upaya meningkatkan hasil belajar tolak peluru …/upaya... · perpustakaan.uns.ac.id...

82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KREYO KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : SUMARTO X 4 7 1 0 1 3 0 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Upload: phungdien

Post on 29-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN

BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01

KREYO KECAMATAN RANDUDONGKAL

KABUPATEN PEMALANG

SKRIPSI

Oleh :

SUMARTO

X 4 7 1 0 1 3 0

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Sumarto

NIM : X4710130

Jurusan/Program Studi : Penjasorkes

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN

PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01

KREYO KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG “

ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi

yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Sumarto

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN

BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01

KREYO KECAMATAN RANDUDONGKAL

KABUPATEN PEMALANG

Oleh :

SUMARTO

X 4 7 1 0 1 3 0

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Sumarto . UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK

PELURU MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN

BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KREYO

KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG

TAHUN AJARAN 2011/2012.

Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat siswa dalam

pembelajaran tolak peluru melalui pendekatan bermain. Ditandai dengan sikap

siswa dalam mengikuti pembelajaran dan peningkatan hasil tes unjuk kerja atau

nilai pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode

penelitian tindakan kelas (classroom action research), penelitian ini terdiri dari

dua siklus. pertemuan dalam tiap siklus berjumlah dua kali dan setiap siklus

menunjukkan tahapan perkembangan proses pembelajaran pendidikan jasmani

dengan materi tolak peluru. Subjek penelitian ini adalah siswa SD Negeri 01

Kreyo Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang kelas V Semester II tahun

ajaran 2011/2012 berjumlah 24 siswa, yang terdiri dari 11 siswa putra dan 13

siswa putri. Instrument yang digunakan untuk pengambilan data pada penelitian

ini adalah lembar pengamat, kartu ceria dan tes unjuk kerja siswa. Analisa data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa data penelitian ini berupa hasil

belajar siswa yang meliputi ranah afektif, kognitif, dan psikomotor. Dengan hasil

siswa dari siklus ke siklus menunjukkan hasil sebagai berikut :

(1)Siswa aktif selama pembelajaran 87,5% - 91,67%.(2)Siswa yang aktif

selama kegiatan belajar 79,2% - 100%.(3)Siswa yang mampu melakukan

kegiatan bermain pembelajaran tolak peluru 79,2%-91,7%.(4)Siswa yang

mampu melakukan tes ketrampilan 75% - 100%.(5)Hasil kartu ceria 80,95%

- 100 %.(6)Meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar tolak peluru pada

kondisi awal pra siklus (67,80), siklus I (71,48) dan pada siklus II menjadi

(80,02)

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Simpulan penelitian ini adalah melalui pendekatan bermain dalam

pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi tolak peluru dapat meningkatkan

semangat siswa, antusias siswa, menciptakan suasana kelas dan menunjukan

adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 01 Kreyo.

Kata kunci : Hasil belajar,tolak peluru,bermain.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan,

istiqomah dalam menghadapi cobaan ( TGKH. Muhammad Zainudin )

Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ( Depag RI,

1989:421 )

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari

tua.(Aristoteles)

Jadilah orang yang kuat dan cerdas dalam menghadapi hambatan (Penulis)

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Karya yang sederhana ini dipersembahkan kepada :

1. Ibu dan Bapak penulis yang selalu mendoakan.

2. Dosen-dosen pembimbing yang telah memberi arahan kepada penulis.

3. Rekan-rekan guru penjas yang punya perhatian untuk keberhasilan dan

kemajuan pendidikan bangsa, khususnya pendidikan jasmani.

4. FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater tercinta kampus

tempat kutimba ilmu untuk kiprah di dunia pendidikan yang penuh

edukasi

5. Pembaca yang budiman.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji sukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberi

kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar sarjana pendidikan. Selama

pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberi ijin

penulisan skripsi.

2. Drs. Mulyono, M.M. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga

Kesehatan FKIP UNS.

3. Waluyo ,S.Pd.M.Or. selaku Ketua Prodi Penjaskesrek JPOK FKIP

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan persetujuan skripsi.

4. Drs. Aprilijanto,M.Pd. selaku pembimbing I yang dengan sabar telah

memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar

5. Deddy Whinata Kardiyanto , S. Or. M.Pd. selaku pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret yang

secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Bpk Kepala Sekolah SDN 01 Kreyo yang telah memberikan ijin

penelitian.

8. Keluargaku tecinta yang selalu memberikan semangat.

9. Rekan-rekan PPKHB FKIP angkatan II yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan warna

selama menjadi mahasiswa dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Siswa-siswiku SDN 01 KREYO yang telah berpartisipasi dalam

penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, saran, dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

berguna untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia pada umumnya, dan

Pendidikan Jasmani pada khususnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis,

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ...................................................................................................................... i

PERNYATAAN ........................................................................................................ii

PENGAJUAN SKRIPSI ........................................................................................... iii

PERSETUJUAN ........................................................................................................ iv

PENGESAHAN ........................................................................................................ v

ABSTRAK ................................................................................................................ vi

MOTTO .................................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA PUSTAKA ............................................................... 5

A. Kajian Pustaka ................................................................................................ 5

1. Tolak Peluru ................................................................................................ 5

a. Pengertian Tolak Peluru ......................................................................... 5

b. Teknik Dasar Tolak Peluru .................................................................... 6

c. Tolak Peluru gaya Membelakangi Awalan ............................................. 6

2. Pembelajaran ............................................................................................... 8

a. Konsep Pembelajaran ………………………………………… . . …... 8

b. Hakekat Pembelajaran ……………………………………… . ..….......9

c. Prinsip-Prinsip pembelajaran ……...………………………………......12

d. Model Pembelajaran ………………………………………….…...…..13

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

e. Hakekat Pembelajaran Penjas ……….………… …………...…..…….14

f. Strategi Mengajar Pendidikan Jasmani .................................................. 15

g. Karakter Pendidikan Jasmani ……………………………………… . ..15

3. Media Pembelajaran Atletik ....................................................................... 16

a. Pengertian Media Pembelajaran Atletik ................................................. 16

b. Peran dan Kegunaan Media .................................................................... 16

c. Kriteria Pemilihan Media ....................................................................... 17

4. Hakekat belajar ........................................................................................... 17

a. Hakekat belajar gerak ............................................................................. 17

b. Pengertian belajar ................................................................................... 19

c. Ciri khas perilaku belajar ....................................................................... 20

5. Tinjauan tentang permainan ........................................................................ 21

a. Teori tentang permainan ......................................................................... 21

b. Fungsi permainan ................................................................................... 22

6. Pembelajaran tolak peluru melalui permainan ............................................ 24

B. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 24

BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................................... 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 27

B. Subjek Penelitian ........................................................................................... 28

C. Data dan Sumber Data .................................................................................. 28

D. Pengumpulan Data ........................................................................................ 28

E. Uji Validitas Data ........................................................................................... 29

F. Analisis Data ................................................................................................. 29

G. Prosedur Penelitian …………………………………………………………30

1. Rancangan Siklus I ................................................................................... 31

2. Rancangan Siklus II .................................................................................. 32

a. Uraian Rancangan Siklus I …………………………………………... 34

b. Uraian Rancangan Siklus II …………………………………………..37

H. Indikator Capaian Penelitian ………………………………....……………..40

BAB IV. HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 42

A. Deskripsi Pratindakan .................................................................................... 42

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ............................................................ 42

1. Siklus 1 ...................................................................................................... 43

a. Perencanaan Tindakan 1 ....................................................................... 43

b. Pelaksanaan Tindakan 1 ........................................................................ 44

c. Observasi dan Interpretasi .................................................................... 47

d. Analisis dan Refleksi ............................................................................ 51

2. Siklus 2 ...................................................................................................... 51

a. Perencanaan Tindakan 2 ....................................................................... 51

b. Pelaksanaan Tindakan 2 ........................................................................ 53

c. Observasi dan Interpretasi .................................................................... 55

d. Analisis dan Refleksi ............................................................................ 58

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ................................................... 58

D. Pembahasan .................................................................................................60

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .................................................. 62

A. Simpulan ......................................................................................................... 62

B. Implikasi ......................................................................................................... 63

C. Saran ............................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 66

LAMPIRAN – LAMPIRAN ..................................................................................... 67

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Teknik yang disajikan …………………………………………………..7

Gambar 2. Teknik yang disajikan …………………………………………………..8

Gambar 3. Kerangka Penelitian …………………………………………………….26

Gambar 4. Jenis permainan 1 yang disajikan ............................................................. 36

Gambar 5. Jenis permainan 2 yang disajikan ............................................................ 36

Gambar 6. Jenis permainan 3 yang disajikan ....................... ..................................... 36

Gambar 7. Jenis permainan 4 yang disajikan ............................................................ 36

Gambar 8. Uraian teknik tolak peluru ....................................................................... 38

- Uraian teknik 1 ......................................................................................... 38

- Uraian teknik 2 ......................................................................................... 38

- Uraian teknik 3 ......................................................................................... 38

- Uraian teknik 4 ......................................................................................... 38

Gambar 9. Jenis permainan 1 yang disajikan ............................................................. 39

Gambar10 Jenis permainan 2 yang disajikan ............................................................ 39

Gambar11 Jenis permainan 3 yang disajikan ....................... ..................................... 40

Gambar12 Jenis permainan 4 yang disajikan ………………………………………40

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Hasil keaktifan siswa saat pemberian materi pembelajaran..................... 48

Tabel 4.2. Hasil keaktifan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung ... 49

Tabel 4.3. Hasil siswa yang mampu melakukan permainan dalam pembelajaran ... 49

Tabel 4.4. Hasil siswa yang mampu melakukan tes ketrampilan teknik tolak

peluru ....................................................................................................... 50

Tabel 4.5 Siswa Aktif Selama Pemberian Materi ................................................... 56

Tabel 4.6 Siswa Aktif Selama Kegiatan Belajar Mengajar ..................................... 56

Tabel 4.7 Siswa Yang Mampu Melakukan Gerak Tolak Peluru ............................ 57

Tabel 4.8 Siswa Yang Mampu Melakukan Tekhnik Tolak Peluru Gaya

Membelakangi Awalan ……………………………………… .............. 57

Tabel 4.9. Hasil peningkatan kualitas pembelajaran antar siklus ............................ 58

Tabel 4.10.Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar antar siklus ............59

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP siklus I .......................................................................................... 68

Lampiran 2. RPP siklus II ......................................................................................... 82

Lampiran 3. Kartu ceria ............................................................................................ 95

Lampiran 4. Rekapitulasi hasil tingkat kepuasan siswa ............................................ 96

Lampiran 5. Rekapitulasi penilaian siklus I .............................................................. 97

Lampiran 6. Rekapitulasi penilaian siklus II ............................................................. 99

Lampiran 7. Foto pelaksanaan tindakan siklus I ........................................................ 101

Lampiran 8. Foto pelaksanaan tindakan siklus II....................................................... 102

Lampiran 9. Ijin Penelitian ................................................................. .. ...................103

Lampiran 10 Keterangan Penelitian ........................................................................104

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek

kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stbilitas emosional,

keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan

olahraga. Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Ia

merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan Jasmani

dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk

mencapai tujuan pendidikan melalui gerak fisik. Mengenai pendidikan jasmani

Toho Cholik dan Rusli Lutan (2001) menyatakan bahwa pendidikan jasmani

merupakan serangkaian materi pelajaran yang memberikan kontribusi nyata dalam

kehidupan sehari-hari dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan jasmani rohani peserta didik. Oleh karena itu pendidikan jasmani

harus diutamakan mengingat mempunyai tujuan yang penting dalam

pengembangan pembelajaran. Banyak yang menganggap, kurang penting

mengikuti mata pelajaran pendidikan jasmani, dikarenakan belum mengerti peran

dan fungsi pendidikan jasmani.

Salah satu masalah paling mendasar dalam pendidikan jasmani hingga

dewasa ini adalah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani disekolah-

sekolah, dan kondisi rendahnya kualitas pembelajaran pendidikan jasmani

disekolah dasar telah dikemukakan didalam berbagai forum oleh beberapa

pengamat. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya ialah terbatasnya

kemampuan guru pendidikan jasmani dan terbatasnya sumber-sumber yang

digunakan untuk mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani. Kualitas

guru pendidikan jasmani yang ada pada sekolah dasar pada umumnya kurang

memadai. Guru kurang mampu dalam melaksanakan profesinya secara

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

professional, kurang berhasil melaksanakan tanggung jawab untuk mengajar dan

mendidik siswa secara sistematik melalui gerakan pendidikan jasmani yang

mengembangkan kemampuan dan keterampilan secara menyeluruh baik fisik,

mental maupun intelektual.

Atletik adalah induk dari segala cabang olah raga. nomor – nomor atletik

dapat dibagi yaitu : lari, lompat dan lempar. Kemampuan lari, lompat dan lempar

sudah dimiliki sejak dahulu dengan tujuan untuk mempertahankan diri dan

berburu. Bangsa Asyria Purba dan Babylonia Purba dari Mesopotamia pada tahun

1000 SM sudah mengenal lempar dan tolak. Untuk nomor lempar di bagi

beberapa cabang yaitu lempar lembing, tolak peluru dan lontar martil. Tolak

peluru diikutsertakan dalam olimpiade sejak tahun 1908 sebagai nomor

perseorangan untuk putra dan putri. Perkembangannya sekarang nomor tolak

peluru ini dimasukkan dalam panca lomba. Nomor tolak ini sering di

pertandingkan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi bahkan tingkat

nasional.

