usaha guru dan orang tua murid - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/96.0945.pdf ·...
TRANSCRIPT
USAHA GURU DAN ORANG TUA MURIDDALAM MENANAMKAN KEBIASAAN IBADAH SHALAT PADA ANAK
( Studi deskriptif di TKA/TPA Istiqomah, Bandung )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratDalam Menempuh Ujian Sarjana
Pendidikan Agama Islam
Oleh:
1 rfR'VS' ....SAAN _ ~TNlSB~
INo. Indl1:': 95 09~5'-!
I'-, t- I " .i .... ,--' ,..... .. _., •
Nama : NurhayatiNPM :903001118NIMKO : 90.1469.A2.11
FAKULTAS TARBIYAHUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1 996
USAHA GURU DAN ORANG TUA MURIDDALAM MENANAMKAN KEBIASAAN IBADAH SHALAT PADA ANAK
( Studi deskriptif di TKA/TPA Istiqomah, Bandung )
Disetujui
Pembimbing I
( DR. H. Mulyani S. M.Sc. )
Ketua Jurusan PAlFakultas Tarbiyah UNISBA
rs. . Ramlan Sasmita )
Mengetahui
Pembimbing II
/I Ora. Er awulan )
Dekan Fakultas TarbiyahUniversitas Islam Bandung
r Drs. H. Odang Muchtar )
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dimunaqosahkan oleh Sidang Panitia Ujian Negara SarjanaFakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung, pada hari Senin tanggal25 Mei 1995,sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas TarbiyahPendidikan Islam.
Bandung, 25 M e i 1995
Panitia Ujian Munaqosah
Ketua
( Drs. H. Odang Muchtar )
Penguji I
Penguji III
( Ora. H. Adliyah Ali MD. )
---~-~::r&',,+I:1~mnliaa:nnSasmita )
Anggota;
Penguji II
-( Drs. H. Agus Halimi, M.Ag. )
Motto: Perbedaan antara seorang muslimdengan musyrik dan kafir adalahmeninggalkan shalai,
( Al-Hadist )
Kupersembahhan untuh :
Yang mulia Ibunda dan Ayahanda, Suamidan Anakku (Arina Luthfianti Nurfihri),.serta Adik-tJdikku yang tersayang.
Nallla
Nomor Pokok
KIMKO
Fakultas
Jurusam
Program Pendidikan
J u d u 1
ABSTRAKSI
: Nurhayati
: 903001118
: 90.1469. A2. II
: Tarbiyah
:. Pendidikan Agama Islam
: 5arjana (51)
:- U5AHA GURU DAN ORANG TUA MURID
DALAM MEUANAMKAN KEBIA5AAN IBA
DAR 5HALAT PADA ANAK Dr TKA/TPA
r5TIi;pMAB: KOTAMADYA BANDUNG.
Titik tolak pemikiran penelitian iui didasarkanbahwa orang tua mempunyai kewajiban untuk mendidik, memelihara dan melindungi keluarga karena anak merupakanamanat Allah 5wt. yang dititipkan kepada orang tuanya.
Orang tua berkewajiban mendidik anak, diantaranya adalah mengajarkan shalat, agar kelak anak tersebutmenjadi anak yang shaleh yang selalu menegakkan shalat.Mengajarkan shalat diperlukan kesabaran dan kerjasamaantara orang tua dan guru hal iui untuk menunjukkanbahwa tanggung jawab menanamkan kebiasaan shalat bukanhanya tanggung jawab guru atau orang tua saja tetapiorang-~rang yang terlibat dalam .pendidikan merekalahyang bertanggung jawab, namun yang paling utama tanggungjawab itu terletak pada orang tua selaka.pendidik yangutamadan pertama dalam keluarga •.
rrntuk menunj~D adanya tanggung jawab bersamaantera guru dan orang tua murid dalam menanamkan kebiasaanibadah shalat, santri ( murid ) TKA/TPA IstiqomahKodya. Bandung diwajibkan untuk memilik1 dan mengisibuku shalat apabila mereka selesai melakukan shalat yanglima waktu, hal iui untuk melihat kebiasaan shalat yangdilakukan anak di rumah, kemudian buku shalat tersebutditandatangani oleh orang tua dan diperiksa oleh guru.
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini yaituuntuk mengetahui usaha yang dilakukan oleh guru dan orangtua murid dalam menanamkan kebiasaanibadah shalat padaanak. Adapun yang diambil sebagai responden dari penelitian iui adalah 9 orang guru dan 40 orang tUa murid TKA/TPA Istiqomah Kodya. Bandung.
Metode yang d1gunakan dalam penel1t1an 1n1 adalahmetode deskr1pt1t, sedangkan teknik penel1t1annya adalahangket dan stud1 11teratur yang sesua1 dengan permasalahan.
Pengolahan data yang digunakan dalam penel1t1an1m. adalah perhitingan stat1stik prosentase dengan rumus:-
t
n
x 100 % =Jumlah angka yang dicari
Adapun has11 dar1 penel1t1an 1n1 menunjukkan ada~
nya usaha yang d11akukan guru dan orang tua mur1d dalammenauamkan keb1asaan 1badah shalat pada anak d1 TKA/TPAIstiqomah Kodya. Bandung.
rrsaha yang d11akukan oleh guru TKA/TPA Ist1qomahKoaya. Bandung dalam menanamkan keb1asaan 1badah shalatPada amak berupa ajakan kepada anak untuk melakukanshalat berjamaah- dan wewaj1bkannya agar senant1asa melakukan shalat berjamaah di sekolah, memeriksa buku shalat,mengajarkan praktek shalat. rrsaha yang d11akukan olehorang tua mur1d TKA/TPA Istiqomah Kodya. Bandung dalammenanamkan keb1asaan shalat pada anak adalah dengan memperhat1kan keb1asaan shalat yang d11akukan oleh auskset1ap hari di rumah, mengajak ausk- untuk melakukan shalatberjamaah bersama keluarga, member1 contoh kepada ausk( tauladan ) dalam melaksanakan shalat yang lima waktutepat waktu.
Komunikas1 yang d11akukan oleh gUru TKA!TPA Ist1qomah KodYa. Bandung dengan orang tua murid dalam menanamkan keb1asaan 1badah shalat pada anak adalah denganmengadakan pertemuan khusus dengan orang tua muridyangdijadualkansatu kali da~am sebulan, mengunjungi rumahorang tua mur1d (home visit). --
Kendala yang ditemui oleh guru TKA/TPA IstiqomahKodya. Bandnngdalam menanamkan keb1asaan 1badah shalatpada anak yaitu adanya bentrokan terhadap waktu pelaksanaan keg1atan praktek shalat terhadap tempat yangb1asa diperg~nakan untuk praktek shalat tersebut.
. Daya dukung yang ditemui oleh guru TKA/TPA Ist1qomah Kodya. Bandung dalam menanamkan kebiasaan ibadahshalat pada anak adalah s1kap anak yang ba1k (melakukandengan sungguh-sungguh) ketika berlangsungnya kegiatanpraktek shelat, adalanya perhatian dar1 orang tua mur1ddalam memer1ksa dan menandatangani buku shalat, adanyasarana dan prasarana yang memada1 bagi terselenggaranyaproses belajar mengajar terutama tempat untuk praktekshalat bagi anak.
Daya dukung yang d1temui oleh orang tua mur1d TKA/TPAIBtiqomah Kodya. Bandung dalam menanamkan keb1asaan1badah shalat pada anak ya1 tu s1kap anak yang penurutdalam melakukan 1badah shalat. seka11pun harus d11ngatkan terleb1h daliulu. anak memi11k1 tanggung jawab tersend1r1 atas per1ntah guru dalam mengis1 buku shalat.
Bandung , Mei 1996
?f~1( NurhaYat1 )
Pembimbing r
( DR.R.Mulyan1 S. M.Sc. )
IT
( Dra. Er wUlan)
Mengetahui
Dekan Fakultas Tarb1yahlTniversitas rslam Bandung
---H. Odang Muchtar )
Ketua
( Drs. H. Odang Muchtar )
Penguji I
{Dr'" ...........
Penguji III
( Ora. H. Adliyah Ali MD. )
TEAM PENGUJI
( Drs. H.
