upaya peningatan hasil belajar fiqih...
TRANSCRIPT
i
UPAYA PENINGATAN HASIL BELAJAR FIQIH
MENGGUNAKAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING
TIPE STUDENT TEAMS ACHIVMENT DIVISIONS (STAD)
(Studi Tindakan Kelas di Kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Gembong Pati
Tahun 2010)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh
MUHARTOYO NIM. 073111221
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
ii
ABSTRAK
Muhartoyo (NIM: 073111221). Upaya peningatan hasil belajar fiqih menggunakan pendekatan cooperative learning tipe student team achivment divisions (STAD) (studi tindakan kelas di kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Gembong Pati tahun 2010) Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah Program Kualifikasi S.1 guru RA dan Madrasah, PAI IAIN Walisongo Semarang 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana Penerapan pendekatan cooperative learning tipe student team achivment divisions (STAD), Mata Pelajaran Fiqih materi Zakat kelas IV semester 1, di MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati Tahun 2010 (2) Bagaimana efektifitas penerapan model pendekatan cooperative learning tipe student team achivment divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Fiqih materi Zakat kelas IV semester 1, di MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati Tahun 2010 Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (clasroom action research) pada peserta didik kelas IV semester 1, di MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati. Dari hasil observasi secara langsung di kelas IV melalui prasiklus penelitian tindakan dapat diketahui metode yang digunakan oleh guru bidang studi mata pelajaran Fiqih yang belum secara penuh mengedepankan pembelajaran aktif dan cenderung terjadi komunikasi satu arah artinya peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari kesiapan dan keaktifan pada saat pembelajaran berlangsung, hal ini juga tampak dengan adanya hasil belajar yang belum optimal artinya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kesiapan dalam pembelajaran dan keaktifan peserta didik menggambarkan semangat untuk mengikuti pembelajaran. Obyek penelitian ini adalah di MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati. dengan populasi 138 peserta didik, yang terdiri dari kelas I 24 peserta didik, kelas II 21 peserta didik, kelas III 23 peserta didik, kelas IV 24 peserta didik, kelas V 22 peserta didik, kelas VI 24 peserta didik. Subyek yang akan diteliti adalah peserta didik pada kelas IV yang berjumlah 24 peserta didik .
Setelah dilaksanakan tindakan melalui pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran cooperative learning tipe student team achivment divisions (STAD), peserta didik menjadi aktif dan hasil belajar maksimal. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap prasiklus, keaktifan belajar peserta didik mempunyai prosentase 41,6 % dan rata-rata tes akhir 6,71. pada siklus I setelah dilaksanakan tindakan keaktifan belajar peserta didik meningkat menjadi 66,6 % dan rata-rata tes akhir 76,6. Sedangkan pada siklus II setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus II keaktifan belajar peserta didik mengalami peningkatan yaitu dapat diprosentasekan menjadi 78,57% dan rata-rata tes akhir peserta didik adalah 84. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan
iii
setelah diterapkan cooperative learning tipe student team achivment divisions (STAD).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa ada
peningkatan keaktifan dan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan Model cooperative learning tipe student team achivment divisions (STAD). Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada semua pihak (peserta didik, guru, orang tua). Dorongan belajar atau motivasi atau semangat belajar juga bisa berasal dari faktor orang tua atau keluarga yang dapat mempengaruhi kondisi psikologi anak.
iv
MOTTO
� َأِ�� ُهَ�ْ�َ�َة َرِ�َ� اُ� َ�ْ�ُ� َ��َل َ��َل َرُ�ْ ُل اِ� َ����ْ�َ �ِإَذا : "اُ� َ�َ�ْ ِ� َو َ���َ
1)روا4 ا'�23ري( "ُوِ�َ/ اَ.ْ-ُ� ِإَ'� َ,ْ ِ� َأْهِ�ِ� َ+�ْ*َ(ِ)ِ�ا'&��َ�َ%
Diriwayatkan dari Abu Harairah ra. berkata, Rasulullah SAW. bersabda:
"Bila suatu urusan dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya, maka
tunggulah kehancurannya". (HR. Bukhori).
1 Imam al Bukhari, Shahih Bukhari, juz 1, (Al Maktabah Al Syaamilah), hlm.103. Hadits No. 57.
v
Semarang, 5 Juni 2011
NOTA DINAS
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu’alaikum wr. wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi saudara: Nama : Muhartoyo NIM : 073111221 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : UPAYA PENINGATAN HASIL BELAJAR FIQIH
MENGGUNAKAN PENDEKATAN COOPERATIVE
LEARNING
TIPE STUDENT TEAMS ACHIVMENT DIVISIONS (STAD)
(Studi Tindakan Kelas di Kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Gembong Pati Tahun 2010)
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Semarang, 5 Juni 2011
vi
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT shalawat serta salam tersanjung atas nabi
Muhammad SAW dengan memohon ridhaNya skripsi ini saya persembahkan
pada :
1. Ayah dan ibuku, Robbighfir lii waaliwaalidayya warhamhuma kama
Robbayaanii shoghiro
2. Isteriku, semoga tetap menjadi tauladan bagi putra-putinya
3. anak – anakku, semoga dijadikan ahli ilmu, ahl quran, ahli ibadah, ahl
taubah, ahl syukur, ahl dzikir dan jauh dari laku maksiat
4. Teman – teman seangkatan, seperjuangan semoga tetap dalam limpahan
nikmat Allah SWT
5. MI Tarbiyatul Islamiyah, semoga dapat bermanfaat sebagai motivasi para
guru untuk menggunakan model dan metode pembelajaran, mengingat
anak mempunyai karakteristik, kemauan, IQ yang berbeda.
6. Almamaterku, IAIN Walisongo Semarang,semoga menjadi penghantar
insan yang behagia duniawi dan ukhrawi
viii
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan
bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh
orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi
satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat
dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 5 Juni 2011 Deklarator
Muhartoyo NIM. 073111221
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan mengharap ridhoNya.
Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Agung Muhammad SAW, para keluarga, sahabat serta ummatnya dengan
mengharap syafaatNya.
Penelitian yang berjudul ” Upaya Peningatan Hasil Belajar Fiqih
Menggunakan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Student team achivment
divisions (STAD)
(Studi Tindakan Kelas di Kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Gembong Pati Tahun
2010) ” ini pada dasarnya disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
Dalam proses penyusunan penelitian tersebut, peneliti banyak
mendapatkan bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, oleh karena
itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu
peneliti sehingga karya ini bisa menjadi kenyataan. Ucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada :
1. DR. Suja’i, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.
2. Ahmad Muthohar, M.Ag, Ketua Program Kualifikasi.
3. Drs. Mahfudz Junaidi, M.Ag, Pembimbing skripsi.
4. Drs. Ahmad Sudjai, M.Ag, Wali Studi.
5. Segenap Dosen IAIN Walisongo Semarang.
6. Semua Guru MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini.
Akhirnya, semoga segala bantuannya yang tidak ternilai ini mendapatkan
limpahan nikmat dari Allah SWT dan semoga penelitian ini bermanfaat
khususnya bagi peneliti sendiri.
Semarang, 5 Juni 2011
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................ABSTRAK.......................................................................................................... MOTTO ............................................................................................................. PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................PENGESAHAN.................................................................................................. PERSEMBAHAN............................................................................................... DEKLARASI...................................................................................................... KATA PENGANTAR........................................................................................ DAFTAR ISI ...................................................................................................... DAFTAR TABEL .............................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................
B. Penegasan Istilah ........................................................................
C. Rumusan Masalah ......................................................................
D. Tujuan Penelitian .......................................................................
E. Manfaat Penelitian .....................................................................
F. Kajian Pustaka ............................................................................
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Hasil belajar Fiqih
1. Belajar ………………………………………………………
2. Hasil belajar …………………………………………..……
3. Peningkatan hasil belajar Fiqih ……………………………
4. Tinjauan Mata Pelajaran Fiqih………………………..……
5. Kajian Materi ……………………………………………… B. Model Cooperative Learning
1. Pengertian Cooperative Learning …………………………
2. Unsur-unsur Cooperative Learning ………………………
3. Karakteristik Cooperative Learning ………………………
4. Tujuan Cooperative Learning ……………………………
5. Prosedur Cooperative Learning …………………………
i ii iii iv v
vi vii viii ix x
xi
1
3
3
4
4
5
7
8
10
11
13
14
15
15
15
16
xi
C. METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION
(STAD)
1. Pengertian Student Teams Achievement Devision (STAD)
2. Langkah Student Teams Achievement Devision (STAD)
3. Kelebihan dan kekurangan Student Teams Achievemen
Devision (STAD) …………………………………………
D. Hipotesis ………………...……………………………………
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……………………………………….………
B. Setting Penelitian …………………………………….………
C. Subyek Penelitian ………………..……………………………
D. Metode Penelitian……………………………………………..
E. Metode Analisis ………………………………………………
F. Desain penelitian ………………………………………………
BAB IV : DISKRIPSI HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah.......................................................
B. Hasil Penelitian ..........................................................................
C. Pembahasan ................................................................................
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan .....................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
C. Penutup .......................................................................................
DAFTAR TABEL
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
17
17
19
20
21
23
24
24
26
27
35
37
48
55
56
57
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jadwal Penelitian 23
Tabel 2 Daftar Nama Peserta Didik 32
Tabel 3 Daftar Guru dan Karyawan 36
Tabel 4 Daftar Siswa 37
Tabel 5 Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik dalam
Pembelajaran Pra Siklus
38
Tabel 6 Jadwal Pelaksanaan Siklus I 41
Tabel 7 Jadwal Pelaksanaan Siklus II 45
Tabel 8 Rata-Rata Keaktifan Peserta Didik pada Prasiklus 48
Tabel 9 Ketuntasan Klasikal, Rata-Rata Hasil Belajar Peserta Didik
pada Prasiklus
48
Tabel 10 Perbandingan Persentase Keaktifan Siklus I 51
Tabel 11 Perbandingan Rata-rata Tes Siklus I 51
Tabel 12 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siklus I 51
Tabel 13 Perbandingan Prosentase kektifan Belajar Siklus II 53
Tabel 14 Tabel Perbandingan Rata-rata Tes Akhir Siklus II 53
Tabel 15 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Pada Siklus II 53
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fiqih kelas IV
semester 1 MI Tarbiyatul Islamiyah Gembong Pati 2010/2011
Lampiran 2 : Program Tahunan
Lampiran 3 : Program Semester
Lampiran 4 : Silabus Lampiran 5 : Kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) MI Tarbiyatul
Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati Lampiran 6 : Lembar Penilaian Lampiran 7 : Lembar Hasil Observasi
Guru Mapel Fiqih pada Pra Siklus Lampiran 8 : Lembar Hasil Observasi
Keaktifan peserta didik dalam mengikuti Pembelajaran Pra Siklus
Lampiran 9 : Rencana pelaksanaan pembelajaran Siklus 1
Lampiran 10 : Soal Kuis dan jawaban soal kuis siklus 1 Lampiran 11 : Instrumen Soal Formatif Siklus 1 Lampiran 12 : Jawaban, skor, soal remidi, pengayaan dan PR
Lampiran 13 : Hasil tes evaluasi Siklus I Lampiran 14 : Lembar Hasil Observasi Pengamatan Untuk Guru Terhadap
Pengelolaan Kelas Pada Siklus I Lampiran 15 : Lembar Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik dalam
Mengikuti Pembelajaran Siklus I Lampiran 16 : Daftar kelompok diskusi Lampiran 17 : Rencana pelaksanaan pembelajaran Siklus 2 Lampiran 18 : Hasil tes proses Siklus II Lampiran 19 : Lembar Hasil Observasi Pengamatan Untuk Guru Terhadap
Pengelolaan Kelas Pada Siklus II Lampiran 20 : Lembar Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik dalam
Mengikuti Pembelajaran Siklus II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.2
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan. Oleh karena peserta didik memiliki
posisi sentral, maka kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik..3
Selama ini pembelajaran di MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan
Gembong Pati kurang memperhatikan kebutuhan siswa. Pembelajaran masih
berpusat pada guru bukan pada peserta didik. Guru hanya mengajar
menyampaikan materi dengan metode konvensional dan tidak memperhatikan
situasi belajar siswa, hasil belajarpun kurang maksimal.
Pada Mata Pelajaran Fiqih di kelas IV semester 1 materi Zakat, siswa
MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati ditahun pelajaran
2007/2008 hasil pelajaran rata-rata siswa 65 dan ditahun pelajaran 2008/2009
2Lampiran Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standart Isi, ,( Jakarta: DIinas Pendidikan, 2007), hal 1.
3Tim Pengembang Kurikulum, Panduan KTSP,( Jakarta: Depag, 2007), hal. 31.
2
hasil pelajaran rata-rata siswa 67. Hal ini menuntut profesionalitas seorang
guru dalam mendesain sebuah pembelajaran yang dapat meningkatkan
efektifitas dan hasil belajar dari proses pembelajaran.
Perubahan diharapkan pada proses pembelajaran yang guru berperan
sebagai fasilitator dan siswa sebagai pebelajar aktif sehingga pembelajaran
tidak berpusat kepada guru tetapi berpusat pada siswa (student centered).
Pelaksanaan proses pembelajaran Fiqih diharapkan menggunakan
model pembelajaran yang variatif dan berorientasi konstruktivistik, yang
salah satunya adalah pendekatan cooperative learning tipe student teams
achivment division (STAD)
Cooperative learning yaitu pembelajaran berkelompok yang
diselenggarakan sedemikian rupa sehingga tiap-tiap siswa terlibat setiap saat
dalam kelompokknya dan siswa dapat bekerjasama dengan kemampuan
maksimal yang mereka miliki.4
Student Teams Achivement Divisions (STAD) merupakan salah satu
metode pembelajaran kooperatif yang efektif. Pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achivement Divisions (STAD) terdiri lima komponen utama,
yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan
penghargaan kelompok. Selain itu Student Teams Achivement Divisions
(STAD) juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur.5
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut penulis berminat dan
berkeinginan untuk meneliti sejauhmana “UPAYA PENINGATAN HASIL
BELAJAR FIQIH MENGGUNAKAN PENDEKATAN COOPERATIVE
LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) ”
(Studi Tindakan Kelas di Kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Gembong Pati
Tahun 2010)
4Ariwinata, coooperatif learning menumbuhkan kemampuan berfikir kritis,
http://ariwinata.blogspot.com/8/5/2010 5Herdian, Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
http://herdy07.wordpress.com/8/5/2010
3
B. Penegasan Istilah
Berdasarkan konsep-konsep yang relefan dengan judul penelitian,
maka dapat dijelaskan beberapa istilah yang dipergunakan dalam skripsi ini,
sebagai berikut:
1. Peningkatan Hasil belajar
Peningkatan hasil belajar adalah prestasi/nilai yang diperoleh siswa
setelah proses pembelajaran lebih menigkat dibanding dengan hasil
sebelumnya. Hasil belajar diperoleh dari pengukuran. Pengukuran adalah
penetapan angka dengan cara yang sistematis untuk menyatakan keadaan
individu. Keadaan individu ini berupa kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor.6
Hasil belajar Fiqih materi Zakat inilah yang diupayakan
peningkatannya dalam penelitian ini.
2. Fiqih
Fiqih yang dimaksud adalah mata pelajaran PAI yang ajarkan di
Madrasah Ibtidaiyah dengan tujuan, ruang lingkup serta SK dan KD yang
termuat dalam Standar Isi sesuai dengan Permenag No: 2 tahun 2008.