Tolak peluru merupakan cabang pembelajaran atletik yang pada

umumnya kurang di minati oleh siswa. Hal ini terlihat dari kurang antusiasnya

siswa dalam mengikuti pembelajaran tolak peluru. Kurangnya antusias siswa

dapat di sebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya dari penyajian materi yang

kurang variatif, sehingga menyebabkan siswa malas dalam mengikutinya.

Pembelajaran tolak peluru hanya dikenalkan sebagian kecil saja. Pembelajaran

hanya berorientasi pada tehnik, setelah itu siswa merasa belum memperoleh

pembelajaran sehingga dilanjutkan dengan bermain sepakbola. Keadaan semacam

ini sering terjadi bilamana pembelajaran secara tehnik sudah selesai sehingga

orientasi siswa tidak pada materi yang sedang di pelajari. Faktor yang lain adalah

sarana dan prasarana yang kurang memadai, sehingga siswa dalam kelas itu tidak

aktif semua dan terlalu lama dalam menunggu giliran. Sarana dan prasarana yang

kurang mendukung menyebabkan anak merasa bosan. Pada akhirnya

pembelajaran terkesan tidak tuntas.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SD N 01 Kreyo

kelas V siswa di kelas tersebut masih mengalami kesulitan dalam melakukan tolak

peluru. Secara umum, siswa memiliki kemampuan menengah ke bawah,

disamping beberapa anak memiliki intelegensi di atas rata-rata. Dalam sebuah

observasi kelas, dapat diketahui bahwa anak kelas V tidak memiliki motivasi

tinggi terhadap pelajaran pendidikan jasmani. Masih tampak beberapa siswa yang

ngobrol karena terlalu lama menunggu giliran, malas dalam mengerjakan yang di

berikan guru. Hasil observasi yang diperoleh selama observasi awal, rata-rata nilai

kelas menunjukkan angka 60 % dari jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah

70. Besar nilai tersebut menjadi bukti bahwa hasil belajar siswa di kelas V belum

mencapai ketuntansan nilai 70. Artinya proses pembelajaran belum melibatkan

anak secara aktif, guru masih menjadi pusat, kurangnya model pembelajaran, gaya

mengajar yang sifatnya monoton dan media pembelajaran yang kurang terpenuhi.

Setelah peneliti mengamati hal – hal tersebut, peneliti mencoba

pembelajaran dengan metode pendekatan bermain.

Bermain ini dapat berbentuk :

1) Ketrampilan menolak ke arah teman yang berada di depannya, tujuan

memberi motivasi untuk mau menolak sekencang – kencangnya.

2) Ketrampilan menolak bola di arahkan kelingkaran ( simpai ).

3) Ketrampilan menolak dengan diarahkan pada simpai yang digantungkan

lurus ke depan.

4) Ketrampilan menolak posisi membelakangi arah lemparan di lakukan

secara kelompok, tolakan diarahkan ke sasaran yang bernomor.

Dengan pembelajaran yang disajikan di atas, peneliti berharap siswadapat

termotivasi dan menyenanginya.

Berdasarkan pengamatan dan uraian di atas, peneliti bertujuan

mengambil judul yang berkaitan dengan permainan tolak peluru. Judul yang akan

peneliti tuliskan adalah “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru

Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas V SDN 01

Kreyo Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2011/2012”

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Rumusan Masalah

Hasil dari Observasi, identifikasi dan pembatasan masalah maka

permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: “

Bagaimanakah penggunaan pembelajaran dengan pendekatan bermain dalam

penjasorkes dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas V

SDNegeri 01 Kreyo ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar tolak

peluru melalui pembelajaran dengan pendekatan bermain pada siswa kelas V SDN

01 Kreyo Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun ajaran

2011/2012”.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:

1. Guru Penjasorkes SD Negeri 01 Kreyo

a. Dapat menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan, khususnya

untuk meningkatkan minat dan partisipasi siswa dalam pembelajaran tolak

pluru

b.Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugas secara

profesional.

2. Siswa SD Negeri 01 Kreyo

a.Dengan banyaknya model pembelajaran mereka mendapatkan banyak variasi

dalam pembelajaran. Selain itu siswa dapat belajar sambil bermain.

b.Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan

meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.

3. Sekolah Dasar Negei 01 Kreyo

Hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk

mengembangkan model pembelajaran Penjasorkes di sekolah.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori.

1. Tolak Peluru

a. Pengertian Tolak Peluru

Tolakan adalah suatu gerakan menyalurkan tenaga pada suatu

benda yang menghasilkan kecepatan pada benda tersebut, dan memilikinya

daya dorong kemuka yang kuat, perbedaan dengan melempar terletak pada

saat melepaskan bendanya, pada menolak pergerakan tidak bergerak dan

tenaga di peroleh dari gerakan meluruskan sikut. Banyak yang tidak

menyadari, bahwa siswa mendapatkan kesenangan dari menolak peluru

ataupun benda yang berbentuk semacam peluru. Tetapi hanya sedikit saja

yang akan mendapatkan kesenangan jika gerakan sulit dan benda yang harus

dilempar berat.

Yang terpenting dalam tolak peluru adalah peluru harus didorong

keluar dengan kecepatan maksimal dengan sudut kira-kira 40°. Jadi

tekanannya pada kecepatan gerak. Dan karena kaki adalah bagian terkuat

dari badan, maka posisi untuk menolak harus menekankan pada kaki.

Tolak peluru masuk kategori pada nomor lempar akan tetapi istilah

yang dipergunakan bukan lempar peluru, karena berdasarkan cara

melepaskan peluru dengan cara didorongkan kedepan atau di tolakkan ke

depan.Hudaya (2009) menyatakan ,” Tolak peluru dikenal dengan istilah

The Shot Put ,” (hlm.49).

Salah satu nomor atletik yang diajarkan kepada siswa kelas V ialah

tolak peluru. Hal ini sesuai dengan kurikulum tahun 2007 tentang

pembelajaran atletik subbab tolak peluru. Tujuan yang ingin di capai dengan

belajar tolak peluru ialah siswa dapat melakukan gerakan dasar tolak peluru

dengan baik dan benar serta menghasilkan tolakan yang maksimal.

Syarifudin ( 1992 ) Menyatakan,” Tolak peluru sendiri adalah suatu bentuk

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

gerakan menolak atau mendorong suatu alat yang bundar dengan berat

tertentu yang terbuat dari logam (peluru) yang dilakukan dengan satu tangan

untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya,” ( hlm .144).

b. Teknik Dasar Tolak Peluru.

Dalam pembelajaran tolak peluru guru pendidikan jasmani perlu

memberikan suatu penjelasan terlebih dahulu tentang bagaimana

melakukan gerakan tolak peluru yang baik dan benar, karen dalam

pembelajaran tolak peluru ini diperlukan perhatian khusus tentang

keamanan dan keselamatan siswa, mengingat peluru yang digunakan

adalah suatu logam yang berat sehingga jika terjadi kesalahan maka

akibatnya bisa fatal. Maka guru pendidikan jasmani harus dapat

memberiikan pembelajaran dengan sebaik-baiknya dan mampu menjaga

keamanan dan keselamatan siswanya.

Adapun yang harus dipahami dan dikuasai serta dapat dilakukan

dengan benar dalam pembelajaran tolak peluru sebaga berikut :

1). Cara memegang peluru

2). Sikap badan pada waktu akan menolak peluru

3). Cara menolakkan peluru

4). Sikap badan setelah menolakkan peluru

Dari pembelajaran yang di berikan nantinya diharapkan siswa

dapat melakukan gerakan tolak peluru dengan baik dan benar sehingga

diharapkan pula dapat memberiikan hasil pembelajaran yang maksimal.

Hasil pembelajaran tolak peluru itu merupakan suatu proses yang

menunjukkan kemampuan siswa dalam melakukan dengan teknik yang

benar setelah adanya treatment dalam proses pembelajaran yang akhirnya

menghasilkan suatu hasil belajar.

c. Tolak Peluru Gaya Membelakangi Awalan ( Parry O’Brien ).

1) Cara memegang peluru.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Untuk pemula, peluru diletakkan di telapak tangan.

Para juara meletakkan pada ruas pangkal jari, maksudnya untuk

menambah dorongan dan kekuatan jari.

2) Cara mengambil awalan

(a) Cara awalan dimulai, berat badan pada kaki kanan (yang sedikit di

tekuk), tubuh membungkuk hampir 90° membelakangi awalan,

peluru diletakkan di muka bahu.lalu melempar, kaki kiri ke

belakang, di barengi dengan menggesernya, kaki kanan

kebelakang.

(b) Pada saat kaki kanan menyentuh tanah, telapak kaki diputar kekiri,

lutut di tekuk “dalam”, tubuh lebih rendah lagi membungkuk, dan

kaki kiri diletakkan agak jauh kebelakang, pandangan mata

kemuka atas.

(c) Selama gerakan ini peluru jangan bergerak.

Gambar 1. Teknik Awalan

3) Cara menolak

(a) Dengan meluruskan kaki kanan, hingga berat badan ke kaki

kiri.

(b) Kaki kiri diluruskan pula, dibarengi dengan putaran bahu kiri ke

kiri, dan ayunan tangan kiri yang segera di susul dengan tolakan

peluru dengan tangan kanan, ditambah dengan dorongan

pergelangan tangan dan jari-jari.

(c) Dari permulaan menolak sampai peluru lepas, bahu kiri selalu lebih

tinggi dari bahu kanan.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

(Dasar-dasar Atletik-Modul 1-6, Drs. Djumidar:12.66-12.67)

Mulai mengambil awalan sampai peluru lepas, gerakan harus

secepat-cepatnya dan tidak ada saat berhenti. Karena kuatnya gerakan,

biasanya kaki kanan terseret maju, hingga menduduki letak kaki kiri

semula. Ini disebut “follow through”.

2. Pembelajaran

a. Konsep Pembelajaran

Pembelajaran adalah poses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan

bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu

dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan

sikap dan keepercayaan peda peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran

adalah proses intik membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Disisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan

pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam

konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan

menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan

(aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek apektif),

serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu

pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya

interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

Peran guru bukan semata hanya memberikan informasi melainkan

juga mengarahkan dan memberikan fasilitas belajar agar proses belajar lebih

memadai dan mudah diterima oleh siswa. Pembelajaran mengandung arti

setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari

suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran merupakan

seperangkat prinsip-prinsp yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk

menyusun berbagai kondisi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan

pendidikan.

b. Hakekat Pembelajaran

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran.

Menurut Purwadarminta 1976 yang dikutip H.J.Gino Suwarni, Suripto,

Maryanto dan Sutijan (1994:30) bahwa pengajaran mempunyai arti cara

(perbuatan) mengajar atau mengajarkan. Hal ini juga dikemukakan Wina

Sanjaya (2006:74) bahwa mengajar diartikan sebagai proses penyampaian

informasi dari guru kepada siswa.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adanya saling

hubungan antara komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam

pembelajaran adalah kegiatan timbale balik dan saling mempengaruhi antara

guru dan peserta didik.

Pembelajaran merupakan upaya sistematik dan sistemik untuk

memfasilitasi proses belajar, maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat

jenis hakekat dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Kegiatan belajar

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

merupakan masalah yang sangat kompleks dan melibatkan keseluruhan

aspek neuro fisiologis. Namun setelah guru berusaha untuk memusatkannya

dan menangkap perhatian siswa pada peristiwa pembelajaran maka sesuatu

yang asing itu menjadi berangsur-angsur berkurang. Oleh karena itu, guru

harus mengupayakan semaksimal mungkin penataan lingkungan belajar dan

perencanaan materi agar terjadi proses pembelajaran di dalam maupun di

luar kelas.

Dengan demikian proses belajar bisa terjadi dikelas, di lingkungan

sekolah, dan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam bentuk interaksi

sosial cultural melalui media masa. Dalam kontek pendidikan non formal

justru sebaliknya proses pembelajaran sebagian besar terjadi dalam

lingkungan masyarakat, media masa dan lain-lainnya. Hanya sebagian kecil

saja pembelajaran terjadi dikelas dan lingkungan.

Kegiatan mengajar selalu terkait langsung dengan tujuan yang

jelas. Ini berarti proses mengajar itu tidak begitu bermakna jika tujuannya

tidak jelas. Jika tujuannya tidak jelas maka isi pengajaran berikut metode

mengajar juga tidak bermakna. Oleh karena itu seorang guru harus

menyadari benar-benar keterkaitan antara tujuan, pengalaman mengajar,

metode dan bahkan cara mengukur perubahan atau peningkatan yang

dicapai. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proses belajar

mengajar, maka seorang guru harus mampu menerapkan cara mengajar yang

cocok untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang

memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih daripada yang diajar,

untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan, ketangkasan, kegiatan

mengajar meliputi pengetahuan, menularkan sikap kecakapan atau

keterampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan menghubungkannya

dengan subyek yang sedang belajar.Kompetensi yang harus dimiliki oleh

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

seorang guru, ini sesuai dengan yang dikemukakan Nana Sudjana (2005:19)

yaitu :

Untuk keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, maka kemampuan

guru atau kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usaha

meningkatkan proses dan hasil belajar dapat diguguskan menjadi empat

kemampuan yakni :

1) Merencanakan program belajar mengajar.