Anggota
Penguji II
~-( Drs. H. Agus Halimi M.Ag )
Pen uji IV
KA'l'A PENGAR'rAR
Bisml11aahlrrohmaanlrrohim
Segala pujl bag! Allah seru sekal1an alam yang
telah melimpahkan Rahmat dan Karunia kepada hamba-Nya,
sehubungan telah selesalnya penyusunan skrlpsl lni
yang berjudul ~saha-usaha yang dl1akukan guru dan
orang tua murld dalam menanamkan keblasaan lbadah sha
lat pads anak dl TKA!"rPA Is tlqomah Kodya. Bandung-. "
Penyusunan skrlpsl lnl dalam rangka memenuhi
persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana jurusan Pen
dldlkan Agama Islam pada Fakultas Tarblyah, Universitas
Islam Bandung (UNISBA)
Dalam menyusun skrlpsl lnl, penul1s banyak men
dapat bantuan darl berbagal plhak, maka selayaknYa
apabi:l.la pada kesempatan lnl penulls menyampalkan rasa
terima kaslh yang tldak terhlngga atas segala budl balk
yang telah dlberlkannYa terutama kepada :
1. Dr. H. Mulyani S. M.Sc. dan Dra. Ernawulan yang telah
memblmbing penulls dalam pembuatan skrlpsl lnl
2. B'apak Dekan Fakul tas Tarbiyah Unlversi tas Islam
Bandung
3. Ibu Kepala Guru-guru dan Orang Tua murld TKA!TPA Istl
qomah Kodya. Bandung, yang telah memberikan kesempatan
kepada penulls untuk mendapatkan data yang dlharapkan
dalam rangka penyusunan skrlpsl lnl
1
4. Ibunda dan Ayahanda. suam1 serta anakku yang terc1n
ta (Arina Luthf1ant1 Nurfikr1) juga adik-ad1ku yang
set1a. kesemua 1tu telah memberikan dorongan baik
mor11 maupun.mater11 selama peDUl1s men€ikut1 pen
d1d1kan d1 Fakultas Tarb1yah Universitas Islam
Bandung
5. Semua p1hak yang telah membantu. ba1k secara lang
sung maupun tidak langsung yang tidak dapat penuUs
sebutkan satu persatu
Akh1rnya penul1s menyadar1 bahwa. dalam penyusu
nan skr1pd 1n1 mas1h banyak kekurangan dan kekeUruan
oleh karena 1tu segala kr1t1k dan saran-saran yang ber
s1fat perbaikan. penul1s ter1ma dengan segala kerenda
han hat1.
Dan kepada Allahlah tempat kembal1nYa segala
apa yang telah kita kerjakan.
Wab1llaah1ttauf1qu wal hidayah
Bandung , M e 1 1996
Penul1s
11
DAFTAR IS~
Halaman
.........._- - - -.' ...ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR ........-- -.- _ . 1
DAFTAR ISr ...- . 111
DAFTAR TABEL ...................... ..- . v
I - PENDARULUAN•
A.~Latar Belakang Masalah .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 1
••••••••••••••••••• 3
4
5
6
8
9
10
....................................
..................... - ..
........ .. ... . .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..
..................................
E. Landasan Pem1k1ran
D. Kegunaan Penel1t1an
H. Sistemat1ka Penel1t1an
F. Populasi dan Sampel
G. Metode dan Teknik Penelitian
c. TUjuan Penel1tian
B. RuIlIusan Masalah
BAB IT : LANDASAN TIDRITIS TENTANG USAHA GURU DANGIRANG TUA MURID DALAM MENANAMKAN KEBIASAAN IBADAH SHALAT PADA ANAK
..................................
.. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..A. Peugertian Ibadah
B. Pengertian Shalat
C. Kedudukan Shalat dalam Islam ............
13
14
15
D. Metode yang digunakan Guru dan OrangTua mur1d .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. 18
E. KerjasamaMur1s
antara Guru dan Orang tu~
••••••••••••••••••••••••• 26
.................... .. ... .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..F. Kendala yamg d1hadap1 Guru dan Orang
Tua mur1d 27
iii
BAB III : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAH DATA
A. Persiapan dan _engumpulan ata •••••••••• 29
B. Langkah-langkah pengumpulan data ••••••• 30
c. Langkah-langkah pengolahan data •••••••• 30
D. Gambaran umum hasil penelitian ••••••••• 31
E. Rangkuman hasil penelitian ••••••••••••• 71
F. Analisis pendidikan terhadap hasilpenelitian ••••••••••••••••••••••••••••• 78
B.AB' IV : KESIMPULAN DAN SARAN
c. Penutup ••••••••••••••••••••••••••••••••
A. Kesimpulan
B. Saran - saran
•• t •••••••••••••••••••••••••
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
87
89
89
DAFl'AR PUSTAKA ~.t•• ~••••••••••••••·••••••·~•••••••••~.
LAMPlRAN - LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
lrABEL
RALAMAN1 AJAKAN RESPONDEN ( GURU ) TERHADAP ANAK DALAH MELAK-
.::iANAKAN SHALAT BERJAMAAH. • _ _... •-. 32
2 TllIDAKAN RESPONDEN ( GURU ) TERHADAP !NAlt YANG TIDAKMELAKSANAKAN SHALAT RERJAMAAH • ••• •••• ••••• • •••• .... 32
TABEr. 3· RESPONDEN ( GURU ) MEWAJIBKAN SHALAT BERJAMAAH KEPA-DA ANAK MELALUI PERINTAH ••• •.•••••.•• •• •••.• ••••••• •• 33
TABEL 4 RESFONDEN ( GURU ) MENGANJURKAN KEPADA ANAK' UNTUKMENGISI BUKU SHALAT •••. 34
nBEL 5 TUJUAN RESPONDEN ( GURU ) DALAM MEWAJIBKAN KEPADAANAK UNTUK KEILIKI BUKU SHALAT •••.••••• ••••••••• ••• 34.
TABEL 6 RESRlNDEN ( GURU ) KEMERIKSA BUKU SHALAT MELALUIPERHA.TIAN ......................... •-. __ _... 35
'!'ABEL 7 RESPONDEN ( GURU) MENGAJARKAN PRAKTEK SHALAT MELA-LUI BIMBINGAN e" • .. .. . .. .. . . . . .... . .. . .. .. . . . .. .. . . . . . .. . . - ••-.... 36
TABEL 8 PELAKSANAAN PRAKTEK SHALAT YANG DIAJARKAN RESFONDEN( GURU ) DALAM WAKTU SATU HINGGU ••• ••••• ••••••• .... 36
TABEL 9 METODE YANG DIGUNAKAN RESPONDEN ( GURU ) DALAM MENG-AJARKAN PRAKTEK SHALAT PADA ANAK •.•••••••••••••••
TABEr. 10 (JiSAHA YANG DILAKUKAN RESPONDEN ( GURU ) DALAM MINATANAK TERHADAP PELAJARAN PRAKTEK SHALAT ••••••••••••
TABEL 11 SIKAP ANAK TERHADAP PRAKTEK SHALAT TATKALA RESPONDEN( GURU ) SEDANG MENGAJARKANNYA. • •••••••••••••••••••
TAJ:$Er. 12 SIKAP ANAK DALAM KELAKSANAKAN PRAKTEK SHALAT ••••••
'lrABEL 13 DUKUNGAN ORANG TOA MURID TERHADAP PELAJARAN PRAKTEKSH.ALAT ................................................... ............ •"'• .. ... .. .... .. .. 40
TABEL 14. ADA TIDAKNYA RESPON YANG DIBERIKAN ORANG TUA MURIDTERHADAP MATERI PELAJARAN PRAKTEK SHALAT ...... ...... 40
TABEr. 15 TEMPAT YANG DIJADIKAN RESPONDEN ( GURU ) UNTUK ME-LAKSANAI<AN PRAKTEK SHALAT ••• ••••.••• ••••••••••• ..... 41
TABEr. 16 MEMUNGKINKAN TIDAKNYA SARANA YANG DIGUNAKAN RESPONADEN ( GURU ) UNTUK MELAKSANAKAN PRAKTEK SHALAT • ..... 42
TABEr. 17 GANGGUAN YANG DITEMUI RESPONDEN ( GURU ) KETIKA PE-LAKSANAAN PRAKTEK SHALAT •••.•••.••• _............ 43
TABEL 18 MACAM GANGGUAN YANG DITEMUI. RESPONDEN (GURU) KE-TIKA PELAKSANAAN PRAKTEK SHALAT •• •••• ••• 43
TABEL 19 PERT:EMUAN YANG DIJADWALKAN RESPONDER ( GURU ) UNTUKBERTEMU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM SATUBUI,..uJ •••• 44
TABEr. 20, BERTANYA TIDAKNYA RESPONDEN ( GURU ) KEPADA ORANGTOA MURID MENGENAI KEBIASAAN ANAK MELAKSANAKAN SHA-LAT DI RUMAH DALAM PERTEMUAN •••••• •.••••• •.•• 45
v
TABEr.. 21 BERTAHYA TIDAKNYA RESPONDER ( GURU) KEPADA ORAHGTUA KURID TENT!NG PERIaHBUGAN PELAKSANAAN IB!DARSH.AI..AT ABAK _..-..- ..-__ ..- 1•.6
TABEL22 -_- USAH! RESPONDER ( GURU ) UNTUK BEKERJASAMA DENGANORANG TUA MURID-DALAM MENANAMKAN KEBIASAAN SHALATPADA !RAK ~ e-e- _.................... 47
TABEL 23· KEGIATAN YANG DILAKUKAN RESPONDEN ( GURU ) DALAMKENGUNJUNGI R1JMAH ORAN,G TUA MURID ••-•••_....-....._..
