universitas negeri semarang” - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19111/1/5101408015.pdf · 2....

105
“PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI PADA MATERI PENGGAMBARAN KONTUR MAHASISWA D3 TEKNIK SIPIL SEMESTER GENAP TAHUN 2013 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG” SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan REZA PRASETYA PAHLEVI 5101408015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: phamthien

Post on 18-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

“PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI PADA MATERI

PENGGAMBARAN KONTUR MAHASISWA D3 TEKNIK SIPIL

SEMESTER GENAP TAHUN 2013

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG”

SKRIPSI

Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

REZA PRASETYA PAHLEVI

5101408015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi Berjudul :

“PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI PADA

MATERI PENGGAMBARAN KONTUR MAHASISWA D3 TEKNIK SIPIL

SEMESTER GENAP TAHUN 2013 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG”

telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Skripsi

Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I

Ir. Ispen Safrel, M.Si.

NIP. 19570411 198803 1 001

Pembimbing II

Nur Qudus, S.Pd, M.T

NIP. 19691130 199403 1 001

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Teknik Universitas Negeri Semarang Pada :

Hari :

Tanggal :

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Drs. Sucipto, M.T. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T.

NIP. 19630101 199102 1 001 NIP. 19720702 199903 1 002

Pembimbing I Penguji I

Ir. Ispen Safrel, M.Si. Drs. Sumiyadi, M. T.

NIP. 19570411 198803 1 001 NIP. 19720702 199903 1 002

Pembimbing II Penguji II

Nur Qudus, S.Pd, M.T. Ir. Ispen Safrel, M.Si.

NIP. 19691130 199403 1 001 NIP. 19570411 198803 1 001

Penguji III

Nur Qudus, S.Pd, M.T.

NIP. 19691130 199403 1 001

Mengetahui,

Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd.

NIP. 19660215 199102 1 001

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi

ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Agustus 2013

Reza Prasetya Pahlevi

5101408015

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Berjuang dan yakin, maka cita-citamu akan tercapai

PERSEMBAHAN

ALLAH SWT yang telah memberikan kenikmatan yang tak terbatas

Kedua Orang Tuaku “Bapak Teguh Widodo dan Ibu Alm. Eko Puji

Astuti” yang telah membesarkan dan merawatku dengan kasih sayang

yang tulus dan selalu memberikan dorongan serta do’a.

Adik-adikku Robby Arsyadani, Anissa Rahmawati, Rizqy Julia Mukti

yang selalu memberikan semangat.

Sahabatku Eva Kepka (Hungaria), Gabriela Matras (Polandia), David

Catacora (Peru), Jame (Spanish), Selena (Spanish).

Teman-teman PTB angkatan 2008, all the best.

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pemanfaatan Media Pembelajaran Animasi Pada Materi Penggambaran

Kontur Mahasiswa D3 Teknik Sipil Semester Genap Tahun 2013 Universitas

Negeri Semarang”.

Keberhasilan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk

itu dengan rendah hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

2. Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd., Dekan Fakultas Teknik UNNES

3. Drs. Sucipto, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil UNNES

4. Ir. Ispen Safrel, M.Si dan Nur Qudus, S.Pd, M.T Dosen pembimbing yang

telah sabar mengarahkan dan membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini

5. Drs. Sumiyadi, M. T. Dosen Penguji

6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuannya

dalam pengerjaan skripsi ini

Dalam pembuatan skripsi ini, peneliti menyadari masih banyak

kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari para pembaca. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk

pembaca dan semua pihak.

Semarang, Agustus 2013

Penulis

vii

ABSTRAK

Pahlevi, Reza Prasetya. 2013. “Pemanfaatan Media Pembelajaran

Animasi Pada Materi Penggambaran Kontur Mahasiswa D3 Teknik Sipil

Semester Genap Tahun 2013 Universitas Negeri Semarang”. Skripsi, Jurusan

Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Ir. Ispen Safrel,

M.Si. dan Nur Qudus, S. Pd., M. T.

Kata kunci : Animasi, Hasil Belajar, Penggambaran Kontur

Kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi selalu melibatkan dua

pelaku aktif, yakni dosen dan mahasiswa. Dalam perkuliahan IUT dan Praktik

mahasiswa masih kesulitan untuk melaksanakan praktik di lapangan karena

penjelasan materi yang sangat terbatas pada saat di dalam kelas. Untuk mengatasi

hal tersebut diperlukan media animasi, media animasi ini berisi materi yang dapat

mempermudah mahasiswa dalam memahami dan mengerti materi yang sedang di

jelaskan. Permasalahan yang ingin penulis kaji didalam skripsi ini adalah :

:”Bagaimana penggunaan media animasi mampu menjelaskan peningkatan hasil

belajar mahasiswa pendidikan teknik bangunan pada materi pengukuran situasi

dan detail?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

mahasiswa D3 Teknik Sipil pada materi penggambarn kontur setelah dilakukan

tindakan kelas dengan menggunakan media animasi.

Metode yang digunakan dalam pembelajaran menggunakan penelitian

tindakan kelas. Dimana subjek penelitian adalah mahasiswa D3 Teknik Sipil 2013

rombel 1 yang mengambil mata kuliah ilmu ukur tanah dan praktik materi

penggambaran kontur. Dengan rincian hasil penelitian nilai rata-rata kelas pada

siklus I sebesar 53,33, persentase tuntas belajar sebesar 25,75% dan keaktifan

mahasiswa dalam pembelajaran berkategori cukup baik sebesar 62,50%. Pada

siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 72,90, dengan persentase tuntas

belajar sebesar 100% dan keaktifan mahasiswa 100% berkategori baik.

Berdasarkan data penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan

bahwa melalui pembelajaran menggunkan media animasi dapat meningkatkan

hasil belajar mahasiswa D3 Teknik Sipil 2013 rombel 1 mata kuliah ilmu ukur

tanah dan praktik materi penggambaran kontur. Media animasi dapat dijadikan

alternatif model pembelajaran di kelas agar pembelajaran berjalan lebih menarik

dan menyenangkan.

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG .............................................................. 1

1.2 PERMASALAHAN ................................................................. 2

1.3 TUJUAN PENELITIAN .......................................................... 3

1.4 MANFAAT PENELITIAN ...................................................... 3

1.5 PENEGASAN ISTILAH .......................................................... 3

1.6 SISTEMATIKA SKRIPSI ........................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI DAM HIPOTESIS ...................................... 7

2.1 TEORI BELAJAR .................................................................... 7

ix

2.2 MEDIA ANIMASI ................................................................... 10

2.3 PENGGAMBARAN GARIS KONTUR ................................. 15

2.4 PENELITIAN TINDAKAN KELAS ........................................ 16

2.5 KERANGKA BERFIKIR ........................................................ 19

2.6 HIPOTESIS ............................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 22

3.1 LOKASI PENELITIAN ........................................................... 22

3.2 VARIABEL PENELITIAN ...................................................... 22

3.3 JENIS PENELITIAN ............................................................... 22

3.4 RANCANGAN PENELITIAN ................................................ 25

3.5 PROSEDUR PENELITIAN ..................................................... 27

3.6 SUMBER DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA 28

3.7 UJI COBA MEDIA ANIMASI ............................................... 29

3.8 OBSERVASI ............................................................................. 30

3.9 PENGAMBILAN DATA NILAI TES ..................................... 31

3.10 TEKNIK ANALISIS DATA .................................................. 32

3.11 INDIKATOR KEBERHASILAN .......................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 34

4.1 HASIL UJI MEDIA ANIMASI ............................................... 35

4.2 HASIL PENELITIAN SIKLUS I ............................................. 36

4.3 HASIL PENELITIAN SIKLUS II ........................................... 40

4.4 HASIL PENELITIAN KESELURUHAN SIKLUS ................. 42

4.5 PEMBAHASAN ....................................................................... 45

x

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 50

SIMPULAN .................................................................................... 51

SARAN ........................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Soal Subjektif ................................................. 28

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Aspek yang Menjadi Tanggapan Responden .................. 30

Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kelayakan ............................................................. 30

Tabel 3.5 Kriteria Pengamatan Aktifitas Mahasiswa ....................................... 32

Tabel 4.1 Uji Coba Media Animasi yang dinilai oleh Responden .................. 37

Tabel 4.2 Keaktifan Mahasiswa Siklus I ......................................................... 39

Tabel 4.3 Penelitian Siklus I ........................................................................... 40

Tabel 4.4 Keaktifan Mahasiswa Siklus II ....................................................... 41

Tabel 4.5 Penelitian Siklus II .......................................................................... 42

Tabel 4.6 Peningkatan Hasil Belajar ............................................................... 45

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian (flowchart) .......................................... 24

Gambar 3.2 Langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ............................... 24

Gambar 4.1 Grafik Nilai Keaktifan Mahasiswa .............................................. 43

Gambar 4.2 Nilai Rata-Rata Kelas .................................................................. 44

Gambar 4.3 Presentase Ketuntasan Belajar .................................................... 44

Gambar 4.4 Peningkatan Hasil Belajar Setiap Siklus ..................................... 48

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ........................................................................................ 53

Lampiran 2. SAP ............................................................................................. 57

Lampiran 3. Daftar Mahasiswa yang Diteliti .................................................. 63

Lampiran 4. Kisi-kisi Instrumen ..................................................................... 64

Lampiran 5. Surat Pernyataan Validasi Instrumen oleh Dosen Mata Kuliah .. 71

Lampiran 6. Lembar Observasi Penilaian Aktifitas Mahasiswa ..................... 72

Lampiran 7. Data dan Analisis Nilai Tes Kognitif Mahasiswa ....................... 76

Lampiran 8. Gambaran Media Animasi ........................................................... 79

Lampiran 9. Lembar Usulan Topik Skripsi ..................................................... 84

Lampiran 10. Lembar Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi ....................... 85

Lampiran 11. Surat Tugas Pembimbing Seminar ........................................... 86

Lampiran 12. Berita Acara Seminar ................................................................ 87

Lampiran 13. Lembar Absensi Seminar .......................................................... 88

Lampiran 14. Lembar Bimbingan Skripsi ....................................................... 89

Lampiran 15. Dokumentasi ............................................................................. 90

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dua unsur yang amat penting dalam proses pembelajaran yaitu metode

mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini memiliki hubungan yang

saling berkaitan. Dalam memilih metode mengajar tertentu akan mempengaruhi

jenis media pembelajaran yang sesuai, walaupun masih terdapat berbagai aspek

lain yang harus diperhatikan dalam pemilihan media, yang antara lain adalah

tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan dapat dikuasai

mahasiswa setelah berlangsungnya pembelajaran, dan konteks pembelajaran

termasuk karakteristik siswa. Walaupun demikian, dapat dikatakan bahwa salah

satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang

turut mempengaruhi kondisi dan lingkungan belajar didalam kelas yang

diciptakan oleh tenaga pendidik.

Di dalam kelas perbedaan individu dilihat dari segi psikologis dibagi

menjadi beberapa macam, yaitu; kognitif (pengetahuan), afektif (kemampuan),

dan psikomotor (keterampilan), juga terdapat di dalamnya minat, bakat,

intelegensia, dan keadaan sosial ekonomi.

Proses pembelajaran tidak lepas dari teknologi yang saat ini sedang maju

sangat pesat. Hal ini membuat manusia mau tidak mau telah berinteraksi baik

langsung maupun tidak langsung dengan teknologi tersebut. Perangkat komputer

yang di dalamnya terdapat hardware dan software telah dikembangkan dan

2

memiliki peran strategis bagi tenaga pendidik dalam menyiapkan, mengolah, dan

menyajikan materi pembelajaran kepada mahasiswa.

Pada fakta di lapangan dalam proses pembelajaran seiring dengan

penggunaan perangkat komputer oleh tenaga pendidik dalam penyampaian materi,

pengembangan media pembelajaran ini diharapkan dapat lebih memudahkan

mahasiswa dalam memahami materi yang diajarkan. Selain dapat meningkatkan

motivasi dan minat mahasiswa, pengembangan media pembelajaran juga dapat

membantu dalam menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan

penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Permasalahan yang akan diteliti kali ini dengan judul “Pemanfaatan Media

Pembelajaran Animasi Pada Materi Penggambaran Kontur Mahasiswa D3 Teknik

Sipil Semester Genap Tahun 2013 Universitas Negeri Semarang”.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini perlu diadakan pembatasan penelitian, agar penelitian

lebih terfokus pada masalah yang dihadapi. Adapun fokus tersebut adalah:

1. Lokasi yang dilakukan untuk penelitian adalah Jurusan Teknik Sipil

Universitas Negeri Semarang.

