universitas indonesia laporan praktek kerja...

136
UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT KIMIA FARMA(PERSERO), Tbk TUGAS AKHIR RENNY HANDAYANI 0706231875 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM DIPLOMA III FARMASI KEKHUSUSAN DISTRIBUSI PEMASARAN DEPOK JUNI 2010 Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  •  

    UNIVERSITAS INDONESIA

    LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

    DI PT KIMIA FARMA(PERSERO), Tbk

    TUGAS AKHIR

    RENNY HANDAYANI

    0706231875

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    PROGRAM DIPLOMA III FARMASI KEKHUSUSAN DISTRIBUSI

    PEMASARAN

    DEPOK

    JUNI 2010

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    UNIVERSITAS INDONESIA

    LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT KIMIA FARMA (PERSERO), Tbk

    TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Ahli Madya Farmasi

    RENNY HANDAYANI

    0706231875

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM DIPLOMA III FARMASI KEKHUSUSAN DISTRIBUSI

    PEMASARAN DEPOK

    JUNI 2010

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    KATA PENGANTAR

    Assalaamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh.

    Beribu untaian rasa syukur tidak dapat menandingi nikmat dan hidayah yang

    telah Allah SWT berikan kepada penulis. Karena Dia-lah yang telah memberikan

    pintu rahmat dan kesabaran kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan

    laporan praktek kerja lapangan ini.

    Laporan Praktek Kerja Lapangan dan Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai

    syarat kelulusan bagi mahasiswa Program Diploma III Farmasi, kekhususan distribusi

    dan pemasaran FMIPA UI.

    Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

    berbagai pihak yang telah membantu dan memberi dorongan secara moril dan materil

    baik secara langsung maupun tidak langsung untuk terlaksana dan suksesnya

    menyusun tugas akhir laporan PKL dalam bentuk buku. Oleh karena itu pada

    kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada :

    1. Dr. Yahdiana Harahap. Selaku Ketua Departemen Farmasi FMIPA UI.

    2. Ibu Dra. Azizahwati, MS, selaku Ketua Program Diploma III Departemen

    Farmasi FMIPA UI serta Pembimbing Akademik.

    3. Bapak Dr. Umar Mansur, M.Si., Apt. Selaku pembimbing yang telah

    memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama penyusunan

    laporan sehingga dapat menyelesaikan Laporan PKL dan KTI ini.

    4. Dra. Maryati Kurniadi. M.SI, Apt selaku pembimbing akademis yang telah

    membimbing Penulis selama masa perkuliahan.

    5. Ibu Eva Fairuz selaku Manager Marketing CHP Kimia Farma, yang telah

    memberikan banyak pengetahuan mengenai dunia pemasaran.

    6. Bapak Eka Puji Rachmadi selaku Product Manager serta pembimbing I yang

    telah banyak membantu serta membimbing penulis dalam melaksanakan

    kegiatan PKL dan laporan PKL.

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    7. Bapak Suryanto selaku Product Manager serta pembimbing II yang telah

    membimbing serta memberi pengarahan bagi penulis untuk kelancaran

    laporan PKL dan penyusunan karya tulis ilmiah.

    8. Bapak Imam Triyono, SE. selaku dosen Marketing Strategy yang telah banyak

    membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan PKL dan Karya Tulis

    Ilmiah.

    9. Bapak/Ibu Dosen Departemen Farmasi Universitas Indonesia yang telah

    banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

    10. Bapak Bayu selaku Regional Sales Manager OTC dan Bapak Zul selaku

    Regional Sales Manager Kosmetik yang telah membantu dalam kegiatan PKL

    dan memberi banyak informasi yang dibutuhkan.

    11. Mbak Lilis, Mbak Arni, Mbak Tini dan seluruh staf pengajar serta tata usaha

    Program Diploma III Departemen Farmasi FMIPA UI.

    12. Orang tua tercinta dan terhormat. Terima kasih atas doa, cinta, dan kasih

    sayang yang tidak akan pernah habis kepada penulis dan tidak pernah lelah

    mendukung serta senantiasa memberi dorongan penulis untuk dapat

    menyelesaikan pendidikan D3.

    13. Kakakku tersayang Hanin Dyarto Radjiman, atas dukungan penuh dan

    pengertian yang besar dengan penuh kasih sayang kepada penulis. Dukungan

    dan pengertiannya sangat berarti bagi penulis.

    14. Pakde Tono, Bude Sari, Mbak Desi dan Mbak Ria serta seluruh keluarga

    besar Radjiman, yang tak pernah berhenti untuk memberikan arahan,

    dukungan, serta cinta, doa, semangat dan juga waktunya kepada penulis untuk

    segera menyelesaikan tugas akhir ini.

    15. Pak Mada, Kak Adit, Kak Yudha, Kak Aziz, Kak Morin, Kak Mega yang

    mengenalkan dunia medical representative. Serta seluruh staf karyawan PT

    Kimia Farma (PERSERO), Tbk.

    16. Penulis juga sangat berterima kasih pada sahabat-sahabat tercinta, Utami,

    Anne, Nurul, dan Tia terima kasih atas sharing yang berharga selama ini.

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    17. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku Yanti, Endah, Icha, Emma, Arviqa,

    Eka (keke), Anggre yang telah memberikan doa serta semangat.

    18. Teman-teman seperjuangan di PT Kimia Farma, Dhika, kak Ranggi, Tia dan

    Bram. Terima kasih atas segala bentuk kerjasama yang pernah terjalin

    diantara kita.

    19. Seluruh teman-teman Farmasi Distribusi Pemasaran angkatan 2007, terima

    kasih atas segala bentuk kisah dan kenangan yang kalian torehkan dilembar

    jalan hidup penulis, itu sangat berharga. Serta angkatan 2006 atas bantuan dan

    dukungannya selama ini.

    20. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

    terimakasih atas dukungan dan perhatiannya.

    Semoga segala budi baik dari semua pihak tersebut mendapatkan pahala yang

    berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

    Penulis berharap semoga Laporan PKL dan Karya Tulis Ilmiah ini dapat

    bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukannya. Penulis menyadari

    bahwa Laporan PKL dan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna

    sehubungan dengan berbagai terbatasan kemampuan penulis, baik kemampuan

    akademik maupun kemampuan teknik penulisan. Dengan segala kerendahan hati,

    penulis akan menerima segala kritik yang membangun, saran, dan masukan dari

    pembaca demi terbaikinya Laporan PKL dan Karya Tulis Ilmiah ini. Terima kasih.

    Wassalaamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh.

    Depok,30 Juni 2010

    PENULIS

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v DAFTAR ISI ................................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Tujuan ........................................................................................... 2 1.3 Profil Perusahaan

    1.3.1 Sejarah PT Kimia Farma, Tbk .......................................... 2 1.3.2 Visi dan Misi PT Kimia Farma (Persero), Tbk ................ 5 1.3.3 Bidang Kegiatan ............................................................... 5

    1.4 Struktur Organisasi ....................................................................... 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Strategi Pemasaran ...................................................................... 10 2.1.1 Segmentasi Pasar ................................................................ 12 2.1.2 Target Pasar ........................................................................ 13 2.1.3 Penentuan Posisi ................................................................. 14

    2.2 Bauran Pemasaran 2.2.1 Produk ................................................................................ 15 2.2.2 Harga (Price) ...................................................................... 18 2.2.3 Saluran Distribusi (Place) ................................................... 19 2.2.4 Promosi (Promotion) .......................................................... 20

    BAB 3 KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ................................... 23 3.2 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

    3.2.1 Pengenalan Perusahaan ................................................... 24 3.2.2 Pengetahuan Mengenai Produk OTC PT Kimia

    Farma, Tbk ..................................................................... . 27 3.2.3 Join Visit OTC ................................................................ 33 3.2.4 Persiapan dan Presentasi Hasil Join Visit ....................... 33 3.2.5 Riset Pemasaran Obat OTC ............................................ 34 3.2.6 Training BP Nature Prestine ............................................ 38

    BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Strategi Pemasaran OTC PT Kimia Farma, Tbk

    4.1.1 Strategi Pasar .................................................................... 39 4.1.2 Marketing Sustainable ...................................................... 41 4.1.3 Kekuatan Perubahan (Force of Change)…….. ................. 44

    4.2 Bauran Pemasaran 4.2.1 Produk ……..…………………………………………….. 46

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    4.2.2 Harga ……………………………………………..........… 47 4.2.3 Distribusi ........................................................................... 47 4.2.4 Promosi .............................................................................. 48 4.2.5 Sumber Daya Manusia ....................................................... 50 4.2.6 Kekuatan ............................................................................. 50

    BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 51 5.2 Saran ............................................................................................... 52

    DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 53 GAMBAR .......................................................................................................... 54 LAMPIRAN ...................................................................................................... 57

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Bagan Struktur organisasi PT Kimia Farma, Tbk.................. ..... 7 Gambar 2.1 Marketing Sustainable ................................................................ 12 Gambar 2.2 Marketing Balance ...................................................................... 15 Gambar 3.1 Struktur organisasi divisi pemasaran .......................................... 24 Gambar 3.2 Outlet yang menyediakan Asifit ................................................. 34 Gambar 3.3 Outlet yang menyediakan Fituno ................................................ 34 Gambar 3.4 Outlet yang menyediakan Nodiar ............................................... 35 Gambar 3.5 Outlet yang menyediakan Magasida .......................................... 35 Gambar 3.6 Outlet yang menyediakan Venus Facial Wash ..………………. 35 Gambar 3.7 Persediaan awal Asifit di outlet yang menyediakan ………....... 35 Gambar 3.8 Persediaan awal Fituno di outlet yang menyediakan……........... 35 Gambar 3.9 Persediaan awal Nodiar di outlet yang menyediakan ................. 36 Gambar 3.10 Persedian awal Magasida di outlet yang menyediakan ............... 36 Gambar 3.11 Persediaan awal Venus Facial Wash di outlet yang

    menyediakan……….......................…………………………….. 36 Gambar 3.12 Persediaan Asifit saat survey di outlet yang menyediakan …...... 36 Gambar 3.13 Persediaan Fituno saat survey di outlet yang menyediakan …… 36 Gambar 3.14 Persediaan Nodiar saat survey di outlet yang menyediakan…… 37 Gambar 3.15 Persediaan Magasida saat survey di outlet yang

    menyediakan ……………............................................................ 37 Gambar 3.16 Persediaan Venus Facial Wash saat survey di outlet yang

    menyediakan ………......................…………………………….. 37 Gambar 3.17 Frekuensi kedatangan MSR untuk produk Asifit, Fituno,

