uraian tugas ppds

21
URAIAN TUGAS PPDS DEPARTEMEN ILMU BEDAH SARAF FK USU/RSUP H. ADAM MALIK Tahap pendidikan institusi pendidikan dokter spesialis bedah saraf ( IPDS-BS ) dapat dibagi menjadi 3 tahap. Pengertian terkait tanggungjawab, berhubungan dengan aspek hukum dan dalam pentahapan kurikulum dikenal sebagai berikut: Tahap I : Tahap Pengayaan, Merupakan penamaan untuk periode pendidikan di semester 1, 2 dan 3; diberi tanda warna merah Tanggung jawab atas pasien sepenuhnya berada pada pendidik, sedangkan peserta didik tidak dapat dituntut oleh karena belum kompeten untuk menangani pasien bedah saraf Dalam tahap ini peserta didik diprogram untuk mendapat pengayaan dalam ilmu-ilmu dasar maupun ilmu bedah dasar. Pembekalan dapat dilakukan dalam program magister dan/atau program pendidikan bedah dasar Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen BS-l, yaitu di akhir masa pendidikan tahap I residen baru mencapai Kompetensi Tingkat I.

Upload: micdownload

Post on 06-Nov-2015

137 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

ppds

TRANSCRIPT

  • URAIAN TUGAS PPDS DEPARTEMEN ILMU BEDAH SARAF

    FK USU/RSUP H. ADAM MALIK

    Tahap pendidikan institusi pendidikan dokter spesialis bedah saraf (

    IPDS-BS ) dapat dibagi menjadi 3 tahap. Pengertian terkait

    tanggungjawab, berhubungan dengan aspek hukum dan dalam

    pentahapan kurikulum dikenal sebagai berikut:

    Tahap I : Tahap Pengayaan,

    Merupakan penamaan untuk periode pendidikan di

    semester 1, 2 dan 3; diberi tanda warna merah

    Tanggung jawab atas pasien sepenuhnya berada

    pada pendidik, sedangkan peserta didik tidak dapat

    dituntut oleh karena belum kompeten untuk

    menangani pasien bedah saraf

    Dalam tahap ini peserta didik diprogram untuk

    mendapat pengayaan dalam ilmu-ilmu dasar

    maupun ilmu bedah dasar.

    Pembekalan dapat dilakukan dalam program

    magister dan/atau program pendidikan bedah

    dasar

    Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen BS-l,

    yaitu di akhir masa pendidikan tahap I residen baru

    mencapai Kompetensi Tingkat I.

  • Tabel 1. Matrik global kompetensi IPDS Bedah Saraf

  • TahapII : Magang Tahap Merupakan penamaan untuk

    periode pendidikan di semester 4, 5, 6 dan 7, diberi tanda

    warna kuning

    Pendidik dan peserta didik bertanggung jawab

    secara bersama atas pasien maupun terhadap

    adanya tuntunan hukum

    Peserta didik mulai dilatih melakukan tindakan

    bedah saraf

    Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen BSII,

    yaitu di akhir masa pendidikan tahap II residen

    telah mencapai Kompetensi Tingkat ll

    Tahap Ill : Tahap Mandiri

    Merupakan penamaan untuk periode pendidikan di

    semester 8, 9, 10 dan 11, diberi tanda warna hijau

    Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap

    kasus-kasus yang telah menjadi kompetensinya

    maupun terhadap adanya tuntutan hukum

    Peserta didik menyelesaikan pendidikan sampai

    kompetensi bedah saraf dasar

    Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen BS

    Ill, yaitu di akhir masa pendidikan tahap residen

    telah mencapai kompetensi tingkat III

  • Penugasan residen bedah saraf

    Tabel 2. Matrik penugasan PPDS-BS per semester

  • Pentahapan Penugasan 1. Bobot penugasan di setiap bidang kegiatan diberikan secara

    bertahap, sebagai berikut:

    a. Pelimpahan tanggung-jawab dalam penugasan diberikan

    secara bertahap, dimulai dari tanggungjawab terhadap

    kegiatan administrasi catatan pasien selama perawatan,

  • kemudian menigkat ke penatalaksanaan pasien dan terahir

    penanggung jawab/kordinator dari semua tugas yang ada

    di bidang kegiatan tersebut.