2. Media pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian adalah media

animasi.

3. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah Penggambaran Kontur.

3

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :”Bagaimana penggunaan media animasi mampu

menjelaskan peningkatan hasil belajar mahasiswa D3 Teknik Sipil pada materi

penggambaran kontur?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa D3

Teknik Sipil pada materi penggambaran kontur setelah dilakukan tindakan kelas

dengan menggunakan media animasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dosen

pengampu, mahasiswa dan juga semua pihak yang terkait dengan pendidikan.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Membantu mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan dalam

melaksanakan penggambaran kontur dengan baik dan benar.

2. Membantu mahasiswa dalam mengoptimalkan hasil belajar ilmu ukur tanah

dan praktik penggambaran kontur.

3. Sebagai bahan pertimbangan dosen untuk menambah media pembelajaran

berupa media animasi.

1.5 Penegasan Istilah

Peneliti menegaskan beberapa hal yang berkaitan dengan judul penelitian

agar tidak terjadi salah penafsiran. Adapun istilah yang ditegaskan adalah sebagai

berikut.

4

1. Media Animasi

Menurut (Suheri , Agus, 2006:2) “Animasi merupakan kumpulan gambar

yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan”. Menurutnya pula

(Suheri , Agus, 2006:29) Fungsi animasi dalam presentasi diantaranya:

1. Menarik perhatian dengan adanya pergerakan dan suara yang selaras;

2. Memperindah tampilan presentasi;

3. Memudahkan susunan presentasi;

4. Mempermudah penggambaran dari suatu materi.

2. Materi Penggambaran Kontur

Penggambaran kontur merupakan salah satu materi pembelajaran dalam

kompetensi dasar membuat peta situasi dan detail. Penggambaran kontur adalah

proses penggambaran garis diatas peta yang memperlihatkan titik-titik di atas peta

dengan ketinggian yang sama.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan atau kemampuan seseorang

dalam memahami, menganalisis, dan mengevaluasi materi pelajaran yang telah

dipelajarinya. Hasil belajar mencakup tiga aspek ranah, yaitu :

1. Ranah kognitif, berkaitan dengan hasil belajar.

2. Ranah afektif, penilaian yang berkaitan dengan sikap.

3. Ranah psikomotorik, berkaitan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak.

5

1.6 Sistematika Skripsi

Untuk memudahkan pemahaman seluruh isi skripsi, maka susunannya

diatur sebagai berikut:

1. Bagian Awal

Bagian awal skripsi berisi tentang sampul, halaman judul, halaman

pengesahan, abstrak, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar

isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi

Bagian isi terdiri dari 5 bab yaitu :

a. Bab I : Pendahuluan, mengemukakan tentang alasan pemilihan judul,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah,

dan sistematika skripsi.

b. Bab II : Landasan teori dan hipotesis tindakan, membahas teori yang

melandasi permasalahan skripsi serta penjelasan yang merupakan landasan

teoritis yang diterapkan dalam skripsi, pokok bahasan yang terkait dengan

pelaksanaan penelitian dan hipotesis.

c. Bab III : Metode penelitian, menjelaskan tentang lokasi atau setting

penelitian dan kelas yang diteliti, prosedur kerja dalam penelitian tindakan

yang ditempuh, data dan cara pengambilannya beserta indikator kinerja.

d. Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan, berisi semua hasil penelitian

yang dilakukan dan pembahasan.

e. Bab V : Penutup, mengemukakan kesimpulan hasil penelitian dan saran-

saran yang diberikan peneliti berdasarkan kesimpulan.

6

3. Bagian Akhir

Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan

dalam penulisan skripsi dan lampiran-lampiran.

7

7

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Teori Belajar

Belajar adalah suatu proses perubahan prilaku. Prilaku mengundang arti

yang sangat luas, meliputi pengetahuan kemampuan berpikir, skill/keterampilan,

penghargaan terhadap suatu sikap, minat, dan semacamnya (Mulyasa, E, 2009:4).

Secara institusional belajar dipandang sebagai proses “validasi” atau

pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari.

Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat diketahui sesuai

dengan proses mengajarnya. Ukurannya, semakin baik mutu guru mengajar akan

semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudain dinyatakan dalam bentuk

skor.

Adapun pengertian belajar secara kualitatif ialah proses memperoleh arti-

arti pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling

siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan

tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan

nanti dihadapi siswa.

2.1.1 Unsur Belajar Dalam Perguruan Tinggi

Menurut (Mudjiono, 2006 : 16) Ada 3 unsur belajar :

a. Motif untuk belajar

Motif belajar adalah sesuatu yang mendorong individu untuk berperilaku

yang langsung menyebabkan munculnya perilaku. Tanpa motif seseorang tak

8

dapat belajar, karena dengan hal tersebut dapat meemberi semngat dan arah

dalam belajar.

b. Tujuan yang akan dicapai

Keinginan yang besar untuk mencapai sesuatu tujuan menyebabkan adanya

usaha keras dalam belajar dan menunjang efektivitas dan efesiensi belajar.

Pada dasarnya antara motif dan tujuan mempunyai kaitan yang erat sekali

untuk mensukseskan proses belajar itu.

c. Situasi yang mempengaruhi

Adapun pemilihan bidang studi yang sesuai dengan keadaan diri sendiri,

banyak menunjang efesiensi belajar. Di samping itu faktor penunjang lainnya

adalah :

1. Keadaan diri sendiri (individu yang unik)

2. Keadaan/situasi belajar

3. Keadaan proses belajar

4. Keadaan guru/dosen yang memberi pelajaran

5. Keadaan teman bergaul dan belajar

6. Keadaan program pendidikan yang ditempuh

2.1.2 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan atau kemampuan seseorang

dalam memahami, menganalisis, dan mengevaluasi materi pelajaran yang telah

dipelajarinya (Mujiyono, 2006 : 45). Dalam sistem pendidikan nasional rumusan

tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,

9

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis

besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu :

1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif

tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat

tinggi.

2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif

tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya

terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman

kelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.

3. Ranah psikomotorik berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan

bertindak setelah ia menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar

ini sebenarnya tahap lanjutan dari hasil belajar afektif yang baru tampak

dalam kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku.

Penilaian hasil belajar mengisyaratkan hasil belajar sebagai program atau

objek yang menjadi sasaran penilaian. Hasil belajar sebagai objek penilaian dapat

dibedakan kedalam beberapa kategori, anatar lain keterampilan dan kebiasaan ,

pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Ketiga hasil belajar yang telah

dijelaskan di atas penting diketahui oleh seorang pengajar dalam rangka

merumuskan tujuan pengajaran dan menyusun alat-alat penilaian, baik melalui tes

maupun bukan tes.

10

2.2 Media Animasi

Dalam penyampaian pesan pada materi, animasi menjadi pilihan yang

sering digunakan dalam memilih visualisasi penyampaian dengan melihat

keefektifannya dalam membantu pemahaman mahasiswa. Menurut (Suheri ,

Agus, 2006:2) “Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian

rupa sehingga menghasilkan gerakan”. Menurutnya pula (Suheri , Agus, 2006:29)

Fungsi animasi dalam presentasi diantaranya:

1. Menarik perhatian dengan adanya pergerakan dan suara yang selaras;

2. Memperindah tampilan presentasi;

3. Memudahkan susunan presentasi;

4. Mempermudah penggambaran dari suatu materi.

Animasi multimedia dapat memberikan visual yang lebih dinamik serta

menarik kepada yang melihat karena animasi memungkinkan sesuatu yang

mustahil atau kompleks berlaku di dalam kehidupan sebenarnya direalisasikan

dalam sebuah tampilan visual multimedia.

Menurut (Utami, Dini, 2007: 1) ada tiga jenis format animasi yaitu:

1. Animasi Tanpa Sistem Kontrol.

Animasi ini hanya memberikan gambaran kejadian sebenarnya (behavioral

realism), tanpa ada kontrol sistem. Misal untuk pause, memperlambat kecepatan

pergantian frame, zoom in, zoom out dll.

2. Animasi Dengan Sistem Kontrol.

Animasi ini dilengkapi dengan tombol kontrol. Misal tombol untuk pause,

zoom in, zoom out, dll.

11

3. Animasi Manipulasi Langsung.

Animasi manipulasi langsung menyediakan fasilitas untuk pengguna

berinteraksi langsung dengan kontrol navigasi (misal tombol dan slider).

Pengguna bebas untuk menentukan arah perhatian. Menekan tombol atau

menggeser slider akan menyebabkan perubahan keadaan. Hasilnya dapat langsung

dilihat dan kejadiannya dapay diulang-ulang.

Animasi dengan sistem kontrol memungkinkan pengguna untuk

menyesuaikan animasi dengan kemampuan mereka dalam menyerap informasi.

Dibandingkan dengan animasi yang tidak dilengkapi sistem kontrol, bisa jadi

tampilan animasi yang terlalu cepat, sehingga pengguna tidak memiliki waktu

yang cukup untuk memperhatikan suatu detil tertentu.

Konsep dasar animasi dan istilah menurut (Alami, Fikri, 2005:7)

diantaranya:

1. Movie

Animasi yang anda buat dalam flash secara umum disebut dengan movie.

Dalam membuat animasi maka seseorang akan mengatur jalan cerita dari animasi

tersebut. Membuat beberapa obyek dan merangkainya menjadi suatu bagian yang

bermakna tertentu. Suatu movie terkadang terdiri dari beberapa animasi yang

terkadang disebut movie clip. Clip-clip movie tersebut dapat dirangkai kembali

menjadi movie baru. Suatu animasi/ movie clip akan dijalankan dalam suatu

skenario yang dapat dianalogkan suatu episode.

2. Obyek

12

Sebelum membuat animasi maka terlebih dahulu anda akan membuat

obyek. Baru kemudian anda akan mengatur gerakan-gerakan dari obyek tersebut.

Flash menyediakan tool untuk membuat obyek sederhana seperti garis, lingkaran,

persegi empat.

3. Teks

Pada toolbox disediakan fasilitas untuk menulis teks. Dengan teks anda

dapat menulis pesan yang akan anda sampaikan pada animasi anda. Selain itu

pesan/ teks dapat anda buat dalam bentuk animasi. Anda dapat menjalankan teks

sesuai dengan animasi yang anda inginkan. Dalam flash teks dikategorikan dalam

3 jenis yaitu, teks statis label, teks dinamis dan teks input.

4. Sound

Animasi yang dibuat dapat disertakan dengan sound agar tampak lebih

menarik. Penambahan sound pada suatu movie akan memperbesar ukuran file

anda. Format sound yang dapat anda pergunakan dalam flash dapat bermacam-

macam seperti WAV, MP3. Anda dapat mengimport sound dari luar tetapi untuk

sound-sound tertentu telah disediakan di dalam program flash.

(Rachmat, 2005:46) menjelaskan beberapa jenis animasi, yang

diantaranya:

1. Animasi Cell

Kata cell berasal dari kata “celluloid” merupakan materi yang digunakan

untuk membut film gambar bergerak pada tahun-tahun awal animasi. Animasi cell

biasanya merupakan lembaran-lembaran yang membentuk animasi tunggal.

13

Masing-masing cell merupakan bagian yang terpisah, misalnya antara obyek

dengan latar belakangnya, sehingga dapat saling bergerak mandiri.

2. Animasi Frame

Animasi frame adalah bentuk animasi paling sederhana. Contohnya ketika

kita membuat gambar-gambar yang berbeda-beda gerakannya pada sebuah tepian

buku kemudian kita buka buku itu dengan menggunakan jempol secara cepat

maka gambar akan kelihatan bergerak.

3. Animasi Sprite

Pada animasi sprite, gambar digerakkan dengan latar belakang yang diam.

Sprite adalah bagian dari animasi yang bergerak secara mandiri, seperti misalnya:

burung terbang, planet berotasi, bola memantul, ataupun logo yang berputar.

