usulan program kreativitas mahasiswa ne...
TRANSCRIPT
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“ NE-PHARMAKIBO” ; Neo Pharmacy Kit Box ( Inovasi Kit Box Farmasi
Tiga Lapis dengan Desain Modern, dan Inovatif, melalui Strategi Pemasaran
Terkonsentrasi (Concentrated Marketing) Bersistem Online Pre-order)
BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
Nilna Jauharotul Kamelia (145070500111005 / Angkatan 2014)
Nabilah Nuraini (145070500111008 / Angkatan 2014)
Adistya Alfatikha Rahma (145070500111001 / Angkatan 2014)
Agus Satrio (125060300111024 / Angkatan 2012)
EnggarKabisafira P (145060300111042 / Angkatan 2014)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ....................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................... iii
Ringkasan .................................................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ............................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 2
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Ide Produk ..................................................................................................... 3
2.2 Deskripsi Usaha ............................................................................................. 4
2.2.1 Aspek Operasional dan Finansial................................................................ 4
2.2.2 Aspek Manajemen Pemasaran .................................................................... 5
2.2.3 Desain Kemasan.......................................................................................... 6
2.2.4 Harga Produk .............................................................................................. 6
2.2.5 Promosi ....................................................................................................... 6
2.3 Aspek Manajemen Produksi .......................................................................... 6
2.3.1 Pra produksi ................................................................................................ 6
2.3.2 Produksi ...................................................................................................... 6
2.3.3 Pasca produksi ............................................................................................ 6
2.4 Aspek Sumber Daya Manusia ........................................................................ 7
BAB 3 METODE PELAKSANAAN PROGRAM
3.1 Identifikasi Masalah......................................................................................... 7
3.2 Menentukan Tujuan ......................................................................................... 7
3.3 Analisis Faktor Usaha ...................................................................................... 7
3.4 Tempat Kerja ................................................................................................... 8
3.4.1 Persiapan Tempat Produksi .......................................................................... 8
3.4.2 Pengadaan Alat-Alat Produksi ....................................................................... 8
3.4.3 Sosialisasi dan Promosi “NE-PHARMAKIBO” ............................................ 9
3.4.4 Menawarkan Program Kerjasama (Cooperate Programme) ......................... 9
3.4.5 Proses Produksi “NE-PHARMAKIBO” ........................................................ 9
3.4.6 Pendistribusiam .............................................................................................. 9
iii
3.4.7 Pengamatan dan Evaluasi Pemasaran ............................................................ 9
3.4.8 Penyusunan Laporan Akhir .......................................................................... 10
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
3.1 Anggaran Biaya ............................................................................................ 10
3.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing .............................. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ..............................................................
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .....................
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ...........................................................
Lampiran 5. Desain Logo Produk dan Desai Produk .................................................
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kuisoner mahasiswa Farmasi UB terhadap penggunaan Kit Box
Farmasi Konvensional, 2015 ..................................................................................... 1
Gambar 2. Grafik BEP Volume Penjualan dan BEP dalam Rupiah Lampiran ...... 3
Gambar 3. Diagram matrik SWOT.......................................................................... 5
v
RINGKASAN
Kit box yang merupakan wadah untuk menaruh berbagai macam alat
praktikum merupakan salah satu kebutuhan bagi mahasiswa Farmasi dalam
membantu kelancaran dalam proses praktikum. Namun, kit box yang ada di
pasaran saat ini adalah kit box konvensional berbahan plastik tanpa spesifikasi
khusus. Kit box konvensional banyak dikeluhkan oleh mahasiswa farmasi akibat
ketidaknyamanan yang ditimbulkan, tidak spesifikasinya tempat menaruh alat,
banyaknya alat yang berbenturan sehingga mengakibatkan kerusakan alat
praktikum hingga desain yang kurang menarik.