3. Student Teams Achievement Devision (STAD)
Student Teams Achievement Devision (STAD) adalah metode
pembelajaran berpusat pada siswa (student centered) dengan
mengelompokan siswa dalam kegiatannya dan bagi siswa yang sudah
menguasai materi mendatangi anggota kelompok yang belum bisa
dibimbingnya sampai bisa.7
C. Rumusan Masalah
Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Fiqih
materi Zakat di Tarbiyatul Islamiyah, Klakahkasihan Gembong Pati
6Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes Dan Nontes, (Yogyakarta:
Mitra Cendikia Prss, 2008), hlm, 1. 7Arends, Richard I, Learning To Teach, Jilid 1, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2008,
Cet.1
4
menggunakan pendekatan Cooperative Learning tipe Student Teams
Achivement Divisions (STAD), dengan rumusan masalah :
1. Bagaimana penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe
Student Teams Achivement Divisions (STAD) dalam pembelajaran
Mata Pelajaran Fiqih Kelas IV Materi Zakat, di MI Tarbiyatul
Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati Tahun 2010 ?
2. Bagaimana efektifitas penerapan Cooperative Learning tipe Student
Teams Achivement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil
belajar siswa mapel Fiqih kelas IV materi Zakat, di MI Tarbiyatul
Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati Tahun 2010 ?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini memiliki
tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Mata Pelajaran Fiqih materi
Zakat kelas IV semester 1 menggunakan pendekatan Cooperative
Learning tipe Student Teams Achivement Divisions (STAD), di MI
Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati Tahun 2010.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi peserta didik MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong
Pati
a. Dapat meningkatkan prestasi peserta didik dalam Mata Pelajaran
Fiqih materi Zakat
b. Meningkatkan kerja sama antar siswa dan keaktifan peserta didik
dalam proses pembelajaran
2. Bagi guru MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati
a. Sebagai motivasi untuk meningkatkan ketrampilan dalam memilih
atau menentukan strategi dan metode pembelajaran.
5
b. Sebagai informasi bagi semua tenaga pendidik mengenai
pendekatan Cooperative Learning tipe Student Teams Achivement
Divisions (STAD)
3. Bagi pihak MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati
secara umum
Sebagai usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
Mata Pelajaran Fiqih baik hasil belajar, maupun aktifitas belajar.
4. Bagi peneliti
Untuk mendapatkan bukti hasil pembelajaran Mata Pelajaran
Fiqih materi Zakat menggunakan pendekatan Cooperative Learning
tipe Student Teams Achivement Divisions (STAD).
F. Kajian Pustaka
Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan auto
kritik terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan maupun
kekurangannya, sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian
yang terdahulu. Dan untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil
temuan yang membahas permasalahan yang sama dan hampir sama dari
seseorang, baik dalam bentuk skripsi, buku dan dalam bentuk tulisan
lainnya maka penulis akan memaparkan beberapa bentuk tulisan yang
sudah ada.
Penulis berpendapat bahwa beberapa bentuk tulisan yang penulis
temukan, masing-masing menunjukkan perbedaan dari segi
pembahasannya dengan skripsi yang akan penulis susun.
Beberapa penelitian yang sudah teruji keshahihannya diantaranya
meliputi:
Penelitian Muhammad Ihwan Syam, NIM 043711047,
Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achivement Division) untuk meningkatkan hasil belajar Kimia materi
pokok Ikatan Kimia di MA Walisongo Pecangaan Jepara, skripsi program
6
S1 Tadris Kimia, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009,
hasil penelitianya menunjukan bahwa rata-rata ketuntasan belajar pada
siklus 1 70,12 % dan meningkat pada siklus 2 menjadi 90,62 %8
Penelitian Pebrianti NIM 3301403074 dengan judul “Efektivitas
metode pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achivement
Division) dalam rangka meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok
bahasan neraca lajur pada siswa kelas XI IPS SMK Negeri 1 Petarukan
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2006/2007, Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan
hasil belajar setelah diterapkan motode pembelajaran STAD, nilai rata-rata
meningkat dari populasi 83 siswa dibagi menjadi 2 kelas, kelas kontrol 41
siswa dan kelas eksperimen 42 siswa. Nilai akhir pembelajaran kelompok
kelas kontrol 64,24 dan nilai kelas eksperimen 71,27.9
Kajian Pustaka ini penulis gunakan untuk mengetahui cara
implementasi, kelebihan dan kekurangan menggunakan pendekatan
Cooperative Learning tipe Student Teams Achivement Divisions (STAD).
8Muhammad Ihwan Syam, NIM 043711047, Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar Kimia materi pokok Ikatan Kimia di MA Walisongo Pecangaan Jepara tahun pelajaran 2008/2009, skripsi Program S1 Tadris Kimia, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009.
9 Pebrianti NIM 3301403074 “Efektivitas metode pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achivement Division) dalam rangka meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan neraca lajur pada siswa kelas XI IPS SMK Negeri 1 Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2006/2007, skripsi Fakultas Ekonomi UNNES 2007
7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Hasil Belajar
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Para ahli pendidikan mempunyai pandangan yang berbeda
dalam mengartikan istilah belajar, diantara berbagai pendapat tentang
pengertian belajar diantaranya adalah :
Menurut Clifford T. Morgan mengatakan belajar adalah
perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil
pengalaman yang lalu “Learning is any relatively permanent change
in behavior that is a result of past experince”. 10
Menurut Harold spears mengatakan belajar adalah mengamati,
membaca, meniru, mencoba sendiri tentang sesuatu, mendengarkan,
mengikuti petunjuk “Learning is to observe, to read, to imitate, to try
something themselves, to listen, to follow direction”.11
Belajar adalah mendengarkan, mengamati, membaca, meniru,
mencoba tentang sesuatu untuk mendapatkan pengetahuan,
membentuk sikap dan mengadakan perubahan tingkah laku.
b. Jenis-jenis belajar
Beberapa tokoh pendidikan membagi jeni-jenis belajar antar lain :
1) Muhammad Athiyah Al-Abrosyi membagi jenis-jenis belajar
menjadi tiga kelompok:
a) Duruusul ma’luumaat (Belajar pengetahuan)
b) Duruusul mahaaroot (Belajar Ketrampilan)
c) Duruusul Tarqiyatidz dzauqi wal wujdan (belajar perasaan dan
hati) 12
10Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, 2009), hlm.39. 11Mustaqim, ibid., hlm.40. 12Ibid.
8
2) Imam al Ghozali dalam kitab Ihya Ulumuddin mengemukakan
� 13دبا'(? و ا'(?د�= ا>*(:�ع،و و ا'�:9 ا'(�7�،و ه� ا'(�7
Pendidikan adalah pengajaran, memberi manfaat, pemanfaatan,
disiplin dan kesopanan.
Secara garis besar jenis belajar dapat dikelompokan dalam
belajar pengetahuan, belajar sikap serta belajar ketrampilan.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah prestasi/nilai yang diperoleh siswa setelah
proses pembelajaran. Hasil belajar haruslah meliputi ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik.14 Hasil belajar aspek kognitif, afektif dan psikomotor
tidak dijumlahkan karena dimensi yang diukur berbeda dan tidak semua
pelajaran yang hasil belajarnya diukur dengan 3 aspek tersebut, hanya
sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar.15 Hasil belajar diperoleh dari
pengukuran. Pengukuran adalah penetapan angka dengan cara yang
sistematis untuk menyatakan keadaan individu. Keadaan individu ini
berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.16
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IV
terhadap pembelajaran Fiqih materi Zakat.Berdasarkan Teori Taksonomi
Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah
antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai
berikut17:
a. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6
aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
penilaian.
b. Ranah Afektif
13Imam al Ghazali, Ihya Ulumudin, Juz 2, (Al Maktabah Al Syamilah), hlm.76. 14Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), hlm.174. 15Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes Dan Non Tes, (Yogyakarta:
Mitra Cendikia Prss, 2008), hlm.149. 16Ibid., hlm, 1. 17 Ibid
9
Berkenaan dengan sikap dan nilai. ranah afektif meliputi lima
jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai,
organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
c. Ranah Psikomotor
Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,
koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).
Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan
psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan
afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses
pembelajaran disekolah.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah mereka menerima pengalaman belajarnya.
Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau
kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai
apabila peserta didik sudah memahami belajar dengan diiringi oleh
perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar18:
1) Keterampilan dan kebiasaan
2) Pengetahuan dan pengertian
3) Sikap dan cita-cita
Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan
dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri
peserta didik karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan peserta didik
tersebut. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa
hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang
telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu
lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar
turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai
hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta
menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik. Dengan perkembangan
18 I Ketut Jelantik, ,Op, Cit.
10
metode pembelajaran, guru diharapkan mampu menggunakan dan
menerapkan pada pembelajaran di kelas. Hal ini sangat mempunyai
peranan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebagimana sabda
Rasulullah SAW:
�َ-َو:( �َلَ� ,َ���َ�َو ِ�ْ َ�َ� � اُ���َ� اُ� َلْ ُ�َر ن�َا, ُ�ْ�َ� اُ� َ�ِ�َر, َةَ�ْ�َ�ُه �ِ�َأ ْ�َ�َوْ
�َ�َCَ Dَ�ِ�ْFً�َ ��ْ)َGِHُ +ِ ْ�ِ �ِ�ْGً�َ��IJَ �ُا 'َ�ُ �ِ�ِ Dَ�ِ�ْFً� اْ' �َ'ِاKَ��%ِ( )4روا ��&-( 19
“Dari Hurairah RA, sesungguhnya Rosulullah SAW bersabda: Barang
siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan
baginya menuju surga. (HR. Muslim)”
3. Peningkatan Hasil belajar
Peningkatan hasil belajar adalah usaha meningkatkan atau merubah
prestasi/nilai yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran kearah
lebih meningkat/baik dibanding dengan hasil sebelumnya.
Dalam penelitian ini belajar yang dimaksudkan adalah belajar mata
pelajaran Fiqih materi Zakat. Materi pembelajaran ini dikembangkan dari
indikator pembelajaran yang dirumuskan dari standar Kompetensi dan
kompetensi dasar sesuai Permenag no 2 tahun 2008.
Hasil belajar Fiqih materi Zakat diukur dengan metode tes untuk
mengetahui kemamuan siswa dalam mengusai materi pembelajaran.
Pengingkatan hasil belajar siswa diusahakan dengan mengadakan
penelitian pada skenario dan metode pembelajaran. Dengan
perkembangan skenario dan metode diharapkan mampu menggunakan
dan menerapkan pada pembelajaran di kelas.
4. Tinjauan Mata pelajaran Fiqih,
Di dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
19 Imam al Muslim, Shahih Muslim, juz 13, (Al Maktabah Al Syaamilah), hlm.212.
Hadits No. 4867.
11
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut,
maka salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di
Madrasah adalah pendidikan agama Islam, yang dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.20
Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu
mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang fiqih ibadah, terutama
menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan
rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta fiqh
muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman sederhana
mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram,
khitan, qurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.
Secara substansial mata pelajaran Fiqih memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan
menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai
perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia
dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia,
makhluk lainnya ataupun lingkungannya
Tujuan Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah adalah untuk
membekali peserta didik agar dapat:
a. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam baik
yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan
pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
20 Permenag No: 2 Tahun 2008, Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi
Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah
12
b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran
agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT,
dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya
maupun hubungan dengan lingkungannya.
Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah
meliputi:
a. Fiqih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang
cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara
thaharah, shalat, puasa, zakat, dan ibadah haji.
b. Fiqih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman
mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan
haram, khitan, qurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam
meminjam
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Fiqih Kelas IV semester
1 adalah :
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1.Mengetahui
ketentuan zakat
1.1. Menjelaskan macam-macam zakat
1.2. Menjelaskan ketentuan zakat fitrah
1.3. Mempraktekkan tata cara zakat fitrah
Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar
menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
5. Mata Pembelajaran Fiqih Materi Zakat.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
13
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
1.Mengetahui ketentuan zakat
1.1. Menjelaskan macam-macam zakat
1.2. Menjelaskan ketentuan zakat fitrah
1.3. Mempraktekkan tata cara zakat fitrah
1.1.1Pengertian zakat Fitrah 1.1.2 Pengertian Zakat Mal 1.2.1 Waktu Zakat Fitrah 1.2.2 Jumlah Zakat Fitrah 1.2.3 Benda Zakat Fitrah 1.2.4 Asnaf Zakat Fitrah
1.3.1 Niat Zakat Fitrah 1.3.2 Praktik Zakat Fitrah
Materi Pembelajaran Zakat Fitrah
a. Pengertian zakat Fitrah
Zakat yang dikeluarkan seseorang di bulan ramadhan untuk mensucikan
jiwa untuk mengharap ridha Allah.
b. Pengertian Zakat Mal
Zakat Mal adalah zakat yang dikeluarkan karena harta yang telah
mencapai 1 nishab dan telah 1 haul untuk mensucikan harta benda.
c. Waktu Zakat Fitrah
Waktu mengeluarkan zakat fitrah adalah di bulan Ramadhan
d. Jumlah Zakat Fitrah
Jumlah zakat fitrah adalah 2,5 kg
e. Benda Zakat Fitrah
Benda yang digunakan untuk membayar zakat fitrah adalah bahan pokok
makanan setempat. Beras digunakan pada masyarakat yang makanan
pokoknya adala beras.
14
f. Asnaf Zakat Fitrah
1) Fuqara 2) Masakin 3) Amil 4) Riqab 5) gharib 6) Sabilillah 7) Ibnu sabil
B. Pendekatan cooperative learning
1. Pengertian cooperative learning
Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu
sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Pembelajaran
kooperatif lebih dikenal dengan istilah cooperative learning yaitu
pembelajaran berkelompok yang diselenggarakan sedemikian rupa
sehingga tiap-tiap siswa terlibat setiap saat dalam kelompokknya dan
siswa dapat bekerjasama dengan kemampuan maksimal yang mereka
miliki.
Slavin (1995) mengemukakan, “in cooperative learning methods,
students work together in four member teams to master material initially
presented by the teacher”. Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa
cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana system
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6
orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah
dalam belajar.
Anita Lie (2000) menyebut cooperative learning dengan istilah
pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain
dalam tugas-tugas yang terstruktur. Lebih jauh dikatakan, cooperative
learning hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu
tim yang didalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan
15
yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada umumnya
terdiri dari 4-6 orang saja.
2. Unsur-unsur cooperative learning
Menurut (Lungdren, 1994), unsur-unsur dasar dalam cooperative learning
adalah sebagai berikut
a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau
berenang bersama”.
b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta
didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri
sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan
yang sama.
d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para
anggota kelompok.
e. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh
keterampilan bekerjasama selama belajar.
g. Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
3. Karakteristik cooperative learning
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran
yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang
lebih menekankan kepada proses kerjasama dalam kelompok. Adapun
karakteristik dari pembelajaran kooperatif adalah :
a. Pembelajaran secara tim·
b. Didasarkan pada manajemen kooperatif ·
c. Kemauan dan keterampilan bekerja sama
4. Tujuan pendekatan cooperative learning
Pada dasarnya model cooperative learning dikembangkan untuk
mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang
16
dirangkum Ibrahim, et al. yaitu :
a. Hasil belajar akademik
Dalam cooperative learning meskipun mencakup beragam tujuan
sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis
penting lainnya. Di samping mengubah norma yang berhubungan
dengan hasil belajar, cooperative learning dapat memberi keuntungan,
baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja
bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
b. Penerimaan terhadap perbedaan individu
Tujuan lain model cooperative learning adalah penerimaan
secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya,
kelas social, kemampuan dan ketidakmampuannya. Pembelajaran
kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan
kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas
akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar
saling menghargai satu sama lain.
c. Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan ketiga cooperative learning adalah mengajarkan kepada
siswa keterampilan bekerjasama dan kolaborasi. Keterampilan-
keterampilan social penting dimiliki siswa, sebab saat ini banyak anak
muda masih kurang dalam keterampilan sosial.