2) Melaksanakan dan memimpin / mengelola proses belajar mengajar.

3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar.

4) Menguasai behan pelajaran dalam pengertian menguasai bedang studi

atau mata pelajaran yang dipegangnya.

Dalam kegiatan pembelajaran guru bertugas merencanakan program

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai kemajuan

pembelajaran dan menguasai meteri yang diajarkan. Jika seorang guru

memiliki kemampuan yang baik sesuai dengan bidang studi yang

diajarkan, maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Hasil belajar

dengan baik, jika seorang guru mampu melaksanakan tugas diantaranya

mengelola proses pengajaran berupa aktifitas merencanakan dan

mengorganisasikan semua aspek kegiatan. Husdarta dan Yuda M.Saputra

(2000:4) mengemukakan bahwa :

Tugas utama guru adalah untuk menciptakan iklim atau atmosfir

supaya proses belajar terjadi dikelas, dilapangan, ciri utamanya terjadinya

proses belajar adalah siswa dapat secara aktif ikut terlibat didalam proses

pembelajaran. Para guru harus selalu berupaya agar para siswa dimotifasi

untuk lebih berperan. Walau demikian guru tetap berfungsi sebagai

pengelola proses belajar dan pembelajaran.

Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan

dalam menyampaikan tugas ajar, agar tujuan pengajaran dapat tercapai.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Hal yang terpenting dan harus diperhatikan dalam mengajar yaitu, guru

harus mampu menerapkan metode mengajar yang tepat dan mampu

membelajarkan siswa menjadi aktif melaksanakan tugas yang diberikan

oleh guru.

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran

Belajar suatu keterampilan adalah sangat kompleks. Belajar

membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution

yang dikutip H.J.Gino dkk (1998:51) bahwa perubahan akibat belajar tidak

hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam kecakupan,

kebiasaan, sikap, pengertian, penyesuaian diri, minat, penghargaan,

pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa.

Untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam

proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang

tepat. Menurut Wina Sanjaya (2006:30) bahwa sejumlah prinsip yang

harus diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya :

1) Berpusat pada siswa

2) Belajar dengan melakukan

3) Mengembangkan kemampuansosial

4) Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah

5) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah

6) Mengembangkan kreatifitas siswa

7) Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi

8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik

9) Belajar sepanjang hayat

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk

diperhatikan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pembelajaran. Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar

yang benar, maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

d. Model Pembelajaran

Dalam sebuah situs tentang pembelajaran Huitt (2003),

mengemukakan model-model pembelajaran dikembangkan utamanya

beranjak dari adanya perbedaan keterkaitan dengan berbagai karakteristik

siswa. Karena siswa memiliki berbagai karakter kepribadian, kebiasaan-

kebiasaan, modalitas belajar yang bervariasi antar individu satu dengan

individu lain, maka model pembelajaran guru juga harus selayaknya tidak

terpaku hanya pada model tertentu, akan tetapi harus bervariasi.

Disamping didasari pertimbangan keragaman siswa, pengembangan

berbagai model pembelajaran juga dimaksud untuk menumbuh dan

meningkatkan motivasi siswa, agar mereka tidak jenuh dengan proses

yang sedang berlangsung. Itulah sebabnya didalam menentukan model-

model pembelajaran yang akan dikembangkan, guru harus memiliki

pemahaman yang baik tentang siswa-siswanya, keragaman kemampuan,

motivasi, minat, karakteristik pribadi lainnya (Mangkuprawira,2008:1).

Sebelum mengkaji lebih dalam tentang model-model pembelajaran, ada

baiknya kita memahami kerangka Piker Gagne yang menegaskan lima

kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar sehingga memerlukan

berbagai model dan stratergi pembelajaran untuk mencapainya yaitu :

1) Keterampilan intelektual, yakni sejumlah pengetahuan mengenai

baca,tulis, hitung sampai kepada pemikiran yang rumit. Kemampuan

ini sangat tergantung pada kapasitas intelektua, kecerdasan sosial

seseorang dan kesempatan belajar yang tersedia.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2) Strategi kognitif, yaitu kemampuan cara mengatur cara belajar dan

berfikir seseorang dalam arti yang seluas-luasnya, termasuk

kemampuan memecahkan masalah.

3) Informasi verbal, yaitu pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.

4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan dalam ketrampilan

menggunakan sesuatu, ketrampilan gerak.

5) Sikap dan nilai, yaitu hasil belajar yang berhubungan dengan sikap,

intensitas emosional

Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong

tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan rasa

motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa

untuk memahamipelajaran sehingga memungkinkan siswa untuk mencapai

hasil belajar yang lebih baik. Kecermatan guru didalam menentukan model

pembelajaran menjadi semakin penting, karena pembelajaran adalah suatu

proses yang kompleks yang didalamnya melibatkan berbagai unsur yang

dinamis.

e. HakekatPembelajaran Penjas

Kegiatan belajar mengajar dalam pelajaran pendidikan jasmani

amat berbeda pelaksanaanya dari pembelajaran mata pelajaran lain.

Pendidikan jasmani adalah “pendidikan melalui aktifitas jasmani”. Dengan

berpartisipasi dengan aktifitas fisik, siswa dapat menguasai ketrampilan

dan pengetahuan, mengembangkan apresiasi estetis, mengembangkan

ketrampilan generik serta nilai dan sikap yang positif, dan memperbaiki

kondisi fisik untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani.

Memang pada dasarnya program jasmani memiliki kepentingan

yang relatif yang sama dengan program pendidikan yang lainnya dalam hal

ranah pembelajaran, yaitu sama-sama mengembangkan tiga ranah utama,

psikomotor, afektif, dan kognitif. Namun demikian ada satu kekhasan dan

keunikan dari program Penjas yang tidak dimiliki oleh program

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pendidikan, yaitu dalam hal pengembangan wilayah psikomotor yang

biasanya dikaitkan dengan tujuan mengembangkan kebugaran jasmani

anak dan pencapaian ketrampilan geraknya.

F. Strategi Mengajar Pendidikan Jasmani.

Efektifitas pengajaran sangat ditentukan oleh pendekatan

pengajaran yang dipilih guru atas dasar pengetahuan guru terhadap sifat

ketrampilan atau tugas gerak yang dipelajari siswa. Berdasarkan sifat tugas

gerak yang ada pendekatan mengajar bisa dibedakan menjadi dua

pendekatan, yaitu pendekatan langsung dan pendekatan tak langsung.

Para ahli sepakat bahwa pengajaran dengan pendekatan langsung

akan lebih efektif jika tujuan pengajaran adalah agar siswa mempelajari

yang khusus. Dalam hal ini, pengajaran langsung melibatkan :

a. Lingkungan yang berorientasi pada tugas gerak tetapi tidak terlalu

ketat, dengan berfokus pada tujuan akademis.

b. Pemilihan tujuan pengajaran yang jelas, materi pelajaran dan

pengamatan kemajuan siswa secara aktif harus benar-benar

diperhatikan.

c. Kegiatan pembelajaran yang terstruktur.

d. Umpan balik yang berorientasi secara akademis.

G. Karakter Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan salah satu meta pelajaran yang ada

disekolah dasar. Yang mempelajari dan mengkaji gerak manusia secara

interdisipliner. Gerak manusia adalah aktifitas jasmani yang dilakukan

secara sadar untuk meningkatkan kebugaran dan ketrampilan motorik,

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

mengembangkan sikap dan perliaku agar terbentuk gaya hidup yang aktif.

Aktifitas jasmani yang dilakukan berupa aktifitas bermain, permainan dan

olahraga.

3. Media Pembelajaran Atletik

a. Pengertian Media Pembelajaran Atletik

Media atau bentuk jamak dari kata medium, merupakan kata yang

berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti “tengah,

perantara atau pengantar” (arsyad, 2002). Oleh karena itu media dapat

diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan danri pengirim ke

penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan atau alat. Sedangkan

menurut Gerlach dan Ely (dalam arsyad 2002), bahwa media jika dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun

kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan,

ketrampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya,

buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah bagi siswa merupakan

media. Banyak batasan tentang media memberiikan pengertian tentang

media sebagai salah satu bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dan informasi. Dalam dunia pendidikan, sering kali

istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan secara bergantian atau

sebagai pengganti istilah media pendidikan. Seperti yang dikemukakan

Hamalik (1994) “dengan penggunaan alat bantu berupa media komunikasi,

hubungan komunikasi akan berjalan dengan lancer dan hasil yang

maksimal”.

b. Peran dan Kegunaan Media

Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua

arah yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang

dapat digunakan sendiri oleh siswa. Media yang dipakai sebagai alat bantu

mengajar disebut dependent media. Sebagai alat bantu efektifitas media

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

sangat tergantung pada cara dan kemampuan guru dalam menggunakan

alat bantu tersebut, tetapi kalau guru kurang kreatif atau tak banyakn

memanfaatkannya siswa tak akan banyak belajar dari media itu. Jadi guru

harus dituntut untuk lebih pandai dan kreatif dalam menggunakan media

pembelajaran. Media belajar dapat digunakan oleh siswa dalam kegiatan

belajar mandiri disebut independent media.

c. Kriteria Pemilihan Media

Salah satu penyebab mengapa orang memilih media adalah untuk

memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan. Sekiranya

suatu media yang telah sesuai dengan tujuan yang hendak di capai, maka

media tersebut dapat dimanfaatkan. Salah satu kriteria yang dapat

dimanfaatkan dalam pemilihan media yaitu sesuai dengan faktor-faktor

diatas. Dick dan Carey (1978) menyebutkan beberapa patokan yang perlu

dipertimbangkan dalam memilih media yaitu :

1) Ketersediaan sumber

2) Ketersediaan dana, tenaga dan fasilitas

3) Keluwesan, kepraktisan dan daya tahan media

4) Efektifitas media untuk waktu yang panjang.

4. Hakekat Belajar

a. Hakekat Belajar Gerak

Sebelum kita mengartikan apa itu belajar, terlebih dahulu kita

harus mengetahui apa arti belajar. Husdarta dan Saputra (2000:2) dalam

bukunya “Belajar dan Pembelajaran” menyatakan bahwa belajar itu

dimaknai sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya

interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku itu menyangkut

aspek pengetahun, ketrampilan dan sikap. Tingkah laku dapat dibagi

menjadi 2 kelompok yaitu yang dapat diamati dan yang tidak. Tingkah

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

laku yang dapat diamati disebut dengan Behavioral Performance,

sedangkan yang tidak dapat diamati disebut Behavioral Tendecey.

Menurut Skinner dalam Nur Salim dkk (2007:88-89) berpendapat

bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi dan penyesuaian tingkah laku

yang berlangsung secara progresif. Pendapat ini di ungkapkan dalam

pernyataan ringkasnya, bahwa belajar adalah A process of progressive

behavior adaptation. Berdasarkan eksperimennya Skinner percaya bahwa

proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila

diberi penguatan (Reinforcer). Menurut Caplin dalam Nur Salim dkk

(2007:89) membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan

pertama berbunyi : “…acquisition of any relatively permanent change in

behavior as a result of practice and experience” belajar adalah perolehan

perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan dan

pengalaman. Rumusan ke dua “process of acquiring responses as a result

of special practice” belajar adalah proses memperoleh respon sebagai

akibat adanya latihan khusus.

Menurut Hintzman dalam Nur Salim dkk (2007:89) berpendapat

“learning is a change in organism due to experience which can affect the

organism’s behavior”. Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam

diri organism disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi

tingkah laku organisme tersebut. Jadi dalam pandangan Hintzman

perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat

dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme.

Dalam penjelasan lanjutannya, pakar psikologi itu menambahkan

bahwa pengalaman-pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun

sangan memungkinkan untuk diartikan belajar. Sebab, sapmai batas

tertentu pengalaman hidup juga berpengaruh besar terhadap pembentukan

kepribadian organism yang bersangkutan. Mungkin inilah dasar pemikiran

yang mengilhami gagasan Everyday learning (Nur Salim dkk 2007:89-90).

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dari berbagai definisi yang telah diutarakan tadi, secara umum

belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku

individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dari

lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Sehubungan dengan

pengertian itu perlu diutarakan sekali lagi bahwa perubahan tingkah laku

yang timbul akibat proses pematangan, keadaan gila, mabuk, lelah dan

jenuh, tidak dapat dipandang sebagai proses belajar.

b. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar untuk

mendaptkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari (Bari

Djamarah, 1994:21). Menurut James O. wittaker belajar dapat

didefiniskan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah

melalui latihan atau pengalaman. Sedangkan menurut Cronbach belajar

yang efektif adalah melalui pengalaman. Dan menurut Howard L.

Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau

diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006:104). Dari beberapa

pendapat para ahli tentang pengertian belajar adalah suatu kegiatan yang

dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak raga

yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan

perubahan sebagai hasil dari proses belajar. Sehingga dilihat dari

pengertian prestasi dan belajar tersebut maka dapat diambil kesimpulan

prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan.

Bentuk perubahan dari hasil belajar meliputi tiga aspek yaitu :

a) Aspek kognitif meliputi perubahan dalam segi penguasaan,

pengetahuan dan perkembangan ketrampilan yang diperlukan untuk

menggunakan pengetahuan tersebut.

b) Aspek afektif meliputi perubahan dalam segi sikap mental, perasaan

dan kesadaran.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

c) Aspek Psikomotor meliputi perubahan dalam segi bentuk-bentuk

tindakan motorik. (Daradjat, 1995:197) prestasi belajar siswa yang

diperoleh dalam proses belajar mengajar disekolah dapat dilihat dan

diketahui dari nilai hasil ujian semester, kemudian dituangkan dalam

nilai raport.

Nilai tersebut merupakan nilai yang dapat dijadikan acuanberhasil

tidaknya siswa belajar serta dijadikan acuan berhasil tidaknya proses

belajar mengajar. Penilaian prestasi siswa dicantumkan dalam raport

bisa berbentuk angka juga berbentuk huruf. Prestasi belajar tidak

hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu

yang telah dipelajarinya, akan tetapi juga keberhasilan sebagai

indicator kualitas institusi pendidikan ditempat dia belajar.

c. Ciri Khas Perilaku Belajar

Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang

spesifik. Karakteristik perilaku belajar dalam beberapa pustaka rujukan,

antara lain Psikologi Pendidikan oleh Surya (1982) disebut juga sebagai

prisnsip belajar. Diantara ciri perubahan yang menjadi karakteristik

perilaku belajar yang terpenting adalah :

1) Perubahan itu Intensional : perubahan yang terjadi dalam prose

belajar ialah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan

dengan sengaja dan sadar atau bukan kebetulan. Karakter ini

mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya

perubahan yang dialami atau merasakan adanya perubahan dalam

dirinya, seperti pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan

terhadap sesuatu, ketrampilan.

2) Perubahan itu positif dan aktif : perubahan yang terjadi karena

proses belajar bersifat positif dan aktif. Positif artinya baik,

berguna, sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa

perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan, yakni

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

diperolehnya sesuatu yang baru yang lebih baik dari apa yang telah

ada sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi

dengan sendirinya, seperti karena proses kematangan, akan tetapi

karena proses itu sendiri.

3) Perubahan itu efektif dan fungsional : perubahan yang timbul

karena proses belajar bersifat efektif yakni berguna. Perubahan

tersebut membawa pengaruh, makna, manfaat tertentu bagi peserta

didik. Selain itu perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional

dalam arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila

dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dn

dimanfaatkan. Perubahan fungsional dapat diharapkan memberi

manfaat yang luas (misalnya ketika siswa menempuh ujian dan

menyesuaikan diri dengan lingkungannya dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya).

5. Tinjauan Tentang Permainan.

a. Teori Permainan.

Pendekatan permainan adalah suatu proses penyampaian

pengajaran dalam bentuk bermain tanpa mengabaikan materi inti.

Permainan yang dimaksud adalah permainan kecil yang materinya

disesuaikan dengan standar kompetensi kurikulum. Permainan kecil ini

dapat digunakan untuk mengajar atletik, senam dan cabang olahraga

lainnya yang hubungannya dengan pendidikan jasmani. Menurut (Soetoto

Pontjopoetro, dkk : 2007) teori-teori dalam bermain yang dikemukakan

para ahli diantaranya :

1) Teori kelebihan tenaga dari Hebert Spencer isinya mengatakan

tenaga berlebihan yang ada pada anak menuntut jalan keluar dan

dapat disalurkan dalam permainan.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2) Teori Rekreasi dari Scaller dan Lazarus mengungkapkan bahwa

permainan itu adalah keasikan yang bukan dalam bentuk bekerja dan

bermaksud untuk bersenang-senang dan beristirahat.

3) Teori Atavisme dari Stanley Hall menerangkan bahwa permainan

anak itu adalah ulangan dari kehidupan nenek moyangnya. Teori ini

boleh dikatakan sesuai dengan pendapat Hayckel yang menetapkan

bahwa menurut Hokum dasar biogenis tiap-tiap anak itu mengulangi

perbuatan nenek moyangnya.

4) Teori persiapan / latihan dari Groos isinya memandang bermain

sebagai bentuk latihan manusia belum dewasa untuk menyiapkan

fungsi bagi keperluan hidup.

5) Teori dari Katarsis dari Ariestoteles memandang bermain itu sebagai

saluran untuk menyalurkan segala emosi yang tertahan dan

menyalurkan emosi yang tidak dapat dinyatakan kearah yang baik.

6) Teori Fantasi dari Claparade, anak itu bermain karena dalam

kehidupannya sehari-hari tidak dapat kepuasan, sehingga ia

melarikan diri kedalam fantasi di dalam permainannya, tempat ia

dapat melaksanakan segala kehendak dan kemauannya, menjadi raja

berkuasa dan sebagainya.

7) Teori Relaksasi dari Patrick bermain adalah cara untuk melepaskan

diri dari segala beban kehidupan dan segala macam paksaan.

Bermain menimbulkan kepuasan, menghilangkan ketegangan dan

tekanan yang ada pada diri pribadi.

Dari beberapa teori diatas maka dalam pendidikan jasmani untuk

anak harus lebih menekankan kepada aspek permainan daripada teknik

cabang olahraganya karena bermain adalah kebutuhan yang harus dipenuhi

oleh setiap manusia pada umumnya dan siswa khususnya.

b. Fungsi Permainan.

Menurut Andang Ismail dalam bukunya Education Games,

menyatakan fungsi permainan edukatif adalah sebagai berikut:

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

1) Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui proses

pembelajaran bermain sambil belajar

2) Merangsang pengembangan daya pikir, dan daya cipta dan bahasa agar

dapat menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik

3) Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberiikan rasa

aman dan menyenangkan

4) Meningkatkan kualitas pembelajaran anak

Bermain memiliki peranan yang penting dalam perkembangan

anak pada hampir semua bidang perkembangan fisik-motorik,

bahasa, intilektual, moral, sosial, maupun emosional.

a) Kemampuan Motorik

Berbagai penelitian menunjukan bahwa bermain

memungkinkan anak bergerak secara bebas sehingga anak

mampu mengembangkan kemampuan motoriknya. Pada saat

bermain anak berlatih menyesuaikan antara pikiran dan gerakan

menjadi suatu keseimbangan.

b) Kemampuan Kognitif

Menurut Piaget, anak belajar memahami pengetahuan

dengan berinteraksi melalui obyek yang ada di sekitarnya.

Bermain memberiikan kesempatan kepada anak untuk

berinteraksi dengan obyek.

5) Kemampuan Aktif.

Setiap permainan memiliki aturan. Aturan akan diperkenalkan

oleh teman bermain sedikit demi sedikit, tahap demi tahap sampai

setiap anak memahami aturan bermain. Oleh karena itu, bermain

akan melatih anak menyadari adanya aturan dan pentingnya

memahami aturan. Hal itu merupakan tahap awal dari perkembangan

moral (afeksi).

6) Kemampuan Bahasa

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Pada saat bermain anak dapat menggunakan bahasa, baik

untuk berkomunikasi bersama temannya maupun sekedar

menyatakan pikirannya (thinking alound).

7) Kemampuan Sosial

Pada saat bermain anak berinteraksi dengan yang lain.

Interaksi tersebut mengajarkan anak cara merespon, memberii dan

menerima, menolak atau setuju dengan ide dan perilaku anak lain.

6. Pembelajaran tolak peluru melalui permainan.

Pembelajaran tolak peluru dibagi beberapa tahapan, tahapan dalam

tolak peluru dapat memudahkan siswa dalam menyerap materi (tolak

peluru). Tahapn tolak peluru ini dari gerakan yang sederhana kegerakan

yang kompleks. Langkah-langkah tolak peluru pertama tolakan kedepan

lurus. Untuk lebih memotivasi siswa dalam melaksanakan tiap tahapan

dalam tolak peluru pembelajaran tolak peluru ditambahkan unsur bermain.

Bermain dalam hal ini permainan yang mengarah ke materi (tolak peluru).

Tujuan dari permainan ini diharapkan meningkatkan sikap mental

dan juga kemampuan jasmani. Sikap mental dalam hal ini memiliki rasa

percaya diri, keberanian, rasa kebersamaan dan meningkatkan semangat

dalam mengikuti pembelajaran.

B. Kerangka Berfikir

Permasalahan umum dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah

kurangnya sarana atau peran aktif siswa pada kegiatan belajar. Proses

pembelajaran yang berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa

secara penuh. Siswa berperan sebagai objek pembelajaran, yang hanya

mendengarkan dan mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu proses

pembelajaran kurang mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran dan alat

Bantu pembelajaran yang dapat memancing peran aktif siswa.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Penggunaan model yang nyata dapat diamati dan dipegang secara

langsung oleh siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam

kegiatan belajar. Model nyata yang dimaksud adalah penggunaan model

pendekatan bermain dengan menggunakan media bantu bola plastik agar

memungkinkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan seperti, melihat,

menyentuh, merasakan, melalui modifikasi alat bantu tersebut.

Penggunaan modifikasi dalam tindakan tiap siklusnya disesuaikan

dengan materi pembelajaran . Secara garis besar modifikasi yang digunakan

antara lain yang berupa model pendekatan bermain dan alat bantu bola plastik

sebagai sarana membantu guru dalam menjelaskan gerakan dasar tolak peluru

pada siswa.

Proses pembelajaran pendidikan jasmani disekolah dapat berjalan

dengan efektif dan optimal tergantung dari beberapa faktor. Faktor tersebut antara

lain dari guru, fasilitas dan metode mengajar. Dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan bermain sebagai metode pembelajaran.

Permainan dapat menjadi pendekatan materi pembelajaran, ini karena

permainan dapat membuat siswa senang, tertarik terhadap materi, dan termotivasi

dalam mengikuti pembelajaran serta melalui pendekatan bermain siswa secara

tidak langsung belajar teknik yang akan dilaksanakan dalam materi pembelajaran.

Pendekatan bermain dalam tolak peluru diharapkan dapat mengoptimalkan

pembelajaran, dengan suasana seperti ini tujuan dari pembelajaran akan tercapai

dengan mudah.

Penelitian ini memfokuskan pada pendekatan bermain untuk

meningkatkan hasil pembelajaran Tolak Peluru pada siswa kelas V SD Negeri 01

Kreyo Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011-

2012.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

digambarkan seperti gambar berikut

Gambar 1. Kerangka Penelitian

(Agus Kristyanto, 2010 : 134)

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru Kurang Kreatif

dan inovatif dalam

Menerapkan model

pembelajaran

dengan

a. Siswa kurang tertarik

dan cepat bosan

dengan pelajaran

penjas.

b. Tingkat kesegaran

jasmani rendah

c. Dan yang paling

Siklus I : Guru dan

peneliti menyusun

bentuk pengajaran

yang bertujuan untuk

meningkatkan hasil

dan teknik dasar tolak

peluru gaya

membelakangi

Melalui pendekatan

bermain dan peng-

gunaan alat bantu

peluru bola platik,

dapat meningkatkan

hasil pembelajaran

tolak peluru siswa

Siklus II : upaya

perbaikan dari siklus I

sehingga bisa

meningkatkan hasil

pembelajaran tolak

peluru gaya

membelakangi

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SD Negeri 01 Kreyo, Kecamatan

Randudongkal, Kabupaten Pemalang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan dari tanggal 20 April – 31

Mei 2012

No Kegiatan Tahun 2012

April Mei Juni Juli Agustus

1. Persiapan

a. Observasi V

b. Identifikasi masalah V

c. Penentuan tindakan V

d. Pengajuan judul V

e. Penyusunan proposal V

f. Pengajuan ijin penelitian V

2. Pelaksanaan

Pengumpulan data penelitian V V

3. Penyusunan laporan

a. Penulisan laporan V

b. Ujian skripsi V

c. Revisi skripsi V

d. Penggandaan skripsi V

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 01 Kreyo, Kecamatan

Randudongkal, Kabupaten Pemalang.

C. Data dan Sumber Data

1. Data yang paling yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini sebagian

besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data dari berbagai macam sumber

antara lain :

a. Nara Sumber terdiri dari guru dan peserta didik kelas V SD Negeri 01

Kreyo , Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang.

b. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran.

c. Tes hasil belajar.

2. Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :

a. Siswa, untuk mendapatkan tentang tolak peluru dengan penerapan belajar

pendekatan bermain pada siswa kelas V SDN 01 Kreyo

b. Guru, sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan

belajar tolak peluru dengan pendekatan bermain siswa kelas V SDN 01

Kreyo

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari tes

dan observasi.

1. Tes, dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil tolak peluru

dengan pendekatan bermain yang dilakukan siswa.