Berdasarkan permasalahan tersebut, kami berinovasi untuk membuat kit box
dengan spesifikasi tempat alat praktikum sehingga menghilangkan kekhawatiran
akan kerusakan ataupun tercampurnya alat praktikum dan didukung desain yang
tentunya lebih menarik, unik serta elegan. Selain itu, masih banyak keunggulan
yang ditampilkan dari produk kami, sebut saja kualitas bahan yang lebih unggul
dengan material yang berkualitas serta adanya jam didalam kit box yang dapat
mempermudah praktikan melihat waktu. Adanya LED didalam kit box semakin
menambah keunggulan dari produk NE-PHARMAKIBO ini. Produk inovatif ini
dikemas dengan harga yang rasional sesuai kantong mahasiswa namun tetap
mempertimbangkan aspek kualitas. Dengan diproduksinya produk inovatif ini,
diharapkan dapat diterima dengan baik dipasaran, sehingga dapat memberikan
profit yang maksimal.
Kit box inovatif ini akan diperkenalakan di pasaran dengan nama “NE-
PHARMAKIBO” yang merupakan singkatan dari Neo Pharmacy Kit Box. Produk
ini tersedia dalam empat pilihan warna sehingga dapat disesuaikan dengan selera
konsumen. Produk ini juga dilengkapi name tag pemilik, sehingga dapat lebih
mudah untuk melihat kepemilikan dari kit box dan meminimalisir resiko kit box
hilang.
Pembuatan kit box konvensional pada umumnya menggunakan bahan dasar
plastik, namun pembuatan kit box NE-PHARMAKIBO ini terbuat dari material
berkualiatas yang terdiri dari tiga lapis bahan. Lapisan pertama yaitu terbuat dari
kayu rangka ringan yang diperuntukkan sebagai rangka kit box. Lapisan kedua
yaitu lapisan kain busa untuk meminimalisir benturan, dan lapisan ketiga yaitu
lapisan kain bludru sebagai pelapis bagian dalam dari kit box.
Strategi pemasaran yang digunakan oleh produk NE-PHARMAKIBO yaitu
strategi pemasaran terkonsentrasi bersistem online pre-order yang difokuskan
dengan hanya memasarkan produk NE-PHARMAKIBO ini kepada beberapa
kelompok pembeli saja, yakni kelompok pembeli yang paling berpotensi dan
mebutuhkan produk tersebut, misalnya mahasiswa farmasi dan analis farmasi.
Proses pembuatan kit box meliputi 3 tahap utama yaitu pra-produksi, produksi
dan pasca produksi yang akan dibagi menjadi beberapa sub bab tahapan.
Berdasarkan analisa grafik SWOT menunjukkan produk bersifat progresif untuk
diteruskan dan dikembangkan. Sehingga peluang usaha masih terbuka lebar, hal
ini didukung dengan tidak adanya kompetitor serta peningkatan pasar setiap
tahunnya.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia, Drs. M. Dani Pratomo, MM,
Apt, menyatakan bahwa saat ini, di Indonesia baru ada sekitar 30 ribu apoteker.
Sedangkan rasio apoteker di Indonesia adalah 1:8000. Fakta ini menunjukan
bahwa Indonesia memang masih kekurangan apoteker. Atas dasar tersebut, maka
Kai Arief Iman Selomulya, Ketua Badan Litbang dan Advokasi Hukum
Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia optimistis, bahwa sarjana farmasi masih
punya banyak peluang pekerjaan. Adanya peluang kerja yang sangat banyak
tersebut membuat dunia kefarmasian semakin berkembang.
Seorang mahasiswa farmasi dalam melakukan praktikum tentunya
membutuhkan berbagai macam kebutuhan akan barang serta jasa. Salah satu
contoh dari kebutuhan adalah kebutuhan seorang mahasiswa farmasi untuk
memiliki kit box demi memperlancar kegiatannya dalam proses praktikum. Dalam
proses praktikum tentunya dibutuhkan berbagai alat praktikum yang beraneka
ragam. Banyaknya alat praktikum yang dibutuhkan oleh mahasiswa farmasi,
membuat praktikan menaruhnya dalam sebuah wadah yang kita sebut sebagai kit
box konvensional yang terbuat dari bahan plastik tanpa spesifikasi khusus. Akan
tetapi adanya kit box farmasi konvensional tersebut tidak selamanya memberikan
manfaat, tetapi juga menimbulkan berbagai masalah baru bermunculan.
