universitas sebelas maret surakarta...
TRANSCRIPT
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Pengembangan Kampung Pupuk Organik sebagai Upaya
Membangun Pertanian Ramah Lingkungan pada Kelompok Tani Desa
Kemiri Kabupaten Klaten
BIDANG KEGIATAN
PKM Pengabdian Masyarakat
Diusulkan oleh:
Erika Hardiningsih H 0711040/ 2011
Desi Arista H 0711030/ 2011
Siti Khotimah H 0712170/ 2012
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ................... 3
BAB III. METODE PELAKSANAAN PROGRAM ................................... 5
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................... 6
4. 1 Anggaran Biaya ...................................................................... 6
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................... 7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
RINGKASAN
Kandungan bahan organik tanah pada sebagian besar lahan pertanian di
Indonesia telah mencapai tingkat rendah bahkan sangat rendah. Peningkatan
penggunaan pupuk kimia pada lahan pertanian merupakan penyebab utama
turunnya bahan organik tanah. Penggunaan pupuk kimia tetap dilakukan petani
karena ketidaktahuan petani akan dampak negatif penggunaan pupuk kimia.
Petani juga belum banyak mengetahui mengenai pemanfaatan pupuk organik yang
ramah lingkungan dan murah. Petani tidak mengetahui bahwa sebagian besar
limbah tanaman seperti sabut kelapa, jerami padi, tongkol jagung dan lain-lain
sangat berpotensi untuk diolah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk
meningkatkan kesuburan tanah secara alami.
Masyarakat Desa Kemiri Kabupaten Klaten didominasi oleh petani. Desa
ini memiliki 155 Kepala Keluarga dengan jumlah petani sebesar 100 petani atau
kurang lebih 70% Kepala Keluarga bergantung pada pertanian. Pertanian di
wilayah ini, merupakan pertanian yang menggunakan input tinggi berupa
penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus. Petani di desa ini belum banyak
mengenal mengenai pupuk organik dan manfaatnya bagi tanaman mereka.
Petani di desa ini didominasi petani yang juga berternak sapi maupun
kambing. Selain limbah pertanian yang melimpah, tentu limbah peternakan juga
melimpah. Keberadaan limbah pertanian dan kotoran hewan ternak dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik sehingga mengurangi penggunaan
pupuk kimia yang harganya mahal.
Potensi limbah petanian dan peternakan di desa ini akan membantu petani
mengurangi input terhadap pupuk kimia. Pengurangan pupuk organik dengan
pemanfaatan limbah sekitar ini akan meningkatkan keuntungan petani. Namun,
petani di wilayah ini belum banyak mengetahui mengenai manfaat dan teknologi
pembuatan pupuk organik dari bahan- bahan di atas sehingga perlu ada informasi
dan pelatihan. Program kreativitas mahasiswa pengabdian kepada masyarakat ini
bertujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada kelompok tani Desa
Kemiri, Kabupaten Klaten mengenai pemanfaatan limbah di sekitar yang dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Progam ini dilaksanakan selama 4 bulan dengan diawali dengan
penyadaran pentingnya pupuk organiak informasi melalui seminar dan Fokus
Group Disscusion dilanjutkan pelatihan pembuatan dengan praktik langsung
membuat pupuk organik yaitu pupuk kalium dengan bahan dasar serabut
kelapa, pupuk organik dari jerami, dan pupuk kompos dari kotoran hewan.
Selanjutnya, pupuk yang telah dibuat diaplikasikan pada laha petani.
Pendampingan dan evaluasi progam akan terus dilaksanaan agar pelaksanaan
progam berjalan maksimal. Progam ini melibatkan seluruh anggota kelompok tani
di Desi Kemiri yang berjumlah 100 petani. Progam Kreativitas Mahasiswa ini
diharapkan dapat mengembangkan Desa Kemiri menjadi ”Kampung pupuk
Organik” yaitu kampung yang mampu menyediakan pupuk organik secara
mandiri dan manjadi contoh bagi kelompok tani lain untuk mewujudkan pertanian
ramah lingkungan.