TABEL 24 - SAMBUTAN ORANG TUA MURID TERHADAP RESPONDER ( GURU ) KETIKA MENGUNJUNGI RUMAH ORANG TUA MURID •••
DATA YANG DIDAPAT RESPONDEN ( GURU) MENGENAI KEBrASAAN SHALAT YANG DITANAMKAN ORANG TUA MURIDKEPADA ANAK SETELAH MENGADAKAN KUNJUNGAN _
47
48
49
TABEL 26
TABEL 27,
TABE[, 28
TABEL 29
PELAKSANAAN SHALAT YANG LIMA WAKTU YANG DILAKU'KANANAK RESPONDEN ( ORANG TUA MURID) _•••••__ .........
TINDAKAN RESPONDEN ( ORANG-,TUA MURID ) TERHADAPANAK APABILA TIBA SHALAT LIMA WAKTU .
SIKAP RESPONDEN ( ORANG TUA MURID ) TERHADAP ANAKAPABILA TIDAK ME1.AKSANAKAN SHALAT YANG LIMA WAKTU
AJAKAN RESPONDEN ( ORANG TUA MURID ) KEPADA ANAKUNTUK MELAKSANAKAN SHALAT BERJAMAAH BERSAMA KI:~
49
50
51
LU-ARGA ••..- " ". __ _-rr... ..• .52
~EL 30
TABEL 31,
TABEL 32
TABEr.. 33.
SIKAP RESPONDEN ( ORANG TUA MURID ) TERHADAP ANAKAPABILA TIDAK MAU MELAKSANAKAN SHALAT BERJAMAAH •
PELAKSANAAli SRALAT BERJAMAAH YANG DILAKUKAN RESPONDEN ( ORANG TUA MURID ) BERSAMA ANAK •••••••••
PELAKSANAAN SHALAT FARDU YANG DILAKUKAN RESPONDEN( ORANG TUA MURID ) DAN DIKETAHUI OLEH ANAK .......
PELAKSANAAN SHALAT FARDU YANG DILAKUKAN RESPONDEN( ORANG TUA MURID ) TEPA.T WAKTU DAN OAK KENGETA-
53
54
TABEL 34
TABEL 35
TABEL 36
TABEL 37
RUINYA e-e ~. _..- -.......................... 55PELAKSANAAN SHALAT YANG DILAKUKAN RESPONDEN( ORANG TUA KURID ) DAN ANAK MENGIKUTI ( MENCONTOH) ,56ADA TIDAKNYA KEGIATAN YANG DILAKUKAN ANAK RESPON-DEN ( ORANG TUA KURID ) S:zLAIN DI ISTIQOMAH ••••.56
ALASAN RESPONDEN ( ORANG TUA MURID ) APABILA ANAKNYA MENGlKUTI KEGIATAN KEAGAMAAN SELAIN DI ISTI.-QOMAH KODYA. BANDUNG. .. .. _ - ' .-'.'.- -. 57
ALASAN RESPONDEN ( ORANG TOA MURID ) APABILA ANAKNYA TIDAK MENGIKUTI KEGIATAN KEAGAllAAN SELAIN DIISTIQ.OMAH KODYA. BANDUNG •••••• _•••••••••'•••••• _ 58
vi
TABEr. 38 PERNYATAAN RESPONDEN ( ORANG TUA MURID ) TERIlADAPANAKIIYA DALAM KEHlDUPAN, SEHARI-HARI . ... .... -................. 59'
TABEL 39 PERNYATAAN RESPONDEN' t ORANG TUA HURID ) TATKALAANAKNYA DISURUH UNTUK MELAKSANAKAN SHALAT~••••••• 59'
TABEL 40 SIKAP RESPONDEN ( ORANG TUA MURID ) APABILA ANAK-NYA TIDAK MAU MELAKSANAKAN Si!ALAT YANG LIMA WAKTU 60-
TABEL 41, ADA TIDAKNYA PERHATIAN RESPONDEN ( ORANG TUA MU-RID ) DALAM M:EMERIKSA DAN MENANDATANGANI BUKU SHA-LAT YANG DIMILIK! AifAK .....~....~.............'.~_.~~ 61
TABEL 42 KOMUNIKASI YANG DILAKUKAN RESPONDED ( ORANG TUAMURID ) DENGAN ANAK DI RUMAH ••~.~••••••••'••••••• 62
T:ABEL 43 ADA TIDAKNYA PELAKSANAAN DISKUSI. YANG DILAKUKAHRESPONDEN ( ORANG TOA MURID ) DENGAN ANAK MENGENAIPELAKSANAAN SHALAT ...............- ................ _........................ 63
TABEL 44 ADA TI DAKNYA PENERAPAN YANG DILAKUKAN RESPOHDEN( ORANG TOA MURID ) KEPADA ANAK MENGANAI KEBAIKANMENJALANKAN IBADAH SHALAT ••••'.................... 64
~ABEL 45 PERLENGKAPAN SHALAT YANG DIBAWA CL'ER ANAK RESPON-DEN ( ORANG TOA MURID ) TATKALA ADA KEGllTAN DI-LlJAR SEKOLAH .. ..-.............. ..-...-....~... ~......~~ 65
TABEL 46 ADA TIDAKNYA PERTANYAAN DARI RESPONDEN ( crRANGTUA MURID ) TERHADAP ANAKNYA DALAM PELAKSANAAN
66SHALAT SETIAP HAR! ............................'......... ...- ...
TABEr. 47 ADA TIDAKNYA ANJURAN DARI RESPONDdl ( O"'ANG TUAMURID ) KEPADA ANAKNYA AGAR MELAKSANAKAN SHALATDIMANAPUN KITA BERADA ••••••••'•••'.~. ~...••• •••••• 67
TABEL 48 HADIR TIDAKNYA RESPONDEN ( ORANG TUA MURID ) ElLAMENDAPAT UNDANGAN DARI SEKOLAH ._.~••_•••••••'.. ~ 68
TABEL 49 BERSEDIA TIDAKNYA RESPONDEN ( ORAl-IG ,TUA MURID )BILA DIMINTA BANTUAN UNTUK MENGAJARKAN HAFALANBACAAN SHALAT PADA ANAK ••••••••••••••••••••••_ .. 69
~EL 50 KONSULTASI YANG DILAKUKAN RESPONDEN ( ORANG TUAMURID ) DENGAN GURU MENGENAI KEMAJUAN BELAKSANAANIBADAH SHALAT PADA ANAK •••••••••.•• ~•••••••••••• 70
vii
B A B "r
PENDARULUAN
A. Latar Belakang: Masalah
Taman Kanak-kanak AI-Qurfa~ dan Taman Pendidikan
AI-Qur~anadalah.bentuk pendidikan non formal bagi anak usia
Taman Kanak-kanak (4-6 tahun) dan Sekolah Dasar (7-12 tahun).
Bentuk pendidikan ini akan berjalan bukan hanya ditentukan
oleh usaha murid secara individual atau berkat interaksi
murid dengan lingkungan sosialnya, termasuk di dalamnya usa
ha guru dan orang tua murid dalam menanamkan kebiasaan-ke-
biasaan yang baik pada diri anak dalam kehidupan sehari-hari
termasuk di dalamnya kebiasaan menjalankan ibadah sholat
yang lima waktu. Sebagaimana firman Allah dalam AI-Qur'an
surat LUkman ayat 17, yang berbunyi ~
"Ifai anakku, dirikanlah sholat" (Depag-, RI 1984:655)
Ayat di atas menerangkan ketika Lukman memberi wasiat
kepada anaknya.
Karena begitu pentingnya shalat sebagai jalan menja
dikan manusia tunduk kepada Allah, maka Nabi Ibrahim memo
hon kepada Allah agar dirinYa dan keturunannya dijadikan
sebagai orang-orang yang tetap menegakkan shalat. Hal ini
tercantum dalam AI-Qur'an surat Ibrahim ayat 40 Yang ber
bunyi :1
2
"Rai Tuhan-Ku, jadikanlah aku orang yang mendirikan
shalat dan (begitu juga) anak cucuku, Hai Tuhan kami, per-
kenankanlah do t akuv , (Depag RI, 1984:386).
Memperhatikan pendidikan Lukman dan Ibrahim pada
anaknya yang menekankan sholat ini, maka kita harus menya
dari bahwa shalatlah yang merupakan pilar utama untuk me
ngisi jiwa anak-anak dalam beraqidah tauhid.
M. Thalib, (1995:87) berpendapat bahwa :-
~Cara yang paling tepat mendidik anak-ama~ untuk-mengenal Allah adalah melatih mereka mengerjakanshalat. Dengan cara ini kita dapat membiasakananak-anak untuk bersujud, walaupun mereka belum mengerti kepada siapa dan untuk apa mereka bersujud,tetapi minimal anak-anak dapat menghayati bahwa diabersama orang tuanya bersujud bersama-sama sekalipunia tidak tahu untuk siapa dan untuk apa orang tuanya.bersujud pula".
Lebih lanjut Zakiah Darajat, (1970:63) mengatakan
bahwa :"Latihan-latihan keagamaan yang menyangkut ibadahseperti sembahyang, do'a, membaca Al-Qur'an, sembahyang berjamaah di sekolah, di mesjid, di langgar,harus dibiasakan sejak kecil, sehingga lama kelamaanakan tumbuh rasa senang melakukan ibadah tersebut".