Di tahun 2015 ini, masih banyak mahasiswa farmasi yang masih merasa kurang
nyaman terhadap kit box yang biasa mereka gunakan. Hal tersebut dapat diketahui
dari kuisioner yang disebarkan pada 100 mahasiswa farmasi UB sebagai berikut:
Gambar 1. Kuisoner mahasiswa Farmasi UB terhadap penggunaan Kit
Box Farmasi Konvensional, 2015
Berdasarkan kuisioner tersebut dapat diketahui jika mayoritas sampel acak
merasa bahwa kit box konvensional hanya mempersulit mahasiswa dalam proses
praktikum akibat tidak spesifiknya lokasi alat praktikum didalam kit box,
ditambah lagi alat praktikum yang seringkali pecah karena wadah tidak dapat
menampung alat praktikum dengan tepat, dan design yang kurang menarik juga
membuat pengguna kit box merasa tidak nyaman.
Atas dasar peningkatan pasar mahasiswa farmasi di Indonesia, serta akibat
munculnya berbagai macam masalahan akibat kit box konvensional, menjadi
dasar mengapa produk ini dipasarakan. Produk NE-PHARMAKIBO mencoba
0
50
100
Merasa Nyaman Merasa kurangnyaman
Merasa tidaknyaman
2
menjadi solusi dari permasalahan yang timbul akibat kit box konvensional dengan
jalan memberikan produk kit box farmasi neo dengan keunggulan dari segi design
yang lebih unik dan elegant sehingga diharapkan dapat membuat penggunanya
merasa nyaman saat membawanya, selain itu produk ini dilengapi dengan material
yang unggul, dan dapat menampung lebih banyak alat praktikum daripada kit box
konvensional. Dengan inovasi yang diberikan, NE-PHARMAKIBO dikemas
dalam harga yang rasional sesuai kantong mahasiswa.
1.2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan dan pengemasan produk NE-PHARMAKIBO
agar dapat menarik dan disukai oleh konsumen ?
2. Bagaimana manajemen produksi dan strategi pemasaran NE-PHARMAKIBO
agar mendapatkan profit maksimum?
3. Bagaimana membuat usaha NE-PHARMAKIBO sebagai solusi upaya
penekanan angka pengangguran di masyarakat ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui proses pembuatan dan pengemasan produk NE-PHARMAKIBO
agar dapat menarik dan disukai oleh konsumen.
2. Mengetahui manajemen produksi dan strategi pemasaran NE-PHARMAKIBO
agar mendapatkan profit maksimum.
3. Menjadikan usaha NE-PHARMAKIBO sebagai solusi upaya penekanan angka
pengangguran di masyarakat.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
1. Mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam berwirausaha dan
kepemimpinan yang berorientasi pada profit.
2. Terciptanya produk kit box neo NE-PHARMAKIBO sebagai inovasi dari kit
box konvensional yang ada di pasaran, dengan mengusung spesifikasi dan
kualitas yang unggul.
3. Meningkatkan nilai jual dan nilai guna dari kit box farmasi
4. Dapat memberikan solusi permasalahan yang dihasilkan dari kit box
konvensional
5. Menjadikan NE-PHARMAKIBO sebagai trend center produk kit box farmasi.
1.5 Manfaat Program/ Kegunaan
1. Bagi mahasiswa yang berperan sebagai agent of change diharapkan mampu
untuk menciptakan solusi kreatif dalam upaya kesejahteraan masyarakat
terutama dalam bidang kewirausahaan. Inovasi produk ini sebagai solusi dari
permasalahan dari kit box konvensional yang biasa dipergunakan oleh
mahasiswa dan dapat menghasilkan profit/keuntungan.