2. Observasi, sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa

dan guru selama kegiatan belajar mengajar melalui penerapan pendekatan

bermain (bermain bola tenis berpasangan, menolak bola dengan mengarah

ke simpai, menolak bola sejauh-jauhnya).

Sedangkan alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1 Siswa

Hasil tolak peluru

dengan pendekatan

bermain

Tes praktek

Tes ketrampilan

tolak peluru dengan

pendekatan

bermain.

2 Siswa

Kemampuan

melakukan

rangkaian gerak

tolak peluru

Praktek dan

unjuk kerja

Melalui lembar

observasi

E.Uji Validitas Data

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pernyataan melalui angket,

dan pengamatan langsung oleh guru lain sebagai kolaborator adalah sebagai

berikut: Apabila hasil pernyataan pada siklus pertama terdapat lebih dari 80 %

siswa merasa setuju. Kemudian dilanjutkan siklus ke 2 melalui angket terdapat

lebih dari 90 % jawaban yang menyatakan setuju. Dan dari pengamatan

kolaborator menyatakan bernilai baik , maka dapat disimpulkan bahwa dengan

media bola plastic dapat meningkatkan hasil pembelajaran tolak peluru gaya

membelakangi.

F.Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK di analisis secara deskriptif menggunakan teknik prosentase untuk

melihat kecenderungan yang terjadi dalam pembelajaran.

1. Hasil ketrampilan tolak peluru dengan menganalisa nilai rata-rata tes.

Kemudian di kategorikan dalam klasifikasi skor yang telah di tentukan.

2. Kemampuan melakukan gerakan ketrampilan tolak peluru dengan menganalisis

rangkaian gerakan tolak peluru. Kemudian dikategorikan dan di klasifikasi skor

yang telah ditentukan.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

G.Prosedur Penelitian

Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian

yaitu PTK. Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan dilakukan

dalam siklus. Peneliti akan melaksanakan tindakan secara terus menerus dan

tindakan akan dilaksanakan dalam siklus. Adapun langkah – langkah PTK secara

prosedurnya adalah dilakukan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen,

dengan tim lain) bekerjasama mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan

rencana tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama. Untuk

kemudian rencana pendekatan bermain, koreksi atau penyempurnaan pada siklus

kedua. Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan sebagai berikut :

1. Tahap persiapan / perencanaan.

2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrumen dan alat.

3. Tahap pengumpulan data dan treatment.

a. Hasil belajar siswa

b. Kepuasan siswa

c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran

d. Alat bantu pendidikan (Pendekatan Pembelajaran)

e. Semangat dan keaktifan siswa

4. Tahap analisis data

5. Tahap penyusunan laporan

SKEMA

Perencanaan 1

PENDEKATAN

Pengamatan

SIKLUS I Refleksi

Perencanaan 2 TINDAKAN LANJUTAN

Tes akhir

Pengamatan

Refleksi SIKLUS II

PENILAIAN AKHIR

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Dari skema diatas, peneliti mendeskripsikan (siklus) penelitian, bahwa

secara umum penelitian di awali dengan perencanaan dan di akhiri dengan

tercapainya atau tidak tercapainya indikator.

1. Rancangan siklus I

a. Tahap perencanaan

Tahap ini peneliti dan guru menyusun scenario pembelajaran

terdiri dari:

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran yang diterapkan dalam PTK, yaitu

pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi awalan.

3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK.

4) Menyusun media untuk membantu pengajaran.

5) Menyusun alat evaluasi.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini kegiatan dilakukan melaksanakan proses

pembelajaran dilapangan dengan langkah sebagai berikut:

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar tolak peluru gaya

membelakangi awalan.

2) Melakukan pemanasan.

3) Membentuk kelompok.

4) Melakukan latihan teknik dasar tolak peluru gaya membelakangi

awalan yaitu :

- Cara melakukan memegang peluru dengan media bantu.

c. Cara melakukan awalan melalui penerapan alat bantu.

d. Cara melakukan tolakan tolak peluru melalu penerapan alat bantu.

e. Gerak lanjutan.

5) Menarik kesimpulan

6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

7) Pendinginan.

c. Pengamatan tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap

1. Hasil ketrampilan tolak peluru gaya membelakangi awalan.

2. Rangkaian gerakan tolak peluru gaya membelakangi awalan

3. Aktifitas siswa selama pembelajaran

d. Tahap evaluasi (refleksi)

Merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian

terhadap refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan

perbaikan.

2. Rancangan siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang

telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus

tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata

pelajaran pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap

pelaksanaan, observasi, interprestasi analisis dan refleksi juga mengacu

pada siklus sebelumnya.

a. Tahap perencanaan

Tahap ini peneliti dan guru menyusun scenario pembelajaran

terdiri dari:

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk

mengetahui kompetensi dasar penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran yang diterapkan dalam

PTK, yaitu pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi

awalan.

3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK.

4) Menyusun media untuk membantu pengajaran.

5) Menyusun alat evaluasi.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini kegiatan dilakukan melaksanakan proses

pembelajaran dilapangan dengan langkah sebagai berikut:

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar tolak peluru gaya

membelakangi awalan.

2) Melakukan pemanasan.

3) Membentuk kelompok.

4) Melakukan latihan teknik dasar tolak peluru gaya

membelakangi awalan yaitu :

o Cara melakukan memegang peluru dengan media

bantu.

o Cara melakukan awalan melalui penerapan alat

bantu.

o Cara melakukan tolakan tolak peluru melalu

penerapan alat bantu.

o Gerak lanjutan.

5) Menarik kesimpulan

6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran

berlangsung.

7) Pendinginan.

c. Pengamatan tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap

1) Hasil ketrampilan tolak peluru gaya membelakangi awalan.

2) Rangkaian gerakan tolak peluru gaya membelakangi

awalan

3) Aktifitas siswa selama pembelajaran

d. Tahap evaluasi (refleksi)

Merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian terhadap refleksi berkaitan dengan proses dan dampak

tindakan perbaikan.

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1. Uraian Rancangan Siklus I

a. Perencanaan

Tahap ini peneliti dan guru menyusun scenario

pembelajaran,

peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar penjasorkes,membuat rencana pembelajaran

tolak peluru, menyusun instrument yang digunakan dalam siklus

dan menyusun media pengajaran serta menyusun alat evaluasi.

b. Pelaksanaan

1) .Pemanasan

Dalam kegiatan pemanasan dibuat dalam bentuk – bentuk

permainan yang menyenangkan. Contoh, “Permainan ” Formasi

Bangun Datar ”

Siswa melakukan jalan, lari pelan melingkar secara berurutan,

kemudian mendengarkan instruksi dari guru. Apabila guru

mengacungkan 3 jari, maka siswa mencari teman untuk

membentuk formasi segitiga, apabila mengacungkan 4 jari, maka

siswa berusaha mencari teman untuk membentuk formasi segi

empat, dan apabila guru mengacungkan 5 jari, maka siswa harus

membentuk formasi segi lima. Siswa yang tidak dapat pasangan/

tidak mendapatkan kelompok dalam formasi tersebut akan di beri

sanksi melompat, lompat di tempat sebanyak 4 kali sambil tertawa

keras.

2). Kegiatan Inti

Dalam kegiatan ini siswa melakukan kegiatan yang

berorientasi kepada cara memegang peluru dengan alat yang

dimodifikasi, cara menolak dengan tolakan bebas, tehnik tolakan

yang baik. Atau di beri pembelajaran dengan cara yang lain contoh,

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

melempar bola yang diarahkan ke lingkaran simpai yang

digantung. Supaya ada variasi lain maka kita kembangkan dengan

jenis permainan media lain.

Prasarana : lapangan luas

Sarana : peluru yang dimodifikasi, bendera kecil, tali rafia.,

simpai bambu,

Langkah pertama :

- Siswa di bariskan menjadi 4 sap.

- Baris 1 maju, latihan menolak atau mendorong dengan tangan

Kanan, posisi berdiri di bantu dengan gerakan kaki melangkah..

- Baris 2 sampai baris 4 melaksanakan hal yang sama dilakukan

oleh baris 1.

- Baris 1 melakukan jenis permainan menolak bola ke arah teman

yang berada di depannya

- Baris 2 sampai baris 4 melaksanakan hal yang sama yang

dilakukan oleh baris 1.

- Baris 1 melakukan jenis permainan dengan menolakkan bola

yang di arahkan ke lingkaran ( simpai ).

- Baris 2 sampai baris 4 melaksanakan hal yang sama yang

dilakukan oleh baris 1.

- Baris 1 melakukan jenis permainan dengan menolakkan bola

yang di arahkan ke lingkaran simpai yang di gantung di depan

- Baris 2 sampai baris 4 melaksanakan hal yang sama yang

dilakukan oleh baris 1.

- Baris 1 melakukan jenis permainan menolak dengan cara

memasukkan bola ke sasaran yang bernomor.

- Baris 2 sampai baris 4 melaksanakan hal yang sama yang

dilakukan oleh baris 1.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Jenis Permainan 1 Yang Disajikan Jenis Permainan 2 Yang Disajikan

Jenis Permainan 3 Yang Disajikan Jenis Permainan 4 Yang Disajikan

3). Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir, setelah penenangan

diadakann evaluasi, sekaligus pemberian motivasi kepada

siswa yang belum maksimal dalam beraktifitas.

c. Pengamatan tindakan

1) Mengamati proses pembelajaran

2) Pengisian lembar observasi

3) Mendokumentasi pembelajaran

4) Angket kartu ceria

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

d. Refleksi

Menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi,

masukan dari teman guru penjas yang bersangkutan kemudian

dilakukan refleksi. Refleksi ini untuk menilai tindakan yang telah

diberikan. Selanjutnya mengadakan evaluasi tentang penelitian

tindakan kelas dengan cara berdiskusi tentang masalah yang

muncul dalam pembelajaran.

2. Uraian Rancangan Siklus II

Dalam siklus II peneliti melaksanakan kegiatan yang menarik dan

menyenangkan yaitu kegiatan bermain.

a. Perencanaan

Tahap ini peneliti dan guru menyusun scenario pembelajaran,

peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar

penjasorkes,membuat rencana pembelajaran tolak peluru, menyusun

instrument yang digunakan dalam siklus dan menyusun media pengajaran

serta menyusun alat evaluasi.

b.Pelaksanaan

a) Pemanasan

Dalam kegiatan pemanasan dibuat dalam bentuk – bentuk

permainan yang menyenangkan. Contoh, “ permainan bola kecil “

yaitu tolak / lempar tangkap bola keatas sambil berjalan dengan

cara kompetisi, anak di bagi dalam 4 (empat) kelompok. Baris I,

anak melakukan tolakan bola keatas sambil berjalan kemudian di

tangkap kembali, diikuti baris 2 dan sampai baris 4. Kegiatan

seperti ini dilakukan berulang-ulang dengan di pimpin oleh guru.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Teknik ke 1

Teknik ke 3

Teknik ke 2

Teknik ke 4

b) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan ini siswa melakukan kegiatan yang

berorientasi kepada cara memegang peluru dengan alat yang

dimodifikasi, cara menolak dengan tolakan bebas, tehnik tolakan

yang baik. Atau di beri pembelajaran dengan cara yang lain contoh,

melempar bola yang diarahkan ke lingkaran simpai yang

digantung. Supaya ada variasi lain maka kita kembangkan dengan

jenis permainan media lain.

Prasarana : lapangan / halaman luas

Sarana : bola tenis, peluru bola plastik, bendera kecil, tali

rafia , simpai bambu

Uraian teknik tolak peluru

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Jenis Permainan 1 Yang Disajikan Jenis Permainan 2 Yang Disajikan

Langkah pertama :

- Siswa di bariskan menjadi 4 sap.

- Baris 1 maju, latihan memegang, awalan dan menolak peluru dengan

media bola tenis. .

- Baris 2 sampai baris 4melaksanakan hal yang sama dilakukan oleh

baris 1.

- Baris 1 melakukan jenis permainan menolak bola ke arah teman yang

berada di depannya, tujuannya memberi motivasi agar mau menolak

sekencang – kencangnya.

- Baris 2 sampai baris 4 melaksanakan hal yang sama yang dilakukan

oleh baris 1.

- Baris 1 melakukan jenis permainan dengan menolakkan bola plastik

yang di arahkan ke lingkaran simpai yang di gantung didepan .

- Baris 2 sampai baris 4 melaksanakan hal yang sama yang dilakukan

oleh baris 1.

- Baris 1 melakukan jenis permainan menolak dengan cara

memasukkan bola plastik ke sasaran simpai yang bernomor

- Baris 2 sampai baris 4 melaksanakan hal yang sama yang dilakukan

oleh baris 1.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Jenis Permainan 3 Yang Disajikan Jenis Permainan 4 Yang Disajikan

c).Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir, setelah penenangan diadakann

evaluasi, sekaligus pemberian motivasi kepada siswa yang belum

maksimal dalam beraktifitas.

B. Observasi

- Mengamati prossies pembelajaran

- Pengisian lembar observasi

- Mendokumentasi pembelajaran

- Penilaian

- Angket kartu ceria

d. Refleksi

Refleksi pada siklus II digunakan untuk membedakan hasil siklus I

dengan siklus II, apakah ada peningkatan partisipasi dan hasil siswa atau

tidak. Jika belum ada maka siklus dapat diulang kembali. Jika ada

peningkatan baik dari proses maupun hasil maka siklus dapat dihentikan.