Kemudian di t e gaakan pula dalam hadi ts Nabi yang diri
waYatkan oleh Abu Daud, yang berbunyi :\~'i~.' OJ " ,., ,/" s > ,,,~., ... , ~,~" • .,,( .....~ .,\ • .J,~~"".t'\-, ~.....,.........\.:....,\..0, ~~~ j" ~ ,.ro
'" e" ,/ ,., D ., //j/ ~.I""'''' ./.lC""•.J ,.,< U- c.:»( ",)~·o~>~W'j~\~~,r~·· \fRJ~
"Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika mere-
ka berumur 7 tahun. Dan pUkullah mereka jika tak mau shalat
ketika berumur 10 tahun. Dan pisahkanlah tempat tidur mereka
(putra dan putri)". (HR. Abu Daud) ,
3Dari uraian di atas, terlihat betapa pentingnya sejak
dini anak-anak harus dibina dan dibiasakan untuk melaksanakan
ibadah shalat.
Menurut penelitian sementara dian tara lembaga- lembaga
pendidikan dasar yang ada di Eandung tepatnya di TKA/TPA 1s
tiqomah Kodya. Bandung, sudah dianjurkan oleh gurunya agar
mereka senatiasa melaksanakan ibadah shalat dan dengan bukti
mengisi buku tentang :pelaksanaan shaLat , Buku tersebut diisi
oleh anak setiap mereka melaksanakan ibadah shalat, kemudian
buku tersebut ditandatangani oleh orang tua dan diperiksa
oleh guru. Pengisian buku shalat tersebut adalah hanya salah
satu us aha guru dalam m~mantau pelaksanaan shalat yang di
lakukan anak di rumah dalam setiap harinya.
Dari uraian di atas, penulis merasa tertarik dan di
pandang perlu untuk mengadakan penelitian lebih lanjut yang
berhubungan ~engan permasalahan di atas, melalui judul pene
litian "lTsaha guru dan orang tua murid dalam menanamkan ke
biasaan shalat padaanak." ( Studi deskriptif analisis di
TKA!TPA 1stiqomah Kodya. Bandung ).
B. Rumusan Masalah
Penanaman kebiasaan shalat adalah tanggung jawab ber
sama antara orang tua murid dan guru, namun yang paling utama
tanggung jawab tersebut terletak pada orang tua. Untuk menun
jukkan adanya tanggung jawab tersebut santri TKA/TPA 1stiqomah
Kodya. Bandung diwaj.ibkan untuk memiliki dan mengisi buku
shalat, hal ini untuk melihat pelaksanaan shalat yang dilakukan
olah anak ;
4
Dengan demikian masalah pokok yang akan diungkap da
lam penelitian ini adalah bagaimana usaha-usaha yang dila
kukan guru dan orang tua murid dalam menanamkan kebiasaan
ibadah shalat pada anak, suatu deskriptif analisis di TKA
TPA Istiqomah Bandung. ~ntuk lebih terperinci, masalah ini
dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah uS:aha_yang dilakukan guru dalam menanamkan
kebiasaan ibadah shalat pada anak ?
2. Bagaimanakah usaha yang dilakukan orang tua murid di rumah
dalam menanamkan kebiasaan ibadah shalat pada anak ?
3. Bagaimanakah upaYa yang dilakukan guru dalam menjalin
komunikasi dengan orang tua dalam menanamkan kebiasaan
ibadah shalat pada anak ?
4. Kendala-kendala dan daya dukung apa yang dihadapi guru
dan orang tua dalam menanamkan kebiasaan ibadah shalat
pada anak ?
c. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha-usaha
guru dan orang tua murid dalam menanamkan kebiasaan ibadah
shalat pada anak di TKA-TPA Istiqomah Bandung.
Adapun secara khusus dalam operasionalnYa penelitian
ini bertujuan sebagai berikut :
1. Untukmengetahui us aha "yang dilakukan guru
dalam menanamkan kebiasaan ibadah shalat pada anak
2. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan orang tua murid
'daLam menanamkan kebiasaan ibadah shalat pada anak
3. U"ntuk mengetahu1 upaya yang dllakukan guru dalam menja
11n komunius1 dengan orang tua mur1d dalam meDaDalllkan
keb1asaan 1badah shalat pada anak
4. Untuk mengetahui kendala-kendala dan daya dukung yang
dihadap1 guru dan orang tua mur1d dalam menanamkan
kebiasaan 1badah shalat pada anak
D. Kegunaan Penel1t1an
Adapun kegunaan dar1 penel1tian 101 d1maksudkan
untuk :
1. Diharapkan dar1 has1l penel1t1an 1ni dapat membantu guru
dan orang tua mur1d TKA/TPA Ist1qomah khuausnya dan umum
nya bag1 masyarakat dalam menanamkan keb1asaan ibadah
shalat pada aDak
2. Diharapkan dar1has1l pene11t1an 1n1 dapat memotivasi
guru dan orang tua khususnya dan umumnya bagi masyarakat
untuk men1ngkatkan perhatian kepada anak dalam menanamkan
keb1asaan 1badah shalatnya
3. Diharapkan dari has1l pene11tian 1n1 memberikan saran dan
masukan yang berguna bagi guru dan orang tua khususnya dan
masyarakat pada umumnya dalam menanamkan keb1asaan 1badah
shalat pada anak
E. Landaaan Pemikiran
Semakin maju suatu masyarakat semakin d1rasakan pen
t1ngya aekolah dan pend1d1kan seeara teratur bag1 perkem
bangan dan pemb1naan anak. Pemb1naan anak melalu1 pend1d1kan
hakikatnya merupakan tanggung jawab orang tua karena keter
batasan yang dim1l1ki oleh orang tua 1tu, juga kes1bukan
I /, 'Jo..o~~ ~ ~:,,~.:\.~ 0., /1 "" to '" '\'....0' ~ \ '. \,..; \~,,' ".,',\\1 :-"\...J'/ r: ......" .J ~ l.,./:'~.••
6mereka di luar rumah, orang tua tidak biaa melakaanakan
tugar itu. O1.eh karena itu orang tua membagi sebag!an tugas
nya kepada guru dengan menyekolahkan anaknya baik pada
pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah dengan
tujuan agar kelak anak tersebut menjadi anak yang ahalet
selamat di dunia dan di akhirat juga berguna bagi agama,
bangsa dan negara.
Fungai orang tua di rumah adalah sebagai pendidik dan
pelindung keluarga. Oleh karena itu, mendidik anak merupakan
hal yang sangat pentingkarena anak merupakan amanat Allah
bag! orang tuanya yang harus dipelihara dan dilindungi.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat At-Tahrim ayat 6 yang
berbunyi :
"Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka".
(Depag !lI. 1984:951)
Kedudukan anak disamping sebagai amanat Allah yang
harua dipelihara dan dilindungi jika tidak did1k. maka bisa
menjadi muauh yang membahayakan bagi orang tuanya , Hal ini
sesuai dengan firman Allah dalam surat At-Taghabun ayat 14
yang berbunyi :, ~ .,.) /. --'
_J r»:»> !(~/~?".,( :/~/?~\J'~7 ~\\'!\~:'.>3\\''''''~..'O~).)...P' \..; ("\J\ ,.Y' r ~ '.J' ~ ( ;, ~) ~ U/~ '--;'.... ""'\j..•
l- 1 n ~" ." '" ''''''',' ~ .... ~\ '":;. (. j • t : ~~ ~ D '-'~; \~;;~ 9~ .c,;'~;J~))~ V, '" '''')" '" , .", ' . ;
r-- 0'.1..:e-;;v \ -
"Hai orang-oraag yang beriman. sesungguhnya diantara
istri-istri dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu
maka berhati-hatilah kamu terhadap merekai' dan jika kamu
7memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka maka
sesungguhnya Allah )(aha Pengampun lagi Maha Penyayang".
(De pag RI, 1984:942).