Kata kunci : limbah pertanian dan peternakan, pupuk organik, pertanian
ramah lingkungan
1
BAB I. PENDAHULUAN
Kandungan bahan organik tanah pada sebagian besar lahan pertanian di
Indonesia telah mencapai tingkat rendah bahkan sangat rendah. Peningkatan
penggunaan pupuk kimia pada lahan pertanian adalah penyebab utama turunnya
bahan organik tanah. Namun, penggunaan pupuk kimia tetap dilakukan karena
ketidakahuan petani akan dampak negatif dari pupuk kimia. Petani belum banyak
mengetahui mengenai pemanfaatan pupuk organik yang ramah lingkungan dan
murah.
Petani tidak mengetahui bahwa sebagian besar limbah tanaman seperti
sabut kelapa, jerami padi, tongkol jagung dan lain-lain sangat berpotensi untuk
diolah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan
tanah secara alami. Petani juga belum mengetahui bahwa dengan pengelohan yang
sederhana limbah-limbah tersebut dapat dijadikan penyubur tanah yang ampuh
dan murah. Selain ramah lingkungan, penggunaan pupuk organik juga mampu
meng
Berdasarkan masalah di atas, pelatihan pembuatan berbagai pupuk organik
perlu dilakukan agar petani mampu menyiadakan pupuk secara mandiri dan
mampu menjaga kesuburan tanahnya. Desa Kemiri Kabupaten Klaten merupakan
desa dengan masyarakat yang didominasi oleh petani. Wilayah ini memiliki 155
Kepala Keluarga dengan kurang lebih 70% Kepala Keluarga bergantung pada
pertanian. Pertanian di wilayah ini, merupakan pertanian yang menggunakan input
tinggi berupa penggunaan pupuk kimia dan pestisida secara terus-menerus. Petani
di desa ini belum banyak mengenalengenai pupuk organik dan manfaatnya bagi
tanaman mereka. Selama ini, petani di wilayah ini hanya menggunakan pupuk
kimia dan menggunakan pupuk kotoran hewan, namun pupuk kotoran hewan ini
tidak intensif diberikan. Petani lebih mementingkan pupuk kimia daripada pupuk
kotoran hewan karena mereka belum banyak mengetahui tentang pupuk organik
dan aplikasinya.
Progam Kreativitas Mahasiswa ini akan memberikan pelatihan bagi petani
Desa Kemiri Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten dalam memproduksi berbagi
pupuk organik baik padat maupun . Selain itu, Progam Kreativitas Mahasiswa ini
1
2
diharappkan dapat membentuk Desa Kemiri Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten
menjadi ”Kampung Pupuk Organik” yaitu kampung yang mampu menyediakan
pupuk organik secara mandiri. Kami berharap Program Kreatifitas Mahasiswa ini
dapat membantu petani dalam mengurangi input pupuk kimia yang mahal dan
menciptakan pertanian ramah lingkungan di wilayah setempat.
Berdasarkan survey yang telah dilakukan, Desa Kemiri Kabupaten Klaten
memilki 155 Kepala Keluarga dengan jumlah petani 103 atau kurang lebih 70%.
Petani di Desa Kemiri tergabung dalam kelompok tani dengan anggota 100 petani.
Kelompok tani wilayah ini merupakan kelompok tani yang tidak aktif karena
jarang ada kegiatan dan pertemuan.
Kegiatan Progam Kreativitas Mahahsiswa ini akan melibatkan seluruh
petani di Desa Kemiri yaitu 100 petani. Keterlibatan seluruh petani dalam
kegiatan ini, diharapkan dapat mengaktifkan kelompok tani di desa ini. Progam
Kreativitas Mahasiswa ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
ketrampilan kepada seluruh petani di wilayah ini sehingga seluruh petani dapat
bekerjasama mengembangkan kampung pupuk organik untuk mewujudkan
pertanian ramah lingkungan di desa tersebut.