    b. Kompetensi dilatih mulai dari penugasan yang sifatnya

    mengenal gejala neurologi, kemudian membuat diagnosa

    merencanakan pengobatan, membuat konsul ruangan dan

    permintaan pemeriksaan penunjang dan terahir melakukan

    follow up.

    c. Tingkat kesulitan kasus dimulai dari menangani kasus

    dengan IK 1 di ruang rawat, IK 2 di ruang rawat, IK 1 di

    ruang neurointensif dan terakhir K 2 di ruang neurointensif

    2.

    d. Peserta didik dalam pengaturan pekeraan bertanggung

    jawab pada kordinator/chief residen, dalam kompetensi

    bertanggung jawab pada konsulen/KPS.

    Tugas Ruangan 1. Residen BS-1 (tingkat pengayaan) yang bertugas di ruangan

    a. Kompetensi yang harus dikuasai sampai batas mengenal

    gejala neurologi dan mempelajari aspek menejemen

    pasien ruang rawat.

    b. Bertanggung jawab atas ketertiban pencatatan status

    pasien di ruang perawatan umum (non-VIP, non-high care)

    Mengisi medical record pasien setiap hari sesuai

    hasil keputusan ronde konsulen.

    Menulis catatan khusus hasil keputusan konsulen

    atas masalah sewaktu yang terjadi di ruangan.

    c. Bertangung jawab atas kelengkapan dokumen:

    Menjaga kelengkapan dokumen mulai dari pasien

    masuk sampai pasien selesai menjalani

    pengobatan di Dep BS FKUSU/RSHAM.

  • Melakukan verifikasi atas Berita Acara serah terima

    dokumen pasien saat pasien dikirim/tiba ke/dari

    kamar operasi atau ruang perawatan lain (ICU,

    HCU dsb)

    d. Belum berhak untuk membuat surat konsul ruangan

    maupun antar departemen.

    e. Bekerja dalam koordinasi dengan residen Penanggung

    Jawab Pasien, residen pengayaan tidak bertanggung

    jawab atas kualitas isi catatan pasien.

    2. Residen BS-ll (tingkat magang) bertanggung jawab dalam:

    a. Melakukan follow-up pasien rawat inap pra maupun pasca

    bedah di ruang perawatan umum, di luar ruang VIP dan

    ICU/HCU, termasuk antara lain:

    Perawatan luka dan segala tindakan di ruang rawat

    Membuat surat konsul ruangan maupun antar

    departemen

    b. Bertanggung jawab atas kualitas isi status pasien dan

    kualitas informasi dalam permintaan pemeriksaan

    penunjang maupun surat konsul, baik terkait masalah klinis

    pasien ruangan maupun persiapan operasi.

    3. Residen BS-III (tingkat mandiri) bertanggung jawab dalam:

    a. Melakukan follow-up pasien rawat inap pra maupun pasca

    bedah d ruang VIP, HCU, ICU, NICU, termasuk antara lain:

    Perawatan luka dan segala tindakan di ruang

    rawat.

    Membuat surat konsul ruangan maupun antar

    departemen

    b. Bertanggung jawab atas kualitas isi status pasien dan

    kualitas atas informasi dalam permintaan pemeriksaan

    penunjang maupun surat konsul, baik terkait masalah klinis

    pasien ruangan maupun persiapan operasi

  • 4. Residen Penanggung Jawab Ruangan

    a. Semua ruang rawat yang dipergunakan untuk perawatan

    pasien bedah saraf harus ada penanggung jawab ruangan

    dan dijabat oleh residen BSI yang pengaturannya

    dilakukan oleh Chief Residen dan disetujui KPS

    b. Penanggung-jawab ruang menguasai keadaan semua

    pasien di ruang rawat yang menjadi tanggungjawabnya.