4. Animasi Path

Animasi path adalah animasi dari obyek yang bergerak sepanjang garis

kurva yang ditentukan sebagai lintasan. Misalnya dalam pembuatan animasi

kereta api, pesawat terbang, burung dan lain-lain yang membutuhkan lintasan

gerak tertentu. Pada kebanyakan animasi path dilakukan juga efek looping yang

membuat gerakan path terjadi secara terus menerus.

5. Animasi Spline

Spline adalah representasi matematis dari kurva. Sehingga gerakan obyek

tidak hanya mengikuti garis lurus melainkan berbentuk kurva.

6. Animasi Vektor

Vektor adalah garis yang memiliki ujung pangkal, arah, dan panjang.

Animasi vektor mirip dengan animasi sprite, tetapi animasi sprite menggunakan

14

bitmap sedangkan animasi vektor menggunakan rumus matematika untuk

menggambarkan sprite-nya.

7. Animasi Karakter

Animasi karakter biasanya terdapat di film kartun. Semua bagian dalam

film kartun selalu bergerak bersamaan.

Terlepas dari jenis animasinya, yang terpenting adalah memberikan efek

hidup (visual efek) pada gambar atau obyek.

Visual efek dapat dibuat dengan cara:

1. Motion dynamics, efek yang disebabkan perubahan posisi terhadap waktu.

2. Update dynamics, efek yang disebabkan perubahan pada suatu obyek

(bentuk, warna, struktur, dan tekstur).

3. Perubahan cahaya, posisi, orientasi, dan fokus kamera.

2.2.1 Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran sangat penting digunakan dalam pembelajaran di

kelas, hal ini disebabkan karena media pembelajaran diperlukan sebagai penyaji

suatu informasi.

Dalam pengembangan sumber belajar manfaat media pembelajaran

menurut Kemp dan Dayton (Arsyad, 2002:22) yaitu :

1) Penyampaian materi pelajara lebih baku

2) Pengajaran bisa lebih menarik

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif

4) Lama waktu pengajaran dapat dipersingkat

5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan

15

6) Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja diinginkan maupun

diperlukan

7) Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

8) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif.

2.3 Penggambaran Garis Kontur

Penggambaran garis kontur merupakan salah satu materi dari mata kuliah

Ilmu Ukur Tanah dan Praktik dan termasuk didalam kompetensi dasar membuat

peta situasi dan detail. Materi penggambaran kontur disampaikan pada pertemuan

ke-15 dan ke-16 dengan alokasi waktu 3x50menit.

2.3.1 Materi Penggambaran Kontur

Garis kontur adalah garis khayal di lapangan yang menghubungkan titik

dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu di atas peta

yang memperlihatkan titik di atas peta dengan ketinggian yang sama.

Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis

perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi kebidang mendatar peta.

Karena peta umunya dibuat dengan skala tertentu, maka untuk garis kontur ini

juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.

Penggambaran garis kontur dilakukan dengan penarikan garis yang

diperoleh dengan cara interpolasi, pada pengukuran garis kontur cara langsung,

garis-garis kontur merupakan garis penghubung titik-titik yang diamati dengan

ketinggian yang sama, sedangkan pada pengukuran garis kontur cara tidak

langsung umumnya titik-titik detail itu pada titik sembarang tidak sama.

16

Bila titik-titik detail yang diperoleh belum mewujudkan titik-titik dengan

ketinggian yang sama, posisi titik dengan ketinggian tertentu dicari, berada

diantara 2 titik tinggi tersebut dan diperoleh dengan prinsip perhitungan 2 buah

segitiga sebangun.

Data yang harus dimiliki untuk melakukan interpolasi garis kontur adalah

jarak antara 2 titik tinggi di atas peta, tinggi definitif kedua titik tinggi dan titik

garis kontur yang akan ditarik. Hasil perhitungan interpolasi ini adalah posisi titik

garis kontur yang melewati garis hubung antara 2 titik tinggi.

Posisi ini berupa jarak garis kontur terhadap posisi titik pertama atau

kedua. Titik hasil interpolasi tersebut kemudian kita hubungkan untuk membentuk

garis kontur yang kita inginkan. maka perlu dilakukan interpolasi linear untuk

mendapatkan titik-titik yang sama tinggi (Frick, Heins. 1979 :45).

2.4 Penelitian Tindakan Kelas

Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari dua tahap, setiap

tahap dilaksanakan sesuai dengan pembahasan yang ingin dicapai apa yang telah

didesain dalam faktor yang akan diselidiki untuk dapat melihat peningkatan hasil

belajar setelah diadakan tes. Hasil test tahap pertama merupakan acuan test untuk

test tahap kedua. Jadi pedoman hasil refleksi dapat dilaksanakan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan tahapan prosedur sebagai berikut :

1) Perencanaan (Planning)

2) Pelaksanaan Tindakan Kelas (Acting)

3) Pengamatan (Observing)

4) Refleksi (Reflekting)

17

(Mulyasa, E, 2009 : 25)

Penelitian ini akan dilakukan dalam 2 siklus dengan berbagai

kemungkinan perubahan yang dianggap perlu.

a. Siklus Pertama

1) Perencanaan

a) Membuat skenario pembelajaran atau rencana pembelajaran sesuai dengan

strategi yang akan dilaksanakan.

b) Membuat lembar observasi dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siswa dan

Tenaga Pendidik.

c) Menyiapkan soal-soal yang diperlukan untuk melaksanakan latihan.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah merujuk pada skenario

pembelajaran yang telah dirancang yaitu melalui pembelajaran Kooperatif-STAD

dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen.

b) Tenaga Pendidik menyajikan pelajaran.

c) Tenaga Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh

anggota kelompok. Anggotanya tahu cara menjelaskan pada anggota lainnya

sampai semua anggota kelompok itu mengerti.

d) Tenaga Pendidik memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat

menjawab kuis tidak boleh saling membantu.

e) Memberi evaluasi.

18

f) Kesimpulan.

3) Observasi

Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan

lembar observasi yang telah dipersiapkan pada tahap perencanaan.

4) Analisis

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data hasil observasi yang

meliputi :

a) Analisis hasil observasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

P =

Rumus 2.1 Rumus untuk mengolah data observasi.

Keterangan :

P : Persentase

∑X : Jumlah nilai yang diperoleh

∑Xi : Jumlah nilai maksimal

100% : Konstanta

(Arikunto,Suharsimi, 2006)

b) Analisis hasil nilai tes siswa.

Nilai yang didapat dari soal tes kemudian diolah ntuk mengetahui rata-rata

kelas pada masing-masing siklus menggunakan rumus sebagai berikut :

19

X = %100

N

X

Rumus 2.2. Rumus untuk mengolah data nilai tes

Dimana :

X = Nilai rata-rata kelas

X = Jumlah nilai siswa

N = Jumlah siswa

(Arikunto,Suharsimi, 2006)

5) Refleksi

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi dan analisis dan diskusi

dengan rekan kerja. Refleksi dilakukan untuk mengkaji apakah pelaksanaan

tindakan sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada penyelesaian soal

hitungan ekonomi atau belum. Refleksi hasil analisis data pada tahap ini

digunakan sebagai acuan perencanaan tindakan pada siklus berikutnya.

b. Siklus Kedua

1) Perencanaan

a) Membuat skenario pembelajaran atau rencana pembelajaran sesuai strategi

yang akan dilaksanakan.

b) Membuat lembar observasi dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siswa dan

Tenaga Pendidik.

c) Menyiapkan soal-soal yang diperlukan untuk melaksanakan latihan.

20

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah merujuk pada skenario

pembelajaran yang telah dirancang yaitu melalui pembelajaran Kooperatif-STAD

dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen.

b. Tenaga Pendidik menyajikan pelajaran.

c. Tenaga Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh

anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya

sampai semua anggota kelompok itu mengerti.

d. Tenaga Pendidik memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa.

e. Memberi evaluasi.

f. Kesimpulan.

3) Observasi

Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan

lembar observasi yang telah dipersiapkan pada tahap perencanaan.

4) Analisis

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data hasil observasi yang

meliputi:

a) Analisis hasil observasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. (Rumus 2.1.)

b) Analisis hasil nilai tes siswa. (Rumus 2.2.)

5) Refleksi

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi dan analisis dan diskusi

dengan rekan kerja. Refleksi dilakukan untuk mengkaji apakah pelaksanaan

21

tindakan sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada penyelesaian soal

hitungan ekonomi atau belum. Refleksi hasil analisis data pada tahap ini

digunakan sebagai acuan perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Apabila

hasil yang telah dicapai siswa sesuai dengan yang diharapkan (berdasarkan

Standar Ketuntasan Belajar Minimal), maka siklus berikutnya tidak dilanjutkan.

2.5 Kerangka Berpikir

Media animasi menjadi pilihan yang sering digunakan dalam memilih

visualisasi penyampaian dengan melihat keefektifannya dalam membantu

pemahaman mahasiswa.

Animasi multimedia memberikan visual yang lebih dinamik serta menarik

kepada yang melihat karena animasi memungkinkan sesuatu yang mustahil atau

kompleks berlaku di dalam kehidupan sebenarnya direalisasikan dalam sebuah

tampilan visual multimedia.

Penelitian dengan media animasi ini menggunakan jenis penelitian

tindakan kelas yang dilaksanakan dengan beberapa siklus. Pada tiap siklus

terdapat beberapa proses, yaitu :

1) Perencanaan (Planning)

2) Pelaksanaan Tindakan Kelas (Acting)

3) Pengamatan (Observing)

4) Refleksi (Reflekting)

Pada siklus pertama tanpa menggunakan media animasi proses

pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan proses pada tiap siklus. Refleksi hasil

22

analisis data pada siklus I digunakan sebagai acuan perencanaan tindakan pada

siklus berikutnya.

Setelah siklus II dengan menggunakan media animasi telah dilaksanakan

yang mengacu pada hasil refleksi siklus I dan apabila hasil yang telah dicapai

siswa sesuai dengan yang diharapkan (berdasarkan Standar Ketuntasan Belajar

Minimal), maka siklus berikutnya tidak dilanjutkan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa penggunaan media animasi berfungsi meningkatkan hasil belajar

mahasiswa.

2.5 Hipotesis

Penelitian pada umumnya untuk mengkaji kebenaran suatu dugaan yang

dilakukan sebelum melakukan penelitian. Hipotesis adalah suatu jawaban yang

bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul (Arikunto,Suharsimi, 2010). Berdasarkan tinjauan pustaka dan

kerangka berpikir hipotesis pada penelitian ini adalah “Penggunaan media animasi

dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa D3 Teknik Sipil pada materi

penggambaran kontur”.

23

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa D3

Teknik Sipil.

3.3 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari dua tahap, setiap

tahap dilaksanakan sesuai dengan pembahasan yang ingin dicapai apa yang telah

didesain dalam faktor yang akan diselidiki untuk dapat melihat peningkatan hasil

belajar setelah diadakan tes. Hasil test tahap pertama merupakan acuan test untuk

test tahap kedua. Jadi pedoman hasil refleksi dapat dilaksanakan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan tahapan prosedur sebagai berikut :

1) Perencanaan (Planning)

2) Pelaksanaan Tindakan Kelas (Acting)

3) Pengamatan (Observing)

4) Refleksi (Reflekting)

24

Penelitian ini digambarkan dengan diagram alur penelitian (flowchart) dan

desain penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian (flowchart)

Gambar 3.2 Langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi

25

3.4 Rancangan Penelitian

Berikut ini rancangan penelitian tindakan kelas Tahap I dan Tahap II :

1. Siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan

pembelajaran mata kuliah Ilmu Ukur Tanah dan Praktik materi Penggambaran

Kontur menggunakan media animasi. Membuat lembar observasi dan lembar

penilaian untuk melihat bagaimana kondisi pembelajaran dikelas ketika

menggunakan media animasi.

b. Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada tahap ini menyampaikan materi dengan

menggunakan media animasi. Setelah akhir pembelajaran dilakukan penilaian

yang berupa tes kognitif untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran

tahap I menggunakan media animasi.

c. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan adalah pada saat proses pembelajaran dalam

penyampaian materi pengukuran pemetaan situasi dengan menggunakan media

animasi, aspek yang diamati antara lain :

Jalannya pembelajaran dalam kelas yang dilakukan oleh dosen

Aktifitas mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung

Pada tahap ini keaktifan mahasiswa dalam mengajukan pertanyaan,

mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan yang di berikan oleh dosen di

catat dalam lembar observasi.

