upaya meningkatkan hasil belajar siswa ......upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode...
TRANSCRIPT
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI METODE CARD SORT DALAM MATA
PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ)
(Penelitian Tindakan Kelas di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Persyaratan mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
SITI FAUZIYAH ASTUTI FAJRIANI
NIM: 109011000224
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skrispsi berjudut Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode
Card Sort Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ), disusun oleh
Siti F'auziyah Astuti X'ajriani, NIM. 109011000224, Jurusan Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 24Marct2016
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I
Drs. Rusvdi Jamil. MANrP.19621231 199503 1 005
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. Ir. H. JiloMlo )'o 95 Cipurat I 5411 lndonesia
FORM (FR)
No. Dokunren : FITK-FR-AKD-089
Tgl. Terbit : I Maret 2010
No Revisi: : 0lHal vl
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Siti Fauziyah Astuti Fajriani
J akarta/ 27 Desember 1 99 I
1090r r0a0224
Pendidikan Agama Islam
: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode
Card Sort Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ)
Dosen Pembimbing
dengan ini rnenyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya
bertanggpng jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh ujian Munaqasyah.
Nama
Ternpat/Tgl.Lahir
NIM
Jurusan / Prodi
Judul Skripsi
29 Maret2076
ABSTRAK
Siti Fauziyah Astuti Fajriyani (NIM: 109011000224). Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Card Sortdalam Mata Pelajaran Baca
Tulis Al-Qur’an (BTQ).Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode Card Sort
pada pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an dan peningkatan hasil belajar siswa melalui
metode Card Sort pada siswa kelas VIII di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). PTK dilaksanakan dalam upaya mengatasi permasalahan yang muncul di
dalam kelas. Metode ini dilakukan dalam empat tahap, yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahap tersebut terdapat dalam satu
siklus yang dilakukan berulang dengan langkah-langkah yang sama dan
difokuskan pada metode Card Sort yang bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Hasil dari penelitian didapat dari lembar tes dan non tes yang terdiri
dari lembar tes hasil belajar siswa, lembar observasi, lembar keaktifan siswa dan
guru, lembar catatan lapangan, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa melalui metode
Card Sort mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui
siklus atau pertemuan yang telah dilakukan. Pada siklus I diketahui dari 33 orang
siswa, rata-rata nilai posttest siklus I sebesar 72,42. Sedangkan pada siklus II rata-
rata nilai posttest sebesar 86,96. Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa dari
siklus I ke siklus II yaitu 14,55.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Card Sort.
ABSTRACT
Siti Fauziyah Astuti Fajriani (NIM: 109011000224). Efforts to Improve
Learning Outcomes Through Card Sort Method in Literacy Lesson Qur'an
(BTQ). Skripsi. Islamic Education Department, Faculty of Science and Teaching
Tarbiyah Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, in 2016.
The purpose of this study was to determine the application of methods Card
Sort on lessons Quran Literacy and improving student learning outcomes through
Card Sort method in class VIII MTs Muhammadiyah 1 Ciputat. Metode used in
this research is the Classroom Action Research ( PTK). PTK implemented in an
effort to overcome the problems that arise in the classroom. This method is carried
out in four stages, namely planning, action, observation, and reflection. There are
four stages in a cycle that is repeated with the same measures and focused on Card
Sort method that aims to improve student learning outcomes.
The results of this study menunjukkanbahwahasil student learning through
methods Card Sort increased. Such improvements can be seen through a cycle or
meetings that have been conducted. In the first cycle is known of 33 students, the
average value of the first cycle of 72.42 posttest. While on the second cycle the
average value of 86.96 posttest. The average increase student learning outcomes
of the first cycle to the second cycle is 14.55.
Keyword: Learning Results, Methods Card Sort.
ii
KATA PENGANTAR
بسماهللالرحمنالرحيم
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan kemudahan dan kekuatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan
para pengikutnya yang senantiasa mengikuti ajarannya sampai akhir zaman.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas. Namun, berkat dorongan
serta masukkan-masukkan positif dari berbagai pihak sangat membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Marhamah Saleh, Lc, MA, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Masan AF, Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan nasihat,
motivasi, dan dukungan untuk penulis.
5. Dr. Rusydi Jamil, MA, Dosen Pembimbing yang telah sabar membimbing,
memberikan saran, memberikan masukan dan mengarahkan penulis selama
proses penyusunan penelitian skripsi ditengah kesibukannya yang padat
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu
pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan,
semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapat keberkahan dari
Allah SWT.
iii
7. Susanti, S.Pd, selaku kepala MTs Muhammadiyah 1 Ciputat, yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian.
8. Seluruh dewan guru MTs Muhammadiyah 1 Ciputat, khususnya Mahyati
Spd.I sebagai guru pamong tempat penulis mengadakan penelitian yang telah
memberikan bimbingan dan berbagai pengalaman.
9. Siswa dan siswi kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Ciputat, khususnya kelas
VIII-1 yang telah bersikap kooperatif selama penulis mengadakan penelitian.
10. Kedua orang tua tersayang, Ayah H. Hasanudin dan Mama Suwarni yang
selalu penulis banggakan. Terima kasih atas semua cinta, kasih sayang, usaha
dan kerja kerasnya mendukung penulis secara moril dan materil. Jazakumullah
Khairan Katsiraa. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan, cinta dan
kasih sayang mereka yang diberikan kepada penulis.
11. Kakak dan kakak ipar, adik-adikku, keponakan-keponakanku yang lucu dan
cantik, dan calon suamiku, terima kasih atas segala doa dan semangat yang
telah diberikan kepada penulis.
12. Sahabat-sahabat seperjuangan Alfulaila, Jurusan Pendidikan Agama Islam
angkatan 2009 khususnya kelas F Fantastik, dan Fiqih B. Terima kasih atas
persahabatan, persaudaraan, kebersamaan, canda tawa, dan kenangan selama
ini merupakan salah satu hal terindah dan takkan terlupakan.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan dan masih belum mendekati sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak sangat dibutuhkan demi
kesempurnaan penulis dimasa datang. Penulis mengaharapkan semoga skripsi ini
dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi yang membacanya.
Jakarta, Maret 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 7
D. Perumusan Masalah .......................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hasil Belajar ..................................................................................... 10
1. Pengertian Hasil Belajar .............................................................. 10
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ..... 11
3. Klasifikasi Hasil Belajar ............................................................. 12
4. Alat Evaluasi (Instrument Penelitian) ........................................ 14
B. Metode Card Sort .............................................................................. 15
1. Pengertian Metode Card Sort ..................................................... 15
2. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Metode Card
Sort .............................................................................................. 15
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Card Sort .......................... 17
C. Ilmu Tajwid ....................................................................................... 19
1. Pengertian Ilmu Tajwid ............................................................... 19
2. Hukum mempelajari Ilmu Tajwid ............................................... 20
3. Keutamaan Mempelajari Ilmu Tajwid ........................................ 21
4. Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid ............................................... 21
v
D. Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) .................................... 36
1. Pengertian Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) ............ 36
2. Tujuan Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) .................. 37
3. Ruang Lingkup Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) ........................... 37
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Baca Tulis Al-
Qur’an (BTQ) ............................................................................. 38
E. Penelitian yang Relevan .................................................................... 38
F. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 40
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ........................ 40
1. Metode Penelitian........................................................................ 40
2. Rancangan Penelitian .................................................................. 42
C. Subjek penelitian ............................................................................... 43
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ....................................... 44
E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................................ 44
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ..................................... 46
G. Data dan Sumber Data ...................................................................... 47
H. Instrument Pengumpulan Data .......................................................... 47
I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 50
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ................................................ 52
K. Analisis Data dan Interpretasi Data................................................... 53
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ............................................. 53
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah ................................................................ 55
1. Identitas Sekolah ......................................................................... 55
2. Keadaan Guru dan Siswa ............................................................ 55
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi
Tindakan ............................................................................................ 56
1. Penelitian Pendahuluan ............................................................... 56
2. Siklus I ........................................................................................ 57
vi
3. Siklus II ....................................................................................... 61
C. Analisis Data ..................................................................................... 63
1. Hasil Belajar Siswa .................................................................... 63
2. Pembahasan Hasil temuan Penelitian.......................................... 68
D. Interpretasi Hasil Analisis Data ........................................................ 69
1. Siklus I ........................................................................................ 69
2. Siklus II ....................................................................................... 77
E. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 84
B. Saran .................................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mts Muhammadiyah 1
Ciputat Tahun Ajar 2014/2015 ....................................................... 37
Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian ................................................................. 43
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument Aktivitas Belajar BTQ Siswa ......................... 47
Tabel 4.1 Jumlah Guru MTs Muhammadiyah 1 Ciputat Tahun Ajar
2014/2015 .................................................................................. 54
Tabel 4.2 Jumlah Siswa MTs Muhammadiyah 1 Ciputat Tahun Ajar
2014/2015 ....................................................................................... 55
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................................ 63
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus II .......................................................... 65
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Belajar Siswa ................................... 68
Tabel 4.6 Keaktifan Siswa Pertemuan 1 Siklus I ............................................ 71
Tabel 4.7 Keaktifan Siswa Pertemuan 2 Siklus I ............................................ 72
Tabel 4.8 Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 1 Siklus I ........................... 73
Tabel 4.9 Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 2 Siklus I ........................... 74
Tabel 4.10 Keaktifan Siswa Pertemuan 1 Siklus II .......................................... 78
Tabel 4.11 Keaktifan Siswa Pertemuan 2 Siklus II .......................................... 79
Tabel 4.12 Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 1 Siklus II ......................... 80
Tabel 4.13 Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 2 Siklus II ......................... 81
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Rancangan Siklus Penelitian ...................................................... 42
Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I ....................................................... 64
Gambar 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus II ...................................................... 66
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Guru Pra Penelitian
Lampiran 2 Pedoman Wawancara Siswa Pra Penelitian
Lampiran 3 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 4 Pretest dan Posttest Siklus I
Lampiran 5 Kunci Jawaban Siklus I
Lampiran 6 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 7 Pretest dan Posttest Siklus II
Lampiran 8 Kunci Jawaban Siklus II
Lampiran 9 RPP Siklus I
Lampiran 10 Materi Bahan Ajar Siklus I
Lampiran 11 RPP Siklus II
Lampiran 12 Materi Bahan Ajar Siklus II
Lampiran 13 Lembar Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I
Pertemuan Pertama
Lampiran 14 Lembar Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I
Pertemuan Kedua
Lampiran 15 Lembar Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus II
Pertemuan Ketiga
Lampiran 16 Lembar Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus II
Pertemuan Keempat
Lampiran 17 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I
Pertemuan Pertama
Lampiran 18 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I
Pertemuan Kedua
Lampiran 19 Catatan Lapangan Siklus I
Lampiran 20 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus II
Pertemuan Ketiga
Lampiran 21 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus II
Pertemuan Keempat
Lampiran 22 Catatan Lapangan Siklus II
Lampiran 23 Lembar Wawancara Setelah Penelitian
Lampiran 24 Media Card Sort yang Digunakan Siklus I
Lampiran 25 Media Card Sort yang Digunakan Siklus II
Lampiran 26 Foto Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dijelaskan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agara peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pegendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Dari pengertian di atas, pendidikan mencakup tiga aspek. Pertama, usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.
Pendidikan harus disiapkan dengan matang mulai dari mutu guru, kelas, media,
metode, evaluasi, hingga prasarana pendukung keberhasilan pendidikan.
Persiapan yang matang ini akan menentukan keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan di semua level. Pendidikan yang tidak direncanakan dengan baik akan
memengaruhi mutu proses pembelajaran yang berujung pada tidak tercapainya
tujuan pendidikan. Selain kelemahan dalam perencanaan, pendidikan kita juga
lemah dalam pelaksanaan. Apa yang sudah direncanakan dengan baik sering
dilanggar, dan tidak ada sanksi terhadap pelanggaran tersebut.1
Kedua, potensi siswa, berupa sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Tujuan
pendidikan melahirkan manusia yang pintar, terampil, dan shaleh; manusia yang
imtak dan iptek; manusia yang terampilan dan baik terhadapa sesama dan Tuhan.
Pendidikan harus menyentuh aspek afektif, kognitif, dan psikomotor siswa.
Ketiga, ilmu yang bermanfaat bagi individu, masyarakat, dan bangsa. Tujuan
akhir dari sekolah dan kuliah yaitu agar manusia bisa hidup bahagia dan
membahagiakan orang lain. Banyak faktor menjadi bahagia: materi, jabatan, dan
keluarga. Pendidikan harus melahirkan manusia yang hidup untuk kepentingan
1 Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan (Teori, Kebijakan, dan Praktik), (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2015), hal. 9
2
orang banyak, masyarakat, dan bangsa. Pendidikan adalah usaha sadar untuk
mengembangkan akhlak, keterampilan, dan pengetahuan anak dan pemuda di
sekolah atau di rumah, agar hidup mereka bahagia dan bermanfaat bagi
masyarakat dan bangsa.2
Tujuan Pendidikan Islam ialah menyiapkan anak-anak supaya diwaktu
dewasa kelak mereka cakap melakukan pekerjaan dunia dan amalan akhirat, untuk
pendidikan itu harus diajarkan: keimanan, akhlak, ibadat, dan isi-isi Al-Qur’an
yang berhubungan dengan yang wajib dikerjakan dan yang haram yang harus
ditinggalkan.3
Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya,
yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, dan karaktersitik pribadinya ke
arah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya, dan juga
mengembangkan apa yag secara potensial dan aktual telah dimiliki oleh peserta
didik. Mereka telah memiliki sesuatu yang sedikit banyak telah berkembang
(teraktualisasi) atau sama sekali masih kuncup (potensial).4 Hal tersebut sesuai
dengan pengertian dari pendidikan yang menunjukkan suatu proses bimbingan
yang dilakukan pendidik kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Penyelenggaraan pendidikan dapat berjalan melalui proses pembelajaran,
yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang saling berhubungan satu
sama lain. Pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dengan siswa dalam
suatu lingkungan belajar. Melalui pembelajaran akan terjadi proses
pengembangan moral, keagamaan, aktivitas, maupun kreativitas siswa dalam
berbagai interaksi dan pengalaman belajar.
Dalam proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik saling mempengaruhi
satu sama lain, namun peranan pendidik lebih besar karena kedudukanya sebagai
orang yang lebih dewasa, lebih berpengalaman, lebih banyak menguasai nilai-
2 Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan (Teori, Kebijakan, dan Praktik), (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015), hal. 10-11. 3 Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran.....h. 10
4 Nana Syaodih Sukamdianata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung. PT
Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. IV, h.4.
3
nilai, pengetahuan, dan keterampilan, sedangkan peserta didik sebagai penerima.
Namun dalam hal ini, peserta didik bukanlah gelas kosong yang harus diisi dari
luar.5
Peran pendidik adalah mengaktualkan yang masih kuncup (potensial) dan
mengembangkan lebih lanjut apa yang baru sedikit atau baru sebagian yang
teraktualisasi, semaksimal mungkin sesuai dengan kondisi yang ada. Peserta
didik juga memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang sendiri.
Dalam interaksi pendidikan, peserta didik tidak selalu harus diberi dan dilati,
mereka dapat mencari, menemukan, memecahkan masalah, dan melatih
dirinya sendiri, tetapi juga ada yang betul-betul dapat dilepaskan mencari,
menemukan, dan mengembangkan sendiri, tetapi juga ada yang
membutuhkan banyak bantuan dan bimbingan dari orang lain terutama
pendidik.6
Perekaysaan proses pembelajaran dapat didesain oleh guru sedemikian rupa.
Idealnya kegiatan untuk siswa yang pandai berbeda dengan kegiatan untuk siswa
yang sedang atau kurang, dalam memahami satu jenis materi yang sama, mereka
memiliki cara sendiri karena setiap siswa memiliki keunikan masing-masing. Hal
ini menunjukkan bahwa pemahaman terhadap pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran tidak bisa diabaikan.7 Guru yang efektif perlu memahami
pertumbuhan dan perkembangan siswa secara menyeluruh. Pemahaman ini akan
memudahkan guru untuk menilai kebutuhan siswa dan merencanakan tujuan,
bahan, serta prosedur belajar mengajar dengan tepat.
Pada berbagai situasi proses pembelajaran seringkali digunakan berbagai
istilah yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menjelaskan cara, tahapan, atau
pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Istiulah strategi, metode, dan teknik sering digunakan secara
bergantian, walaupun pada dasrnya istilah-istilah tersebut memiliki perbedaan
satu dengan yang lain.
Dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ),
5 Nana Syaodih Sukamdianata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung. PT
Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. IV, h.3. 6 Ibid., h. 3.
7 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. IX, h. 132.
4
strategi, metode, dan teknik pun sangat diperlukan. Teknik pembelajaran
seringkali disamakan artinya dengan metode pembelajaran. Metode pembelajaran
didefinisikan sebagi langkah-langkah atau prosedur pembelajaran yang digunakan
guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Metode pembelajarn lebih bersifat prosedural, yang berisi tahapan
tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan, yang bersifat
implementatif. Dengan kata lain, metode yang dipilih oleh masing-masing guru
sama, tetapi, teknik yang digunakan berbeda. Sedangkan strategi pembelajaran
adalah rangkaian kegiatan terkait dengan pengelolaan siswa, lingkungan belajar,
dan penilaian dala rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.8
Strategi pembelajaran erat hubungannya dengan metode dan teknik
pembelajaran, teknik pembelajaran adalah implementasi dari metode
pembelajaran yang secara nyata berlangsung di dalam kelas. Sehingga dpaat
disimpulkan bahwa metode dan teknik pembelajaran meupakan bagian dari
strategi pembelajaran.
Proses pembelajaran adalah proses yang daat mengembangkan seluruh
potensi siswa. Seluruh potensi itu hanya mungkin dpat berkembang manakala
siswa terbebas dari rasa takut dan menegangkan. Oleh karena itu perlu diupayakan
agar proses pembelajaran merupakan proses yang menyenangkan dapat dilakukan
dengan menata ruangan yang apik dan menarik, dan juga melalui pengelolaan
pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yakni dengan menggunakan model
pembelajaran, media, dan sumber belajar yang relevan serta gerakan-gerakan guru
yang mampu membangkitkan motivasi belajar siswa.9
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan oleh beberapa siswa MTs
Muhammadiyah 1 Ciputat, Salah satu permasalahan yang ada di dalam proses
belajar mengajar di kelas, khususnya pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ) ini adalah, rendahnya hasil belajar yang didapat siswa. Menurut salah satu
siswa di sekolah tersebut ia mengatakan bahwa selama mereka belajar pada mata
8 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), Cet. VIII, h. 3 9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2008), Cet. V, h. 134.
5
pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ), setiap dimulainya mata pelajaran tersebut,
sang guru hanya memerintahkan muridnya untuk membaca salah satu penggalan
ayat Al-Qur’an yang ada di dalam bab yang akan dibahas, lalu sisanya ia hanya
bercerita hal-hal yang ada di luar bab yang akan dibahas. Dan pada akhirnya sang
guru mengadakan ulangan untuk bab tersebut.10
Tentu saja, hal demikian sangat
membebani siswa. Tidak adanya materi yang disampaikan, membuat siswa
bingung harus belajar pada bagian apa dalam menghadapi ulangan harian dari
sang guru. Dan pada akhirnya nilai akhir yang didapat siswa pun kurang
maksimal.
Untuk aktifnya pembelajaran, siswalah yang harus berperan aktif. Dengan
belajar aktif, siswa dapat membangun pemahaman terhadap pengalamandan
informasi, sedangkan guru berperan dalam menciptakan kondisi belajar yang
kondusif. Belajar aktif ini diperlukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil belajar
yang maksimal dan dikarenakan sifat dasar manusia yang memiliki rasa ingin tahu
terhadap sesuatu sehingga membuat mereka belajar mandiri. Sikap guru hanya
mendengar siswa, mengahrgai kerja keras siswa, dan mengembangkan rasa
percaya diri siswa, serta mendorong siswa untuk mengungkapkan gagasan atau
ide yang mereka miliki sehingga mereka berani mengekspresikan pendapatnya.
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan lain, aktivitas siswa di kelas masih
pasif karena proses pembelajaran yang dilakukan hanya oemberian informasi dari
guru ke siswa.
Keadaan tersebut juga terjadi pada pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ) di sekolah. Salah satunya terjadi di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat.
Menurut hasil wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat, guru ini masih memakai metode
konvensional untuk dipraktekkan di dalam kelas. Di dalam menyampaikan materi
pelajaran, guru hanya memakai metode ceramah dan diselingi dengan tanya
jawab.11
Sedangkan, murid lebih suka jika proses belajar mengajar menggunakan
bebereapa metode yang berbeda ketika di kelas. Dengan metode ceramah yang
10
Zihan Syafira Luthfi, wawancara, Ciputat: 2 September 2014. 11
Mahyati, wawancara, Ciputat: 4 September 2014.
6
dipraktikkan oleh guru di kelas, membuat siswa merasa jenuh sehingga akhirnya
tidak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru, bahkan ada beberapa murid
lainnya yang tertidur.12
Berdasarkan hasil pengamatan selama observasi awal pada mata pelajaran
Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) diperoleh kenyataan bahwa permasalahan yang
seringkali dijumpai dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) adalah
bagaimana cara menyampaikan materi kepada siswa dengan baik, menarik, dan
tidak monoton sehingga akan diperoleh hasil belajar siswa yang diharapkan
tercapai. Kurangnya respon siswa ketika proses pembelajaran membuat suasana
pembelajaran kurang menyenangkan sehingga membuat siswa kurang
berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.13
Selain itu, masalah yang juga
sering didapati adalah kurangnya perhatian guru terhadap variasi metode dan
teknik pembelejaran. Biasanya ceramah dan penugasan menjadi metode andalan
yang digunakan oleh para guru dalam menyampaikan materi, tanpa terkecuali
guru Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ), sehingga belum terlihat adanya upaya guru
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan.
Belajar aktif sangat diperlukan oleh siswa untuk memperoleh hasil belajar
yang maksimal. Ketika siswa pasif atau hanya menerima dari guru, ada
kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang diberikan. Belajar aktif
merupakan salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru saja diterima yang
kemudian menyimpannya dalam otak. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Konfusius, seorang filosof kenamaan darri cina, lebih dari 2400 tahun silam, yang
dikutip oleh Melvin L. Silberman dalam bukunya Active Learning 101 Cara
Belajar Siswa Aktif, ia mengatakan: “Apa yang saya dengar, saya lupa”, “Apa
yang saya lihat, saya ingat”, “Apa yang saya kerjakan, saya paham”. Ketiga
pernayataan ini menekankan pada pentingnya belajar aktif agar apa yang
dipelajari di bangku sekoalh tidak menjadi suatu hal yang sia-sia.14
12
Zihan Syafira Luthfi, wawancara, Ciputat: 2 September 2014. 13
Hasil pengamatan pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Kelas VIII di MTs
Muhammadiyah 1 Ciputat Pada Tanggal 2 September 2014. 14
Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Terj. Raisul
Muttaqien, (Bandung: Nusamedia, 2011), Cet. IV, h. 23.
7
Keberhasilan belajar mengajar pada dasarnya merupakan perubahan positif
selama dan sesudah proses pembelajaran dilaksanakan. Keberhasilan tersebut
dapat dilihat dari ketepatan guru dalam memilih bahan ajar, teknik mengajar,
media, dan alat penagajaran yang digunakan dalam suasana yang menyenangkan.
Selain itu, keberhasilan belajar mengajar dapat dilihat dari timbulnya keinginan
kuat pada diri siswa untuk belajar mandiri yang mengarah pada peningkatan baik
pada segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik.15
Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba menerapkan salah satu bentuk
pembelajaran yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort, yang
diadaptasi dari buku Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif oleh Melvin L.
Silberman ke dalam mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) pada materi
Tajwid Hukum Bacaan Madd.
Pembelajaran dengan menggunakan Metode Card Sort merupakan salah satu
strategi dan teknik yang dapat digunakan guru, khususnya guru Baca Tulis Al-
Qur’an (BTQ), untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, dan
merupakan aktivitas kerja sama yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
karakteristik klasifikasi, fakta tentang benda, atau menilai informasi. Gerakan
fisik yang ada di dalamnya dapat membantu menggairahkan siswa yang merasa
penat, dan diharapkan siswa bersemangat dan ikut andil dalam pembelajaran,
sehingga pelajaran yang diberikan dapat selalu diingat dan diaplikasikan dalam
kehidupan nyata.
Berpijak latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini penulis
mengajukan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode
Card Sort dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) di MTs
Muhammadiyah 1 Ciputat.”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan, dapat di identifikasi
beberapa masalah, yaitu:
15
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2011). Cet. II, h. 311.
8
1. Model pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional dan
terkadang membuat suasana belajar menjadi kurang menyenangkan.
2. Kurangnya respon siswa untuk memperhatikan penjelasan guru ketika
proses pembelajaran berlangsung.
3. Suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan sehingga membuat
siswa kurang berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.
4. Kurangnya tingkat pemahaman dan ketertarikan siswa pada beberapa
materi Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) sehingga kurang maksimalnya hasil
belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian kali ini, agar pembahasan tidak terlalu luas, maka peneliti
membatasi masalah sebagai berikut:
1. Bentuk pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah
metode Card Sort pada pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an kelas VIII-1 di
MTs Muhammadiyah 1 Ciputat.
2. Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah nilai hasil tes
yang dicapai siswa setelah diterapkan metode Card Sort berupa Pretest
dan Posttest pada pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) materi Tajwid
Hukum Bacaan Madd kelas VIII-1 di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah
dipaparkan di atas, maka pokok permasalahan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan metode Card Sort pada pelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an (BTQ) kelas VIII-1 di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat?
2. Untuk mengetahui apakah penerapan metode Card Sort pada pelajaran
Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) kelas VIII-1 di MTs Muhammadiyah 1
Ciputat dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
E. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin di capai peneliti adalah:
9
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode Card Sort pada pelajaran
Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat.
2. Untuk mengetahui apakah penerapan metode Card Sort pada pelajaran
Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) kelas VIII-1 di MTs Muhammadiyah 1
Ciputat dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
F. Manfaat Penelitian
Penulis berharap dari hasil penelitian ini, dapat didapat manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Guru
a. Sebagai bahan masukkan bagi guru agama dalam mengambil
langkah-langkah atau cara, untuk meningkatkan kualitas dalam
pembinaan dan pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
khususnya pelajaran Baca Tulis Al- Qur’an (BTQ).
b. Dapat memacu para guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas
pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran.
c. Membuat para guru untuk senantiasa menciptakan suasana belajar
yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
2. Bagi Siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi yang dipelajari
dalam Bab Hukum Bacaan Madd.
b. Sebagai masukan bagi siswa tentang pentingnya mempelajari dan
memahami Al-Qur’an khususnya dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
c. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari yang sebelumnya.
3. Bagi Sekolah
Dapat memajukan dan meningkatkan prestasi dan mutu sekolah. Serta
dapat menjadi bahan informasi dan sumbangan pemikiran yang dapat
dijadikan bahan perbandingan atau acuan bagi sekolah atau lembaga-
lembaga lain dalam mengembangkan segala hal yang berkaitan dengan
pendidikan khususnya dalam pengajaran dan keguruan.