Selain itn kita sebagai orang tua dan guru yang ber
tanggung jawab terhadap anak didik janganlah meninggalkan
anak-anak kita sehingga mereka menjadi anak-auak yang lemah,
hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an surat
An-Nisa Ayat 9 yang berbunyi :
pL./ ....\·~I-:",":'l ._~t... ~ ~.~Ct ~'t'/",/ / •. :,.~~,:'/
' .. y"v~4)..)~-~\.Y..rY(j'.jJ" .. y./ .. ./ Y , -' ,
\#.~".,)'" .,.~// ''''''~/I~~./ Y '.,J~~ 0''-'4 "~,'...v
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yangseandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anakyang lemah, dan mereka khawatirkan terhadap kesejahteraan mereka, oleh karena itu hendaklan mereka menguca pkan perkataan yang baik". (Depag RI, 1984:116)
Untuk meringankan beban dan tanggung jawab orang tua,
dan anak terbebas dari ancaman siksa api neraka, maka anak
perlu didiaik agar menjadi insan yang taat menjalankan perin
tah agamanya , khususnya perintah shalat. Sabda Rasulullah :"
t .... 'k·~·~J,\" ':"~ 0/"./ "-'.< ~zJ'ur"~/\'·~~ J .Y~~'; ~~.~\~~ CJ'J.....,P...;. ) ~ '3
.., " • ,) 0 ~ 1 '/, '.I.. ~ ~." .J>' .J ~,-,." ..,J
b"t~'-.J ~ ~!J..,r...s .)~\~-'"Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika me-
reka berumur 7 tahun.Dan pukullah mereka jika tak maU shalat
ketika berumur 10 tahun. Dan pisahkanlah tempat tidur mereka
(putra dan putri)". (HR. Abu DauA)
Kemudian pendidikan shalat itu harus ditanamkan ke
pada anak kita terutama kepada keluarga kita agar selalu
mengerjakan shalat karena shalat itu pekerjaan yang disukai
Allah Swt. Hal ini sesuai dengan QS. Surat Maryam ayat 55
8yang berbunyi :
"Dan ia meyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan me
nunaikan zakat dan ia adalah seorang yang diridhai disisi
Tuhan-Nya~. (Depag RI, 1984:468)
Didalam mengerjakan shalat kita dituntut untuk ber
sabar dalam melaksanakannya. Sebagaimana Allah berfirman
dalam surat Toha ayat 132 yang berbunyi ~
/ " "" ~ ~ --A", ~, , '" , • .;.,;..1~~~~~~~~..,;>,>~~,~
, !~""ll ~_ ~''''\ ,',/ -: ~".'~ ~"f>~ ,~ ,"Vy-' cv- ~ ~ ... ' v-.J)./ '.... -'...J ./
"Dan perintahkanlah ke pada keluargamu mendir.ikan shalat dan bersabarlah dalam engerjakannya. Kami tiaakmeminta rizki kepadamu, Ka~ilah yang memberi rizkikepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagiorang yang bertaqwa." (Depag RI,1984:492)
F" Populasi dan Sampel
Sunaryo Kartadinata, 1980:31 mengutip pendapat Sudiana
(1975) bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah :
Totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghi tung maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.
Yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah semua
guru dan orang tua murid TKA/TPA Istiqomah, yang berjumlah
9 orang guru dan 40 orang tua murid.
Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian
populasi untuk mendapatkan data yang diperlukan. (Winarno
Surachmad, 1985:73). Yang dijadikan sampel dalam penelitian
9ini adalah sampel total yaitu seba~yak 9 orang guru dan
40 orang tua murid.
s. Metode dan 'l!'ekn1k Penelitian
1. Metode Penel1tian
Sesuai dengan masalah yang diteliti serta data yang
diperlukan dalam penelitian ini, maka metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskriptif.
Metode deskriptif adalab penel1tian yang berusaha
mendeskriptifkan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang ter
jadi pada saat sekarang. Dengan kata lain penelitian des
kriptif mengambil masalah, atau memusatkan perhatian kepada
masalah ak~ual sebagaimana adanYa pada saat pen~litian di
laksanakan. ( Nama Sudjana, 1969:64 )
2. Teknik Pengumpulan Data
Yang dijadikan teknik pengumpulan data dalam peneli
tian ini adalah :
2.1 Angket
Angket d1sebarkan kepada seluruh guru yang berjumlah
9 orang dan 40 orang tua mur1d TKA!TPA Ist1qomah KodYa.
B'andung.
Alasan menggunakan angket dalam penel1t1an in1 adalah :
a. Angket merupakan alat prakt1s untuk mengumpulkan data.
b. Data yang d1kumpnl merupakan data yang tertul1s yang mudah
untuk d1cek, dengan angket data yang diharapkan dapat
terkumpul secara tepat dan mudah d101ah juga dalam pe
ngumpulan an~ket dapat d11akukan secara epekt1f dan ef1
s1en dalam mengumpulkan data mengena1 usaha guru dan
orang tua murid dalam menanamkan kebiasaan ibadah shalat
pada anak ,
2.2 studi literatur
Yaitu mengumpulkan informasi yang bersumber dari bu
ku-buku ilmiah yang sesuai dengan penelitian.
3. Teknik Pengolahan Data
Adapun teknik analisis yang digunakan yaitu prosen-
tase dengan rumus ~ p = • f x 100 %-n
p = Jumlah angka yang dicari
f = Frekuensi
n = Jumlah sampel
Sedangkan untuk menafsirkan data dengan jalan menentukan
skala dari a % sam~ai 100 %yantu dengan tabel di bawah
ini :"
, 1
PEDOMAN ANALISIS DATA PROSENTASE
No. • Prosentase Penafsiran
1• 100 % Seluruhnya
2. 91 % - 99 % Hampir seluruhnya
3. 61 % - 90 % Sebagian besar
4. 51 % - 60 % Lebih dari setengahnya
5. 50 % Setengahnya
6. 40 % - 49 % Hampir setengahnya
7. 10 % - 39 % Sebagian keeil
8. % - ..9 % Sediki t sekali
9. 0% Tidak ada sama sekal1
( Anas Sudiono, 1987:40 )
H. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan ini terarah dan mendapatkan beberapa
kesimpulan yang tepat dalam memeeahkan masalah yang dihadapi
maka seeara sistimatika skripsi ini disusun sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan yang terdiri dari : pembahasan me
ngenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
dan kegunaan penelitian, landasan pemikiran, populasi dan
slmpel, metode dan teknik pengolahan data dan Yang terakhir
sistimatika penulisan.
Bab II Tinjauan pus taka yang terdiri dari pembahasan
mengenai : Pengertian ibadah, pengertian shalat, kedudukan
shalat dalam Islam, Metoda yang digunakan guru dan orang
.Ii12
tua dalam menanamkan kebiasaan shalat pada anak, kerja sama
antara guru dan orang tua dalam menanamkan kebiasaan shalat
pada anak, kendala yang ditemui guru dan orang tua murid
dalammenanamkan kebiasaan shalat pada anak.
Bab III Pengolahan data yang terdiri dari persia pan
dalam pengumpulan data, langkah-langkah pengumpulan data,
gambaran umum hasil penelitian tentang usaha-usaha guru dan
orang tua murid dalam menanamkan kebiasaan shalat pada anak
di TKA/TPA Istiqomah Kodya. Bandung, rangkuman hasil peneli
tian, analisis pendidikan terhadap hasilpenelitian.
Bab IV Merupakan bagian akhir dari laperan penelitian
im yang terdiri dari :. KesimpulaD dan.Saran-saran, Psnutup ,
Pada bab io1 penulis mencuba mengemukakan kesimpulan dari apa
yang telah diuraikan dalam:)pembahasan sebelumnya. Berangkat
dari kesimpulan tersebut penulis mencoba mengemukakan bebe
rapa saran yang kiranya dapat diambil manfaatnya untuk peng
kajian lebih lanjut.
BAH II
LANDASAN TEORITIS TENTANG
rrSAHA-USAHA GURU DAN ORANG TUA MURIDDALAM MENANAMKAN KEBIASAAN lBADAH SHALAT PADA ANAK
Pada bab ini akan dibahas mengenai usaha-usaha guru dan
orang tua murid dalam menanamkan kebiasaan ibadah shalat pada
anak. Secara teori pembahasan ini tentu sangat luas, maka dalam
uraian berikut hanya diungkap beberapa pokok bahasan saja
diantaranYa :
A. Pengertian Ibadah
Kata ibadah adalah kata bahasa Arab yaitu masdar dari
kata "abada-ya'budu - ibaadatan" yang artinya ketaatan (taat)
sedangkan dalam bahasa Indonesia yang umum dikatakan menyembah
atau berserah diri kepada Yang Maha Kuasa.
Lebih Ian jut pengertian ibadah menurut Syahminan Zaini,
(1981:15) adalah "mematuhi ajaran atau aturan Allah dalam se-
luruh sikap, gerak-gerik, tingkah laku dan amal perbuatan da
lam berhubungan dengan Allah, dengan sesama manusia, dengan
alam dan dengan kehidupan itu sendiri, yang dimulai dengan niat
yang ikhlas dan ditujukan untuk mencari keridlaan Allah."
Kemudian menurut Zakiah Darajat, (1984:300) bahwa ibadah
itu mempunyai dua pengertian antara lain:
a. Secara umum yang berarti mencakup semua perilaku dalam semua. aspek kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah Swt. yang
dilakukan dengan ikhlas untuk mendapat ridla Allah Swt.
b. Secara khusus adalah perilaku manusia yang dilakukan atas uerintah Allah Swt. dan dicontohkan oleh Rasulullah Saw. ataudisebut dengan. ibadah ritual seperti : shalat, zakat, puasadan lain-lain. Bahkan semua perbuatan ini secara psykologismerupakan kondisioning Yang bersifat kejiwaan maupun lahiryang dapat dilandasi atau memberikan corak kepada semUa semUaperilaku lainnya. bahkan akan dapat menghindari dari perbuatan jahat dan munkar baik t e r-hada p diri sendiri, masyarakat,maupun lingkungannya.