    Magasida, dan Nodiar di outlet yang disurvey ........................... 37 Gambar 3.18 Frekuensi kedatangan MSR untuk produk Venus Facial Wash

    di outlet yang disurvey ………………..............………………. 38 Gambar 4.1 Saluran distribusi OTC PT Kimia Farma, Tbk... ………...……. 47 Gambar 1 Display Marck’sVenus ……………………….……………….. 55 Gambar 2 Display Fituno ………………………………………………… 55 Gambar 3 Display Nature Pristine ............................................................... 55 Gambar 4 Display Nodiar ............................................................................ 55 Gambar 5 Display Magasida ........................................................................ 56 Gambar 6 & 7 Promosi Produk Kimia Farma ..................................................... 56

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jadwal kegiatan PKL ................................................................ 23 Tabel 3.2 Daftar beberapa produk CHP PT Kimia Farma, Tbk ............... 28 Tabel 3.3 Stok di outlet hari pertama saat join visit ................................. 33 Tabel 3.4 Stok di outlet hari kedua saat join visit ................................... 33

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Proposal Riset .............................................................................. 58 Lampiran 2. Daftar Stok .................................................................................. 62 Lampiran 3. Sarana Promo ............................................................................. 63 Lampiran 4. Daftar Kedatangan Salesman/MSR ............................................ 64 Lampiran 5. Daftar Outlet ............................................................................... 65

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Industri farmasi merupakan suatu industri yang memproduksi atau mengeluarkan

    produk-produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan obat, baik

    obat sintetik maupun obat herbal dan produk kesehatan lainnya. Industri farmasi

    sangat penting oleh masyarakat indonesia karena industri ini berhubungan dengan

    kesehatan manusia mengingat kesehatan sangat mahal harganya. Kesadaran

    masyarakat terhadap kesehatan saat ini berkembang sejalan dengan perkembangan

    ekonomi, tingkat pendidikan, lingkungan sosial, ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan inilah yang

    menyebabkan meningkatnya permintaan masyarakat akan obat- obatan dan produk

    kesehatan lainnya.

    Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki cara tersendiri untuk dapat

    memasuki pasar farmasi yang semakin berkembang saat ini. Seperti dengan

    melakukan berbagai strategi dari bidang pemasaran dan strategi di bidang promosi

    agar produk yang di produksi oleh suatu industri dapat dikenal dan dapat melekat di

    benak konsumen. Dalam strategi pemasaran dapat diterapkan bauran pemasaran yang

    berhubungan dengan strategi promosi. Tujuan dari promosi itu sendiri ada yang

    bertujuan untuk meningkatkan penjualan agar perusahaan dapat memperoleh laba

    yang maksimal, serta dapat berkembang secara optimal serta untuk membangun citra

    perusahaan, membangun produk image dan edukasi terhadap konsumen. Pemasaran

    produk ke konsumen, tanpa adanya pemasaran yang handal, produk tersebut tidak

    akan memberikan kontribusi yang lebih bagi perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan

    Sumber Daya Manusia untuk tenaga pemasaran yang tidak hanya mengerti ilmu

    pemasaran tetapi mengerti juga ilmu farmasi. Hal ini yang mendorong

    dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk mahasiswa Program Diploma

    III kekhususan Farmasi Distribusi dan Pemasaran Departemen Farmasi Universitas

    Indonesia. Dengan dilaksanakannya PKL ini diharapkan penulis mampu untuk

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    meningkatkan kemampuan dan profesionalitas mahasiswa. Penulis mengikuti

    kegiatan PKL di PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Kegiatan tersebut dimulai tanggal 8

    Maret 2010 sampai dengan 18 Mei 2010 .

    1.2 Tujuan Tujuan dari program PKL ini secara umum adalah agar mahasiswa dapat belajar

    menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama masa kuliah ke dalam

    dunia kerja di industri farmasi khususnya dalam bidang distribusi dan pemasaran.

    Sedangkan tujuan khusus dari program PKL ini adalah :

    1. Mengetahui cara kerja suatu perusahaan dalam menjalankan strategi pemasaran

    khususnya di bidang distribusi dan pemasaran.

    2. Menambah pengalaman serta meningkatkan ketrampilan sebagai bekal untuk

    memasuki dunia kerja.

    3. Menumbuhkan sikap disiplin dan profesional dalam memasuki dunia kerja

    4. Membina hubungan kerjasama yang baik antara jurusan Farmasi Fakultas

    MIPA UI kekhususan Distribusi dan Pemasaran dengan perusahaan -

    perusahaan farmasi.

    5. Agar dapat menghasilkan tenaga kerja dengan Sumber Daya yang berkualitas

    6. Sebagai tempat untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu serta teori yang

    telah diperoleh selama kuliah ke dalam dunia kerja yang sebenarnya.

    1.3 Profil Perusahaan (Profil.2007) 1.3.1 Sejarah PT Kimia Farma, Tbk.

    PT Kimia Farma adalah promotor dalam perkembangan perusahaan farmasi di

    Indonesia. PT Kimia Farma, Tbk. Yang berstatus BUMN (Badan Usaha Milik

    Negara) ini dididrikan pada tanggal 16 Agustus 1971 dan pada tanggal 14 Oktober

    1971 statusnya dikukuhkan sebagai Perseroan Terbatas (PT).

    Saat ini PT Kimia Farma, Tbk. Adalah suatu perusahaan farmasi terbuka yang

    memiliki banyak unit usaha antara lain : industri, pertambangan, perkebunan,

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    perdagangan dan ekspor-impor. Jumlah saham terbesar masih milik pemerintah

    (90%) dan sisanya (10%) dilepas ke masyarakat.

    Sejarah PT Kimia Farma, Tbk. Dimulai sekitar tahun 1957 pada

    saatpengambil alihan perusahaan Belanda yang bergerak di bidang farmasi oleh

    pemerintah Republik Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi : N. V.

    Chemicalien Handel Rathcamp & Co (jakarta), N. V. Pharmaceutische Handel

    Sveneriging De Gedeh (jakarta), N. V. Bandungsche KinineFabriek (Bandung), N. V.

    Indonesiche Combinatie Voor Chemicals Industries (Bandung), N. V. Jodium

    Ondememing (Mojokerto). Langkah ini kemudian diikuti dengan pembentukan

    BAPPHAR (Badan Pusat Penguasaan Perusahaan ”Farmasi Belanda”) berdasarkan

    SK penguasa perang pusat pada tahun 1958. BAPPHAR bertugas untuk menguasai

    dan menyelenggarakan manajemen agar perusahaan farmasi yang dikuasai dapat

    berfungsi dengan baik.

    Pada tahun 1961, DepKes mengganti BAPPHAR menjadi BPU (Badan

    Pimpinan Umum) farmasi negara dan membentuk beberapa PN (Perusahaan Negara)

    farmasi yaitu PN farmasi dan alat kesehatan ”Radja Farma” , PN farmasi dan alat

    kesehatan ”Nurani Farma”, PN farmasi dan alat kesehatan ”Nakula Farma”, PN

    farmasi dan alat kesehatan ”Bhineka Kimia Farma”, PN farmasi dan alat kesehatan

    ”Biofarma”, PN farmasi dan alat kesehatan ”Sari Husada”, PN farmasi dan alat

    kesehatan ”Kasa Husada”.

    Berdasarkan PP No 3 tahun 1969 tanggal 23 Januari 1969, perusahaan-

    perusahaan farmasi negara tersebut digabungkan dan dilebur menjadi PN farmasi

    Bhineka Kimia Farma (PN farmasi Kimia Farma) disingkat menjadi Perusahaan

    Negara Farmasi ”Kimia Farma”. Akhirnya pada tanggal 16 Agustus 1971,Perusahaan

    Negara Farmasi ”Kimia Farma” diubah menjadi BUMN dengan status sebagai

    perusahaan perseroan dengan nama PT Kimia Farma yang diumumkan dalam berita

    Negara sebagai industri farmasi terpadu yang terdiri dari unit-unit usaha. Pada

    tanggal 4 Juli 2001 PT Kimia Farma, Tbk. resmi terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan

    Bursa Efek Surabaya sebagai perusahaan publik.

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    Simbol PT Kimia Farma, Tbk. berbentuk seperti matahari dengan jenis huruf

    italic, di maksudkan sebagai berikut :

    1. Simbol matahari

    Matahari berarti paradigma baru. Matahari terbit adalah tanda memasuki babak

    baru kehidupan yang lebih baik.

    a. Optimis : matahari memiliki cahaya sebagai sumber energi dimana cahaya

    tersebut menggambarkan optimisme Kimia Farma dalam menjalankan

    bisnisnya.

    b. Komitmen : matahari selalu terbit dari arah timur dan tenggelam dari arah

    barat secara teratur dan terus menerus, memiliki makna adanya komitmen dan

    konsistensi dalam menjalankan segala tugas yang diemban oleh Kimia Farma

    dalam bidang farmasi dan kesehatan.

    c. Sumber energi : matahari adalah sumber energi bagi kehidupan dan Kimia

    Farma yang baru memposisikan dirinya sebagai sumber energi bagi kesehatan

    masyarakat.

    d. Semangat yang abadi : warna orange (jingga) berarti semangat dan warna biru

    berarti keabadian. Harmonisasi antara kedua warna tersebut menjadi satu

    makna, yaitu semangat yang abadi.

    2. Jenis Huruf

    Jenis huruf dirancang khusus untuk kebutuhan Kimia Farma yang disesuaikan

    dengan nilai dan citra yang telah menjadi energi bagi Kimia Farma, karena prinsip

    sebuah identitas harus berbeda dengan identitas yang telah ada

    3. Sifat huruf

    a. Kokoh : Kimia Farma adalah perusahaan terbesar dalam bidang farmasi yang

    memiliki bisnis dari hulu ke hilir dan merupakan perusahaan farmasi pertama

    yang dimiliki Indonesia.

    b. Dinamis : Jenis huruf Italic menunjukkan kedinamisan dan optimisme.

    c. Bersahabat : Jenis huruf kecil dan lengkung menunjukkan keramahan Kimia

    Farma dalam melayani konsumennya.

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    1.3.2 Visi dan Misi PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Saat ini PT Kimia Farma, Tbk. merupakan perusahaan farmasi terbesar di

    Indonesia. Perusahaan ini merupakan aset yang berharga untuk negara Indonesia. Hal

    utama yang melatarbelakangi kesuksesan perusahaan ini adalah keinginannya yang

    kuat untuk terus memberikan nilai tambah dalam setiap pelayanannya kepada

    konsumen.

    Visi PT Kimia Farma, Tbk. :

    ”Komitmen pada peningkatan kualitas kehidupan, kesehatan dan lingkungan”.

    Misi PT Kimia Farma, Tbk.:

    1. Mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan melakukan penelitian dan

    pengembangan produk yang inovatif.