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Nasution, hasil belajar merupakan “sesuatu yang akan dapat
dilakukan atau dikuasai siswa sebagai hasil pelajaran itu”.1 Sedangkan
Hamzah B. Uno dalam bukunya Model Pembelajaran (Menciptakan Proses
Belajar mengajar yang Kreatif dan Efektif) mengemukakan hasil belajar
adalah “perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang sebagai
akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya”.2
Proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Keberhasilan belajar mengajar pada dasarnya merupakan perubahan
positif selama dan sesudah proses belajar mengajar dilaksanakan.
Keberhasilan ini dapat dilihat dari keterlibatan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran dan perubahan positif yang ditimbulkan sebagai akibat dari
proses belajar mengajar tersebut. Keterlibatan siswa tersebut dapat dilihat dari
segi fisiknya, segi intelektual, dan segi emosional selama berlangsungnya
kegiatan pembelajaran.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
a. Faktor Internal
1) Kondisi Fisiologis
1 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), Cet. IV, h.
61. 2 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Menagajar yang
Kreatif dan Efektif), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Cet. I, h. 213.
11
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima,
tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat
jasmani seperti kaki dan tangannya, dan sebagainya.
2) Kondisi Psikologis
Beberapa faktor psikologis yang dianggap utama meliputi minat,
kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif
(persepsi, ingatan, berpikir).3
Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri seseorang yang
dapat memudahkan proses dan hasil belajar, namun juga dapat
menghambat proses dan hasil belajar. Oleh karena itu, faktor ini harus
dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan
Lingkungan ini berupa lingkungan alam dan lingkungan sosial.
Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan
udara. Lingkungan sosial berupa wujud manusia dan hal-hal lainnya
(suara mesin pabrik, hiruk pikuk lalu lintas, gemuruhnya pasar).
2) Faktor Instrumental
Yaitu faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang
sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini dapat berwujud
faktor-faktor keras (hardware) seperti gedung perlengkapan belajar,
alat-alat praktikum, dan faktor-faktor lunak (software) seperti
kurikulum, pedoman-pedoman belajar, dan sebagainya.4
Faktor eksternal merupakan dari luar yang memengaruhi proses dan
hasil belajar seseorang. Menurut penulis, metode pembelajaran yang
digunakan guru dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu
3 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 1997), Cet. I, h. 103. 4 Ibid.
12
wujud dari faktor instrumental. Faktor yang tidak kalah penting dalam
mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang.
3. Klasifikasi Hasil Belajar
Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasisikasi hasil
belajar dari Benyamin Bloom, sebagaimana dikutip oleh Nana Sudjana, yang
secara garis besar membaginya dalam tiga ranah, yakni sebagai berikut.5
a. Ranah Kognitif. Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, pemahaman aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut Kognitif
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk Kognitif
tingkat tinggi.
1) Pengetahuan. Tipe belajar pengetahuan termasuk Kognitif
yang paling rendah. Namun tipe hasil belajar ini menjadi
prasarat bagi tipe belajar berikutnya. Hafal menjadi prasarat
bagi pemahaman.
2) Pemahaman. Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan,
mulai dari terjemahan dalam arti sebenarnya. Tingkat kedua
adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-
bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya. Tingkat
tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi, dapat memperluas
persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus ataupun masalahnya.
3) Aplikasi. Yaitu penggunaan abstraksi (ide, teori, penunjuk
tesis) pada situasi kongkret atau situasi khusus.
4) Analisis. Yaitu usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-
unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan
susunanya.
5 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. XIII, h. 22.
13
5) Sintesis. Yaitu penyatuan unsur-unsur ke dalam bentuk
menyeluruh.
6) Evaluasi. Yaitu pemberian keputusan tentang nilai sesuatu
yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja,
pemecahan, metode, materi, dan lain-lain.6
Dalam hal ini, penulis lebih menekankan pada ranah kognitif siswa
melalui tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) yang akan dilakukan ketika
proses pembelajaran berlangsung.
b. Ranah Afektif. Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari penerimaan,
jawaban, penilaian, organisasi, dan internalisasi, yaitu sebagai berikut.
1) Penerimaan, yakni semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan dari luar yang datang dalam bentuk masalah, situasi
gejala, dll.
2) Jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap
stimulasi yang datang dari luar.
3) Penilaian, berkenaan dengan nilai dan kepercayaan stimulus
termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai dan
kesepakatan terhadap nilai.
4) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu
sistem organisasi (hubungan satu nilai dengan nilai lain,
pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya).
5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan
semua sistem nilai
c. Ranah Psikomotoris. Berkenaan dengan hasil belajar keterampilam
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah Psikomotoris,
yakni:
1) Gerakan refleks (ketertampilan pada gerakan yang tidak sadar).
2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. XIII, h. 22.
14
3) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain.
4) Kemampuan di bidang fisik (kekuatan, keharmonisan, dan
ketepatan).
5) Gerakan skill (keterampilan sederhana – keterampilan
kompleks).7
4. Alat Evaluasi (Instrument Penelitian)
Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.8 Tes
yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes awal (pretest) dan tes
akhir (posttest). Tes awal (prestest) adalah tes yang dilaksanakan
sebelum materi pelajaran disampaikan kepada siswa, sedangkan tes
akhir (posttest) adalah tes yang dilaksanakan setelah pembelajaran
berlangsung, dan biasanya soal untuk pretest dan posttest dibuat sama.
Hal ini bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan siswa memahami
pelajaran selama proses pembelajaran.
Soal yang akan diujikan terdiri dari beberapa ranah kognitif, ranah
ini merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Dalam
ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai jenjang
terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi.9
Siklus I dan siklus II terdiri dari 20 butir soal Pilihan Ganda (PG)
sebagai acuan dalam penilaian tertulis, karena waktu jam pelajaran yang
terbatas sedangkan pretest dan posttest dilakukan pada setiap siklus,
selain itu juga untuk memudahkan siswa dalam menemukan jawaban.
7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. XIII, h. 22. 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), Cet. XIII, h. 150. 9 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persaa,
2012), Cet. XII, h. 49
15
B. Metode Card Sort
1. Pengertian Metode Card Sort
Card Sort merupakan salah satu metode dalam strategi pembelajaran aktif
yang didalamnya terdapat kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk
mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang objek atau me-
review ilmu yang telah dipelajari sebelumnya. Gerakan fisik yang dominan
dalam teknik ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.10
Menurut Fatah Yasin, “Card Sort yaitu suatu strategi yang digunakan
pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep
dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran”.11
Metode ini di terapkan apabila guru hendak menyajikan materi atau topik
pembelajaran yang memiliki bagian-bagian atau kategori yang luas. Metode
Card Sort bertujuan memberikan peluang kepada siswa untuk dapat berperan
lebih aktif dalam pembelajaran serta dapat membantu untuk memberikan
energi atau semangat kepada kelas yang letih. Sebab metode Card Sort dapat
merangsang pikiran dan meningkatkan daya pikir siswa untuk menemukan
permasalahan dengan memberikan stimulus-stimlus tertentu. Dengan hal yang
demikian guru dapat menjajaki sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran yang telah disampaikan. Sehingga kegiatan belajar mengajar
yang telah berlangsung dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan
dan sesuai dengan targetnya.
2. Langkah-langkah Pembelajaran menggunakan Metode Card Sort
Adapun langkah-langkah penerapan metode Card Sort dalam
pembelajaran, antara lain:
10
Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung:
Nusamedia, 2011), cet. IV, h. 169. 11
A. Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, (Malang: UIN Malang Press,
2008), h. 185.
16
a. Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai SK/KD
mata pelajaran.jumlah kartu disesuaikan dengan jumlah siswa di kelas.
Isi kartu terdiri dari kartu induk/ topik utama dan kartu rincian.
b. Seluruh kartu diacak/dikocok agar tercampur.
c. Setiap siswa diberi potongan kartu yang berisi informasi atau contoh
yang tercakup dalam satu atau lebih kategori.
d. Mintalah siswa untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk
menemukan kartu induknya dengan dengan mencocokkan kategori
yang sama kepada teman sekelasnya.
e. Setelah kartu induk beserta seluruh rinciannya terkumpul, perintahkan
maing-masing siswa membentuk kelompok dan menempelkan
hasilnya di papan secara urut.
f. Lakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempelkan
hasilnya.
g. Mintalah salah satu penanggung jawab kelompok untuk menjelaskan
hasil sortir kartnya, kemudian mintalah komentar dari kelompok
lainnya.
h. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan
poin-poin penting terkait materi pelajaran.
i. Berikan apresiasi setiap hasil kerja siswa, kemudian lakukan
klarifikasi, penyimpulan, dan tindak lanjut.12
Untuk tipe pemilihan kartu (Card Sort), ada beberapa variasi yang dapat
digunakan, antara lain:
a. Minta setiap kelompok untuk menjelaskan tentang kategori yang
mereka selesaikan.
b. Pada awal kegiatan bentuklah beberapa tim. Beri tiap tim satu set
kartu yang sudah diacak agar kategori-kategori yang cocok dengan
mereka tidak jelas dimana letaknya. Mintalah setiap tim untuk
12
Saminanto, Mengembangkan RPP PAIKEM, EEK, dan Berkarakter, (Semarang:
RaSAIL Media Group, 2012), Cet. I, h. 13.
17
memilah-milah kartu tersebut ke dalam kategori-kategori tertentu.
Setiap tim memperoleh nilai untuk setiap kartu yang disortir
dengan benar.13
Setelah guru merencanakan langkah-langkah dalam pembelajaran
menggunakan metode Card Sort ini, ada beberapa perlengkapan yang
diperlukan, di antaranya:
a. Potongan kertas karton berbentuk kartu berukuran ± 10 cm x 15 cm
sebanyak jumlah siswa di kelas. Kartu indeks tersebut diisi
informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau beberapa
kategori sesuai materi pelajaran yang akan disampaikan. Tulisan
pada kertas dapat dibaca cukup jelas bila dilihat oleh siswa yang
duduk di bagian belakang.
b. Alat rekat (solasi/lakban kertas).14
Dengan menggunakan metode Card Sort (pemilihan kartu) ini siswa
dapat mengembangkan kemampuannya dengan melibatkan fisik untuk
mengekspresikan gagasannya, memusatkan perhatiannya pada kelompok,
pada gerakan fisik lebih banyak sehingga siswa merasa senang.
3. Kelebihan dan kekurangan Metode Card Sort
Secara lebih spesifik dengan melakukan pembelajaran secara aktif akan
diperoleh hal-hal sebagai berikut:
a. Siswa termotivasi karena lebih mudah belajar di saat enjoy.
b. Berlangsung dalam lingkungan yang tenang, karena percobaan dan
kegagalan diterima.
c. Adanya partisipasi dari semua kelompok.
d. Tiap orang bertanggung jawab atas pembelajarannya masing-masing.
13
Hisyam Zaini dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani, 2008), h.
51. 14
Peningkatan Kompetensi Guru Agama Islam Tingkat Kota Bekasi, Hotel Delaga Biru
Pacet Cianjur, 29-31 Mei 2012, h. 18.
18
e. Fleksibel dan relevan.
f. Sesuatu yang didapat menjadi bertambah.
g. Terdorongnya pemikiran induktif.
h. Semua menyatakan pemikirannya.
i. Masing-masing memberikan koreksi jika ada kesalahan.15
Pembelajaran aktif tipe pemilihan kartu (Card Sort) merupakan salah
satu dari sekian banyak bentuk pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
kegiatan belajar menagajar, namun pembelajaran aktif tipe pemilihan kartu
(Card Sort) ini memiliki keistimewaan sehingga dapat dijadikan alternatif
menarik, diantaranya:
a. Ini adalah cara segar dan menyenangkan untuk menangani materi yang
cenderung kering.
b. Kegiatan ini multiindera yang menggunakan saluran belajar auditory,
visual, dan kinestik.
c. Pemahaman siswa diuji. Dengan berkeliling ruangan, guru mudah
melihat dimana muncul kebingungan dan ketidakpastian. Kegiatan ini
menawarkan penilaian formatif informal.
d. Kegiatan ini memberikan pelajaran yang kuat dalam kerjasama dan
disiplin diri.16
Adapun kelebihan dan kekurangan teknik pemilihan kartu (Card Sort)
ini, antara lain:
a. Kelebihan dari teknik ini menurut Roesytah sebagaimana yang dikutip
oleh Warakah Sri Wahyuni adalah sebagai berikut:
1) Guru mudah menguasai dan mengorganisir kelas.
2) Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak.
3) Mudah dilaksanakan dan menyiapkannya.
4) Guru mudah menerangkan dengan baik.17
15 Umi Machmudah dan Abdul Wahab Risyidi, Active Learning dalam Pembelajaran
Bahasa Arab, (Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 72. 16
Peningkatan Kompetensi Guru Agama Islam Tingkat Kota Bekasi, Hotel Delaga Biru
Pacet Cianjur, 29-31 Mei 2012, h. 18.
19
5) Meminimalisir metode ceramah yang menyebabkan siswa jenuh.
6) Siswa lebih antusias dalam pembelajaran.
b. Kekurangan:
1) Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid,
terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik
perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan
dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok perseaoalan semula.
2) Tidak semua materi pelajaran dapat menggunakan metode ini.
Menurut hemat penulis, cara untuk mengatasi kekurangan dalam metode
Card Sort ini adalah sebelum memulai teknik tersebut guru menginstruksikan
kepada seluruh siswa untuk teliti dalam memilih jawaban dari setiap kategori,
sehingga tidak mudah terkecoh. Pemilihan jawaban tersebut akan
menunjukkan pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari.
Selain itu, guru juga harus cermat memilih materi ,mana yang cocok dengan
metode ini. Apabila tidak sesuai antara materi dan teknik, maka siswa akan
sulit mencerna materi.
C. Ilmu Tajwid
1. Pengertian Ilmu Tajwid
Seseorang yang membaca Al-Qur‟an, baik tanpa lagu maupun dilagukan
dengan indah dan merdu, tidak boleh lepas dari kaidah-kaidah tajwid. Secara
bahasa, tajwid berasal dari kata jawwada yang mengandung arti tahsin, yang
berarti memperindah atau memperelok. Tajwid menurut istilah ialah ilmu
yang menjelaskan tentang hukum-hukum dan kaidah-kaidah yang menjadi
landasan wajib ketika membaca Al-Qur‟an, sehingga sesuai dengan bacan
Rasulullah SAW. Tajwid juga biasa disebut sebagai ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana cara menucapkan kalimat-kalimat Al-Qur‟an. 18
Tajwid ( ) merupakan bentuk mashdar, dari fi‟il mâdhi ( ) yang
17
Warakah Sri Wahyuni, Kelebihan Metode Card Sort, 2013, (http://lib.uin-
malang.ac.id/appendix/07140013[1]-warakah-sri-wahyuni.pdf). 18
Abu Nizhan, Buku Pintar Al-Qur’an, (Jakarta: Qultum Media, 2008), h. 13
20
berarti membaguskan, menyempurnakan, memantapkan. Pendapat yang lain
tentang pengertian tajwid adalah : yang berarti “memberikan
dengan baik”.19
Menurut kitab Hidâyatul Mustafid dan Nihâyatul Qaulil Mufid tajwid
ialah:
“Ilmu Tajwid adalah ilmu yang berguna untuk mengetahui bagaimana
cara memenuhkan/ memberikan hak huruf dan mustahaqnya. Baik
yang berkaitan dengan sifat, mad dan sebagainya, seperti târqiq dan
tafkhîm dan selain keduanya”.20
2. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardu kifayah, namun membaca
Al-Qur‟an dengan tajwid yang baik dan benar adalah wajib ‘ain (kewajiban
Individu). Dasar mempelajari ilmu tajwid terdapat dalam surat Al-Muzammil ayat
4:
ترتيلا ٱلقرءانورتل .…
Artinya : “.....dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan”
Dasar hukum dari Hadits Nabi SAW:
“Anas bin Malik ketika ditanya bagaimana bacaan Nabi SAW: maka ia
menjawab bahwa bacaan beliau itu panjang-panjang kemudian dia
membaca “bismillahirrahmânirrahîm” memanjangkan (bismillâh) serta
19
H. Ahmad Annuri, Panduan Tahsîn Tilâwah Al-Qur’an dan Pembahasan Ilmu Tajwid,
(Jakarta: Al-Kautsar, 2010), h. 17 20
Ibid., h. 17
21
memanjangkan (Ar-Rahmân) dan memanjangkan (Ar-Rahîm).” (HR.
Bukhari).21
3. Keutamaan Mempelajari Ilmu Tajwid
Keutamaan mempelajari ilmu tajwid adalah menjaga lisan dari kesalahan
dalam mengucapkan atau membaca Al-Qur‟an.22
Membaca Al-Qur‟an dengan
tajwid yang baik akan mendapat derajat yang tinggi. Rasulullah SAW
bersabda:
“ Orang yang ahli dalam Al-Qur‟an akan bersama dengan para
malaikat pencatat yang mulia lagi taat. Dan orang yang terbata-bata
membaca Al-Qur‟an dan dia bersusah payah mempelajarinya, baginya
dua pahala.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud; dari Aisyah
RA).
4. Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid
Tujuan mempelajari ilmu tajwid yaitu:
.
“Menjaga lidah dari Lahn (kesalahan) di saat membaca Al-
Qur‟an.”
Lahn atau kesalahan dalam membaca Al-Qur‟an di bagi menjadi dua:
a. Lahn Jaliy
Yang dimaksud adalah kesalahan yang terjadi pada lafazh ketika
membaca Al-Qur‟an, baik kesalahan itu mengubah makna atau tidak,
seperti mengubah salah satu huruf dengan huruf yang lainnya, atau
mengubah salah satu harakat dengan harakat lainnya.
Contoh:
21
Ibid,. h. 19 22
Abu Nizhan, Buku Pintar Al-Qur’an, (Jakarta: Qultum Media, 2008), h. 13
22
1) Mengubah huruf dengan huruf
dibaca
() dibaca ()
dibaca
() dibaca ()
2) Mengubah harakat dengan harakat
dibaca
() dibaca ()
dibaca
() dibaca ()
3) Mengubah sukun dengan harakat
dibaca
() dibaca ()
dibaca
() dibaca ()
Kesalahan-kesalahan di atas, disebut kesalahan yang jelas, menurut
kesepakatan para ulama ahli qira‟at merupakan kesalahan besar apabila
dilakukan dengan sengaja haram hukumnya.
b. Lahn Khafiy
Lahn khafiy yaitu kesalahan yang terjadi pada lafazh-lafazh ketika
membaca Al-Qur‟an yang menyalahi huruf Al-Qur‟an tetapi tidak
mengubah makna (arti) seperti tidak membunyikan ghunnah, kurang
panjang dalam membaca madd wajib, dan sebagainya. Contoh:
1) Lafazh ( ) huruf Nun sukun ( ) dibaca tanpa dengung.
2) Lafazh ) ) huruf Na ) dibaca panjang seharusnya dibaca
pendek.23
Di dalam ilmu tajwid ada beberapa yang perlu dipelajari,
23
H. Ahmad Annuri, Panduan Tahsîn Tilâwah Al-Qur’an dan Pembahasan Ilmu Tajwid,
(Jakarta: Al-Kautsar, 2010), h. 23-24
23
diantaranya:
a) Makhraj Huruf
b) Sifat-sifat Huruf
c) Hukum Nun bersukun dan Tanwin, yang terdiri dari:
(1) Idhgam bi Ghunnah
(2) Idgham bi la Ghunnah
(3) Iqlab
(4) Ikhfa
d) Hukum Mim bersukun, yang terdiri dari:
(1) Ikhfa Syafawi
(2) Idgham Mimi
(3) Izh-har Syafawi
e) Hukum Idgham, yang terdiri dari:
(1) Idgham Mutamatsilain
(2) Idgham Mutajanisain
(3) Idgham Mutaqarribain
f) Hukum Mim dan Nun bertasydid
g) Hukum Lam Ta‟rif, yang terdiri dari:
(1) Alif-Lam Qamariyyah
(2) Alif-Lam Syamsiyah
h) Hukum Ra‟, yang terdiri dari:
(1) Ra‟ Tafkhim
(2) Ra‟ Tarqiq
(3) Ra‟ jawazul Wajhain
i) Hukum Lam Jalalah
(1) Lam Tafkhim
(2) Lam Tarqiq
j) Qalqalah
(1) Qalqalah Shugra
(2) Qalqalah Kubra
k) Hukum Madd yang terdiri dari:
24
(1) Madd Ashli
(2) Madd Far‟i, terdiri dari:
(a) Madd Wajib Muttashil
(b) Madd Ja-iz Munfashil
(c) Madd Lazim Kilmi Mutsaqqal
(d) Madd Lazim Kilmi Mukhaffaf
(e) Madd Lazim Harfi Musyabba‟
(f) Madd lazim harfi Mukhaffaf
(g) Madd Aridl Lissukun
(h) Madd Iwadl
(i) Madd Tamkin
(j) Madd Badal
(k) Madd Farqu
(l) Madd layyin
(m) Madd Shilah Qashirah
(n) Madd Shilah Thawilah24
Ilmu tajwid sangat penting untuk diteliti, karena kunci untuk membaca
Al-Qur‟an dengan baik dan benar adalah dengan ilmu tajwid. Disini penulis
akan meneliti salah satu materi yang sesuai dengan identifikasi masalah
yang akan diteliti yaitu mengenai hukum bacaan “MADD”.
Madd menurut bahasa ialah:
Memanjangkan dan menambah.
Sedangkan menurut istilah ialah:
Memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf madd
(ashli).
Huruf Madd seperti yang dimaksudkan dalam definisi di atas ada tiga,
yaitu: 1. Alif ( ), 2. Wawu ( ), dan 3. Ya‟ ( ).
Adapun syaratnya huruf madd yaitu:
24
H. Ahmad Annuri, Panduan Tahsîn Tilâwah Al-Qur’an dan Pembahasan Ilmu Tajwid,
(Jakarta: Al-Kautsar, 2010), h. 37
25
Apabila huruf madnya berupa Alif ( ) maka harakat sebelumnya harus
berupa harakat fathah. Contohnya:
Apabila huruf madnya berupa Wawu ( ) maka harakat sebelumnya harus
berupa dhammah. Contohnya:
Apabila huruf madnya berupa Ya‟ ( ) maka harakat sebelumnya harus
berupa harakat kasrah. Contohnya:
Mad terbagi 2 (dua) macam:
a) MAD ASLI ( )
b) MAD FAR‟I ( )
Mad Asli ini disebut juga dengan mad thabi‟i ( ). Mad Far‟i
(cabang) itu dibagi menjadi 13 bagian. 25
(1) Madd wajib Muttashil ( )
Secara bahasa, madd artinya panjang; wajib artinya harus
(dipanjangkan); dan muttashil artinya bersambung (dengan hamzah).
Menurut istilah, Madd Wajib Muttashil adalah:
Apabila madd (Ashli) dan hamzah (bertemu dalam satu kata).
Jadi, syarat Madd wajib Muttashil adalah harus ada hamzah setelah
madd Ashli dan hamzah itu pun berada dalam satu kata dengan Madd
Ashli. Jika tidak demikian, tidak terjadi hukum Madd Wajib Muttashil.
Cara membaca Madd Wajib Muttashil ialah wajib dipanjangkan lima
harakat atau dua setengah alif. Contoh:
Contoh Dibaca Q.S
Ja-a (jaaaaa-a) 4:43
Fis sarra-i (fis sarraaaaa-i) 3:134
Ula-ika (ulaaaaa-ika) 2:5
25
Ahmad Soenarto. Pelajaran Tajwid Praktis dan Lengkap. (Jakarta: Bintang Terang,
1988), h. 40-41.
26
(2) Madd Jaiz Munfashil ()
Secara bahasa madd artinya panjang; ja-iz artinya boleh
(dipanjangkan lebih dari dua harakat); dan munfashil artinya terpisah
(antara huruf madd dengan hamzah). Menurut istilah, madd ja-iz
munfahsil adalah:
Apabila huruf madd (Ashli) pada satu kata bertemu dengan hamzah di
kata yang lainnya.
Berdasarkan keterangan keterangan diatas, madd ja-iz munfashil
terjadi apabila madd ashli di satu kata bertemu dengan hamzah pada kata
berikutnya. Dengan kata lain, madd ashli dan hamzah berada pada dua
kata yang terpisah. Cara membaca madd ja-iz munfashil boleh
dipanjangkan dua harakat, empat harakat, atau lima harakat. Dengan
demikian, ada tiga wajah dalam membacanya:
(a) Hadr, yaitu cepat, dibaca dua harakat.
(b) Tadwie, yaitu sedang, dibaca empat harakat.
(c) Tartil, yaitu lambat, dibaca lima harakat.
Contoh-contoh madd ja-iz munfashil:
Contoh Dibaca Cara Membaca Q.S.
Fii ahsani Hadr 95:4
Fiiii ahsani Tadwir
Fiiiii ahsani Tartil
Laa a’budu Hard 109:2
Laaaa a’budu Tadwir
Laaaaa a’budu Tartil
27
Innaa anzalnahu Hadr 97:1
Innaaaa anzalnahu Tadwir
Innaaaaa anzalnahu Tartil
(3) Madd Lazim Kilmi Mutsaqqal )
Secara bahasa, madd artinya panjang; lazim artinya pasti (harus
dibaca panjang); kilmi artinya kalimat (yakni, terjadinya pada kalimat);
dan mutsaqqal artinya berat, karena terjadi idgham. Menurut istilah madd
lazim kilmi mutsaqqal adalah:
Apabila setelah huruf mad (Ashli) terdapat huruf yang bertaysdid dalam
satu kata (kalimat).
Jadi, syarat terjadinya madd lazim mutsaqqal kilmi adalah adanya
huruf yang bertasydid setelah mad ashli. Jika tidak terdapat huruf yang
bertasydid, hukumnya tetap madd ashli. Kemudian huruf yang bertasydid
itupun harus berada dalam satu kata dengan huruf madd ashli. Cara
membaca madd lazim kilmi mutsaqqal ialah dengan memanjangkan
terlebih dahulu huruf madd sebanyak enam harakat (tiga alif), lalu
“diberatkan” (mutsaqqal) atau dimasukkan (idgham) kepada huruf yang
bertasydid dihadapannya. Contoh:
Contoh Dibaca Q.S.
Wa ladl-dlaaaaaallin 1:7
Ath-thaaaaaammatu 79:34
Al-haaaaaaqqatu 69:1
Min daaaaaabbatin 24:45
28
Kaaaaaaffatan 34:28
(4) Madd Lazim Kilmi Mukhaffaf ()
Secara bahasa, madd artinya panjang; lazim artinya pasti (harus
dibaca panjang); kilmi artinya kalimat (yakni, terjadinya pada kalimat);
dan mukhaffaf artinya ringan, karena tidak terjadi idgham. Menurut
istilah, madd lazim kilmi mukhaffaf adalah:
.
Apabila setelah huruf madd terdapat huruf yang bersukun dan tidak ada
idgham.