3
2. Bagi masyarakat dapat memberikan lapangan kerja baru, pengetahuan tentang
cara pembuatan kit box dan manajemen kewirausahaan.
3. Bagi pemerintah dapat membantu membuka lapangan pekerjaan, sehingga
dapat menekan angka pengangguran.
4. Bagi perguruan tinggi, membantu Universitas Brawijaya untuk menuju
entrepreneurial university melalui upaya kreatif dalam berbagai bidang.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Ide Produk
Ide produk ini berawal dari masalah yang timbul dalam dunia kefarmasian
akibat kit box alat praktikum konvensional yang dirasa kurang memadai. Nilai
positif dari usaha ini adalah belum adanya usaha sejenis di pasaran, sehingga
produk ini belum memiliki kompetitor.
Keunggulan dari produk ini adalah sudah terspesialisasikannya setiap tempat
untuk menaruh alat praktikum sehingga diharapkan dapat menghilangkan
kekhawatiran praktikan akan alat praktikum pecah, tercampur atau tidak steril.
Dalam kit box ini, tempat menaruh lap dan tissue sudah di design sedemikian rupa
sehingga lap yang selesai digunakan tidak bercampur dengan peralatan lain.
Untuk tissue, sudah didesign tempat khusus sehingga jika ingin menggunakan
tissue praktikan hanya tinggal menyobek bagian tisue yang di inginkan dari
bagian samping kit box, sehingga dapat menghemat penggunaan tissue.
Kit box NE- PHARMAKIBO terdiri dari tiga lapis bahan, yaitu lapisan kain
bludru pada bagian dalam untuk meminimalisir benturan antar alat praktikum,
lapisan kedua dari bahan kain busa untuk meredam benturan dan lapisan luar yang
terbuat dari bahan kayu rangka ringan sebagai rangka dasar dari kit box. Pada
bagian dalam kit box, sudah dilengkapi dengan LED yang akan menyala ketika
dibuka. Fungsi LED ini adalah untuk mempermudah praktikan dalam mengambil
alat praktikum didalam box ketika kondisi gelap. Bagian dalam produk kit box ini
terdiri dari dua susun tempat alat praktikum, susunan yang paling atas dapat
dilepas pasang dan dikhususkan untuk menaruh alat praktikum yang sering
digunakan. Sedangkan pada bagian bawah adalah tempat khusus untuk menaruh
wadah alat praktikum yang cukup besar. Pada sisi kanan atas kit box terdapat dua
wadah yang disekat dan tidak bisa dilepas pasang, yakni wadah pertama sebagai
wadah penara, sumbat botol, dan wadah kedua sebagai wadah lap. Selain itu pada
bagian dalam tutup kit box ini dilengkapi dengan jam untuk mempermudah
melihat waktu. Pada bagian dalam tutup kit box, terdapat tempat note yang bisa
diisi ulang serta kain jaring sebagai wadah alat tulis. Kit box dilengkapi dengan
design yang menarik dengan banyak pilihan warna sehingga dapat menyesuaikan
selera pasar. Kit box juga dilengkapi dengan kartu tanda pemilik, sebagai tanda
4
kepemilikan. Pada bagian belakang kit box dilengkapi dengan wadah berupa kain
jaring sebagai tempat menaruh wadah ayakan. Handle atas kit box terbuat dari
bahan kayu sehingga dijamin kuat dan berkualitas. Pada produk ini, baetrai untuk
jam dan LED dapat diisi ulang dengan memasukan baterai baru pada bagian atas
kit box, karena pada bagian tersebut kayu rangka didesign sedemikian rupa
sehingga dapat dibuka dan baterai dapat diisi ulang.
Dengan begitu banyaknya inovasi yang ditawarkan oleh produk ini,
diharapkan produk NE-PHARMAKIBO dapat menjadi solusi dari permasalahan
yang dihadapi oleh praktikan serta dapat diterima dengan baik di pasaran.
2.2.Deskripsi Usaha
Proses produksi akan dilakukan didaerah Buring, Malang. Dengan inovasi di
bidang industri perlengkapan praktikum, diharapkan bisa menarik konsumen
sehingga memberikan pemasukan yang besar daripada modal yang dikeluarkan.
