usulan penelitian dosen pemula - siakad.unusu.ac.id

32
Kode/Nama Rumpun Ilmu Bidang Fokus : 153/Ilmu dan Hama Penyakit Tanaman : Kemandirian Pangan USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA Potensi Trichoderma sp Lokal dari Rizosfer Bambu sebagai Agen Antagonis Penyakit Antraknosa pada tanaman Cabai (Capsicum annum, L) Varietas Lokal di Sumatera Utara TIM PENGUSUL Nurliana, S.P., M.P 0109027303 Ketua Tim Pengusul Novita Anggraini, S.Hut., M.Sc 0128118902 Anggota Tim Pengusul UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUMATERA UTARA (UNUSU) MEI 2017

Upload: others

Post on 16-Nov-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

Kode/Nama Rumpun Ilmu

Bidang Fokus

: 153/Ilmu dan Hama Penyakit Tanaman

: Kemandirian Pangan

USULAN

PENELITIAN DOSEN PEMULA

Potensi Trichoderma sp Lokal dari Rizosfer Bambu sebagai Agen Antagonis Penyakit

Antraknosa pada tanaman Cabai (Capsicum annum, L) Varietas Lokal

di Sumatera Utara

TIM PENGUSUL

Nurliana, S.P., M.P 0109027303 Ketua Tim Pengusul

Novita Anggraini, S.Hut., M.Sc 0128118902 Anggota Tim Pengusul

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUMATERA UTARA (UNUSU)

MEI 2017

Page 2: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id
Page 3: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id
Page 4: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

i

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

DAFTAR ISI ………………………………………………………………... i

RINGKASAN ………………………………………………………………. ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ……………………………………………………. 1

1.2. Pembatasan Masalah ……………………………………………… 2

1.3. Rumusan Masalah ………………………………………………… 2

1.4. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 2

1.5. Target Luaran ……………………………………………………... 2

1.6. Rencana Target Capaian Tahunan ………………………………… 3

1.7. Roadmap Penelitian ……………………………………………….. 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Cabai (Capsicum annum, L) ………………………………………. 5

2.2. Penyakit Antraknosa pada buah Cabai ……………………………. 6

2.3. Cendawan antagonis Trichoderma sp …………………………….. 7

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………………… 8

3.2. Bahan dan Alat ……………………………………………………. 8

3.3. Metode Penelitian …………………………………………………. 9

3.4. Rancangan Penelitian dan Analisis Data ………………………….. 12

3.5. Rencana Pelaksanaan Penelitian ………………………………….. 13

BAB IV : BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. Justifikasi Anggaran Penelitian …………………………………… 14

4.2. Jadwal Kegiatan Penelitian ……………………………………….. 17

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 18

Lampiran 1. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota Pengusul

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Page 5: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

ii

RINGKASAN

Cabai varietas lokal jusiber yang diberi nama oleh petani setempat tahan

terhadap penyakit penting yang disebabkan oleh hama Kutu Kebul (Bemisia

tabaci) dan hama Thrips tetapi varietas lokal ini tidak tahan terhadap penyakit

antraknosa merupakan penyakit penting pada tanaman cabai (Capsicum annum,

L) yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum sp dan menduduki peringkat

kedua setelah penyakit oleh tungau. Upaya pengendalian secara sintetik tidak

membuah hasil yang ditandai dengan semakin menyebarnya serangan Antraknosa

di lapangan. Pengendalian hayati dengan Trichoderma sp rizosfer lokal menjadi

alternatif untuk pengendalian penyakit Antraknosa pada tanaman cabe. Penelitian

bertujuan :1). Eksplorasi Tricoderma sp rizosfer bambu dari 3 (tiga) lokasi di

Sumatera Utara. 2). Untuk mendapatkan 3 (tiga) isolate Trichoderma sp yang

mampu menekan perkembangan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh

cendawa pathogen Colletothricum sp. 3). Uji antagonis Trichoderma sp terhadap

penyakit Antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum sp.

Uji antagonis Trichoderma terhadap cendawan Colletotrichum sp dengan

dua metode yaitu metode dual culture dan slide culture yang terdiri dari uji

mikoparasit dan makrokopis.

Eksplorasi cendawan antagonis Trichoderma diambil 3 (tiga) isolate dari 3

(tiga) lokasi, setiap perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Tiap ulangan terdiri

dari 9 (sembilan) unit. Rancangan percobaan yang dilakukan pada uji

antagonisme in vitro adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Masing-masing

perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan, sehingga terdapat 27 unit

percobaan. Pengaruh interaksi antara kedua faktor diamati selama 7 (tujuh) hari

setelah inokulasi. analisis sidik ragam menggunakan program Statistical Analysis

System (SAS) versi 9.1.3. Perlakuan yang berpengaruh nyata diuji lanjut dengan

uji Duncan dengan taraf α = 0,05.

Kata kunci : Trichoderma sp, Antraknosa, Cabai.

Page 6: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit Antraknosa yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum sp

merupakan penyakit penting yang menyerang tanaman cabai (Capsicum annum,

L) yang berdampak pada nilai jual cabai di pasar dan menurunkan panen 45-60%

(Hidayat et al., 2004). Berdasarkan laporan Badan Penelitian Hortikultura

Lembang dalam Hariati (2007). Sejauh ini upaya petani dalam mengendalikannya

masih banyak menemukan masalah karena tidak efektifnya penggunaan pestisida

sintetis, yang memperparah serangan penyakit tersebut. Selain itu, penggunaan

fungisida sintetis berakibat pada menurunnya kualitas kesehatan petani dan

merusak lingkungan.