Jadi, syarat terjadinya madd lazim kilmi mukhaffaf adalah adanya
huruf yang bersukun setelah huruf madd. Namun, tidak ada proses
idgham didalamnya. Cara membaca mad lazim kilmi mukhaffaf ialah
dipanjangkan enam harakat atau tiga alif. Hukum madd lazim kilmi
mukhaffaf hanya terdapat dua tempat didalam Al-Qur‟an, yaitu:
(a) Surah Yunus ayat 51, dan
(b) Surah yunus ayat 91.
Pada kedua surah ini, lafazh yang berhukum madd lazim kilmi
mukhaffaf sama, yaitu:
Dibaca: aaaaaal aana
(5) Madd Lazim Harfi Musyabba‟ ()
Secara bahasa, madd artinya panjang; lazim artinya pasti (harus
dibaca panjang); harfi artinya huruf (yakni, terjadinya pada huruf); dan
musyba‟ berarti penuh (tiga ejaan huruf). Menurut istilah, madd lazim
harfi musyabba‟ adalah:
29
Madd yang terjadi pada huruf yang terletak pada permulaan surah. Huruf
tersebut mempunyai tiga ejaan huruf: huruf yang tengahnya huruf madd
dan huruf yang ketiga bersukun (ashli).
Madd lazim harfi musyabba‟ terjadi tatkala kita membaca huruf-
huruf fawatihus suwar (pembuka/ permulaan surah) di dalam Al-Qur‟an.
Cara membaca madd lazim harfi musyabba‟ ialah wajib dipanjangkan
sebanyak enam harakat (tiga alif). Adapun huruf-huruf yang termasuk
ke dalam madd lazim hafri musyabba‟ adalah:
Terkumpul dalam kalimat:
Kedelapan huruf ini tergolong kedalam musyabba‟ karena memiliki
tiga ejaan huruf dan huruf yang ditengahnya adalah huruf madd ashli.
Perhatikan tabel berikut:
Huruf madd
lazim harfi
musyabba‟
Ejaan huruf
(hija-ul harf)
Huruf Madd Ashli
(Muwafiqun lil
Harfil Madd)
Jumlah
Harakat
Contoh Q.S.
6 68:1
6 50:1
6 38:1
6 19:1
6 36:1
6 2:1
6 19:1
30
6 41:1
(6) Madd Aridl Lissukun ()
Secara bahasa, madd artinya panjang; „aridl artinya baru/ tiba-tiba
ada, dan sukun artinya bersukun/mati. Sedangkan menurut istilah, madd
„Aridl lis Sukun adalah:
Pemberhentian (waqaf) bacaan pada akhir kata/kalimat, sedangkan huruf
sebelum huruf yang di-waqaf-kan itu merupakan salah satu dari huruf-
huruf madd Thabi‟i, yaitu: alif, wawu, dan ya‟.
Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa madd „aridl lis sukun
mensyaraktkan adanya huruf yang lain setelah huruf madd. Huruf ini
nantinya akan menjadi muara akhir dari pemberhentian bacaan dalam
madd aridl lis sukun. Adapun cara membaca madd aridl lis sukun ada
tiga wajah, yaitu:
(a) Thul ( ), yaitu dipanjangkan enam harakat atau tiga alif. Ini
merupakan bacaan panjang serta cara yang paling utama dan
dianjurkan.
(b) Tawassuth ( ), yaitu dipanjangkan empat harakat atau dua alif.
Ini merupakan bacaan sedang.
(c) Qashr ( ), yaitu dipanjangkan sampai dua harakat atau satu alif.
Ini merupakan bacaan pendek. Contoh:
Contoh Dibaca Cara
Membaca
Q.S.
Syadidul ‘iqaaaaaab Thul 2:196
Syadidul ‘iqaaaab Tawassuth
Syadidul ‘iqaab Qashr
Fahum muslimuuuuuun Thul 27:81
Fauhum muslimuuuun Tawassuth
Fahum muslimuun Qashr
31
‘adzaabun aliiiiiim Thul 2:104
‘adzaabun aliiiim Tawassuth
‘adzabun aliim Qashr
(7) Madd Iwadl ()
Secara bahasa, madd artinya panjang dan „iwadl artinya pengganti.
Menurut istilah, madd „iwadl adalah:
Berhentinya (bacaan) pada tanwin fat-hah di akhir kalimat.
Madd „iwadl dalam pengertian disini adalah bacaan panjang pada
akhir kata /kalimat sebagai pengganti dari suatu tanwin fat-hah yang
tidak berbunyi lagi karena bacaan di-waqaf-kan. Cara membaca madd
„iwadl dipanjangkan dua harakat atau satu alif. Contoh:
Contoh Dibaca Q.S.
Kabiiraa 76:20
Ahadaa 18:110
Rizqaa 65:11
Wa nisaaaaa-aa 4:1
Perlu diperhatikan bahwa untuk tanwin fat-hah yang terletak pada ta‟
marbuthah ( ), hukumnya bukanlah madd „iwadl, karena bila ta‟
marbuthah tersebut di-waqaf-kan suaranya berubah menjadi huruf ha‟
tanpa madd. Contoh:
Contoh Dibaca Tidak Dibaca Q.S.
Rahmah Rahmata 3:8
Junnah Junnata 58:16
32
(8) Madd Tamkin)
Tamkin secara bahasa artinya tetap (penetapan). Madd Tamkin
menurut isltilah adalah:
Bertemunya dua huruf ya‟ (dalam satu kata), ya‟ yang pertama
berharakat kasrah dan bertasydid, sedangkan ya‟ yang kedua berharakat
sukun atau mati.
Jadi, madd tamkin terjadi jika dua huruf ya‟ saling bertemu dalam
satu kata. Huruf ya‟ yang pertama berharakat kasrah dan bertaydid,
sedangkan huruf ya‟ yang kedua bertanda sukun atau dalam keadaan
mati. Cara membaca madd tamkin adalah dengan menetapkan
(memantapkan) bunyi tasydid pada huruf pada huruf ya‟ yang pertama.
Selanjutnya bacaan dipanjangkan saat menghadapi huruf madd-nya, yaitu
huruf ya‟ kedua yang bertanda sukun. Panjang bacaannya ialah dua
harakat atau satu alif. Contoh:
Contoh Dibaca Cara
Membaca
Harakat Q.S.
Huyyiitum Waqaf/washal 2 4:86
Wan nabiyyiina Washal 2 2:177
Al-hawaariyyiina Washal 2 5:111
Rabbaaniyyiina Washal 2 3:79
‘illiyyiina Washal 2 83:18
(9) Madd Badal ()
Secara bahasa, madd artinya panjang dan badal artinya pengganti.
Sedangkan menurut istilah, madd badal adalah:
33
Berkumpulnya huruf madd dengan hamzah dalam kalimat, tetapi posisi
hamzah lebih dahulu dari huruf madd.
Dengan kata lain, madd badal terjadi karena huruf madd didahului
oleh hamzah. Jika huruf yang mendahului huruf madd tersebut bukanlah
huruf hamzah atau selain hamzah, maka hukumnya tetap madd Ashli.
Cara membaca madd badal adalah dipanjangkan dua harakat atau satu
alif. Contoh:
Contoh Asal Kata Harakat Hamzah
Pertama
Huruf Madd
Pengganti
Hamzah Kedua
Madd
badal
Fat-hah
Dlammah
Kasrah
(10) Madd Farqu ()
Farqu secara bahasa artinya pembeda (membedakan). Secara sitilah,
madd farqu adalah:
Bacaan panjang yang berfungsi untuk membedakan kalimat istifham
(pertanyaan) dan khabar (keterangan). Karena jika tidak dibedakan
dengan madd, kalimat istifham akan disangka kalimat khabar, padahal
hamzah tersebut adalah hamzah istifham.
Cara membaca madd farqu ialah dipanjangkan enam harakat atau
tiga alif. Kehadiran madd farqu ini berfungsi sebagai pembeda untuk
kalimat, yaitu antara kalimat istifham (pertanyaan) dan kalimat khabar
34
(keterangan). Di dalam Al-Qur‟an, madd farqu ini hanya terdapat pada
empat tempat, yaitu:
(a) Surah al-An‟am ayat 143
(b) Surah al-An‟am ayat 144
(c) Surah yunus ayat 59
(d) Surah an-Naml ayat 59
(11) Madd layyin ()
Secara bahasa, madd artinya panjang dan layyin artinya lunak.
Sedangkan menurut istilah, madd layyin adalah:
Apabila wawu dan ya‟ berharakat sukun dan huruf sebelumnya
berharakat fat-hah.
Jadi, madd lin terjadi apabila huruf wawu ( ) dan ya‟ ( ) dalam
keadaan bersukun dengan huruf sebelumnya berharakat fat-hah dan
setelahnya ada huruf hidup. Kemudian bacaan di-waqaf-kan atau tidak
dibaca washal. Cara membacanya dipanjangkan dua, empat, atau enam
harakat. Contoh:
Contoh Dibaca Q.S.
...min khauf (min khauuuuuuf) 106:4
...bi yadikal khair (bi yadikal
khaiiiiiir)
3:26
...ilal lail (ilal laiiiiiil) 2:187
Fi syai’ (fii syaiiiiii’) 6:159
35
(12) Madd Shilah Qashirah ()
Secara bahasa, shilah artinya hubungan dan qashirah artinya pendek.
Menurut istilah, madd shilah qashirah adalah:
Apabila sebelum ha (dlamir) ada huruf yang berharakat dan disyaratkan
tidak disambungkan dengan huruf berikutnya, dan tidak pula bertemu
dengan hamzah yang berharakat.
Dari definisi diatas, madd shilah qashirah memiliki tiga syarat, yaitu:
(a) Sebelum ha‟ dlamir harus ada huruf yang berharakat. Maksudnya,
bukan huruf yang bersukun. Contoh:
(b) Ha‟ dlamir tidak disambungkan atau tidak dibaca bersambung dengan
kalimat berikutnya atau tidak di-idgham-kan. Contoh:
(c) Ha‟ dlamir tidak bertemu dengan huruf hamzah. Contoh:
Cara membaca madd shilah qashirah adalah dipanjangkan dua
harakat atau satu alif, baik ha‟ dlamir tersebut berharakat dlammah
ataupun kasrah. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
Contoh Dibaca Q.S.
Li rabbihi lakanud (li rabbihii lakanuuuuuud) 100:6
‘ala raj’ihi la qadir (‘alaa raj’ihii laqaadir) 86:8
36
Innahu la qaulun (innahuu la qaulun) 86:13
Fa ummuhu hawiyah (fa ummuhuu
haawiyah)
101:9
Nadiyahu sanad’u (naadiyahuu sanad’u) 96:17-18
(13) Madd Shilah Thawilah ()
Secara bahasa, shilah artinya hubungan dan thawilah artinya
panjang. Menurut istilah, madd shilah thawilah adalah:
Apabila setelah ha‟ (dlamir) terdapat hamzah qath‟i.
Jadi, madd shilah thawilah mensyaratkan adanya huruf hamzah
setelah ha‟ (dlamir). Jika tidak ada hamzah maka hukumnya madd shilah
qashirah. Cara membaca madd shulah thawilah ialah diperpanjangkan
lima harakat atau dua setengah alif, baik ha‟ dlamir tersebut dlammah
maupun kasrah. Contoh:
Contoh Dibaca Q.S.
Bihiiiii azwaajaa 15:88
Min duunihiiiii auliyaaaaaa’ 7:3
Li mitslihiiiii abadaa 24:17
Wa tsaaqahuuuuu ahad 89:26
‘inndahuuuuu illaa 2:255
D. Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
1. Pengertian Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) adalah salah satu jenis muatan
lokal yang dilaksanakan pada satuan pendidikan tingkat Sekolah Dasar,
37
Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah
Kejuruan.
Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) dilaksanakan di sekolah-sekolah umum
dan sekolah dengan ciri khas Islam. Sedangkan bagi sekolah-sekolah dengan
ciri khas keagamaan non Islam, dapat mengembangkan Muatan Lokal yang
dapat mendorong peningkatan keimanan peserta didik, sesuai ciri khas
keagamaan sekolah yang bersangkutan.
2. Tujuan Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) menenkankan pemberantasan
buta aksara Al-Qur‟an bagi siswa yang belum bisa membaca Al-Qur‟an,
membaca benar menurut Hukum Tajwid (Tahsin Tilawah Al-Qur‟an) bagi
siswa yang sudah bisa membaca Al-Qur‟an tetapi belum sesuai dengan
ketetntuan ilmu Tajwid.
Dalam pembimbingan Baca Tulis Al-Qur‟an ini peserta didik diberikan
ketentuan Hukum tajwid dan untuk menguatkan dalam pemahaman dan
penerapannya diberikan latihan-latihan tadarus, baca dan tulis Al-Qur‟an.
3. Ruang Lingkup Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
Ruang lingkup Muatan Lokal Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) meliputi:
a. Tadarus Al-Qur‟an (mengacu standar isi PAI SMA).
b. Ketentuan hukum tajwid
c. Latihan Baca Tulis Al-Qur‟an (tahsin tilawah)
d. Latihan menulis kaligrafi
38
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ)
Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mts
Muhammadiyah 1 Ciputat Tahun Ajar 2014/201526
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menerapkan Hukum Bacaan
Madd
1.1 Menjelaskan hukum bacaan
Madd Thabi‟i / Ashli
1.2 Menjelaskan hukum bacaan
madd Iwad dan Madd arid
Lissukun
E. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Koirun Nisa‟ dengan judul “Implementasi
Metode Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Fiqih Kelas VIII-A di MTs Al-Urwatul Wutsqo Bulurejo Diwek
Jombang”. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar afektif mengalami
peningkatan, dilihat dari hasil observasi awal sebelum tindakan diketahui
bahwa prosentase keberhasilan aspek reward dengan memberikan hadiah
dan pujian 36,50%, pada siklus I meningkat menjadi 37,30%, dan pada
siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 41,26%. Aspek tanya jawab
dalam setiap pertemuan 34,92%, siklus I sebesar 35,71% dan meningkat
menjadi 42,85% pada siklus II. Aspek kerja sama dalam setiap kelompok
pada observasi awal sebesar 32,53% meningkat pada siklus I menjadi
34,92%, dan pada siklus II meningkat menjadi 42,85%.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Cahyawati dengan judul
“Penerapan Strategi Card Sort dalam Pembelajaran Matematika dengan
26
RPP sekolah MTs Muhammadiyah kelas VIII-1 tahun ajaran 2014/2015.
39
menggunakan Media Gambar untuk meningkatkan Komunikasi dan
Prestasi Belajar siswa di Kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede”. Hasil
penelitian ini terlihat adanya peningkatan komunikasi dan ketuntasan
belajar siswa, yaitu pada tindakan I sebanyak 18 siswa (50%), tindakan II
sebanyak 25 siswa (69,44%), dan pada tindakan III sebanyak 33 siswa
(91,66%).
3. Penelitian yang dilakukan oleh Melani Albar dengan judul “Penggunaan
Metode Card Sort untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam
Penguasaan Mufradat (Kosa Kata) pada Mata Pelajaran Bahasa Arab
Kelas VB di MI Islamiyah Sukun Malang”. Hasil dari analisis penelitian
ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Card Sort mampu
meningkatkan penguasaan mufradat siswa, hal ini terbukti secara
kuantitatif dari hasil yang diperoleh siswa mulai dari sebelum dan sesudah
tindakan adalah nilai rata-rata kelas sebelum tindakan adalah 73%, siklus I
meningkat sebesar 65% dan pada siklus II meningkat sebesar 85%.
F. Hipotesis Penelitian
Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah sebelumnya, serta
hasil penelitian-penelitian yang berhubungan yang pernah ada, penulis dapat
mengambil kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa dengan diterapkannya
metode Card Sort dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-1 di MTs Muhammadiyah 1
Ciputat.
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MTs Muhammadiyah Ciputat 1, yang berlokasi
di Jl. Dewi Sartika Gg. Nangka No. 4, Ciputat-Tangerang Selatan.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2014/
2015, yaitu dari bulan September s/d Oktober 2014. Penelitian ini di
laksanakan dalam dua siklus.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode secara harfiah (Method) berarti cara. Dalam pemakaian yang
umum, “metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara
melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara
sistematis”.1 Sedangkan dalam konteks pembelajaran, “metode juga diartikan
sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya merupakan
alat untuk mencapai tujuam pembelajaran”. 2
Sedangkan penelitian dapat diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu
obyek. Jadi, metode penelitian dapat diartikan secara seingkat menjadi suatu
cara yang di gunakan untuk mencermati suatu obyek. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Reasearch (CAR). Ide penelitian tindakan kelas pertama
dikembangkan oleh Kurt Lewin setelah perang dunia kedua, sebagai suatu
cara penangananmasalah sosial. “Kurt Lewin mengemukakan adanya empat
1 Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 21. 2 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Kreatif
dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 2.
41
frase dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi”.3 Penelitian ini lebih menekankan kepada proses atau
tindakan penelitian, oleh karena itu berhasil atau tidaknya penelitian dapat
dilihat dari proses tindakan penelitian. Tindakan tersebut berbentuk siklus
kegiatan yang tujuannya memperbaiki suatu masalah dalam proses belajar
mengajar.4 penelitian ini juga berusaha mengkaji dan merefleksi suatu proses
pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran
dikelas.
Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, karena juga
menggambarkan bagaimana metode pembelajaran ini diterapkan di kelas dan
bagaimana pula hasil yang dicapai dari penelitian ini.
Adapun rancangan dari setiap aspek pokok yang akan menjadi gambaran
dari proses penelitian adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan (planning)
a) Mengidentifikasi masalah tentang proses belajar siswa
b) Melakukan wawancara terhadap guru bidang studi Baca Tulis Al-
Qur’an (BTQ)
c) Data yang telah di identifikasi, dianalisis berdasarkan hasil
wawancara dan disimpulkan
d) Merencanakan tindakan yang lebih tepat berdasarkan asal
penyebab masalah-masalah itu dengan menyiapkan RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) dan instrument penelitian berupa
pedoman wawancara, pedoman observasi terhadap guru dan siswa,
catatan lapangan yang disusun bersama kolaborator.
2) Pelaksanaan tindakan (Action)
Dalam pelakasanaan tindakan, peneliti melakukan kolaborasi
dengan guru bidang studi Baca Tulis Al-Qur’an. Pelaku tindakan
3 M. Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UIN Malang Press, 2008),
Cet. I, h. 6. 4Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007) cet.4,
h. 2-3
42
adalah peneliti sedangkan guru bidang studi Baca Tulis Al-Qur’an
sebagai observer. Pada tahap ini rancangan strategi dan RPP (
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) yang sudah didiskusikan pada
tahap perencanaan.
3) Pengamatan dan Analisis (Observation)
Pada tahap ini observer melakukan mentoring terhadap proses
tindakan kelas, situasi kelas, dan aktivitas belajar siswa di kelas
dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan. Selain
itu peneliti juga mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi
selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Data-data pada saat
observasi, dikumpulkan dan disanalisis secara menyeluruh.
4) Refleksi (Reflecting)
Pada tahapan refleksi, data yang telah dianalisis dilakukan
evaluasi dan refleksi dengan tujuan untuk menyempurnakan tindakan
berikutnya dan memperbaiki kegiatan penelitian sebelumnya.
2. Rancangan Penelitian
Rangkaian kegiatan diatas dilakukan secara berurutan dalam tiap
siklus. Siklus dalam penelitian ini direncanakan sebanyak dua siklus dan
setiap siklus terdiri dari dua pertemuan.
43
Gambar 3.1
Rancangan Siklus Penelitian5
(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2007)
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas
VIII-1 MTs Muhammadiyah 1 Ciputat pada semester Ganjil Tahun Ajaran
2014/ 2015 yang berjumlah: 33 orang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 19
siswa perempuan.
5Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Teori dan Praktek), (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2011), h. 37.
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II
Pengamatan
Hasil
44
TABEL 3.1
DAFTAR SUBJEK PENELITIAN
No. Nama No. Nama
1 AnandaRafly Octavian 18 PutriFajarAulia
2 AngiNurFadilla 19 RetnoAnggraini
3 Apipah 20 Rio Putra Pratama
4 DadanSunandar 21 Rio Putra Pangestu
5 Erica WidyaSafitri 22 Risky Indah Rahayu
6 IhsanMukhlis Ash Shiddiqi 23 Risma Amelia
7 Indah AuliaAlfath 24 RobiHidayat
8 IndriyaniNatasyahIrawan 25 SalsadilaArdiyanti
9 JangoAngesta 26 Sintawati
10 Jihad Nurur Ramadhan 27 Sonia NurAzizah
11 M. IrvanMuhsin 28 SoviNurAjijah
12 MahiraRizkyLailati 29 SyamMaulana
13 Monica Puji Lestari 30 Tri Mulyawan
14 Muhammad Fahry 31 WindiCamallaSuaebeni
15 Muhammad FaridTsauptera 32 YonaNurlaila
16 Muhammad RifqiFaizulHaq 33 ZihanSyahiraLuthfi
17 NurAnisa
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru yang melakukan
proses pembelajaran dengan membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan
kegiatan, melakukan pengmatan, pengumpul data, dan menganalisis data serta
melaporkan hasil penelitian. Sedangkan guru bidang studi Baca Tulis Al-
Qur’an (BTQ) dan para siswa berperan sebagai kolaborator dan observer yang
bekerjasama dengan peneliti dalam hal menyusun rancangan pembelajaran,
melakukan refleksi dan menentukan tindakan-tindakan pada siklus
selanjutnya.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 siklus. Diawali
dengan dilakukannya penelitian pendahuluan dengan tindakan pertama yang
berupa siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, serta
45
refleksi. Jika pada penelitian siklus I terdapat kekurangan maka penelitian
siklus II lebih diarahkan pada perbaikan dan jika siklus I terdapat
keberhasilan maka pada siklus II lebih diarahkan pada perkembangan.
Adapun tahap penelitian dapat dilihat pada uraian berikut:
Tahapan Pelaksanaan Tiap Siklus
1. Pendahuluan:
a) Mengurus surat Penelitian.
b) Permohonan izin kepada Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah 1
Ciputat.
c) Menyiapkan perlengkapan penelitian.
d) Mendiskusikan dan menentukan subjek penelitian.
e) Melakukan wawancara kepada Guru Bidang studi Baca Tulis Al-
Qur’an (BTQ).
f) Melakukan observasi proses pembelajaran di kelas penelitian guna
mengetahui belajar siswa dalam bidang studi Baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ). Serta mengamati proses belajar mengajar, keadaan kelas, dan
strategi Guru dalam memberikan pelajaran.
2. Perencanaan:
a) Menyiapkan kelas tempat penelitian.
b) Membuat RPP dengan menggunakan metode Card Sort.
c) Mendiskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan guru kolaborator.
d) Menyiapkan materi bahan ajar untuk setiap pertemuan
e) Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan
lapangan, lembar keaktifan siswa, serta keperluan observasi lainnya.
f) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan
menggunakan metode Card Sort.
g) Membuat Card sort yang akan digunakan dan di diskusikan siswa
ketika pembelajaran berlangsung.
h) Menyiapakan sumber belajar.
3. Pelaksanaan:
a) Guru memberikan soal pretest di awal pembelajaran.
46
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
c) Guru melakukana persepsi, motivasi, eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi tentang materi hukum bacaan Madd.
d) Menjelaskan materi Madd Thabi’I, Madd Iwad dan Madd Arid
Lissukun.
e) Membagi siswa ke dalam 6 kelompok.
f) Memberikan pertanyaan (tugas) kepada siswa yang kemudian akan di
diskusikan siswa dengan cara menyusun Card Sort pada karton yang
sudah di berikan oleh Guru.
g) Siswa menyusun Card Sort yang telah di sediakan oleh Guru.
h) Menutup kegiatan pembelajaran dan memberikan motivasi untuk lebih
giat belajar dan membaca Al-Qur’an.
4. Pengamatan:
Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan
pada siklus berikutnya.
5. Refleksi:
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan. Hasil evaluasi dijadikan feedback dalam merencanakan
perbaikan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya. Serta melakukan analisis
terhadap semua data yang telah terkumpul dari hasil observasi, hasil tes dan
menentukan keberhasilan atau kekurangan pada siklus I yang akan dijadikan
dasar perbaikan pada pelaksanaan siklus berikutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) pada
materi hukum bacaan Madd dengan indikator keberhasilan mencapai atau
melebihi KKM sebanyak 85% dengan KKM atau Kriteria Ketuntasan
47
Minimalnya adalah 75.
G. Data dan Sumber Data
1. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang
berupa hasil dari observasi proses pembelajaran, catatan lapangan yang
dilaksanakan selama proses pembelajaran, wawancara terhadap guru, hasil
jurnal harian siswa, dan hasil dokumentasi.
2. Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-1 MTs
Muhammadiyah 1 Ciputat sebagai subjek penelitian, Guru Bidang Studi
Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ), dan peneliti.
H. Instrument Pengumpulan Data
Instrument yang digunakan dalam peneitian ini terdiri atas dua jenis,
yaitu:
1. Instrumen Tes
Tes tertulis ini berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Tes
awal (pretest) adalah tes yang digunakan sebelum materi pelajaran
disampaikan kepada siswa, sedangkan tes akhir (posttest) adalah tes
yang dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung, dan biasanya soal
untuk pretest dan posttest dibuat sama. Hal ini bertujuan untuk
mengungkapkan kemampuan siswa memahami pelajaran selama proses
pembelajaran.
Siklus I dan siklus II terdiri dari 20 butir soal Pilihan Ganda.
Alasan peneliti memlilih soal Pilihan Ganda (PG) sebagai acuan dalam
penilaian tertulis, karena waktu jam pelajaran terbatas sedangkan
pretest dan posttest dilakukan disetiap siklus, selain itu juga untuk
mempermudah siswa dalam menemukan jawaban.