13
-,
14
Begitu juga menurut Masy~uk Zuhdi,(1988:8) bahwa
Lbadah itu mengandung pengertian yang berarti "penyerahan
dan ketaatan seseorang hamba kepada Tuhannya. Ibadah menu
rut islam mempunyai pengertiarr yang luas, tidak hanya ter-
ba t as kepada shalat, puasa , zakat dan haji s a ja ;"
Dengan demikian dari berbagai pengertian ibadah di~
atas, dapatlah diambil kesimpulan seeara khusus bahwa pe -
ngertian ibadah itu adalah penyerahan diri seorang hamba
kepada Allah dengan menjalankan segala perintahnya yang se
suai dengan ketentuan-ketentuan dari Allah untuk mengharapkan
keridlaan dari pada~Nya.
Sebagaimana Allah berfirman dalam AI-Qur'an surat
Adz-Dzariyat ayat 56 yang berbunyi ~
o J J o / <.. /, 9././ n .,'/./ ././
U II .>-~.e. .J 'J', ..v\j'"CA·\~ Co .../ ~ . "'/ ./U ././. ././
Artinya ~
II dan aku tidak meneiptakan jin dan manusia, me-
lainkan s upaya mereka menyembah Ku s " (Depag. RI,1984:27)
B. Pengertian Shalat
Menurut Zakiah Darajat,(1984~198)bahwapengertian
shalat menurut bahasa adalah do "a, s edangkan arti menuru t
istilah adalah perbuatan yang diajarkan oleh syara dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Sedangkan menurut Rasbi Ash-Shidieqy, (1954:84) bahwa:
"Pengertian shalat menurut lughat LaLah dora, ada yang berkata shalat itu bermakna do'a, ta'ziah, rahmat dan berkatyang bermakna puji. Pengertian menurut syara ialah perhubungan antara hamba dan Tuhannya. Dinamai ini aengan shalat adalah karena dia melengkapi do'a, karena itulah membaea untuk Nabi dinamakan shalat (shalawat).
15
Lebih lanjut pengertian shalat menurut H. Sulaiman Rasyid
(1976;64)bahwa asal makna sembahyang menurut bahasa arab
berarti doa kemudian yang dimaksud disini yaitu ibadah
yang tersusun dari beberapa perkataan dan beberapa perbuat
an yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam •
menurut beberapa syarat tertentu.
Begitu juga menurut Wasrudin P~zak,(1989:178).bahwa :
shalatmenurut bahasa artinya do'a, sedangkan menurut isti-
lah berarti sis tim ibadah yang tersusun dari beberapa perka
taan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri.
dengan salam, berdasarkan atas syarat dan rukun tertentu
dan juga mer.upakan fardu a'in bagi orang muslim yang baligh.
Dari berbagai pengertian shalat di atas, maka dapat=
lah ditarik kesimpulan bahwa menurut bahasa pengertian sha-
lab adalah d6'a, sedangkan menurut istilah bahwa pengertian
shalat itu ialah suatu sis tim ibadah yang tersusun dari be
berapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir
dan diakhiri dengan salam yang meru~akan hubungan antara
hamba dengan Tuhannya dan diajarkan oleh syara berdasarkan
atas syarat-syarat dan rukunnya, juga merupakan fardu a'in
bagi setiap muslim yang sudah baligh.
C. Kedudukan Shalat dalam Islam
Menurut Zakiah Darajat dkk,(1984:199) bahwa kedudukan
shalat dalam islam mempunyai tujuh kedudukan diantaranya :
1. Shalat dinilai sebagai tiang agama2. Shalat merupakan kewajiban yang paling pertama diturunkan
kepada Nabi (peristiwa Isra' Mi'raj)
3. Shalat meru~kan kewajiban universal yang telah diwajibkankepada para Nabi sebelum Nabi MUhamad Saw.
16
4. Shalat merupakan wasiat terakhir dari Nabi Muhamad saw.
5. Shalat merupakan ciri penting dari orang taqwa. Seba gaimana Allah berfirman surat Al-Baqoroh ayat 3 yang berbunyi :-
"Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang
mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizki yang kami
anugrahkan ke pa da mereka." (Depag , RI,19984:9)
6. Shalat merupakan ciri dari orang yang bahagia. Sebagai
mana dalam Al-Qur'an suat Al-Mu'minun ayat 1-2 yang ber-
bunyi :
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman
yaitu orang-orang yang khusyu dalan shalatnya."
(Depag HI, 1984:326)
7. Shalat mempunyai peranan untuk rnenjauhkan diri deri pekerjaan jahat dan rnunkar. Sebagaimana dalam Al-Qur'ansurat Al-Ankabut ayat 45 yang berbunyi :
t'" / ,,; ,/ / \ ~ I, / ,/{. / r .» /. Ct.J ( , "
~o~J\0]. CJ~.J\~ ~~\~ ~)~~\v<y~/~.'\ :"",!.,,"" /
"- f" : ::"".50")' --...- ~,; t~ d~
"Bacalah apa yang telah diwajibkan kepada rnu yaitu
al-kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat sesungguhnya
shalat itu mencegah dari (perbuatan-p2rbuatanJ keji dan
munkar ;" (Depag.RI,1984:628)
17
Adapun menurut Rasbi Ashshiddieqy,(1954:84) bahwa
seutama-utamanya ibadah adalah sembahyang. Dialah pokok
Lbadah ,
Lebih Ian jut S. Zaini, (1981 :131) Bahwa shalat itu melatih
rasa ketuhanan Yang Maha Esa ." Ral ini terlihat dari semua
gerak-gerik dan bacaan di dalaID shalat yang semuanya menga
gungkan Tuhan. Juga shalat itu merupakan situasi yang khas
dalam jiwa seseorang yaitu situasi meresapkan ketuhanan Yang
Maha Esa ke dalam jiwa.
Dari berbagai uraian dan komentar di atas, maka dapat
lah dia mbil kesimpulan bahwa kedudukan shalat dalam Islam
itu ialah :
1. Shalat itu tiang Agama
2. Shalat itu kewajiban yang pertama diturunkan kenada NabiMuhamad saw. melalui malaikat Zibril
3. Shalat itu meru~akan kewajiban yang universal yang telahdiwajibkan kepada Nabi-nabi sebelumnya
4. Shalat merupakan wasiat terakhir dari Nabi MUhamad saw.
5. Sahalat merupakan ciri penting dari orang taqwa
6. Shalat merupakan ciri dari orang yang bahagia
7. Shala t i tu meru pakan pokok i badah
8. Shalat itu menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar
9. Shalat itu menciptakan situasi yang meresapkan ketuhanan
Yang Maha Esa ke dalam jiwa seseorang.
18
D. 1:te-fode yang Dt'gunalsaD. aU'ttl dan Orang Tua Murid dalam .
Menapamtau Kebiasaau Ibadah Shalat Pada Anak
Anak merupakan amanat Alla~, ditangan kedua orang
tuanya ia merupakan permata yang berharga, akan tetapi
amanat itu bukan untuk disimpan dan dipelihara saja, me
lainkan harus dididik dan dibina agar kelak nanti menjadi
a nak yang shaleh selamat di dunia dan di akhirat".
Pendidikan anak yang harus diterapkan sejak dini
diantaranya adalah shalat. Bila anak pada waktu kecilnya
tidak mendapatkan didikan shalat, maka pada dewasanya nanti
ia tidak akan merasakan pentingnya shalat dalam hidupnya
seperti diungkapkan oleh AbdUllah Nashih Ulwan, (1981;151)
bahwa ."Kewajiban pendidikan adalah menumbuhkan anak atas dasar pemahaman dan dasar-dasar pendidikan iman danajaran islam sejak masa pertumbuhannya, sehingga anakakan terikat dengan islam baik akidah maupun ibadah,disamping penerapan metode maupun peraturan."
Dengan melihat uraian di atas jelaslah bahwa penanaman ke
biasaan shalat harus diterapkan sejak dini hal ini merupa -
kan tanggung jawab orang tua yang paling besar. Adapun
batasan tanggung jawab dan kewajiban pendidikan orang tua
menurut Abdullah Nasih Ulwan, (1981:159) adalah :
1. Membina anak-anak untuk beriman kepada Allah, kekuasannyadan eiptaannya yang maha besar dengan jalan tafakur tentang peneiptaan langit dan bumi. Dalam hal ini pendidikanmenggunakan metode sosialisasi berjenjang.
2. Menanamkan perasaan khusyu, taqwa dan ubudiyah. Dan metodeyang digunakan unutuk menanamkan rasa khusyu dan memperdalam perasaan taqwa dalam jiwa adalah melatih dan membiasakan anak agar selalu khusyu di dalam shalat dan bersedih atau menangis jika mendengar baeaan-baeaan ayat sueiAI-Qur'an. Latihan dan pembiasaan ini dilakukan sejakanak sudah dapat mernbeda-bedakan sesuatu (masa analisis).