    5. Residen Penanggung Jawab Pasien

    a. Adalah residen BS-ll atau BS-Ill yang bertanggung-jawab

    seutuhnya atas pasien kepada konsulen pemegang pasien

    (DPJP)

    b. Residen Penanggung Jawab Pasien :

    i. Mempunyai hak prioritas untuk menjadi asisten atau

    operator pada pasien tersebut.

    ii. Dalam kondisi tidak memungkinkan untuk menjadi

    asisten ataupun operator, tetap harus bertanggung

    jawab seutuhnya atas pasien tersebut. Segala hal

    yang terkait tindakan operasi harus diketahui.

    c. Bertanggung jawab untuk membuat resume pasien

    sebelum pasien keluar dari perawatan

    Tugas Jaga Emergensi

    Tugas jaga emergensi ditujukan untuk menangani kasus trauma,

    dimulai dari residen semester 4, dengan urutan pengaturan tugas

    sbb:

    1. Residen Jaga Dalam Magang

    Adalah residen BS-ll semester 4 dan 5 yang jaga

    emergensi di lingkungan RSHAM

    Kompetensi yang dilatih terbatas pada kasus trauma,

    belum berwenang untuk melakukan operasi mandiri,

    walaupun jumlah kasus yang wajib dicapai dalam tahap

  • magang sudah dipenuhi.

    Belum berhak menjawab konsul

    2. Residen Jaga Dalam Mandiri-1

    Adalah residen BS-ll semester 6 dan 7 yang melakukan

    jaga emergensi di lingungan RSHAM

    Telah lulus ujian instruksi dan dinyatakan kompeten untuk

    melakukan tindakan operasi mandiri pada kasus trauma IK-

    1

    Menjawab konsul emergensi dengan mengatas-namakan

    konsulen jaga setelah mendapat instruksi dari ybs.

    Melakukan tindakan operasi emergensi atas instruksi

    konsulen jaga.

    Mempertanggung-jawabkan secara tertulis semua kegiatan

    selama tugas jaganya di forum laporan jaga.

    3. Residen Jaga Luar

    Adalah residen BS-Ill semester 8 atau lebih yang

    melakukan jaga emergensi di luar lingkungan RSHAM

    Residen jaga luar tetap ditugaskan untuk di jaga emergensi

    lingkungan RSHAM sebagai Residen Jaga Dalam Mandiri

    2

    Telah lulus ujian instruksi dan dinyatakan kompeten untuk

    melakukan tindakan operasi mandiri pada kasus trauma IK-

    2

    Kewenangan sama seperti residen jaga dalam mandiri-1

    Tugas Poliklinik 1. Asisten poliklinik :

    Adalah residen semester 7 dan 8

    Bertugas untuk :

    Melakukan pemeriksaan awal pada pasien baru

  • dan menegakkan diagnosa serta merencanakan

    pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan untuk

    mempertajam diagnosa

    Melakukan follow up pada pasien kontrol dan

    memberikan terapi medikamentosa yang

    dibutuhkan

    Melakukan evaluasi luka operasi dan perawatan

    luka

    2. Penanggung jawab pasien poliklinik

    Adalah residen semester 9 atau lebih

    Bertugas untuk:

    Mengecek ulang diagnosa dan rencana

    pemeriksaan tambahan yang dilakukan oleh

    asisten poliklinik

    Melaporkan pada konsulen poliklinik semua

    kegiatan pelayanan kesehatan di poliklinik dalam

    betuk tertulis untuk kemudian diverifikasi oleh

    konsulen tsb.

    Catatan semua pasien poliklinik, khususnya kasus2

    sulit dan/atau spesifik pra bedah dilaporkan dalam

    forum asesmen

    Tugas Persiapan Operasi 1. Tanggung jawab atas kelengkapan dokumen saat pasien

    dikirim ataupun kembali dari kamar operasi ada pada Residen

    BS-I yang bertugas di ruang perawatan tempat pasien diwarat.

    Yang dimaksud dokumen pasien adalah status pasien dan

    semua hasil pemeriksaan penunjang.

    2. Penjadwalan operasi:

    a. Penjadwalan operasi disusun untuk kegiatan dalam 1

    minggu.

  • b. Dilakukan dalam forum yang dipimpin oleh konsulen

    pada setiap hari kerja terahir setiap minggu sebelumnya

    c. Chief residen bertanggung jawab atas pelaksanaan

    maupun pengaturan ulang jadwal operasi.

    3. Residen tingkat mandiri yang akan menjadi asisten

    kosulen/operator

    a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan instruksi yang

    diberikan konsulen, menyangkut antara lain:

    Tindakan atau pengobatan spesifik pra bedah di

    ruang rawat atau sebelum pasien dioperasi

    Persiapan alat atau instrumen khusus

    Mengecek kondisi dan persiapan pasien menjelang

    operasi

    Follow up pasca bedah terhadap hal khusus

    b. Mempelajari kasus pasien sampai kondisi terahir dan

    melaporkan semua persiapan operasi pada konsulen,

    untuk kemudian melakukan phantom atas rencana

    tindakan.