Jamur Trichodema sp. dapat digunakan sebagai agensia hayati yang efektif

mengendalikan berbagai penyakit tanaman. Salah satu spesies Trichoderma

adalah T.harzianum yang dapat ditemukan hampir di semua jenis tanah dan di

berbagai habitat. Trichoderma tumbuh sangat baik dan berlimpah di dalam tanah

di sekitar perakaran yang sehat. T. harzianum menghasilkan antibiotik yang

bersifat mengambat perkecambahan spora jamur (Murkalina dkk., 2010).

Mikrob asal rhizosfer bambu memiliki keragaman mikrob yang tinggi.

Dibandingkan tanah non rhizosfer bambu, tanah rhizosfer bambu memiliki

kemampuan yang lebih baik dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dan

menekan patogen tanaman. Sifat biologi tanah rhizosfer bambu yang berkaitan

meliputi: tingginya total bakteri dan mikrob fungsional (bakteri kitinolitik, bakteri

penambat N2), tingginya IAA total tanah dan jumlah mikrob antibiosis (Susanti,

2015).

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti berencana untuk melakukan

penelitian untuk mendapatkan isolate Trichoderma sp lokal yang mampu

menekan perkembangan penyakit Antraknosa (Patek) pada tanaman cabai dan

mengidentifikasinya.

Page 7: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

2

1.2. Pembatasan Masalah

Penelitian ini difokuskan untuk menemukan isolate Trichoderma sp

rizosfer bambu yang mampu menekan perkembangan penyakit antraknosa pada

tanaman cabai (C. annum, L) varietas lokal jusiber.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi :

1) Serangan antraknosa pada tanaman cabai

2) Banyaknya cendawan antagonis di lapangan yang belum dimanfaatkan

secara maksimal

3) Kurangnya pengetahuan petani tentang eksplorasi cendawan antagonis

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1) Eksplorasi Tricoderma sp rizosfer bambu dari 3 (tiga) lokasi di

Sumatera Utara.

2) Untuk mendapatkan 3 (tiga) isolate Trichoderma sp yang mampu

menekan perkembangan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh

jamur pathogen Colletotrichum sp.

3) Uji antagonis Trichoderma sp terhadap penyakit Antraknosa yang

disebabkan oleh Colletotrichum sp.

1.5. Target Luaran

Target Luaran dari penelitian ini adalah :

1) Jurnal Ilmiah Nasional Tidak Terakrediasi (Published)

Page 8: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

3

1.6. Rencana Target Capaian Tahunan

No. Jenis Luaran Indikator Capaian

Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan TS1) TS+1 TS+2

1

Artikel Ilmiah

dimuat di

Jurnal2)

Internasional

bereputasi

Draf √

Nasional

Terakreditasi

submitted, √

Nasional Tidak

Terakreditasi

published √

2

Artikel ilmiah

dimuat di

Prosiding3)

Internasional

Terindeks

Nasional Draf √

Internasional

3

Invited

speaker dalam

temu ilmiah4)

Internasional

Nasional

4 Visiting

Lecturer5)

Internasional

5 Hak Kekayaan

Intelektual

(HKI)6)

Paten

Paten Sederhana

Hak Cipta

Merek dagang

Rahasia dagang

Desain Produk

Industri

Indikasi

Geografis

Perlindungan

Varietas Tanaman

Perlindungan

Topografi Sirkuit

Terpadu

6 Teknologi Tepat Guna7)

7 Model/Purwarupa/Desain/Karya

Seni/Rekayasa Sosial8)

8 Buku Ajar (ISBN)9)

9 Tingkat Kesiapan Teknologi

(TKT)10)

TKT-1 √

1) TS = Tahun sekarang (tahun pertama penelitian)

2) Isi dengan tidak ada, draf, submitted, reviewed, accepted, atau published

3) Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah dilaksanakan

4) Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah dilaksanakan

5) Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah dilaksanakan

6) Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau granted

7) Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan

8) Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan

9) Isi dengan tidak ada, draf, atau proses editing, atau sudah terbit

10) Isi dengan skala 1-9 dengan mengacu pada Lampiran A

Page 9: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

4

1.7. Roadmap Penelitian

PENELITIAN

TAHUN KE-1

- Eksplorasi cendawan Antagonis

Trichoderma sp

- Eksplorasi cendawan pathogen

Colletotrichum sp

PENELITIAN

TAHUN KE-2 - Uji efektifitas Cendawan Trichoderma

sp terhadap viabilitas benih cabai

lokal (jusiber) dengan media tanam

termodifikasi.

PENELITIAN

TAHUN KE-3-4

- Uji efektifitas benih cabai

termodifikasi Trichoderma sp dan

di lapangan terhadap

pertumbuhan vegetatif dan

generatif.

Luaran :

- Isolate cendawan antagonis

Trichoderma sp yang memiliki

kemampuan menekan perkembangan

cendawan pathogen Colletotrichum

sp penyebab penyakit Antraksnosa

pada buah cabai

Luaran :

- Benih tanaman termodifikasi

Trichoderma sp

Luaran :

- Cabai tahan Antraknosa

Page 10: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Cabai (Capsicum annum, L).

Produksi cabai besar segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 1,075 juta

ton. Dengan rata-rata hasil 8,35 ton/ha. Dibandingkan tahun 2013, terjadi

kenaikan produksi sebesar 61,73 ribu ton (6,09 persen). Kenaikan ini disebabkan

oleh kenaikan produktivitas sebesar 0,19 ton per hektar (2,33 persen) dan

peningkatan luas panen sebesar 4,62 ribu hektar (3,73 persen) dibandingkan tahun

2013. Sumatera Utara merupakan provinsi penghasil cabai terbesar di luar pulau

Jawa dengan produksi sebesar 147.810 ton atau sekitar 13,75 persen dari total

produksi cabai besar nasional, diikuti oleh Sumatera Barat (Direktorat Jenderal

Hortikultura, 2015).