19Ditegaskan pula oleh MD. Dahlan, (1990:160) bahwa batas-
batas tanggung jawab pendidik terhadap anak adaLah :
1. Hendaknya pendidik dan orang tua memberikan petunjukkepada anak-anak ten tang keimanan kepada Allah, kekuasaanNya yang mengagumkan dan penciptaan langit dan bumi
2. Pada anak ditanamkan roh khusuk, taqwa dan ubudiyah kepada Allah penguasa segala alam dengan jalan membukakanmata mereka untuk bisa melihat kekuasaanNya. .
3. Mendidik jiwa menyadari akan muroqobatullah (pengawasanAllah) terhadap setiap tingkah laku
Dengan demikian bahwa dalam menanamkan kebiasaan sha-
lat pada anak merupakan tanggung jawab orang tua dimana hal
ini qukan kebiasaan shalat saja yang perlu diperhatikan
tetapi hal hal lain pun yang mendukung seperti keimanan, -
khus uk , taqwa dan ubudLyah perlu di tanamkan s e jak dini wa-
laupun anak belum mengerti apa yang ~ereka ucapkan atau baca.
sebagaimana Imam Ghajali, (1986:62) mengatakan :
"Seyogyanya aqidah itu disampaikan kepada anak padaawal pertumbuhannYa untuk dihafalnya dengan baik, kemudian akan terbukalah pengertiannya sedikit-demi sedikit sewaktu dia telah besar. Jadi pada mulanya di awali dengan menghafal, lamu memahami kemudian meng imani, meyakini dan membenarkannYa. Begitulah carauntuk mensukseskan pendidikan anak tanpa menggunakandalil pembuktiannya."
Dari berbagai pendapat dan uraian di atas, penulis
akan mengemukakan peranan orang tua dalam menanamkan kebia
saan shalat pada anak sebagai berikut :
1. Dengan pembiasaan
Kebiasaan yang ditanamkan sejak dini merupakan unsur
individual dan akan menjamin kelangsungan dalam dirinya yang
lama kelamaan bertambah kuat dan akan tersusun suatu akidah
yang kuat dan kokoh. Demikian pula dengan ibadah shalat yang
harus ditanamkan melalui kebiasaan.
20
Seperti haInya diungkapkan oleh Muhamad Quthb, (1988:368)
bahwa shalat adalah :
"kecintaan untuk meliki kontak dengan Allah, berduakepadaNya. Islam lalu merubah kecintaan itu menjaditingkah laku tertentu yang mempunyai cara-cara danbatas-batas ~ertentu. Seterusnya kecintaan itu disusun di dalam waktu-waktu pula dan akhirnya diketengahkan dan dirnasyarakatkan ke dalam lingkungan sehari-hari. "
2. Dengan Disiplin
Setelah anak hafal terhadap bacaan-bacaan shalat dan
tahu gerakan-gerakan shalat dengan teratur maka orang tua
berkewajiban untuk menanamkan kebiasaan disiplin. Disiplin
disini dimaksudkan agar anak selalu tepat waktu dalam melak~
sanakan ibadah shalat. Seperti halnya yang diungkapkan
oleh Dewan Ulama AI-Azhar, (1994: 59) bahwa : " Bila ki t a
melatih mendisiplin anak berarti kita telah membantu memba
ngun pondasi bangsa, dan inilah yang selalu diusahakan pen-
ca pad.annya oleh syar-L "a t Islam."
Dengan demikian penanaman disiplin dalam ibadah shalat
berarti menanamkan di~iDlin dalam setiap tingkah laku dan
dengan disiplin sejak dini merupakan modal dasar bagi kesuk-
sesan anak selanjutnya.
Allah menegaskan agar kita benar-benar memperhatikan tentang
waktu shalat karena shalat adalah merupakan kewajiban yang
waktunya sUdah ditentukan. Dikatakan dalam Surat An-Nisa,
21
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu,Ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk dandiwaktu berbaring kemudian apabila kamu telah meraaman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa)sesungguhnya shalat itu adalah fardu yang ditentukanwaktunYa atas orang-orang yang beriman.(De pag RI, '984~138)
3. Dengan Latihan
Menurut Mahmud Mahdi Al-Istambuli, (1989:41)
bahwa "Melatih anak shalat itu membutuhkan kebijaksanaan
dan kesabaran, dan contoh Yang baik lagi kreatif amatlah
berfaedah dalarn hal in1 Orang tua yang rajin shalat akan rnen-
jadi teladan yang baik bagi anak-anak belahan jiwanya."
Dengan melihat uraian diatas, dalam hal melatih anak
anak untuk melaksanakan shalat mernbutuhkan kebijaksanaan
dan kesabaran, dengan demikian diminta agar orang tUB harus
sungguh-sungguh dan tidak bosan untuk selalu mengingatkan
anak-anaknya dalam melaksanakan shalat sejak dini.
Selain menyuruh anak untuk melaksanakan shalat, orang tua
nya sendiri harus sudah melaksanakan shalat karena si anak
melakukan shalat itu dengan melihat orang tuanya terlebih
dahulu.
Dengan demikian tugas orang t~a sangatlah berate Hal
ini Sarna beratnya dengan pendidik dan karenanya perlu me-
ngetahui 50al-soal pendidikan terutama pendidikan agarna
karena sebenarnya berhasilnya pendidikan orang tua terha-
dap anaknya ialah bila ia sendiri juga terdidik berarti
mendidik itu juga mendidik diri sendiri.
22
Sebagaimana ungkapan Thamrin Nasution dan Nurhalijah
Nasution, (1989:85) bahwa :
IIKehidupan di dalam rumah tangga, maka peranan orangtua sebagai pemangku kewibawaan sangatlah besar sekali. Orang tua bertanggung jawab kepada perkemba ngan jiwa seorang an&k. Untuk membawa anak kepadatujuan yang diinginkan oleh orang tua, maka orangtua yang bersangkutan memiliki se jumlah pengetahuan."
Oleh karena itu orang tua hendaklah mengetahui dan
menyadari bahwa anak adalah individu yang berdiri sendiri
yang memiliki kemampuan sendiri, serta tumbuh dan berkem-
bang sesuai dengan batas-batas kemampuan yang dimiliki untuk
mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya.
Orang tua lah yang menjadi penyokong utama dalam perkembang-
an seorang anak, melalui latihan-Iatihan keagamaan yang
menyangkut aqidah, ibadah dan muamalah. yang nantinya mam-
pu untuk mempengaruhi orang lain dalarn mengembangkan
a jaran is lam •
Guru sering juga disebut pendidik. Pendidik ialah
siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan
anak dLdLk ,
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik, guru
hendaknya mampu mempengaruhi siswanya, bukan saja dalam
penambahan pengetahuan akan tetapi dalam tingkah lakunYa
Dengan demikian menurut HMI Soelairnan, (1985:21) bahwa
"guru hendaknya berperan sebagai teladan bagi siswa-siswanYa"
Dalam peranannya sebagai pendidik juga dalam seba
gian tugasnya yaitu menanamkan kebiasaan shalat pada anak
hal ini tidak lepas dari perilaku Nabi Muhamad selama dia
23
menjadi Rasul dan dikatakan Rasulullah Saw. adalah peletak
pendidikan Islam oleh karena i tu pendidikan inilah yang
perlu ditanamkan sejak dini kepada anak.
Kemudian dalam menanamkan kebiasaan shalat pada anakmenu-
rut Abdurahman An-Nahlawi, (1989:370) bahwa kita harus me
lihat tahapan usia anak hal ini ditegaskan sebagai berikut
"Kesiapan untuk meniru setiap tahapan usia mempunyaikesiapan dan potensi tertentu. Oleh karena itu Islamtidak menyuruh anak-anak untuk melaksanakan shalatsebelum mencapai tujuh tahun. Akan tetapi tidak melarang anak untuk meniru gerakan-gerakan shalat kepada orang tuanya sebelurn usia tujuh tahun tidak pulamenyuruhnya sup?ya mengucapkan seluruh do'anya.Pada prinsipnya kita harus rnemnertimbangkan kesiapandan potensi anak sewaktu kita memintanya supaya meniru dan mencontoh seseorang."
Rasulullah adalah sebagai peletak pendidikan Islam.
maka kita meniru bagaimana metode yang digunakan rasul dalam
rnengajarkan pendidikan shalat pada shahabatnya yang antara
lain dengan :
4. Tauladan
Menurut Abdurrahman An-Nahlawi, (1989=370) bahwa =
"Kebutuhan manusia akan teladan lahir dari gharijah(naluri) yang bersemayam dalam jiwa manusia yaituhas rat yang mendorong anak, orang lemah dan yangdipimpin untuk meniru perilaku orang dewasa, orangkuat dan pemimpin."
Dengan demikian dari uraian di atas, sebagai pen
didik berusaha untuk mempengaruhi anak didik a~ar ia men
contoh (meniru) gurunya (orang dewasa) dalam melaksanakan
ibadah shalat yang lima waktu. Dan kita sebagai pendidik
selalu mengajar mereka untuk selalu melaksanakan ibadah
shalat yang lima waktu .