26

d. Refleksi

Setelah semua tahap dilaksanakan kemudian data yang telah diperoleh

pada tahap I ini selanjutnya dianalisis. Data-data yang telah diolah selanjutnya

dikumpulkan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa memahami materi yang

telah disampaikan oleh dosen. Selanjutnya hasil refleksi pada tahap I akan

menjadi acuan untuk proses pembelajaran tahap II.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Penelitian pada siklus II ini melanjutkan proses pembelajaran pada siklus I

dengan menggunakan media animasi dengan materi penggambaran kontur. Pada

siklus II dosen menyampaikan materi penggambaran kontur sesuai dengan hasil

refleksi dari siklus I.

b. Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan dari proses

pembelajaran pada siklus I. Dosen menyampaikan materi penggambaran kontur

dengan menggunakan media animasi tetapi berbeda dengan siklus I, pada siklus II

dosen ikut memberikan penjelasan dari isi yang berada pada media animasi

tentang materi penggambaran kontur serta memberikan motivasi kepada

mahasiswa. Setelah akhir pembelajaran dilakukan tes kognitif dan tes

psikomotorik untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran pada siklus II.

c. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan pada siklus II sama seperti pada siklus I yaitu

melakukan pengamatan pada saat proses pembelajaran dalam penyampaian materi

27

penggambaran kontur dengan menggunakan media animasi dan pada saat praktik

penggambaran kontur di lapangan.

d. Refleksi

Refleksi yang dilakukan meliputi seluruh kegiatan penelitian pada siklus I

dan siklus II. Dilakukan dengan menganalisis kemudian membuat kesimpulan dari

data yang telah diperoleh pada siklus I dan siklus II. Hasil evaluasi dan hasil

belajar dianalisis berdasarkan data yang diperoleh dari proses pembelajaran materi

penggambaran kontur dengan menggunakan media animasi dan diharapkan hasil

belajar mahasiswa meningkat.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian

sebagai berikut :

1. Pemilihan Masalah

2. Perumusan Masalah

3. Hipotesis

4. Menentukan Variabel

5. Menentukan Sumber Data

6. Menentukan dan Menyusun Instrumen

7. Mengumpulkan Data

8. Analisis Data

9. Menarik Kesimpulan

28

3.6 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Sumber penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data

penelitian ini adalah mahasiswa D3 Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang.

Dalam penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran ini

dibutuhkan data-data yang dapat dianalisis sehingga terbentuk sebuah

perencanaan tindakan untuk memperbaiki kondisi awal. Dalam pengumpulan data

ini penelitian menggunakan metode :

1. Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan mengambil dokumen atau data yang

mendukung penelitian yang meliputi nama-nama siswa yang menjadi subjek

penelitian. (Dicantumkan dalam lampiran).

2. Metode Test

Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai tes mahasiswa dengan

menggunakan media pembelajaran animasi.

Adapun aspek-aspek yang dinilai terdapat dalam kisi-kisi instrument soal

subjektif adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrument Soal Subjektif

No Materi Soal

Jenjang

C1 C2 C3 C4

1. Pengertian garis kontur 1 √

2. Tujuan pembuatan garis

kontur

2 √

3. Syarat-syarat garis

kontur

3 √

29

4. Interval Kontur dan

Indeks Kontur

4 √

5. Bentuk muka tanah 5 √

6. Pemahaman Interpolasi 6 √

7. Menginterpolasi gari

kontur

7 √

8. Menggambar Kontur 8 √

Keterangan :

C1 : Pemahaman C3 : Analisis

C2 : Pengetahuan C4 : Aplikasi

3.7 Uji Coba Media Animasi

Dalam pengembangan media sangat diperlukan suatu kegiatan penilaian

dan pengukuran. Kegiatan tersebut dinamakan uji coba, yang bertujuan untuk

mengumpulkan data sebagai dasar menetapkan apakah media pembelajaran ini

layak digunakan dalam proses pembelajaran sehingga menunjang tercapainya

tujuan yang telah ditentukan.

Validasi media animasi Penggambaran kontur ini meliputi uji coba

perseorangan. Media yang selesai di produksi oleh pengembang selanjutnya diuji

cobakan kepada ahli media dan ahli materi dalam hal ini dosen yang

bersangkutan. Tujuan dari uji coba perseorangan ini adalah untuk mengetahui

kualitas media yang diproduksi sebagai perbaikan jika ada kekurangannya.

Adapun aspek-aspek yang dinilai terdapat dalam kisi-kisi kuesioner untuk

responden adalah sebagai berikut :

30

Tabel 3.2. Kisi-kisi aspek yang menjadi tanggapan responden

No. Aspek Yang Dinilai Kriteria

4 3 2 1

1. Kesesuaian desain media dengan materi pelajaran

2. Kejelasan gambar yang digunakan dalam media

animasi

3. Kemenarikan desain tampilan media animasi

4. Kemenarikan gambar dan efek animasi dalam

media animasi

5. Kejelasan suara dalam media animasi

6. Kemudahan pengoperasian media animasi

7. Kemudahan memahami materi pelajaran dalam

media animasi

8. Kesesuaian media dengan pencapaian tujuan

pembelajaran

9. Kejelasan isi materi pelajaran

10. Kemudahan pemahaman materi oleh mahasiswa

dengan menggunakan media animasi

Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kelayakan

Kategori Persentase Kualifikasi Ekuivalen

A 80% - 100% Valid Layak

B 60% - 79% Cukup Valid Cukup Layak

C 50% - 59% Kurang Valid Kurang Layak

D 0% - 49% Tidak Valid Tidak Layak

Sumber : Arikunto,Suharsimi, 2006

Keterangan tabel kriteria tingkat kelayakan :

31

a. Apabila media yang divalidasi tersebut mencapai persentase 80 % - 100 %,

maka media tersebut tergolong kualifikasi valid.

b. Apabila media yang divalidasi tersebut mencapai tingkat persentase 60 % - 79

%, maka media tersebut tergolong kualifiksi cukup valid.

c. Apabila media yang divalidasi tersebut mencapai tingkat persentase 50 % - 59

%, maka media tersebut tergolong kualifiksi kurang valid.

d. Apabila media yang divalidasi tersebut mencapai tingkat persentase 0 % - 49

%, maka media tersebut tergolong kualifiksi tidak valid.

P =

Rumus 3.1. Rumus untuk mengolah data uji produk.

Keterangan :

P : Persentase

∑X : Jumlah nilai yang diperoleh

∑Xi : Jumlah nilai maksimal

100% : Konstanta

(Arikunto,Suharsimi, 2006)

3.8 Observasi

Observasi digunakan sebagai pengumpulan data secara langsung

mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung dalam proses pembelajaran.

32

Tabel 3.4. Kriteria Pengamatan Keaktifan Mahasiswa

NO. Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3 4

1. Kehadiran mahasiswa yang mengikuti perkuliahan

2. Aktivitas mahasiswa dalam bertanya kepada dosen

3. Kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat

atau menjawab pertanyaan dari dosen/teman

4. Sikap positif mahasiswa dalam mengikuti

perkuliahan (perhatian, senang, motivasi)

Keterangan :

4 = (Baik Sekali)

3 = (Baik)

2 = (Cukup)

1 = (Kurang)

Kriteria penilaian aktivitas mahasiswa :

1. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan

Skor Kriteria

4 = (Baik Sekali) Mahasiswa hadir semua dalam mengikuti

perkuliahan

3 = (Baik) Mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan

mengikuti perkuliahan 1 – 2 mahasiswa

2 = (Cukup) Mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan 3 – 4

mahasiswa

1 = (Kurang) Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan 5 – 6

mahasiswa

2. Aktivitas mahasiswa dalam bertanya kepada dosen

Skor Kriteria

4 = (Baik Sekali) Mahasiswa yang bertanya > 5 mahasiswa

3 = (Baik) Mahasiswa yang bertanya 4 – 5 mahasiswa

2 = (Cukup) Mahasiswa yang bertanya 2 – 3 mahasiswa

1 = (Kurang) Mahasiswa yang bertanya 1 mahasiswa

3. Kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat atau menjawab

pertanyaan dari dosen/teman

33

Skor Kriteria

4 = (Baik Sekali) Mahasiswa mengemukakan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari dosen/teman> 5

mahasiswa

3 = (Baik) Mahasiswa mengemukakan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari dosen/teman 4 – 5

mahasiswa

2 = (Cukup) Mahasiswa mengemukakan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari dosen/teman 2 – 3

mahasiswa

1 = (Kurang) Mahasiswa mengemukakan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari dosen/teman 1

mahasiswa

4. Sikap positif mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan (perhatian, senang,

motivasi)

Skor Kriteria

4 = (Baik Sekali) Seluruh mahasiswa menunjukkan sikap positif

dalam mengikuti perkuliahan (perhatian, senang,

motivasi)

3 = (Baik) Mahasiswa yang menunjukkan sikap positif

(perhatian, senang, motivasi) dalam mengikuti

perkuliahan 75% dari jumlah mahasiswa yang hadir

dalam perkuliahan

2 = (Cukup) Mahasiswa yang menunjukkan sikap positif

(perhatian, senang, motivasi) dalam mengikuti

perkuliahan 50% dari jumlah mahasiswa yang hadir

dalam perkuliahan

1 = (Kurang) Mahasiswa yang menunjukkan sikap positif

(perhatian, senang, motivasi) dalam mengikuti

perkuliahan 25% dari jumlah mahasiswa yang hadir

dalam perkuliahan

(Arikunto,Suharsimi, 2006)

Rumus untuk mengolah data observasi menggunakan Rumus 2.1.

3.9 Pengambilan Data Nilai Tes

Pengambilan data nilai tes dilaksanakan pada tiap siklus setelah proses

pembelajaran selesai. Data nilai tes dari kedua siklus dibandingkan untuk melihat

34

hasil perbedaan pengerjaan soal tes sebagai salah satu indikator peningkatan hasil

belajar.

3.10 Teknik Analisis Data

Analisa data yang digunakan adalah deskriptis persentase terhadap data

kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif terdiri dari hasil kegiatan siswa selama

pembelajaran berlangsung sedangkan data kuantitatif berupa data hasil tes

terhadap dua siklus. Data tersebut akan dianalisis menggunakan rumus-rumus

sebagai berikut :

1. Rumus untuk mengolah data observasi : (Rumus 2.1.)

P =

(Arikunto,Suharsimi, 2006)

2. Rata-rata Kelas

Untuk mengetahui rata-rata kelas pada masing-masing siklus

menggunakan rumus sebagai berikut : (Rumus 2.2.)

X = %100

N

X

(Arikunto,Suharsimi, 2006)

3. Ketuntasan Belajar Secara Individual

Mahasiswa dikatakan tuntas secara individu apabila mencapai nilai ≥ 50.

Kriteria penilaian hasil belajar mahasiswa dinyatakan dengan huruf sebagai

berikut:

35

A : apabila nilai rata-rata mahasiswa lebih dari 85 sampai dengan 100

(Baik sekali)

AB : apabila nilai rata-rata mahasiswa lebih dari 80 sampai dengan 85

(Lebih dari baik)

B : apabila nilai rata-rata mahasiswa lebih dari 70 sampai dengan 80

(Baik)

BC : apabila nilai rata-rata mahasiswa lebih dari 65 sampai dengan 70

(Lebih dari cukup)

C : apabila nilai rata-rata mahasiswa lebih dari 60 sampai dengan 65

(Cukup)

CD : apabila nilai rata-rata mahasiswa lebih dari 55 sampai dengan 60

(Kurang dari cukup)

D : apabila nilai rata-rata mahasiswa lebih dari 50 sampai dengan 55

(Kurang)

E : apabila nilai rata-rata mahasiswa 50 atau kurang.

(Gagal)

3.11 Indikator Keberhasilan

1. Nilai rata-rata kelas dalam pembelajaran media animasi ≥ 50,00 (Kegiatan

belajar mengajar baik)

2. Apabila skor rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan media

animasi ≥ 75% (Mahasiswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar)

Dimana kriterianya sebagai berikut :

≤ 25 % : Pembelajaran tidak baik

36

50 % : Pembelajaran cukup baik

75 % : Pembelajaran baik

≥ 75% : Pembelajaran sangat baik

(Arikunto,Suharsimi, 2006)

Apabila 100% dari jumlah mahasiswa berkategori tuntas belajar dengan kriteria

tuntas belajar apabila nilai evaluasi ≥ 50,00 dan nilai rata-rata kelas ≥ 50,00.