Cabai merah (Capsicum annuum, L) merupakan salah satu komoditas

sayuran unggulan yang mempunyai peranan strategis dalam struktur

pembangunan perekonomian nasional. Hal ini disebabkan nilai ekonomi cabai

merah yang menjanjikan dan dapat beradaptasi luas. Nilai ekonomi komoditas

cabai merah tercermin dari luas areal tanam tersebut yang menempati urutan

pertamadi antara komoditas sayuran lainnya seperti bawang merah, kentang,

tomat atau kacang panjang (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,

2015).

Sampai saat ini penggunaan varietas tahan untuk pengendalian OPT cabai

masih terbatas. Hasil survey yang dilakukan di Jawa Barat, DI. Yogyakarta, Jawa

Timur, dan Bali pada musim kemarau, kemarau basah dan musim penghujan

menempatkan trips (Thrips parvispinus), tungau (Polyphagotarsonemus latus),

ulat buah (Helicoverpa armigera), lalat buah (Bactrocera sp.), antraknos

(Colletotrichum spp.), hawar daun (Phytophthora sp), dan layu bakteri (Ralstonia

solanacearum) sebagai OPT penting pada tanaman cabai merah dan cabai rawit.

Kehilangan hasil yang diakibatkan oleh OPT tersebut mencapai 25–100%

(Setiawati et al. 2013).

Cabai merah mempunyai daya adaptasi yang ukup luas, oleh karena itu

tanaman ini umumnya dapat dibudidayakan hampir di seluruh wilayah Indonesia

termasuk Provinsi Aceh. Cabai merah cocok ditanam pada dataran rendah

Page 11: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

6

maupun di dataran tinggi sampai ketinggian 1.400 mdpl. Suhu yang sesuai untuk

pertumbuhan tanaman cabai 25º - 27º pada siang hari dan 18º - 20ºC pada malam

hari. Pembungaan tanaman cabai merah tidak banyak dipengaruhi oleh panjang

hari. Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan cabai merah adalah sekitar 600

mdpl – 1,200 mdpl (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh, 2016).

Cabai mengandung capsaicin yang berfungsi untuk menstimulasi detektor

panas dalam kelenjar hypothalmus sehingga mengakibatkan perasaan tetap sejuk

walaupun di udara yang panas. Penelitian lain menunjukkan bahwa capsaicin

dapat menghalangi bahaya pada sel trachea, bronchial, dan bronchoconstriction

yang disebabkan oleh asap rokok dan polutan lainnya. Hal ini berarti cabai sangat

baik bagi penderita asma dan hipersensitif udara. Capsaicin juga dipergunakan

dalam pembuatan krim obat gosok antirematik maupun dalam bentuk Koyo

Cabai. Penggunaan capsaicin dikalangan pecinta burung ocehan konon dapat

membantu merangsang burung-burung ocehan lebih aktif mengoceh. Selain

capsaicin, cabai pun mengandung zat mucokinetik. Zat ini dikenal sebagai zat

yang mampu mengatur, mengurangi, atau mengeluarkan lendir dari paru-paru.

Oleh karena itu, cabai sangat membantu penderita bronchitis, masuk angin,

influenza, sinusitus dan asma dalam pengeluaran lendir (Kahana, 2009).

2.2. Penyakit Antraknosa pada buah Cabai

Antraknosa merupakan penyakit penting dan menjadi factor pembatas

dalam produksi tanaman Cabai. Penyakit ini disebabkan oleh pertumbuhan Jamur

Colletotrichum sp dan Colletotrichum acutatum yang dapat menimbulkan

kerugian hasil panen. Menurut Widodo (2007), terdapat 11 hama dan penyakit

yang menyerang pertanaman cabai di Indonesia. Diketahui bahwa serangan

penyakit Antraknosa di Indonesia menempati urutan kedua setelah tungau.

Penyakit Antraknosa pada cabai disebabkan oleh enam spesies

Colletotrichum yaitu ; C. gloesporioides, C. capsici, C. dematicum, C. coccode, C.

acutatum dan Glomerella cingulate (Park and Kim. 1992).

Berdasarkan laporan Badan Penelitian Hortikultura Lembang dalam

Hariati (2007), kehilangan hasil pada pertanaman cabai akibat serangan

antraknosa dapat mencapai 50-100% pada musim hujan. Sementara berdasarkan

Page 12: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

7

Widodo (2007), kehilangan hasil produktivitas cabai sekitar 10-80% di musim

hujan dan 20-35% di musim kemarau.

Infeksi akibat dari transplantasi tanaman mampu menyebarkan penyakit

dari pembibitan ke lapangan, dimana gejala yang ditunjukkan seperti susunan

daun yang tidak beraturan dengan bintik hitam, busuk mahkota, dan busuk buah

(Howard, et, al. 1992).

Pada tahap awal infeksi konidia Colletotrichum yang berada dipermukaan

kulit buah cabai merah akan berkecambah dan membentuk tabung

perkecambahan. Setelah tabung perkecambahan berpenetrasi ke lapisan epidermis

kulit buah cabai merah maka

akan terbentuk jaringan hifa. Kemudian hifa intra dan interseluler menyebar ke

seluruh jaringan dari buah cabai merah (Photita, et al., 2005) Cendawan ini juga

dapat hidup di berbagai ketinggian, sehingga cendawan ini bisa menyerang cabai

yang ditanam di dataran rendah hingga tinggi (Zahara dan Harahap, 2007)

2.3. Cendawan antagonis Trichoderma sp

Mekanisme pengendalian Trichoderma spp. terhadap jamur pathogen

tumbuhan yaitu dengan kompetisi terhadap tempat tumbuh dan nutrisi,

antibiosis, dan parasitisme. Antibiosis mempunyai peran penting dalam proses

pengendalian dan hampir selalu terkait dengan mekanisme lain yaitu kompetisi

dan mikoparasitisme. Satu mekanisme penghambatan yang dimiliki Trichoderma

spp. tidak dapat bekerja sendiri untuk menghasilkan penghambatan yang

signifikan. Konsep pengendalian penyakit dengan agen hayati akan berhasil jika

terdapat keseimbangan antara faktor suhu, pH, dan kelembaban yang optimum

(Berlian, et. Al. 2013).