    2. Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu (health care provider)

    yang berbasis jaringan distribusi dan jaringan apotek.

    3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengembangkan sistem

    informasi perusahaan.

    Motto : ”I Care”

    Adapun nilai tambah PT Kimia Farma, Tbk. yang dapat mendukung

    pencapaian visi dan misinya salah satunya adalah jaringan bisnis yang didukung oleh

    41 cabang PT Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) dan 324 apotek

    tersebar di wilayah Indonesia dan menguasai sekitar 35% pasaran bisnis dalam

    bidang obat generik. Selain itu PT Kimia Farma, Tbk. juga merupakan satu-satunya

    industri farmasi di Indonesia yang memproduksi bahan kimia dasar untuk industri

    formulasi seperti iodium, besi (II) sulfat, kina, minyak jarak, minyak nabati, obat asli

    Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

    1.3.3 Bidang Kegiatan Kegiatan usaha PT Kimia Farma meliputi :

    1 Industri bahan baku farmasi/kimia

    Industri bahan baku ini memproduksi iodium, besi(II)sulfat, kina, minyak jarak,

    minyak nabati obat asli Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    2 Industri formulasi

    Industri formulasi memproduksi obat ethical, obat bebas (Over The Counter,

    OTC), obat narkotika, psikotropika dan obat generic.

    3 Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD)

    Kegiatan yang dilakukan KFTD adalah mendistribusikan produk farmasi yang

    dihasilkan oleh industri farmasi Kimia Farma untuk dilakukan penjualan kepada

    pelanggan.

    4 Apotek Kimia Farma

    Kegiatan yang ada di apotek meliputi pelayanan resep obat OTC dan ethical,

    jasa optik, praktek dokter, dan laboratorium klinik.

    1.4 Struktur Organisasi PT Kimia Farma, Tbk. dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu oleh 4

    direktur, yaitu direktur umum, direktur keuangan, direktur pemasaran, dan direktur

    produksi. Direktur umum diawasi oleh menteri negara penanaman modal dari

    pembinaan BUMN, menteri kesehatan dan menteri keuangan. Dewan direksi PT

    Kimia Farma, Tbk. berkedudukan di jalan Veteran no.9 Jakarta Pusat.

    PT Kimia Frama, Tbk. yang berstatus BUMN merupakan perusahaan yang sangat

    terintegrasi, mulai dari produksi bahan baku dan obat jadi hingga pendistribusiannya.

    Segmen bisnis yang dicanangkan oleh Kimia Farma yaitu pada sektor industri,

    distribusi, dan pelayanan kesehatan atau apotek. Pada tanggal 4 Januari 2002 direksi

    PT Kimia Farma Apote dan PT Kimia Farma Trading and Distribution. Berikut ini

    adalah struktur utama organisasi PT Kimia Farma, Tbk. :

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    Gambar 1.1 Bagan struktur organisasi PT Kimia Farma, Tbk.

    1.4.1 Tugas pokok direksi : 1. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan perusahaan sesuai dengan tujuan

    perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas

    perusahaan.

    2. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan perusahaan.

    3. Mengelola perusahaan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya

    kepada pemegang saham atau pemilik modal.

    1.4.2 Pembagian tugas : 1.4.2.1 Direktur utama

    1. Bertindak sebagai eksekutif tertinggi yang mewakili korporate

    2. Memimpin, mengurus dan mengendalikan perusahaan sejalan dengan

    perusahaan bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan.

    Direktur Utama PT Kimia Farma

    Direktur Umum

    Direktur Keuangan

    Direktur Pemasaran

    Direktur Produksi

    Marketing Manajer

    OGB

    Marketing Manager Service

    Marketing Manager

    OTC

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    3. Melakukan koordinasi terhadap semua fungsi di perusahaan untuk

    pencapaian tujuan perusahaan.

    4. Menyampaikan rencana perusahaan kedepan, yaitu RJP (Rencana Jangka

    Panjang) dan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan).

    5. Mengontrol pelaksanaan investasi pada tiap direktorat dan unit kerja.

    6. Fungsi dan tugas lain sesuai anggaran dasar dan peraturan lain (UU

    Perseroan, UU BUMN, RUPS, dan lain-lain) .

    1.4.2.2 Direktur Pemasaran

    1. Memimpin, mengelola dan mengendalikan direktorat pemasaran untuk

    mencapai tujuan perusahaan.

    2. Merencanakan strategi pemasaran sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

    3. Mengimplementasikan rencana pemasaran untuk pencapaian sasaran yang

    telah di tetapkan.

    4. Menetapkan kebijakan harga produk-produk perusahaan yang menjadi

    tanggung jawab direktorat pemasaran.

    5. Melaksanakan kegiatan pemasaran yang tercakup dalam konsep bauran

    pemasaran.

    6. Mengelola dan mengendalikan aktifitas pemasaran lainnya : riset pasar,

    pengembangan produk baru, pengembangan pasar.

    1.4.2.3 Direktur Produksi

    1. Memimpin, mengelola, dan mengendalikan direktorat produksi untuk

    mencapai tujuan perusahaan.

    2. Merencanakan strategi produksi sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

    3. Mengimplementasikan rencana produksi untuk pencapaian sasaran yang

    telah ditetapkan.

    4. Menetapkan kebijakan pengelolaan produksi.

    5. Mengelola dan mengendalikan aktifitas investasi, dalam rangka mencapai

    efisiensi dan produktivitas.

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    6. Mengelola dan mengendalikan aktivitas produksi dalam rangka mencapai

    mutu, pengiriman barang, biaya, mencapai tepat jumlah dan tepat waktu,

    meliputi bahan baku, bahan kemasan, dan produk jadi.

    1.4.2.4 Direktur Keuangan

    1. Memimpin, mengelola, dan mengendalikan direktorat keuangan untuk

    mencapai tujuan perusahaan.

    2. Merencanakan strategi keuangan dan akuntansi sesuai dengan visi dan misi

    perusahaan.

    3. Mencari sumber dana yang efisien untuk operasi perusahaan sesuai dengan

    sasaran yang telah ditetapkan.

    4. Menetapkan kebijakan pengelolaan keuangan dan akuntansi.

    5. Mengelola dan mengendalikan aktivitas keuangan ( aset, liabilitas, dan

    ekuitas) dalam rangka mendukung operasi perusahaan.

    6. Melakukan pengelolaan tax planning (perencanaan pengeluaran pajak)

    sesuai dengan tujuan perusahaan.

    1.4.2.5 Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia

    1. Memimpin, mengelola dan mengendalikan direktorat umum dan personalia

    untuk mencapai tujuan perusahaan.

    2. Merencanakan strategi pengembangan SDM sesuai dengan visi dan misi

    perusahaan.

    3. Menetapkan kebijakan dan melaksanakan pengelolaan aset perusahaan.

    4. Menyusun analisis dan rencana kebutuhan SDM perusahaan.

    5. Menyusun RKAP tahunan bidang SDM dan umum termasuk aset

    perusahaan.

    6. Merencanakan dan mengembangkan sistem pengelolaan SDM, meliputi

    perekrutan karyawan, penilaian kerja, informasi SDM, dan lain-lain.

    7. Membangun dan memelihara budaya perusahaan dan nilai-nilai perusahaan

    untuk menciptakan budaya kerja yang positif.

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Strategi Pemasaran Istilah strategi berasal dari Yunani yaitu Stratos : militer dan ag : memimpin,

    sehingga dapat diartikan sebagai suatu seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral.

    Konsep strategi militer diterapkan dalam dunia bisnis yang dikenal dengan konsep

    Sun Tzu. Dalam konteks bisnis, strategi dapat didefinisikan sebagai menggambarkan

    arah bisnis, mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk

    mengalokasi sumber daya dan usaha organisasi. Sedangkan konsep strategi menurut

    Stoner, Freeman dan Gilbert, meliputi : (Fandy Tjiptono.2008. p.3)

    1. Perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intend to do), artinya

    strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan tujuan

    organisasi dan mengimplementasikan misinya. Pandangan ini dilakukan

    karena lingkungan begitu turbulen.

    2. Perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Artinya :

    strategi didefinisikan sebagai tanggapan atau respon organisasi terhadap

    lingkungan sepanjang waktu. Pandangan ini dilakukan untuk para manajer

    yang reaktif (menanggapi dan menyesuaikan lingkungan secara pasif).

    Suatu strategi sangat dibutuhkan ketika menghadapi situasi seperti sumber daya

    terbatas, ketidakpastian kekuatan bersaing organisasi, komitmen terhadap sumber

    daya tidak berubah, keputusan yang harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang

    waktu dan ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif(Fandy Tjiptono.2008. p.3).

    Definisi pemasaran menurut Philip Kotler menyatakan bahwa pemasaran

    merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan

    kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

    menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak

    lain (Phillip Kotler.1997. p.8). Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti ,

    yaitu : kebutuhan (need), keinginan (wants) dan permintaan (demand), produk

    (barang, jasa, dan gagasan), nilai, biaya,dan kepuasan, pertukaran dan transaksi,

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    hubungan dan jaringan pasar, serta pemasar dan prospek (Phillip Kotler.2005. p.11-

    14). Pemasaran bertujuan untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan sekaligus

    memberikan keuntungan untuk perusahaan.

    Pemasaran memiliki fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan

    eksternal,pemasaran juga memainkan peran penting dalam pengembangan strategi.

    Strategi pemasaran menurut Tull dan Kahle merupakan suatu alat fundamental

    direncanakan untuk mencapai sasaran dengan mengembangkan keunggulan bersaing

    yang berkesinambungan (Fandy Tjiptono.2008. p.6).Strategi pemasaran merupakan

    bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi

    manajemen. Strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan STP

    (Segmentasi, Targeting dan Positioning). Konsep pemasaran menyatakan bahwa

    kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dibandingkan

    dengan pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan

    memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (Phillip Kotler.2005. p.22).

    Suatu perusahaan harus dapat menilai bagian pasar mana yang dapat dilayani dan

    dapat lebih menguntungkan. Terdapat 3 pandangan strategi pemasaran yaitu mass

    marketing, product variety marketing, target marketing. Penjelasan dari ketiga

    pandangan tersebut adalah sebagai berikut (Fandy Tjiptono.2008. p.65-67 ) :

    a. Mass marketing (undifferentiated marketing) adalah pandangan dimana

    organisasi tidak membagi pasar berdasarkan segmen individu. Kelemahan dari

    mass marketing adalah selera konsumen diabaikan.

    b. Product variety marketing (Differentiated marketing) adalah suatu pandangan

    dimana organisasi memasarkan dua atau lebih produk yang memiliki

    karakteristik yang berbeda (kualitas, ukuran, model, warna). Mengutamakan

    penyediaan berbagai produk karena pelanggan memiliki banyak selera,

    membutuhkan variasi dan perubahan.

    c. Target marketing adalah pendekatan pemasaran dengan membagi pasar atas

    beberapa segmen dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dituju

    (melakukan segmentasi pasar). Dalam hal ini, terdapat dua tipe strategi yang

    dipilih, yaitu Concentrated marketing ( memilih segmen tunggal dan

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    memahami kepuasan pelanggan ) dan Multisegment marketing ( memilih dua

    atau lebih segmen ).