Desa Kemiri didominasi oleh petani yang juga berternak sapi maupun
kambing. Selain limbah pertanian yang melimpah, tentu limbah peternakan juga
melimpah. Keberadaan limbah pertanian dan kotoran hewan ternak dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik sehingga mengurangi penggunaan
pupuk kimia yang harganya mahal. Selain potensi pupuk organik yang berasal
dari kotoran ternak, wilayah ini juga memilki banyak pohon kelapa yang
limbahnya dapat dimanfaatkan yaitu serabut kelapa.
Berdasarkan survey yang telah dilakukan, dari segi fisik Desa Kemiri
merupakan desa yang memiliki tanah subur. Tanah ini memilki potensi besar
untuk pertanian sehingga tidak heran jika 70% masyarakat desa ini
mengantungkan kehidupannya pada sektor pertanian. Potensi tanah ini didukung
dengan tersedianya air untuk mengairi lahan sawah. Pada musim hujan petani
memanfaatkan hujan, sedangkan pada musim kemarau petani memanfaatkan
keberadaan sumur irigasi. Banyaknya pohon-pohon yang dapat menyerap dan
3
menyimpan air menyebabkan wilayah ini tidak terjadi banjir saat musim hujan.
Pada musim kemarau, wilayah ini juga tidak kekurangan air.
Dari segi sosial , petani di desa ini adalah petani yang rukun dan masih
menjunjung tinggi gotong royong. Dari segi ekonomi, petani di desa ini merupak
petani golongan menengah ke bawah dengan penghasilan rata-rata setiap masa
tanam adalah sebasar Rp. 2.000.000,00. Sempitnya lahan dan tingginya input
yang tidak diimbangi dengan hasil yang memuaskan tentu membuat petani di
wilayah ini jauh dari kesejahteraan sehingga perlu dibantu untuk memecahkan
permasalahan tersebut.
Potensi limbah petanian dan peternakan di desa ini akan membantu petani
mengurangi input terhadap pupuk kimia. Pengurangan input pupuk kimia dengan
pemanfaatan limbah sekitar ini akan meningkatakan keuntungan petani. Namun,
petani di wilayah ini belum banyak mengetahui mengenai manfaat dan teknologi
pembuatan pupuk organik dari bahan- bahan di atas sehingga perlu ada informasi
dan pelatihan.
Adapun manfaat dari program kreativitas mahasiswa pengabdian kepada
masyarakat ini adalah untik membangun kesadaran kepada kelompok tani Desa
Desa Kemiri, Kabupaten Klaten mengenai pentingnya pertanian yang ramah
lingkungan dengan penggunaan pupuk organik, memberikan ketrampilan kepada
kelompok tani Desa Kemiri, Kabupaten Klaten mengenai pemanfaatan limbah di
sekitar yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik serta meningkatkan
keuntungan petani karena dapat menghemat biaya pengeluaran pupuk.
Adapun luaran luaran yang diharapkan yaitu kelompok tani Desa Desa
Kemiri Kabupaten Klaten dapat memiliki keterampilan dalam membuat berbagi
pupuk organik sehingga mampu mengurangi pengeluaran pembeliaan pupuk dan
dapat menciptakan pertanian ramah lingkungan tanpa mengurangi hasil produksi
pertanian.
BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Masyarakat Desa Kemiri sebagian besar berprofesi sebagai petani. Selain
sebagai petani masyarakat wilayah ini juga bekerja sebagai buruh dalam usaha
tani. Sehingga kehidupan ekonomi masyarakat setempat bergantung pada sektor
4
pertanian. Wilayah ini memilki 155 kepala kelurga dengan jumlah petani kurang
lebih 103. Pertanian di wilayah ini didominasi oleh komoditas pangan yaitu
jagung dan padi. Dalam satu tahun, mayoritas petani di Desa Kemiri menanam
padi dua kali masa tanam dan jagung sekali masa tanam.