Trichoderma harzianum merupakan kapang tanah yang bersifat saprofit

yang dikenal sebagai agen biokontrol antagonis yang efektif terhadap sejumlah

kapang fitopatogen (Gveroska & Jugoslav, 2011) seperti Fusarium sp (Hartal et

al., 2010), Phytophthora sp, dan Botrytis sp (Freeman et al., 2004). Sebagian

strain of Trichoderma merupakan organisme strong opportunistic invader,

pertumbuhannya cepat, dan penghasil antibiotik (Woo et al., 2008). Beberapa

penelitian melaporkan bahwa aktivitas antagonistik Trichoderma dihasilkan

Page 13: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

8

melalui mekanisme yang berbeda, seperti produksi antibiotik, kompetisi untuk

nutrisi dan ruang, serta produksi enzim-enzim hidrolitik (Saragih et al., 2006;

Liswarni et al., 2007).

Page 14: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

9

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2018 - Desember

2018 di Laboratorium Growth Centre – Medan dan di Lapangan.

3.2. Bahan dan Alat

3.2.1. Eksplorasi Trichoderma sp lokal dari Rizosfer bambu di lapangan

Bahan yang digunakan adalah beras 1,5 kg, Air, beras, gas. Alat yang

digunakan adalah plastic, petridish, kukusan, panci, kompor gas, plastic, cangkul,

kamera dan alat tulis.

3.2.2. Eksplorasi Cendawan Colletotrichum spi secara in vitro.

Bahan yang digunakan adalah cabai yang terserang antraknosa, media

PDA, aquadest, kemicetyne, alcohol, Clorox, sunlight. Alat yang digunakan

adalah petridish, becker glass, Jarum ose, cork borer, pengaduk, timbangan

analitic, kertas stensil, cling wrap, aluminium foil, incubator, kompor, gas, panic,

autoclave, kapas, kamera dan alat tulis.

3.2.2. Uji Antagonis Trichoderma sp dengan Patogen Antraknosa

Bahan yang digunakan cendawan Trichoderma sp, cendawan

Colletotrichum sp, aquadest, alcohol, sunlight, Clorox. Alat yang digunakan

adalah petridish, becker glass, Jarum ose, cork borer, pengaduk, timbangan

analitic, kertas stensil, cling wrap, aluminium foil, incubator, kompor, gas, panic,

autoclave, kapas, kamera dan alat tulis.

3.3. Metode

3.3.1. Eksplorasi Trichoderma sp lokal dari rizosfer bambu di lapangan

Eksplorasi Trichoderma sp lokal dari rizosfer bambu dilakukan dengan

cara pemerangkapan/umpan (baiting method) di 3 (tiga) lokasi yaitu di kabupaten

Deli Serdang, Kabupaten Asahan dan kabupaten Pakpak yang berada di Provinsi

Page 15: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

10

Sumatera Utara dengan beda ketinggian. Eksplorasi ini bertujuan untuk

mendapatkan isolate terbaik dari 3 (tiga) lokasi tersebut.

Persiapan media perangkap cendawan Trichoderma sp

Untuk setiap lokasi menggunakan 500 gr beras dicuci bersih, setelah air

mendidih masukkan beras dan biarkan selama 5 menit. Angkat beras dan tiriskan.

Kemudian dikukus selama 30 menit.lalu didinginkan, setelah itu masukkan ke

dalam plastic ukuran ¼ kg dan pada salah satu sisi dilubangi dengan tusuk gigi.

Gali lubang sedalam 20 cm jarak dari tanaman bambu 5 - 10 cm. Setelah

itu masukkan media yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan sisi yang diberi

lubang letak dibagian bawah secara mendatar. Tutup dengan potongan bambu,

kemudian ditutup kembali dengan plastik dengan rapat. Setelah 4 hari media

perangkap Trichoderma sp dibongkar dan didiamkan selama 1 minggu dengan

suhu ruang. Setelah itu cendawan Trichoderma sp yang terperangkap dibawa ke

Laboratorium untuk dilakukan pemurnian dengan metode monospora.

3.3.2. Isolasi cendawan Colletotrichum sp penyebab penyakit Antraknosa

Cendawan Colletotrichum sp diisolasi dari bagian buah cabai varietas

lokal yang terserang antraknosa. Sampel dipotong ( 1 x 1 x 1 ) cm direndam

Clorox 2,5% selama 1 menit dan ditumbuhkan di media PDA dengan kemicytine

50 mg/L. kemudian diinkubasi pada suhu 27ºC. Colletotrichum dimurnikan

dengan metode monospora sama seperti pemurnian isolate Trichoderma sp.