5. Prosedur cooperative learning,
Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap,
yaitu :·
a. Penjelasan Materi
Tahap penjelasan diartikan sebagai proses penyampaian pokok-
pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan
utama dalam tahap ini adalah pemahamam siswa terhadap pokok
materi pelajaran. Pada tahap ini guru memberikan gambaran umum
tentang materi pelajaran yang harus dikuasai yang selanjutnya siswa
akan memperdalam materi dalam pembelajaran kelompok (tim).·
17
b. Belajar dalam Kelompok
Setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok
materi pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk belajar pada
kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk sebelumnya.
Pengelompokkannya bersifat heterogen. Dalam hal kemampuan
akademik, kelompok pembelajaran biasanya terdiri dari satu orang
berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan sedang
dan satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis kurang.
c. Penilaian
Penilaian bisa dilakukan dengan tes atau kuis yang dilakukan
secara individual maupun kelompok.·
d. Pengakuan Tim
Pengakuan tim adalah penetapan tim yang dianggap paling
menonjol untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah.
Pengakuan dan pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat
memotivasi tim untuk terus berprestasi dan juga membangkitkan
motivasi tim lain untuk lebih mampu meningkatkan prestasi mereka.
C. Metode Student Teams Achievement Division (STAD)
1. Pengertian Metode Student Teams Achievement Division (STAD)
Model cooperative learning sistem STAD merupakan salah satu
tipe cooperative learning yang bertujuan mendorong siswa berdiskusi,
saling bantu menyelesaikan tugas, menguasai dan pada akhirnya
menerapkan keterampilan yang diberikan.21
2. Langkah-langkah Metode Student Teams Achievement Division (STAD)
Model cooperative learning sistem STAD merupakan salah satu
tipe cooperative learning yang bertujuan mendorong siswa berdiskusi,
saling bantu menyelesaikan tugas, menguasai dan pada akhirnya
21 Karakteristik STAD http://xpresiriau.com/artikel-tulisan-pendidikan/hakiki-
pembelajaran-inkuiri/ 22 Juni 2010
18
menerapkan keterampilan yang diberikan. Slavin (1995) mengemukakan
ada 5 langkah pelaksanaan pendekatan ini, yaitu:
a. Persiapan.
Pada tahap ini guru memulainya dengan membenkan tujuan
pembelajaran khusus, kemudian memotivasi rasa ingin tahu siswa
tentang kandungan materi yang akan dipelajarai. Kemudian
dilanjutkan dengan memberi apersepsi dengan harapan mengingatkan
kembali pemahaman siswa akan materi prasyarat yang diperlukan,
b. Penyajian Materi.
Dalam mengem-bangkan materi pembelajaran perlu ditekankan
hal-hal sebagai berikut : (a) mengembangkan materi pembelajaran
sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok; (b)
menekankan bahwa belajar adalah memahami makna dan bukan
sekadar hapalan; (c) memberi umpan balik sesering mungkin untuk
mengontrol pemahaman siswa; (d) memberi penjelasan atau alasan
mengapa jawaban itu benar atau salah dan (e) beralih pada materi
berikutnya jika siswa telah memahami masalah yang ada,
c. Tahap kerja kelompok.
Pada tahap ini, siswa diberi kertas kerja sebagai bahan dipelajari
dalam bentuk open-ended tasks. Dalam kerja kelompok ini siswa
saring berbagi tugas, saling bantu menyelesaikan tugas dengan target
mampu memahami materi secara benar. Salah satu kerja kerja
dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap ini guru harus
mampu berperan sebagai fasilitator dan motivator kerja kelompok,
d. Tahap tes individu.
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar telah dicapai,
diadakan tes secara individual atau quiz, mengenal materi yang telah
dipelajari dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan open-ended
tasks. Pada perhatian ini tes individu dilakukan pada akhir setiap
pertemuan. Tujuannya agar siswa dapat menunjukkan pemahaman dan
apa yang telah dipelajari sebelumnya. Skor yang diperoleh siswa per
19
individu ini didata dan diarsipkan sebagai bahan untuk perhitungan
skor kelompok. Berikut contoh lembar skor kuis untuk STAD.
e. Tahap Penghargaan.
Penghargaan kelompok dilakukan dalam tahapan berikut ini: 1)
Menghitung skor individu kelompok. 2) Nilai perkembangan individu
dihitung berdasarkan selisih perolehan skor tes awal dan tes
berikutnya, sehingga setiap anggota memiliki kesempatan yang sama
untuk memberi sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya.
Menurut Slavin, kriteria perkembangan individu terhadap kelompok
sebagai berikut : Skor Tes jika lebih dari 10 poin di bawah skor dasar,
nilai perkembangan adalah 5. Skor tes jika 10 poin hingga 1 dibawah
skor dasar, nilai perkem-bangannya 20. Skor tes jika skor dasar sampai
10 poin di atasnya, nilai perkembangannya, lebih dari 13 poin di atas
skor dasar, nilai perkembangannya 20 skor tes
3. Kelebihan dan kekurangan Student Teams Achievement Division (STAD),
Kelebihan metode pembelajaran kooperatif model STAD untuk
jangka pendek menurut Soewarso adalah sebagai berikut :
a. Metode pembelajaran kooperatif membantu siswa mempelajari isi
materi pelajaran yang sedang dibahas.
b. Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan siswa
mendapat nilai rendah, karena dalam tes lisan siswa dibantu oleh
anggota kelompoknya.
c. Pembelajaran kooperatif menjadikan siswa mampu belajar berdebat,
belajar mendengarkan pendapat orang lain, dan mencatat hal-hal yang
bermanfaat
d. untuk kepentingan bersama-sama.
e. Pembelajaran kooperatif menghasilkan pencapaian belajar siswa yang
tinggi menambah harga diri siswa dan memperbaiki hubungan dengan
teman sebaya.
20
f. Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memberikan dorongan
bagi siswa untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.
g. Siswa yang lambat berpikir dapat dibantu untuk menambah ilmu
pengetahuan.
h. Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk
memonitor siswa dalam belajar bekerja sama.
Kekurangan metode pembelajaran kooperatif model STAD Menurut
Lie yaitu:
a. Kekhawatiran bahwa akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak
belajar jika mereka diterapkan dalam grup.
b. Banyak orang mempunyai kesan negatif mengenai kegiatan kerja sama
atau belajar dalam kelompok.
c. Banyak siswa tidak senang disuruh untuk kerja sama dengan yang lain.
d. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain
dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa
minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai.
e. Siswa yang tekun juga merasa timnya yang kurang mampu hanya
menumpang saja pada hasil jerih payah mereka.
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas bahwa untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan metode pembelajaran
kooperatif model STAD, sebaiknya dalam satu anggota kelompok
ditugaskan untuk membaca bagian yang berlainan, sehingga mereka dapat
berkumpul dan bertukar informasi. Selanjutnya, pengajar mengevaluasi
mereka mengenai seluruh bagian materi. Dengan cara inilah maka setiap
anggota merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar
berhasil mencapai tujuan dengan baik
D. Hipotesis
Melalui pendekatan kooperatif model Student Teams Achievement Division
(STAD) hasil belajar mata pelajaran Fiqih materi zakat dapat ditingkatkan.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu
penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau
meningkatkan mutu praktik pembelajaran.22
Konsep penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan McTaggart
yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran berdasarkan
refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Dalam
setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini adalah terdiri dari 4 tahap, secara
rinci sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan indikator
keberhasilan penelitian.
b. Mempersiapka fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di
kelas.
c. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis proses
dan hasil tindakan.
2. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
tindakan penerapan pembelajaran dengan menggunakan Model
cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
dalam peningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik yang telah
direncanakan.
22 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2008), hlm. 58.
22
3. Pengamatan
Dalam tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan
tindakan. Peneliti mempersiapkan lembar pengamatan yang telah
disiapkan untuk mengetahui kondisi kelas terutama keaktifan belajar
peserta didik dalam berdiskusi. Disamping itu, peneliti juga melaksanakan
pengamanatan terhadap tindakan guru dalam pembelajaran.
4. Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan, dianalisis
dan didiskusikan dengan kolaborator yaitu guru pelajaran Fiqih dan dicari
solusi dari permasalahan pembelajaran yang telah berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi guru dapat merefleksi diri tentang penerapan
pembelajaran dengan Model cooperative learning tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) dalam menyelesaikan tugas diskusi dapat
meningkatkan keaktifan belajar peserta didik guna berpengaruh pada hasil
belajar peserta didik.
Pelaksanaan penelitian ini dengan Kurt lewin dimana komponen
tindakan dan observasi dijadikan satu kesatuan. Sebagaimana gambar
dibawah23:
Perencanaan
Refleksi Aksi
Observasi
Gambar 1 :Empat Langkah dalam PTK
23 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : Yrama Widya, 2008) hlm.
21
23
B. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI
Tarbiyatul Islamiyah desa Klakahkasihan Kecamatan Gembong
Kabupaten Pati.
2. Waktu penelitian
Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada tanggal 12
Juli sampai 29 Desember 2010, di kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah desa
Klakahkasihan Kecamatan Gembong Kabupaten Pati.
Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan
kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah desa Klakahkasihan Kecamatan
Gembong Kabupaten Pati.
Tabel. 1
Jadwal Penelitian
No. Rencana Kegiatan Waktu (minggu) ke-
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Kondisi awal
(observasi awal) X
2.
3.
Persiapan
Menyusun Konsep Pelaksanaan pembelajaran
X
Menyusun instrumen penelitian.
X
Menyepakati jadwal dan tugas penelitian
X
Diskusi Konsep pelaksanaan penelitian.
X
Pelaksanaan
Mempersiapkan bahan pembelajaran.
X
24
Pelaksanaan siklus 1. X
Melakukan Refleksi tindakan siklus I.
X
Pelaksanaan Siklus II
X
Melakukan Refleksi tindakan siklus II.
X
4. Pembuatan Laporan
Menyusun konsep laporan penelitian.
X
Penyelesaian laporan X X
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah
desa Klakahkasihan Kecamatan Gembong Kabupaten Pati tahun ajaran
2010/2011 dengan jumlah peserta didik 24 orang yang terdiri dari 12 orang
peserta didik laki-laki dan 12 orang peserta didik perempuan.
D. Metode Penelitian
Dasar untuk mencapainya suatu penelitian ini, maka diperlukan data yang
mempunyai validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
triangulasi metode yaitu:
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui
peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip yang digunakan dalam
kerangka atau landasan teori, penyusunan hipotesis secara tajam.24
Metode ini dilakukan untuk memperoleh daftar nama peserta didik
yang termasuk dalam subjek penelitian, data-data yang berkaitan dengan
madrasah mulai dari struktur organisasi, daftar nama peserta didik yang
menjadi subjek penelitian, nilai formatif materi terakhir sebelum
24 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2004), hlm. 181.
25
pemberian tindakan dan sebagainya. Selain itu juga digunakan untuk
pengambilan gambar peserta didik dalam melaksanakan Model
cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
2. Metode Observasi Sistematik
Observasi sistematik yaitu observasi dimana faktor-faktor yang
sudah diamati sudah didaftar secara sistematis dan sudah didaftar menurut
kategorinya.25 Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan
peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah
proses pembelajaran berlangsung efektif atau tidak. Selain itu untuk
meneliti tingkat keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran
melalui aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran
berlangsung.
Instrumen pengamatan disusun berdasarkan indikator-indikator yang
bisa mengukur tercapainya kompetensi dasar dan indicator pembelajaran
Fiqih materi zakat . Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana peran aktif dari peserta didik dalam proses pembelajaran dengan
mengunakan Model cooperative learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD).
3. Metode Tes
Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya tingkat
kemampuan manusia secara tidak langsung yaitu melalui respon seseorang
terhadap sejumlah stimulus atau petanyaan.26 Tes ini bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa terhadap penguasaan materi pembelajaran
dengan metode Student Teams Achievement Devisions (STAD).
Dengan menggunakan tes ini peneliti akan mengetahui apakah hasil
belajar, mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan peneliti.
25 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), edisi revisi, Hal. 30-31. 26Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes Dan Non Tes, (Yogyakarta:
Mitra Cendikia Press, 2008), hlm. 67.
26
E. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan usaha untuk memilih, membuang,
menggolongkan, menyusun kedalam kategorisasi, mengklasifikasikan data
untuk mendukung tujuan dari penelitian.
Sebagaimana dalam pelaksanaan PTK, analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan informasi yang
menggambarkan peningkatan hasil belajar dan keaktifan belajar peserta
didik dengan menggunakan Model cooperative learning tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) pada materi pokok zakat.
2. Analisis Kuantitatif digunakan untuk menganalisis nilai hasil belajar
peserta didik dan perolehan skor keaktifan belajar peserta didik dengan
menggunakan Model cooperative learning tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) pada materi pokok zakat.
Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskripif dengan mencari
nilai rata-rata dan prosentase dari hasil belajar maupun keaktifan belajar
peserta didik, sebagaimana rumus:
a. Rata-rata (x) =∑∑
P
N
b. Nilai (N) = 2
SK,
c. Persentase Ketuntasan Klasikal = %10037
xT∑
d. Rata –Rata Keaktifan (x ) = ∑
∑didikpeserta
didikpesertaseluruhKeaktifan
e. Prosentase Keaktifan (%) = MaksimumSkor
didikpesertaratarataKeaktifan∑ − x
100% Keterangan :
N = Nilai Peserta Didik
P = Peserta Didik
Sk = Skor Keseluruhan
T = Peserta Didik yang Tuntas
27
F. Desain Penelitian
Penelitian ini dirancang dalam pelaksanaan siklus. Sebagaimana
langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Prasiklus
Dalam pra siklus ini peneliti mencari data dengan observasi proses
pembelajaran Fiqih selama ini belum memperoleh hasil yang
memenuhi KKM, yaitu 6,0 dan nilai ketuntasan yang diperoleh rata-
rata 5,9. Sehingga perolehan ini perlu ditingkatkan menjadi 6,0 sesuai
KKM.
b. Siklus 1
1) Perencanaan tindakan
a) Menyiapkan rencana pengajaran dengan Model cooperative
learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
materi pokok zakat.
b) Merencanakan pembuatan PR, untuk pokok bahasan yang akan
disampaikan di kelas.
c) Menyiapkan prasarana yang diperlukan dalam penyampaian
materi pelajaran termasuk sarana dan alat peraga.
d) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati situasi dan
kondisi kegiatan pembelajaran.
Lembar observasi yang dibuat adalah sebagai berikut :
(1) Lembar observasi untuk peserta didik, antara lain
meliputi :
(a) Keaktifan bertanya
(b) Keaktifan berdiskusi
(c) Keaktifan presentasi
(d) Keaktifan membimbing siswa lain
(e) Keaktifan menjawab kuis
28
(2) Lembar observasi untuk guru, antara lain meliputi :
(f) Penguasaan materi
(g) Keterampilan guru dalam melaksanakan RPP.
(h) Memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya.