    Untuk dapat memfokuskan perusahaan pada pasar sasaran, maka perusahaan

    melakukan tiga langkah utama yang disebut strategi pasar , meliputi Segmentation,

    Targeting dan Positioning (STP).

    Politic Factor Economic Factor

    Technology Factor Social Factor

    Gambar 2.1 Marketing Sustainable

    2.1.1 Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi irisan-irisan

    konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama, kemudian

    memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang

    berbeda (Fandy Tjiptono.2008.p.69). Fungsi segmentasi pasar adalah menemukan

    kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang spesifik, sehingga produk dan

    jasa dapat dikembangkan dan dipromosikan untuk memuaskan kelompok konsumen

    tersebut. Segmentasi dapat menghasilkan kesesuaian apa yang ditawarkan perusahaan

    dan apa yang diharapkan pasar. Dalam hal ini, pasar dibagi atas grup-grup kecil atau

    kelompok pembeli berdasarkan geografi, demografi, psikografi dan perilaku membeli

    (Phillip Kotler.2005. p.317)

    1. Geografis

    Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit

    geografis yang berbeda, seperti negara, wilayah, propinsi, kota, kepadatan.

    S T P

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    2. Demografi

    Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok

    berdasarkan variabel-veriabel demografi, seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup

    keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan

    generasi.

    3. Psikrogafis

    Dalam segmentasi psikografi, pasar dibagi menjadi kelompok yag berbeda

    berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau kepribadian.

    4. Perilaku

    Dalam segmentasi perilaku, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok

    berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap suatu

    produk.

    Agar dapat optimal, segmentasi pasar harus memenuhi kualifikasi, seperti :

    (Phillip Kotler.2005. p.315)

    a. Dapat diukur (Measurable): ukuran, daya beli, dan profil segmen dapat diukur.

    b. Besar (Substansial) : segmen cukup besar (potensial) untuk dilayani.

    c. Dapat di jangkau(Accesible) : segmen dapat dijangkau dan dilayani secara

    efektif.

    d. Dapat dibedakan (Differentiable) : segmen-segmen secara konseptual dapat

    dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan

    program bauran pemasaran yang berbeda.

    e. Dapat diambil tindakan (Actionable) : dapat diberikan suatu perilaku atau

    program khusus untuk menarik minat dan melayani kebutuhan segmen pasar.

    2.1.2 Target Pasar Target pasar adalah sekelompok pembeli atau individu yang memiliki

    kesamaan kebutuhan atau karakteristik bagi suatu perusahaan atau produk. Penetapan

    target pasar termasuk mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu

    atau beberapa segmen untuk dimasuki (Philip Kotler dan Gary Amstrong.2006.p.59).

    Terdapat tiga alternatif strategi cakupan pasar, yaitu : (Fandy Tjiptono.2008. p.80)

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    1 Undifferentiated marketing

    Perusahaan mengabaikan adanya perbedaan segmen pasar, menciptakan

    sebuah produk yang dapat memenuhi kebutuhan, menarik minat dan bauran

    pemasaran yang sama untuk semua segmen pasar.

    2 Differentiated marketing

    Perusahaan menentukan satu atau beberapa target pasar dan

    menciptakan bauran pemasaran yang berbeda untuk tiap target pasar.

    3 Concentrated marketing

    Perusahaan membidik atau berusaha meraih pangsa pasar yang besar

    untuk satu atau beberapa sekelompok pasar.

    2.1.3 Penentuan posisi (Positioning) Istilah penentuan posisi (positioning) dipopulerkan oleh dua eksekutif

    periklanan, Al Ries dan Jack Trout. Ries dan Trout berpendapat bahwa produk

    terkenal umumnya memiliki suatu posisi tersendiri dalam benak konsumen.

    Penetapan posisi adalah kegiatan yang Anda lakukan terhadap pikiran calon

    pelanggan. Jadi, Anda memposisikan produk itu kedalam pikiran calon pelanggan..

    Penentuan posisi adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan

    sehingga menempati posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak

    pelanggan sasarannya (Phillip Kotler.1997.p.262).

    Positioning juga dapat diartikan sebagai suatu komunikasi keunggulan yang

    bersifat khas dan unik sehingga produk atau jasa dipersepsikan lebih superior

    dibandingkan dengan pesaing di benak konsumen. Keberhasilan suatu positioning

    tergantung dari kemampuan perusahaan dalam mendifferensiasikan dirinya

    dibandingkan pesaing dengan menyampaikan nilai superiornya. Perusahaan mencari

    sejumlah kebutuhan dan kelompok yang berbeda di pasar, membidik kebutuhan dan

    kelompok yang dapat dipuaskan dengan cara yang unggul, dan selanjutnya

    memposisikan tawarannya sedemikian rupa sehingga pasar sasaran mengenal tawaran

    dan citra khas perusahaan tersebut. (Phillip Kotler.2005. p.339).

    .

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    Marketing Mix

    Target market

    2.2 Bauran Pemasaran Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang

    digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan perusahaannya di pasar

    sasaran. McCarthy mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi empat kelompok yang

    luas yang disebut empat P pemasaran, yaitu produk ( product), harga (price), tempat

    (place), promosi (promotion) (Phillip Kotler.2005. p.17).

    People Power

    Price

    Product Place

    Promotion

    Gambar 2.2 Marketing Balance

    2.2.1 Produk 2.2.1.1 Konsep Produk

    Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,

    diminta, dicari, dibeli,digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan

    kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Suatu produk dapat berupa

    barang fisik, jasa, orang atau pribadi, dan organisasi (Fandy Tjiptono.2008. p.95).

    Konsep produk merupakan persepsi konsumen akan menyukai produk-produk yang

    menawarkan fitur yang paling bermutu, berkinerja, atau inovatif (Phillip Kotler.2005.

    p.20). Konsep produk terdiri dari barang, label, kemasan, pelayanan, merek dan

    jaminan. Produk dapat diklasifikasikan, yaitu barang (produk yang berwujud fisik)

    dan jasa atau service (aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual).

    Atribut merupakan suatu unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen

    yang dijadikan dasar dalam pengambilan konsumen. Atribut meliputi merek,

    kemasan, jaminan (garansi) dan pelayanan.

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    2.2.1.2 Klasifikasi produk antara lain : (Fandy Tjiptono.2008. p.99-100)

    1. Consumer Goods adalah produk yang dibeli oleh individu untuk keperluan

    pribadi. Contoh : sabun, permen, pasta gigi, surat kabar.

    2. Convenience Goods adalah produk yang sering, setiap saat dibeli oleh

    konsumen dengan melakukan sedikit perencanaan dan upaya untuk membeli

    dan melakukan sedikit perbandingan. Contoh : kebutuhan harian rumah tangga

    3. Shopping Goods adalah produk yang tidak terlalu sering dibeli, membutuhkan

    perencanaan dan upaya lebih banyak untuk membeli, melakukan perbandingan

    pada merek, harga, kualitas dan lain-lain. Contoh : jasa hotel, furniture, pakaian

    4. Speciality Goods adalah produk yang mempunyai karakteristik yang unik atau

    memiliki brand image yang kuat sehingga sekelompok konsumen tertentu rela

    melakukan upaya khusus untuk membelinya. Contoh : baju desainer ternama,

    motor harley davidson

    5. Unsought Goods adalah produk yang informasinya diketahui atau tidak oleh

    konsumen tetapi dalam proses membelinya konsumen tidak melakukan

    pemikiran atau pertimbangan sebagaimana biasanya. Konsumen menyadari

    produk tersebut melalui iklan atau personal selling. Contoh : asuransi jiwa,

    donor darah.

    2.2.1.3 Daur Hidup Produk

    Suatu produk memiliki suatu siklus atau daur hidup yang disebut juga dengan

    istilah PLC (Product Life Cycle). Konsep siklus hidup produk (PLC) dapat digunakan

    untuk menganalisa kategori produk, bentuk produk, produk atau merek .Suatu produk

    dikatakan mempunyai siklus hidup (PLC) berarti menegaskan empat hal, yaitu suatu

    produk memiliki umur yang terbatas, penjualan produk melalui berbagai tahap yang

    khas, masing-masing memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda

    bagi penjualnya, selain itu laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda

    selama siklus hidup produk (PLC) dan produk memerlukan strategi pemasaran,

    keuangan, manufactur, pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    tahap siklus hidupnya. PLC pada umumnya dibagi menjadi empat tahap, yaitu :

    (Phillip Kotler.2005. p.362-363).

    1. Tahap Pengenalan (Introducing) (Phillip Kotler.2005. p.364-366)

    Pada tahap pengenalan produk baru, biasanya belum banyak pembeli yang

    menaruh perhatian terhadap produk. Selain itu juga dibutuhkan waktu untuk

    meluncurkan produk ke beberapa pasar, pertumbuhan penjualan cenderung berjalan

    lambat pada tahap ini. Robert Buzzel mengidentifikasikan beberapa sebab

    lambatnya pertumbuhan , antara lain : keterlambatan perluasan kapasitas produksi,

    masalah teknis, keterlambatan memperoleh distribusi yang memadai lewat toko-

    toko eceran serta keengganan pelanggan untuk mengubah perilaku yang telah

    mapan. Laba akan negatif atau rendah pada masa perkenalan. Pengeluaran promosi

    berada pada rasio tertinggi terhadap penjualan karena diperlukan untuk memberikan

    informasi ke calon pembeli, membujuk orang untuk mencoba produk baru, dan

    mendapatkan distribusi di toko-toko eceran.

    2. Tahap pertumbuhan (Growth) (Phillip Kotler.2005. p.366-367)

    Tahap pertumbuhan ditandai dengan peningkatan pesat penjualan. Para pesaing

    baru memasuki pasar, karena tertarik dengan peluang produksi dan laba berskala

    besar. Mereka memperkenalkan fitur produk yang baru dan memperluas jaringan

    distribusi.

    Harga tetap bertahan atau menurun sedikit, bergantung dengan seberapa cepat

    permintaan meningkat. Berbagai perusahaan mempertahankan pengeluaran promosi

    mereka pada level yang sama atau sedikit lebih besar untuk mengimbangi

    persaingan dan untuk terus membidik pasar. Penjualan meningkat pesat daripada

    pengeluaran promosi, menyebabkan penurunan rasio promosi penjualan sehingga

    menguntungkan perusahaan. Selain itu, laba produk pada tahap ini meningkat.