48
Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Tajwid Siswa Siklus I
No. Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Nomor
Soal
Bentuk
Soal
1.1
1.2
1.3
1.4
Menerapkan
Hukum
Bacaan
Madd Ashli/
Thabi’i
Menjelaskan
Hukum
Bacaan
Madd Ashli/
Thabi’i
Madd
Ashli/
Thabi’i
Menjelaskan
pengertian
hukum bacaan
Madd
Menyebutkan
ciri-ciri Madd
Ashli/ Thabi’i
Menjelaskan
mcam-macam
hukum bacaan
madd
Menyebutkan
contoh-contoh
madd
Asli/Thabi’i
1, 10,
2, 3, 6,
11, 12,
15, 17,
18, 19
4, 5,
7, 8, 9,
13, 14,
16, 20
Pilihan
Ganda
Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Tajwid Siswa Siklus II
No. Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Nomor
Soal
Bentuk
Soal
1.1
1.2
1.3
Menerapkan
Hukum
Bacaan
Madd
Menjelaskan
hukum
bacaan Madd
Arid
Lissukun dan
Madd Iwad
Hukum
bacaan
madd
Arid
Lissuku
n dan
Madd
Iwad
Menjelaskan
pengertian
Madd Arid
Lissukun
Menjelaskan
pengertian
Madd Iwad
Menjelaskan
ciri-ciri
Madd Arid
2
1, 3, 7,
13,
4, 10,
11, 19
Pilihan
Ganda
49
1.4
1.5
1.6
Lissukun
Menjelaskan
ciri-ciri
Madd Iwad
Menyebutka
n contoh dari
Madd Iwad
Menyebutka
n contoh dari
Madd Arid
Lissukun
5, 9,
15, 17,
18, 20
6, 8,
12, 14,
16
2. Instrument Non Tes
Dalam instrument non tes yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi ini terdiri dari tiga, yaitu lembar observasi
guru dalam belajar mengajar, lembar observasi aktifitas siswa dan
lembar observasi aktifitas pembelajaran. Lembar observasi proses
kegiatan belajar mengajar yaitu untuk mengadakan pencatatan secara
sistematis mengenai aktivitas belajar siswa, aktivitas Guru dan
proses pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort.
b. Lembar Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap subjek penelitian, tujuannya
adalah untuk mengetahui keaktifan siswa pada indikator-indikator
aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Baca
Tulis al-Qur’an (BTQ) serta hal-hal lain berkaitan dengan
pembelajaran menggunakan metode Card Sort.
c. Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data atau informasi dengan
50
mengambil foto-foto pada saat pembelajaran.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian adalah:
1. Observasi/Pengamatan
Observasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dari langkah-
langkah metode Card Sort, aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar
siswa dengan memberikan tanda check list (√) pada kolom nilai 4 (Sangat
Baik), 3 (Baik), 2 (Kurang), 1 (Sangat Kurang), yang menurut observer
paling sesuai dengan proses jalannya kegiatan belajar mengajar di dalam
kelas.
Tabel 3.
Lembar Observasi Guru
No. Aspek yang Diamati Nilai
1 2 3 4
I Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan
kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memotivasi siswa
II Kegiatan Inti
4. Penguasaan materi
5. Menjelaskan materi pelajaran
6. Menjelaskan media belajar Card Sort
7. Menggunakan alat atau media
8. Memusatkan perhatian siswa
9. Menjawab pertanyaan atau menanggapi siswa
10. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media belajar Card Sort
51
11. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan jawaban
12. Memberikan evaluasi pembelajaran
13. Kontrol emosi
III Menutup Pelajaran
14. Membimbing siswa menyimpulkan
pembelajaran
15. Menyimpulkan materi yang disampaikan
Total Skor
Presentase
Kualifikasi
Tabel 3.
Lembar Observasi Siswa
No. Nama Siswa
Aktivitas Belajar BTQ Siswa
Antu
sias
men
gik
uti
pem
bel
ajar
an
Akti
f b
erta
nya
Akti
f dal
am k
erja
kel
om
pok
Men
ger
jak
an t
ugas
Mem
ilik
i per
asaa
n
senan
g t
erh
adap
tek
nik
dan
med
ia
pem
bel
ajar
an
jum
lah
Rat
a-ra
ta (
%)
1. Ananda Rafly Octavian
2. Anggi Nur Fadilla
3. Apipah
4. Dadan Sunandar
5. Erica Widya Safitri
6. Ihsan Mukhlis Ash Shaddiqi
7. Indah Aulia Alfath
8. Indriyani Natasyah Irawan
9. Jango Angesta
10. Jihad Nurur Ramadhan
11. M. Irvan Muhsin
12. Mahira Rizky Lailati
13. Monica Puji Lestari
14. Muhammad Fahry
52
15. Muhammad Farid Tsaputera
16. Muhammad Rifky Faizul Haq
17. Nur Anisa
18. Putri Fajar Aulia
19. Retno Anggraini
20. Rio Pratama Putra
21. Rio Putra Pangestu
22. Rizky Indah Rahayu
23. Risma Amelia
24 Robihidayat
25 Salsadila Ardiyanti
26 Sintawati
27 Sonia Nur Azizah
28 Sovi Nur Ajijah
29 Syam Maulana
30 Tri Mulyawan
31 Windi Camalla Suaebeni
32 Yona Nurlaila
33 Zihan Syahira Luthfi
Rata-rata persentase aktivitas belajar BTQ siswa
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui respons atau tanggapan
Guru dan siswa mengenai pelaksanaan penggunaan metode Card
Sort sebagai media belajar. Disamping itu untuk triangulasi data
yang didapat pada saat penelitian.
3. Tes
Tes yang berupa soal pilihan ganda (PG) dilakukan untuk
mengetahui kemampuan tajwid siswa sebelum dan sesudah
dilaksanakan tindakan.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrument penelitian, terlebih
dahulu dilakukan peninjauan instrument oleh observer serta dosen
pembimbing bahwa instrument yang telah dibuat layak untuk dijadikan
isntrument penelitian. Setelah dilakukan peninjauan oleh observer dan dosen
pembimbing dinyatakan valid dan layak untuk dijadikan instrument penilaian,
53
barulah instrument penilaian diberikan pada responden penelitian yaitu siswa
kelas VIII-1 MTs Muhammadiyah 1 Ciputat.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Langkah-langkah pengolahan data yang terkumpul dari setiap siklus
adalah:
1. Menganalisis data observasi terhadap pelaksanaan tindakan setiap siklus
dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang hanya
menggunakan paparan sederhana.
2. Menentukan rata-rata dari seluruh siswa yang mengikuti tes.
Tingkat keberhasilan berdasarkan skor tes yang diperoleh ditetapkan dalam
nilai dengan menggunakan rumus:
Nilai akhir =
x 100
Nilai rata-rata =
Data kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil observasi. Hasil observasi
dari tindakan awal, siklus I, dan siklus II diberi perbandingan. Dari hasil
perbandingan tersebut akan diketahui peningkatan hasil belajar siswa. Data
kualaitatif ini akan memberikan gambaran mengenai siswa yang mengalami
kesulitan dalam pelajarn Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ). Data yang dikumpulkan
pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara
deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan
yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Karena penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, maka
pelaksanaannya dilakukan dalam 2 siklus. Tiap siklus dilakukan perubahan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam
setiap siklusnya adalah perencanaan, tindakan, pengamatan atau pengumpulan
54
data dan refleksi. Sedangkan pelaksanaan prosedur pelaksanaan perbaikan apabila
setelah siklus I selesai dilakukan dan belum terjadi peningkatan hasil belajar
siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada
siklus II sebagai perbaikan pembelajaran. Jika hasil penelitian telah mencukupi
indikator keberhasilan maka dicukupkan dan dianggap penelitian tindakan kelas
berhasil dilaksanakan.
55
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : MTs Muhammadiyah 1 Ciputat
No. Statistik Madrasah : 212280406046
Alamat : Jl. Dewi sartika Gg. Nangka No. 4
Desa : Cimanggis
Kecamatan : Ciputat
Kabupaten : Tangerang selatan
Telp/Hp/fax : (021) 7494699
Nilai Akreditasi sekolah : A
2. Keadaan Guru dan Siswa
Jumlah Guru MTs Muhammadiyah 1 Ciputat adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Guru MTs Muhammadiyah 1 Ciputat Tahun Ajaran 2014/20151
Tingkat Pendidikan
Jumlah Guru dan Status
Jumlah PNS Guru Bantu
L P L P
Jumlah 8 5 3 7 23
Sedangkan jumlah keseluruhan siswa di MTs Muhammadiyah 1
Ciputat pada tahun ajaran 2014/ 2015 bisa dilihat di tabel dibawah ini:
1 Profil MTs Muhammadiyah 1 Ciputat yang diberikan oleh Wakasek pada 20 Oktober 2014.
56
Tabel 4.2
Jumlah Siswa MTs Muhammadiyah 1 Ciputat Tahun Ajaran
2014/20152
Tingkat Kelas Jumlah Siswa Jumlah Rombel
Kelas VII 89 3
Kelas VIII 100 3
Kelas IX 104 3
Jumlah Total 293 9
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/ Hasil Intervensi Tindakan
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi awal
di sekolah MTs Muhammadiyah 1 Ciputat. Kegiatan ini merupakan tahap
awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui situasi dan kondisi belajar
tempat penelitian dilakukan. Dalam penelitian pendahuluan ini, peneliti
melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ) dan melakukan observasi pada proses pembelajaran dikelas.
Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran, untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan
pembelajaran.
Peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru mata
pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ), Ibu Mahyati, SPd.I pada tanggal 02
September 2014. Berdasarkan observasi dan wawancara tersebut, diperoleh
informasi bahwa guru sangat jarang menggunakan metode pembelajaran
dalam pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ), ketika didalam kelas guru
cenderung melakukan metode campuran, seperti ceramah, penugasan dan
lain-lain. Adapun pendekatan yang digunakan didalam kelas adalah
pendekatan komunikatif. Guru menganggap jumlah yang banyak dalam satu
2 Profil MTs Muhammadiyah 1 Ciputat yang diberikan oleh Wakasek pada 20 Oktober 2014.
57
kelas membuat guru agak sulit menentukan dan mencoba metode dan media
pembelajaran yang tepat untuk dilakukan dalam kelas. Siswa juga
cenderung pasif dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) yang
berujung kurangnya hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan siswa kurang
paham tentang materi yang diajarkan guru dan siswa kurang berani dan
kurang kemauan untuk bertanya kepada guru tentang materi yang sedang
dipelajari atau yang sudah dipelajari. Proses pembelajaran yang masih
konvensional dan masih terpusat pada guru tersebut menjadikan proses
pembelajaran kurang efektif. Berdasarkan masalah tersebut peneliti
mencoba menggunakan metode Card Sort yang memang belum pernah di
lakukan guru untuk pembelajaran dikelas.3
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, ditentukan kelas VIII-1 yang
berjumlah 33 siswa sebagai kelas yang akan di teliti, terkait dengan
kemampuan siswa yang dianggap masih terbilang rendah. Penentuan ini
didasarkan pada pengamatan yang dilakukan guru selama mengajar di kelas
VIII-1.
2. Siklus I
Pada siklus I diadakan dua kali pertemuan yaitu tanggal 09 September
2014 dan 16 September 2014 dengan materi hukum bacaan madd Ashli dan
madd Far’i. Pembelajaran berlangsung selama 2x40 menit untuk setiap
pertemuan. Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama berlangsung
selama 2x40 menit dimulai pada pukul 13.30 – 14.50 WIB. Guru Baca Tulis
Al-Qur’an (BTQ) hadir untuk membantu peneliti dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dan untuk mengamati aktivitas belajar siswa.
Tahapan perencanaan pada siklus I ini dimulai dengan menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode
Card Sort pada materi hukum bacaan madd dengan alokasi waktu 4x40
menit (2x pertemuan). RPP dibuat dan didiskusikan bersama guru
3 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an (BTQ) pada tanggal 02 september 2014.
58
kolaborator. Sebagai alat penunjang teknik Card Sort, peneliti menyiapkan
perlengkapan pembelajaran berupa sumber, bahan, dan alat bantu yang
dibutuhkan. Peneliti juga menyusun instrument tes siklus I, lembar
observasi, catatan lapangan, lembar keaktifan siswa dan lembar pengamatan
pertemuan.
Pada siklus pertama, proses pembelajaran di awali dengan pretest
selama 15 menit. Jumlah soal sebanyak 20 butir soal PG di setiap siklus.
Setelah pretest, guru bertanya pengetahuan siswa tentang hukum bacaan
madd. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan
pelaksanaan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) yang akan
dilaksanakan akan sedikit berbeda dengan biasanya, yaitu dengan
menggunakan metode Card Sort (pemilihan kartu).
Selanjutnya guru menerangkan materi hukum bacaan madd Thabi’i.
Kemudian, guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok
diberi potongan kartu yang berisi kata kunci atau informasi mengenai
hukum bacaan madd Thabi’i/ Ashli. Pada tempat yang terpisah, diletakkan
kartu induk yang cocok dengan kata pengertian kata madd secara bahasa
dan istilah, pembagian madd, huruf-huruf madd, panjang harakat madd
Thabi’i. Guru meminta setiap kelompok untuk bergerak keliling di dalam
kelas untuk mencari kartu induk yang cocok dengan kata kunci tersebut.
Setelah setiap kelompok menemukan kartu yang cocok, siswa langsung
menempelkan ke lembar kata kunci sehingga menjadi sebuah informasi.
Akan tetapi waktu yang tersedia tidak mencukupi dan di lanjutkan pada
pertemuan selanjutnya.
Pertemuan kedua, merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya,
yakni diskusi dan menyimpulkan dari kategori yang terkumpul serta tahap
presentasi. Pada saat semua kategori telah selesai dan terkumpul, guru
meminta siswa mendiskusikan kategori dari kartu yang cocok dengan
kelompoknya masing-masing dan memberikan kesimpulan. Setelah itu,
setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Seiring
59
dengan presentasi dari setiap kategori, guru memberikan poin-poin penting
terkait dengan materi pembelajaran.
Selanjutnya guru melakukan evaluasi dan refleksi untuk menyamakan
persepsi dengan menjelaskan kembali materi yang telah di diskusikan.
Kemudian selama 15 menit siswa melaksanakan posstest di siklus I. Selama
proses posttest ini berlangsung dengan suasana kelas yang terkondisi,
namun masih ada beberapa siswa yang masih menyontek/ meminta jawaban
jawaban kepada teman sebangkunya, tetapi guru segera menegurnya.
Setelah waktu habis siswa segera mengumpulkan lembar jawaban. 5 menit
terakhir guru memberikan apresiasi dan motivasi siswa, serta menutup
pelajaran dengan doa bersama dan mengucapkan salam.
Dalam proses pembelajaran, guru Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
berperan sebagai observer yaitu membantu peneliti untuk mengamati
keaktifan siswa satu persatu selama proses belajar mengajar, kemudian
dicatat pada lembar observasi keaktifan siswa. Selain itu observer juga
melakukan penilaian terhadap peneliti selama proses pembelajaran. Hal ini
di maksudkan untuk mendapat informasi bagi perbaikan pengajaran dan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pada tahap observasi di siklus I ini, siswa terlihat masih canggung dan
bingung pada saat pencarian atau pemilihan kartu sesuai kategori sehingga
kondisi kelas menjadi sangat ramai. Siswa tampak masih bingung dengan
maksud peneliti, hal ini ditunjukkan pada waktu mengerjakan tugas pertama
yaitu mencocokkan kartu dengan kategorinya. Dalam kegiatan
mencocokkan kartu dalam kelompok-kelompok kecil, siswa yang
berprestasi lebih dominan sementara yang lain cenderung diam dan
mengikuti hasl diskusi kelompoknya serta masih kurang aktif dalam
mengemukakan pendapat, sehingga masih satu atau dua orang saja yang
berdiskusi, sedangkan yang lain menjadi pendengar. Hal ini dikarenakan
siswa masih belum terbiasa dan baru pertama kali menggunakan metode
Card Sort, akan tetapi ada beberapa siswa yang mengerti dan memahami
60
teknik tersebut. Akan tetapi siswa sudah mulai antusias dalam mengikuti
pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dengan menggunakan metode
Card Sort.
Tujuan peneliti menerapkan metode belajar Card Sort adalah
meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an (BTQ) yang melibatkan siswa, maka peneliti menyimpulkan bahwa
pada siklus I ini penerapan metode Card Sort yang diperoleh belum
maksimal. Sehingga penelitian ini harus dilanjutkan ke siklus II dan disertai
adanya perbaikan-perbaikan tindakan dari siklus I.
Hasil observasi yang telah dilaksanakan pada siklus I menggambarkan
adanya beberapa kendala dalam penerapan metode Card Sort, adapun
beberapa kendala tersebut sebagai berikut:
1) Siswa masih belum terbiasa menggunakan metode Card Sort.
2) Sebagian siswa masih mengandalkan sesama teman satu kelompoknya,
sehingga pembelajaran masih didominasi oleh siswa yang aktif. Dan
masih ada beberapa siswa yang bermain sendiri.
3) Saat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, siswa masih malu-
malu dan harus masih di ‘dorong’ oleh guru untuk maju ke depan kelas.
4) Serta hasil belajar siswa yang masih harus di tingkatkan lagi.
Dari kekurangan-kekurangan tersebut maka perlu adanya perbaikan
tindakan siklus II, diantaranya adalah:
1) Guru menegaskan dan menerangkan kembali tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort. Guru
memberikan penguatan agar siswa tidak takut untuk berdiskusi dengan
kelompoknya maupun untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.
Saat siswa mencocokkan kartu dan mendiskusikan kategori dari kartu
yang cocok dengan kelompoknya masing-masing, guru membimbing
siswa agar siswa berani dan tidak ragu ketika mengerjakannya.
61
2) Guru mendesain pembelajaran sedemikian rupa untuk menstimulus dan
meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran sehingga hasil
belajar siswa bisa meningkat sesuai target.
3) Memberikan reward untuk kelompok yang aktif, agar mereka
bersemangat dalam mencocokkan kartu, berdiskusi, dan mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas.
3. Siklus II
Pada siklus II peneliti melaksanakan tindakan sesuai perencanaan yang
dibuat sebelumnya, setelah melakukan refleksi pada siklus sebelumnya yaitu
siklus I.
Tahap awal adalah perencanaan, dimana peneliti dan guru mata
pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) mengembangkan rencana tindakan
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Sebelum melakukan tindakan
peneliti dan guru mata pelajaran menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode Card Sort pada materi
madd Arid Lissukun dan madd Iwad dengan alokasi waktu 4x40 menit (2x
pertemuan). Sebagai alat penunjang teknik Card Sort, peneliti menyiapkan
perlengkapan pembelajaran berupa sumber, bahan, dan alat bantu yang
dibutuhkan. Peneliti juga menyusun instrument tes siklus II, lembar
observasi, catatan lapangan, lembar keaktifan siswa dan lembar pengamatan
pertemuan.
Pada siklus II ini diawali dengan pretest selama 15 menit. Kemudian
guru memimpin siswa-siswi untuk berdoa terlebih dahulu sebelum pelajaran
dimulai. Tak lupa guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru
mulai menjelaskan materi pembelajaran. Lalu guru membagi siswa menjadi
6 kelompok heterogen. Setiap kelompok diberi potongan kartu yang berisi
kata kunci atau informasi atau kata kunci mengenai madd Arid Lissukun
dan madd Iwad yang ada secara acak kepada setiap kelompok. Pada tempat
yang terpisah, diletakkan kartu induk yang berisi kata pengertian madd Arid
62
Lissukun dan madd Iwad, ciri-ciri madd Arid Lissukun dan madd Iwad,
contoh-contoh dari madd Arid Lissukun dan madd Iwad.
Guru meminta setiap kelompok untuk bergerak keliling di dalam kelas
untuk mencari kartu induk yang cocok dengan kata kunci tersebut. Karena
pada pertemuan sebelumnya siswa telah melakukan ini, maka siswa merasa
tidak terlalu bingung lagi dengan apa yang akan dilakukan. Setelah setiap
kelompok menemukan kartu yang cocok, siswa beradu cepat untuk
menempelkan ke lembar kata kunci sehingga menjadi sebuah informasi.
Siswa yang menempelkan kartu paling cepat akan mendapatkan reward.
Karena waktu yang terrsedia tidak mencukupi, maka dilanjutkan pada
pertemuan selanjutnya, yaitu pertemuan kedua.
Pertemuan kedua melanjutkan materi pertemuan sebelumnya yakni
mendiskusikan dan menyimpulkan dari kategori yang terkumpul serta
mempresentasikan hasil diskusi. Sebelum dimulai, guru menginformasikan
kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari hari ini terkait dengan
materi kemarin yaitu materi Madd Arid Lissukun dan Madd Iwad, dan
memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran hari ini akan dilakukan
dengan diskusi dan presentasi hasil.
Guru meminta siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-
masing, bagi yang belum selesai mencocokkan kartunya diberi waktu oleh
guru untuk segera menyelesaikannya. Bagi kelompok yang sudah selesai
kembali mendiskusikan kategori dari kartu yang cocok tersebut dan
memberi kesimpulan. Pada saat diskusi siswa sudah mengalami peningkatan
keaktifan dalam pembelajaran dan diskusi, dan tidak terlalu canggung lagi
seperti sebelumnya. Hal ini terlihat dari kerja sama kelompok dan ketika
siswa saling memberikan usulan kepada teman yang lain. Setelah itu guru
meminta siswa beserta kelompok untuk maju kedepan kelas dan
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Ketika siswa sedang
memberikan presentasi kelompoknya didepan kelas, guru dan siswa lain
turut menyimak dan guru memberikan beberapa hal yang kurang atau
menambahkan terkait dengan materi pembelajaran. dan pada saat giliran
63
maju untuk memberikan presentasi didepan kelas, siswa tidak lagi disuruh
atau dipaksa untuk maju kedepan kelas dan siswa terlihat tidak lagi malu-
malu ketika memberikan presentasi.
Selanjutnya, guru melakukan evaluasi dan refleksi untuk menyamakan
persepsi dengan menjelaskan kembali materi yang telah didiskusikan.
Kemudian guru memberi tes akhir selama 15 menit untuk mengetahui
indikator keberhasilan. 5 menit terakhir guru memberi apresiasi dan
motivasi siswa gara rajin dan gemar membaca Al-Qur’an. Guru menutup
pelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.
Pada pembelajaran kali ini siswa kelihatan lebih aktif dan lebih paham
dibandingkan pertemuan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan kekatifan
siswa ketika memilih-milih kartu kemudian di cocokkan dengan kategori
yang sesuai.
Pada setiap tindakan pembelajaran yang digunakan guru dalam
pelaksanaan proses pembelajaran telah sesuai dengan penggunaaan metode
Card Sort. Hal ini ditandai dengan semangat belajar siswa dan keterlibatan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga kondisi pembelajaran
lebih kondusif dan efektif serta upaya meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VIII-1 pada siklus II ini dicapai sesuai indikator keberhasilan.
Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran melalui lembar
observasi sudak baik dalam menerapkan metode Card Sort. Hasil belajar
siswa kelas VIII di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat sudah menunjukkan
peningkatan dibandingkan dengan hasil tes pada skilus I.
C. Analisis Data
1. Hasil Belajar Siswa
Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) yang menggunakan metode
Card Sort pada materi hukum bacaan Madd Thabi’i/ Ashli dan Madd Arid
Lissukun dan Madd Iwad bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dengan nilai KKM sebesar 75. Data hasil belajar siswa (Pretest dan
Posttest) pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
64
Tabel. 4.3
Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama L/P Pretest Posttest
1. Ananda Rafly Octavian L 60 75 2. Anggi Nur Fadilla P 55 65 3. Apipah P 50 65 4. Dadan Sunandar L 60 70 5. Erica widya Safitri P 60 80 6. Ihsan Mukhlis Ash Shiddiqi L 55 70 7. Indah Aulia Alfath P 70 75 8. Indriyani Natasyah Irawan P 50 75 9. Jango Angesta L 75 80 10. Jihad Nurur Ramadhan L 60 80 11. M. Irvan Muhsin L 60 75 12. Mahira Rizky lailati P 40 50 13. Monica Puji Lestari P 50 60 14. Muhammad Fahry L 65 70 15. Muhammad Farid Tsaputera L 75 80 16. Muhammad Rifqi Faizul Haq L 65 75 17. Nur Anisa P 60 75 18. Putri Fajar aulia P 55 60 19. Retno Anggraini P 60 75 20. Rio Pratama Putra L 60 70 21. Rio Putra Pangestu L 55 65 22. Risky Indah Rahayu P 60 75 23. Risma Amelia P 60 70 24. Robi Hidayat L 55 75 25. Salsadila Ardiyanti P 65 70 26. Sintawati P 70 85 27. Sonia Nur Azizah P 65 80 28. Sovi Nur Ajijah P 55 85 29. Syam Maulana L 60 65 30. Tri Mulyawan L 70 80 31. Windi Camalla Suaebeni P 50 65 32. Yona Nurlaila P 60 70 33. Zihan Syahira Luthfi P 70 80
Jumlah 1980 2390 Nilai Rata-rata 61.21 72.42
Tinggi 3.03 Sedang 33.33
Rendah 63.64
65
Berdasarkan pada tabel hasil belajar siswa kelas VIII-1, maka dapat
dilihat grafik di bawah ini:
Gambar 4.1
Hasil Belajar Siswa Siklus I
Hasil belajar siswa pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih
banyak nilai siswa yang berada di bawah rata-rata. 21 siswa nilainya
tergolong rendah dengan presentase 63,64%, 11 siswa nilainya tergolong
sedang dengan presentase 33,33%, dan hanya 1 siswa yang nilainya tinggi
dengan presentase 3,03%. Selain itu, rata-rata pretest siklus I yaitu 61,21
dan rata-rata nilai posttest 72,42. Proses pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ) dengan menggunakan metode Card Sort dilanjutkan ke siklus II
dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-1 karena masih
banyak jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah KKM, sedangkan yang
ingin dicapai adalah nilai jumlah maksimal siswa yang mendapat nilai tinggi
atau diatas KKM dengan presentase indikator keberhasilan siswa yang
mendapat nilai di atas KKM sebsesar 85%.
0
10
20
30
40
50
60
70
Tinggi Sedang Rendah
3.03
33.33
63.64
66
Tabel 4.4
Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama L/P Pretest Posttest
1. Ananda Rafly Octavian L 75 80
2. Anggi Nur Fadilla P 70 85
3. Apipah P 70 85
4. Dadan Sunandar L 75 90
5. Erica widya Safitri P 75 85
6. Ihsan Mukhlis Ash Shiddiqi L 70 85
7. Indah Aulia Alfath P 75 80
8. Indriyani Natasyah Irawan P 75 85
9. Jango Angesta L 80 95
10. Jihad Nurur Ramadhan L 80 95
11. M. Irvan Muhsin L 75 85
12. Mahira Rizky lailati P 55 70
13. Monica Puji Lestari P 65 70
14. Muhammad Fahry L 70 85
15. Muhammad Farid Tsaputera L 80 90
16. Muhammad Rifqi Faizul Haq L 75 85
17. Nur Anisa P 75 90
18. Putri Fajar aulia P 65 85
19. Retno Anggraini P 75 85 20. Rio Pratama Putra L 70 85 21. Rio Putra Pangestu L 65 85
22. Risky Indah Rahayu P 75 95
23. Risma Amelia P 70 95
24. Robi Hidayat L 75 80
25. Salsadila Ardiyanti P 70 85
26. Sintawati P 85 95
27. Sonia Nur Azizah P 80 95
28. Sovi Nur Ajijah P 85 100
29. Syam Maulana L 70 90 30. Tri Mulyawan L 80 90 31. Windi Camalla Suaebeni P 70 90
32. Yona Nurlaila P 70 95 33. Zihan Syahira Luthfi P 80 95
Jumlah 2425 2885
Nilai Rata-rata 67.72 86.96
Tinggi 33.33
Sedang 51.52
Rendah 15.15
67
Berdasarkan pada tabel di atas agar lebih jelas hasil belajar siswa kelas
VIII-1, maka bisa dilihat dari grafik di bawah ini:
Gambar 4.2
Hasil Belajar Siswa Siklus II
Pada siklus II terlihat peningkatan di pada hasil belajar siswa kelas
VIII-1. 5 siswa yang nilainya tergolong rendah dengan presentase 15,15%,
17 siswa nilainya tergolong sedang dengan presentase 51,52%, dan 11 siswa
nilainya tergolong tinggi dengan presentase 33,33%.