(Kriteria penilaian hasil belajar mahasiswa Universitas Negeri Semarang)

37

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Media Animasi

Sebelum melakukan penelitian dilakukan uji coba media animasi untuk

mengetahui kelayakan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

penelitian. Dan untuk mengetahui kualitas media yang diproduksi sebagai

perbaikan jika ada kekurangannya. Dari hasil uji coba di dapat data sebagai

berikut :

Tabel 4.1. Uji Coba Media Animasi Yang Dinilai Oleh Responden

No. Aspek Yang Dinilai Persentase

Kriteria %

1. Kesesuaian desain media dengan materi

pelajaran

87.5 Layak

2. Kejelasan gambar yang digunakan dalam

media animasi

85 Layak

3. Kemenarikan desain tampilan media animasi 85 Layak

4. Kemenarikan gambar dan efek animasi dalam

media animasi

85 Layak

5. Kejelasan suara dalam media animasi 75 Cukup Layak

6. Kemudahan pengoperasian media animasi 100 Layak

7. Kemudahan memahami materi pelajaran

dalam media animasi

87.5 Layak

8. Kesesuaian media dengan pencapaian tujuan

pembelajaran

100 Layak

9. Kejelasan isi materi pelajaran 100 Layak

38

10. Kemudahan pemahaman materi oleh

mahasiswa dengan menggunakan media

animasi

100 Layak

PERSENTASE (%) 90,83 Layak

Berdasarkan tabel 4.1. yang termasuk dalam kriteria layak (kriteria

kelayakan 80 % - 100 %) dari 10 aspek yang ada pada angket adalah sebagai

berikut : Aspek 1. Kesesuaian desain media dengan materi pelajaran; Aspek 2.

Kejelasan gambar yang digunakan dalam media animasi; Aspek 3. Kemenarikan

desain tampilan media animasi; Aspek 4. Kemenarikan gambar dan efek animasi

dalam media animasi; Aspek 6. Kemudahan pengoperasian media animasi; Aspek

7. Kemudahan memahami materi pelajaran dalam media animasi; Aspek 8.

Kesesuaian media dengan pencapaian tujuan pembelajaran; Aspek 9. Kejelasan isi

materi pelajaran; Aspek 10. Kemudahan pemahaman materi oleh mahasiswa

dengan menggunakan media animasi

Sementara untuk Aspek 5. Kejelasan suara dalam media animasi memiliki

kriteria kelayakan 60 % - 79 % yang termasuk dalam kriteria cukup layak.

Berdasarkan penilaian keseluruhan yang dinilai oleh responden uji media

animasi mencapai skor 90,83 %. Jika dicocokkan dengan tabel kriteria kelayakan

maka skor ini termasuk dalam kategori valid.

4.2 Hasil Penelitian Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yaitu pada hari Kamis, 30

Mei 2013 dengan pertemuan 3 x 50 menit. Subjek penelitian adalah mahasiswa

D3 Teknik Sipil tahun pelajaran 2012/2013 yang mengikuti perkuliahan ilmu ukur

tanah dan praktik pada rombel 1 sebanyak 30 mahasiswa.

39

4.2.1 Keaktifan Mahasiswa

Tabel 4.2. Keaktifan Mahasiswa Siklus I

NO. Aspek Yang Diamati Skor

Persentase

(%) 1 2 3 4

1. Kehadiran mahasiswa yang mengikuti

perkuliahan

√ 75

2. Aktivitas mahasiswa dalam bertanya

kepada dosen

√ 50

3. Kemampuan mahasiswa

mengemukakan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari

dosen/teman

√ 50

4. Sikap positif mahasiswa dalam

mengikuti perkuliahan (perhatian,

senang, motivasi)

√ 75

Persentase Keseluruhan (%) 62,50

Keterangan :

4 = (Baik Sekali) 2 = (Cukup)

3 = (Baik) 1 = (Kurang)

Proses kegiatan belajar mengajar dikelas pada siklus I terlihat hanya

beberapa mahasiswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran media animasi

serta partisipasi mahasiswa dalam memperhatikan penjelasan materi masih

rendah, terlihat dari data yang di dapat yaitu kehidaran mahasiswa yang belum

100% karena ada 1 mahasiswa yang tidak hadir dalam perkuliahan, 2 mahasiswa

yang mengajukan pertanyaan kepada dosen, 2 mahasiswa yang dapat menjawab

pertanyaan dari dosen atau mengemukakan pendapatnya, serta sikap positif

mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan yang hanya sebesar 75% dari jumlah

40

mahasiswa yang hadir. Dari data yang di dapat setelah di persentasekan menjadi

62,5% mahasiswa yang aktif dalam mengikuti jalannya perkuliahan.

4.2.2 Evaluasi Siklus I

Nilai rata-rata kognitif mahasiswa sebesar 49,64. Dan nilai rata-rata kelas

dari nilai kognitif sebesar 49,64 sedangkan presentase ketuntasan belajar pada

Siklus I sebesar 40%.

Tabel 4.3. Penelitian Siklus I

No Aspek Yang Diteliti Siklus I Indikator

Keberhasilan Keterangan

1. Kognitif Mahasiswa 49,64 ≥ 50 Belum Tercapai

2. Keaktifan Mahasiswa 62,50% 80% Belum Tercapai

3. Tuntas Belajar ( ≥ 50 )

Rata-rata Kelas ( ≥ 50 )

40%

44,33

100 %

≥ 50

Belum Tercapai

Belum Tercapai

Dari Tabel 4.3 dapat diketahui indikator 1 sampai 4 keberhasilan belum

tercapai pada siklus I.

4.3 Hasil Penelitian Siklus II

Siklus II dilaksanakan setelah mengetahui hasil refleksi pada siklus I. Dari

refleksi yang dilakukan pada siklus I diketahui bahwa keaktifan mahasiswa waktu

pembelajaran belum baik sehingga ketuntasan belajar mahasiswa juga belum

dapat tercapai 100%, sehingga perlu melaksanakan siklus II. Siklus II

dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Juni 2013 dengan pertemuan 3 x 50 menit.

Subjek penelitian adalah mahasiswa D3 teknik sipil tahun pelajaran 2012/2013

yang mengikuti perkuliahan ilmu ukur tanah dan praktik pada rombel 1 sebanyak

30 mahasiswa.

41

4.3.1 Keaktifan Mahasiswa

Tabel 4.4. Keaktifan Mahasiswa Siklus II

NO. Aspek Yang Diamati Skor Persentase

(%) 1 2 3 4

1. Kehadiran mahasiswa yang

mengikuti perkuliahan

√ 100

2. Aktivitas mahasiswa dalam bertanya

kepada dosen

√ 100

3. Kemampuan mahasiswa

mengemukakan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari

dosen/teman

√ 100

4. Sikap positif mahasiswa dalam

mengikuti perkuliahan (perhatian,

senang, motivasi)

√ 100

Persentase Keseluruhan (%) 100

Keterangan :

4 = (Baik Sekali) 2 = (Cukup)

3 = (Baik) 1 = (Kurang)

Nilai rata-rata keaktifan mahasiswa sebesar 100% dan pembelajaran

berjalan dengan sangat efektif. Setiap mahasiswa sudah memperhatikan

pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dengan menggunakan media animasi.

Mahasiswa juga mulai aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berbobot

untuk didiskusikan dengan dosen serta teman mahasiswa lainnya.

4.3.2 Evaluasi Siklus II

42

Nilai rata-rata kognitif mahasiswa sebesar 71,83 dan nilai rata-rata kelas

dari nilai kognitif pada Siklus I sebesar 71,83 sedangkan presentase ketuntasan

belajar pada Siklus I sebesar 100%.

Tabel 4.5. Penelitian Siklus II

No Aspek Yang Diteliti Siklus II Indikator

Keberhasilan Keterangan

1. Kognitif Mahasiswa 71,83 ≥ 50 Sudah Tercapai

2. Keaktifan Mahasiswa 100% 80% Sudah Tercapai

3. Tuntas Belajar ( ≥ 50 )

Rata-rata Kelas ( ≥ 50 )

100%

71,83

100 %

≥ 50

Sudah Tercapai

Sudah Tercapai

Dari Tabel 4.5 diketahui bahwa indikator 1 sampai indikator 3 tercapai

pada Siklus II.

4.4 Hasil Penelitian Keseluruahan Siklus

4.4.1 Keaktifan Mahasiswa

Secara umum hasil penelitian untuk penilaian keaktifan mahasiswa dalam

pembelajaran materi pemetaan situasi dan detail dengan menggunakan media

animasi meningkat pada siklus II. Pada siklus I rata-rata keaktifan mahasiswa

sebesar 62,50% dalam kategori baik, kemudian pada siklus II meningkat sebesar

100% dalam kategori sangat baik. Data hasil keaktifan mahasiswa dapat dilihat

pada gambar 4.1

43

Gambar 4.1 Grafik Nilai Keaktifan Mahasiswa

Keterangan Grafik :

Siklus I : 62,50%

Siklus II : 100%

4.4.2 Ketuntasan Belajar

Hasil penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran cenderung

meningkat. Pada siklus I hasil penelitian nilai rata-rata kelas sebesar 49,64

kemudian pada siklus II nilai rata-rata kelas sebesar 72,75. Sementara pada siklus

I prosentase ketuntasan belajar sebesar 40% dan pada siklus II prosentase

ketuntasan belajar meningkat sebesar 100%. Data hasil peningkatan rata-rata kelas

dapat dilihat pada gambar 4.2 dan prosentase peningkatan ketuntasan belajar dapat

dilihat pada gambar 4.3.

SIKLUS I

SIKLUS II

44

Gambar 4.2 Nilai Rata-Rata Kelas

Keterangan :

Siklus I : 44,33

Siklus II : 71,83

Gambar 4.3 Persentase Ketuntasan Belajar

Keterangan :

Siklus I : 40%

Siklus II : 100 %

SIKLUS I

SIKLUS II

SIKLUS I

SIKLUS II

45

4.5 Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan atas hasil pengamatan dan

dilanjutkan tindakan refleksi pada setiap siklus. Berdasarkan hasil penelitian dan

analisis data pada tiap siklus dapat diketahui nilai rata-rata kelas serta peningkatan

hasil belajar pada setiap siklus dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 4.6. Peningkatan Hasil Belajar

No. Tahap

Nilai

Kognitif Rata-Rata

Kelas Afektif

1. Siklus I 57,44 44,33 62,50%

2. Siklus II 71,83 71,83 100%

Pada tabel 4.6 menunjukan bahwa pada siklus I nilai rata-rata kognitif

sebesar 49,64. Nilai tersebut masih sangat rendah dan belum memenuhi indikator

keberhasilan sebesar 70,00. Dan pada siklus I dapat dikatakan pembelajaran

menggunakan media animasi belum berhasil dengan demikian perlu dilakukan

siklus berikutnya. Sebelum melaksanakan siklus II perlu adanya tahap refleksi

terlebih dahulu, pada tahap refleksi perlu melakukan pengkoreksian dari hasil

yang telah dilaksanakan pada siklus I. Dimana hal-hal yang perlu diperbaiki untuk

dapat melanjutkan siklus berikutnya antara lain : memperbaiki media animasi

yang digunakan dalam penyampaian materi penggambaran kontur, serta

memperbaiki cara penyampaian materi oleh dosen kepada mahasiswa dan

memberikan penjelasan tentang materi yang pada siklus I materi tersebut tidak

dijelaskan oleh dosen.

46

Keaktifan mahasiswa mengikuti pembelajaran pada siklus I dalam proses

belajar mengajar ada beberapa aspek yang perlu diamati yaitu (1) kehadiran

mahasiswa yang mengikuti perkuliahan, (2) aktifitas mahasiswa dalam bertanya

kepada dosen, (3) kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari dosen/teman, (4) sikap positif mahasiswa dalam

mengikuti perkuliahan.