3.3.3. Uji antagonis Trichoderma sp terhadap Colletotrichum sp secara in vitro

Uji antagonis dilakukan dengan dua metode yaitu Metode Dual Culture

dan Slide Culture. Metode dual culture dengan menempatkan potongan dari

Trichoderma dan Colletotrichum sp berumur 7 hari setelah inokulasi dengan

menggunakan cork borer yang berdiameter 5 mm, pada media PDA dalam satu

petridish berdiameter 9 cm dengan jarak 3 cm berdampingan. Kemudian

diinkubasi pada suhu 27ºC. selama 7 hari. Sedangkan sebagai control hanya

ditanam 1 jenis cendawan Colletotrichum sp, Kemudian dilakukan pengamatan

Page 16: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

11

pertumbuhan radial koloni. Persentase penghambat pertumbuhan ditentukan

berdasarkan persamaan :

Keterangan :

P : Persentase penghambatan

R1 : jari-jari koloni Colletotrichum sp yang tumbuh berlawanan dengan

Trichoderma

R2 : jari-jari koloni Colletotrichum sp yang tumbuh kearah Trichoderma

(Seema & Devaki, 2012)

3 cm

Θ = 9 cm

Gambar : metode dual culture

Metode slide culture ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme

mikoparasit Trichoderma terhadap Colletotrichum sp. Pelaksanaannya sebelum

menuangkan media PDA, bagian tengah petri diberi slide glass. Pada sisi yang

kosong dituang media PDA dan sebagai tempat cendawan Trichoderma dan

Collettotrichum sp dengan jarak antara kedua cendawan tersebut 3 cm. kemudian

diinkubasi selama 7 hari pada suhu 25ºC. Diamati kontak kedua hifa secara

mikroskopis.

C T

T = Inokulum Trichoderma

C = Inokulum Colletotrichum

sp

R1 – R2

P (%) = ---------- x 100%

R1

Page 17: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

12

Slide glass

Ket :

T = Trichoderma

C = Colletotrichum

Uji Mikroskopis juga dilakukan untuk masing-masing cendawan Trichoderma sp

dan Colletotrichum sp. Petridish bagian dasarnya dilapisi tissue dan diberi air

supaya lembab. Kemudian di atas tissue diberi penyangga berupa stick sebanyak 2

buah. Di atas stick tersebut diletakkan slide glass. Setelah itu diatas slide glass

diletakan potong inokulan dengan menggunakan cork borer dari masing-masing

cendawan antagonis dan pathogen. Diinkubasi selama 7 hari pada suhu 27ºC.

Inokulan

tissue

stick

slide glass

3.4. Rancangan Percobaan dan Analisis Data

Rancangan percobaan yang dilakukan pada uji in vitro adalah Rancangan

Acak Lengkap (RAL). Masing-masing perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali

ulangan, sehingga terdapat 27 unit percobaan. Pengaruh interaksi antara kedua

actor diamati selama 7 (tujuh) hari setelah inokulasi. Data yang diperoleh

dianalisis dengan Microsoft Office Excel 2007 dan dengan analisis sidik ragam

menggunakan program Statistical Analysis System (SAS) versi 9.1.3. Perlakuan

yang berpengaruh nyata diuji lanjut dengan uji Duncan dengan taraf α = 0,05

(Mattjik & Sumertajaya 2006).

T C

T C

Page 18: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

13

3.5. Rencana Pelaksanaan Penelitian

Trichoderma

sp rizosfer

Eksplorasi Trichoderma sp dari rizosfer bambu di

lapangan.

Isolasi Colletotrichum sp dari buah cabai

Persiapan media

(baiting method)

Pemurnian

cendawan

Uji antagonis Trichoderma sp

terhadap Colletotrichum sp

Uji Dual Culture

Uji Slide culture

Uji Mikroskopis

Uji mikoparasit

Trichoderma sp dari 3

(tiga) lokasi dengan

berbeda ketinggian.

Page 19: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

14

BAB IV. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. Anggaran Biaya

4.1.1. Anggaran Penelitian

1. Honor

Honor Honor /

Jam (Rp.)

Waktu (Jam /

Minggu) Minggu

Honor Pelaksanaan (Per bulan ke - )

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Ketua 5.000 15 48 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000

Anggota 5.000 15 48 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000

600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000

Sub Total (Rp.) Rp. 7.200.000,-

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp.) Harga Seluruh Pemakaian

dalam 1 tahun (Rp).

Alkohol 96% Uji Antagonis 5 liter 40.000,- 200.000,-

Aquadest Uji Antagonis 50 liter 8.000,- 400.000,-

Kemicityne Uji Antagonis 5 strip 11.000,- 55.000,-

Media PDA Uji Antagonis 1 paket (500 gr) 1.500.000,- 1.500.000,-

Methylene Blue Uji Mirkoskopis 2 paket 50.000,- 100.000,-

Cling wrap Uji antagonis 3 gulung 35.000,- 105.000,-

Aluminium Foil Sterilisasi 3 gulung 30.000,- 90.000,-

Sunlight Sterilisasi 1 liter 25.000,- 25.000,-

Kapas Sterilisasi 1 gulung besar 20.000,- 20.000,-

Kertas HVS A4 Penyusunan Laporan 2 rim 50.000,- 100.000,-

Kertas HVS F4 Penyusunan Laporan 2 rim 50.000,- 100.000,-

Log book Pencatatan data 2 buah 25.000,- 50.000,-

Alat tulis Pencatatan data 2 paket 30.000,- 60.000,-

Page 20: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

15

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp.) Harga Seluruh Pemakaian

dalam 1 tahun (Rp).