H. Indikator Capaian Penelitian

1. Melakukan teknik dasar memegang pluru

2. Melakukan teknik dasar awalan menolak peluru

3. Melakukan teknik dasar gerakan menolak peluru

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

4. Melakukan rangkaian gerakan dasar tolak peluru gaya membelakangi

5. Menyebutkan tehnik dasar tolak pluru

6. Menumbuhkandan membina nilai-nilai disiplin,semangat,sportifitas,

Percaya diri dan kejujuran.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A . Deskripsi Pratindakan

Sebelum melakukan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan pratindakan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada dilapangan.

Hasil dari kegiatan pratindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Terbatasnya sarana dan prasarana penjas.

Terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses

pembelajaran penjas. Hal ini terbukti dengan sedikitnya alat olahraga yang

dimiliki sekolah untuk pembelajaran penjas.

2. Guru kurang kreatif dalam memodifikasi alat untuk pembelajaran penjas. Hal

tersebut dapat dilihat bahwa selama ini pembelajaran penjas dilakukan guru

hanya dengan alat seadanya, padahal sarana dan prasarana yang dimiliki

sekolah sangat sedikit, sehingga pada waktu pembelajaran banyak siswa yang

menganggur.

3. .Guru kesulitan dalam menemukan model pembelajaran yang tepat untuk

meningkatkan kemampuan siswa. Dalam setiap pembelajaran penjas siswa

menunjukkan sikap yang kurang berminat dan antusias. Siswa merasa bosan

dan tidak menaruh perhatian sepenuhnya pada pelajaran karena model

pembelajaran yang disajikan monoton. Guru sudah mencoba membangkitkan

minat siswa dengan memberiikan pendekatan secara langsung dan menegur

siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. Namun cara ini belum mampu

membangkitkan minat siswa.

A. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri 4 tahap yaitu : Perencanaan , Pelaksanaan tindakan, Observasi dan

Refleksi .

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan I

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu 16 Mei 2012 di SD

Negeri 01 Kreyo, Kecamatan Randudongkal. Peneliti (sekaligus sebagai

guru penjas), dan rekan guru yang lain mendiskusikan rancangan tindakan

yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian ini. Kemudian disepakati

bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama 2x

pertemuan yakni hari Rabu 16 Mei 2012 . Pada tahap sebelumnya, hari

Senin 14 Mei 2012 guru bersama peneliti mengukur kemampuan gerak

dasar tolak peluru sebagai tes awal. Berdasar hasil pengukuran tersebut

guru bersama peneliti merencanakan tindakan I, kegiatan tersebut sebagai

berikut :

1) Peneliti bersama guru merancang scenario pembelajaran dengan

pendekatan bermain untuk meningkatkan kemampuan gerak tolak

peluru, yaitu dengan langkah sebagai berikut :

a) Peneliti menjelaskan materi tolak peluru dengan gaya

membelakangi awalan.

b) Peneliti memberii contoh gerak tolak peluru dalam bentuk

bermain kepada siswa.

c) Peneliti dan siswa melakukan refleksi terhadap proses

belajar mengajar yang telah dilakukan.

2) Peneliti dan guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

untuk materi pokok tolak peluru gaya membelakangi awalan.

3) Guru bersama peneliti membuat media yang diperlukan dalam

pembelajaran tolak peluru. Media tersebut dibuat dari plastic (bola

plastik), simpai dari bambu, peluru yang dimodifikasi dari bola pelastik.

4) Peneliti dan guru menyusun instrument penelitian, yaitu berupa tes dan

non tes. Instrument tes dinilai dari hasil tolak peluru (gaya

membelakangi awalan), sedangkan instrument non tes dinilai

berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan ini direncanakan berlangsung selama 2x pertemuan

yaitu hari Rabu 16 Mei 2012 dan 31 Mei 2012, di halaman SDN 01

Kreyo. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2x35 menit.

Sesuai dengan skenario pembelajaran pada siklus I ini, pembelajaran

dilakukan oleh peneliti dan sekaligus melakukan observasi yang dibantu

oleh guru mitra.

Materi pelaksanaan tindakan I pada pertemuan I 16 Mei 2012

adalah model pembelajaran bermain yang tujuannya untuk meningkatkan

kemampuan pada gerak tolak peluru. Urutan pelaksanaan tindakan

tersebut sebagai berikut :

1) Pendahuluan yaitu siswa dibariskan 2 sap, guru memimpin berdoa,

dilakukan presensi dengan mengabsen siswa satu persatu, siswa

hadir semua. Setelah absensi guru menjelaskan materi tolak peluru

gaya membelakangi awalan. Penjelasan diawali dengan cara

memegang peluru, cara menolakkan peluru, dan gerak lanjutan

yang benar. Siswa sebagian besar memperhatikan guru, tetapi ada

siswa yang ngobrol sendiri.

Kegiatan berikutnya adalah siswa saling berhadapan dengan

bergandengan tangan untuk membentuk lingkaran untuk

melakukan pemanasan yang dipimpin oleh guru, guru memberi

contoh dan mengoreksi siswa yang gerakannya salah, menegur

siswa yang tidak serius dalam melakukan pemanasan. Pemanasan

berupa Permainan Membentuk Bangun datar. Waktu yang

diperlukan kurang lebih 15 menit.

2) Kegiatan inti, waktu yang digunakan dalam kegiatan ini kurang

lebih 50 menit. Kegiatan inti ini terdiri games (bermain),

pengenalan peluru dan teknik memegang peluru. Waktu bermain

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

ini kurang lebih 15 menit. Adapun permainan yang disajikan

adalah latihan menolak peluru dengan bola plastik yang ditolakkan

kepada simpai yang berada ditanah, agar bola tersebut dapat masuk

ke simpai. Pelaksanaan tolak ini dimulai dari sap 1 – sap terakhir.

Sikap awal siswa masih menghadap lurus ke depan, dan

menolakkan bola plastic pada sasaran simpai yang digantung.

Siswa harus berusaha memasukkan bola pada simpai tersebut.

Permainan ini adalah bentuk permainan ke dua. Tangan kanan

memegang bola tangan kiri lurus kedepan, kaki kanan/kiri berada

didepan ditolakkan ke atas depan lurus. Setelah siswa melakukan

pindah ke baris belakang. Dalam proses ini siswa masih banyak

melakukan kesalahan. Games yang ke dua ini, siswa harus dapat

memasukkan bola ke simpai yang digantung dengan cara

kompetisi, yang dapat memasukkan mendapat nilai tambah.

Sehingga siswa merasa tertantang untuk melakukannya. Games

yang ke tiga siswa berusaha memasukkan bola ke simpai yang

terletak di tanah yang ditengah garis diberi nomor, contoh 3,4,5,6

dst. Dalam permainan ini siswa lebih tertantang lagi untuk dapat

menolakkan bola pada simpai yang ada nomornya. Cara

menolaknya sudah mendekati teknik menolak dengan

membelakangi awalan. Dilakukan dari sap pertama sampai sap

terakhir. Siswa sudah mulai tertantang dan senang melakukan

games ini. Walaupun ada beberapa siswa yang suka berbincang

sendiri.

Pembelajaran selanjutnya adalah gerak teknik, gerakan teknik ini

terdiri dari 3 tahap :

a) Teknik memegang peluru.

b) Cara menolak peluru dengan membelakangi awalan.

c) Gerak lanjutan pada tolak peluru.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Teknik pertama guru menjelaskan kembali cara memegang

peluru dan tindak keamanan. Tindakan keamanan ini guru

menekankan kepada siswa agar tidak bercanda dalam membawa

peluru. Selanjutnya guru meminta siswa mempraktekkan cara

memegang peluru dengan baik dan benar. Siswa dibagi 6 sap,

dalam melakukan gerakan bergantian dari baris I kemudian ke

baris berikutnya.

Teknik selanjutnya, menolak dari posisi membelakangi

awalan. Gerak awal posisi badan membelakangi awalan dengan

siku melancip dan tangan memegang peluru di bawah telinga

(tanpa alat). Kegiatan ini dilakukan secara klasikal. Guru

mengoreksi dari sap 1 berurutan sampai sap terakhir. Gerak

berikutnya adalah memutar badan dengan pandangan ke depan

lurus, tangan di tolakkan ke atas, kaki tidak melebihi garis batas.

Mayoritas siswa belum sempurna dalam melakukan gerak teknik

mulai tahap pertama, kedua dan selanjuntnya. Siswa kebanyakan

masih melempar bukan menolak. Gerak selanjutnya siswa

mempraktekkan teknik tolak peluru dengan mengenalkan alat yang

sebenarnya. Guru memberii contoh seperti pada uraian diatas,

kemudian ditirukan oleh siswa dari sap 1-sap terakhir. Kegiatan

teknik ini memakan waktu kurang lebih 35 menit. Dalam

mempraktekkan gerakan awalnya siswa kesulitan setelah diulang-

ulang kesalahan siswa mulai berkurang. Guru menegur siswa yang

gerakannya kurang sempurna dengan memberiikan contoh gerakan

yang betul.

3) Kegiatan akhir, siswa dibariskan melingkar dan duduk , melakukan

gerakan refleksi dan pijatan kepada teman yang berada didepan

secara bergantian. siswa melakukan dengan disiplin, teliti dan

penuh tanggung jawab. Guru memberi evaluasi dan koreksi serta

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

memuji siswa yang melakukan tolakan dengan benar, pembelajaran

ditutup dengan doa. Siswa dibubarkan .

c. Observasi.

Penelitian ini proses pembelajaran dengan pendekatan bermain

mempunyai tujuan untuk meningkatkan gerakdasar dengan benar. Pada

pertemuan pertama Rabu 16 Mei 2012 selama 2x 35 menit, peneliti

mengajarkan jenis bermain dan teknik tolak peluru gaya membelakangi

awalan. Yaitu menolakkan bola tenis ke simpai yang digantung ,

menolakkan bola pada simpai yang bernomor dan teknik menolak dengan

gaya membelakangi awalan yaitu memegang peluru menolak dan gerak

lanjutan pada tolak peluru.

Siswa diminta untuk melakukan gerak seperti diatas, pada

pertemuan berikutnya yaitu Kamis 31 mei 2012 (waktu 2x35 menit),

peneliti menyajikan model pembelajaran dengan pendekatan bermain

seperti pertemuan 1. Pada pertemuan kedua ini, permainan bersifat

menantang, siswa harus bisa memasukkan dan menolakkan bola ke

simpai baik yang ditanah maupun yang digantung. Siswa sangat antusias

sekali untuk memasukkan bola ke simpai. Model pendekatan bermain ini

desertai kompetisi dengan tujuan untuk lebih memotifasi siswa. Dari

kegiatan tersebut dapat diperoleh deskripsi tentang jalannya proses

belajar mengajar sebagai model pembelajaran bermain sebagai berikut :

1. Sebelum mengajar peneliti dan guru telah membuat rencana

pembelajaran yang akan dijadikan pedoman dalam mengajar.

2. Peniliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran tolak peluru gaya

membelakangi awalan, yaitu dengan cara mengajar yang sesuai, jelas

dan terencana. Pada awal pembelajaran peneliti sudah menguraikan

bagaimana menerapkan model pembelajaran bermain untuk

meningkatkan teknik kemampuan tolak peluru gaya membelakangi

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

awalan. Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan

dengan materi tolak peluru (menolak /melempar dan tangkap bola ).

Pada pertemuan I ( 2 x 35 menit ), peneliti menjelaskan materi tolak

peluru gaya membelakangi awalan, dengan diberi contoh dari guru

secara klasikal, siswa meniru gerakan yang dicontohkan. Pada

pertemuan ke II ( 2 x 35 menit ), guru menjelaskan kembali materi

tolak peluru seperti pada pertemuan I. Siswa memahami dan ada

perubahan secara individu materi tolak peluru yang sudah diberikan.

Siswa merespon pembelajaran tersebut, terbukti adanya siswa yang

ingin mencoba kembali gerakan teknik tolak peluru agar benar.

Bahkan ada yang mau bertanya karena belum jelas. Maka gurupun

berusaha menguraikan kembali pelajaran tersebut. Di akhir

pembelajaran, guru memberikan kartu ceria, untuk mengetahui apakah

anak merasa senang, biasa, atau merasa tidak tenang, setelah diberi

pembelajaran tolak peluru dengan pendekatan bermain.

3. Peneliti memotivasi siswa, agar siswa antusias dan aktif dalam

melakukan kegiatan pembelajaran tolak peluru dengan pendekatan

bermain.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar

diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung, yaitu :

a) Siswa yang aktif selama pemberian materi tolak peluru sebesar 87,5 %

sedangkan yang 12,5 % tampak berbincang-bincang sendiri. Pada saat

peneliti memberiikan materi, guru menghitung siswa yang aktif dan

tidak aktif serta guru membantu menilainya.