Tingkat keaktifan mahasiswa pada siklus I masih tergolong sangat kurang,

dengan kehadiran mahasiswa yang mengikuti perkuliahan sebesar 75%, aktifitas

mahasiswa dalam bertanya kepada dosen sebesar 50%, kemampuan mahasiswa

mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan dari dosen/teman sebesar

50%, dan sikap positif mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan (perhatian,

senang, motivasi) sebesar 75%, dengan akumulasi persentase sebesar 62,50%.

Jadi dapat disimpulkan pada siklus I pembelajaran menggunakan media

animasi pada materi pemetaan situasi dan detail masih belum dapat memenuhi

indikator kebehasilan yang telah ditentukan dengan nilai rata-rata kelas sebesar

44,33 dan nilai ketuntasan belajar sebesar 40%. Sementara persentase keaktifan

mahasiswa sebesar 62,50%. Sehingga perlu dilakukan perkembangan dengan

melakukan pembelajaran siklus II.

Pada tabel 4.6 menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan media

animasi pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 71,83 hasil ini sudah

memenuhi kriteria ketuntasan minimum sebesar 70,00 dan tergolong baik. Hal ini

dikarenakan mahasiswa sudah mulai tertarik dan memahami materi dengan

menggunakan media animasi.

47

Mahasiswa sudah dapat menjawab soal yang diberikan dengan tepat dan

mahasiswa.

Keaktifan mahasiswa mengikuti pembelajaran pada siklus II dalam proses

belajar mengajar ada beberapa aspek yang diamati yaitu (1) kehadiran mahasiswa

yang mengikuti perkuliahan, (2) aktifitas mahasiswa dalam bertanya kepada

dosen, (3) kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat atau menjawab

pertanyaan dari dosen/teman, (4) sikap positif mahasiswa dalam mengikuti

perkuliahan.

Tingkat keaktifan mahasiswa pada siklus II dapat dibandingkan dengan

keaktifan mahasiswa pada siklus I mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Dimana kehadiran mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan persentase

sebesar 100%, aktifitas mahasiswa dalam bertanya kepada dosen dengan

persentase sebesar 100%, kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat atau

menajwab pertanyaan dari dosen/teman dengan persentase sebesar 100%, dan

sikap positif mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan (perhatian, senang,

motivasi) dengan persentase sebesar 100%. Peningkatan keaktifan mahasiswa ini

sangat mempengaruhi tingkat belajar mahasiswa di kelas. Karena keaktifan

mahasiswa yang satu akan mempengaruhi keaktifan mahasiswa lainnya.

Dari hasil keseluruhan penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa ada

peningkatan hasil belajar setelah adanya refleksi pada siklus I dan ada perbaikan

pada media animasi serta adanya penjelasan materi dari dosen yang mengajar.

48

Gambar 4.4 Peningkatan Hasil Belajar Setiap Siklus

Keterangan :

Siklus I Siklus II

Nilai Kognitif : 49,64 Nilai Kognitif : 71,83

Nilai Rata-Rata Kelas : 44,33 Nilai Rata-Rata Kelas : 71,83

Keaktifan Mahasiswa : 62,50 % Keaktifan Mahasiswa : 100%

Dari diagram diatas rata-rata pembelajaran dengan menggunakan media

animasi meningkat dari siklus ke siklus berikutnya. Hal ini membuktikan dengan

menggunakan media animasi dapat meningkatan hasil belajar mahasiswa dalam

mata kuliah Ilmu Ukur Tanah dan Praktik khususnya pada materi penggambaran

kontur.

Berdasarkan analisis pembahasan diatas maka dapat dijelaskan bahwa

pembelajaran menggunakan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar

Kognitif Rata-Rata Kelas

Keaktifan Mahasiswa

49

siswa dari segi kognitif dan keaktifan mahasiswa yang secara tidak langsung akan

mengakibatkan peningkatan pada prestasi belajar mahasiswa.

50

50

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan pembelajaran dengan

menggunakan media animasi yang telah dilaksanakan di rombel 1 mahasiswa D3

Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang pada mata kuliah Ilmu Ukur Tanah dan

Praktik materi Penggambaran Kontur adalah materi penggambaran kontur dengan

pembelajaran menggunakan media animasi dapat memperbaiki dan meningkatkan

proses belajar mahasiswa. Dengan rincian nilai rata-rata kelas pada siklus I

sebesar 44,33, persentase ketuntasan belajar sebesar 40% dan keaktifan

mahasiswa dalam pembelajaran sebesar 62,50%. Pada siklus I semua kriteria

penilaian belum mencapai indikator keberhasilan dengan demikian dilakukan

pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi

71,83 dengan persentase ketuntasan belajar 100% dan keaktifan mahasiswa dalam

pembelajaran meningkat menjadi 100%.

51

5.2 Saran

Saran dari hasil pengamatan pengamatan selama melaksanakan penelitian

tindakan kelas pada mahasiswa D3 Teknik Sipil yang mengikuti kuliah Ilmu Ukur

Tanah dan Praktik rombel 1 adalah:

1) Dari hasil penelitian penggunaan media animasi pada materi penggambaran

kontur dimungkinkan diadakan penelitian menggunakan media animasi pada

materi-materi ilmu ukur tanah lainnya. Dan dimungkinkan untuk terus

mengembangkan pembuatan medianya.

2) Pembelajaran dengan media animasi dapat dilaksanakan oleh dosen karena

dengan menggunakan media pembelajaran tersebut dapat menarik perhatian

mahasiswa serta dapat membantu mahasiswa dalam mengiterpretasikan arti

materi pembelajaran di kelas dengan praktik menggambar di lapangan.

52

DAFTAR PUSTAKA

Mudjiono. 2006. Belajar di Perguruan Tinggi. Bandung. Bimaraya.

Arikunto,Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Suheri , Agus. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran, Jurnal Media Teknologi,

Vol. 2, No. 1. Cianjur: Universitas Suryakencana.

Utami, Dini. 2007. Animasi Dalam Pembelajaran. Yogyakarta: UNY.

Alami, Fikri. 2005. Pembuatan Media Pembelajaran Dengan Macromedia Flash

MX 2004. Lampung: Universitas Lampung.

Mulyasa, E. 2009.Praktik Penelitian Tindakan Kelas.Bandung:PT Remaja

Rosdakarya.

Rachmat. 2005. Animasi sebagai Media Informasi. Bandung. Multikom.

53

54

55

56

57

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PERTEMUAN KE – 9 s.d. 16

Fakultas : TEKNIK

Jurusan : TEKNIK SIPIL

Matakuliah : UKUR TANAH DAN PRAKTEK

Kode Matakuliah : E1014205

SKS : 2 (dua)

STANDAR KOMPETENSI

Membuat peta situasi dan detail

KOMPETENSI DASAR

Mengukur beda tinggi

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Mengukur poligon terbuka dengan benar

2. Mengukur poligon tertutup dengan benar

3. Mengukur situsasi dan detail dengan benar

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Membimbing pengumpulan data Pengukuran poligon terbuka

2. Membimbing pengolahan dan penyajian data pengukuran poligon terbuka

3. Membimbing pengumpulan data Pengukuran poligon tertutup

4. Membimbing pengolahan dan penyajian data pengukuran poligon tertutup

5. Membimbing pengumpulan data pengukuran situasi dan detail

6. Membimbing pengolahan dan penyajian data pengukuran pengukuran situasi dan detail

7. Membimbing penggambaran peta situasi dan garis kontur

8. Membimbing penyusunan laporan

MATERI POKOK

1. Pengukuran poligon terbuka

2. Mengolah dan menyajikan data pengukuran poligon terbuka

3. Pengukuran poligon tertutup

4. Mengolah dan menyajikan data pengukuran poligon tertutup

5. Pengukuran situasi dan detail

6. Mengolah dan menyajikan data pengukuran situasi dan detail

7. Menggambar peta situasi dan garis kontur

8. Menyusun laporan

METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah.

58

2. Tanya jawab

3. Metode tutorial teman sejawat

4. praktikum

5. Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pertemuan ke 9

a. Kegiatan Awal (20 menit)

1) Kegiatan Appersepsi, Dosen memotivasi mahasiswa tentang pentingnya pemahaman materi

pengukuran situasi dan detail dengan memberikan contoh penerapannya di lapangan

2) Dosen menyampaikan tujuan, pembelajaran, penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang

akan dipelajari, guna mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar

3) Dosen menyampaikan cakupan materi pembelajaran dan uraian kegiatan.

4) Dosen menginformasikan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (170 menit)

Dosen menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengarahan serta memfasilitasi

mahasiswa dalam menemukan konsep pengukuran poligon terbuka dengan materi :

1) Pengumpulan data pengukuran poligon terbuka

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Dengan menggunakan bahasa sendiri, mahasiswa diberi kesempatan untuk membuat

simpulan, Dosen mengantarkannya dengan beberapa pertanyaan

2) Dosen membimbing siswa melakukan refleksi.

3) Guru memberikan Tugas, untuk pemantapan materi sebagai evaluasi

4) Guru menyampaikan rencana belajar pada pertemuan berikutnya.

2. Pertemuan ke 10

a. Kegiatan Awal (20 menit)

1) Kegiatan Appersepsi, Dosen memotivasi mahasiswa tentang pentingnya pemahaman materi

pengukuran poligon terbuka dengan memberikan contoh penerapannya di lapangan

2) Dosen menyampaikan tujuan, pembelajaran, penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang

akan dipelajari, guna mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar

3) Dosen menyampaikan cakupan materi pembelajaran dan uraian kegiatan.

4) Dosen menginformasikan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (170 menit)

Dosen menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengarahan serta memfasilitasi

mahasiswa dalam menemukan konsep pengukuran beda tinggi dengan materi :

1) Pengolahan dan penyajian data pengukuran poligon terbuka

59

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Dengan menggunakan bahasa sendiri, mahasiswa diberi kesempatan untuk membuat

simpulan, Dosen mengantarkannya dengan beberapa pertanyaan

2) Dosen membimbing siswa melakukan refleksi.

3) Guru memberikan Tugas, untuk pemantapan materi sebagai evaluasi

4) Guru menyampaikan rencana belajar pada pertemuan berikutnya.

3. Pertemuan ke 11

a. Kegiatan Awal (20 menit)

1) Kegiatan Appersepsi, Dosen memotivasi mahasiswa tentang pentingnya pemahaman materi

pengukuran poligon tertutup dengan memberikan contoh penerapannya di lapangan

2) Dosen menyampaikan tujuan, pembelajaran, penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang

akan dipelajari, guna mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar

3) Dosen menyampaikan cakupan materi pembelajaran dan uraian kegiatan.

4) Dosen menginformasikan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (70 menit)

Dosen menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengarahan serta memfasilitasi

mahasiswa dalam menemukan konsep pengukuran beda tinggi dengan materi :

1) Pengumpulan data pengukuran poligon tertutup

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Dengan menggunakan bahasa sendiri, mahasiswa diberi kesempatan untuk membuat

simpulan, Dosen mengantarkannya dengan beberapa pertanyaan

2) Dosen membimbing siswa melakukan refleksi.

3) Guru memberikan Tugas, untuk pemantapan materi sebagai evaluasi

4) Guru menyampaikan rencana belajar pada pertemuan berikutnya.

4. Pertemuan ke 12

a. Kegiatan Awal (20 menit)

1) Kegiatan Appersepsi, Dosen memotivasi mahasiswa tentang pentingnya pemahaman materi

pengukuran poligon tertutup dengan memberikan contoh penerapannya di lapangan

2) Dosen menyampaikan tujuan, pembelajaran, penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang

akan dipelajari, guna mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar

3) Dosen menyampaikan cakupan materi pembelajaran dan uraian kegiatan.

4) Dosen menginformasikan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (170 menit)

Dosen menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengarahan serta memfasilitasi

mahasiswa dalam menemukan konsep pengukuran poligon tertutup dengan materi :

1) Pengolahan dan penyajian data pengukuran poligon tertutup

60

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Dengan menggunakan bahasa sendiri, mahasiswa diberi kesempatan untuk membuat

simpulan, Dosen mengantarkannya dengan beberapa pertanyaan

2) Dosen membimbing siswa melakukan refleksi.

3) Guru memberikan Tugas, untuk pemantapan materi sebagai evaluasi

4) Guru menyampaikan rencana belajar pada pertemuan berikutnya.