Spidol Permanen Pencatatan data 1 kotak 60.000,- 60.000,-

Penjepit kertas besar Penyusunan laporan 2 buah 15.000,- 15.000,-

Kertas folio Penyusunan laporan 1 paket 50.000,- 50.000,-

Kertas Foto Penyusunan laporan 2 paket 30.000,- 60.000,-

Selotip kecil Penyusunan laporan 3 buah 10.000,- 30.000,-

Selotip besar Penyusunan laporan 2 buah 15.000,- 30.000,-

Amplop besar Penyusunan laporan 2 paket 9.000,- 18.000,-

Amplop kecil Penyusunan laporan 1 paket 5.000,- 5.000,-

Dokumen keeper Penyusunan laporan 5 unit 50.000,- 250.000,-

Map plastic Penyusunan laporan 1 paket 50.000,- 50.000,-

Map kertas Penyusunan laporan 1 paket 20.000,- 20.000,-

Plastik ukuran ¼ kg Eksplorasi Trichoderma sp ½ kg 30.000,- 15.000,-

Materai Penyusunan laporan 10 bh 6.000,- 60.000,-

Label nama Uji Antagonis 1 paket 10.000,- 10.000,-

Sub Total (Rp.) Rp. 3.478.000,-

3. Peralatan Penunjang

4. Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Seluruh Pemakaian

dalam Tahun (Rp).

Petridish Uji antagonis 100 bh 22.000,- 2.200.000,-

Tabung reaksi Pengawetan isolat 20 bh 8.000,- 160.000,-

Cover glass dan objek glass Uji mikroskopis 1 paket 80.000,- 80.000,-

Panci ukuran 5 liter Pembuatan media perangkap 1 unit 100.000,- 100.000,-

Gelas ukur Uji Antagonis 2 unit 100.000,- 200.000,-

Sprayer Uji antagonis 1 unit 20.000,- 20.000,-

Buku literature Penyusunan laporan 5 buah 80.000,- 400.000,-

Browsing internet Penyusunan laporan 12 bulan 50.000,- 600.000,-

Fee laboratorium Uji antagonis 6 bulan 300.000,- 1.800.000,-

Sub Total (Rp.) Rp. 5.560.000,-

Page 21: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

16

4. Perjalanan

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Seluruh Pemakaian dalam Tahun (Rp).

Perjalanan ke Pakpak

Barat

Eksplorasi jamur Trichoderma

sp

6 hari 175.000,- 1.050.000,-

Medan Deli Serdang Eksplorasi jamur Trichoderma

sp

2 kali 50.000,- 100.000,-

Medan Bandar Pulau Eksplorasi jamur Trichoderma

sp

6 hari 100.000,- 600.000,-

Sub Total (Rp.) Rp. 1.750.000,-

5. Lain-lain

Kegiatan Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Seluruh Pemakaian dalam Tahun (Rp).

Publikasi Jurnal Ilmiah Nasional 1 jurnal 500.000,- 500.000,-

Sub Total (Rp.) Rp. 500.000,- TOTAL AGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUHNYA (Rp). Rp. 18.495.000,-

4.1.2. Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Dosen Pemula

No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan

1 Honor 7.200.000,-

2 Bahan habis pakai 3.478.000,-

3 Peralatan Penunjang 5.560.000,-

4 Perjalanan 1.750.000,-

5 Lain-lain 500.000,-

Jumlah 18.488.000,-

Page 22: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

17

4.2. Jadwal Penelitian

NO Jenis Kegiatan Bulan Pelaksanaan (ke-)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penyusunan Proposal Lengkap √ √ √ √

2 Eksplorasi Trichoderma sp antagonis √ √

3 Eksplorasi Colletotrichum sp √ √

4 Pemurnian Isolat Trichoderma sp √ √

5 Pemurnian Isolat Trichoderma sp √ √

6 Uji Antagonis √ √ √ √

7 Uji Mikoparasit √ √ √ √

8 Uji Mikroskopis √ √ √ √

9 Penyusunan Lapoan √ √ √ √ √ √ √ √ √

10 Pembuatan Jurnal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

11 Publikasi jurnal √ √

Page 23: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

18

DAFTAR PUSTAKA

Berlian, I., Setyawan B dan Hadi, H. 2013. Mekanisme Antagonisme

Trichoderma spp terhadap beberapa pathogen tular tanah. Warta Perkaretan

2013, 32 (2), 74-82.

Direktorat jendral Hortikultura. 2015. Statistic Produksi Hortikultura tahun 2014.

Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura. Jakarta.

Freeman, S., Minz, D., Kolesnik, I., Barbul, O., Zveibil, A., Mayon, M., Nitzani,

Y., Kirshner, RavDavid, D., Bilu, A., Dag, A., Shafir, S., & Elad, Y. (2003).

Trichoderma Biocontrol of Colletotrichum acutatum and Botrytis cinerea

and Survival in Strawberry. Journal of Plant Pathology (110): 361-370.

Gveroska, B. & Ziberoski, J. (2011). Trichoderma harzianum as a biocontrol

agent against Alternaria alternata on tobaco. Journal Technologies &

Innovations (7) : 67-76

Hariati, N. 2007. Analisis Keanekaragaman 23 Genotipe Cabai (Capsicum sp.)

Berdasarkan Penampakan Fenotipik serta Ketahanannya Terhadap Penyakit

Antraknosa (Colletotrichum sp). Skripsi. Departemen Agronomi dan

Hortikultura. Fakultas Pertanian. IPB. 53 hal.

Hartal., Misnawati., & Indah. B., (2010). Efektifitas Trichoderma sp. dan

Gliocladium sp. dalam Pengendalian Layu Fusarium Pada Tanaman Krisan.

Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian (1) : 7-12.

Hidayat, I. M., I. Sulastrini, Y. Kusandriani dan A. H. Permadi. 2004. Lesio

sebagai komponen tanggap buah 20 galur dan atau varietas cabai terhadap

inokulasi Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides. J.

Hort. 14 (3) : 161-162.

Howard, C. M., Maas, J. L., Chandler, C. K., and Albregts, E. E. 1992.