Pertanian di wilayah ini banyak menggunakan input kimia baik pupuk
maupun pestisida. Seluruh petani di wilayah ini menggantungkan kehidupan
pertaniannya pada pupuk kimia dan pestisida kimia. Namun, tingginya input akan
pupuk dan pestisida kimia tidak berkorelasi positif dengan hasil produksi petani di
wilayah ini. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, pada satahun terakhir
ini petani banyak mengalami penurunan hasil produksi. Penurunnan hasil
produksi ini mencapai 2 kuintal untuk komoditas jagung sehingga penurunan hasil
ini sangat dirasakan oleh petani setempat.Hal ini juga demikan untuk tanaman
padi.
Petani di wilayah ini memang belum banyak mengetahui menganai faktor
penyebab turunnya produksi pertanian mereka. Mereka hanya mengetahui bahwa
semakin banyak pupuk yang diberikan maka hasilnya kan semakin naik,
meskipun hal ini tidak terbukti pada hasil pertanian mereka. Peningkatan hasil
dengan penggunaan pupuk kimia memang terjadi pada awal penggunaan pupuk
kimia, namun penggunaan pupuk kimia secara terus menerus akan menyebabkan
penurunan produktivitas tanah dan terganggunya ekosistem. Hal ini belum banyak
diketahui oleh petani di desa ini karena ketebatasan pengetahuan dan informasi.
Selain itu, tidak adanya penyulahan semakin membuat petani di desa ini
kebingungan untuk mengatasi permasalah turunya produksi pertaniannya.
Mahalnya harga pupuk kimia menjadi beban bagi petani setempat. Tinggi
harga pupuk tanpa dibarengi produksi yang optimum tentu semakin membuat
petani semakin terbebani. Permasalahan tersebut harus segara diatasi agar petani
di wilayah ini dapat menigkatkan hasil pertaniannya tanpa merusak ekosistem
atau lingkunga sawahnya.
Progam Kreativitas Mahasiswa ini diharapkan mampu memberikan
pengetahuan kepada petani setempat menganai bahaya penggunaan pupuk kimia
terus menerus dan pentingnya penggunaan pupuk organik. Selain memberikan
5
informasi dan pengetahuan mengenai pentingnya pupuk organik, progam ini juga
kan memberikan pelatihan atau praktik secara langsung mengenai pembuatan
berbagai pupuk organik yang murah dan mudah.
BAB III. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
1. Tahap survei.
Tahap survei dilakukan untuk mengamati kondisi dan potensi masyarakat
sasaran.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Sosialisasi dan latihan pembuatan pupuk organik dari jerami
1) Persiapan alat dan bahan
Mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan selama
pelatihan pembutan pupuk organik dari jerami
2) Tahap penyuluhan dan praktik pembutan pupuk
a) Melarutkan EM4 dan gula ke dalam air
b) Mencampurkan jerami, sekam dan dedak sampai merata.
c) Menyiram adonan dengan larutan EM4 sampai kandungan air adonan
mencapai 50 %.
d) Menata adonan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm,
kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
e) Mengecek suhu setiap 5 jam sekali dengan suhu 40-50o C.
f) Mengaplikasikan pupuk setelah jerami terfermentasi selama 4 hari.
b. Pembuatan pupuk kompos dari kotoran hewan
1) Persiapan alat dan bahan
Mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan selama
pelatihan pembutan pupuk organik dari jerami
2) Tahap penyuluhan dan praktik pembutan pupuk dari kotoran hewan
a) Membuat lapisan dengan cara menghamparkan kotoran kambing dan
seresah bahan organik lain setebal kurang lebih 30 cm dan taburkan
dolomit, abu dan decomposer secukupnya.
b) Menyiapkan pupuk SP-36 dilarutkan dalam air kemudian
disirampkan pada lapisan tersebut hingga kadar air mencapai 40%.
