing dan memisahkan casing dari semen dan juga

    membersihkan mud film didalam dinding casing, pada bottom

    plug terdapat membran yang pada tekanan tertentu dapat pecah,

    sehingga semen akan mengalir keluar dan terdorong ke annulus

    sampai mencapai tujuan yang diharapkan. Bottom plug terbuat

  • 14

    dari bahan karet, pada bagian luar dan cast alluminium pada

    bagian dalamnya.

    2. Top plug

    Berfungsi untuk mendorong bubur semen, memisahkan semen

    dari lumpur pendorong agar tidak terjadi kontaminasi,

    membersihkan sisa-sisa semen dalam casing. Alat ini sebagian

    besar terbuat dari karet dan pada bagian bawahnya digunakan

    plat alluminium dan tidak mempunyai membrane (selaput tipis).

    Apabila top plug ini sudah duduk (sampai pada bottom plug)

    dibawah,maka tekanan pemompaan akan naik secara tiba-tiba

    (bumping pressure) dan pada saat itu pemompaan dihentikan.

    Gambar 2.13 Cementing Plug

    g. Wiper Plug

    Plug khusus untuk penyemenan Casing Liner, fungsinya

    hampir sama dengan Top Plug.

    Gambar 2.14 Wiper Plug

  • 15

    h. Stinger

    Peralatan ini dipasang pada ujung rangkaian Drill

    Pipe,berfungsi untuk penyemenan Conductor Casing dengan

    menggunakan Duplex Shoe atau Re Cementing dengan

    menggunakan Cement Retainer (CR).

    Gambar 2.15 Stinger

    i. Packer

    Peralatan ini dipasang pada rangkaian Drill Pipe,

    berfungsi sebagai penyekat untuk penyemenan desak (

    squeeze ).

    Gambar 2.16 Packer

  • 16

    C. PERALATAN PADA STAGE CEMENTING (PENYEMENEN

    BERTINGKAT)

    Peralatan diatas permukaan

    Pada stage cementing adalah sama dengan peralatan

    penyemenan yang telah dibahas di muka (primary cementing).

    Peralatan dibawah permukaan

    a. Stage cementing collar

    Berfungsi untuk melewatkan bubur semen setelah penyemenan

    pertama dilakukan (primary cementing).

    Penyemenan bertingkat dilakukan bila :

    Sumur terlalu dalam

    Formasi di atas dan di bawah zona yang disemen cukup

    kompak dan cukup jauh.

    Menghindari tekanan pompa yang berlebihan, sehingga

    dapat mengurangi biaya.

    Gambar 2.17 Dual Stage Cementing Collar (DSCC)

  • 17

    b. Cement Basket

    Letak di bawah stage cementing collar, berfungsi untuk

    menyekat ruang annulus antara ruang bawah dan ruang atas

    stage collar.

    Gambar 2.18 Cement Basket

    c. Trip plug

    Setelah primary cementing selesai, maka dimasukkan trip plug.

    Plug ini berfungsi untuk membuka lubang pada stage cementing

    collar. Karena beratnya, trip plug ini turun kebawah yang

    akhirnya mencapai sampai pada stage cementing collar (pada

    lower inner sleeve).

    Dengan tekanan tertentu lower inner sleeve akan turun dan

    membuka lubang pada stage cementing collar disebut cementing

    ports.

    Gambar 2.19 Trip Plug

  • 18

    d. Shut off plug

    Setelah pendorongan bubur semen selesai, kemudian

    dimasukkan shut off plug yang berfungsi untuk menutup

    cementing port sehingga tidak terjadi aliran balik.

    Gambar 2.20 Shut Off Plug

  • 19

    BAB III

    DESKRIPSI ALAT

    1. Centralizer

    Fungsi

    o Menempatkan casing di tengah-tengah lubang

    o Menyekrap mud cake

    o Mencegah terjadinya differential sticking

    Mekanisme Kerja

    Centralizer ditempatkan diluar casing untuk menengahkan

    casing agar diperoleh cincin semen yang baik.