    3. Tahap kedewasaan (Maturity)

    Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan

    perusahaan (Fandy Tjiptono.2008. p.284). Dalam tahap ini suatu produk telah

    mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat atau pasar dari berbagai segi

    baik kualitas maupun kuantitas. Namun keberadaan kompetitor dengan produk-

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    produk sejenis menyebabkan persaingan yang bisa menyebabkan penurunan

    penjualan, karena konsumen beralih ke produk lain. Pada suatu titik, tingkat

    pertumbuhan penjualan akan melambat, dan produk akan memasuki tahap

    kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama daripada tahap-tahap

    sebelumnya, dan merupakan tantangan terberat bagi manajemen pemasaran. Tahap

    kedewasaan dibagi menjadi tiga fase, yaitu : (Phillip Kotler.2005. p.368)

    a. Kedewasaan bertumbuh (growth maturity) suatu keadaan dimana tingkat

    pertumbuhan menurun.

    b. Kedewasaan stabil (stable maturity) suatu keadaan dimana penjualan menjadi

    datar bila dilihat dari ukuran per kapita karena kejenuhan pasar.

    c. Kedewasaan menurun (decaying maturity) suatu keadaan dimana level

    penjualan absolut mulai menurun dan pelanggan mulai beralih ke produk lain.

    4. Tahap penurunan (Decline)

    Pada tahap ini terjadi penurunan penjualan, penurunan ini dapat disebabkan

    berbagai faktor, seperti kemajuan teknologi, pergeseran selera konsumen, dan

    meningkatnya persaingan dalam dan luar negeri. Semua menyebabkan kapasitas

    berlebih, meningkatnya perang harga dan penurunan laba (Phillip Kotler.2005.

    p.371). Tetapi sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap ini untuk dapat

    meningkatkan penjualan kembali antara lain dengan menambah produk, mengubah

    produk (berinovasi), dan mencari pasar baru.

    2.2.2 Harga (Price) Harga merupakan komponen yang sangat penting karena berkaitan dengan

    kemampuan perusahaan untuk memupuk laba bagi kelanjutan usaha. Harga dalam

    bauran pemasaran bersifat fleksibel artinya dapat berubah dengan cepat dan harga

    berpengaruh pada kuantitas produk yang terjual. Selain itu, harga juga secara tidak

    langsung dapat mempengaruhi biaya dan pendapatan total. Tujuan penetapan harga

    pada bauran pemasaran, antara lain : (Fandy Tjiptono.2008. p. 151-153)

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    a. Berorientasi pada laba artinya perusahaan selalu memilih harga yang dapat

    menghasilkan laba paling tinggi atau yang menguntungkan secara maksimal

    perusahaan tersebut.

    b. Berorientasi pada pencapaian target volume penjualan, artinya harga ditetapkan

    sedemikian rupa agar dapat tercapai target volume penjualan.

    c. Berorientasi pada citra, artinya suatu perusahaan dapat menetapkan harga tinggi

    untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius atau bergengsi.

    Tujuannya adalah untuk menghindari persaingan dengan diferensiasi produk

    atau melayani segmen pasar khusus.

    d. Stabilitas harga dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan

    hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin

    industri.

    2.2.3 Saluran Distribusi (Place) Saluran distribusi merupakan suatu elemen yang menyangkut suatu proses

    pemindahan hak atau kepemilikan atau control produk dari produsen kepada

    konsumen. Dalam proses ini sering terdapat perantara yang menghubungkan

    produsen kepada konsumen. Distribusi merupakan aktifitas pemasaran yang mampu

    menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran dan memperlancar

    arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non fisik (Fandy

    Tjiptono.2008.p.204). Dalam pelaksanaan aktifitas distribusi, perusahaan

    bekerjasama dengan perantara (middleman) dan saluran distribusi (Distribution

    Channel) untuk menawarkan produknya ke pasar. Distribusi merupakan aktivitas

    perusahaan agar produk mudah didapat oleh konsumen.

    Dalam pelaksanaan distribusi dikenal dengan tiga strategi distribusi, yaitu

    strategi intensif (produsen dapat memilih sebanyak mungkin perantara dalam daerah

    pemasaran tertentu), Strategi selektif (produsen memilih beberapa pedagang untuk

    menyalurkan produknya) dan strategi distribusi eksklusif (produsen memilih

    pedagang yang mempunyai pengetahuan teknis khusus untuk memperdagangkan dan

    mereparasinya) (Fandy Tjiptono.2008. p.208-209).

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    2.2.4 Promosi (Promotion) Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program

    pemasaran. Promosi adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi

    pemasaran adalah suatu aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

    mempengaruhi atau membujuk dan atau mengingat pasar sasaran atas perusahaan dan

    produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan

    perusahaan yang bersangkutan. Tujuan komunikasi pemasaran antara lain :

    menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan

    pembelian atau menarik konsumen pesaing untuk beralih merek (Komunikasi

    persuasif) dan mengingatkan audiens untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi

    mengingatkan kembali) (Fandy Tjiptono.2008. p.219-220).

    Promosi memiliki dua tujuan, yaitu promosi yang bertujuan untuk jangka

    panjang dan promosi yang bertujuan untuk jangka pendek. Tujuan jangka panjang

    adalah untuk membangun citra perusahaan, edukasi konsumen dan membangun

    produk image. Sedangkan tujuan jangka pendek adalah untuk meningkatkan

    penjualan, mengumumkan penyempurnaan produk dan mengumumkan penunjukan

    agen baru.

    Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran, juga menurunkan suatu

    strategi yang dikenal dengan bauran promosi (Promotion Mix). Menurut Phillip

    Kotler dan Gary A, bauran promosi merupakan suatu ramuan khusus dari periklanan,

    promosi penjualan dan humas yang digunakan suatu perusahaan untuk mencapai

    tujuan pemasarannya. Terdapat lima strategi pada bauran promosi, antara lain :

    periklanan, penjualan pribadi (Personal selling), Promosi penjualan (Sales

    Promotion), hubungan masyarakat (Public relation) dan Direct marketing .

    2.2.4.1 Periklanan (Advertising)

    Periklanan (advertising) merupakan alat promosi yang paling banyak

    cakupannya atau yang paling banyak digunakan. Iklan adalah bentuk komunikasi

    tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan

    suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    menyenangkan yang akan merubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.

    (Fandy Tjiptono.2008. p.225-226).

    Kelebihan dari periklanan antara lain bersifat audio, dan visual, jangkauan

    luas, kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak. Kekurangan

    dari periklanan antara lain tidak personal, kurang persuasif karena komunikasi hanya

    dari satu arah sehingga target audiens merasa tidak perlu memberikan respon atau

    perhatian, mahal terutama pada media televisi.

    2.2.4.2 Penjualan tatap muka (Personal selling)

    Penjualan tatap muka atau personal selling adalah suatu alat promosi yang

    paling efektif untuk membangun tahap menentukan pilihan, memutuskan, dan

    membeli (buyer readiness stages). Melibatkan interaksi personal antara dua orang

    atau lebih individu dapat mengamati kebutuhan orang lain, karakteristik dan dapat

    segera membuat penyesuaian.

    Personal selling dapat pula diartikan sebagai suatu komunikasi langsung

    (tatap muka) antara penjual dengan pelanggan untuk mengenalkan suatu produk

    kepada calon pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba

    membelinya (Fandy Tjiptono.2008. p.224).

    2.2.4.3 Promosi Penjualan (Sales Promotion)

    Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek yang ditujukan untuk

    meningkatkan penjualan. Promosi penjualan ini banyak dipakai karena tujuan secara

    internal adalah untuk mengejar target penjualan, mendongkrak penjualan yang sedang

    turun (pada bulan dan musim tertentu) sedangkan tujuan eksternalnya adalah promosi

    penjualan digunakan sebagai alat bersaing jika suatu produk menghadapi persaingan.

    Melalui promosi penjualan suatu perusahaan dapat menarik pelanggan baru,

    pelanggan mencoba produk baru, membeli lebih banyak, menyerang aktifitas

    kompetitor dan meningkatkan impulse buying (membeli tanpa rencana sebelumnya)

    dan lain-lain (Fandy Tjiptono.2008. p.229). Jenis promosi penjualan antara lain :

    (Fandy Tjiptono.2008. p.229).

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    a. Consumer Promotion Tools, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk

    mendorong pelanggan untuk membeli. Seperti pemberian sample, kupon, Cash

    refund (pengembalian sejumlah uang), pricepack (potongan harga / diskon),

    gimmick (souvenir atau hadiah), frequent user (potongan harga atau hadiah),

    Point Of purchase (sarana display atau demonstrasi khusus untuk ditempatkan

    dikasir), kontes, undian, games.

    b. Trade Promotion Tools, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk

    mendorong grosir, pengecer untuk membeli produk. Seperti : diskon dan

    Allowance (sejumlah uang yang dibayar ke produsen) contoh allowance seperti

    advertising allowance (menyertakan produk dalam kegiatan periklanan) dan

    display allowance (menampilkan produk pada rak utama atau display).

    c. Business Promotion Tools, yaitu promosi penjualan untuk mendapatkan

    pelanggan baru atau untuk memperkenalkan produk baru. Seperti : konvensi,

    pameran, sales kontes.

    2.2.4.4 Hubungan Masyarakat (Public Relation)

    Hubungan masyarakat atau Public relation adalah upaya komunikasi

    menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan,

    dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Kelompok terdiri dari

    karyawan dan keluarga, pemegang saham, pelanggan, pemerintah, media massa .

    (Fandy Tjiptono.2008. p.230).

    Tujuan public relation adalah menciptakan citra baik perusahaan dan

    menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi

    lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di pihak lain dengan

    komunikasi yang harmonis dan timbal balik. Kegiatan-kegiatan public relation

    meliputi : press relation (menyampaikan informasi kepada pers untuk dimuat sebagai

    berita), product publicity (upaya mempublikasikan produk tertentu), coorporate

    communication (mempromosikan pemahaman tentang organisasi), lobbying

    (bekerjasama dengan pembuat undang-undang sehingga perusahaan mendapat

    informasi penting) dan (Fandy Tjiptono.2008. p.231).

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    BAB 3

    KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

    3.1 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

    Praktek kerja lapangan di PT Kimia Farma, Tbk dilaksanakan selama dua bulan.

    Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan tanggal 7

    mei 2010. PKL dilakukan di kantor pusat Kimia Farma yang bertempat di Jalan

    Veteran No. 9 Jakarta Pusat. Jadwal Kegiatan PKL dapat dilihat pada Tabel 3.1

    Tabel 3.1 Jadwal kegiatan PKL

    MARET APRIL MEI Uraian

    II III IV I II III IV I II

    Pengenalan Perusahaan

    Pengenalan Produk Join Visit OTC Persiapan dan Persentasi Hasil Join Visit

    Riset Pemasaran obat OTC :

    Persiapan Pengumpulan data Analisis Data Penyusunan Laporan Riset

    Presentasi Training BP Nature Pristin

    Penyusunan Laporan PKL

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    3.2 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

    3.2.1 Pengenalan Perusahaan

    Selama masa PKL, penulis mendapat informasi mengenai keadaan perusahaan

    terutama mengenai struktur organisasi perushaan. Pada Bab I telah dijelaskan struktur

    organisasi PT Kimia Farma, Tbk. Secara umum. Dalam bab ini akan dijelaskan

    mengenai struktur organisasi divisi pemasaran PT Kimia Farma, Tbk. Divisi

    pemasaran PT Kimia Farma dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pemasaran OTC (Over

    The Counter), pemasaran OGB (Obat Generik Berlogo), dan pelayanan pemasaran

    (marketing service). Sedangkan untuk pemasaran produk ethical dikelola oleh PT

    Pharmasolindo. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan struktur organisasi divisi

    pemasaran PT Kimi Farma, Tbk. khususnya bagian pemasaran OTC. Bagan struktur

    organisasi divisi pemasaran OTC PT Kimia Farma, Tbk. adalah sebagai berikut :

    Penjabaran tugas dari divisi pemasaran OTC adalah sebagai berikut :

    Gambar 3.1 Struktur organisasi divisi pemasaran

    Marketing Manager

    CHP (Eva Fairuz)

    Regional Sales Manager

    (Bayu)

    Sales Product

    Produk Manager (Suryanto)

    Produk Menager (Eka P. Rachmadi)

    Regional Sales Manager

    (Mrah Zulfihar)

    Area Supervisor (Mada)

    Area Supervisor (Roy)

    OTC Representative

    Cosmetic Representative

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    3.2.1.1 Manajer Pemasaran OTC (Marketing Manager CHP)

    Fungsi dan wewenang jabatan ini adalah : (1) memimpin dan bertanggung

    jawab akan seluruh kegiatan operasional pemasaran produk OTC; (2) mengambil

    prakarsa dan mengkoordinasikan aktivitas dan pengembangan produk; (3) monitor

    distribusi, ketersidiaan produk, dan volume penjualan.

    3.2.1.2 Manajer Produk OTC (Product Manager, PM)

    Manajer produk memiliki tugas antara lain : (1) membuat perencanaan

    pemasaran untuk setiap produk; (2) mempersiapkan sarana promosi ATL dan BTL;

    (3) mengamati kegiatan kompetitor; kunjungan bersama (join visit) tenaga promosi;

    (6) mengusulkan adanya kenaikan harga dan penetapan harga baku produk baru; (7)

    mengusulkan peluncuran produk baru; (9) mengevaluasi hasil (10) memberikan

    briefing kepada agensi untuk pembuatan materi promosi ATL dan BTL; (11)

    menyampaikan taktik dan strategi produk kepada tenaaga pemasaran; (12)

    mengkomunikasikan setiap informasi promosi kepada tenaga pemasaran; (13)

    mengevaluasi seluruh biaya promosi yang dipergunakan; (14) melakukan survey

    langsung ke tempat penjualan (outlet) dan mengamati implementasi strategi produk di

    lapangan; (15) membuat analisi keuntungan dan kerugian per produk setiap bulan;

    (16) merekapitulasi laba dan rugi seluruh produk setiap bualn; (17) mengamati

    perkembangan penjualan produk dengan bagian manajemen penjualan; (18) menjaga

    kesinambungan stok produk dengan bagian PPIC (Product Plan Inventory Control),

    produksi dan PBF (Pedagang Besar Farmasi); (19) menjaga hubungan yang baik

    dengan pihak agen, stasiun televisi, radio, dan pihak percetakan; (20) mempersiapkan

    disain kemasan untuk produk baru dengan bagian Marketing Development

    (pengembangan pemasaran); (21) membantu mempercepat proses pembayaran untuk

    pihak ketiga yang telah memberikan pelayanan jasa dengan direktorat keuangan.

    Adapun wewenang dari jabatan ini adalah mengelola konsep dan strategi

    produk yang mengacu kepada profitabilitas pencapaian target penjualan tiap produk

    yang dikelolanya.

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    3.2.1.3 Regional Sales Manager (RSM)

    Regional Sales Manager memiliki tugas antara lain : (1) membuat rencana

    kerja mingguan, bulanan, triwulan, semester, dan tahunan; (2) melakukan kunjungan

    kerja terhadap tempat penjualan yang potensial; (3) mengorganisasi kegiatan OTC

    representative dalam pelaksanaan promosi di lapangan sesuai siklus produk yang

    dipromosikan; (4) mengontrol laporan kunjungan penjualan seluruh manajer area atau

    supervisor area OTC setiap hari; (5) mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan

    promosi yang dilakukan oleh supervisor area OTC; (6) melakukan kunjungan

    bersama (join visit) dengan supervisor area OTC sesuai jadwal yang telah

    direncanakan atau minimal 1 kali dalam 1 minggu; (7) memberikan motivasi kepada

    seluruh supervisor area OTC dan OTC Rep di area kerjanya agar tetap konsisten

    dalam menjalankan tugas-tugasnya sehari-hari.

    3.2.1.4 Supervisor Area

    Supervisor area memiliki tugas antara lain: (1) membuat rencana kerja

    mingguan, bulanan, triwulan, semester, dan tahunan; melakukan kunjungan kerja

    terhadap tempat penjualan yang potensial; (2) mengorganisasi kegiatan OTC Rep

    dalam pelaksanaan promosi di lapangan sesuai siklus produk yang dipromosikan; (3)

    mengontrol laporan kunjungan kerja seluruh OTC Rep setiap hari (4) mengevaluasi

    seluruh pelaksanaan kegiatan promosi yang dilakukan oleh OTC Rep; (5) melakukan

    kunjungan bersama (join visit) dengan OTC Rep minimal 1 kali dalam 1 minggu; (6)

    memberikan motivasi kepada seluruh OTC Rep di area kerjanya agar tetap konsisten

    dalam menjalankan tugas-tugasnya sehari-hari; (7) mengontrol persediaan produk di

    tingkat distributor dan mengusulkan persediaan produk dalam jumlah yang

    proporsional; (8) melaksanakan pertemuan secara berkala dengan distributor untuk

    membicarakan hal-hal yang terkait dengan pencapaian target; (9) membuat

    rekapitulasi penjualan dari tiap distributor dan melaporkannya setiap minggu dan

    setiap bulannya; (10) memberikan penilaian kepada OTC Rep secara objektif sesuai

    dengan ketentuan yang telah ditetapkan setiap tahun; (11) mengusulkan kepada

    bagian manajemen untuk jenjang karir sesuai dengan prestasi bagi tiap OTC Rep

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    yang ada di bawah pengawasannya; (12) membuat laporan kegiatan promosi setiap

    bulan dan melaporkannya ke kantor pusat.

    Adapun wewenang dari supervisor area adalah bertanggung jawab terhadap

    pencapaian target penjualan pada wilayah area kerjanya, mengelola budjet biaya

    operasional, menjaga citra produk, dan citra perusahaan.

    3.2.1.5 OTC Representative (Medical Sales Respresentative, MSR)

    OTC Representative (Medical Sales Representative) memiliki tugas antara

    lain; (1) membuat rencana kerja mingguan, bulanan, triwulan, semester, dan tahunan;

    (2) melakukan kunjungan kerja terhadap tempat penjualan yang potensial; (3)

    melakukan pemasangan materi promosi sesuai program pusat; (4) melakukan

    kunjungan bersama (join visit) dengan supervisor area minimal 1 kali dalam 1

    minggu; (5) mengontrol persediaan produk di tingkat distributor dan mengusulkan

    persediaan produk dalam jumlah yang proporsional; (6) melaksanakan pertemuan

    secara berkala dengan distributor untuk membicarakan hal-hal yang terkait dalam

    pencapaian target; (7) membuat rekapitulasi penjualan dari tiap distributor dan

    melaporkannya setiap minggu dan setiap bulannya; (8) membuat laporan kegiatan

    promosi setiap bualn dan melaporkannya ke supervisor area.

    Adapun wewenang dari OTC Rep hampir sama dengan wewenang dari area

    supervisor, hanya saja OTC Rep tidak mengelola bujet biaya operasional.

    3.2.2 Pengetahuan mengenai produk OTC PT Kimia Farma, Tbk.

    Pada bagian pemasaran OTC ini, produk-produk dikelompokkan menjadi dua

    kelompok produk, yaitu blue line dan green line. Pembagian ini bertujuan untuk

    memudahkan pembagian kerja sehingga lebih fokus dalam koordinasinya. Kelompok

    produk blue line adalah produk-produk kosmetik dan termasuk Asifit. Sedangkan

    yang termasuk ke dalam kelompok produk green line adalah produk-produk OTC

    herbal maupun obat-obatan berbahan kimia. Berikut informasi mengenai beberapa

    produk OTC herbal maupun obat-obatan berbahan kimia. Berikut informasi mengenai

    beberapa produk OTC PT Kimia Farma, Tbk.:

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    Tabel 3.2 Daftar beberapa produk CHP PT Kimia Farma, Tbk.

    No Nama Produk Komposisi Indikasi

    1. Marck’s Tiap 40 gram bedak mengandung : Talcum, Amylum Maydis, Zinci stearas, Acidum salicylicum 0,08 g, dan perfume marcks’ bedak.

    Untuk merawat dan melindungi kulit wajah dari jerawat serta menghaluskan kulit.

    2. Marck’s VENUS Tocopheryl acetate sebagai anti oksidan untuk menjaga keremajaan kulit, trioctanoin dan chamomile oil untuk menjaga kelembaban dan mencegah iritasi (anthemisnabilis), SPF 18 sebagai anti UV-A dan UV-B dapat melindingi kulit dari sinar matahari 18 kali lebih lama kulit wajah tampak sempurna, halus dan cantik alami.

    Cosmedic untuk perawatan dan perlindungan kulit.

    3. Asifit Tiap kaplet mengandung : Sauropus androgynus 114 mg, Vitamin B1 (thiamin) 10 mg, Vitamin B2 2,5 mg, Vitamin B6 (pyridoxine) 15 mg, Vitamin B12 (cyanocobalamin) 20 mcg.

    Mambantu memperlancar produksi ASI

    4. Minyak Telon Bayi Fitocare

    Oleum Cajuputi 38 %, Oleum Anisi 22%, Oleum Cocos 40%

    Untuk mengobati perut kembung, masuk angin, dan memeberikan rasa hangat pada tubuh

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    bayi.

