universitas gunadarma fakultas teknologi...
TRANSCRIPT
PROSES PEMESINAN CRANKCASE TIPE
CB 150R DI PT. ASTRA HONDA MOTOR
Nama : Ega Febi Kusmawan
NPM : 22411331
Jurusan : Teknik Mesin
Pembimbing : Eko Susetyo Yulianto, ST., MT.
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PENULISAN PENELITIAN/KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat
Mencapai Jenjang DIII / Setara Sarjana Muda
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Crankcase adalah bagian dari engine yang dibuat sedemikian rupa
untuk tempat pemasangan Crank Shaft, main gear, counter gear,
juga sebagai tempat penampung minya pelumas (oil) yang terbuat
dari campuran alumunium dan baja dengan cara dicetak.
Merupakan salah satu bagian dari mesin pembakaran dalam,
posisi crankcase berada dibawah silinder dan berhubungan
langsung dengan silinder, dan pada kendaraan roda empat juga
langsung berhubungan dengan bak oli.. Untuk itu crankcase ini
harus dibuat dengan baik dan presisi agar dapat bekerja dengan
baik sesuai dengan fungsinya. Salah satunya melalui proses
pemesinan (machining process), dimana proses machining ini
merupakan salah satu proses yang sangat penting dan menentukan
akan terciptanya suatu produk sesuai dengan yang kualitas
diinginkan.
Latar Belakang
Tujuan
Mengetahui dan memahami Proses Pemesinan
Crankcase tipe CB150R (K15) di PT. Astra
Honda Motor.
Produk Crankcase Type K15
Crankcase yang di produksi di PT.Astra Honda Motor
menggunakan material HD2G yang termasuk kedalam jenis
alumunium yang nantinya akan dicampur dengan bahan lain
dengan perbandingan tertentu. Standar yang.digunakan di PT.
Astra Honda Motor adalah JIS (Japanese Industrial Standart).
Dimensi untuk crankcase tipe CB150R (K15) yang ada di PT.
Astra Honda Motor.
Diagram Input ProsesPembuatan
Crankcase
Dalam proses pembuatan crankcase type K15 di
PT. Astra Honda Motor ini menggunakan input
barang berupa blank casting yang di dapat dari
supplier dengan proses die casting terlebih
dahulu, setelah mendapatkan input berupa blank
casting dan siap untuk melakukan proses
pemesinan barulah proses pemesinan ini dapat
berlajut dengan beberapa proses sesuai dengan
kebutuhan yang di inginkan, kemudian dari hasil
proses pemesinan yang telah selesai dan dalam
kondisi baik selanjutnya akan diteruskan oleh
customer berikutnya dan akan digunakan dalam
proses perakitan engine.
Diagram Alir Proses Pemesinan Crankcase Type
K15
A
B
Penjelasan Diagram Alir Proses Pemesian
Crankcase tipe K15
Op 20 Proses : Drilling,Tapping,Reaming
Hasil Proses OP 20
Op 30 Proses : Drilling,Roughing,Tapping,Faching
Crankcase L Sesudah Proses OP 30
Crankcase R Sesudah Proses OP 30
Op 40 Proses : Drilling, Reaming, Tapping
Crankcase R/L Sesudah Proses OP 40
Op 50 Proses : Reaming,Roughing
Crankcase R/L Sesudah Proses OP 50
Op 60 Proses : Reaming,Fine Boring
Crankcase R/L Sesudah Proses OP 60
Op 70 Proses Drilling Dan Tapping
Crankcase R/L Sesudah Proses OP 70
Op 80 Proses Drilling Dan Tapping
Crankcase R/L Sesudah Proses OP 80
Op 90 Proses Milling,Drilling,Reaming,Tapping
Bagian Crankcase yang diproses pada OP 90
Op 100 Proses Drilling dan Tapping
Bagian Crankcase yang diproses pada OP 100
Op 110 Proses : Drilling, Tapping, Reaming
Bagian Crankcase yang diproses pada OP 110
Op 120 Proses : Washing
Washing yaitu membersihkan seluruh bagian crankcase dari crab atau sisa-sia gram dan
colant yang menempel pada crankcase guna mempermudah untuk proses selanjutnya.
Proses ini dilakukan secara manual untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Op 130 Proses : Press Plugcone
Proses pemasangan Plugcone crankcase L pada OP 130
Proses pemasangan Plugcone crankcase R pada OP 130
Op 140 Proses : Leak tester
Proses leak tester adalah proses pengecekan kebocoran dimana seluruh lubang
pada crankcase dicek menggunakan alat leak tester yang menggunkan tekanan
udara sebagai sumber tenaganya. Proses leak tester sangat penting guna untuk
mengetahuni apakah ada lubang yang bocor atau tidak.
Repair
Repair adalah tindakan penambalan kebocoran crankcase yang terjadi pada plug cone saja.
Penambalan dilakukan karena crankcase masih memungkinkan untuk dipasang pada
enggine jika tidak memungkinkan untuk dipasang maka crankcase dinyatakan barang
rijeck. Kebocoran ini dapat diketahui setelah melalui proses Leak tester. Penambalan
dilakukan menggunakan cairan tertentu.
Kesimpulan
• Proses pemesinan Crankcase dilakukan dengan proses Milling, Drilling,
Tapping, Facing, Reaming, Rough Boring, Fine Boring dengan menggunakan
2 jenis mesin CNC yaitu Fanuc robodrill α-T2li FLa dan Okuma millac 55H.
• Untuk pengerjaan crank case dibutuhkan basic proses yang mana nantinya
basic tersebut akan berguna untuk proses selanjutnya. Basic proses tersebut
yaitu pin dowel yang digunakan sebagai dudukan jig,dengan adanya basic ini
maka akan mudah mengetahui jika terjadi kesalahan pengerjaan pada part.
Karena semua mesin dudukan jignya sama,maka akan dengan mudah
mengetahui mesin mana yang mengalami masalah.
• Pada proses pemsinan crankcase ini dibutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi
dalam ukuran diameter lubang dan kedalaman lubang,maka dalam proses
machining ini perlu diperhatikan pada tolls yang digunakan pada proses
tersebut.
Saran
• Untuk crank case yang bagian L pada posisi nomor mesin harus
dijaga dengan baik,karena jika tempat nomor tersebut cacat
sedikit saja maka crank case tidak dapat digunakan. Pada bagian
tersebut harus diberi pelindung khusus.