    Spesifikasi

    Tabel 3.1 Spesifikasi Centralizer

    Size (in) Product number

    Centralizer Turbo centralizer

    2 155 20 157 20

    2 155 25 157 25

    3 155 35 157 35

    4 155 45 157 45

    4 x 7 7/8 156 45 158 45

    5 155 50 157 50

    5 155 55 157 55

    6 5/8 155 65 157 65

    7 155 70 157 70

    8 5/8 155 85 157 85

    9 5/8 155 95 157 95

    10 155 10 157 10

    13 3/8 155 13 157 13

  • 20

    2. Guide Shoe

    Fungsi

    Guide shoe berfungsi sebagai sepatu dan pemandu untuk

    memudahkan pemasukan rangkaian casing, agar tidak terjadi

    sangkutan pada dinding lubang bor.

    Mekanisme Kerja

    Ditempatkan pada ujung terbawah dari rangkaian casing untuk

    memudahkan pemasukan rangkaian casing.

    Spesifikasi

    Table 3.2 Spesifikasi Guide Shoe

    Casing size

    (in) Guide shoe

    2

    2

    3

    135 20

    135 25

    135 35

    4

    4

    5

    135 40

    135 45

    135 50

    5

    6 5/8

    7

    135 55

    135 65

    135 70

    7 5/8

    8 5/8

    9 5/8

    135 75

    135 85

    135 95

    10

    11

    13

    135 10

    135 11

    135 13

  • 21

    3. Float Shoe

    Fungsi

    Float shoe berfungsi untuk mencegah aliran balik pada waktu casing

    diturunkan, mencegah aliran balik semen, dan memperkecil beban

    menara, pada drilling line dan casing itu sendiri.

    Mekanisme Kerja

    Untuk memudahkan pemasukan rangkaian casing (running casing),

    agar tidak terjadi sangkutan pada dinding lubang bor. Floet shoe

    dilengkapi dengan valve (katub).

    Spesifikasi

    Table 3.3 Spesifikasi Float Shoe

    Casing size

    (in) Float shoe

    2

    2

    3

    125 20

    125 25

    125 35

    4

    4

    5

    125 40

    125 45

    125 50

    5

    6 5/8

    7

    125 55

    125 65

    125 70

    7 5/8

    8 5/8

    9 5/8

    125 75

    125 85

    125 95

    10

    11

    125 10

    125 11

  • 22

    13 125 13

    4. Bottom Plug

    Fungsi

    o Mencegah adanya kontaminasi antara lumpur dengan

    bubuk semen

    o Mendorong lumpur yang berada di dalam casing

    o Memisahkan casing dari semen dan membersihkan mud

    film di dalam dinding casing.

    Mekanisme

    Mendorong lumpur di dalam casing dan dengan pecahnya

    membran maka semen akan mengalir keluar dan terdorong ke

    annulus.

    Spesifikasi

    Table 3.4 Spesifikasi Bottom Plug

    Casing size OD Length Wt

    4 4 8 2

    5 5 8 2

    6 5/8 6 8 4

    7 6 8 4

    7 5/8 7 8 5

    8 5/8 8 9 6

    9 5/8 9 9 7

    10 10 10 8

    11 11 11 13

  • 23

    5. Top plug

    Fungsi

    Berfungsi untuk mendorong bubur semen, memisahkan semen dari

    lumpur pendorong agar tidak terjadi kontaminasi, membersihkan sisa-

    sisa semen dalam casing.

    Mekanisme Kerja

    Top plug berada di atas bottom plug dipisahkan oleh bubur semen,

    setelah top plug ini sampai pada bottom plug maka tekanan akan naik

    secara tiba-tiba dan pada saat itu pemompaan dihentikan.