24
Dalam hal ini Abdurrahman An-Nahlawi, (1989:372) me-
ngemukakan bahwa :
"Kadangkala peneladanan diupayakan secara sengaja.Kaka kita dapatkan umpamanya guru memberikan contohmembaca yang baik agar para pelajar menirunya, imammembaikkan shalatnya untuk mengajarkan shalat yangsempurna kepada orang-orang. dan komandan maju ke depan barisan didalam jihad untuk menanamkan keberanianpengorbanan dan kegigihan didalam jiwa paaukannya ;"
Kemudian sahabat rasulullah telah mempelajari berbagai urusan
agama mereka dengan mengikuti teladan yang sengaja diberikan :rRasulullah saw. Dalam hal ini beliau bersabda :'
_ ,-,,//\ .~.J ~ '''',/.''' -;~""'\~~i /.0~ !-J~'J l.> r"""""'-
" Shalatlah kalian sebagaimana k!llian mel1hat aku
slralat. " ( H.R. Bukhari )
Rasulullah saw. mengajarkan. shalat melalui tauladan
ini dituliskan dalam sebuah riwayat :
"Rasulullah saw. pernah shalat di atas mimbar, yangmana mimbar tersebut mempunyai tiga tingkat. Beliauberdiri di atas mimbar itu lalu bertakbir dan orangorang dibelakangnya bertakbir pUla, sedangkan beliauberada di atas mimbar; lalu ruku dan beliau pun tetapberada di atas mimbar itu. Kemudian bangkit lalu turunmundur ke belakang hingga beliau sujud pada mimbar itukemudian beliau kembali, di dalam rakaat itu beliaumelakukan seperti yang dilakukan pada raka'at pertama,hingga selesai shalatnya. Kemudian beliau menghadapkepada orang-orang, seraYa bersabda : "Wahai sekalianmanusia, sesungguhnya aku melakukan hal ini agar kalian mempelajari shalatku ini." ( H.R. B'ukhari danMuslim, sedangka.n riwayat lainnya adalah riwayat Kuslim dan Ibnu Sa'ud )( Abdurrahman An-Nahlawi, 1989 "::r373.J):
25s. Latihan dan Pengalaman
Dengan .Latrha n dan .pengaLaman ini, .menur-ut
Abd urrahmanAn-Nahlawi, (, 989:337) bahwa : "Pendidik'
dituntut untuk mengubah siswanya agar herusaha keras untuk
menera~kan apa yang telah mere~~ pelajari didalam keh{dup-
an me roka ;"
Di Sekolah anak didik kita bela jar menghafal do'a-do'a
yang ada didalam shalat, maka kita sebagai pendidik menyu-
ruh anak didik kita untuk menera~kan do'a-do'a yang telah
dipelajari tadi dalam kegiatan ibadah shalat, sehingga apa
yang telah dipelajari dapat diterapkan dalam kehidu~an se-
hari-hari.
6. Latihan dan Ulangan
Menurut Abdurrahman An-Nahlaw~, (1989:378) bahwa :
"Diriwayatkan melalui Abu Hurairah r s a bahwa seoranglelaki memasuki mesjid, sedangkan RGsU1Ullah Saw.duduk di sudut mesjid, kemudian lelaki itu shalatlalu datang menghampiri Nabi dan mengucapkan salamRasulullah Saw. menjawab '~laikasalam' (semoga kesejahter~an dilimpahkan kepada mu ), kembalilah danshalatlah, karena sesung6uhnya engkau belum shalat.:.Jaka lelaki itu shaLa t , La l u datang menghampiri Nabidan mengucapkan salam. Nabi menjawab, :'claikasalamkembalilah dan shalatlah, karena sesungguhnya engkaubelum shalat. Kegiatan ini berulang kali dilakukanlelaki i tu dan akhirnya ia berkata "Ajarilah aku «ehai Rasulullah" maka Rasulullah Saw. bersabda " Apabila engkau hendak mendirikan shalat, maka sempurnakanlah wudlu, lalu menghadaplah ke arah kiblat, lalubertakbirlah, lalu baca dari Al-9ur 'an apa yang mudahbagi mu, kemudian Rasulullah engkau tenang dalam ru kumu, kemudian bangki tlah sehingga engkau berdiritegak, kemudian sujudlah tenang dalam sujudmu, kemudian bangkit sehingga engkau tenang dalam dudukmu,kemudian lakukanlah hal yang seperti itu dalam keseLuruhan sha La tmu s '! (HR. Bukhari Muslim).
26
Dari uraian di atas, dapat diambil implikasi. pedagogis
nya antara lain ~.
1. Rasulullah Saw. berusaha menarik perhatian pelajar
2. Beliau memberikan kesempatan untuk berusaha membetuIkan
kekeliruan sendiri sehingga apabila masih tidak mampu
maka ia menanyakannya kepada beliau. Dari sini lahir
lah metode bela jar yang dalam istilah pendidikan se
karang ini disebut bela jar dengan Trial and error
( mencoba-coba dan salah )
3. Rasulullah Saw tidak menjelaskan kepadanya bagaimana
shalat yang betul itu, sampai dia sendiri menanyakannya.
Metode seperti ini akan lebih berkesan di dalam jiwa pe
lajar, lebih mengundang untuk menangkap dan menerimanya
sehingga perihal mengerjakan shalat akan lebih melekat
di dalam ingatannya.
Dari berbagai uraian di atas, bahwa dalam meng3jar
kan shalat harus dengan prakteknya, sehingga pelajaran yang
didapat aleh anak akan lebih melihat dan berkesan pada
diri sendiri.
E. Kerja sarna antara orang tua murid dan gurudalammena~
namkan kebiasaan shalat pada anak.
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama an tara ke
luarga, masyarakat dan pemerintah. Sekolah hanyalah pem
bantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga, sebab pendi
dikan yang utama dan pertama diperoleh anak ialGh J01arn
keluarga.
27
Sikap anak terhadap guru dipengaruhi juga oleh orang tua
yang mana orang tua memberikan kepercayaan yang penuh ke
pada guru untuk menggantikan tugasnya selama dilingkungan
sekolah. Dengan kepercayaan yang diberikan inilah seorang
guru akan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anak
didiknya. Orang tua harus dapat memberikan perhatian ter-
hadap pekerjaan anak yang telah diusahakannya dalam hal
melaksanakan pekerjaan sekolah di rQmah.
Oleh karena itu kerja sama antara orang tua murid dan guru
sangatlah penting bagi kemajuan pendidikan selanjutnYa yang
diharapkan masyarakat. Demikian juga dalam menanamkan ke
biasaan shalat pada anak harus ada kerja sama an tara guru
dan orang tua murid hal ini diperlukan sekali karena kedua
belah pihak menginginkan agar anaknYa kelak menjadi anak
t aa t beribadah, sehingga antara orang tua mur-Ld dar. gu,-"1.! ter
cipta hubungan_yang harmonis seperti diungkapkan oleh
HMI. Soelaeman, (1985:98) bahwa ;
"Para orang tua merupakan sumber informasi masalahmasalah tertentu sehubungan dengan siswa anda,mereka dapat diundang untuk dimintai pandangan dandengan mereka dapat diambil keputusan bersama, sehingga untuk lebih mengenal siswa itu, kerja sarnadengan orang tua akan meringankan tugas anda."
F. Kendala yangditemui guru dan orang tua murid dalam
menanamkan kebiasaan ibadah shalat pada anak
Anak merupakan amanat bagi kedua orang tua dan kedua
orang tua bertanggung jawab terhadap anak dihadapan Allah
kedua orang tua wajib mendidik anak dengan pendidikan yang
28
baik agar anak menjadi simpanan bagi mereka di dunia dan
di akhirat kelak. Sebagaimana Allah Swt. berfirman dalam
Burat An-Nisa ayat 9 yang berbunyi :
\~\J, t~ ~~)~ <fin~J?O}J).~,~ n ". ~\.! , ~~,/ / l~\ ~~~/"~ . "'/
Vv;.~ ~" \~) .' ~ ~ ~D::.\.9 ~~'.l ~,/ Y - ~"Dan hendaklah takut ke:r:ada Allah orang-orang yangseandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anakyang lemah, dan mereka khawatirkan terhadap kesejahteraan mereka, oleh karena itu hendaklah mereka mengucapkan perka taan Yang baLk ;" (De pag , RI , 1989: 116)
Para orang tua sering mengeluh karena anak-anak
mereka melalaikan shalat. padahal mereka telah menasehati
dan memperingatkan agar anak-anak tidak meninggalkanny~.
Menurut Mahmud Mahdi Al-Istambuli, (1989:40) hal
ini disebabkan oleh :
1. Orang tua terlambat menyuruh anak-anaknya untuk melaku-
kan shalat
2. Pergaulan dengan teman-ternan sebaya yang tidak baik
dan tidak terkontrol
3. Disekolahkan pada sekolah yang tidak ada pendidikan
agamanya (sekolah non Muslim)
~. Lemahnya akidah agama
Untuk mengerjakan shalat, manusia tentu mernbawa
akidah a gama yang benar, sedangkan akidah ini rnemerlukan
pengetahuan keislarnan yang selaYaknyalah orang tua mem-
bantu terwujudnya pembentukan akidah pada anak.