    5. Minyak Telon Balita Fitocare

    Oleum Cajuputi 44%, Oleum Anisi 24%, Oleum Cocos 32%

    Untuk mengobati perut kembung, masuk angin, dan memeberikan rasa hangat pada tubuh balita.

    6. Minyak Kayu Putih Fitocare

    100% Oleum Cajuputi Untuk mengobati perut kembung, gatal-gatal pada kulit akibat digigit serangga dan memberikan rasa hangat pads tubuh, baik balita maupun orang dewasa.

    7. Magasida Gel kering Al(OH)3 – Mg(OH)3 461 mg, Simethicone 50 mg

    Untuk mengurangi gejala-gajala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, usus dua belas jari dengan gejala-gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, kembung dan perasaan penuh pada lambung.

    8. Enkasari Sari daun saga 0,167 %, sari daun sirih 1,0 %, sari akar kayu manis 0,0044 %, mentholum 0,022 %.

    Menghilangkan penyebab sariawan, mencegah superinfeksi, menyegarkan mulut, menghilangkan bau mulut, serta meniadakan rasa nyeri yang disebabkan oleh radang sariawan.

    9. Batugin Ekstrak daun Strobilantus crispus yang setara dengan bubuk daun kering 0,3

    Nyeri kolik karena batu ginjal atau urin.

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    g, ekstrak daun Sonchus arbensis yang setara dengan bububk daun kering 3 g.

    10. Nodiar Attapulgit, Psidii Folium Extract, Curcuma Domestica Extract

    Untuk diare non spesifik.

    11. Supraflu Parasetamol 500 mg, glyseryl guaiacolate 50 mg, phenylephrine HCL 7,5 mg, Chlorpheniramin maleat 2 mg.

    Flu, batuk, demam

    12. Fituno Ekstrak pekat Echinaceae Herba 150 mg, jus pekat Morindae Fructus 50 mg, Ekstrak pekat Phyllanthi Herba 100 mg, Vitamin B1 10 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin E 5 mg.

    Untuk membantu memulihkan daya tahan tubuh

    13. Calcidol Vitamin B12 5 mcg; Vitamin B1 3 mg; Vitamin B2 1,25 mg; Vitamin B6 0,5mg; Vitamin C 50 mg; Vitamin C 50 mg; Vitamin A 3000 SI; Vitamin D 400 SI; Nicotinamide 10 mg; Ca Panthotenate 5 mg; Ca 77 mg; Phosporus 25 mg; Lysin 125 mg.

    Pelengkap kebutuhan akan vitamin, kalsium, dan fosfor. Membantu pembentukan tulang, gigi, dan sel darah merah, terutama untuk anak. Defisiensi vitamin dan mineral selama sakit.

    14. Ersylan Tiap 5 ml mengandung : Dextomethopan HNr 7,5 mg,

    Batuk karena flu, bronkhitis

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    Chlorpheniramin maleat 0,5 mg, Ammon Cl 30 mg, Na Citrate 60 mg, Ephedrine HCl 3 mg

    15. Scabicid Lindane 1%, Usmic acid 1%

    Scabies dan infeksi sekunder karena kuman Gram positif, Streptococcus dan Staphylococcus.

    16. Vircon Virgin Coconut Oil Untuk kesehatan tubuh

    17. New Padibu Ekstrak plantogo major 100 mg; serbuk Trigonella fornumgraecum 8,35 mg; Serbuk Talinum Panicultum 25 mg; Serbuk Bee Pollen 8,35 mg; Ekstrak Yohimbee 10 mg; Tribulus terrestris 42,5 mg.

    Berkhasiat membantu memulihkan kesehatan dan stamina.

    18. Nature pristine : a. Evening primrose oil Evening primrose oil,

    Vitamin E Mengatur fungsi Vitamin tubuh, meningkatkan kesehatan kulit, rambut, dan pertumbuhan sel, serta berfungsi sebagai Anti-Inflamasi

    b. Eye Factors Eyebrigth extract, Bilberry extract, Lutein, Quercetin, Rutin Powder, Carrot Juice, Multi Anthocyanidins

    Memberi nutrisi untuk menjaga kesehatan mata

    c. Glucobalance Gynema extract, Bitter Melon, Fenugreek

    Menormalkan kadar gula darah dan

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    Seed, Ginko biloba, Alpha Lipolic Acid.

    membantu mengatasi kelebihan berat badan.

    d. PMS Formula Vitec Agnus Castus Extract, Dong Quai, Dandelion, Passion Flower, Mg Stearat, Microcrystaline Cellulose

    Mengatasi gejala-gejala Pre Menstrual Syndrome (PMS)

    e. Breast Health Formula D-Glucarate, Broccoli Powder, Siliymarin extract, Rosemary extract, Mg Stearat

    Mencegah resiko kanker payudara.

    f. Multi Start Men’s 50+ Lycopene, Lutein, Bee Pollen, Spirulina, Vit E, Panax ginseng Pytosome

    Membantu fungsi tubuh pria agar dapat beraktivitas lebih optimal.

    g. Multi Start Women 45+ Zingiber Officinale, Broccoli, Cholin, Inositol, Spirulina, Vit E, Calcium

    Suplemen khusus kaum wanita dari usia pubertas sampai menopause

    h. Children`s Multi Chew Beta Caroten, Zinc, Cal-Mg-Vit-D3, Vit B-complex, Bioflavonoid, Cholin, Inositol, Asam folate, Vit C dan E.

    Meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan anka.

    i. Wild Alaska Salmon Oil Wild Alaska Salmon Oil (Omega 3)

    Menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi resiko penyakit-penyakit akibat kolesterol itnggi.

    j. Glucosamine Chondroitin Glucosamine Sulfate, Chondroitin Sulfate

    Memperpanjang kekuatan, flexibilitas, dan Vitaminalitas tulang serta mengurangi radang sendi.

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    3.2.3 Join Visit OTC Penulis diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh

    Medical Sales Representative (MSR). Penulis melakukan join visit di daerah Jakarta

    Selatan. Kami mengunjungi outlet yang berada di daerah tersebut selama 2 hari. Di

    outlet penulis mencatat stok display untuk produk Fituno®, Magasida®, Enkasari® dan

    Asifit®. Dan hasil surveynya sebagai berikut :

    Tabel 3.3 Stok di outlet hari pertama saat join visit

    Produk No. Apotek / T.O Alamat

    Fituno Asifit Magasida Enkasari

    1. Apotek KF 42 Jl. Hasanudin No.1 - - 3 botol 7 botol

    2. T.O “Sehat” Jl. Melawai - - - 25 botol

    3. Apotek “Pela” Jl. Bambu Kuning 235 - - 2 botol 20 botol 4. Apotek KF Jl. Radio Dalam No 15 - - 6 botol 8 botol 5. Apotek KF Kebayoran lama - - 15 botol 23 botol

    6. Apotek “Ella” Jl. Ciputat Raya 2 botol 1 botol 2 botol 20 botol 7. T.O Sumber Bahagia Kebayoran lama - - - 25 botol 8. Apotek Bendi Kebayoran lama - - 1 botol 7 botol

    Tabel 3.4 Stok di outlet hari kedua saat join visit

    Produk No Apotek Alamat

    Fituno Asifit Magasida Enkasari

    1 Apotek Kimia Farma Petamburan 3 botol 0 7 botol 14 botol 2 Apotek Kimia Farma Jl. Tondano

    Pejompongan 4 botol 0 5 botol 4 botol

    3 Apotek Kimia Farma Jl. Benhil Raya Kosong 5 botol 4 botol 7 botol

    4 Apotek Sehat Mandiri Grogol - - - - 5 Apotek RS Harapan Kita Slipi - - ada Ada

    3.2.4 Persiapan dan Presentasi Hasil Join Visit Penulis mengolah data hasil join visit untuk dipresentasikan di hadapan tim

    pemasaran OTC dan Kosmetik Tim Jaya yang meliputi daerah DKI Jakarta,

    Tangerang dan Bekasi.

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    2853%

    2547%

    Y ang  menyediakanyang  tidak menyediakan

    2853%

    2547%

    MenyediakanT idak menyediakan

    3.2.5 Riset Pemasaran Obat OTC Untuk mengetahui penyebaran distribusi produk OTC dan mengetahui tingkat

    pengetahuan produk (brand awareness), maka kami mengajukan untuk mengadakan

    riset tersebut ke outlet dan responden yang tersebar di DKI Jakarta. Riset lebih

    difokuskan pada 5 produk yaitu Magasida, Asifit, Fituno, Nodiar dan Marcks’

    VENUS Facial Wash.

    Sampel yang diambil adalah responden dan outlet yang berada di daerah DKI

    Jakarta. Riset ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :

    a. Persiapan riset

    Pada tahap ini, disusun perencanaan riset, termasuk merancang proposal riset

    yang pada intinya terdiri dari : metodologi, hipotesa, sampling plan, proses dan

    analisis data, jadwal pelaksanaan, dan anggaran biaya. Selain itu, pada tahap ini

    juga disusun kuesioner sebagai sarana pengumpulan data. Proposal riset dapat

    dilihat pada lampiran 1.

    b. Pengumpulan data

    Proses pengumpulan data dilaksanakan di wilayah DKI Jakarta dan dilakukan

    melalui wawancara menggunakan bentuk pertanyaan terstruktur (kuesioner).

    c. Analisis data

    Kesimpulan dan analisis berdasarkan data tersebut adalah :

    1. Ketersediaan produk di outlet

      Asifit® Fituno®

    Gambar 3.2 Outlet yang menyediakan Gambar 3.3 Outlet yang menyediakan

    Asifit® Fituno®

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    17%

    83%Menyediakan

    T idak Menyediakan

    59%

    4891%

    Menyedia kanT ida k  Menyedia kan

    4180%

    1020%

    MenyediakanT idak Menyediakan

    110%

    220%

    770%

    1 botol

    3 botol

    12 botol

    214% 2

    14%

    429%

    536%

    17% 12 botol

    10 botol

    6 botol

    3 botol

    1 botol

    Nodiar® Magasida®

    Gambar 3.4 Outlet yang menyediakan Gambar 3.5 Outlet yang menyediakan

    Nodiar® Magasida

    Venus Facial Wash®

    Gambar 3.6 Outlet yang menyediakan Venus Facial Wash®

    2. Persediaan awal produk :

    Asifit® Fituno®

    Gambar 3.7 Persediaan awal Asifit® Gambar 3.8 Persediaan awal Fituno®

    di outlet yang menyediakan di outlet yang menyediakan

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  •  

    250%1

    25%

    125%

    1‐2 box

    3‐5 b0x

    = 6 box

    38%

    3184%

    38% <  5 Botol

    5‐12Botol>  12Botol

    212%

    1376%

    212%

    5 botol

    214%

    17% 2

    14%

    214%4

    30%

    321%

    8 botol

    7 botol

    5 botol

    3 botol

    2 botol

    1 botol

    440%

    440%

    110%

    110%

    Habis

    1  botol

    2  botol

    12  botol

    Nodiar® Magasida®

    Gambar 3.9 Persediaan awal Nodiar® Gambar 3.10 Persedian awal Magasida®

    di outlet yang menyediakan di outlet yang menyediakan

                 Venus Facial Wash®

    Gambar 3.11 Persediaan awal Venus Facial Wash® di outlet yang menyediakan

    3. Persediaan saat survey

         