Tabel 4.1. Hasil Keaktifan Siswa Saat Pemberian Materi Pembelajaran

No Nilai Jumlah

Siswa Prosentase

Kriteria

Ketuntasan

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

1

2

80-90

75-79

3

11

12,5%

45,83%

Terlampaui

Terlampaui

3

4

70-74

65-69

7

3

29,17%

12,5%

Tuntas

Tidak tuntas

Jumlah 24 100% 87,5% Tuntas

b) Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung

sebesar 79,2 % sedangkan 20,8 % kurang memperhatikan penjelasan

dari guru. Posisi peneliti, kadang didepan, kadang dibelakang,

tujuannya untuk mengoreksi siswa.

Tabel 4.2 . Keaktifan Siswa Selama Kegiatan Belajar Mengajar

Berlangsung

No Nilai Jumlah

Siswa Prosentase

Kriteria

Ketuntasan

1

2

81-90

75-79

8

6

33,4%

25%

Terlampaui

Terlampaui

3

4

70-74

65-69

5

5

20,8%

20,8%

Tuntas

Tidak tuntas

Jumlah 24 100% 79,2% Tuntas

Adapun berdasarkan hasil ketrampilan siswa dapat di identifikasi :

a) Siswa yang sudah mampu melakukan permainan dengan baik

sebesar, 79,2 % dan yang lain melakukan permainan tidak disertai

gerakan yang benar sebesar 20,8 %. Guru ikut membantu peneliti

dalam menilai siswa saat melakukan pembelajaran.

Tabel 4.3. Hasil Siswa yang Mampu Melakukan Permainan dalam

Pembelajaran.

No Nilai Jumlah

Siswa Prosentase

Kriteria

Ketuntasan

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

1

2

80-85

75-79

8

6

33,3%

25%

Terlampaui

Terlampaui

3

4

70-74

65-69

5

5

20,83%

20,83%

Tuntas

Tidak tuntas

Jumlah 24 100% 79,2% Tuntas

Siswa yang dapat melakukan tes ketrampilan teknik tolak

peluru dengan baik dan benar 75 % sedangkan yang lain 25 %

dianggap belum sempurna. Hal ini disebabkan masih terasa asing.

Tabel 4.4. Hasil Siswa yang Mampu Melakukan Tes Ketrampilan

Teknik Tolak Peluru.

No Nilai Jumlah

Siswa Prosentase

Kriteria

Ketuntasan

1

2

81-88

75-80

3

12

12,5%

50%

Terlampaui

Terlampaui

3

4

70-74

65-69

3

6

12,5%

25%

Tuntas

Tidak tuntas

Jumlah 24 100% 75% Tuntas

b) 87,5 % siswa merasa senang dengan model pembelajaran bermain

( hasil kartu ceria ). Adapun hasil kartu ceria tersebut adalah 21

siswa ( 87,5 % menyukai model pembelajaran ), yang biasa 3 siswa

( 12,5 % ), yang tidak menyukai 0 %.

Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh peneliti yaitu :

a) Peneliti masih belum dapat membangkitkan semangat siswa

untuk mau melakukan permainan maupun teknik dengan

benar.

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

b) Posisi peneliti lebih banyak didepan, sehingga barisan

belakang kurang terkontrol.

Sedangkan dari siswa siswi ditemukan beberapa kekurangan.

a) Siswa masih asing dan kesulitan dalam menolakan bola

kedalam simpai yang ditanah maupun yang digantung.

b) Siswa yang dibarisan belakang masih ada yang bicara sendiri

dengan rekannya.

d. Refleksi Tindakan I

Berdasarkan hasil observasi tersebut peneliti melakukan

analisis dan refleksi sebagai berikut :

1) Agar siswa tidak merasa asing dengan permainan tersebut, maka

peneliti memberiikan penjelasan cara bermain dengan benar,

untuk meningkatkan kemampuan teknik tolak peluru.

2) Peneliti tidak harus selalu didepan saat memberi penjelasan

kepada siswa. Sehingga mengetahui siswa yang ngobrol

sendiri, terutama barisan belakang.

3) Peneliti harus memberikan pemahaman dan motivasi

system pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan bermain.

4) Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan

permainan, sebaiknya peneliti memberikan reward /hadiah.

Contoh berupa pujian dengan memberi nilai tambah kepada siswa

2.Siklus II

a. Perencanaan Tindakan II

Pada hari Kamis, 31 Mei 2012 di SD Negeri 01 Kreyo,peneliti

sekaligus rekan guru penjas dan kelompok 2 mengadakan diskusi. Peneliti

menyampaikan analisis hasil observasi terhadap siswa kelas 5 yang dilakukan

pada siklus 1. Peneliti menyampaikan segala kelebihan dan kekurangan

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

selama berlangsungnya proses pembelajaran tolak peluru dengan pendekatan

bermain pada siklus 1.

Untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada, akhirnya peneliti dan

guru penjas mengambil keputusan :

1) Peneliti memberi pola permainan pada siklus 1 sebanyak empat

macam, di siklus 2 hanya 3 macam dengan tujuan agar anak tidak

bosan dan anak dapat berkompetisi dengan leluasa.

2) Peneliti saat memberi penjelasan harus disertai contoh yang benar,

sehingga siswa cepat mengerti.

3) Posisi peneliti saat mengajar selalu berpindah pindah mendekati siswa

yang kurang bersemangat / kurang perhatian dan memberi koreksi

gerakan yang salah.

4) Peneliti selalu memberii motifasi kepada siswa serta memberi

kesempatan untuk bertanya tentang pembelajaran yang kurang

dimengerti.

5) Peneliti memberi hadiah atau reward bagi siswa yang aktif dan

memperoleh nilai tertinggi saat berlangsungnya pembelajaran.

Tahap perencanaan tindakan II meliputi kegiatan sebagai berikut :

a) Peneliti bersama guru merancang scenario pembelajaran tolak

peluru dengan pendekatan bermain untuk meningkatkan hasil

kemampuan tolak peluru yaitu :

1) Peneliti menjelaskan materi tolak peluru yang akan di

ajarkan yaitu gaya membelakangi awalan, siswa

memperhatikan.

2) Peneliti memberi contoh cara menolak dengan bola plastik

yang harus dimasukkan ke simpai.

3) Peneliti dan siswa melakukan refleksi terhadap proses

belajar mengajar yang telah dilakukan.

b) Peneliti dan guru menyusun RPP untuk materi yang berkaitan

dengan tolak peluru.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

c) Guru bersama peneliti membuat media yang diperlukan dalam

pembelajaran. Media itu adalah bola tenis, simpai, peluru yang

trbuat dari bola pelastik,peluru yang sebenarnya.

d) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian berupa tes

dan non tes.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Siswa dibariskan dengan formasi 2 sap, guru memimpin do’a.

dilakukan presensi dengan mengapsen siswa satu persatu, dari jumlah 24

siswa yang tidak hadir 0 siswa . Kemudian guru menjelaskan materi yang

akan disajikan. Pelaksanaan siklus ke II ini dilaksanakan pada hari Kamis

31 Mei 2012. Pembelajaran dimulai pukul 07.30 – 08.40, di halaman

sekolah SDN 01 Kreyo. Pelaksanaan tindakan yang ke 2 ini menggunakan

12 bola tenis dan 6 buah simpai serta 12 peluru bola pelastik. Simpai

digunakan sebagai sasaran untuk bermain.

Penjelasan materipun dimulai, yang isinya mengenai gerakan tolak

peluru gaya membelakangi awalan dan pengambilan nilai. Waktu yang

dibutuhkan dari mulai baris sampai penjelasan materi kurang lebih 15

menit. Dilanjutkan pemanasan yang dipimpin oleh guru, guru memberi

contoh dari gerakan statis ke dinamis dan siswa menirukan.

Kegiatan selanjutnya adalah inti pelajaran, yaitu meliputi kegiatan

dengan pendekatan bermain, teknik tolak peluru dan pengambilan nilai.

Adapun bentuk permainan yang pertama adalah, menolakkan bola yang di

arahkan ke simpai, dan simpai digantung. Guru memberi contoh dan siswa

menirukan. Siswa berusaha memasukan bola tenis dengan cara menolak

yang di arahkan ke simpai yang ada ditanah.

Jenis permainan yang ke 2 adalah simpai yang digantungkan

diantara dua tiang, permainan ini mengajak siswa untuk berkompetisi

memasukan peluru bola plastic pada simpai yang digantung. Siswa terlihat

antusias dan bersemangat untuk memasukkan bola ke simpai tersebut.

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Bentuk permainan yang lain adalah menolak peluru bola plastic

yang diarahkan pada simpai yang terletak di tanah dengan diberi nomor

pada garis tengah (6,7,8,9, dll). Siswa diharapkan dapat termotivasi untuk

memasukan bola tersebut ke simpai pada nomor – nomor yang ada. Guru

tetap memberi contoh dan mengoreksi kesalahan siswa bahkan memberi

kesempatan pada siswa untuk bertanya. Siswa sangat semangat dan aktif

untuk berlomba dalam memasukkan bola ke simpai yang digantung

maupun yang terletak ditanah. Jenis permainan yang disajikan di siklus II

ini cukup menantang, sehingga siswa berupaya untuk memasukan bola

kesimpai. Di siklus II ini tidak ada siswa yang terlihat bicara sendiri.

Siswa tidak merasa kesulitan dalam melakukan tugas yang diberikan guru.

Bagi siswa yang belum dapat memasukan bola terlihat semangat dan

berusaha agar dapat memasukkan bola ke simpai, siswa tidak mau

menyerah.

Kegiatan berikutnya adalah pendalaman materi atau teknik gerak

tolak peluru gaya membelakangi awalan. Guru memberi contoh, secara

klasikal siswa meniru gerak yang dicontohkan guru tanpa alat. Gerakan

dimulai cara memegang peluru yang ditaruh dibawah telinga, posisi tangan

membentuk sudut lancip, kemudian badan diputar yang didahului dengan

salah satu kaki berada didepan, cara menolak pada waktu memutar badan

pandangan kedepan lurus tangan di tolakkan ke atas dan peluru dijatuhkan

ke atas (membentuk parabola), dilanjutkan gerak lanjutan pada tolak

peluru. Dimulai dari baris pertama kemudian baris berikutnya melakukan

teknik secara benar. Siswa kelihatan serius pada saat guru memberi contoh

maupun penjelasan. Selanjutnya adalah pengenalan dengan peluru yang

sebenarnya. Siswa melakukan tolakan bukan dari bola plastic lagi

melainkan dengan peluru yang sebenarnya. Siswa merespon kegiatan

tersebut, terbukti siswa ingin mencoba lagi dan guru disuruh mengulang

lagi untuk memberi contoh.

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Penilaian dilakukan oleh guru penjas. Guru memanggil satu

persatu siswa untuk melakukan tes. Nilai yang diberikan sebagai nilai

akhir yaitu nilai yang terbaik dari kesempatan yang diberikan. Diakhir

pembelajaran siswa diberi kartu ceria oleh peneliti.

c. Observasi

Peneliti mengajar sekaligus melakukan observasi pada siswa

kelas V SD Negeri 01 Kreyo. Kegiatan observasi dimaksud untuk

mendeskripsikan apakah kekurangan pada siklus I sudah bisa diatasi atau

belum. Suasana kelas sangat kondusif, tertib dan siswa terlihat

bersemangat. Sebelum pengambilan nilai dilaksanakan, guru memberiikan

permainan dan mengulang materi, dalam mengikuti permainan siswa

sangat antusias, keadaan tidak jauh berbeda ketika mengulang teknik

sebelumnya ( urutan gerak tolak peluru gaya membelakangi awalan ).

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya, bahkan ada yang ingin mencoba

kembali, artinya siswa sangat merespon pelajaran yang sedang

dilaksanakan.

Pada pengambilan nilai, banyak siswa yang mampu melakukan

gerak tolak peluru dengan baik dan benar, namun tetap masih ada yang

belum melakukan dengan baik dan benar, terutama pada siswa putri.

Proses pengambilan nilai dengan memanggil satu persatu siswa yang

nomer absennya berurutan, mulai dari absen paling kecil, siswa yang

belum melakukan bisa duduk dan mengamati temannya yang melakukan

tes, bahkan ada yang dapat mengoreksi kekeliruan temannya. Yang perlu

dibenahi adalah pada teknik menolak yang benar, keadaan ini

memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Pada umumnya

kesalahan yang sering dilakukan siswa adalah masih ada yang melempar

bukan menolak. Tapi, dapat diatasi dengan mengadakan remidi diluar jam

pelajaran.

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran dapat

diperoleh data penelitian pada siklus 2, sebagai berikut :

1) Siswa aktif selama pemberian materi sebesar 91,67%

sedangkan 8,33% masih ada sedikit yang suka ngobrol sendiri.

Siswa beralasan pelajaran dimulai terlalu siang sehingga cuaca

panas karena berada dilapangan terbuka.

Tabel 4.5. Siswa Aktif Selama Pemberian Materi

No Nilai Jumlah

Siswa Prosentase Kriteria

Ketuntasan

1

2

80-85

75-79

5

9

20,83%

37,5%

Terlampaui

Terlampaui

3

4

70-74

61-69

8

2

33,3%

8,33

Tuntas

Tidak tuntas

Jumlah 24 100% 91,67%

Tuntas

2) Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung

sebesar 88,57% sedangkan 11,43% kurang memperhatikan

penjelasan dari guru, siswa masih ada yang jongkok dengan

temannya dengan alasan cuaca yang sangat panas.