5. Pertemuan ke 13

a. Kegiatan Awal (20 menit)

1) Kegiatan Appersepsi, Dosen memotivasi mahasiswa tentang pentingnya pemahaman materi

pengukuran situasi dan detail dengan memberikan contoh penerapannya di lapangan

2) Dosen menyampaikan tujuan, pembelajaran, penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang

akan dipelajari, guna mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar

3) Dosen menyampaikan cakupan materi pembelajaran dan uraian kegiatan.

4) Dosen menginformasikan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (170 menit)

Dosen menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengarahan serta memfasilitasi

mahasiswa dalam menemukan konsep pengukuran situasi dan detail dengan materi :

1) Pengumpulan data pengukuran situasi dan detail

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Dengan menggunakan bahasa sendiri, mahasiswa diberi kesempatan untuk membuat

simpulan, Dosen mengantarkannya dengan beberapa pertanyaan

2) Dosen membimbing siswa melakukan refleksi.

3) Guru memberikan Tugas, untuk pemantapan materi sebagai evaluasi

4) Guru menyampaikan rencana belajar pada pertemuan berikutnya.

6. Pertemuan ke 14

a. Kegiatan Awal (20 menit)

1) Kegiatan Appersepsi, Dosen memotivasi mahasiswa tentang pentingnya pemahaman materi

pengukuran situasi dan detail dengan memberikan contoh penerapannya di lapangan

2) Dosen menyampaikan tujuan, pembelajaran, penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang

akan dipelajari, guna mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar

3) Dosen menyampaikan cakupan materi pembelajaran dan uraian kegiatan.

4) Dosen menginformasikan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (170 menit)

Dosen menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengarahan serta memfasilitasi

mahasiswa dalam menemukan konsep pengukuran situasi dan detail dengan materi :

2) Pengolahan dan penyusunan data pengukuran situasi dan detail

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

61

1) Dengan menggunakan bahasa sendiri, mahasiswa diberi kesempatan untuk membuat

simpulan, Dosen mengantarkannya dengan beberapa pertanyaan

2) Dosen membimbing siswa melakukan refleksi.

3) Guru memberikan Tugas, untuk pemantapan materi sebagai evaluasi

4) Guru menyampaikan rencana belajar pada pertemuan berikutnya.

7. Pertemuan ke 15

a. Kegiatan Awal (20 menit)

1) Kegiatan Appersepsi, Dosen memotivasi mahasiswa tentang pentingnya pemahaman materi

menggambar peta situasi dan garis kontur dengan memberikan contoh penerapannya di

lapangan

2) Dosen menyampaikan tujuan, pembelajaran, penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang

akan dipelajari, guna mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar

3) Dosen menyampaikan cakupan materi pembelajaran dan uraian kegiatan.

4) Dosen menginformasikan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (170 menit)

Dosen menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengarahan serta memfasilitasi

mahasiswa dalam menemukan konsep menggambar peta situasi dan garis kontur dengan materi :

1) Menggambar peta situasi lengkap dengan garis kontur

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Dengan menggunakan bahasa sendiri, mahasiswa diberi kesempatan untuk membuat

simpulan, Dosen mengantarkannya dengan beberapa pertanyaan

2) Dosen membimbing siswa melakukan refleksi.

3) Guru memberikan Tugas, untuk pemantapan materi sebagai evaluasi

4) Guru menyampaikan rencana belajar pada pertemuan berikutnya.

8. Pertemuan ke 16

a. Kegiatan Awal (20 menit)

1) Kegiatan Appersepsi, Dosen memotivasi mahasiswa tentang pentingnya pemahaman materi

pemetaan situasi dan detail dengan memberikan contoh penerapannya di lapangan

2) Dosen menyampaikan tujuan, pembelajaran, penjelasan topik dan manfaat kompetensi yang

akan dipelajari, guna mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar

3) Dosen menyampaikan cakupan materi pembelajaran dan uraian kegiatan.

4) Dosen menginformasikan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (170 menit)

Dosen menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengarahan serta memfasilitasi

mahasiswa dalam menemukan konsep pemetaan situasi dan detail dengan materi :

1) Penyusunan laporan praktikum pemetaan situasi dan detail

62

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Dengan menggunakan bahasa sendiri, mahasiswa diberi kesempatan untuk membuat

simpulan, Dosen mengantarkannya dengan beberapa pertanyaan

2) Dosen membimbing siswa melakukan refleksi.

3) Guru memberikan Tugas, untuk pemantapan materi sebagai evaluasi

4) Guru menyampaikan rencana belajar pada pertemuan berikutnya.

ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Alat : -

Sumber :

1. Basuki, Slamet, Ilmu Ukur Tanah, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2006

2. Frick, Heinz, Alat–alat Ukur Tanah, Kanisius, Yogyakarta, 1982

3. Purwaatmaja, Iskandar Muda, Teknik Survei dan Pemetaan, Jilid I, II, dan III, Departemen

Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008.

4. Rais, Jacub, Ilmu Ukur Tanah, Jilid I dan II, Cipta Sari, Semarang, 1978

5. Safrel, Ispen, Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah, Jurusan teknik Sipil FT UNNES,

Semarang, 2003

6. Sosrodarsono, Suyono, Teknik Pengukuran dan Pemetaan, Pradnya Paramita, Jakarta, 1981

7. Wongsotjitro, Sutomo, Ilmu Ukur Tanah, Kanisius, Yogyakarta, 1991

PENILAIAN

Kinerja selama praktikum dan laporan hasil praktikum.

Dosen Pengampu,

Ir. ISPEN SAFREL, M.Si.

NIP. 195704111988031001

63

DAFTAR MAHASISWA

D3 TEKNIK SIPIL

Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah dan Praktik

Rombel : 001

NO NIM NAMA

1 5111312001 BAGUS LEGOWO

2 5111312002 DANI ADITYA

3 5111312003 ADE TIAS ISTIQOMAH

4 5111312005 MOH. RAMA ROSYD

5 5111312006 AFIF ALAMSYAH

6 5111312008 ARIF MAHARDIANTO

7 5111312009 ISYA DWI NUR ILMAN

8 5111312010 ACHMAD PUJI RATNO

9 5111312011 EVE FINESA RATU

10 5111312012 WIWID STIYADI NUGROHO

11 5111312013 NISA AGUSTIN SUPRIYANTI

12 5111312014 GERY YUDHI ALFIAN

13 5111312015 RUSAELLY YULIDYANINGTYAS

14 5111312016 RIZAL AGUNG PRABOWO

15 5111312017 EVE FINESA RATU

16 5111312018 AFRIZAL ADI NUGRAHA

17 5111312019 M. FATKHURROZAQ

18 5111312020 ROISSATUL KHIKMA

19 5111312021 ARIF RAHMAN

20 5111312022 KHANSA' GHANIM AL GABRIL

21 5111312023 HANDRI DWI SAPUTRA

22 5111312025 SUDARMANTO

23 5111312026 M. ZUHDA BASTHOMI

24 5111312027 KIKI TRI KRISWANTO

25 5111312028 JAMRUT BRANADA U.S

26 5111312029 RAMADHANA SANGYANG ADY

27 5111312030 ANJASMORO ASRI P

28 5111312031 PREMATRI MEI ASTUTI

29 5111312032 EMMI NOVIYANTI

30 5111312033 APRILIAWAN GANDHY WICAKSANA

64

KISI – KISI INSTRUMEN UJI MEDIA ANIMASI

No. Aspek Yang Dinilai Kriteria

4 3 2 1

1. Kesesuaian desain media dengan materi pelajaran

2. Kejelasan gambar yang digunakan dalam media

animasi

3. Kemenarikan desain tampilan media animasi

4. Kemenarikan gambar dan efek animasi dalam media

animasi

5. Kejelasan suara dalam media animasi

6. Kemudahan pengoperasian media animasi

7. Kemudahan memahami materi pelajaran dalam media

animasi

8. Kesesuaian media dengan pencapaian tujuan

pembelajaran

9. Kejelasan isi materi pelajaran

10. Kemudahan pemahaman materi oleh mahasiswa

dengan menggunakan media animasi

Keterangan :

4 = (Layak) 2 = (Kurang Layak)

3 = (Cukup Layak) 1 = (Tidak Layak)

Tabel Kriteria Tingkat Kelayakan (Arikunto, 2006)

Kategori Persentase Kualifikasi Ekuivalen

A 80% - 100% Valid Layak

B 60% - 79% Cukup Valid Cukup Layak

C 50% - 59% Kurang Valid Kurang Layak

D 0% - 49% Tidak Valid Tidak Layak

Keterangan tabel kriteria tingkat kelayakan :

e. Apabila media yang divalidasi tersebut mencapai persentase 80 % - 100 %,

maka media tersebut tergolong kualifikasi valid.

f. Apabila media yang divalidasi tersebut mencapai tingkat persentase 60 % -

79 %, maka media tersebut tergolong kualifiksi cukup valid.

g. Apabila media yang divalidasi tersebut mencapai tingkat persentase 50 % -

59 %, maka media tersebut tergolong kualifiksi kurang valid.

Apabila media yang divalidasi tersebut mencapai tingkat persentase 0 % - 49 %,

maka media tersebut tergolong kualifiksi tidak valid.

65

KISI – KISI INSTRUMEN SOAL

Materi : Penggambaran Kontur

Prodi : D3 Teknik Sipil

No Materi No. Soal

Jenjang

C1 C2 C3 C4

1. Pengertian garis kontur 1 √

2. Tujuan pembuatan garis

kontur

2 √

3. Syarat-syarat garis

kontur

3 √

4. Interval Kontur dan

Indeks Kontur

4 √

5. Bentuk muka tanah 5 √

6. Pemahaman Interpolasi 6 √

7. Menginterpolasi gari

kontur

7 √

8. Menggambar Kontur 8 √

Keterangan :

C1 : Pemahaman

C2 : Pengetahuan

C3 : Analisis

C4 : Aplikasi

Jurusan / Prodi : Teknik Sipil / Teknik Sipil D3 Fakultas : Teknik

1. Apa yang dimaksud dengan garis kontur ? (Nilai 10)

2. Apa tujuan pembuatan garis kontur ? (Nilai 10)

3. Sebutkan syarat-syarat garis kontur? (Nilai 10)

4. Apa yang dimaksud dengan Interval kontur dan Indeks kontur? (Nilai 10)

5. Sebutkan bentuk muka tanah dengan interval konturnya ? (Nilai 10)

6. Apa yang dimaksud dengan interpolasi garis kontur? (Nilai 15)

7. Jelaskan bagaimana cara menginterpolasi garis kontur ? (Nilai 15)

Jawaban :

2

67

11

13

12

11

13

14

12

15

13

11

13

15

13

12

14

16

22

20

16

12

15

17

20

18

15

25

32

28

21

15

17

16

22

31

36

39

40

33

27

20

18

18

20

37

41

43

40

40

30

22

26

25

25

37

38

30

32

42

34

26

31

31

31

27

24

26

27

40

39

27

25

19

18

15

19

25

30

41

39

28

17

17

17

18

21

29

33

41

38

27

14

15

17

20

30

35

36

43

35

26

13

17

20

32

40

41

43

40

31

22

12

15

25

36

42

42

40

33

25

18

12

16

24

35

38

35

28

26

18

15

11

14

20

26

30

27

21

19

16

14

11

13

15

19

21

20

17

14

13

11

Tugas : 1. Asumsikan angka-angka di atas merupakan data poin (titik detail) persis di tengah-

tengah angka 2. Beri tanda semua data poin (titik detail) dengan nilai yang sama menggunakan pencil 3. Hubungkan titik-titik dengan nilai yang sama dengan rangkaian garis halus

---INTERVAL 10 Meter--- (Nilai 20)

68

KRITERIA PENILAIAN SOAL

JAWABAN

1. Garis kontur adalah :

Garis khayal dilapangan yang menghubungkan titik dengan ketinggian yang sama

atau garis kontur adalah garis kontinyu diatas peta yang memperlihatkan titik-titik

diatas peta dengan ketinggian yang sama (Nilai 10)

2. Tujuan pembuatan garis kontur di atas peta adalah :

Untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan tanah. (Nilai 10)

3. Sifat – sifat garis kontur :

a. Berbentuk kurva tertutup, tidak bercabang dan tidak berpotongan.

b. Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai, menjorok ke arah jalan menurun

jika melewati permukaan jalan dan tidak tergambar jika melewati bangunan.

c. Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal, garis

kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai dan satu garis

kontur mewakili satu ketinggian tertentu..

d. Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika

datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala peta

,jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan dengan nilai

skala peta dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah 1/200 dikalikan

dengan nilai skala peta.