Rata-rata nilai pretest pada siklus II yaitu 67,72 dan rata-rata nilai
posttest 86,97. Proses pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dengan
menggunakan metode Card Sort berhenti di siklus II dilihat dari hasil
belajar siswa yang meningkat di siklus II. Peneliti merasa sudah maksimal
dan yang tidak mencapai KKM di siklus II hanya dua orang siswa, apabila
dijadikan presentase siswa yang melampaui nilai KKM sebanyak 93,94%
dan yang tidak mencapai nilai KKM hanya 6,06% atau bisa dikatakan
mencapai indikator pencapaian.
0
10
20
30
40
50
60
Tinggi Sedang Rendah
33.33
51.52
15.15
68
Berdasarkan tabel pada siklus I dan siklus II dapat dilihat perbedaan
serta peningkatan nilai rata-rata pretest dan posttest siklus I dan siklus II.
Perincian nilai rata-rata Pretest siklus I adalah 61,21 dan pretest siklus II
adalah 67,72. Nilai rata-rata posttest siklus I adalah 72,42 dan nilai rata-rata
posttest siklus II adalah 86,97.
2. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian
Sebelumnya di sekolah MTs Muhammadiyah 1 Ciputat, pembelajaran
Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) belum pernah menggunakan metode Card
Sort, proses pembelajaran lebih di dominasi oleh guru. Sehingga
pembelajaran menjadi kurang efektif dan siswa pasif selama proses
pembelajaran berlangsung. Selain itu faktor penyebab rendahnya hasil
belajar siswa adalah guru jarang menggunakan metode pembelajaran yang
menyenangkan untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I sampai siklus II
terdapat peningkatan. Tercatat di siklus I siswa yang mendapat nilai rendah
berjumlah 21 siswa menjadi 5 siswa dengan presentase 15,15% dan juga
hanya 2 siswa yang nilainya berada di bawah KKM. Kemudian, siswa yang
mendapat nilai sedang juga mengalami peningkatan, pada siklus I terdapat
11 siswa yang mendapat nilai sedang dengan presentase 33,33% menjadi 17
siswa yang mendapat nilai sedang dengan presentase 51,52%. Dan yang
mendapat nilai tinggi pada siklus I hanya 1 orang siswa dengan presentase
3,03% meningkat menjadi 11 siswa yang mendapat nilai tinggi dengan
presentase 33,33% pada siklus II. Dengan demikian nilai rata-rata posttest
dalam penerapan siklus I yaitu 72,42 meningkat menjadi 86,96 di siklus II.
Hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapat nilai di
bawah KKM. Hasil belajar siswa kelas VIII-1 di siklus I mengalami
peningkatan dari siklus sebelumnya dan dari hasil perhitungan nilai rata-rata
Posttest. Dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II
mengalami peningkatan. Artinya siswa dapat menjelaskan hukum bacaan
hukum bacaan madd Thabi’i, madd Iwad, dan madd Arid Lissukun.
69
Dengan demikian dari hasil observasi dan evaluasi dapat dikatakan
bahwa jalannya pembelajaran pada siklus II telah berhasil memperbaiki
berbagai kelemahan yang terjadi pada siklus I. Perbaikan tersebut berakibat
pada peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan akhirnya
mengakibatkan pada pencapaian hasil belajar siswa yang meningkat.
Untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa digunakan tes formatif
yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Adapun hasil tes tersebut dapat
dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Penilaian Hasil Belajar Siswa
Statistik Siklus I Siklus II
Nilai Tertinggi 85 100
Nilai Terendah 50 70
Rata-rata 72,42 86,97
D. Interpretasi Hasil Analisis
Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahapan yang berupa siklus-
siklus pembelajaran di kelas. Berikut adalah penjabaran tiap siklusnya.
1. Siklus I
Siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
1) Peneliti dan kolaborator (Guru Mapel) membuat RPP untuk 2
pertemuan, rincian singkatnya adalah sebagai berikut:
a) Proses pembelajaran diawali dengan pretest selama ± 15 menit.
b) Guru memulai pelajaran dengan doa dan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi pelajaran.
c) Guru menyampaikan manfaat dan tujuan mempelajari Hukum
Bacaan Madd serta kompetensi yang harus dicapai oleh siswa
selepas dari pelajaran yang telah dipelajari.
70
d) Guru memberikan pembahasan singkat mengenai materi madd
thabi’i/ashli.
e) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5 orang
per kelompoknya
f) Siswa diberikan kertas karton berukuran besar yang akan
dikerjakan oleh siswa secara berkelompok
g) Siswa menempelkan kartu-kartu yang berisi madd thabi’i/ashli ke
kertas karton yang diberikan oleh guru dan mendiskusikannya
h) Pertemuan kedua
i) Melanjutkan pembelajaran sebelumnya dengan diawali doa dan
mengingat kembali kegiatan pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya
j) Melanjutkan penempelan kartu-kartu yang berisi materi madd
thabi’i/ashli ke kertas karton yang telah di siapkan oleh guru dan
mendiskusikannya
k) Siswa beserta kelompoknya maju ke depan untuk
mempresentasikan hasil diskusi
l) Siswa bersama dengan guru menyimak setiap presentasi yang
dilakukan oleh kelompok lain
m) Yang terakhir adalah pemberian posttest
2) Membuat lembar Card Sort mengenai materi madd thabi’i/ashli
3) Menyiapkan instrument (tes hasil belajar, lembar observasi aktifitas
siswa, guru dan pembelajaran, catatan lapangan, serta lembar
wawancara)
4) Melakukan uji coba instrument
b. Pelaksanaan
Pada siklus I dilaksanakan sebayak dua kali pertemuan namun belum
sesuai dengan rencana, hal ini dikarenakan oleh faktor-faktor:
1) Siswa masih belum terbiasa menggunakan metode Card Sort
71
2) Sebagian siswa masih mengandalkan sesama teman satu
kelompoknya, sehingga pembelajaran masih didominasi oleh siswa
yang aktif. Dan masih ada beberapa siswa yang bermain sendiri
3) Saat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, siswa masih
malu-malu dan harus masih di ‘dorong’ oleh guru untuk maju kedepan
kelas.
Masalah tersebut harus segera diatasi oleh peneliti yang bertindak
guru, karena tujuan digunakannya metode Card Sort ini adalah
meningkatkan hasil belajar siswa. Upaya yang dilakukan oleh peneliti
antara lain adalah sebagai berikut:
1) Guru menegaskan kembali tentang pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode Card Sort. Guru memberikan
penguatan agar siswa tidak takut untuk berdiskusi dengan
kelompoknya maupun untuk mempresentasikan hasil diskusi
mereka. Saat siswa mencocokkan kartu dan mendiskusikan kategori
dari kartu yang cocok dengan kelompoknya masing-masing, guru
membimbing siswa agar siswa berani dan tidak ragu ketika
mengerjakannya
2) Guru mendesain pembelajaran sedemikian rupa untuk menstimulus
dan meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran sehingga
kemampuan tajwid siswa bisa meningkat sesuai target
3) Memberikan reward untuk kelompok yang aktif, agar mereka
bersemangat dalam mencocokkan kartu, berdiskusi, dan
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Pada pertemuan kedua siswa mulai terbiasa belajar menggunakan
metode Card Sort. Hal ini terlihat dengan mulai meningkatnya aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung
siswa dengan semangat mulai menempelkan kartu-kartu (Card Sort)
yang berisi materi madd thabi’i/ashli ke kertas karton yang sudah
disiapkan oleh guru.
c. Observasi
72
Tahap observasi ini dilakukan pada setiap pertemuan yakni pada
tanggal 09 September 2014 dan 16 September 2014. Pada tahap ini,
observer mengisi lembar observasi pada saat tindakan sedang dilakukan
agar peneliti dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu refleksi. Selain
itu juga dari hasil observasi ini juga peneliti dapat mengetahui
kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam tindakan sehingga dapat
menentukan langkah selanjutnya dengan lebih baik. Berikut adalah hasil
observasi yang dilakukan oleh observer.
Tabel 4.6
Keaktifan Siswa Pertemuan 1
Siklus I
No. Nama Siswa
Aktivitas Belajar BTQ Siswa
An
tusi
as m
eng
iku
ti
pem
bel
ajar
an
Ak
tif
ber
tan
ya
Ak
tif
dal
am k
erja
kel
om
po
k
Men
ger
jak
an t
ug
as
Mem
ilik
i p
eras
aan
sen
ang
terh
adap
tek
nik
dan
med
ia
pem
bel
ajar
an
jum
lah
Rat
a-ra
ta (
%)
1. Ananda Rafly Octavian 1 1 2 2 2 8 53
2. Anggi Nur Fadilla 2 2 1 2 2 9 60
3. Apipah 2 2 2 2 2 10 67
4. Dadan Sunandar 1 2 2 2 2 9 60
5. Erica Widya Safitri 2 2 1 2 2 9 60
6. Ihsan Mukhlis Ash Shaddiqi 1 2 2 1 2 8 53
7. Indah Aulia Alfath 2 2 2 2 2 10 67
8. Indriyani Natasyah Irawan 2 1 2 2 2 9 60
9. Jango Angesta 2 2 1 2 2 9 60
10. Jihad Nurur Ramadhan 2 2 2 2 2 10 67
11. M. Irvan Muhsin 2 2 2 2 2 10 67
12. Mahira Rizky Lailati 2 2 2 2 2 10 67
13. Monica Puji Lestari 2 2 2 2 2 10 67
14. Muhammad Fahry 1 1 2 2 2 8 53
15. Muhammad Farid Tsaputera 1 2 1 2 2 8 53
16. Muhammad Rifky Faizul Haq 1 1 2 2 2 8 53
17. Nur Anisa 2 2 2 2 2 10 67
18. Putri Fajar Aulia 2 2 2 2 2 10 67
73
19. Retno Anggraini 2 1 2 2 2 9 60
20. Rio Pratama Putra 1 1 2 2 2 8 53
21. Rio Putra Pangestu 2 1 1 2 2 8 53
22. Rizky Indah Rahayu 2 2 2 2 2 10 67
23. Risma Amelia 2 1 2 1 2 8 53
24 Robihidayat 2 2 1 1 2 8 53
25 Salsadila Ardiyanti 2 1 1 2 2 8 53
26 Sintawati 2 2 2 2 2 10 67
27 Sonia Nur Azizah 2 2 2 2 2 10 67
28 Sovi Nur Ajijah 2 1 2 2 1 8 53
29 Syam Maulana 2 1 2 2 1 8 53
30 Tri Mulyawan 2 2 1 2 2 9 60
31 Windi Camalla Suaebeni 2 2 2 2 2 10 67
32 Yona Nurlaila 2 2 2 2 2 10 67
33 Zihan Syahira Luthfi 2 2 2 2 2 10 67
Rata-rata persentase aktivitas belajar BTQ siswa 60,4
Tabel 4.7
Keaktifan Siswa Pertemuan 2
Siklus I
No. Nama Siswa
Aktivitas Belajar BTQ Siswa
An
tusi
as m
eng
iku
ti
pem
bel
ajar
an
Ak
tif
ber
tan
ya
Ak
tif
dal
am k
erja
kel
om
po
k
Men
ger
jak
an t
ug
as
Mem
ilik
i p
eras
aan
sen
ang
terh
adap
tek
nik
dan
med
ia
pem
bel
ajar
an
jum
lah
Rat
a-ra
ta (
%)
1. Ananda Rafly Octavian 2 2 2 2 2 10 67
2. Anggi Nur Fadilla 2 2 2 3 3 12 80
3. Apipah 2 2 2 3 3 12 80
4. Dadan Sunandar 1 2 2 2 2 9 60
5. Erica Widya Safitri 2 2 1 3 3 11 73
6. Ihsan Mukhlis Ash Shaddiqi 2 2 2 3 2 11 73
7. Indah Aulia Alfath 2 2 2 3 2 11 73
8. Indriyani Natasyah Irawan 2 2 2 3 2 11 73
9. Jango Angesta 2 2 1 2 2 9 60
10. Jihad Nurur Ramadhan 2 2 2 3 2 11 73
11. M. Irvan Muhsin 2 2 2 2 2 10 67
12. Mahira Rizky Lailati 2 2 2 3 3 12 80
13. Monica Puji Lestari 2 2 2 3 3 12 80
74
14. Muhammad Fahry 1 2 2 2 2 9 60
15. Muhammad Farid Tsaputera 1 2 1 2 3 9 60
16. Muhammad Rifky Faizul Haq 1 2 2 2 2 9 60
17. Nur Anisa 2 2 2 3 3 12 80
18. Putri Fajar Aulia 2 2 2 3 3 12 80
19. Retno Anggraini 2 1 2 3 2 10 67
20. Rio Pratama Putra 2 1 2 2 2 9 60
21. Rio Putra Pangestu 2 1 1 3 2 9 60
22. Rizky Indah Rahayu 2 2 2 2 3 11 73
23. Risma Amelia 2 1 2 3 2 10 67
24 Robihidayat 2 2 1 3 2 10 67
25 Salsadila Ardiyanti 2 1 1 3 2 9 60
26 Sintawati 2 2 2 2 3 11 73
27 Sonia Nur Azizah 2 2 2 3 3 12 80
28 Sovi Nur Ajijah 2 1 2 3 2 10 67
29 Syam Maulana 2 1 2 2 1 8 53
30 Tri Mulyawan 2 2 1 3 2 10 67
31 Windi Camalla Suaebeni 2 2 2 3 3 12 80
32 Yona Nurlaila 2 2 2 3 3 12 80
33 Zihan Syahira Luthfi 2 2 2 3 3 12 80
Rata-rata persentase aktivitas belajar BTQ siswa 2313
Berdasarkan observasi diatas dapat diketahui bahwa keaktifan siswa
dalam mengikuti pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dengan
menggunakan metode Card Sort untuk meningkatkan kemampuan
tajwid, siswa masih perlu ditingkatkan karena sebagian siswa masih
belum mengikuti pembelajaran dengan baik.
Tabel 4.8
Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 1
Siklus I
No. Aspek yang Diamati Nilai
1 2 3 4
I Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran
√
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
3. Memotivasi siswa √
II Kegiatan Inti
4. Penguasaan materi √
75
5. Menjelaskan materi pelajaran √
6. Menjelaskan metode belajar Card Sort √
7. Menggunakan alat atau media √
8. Memusatkan perhatian siswa √
9. Menjawab pertanyaan atau menanggapi siswa √
10. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode Card Sort
√
11. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan jawaban
√
12. Memberikan evaluasi pembelajaran √
13. Kontrol emosi √
III Menutup Pelajaran
14. Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran √
15. Menyimpulkan materi yang disampaikan √
Total Skor 41
Presentase 71,66
Kualifikasi Baik
Tabel 4.9
Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 2
Siklus I
No. Aspek yang Diamati Nilai
1 2 3 4
I Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran
√
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
3. Memotivasi siswa √
II Kegiatan Inti
4. Penguasaan materi √
5. Menjelaskan materi pelajaran √
6. Menjelaskan metode Card sort √
7. Menggunakan alat atau media √
8. Memusatkan perhatian siswa √
9. Menjawab pertanyaan atau menanggapi siswa √
10. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode Card Sort
√
11. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan jawaban
√
12. Memberikan evaluasi pembelajaran √
13. Kontrol emosi √
III Menutup Pelajaran
14. Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran √
76
15. Menyimpulkan materi yang disampaikan √
Total Skor 45
Presentase 75
Kualifikasi Baik
Hasil observasi yang dilakukan observer terhadap guru/peneliti pada
siklus I masih rendah dalam artian masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki. Hal ini karena guru/peneliti masih kewalahan dengan siswa
yang masih bingung dengan metode yang digunakan, yakni metode Card
Sort. Hal ini juga terjadi karena guru masih beradaptasi dengan siswa dan
keadaan kelas. Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran
yang mengaruh kepada metode yang digunakan sehingga harus mampu
beradaptasi dengan keadaaan siswa dan suasana kelas.
d. Refleksi
Pada siklus I ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki
ketika memberi tindakan pada siklus I. Adapun kegagalan pada siklus I
berdasarkan lembar observasi adalah sebagai berikut:
1) Siswa masih belum terbiasa menggunakan metode Card Sort
2) Semua siswa masih bisa mengandalkan sesama teman satu
kelompoknya, sehingga pembelajaran masih didominasi oleh siswa
yang aktif. Dan masih ada beberapa siswa yang bermain sendiri
3) Saat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, siswa masih
malu-malu dan harus masih di ‘dorong’ oleh guru untuk maju ke
depan kelas
4) Serta hasil belajar siswa yang masih harus ditingkatkan lagi.
Berdasarkan hasil observasi, masih banyak yang harus diperbaiki
dalam pemberian tindakan. Sehingga untuk memperbaiki siklus I dengan
berbagai kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah
dicapai maka pada siklus II perlu dibuat pengembangan perencanaan
pemberian tindakan berdasarkn hasil refleksi siklus I.
77
2. Siklus II
Seperti pada siklus I, siklus II ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi.
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan pada
siklus II ini lebih dikembangkan agar indikator keberhasilannya tercapai.
Berikut adalah penjabaran langkah-langkahnya.
1) Membuat Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk 2
pertemuan dengan rincian singkat sebagai berikut:
a) Pembelajaran diawali dengan pretes selama ± 15 menit
b) Guru memulai pelajaran dengan doa dan pertanyaan yang berkaitan
dengan tentang materi pelajaran
c) Guru menyampaikan manfaat dan tujuan mempelajari Hukum
Bacaan Madd Arid Lissukun dan Madd Iwad serta kompetensi
yang harus dicapai siswa selepas dari pelajaran yang telah
dipelajari
d) Guru memberikan pembahasan singkat mengenai materi Hukum
Bacaan Madd Arid Lissukun dan Madd Iwad
e) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5 orang
per kelompoknya
f) Siswa diberikan kertas karton berukuran besar yang akan
dikerjakan oleh siswa secara berkelompok
g) Siswa menempelkan kartu-kartu yang berisi Hukum Bacaan Madd
Arid Lissukun dan Madd Iwad
h) Pertemuan kedua
i) Melanjutkan pembelajaran selanjutnya dengan diawali doa dan
mengingat kembali kegiatan pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya
j) Melanjutkan penempelan kartu-kartu yang berisi materi Hukum
Bacaan Madd Arid Lissukun dan Madd Iwad yang diberikan oleh
guru dan mendiskusikannya
78
k) Siswa beserta kelompoknya maju ke depan untuk
mempresentasikan hasil diskusi
l) Siswa bersama dengan guru menyimak setiap presentasi yang
dilakukan oleh kelompok lain
m) Yang terakhir adalah pemberian posttest
2) Meningkatkan aktifitas pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
dengan metode Card Sort
3) Memberikan motivasi kepada siswa baik secara individu maupun
kelompok agar lebih aktif dan antusias dalam mengukuti pembelajaran
4) Mengamati kesulitan dan keinginan belajar siswa agar lebih
memahami materi pembelajaran sehingga pemahaman konsep
siswapun akan meningkat dan kemampuan tajwid siswa juga akan
meningkat.
b. Pelaksanaan
1) Siswa mulai terbiasa menggunakan metode Card Sort
2) Suasana pembelajaran mulai terlihat efektif, hal ini terbukti dengan
antusiasme siswa yang mulai aktif, berani bertanya dan
mengungkapkan kesulitan belajar dan lebih mudah memahami materi
pembelajaran
3) Saat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas siswa sudah tidak
malu-malu lagi dan mulai berani maju ke depan kelas tanpa harus di
suruh guru
4) Suasana pembelajaran semakin efektif dan menyenangkan
c. Observasi
Berikut adalah hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada
tahap siklus II di setiap pertemuan, yakni pada tanggap 23 September
2014 dan 30 September 2014.
79
Tabel 4.10
Keaktifan Siswa Pertemuan 1
Siklus II
No. Nama Siswa
Aktivitas Belajar BTQ Siswa
An
tusi
as m
eng
iku
ti
pem
bel
ajar
an
Ak
tif
ber
tan
ya
Ak
tif
dal
am k
erja
kel
om
po
k
Men
ger
jak
an t
ug
as
Mem
ilik
i p
eras
aan
sen
ang
terh
adap
tek
nik
dan
med
ia
pem
bel
ajar
an
jum
lah
Rat
a-ra
ta (
%)
1. Ananda Rafly Octavian 3 2 2 3 2 12 80
2. Anggi Nur Fadilla 2 2 2 3 3 12 80
3. Apipah 2 2 2 3 3 12 80
4. Dadan Sunandar 2 1 2 2 3 10 67
5. Erica Widya Safitri 2 2 2 3 3 12 80
6. Ihsan Mukhlis Ash Shaddiqi 2 2 2 2 2 10 67
7. Indah Aulia Alfath 2 2 2 3 3 12 80
8. Indriyani Natasyah Irawan 2 2 2 3 3 12 80
9. Jango Angesta 2 2 2 2 2 10 67
10. Jihad Nurur Ramadhan 2 2 2 3 3 12 80
11. M. Irvan Muhsin 2 2 2 2 2 10 67
12. Mahira Rizky Lailati 2 2 2 3 2 11 73
13. Monica Puji Lestari 2 2 2 3 3 12 80
14. Muhammad Fahry 2 2 2 3 2 11 73
15. Muhammad Farid Tsaputera 2 2 2 2 2 10 67
16. Muhammad Rifky Faizul Haq 2 1 1 3 3 10 67
17. Nur Anisa 2 2 2 3 3 12 80
18. Putri Fajar Aulia 2 2 2 3 2 11 73
19. Retno Anggraini 2 2 2 2 3 11 73
20. Rio Pratama Putra 2 2 2 3 2 11 73
21. Rio Putra Pangestu 2 2 2 2 2 10 67
22. Rizky Indah Rahayu 2 2 2 3 3 12 80
23. Risma Amelia 2 2 2 2 2 10 67
24 Robihidayat 2 1 2 2 2 9 60
25 Salsadila Ardiyanti 2 2 2 2 2 10 67
26 Sintawati 2 2 2 3 3 12 80
27 Sonia Nur Azizah 2 2 2 3 2 11 73
28 Sovi Nur Ajijah 2 2 2 3 3 12 80
29 Syam Maulana 2 1 2 2 2 9 60
30 Tri Mulyawan 2 3 1 2 2 9 60
31 Windi Camalla Suaebeni 2 2 2 3 3 12 80
32 Yona Nurlaila 2 2 2 3 3 12 80
33 Zihan Syahira Luthfi 2 2 2 3 2 11 73
Rata-rata persentase aktivitas belajar BTQ siswa 2421
80
Tabel 4.11
Keaktifan Siswa Pertemuan 2
Siklus II
No. Nama Siswa
Aktivitas Belajar BTQ Siswa
An
tusi
as m
eng
iku
ti
pem
bel
ajar
an
Ak
tif
ber
tan
ya
Ak
tif
dal
am k
erja
kel
om
po
k
Men
ger
jak
an t
ug
as
Mem
ilik
i p
eras
aan
sen
ang
terh
adap
tek
nik
dan
med
ia
pem
bel
ajar
an
jum
lah
Rat
a-ra
ta (
%)
1. Ananda Rafly Octavian 3 2 2 3 3 13 87
2. Anggi Nur Fadilla 2 2 3 3 2 12 80
3. Apipah 3 2 3 3 2 13 87
4. Dadan Sunandar 2 2 2 3 3 12 80
5. Erica Widya Safitri 3 2 2 3 3 13 87
6. Ihsan Mukhlis Ash Shaddiqi 2 3 2 2 3 12 80
7. Indah Aulia Alfath 3 2 2 3 3 12 80
8. Indriyani Natasyah Irawan 2 2 3 3 3 13 87
9. Jango Angesta 2 2 2 3 3 12 80
10. Jihad Nurur Ramadhan 2 2 3 3 2 12 80
11. M. Irvan Muhsin 2 2 2 3 3 12 80
12. Mahira Rizky Lailati 2 2 3 3 2 12 80
13. Monica Puji Lestari 3 2 2 3 3 13 87
14. Muhammad Fahry 2 2 2 3 3 12 80
15. Muhammad Farid Tsaputera 2 2 3 2 3 12 80
16. Muhammad Rifky Faizul Haq 2 2 2 3 3 12 80
17. Nur Anisa 3 2 2 3 3 13 87
18. Putri Fajar Aulia 2 2 2 3 3 12 80
19. Retno Anggraini 3 2 2 3 3 13 87
20. Rio Pratama Putra 2 2 2 3 3 12 80
21. Rio Putra Pangestu 2 2 2 3 3 12 80
22. Rizky Indah Rahayu 3 2 2 2 2 12 80
23. Risma Amelia 2 2 3 2 3 12 80
24 Robihidayat 2 2 3 2 3 12 80
25 Salsadila Ardiyanti 3 2 2 3 2 12 80
26 Sintawati 2 2 3 3 3 13 87
27 Sonia Nur Azizah 3 2 2 3 2 12 80
28 Sovi Nur Ajijah 3 2 3 3 2 13 87
29 Syam Maulana 2 3 2 2 2 11 73
30 Tri Mulyawan 2 3 2 2 3 12 80
31 Windi Camalla Suaebeni 3 2 3 2 3 13 87
32 Yona Nurlaila 3 2 3 3 2 12 80
33 Zihan Syahira Luthfi 2 2 3 2 3 12 80
Rata-rata persentase aktivitas belajar BTQ siswa 2703
81
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa
dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) semakin meningkat
dibandingkan aktivitas pada siklus sebelumnya.
Tabel 4.12
Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 1
Siklus II
No. Aspek yang Diamati Nilai
1 2 3 4
I Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran
√
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
3. Memotivasi siswa √
II Kegiatan Inti
4. Penguasaan materi √
5. Menjelaskan materi pelajaran √
6. Menjelaskan metode Card sort √
7. Menggunakan alat atau media √
8. Memusatkan perhatian siswa √
9. Menjawab pertanyaan atau menanggapi siswa √
10. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode Card Sort
√
11. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan jawaban
√
12. Memberikan evaluasi pembelajaran √
13. Kontrol emosi √
III Menutup Pelajaran
14. Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran √
15. Menyimpulkan materi yang disampaikan √
Total Skor 47
Presentase 81,6
Kualifikasi Baik
82
Tabel 4.13
Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 2
Siklus II
No. Aspek yang Diamati Nilai
1 2 3 4
I Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran
√
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
3. Memotivasi siswa √
II Kegiatan Inti
4. Penguasaan materi √
5. Menjelaskan materi pelajaran √
6. Menjelaskan metode Card sort √
7. Menggunakan alat atau media √
8. Memusatkan perhatian siswa √
9. Menjawab pertanyaan atau menanggapi siswa √
10. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode Card Sort
√
11. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan jawaban
√
12. Memberikan evaluasi pembelajaran √
13. Kontrol emosi √
III Menutup Pelajaran
14. Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran √
15. Menyimpulkan materi yang disampaikan √
Total Skor 51
Presentase 85
Kualifikasi Sangat Baik
Dilihat dari tabel tersebut, observer menilai bahwa guru/peneliti
sudah bisa beradaptasi dengan siswa secara baik, dan guru/peneliti sudah
membuat ruang kelas menjadi lebih kondusif dibandingkan siklus
83
sebelumnya. Sehingga menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran
dengan metode Card Sort.
d. Refleksi
Berdasarkan observasi pada saat proses pembelajaran maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1) Aktivitas guru semakin meningkat dan mampu meningkatkan suasana
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan
2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah mulai meningkat karena
sebagian besar siswa sudah mulai aktif dalam pembelajaran
3) Siswa lebih antusias dan percaya diri dalam mempresentasikan hasil
diskusi didepan kelas.