Tabel 4.6. Siswa Aktif Selama Kegiatan Belajar Mengajar.

No Nilai Jumlah

Siswa Prosentase

Kriteria

Ketuntasan

1

2

80-90

75-79

4

14

16,7%

58,3%

Terlampaui

Terlampaui

3

4

70-74

-

6

-

25%

-

Tuntas

Jumlah 24 100% 100%

Tuntas

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Adapun hasil pekerjaan siswa dapat di identifikasi :

a) Siswa yang mampu melakukan gerak tolak peluru dengan

pendekatan bermain sebesar 91,43% dan siswa lainnya 8,57%.

Tabel 4.7. Siswa Yang Mampu Melakukan Gerak Tolak Peluru

Dengan Pendekatan Bermain

No Nilai Jumlah

Siswa Prosentase

Kriteria

Ketuntasan

1

2

80-85

75-79

10

6

41,7%

25%

Terlampaui

Terlampaui

3

4

70-74

61-69

6

2

25%

8,3%

Tuntas

Tidak tuntas

Jumlah 24 100% 91,7% Tuntas

b) Siswa yang dapat melakukan teknik tolak peluru gaya

membelakangi awalan dengan mendapat nilai baik ( 70 keatas )

100% .

Tabel 4.8 . Siswa Yang Mampu Melakukan Teknik Tolak

PeluruGaya Membelakangi Awalan.

No Nilai Jumlah

Siswa Prosentase

Kriteria

Ketuntasan

1

2

80-85

75-79

5

9

20,83%

37,5%

Terlampaui

Terlampaui

3

4

70-74

-

10

-

41,7%

-

Tuntas

Tidak tuntas

Jumlah 24 100% 100% Tuntas

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

c) 100% siswa merasa senang dengan model pembelajaran

pendekatan bermain dari hasil kartu ceria.

d. Analisis dan Refleksi.

Secara umum semua kelemahan yang ada dalam proses

pembelajaran dengan pendekatan bermain pada siklus 2 sudah

dapat diatasi dengan baik. Peneliti sudah berhasil membangkitkan

semangat siswa untuk mengikuti pembelajaran khususnya tolak

peluru dengan pendekatan bermain yang dilaksanakan dengan

tertib. Peneliti mampu merespon siswa terhadap stimulus yang

diberikan. Siswa semangat untuk melaksanakan permainan yang

disajikan dengan baik, meskipun masih ada kekurangannya.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dan 2 dapat

dinyatakan, bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran ( baik proses

maupun hasil ) kemampuan gerak dasar dari siklus 1 ke siklus 2. Hal tersebut

dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 4.9. Hasil Peningkatan Kualitas Pembelajaran Antar Siklus.

No Kegiatan Siklus

I

Siklus

II

Selisih

Kenaikan

1. Siswa yang aktif selama

pemberian materi tolak peluru

( gaya membelakangi awalan ).

87,5% 91,67% 4,17

2. Siswa yang aktif selama kegiatan

belajar mengajar. 79,2% 100% 20,8

3. Siswa yang mampu melakukan

pembelajaran tolak peluru ( gaya 79,2% 91,7% 12,5

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

membelakangi awalan ) dengan

pendekatan bermain.

4. Siswa yang mampu melakukan

tes ketrampilan tolak peluru

dengan baik dan benar.

75% 100% 25

5. Hasil kartu ceria setelah

pembelajaran. 91,67% 100% 8,33

Prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 01

Kreyo Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang pada Tahun Pelajaran

2011-2012, Siklus I – Siklus II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Tabel 4.10 . Grafik Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar siswa

antara Siklus I dan Siklus II

87.5

79.279.275

91.6710091.7

100

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus

I

Siklus

II

Siswa Aktif

Menerima

MateriSiswa

AktifDalam

KBMHasil tes

ketrampilan

siswaSiswa Yang

menguasai

teknik dasarKepuasan

siswa

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

D. Pembahasan.

Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research ) dilaksanakan

selama 2 siklus.

Sebelum melakukan siklus I, peneliti melakukan Pratindakan untuk

mengetauhi kondisi yang ada dilapangan. Dari hasil kegiatan pratindakan ini,

peneliti menentukan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran yang berkaitan

dengan kemampuan tolak peluru. Kemudian peneliti berkolaborasi dengan guru

penjas dan dosen pembimbing (Deddy Whinata Kardiyanto,S.Or.M.Pd) berupaya

untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan model pembelajaran

bermain untuk meningkatkan kemampuan tolak peluru. Kemudian peneliti, guru

penjas dan dosen pembimbing menyusun rencana guna melaksanakan siklus I.

Siklus pertama penerapan model pembelajaran bermain untuk meningkatkan

kemampuan tolak peluru. Ternyata masih terdapat beberapa

kekurangan/kelemahan yang ada selama proses pembelajaran bermain. Siklus II

dilaksanakan untuk mengatasi kekurangan /kelemahan yang ada pada siklus I.

Selain itu siklus II juga merupakan siklus yang menguatkan hasil dari penerapan

model pembelajaran bermain untuk meningkatkan kemampuan tolak peluru.

Siklus yang dilaksanakan pada penelitian ini hanya dua siklus dikarenakan jika

dilaksanakan tiga siklus akan bertabrakan dengan ujian sekolah (kelas VI).

Berdasarkan tindakan tersebut, peneliti telah berhasil menerapkan model

pembelajaran bermain untuk menarik siswa dan meningkatkan kemampuan teknik

tolak peluru. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kinerja

guru agar lebih efektif dan menarik dalam melaksanakan pembelajaran di

lapangan. Keberhasilan penerapan model pembelajaran bermain untuk

meningkatkan kemampuan teknik tolak peluru ini dapat dilihat dari indikator-

indikator sebagai berikut :

1) Siswa sudah mampu melakukan pembelajaran bermain.

Pengambilan nilai dari hasil tes yang dilakukan disetiap materi

pembelajaran bermain yang diberikan telah meningkatkan peningkatan

dari siklus I sampai siklus II. Pada awalnya siswa kesulitan dalam

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

melakukan model pembelajaran bermain tersebut, tetapi peneliti selalu

mengulang-ulang gerakan yang dianggap sukar dan selalu menanyakan

kepada siswa bagian mana yang sulit untuk dilakukan. Lalu peneliti

menjelaskan gerakan yang sukar tersebut dan memberikan contoh yang

baik dan benar. Dengan demikian siswa menjadi mengerti dan

mengetahui kesalahannya.

2) Guru penjas sudah mampu membangkitkan semangat dan minat siswa

Semangat dan minat siswa terhadap pembelajaran bermain dapat

dikatakan mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat saat proses

pembelajaran bermain, dimana siswa terlihat lebih semangat dan

antusias.selain itu model pembelajaran bermain ini juga meningkatkan

kreatifitas dan menciptakan lingkungan belajar yang gembira. Hal ini

terjadi karena guru penjas berusaha membangkitkan semangat dan

minat siswa dengan memberikan reward/hadiah berupa pujian dan nilai

tambahan

3) Siswa terlihat tertarik dalam mengikuti pembelajaran teknik tolak

peluru

Siswa terlihat tertarik dengan model pembelajaran teknik tolak peluru.

Hal ini dapat dilihat dari semangat dan antusias siswa saat proses

pembelajaran teknik tolak peluru. Mereka begitu semangat dan

gembira saat melakukan pembelajaran tersebut. Selain itu ketertarikan

siswa dapat juga dilihat dengan kartu ceria yang diberikan oleh peneliti

setelah pembelajaran berakhir.

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas V SDN 01 Kreyo

Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang terdapat dua siklus. Pelaksanaan

penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus yang dilaksanakan

terdapat 4 tahapan yaitu (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3) observasi

(4) refleksi.

Simpulan hasil penelitian secara singkat yaitu terdapatnya peningkatan

kemampuan teknik tolak peluru gaya membelakangi awalan pada siswa kelas V

SD N 01 Kreyo. Peningkatan tersebut terjadi setelah peneliti melakukan beberapa

upaya yaitu :

1. Penerapan model pembelajaran bermain sebagai media untuk

meningkatkan kemampuan teknik tolak peluru dengan gaya

membelakangi awalan.

2. Penerapan model pembelajaran bermain dilakukan berbeda-beda

dengan tujuan siswa tidak merasa bosan.

3. Peneliti selalu memberi semangat dan reward / hadiah kepada siswa

beruap pujian dan nilai tambahan.

4. Peneliti menjelaskan kesulitan yang dialami siswa sehingga siswa

mengetahui kesalahannya.

Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penerapan model

pendekatan bermain untuk meningkatkan kemampuan tolak peluru pada siswa

kelas V SD N 01 Kreyo. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian berikut ini

1. Siswa terlihat aktif, tertarik dan semangat dalam mengikuti

pembelajaran bermain. Ini dapat dilihat dari hasil yang ditunjukkan

pada siklus I : 87.5% dan siklus II meningkat 91.67%.

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

2. Siswa terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Ini dapat dilihat

dari hasil yang ditunjukkan pada siklus I 79.2% dan siklus II 100%.

3. Siswa yang mampu melakukan pembelajaran tolak peluru gaya

membelakangi awalan dengan pendekatan bermain. Hal ini dapat

dilihat pada hasil yang ditimbulkan pada siklus I 79.2% dan siklus II

meningkat 91.7%.

4. Siswa yang mampu melakukan tes ketrampilan / teknik tolak peluru

dengan baik dan benar. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang

ditunjukkan pada siklus I 75% dan siklus II meningkat menjadi 100%.

5. Siswa senang dengan pembelajaran tolak peluru. Hal ini dapat dilihat

dari hasil yang ditunjukkan pada siklus I 91.67% dan siklus II menjadi

100%.

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan

dapat diambil kesimpulan, secara umum mengalami kenaikan rata-rata 14,16 %.

A. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan dalam pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari guru dan siswa. Faktor dari pihak guru antara lain metode

yang digunakan dalam pembelajaran, kemampuan guru dalam penyampaian

materi, kemampuan guru dalam mengelola kelas, teknik yang digunakan sebagai

sarana untuk menyampaikan materi, kemampuan guru dalam mengembangkan

materi. Sedangkan faktor dari sisi siswa adalah motivasi dan minat siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan semaksimal mungkin agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan

lancar. Jika guru mengelola kelas dengan baik, mengembangkan materi,

mengembangkan strategi/teknik sebagai sarana untuk menyampaikan materi

dengan baik sehingga siswa mudah menerima materi, dan siswa pun memiliki

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran maka

proses belajar mengajar akan lebih efektif, lancar dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan

adanya penerapan model pembelajaran bermain ini dapat meningkatkan

kemampuan teknik tolak peluru (baik dari proses sampai hasilnya), sehingga

penelitian ini dapat digunakan guru sebagai media yang berupa alat, bola plastik

sebagai media alternative untuk pembelajaran tolak peluru. Bagi guru penjas, hasil

penelitian ini dapat digunakan untuk suatu alternative dalam proses pelaksanaan

pembelajaran penjas agar lebih efektif dan efisien, siswa menjadi aktif dalam

pembelajaran penjas, dan menarik siswa agar lebih senang dengan pembelajaran

penjas. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan yang lebih kreatif dalam

membuat model-model pembelajaran yang lebih banyak. Ia dapat menyalurkan

kemampuannya tersebut dan memanfaatkan fasilitas yang ada dalam upaya

meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik yang lebih inovatif dan

profesional.

Dengan diterapkannya model pembelajaran bermain untuk meningkatkan

kemampuan teknik tolak peluru maka siswa akan memperoleh pengalaman baru

dan berbeda dalam proses pembelajaran teknik tolak peluru. Dimana siswa yang

biasanya bosan dengan pembelajaran teknik tolak peluru, maka dengar adanya

penerapan model pembelajaran bermain ini siswa menjadi lebih tertarik dan

senang dalam pembelajaran penjas. Teknik penerapan model pembelajaran

bermain ini sesekali perlu diterapkan dalam pembelajaran penjas agar siswa lebih

aktif.

Pemberian tindakan dari siklus I ke siklus II mendeskripsikan bahwa

terdapatnya kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran.

Namun, kekurangan tersebut dapat di atasi pada pelaksanaan siklus berikutnya.

Dari pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran, dapat dijelaskan terdapatnya peningkatan kualitas baik proses

maupun hasil dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran bermain ini

dapat merangsang aspek kognitif, afektif dan terutama psikomotor siswa.

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KREYO KABUPATEN Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyampaikan saran-

saran sebagai berikut :

1. Guru sebaiknya lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan

pembelajaran sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran

penjas.

1. Bagi kepala sekolah hendaknya berusaha memberikan sarana dan

prasarana yang lengkap pada mata pelajaran penjas sehingga kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan lancar.

3. Bagi guru Penjas sekolah lain yang belum menerapkan model

Pembelajaran bermain sebaiknya mulai diterapkan model pembelajaran

tersebut agar siswa lebih menyukai lagi mata pelajaran penjas dan

pembelajaran lebih efektif.