Anthracnose of strawberry caused by the Colletotrichum complex in

Florida. Plant Dis. 76:976-981.

Kahana, B.P. 2008. Strategi Pengembangan Agribisnis Cabai Merah di Kawasan

Agropolitan Kabupaten Malang. Universitas Diponegoro. Semarang

Liswarni, Y., Rifai, F., & Fitriani. (2007). Efektivitas beberapa spesies

Trichoderma untuk mengendalikan penyakit layu pada tomat, yang

disebabkan oleh Fusarium oxysporum. J. Litbang Pertanian (1) : 39-42.

Mattjik AA, Sumertajaya M. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS

dan Minitab. Bogor: Institut Pertanian Bogor Press.

Page 24: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

19

Murkalina. 2010. Uji Antagonis Trichoderma harzianum Terhadap Fusarium spp.

Penyebab Penyakit Layu pada Tanaman Cabai (Capsicum annum) Secara In

Vitro. Jurnal Fitomedika. Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Tanjungpura.

Vol. 7, no. 2, Desember 2010: 80 – 85

Park, KS and Kim CH. 1992. Identification, Distribution and Etiology

Characteristic of Anthracnose Fungi of Red Pepperin Korea. Korean J.

Plant Pathology P. 61-69.

Photita, W., Taylor, P.W.J., Ford, R., Lumyong, P. McKenzie, H.C. and Hyde,

K.D. 2005. Morphological and molecular characterization of

Colletotrichum species from herbaceous plants in Thailand. Fungal Divers.

18, 117 -133.

Saragih, Y.S., Silalahi, F.H., & Marpaung, A.E. (2006). Uji resistensi beberapa

kultivar markisa asam terhadap layu Fusarium. Jurnal Hortikultura. (4) :

321-326

Seema, M. & Devaki, N.S. (2012). In Vitro Evaluation of Biological Control

Agent Against Rhizoctonia solani. Journal of Agricultural Technology

(8):233-240.

Setiawati, W, Sumarni, N, Koesandriani, Hasyim, Y, Uhan, ATS, & Sutarya, R

2013, Penerapan teknologi pengendalian hama terpadu pada tanaman cabai

merah untuk mitigasi dampak perubahan iklim, J. Hort., Vol. 23, No. 2,

Hlm. 174-183.

Susanti, W.I. 2015. KAJIAN SIFAT KIMIA DAN BIOLOGI TANAH

RHIZOSFER BAMBU SEBAGAI DISEASE SUPPRESSIVE SOIL. Pasca

Sarjana Institute Pertanian Bogor (IPB).

Widodo. 2007. Status of Chili Antrachnose in Indonesia. p-27. In First

International Symposium and Chili Anthracnose. National Horticultural

Research Institute, Rural Development of Administration. Republic of

Korea. 67

Woo, S.L., Scala, F., Ruocco, M., & Lorito, M. (2006). The Molecular Biology of

the Interactions between Trichoderma spp phytopatogenic fungi and plants.

Phytopatology 96: 181-185

Yuni, P. 2011. Pengaruh Cairan Perasan Beberapa Jenis Daun Terhadap

Pertumbuhan Cendawan Endofit Trichoderma Asal Kakao. Skripsi Jurusan

Hama dan Penyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanian Unsyiah. Banda Aceh.

Zahara, H. dan L. H. Harahap 2007. Identifikasi jenis cendawan pada tanaman

cabai (Capsicum annuum) pada topografi yang berbeda. Telah

Diseminarkan Pada Temu Teknis Pejabat Fungsional Non Peneliti. Bogor,

2122 Agustus 2007. Page 1-8.

Page 25: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

Lampiran 1. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pelaksana serta Pembagian Tugas

No Nama /

NIDN

Instansi

Asal

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(Jam/

Minggu)

Uraian Tugas

1. Nurliana,

S.P., M.P.

/01090227303

Universitas

Nahdlatul

Ulama

Budidaya

Pertanian

Organik

15 Jam Bertanggung jawab

penuh mulai awal

penelitian sampai akhir

hingga pelaporan.

Melakukan eksplorasi

Trichoderma sp dari

rizosfer bambu, isolasi

cendawan penyebab

penyakit antraknosa

Colletotrichum sp dari

buah cabai, uji antagonis

Trichoderma sp terhadap

colletotrichum sp, uji

mikoparasit, uji

mikroskopis.

2. Novita

Anggraini,

S.Hut., M.Sc.

/0128118902

Universitas

Nahdlatul

Ulama

Budidaya

Kehutanan

15 Jam Turut serta dalam

kegiatan eksplorasi

Trichoderma sp dari

rizosfer bambu, isolasi

cendawan penyebab

penyakit antraknosa

Colletotrichum sp dari

buah cabai, uji antagonis

Trichoderma sp terhadap

colletotrichum sp, uji

mikoparasit, uji

mikroskopis.

Page 26: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

Biodata Ketua Pengusul

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Nurliana, S.P., M.P

2 Jenis Kelamin P

3 Jabatan Fungsional

4 NIK

5 NIDN 0109027303

6 Tempat/Tanggal Lahir Marbau Selatan, 9 Pebruari 1973

7 E-mail [email protected]

8 No. HP 081397303776

9 Alamat Kantor Program Studi Budidaya Pertanian (BDP)

UNUSU.