E. Keterbatasan penelitian
Selama penelitian berlangsung, penulis mengamati semua kejadian yang
terjadi selama proses pembelajaran dan penulis menyadari dan menyimpulkan
beberapa hal terkait dengan kekurangan atau bisa dikatakan keterbatasan dalam
penggunaan metode Card Sort di pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ).
Yang pertama adalah jika melihat cara belajar siswa sebelumnya yang terbiasa
dengan cara belajar hanya berpusat pada guru saja menjadikan siswa/i belum
terbiasa menggunakan metode Card Sort yang membutuhkan pembiasaan
belajar mandiri sehingga kondisi KBM pada awalnya tidak kondusif atau perlu
pembiasaan. Jadi untuk menggunakan metode Card Sort ini lebih mudah
diterapkan pada siswa yang sudah terbiasa dan sering menggunakan metode
pembelajaran. Kemudian yang kedua adalah metode ini tentunya tidak dapat
diterapkan dalam semua pembahasan teori. Dan yang ketiga adalah kondisi
pembelajaran terkesan tidak serius atau berisik karena memang siswa dituntut
untuk aktif berbicara dan berdiskusi mengenai materi yang dibahas.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dengan melihat dsekripsi data hasil serta
pengujian hipotesis dengan mengacu pada rumusan masalah yang telah
ditemukan, maka beberapa kesimpulan dari hasil penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Penerapan metode Card Sort pada siklus I masih harus ditingkatkan lagi. Hal
ini terbukti pada aktivitas belajar siswa masih ada yang mengandalkan
sesama teman satu kelompoknya, sehingga pembelajaran masih di dominasi
dengan siswa yang aktif serta ada beberapa siswa yang asik bermain sendiri.
Pada siklus II aktivitas belajar siswa sudah mulai menimgkat dibandingkan
dengan siklus I, para siswa sudah mulai terbiasa dengan metode yang
digunakan oleh guru dan mereka sudah mulai mengerjakan tugasnya masing-
masing. Sedangkan pada aktivitas mengajar guru (kegiatan belajar mengajar)
di siklus I, guru masih kurang dalam penguasaan kelas, hal ini karena Guru
belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengaruh kepada
metode yang digunakan sehingga harus mampu beradaptasi dengan keadaaan
siswa dan suasana kelas serta siswa yang masih bingung dengan metode yang
digunakan, yang mengakibatkan kelas menjadi ribut dan tidak kondusif. Pada
siklus II ini, guru sudah bisa beradaptasi dengan siswa secara baik, dan guru
juga sudah membuat ruang kelas menjadi lebih kondusif dibandingkan siklus
sebelumnya. Sehingga menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran
dengan metode Card Sort.
2. Selanjutnya penerapan metode Card Sort pada pelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an (BTQ) kelas VIII-1 di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai
Posttest siklus I yaitu 72,42, dan pada siklus II rata-rata nilai Posttest sebesar
85
86,96. Jadi, peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II adalah
14,55. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan metode Card Sort
pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an yang dilaksanakan di kelas VIII-1
MTs Muhammadiyah 1 Ciputat berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah dipaparkan di atas bahwa metode Card Sort dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, peneliti ingin memberikan
saran sebagai berikut:
1. Dalam memberikan pendampingan atau pengajaran seharusnya dilakukan
secara persuasif dan di kemas semenarik mungkin agar siswa merasa senang
sehingga datang dengan sukarela.
2. Sekolah harus lebih sering menggunakan metode pembelajaran dan
menggunakan media belajar lainnya di dalam kelas agar siswa merasa
tertarik ketika mengikuti pembelajaran agar siswa mempunyai kompetensi
yang cukup dalam memahami tajwid secara komprehensif agar tidak
bersifat kognitif semata. Dukungan dari pihak sekolah baik moril maupun
materil sangatlah dibutuhkan dalam perkembangan mental dan akhlak
peserta didiknya.
3. Dan pendekatan emosional guru dan siswa lebih dapat terbina dengan tetap
ada batas-batas tertentu sehingga sosok seorang guru dan kegiatan
pembelajaran bukanlah makhluk yang menakutkan di mata siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurohim, Acep lim. Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap. Bandung: CV Penerbit
Diponegoro. 2003.
Albar, Melani. “Penggunaan Metode Card Sort untuk meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa dalam Penguasaan Mufradat (Kosa Kata) pada Mata Pelajaran
Bahasa Arab Kelas VB di MI Islamiyah Sukun Malang”, Skripsi pada Jurusan
PGMI Fakultas UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2011.
Annuri, H. Ahmad. Panduan Tahsîn Tilâwah Al-Qur’an dan Pembahasan Ilmu
Tajwid. Jakarta: Al-Kautsar. 2010.
Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
2007. cet.4.
B. Uno, Hamzah. Profesi Kependidikan (Problema, Solusi, dan Reformasi
Pendidikan di Indonesia). Jakarta: PT Bumi Aksara. 2007.
Cahyawati, Yunita. “Penerapan Strategi Card Sort dalam Pembelajaran
Matematika dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan
Komunikasi dan Prestasi Belajar Siswa”. Skripsi pada FKIP UMS, 2012.
Daradjat, Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 1992.
Hartono, Strategi Pembelajaran Active Learning (Suatu Strategi Pembelajaran
Berbasis Student Centred) www.sanaky.com. 21 Februari 2014.
https://ahmadmuhli.wordpress.com/2015/08/15.
Moeliono, Anton. et.all., Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
1990.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Gaung
Persada Press. 2008.
Musfah, Jejen. Manajemen Pendidikan (Teori, Kebijakan, dan Praktik). Jakarta:
Prenadamedia Group. 2015.
Nisa’, Khoirun. “Implementasi Metode Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-A di MTs Al-Urwatul
Wutsqo Bulurjo Diwek Jombang”, Skripsi pada Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2010.
Nizhan , Abu. Buku Pintar Al-Qur’an. Jakarta: Qultum Media. 2008.
Nurdin, Syarifuddin. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: PT
Ciputat Press. 2005.
Rajasa, Sutan. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Karya Utama. 2002.
S. Sadiman, Arief, dkk. Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2007.
Sabri, M. Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2005.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Fajar
Interpratama. 2008.
Soenarto, Ahmad. Pelajaran Tajwid Praktis dan Lengkap. Jakarta: Bulan Terang.
1988.
Suprobowati, Widiati. “Penerapan Strategi Pembelajaran Akif Model Question
Student Have Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPS Ekonomi Kelas
VIII”, Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 5 Kota Tangerang Selatan pada UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, tidak dipublikasikan.
Surya , Mohammad, dkk. Landasan Pendidikan: Menjadi Guru yang Baik. Bogor:
Ghalia Indonesia. 2010.
Syamsuri, Hasani Ahmad. Studi Ulumul Qur’an. Ciputat: Zikra Multi. 2009.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka. 2003. Edisi Ketiga.
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Teori dan Praktek).
Jakarta: Prestasi Pustaka. 2011.
Yasin, A. Fatah. Dimensi-dimensi Pendidikan Islam. Malang: UIN Malang Press.
Yunus, Mahmud. Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: PT
Hidakarya Agung. 1990.
Zaini, Hisyam, dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD. 2004.
UJI REF'ERENSI
Nama : Siti Fauziyatr Astuti Fajriani
NIM : 109011000224
Judul Skripsi : Efektivitas Media Card Sort Sebagai Upaya Meningkatkan
Kemampuan Tajwid Siswa Kelas VIII dalam Mata Pelajaran
Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ)
No. Judul Buku dan Nama Pengarang Paraf
BAB I1. Jejen Musfatr, Manajemen Pendidikan (Teori, Kebijalcan,
dan Praktik), (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015),hal.9,hal10, hal 1l
0\2. Anton Moeliono, et.all., Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka. 1990). hal.892 N-)
J. M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta:UIN Jakarta Press, 2005), hal 5-6, hal45-46, hal I l1 -\
4. Mahmud Yunus, Pokok-pokak Pendidikan danPengajaran, (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1990) cet 3
hal l0 c,5. Prof. Dr. H. Mohammad Surya dkk. Landasan
Pendidikan: Menjadi Guru yang Baik.(Bogor: Ghalia Indonesia), 2010 hal. 24
qc\
6. ZakiyahDaradjat, Ilmu Pendidikon Islam (Jakarta : BumiAksara, 1992),ha1.86. M
7. Ahmad Soenarto, Pelajaran Tajwid Prahis dan Lengkap,(Jakarta: Bulan Terans, 1988), hal. 6 rl
8. Hasani Ahmad Syamsuri, Studi Ulumul Qur'an,(Ciputat.Zikra Multi, 2009), hal. 525
H
BAB II1. Sutan Rajasa, Kamus llmiah Populer, (Surabaya: Karya
Utama. 2002)h.132 u\
2. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus BesarBahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), edisiketisa, h.284
hJ. https://ahmadmuhli.wordpress.com/20 1 5/08/ 1 5
St
4. Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah PendekntanBaru). (Jakarta: Gauns Persada Press. 2008). h. 6
(5. Hamzah B. Uno. P r ofe s i Ke pe ndi dikan (Problema. $\
No. Judul Buku dan Nama Pengarang Paraf
Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia). (Jakarta:PT Bumi Aksara. 2007\. h. I13. h. 114. h. 115. h. I 16
6. Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain SistemPembelajaran. (Jakafia: PT Fajar Interpratama, 2008). h.204. h. 2t t -2r2. h. 209 -210. h. 226-228
7. Arief S. Sadiman dh,k, Media Pendidikan. Pengertian,P enge mb angon, dan P e manfaatannya. (Jakarta: PTRai aGrafindo Persada . 2007\. h. 5 -7
8. Syarifuddin Nurdin, Guru Profesional dan ImplementasiKurikulum. (Jakarta: PT Ciputat Press. 2005). h.96-97
9. A. Fatah Yasin., Dimensi-dimensi Pendidikan Islam,(Malane: UIN Malang Press) hal. 185
10. Hartono, Strategi Pembelajaran Active Learning (SuatuStr at e gi P emb el aj ar an B erb as i s Student C entr e d)www.sanaky.com. April 2006. A
ll. Hisyam Zaini, dl<k., Strategi Pembelajaran Ahif(Yosyakarta: CTSD.2004). h. 53
t2. Abu Nizhan, Buku Pintar Al-Qur'an, (Jakarta: QultumMedia.2008). h. 13
13. H. Ahmad Annuri, Panduan Tahsin Tildwah Al-Qur'andan Pembahasan Ilmu Tajwid, (lakarla:. Al-Kautsar,2010), h.17,h.23-24
t4. Acep lim Abdurohim, Pedoman llmu Tajwid Lengkap,(Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2003) h.2,h.7-8, h.t36-166
15. Ahmad Soenarto. Pelajaran Tajwid Prahis dan Lengkap.(Jakarta: Bintane Terang. 1988). h.40-41
16. Khoirun Nisa', "Implementasi Metode Card Sort dalamMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada MataPelajaran Fiqih Kelas VIII-A di MTs Al-Urwatul WutsqoBulurjo Diwek Jombang", Slvipsi pada Jurusan PAIFakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,2010.
\
\17. Yunita Cahyawati, "penerapan Strategi Card Sort dalam
Pembelaj aran Matematika dengan Menggunakan MediaGambar Untuk Meningkatkan Komunikasi dan PrestasiBelaiar Siswa". Slcripsi pada FKIP UMS, 2012.
18. Melani Albar, "Penggunaan Metode Card Sort untukmeningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam PenguasaanMufradat (Kosa Kata) pada Mata Pelajaran Bahasa ArabKelas VB di MI Islamiyah Sukun Malang", Slvipsi padaJurusan PGMI Fakultas UIN Maulana Malik IbrahimMalans,20ll.
\
J
No. Judul Buku dan Nama Pengarang Paraf
BAB IIIl. Suharsimi Arikunto, P enelitian Tindaknn Kelas,(J akarta :
PT. Bumi Aksara,2007) cet.4,h.2-3 12. Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindaknn Kelas
(Teori dan PraWek), (Jakarta: Prestasi Pustaka, 201l), h.37 t
3. Widiati Suprobowati, "Penerapan Strategi Pembelaj aranAkif Model Qu e s ti o n S tu de nt Hav e U nt:tk MeningkatkanHasil Belajar Siswa IPS EkonomiKelas VIII", PenelitianTindakan Kelas di SMPN 5 Kota Tangerang Selatan padaUIN Syarif Hidayatullatr Jakarta, Jakarta, 2012, h. 48,tidak dipublikasikan.
t..^SU\,X
Jakarta, 24Muet20l6
Mengetatrui,
Pembimbing I
Drs. Rusvdi Jamil. MA19621231 199503 I 005
LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU
Baca Tulis Al-Qur’an KELAS VIII
Tahap : Pra penelitian
Hari/ Tanggal : 02/ September 2014
Tujuan : Untuk mengetahui proses pembelajaran siswa pada mata
pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) kelas VIII dan
permasalahan proses pembelajaran yang ada dikelas
tersebut
Daftar Pertanyaan:
1. Apakah siswa aktif pada saat pembelajaran berlangsung di kelas?
2. Metode dan pendekatan apa saja yang sering ibu gunakan pada
pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)?
3. Bagaimana sikap siswa pada saat ibu meminta siswa untuk mengeluarkan
pendapat atau bertanya mengenai materi pembelajaran?
4. Apakah siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan materi
pembelajaran yang ibu sampaikan?
5. Apakah setiap tugas yang diberikan ibu selalu dikerjakan dengan baik oleh
siswa?
6. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an (BTQ)?
7. Apakah ibu sudah pernah menggunakan Card Sort (Pemilihan Kartu)
sebagai metode pembelajaran pada mata pelajaran Baca tulis Al-Qur’an
(BTQ)?
Ciputat, 02 September 2014
Mahyati, S.Pd.I
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
KELAS VIII
Tahap: Pra Penelitian Hari/Tanggal: 02/ September - 2014
Peneliti: Apakah siswa aktif pada saat pembelajaran berlangsung di kelas?
Guru : para siswa kurang aktif pada saat pembelajaran dalam bertanya tentang
materi yang sedang dijelaskan atau yang sudah dijelaskan oleh guru.
Peneliti: Metode dan pendekatan apa saja yang sering ibu gunakan pada
pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an?
Guru : metode yang biasa saya gunakan ketika didalam kelas cenderung
campuran, seperti ceramah, penugasan dan lain-lain. Adapun pendekatan
yang saya gunakan didalam kelas adalah pendekatan komunikatif.
Peneliti: Bagaimana sikap siswa pada saat ibu meminta siswa untuk mengeluarkan
pendapat atau bertanya mengenai materi pembelajaran?
Guru : sikap siswa cenderung kurang antusias.
Peneliti: Apakah siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan materi
pembelajaran yang ibu sampaikan?
Guru : para siswa kurang percaya diri untuk memberikan pertanyaan,
pernyataan, maupun jawaban. Tetapi mereka mendengarkan dan
memperhatikan walaupun masih kurang fokus.
Peneliti: Apakah setiap tugas yang diberikan ibu selalu dikerjakan dengan baik
oleh siswa?
Guru : selalu dikerjakan. Walaupun tidak tepat waktunya. Sebagian siswa ada
yang mengumpulkan tugasnya setelah ditegur beberapa kali oleh guru.
Peneliti: Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an (BTQ)?
Guru : Hasil belajar kelas VIII dalam pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an masih
kurang. Karena sebagian siswa masih ada yang kurang lancar membaca
Al-Qur’an. Ada juga yang lancar membaca Al-Qur’an tetapi kemampuan
tajwidnya masih kurang.
Peneliti: Apakah ibu sudah pernah menggunakan Card Sort (Pemilihan Kartu)
sebagai metode pembelajaran pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ)?
Guru : saya belum pernah menggunakan Card Sort (Pemilihan Kartu) sebagai
metode pembelejaran pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ).
LEMBAR OBSERVASI PRA PENELITIAN
Deskripsi Data:
Data observasi yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran ini adalah
observasi pra tindakan, observasi ini dilakukan untuk melihat bagaimana aktivitas
belajar siswa dan proses pembelajaran yang terjadi sebelum diterapkannya metode
Card Sort sebagai metode pembelajaran pada mata pelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an (BTQ).
Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) kelas VIII dimulai pada pukul
13.30 WIB. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan berdoa. Namun
masih ada siswa yang masih belum siap belajar dan masih terlihat mengobrol,
bercanda dan makan di dalam kelas. Kemudian guru mengabsen siswa yang hadir
dikelas. Setelah mengabsen siswa, guru kemudian menjelaskan materi pelajaran.
Guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan ketika
menyampaikan materi pelajaran. Saat guru menjelaskan materi, para siswa masih
ada yang kurang siap untuk mengikuit pembelajaran. Hali ini terlihat dari keadaan
siswa yang masih terlihat mengobrol dengan teman, ada yang menggoda
temannya, bercanda, ada juga yang asyik sendiri menggambar. Disaat itu, guru
langsung mengambil tindakan dengan bertanya kepada siswa yang tidak
memperhatikan pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan seputar
materi yang telah disampaikan guru. Di tengah-tengah penjelasan materi, guru
bertanya kepada siswa apakah sebagian materi yang telah diberikan guru sudah
dipahami atau belum, tetapi hanya sebagian siswa yang menjawab pertanyaan
guru tersebut. Guru juga menyelingi materi dengan humor agar siswa tidak
mengantuk atau bosan. Tetapi, walaupun guru sudah menyelingi materi dengan
humor, tetapi siswa masih belum terkondisikan untuk kembali belajar.
Sebelum keluar dari kelas, guru bertanya kepada siswa apakah seluruh
materi pada hari ini sudah dimengerti atau belum, lagi-lagi hanya sebagian siswa
yang menjawab pertanyaan dari guru. Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa
dan salam. Pukul 15.00 WIB jam pelajaran terakhir berbunyi.
Lampiran 2
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA
PRA PENELITIAN
Hari/ Tanggal : Selasa/ 2 September 2014
Tujuan : Untuk mengetahui proses pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ) dan hasil belajar siswa
Daftar pertanyaan:
1. Apakah kamu suka dengan pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)?
Kenapa?
2. Apakah kamu lancar/ bisa membaca Al-Qur’an?
3. Apakah guru sering menggunakan metode pembelajaran untuk belajar di
dalam kelas?
4. Apakah kamu paham materi yang diberikan guru?
5. Bagaimana proses pembelajaran dikelas?
6. Berapa nilai yang kamu dapatkan?
Ciputat, 2 September 2014
Mahyati, S.Pd.I
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS VIII
Tahap : Pra Penelitian
Hari/ Tanggal : Selasa/ 2 September 2014
1. Apakah kamu suka dengan pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)?
Kenapa?
S27: lumayan
S15: biasa aja
S9: iya suka
2. Apakah kamu lancar/ bisa membaca Al-Qur’an?
S27: lumayan
S15: agak terbata-bata
S9: lancar
3. Apakah guru sering menggunakan metode pembelajaran untuk belajar di
dalam kelas?
S27: jarang
S15: sesekali
S9: iya
4. Apakah kamu paham materi yang diberikan guru?
S27: kadang-kadang
S15: kurang paham
S9: iya, paham
5. Bagaimana proses pembelajaran dikelas?
S27: biasa saja
S15: kadang bosan dan mengantuk
S9: bosan kadang-kadang
6. Berapa nilai yang kamu dapatkan?
S27: 70
S15: 60
S9: 80
Lampiran 3
Kisi-kisi
Soal Tes Kemampuan Tajwid Siswa Siklus I
No. Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Nomor
Soal
Bentuk
Soal
1.1
1.2
1.3
1.4
Menerapkan
Hukum
Bacaan
Madd Ashli/
Thabi’i
Menjelaskan
Hukum
Bacaan
Madd Ashli/
Thabi’i
Madd
Ashli/
Thabi’i
Menjelaskan
pengertian
hukum bacaan
Madd
Menyebutkan
ciri-ciri Madd
Ashli/ Thabi’i
Menjelaskan
mcam-macam
hukum bacaan
madd
Menyebutkan
contoh-contoh
madd
Asli/Thabi’i
1, 10,
2, 3, 6,
11, 12,
15, 17,
18, 19
4, 5,
7, 8, 9,
13, 14,
16, 20
Pilihan
Ganda
Lampiran 4
PRETEST dan POSSTEST
SIKLUS I
Nama :
Kelas :
Beri tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
paling tepat!
1. Secara bahasa, madd artinya ....
a. Dengung c. Memanjangkan
b. Jelas d. Menambahkan
2. Satu alif nilainya sama dengan .... harakat
a. Tiga c. dua
b. Lima d. enam
3. Berikut yang termasuk huruf madd adalah ....
a. ي –ن –ا c. ء –و –ي
b. ي –و –ا d. ن –و –ي
4. Madd terbagi 2, yaitu ....
a. Madd Thabi’i dan madd ‘Iwad c. Madd Thabi’i dan madd
Far’i
b. Madd Far’i dan madd Badal d. Madd Badal dan madd
Shilah
5. Madd Far’i terbagi menjadi ....
a. 10 c. 12
b. 11 d. 13
6. Perhatikan pernyataan-pernyataan dibawah ini!
1) Huruf hijaiyyah berharakat fathah bertemu dengan alif
2) Huruf hijaiyyah berharakat kasrah bertemu dengan ya’ sukun
3) Huruf hijaiyyah berharakat dhammah bertemu dengan wawu sukun
4) Huruf hijaiyyah berharakat fathah bertemu dengan wawu sukun
5) Dibaca panjang 1 alif atau dua harakat
Dari pernyataan-pernyataan diatas, yang merupakan ciri-ciri dari hukum
bacaan madd thabi’i adalah ....
a. 1, 2, 3, dan 5 c. 2, 3, 4, dan 5
b. 1, 2, 4, dan 5 d. 1, 3, 4, dan 5
.... Cara membaca penggalan ayat di samping adalah فاذا قرآت .7
a. Dibaca 3 alif c. Dibaca 4 alif
b. Dibaca 1 alif d. Dibaca 2 alif
Penggalan ayat disamping yang digaris bawahi dinamakan madd غفورا .8
thabi’i karena ....
a. Harakat dhammah berhadapan dengan wawu sukun
b. Harakat dhammah berhadapan dengan ya’ sukun
c. Harakat kasrah berhadapan dengan alif
d. Harakat fathah berhadapan dengan alif
.... Bagian kata yang di garis bawahi dinamakan maddوطور سنين .9
a. Far’i c. Thabi’i
b. Jaiz Munfasil d. Wajib Muttaqi
10. Arti madd secara istilah adalah ....
a. Memanjangkan bacaan dengan aturan tertentu dalam Al-Qur’an
b. Memanjangkan bacaan sepanjang-panjangnya
c. Mendengung
d. jelas
11. Berikut adalah ciri-ciri dari Madd Ashli, kecuali ....
a. Alif tanpa harakat dan didahului fathah
b. Wawu sukun dan didahului dhammah
c. Nun sukun dan didahului kasrah
d. Ya sukun dan didahului kasrah
12. Cara membaca lafazh yang mengandung bacaan madd Thabi’i adalah
dibaca dengan panjang ....
a. 1 harakat c. 3 harakat
b. 2 harakat d. 4 harakat
13. Apabila ada huruf ba dhommah bertemu dengan wawu sukun disebut ....
a. Madd Iwad c. Madd Arid Lissukun
b. Madd Thabi’i d. Madd Layyin
14. Bacaan madd Thabi’i untuk bacaan kasroh terdapat pada kalimat ....
a. غفورا c. رحيما
b. فاذا قرآت d. يعملون
15. Dibawah ini huruf yang termasuk tanda panjang yang digunakan dalam
bacaan madd Thabi’i kecuali ....
a. Wawu c. Alif
b. Ya d. Mim
16. Bacaan madd Thabi’i untuk bacaan dhommah terdapat pada kalimat ....
a. اميه c. يعملون
b. فاذا قرآت d. رحيما
17. Bacaan huruf hijaiyah yang dipanjangkan secara biasa adalah madd ....
a. Madd Badal c. Madd Iwad
b. Madd Thabi’i d. Madd Layyin
18. Perhatikan pernyataan dibawah ini!
1) Jika fathah diikuti alif yang sukun;
2) Jika kasrah diikuti ya’ yang sukun;
3) Jika dhommah diikuti wawu yang sukun
4) Panjangnya satu alif atau dua harakat
Adalah ciri-ciri dari madd ....
a. Madd Thabi’i c. Madd Layyin
b. Madd Far’i d. Madd Badal
19. Dibawah ini yang termasuk huruf dari madd Thabi’i kecuali ....
a. ي c. و
b. ا d. ت
20. Bacaan madd Thabi’i untuk bacaan fathah terdapat pada kalimat ....
a. فاذا قرآت c. وطور سنين
b. يعملون d. اميه
Instrument soal diatas telah disahkan atau dinyatakan valid oleh
observer dan dosen pembimbing pada penelitian ini.
Dosen Pembimbing, Observer
Rusydi Jamil, MA Mahyati, S.Pd.I
Lampiran 5
Kunci Jawaban Siklus I
1. C 11. C
2. C 12. B
3. B 13. B
4. C 14. C
5. D 15. D
6. A 16. C
7. B 17. B
8. A 18. A
9. C 19. D
10. A 20. A
Lampiran 6
Kisi-kisi
Soal Tes Kemampuan Tajwid Siswa Siklus II
No. Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Nomor
Soal
Bentuk
Soal
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
Menerapkan
Hukum
Bacaan
Madd
Menjelaskan
hukum bacaan
Madd Arid
Lissukun dan
Madd Iwad
Hukum
bacaan
madd Arid
Lissukun
dan Madd
Iwad
Menjelaskan
pengertian
Madd Arid
Lissukun
Menjelaskan
pengertian
Madd Iwad
Menjelaskan
ciri-ciri Madd
Arid Lissukun
Menjelaskan
ciri-ciri Madd
Iwad
Menyebutkan
contoh dari
Madd Iwad
Menyebutkan
contoh dari
Madd Arid
Lissukun
2
1, 3, 7,
13,
4, 10,
11, 19
5, 9,
15, 17,
18, 20
6, 8,
12, 14,
16
Pilihan
Ganda
Lampiran 7
PRETES dan POSTTEST
SIKLUS II
Nama :
Kelas :
Beri tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
paling tepat!