    Spesifikasi

    Tabel 3.5 Spesifikasi Top Plug

    Casing size OD Length Wt

    4 4 8 2

    5 5 8 2

    6 5/8 6 8 4

    7 6 8 4

    7 5/8 7 8 5

    8 5/8 8 9 6

    9 5/8 9 9 7

    10 10 10 8

    11 11 11 13

    6. Scratcher

    Fungsi

    Berfungsi untuk membersihkan dinding lubang bor dari mud cake

    sehingga didapat lubang bor yang bersih.

    Mekanisme Kerja

    Dipasang pada bagian luar casing sehingga dapat membersihkan

    dinding lubang bor.

  • 24

    Spesifikasi

    Table 3.6 Spesifikasi B & W Reciprocating Scratchers & Turbulators

    Series Type Max OD = casing OD

    Multi-flex

    EA 10

    EA 20

    EA 30

    Slip on

    Latch on

    Split body

    7

    Multi-flex clusters

    EA 14

    Slip on (series of 4) 7

    Nu-Coil (Shoot wire)

    ECO5

    EC15

    EC16 close tolerance

    Slip on

    Latch on

    Slip on

    5

    Nu-coil (long wire)

    EC 10

    EC 20

    Slip on

    Latch on

    8

    Turbulator

    ED 10

    ED 20

    Slip on

    Latch on

    5

    7. Cement Basket

    Fungsi

    Untuk menyekat ruang annulus antara ruang bawah stage collar dan

    bagian atas stage collar.

    Mekanisme Kerja

    Letak dibawah stage cementing collar , menyekat ruang annulus

    antara ruang bawah dan bagian atas stage colar.

  • 25

    Spesifikasi

    Tabel 3.7 Spesifikasi Cement Basket

    Casing size 2 2 4 5 7 8 5/8

    Expansion (in inches)

    Minimum 3 7/8 4 5 6 8 10

    Maximum 8 10 12 14 16 18

    Larger size are available on request

    8. Trip plug

    Fungsi

    Untuk membuka lubang pada stage cementing collar.

    Mekanisme Kerja

    Berat trip plug membuatnya turun kebawah sampai pada stage

    cementing collar (pada lower inner sleeve).

    Spesifikasi

    Tabel 3.8 Spesifikasi Trip Plug

    Casing size OD Length Weight

    4 4 8 2

    5 5 8 2

    6 5/8 6 8 4

    7 6 8 4

    7 5/8 7 8 5

    8 5/8 8 9 6

    9 5/8 9 9 7

    10 10 10 8

    11 11 11 13

    12 12 12 15

  • 26

    13 12 13 15

    16 16 16 35

    18 5/8 18 20 63

    20 19 20 63

    9. Mac Clatchie Cementing Head

    Fungsi

    Untuk mengatur aliran bubur semen yang masuk kedalam lubang bor

    Mekanisme

    Cara penggunaannya pada waktu pemasukan bottom plug dan top

    plug dengan jalan membuka dan memasang kembali.

    Spesifikasi

    Tabel 3.9 Spesifikasi Mac Clathie Head

    Casing Head, mm Weight, kg Test Pressure, psi

    88.9 100 8000

    114.3 105 8000

    127.0 120 7000

    139.7 125 8000

    168.3 140 7000

    10. Mixing Hopper

    Fungsi

    Mixing Hopper merupakan peralatan yang berfungsi sebagai tempat

    untuk menambah additives ke dalam lumpur.

    Mekanisme Kerja

    Mixing Hopper adalah peralatan yang bentuknya menyerupai corong.

    Melalui corong ini, additives padat ke dalam zat cair pengeboran pada

    waktu perawatan di dalam kolam Lumpur. Hopper Jet bekerja

    berdasarkan prinsip pakum atau ruang hampa. Hopper-hopper

  • 27

    pencampuran ini dapat mengerjakan 5 sampai 10 karung (sampai 400

    Kg) bahan-bahan dalam semenit.

    Spesifikasi

    Tabel 3.10 Spesifikasi Mixing Hopper

    Length Overal 8 ft 0 in

    High Overal 3 ft 4 in

    Width Overal 5 ft 1 in

    11. Casing

    Fungsi

    Untuk memperkuat dinding lubang bor dengan semen,, memisahkan

    zona produktif dan melindungi lubang bor dari keruntuhan.