    Tugas Kamar Operasi

    1. Pengertian dan istilah dalam operasi:

    a. Operator adalah dokter yang melakukan operasi,

    sedangkan asisten adalah dokter yang membantu

    operator

    b. Untuk mencapai standar kompetensi sesuai yang

    ditetapkan dalam KURNAS BS, maksimal jumlah

    asisten yang dihitung yaitu 2 orang disebut Asisten

    Utama dan Asisten Pembantu

    Asisten Utama, adalah residen tingkat mandiri yang

    tugasnya langsung membantu operator dalam

    melakukan tindakan operasi.

  • Asisten Pembantu, adalah residen tingkat magang

    yang turut dalam operasi dan tugasnya memahami

    secara langsung berbagai aspek yang terjadi dalam

    kegiatan operasi, mulai dari pentahapan sampai

    dengan kebutuhan instrumen dalam setiap tahapan.

    Apabila dalam operasi tidak ada residen tingkat

    mandiri yang menjadi Asisten Utama, maka tempat

    dapat digantikan oleh residen tingkat magang,

    namun dengan status Asisten Pembantu. Dalam

    perhitungan untuk pendidikan, operator didampingi 2

    Asisten Pembantu.

    2. Asisten Pembantu bertugas untuk

    a. Mengatur agar operasi dapat dimulai tepat waktu,

    dengan cara :

    Mengikuti perkembangan pengiriman pasien dari

    ruang rawat ke OK

    Memantau kondisi persiapan di OK

    Mengatasi masalah yang timbul atau segera melapor

    pada residen penanggung jawab OK untuk masalah

    yang di luar kompetensinya

    b. Mengatur posisi pasien dan kesiapan alat penunjang

    operasi.

    c. Mempelajari pentahapan dalam operasi serta mengenal

    nama dan jenis intrumen yang dipergunakan dalam

    berbagai macam operasi.

    d. Mengecek kelengkapan dokumen pasien sebelum

    keluar OK sebagaimana saat masuk OK.

    e. Sebelum meninggalkan OK, mengecek keadaan terahir

    pasien.

    3. Asisten Utama bertugas untuk :

    a. Mengecek ulang posisi pasien dan persiapan yang

  • dilakukan Asisten Pembantu

    b. Mempersiapkan kulit daerah operasi (a/antiseptik dan

    menutup h operasi)

    c. Membantu operator demi kelancaran operasi.

    d. Bertugas untuk

    Membuat laporan operasi secara mandiri dan

    menyerahkan tembusan pada operator untuk

    diverifikasi dan dinilai (asli disimpan dalam status)

    Melaporkan tindakan serta temuan operasi pada

    forum Asesmen Besar

    4. Operator

    a. Residen tingkat mandiri yang bertindak sebagai

    operator tetap berkewajiban sebagaimana di atur untuk

    Asisten Utama, kecuali ada residen tingkat mandiri yang

    menjadi Asisten Utama

    b. Residen tingkat mandiri berkewajiban melapor terlebih

    dahulu pada konsulen supervisor atas rencana

    tindakan.

    Chief Residen

    1. Untuk dapat menjadi Chief Residen, peserta didik harus sudah

    menjadi penanggung jawab rawat inap ruang neurointensif

    ruang poliklinik dan penangungjawab kamar operasi.

    2. Chief residen bertugas mengkordinasikan semua

    pekerjaan/tugas pendidikan, pelayanan dan penelitian, baik

    yang terprogram maupun tidak dapat terselesaikan oleh

    seluruh residen secara merata dan agar sesuai

    kompetensinya.

    3. Tidak setiap residen otomatis menjadi Chief Residen,

    penentuan ditetapkan oleh KPS berdasarkan prestasi

    akademik dan kemampuan menejerial.

  • 4. Chief Residen bertanggung jawab pada KPS.

    5. Chief Residen dibantu oleh Wakil Chief Residen

  • LAMPIRAN 1 KURIKULUM

  • LAMPIRAN 2 INDEKS KESULITAN (IKA)