69

e. Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3 garis

kontur, pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada daerah

bergunung setiap selisih 5 garis kontur.

f. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan punggungan

gunung. Dan rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" menandakan

suatu lembah/jurang. (Nilai 10)

4. Interval kontur adalah :

Jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan dan merupakan jarak antara dua

bidang mendatar yang berdekatan.

Indeks garis kontur adalah :

Pemberian teks nilai kontur setiap interval kontur tertentu.

Datar : berselisih setiap 3 garis kontur

Bukit : berselisih setiap 4 garis kontur

Gunung : berselisih setiap 5 garis kontur (Nilai 10)

5.

6. Interpolasi garis kontur adalah :

70

Penarikan titik-titik dengan ketinggian yang sama. Bila titik-titik detail yang

diperoleh belum mewujudkan titik-titik dengan ketinggian yang sama, posisi titik

dengan ketinggian tertentu dicari, berada diantara 2 titik tinggi tersebut dan

diperoleh dengan prinsip perhitungan 2 buah segitiga sebangun. (Nilai 15)

7. Data yang harus dimiliki untuk melakukan interpolasi garis kontur adalah jarak

antara 2 titik tinggi di atas peta, tinggi definitif kedua titik tinggi dan titik garis kontur

yang akan ditarik. Hasil perhitungan interpolasi ini adalah posisi titik garis kontur

yang melewati garis hubung antara 2 titik tinggi. Posisi ini berupa jarak garis kontur

terhadap posisi titik pertama atau kedua. Titik hasil interpolasi tersebut kemudian

kita hubungkan untuk membentuk garis kontur yang kita inginkan. (Nilai 15)

71

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ir. ISPEN SAFREL, M.Si

NIP : 195704111988031001

Pangkat/Golongan : IV/b – Pembina Tk. I

Jabatan Akademik : Lektor Kepala

Sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah dan Praktik

Dengan ini menyatakan sudah memvalidasi instrumen penelitian dari mahasiswa di bawah

ini:

Nama : REZA PRASETYA PAHLEVI

NIM : 5101408015

Jurusan/Prodi : Teknik Sipil/Pendidikan Teknik Bangunan

Topik Skripsi : Pemanfaatan Media Pembelajaran Animasi Pada Materi

Penggambaran Kontur Mahasiswa D3 Teknik Sipil

Semester Genap Tahun 2013 Universitas Negeri Semarang

Semarang, 28 Mei 2013

Ir. ISPEN SAFREL, M.Si

NIP. 195704111988031001

Lampiran 6

72

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN AKTIFITAS MAHASISWA

SIKLUS I

Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah Dan Praktik

Rombel : 01

Tanggal : 30 Mei 2013

NO. Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3 4

1. Kehadiran mahasiswa yang mengikuti perkuliahan √

2. Aktivitas mahasiswa dalam bertanya kepada dosen √

3. Kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat

atau menjawab pertanyaan dari dosen/teman

4. Sikap positif mahasiswa dalam mengikuti

perkuliahan (perhatian, senang, motivasi)

Keterangan :

4 = (Baik Sekali)

3 = (Baik)

2 = (Cukup)

1 = (Kurang)

Lampiran 6

73

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN AKTIVITAS MAHASISWA

SIKLUS II

Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah Dan Praktik

Rombel : 01

Tanggal : 13 Juni 2013

NO. Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3 4

1. Kehadiran mahasiswa yang mengikuti perkuliahan √

2. Aktivitas mahasiswa dalam bertanya kepada dosen √

3. Kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat

atau menjawab pertanyaan dari dosen/teman

4. Sikap positif mahasiswa dalam mengikuti

perkuliahan (perhatian, senang, motivasi)

Keterangan :

4 = (Baik Sekali)

3 = (Baik)

2 = (Cukup)

1 = (Kurang)

Lampiran 6

74

KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS MAHASISWA

1. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan

Skor Kriteria

4 = (Baik Sekali) Mahasiswa hadir semua dalam mengikuti

perkuliahan

3 = (Baik) Mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan

mengikuti perkuliahan 1 – 2 mahasiswa

2 = (Cukup) Mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan 3 – 4

mahasiswa

1 = (Kurang) Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan 5 – 6

mahasiswa

2. Aktivitas mahasiswa dalam bertanya kepada dosen

Skor Kriteria

4 = (Baik Sekali) Mahasiswa yang bertanya > 5 mahasiswa

3 = (Baik) Mahasiswa yang bertanya 4 – 5 mahasiswa

2 = (Cukup) Mahasiswa yang bertanya 2 – 3 mahasiswa

1 = (Kurang) Mahasiswa yang bertanya 1 mahasiswa

3. Kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat atau menjawab

pertanyaan dari dosen/teman

Skor Kriteria

4 = (Baik Sekali) Mahasiswa mengemukakan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari dosen/teman> 5

mahasiswa

3 = (Baik) Mahasiswa mengemukakan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari dosen/teman 4 – 5

mahasiswa

2 = (Cukup) Mahasiswa mengemukakan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari dosen/teman 2 – 3

mahasiswa

1 = (Kurang) Mahasiswa mengemukakan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari dosen/teman 1

mahasiswa

4. Sikap positif mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan (perhatian, senang,

motivasi)

Skor Kriteria

Lampiran 6

75

4 = (Baik Sekali) Seluruh mahasiswa menunjukkan sikap positif

dalam mengikuti perkuliahan (perhatian, senang,

motivasi)

3 = (Baik) Mahasiswa yang menunjukkan sikap positif

(perhatian, senang, motivasi) dalam mengikuti

perkuliahan 75% dari jumlah mahasiswa yang hadir

dalam perkuliahan

2 = (Cukup) Mahasiswa yang menunjukkan sikap positif

(perhatian, senang, motivasi) dalam mengikuti

perkuliahan 50% dari jumlah mahasiswa yang hadir

dalam perkuliahan

1 = (Kurang) Mahasiswa yang menunjukkan sikap positif

(perhatian, senang, motivasi) dalam mengikuti

perkuliahan 25% dari jumlah mahasiswa yang hadir

dalam perkuliahan

(Arikunto, 2006)

Lampiran 7

76

ANALISIS DAN DAFTAR NILAI TEST KOGNITIF MAHASISWA

D3 TEKNIK SIPIL UNNES

Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah

Rombel : 001

NO NIM NAMA N1 Keterangan N2 Keterangan

1 5111312001 BAGUS LEGOWO 60 Baik 80 sangat baik

2 5111312002 DANI ADITYA 50 Kurang 80 sangat baik

3 5111312003 ADE TIAS ISTIQOMAH 45 Cukup 70 baik

4 5111312005 MOH. RAMA ROSYD 45 Cukup 70 baik

5 5111312006 AFIF ALAMSYAH 60 Baik 70 baik

6 5111312008 ARIF MAHARDIANTO 35 Cukup 75 baik

7 5111312009 ISYA DWI NUR ILMAN 45 Cukup 70 baik

8 5111312010 ACHMAD PUJI RATNO 55 Cukup 70 baik

9 5111312011 EVE FINESA RATU 50 Cukup 75 baik

10 5111312012 WIWID STIYADI NUGROHO 35 Baik 70 baik

11 5111312013 NISA AGUSTIN SUPRIYANTI 65 Cukup 70 baik

12 5111312014 GERY YUDHI ALFIAN 35 Cukup 72 baik

13 5111312015 RUSAELLY YULIDYANINGTYAS 45 Cukup 70 baik

14 5111312016 RIZAL AGUNG PRABOWO 55 Cukup 70 baik

15 5111312017 EVE FINESA RATU

- 70 baik

16 5111312018 AFRIZAL ADI NUGRAHA 55 Cukup 70 baik

17 5111312019 M. FATKHURROZAQ 50 Kurang 70 baik

Lampiran 7

77

18 5111312020 ROISSATUL KHIKMA 65 Baik 80 sangat baik

19 5111312021 ARIF RAHMAN 40 Cukup 70 baik

20 5111312022 KHANSA' GHANIM AL GABRIL 55 Baik 90 sangat baik

21 5111312023 HANDRI DWI SAPUTRA 45 Cukup 75 baik

22 5111312025 SUDARMANTO 50 Cukup 70 baik

23 5111312026 M. ZUHDA BASTHOMI

- 75 baik

24 5111312027 KIKI TRI KRISWANTO 55 Kurang 75 baik

25 5111312028 JAMRUT BRANADA U.S 45 Cukup 70 baik

26 5111312029 RAMADHANA SANGYANG ADY 60 Baik 70 baik

27 5111312030 ANJASMORO ASRI P 65 Cukup 70 baik

28 5111312031 PREMATRI MEI ASTUTI 35 Cukup 70 baik

29 5111312032 EMMI NOVIYANTI 50 Cukup 70 baik

30 5111312033 APRILIAWAN GANDHY WICAKSANA 40 Kurang 80 sangat baik

Dari data tabel di atas di peroleh perhitungan :

Nilai tes subjektif siklus I

P =

= 49,64

Nilai rata-rata kelas siklus I :

X = %100

N

X

= 1330/30

= 44,33

Lampiran 7

78

Nilai tes subjektif siklus I

P =

= 71,83

Nilai rata-rata kelas siklus II :

X = %100

N

X

= 2155/30

= 71,83

79

Gambaran Media Animasi

Gambaran secara umum tampilan media animasi adalah sebagai berikut:

Tampilan media merupakan kombinasi warna oranye, kuning, dan hijau.

Ukuran tampilan maksimum 1920 x 1080 px

4 bagian utama dalam animasi:

1. Korp

Berisi gambar logo Unnes, serta nama matakuliah, nama jurusan, dan nama

fakultas.

2. Judul

Berisi judul materi sesuai dengan urutan bab yang ditampilkan

3. Kotak isi materi

Berisi animasi materi dan penjelasan

4. Papan tombol navigasi

80

Papan tombol navigasi ini memiliki fungsi untuk mengatur jalannya media saat

ditampilkan. Berisi tombol rewind, pause, play, stop, exit, fullscreen mode, dan

minimize. Papan tombol ini dapat muncul dan hilang secara otomatis jika kursos

diarahkan pada bagian atas atau bawah tampilan.

Gambaran Media Animasi menurut Bab Materi yang ditampilkan

JUDUL :

SELAMAT DATANG

Berisi Ucapan selamat datang bagi pengguna

media dengan kalimat berbunyi “MEDIA

ANIMASI PENGGAMBARAN KONTUR MATA

KULIAH ILMU UKUR TANAH DAN

PRAKTEK, Media ini dibuat dalam rangka

penyelesaian tugas akhir (Skripsi) untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Negeri Semarang.

81

JUDUL :

PENGERTIAN GARIS

KONTUR

Scene ini terdapat penjelasan tentang pengertian

garis kontur. Gambar yang terdapat pada scene ini

merupakan gambar animasi garis kontur, yang

memvisualisasikan keadaan garis kontur yang

terdapat di lapangan.

JUDUL :

SIFAT GARIS

KONTUR

Scene ini terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat

garis kontur. Gambar animasi membentuk suatu

object gambar yang memvisualisasikan bentuk

garis kontur. Disertai dengan keterangan yang

membantu pemahaman.

82

JUDUL :

INTERVAL KONTUR

DAN INDEKS

KONTUR

Scene ini terdapat penjelasan mengenai interval

kontur dan indeks kontur. Gambar Animasi yang

ditampilkan memvisualisasikan penggambaran

garis kontur pada bidang 2D sehingga jelas

memperlihatkan interval dan indeks kontur.

JUDUL :

INTERPOLASI GARIS

KONTUR

Scene ini terdapat penjelasan mengenai interpolasi

garis kontur. Gambar Animasi yang ditampilkan

memvisualisasikan proses interpolasi garis kontur

pada bidang 2D. Disertai dengan keterangan

sehingga membantu pahamaman gambar animasi.

83

JUDUL :

SIFAT GARIS

KONTUR

Scene ini terdapat penjelasan mengenai bentuk

lembah dan pegunungan yang divisualisasikan

dalam bentuk animasi 2D ke 3D.

84

85

86

87

88

89

90

90

PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS I & II

91