1. Iwad mempunyai arti ....
a. Ganti c. Khusus
b. Hilang d. Rangkap
2. Madd Aridl lissukun yaitu ....
a. Mad Thabi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata
b. Mad Thabi’i bertemu dengan hamzah dalam kata yang berbeda
c. Mad Thabi’i bertemu dengan huruf hidup di akhir ayat
d. Madd pengganti huruf hamzah di awal kata
3. Menurut istilah, madd ‘Iwad adalah ....
a. Berhentinya bacaan pada fathatain di akhir ayat dan dibaca 2 harakat
b. Berhentinya bacaan pada fathatain di tengah ayat dan dibaca 2 harakat
c. Berhentinya bacaan pada fathatain di di awal ayat dan dibaca 2 harakat
d. Berhentinya bacaan pada fathatain dalam satu kalimat dan dibaca 2
harakat
4. Madd arid lissukun dibaca panjang sebanyak ....
a. Satu setengah alif c. Tiga alif
b. Dua setengah alif d. Tiga setengah alif
5. Bacaan panjang madd iwad adalah .... harakat.
a. Dua c. Empat
b. Tiga d. Lima
وهالذييي –الكتاب –خالذوى .6 lafazh disamping mengandung bacaan madd ....
a. Madd Aridl Lissukun c. Mad ‘Iwad
b. Madd badal d. Madd Layyin
7. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Berhentinya fathatain di akhir kalimat
2) Berhentinya bacaan fathatain di tengah-tengah kalimat
3) Madd yang terjadi apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang
berbaris fathatain dan dibaca waqaf
4) Panjangnya dua harakat.
5) Mempunyai arti pengganti
Dari pernyataan diatas, ciri-ciri dari madd iwad adalah ....
a. 1, 2, 4, dan 5 c. 1, 2, 3, dan 4
b. 1, 3, 4, dan 5 d. 1, 3, 4, dan 5
8. Contoh bacaan madd Arid Lissukun adalah....
a. كاى هحذورا c. خال وسيتوى و
b. شذيذالعقاب d. ساى توالذيه ا الا ووصي
9. Cara membaca madd Iwad adalah di panjangkan .... alif.
a. 1 c. 2
b. 3 d. 5
10. Ada 3 cara membaca madd Arid Lissukun, yaitu ....
a. Thul, Tawassuth, dan Qashr c. Badal, Tawassuth, dan
Qashr
b. Thul, Tawassuth, dan Layyin d. Thul, Shillah, dan Qashr
11. Huruf terakhir madd Arid Lissukun dibaca....
a. Sukun c. Dhammah
b. Fathah d. Kasrah
12. Hukum bacaan mad Arid Lissukun terdapat dalam bacaan ....
a. والعاديات ضثحا c. واليوم الووعود
b. سويعا d. تصيزا
13. Madd ‘Iwad yaitu ....
a. Mad Thabi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata
b. Madd yang terjadi apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang
berbaris fathatain dan dibaca waqaf
c. Mad Thabi’i bertemu dengan hamzah dalam kata yang berbeda
d. Mad Thabi’i bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan
dibaca waqaf (berhenti)
14. Apabila ada mad Thabi’i yang berada pada akhir ayat dan diikuti huruf
yang berharakat hidup, hukum bacaannya di sebut ....
a. Madd Thabi’i c. Mad Arid Lissukun
b. Madd Layyin d. Madd Badal
قلة إلي .15 أهله هسزورا. وي Cara membaca kalimat di samping adalah ....
a. Wayangqalibu ilaa ahlihi masruuran c. Wayangqalibu ilaa ahlihi
masruur
b. Wayangqalibu ilaa ahlihi masruuraa d. Wayangqalibu ilaa ahlihi
masrul
Apabila bacaan tersebut dibaca di akhir kalimat dengan الذى هن فيه هختلفوى .16
madd ‘arid lissukun, panjang bacaannya adalah ....
a. 2-6 harakat c. 4-5 harakat
b. 3-4 harakat d. 5-6 harakat
ayat tersebut adalah contoh dari bacaan , والعذيات ضثحا dibaca والعاديات ضثحا .17
....
a. Arid Lissukun c. Layyin
b. Badal d. Iwad
خال. .18 .... Kalimat yang digaris bawahi termasuk bacaan madd وسيتوى و
a. Iwad c. shilah
b. Thabi’i d. Wajib
19. Madd Arid Lissukun lebih utama dibaca sepanjang ....
a. 4 harakat c. 6 harakat
b. 7 harakat d. 5 harakat
تصيزا –عليوا –سويعا .20 Lafazh-lafazh disamping mengandung hukum bacaan
madd ....
a. Madd Lazim Mutsaqqal kalimi c. Madd Lazim Harfi
Musyba’
b. Madd Badal d. Madd ‘Iwad
Instrument soal diatas telah disahkan atau dinyatakan valid oleh
observer dan dosen pembimbing pada penelitian ini.
Dosen Pembimbing, Observer
Rusydi Jamil, MA Mahyati, S.PdI
Lampiran 8
Kunci Jawaban Siklus II
1. A 11. A
2. C 12. C
3. A 13. B
4. C 14. C
5. A 15. B
6. A 16. A
7. D 17. D
8. B 18. A
9. A 19. C
10. A 20. D
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
SIKLUS I
Sekolah : MTs Muhammadiyah 1 Ciputat
Mata Pelajaran : Baca Tulis Al-Qur’an
Kelas/ Semester : VIII.1/ I
Alokasi Waktu : 4x40 Menit (2x pertemuan)
Standar Kompetensi : Menerapkan hukum bacaan Madd
Kompetensi Dasar : Menjelaskan hukum bacaan Madd Ashli/ Thabi’i
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian hukum bacaan madd Ashli/ Thabi’i
2. Menjelaskan macam-macam hukum bacaan madd Ashli/ Thabi’i dan
contoh-contohnya
3. Mendemonstrasikan contoh-contoh hukum bacaan madd Ashli/ Thabi’i
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian hukum madd Ashli/ Thabi’i
2. Siswa mampu menjelaskan macam-macam hukum bacaan madd Ashli/
Thabi’i beserta contohnya
3. Siswa mampu mendemonstarsikan contoh hukum bacaan madd Ashli/
Thabi’i dalam surat Al-Qaari’ah
Karakter Siswa yang di Harapkan:
Dapat dipercaya (Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian (Respect)
Tekun (Diligent)
Tanggungjawab (Responsibility)
Kecintaan (Lovely)
Kemanusiaan (Humanity)
Materi Pembelajaran:
Hukum bacaan Madd Ashli/ Thabi’i
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Card Sort
Kegiatan Pembelajaran:
1. Pertemuan Pertama:
Kegiatan Langkah-langkah Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1) Salam
2) Berdo’a
3) Presensi kehadiran siswa
4) Guru bertanya pengetahuan siswa tentang
hukum bacaan Madd dan pembagiannya
5) Pengkondisian kelas dan menyiapkan sumber
bahan
25 m
Kegitatan
Inti:
Ekspolarasi
1) Guru menjelaskan materi pelajaran
2) Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok
secara acak
3) Siswa diberi potongan kartu yang berisi kata
kunci atau informasi mengenai materi hukum
bacaan madd Ashli/ Thabi’i yang ada secara
55 m
acak kepada setiap kelompok. Pada tempat
yang terpisah, diletakkan kartu induk yang
berisi kata pengertian hukum bacaan madd
dan ciri-cirinya.
Elaborasi Setiap kelompok mencari kartu induk yang cocok
dengan kata kunci tersebut.
Konfirmasi Setelah setiap kelompok menemukan kartu yang
cocok, guru meminta mereka menempelkan ke lembar
kartu induk sehingga menjadi informasi
Penutup 1) Guru dan siswa mengulang bahasan materi
pada pertemuan hari ini bersama-sama
2) Guru memberi apresiasi dan motivasi siswa
3) Guru menutup pelajaran dengan doa dan
salam
15m
2. Pertemuan Kedua
Kegiatan Langkah-langkah Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1) Salam
2) Berdo’a
3) Presensi kehadiran siswa
4) Pengkondisian kelas dan menyiapkan sumber
bahan
25 m
Kegitatan
Inti:
Ekspolarasi
1) Guru menjelaskan proses pembelajaran
2) Guru melanjutkan materi dari pertemuan
sebelumnya
55 m
Elaborasi 1) Siswa mendiskusikan kategori dari kartu yang
cocok dengan kelompoknya masing-masing
dan memberi kesimpulan
2) Setiap kelompok mengajukan perwakilan
untuk mempresentasikan hasil diskusi
3) Guru memberikan point-point penting terkait
dengan materi pembelajaran sambil
mendengarkan presentasi dari tiap kategori
Konfirmasi 1) Guru melakukan evaluasi dan refleksi untuk
menyamakan persepsi
2) Siswa melaksanakan posttest
Penutup 1) Guru memberi apresiasi dan motivasi kepada
siswa
2) Guru menutup pelajaran dengan doa dan
salam
15m
Media dan Sumber Belajar:
1. Media:
a. Kartu Kategori ukuran 6 x 9 cm, terbuat dari karton warna yang
berisi gambar/ pertanyaan/ materi tentang hukum bacaan Madd
Ashli/ Thabi’i
2. Sumber Belajar
a. Buku paket baca Tulis al-Qur’an kelas VIII
b. Lembar Kerja Siswa
c. Buku Tajwid
d. Internet
Penilaian:
Teknik Penilian : Tes Tertulis
Bentuk Instrument: Soal Tes Siklus I dan Aktivitas Belajar Siswa (Terlampir)
Mengetahui, Ciputat, 02 September 2014
Guru Observer Guru Bidang Srudi BTQ
Mahyati, S.PdI Siti Fauziyah AF
Lampiran 10
MATERI BAHAN AJAR SIKLUS I
HUKUM BACAAN MADD
1. Pengertian Madd
Madd berasal dari Bahasa Arab, yaitu , yang berarti
memanjangkan atau menambah. Sedangkan menurut istilah adalah:
Memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf madd
(ashli).
2. Macam-macam Madd dan cara membacanya
a) Madd Ashli, yang dikenal pula dengan Madd Thabi’i. Madd ashli
adalah hukum madd yang dasar atau pokok. Hukum-hukum madd
yang merupakan bagian dari madd far’i , hampir seluruhnya berasal
dari madd ashli ini.
Cara membaca madd ashli yaitu dengan memanjangkan bacaan sebanyak
2 harakat atau satu alif. Ciri-ciri madd ashli ada 3, yaitu:
1) Alif (ا) yang bersukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah.
2) Wawu (و) yang bersukun dan huruf sebelumnya berharakat dhammah.
3) Ya’ (ي) yang bersukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.
Contoh dari madd Ashli/ Thabi’i adalah:
Jika ada ا sukun sesudah harakat fathah. Contoh :
Jika ada : sukun sesudah harakat dommah. Contoh و
Jika ada : sukun sesudah harakat kasrah. Contoh ي
b) Madd Far’i, adalah madd tambahan dari hukum asalnya, yaitu madd
ashli, yang terkena sebab-sebab tertentu sehingga menjadi madd far’i.
Madd Far’i mempunyai arti madd yang bercabang.Madd Far’i terbagi
menjadi 13 macam.
Contoh-contoh madd Ashli/ Thabi’i di dalam surat Al-Qaari’ah:
بسم الله الرحمن الرحيم
Alasannya: Alif bersukun bertemu dengan huruf Qaf berharakat fathah
Alasannya: Alif bersukun bertemu dengan huruf Qaf berharakat fathah
Alasannya: 1) Alif sukun bertemu dengan huruf Mim berharakat fathah,
dan
2) Alif
bersukun bertemu dengan huruf Qaf berharakat fathah
Alasannya: 1) Wawu sukun bertemu dengan huruf Kaf berharakat
dhammah, 2) Alif sukun bertemu dengan huruf Ra’ berharakat fathah, dan 3)
Wawu sukun bertemu dengan huruf Fa’ berharakat dhammah.
Alasannya: 1) Wawu sukun bertemu dengan huruf kaf berharakat
dhammah, 2) Alif sukun bertemu dengan huruf Ba’ berharakat fathah, 3) Wawu
sukun bertemu dengan huruf Fa’berharakar dhammah.
Alasannya: 1) Alif sukun bertemu dengan hurruf Mim berharakat fathah,
2) Alif sukun bertemu dengan huruf Wawu berharakat fathah, 3) Ya’ sukun
bertemu dengan huruf Zai berharakat kasrah.
Alasannya: 1) Ya’ sukun bertemu dengan huruf Fa’ berharakat kasrah, 2)
Ya’ sukun bertemu dengan huruf ‘Ain berharakat kasrah, 3) Alif sukun bertemu
dengan huruf Ra’ berharakat fathah.
Alasannya: 1) Alif sukun bertemu dengan huruf Mim berharakat fathah, 2)
Alif sukun bertemu dengan huruf Wawu berharakat fathah, 3) Ya’ sukun bertemu
dengan huruf Zai berharakat kasrah.
Alasannya: 1) Alif sukun bertemu dengan huruf Ha’ besar berharakat
fathah.
Alasannya: 1) Alif sukun bertemu dengan huruf Mim berharakat fathah, 2)
Alif sukun bertemu dengan huruf Mim berharakat fathah.
Alasannya: 1) Alif sukun bertemu dengan huruf Nun berharakat fathah, 2)
Alif sukun bertemu dengan huruf Ha’ kecil berharakat fathah.
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
SIKLUS II
Sekolah : MTs Muhammadiyah 1 Ciputat
Mata Pelajaran : Baca Tulis Al-Qur’an
Kelas/ Semester : VIII.1/ I
Alokasi Waktu : 4x40 Menit (2x pertemuan)
Standar Kompetensi : Menerapkan hukum bacaan madd
Kompetensi Dasar : Menjelaskan hukum bacaan madd arid Lissukun dan
madd Iwad
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian madd Arid Lissukun
2. Menjelaskan pengertian madd Iwad
3. Menjelaskan ciri-ciri madd Arid Lissukun
4. Menjelaskan ciri-ciri madd Iwad
5. Mendemonstrasikan contoh-contoh hukum bacaan madd Arid Lissukun
dalam surat pendek
6. Mendemonstrasikan contoh-contoh hukum bacaan madd Iwad dalam
surat Al-‘Aadiyat ayat 1-5
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian madd Arid Lissukun
2. Siswa mampu menjelaskan pengertian madd Iwad
3. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri madd Arid Lissukun
4. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri madd Iwad
5. Siswa mampu mendemonstarsikan contoh hukum bacaan madd Arid
lissukun dalam surat Al- ‘Aadiyat ayat 1-5
6. Siswa mampu mendemonstrasikan contoh hukum bacaan madd Iwad
dalam surat Al-‘Aadiyat ayat 1-5
Karakter Siswa yang di Harapkan:
Dapat dipercaya (Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian (Respect)
Tekun (Diligent)
Tanggungjawab (Responsibility)
Kecintaan (Lovely)
Kemanusiaan (Humanity)
Materi Pembelajaran:
Hukum bacaan Madd Arid Lissukun dan Madd Iwad
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Card Sort
Kegiatan Pembelajaran:
1. Pertemuan Pertama:
Kegiatan Langkah-langkah Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1) Salam
2) Berdo’a
3) Presensi kehadiran siswa
4) Guru bertanya pengetahuan siswa tentang
hukum bacaan Madd Arid Lissukun dan madd
Iwad
5) Pengkondisian kelas dan menyiapkan sumber
25 m
bahan
Kegitatan
Inti:
Ekspolarasi
1) Guru menjelaskan materi pelajaran
2) Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok
secara acak
3) Siswa diberi potongan kartu yang berisi kata
kunci atau informasi mengenai materi hukum
bacaan madd yang ada secara acak kepada
setiap kelompok. Pada tempat yang terpisah,
diletakkan kartu induk yang berisi kata
pengertian hukum bacaan madd dan ciri-
cirinya.
55 m
Elaborasi Setiap kelompok mencari kartu induk yang cocok
dengan kata kunci tersebut.
Konfirmasi Setelah setiap kelompok menemukan kartu yang
cocok, guru meminta mereka menempelkan ke lembar
kata kunci sehingga menjadi informasi
Penutup 1) Guru dan siswa mengulang bahasan materi
pada pertemuan hari ini bersama-sama
2) Guru memberi apresiasi dan motivasi siswa
3) Guru menutup pelajaran dengan doa dan
salam
15m
2. Pertemuan Kedua
Kegiatan Langkah-langkah Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1) Salam
2) Berdo’a
3) Presensi kehadiran siswa
4) Pengkondisian kelas dan menyiapkan sumber
bahan
25 m
Kegitatan
Inti:
1) Guru menjelaskan proses pembelajaran
2) Guru melanjutkan materi dari pertemuan
55 m
Ekspolarasi sebelumnya
Elaborasi 1) Siswa mendiskusikan kategori dari kartu yang
cocok dengan kelompoknya masing-masing
dan memberi kesimpulan
2) Setiap kelompok mengajukan perwakilan
untuk mempresentasikan hasil diskusi
3) Guru memberikan point-point penting terkait
dengan materi pembelajaran sambil
mendengarkan presentasi dari tiap kategori
Konfirmasi 1) Guru melakukan evaluasi dan refleksi untuk
menyamakan persepsi
2) Siswa melaksanakan posttest
Penutup 1) Guru memberi apresiasi dan motivasi kepada
siswa
2) Guru menutup pelajaran dengan doa dan
salam
15m
Media dan Sumber Belajar:
1. Media:
a. Kartu Kategori ukuran 6 x 9 cm, terbuat dari karton warna yang
berisi gambar/ pertanyaan/ materi tentang hukum bacaan Madd
2. Sumber Belajar
a. Buku paket baca Tulis al-Qur’an kelas VIII
b. Lembar Kerja Siswa
c. Buku Tajwid
d. Internet
Penilaian:
Teknik Penilian : Tes Tertulis
Bentuk Instrument: Soal Tes Siklus II dan Aktivitas Belajar Siswa (Terlampir)
Mengetahui, Ciputat, 23 September 2014
Guru Observer Guru Bidang Studi BTQ
Mahyati S.PdI Siti Fauziyah AF
Lampiran 12
MATERI BAHAN AJAR SIKLUS II
MADD ARID LISSUKUN dan MADD IWAD
1. Madd Arid Lissukun
a. Pengertian madd Arid Lissukun:
Madd Ashli yang diiringi huruf hidup dalam satu kalimat, tetatpi
dibaca sukun karena diwaqafkan.
b. Ciri-ciri madd Arid Lissukun
Mad Thabi‟i yang bertemu dengan huruf hidup di akhir ayat dalam
satu kalimat dan dibaca waqaf.
c. Cara membaca madd Arid Lissukun
Cara membaca madd Arid Lissukun ada 3, yaitu:
1) Tul: dibaca panjang sekali, yaitu 3 alif (6 harakat)
2) Tawassuth: dibaca sedang, yaitu 2 alif (4 harakat)
3) Qasr: dibaca pendek, yaitu 1 alif (2 harakat)
d. Contoh dan cara membaca madd Arid Lissukun dalam surat al-
Maa‟uun:
Sebab: Madd Thabi‟i bertemu dengan huruf Nun berharakat kasrah di
akhir ayat. Dibaca 2, 4, atau 6 harakat.
Sebab: Madd Thabi‟i bertemu dengan huruf Mim berharakat fathah
dikahir ayat. Dibaca 2, 4, atau 6 harakat.
Sebab: Madd Thabi‟i bertemu dengan huruf Nun berharakat kasrah di
akhir kalimat. Dibaca 2, 4, atau 6 harakat.
Sebab: Madd Thabi‟i bertemu dengan huruf Nun berharakat fathah di
kahir kalimat. Dibaca 2, 4, atau 6 harakat.
Sebab: Madd Thabi‟i bertemu dengan huruf Nun berharakat fathah di
kahir ayat. Dibaca 2, 4, atau 6 harakat.
Sebab: Madd Thabi‟i bertemu dengan huruf Nun berharakat fathah di
akhir kalimat. Dibaca 2, 4, atau 6 harakat.
Sebab: Madd Thabi‟i bertemu dengan huruf Nun berharakat fathah di
akhir kalimat. Dibaca 2, 4, atau 6 harakat.
2. Madd Iwad
a. Pengertian madd Iwad
Secara bahasa Iwad berarti pengganti. Sedangkan secara istilah madd
Iwad adalah berhentinya bacaan pada tanwin fathah di akhir ayat.
b. Ciri-ciri madd Iwad
berhentinya bacaan pada fathatain di akhir ayat dan dibaca 2 harakat.
Kecuali ta‟ marbuthah ( ) yang bebaris fathatain, bila dihentikan tidak
jadi madd Iwad akan tetapi menjadi “HA”.
c. Cara membaca madd Iwad
Cara membaca madd Iwad dipanjangkan 2 harakat atau 1 alif.
d. Contoh madd Iwad dalam surat Al-„Aadiyaat
Sebab: Fathatain dibaca waqaf di akhir ayat dan dibaca 2harakat.
Sebab: Fathatain dibaca waqaf diakhir ayat dan dibaca 2 harakat.
Sebab: Fathatain dibaca waqaf diakhir ayat dan dibaca 2 harakat.
Sebab: Fathatain dibaca waqaf diakhir ayat dan dibaca 2 harakat.
Sebab: Fathatain dibaca waqaf diakhir ayat dan dibaca 2 harakat.
Lampiran 13
LEMBAR PENGAMATAN
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Hari/ Tanggal : Selasa, 09 September 2014
Siklus : I
Pertemuan ke- : 1
Petunjuk : Berikut ini diberikan suatu aspek pengolahan kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan guru didalam kelas. Beri tanda (√)
pada kolom yang sesuai menurut pilihan anda.
No. Aspek yang Diamati Nilai
1 2 3 4
I Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan
kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran
√
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
3. Memotivasi siswa √
II Kegiatan Inti
4. Penguasaan materi √
5. Menjelaskan materi pelajaran √
6. Menjelaskan metode Card Sort √
7. Menggunakan alat atau media √
8. Memusatkan perhatian siswa √
9. Menjawab pertanyaan atau menanggapi siswa √
10. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode Card Sort
√
11. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan jawaban
√
12. Memberikan evaluasi pembelajaran √
13. Kontrol emosi √
III Menutup Pelajaran
14. Membimbing siswa menyimpulkan
pembelajaran
√
15. Menyimpulkan materi yang disampaikan √
Total Skor 41
Presentase 71,66
Kualifikasi Baik
Skor Maksimal : 100
Skor Minimal : 60
Presentase : 100%
Keterangan Skala Penelitian: Keterangan Kualifikasi:
4 : Sangat Baik 85 – 100% : Sangat Baik
3 : Baik 65 – 84% : Baik
2 : Cukup Baik 55 – 64% : Cukup Baik
1 : Kurang Baik 0 – 54% : Kurang Baik
Ciputat, 09 September 2014
Guru Observer
Mahyati, S. PdI
Lembar 14
LEMBAR PENGAMATAN
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Hari/ Tanggal : Selasa, 16 September 2014
Siklus : I
Pertemuan ke- : 2
Petunjuk : Berikut ini diberikan suatu aspek pengolahan kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan guru didalam kelas. Beri tanda (√)
pada kolom yang sesuai menurut pilihan anda.
No. Aspek yang Diamati Nilai
1 2 3 4
I Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan
kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran
√
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
3. Memotivasi siswa √
II Kegiatan Inti
4. Penguasaan materi √
5. Menjelaskan materi pelajaran √
6. Menjelaskan metode Card sort √
7. Menggunakan alat atau media √
8. Memusatkan perhatian siswa √
9. Menjawab pertanyaan atau menanggapi siswa √
10. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode Card Sort
√
11. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan jawaban
√
12. Memberikan evaluasi pembelajaran √
13. Kontrol emosi √
III Menutup Pelajaran
14. Membimbing siswa menyimpulkan
pembelajaran
√
15. Menyimpulkan materi yang disampaikan √
Total Skor 45
Presentase 75
Kualifikasi Baik
Skor Maksimal : 100
Skor Minimal : 60
Presentase : 100%
Keterangan Skala Penelitian: Keterangan Kualifikasi:
4 : Sangat Baik 85 – 100% : Sangat Baik
3 : Baik 65 – 84% : Baik
2 : Cukup Baik 55 – 64% : Cukup Baik
1 : Kurang Baik 0 – 54% : Kurang Baik
Ciputat, 16 September 2014
Guru Observer
Mahyati, S. Pd.I
Lampiran 15
LEMBAR PENGAMATAN
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Hari/ Tanggal : Selasa, 23 September 2014
Siklus : II
Pertemuan ke- : 3
Petunjuk : berikut ini diberikan suatu aspek pengolahan kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan guru didalam kelas. Beri tanda (√)
pada kolom yang sesuai menurut pilihan anda.
No. Aspek yang Diamati Nilai
1 2 3 4
I Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan
kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran
√
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
3. Memotivasi siswa √
II Kegiatan Inti
4. Penguasaan materi √
5. Menjelaskan materi pelajaran √
6. Menjelaskan metode Card sort √
7. Menggunakan alat atau media √
8. Memusatkan perhatian siswa √
9. Menjawab pertanyaan atau menanggapi siswa √
10. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode Card Sort
√
11. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan jawaban
√
12. Memberikan evaluasi pembelajaran √
13. Kontrol emosi √
III Menutup Pelajaran
14. Membimbing siswa menyimpulkan
pembelajaran
√
15. Menyimpulkan materi yang disampaikan √
Total Skor 47
Presentase 81,6
Kualifikasi Baik
Skor Maksimal : 100
Skor Minimal : 60
Presentase : 100%
Keterangan Skala Penelitian: Keterangan Kualifikasi:
4 : Sangat Baik 85 – 100% : Sangat Baik
3 : Baik 65 – 84% : Baik
2 : Cukup Baik 55 – 64% : Cukup Baik
1 : Kurang Baik 0 – 54% : Kurang Baik
Ciputat, 23 September 2014
Guru Observer
Mahyati, S. PdI
Lampiran 16
LEMBAR PENGAMATAN
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Hari/ Tanggal : Selasa, 30 September 2014
Siklus : II
Pertemuan ke- : 4
Petunjuk : berikut ini diberikan suatu aspek pengolahan kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan guru didalam kelas. Beri tanda (√)
pada kolom yang sesuai menurut pilihan anda.