Jl. H. Abdul Manaf Gaperta Ujung

10 No. Telepon/Faksimile 061-80026202

11 Lulusan yang telah dihasilkan -

12 Mata Kuliah yang diampu Dasar-dasar Agronomi

Pengantar Ilmu Pertanian

Sosiologi Pertanian

Bioteknologi Pertanian

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

1 Nama Perguruan Tinggi Universitas Islam

Sumatera Utara

(UISU) Medan

Universitas

Sumatera Utara

(USU)

2 Bidang Ilmu Budidaya

Pertanian (BDP)

Agroekoteknologi

(AET)

3 Tahun Masuk-Lulus 1991-1995 2009-2012

4 Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Pengaruh Zat

Pengatur Tumbuh

Gibberellin

terhadap

Pertumbuhan

Varietas Tanaman

Kelapa Sawit

(Elaeis guineensis,

L.)

Uji efektifitas

bakteri

Pseudomonas

fluorescens dari

beberapa rizosfer

terhadap penyakit

virus pada tanaman

cabai (Capsicum

annum L.) di

lapangan

5 Nama Pembimbing/promotor

Ir. Dartius, M.S. Ir. Hasmawai

Hasyim, M.S

Dr. Ir. Hasanuddin, M.S.

Dr. Lisnawita, S.P.,

M.Si.

Page 27: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber * Jumlah (Juta

Rp)

1 2017 Teknik Perkembangbiakan

Buni (Antidesma bunius L.

Spreng)

DRPM

Ristekdikti

20

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian

Masyarakat

Pendanaan

Sumber * Jumlah (Juta

Rp)

1 2016 Sosialisasi pelajar SMA dalam

Meningkatkan Motivasi Siswa

Untuk Melanjutkan ke

Perguruan Tinggi

Universitas

Nadhlatul

Ulama

Sumatera

Utara

40

E. Publikasi Ilmiah dalam Jurnal 5 tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun

1 Uji efektifitas bakteri

Pseudomonas fluorescens

dari beberapa rizosfer

terhadap penyakit virus pada

tanaman cabai (Capsicum

annum L.) di lapangan

KULTIVAR-

USU

Volume 6. Nomor 1.

Maret 2012

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) 5 tahun terakhir

No Nama Pertemuan

Seminar Ilmiah Judul Waktu/Tempat

1

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit

1

Page 28: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

H. Karya HKI dalam 10 Tahun Terakhir

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial dalam 10

Tahun Terakhir

No Judul/Tema

/Jenis Rekayasa Sosial

lainnya yang telah

diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

1

J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau

Institusi Lainnya.

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun

1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula.

Medan, 26 Mei 2017

Pengusul

Nurliana, S.P., M.P. NIDN : 0109027303

Page 29: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

Anggota Pengusul 1

A. Identitas diri

1 Nama Lengkap Novita Anggraini, S.Hut, M.Sc.

2 Jenis Kelamin P

3 Jabatan Fungsional -

4 NIK -

5 NIDN 0128118902

6 Tempat/Tanggal Lahir Medan, 28 November 1989

7 E-mail [email protected]

8 No. HP 081362955010

9 Alamat Kantor Program Studi Budidaya Pertanian (BDP)

UNUSU.

Jl. H. Abdul Manaf Gaperta Ujung

10 No. Telepon/Faksimile 061-80026202

11 Lulusan yang telah dihasilkan -

12 Mata Kuliah yang diampu Kewirausahaan

Pengantar Ilmu Pertanian

Bahasa Inggris

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

1 Nama Perguruan Tinggi Universitas

Sumatera

Utara (USU)

Medan

Universitas Gadjah

Mada (UGM)

2 Bidang Ilmu Budidaya

Hutan

Silvikultur

3 Tahun Masuk-Lulus 2007-2011 2012-2015

4 Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Induksi akar

dan tunas

pada stek buni

(Antidesma

bunius L.

Spreng)

menggunakan

NAA dan

Rootone F

Pengaruh cekaman

kekeringan terhadap

pertumbuhan dan

fisiologis bibit Black

Locust (Robinia

pseudoacacia)

5 Nama

Pembimbing/promotor

Nelly Anna,

S.Hut., M.Si.

Dr. Ir. Edy

Batara Mulya

Siregar, M.S

Dr. Ir. Eny Faridah,

M.Sc.,

Ir. Sapto Indrioko, S.

Hut, M.P.

Page 30: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber * Jumlah (Juta

Rp)

1 2017 Teknik Perkembangbiakan

Buni (Antidesma bunius L.

Spreng)

DRPM

Ristekdikti

20

2 2017 Sistem Pakar Identifikasi

Defisiensi Unsur Hara Pada

Tanaman Kopi Menggunakan

Metode Certainty Factor

Berbasis Web

DRPM

Ristekdikti

16,5

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian

Masyarakat

Pendanaan

Sumber * Jumlah (Juta

Rp)

1 2016 Sosialisasi pelajar SMA dalam

Meningkatkan Motivasi Siswa

Untuk Melanjutkan ke

Perguruan Tinggi

Universitas

Nadhlatul

Ulama

Sumatera

Utara

40

E. Publikasi Ilmiah dalam Jurnal 5 tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun

1 Pengaruh cekaman

kekeringan terhadap

pertumbuhan dan fisiologis

bibit Black Locust (Robinia

pseudoacacia)

Jurnal Ilmu

Kehutanan (JIK)

UGM

Volume 9/1/ Januari-

Maret 2015

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) 5 tahun terakhir

No Nama Pertemuan

Seminar Ilmiah Judul Waktu/Tempat

1

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit

1

Page 31: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id

H. Karya HKI dalam 10 Tahun Terakhir

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosiyal dalam 10

Tahun Terakhir

No Judul/Tema

/Jenis Rekayasa Sosial

lainnya yang telah

diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

1

J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau

Institusi Lainnya.

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun

1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula.

Medan, 26 Mei 2017

Anggota Pengusul

Novita Anggraini, S.Hut., M.Sc.

NIDN : 0128118902

Page 32: USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - siakad.unusu.ac.id