(i) Mempersiapkan alat evaluasi untuk mengetahui :
i. Apakah peserta didik aktif dalam mengikuti KBM
ii. Apakah prestasi belajar peserta didik meningkat
2) Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan,
yaitu sebagai berikut:
a) Sebelum guru melanjutkan materi pembelajaran, terlebih
dahulu memberikan apersepsi.
b) Guru menjelaskan materi pembelajaran kepada peserta didik
c) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya.
d) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok diskusi.
e) Guru berkeliling untuk membimbing dan menjawab kesulitan
siswa.
f) Guru guru menyuruh jubir peserta didik untuk menempel hasil
diskusi dipapan tulis dan dipresentasikan.
g) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik lain untuk
menanggapi hasil pekerjaan temannya
h) Guru menyuruh siswa yang sudah faham untuk membina siswa
lain yang belum bisa.
i) Guru memberikan tes kuis.
j) Guru memberikan tes evaluasi
k) Guru memberikan refleksi pembelajaran sekaligus kesimpulan
dari pembelajaran
l) Guru memberikan pengayaan dan remidi
29
m) Guru memberikan beberapa soal lain sebagai tugas rumah
individu yang harus dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3) Pengamatan tindakan
Selama kegiatan pembelajaran observasi mengamati dan
mencatat hasil dalam lembar observasi yang akan digunakan
sebagai dasar refleksi siklus I dipadukan dengan hasil evaluasi.
4) Refleksi
Sumber data yang dikumpulkan oleh observer kemudian
dianalis. Analisis dilakukan secara kuantitatif. Data-data yang telah
diperoses selanjutnya dikumpulkan, bagaiman peserta didik
menerima pelajaran dan bagaimana dan bagaimana hasil
pembelajaran guru.
Langkah berikutnya adalah refleksi. Refleksi dilakukan dengan
menganalisis hasil kerja peserta didik lembar pengamatan yang
telah diisi dari hasil diskusi yang dilakukan peneliti dan pengamat.
Analisis dilakukan untuk mengukur kekurangan dan kelebihan
yang terdapat pada siklus I. Hasil analisis siklus I merupakan acuan
penyusunan perencanaan siklus II. Kelebihan yang ada
dipertahankan dan kekurangan yang terjadi diperbaiki.
c. Siklus II
1) Perencanaan tindakan
a) Menyiapkan rencana pengajaran dengan Model cooperative
learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
materi pokok zakat.
b) Merencanakan pembuatan PR, untuk pokok bahasan yang akan
disampaikan di kelas.
c) Menyiapkan prasarana yang diperlukan dalam penyampaian
materi pelajaran termasuk sarana dan alat peraga.
30
d) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati situasi dan
kondisi kegiatan pembelajaran.
Lembar observasi yang dibuat adalah sebagai berikut :
(1) Lembar observasi untuk peserta didik, antara lain
meliputi :
(a) Keaktifan bertanya
(b) Keaktifan berdiskusi
(c) Keaktifan presentasi
(d) Keaktifan membimbing siswa lain
(e) Keaktifan menjawab kuis
(2) Lembar observasi untuk guru, antara lain meliputi :
(a) Penguasaan materi
(b) Keterampilan guru dalam melaksanakan RPP.
(c) Memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya.
(d) Mempersiapkan alat evaluasi untuk mengetahui :
i. Apakah peserta didik aktif dalam mengikuti KBM
ii. Apakah prestasi belajar peserta didik meningkat
2) Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan,
yaitu sebagai berikut:
(a) Sebelum guru melanjutkan materi pembelajaran, terlebih
dahulu memberikan apersepsi.
(b) Guru menjelaskan materi pembelajaran kepada peserta didik
(c) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya.
(d) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok diskusi.
(e) Guru berkeliling untuk membimbing dan menjawab kesulitan
siswa.
31
(f) Guru guru menyuruh jubir peserta didik untuk menempel
hasil diskusi dipapan tulis dan dipresentasikan.
(g) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik lain
untuk menanggapi hasil pekerjaan temannya
(h) Guru menyuruh siswa yang sudah faham untuk membina
siswa lain yang belum bisa.
(i) Guru memberikan tes kuis.
(j) Guru memberikan tes evaluasi
(k) Guru memberikan refleksi pembelajaran sekaligus
kesimpulan dari pembelajaran
(l) Guru memberikan pengayaan dan remidi
(m) Guru memberikan beberapa soal lain sebagai tugas rumah
individu yang harus dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
3) Pengamatan tindakan
Selama kegiatan pembelajaran observasi mengamati dan
mencatat hasil dalam lembar observasi yang akan digunakan
sebagai dasar refleksi siklus II dipadukan dengan hasil evaluasi.
4) Refleksi
Sumber data yang dikumpulkan oleh observer kemudian
dianalis. Analisis dilakukan secara kuantitatif. Data-data yang telah
diperoses selanjutnya dikumpulkan, bagaiman peserta didik
menerima pelajaran dan bagaimana dan bagaimana hasil
pembelajaran guru.
Langkah berikutnya adalah refleksi. Refleksi dilakukan dengan
menganalisis hasil kerja peserta didik lembar pengamatan yang
telah diisi dari hasil diskusi yang dilakukan peneliti dan pengamat.
Analisis dilakukan untuk mengukur kekurangan dan kelebihan
yang terdapat pada siklus II. Hasil analisis siklus II. Sekaligus
refleksi siklus I & II dijadikan rangkuman tentang penggunaan
32
Model cooperative learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) dalam pembelajaran Fiqih materi zakat.
1. Sumber Data dan Jenis Data
a. Sumber data adalah dari subyek penelitian itu sendiri. Jumlah
keseluruahan peserta didik yang ada di MI Tarbiyatul Islamiyah
Klakahkasihan Gembong Pati adalah 138 peserta didik, yang terdiri
dari kelas I 24 peserta didik, kelas II 21 peserta didik, kelas III 23
peserta didik, kelas IV 24 peserta didik, kelas V 22 peserta didik, kelas
VI 24 peserta didik.27 Subyek yang akan diteliti adalah peserta didik
pada kelas IV yang berjumlah 24 peserta didik .
Tabel. 2
Daftar Nama Peserta Didik Kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah
Klakahkasihan Gembong Pati.
No. Nama Jenis Kelamin(L/P)
1 Abidur Razaq L
2 Aditya Gelar Pratama L
3 Amin Abdul Muhid L
4 Maulana Syaifudin L
5 M Robbi Alhimna L
6 Alfiani Rahmah P
7 M Alfian Hidayatullah L
8 M Rizal Rizqi L
9 M Sayuti L
10 Nur Huda L
11 Anisa Dwi Lestari P
12 Eli Susanti P
27 Dokumen MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati Tahun Ajaran
2010/2011.
33
No. Nama Jenis Kelamin(L/P)
13 Auva Dzaqoq L
14 Fina Birratul Wahdah P
15 Firlia Izzatul Mu’ifah P
16 Knur Syafi’ah P
17 Rahayu Nur Indah P
18 Rina Setyawati P
19 Ayu Linda Rahmawati P
20 Ahmad Irvan L
21 Alfian Hidayat L
22 Bagus Setyo Khoirul Anam L
23 M Andik Arianto L
24 Dewi Purwaningsih P
b. Jenis datanya adalah data kuantitatif dan kualitatif yang berupa (a)
hasil tes, (b) data hasil wawancara dan (c) data hasil observasi/
pengamatan.
2. Kolaborator
Kolaborator di sini adalah suatu kerjasama dengan pihak-pihak lain
seperti atasan, sejawat / kolega. Kolaborator ini diharapkan dapat dijadikan
sumber data. Pengamatan, observasi atau monitoring dapat dilakukan
sendiri oleh peneliti atau kolabolator. Pada saat memonitoring pengamat
haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi dikelas penelitian.
Misalnya menngenai kinerja guru, situasi kelas, prilaku dan sikap siswa,
penyajian atau pemabahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi
yang diajarkan, dan sebagainya.28
28 Departemen Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah,
Penelitian Tindakan (Action Research)s, (Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan, 1999), hlm. 27-28.
34
Salah satu ciri khas PTK adalah adanya kolaborasi (kerjasama)
antara praktisi dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang
permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan
kesamaan tindakan (action). Dalam pelaksanaan tindakan di dalam kelas,
maka kerjasama (kolaborasi) antara guru dengan peneliti menjadi hal
sangat penting. Melalui kerjasama, mereka secara bersama menggali dan
mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi guru dan peserta didik di
sekolah.
Dalam PTK, kedudukan peneliti setara dengan guru, dalam arti
masing-masing mempunyai peran dan tanggung jawab yang saling
membutuhkan dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan. Peran
kerjasama (kolaborasi) sangat menentukan keberhasilan PTK terutama
pada kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan
penelitian (melaksanakan tindakan, observasi, merekam data, evaluasi, dan
refleksi), menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan
akhir29.
Adapun kerjasama di sini berupa sudut pandang dari kolabolator
dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu,
peneliti memerlukan kolabolator yang dapat memberikan masukan-
masukan demi tercapainya tujuan penelitian.
Yang menjadi kolaborator disini adalah Bapak Zainal Arifin, S.Pd.I.
Karena pengalaman mengajar beliau sudah lama diharapkan kolaborator
ini dapat memberikan masukan-masukan dalam melaksanakan perbaikan-
perbaikan pembelajaran selama siklus penelitian dilaksanakan.
29 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara,
2007), hlm. 63.
35
BAB IV
DISKRIPSI HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah
1. Letak Geografis Madrasah
Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Islamiyah terletak di desa
Klakahkasihan Kecamatan Gembong Kabupaten Pati, dengan jarak
kurang lebih 15 km dari pusat Kota Pati.
2. Struktur Organisasi Madrasah, Keadaan Guru dan peserta didik.
a. Struktur Organisasi
Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan
Gembong Pati sebagai lembaga formal dalam pendidikan mempunyai
banyak kegiatan yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai
keberhasilan disekolah maka dibentuklah struktur organisasi madrasah.
Adapun struktur organisasi Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Islamiyah
Klakahkasihan Gembong Pati adalah
Struktur organisasi
MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati
Tahun Pelajaran 2010 / 2011
Kepala Madrasah : H. Muhartoyo
Wakabid. Kurikulum : Zaenal Arifin, S.Pd.I
Wakabid. Kesiswaan : Moh Ismail, BA
Wakabid. Sarana Prasarana : Ahmad
BK : Zaenuri
Administrasi dan TU : Khamdan
Staff TU Bid Keuangan : Khusnin
Staf TU Bid. Perpustakaan : Masyanto
Wali Kelas 1 : Munif
Wali Kelas 2 : Moh Annas
36
Wali Kelas 3 : Akhmad Fauzan
Wali Kelas 4 : Nur Sholikhin
Wali Kelas 5 : Arsyad
Wali Kelas 6 : Syaifur Rahman
b. Keadaan Guru dan Peserta didik
Para guru yang mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul
Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati berjumlah 15 guru. Dengan
latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, sedangkan jumlah
peserta didik berdasarkan data 2010/2011 adalah 138 peserta didik.
Tabel. 3
Daftar Guru dan Karyawan
MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati
Tahun Pelajaran 2010 / 2011
No Nama Tempat Tgl
Lahir L/P Jabatan Mapel/Kelas
1 H. Muhartoyo Pati, 02-02-67 P Ka. MI Kelas 1
2 M Ismail, BA Pati, 11-12-64 L Guru Kelas 2
3 Ahmad Pati, 08-09-68 P Guru Mtk
4 Zaenuri Pati, 24-12-68 P Guru B. Indo, B. Ing
5 Zaenal Arifin, S.Pd.I Pati, 08-08-83 P Guru Fiqih
6 Khusnin Pati, 06-07-78 L Guru IPS, PJOK
7 Masyanto Pati, 17-02-74 P Guru IPA
9 Munif Pati, 15-06-74 P Guru Kelas 1, 2
10 Moh Annas Pati, 17-03-75 P Guru KTK, B. Jawa
11 Achmad Fauzan Pati, 07-02-82 P Guru AH, B.Arab
12 Nur Shalikhin Pati, 11-12-69 P Guru PKn, Klas 1
13 Arsyad Pati, 11-12-69 P Guru SKI
14 Saifur Rahman Pati, 11-12-69 P Guru Aqidah Akhlaq
15 Mas’udi, S.Pd.I Pati, 11-12-69 P Guru B. Arab
37
Tabel. 4
Daftar siswa
MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati
Tahun Pelajaran 2010 / 2011
Kelas L P Jumlah 1 12 12 24 2 10 11 21 3 11 12 23 4 12 12 24 5 9 13 22 6 12 12 24
Jumlah 66 72 138
B. Hasil Penelitian
1. Prasiklus
Pra siklus dilaksanakan dengan mengobservasi pembelajarn Fiqih
oleh kolabolator, dan pelaksanaan pembelajaran Fiqih masih terjadi
komunikasi satu arah artinya peserta didik cenderung pasif dan kurang
mempunyai pengalaman belajar dalam pembelajaran. Sehingga peserta
didik kurang menyukai pelajaran Fiqih dan menyebabkan hasil belajar
rendah. Hal ini terbukti dengan nilai pada materi Zakat tahun pelajaran
2009/2010 adalah 6,70.sebab selama ini indikator pembelajaran
membebankan siswa pada hafalan dasar zakat dan dasar asnaf pada
penerima zakat.
Observasi ini untuk mengetahui keaktifan belajar siswa, hasil
belajar siswa dan tindakan pembelajaran yang dilaksanakan guru, sebelum
penerapan Model cooperative learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD). Dari hasil observasi pra siklus didapatkan data keaktifan
peserta didik sebagai berikut:
38
Tabel. 5
Lembar Hasil Observasi
Keaktifan Peserta Didik dalam Mengikuti Pembelajaran Pra Siklus
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik aktif memperhatikan penjelasan guru
3
2 Keaktifan peserta didik mengikuti perubahan setting kelas
1
3 Peserta didik aktif bertanya 1
4 Peserta didik aktif menjawab pertanyaan guru
2
5 Peserta didik aktif saat dibimbing oleh guru dalam diskusi
1
6 Keaktifan peserta didik dalam bertanya tentang permasalahan
1
7 Keaktifan peserta didik dalam mengumpulkan hasil pengerjaan
1
8 Peserta didik pernah menjadi tutor sebaya 1
9 Peserta didik aktif mengikuti evaluasi
4 10 Peserta didik aktif menyelesaikan soal remidi 1
11 Peserta didik aktif menyelesaikan tugas pengayaan
1
12 Peserta didik aktif dalam menarik kesimpulan tentang pentingnya materi Zakat
1
Jumlah 9 2 3 4 Jumlah total 18
Score Maksimal 48 Keterangan :
1. Bila hasil kurang 2. Bila hasil cukup 3. Bila hasil baik 4. Bila hasil sangat baik
Kriteria penilaian:
1 = Kurang ≤ 40% 3 = Baik 61% - 80%
2 = Cukup 41 – 60 % 4 = Sangat Baik ≥ 81%
39
Dari hasil wawancara yang dilihat dari indikator kesiapan dan
keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran Fiqih pada tahap
prasiklus dapat diprosentasekan bahwa keaktifan peserta didik dalam
proses pembelajaran sebelum diterapkan Model cooperative learning tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) yaitu:
Prosentase keaktifan siswa = 48
18 x 100% = 37.5
Jadi keaktifan rata-rata siswa perlu ditingkatkan.