6
c) Membuat lapisan berikutnya hingga semua bahan habis.
d) Menutup timbunan dengan rapat
e) Mendiamkan selama 1 minggu, setelah satu minggu dibuka dan
timbunan diaduk.
c. Pembuatan Pupuk Kalium dengan bahan dasar serabut kelapa
a) Membersihkan Sabut kelapa dan dimasukkan ke dalam drum bekas.
b) Menuangkan air ke dalam drum hingga separuh terisi.
c) Menutup rapat drum rendaman sabut kalapa, agar tidak kemasukan air
hujan atausinar matahari langsung.
d) Mendiamkan rendaman selama 15 hari..
e) Pupuk cair dari sabut kelapa siap digunakan
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan biaya angggaran biaya PKM-M
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Peralatan penunjang 1.420.000,00
2 Bahan habis pakai 4.011.000,00
3 Perjalanan 1.380.000,00
4 Administrasi, publikasi,
seminar dan laporan
3.931.500,00
Total 10.742.500,00
7
4. 2 Jadwal Kegiatan
No. Kegiatan
Tahun 2014
Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap
seminar
pentingnya
pupuk organik
A. Tahap
penentuan
waktu
seminar
B. Tahap
persiapan
materi dan
alat
pendukung
seminar.
C. Tahap
Seminar
2. Tahap
pelatihan
Pembuatan
pupuk organik
dari Jerami
A. Tahap
penentuan
waktu
dengan
warga
B.Tahapan
persiapan
alat dan
bahan
8
C.Tahapan
praktik
pembuatan
pupuk
D. Tahapan
pemanenan
pupuk
E. Tahapan
aplikasi
pada lahan
3. Tahapan
pelatihan
pembutan
pupuk
kompos
kotoran
hewan
A. Tahapan
penentuan
waktu
B. Tahap
Persiapan
Alat dan
bahan
C. Tahapan
praktik
pembuatan
pupuk
D. Tahap
pemanenan
pupuk
E. Tahapan
aplikasi
pada lahan
4.
Tahapan
pembuatan
pupuk kalium
9
A. Tahapan
penentuan
waktu
B. Tahapan
pembelian
alat dan
bahan
C. Tahapan
praktik
pembuatan
pupuk
D. Tahapan
pemanenan
pupuk
E.Tahapan
aplikasi
pupuk di
lahan
5. Tahap
pendampingan
6. Tahap
evaluasi
7. Tahap
penyusunan
laporan
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga
satuan
Keterangan
Ember Besar Wadah
fermentasi
7 buah 150.000 1.050.000
Terpal Penutup
Fermentasi
10×10 m 75.000 750.000
Cangkul Pencangkul 5 buah 40.000 200.000
Termometer Pengukur
suhu
2 buah 35.000 70.000
SUBTOTAL 1.420.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantit
as
Harga
Satuan
Keterang
an
1. Bahan Seminar
a. Leafleat Materi
b. Snack Seminar
Materi Seminar
Konsumsi seminar
100
100
4000
3500
400.000
350.000
2. Bahan Pelaksanaan
Pelatiahan
a. Jerami
b.Dedak
c. Gula pasir
d.Bakteri EM 4
e. Sekam
f. Snack Pelatihan
Bahan utama
Bahan tambahan
Bahan tambahan
Starter
Bahan Tambahan
Konsumsi
500 kg
25 kg
1 kg
1 botol
500
100
500
3000
12.000
25.000
1000
3.500
250.000
75.000
12.000
25.000
500.000
350.000
3. Bahan Pembuat
Pupuk Kotoran
Hewan
a. Kotoran
Kambing
b. Kapur dolomite
c. Abu sekam
d. Primadec
e. Pupuk SP-36
Bahan Utama
Bahan Tambahan
Bahan Tambahan
Dekomposer
1000
200