    Asifit®                                                              Fituno® 

    Gambar 3.12 Persediaan Asifit® saat Gambar 3.13 Persediaan Fituno® saat survey di outlet yang menyediakan survey di outlet yang menyediakan

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  • 480%

    120%

    = 6box= 6box

    924%

    822%

    1849%

    25%

    <  3 botol

    3 ‐ 6Botol>  6 botol

    habis

    212%

    530%

    529%

    529%

    habis  

    5

    Nodiar® Magasida®

    Gambar 3.14 Persediaan Nodiar® saat Gambar 3.15 Persediaan Magasida® survey di outlet yang menyediakan saat survey di outlet yang menyediakan

    Venus Facial Wash®

    Gambar 3.16 Persediaan Venus Facial Wash® saat survey di outlet yang

    menyediakan

    4. Kedatangan MSR per bulan

    2241%9

    17%36%

    1936%

    4 x

    2 x

    1 x

    T idak

    Gambar 3.17 Frekuensi kedatangan MSR untuk produk Asifit®, Fituno®, Magasida®,

    dan Nodiar® di outlet yang disurvey

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  • 34%

    4057%

    1014%

    1825% 8x

    4x

    2x

    T idak

    Gambar 3.18 Frekuensi kedatangan MSR untuk produk Venus Facial Wash® di

    outlet yang disurvey

    3.2.7     Training BP Nature Pristine® Training BP Nature Pristine® mempresentasikan tentang seluruh produk

    Nature Pristine® ditambah dengan beberapa produk herbal untuk bekal bagi para

    BP(brand presenter) dalam menawarkan produk tersebut kepada konsumen. Disini

    penulis menyimak jalannya kegiatan tersebut secara langsung.

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  • BAB 4

    PEMBAHASAN

    4.1 Strategi Pemasaran OTC PT Kimia Farma, Tbk. PT Kimia Farma, Tbk. merupakan salah satu perusahaan farmasi yang berstatus

    BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Dalam menjalankan pemasaran diperlukan

    strategi yang tepat untuk setiap produk. Hal itulah yang dilakukan oleh PT Kimia

    Farma dalam menyusun strategi pemasaran yang berbeda untuk setiap produk OTC-

    nya. Strategi pemasaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam suatu

    perusahaan. Strategi pemasaran suatu produk harus sesuai dengan target yang

    ditentukan, tujuannya agar produk tersebut dapat laku di pasaran dan dapat menjadi

    produk unggulan dibandingkan dengan produk kompetitor sejenisnya. Strategi

    pemasaran produk OTC PT Kimia Farma, Tbk. adalah sebagai berikut :

    4.1.1 Strategi Pasar PT Kimia Farma, Tbk. fokus pada konsep pemasaran, yaitu kebutuhan dan

    keinginan konsumen. agar produk yang telah diproduksi bisa tepat sasaran, maka

    perusahaan perlu merumuskan strategi pasar yang meliputi tiga elemen penting yaitu

    segmentation (segmentasi pasar), targeting (target pasar), dan positioning (posisi

    pasar).

    4.1.3.1 Segmentation (segmentasi pasar)

    Produk-produk OTC Kimia Farma disegmentasikan secara geografis,

    demografis, dan psikografis.

    1. Geografis

    Segmentasi geografis dipilih berdasarkan kepadatan penduduk, yaitu urban,

    suburban, dan rural secara Nasional. Contoh produk dengan segmentasi urban dan

    suburban yaitu Asifit®, Fituno®, Nodiar®, Marck’s Venus®, Magasida®. Contoh

    produk yang disegmentasikan didaerah urban saja, yaitu Nature Prestine®.

    Sedangkan contoh produk yang disegmentasikan untuk daerah suburban dan rural

    yaitu Supraflu®.

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  • 2. Demografis

    Segmentasi demografis meliputi umur, jenis kelamin, dan kelas ekonomi. Di

    bawah ini merupakan contoh produk-produk dan segmentasinya.

    a. Umur, yaitu produk Magasida® (21-45 tahun), Marck’s Venus (17 tahun

    keatas), dan Fituno® (25-50 tahun).

    b. Jenis kelamin, yaitu untuk jenis kelamin wanita antara lain Asifit® untuk ibu

    menyusui, Marck’s®, Marck’s VENUS® dan Love Test®. Sedangkan produk

    yang disegmentasikan untuk pria antara lain New Padibu®. Ada pula produk

    yang disegmentasikan untuk pria dan wanita seperti Fituno® dan Magasida ®.

    c. Kelas sosial ekonomi serta pendapatan. Contoh produk yang disegmentasikan

    berdasarkan tingkat penghasilan dan kelas sosial yaitu Nodiar® dan Fituno®

    (ABC+ class), Nature Pristine® (AB+ class), Marcks’ VENUS® (B+), Asifit®

    dan Magasida® (BC+).

    3. Psikografis

    Segmentasi psikografis meliputi gaya hidup dan kepribadian. Contoh

    produk yang disegmentasikan berdasarkan gaya hidup back to nature dan well-

    educated, yaitu Nature Prestine®, Nodiar®, Fituno® dan Asifit®. Produk yang

    disegmentasikan berdasarkan gaya hidup health minded yaitu Fituno® dan

    Magasida®, sedangkan Produk yang disegmentasikan berdasarkan kepedulian akan

    kecantikan yaitu Marck’s® dan Marck’s VENUS®.

    Produk yang disegmentasikan berdasarkan kelas sosial menengah ke atas

    yaitu Nature Pristine®, Fituno®, Marcks’ VENUS®, Nodiar®, dan Asifit®.

    Sedangkan produk seperti Enkasari® dan Batugin® disegmentasikan untuk semua

    kelas ekonomi.

    4.1.3.2 Targeting ( Target Pasar)

    Penentuan target pasar dilakukan oleh PT Kimia Farma, Tbk. untuk

    mengevaluasi daya arik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen

    untuk dimasuki. Penentuan target pasar beberapa produk OTC PT Kimia Farma, Tbk.

    adalah sebagai berikut :

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  • 1. Fituno® : Eksekutif muda, olahragawan, dan pekerja kantor

    dengan aktifitas yang tinggi.

    2. Asifit® : wanita aktif yang sedang hamil dan menyusui

    3. Marck’s VENUS® : wanita aktif yang peduli akan kecantikan

    4. Magasida® : wanita dan pria aktif, dinamis, dan modern dan

    berpendidikan.

    5. Nature Prestine® : konsumen yang aktif dan dinamis, berorientasi pada obat

    alami, dan mementingkan kesehatan.

    6. Nodiar® : masyarakat yang menyukai obat alami, peduli dengan

    kesehatan dan berpendidikan.

    4.1.3.3 Positioning (Posisi Pasar)

    Positioning juga dapat diartikan sebagai suatu komunikasi keunggulan yang

    bersifat khas dan unik sehingga produk atau jasa dipersepsikan lebih superior

    dibandingkan dengan pesaing di benak konsumen. Sebagai contoh produk : Asifit®

    diposisikan sebagai suplemen tambahan ( food suplement) pelancar ASI, dengan

    perbedaan yaitu mengandung kombinasi daun katuk dengan vitamin B kompleks.

    Contoh lainnya yaitu bedak Marck’s® yang diposisikan sebagai bedak kosmedik,

    yaitu bedak yang digunakan untuk merawat dan memelihara kesehatan serta

    kecantikan kulit. Positioning dari Magasida® yaitu obat maag anti kembung dan

    melapisi lambung serta menonjolkan rasa yang lebih enak.

    Produk-produk OTC lainnya pun sebisa mungkin dibuat posisi pasar yang

    berbeda dengan kompetitor. Hal tersebut dilakukan agar dapat mencuri perhatian

    konsumen, sehingga konsumen terpengaruh untuk memilih produk dari PT Kimia

    Farma, Tbk.

    4.1.2 Marketing Sustainable (Pemasaran yang Berkelanjutan) 4.1.2.1 Company (perusahaan)

    PT Kimia Farma, Tbk. Termasuk industri farmasi terbesar di Indonesia yang

    selama ini telah memiliki kesan sebagai perusahaan yang baik dan terpercaya di

    Laporan praktek..., Renny Handayani, FMIPA UI, 2010.

  • benak publik. PT Kimia Farma, Tbk. lebih memilih fokus di pemasaran dan distribusi

    daripada berinvestasi pada teknologi bernilai tinggi. Perusahaan ini memproduksi

    produk OTC berupa obat-obatan herbal, kimia, dan kosmetika berkualitas. Kesan

    kualitas dari produk-produk tersebut diharapkan mampu membangun kesan sebagai

    merek (brand image) yang terpercaya dimata konsumen.

    4.1.2.2 Costumer (konsumen)

    Customer PT Kimia Farma, Tbk. tidak hanya pasien sebagai end user

    (pemakaian terakhir) tetapi juga apotek, toko obat dan tempat lain dimana terdapat

    produk dari perusahaan untuk dijual pada end user juga disebut sebagai customer.

    Jadi, customer PT Kimia Farma, Tbk. dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

    a. Customer in, yaitu apotek, toko obat, pasar swalayan (modern market), kios

    kecil, warung, dan toko klontong.

    b. Customer out, yaitu konsumen atau pasie sebagai end user(pemakai terakhir).

    4.1.2.3 Channel (saluran distribusi)

    Channel merupakan tempat distribusi dimana konsumen bisa mendapatkan

    produk dengan mudah. PT Kimia Farma, Tbk. menyesuaikan pemilihan saluran

    distribusi untuk produk-produk OTC-nya, karena masing-masing produk pasti

    memiliki potensi pasar yang berbeda sesuai dengan segmentasi, target, dan posisi

    pasar. Divisi OTC PT Kimia Farma, Tbk. memiliki Regional Sales Manager (RSM)

    yang bertanggung jawab terhadap pendistribusian dan pengadaan produk di lapangan

    dalam kaitannya dengan customer in.

    Untuk menunjukkan komitmennya dalam penyediaan saluran distribusi, PT

    Kimia Farma, T