2. Siklus I
Pada siklus I penelitian yang telah dilakukan akhirnya diperoleh
data-data sebagai berikut.
a. Rencana Tindakan
Pada tahap perencanaan pembelajaran siklus I penulis
menyusun :
1) Merumuskan tujuan perbaikan
Meningkatkan hasil belajar siswa materi Zakat melalui penerapan
Model cooperative learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD)
2) RPP yang memuat:
Standar Kompetensi :
1. Mengetahui ketentuan zakat
Kompetensi Dasar :
1.1 Menjelaskan macam-macam zakat
1.2. Menjelaskan ketentuan zakat fitrah
Indikator :
1.1.1 Pengertian zakat Fitrah
1.1.2 Pengertian Zakat Mal
1.2.1 Waktu Zakat Fitrah
1.2.2 Jumlah Zakat Fitrah
40
1.2.3 Benda Zakat Fitrah
1.2.4 Asnaf Zakat Fitrah
Tujuan Pembelajaran
1. siswa dapat menjelaskan pengertian zakat Fitrah,
2. siswa dapat menjelaskan Pengertian Zakat Mal,
3. siswa dapat menjelaskan Waktu Zakat Fitrah
4. siswa dapat menjelaskan Jumlah Zakat Fitrah
5. siswa dapat menjelaskan Benda Zakat Fitrah
6. siswa dapat menjelaskan Asnaf Zakat Fitrah
3) Soal-soal :
a) Soal apersepsi
(1) Selain puasa di bulan Ramadhan kita selalu membayar….
(2) Apa zakat fitah itu ….
b) Soal kuis (terlampir)
c) Soal tes akhir siklus 1(terlampir)
d) Soa perbaikan(terlampir)
e) Soal pengayaan(terlampir)
f) Soal PR(terlampir)
4) Lembar observasi
a) Lembar observasi siswa
b) Lembar observasi guru
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian siklus I ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, seperti
dalam table dibawah ini :
Tabel. 6
Jadwal Pelaksanaan Siklus I
Hari/ Tanggal Waktu Materi
Senin,
19 Juli 2010 2 x 35’
1.1.1 Pengertian zakat Fitrah
1.1.2 Pengertian Zakat Mal
41
1.2.1 Waktu Zakat Fitrah
1.2.2 Jumlah Zakat Fitrah
1.2.3 Benda Zakat Fitrah
1.2.4 Asnaf Zakat Fitrah
Evaluasi Siklus I
Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Senin, 19 Juli 2010
Waktu : 07.00 – 08.10 WIB
Materi : Pengertian zakat Fitrah, Pengertian Zakat Mal,
Waktu Zakat Fitrah, Jumlah Zakat Fitrah, Benda,
Zakat Fitrah, Asnaf Zakat Fitrah
Pada pertemuan I ini, guru masuk kelas IV jam 07.00 WIB.
Pendahuluan
Guru mengucap salam dan memimpin doa bersama peserta didik.
Sesudah membaca do’a, menanyakan kabar kemudian guru mengabsen
Guru menyampaikan tujuan pembelajatan
Sebelum memasuki materi, guru memberikan apersepsi:
1. Selain puasa dibulan ramadhan kita selalu membayar apa ?
2. Apa zakat fitrah itu ?
Guru menyampaikan materi pembelajaran
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok
terdiri dari 4 siswa serta meminta siswa berdiskusi
Sewaktu diskusi guru berkeliling memberi bimbingan dan menjawab
pertanyaan siswa yang kesulitan.
Setelah selesai masing-masing individu memajang hasil pekerjaannya
di papan tulis.
42
Siswa maju satu persatu mempresentasikan hasil pekerjaannya,
sewaktu ditemui pekerjaan yang belum benar diminta membantu siswa
tersebut sampai bisa dan presentasipun tetap berlanjut sampai selesai,
Guru memberikan pertanyaan kuis pada individu
Guru menyinpulkan materi pembelajaran bersama siswa dengan
berdialog/tanya jawab
Penutup
Dalam kegiatan penutup guru memberikan evaluasi/tes akhir
pembelajaran dilanjutkan dengan koreksi hasil serta pemberian remidi
pada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 6.8 dan memberi
pengayaan pada siswa yang mendapat nilai lebih dari 6,8.
Guru memberikan PR sebagai penguat dan menutup dengan bacaan
hamdalah dan salam
c. Pengamatan
Dalam pelaksanaan tindakan pada tahap Siklus I terjadi suatu
peningkatan mengenai keaktifan bertanya. Dengan model
pembelajaran yang diterapkan yang berbeda yaitu pembelajaran
dengan Model cooperative learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD)
Terlihat adanya peningkatan walaupun masih ditenui beberapa
kendala-kendala yang harus diperbaiki untuk siklus berikutnya yaitu
1) Berdasarkan pengamatan terhadap peserta didik dari siklus I
diperoleh temuan sebagai berikut.
a) Masih ada peserta didik yang mengerjakan tugas tidak
lengkap. Hal ini diperlukan pemberian semangat dan motifasi
belajar.
b) Masih ada siswa yang jawabanya kurang benar . Ini terjadi
karena saat diskusi masih ada siswa yang masih bercanda dan
hanya membolak balik buku dan hanya menyontek hasil
pekerjaana temannya. Kektifan peserta didik dalam diskusi
43
masih rendah dan peserta didik yang aktif dalam pembelajaran
56 %
c) Masih ada siswa yang menjawab kuis salah dan siswa yang
belum berani menjawab kuis.
2) Berdasarkan pengamatan terhadap guru diperoleh hasil sebagai
berikut.
a) Guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi pelajaran.
b) Guru belum melaksanakan setting kelas dalam pembelajaran
c) Guru kurang memberikan bimbingan kepada peserta didik yang
tidak mau bertanya ataupun peserta didik yang kurang aktif
mengerjaklan tugas diskusi
d) Guru kurang memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
aktif dalam berdiskusi.
d. Refleksi
Setelah selaesai melaksanakan pembelajaran pada Siklus I ini guru
bersama peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan
pembelajaran tersebut dengan mendiskusikan kendala atau masalah
yang dihadapi ketika berada dikelas.
Hasil Evaluasi Siklus I
Pada pembelajaran siklus I keaktifan dan hasil belajar peserta didik
yang diperoleh mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, namun masih belum mencapai indikator
keberhasilan yang ditetapkan. Prosentase keaktifan saat pembelajaran
sebesar 66.6 % (terlampir) dan Hasil evaluasi diperoleh nilai rata-rata
siklus I adalah 76.6 dengan ketuntasan belajar 79.16 % (terlampir).
Nilai tes evaluasi yang diperoleh selain untuk mengetahui hasil
belajar peserta didik juga akan diumumkan didepan kelas. Hal ini
dilakukan untuk memotivasi peserta didik dalam meningkatkan
keberhasilan dalam pembelajaran.
44
Dari hasil evaluasi pembelajaran tersebut dan hasil diskusi antara
peneiliti dengan kolaborator ada beberapa hal tindakan yang akan
dilakukan pada tahap berikutnya yaitu siklus II yang akan
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar . Tindakan tersebut yaitu:
1) Memberikan motivasi untuk semangat belajar kepada peserta didik.
2) Merubah individu dalam kelompok diskusi, siswa yang mendapat
nilai baik dalam siklus 1 diratakan dalam kelompok-klompok
diskusi
3) Pada saat pembelajaran berlangsung diberikan alat peraga
Memaksimalkan pembelajaran melalui Model cooperative learning
tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
4) Memberikan waktu pada siswa untuk bertanya
3. Siklus II
Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa tujuan penelitian
belum tercapai dan harus dilanjutkan pada siklus ke II. Hal-hal yang belum
sempurna di siklus I diperbaiki di siklus II.
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan pembelajaran siklus II penulis
menyusun :
1) Merumuskan tujuan perbaikan pada siklus II
Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan Model
cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division
(STAD)
2) RPP yang memuat:
Standar Kompetensi
1. Mengetahui ketentuan zakat
Kompetensi Dasar
1.3. Praktik zakat fitrah
Indikator
1.3.1 Niat zakat Fitrah
45
1.3.2 Praktik Zakat Mal
Tujuan Pembelajaran
1. siswa dapat menyebutkan niat zakat Fitrah,
2. siswa dapat praktik Zakat Fitrah
3) Soal-soal :
a) Soal apersepsi
(1) Benda apa yang digunakan untuk membayar zakat fitrah !
(2) Berapa kg beras yang digunakan untuk membayar zakat
fitrah ….
b) Soal perbaikan
c) Soal pengayaan
d) Soal PR
4) Lembar observasi
a) Lembar observasi siswa
b) Lembar observasi guru
b. Pelaksanaan Tindakan
Tabel. 7
Jadwal Pelaksanaan Siklus II
Hari/ Tanggal Waktu Materi
Senin,
26 Juli 2010
2 x 35'
� Praktik membayar zakat fitrah
Evaluasi
Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai
berikut:
Pertemuan I dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Senin, 26 Juli 2010
Waktu : 07.00 – 08.10 WIB
Materi : Praktik membayar zakat fitrah
Pada pertemuan II ini, guru masuk kelas IV jam 07.00 WIB.
46
Pendahuluan
guru mengucap salam dan memimpin doa bersama peserta didik.
Sesudah membaca do’a, menanyakan kabar kemudian guru mengabsen
Guru mengoreksi tugas yang diberikan dan memberikan nilai pada
tugas tersebut
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
sebelum Praktik, guru melaksanakan apersepsi:
(1) Benda apa yang digunakan untuk membayar zakat fitrah !
(2) Berapa kg beras yang digunakan untuk membayar zakat fitrah ….
guru membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok
terdiri dari 4 siswa serta meminta siswa berdiskusi tentang praktik
zakat
Sewaktu diskusi guru berkeliling memberi bimbingan dan memberi
kesempatan pada siswa untuk bertanya
Siswa maju satu persatu praktik zakat dari masing-masing kelompok,
sewaktu ditemui siswa yang belum benar yang sudah benar diminta
membantu siswa tersebut sampai bisa dan praktikpun tetap berlanjut
sampai selesai
Guru menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa dengan
berdialog/tanya jawab
Penutup
Guru menanamkan nilai-nilai zakat pada siswa disela-sela akan
berakhirnya waktu pembelajaran
Guru memberikan PR sebagai penguat dan menutup dengan bacaan
hamdalah serta salam
c. Pengamatan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II yang teramati oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
1) Dari hasil pengamatan terhadap peserta didik diperoleh temuan
sbagai berikut.
47
a) Sudah ada peningkatan pada siklus II yaitu peserta didik sudah
banyak yang benar walaupun ada beberapa dari peserta didik
yang masih terdapat kesalahan.
b) Pada siklus II ini peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran
yaitu sebesar 78.57 % semua itu karena siswa senang
mengikuti perubahan model pembelajaran.
2) Dari pengamatan terhadap guru diperoleh hasil sebagai berikut.
Guru sudah bisa memberikan bimbingan kepada peserta didik
yang malu bertanya/pasif serta bisa memberikan motivasi sehingga
peserta didik lebih aktif bertanya.
d. Refleksi
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari penelitian menunjukkan
bahwa pada siklus II pembelajaran sudah lebih baik daripada pada
siklus sebelumnya. Target meningkatnya keaktifan dan hasil belajar
peserta didik yang ditandai dengan prosentase keaktifan peserta didik
sebesar 78.57 % dan rata-rata hasil belajar peserta didik 84 dengan
ketuntasan belajar 79.16 % sudah tercapai pada siklus II. Sehingga
peneliti dan guru memutuskan tidak perlu diadakan siklus berikutnya.
Hasil Evaluasi Siklus II
Seperti pada tahap siklus I, observasi dilakukan oleh peneliti dan
kolaborator untuk berupaya meningkatkan keaktifan belajar peserta
didik yang berdampak pada hasil belajar dan pemahaman terhadap
materi pelajaran yang menjadi tujuan pembelajaran. Pada siklus II ini,
materi yang diajarkan yaitu praktik zakat. Tindakan yang telah
dirumuskan pada siklus I diatas akan diterapkan pada siklus II ini,
adapun hasil observasi pada siklus II dengan prosentase keaktifan
sebesar 78.57 % (terlampir). Pada pembelajaran siklus II hasil belajar
peserta didik yang diperoleh juga mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I. Hasil evaluasi
diperoleh nilai rata-rata siklus II adalah 84 dengan ketuntasan belajar
48
79.16% (terlampir). Hasil tersebut sudah mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan.
C. Pembahasan
Pembahasan yang diuraikan disini lebih banyak didasarkan atas hasil
pengamatan yang dilanjutkan dengan kegiatan refleksi.
1. Prasiklus
Pada tahap pra siklus ini, menunjukan bahwa hasil belajar peserta
didik tahun 2009/2010 adalah 6,7 dan prosentase keaktifan peserta didik
sebesar 37,5 %.
Tabel. 8
Rata-Rata Keaktifan Peserta Didik pada Prasiklus
No Tahap Prosentase
1. Pra Siklus 41,6 %
Tabel. 9
Ketuntasan Klasikal, Rata-Rata Hasil Belajar Peserta Didik pada
Prasiklus
No Kriteria Hasil
1. Rata-rata hasil belajar 6,71
2. Ketuntasan klasikal 37,5 %
Pada tahap pra siklus tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta
didik belum terlibat aktif secara penuh dalam proses pembelajaran.
Keaktifan siswa adalah sebagai indikator adanya semangat belajar dalam
proses pembelajaran. Peserta didik yang kesiapannya matang dalam
pembelajaran dan aktif dalam kelas menunjukkan adanya semangat atau
keinginan untuk bisa. Rendahnya semangat belajar peserta didik pada
kelas IV yang menjadi obyek penelitian dapat ditunjukkan dari prosentase
49
hasil penilaian keaktifan yaitu sebesar 41,6 % yang masih berada di bawah
ketentuan yaitu 75 %.
Sebelum melaksanakan siklus 1 ada beberapa hal yang dapat
diidentifikasi untuk pelaksanakan tindakan pada siklus 1, yaitu:
a. Pelaksanaan pembelajaran masih pada komunikasi satu arah yaitu guru
ceramah dan siswa hanya mendengarkan .
b. Pembelajaran hanya ada dikelas belum pernah mengubah suasana
belajar
c. Belum ada perubahan formasi kelas.
d. Adanya penerapan satu metode yaitu ceramah, membuat peserta didik
mudah jenuh dan perhatian siswa belum terfokus pada pembelajaran.
Dari refleksi di atas didapatkan beberapa permasalahan proses
belajar mengajar di kelas berkaitan dengan hasil belajar peserta didik.
Permasalahan tersebut kemudian didiskusikan dengan kolaborator untuk
mencari solusi tersebut yaitu mengubah suasana belajar dan mengubah
model dan metode pembelajaran. Model dan metode yang diterapkan
dalam pembelajaran adalah Model cooperative learning tipe Student
Teams Achievement Division (STAD). Solusi ataupun hasil diskusi
tersebut akan diterapkan menjadi sebuah tindakan untuk tahap berikutnya
yaitu pada siklus 1.
2. Siklus I
Pelaksanaan pada siklus I belum menunjukan adanya hasil yang
diharapkan dari penggunaan Model cooperative learning tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran. Hal ini dapat
dilihat dari persentase peserta didik yang aktif dalam pembelajaran hanya
sebesar 66,6 % (terlampir), sedangkan sisanya masih belum memberikan
perhatian terhadap apa yang dilakukan oleh guru. Dalam pembelajaran
terlihat siswa diam aktif mendengarkan dan ketika diskusi mereka asyik
ngobrol, bercanda dengan teman dalam diskusi. Dalam berdiskusi masih
50
ada peserta didik yang belum aktif dan dalam pengerjaan tugas masih
menyontek hasil pekerjaan temannya.