200
4 kg
6 kg
500
1.500
1000
40.000
1500
500.000
300.000
200.000
60.000
15.000
f. Snack Pelatihan 100 2000 350.000
4. Bahan Pembuatan
Pupuk Sabuk
Kelapa
a. Sabut Kelapa
b. Ragi Tape
c. Snak Pelatihan
500
12
100
500
2000
3500
250.000
24.000
350.000
SUBTOTAL 4.011.000
3. Biaya Transport
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan
Keterangan
Transportasi
Survey
Perjalanan
Solo- Klaten
5 ×3 orang 20.000 300.000
Transportasi
Seminar dan FCD
Perjalanan
mempersiapkan
alat dan bahan
seminar,
pelaksanaan
seminar
3 × 3 orang 20.000 180.000
Transportasi
Pembelian alat dan
bahan pembuat
pupuk
Perjalanan
pembelian alat
dan bahan
pelatihan
6 × 3 orang 20.000 360.000
Transportasi
pelatihan
pembuatan pupuk-
hingga aplikasi
3× 3 orang 20.000 180. 000
Transportasi
Pendamping
Perjalanan
Solo- Klaten
dan sebaliknya
4 × 3 orang 20.000 240.000
Transportasi
Evaluasi
Perjalanan
Solo- Klaten
dan sebaliknya
2 × 3 orang 20.000 120.000
SUBTOTAL 1.380.000
4. Lain-Lain
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan
Keterangan
Kertas HVS Cetak Proposal
dan
administrasi
1 rim 30.000 30.000
Online
Internet
Mencari
informasipupuk
organik
20 jam 3000 60.000
Fotokopi Fotokopi 150
Lembar
200,00 30.000,00
Alat Tulis
Logbook
Bolpoin
Tipe-X
Penggaris
Spidol
Kertaskarton
1 buah
1 Lusin
1 buah
1 buah
2 buah
2 buah
10.000
15.000
5.000
1.000
10.000
3.250
10.000
15.000
4.000
1.000
20.000
6.500
Tinta dan
data print
1 buah 100.000
Sewa LCD 1 buah 350.000
Cuci Cetak
Foto
80.000,00
Pulsa telpon 80.000,00
Flashdisk
1Gb
1 Buah 65.000,00 65.000,00
SUBTOTAL 3.931.500
TOTAL 10.742.500
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/
NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
Erika
Hardiningsih/
H0711040
Agroteknologi Pertanian 12 jam
/minggu
Bertugas sebagai
ketua yaitu
mengkoordinasi
seluruh jalannya
acara dan
bertanggungjawa
sebagai fasilitator
pada pembuatan
pupuk organik
dari jerami.
Desi Arista/
H0711030
Agroteknologi Pertanian 12 jam
/minggu
Bertugas sebagai
humas atau
hubungan
masyrakat yaitu
melalukan
koordinasi dengan
warga meliputi
menentukan
waktu dan tempat
pelaksaan progam
dan
bertanggungjawab
sebagai fasilitator
pelatihan dan
pembuatan pupuk
organik dari
kotoran hewan.
Siti
Khotimah/
H 0712170
Agroteknologi Pertanian 12 jam
/minggu
Bertanggungjawab
mengurusi seluruh
administrasi
pelaksanaan dan
keuangan serta
bertanggungjawab
sebagai fasilitator
dalam pembuatan
pupuk kalium dari
serabut kelapa.
Lampiran 6. Gambaran pupuk organik yang akan diterapkan
Gambar 1. Pupuk Organik dari
Limbah Jerami
Gambar 2. Pupuk Cair Serabut
Kelapa
Gambar 3. Pupuk organik kotoran kambing
2
Klaten
Jogja
Boyolali
Pasar
Delanggu
Pasar
Geringging
Denah
Lokasi
Solo
Delanggu Tulung
B
S
T
U
Kemiri
DENAH LOKASI
Lampiran 7