No. Aspek yang Diamati Nilai
1 2 3 4
I Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan
kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran
√
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
3. Memotivasi siswa √
II Kegiatan Inti
4. Penguasaan materi √
5. Menjelaskan materi pelajaran √
6. Menjelaskan media belajar Card sort √
7. Menggunakan alat atau media √
8. Memusatkan perhatian siswa √
9. Menjawab pertanyaan atau menanggapi siswa √
10. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media belajar Card Sort
√
11. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan jawaban
√
12. Memberikan evaluasi pembelajaran √
13. Kontrol emosi √
III Menutup Pelajaran
14. Membimbing siswa menyimpulkan
pembelajaran
√
15. Menyimpulkan materi yang disampaikan √
Total Skor 51
Presentase 85
Kualifikasi Sangat Baik
Skor Maksimal : 100
Skor Minimal : 60
Presentase : 100%
Keterangan Skala Penelitian: Keterangan Kualifikasi:
4 : Sangat Baik 85 – 100% : Sangat Baik
3 : Baik 65 – 84% : Baik
2 : Cukup Baik 55 – 64% : Cukup Baik
1 : Kurang Baik 0 – 54% : Kurang Baik
Ciputat, 30 September 2014
Guru Observer
Mahyati, S. PdI
Lampiran 17
LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA
SIKLUS I
Nama Sekolah : MTs Muhammadiyah 1 Ciputat
Kelas / Semester : VIII.1/ 1
Materi : Hukum Bacaan Madd (Madd Ashli/ Thabi’i)
Hari/ Tanggal : Selasa, 09 September 2014
Pertemuan ke- : 1
No. Nama Siswa
Aktivitas Belajar BTQ Siswa
Antu
sias
men
gik
uti
pem
bel
ajar
an
Akti
f b
erta
nya
Akti
f dal
am k
erja
kel
om
pok
Men
ger
jak
an t
ugas
Mem
ilik
i per
asaa
n
senan
g t
erh
adap
tek
nik
dan
med
ia
pem
bel
ajar
an
jum
lah
Rat
a-ra
ta (
%)
1. Ananda Rafly Octavian 1 1 2 2 2 8 53
2. Anggi Nur Fadilla 2 2 1 2 2 9 60
3. Apipah 2 2 2 2 2 10 67
4. Dadan Sunandar 1 2 2 2 2 9 60
5. Erica Widya Safitri 2 2 1 2 2 9 60
6. Ihsan Mukhlis Ash Shaddiqi 1 2 2 1 2 8 53
7. Indah Aulia Alfath 2 2 2 2 2 10 67
8. Indriyani Natasyah Irawan 2 1 2 2 2 9 60
9. Jango Angesta 2 2 1 2 2 9 60
10. Jihad Nurur Ramadhan 2 2 2 2 2 10 67
11. M. Irvan Muhsin 2 2 2 2 2 10 67
12. Mahira Rizky Lailati 2 2 2 2 2 10 67
13. Monica Puji Lestari 2 2 2 2 2 10 67
14. Muhammad Fahry 1 1 2 2 2 8 53
15. Muhammad Farid Tsaputera 1 2 1 2 2 8 53
16. Muhammad Rifky Faizul Haq 1 1 2 2 2 8 53
17. Nur Anisa 2 2 2 2 2 10 67
18. Putri Fajar Aulia 2 2 2 2 2 10 67
19. Retno Anggraini 2 1 2 2 2 9 60
20. Rio Pratama Putra 1 1 2 2 2 8 53
21. Rio Putra Pangestu 2 1 1 2 2 8 53
22. Rizky Indah Rahayu 2 2 2 2 2 10 67
23. Risma Amelia 2 1 2 1 2 8 53
24 Robihidayat 2 2 1 1 2 8 53
25 Salsadila Ardiyanti 2 1 1 2 2 8 53
26 Sintawati 2 2 2 2 2 10 67
27 Sonia Nur Azizah 2 2 2 2 2 10 67
28 Sovi Nur Ajijah 2 1 2 2 1 8 53
29 Syam Maulana 2 1 2 2 1 8 53
30 Tri Mulyawan 2 2 1 2 2 9 60
31 Windi Camalla Suaebeni 2 2 2 2 2 10 67
32 Yona Nurlaila 2 2 2 2 2 10 67
33 Zihan Syahira Luthfi 2 2 2 2 2 10 67
Rata-rata persentase aktivitas belajar BTQ siswa 60,4
Keterangan skala penelitian: Keterangan Kualifikasi:
Skor 3 : Baik 75 – 100% : Baik
Skor 2 : Cukup 60 – 74% : Cukup
Skor 1 : Kurang 60% : Kurang
Rata-rata (%) = Jumlah yang diperoleh x 100
Jumlah Total
Ciputat, 9 September 2014
Guru Observer
Mahyati S.PdI
Lampiran 18
LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA
SIKLUS I
Nama Sekolah : MTs Muhammadiyah 1 Ciputat
Kelas / Semester : VIII.1/ 1
Materi : Hukum Bacaan Madd (Madd Ashli/ Thabi’i)
Hari/ Tanggal : Selasa, 16 September 2014
Pertemuan ke- : 2
No. Nama Siswa
Aktivitas Belajar BTQ Siswa
Antu
sias
men
gik
uti
pem
bel
ajar
an
Akti
f ber
tanya
Akti
f dal
am k
erja
kel
om
pok
Men
ger
jak
an t
ugas
Mem
ilik
i per
asaa
n
senan
g t
erh
adap
tek
nik
dan
med
ia
pem
bel
ajar
an
jum
lah
Rat
a-ra
ta (
%)
1. Ananda Rafly Octavian 2 2 2 2 2 10 67
2. Anggi Nur Fadilla 2 2 2 3 3 12 80
3. Apipah 2 2 2 3 3 12 80
4. Dadan Sunandar 1 2 2 2 2 9 60
5. Erica Widya Safitri 2 2 1 3 3 11 73
6. Ihsan Mukhlis Ash Shaddiqi 2 2 2 3 2 11 73
7. Indah Aulia Alfath 2 2 2 3 2 11 73
8. Indriyani Natasyah Irawan 2 2 2 3 2 11 73
9. Jango Angesta 2 2 1 2 2 9 60
10. Jihad Nurur Ramadhan 2 2 2 3 2 11 73
11. M. Irvan Muhsin 2 2 2 2 2 10 67
12. Mahira Rizky Lailati 2 2 2 3 3 12 80
13. Monica Puji Lestari 2 2 2 3 3 12 80
14. Muhammad Fahry 1 2 2 2 2 9 60
15. Muhammad Farid Tsaputera 1 2 1 2 3 9 60
16. Muhammad Rifky Faizul Haq 1 2 2 2 2 9 60
17. Nur Anisa 2 2 2 3 3 12 80
18. Putri Fajar Aulia 2 2 2 3 3 12 80
19. Retno Anggraini 2 1 2 3 2 10 67
20. Rio Pratama Putra 2 1 2 2 2 9 60
21. Rio Putra Pangestu 2 1 1 3 2 9 60
22. Rizky Indah Rahayu 2 2 2 2 3 11 73
23. Risma Amelia 2 1 2 3 2 10 67
24 Robihidayat 2 2 1 3 2 10 67
25 Salsadila Ardiyanti 2 1 1 3 2 9 60
26 Sintawati 2 2 2 2 3 11 73
27 Sonia Nur Azizah 2 2 2 3 3 12 80
28 Sovi Nur Ajijah 2 1 2 3 2 10 67
29 Syam Maulana 2 1 2 2 1 8 53
30 Tri Mulyawan 2 2 1 3 2 10 67
31 Windi Camalla Suaebeni 2 2 2 3 3 12 80
32 Yona Nurlaila 2 2 2 3 3 12 80
33 Zihan Syahira Luthfi 2 2 2 3 3 12 80
Rata-rata persentase aktivitas belajar BTQ siswa 23
13
Keterangan skala penelitian: Keterangan Kualifikasi:
Skor 3 : Baik 75 – 100% : Baik
Skor 2 : Cukup 60 – 74% : Cukup
Skor 1 : Kurang 60% : Kurang
Rata-rata (%) = Jumlah yang diperoleh x 100
Jumlah Total
Ciputat, 16 September 2014
Guru Observer
Mahyati, S.PdI
Lampiran 19
LEMBAR CATATAN LAPANGAN (AKTIVITAS BELAJAR)
SIKLUS I
No. Tindakan Kondisi Siswa
1 Antusias mengikuti
pembelajaran
Siswa mendengarkan instruksi guru dan
mendengarkan penjelasan guru tetapi masih ada
saja siswa yang masih mengobrol ketika
pembelajaran berlangsung.
2 Aktif bertanya Siswa masih malu-malu dan takut untuk bertanya
mengenai materi yang dibahas pada siklus I.
3 Aktif dalam kerja
kelompok
Siswa menunjukkan kinerja yang cukup baik
ketika melakukan tugas kerja kelompok
walaupun masih bingung dan masih agak sedikit
takut ketika pencarian atau pemilihan kartu.
4 Mengerjakan Tugas Siswa mengerjakan tugas dengan baik walaupun
ada beberapa siswa yang masih melihat hasil
temannya ketika mengerjakan tugas.
5 Senang mengikuti
pembelajaran
Siswa cukup senang dan antusias selama
mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan metode Card Sort walaupun masih
terlihat agak bingung dan masih takut-takut
salah.
Ciputat, 16 September 2014
Guru Observer
Mahyati, S. PdI
Lampiran 20
LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA
SIKLUS II
Nama Sekolah : MTs Muhammadiyah 1 Ciputat
Kelas / Semester : VIII.1/ 1
Materi : Hukum Bacaan Madd Arid Lissukun dan Madd Iwad
Hari/ Tanggal : Selasa, 23 September 2014
Pertemuan ke- : 3
No. Nama Siswa
Aktivitas Belajar BTQ Siswa
Antu
sias
men
gik
uti
pem
bel
ajar
an
Akti
f ber
tanya
Akti
f dal
am k
erja
kel
om
pok
Men
ger
jak
an t
ugas
Mem
ilik
i per
asaa
n
senan
g t
erh
adap
tek
nik
dan
med
ia
pem
bel
ajar
an
jum
lah
Rat
a-ra
ta (
%)
1. Ananda Rafly Octavian 3 2 2 3 2 12 80
2. Anggi Nur Fadilla 2 2 2 3 3 12 80
3. Apipah 2 2 2 3 3 12 80
4. Dadan Sunandar 2 1 2 2 3 10 67
5. Erica Widya Safitri 2 2 2 3 3 12 80
6. Ihsan Mukhlis Ash Shaddiqi 2 2 2 2 2 10 67
7. Indah Aulia Alfath 2 2 2 3 3 12 80
8. Indriyani Natasyah Irawan 2 2 2 3 3 12 80
9. Jango Angesta 2 2 2 2 2 10 67
10. Jihad Nurur Ramadhan 2 2 2 3 3 12 80
11. M. Irvan Muhsin 2 2 2 2 2 10 67
12. Mahira Rizky Lailati 2 2 2 3 2 11 73
13. Monica Puji Lestari 2 2 2 3 3 12 80
14. Muhammad Fahry 2 2 2 3 2 11 73
15. Muhammad Farid Tsaputera 2 2 2 2 2 10 67
16. Muhammad Rifky Faizul Haq 2 1 1 3 3 10 67
17. Nur Anisa 2 2 2 3 3 12 80
18. Putri Fajar Aulia 2 2 2 3 2 11 73
19. Retno Anggraini 2 2 2 2 3 11 73
20. Rio Pratama Putra 2 2 2 3 2 11 73
21. Rio Putra Pangestu 2 2 2 2 2 10 67
22. Rizky Indah Rahayu 2 2 2 3 3 12 80
23. Risma Amelia 2 2 2 2 2 10 67
24 Robihidayat 2 1 2 2 2 9 60
25 Salsadila Ardiyanti 2 2 2 2 2 10 67
26 Sintawati 2 2 2 3 3 12 80
27 Sonia Nur Azizah 2 2 2 3 2 11 73
28 Sovi Nur Ajijah 2 2 2 3 3 12 80
29 Syam Maulana 2 1 2 2 2 9 60
30 Tri Mulyawan 2 3 1 2 2 9 60
31 Windi Camalla Suaebeni 2 2 2 3 3 12 80
32 Yona Nurlaila 2 2 2 3 3 12 80
33 Zihan Syahira Luthfi 2 2 2 3 2 11 73
Rata-rata persentase aktivitas belajar BTQ siswa 2421
Keterangan skala penelitian: Keterangan Kualifikasi:
Skor 3 : Baik 75 – 100% : Baik
Skor 2 : Cukup 60 – 74% : Cukup
Skor 1 : Kurang 60% : Kurang
Rata-rata (%) = Jumlah yang diperoleh x 100
Jumlah Total
Ciputat, 23 September 2014
Guru Observer
Mahyati S.PdI
Lampiran 21
LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA
SIKLUS II
Nama Sekolah : MTs Muhammadiyah 1 Ciputat
Kelas / Semester : VIII.1/ 1
Materi : Hukum Bacaan Madd Arid Lissukun dan Madd Iwad
Hari/ Tanggal : Selasa, 30 September 2014
Pertemuan ke- : 4
No. Nama Siswa
Aktivitas Belajar BTQ Siswa A
ntu
sias
men
gik
uti
pem
bel
ajar
an
Akti
f ber
tanya
Akti
f dal
am k
erja
kel
om
pok
Men
ger
jak
an t
ugas
Mem
ilik
i per
asaa
n
senan
g t
erh
adap
tek
nik
dan
med
ia
pem
bel
ajar
an
jum
lah
Rat
a-ra
ta (
%)
1. Ananda Rafly Octavian 3 2 2 3 3 13 87
2. Anggi Nur Fadilla 2 2 3 3 2 12 80
3. Apipah 3 2 3 3 2 13 87
4. Dadan Sunandar 2 2 2 3 3 12 80
5. Erica Widya Safitri 3 2 2 3 3 13 87
6. Ihsan Mukhlis Ash Shaddiqi 2 3 2 2 3 12 80
7. Indah Aulia Alfath 3 2 2 3 3 12 80
8. Indriyani Natasyah Irawan 2 2 3 3 3 13 87
9. Jango Angesta 2 2 2 3 3 12 80
10. Jihad Nurur Ramadhan 2 2 3 3 2 12 80
11. M. Irvan Muhsin 2 2 2 3 3 12 80
12. Mahira Rizky Lailati 2 2 3 3 2 12 80
13. Monica Puji Lestari 3 2 2 3 3 13 87
14. Muhammad Fahry 2 2 2 3 3 12 80
15. Muhammad Farid Tsaputera 2 2 3 2 3 12 80
16. Muhammad Rifky Faizul Haq 2 2 2 3 3 12 80
17. Nur Anisa 3 2 2 3 3 13 87
18. Putri Fajar Aulia 2 2 2 3 3 12 80
19. Retno Anggraini 3 2 2 3 3 13 87
20. Rio Pratama Putra 2 2 2 3 3 12 80
21. Rio Putra Pangestu 2 2 2 3 3 12 80
22. Rizky Indah Rahayu 3 2 2 2 2 12 80
23. Risma Amelia 2 2 3 2 3 12 80
24 Robihidayat 2 2 3 2 3 12 80
25 Salsadila Ardiyanti 3 2 2 3 2 12 80
26 Sintawati 2 2 3 3 3 13 87
27 Sonia Nur Azizah 3 2 2 3 2 12 80
28 Sovi Nur Ajijah 3 2 3 3 2 13 87
29 Syam Maulana 2 3 2 2 2 11 73
30 Tri Mulyawan 2 3 2 2 3 12 80
31 Windi Camalla Suaebeni 3 2 3 2 3 13 87
32 Yona Nurlaila 3 2 3 3 2 12 80
33 Zihan Syahira Luthfi 2 2 3 2 3 12 80
Rata-rata persentase aktivitas belajar BTQ siswa 2703
Keterangan skala penelitian: Keterangan Kualifikasi:
Skor 3 : Baik 75 – 100% : Baik
Skor 2 : Cukup 60 – 74% : Cukup
Skor 1 : Kurang 60% : Kurang
Rata-rata (%) = Jumlah yang diperoleh x 100
Jumlah Total
Ciputat, 30 September 2014
Guru Observer
Mahyati S.Pd.I
Lampiran 22
LEMBAR CATATAN LAPANGAN (AKTIVITAS BELAJAR)
SIKLUS II
No. Tindakan Kondisi Siswa
1 Antusias mengikuti
pembelajaran
Hampir semua siswa menunjukkan
antusias yang semakin besar dari
pembelajaran sebelumnya walaupun masih
ada satu dua siswa yang kurang antusias.
2 Aktif bertanya Siswa mulai berani bertanya ketika
mengikuti kegiatan belajar mengajar
walaupun masih sedikit takut dan malu.
3 Aktif dalam kerja kelompok Siswa mulai terbiasa dengan media
pembelajaran yang digunakan dikelas dan
siswa semakin aktif dalam pembelajaran
yang diberikan guru.
4 Mengerjakan Tugas Siswa mulai mandiri mengerjakan
tugasnya masing-masing tanpa harus
melihat tugas teman yang lainnya.
5 Senang mengikuti
pembelajaran
Siswa semakin merasa senang dan terlihat
bersemangat serta tertarik ketika diminta
mencocokkan potongan kartu, diskusi, dan
pada saat presentasi didepan kelas dengan
menggunakan metode Card Sort ini.
Ciputat, 30 September 2014
Guru Observer
Mahyati, S. PdI
Lampiran 23
HASIL WAWANCARA GURU BACA TULIS AL-QUR’AN KELAS VIII
Tahap: Pasca Penelitian Hari/Tanggal: Selasa, 30 September 2014
Daftar pertanyaan:
1. Menurut Ibu, apakah dengan menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan metode Card Sort (Pemilahan Kartu) dapat membantu siswa
dalam mempelajari materi pelajaran baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)?
2. Bagaimanakah pendapat Ibu mengenai penggunaan metode yang telah
dilaksanakan?
3. Menurut Ibu bagaimana interaksi siswa dalam kegaiatan belajar dengan
menggunakan metode Card Sort (Pemilahan Kartu)?
4. Apakah dalam melaksanakan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
dengan menggunakan metode Card Sort (Pemilahan Kartu), Ibu
mengalami kesulitan? (Misal ya, jelaskan alasannya)
5. Menurut Ibu, apakah keaktifan dan prestasi belajar siswa dapat meningkat
setelah menggunakan metode Card Sort (Pemilahan Kartu) ini?
HASIL WAWANCARA GURU BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ) KELAS
VIII
Peneliti : Menurut Ibu, apakah dengan menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan metode Card Sort (Pemilahan Kartu) dapat membantu
siswa dalam mempelajari materi pelajaran baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ)?
Guru : Sangat membantu sekali, karena siswa dengan mudah memahami
pebelajaran dengan menggunakan metode Card Sort tersebut.
Peneliti : Bagaimanakah pendapat Ibu mengenai penggunaan metode yang telah
dilaksanakan?
Guru : Sangat membantu sekali, karena dapat merangsang rasa ingin tahu
siswa mengenai materi yang diajarkan, dan menimbulkan antusiasme
siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Peneliti : Menurut Ibu bagaimana interaksi siswa dalam kegaiatan belajar dengan
menggunakan metode Card Sort (Pemilahan Kartu)?
Guru : Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan
metode Card Sort baik antar siswa dan antar guru dapat terjalin dengan
baik. Hal ini dapat terlihat ketika mereka mengungkapkan rasa ingin
tahu mengenai materi dan mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan
baik serta mengerjakan tugas dengan baik.
Peneliti : Apakah dalam melaksanakan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ) dengan menggunakan metode Card Sort (Pemilahan Kartu),
Ibu mengalami kesulitan? (Misal ya, jelaskan alasannya)
Guru : Menurut saya tidak ada. Malah sebaliknya, mempermudah pelajaran,
karena media belajar tersebut mudah sekali didapat dan dibuat oleh
guru manapun.
Peneliti : Menurut Ibu, apakah keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat
setelah menggunakan metode Card Sort (Pemilahan Kartu) ini?
Guru : Ya. Keaktifan dan kemampuan Tajwid siswa meningkat. Terlihat
dari hasil tes siklus II yang membaik dari siklus sebelumnya.
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS VIII
(setelah penelitian dengan menerapkan metode Card Sort)
1. Apakah kamu sekarang menyukai pembelajaran Baca tulis al-Qur’an
(BTQ) dengan menggunakan metode Card Sort?
S27: Biasa saja.
S15: Iya Suka, Sangat Menyenangkan.
S9 : Suka banget, baru pertama kali.
2. Pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran, apakah kamu
memperhatikan penjelasannya?
S27: Jarang mendengarksn.
S15: Tergantung, kalau materinya menarik saya mendengarkan.
S9 : Mendengarkan, karena saya ingin mengerti materi yang diajarkan.
3. Apakah kamu antusias dalam mengikuti pembelajaran?
S27: Tidak begitu antusias.
S15: Antusias, karena saya ingin mengertahui banyak pelajaran agama
S9 : Sangat antusias karena saya suka pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ) dengan menggunakan metode Card Sort.
4. Apakah kamu bertanya tentang materi pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ) yang belum kamu mengerti kepada guru?
S27: Kadang-kadang.
S15: Kalau materinya sulit, saya tanya.
S9 : saya selalu bertanya ke guru jika ada materi yang saya tidak paham.
5. Apakah kamu selalu mengerjakan setiap tugas yang diberikan guru dengan
baik?
S27: iya.
S15: iya.
S9 : selalu.
Lampiran 24
Kartu-kartu Card Sort Siklus I
PENGERTIAN MADD SECARA BAHASA DAN ISTILAH
Memanjangkan dan menambah.
Memanjangkan atau melebihkan bunyi bacaan karena ada
pertemuan antara hufur hijaiyah yang berharakat tertentu dengan
huruf tertentu pula.
CIRI-CIRI MADD ASHLI
Alif (ا) yang bersukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah.
Wawu (و) yang bersukun dan huruf sebelumnya berharakat
dhammah.
Ya’ (ي) yang bersukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.
MADD TERBAGI MENJADI 2
Madd Ashli/ Thabi’i, hukum madd yang dasar atau pokok.
Madd Far’i, madd tambahan dari hukum asalnya.
CARA MEMBACA MADD ASHLI/ THABI’I
Adalah dengan memanjangkan bacaan dua harakat (dua alif)
CONTOH-CONTOH MAD ASHLI DAN ALASANNYA
القارعة ﴿۱﴾
Alasannya: Alif bersukun bertemu dengan huruf Qaf berharakat
fathah
ما القارعة ﴿۲﴾
Alasannya: Alif bersukun bertemu dengan huruf Qaf berharakat
fathah
﴾۳﴿ وما ادرٮك ما القارعة
Alasannya: 1) Alif sukun bertemu dengan huruf Mim berharakat
fathah, dan 2) Alif bersukun bertemu dengan huruf Qaf berharakat
fathah
يىم يكىن الىاس كالفراش المبثىث ﴿۴﴾
Alasannya: 1) Wawu sukun bertemu dengan huruf Kaf berharakat
dhammah, 2) Alif sukun bertemu dengan huruf Nun berharakat
fathah, 3) Alif sukun bertemu dengan huruf Ra’ berharakat fathah,
dan 4) Wawu sukun bertemu dengan huruf Tsa’ berharakat
dhammah.
﴾۵﴿ وتكىن الجبال كالعهه المىفىش
Alasannya: 1) Wawu sukun bertemu dengan huruf kaf
berharakat dhammah, 2) Alif sukun bertemu dengan huruf Ba’
berharakat fathah, 3) Wawu sukun bertemu dengan huruf
Fa’berharakar dhammah.
فاما مه ثقلت مىازيىه ﴿۶﴾
Alasannya: 1) Alif sukun bertemu dengan huruf Mim
berharakat fathah, 2) Alif sukun bertemu dengan huruf Wawu
berharakat fathah, 3) Ya’ sukun bertemu dengan huruf Zai berharakat
kasrah.
﴾۷﴿ فهى فيعيشة راضية
Alasannya: 1) Ya’ sukun bertemu dengan huruf Fa’ berharakat kasrah,
2) Ya’ sukun bertemu dengan huruf ‘Ain berharakat kasrah, 3) Alif
sukun bertemu dengan huruf Ra’ berharakat fathah.
واما مه خفت مىازيىه ﴿۸﴾
Alasannya: 1) Alif sukun bertemu dengan huruf Mim berharakat
fathah, 2) Alif sukun bertemu dengan huruf Wawu berharakat fathah,
3) Ya’ sukun bertemu dengan huruf Zai berharakat kasrah.
فامه هاوية ﴿۹﴾
Alasannya: 1) Alif sukun bertemu dengan huruf Ha’ besar berharakat
fathah.
﴾۱۱﴿ وما ادرٮك ما هيه
Alasannya: 1) Alif sukun bertemu dengan huruf Mim berharakat
fathah, 2) Alif sukun bertemu dengan huruf Mim berharakat fathah.
وار حامية )۱۱(
Alasannya: 1) Alif sukun bertemu dengan huruf Nun berharakat fathah,
2) Alif sukun bertemu dengan huruf Ha’ kecil berharakat fathah.
Lampiran 25
Kartu-kartu Card Sort Siklus II
PENGERTIAN MADD ARID LISSUKUN
Madd Ashli yang diiringi huruf hidup
dalam satu kalimat, tetatpi dibaca sukun
karena diwaqafkan.
CIRI-CIRI MADD ARID LISSUKUN
Mad Thabi’i yang bertemu dengan huruf hidup
di akhir ayat dalam satu kalimat dan dibaca
waqaf.
CARA MEMBACA MADD ARID LISSUKUN
Tul: dibaca panjang sekali, yaitu 3 alif (6
harakat)
Tawassuth : dibaca sedang, yaitu 2 alif (4
harakat)
Qasr: dibaca pendek, yaitu 1 alif (2 harakat)
CONTOH dan CARA MEMBACA MADD ARID
LISSUKUN
Madd Thabi’i bertemu dengan huruf Nun
berharakat kasrah di akhir ayat. Dibaca 2, 4, atau
6 harakat.
Madd Thabi’i bertemu dengan huruf Mim
berharakat fathah dikahir ayat. Dibaca 2, 4, atau
6 harakat.
Madd Thabi’i bertemu dengan huruf Nun berharakat
kasrah di akhir kalimat. Dibaca 2, 4, atau 6 harakat.
Madd Thabi’i bertemu dengan huruf Nun berharakat fathah di
kahir kalimat. Dibaca 2, 4, atau 6 harakat.
Madd Thabi’i bertemu dengan huruf Nun berharakat fathah di
kahir ayat. Dibaca 2, 4, atau 6 harakat.
Madd Thabi’i bertemu dengan huruf Nun berharakat
fathah di akhir kalimat. Dibaca 2, 4, atau 6 harakat
Madd Thabi’i bertemu dengan huruf Nun berharakat fathah di
akhir kalimat. Dibaca 2, 4, atau 6 harakat.
PENGERTIAN MADD IWAD
Berhentinya bacaan pada tanwin fathah
di akhir ayat
CIRI-CIRI MADD IWAD
Berhentinya bacaan pada fathatain di
akhir ayat dan dibaca 2 harakat. Kecuali
ta’ marbuthah (ة) yang bebaris fathatain,
bila dihentikan tidak jadi madd Iwad
akan tetapi menjadi “HA”.
CARA MEMBACA MADD IWAD
Cara membaca madd Iwad dipanjangkan
2 harakat atau 1 alif.
CONTOH CARA MEMBACA MADD IWAD
Fathatain dibaca waqaf di akhir ayat dan dibaca 2 harakat.
Fathatain dibaca waqaf di akhir ayat dan dibaca 2 harakat.
Fathatain dibaca waqaf di akhir ayat dan dibaca 2 harakat.
Fathatain dibaca waqaf di akhir ayat dan dibaca 2 harakat.
Fathatain dibaca waqaf di akhir ayat dan dibaca 2 harakat.
Lampiran 26
Foto Dokumentasi