Dalam menyelesaikan tes, persentase nilai ketuntasan klasikal yang
diraih kelas sebanyak 79,6 % dan nilai rata-rata yang dicapai 76,6
(terlampir) yang berada di atas standar yang ditentukan KKM yaitu diatas
6,8, maka dapat dikatakan bahwa pada siklus I belum mencapai ketuntasan
klasikal yaitu sebesar 79,6. % dan ini sudah memenuhi indikator yang
ditetapkan sebesar 75%.
Ini berarti hasil yang dicapai pada siklus I belum maksimal, maka
perlu adanya siklus lanjutan serta perbaikan dari refleksi siklus I.
Ketidak berhasilan siklus I terjadi karena adanya beberapa faktor
yaitu perencanaan yang dilakukan guru pada siklus I masih banyak
kekurangan dan terlihat belum matang, selain itu guru juga terlalu cepat
dalam menjelaskan materi pelajaran serta kurang memberikan bimbingan
dan motivasi kepada peserta didik. Dari pengamatan yang telah dilakukan
secara menyeluruh oleh observer tampak bahwa proses pembelajaran
masih kurang lancar. Kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam
berdiskusi belum maksimal. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan dalam
melaksanakan tindakan pembelajaran dikelas. Kemudian peneliti
melanjutkan pada siklus II dengan materi lanjutan.
Kekurangan dalam siklus I menjadi bahan pertimbangan yang
penting bagi guru pada saat pelaksanaan siklus II. Sebab siklus II
merupakan penyempurnaan dari siklus I. Dan siklus II harus lebih baik
dari pada siklus I.
Dari hasil pengamatan pada tahap siklus 1 tersebut dapat
disimpulkan bahwa peserta didik mulai ada peningkatan kesiapan belajar
maupun keaktifannya dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa adalah
sebagai indikator adanya semangat belajar dalam proses pembelajaran.
51
Tabel. 10
Perbandingan Persentase Keaktifan Siklus I
No. Pelaksanaan Siklus Persentase (%)
1 Prasiklus 41,6
2 Siklus 1 66,6
Tabel. 11
Perbandingan Rata-rata Tes Siklus I
No Pelaksanaan Siklus Rata-rata
1 Prasiklus 67,1
2 Siklus I 76,6
Tabel. 12
Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siklus I
No. Pelaksanaan Siklus Persentase (%)
1. Prasiklus 37,5
2. Siklus 1 79,1
Dilihat dari tabel di atas perbandingan keaktifan dan hasil tes akhir
pada tahap pra siklus dengan metode ceramah dan siklus 1 yang
menggunakan Model cooperative learning tipe Student Teams
Achievement Division (STAD)menunjukkan adanya peningkatan.
3. Siklus II
Pada siklus II guru sudah lebih memperhatikan dan memberi
bimbingan yang lebih baik khususnya pada peserta didik yang belum
tuntas pada siklus I. Pada siklus II ini guru juga memberikan waktu pada
siswa untuk menanyakan kesulitan dalam praktik zakat. Disamping itu
pada siklus II ini peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran yaitu 78,51
% (terlampir), prosentase ini melampaui indikator yang telah ditetapkan
52
sebelumnya yaitu 75% dan dari tugas yang diberikan oleh guru, mereka
menjawab dengan lengkap dan sudah banyak yang benar.
Selain itu pada siklus II ketuntasan klasikal yang dicapai adalah
79,16 % dengan nilai rata-rata 84 (terlampir). Hal ini terjadi karena banyak
hal yaitu :
a. Dari hasil pengamatan terhadap peserta didik diperoleh temuan sebagai
berikut.
1) Sudah ada peningkatan pada siklus II yaitu semua individu
melaksanakan praktik zakat
2) Pada siklus II ini peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran yaitu
sebesar 78,51 % .
b. Dari pengamatan terhadap guru diperoleh hasil sebagai berikut.
Guru sudah bisa memberikan bimbingan kepada peserta didik yang
malu bertanya/pasif serta bisa memberikan motivasi sehingga peserta
didik lebih aktif bertanya dan lebih berani menjawab kuis.
Dari hasil pengamatan pada tahap siklus II tersebut dapat
disimpulkan bahwa peserta didik hampir secara keseluruhan terlibat
aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik keseluruhan terlibat
aktif dalam melaksanakan praktik zakat.
Walaupun ada 1 peserta didik yang pasif dalam pembelajaran yaitu
Heru yang duduk dibelakang dan sering bermain sendiri ternyata diteliti
lebih lanjut anak tersebut hanya kurang siap menerima materi
pembelajaran dan akhirnya anak tersebut pun dapat mengikuti
pembelajaran seperti teman lainnya.
Keaktifan belajar peserta didik jika dibandingkan dengan tahap pra
siklus dan siklus 1 telah mengalami peningkatan.
53
Tabel. 13
Perbandingan Prosentase kektifan Belajar Siklus II
No Pelaksanaan Siklus Prosentase (%)
1 Prasiklus 41,6
2 Siklus I 66,6
3 Siklus II 78,57
Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan diakhir
pembelajaran pada siklus II didapat bahwa rata-rata hasil tes pada siklus II
yaitu 84 dan persentase ketuntasan klasikalnya adalah 79,16 % yang
berada di atas standar yang ditentukan yaitu diatas 7,5.
Tabel. 14 Tabel Perbandingan Rata-rata Tes Akhir Siklus II
No. Pelaksanaan Siklus Rata-rata
1 Prasiklus 67,1
2 Siklus 1 76,6
3 Siklus 2 84
Tabel 15 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Pada Siklus II
No Pelaksanaan Siklus Persentase (%)
1 Prasiklus 37,5
2 Siklus 1 79
3 Siklus 2 79,16
Dilihat dari tabel di atas perbandingan semangat belajar dan hasil
tes akhir pada siklus 1 dan siklus II menunjukkan adanya sebuah
peningkatan dari tiap-tiap siklus.
Setelah observasi selesai, peneliti bersama guru mitra sebagai
kolaborator dalam Penelitian Tindkan Kelas dikelas IV, mengadakan
54
diskusi berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
menggunakan Model cooperative learning tipe Student Teams
Achievement Devision (STAD) pada tahap siklus II.
Hasil diskusi tersebut berkaitan pembahasan hasil tindakan dari
tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus II yaitu:
1. Terjadi peningkatan keaktifan belajar peserta didik dari tahap pra
siklus, siklus I dan siklus II.
2. Hasil tes akhir juga menunjukkan peningkatan dari tahap pra siklus,
siklus I dan siklus II.
Model cooperative learning tipe Student Teams Achievement Devision
(STAD) ternyata dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik
dalam materi pembelajaran zakat. Dengan kata lain bahwa Model cooperative
learning tipe Student Teams Achievement Devision (STAD) yang lebih
bervariasi tersebut dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta
didik. Sehingga dapat dikatakan bahwa langkah yang telah dilakukan oleh
guru dalam menerapkan Model cooperative learning tipe Student Teams
Achievement Devision (STAD) merupakan langkah yang tepat.
55
BAB V
PENUTUP
C. Simpulan
Berdasarkan deskripsi data dan analisis penelitian tentang upaya
meningkatkan hasil belajar Fiqih materi zakat menggunakan Model
cooperative learning tipe Student Teams Achievement Devision (STAD)
peserta didik kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati
dari bab I sampai bab IV, maka pada akhir penelitian ini dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut.
1. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan Model cooperative
learning tipe Student Teams Achievement Devision (STAD) di kelas IV MI
Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati sudah menerapkan
langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan Model cooperative learning tipe
Student Teams Achievement Devision (STAD) yang sudah diterapkan di
dalam skenario pembelajaran.
2. Dengan menggunakan Model cooperative learning tipe Student Teams
Achievement Devision (STAD) dalam pembelajaran Fiqih materi zakat
ternyata efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik IV MI
Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati. Hal ini ditunjukan
pada peningkatan hasil akhir tiap siklus yaitu pada prasiklus persentase
keaktifan sebesar 41,6 %, rata-rata hasil belajar sebesar 6.71, dan
ketuntasan klasikal 37,5 %. Pada siklus I persentase keaktifan sebesar
66,6%, rata-rata hasil belajar sebesar 76,6, dan ketuntasan klasikal 79 %.
Pada siklus II persentase keaktifan sebesar 78,57 %, rata-rata hasil belajar
sebesar 84, dan ketuntasan klasikal
56
D. Saran
Mengingat pentingnya model pembelajaran dan metode pembelajaran
secara variatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, peneliti
mengharapkan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut diatas
sebagai berikut:
a. Pada Guru Fiqih
1. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar
paham menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi
tersampaikan secara maksimal.
2. Hendaknya pembelajaran dirancang dengan berbagai variasi
mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami oleh
peserta didik. Dan selalu memantau perkembangannya terutama dari
perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan.
3. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model cooperative
learning tipe Student Teams Achievement Devision (STAD) pada mata
pelajaran Fiqih agar dapat dilakukan tidak hanya sampai pada
selesainya penelitian ini saja, akan tetapi dilanjutkan sebagai program
untuk meningkatkan semangat dan mengurangi kejenuhan pada waktu
melaksanakan pembelajaran
b. Pihak sekolah
1. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan
pembelajaran yang berlangsung
2. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan
prasarana yang dibutuhkan.
3. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya
meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi professional serta
membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena sesungguhnya
kompetensi yang dimiliki oleh guru sangat mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran, yang akhirnya akan dapat
menghasilkan peserta didik yang berprestasi, berbudi pekerti luhur,
57
dan berakhlaqul karimah yang mampu berdampak positif pada
perkembangan dan kemajuan sekolah.
E. Penutup
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa
mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas Rahmat,
Taufiq dan Hidayah-Nya.
Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang ada dalam
skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak tetap peneliti
harapkan. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti pada khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga
amal ibadahnya dibalas dengan limpahan nikmat oleh Allah SWT. Amien.
58
Lampiran : 1
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
FIQIH KELAS IV SEMESTER 1 MI TARBIYATUL ISLAMIYAH GEMBONG PATI
2010/2011
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1.Mengetahui ketentuan zakat
1.1. Menjelaskan macam-macam zakat
1.2. Menjelaskan ketentuan zakat fitrah 1.3. Mempraktekkan tata cara zakat fitrah
2. Mengenal ketentuan infaq dan shadaqah
2.1.Menjelaskan ketentuan infaq dan shadaqah 2.2. Mempraktekkan tata cara infaq dan shadaqah
59
Lampiran : 2 PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran : FIQIH Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Islamiyah Tahun Pelajaran : 2010/2011 Kelas : IV
Smt No Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar Alokasi waktu
1
1 2
Mengetahui ketentuan zakat 1.1. Menjelaskan macam-macam zakat 1.2. Menjelaskan ketentuan zakat fitrah 1.3. Mempraktekkan tata cara zakat fitrah Mengenal ketentuan infaq dan shadaqah 2.1 Menjelaskan ketentuan infaq dan shadaqah 2.2 Mempraktekkan tata cara infaq dan shadaqah
2 2 8
6 16
J U M L A H 34
Mengetahui, Klakahkasihan, 12 Juli 2010
Kepala MI Tarbiyatul Islamiyah GMP FIQIH
Muhartoyo Zaenal Arifin, S.Pd.I.
60
Lampiran : 3 PROGRAM SEMESTER Mapel : Fiqih Kls. 4 Smt.: 1 MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Gembong Pati
No Kompetensi Dasar Aw Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 1 2 3
1 Mengetahui ketentuan zakat 12
lu
bur
U
lang
an A
khir
Sem
este
r 1
- Menjelaskan macam-macam
zakat 2 x
� Menjelaskan ketentuan zakat
fitrah 2 x
� Mempraktekkan tata cara zakat
fitrah 4 x x
� Ulangan Sumatif 1
2 x
� Ulangan Mid
2 x
2 Mengenal ketentuan infaq dan shadaqah.
22
� Menjelaskan ketentuan infaq
dan shadaqah 6 x x x
61
� Mempraktekkan tata cara infaq
dan shadaqah
8 x x x x
� Penyegaran materi
4 x x
� Latihan Soal tes
4 x x
62
Lampiran : 4 SILABUS
Nama Madrasah : MI Tarbiyatul Islamiyah Mata Pelajaran : Fiqih Kelas / Semester : IV (Empat) / I STANDAR KOMPETENSI : 1. Mengetahui ketentuan zakat
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Alat
1 2 3 4 5 6 7 Menjelaskan macam-macam zakat
� pengertian zakat fitrah
� Mendiskusikan pengertian zakat fitrah
� Menjelaskan pengertian zakat fitrah
Tertulis 2 jp • Buku FIQIH IV/2 TS � pengertian zakat
Maal � Mendiskusikan
pengertian zakat Maal � Menjelaskan
pengertian zakat Maal
Menjelaskan ketentuan zakat fitrah
� waktu zakat fitrah
� Diskusi waktu zakat fitrah
� Menjelaskan waktu zakat fitrah
tertulis
2 jp
• Buku FIQIH IV/2
Praktik zakat fitrah
� Praktik zakat fitrah
� Praktik zakat fitrah � Mempraktikan zakat fitrah
praktik
2 jp
• Buku FIQIH IV/2
63
Lampiran : 5
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MI TARBIYATUL ISLAMIYAH
KLAKAHKASIHAN GEMBONG PATI Nama Madrasah : MI Tarbiyatul Islamiyah Kelas/Semester : 4/1 Mata Pelajaran : Fiqih Th. Pelajaran : 2010/2011
Kompetensi Dasar
Rata-rata A B C
1 1.1 Menjelaskan macam-macam zakat 70 70 65 68
1.2 Menjelaskan ketentuan zakat fitrah 70 70 65 68
1.3 Mempraktekkan tata cara zakat fitrah 70 70 65 68
2 2.1 Menjelaskan ketentuan infaq dan shadaqah 70 70 65 68
2.2 Mempraktekkan tata cara infaq dan shadaqah 70 70 65 68
Rata-rata 68 Penentuan KKM 68
Keterangan :
A. Kompleksitas
B. Sarana Pendukung
C. Kemampuan Siswa
Klakahkasihan, 12 Juli 2010 Mengetahui GMP FIQIH
Kepala MI Tarbiyatul Islamiyah
Muhartoyo Zaenal Arifinh, S.Pd.I NIP. NIP.