    Mekanisme Kerja

    Casing dipasang mulai dari permukaan yang disebut dengan surface

    acsing. Lalu memasang coductor casing, intermidiate casing dan yang

    terakhir pada zona formasi produktif adalah production casing,

    dimana semakin kedalam diameter casing semakin kecil.

    Spesifikasi

    Tabel 3.11 Spesifikasi Casing

    Diameter Grade Panjang Berat Thread Size CDode Order

    26

    20

    13 3/8

    9 5/8

    7

    p 110

    h 40

    j 55

    n 80

    30 ft/stand 23 lb/ft

    26lb/ft

    29lb/ft

    4 thread / in 4

    5

    8 5/8

    133/4

    16

    5611-044

    56011-050

    56011-085

    56011-133

    56011-100

  • 28

    12. Stage Cementing Collar

    Fungsi

    Untuk melewatkan bubur semen setelah Primary cementing dan untuk

    menghindari tekanan pompa berlebihan.

    Mekanisme Kerja

    Penyemenan bertingkat dilakukan bila sumur terlalau dalam dan

    formasi diatas dan dibawah zona cukup kompak dan jauh. Maka alat

    alat ini dapat digunakan pada saat kondisi tersebut.

    Spesifikasi

    Tabel 3.12 Spesifikasi Stage Cementing Collar

    Normal Size Length (in) OD (in) Code

    4 32 5.1562 54001-54044

    5 33 6.0500 54001-54050

    7 34 82500 54001-54070

    8 5/8 35 10.000 54001-54085

  • 29

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya dalam suatu operasi

    pemboran adalah penyemenan. Berhasil tidaknya suatu pemboran, diantaranya

    tergantung dari berhasil tidaknya penyemenan sumur tersebut. Penyemenan

    bertujuan untuk melekatkan casing pada dinding lubang sumur, melindungi casing

    dari masalah-masalah mekanis dan fluida formasi yang bersifat korosif, serta

    untuk memisahkan zona yang satu dengan zona yang lain dibelakang casing.

    Penyemenan conductor casing bertujuan untuk mencegah terjadinya

    kontaminasi fluida pemboran dengan formasi. Penyemenan intermediate casing

    bertujuan untuk menutup tekanan formasi abnormal atau untuk mengisolasi

    daerah lost circulation. Penyemenan production casing bertujuan untuk mencegah

    terjadinya aliran antar formasi dan mencegah terjadinya korosi pada casing.

    Centralizer dan scratchers dipasang pada bagian luar casing untuk

    menengahkan casing (agar didapatkan cincin semen yang baik) dan

    membersihkan dinding lubang bor dari mud cake.

    Perbedaan antara mac clatchie cementing head dengan plug container yaitu

    pada plug container bottom dan top plug sudah terpasang sebelumnya sedangkan

    pada mac clatchie cementing head bottom plug dan top plug belum terpasang.

  • 30

    BAB V

    KESIMPULAN

    1. Peralatan penyemenan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

    o Peralatan diatas permukaan

    o Peralatan dibawah permukaan

    2. Peralatan penyemenan diatas permukaan meliputi :

    o Cementing unit

    o Flow line

    o Cementing head

    3. Peralatan penyemenan dibawah permukaan meliputi :

    o Casing

    o Centralizer

    o Scratchers

    o Peralatan floating

    o Shoe trach

    o Cementing plug

    4. Penyemenan bertingkat dilakukan bila :

    o Sumur terlalu dalam

    o Formasi diatas dan dibawah zona yang disemen cukup kompak dan

    cukup jauh

    o Menghindari tekanan pompa yang berlebihan, sehingga dapat

    mengurangi biaya.

    5. Menurut tujuannya penyemenan dapat dibagi :

    o Primary cementing

    o Secondary cementing

    o Squeeze cementing

    o Re-cementing

    o Plug back cementing