64
Lampiran : 6 LEMBAR PENILAIAN
Mata Pelajaran : Fiqih Semester : 1 (satu) Kelas : IV (empat) Tahun Pelajaran : 2010/2011 KKM : 6,8
No Nama Ulangan Formatif/KD Tugas dan PR
UTS Sumatif/SK
UAS Nilai raport 1 2 3 4 5 R1 1 2 3 4 5 R2 1 2 3 R3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Abidur Razaq 7.50 7.00 6.50 6.00 7.00 6.80 8.00 7.00 6.00 6.50 6.00 6.70 7.80 7.00 6.50 7.50 7.00 7.50 7.16
2 Aditya Gelar Pratama 7.50 7.00 6.50 6.00 7.00 6.80 8.00 7.00 6.00 6.50 6.00 6.70 7.60 6.50 6.50 6.00 6.33 7.50 6.99
3 Amin Abdul Muhid 6.50 7.00 6.50 6.00 7.00 6.60 7.50 7.00 6.00 6.50 6.00 6.60 7.50 6.50 6.50 6.00 6.33 7.00 6.81
4 Maulana Syaifudin 6.00 8.00 6.50 7.00 6.00 6.70 7.00 8.00 6.50 6.50 7.00 7.00 7.50 7.00 7.00 6.00 6.67 7.00 6.97
5 M Robbi Alhimna 6.00 6.00 7.00 7.00 7.00 6.60 7.00 6.00 6.50 7.00 7.00 6.70 7.60 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 6.98
6 Alfiani Rahmah 6.50 7.00 6.50 7.00 6.00 6.60 7.00 7.00 6.50 6.50 7.00 6.80 7.40 6.00 7.00 6.00 6.33 6.00 6.63
7 M Alfian Hidayatullah 7.00 8.00 7.00 6.50 7.00 7.10 8.00 8.00 6.50 7.00 6.50 7.20 6.50 6.00 6.00 7.00 6.33 6.00 6.63
8 M Rizal Rizqi 6.50 7.00 7.00 6.50 6.00 6.60 8.00 7.00 6.50 7.00 6.50 7.00 6.40 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.40
9 M Sayuti 6.00 8.00 7.00 6.50 6.00 6.70 7.00 8.00 7.00 7.00 6.50 7.10 6.40 6.50 6.00 6.00 6.17 7.00 6.67
10 Nur Huda 6.00 6.00 7.00 6.00 6.00 6.20 7.00 6.00 7.00 7.00 6.00 6.60 6.40 6.50 6.50 7.00 6.67 6.00 6.37
11 Anisa Dwi Lestari 6.00 7.00 6.00 6.00 7.00 6.40 7.00 7.00 6.00 6.00 6.00 6.40 6.60 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.28
12 Eli Susanti 7.50 7.00 6.50 6.00 7.00 6.80 8.00 7.00 6.00 6.50 6.00 6.70 7.80 7.00 6.50 7.50 7.00 7.50 7.16
65
13 Auva Dzaqoq 7.50 7.00 6.50 6.00 7.00 6.80 8.00 7.00 6.00 6.50 6.00 6.70 7.60 6.50 6.50 6.00 6.33 7.50 6.99
14 Fina Birratul Wahdah 6.50 7.00 6.50 6.00 7.00 6.60 7.50 7.00 6.00 6.50 6.00 6.60 7.50 6.50 6.50 6.00 6.33 7.00 6.81
15 Firlia Izzatul Mu’ifah 6.00 8.00 6.50 7.00 6.00 6.70 7.00 8.00 6.50 6.50 7.00 7.00 7.50 7.00 7.00 6.00 6.67 7.00 6.97
16 Knur Syafi’ah 6.00 6.00 7.00 7.00 7.00 6.60 7.00 6.00 6.50 7.00 7.00 6.70 7.60 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 6.98
17 Rahayu Nur Indah 6.50 7.00 6.50 7.00 6.00 6.60 7.00 7.00 6.50 6.50 7.00 6.80 7.40 6.00 7.00 6.00 6.33 6.00 6.63
18 Rina Setyawati 7.00 8.00 7.00 6.50 7.00 7.10 8.00 8.00 6.50 7.00 6.50 7.20 6.50 6.00 6.00 7.00 6.33 6.00 6.63
19 Ayu Linda Rahmawati 6.50 7.00 7.00 6.50 6.00 6.60 8.00 7.00 6.50 7.00 6.50 7.00 6.40 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.40
20 Ahmad Irvan 6.00 8.00 7.00 6.50 6.00 6.70 7.00 8.00 7.00 7.00 6.50 7.10 6.40 6.50 6.00 6.00 6.17 7.00 6.67
21 Alfian Hidayat 6.00 6.00 7.00 6.00 6.00 6.20 7.00 6.00 7.00 7.00 6.00 6.60 6.40 6.50 6.50 7.00 6.67 6.00 6.37
22 Bagus Setyo KA 6.00 7.00 6.00 6.00 7.00 6.40 7.00 7.00 6.00 6.00 6.00 6.40 6.60 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.28
23 M Andik Arianto 6.50 7.00 6.50 7.00 6.00 6.60 7.00 7.00 6.50 6.50 7.00 6.80 7.40 6.00 7.00 6.00 6.33 6.00 6.63
24 Dewi Purwaningsih 7.00 8.00 7.00 6.50 7.00 7.10 8.00 8.00 6.50 7.00 6.50 7.20 6.50 6.00 6.00 7.00 6.33 6.00 6.63
Nilai Minimal 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.20 7.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.40 6.40 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.28
Nilai Maximal 7.50 8.00 7.00 7.00 7.00 7.10 8.00 8.00 7.00 7.00 7.00 7.20 7.80 7.00 7.00 7.50 7.00 7.50 7.16
Rata-rata 6.52 7.13 6.69 6.44 6.54 6.66 7.42 7.13 6.42 6.69 6.44 6.82 7.05 6.42 6.46 6.42 6.43 6.58 6.71 Standar Deviasi 0.56 0.68 0.32 0.43 0.51 0.23 0.48 0.68 0.35 0.32 0.43 0.24 0.57 0.41 0.41 0.56 0.33 0.62 0.27
Klakahkasihan 12 Juli 2009
GMP FIQIH
Zaenal Arifin, S.Pd.I
66
Lampiran : 7
Lembar Hasil Observasi Untuk Guru Mapel Fiqih pada Pra Siklus
Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah Hari/ Tanggal : Senin, 12 Juli 2010 Nama Guru : Zaenal Arifin, S.Pd.I Petunjuk, Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Bila hasil kurang 2. Bila hasil cukup 3. Bila hasil baik 4. Bila hasil sangat baik
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Guru membuka pembelajarn dengan salam dan absen
3
2 Guru menseting kelas 1
3 Guru menyampaikan motivasi belajar 2
4 Guru menyampaikan apersepsi 4
5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2
6 Guru menyampaikan materi pembelajaran 4
7 Keterampilan guru dalam membagi kelompok secara heterogen.
1
8 Keterampilan guru dalam membimbing peserta didik dalam diskusi
1
9 Keterampilan guru dalam mengembangkan teknik bertanya terhadap peserta didik tertentu.
2
10 Keterampialan guru dalam merespon pertanyaan
dari peserta didik 2
11 Keterampilan guru dalam memberi motivasi
peserta didik untuk memajang hasil pekerrjaannya 1
12 Keterampilan guru dalam memberi motivasi
peserta didik untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya
1
13 Keterampilan guru dalam memberi motivasi peserta didik untuk menjadi tutor sebaya
1
67
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
14 Keterampilan guru dalam memberi pertannyaan/kuis yang bervariasi
2
15 Keterampilaan guru dalam memberi evaluasi 3
16 Keterampilaan guru dalam memberi tugas remidi 2
17 Keterampilaan guru dalam memberi tugas pengayaan
1
18 Keterampilaan guru dalam memberi soal PR 4
19 Kemampuan guru dalam merefleksi pembelajaran 3
20 Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran 4
Jumlah 7 12 9 16
Skor Total 44
Jumlah Maksimal 80
Nilai = 55%10080
44 =×
Kolabolator
Zaenal Arifin, S.Pd.I
Pati, 19 Juli 2010 Peneliti
Muhartoyo
Mengetahui Kepala MI Tarbiyatul Islamiyah
Pati
Muhartoyo
68
Lampiran : 8
Lembar Hasil Observasi
Keaktifan peserta didik dalam mengikuti Pembelajaran Pra Siklus
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Islamiyah Mata Pelajaran : Fiqih Materi Pokok : Zakat Hari/Tanggal : Senin, 12 Juli 2010
Petunjuk Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Bila hasil kurang 2. Bila hasil cukup 3. Bila hasil baik 4. Bila hasil sangat baik
No Aspek Pengamatan Skor
Ket. 1 2 3 4
1 Keaktifan peserta didik dalam menerima penjelasan materi
3
2 Keaktifan peserta didik mengikuti perubahansetting kelas
1
3 Keaktifan peserta didik dalam menjawab pertanyaan guru
2
4 Keaktifan peserta didik saat dibimbing oleh guru dalam diskusi mengerjakan LKS
1
5 Keaktifan peserta didik dalam bertanya tentang permasalahan dalam mengisi LKS
1
6 Keaktifan peserta didik dalam mengumpulkan hasil pengerjaan di media tempel
1
7 Keaktifan peserta didik dalam mempresentasikan hasil pekerjaannya
1
8 Keaktifan peserta didik dalam melaksanakan tutor sebaya
1
69
No Aspek Pengamatan Skor
Ket. 1 2 3 4
9 Keaktifan peserta didik saat menjawab pertanyaan dari guru atau kuis
3
10 Keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan soal remidi
2
11 Keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan tugas pengayaan
2
12 Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan tentang pentingnya materi
2
Jumlah 6 8 6 0
Jumlah Skor 20
Jumlah Maksimal 48 Kriteria penilaian:
1 = Kurang ≤ 40% = Kurang 2 = Cukup 41 – 60 % = Cukup 3 = Baik 61% - 80% = Baik
4 = Sangat Baik ≥ 81% = Sangat Baik Keterangan rumus :
� Prosentase (%) = MaksimumSkor
didikpesertaratarataKeaktifan∑ − x 100%
Nilai = 6,41%10048
20 =×
Kolabolator
Zaenal Arifin, S.Pd.I
Pati, 19 Juli 2010 Peneliti
Muhartoyo
Mengetahui Kepala MI Tarbiyatul Islamiyah
Pati
Muhartoyo
70
Lampiran : 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1
Nama madrasah : MI TARBIYATUL ISLAMIYAH
Mata pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : IV / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi :
1. Mengetahui ketentuan zakat
Kompetensi Dasar :
1.1 Menjelaskan macam-macam zakat
1.2 Menjelaskan ketentuan zakat fitrah
I Indikator :
1.1.1 Menjelaskan pengertian zakat fitrah
1.1.2 Menjelaskan pengertian zakat Maal
1. 2.1 Menjelaskan waktu zakat fitrah
1. 2.3 Menjelaskan benda zakat fitrah
1. 2.4 Menjelaskan jumlah zakat fitrah
1. 2.5 Menjelaskan asnaf zakat fitrah
II. Materi Ajar : zakat fitrah
Materi Pembelajaran Zakat Fitrah
• Pengertian zakat Fitrah
Zakat yang dikeluarkan seseorang di bulan ramadhan untuk mensucikan
jiwa untuk mengharap ridha Allah.
• Pengertian Zakat Mal
71
Zakat Mal adalah zakat yang dikeluarkan karena harta yang telah
mencapai 1 nishab dan telah 1 haul untuk mensucikan harta benda.
• Waktu Zakat Fitrah
Waktu mengeluarkan zakat fitrah adalah di bulan Ramadhan
• Jumlah Zakat Fitrah
Jumlah zakat fitrah adalah 2,5 kg
• Benda Zakat Fitrah
Benda yang digunakan untuk membayar zakat fitrah adalah bahan
pokok makanan setempat. Beras digunakan pada masyarakat yang
makanan pokoknya adala beras.
• Asnaf Zakat Fitrah
1. Fuqara
2. Masakin
3. Amil
4. Riqab
5. mualaf
6. Sabilillah
7. Ibnu sabil
III. Metode Pembelajaran: STAD
IV. Langkah-langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
Siswa Waktu
Kegiatan Awal
1 Mengucap salam k
3 menit 2 Membuka dengan bacaan Basmalah k
3 Absensi siswa k
4 Memotivasi belajar k
72
No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
Siswa Waktu
6 Apersepsi k 2 menit
7 Menyampaikan tujuan pembelajaran k
8 Menyampaikan materi pembelajaran k 5 menit
Kegiatan Inti
9 Guru memberikan informasi awal tentang jalannya
pembelajaran dan tugas yang harus dilaksanakan k
20 menit
10 Membentuk kelompok yang anggotanya= 4 orang
secara heterogen k
11 siswa diskusi berkelompok g
13
Guru berkeliling untuk mengawasi dan
memberikan bimbingan jika ada peserta didik yang
mengalami kesulitan
k
14 Anggota kelompok/individu memamerkan hasil
pekerjaan pada media tempel dikelas i
15 Koreksi hasil bersama-sama dalam bentuk
presentasi hasil i 8 menit
16 Anggota yang sudah mengerti mendatangi dan
menjelaskan pada anggota lain. g 5 menit
17 Guru memberi kuis/pertanyaan kepada siswa k 5 menit
18 Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi
dan elaborasi siswa k 2 menit
Penutup
20 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan
materi k 3 menit
21 Evaluasi/tes akhir ( terlampir ) i 10 menit
22 Pemberian remidi dan pengayaan g 3 menit
23 Pemberian tugas/PR k 1 menit
24 Ditutup dengan bacaan Hamdalah dan salam k 1 menit
73
Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; g = group; k = klasikal.
Tugas Diskusi
No Materi Hasil Diskusi Kelompok
1 Sebutkan 2 macam zakat
2 Kapan zakat fitrah dikeluarkan
3 Berapa kg beras untuk zakat fitrah
4 Sebutkan asnaf dalam zakat fitrah
V. Bahan ajar : Buku SKI Kls IV/1 TS, lembar LKS, Papan Pajang, Lembar
Kuis.
VI. Penilaian: • Prosedur Tes:
- Tes awal : ada - Tes Proses : ada - Tes Akhir : ada
• Jenis Tes: - Tes awal : lisan - Tes Proses : Pengamatan - Tes Akhir : Tertulis
• Alat Tes: - Tes awal : terlampir - Tes Proses : terlampir - Tes Akhir : terlampir
• Remidi dan Pengayaan: - Terlampir
• Tugas Rumah: - terlampir
SKOR = jumlah perolehan skor x 100 Jumlah skor total
Kolabolator
Zaenal Arifin, S.Pd.I
Pati, 19 Juli 2010
Peneliti
MUHARTOYO
74
Lampiran : 10
Soal kuis siklus 1
1. Sebutkan 2 macam zakat ?
2. Kapan zakat fitrah dikeluarkan ?
3. Berapa kg beras untuk zakat fitrah ?
4. Sebutkan asnaf dalam zakat ?
5. Untuk apa zakat fitrah itu ?
Jawaban soal kuis
• Zakat fitrah da zakat mal
• Bulan ramadán
• 2,5 kg
• Faqir, miskin, amil, mualaf, riqab, sabilillah, ibnu sabil
• Mensucikan jiwa
75
Lampiran : 11 Soal tes siklus 1
INSTRUMEN SOAL FORMATIF SIKLUS 1
Mata Pelajaran Materi Waktu Kelas Jumlah soal Bentuk soal
: : : : : :
Fiqih zakat 20 menit IV /1 Pilihan ganda : 2 soal Isian : 2 soal Essay : 1 soal
I. Jawablah soal dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada
huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar !
1. Zakat yang dikeluarkan di bulan ramadhan adalah zakat ....
a. Fitrah b. Mal
c. Harta Benda d. Jiwa
2. Benda apa yang dikeluarkan untuk zakat fitrah ....
a. Gandum b. Ketela
c. Jagung d. Beras
II. Isilah titiktitik dibawah ini dengan benar !
3. Zakat mal adalah untuk mensucikan ….
4. Zakat fitrah untuk mensucikan ….
III. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
5. Sebutkan asnaf dalam zakat ?
76
Lampiran : 12
Jawaban soal tes
1. A
2. D
3. Harta benda
4. Jiwa
5. Faqir, miskin, amil, mualaf, riqab, sabilillah, ibnu sabil
Penskoran Soal Evaluasi Siklus 1
No Romawi Nilai Per Item Jumlah
1 I Max 40 2 x 2 0 = 40
2 II Max 40 2 x 20 = 40
3 III Max 20 1 x 20 = 20
Jumlah 100
Soal Perbaikan
• Sebutkan asnaf zakat fitrah ¡
Tugas Pengayaan
1. Hafalkan niat zakat fitrah !
Tugas Rumah / PR
1. Tulis dan hafalkan niat zakat fitrah
77
Lampiran : 13
HASIL TES EVALUASI SIKLUS I
Mata pelajaran : Fiqih
Kelas/semester : IV/1
Jumlah peserta : 24
Jumlah soal : 5 Soal
Hari / tanggal : Senin, 19 Juli 2010
Standar Kompetensi :
1. Memahami ketentuan zakat
Kompetensi Dasar :
1.1 4.1 menjelaskan macam-macam zakat
1.2 4.1 menjelaskan ketentuan zakat fitrah
I Indikator :
1.1.1 Menjelaskan macam-macam zakat
1.2.1 Menjelaskan waktu zakat fitrah
1.2.3 Menyebutkan benda untuk zakat fitrah
1.2.4 Menyebutkan jumlah benda untuk zakat fitrah
1.2.5 Menyebutkan asnaf zakat fitrah
No Nama Butir Soal Nila
i Ketuntasan
1 2 3 4 5 T B
1 Abidur Razaq + + + - + 80 +
2 Aditya Gelar Pratama + + + - + 80 +
3 Amin Abdul Muhid + + + + + 100 +
4 Maulana Syaifudin + + - - - 40 -
5 M Robbi Alhimna + + + - + 80 +
6 Alfiani Rahmah + + + - + 80 +
7 M Alfian Hidayatullah + + + - - 60 -
8 M Rizal Rizqi + + + + + 100 +
9 M Sayuti + + + - + 80 +
78
No Nama Butir Soal Nila
i Ketuntasan
1 2 3 4 5 T B
10 Nur Huda + + + - + 80 +
11 Anisa Dwi Lestari + + - - + 60 -
12 Eli Susanti + + - - - 40 -
13 Auva Dzaqoq + + + - + 80 +
14 Fina Birratul Wahdah + + + + + 100 +
15 Firlia Izzatul Mu’ifah + + + - + 80 +
16 Knur Syafi’ah + + + - + 80 +
17 Rahayu Nur Indah + + + - - 60 -
18 Rina Setyawati + + + - + 80 +
19 Ayu Linda Rahmawati + + + - + 80 +
20 Ahmad Irvan + + + - + 80 +
21 Alfian Hidayat + + + - + 80 +
22 Bagus Setyo Khoirul Anam + + - + + 80 +
23 M Andik Arianto + + + - + 80 +
24 Dewi Purwaningsih + + + - + 80 +
Jumlah 24 24 24 24 24 Jumlah Benar 24 24 20 4 20 19 Jumlah Salah 0 0 4 19 4
Presentase Benar 100 100 83.3 16.6 83.3 79.1 20.8
Ket: T = Tuntas ( - ) Jawaban Salah
B = Belum ( +) Jawaban Benar
Keterangan hasil :
Ketuntasan Klasikal : %1,79%10024
19 =x
Belum tuntas : %8.20%10024
5 =x
Kolabolator
Zaenal Arifin, S.Pd.I
Pati, 19 Juli 2010
Peneliti
Muhartoyo
79
Lampiran : 14 Lembar Hasil Observasi
Untuk Guru Terhadap Pengelolaan Kelas Pada Siklus I
Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah Hari/ Tanggal : Senin, 19 Juli 2010 Peneliti : Muhartoyo Jam Ke : 1
Petunjuk Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Bila pengelolaan yang diamati kurang 2. Bila pengelolaan yang diamati cukup 3. Bila pengelolaan yang diamati baik 4. Bila pengelolaan yang diamati sangat baik
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Guru membuka pembelajarn dengan salam dan absen
4
2 Guru menseting kelas 2
3 Guru menyampaikan motivasi belajar
2
4 Guru menyampaikan apersepsi 2
5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2
6 Guru menyampaikan materi pembelajaran
4
7 Keterampilan guru dalam membagi kelompok secara heterogen.
4
8 Keterampilan guru dalam membimbing peserta didik dalam diskusi
3
9 Keterampilan guru dalam mengembangkan teknik bertanya terhadap peserta didik tertentu.
2
10 Keterampialan guru dalam merespon pertanyaan dari peserta didik
2
11 Keterampilan guru dalam memberi motivasi peserta didik untuk memajang hasil pekeerjaannya
2
12 Keterampilan guru dalam memberi motivasi peserta didik untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya
2
80
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
13 Keterampilan guru dalam memberi motivasi peserta didik untuk menjadi tutor sebaya
2
14 Keterampilan guru dalam memberi pertannyaan/kuis yang bervariasi
3
15 Keterampilaan guru dalam memberi evaluasi
3
16 Keterampilaan guru dalam memberi tugas remidi
2
17 Keterampilaan guru dalam memberi tugas pengayaan
3
18 Keterampilaan guru dalam memberi soal PR 3
19 Kemampuan guru dalam merefleksi pembelajaran
2
20 Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran
4
Jumlah 0 22 15 16 Skor Total 53
Jumlah Maksimal 80
Prosentase keberhasilan pembelajaran guru:
Nilai = =× %100MaksimumSkor
totalskor
Nilai = 25.66%10080
53 =× %
Pati, 19 Juli 1020
Peneliti Kolabolator
Muhartoyo Zaenal Arifin, S.Pd.I
81
Lampiran : 15
Lembar Hasil Observasi
Keaktifan Peserta Didik dalam Mengikuti Pembelajaran Siklus I
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Islamiyah Mata Pelajaran : Fiqih Materi Pokok : zakat Hari/Tanggal : Senin, 19 Juli 2010 Jam Pelajaran Ke : 1 Jumlah peserta didik yang waktu diamati : 24 anak
Petunjuk Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Bila pengelolaan yang diamati kurang 2. Bila pengelolaan yang diamati cukup 3. Bila pengelolaan yang diamati baik 4. Bila pengelolaan yang diamati sangat baik
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Keaktifan peserta didik dalam menerima penjelasan materi
3
2 Keaktifan peserta didik mengikuti perubahansetting kelas
2
3 Keaktifan peserta didik dalam menjawab pertanyaan guru
3
4 Keaktifan peserta didik saat dibimbing oleh guru dalam diskusi
3
5 Keaktifan peserta didik dalam bertanya 3
6 Keaktifan peserta didik dalam mengumpulkan hasil pengerjaan di media tempel
3
7 Keaktifan peserta didik dalam mempresentasikan hasil pekerjaannya
3
8 Keaktifan peserta didik dalam melaksanakan tutor sebaya
2
9 Keaktifan peserta didik saat menjawab pertanyaan dari guru atau kuis
2
82
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
10 Keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan soal remidi
2
11 Keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan tugas pengayaan
3
12 Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan tentang pentingnya materi
3
Jumlah 0 8 24 0
Jumlah Skor 32
Jumlah Maksimal 48
Keterangan:
• KRITERIA PENILAIAN , KLASIFIKASI KEAKTIFAN,
1 = Kurang ≤ 40% = Kurang 2 = Cukup 41 – 60 % = Cukup 3 = Baik 61% - 80% = Baik
4 = Sangat Baik ≥ 81% = Sangat Baik
Prosentase keaktifan siswa = 48
32x 100 = 66.6 %
Keaktifan siswa pada klasifikasi cukup
Pati, 19 Juli 2010
Peneliti Kolabolator
Muhartoyo Zaenal Arifin, S.Pd.I
83
Lampiran : 16
Daftar kelompok diskusi
Kelompok Nama Nama Kelompok
1
Abidur Razaq
Sabilillah Aditya Gelar Pratama
Amin Abdul Muhid
Maulana Syaifudin
2
M Robbi Alhimna
Ibnu Sabil Alfiani Rahmah
M Alfian Hidayatullah
M Rizal Rizqi
3
M Sayuti
Amil Nur Huda
Anisa Dwi Lestari
Eli Susanti
4
Auva Dzaqoq
Mualaf Fina Birratul Wahdah
Firlia Izzatul Mu’ifah
Kusnur Syafi’ah
5
Rahayu Nur Indah
Fuqora Rina Setyawati
Ayu Linda Rahmawati
Ahmad Irvan
6
Alfian Hidayat
Masakin Bagus Setyo Khoirul Anam
M Andik Arianto
Dewi Purwaningsih
84
Lampiran : 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
Nama madrasah : MI Tarbiyatul Islamiyah
Mata pelajaran : Fiqih
Kelas / Semester : IV / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi :
1. Siswa mampu memahami zakat
Kompetensi Dasar :
1.2 Praktik zakat fitrah
I Indikator :
1.2.1 Praktik zakat fitrah
II. Materi Ajar : Praktik Zakat Fitrah
Niat membayar zakat fitrah, beras 2,5 kg
III. Metode Pembelajaran: STAD
IV. Langkah-langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian Siswa Waktu
Kegiatan Awal
1 Mengucap salam k
3 menit 2 Membuka dengan bacaan Basmalah k
3 Absensi siswa k
4 Memotivasi belajar k
6 Apersepsi k 2 menit
7 Menyampaikan tujuan pembelajaran k
85
No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian Siswa Waktu
8 Menyampaikan materi pembelajaran k 5 menit
Kegiatan Inti
9
Guru memberikan informasi awal tentang jalannya
pembelajaran dan tugas yang harus dilaksanakan
peserta didik
k
45 menit 10
Membentuk kelompok yang anggotanya= 4 orang
secara heterogen k
11 Guru menugaskan masing-masing anggota
kelompok praktik zakat fitrah g
16 Anggota yang sudah mengerti mendatangi dan
menjelaskan pada anggota lain. g
18 Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi
dan elaborasi siswa k
5 menit
19
Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar telah dilakukan
k
Penutup
20 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan
materi k 3 menit
23 Pemberian tugas/PR k 1 menit
24 Ditutup dengan bacaan Hamdalah dan salam k 1 menit
Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; g = group; k = klasikal.
LKS
No Materi Hasil Diskusi Kelompok
1 Berlatih membayar zakat dengan
anggota kelompok
86
V. Bahan ajar : Buku FIQIH Kls IV/1 TS, Beras 2,5 kg
VI. Penilaian:
• Prosedur Tes:
- Tes awal : ada
- Tes Proses : ada
• Jenis Tes:
- Tes awal : lisan
- Tes Proses : Pengamatan
• Alat Tes:
- Tes awal : terlampir
- Tes Proses : terlampir
• Remidi dan Pengayaan:
- Terlampir
• Tugas Rumah:
- terlampir
SKOR = jumlah perolehan skor x 100
Jumlah skor total
Kolabolator
Zaenal Arifin, S.Pd.I
Pati, 26 Juli 2010
Peneliti
MUHARTOYO
87
Lampiran : 18
HASIL TES PROSES SIKLUS II
Mata pelajaran : Fiqih Kelas/semester : IV/1 Jumlah peserta : 24 Hari / tanggal : Senin, 26 Juli 2010 Standar Kompetensi :
1. Memahami ketentuan zakat
Kompetensi Dasar : 1.2 4.1 Praktik zakat fitrah
Indikator : 1.2.1 � Praktik zakat fitrah
No Nama Aspek Penilaian
Nilai Ket
1 2 3 T BT
1 Abidur Razaq + + + 90 T
2 Aditya Gelar Pratama + + + 90 T
3 Amin Abdul Muhid + + - 60 BT
4 Maulana Syaifudin + + + 90 T
5 M Robbi Alhimna + + + 90 T
6 Alfiani Rahmah + + + 90 T
7 M Alfian Hidayatullah + + - 60 BT
8 M Rizal Rizqi + + + 90 T
9 M Sayuti + + + 90 T
10 Nur Huda + + + 90 T
11 Anisa Dwi Lestari + + + 90 T
12 Eli Susanti + + - 60 BT
13 Auva Dzaqoq + + + 90 T
14 Fina Birratul Wahdah + + + 90 T
15 Firlia Izzatul Mu’ifah + + + 90 T
16 Knur Syafi’ah + + + 90 T
17 Rahayu Nur Indah + + + 90 T
18 Rina Setyawati + + + 90 T
19 Ayu Linda Rahmawati + + - 60 BT
20 Ahmad Irvan + + + 90 T
21 Alfian Hidayat + + + 90 T
88
No Nama Aspek Penilaian
Nilai Ket
1 2 3 T BT
22 Bagus Setyo Khoirul Anam + + + 90 T
23 M Andik Arianto + + + 90 T
24 Dewi Purwaningsih + + - 60 BT
Benar 24
24
19
- 19
5
Salah -
-
5
79% 21%
Prosentase
Ket: T = Tuntas ( - ) Jawaban Salah
B = Belum ( +) Jawaban Benar
Keterangan hasil :
Ketuntasan Klasikal : %79%10024
19 =x
Belum tuntas : %21%10024
5 =x
Kolabolator
Zaenal Arifin, S.Pd.I
NIP.
Pati, 26 Juli 2010
Peneliti
MUHARTOYO
Lampiran : 19
Lembar Hasil Observasi Untuk Guru Terhadap Pengelolaan Kelas Pada Siklus II
Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah Hari/ Tanggal : Senin, 26 Juli 2010 Peneliti : Muhartoyo Jam Ke : 1 Petunjuk Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Bila pengelolaan yang diamati kurang 2. Bila pengelolaan yang diamati cukup 3. Bila pengelolaan yang diamati baik 4. Bila pengelolaan yang diamati sangat baik
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Guru membuka pembelajarn dengan salam dan absen
4
2 Guru menseting kelas 4
3 Guru menyampaikan motivasi belajar 4
4 Guru menyampaikan apersepsi
4
5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4
6 Guru menyampaikan materi pembelajaran 4
7 Keterampilan guru dalam membagi kelompok secara heterogen.
3
8 Keterampilan guru dalam membimbing Praktik zakat
3
9 Keterampilan guru dalam mengembangkan teknik bertanya terhadap peserta didik tertentu.
2
10 Keterampialan guru dalam merespon pertanyaan dari peserta didik
3
11 Keterampilaan guru dalam memberi tugas bimbingan siswa yang belum bisa
3
ii
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
12 Keterampilaan guru dalam memberi tugas tutor sebaya
3
13 Kemampuan guru dalam merefleksi pembelajaran
3
14 Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran
4
Jumlah 0 2 26 20
Skor Total 48
Jumlah Maksimal 56
Prosentase keberhasilan pembelajaran guru:
Nilai = =× %100MaksimumSkor
totalskor
Nilai = =× %10056
48 85,71 %
Pati, 26 Juli 2010
Peneliti Kolabolator
Muhartoyo Zaenal Arifin, S.Pd.I
iii
Lampiran : 20
Lembar Hasil Observasi
Keaktifan Peserta Didik dalam Mengikuti Pembelajaran Siklus II
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Islamiyah Mata Pelajaran : Fiqih Materi Pokok : Zakat Hari/Tanggal : Senin, 26 Juli 2010 Jam Pelajaran Ke : 1 Jumlah peserta didik yang waktu diamati : 24 anak
Petunjuk: Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut..
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Keaktifan peserta didik dalam menerima penjelasan dari guru
3
2 Keaktifan peserta didik mengikuti perubahansetting kelas
3
3 Keaktifan peserta didik dalam menjawab pertanyaan guru
3
4 Keaktifan peserta didik saat praktik zakat 4
5 Keaktifan peserta didik dalam bertanya 2
6 Keaktifan peserta didik dalam melaksanakan tutor sebaya
3
7 Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan
4
Jumlah 0 2 12 8
Jumlah Skor 22
Jumlah Maksimal 28
Prosentase keaktifan siswa = 28
22x 100 = 78,57 %
Pati, 26 Juli 2010 Peneliti Kolabolator
Muhartoyo Zaenal Arifin, S.Pd.I