Deskripsi rencana usaha dari PKM-K ini dapat digambarkan secara umum
menjadi 4 aspek yaitu aspek operasional dan finansial, aspek manajemen
pemasaran, aspek manajemen produksi, dan aspek SDM.
2.2.1 Aspek Operasional dan Finansial
Break Event Point (BEP)
Harga produksi per unit
Biaya Bahan Baku = Rp 60.000.00
Biaya tenaga Kerja = Rp 10.000.00
Biaya Overhead Pabrik = Rp 5.000.00
Harga pokok = BBB + BTK + BOP
= Rp 60.000,00 + Rp 10.000,00 + Rp 5.000,00 = Rp. 75.000,00
Harga pokok produksi 1 unit produk = Rp 75.000,00
Apabila produk tersebut dijual per unit Rp 100.000.00 maka :
Laba = Penjualan - Harga Pokok penjualan
= Rp 100.000.00 – Rp 75.000,00 = Rp 25.000,00
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa harga pokok dapat digunakan
untuk pedoman menetukan harga jual, dan dapat diketahui besarnya laba yakni :
( Rp 25.000,00 : Rp 100.000,00) x 100% = 25 %
Break Even Point
BEP (UNIT)= TFC /P-VC
Ket: TFC= total fixed cost, P = harga jual per unit, VC = biaya variable per unit
5
BEP (dalam unit) = TFC/(P-VC)
= Rp 3.000.000,00 / (Rp 100.000,00 – Rp 75.000,00)
= 120 unit
Maka modal akan kembali setelah penjualan produk sebanyak 120 unit dalam 4
bulan. Maka, produk akan diproduksi sebanyak 30 unit selama sebulan dengan
harga penjualan sebesar Rp 100.000,00 per unit yang akan dilakukan selama 4
bulan produksi dengan laba per unit sebesar Rp 25.000,00.
BEP (dalam rupiah) = FC/ (1 – (VC/P))
= 100.000.000/ (1 – (75.000,00 / 100.000,00))
= Rp 12.000.000,00
Titik BEP akan tercapai setelah produk terjual sebanyak 120 unit atau mencapai
Rp. 12.000.000,00 dalam rupiah.
BEP Volume Produksi dan BEP dalam Rupiah digambarkan pada grafik
berikut ini :
Gambar 2. Grafik BEP Volume Penjualan dan BEP dalam Rupiah
2.2.2 Aspek Manajemen Pemasaran
Adanya manajemen sistem pemasaran dalam suatu usaha bertujuan agar
menghasilkan keuntungan yang maksimal. Pada kegiatan PKM-K ini
digunakan strategi pemasaran terkonsentrasi. Strategi pemasaran
terkonsentrasi ini difokuskan dengan memasarkan produk kepada beberapa
kelompok pembeli yang paling berpotensi dan mebutuhkan produk ini.
Dengan fokus pada kelompok tertentu, diharapkan produk dapat dikenal dan
diterima dengan baik bagi pasar, sehingga spesifikasi image produk yang
ditawarkan dapat tertanam pada konsumen yang menjadi sasaran pasar. Selain
6
itu, juga menekan biaya produksi, distribusi dan promosi. Strategi pemasaran
terkonsentrasi ini akan dilakukan dengan cara menjalin kerja sama pemasaran
dengan universitas/instansi yang terdapat para pelaku dunia kefarmasian,
sehingga diharapkan produk dapat cepat dikenal. Untuk pemasaran dalam
skala yang lebih besar kelak, strategi pemasaran terkonsentrasi akan didukung
dengan konsep kemitraan .
2.2.3 Desain Kemasan
Kemasan yang dipilih untuk produk “NE-PHARMAKIBO” berbentuk
paper bag dengan logo produk dibagian depan. Produk dikemas secara rapi dan
menarik untuk menarik konsumen.
2.2.4 Harga Produk
Harga produk didasarkan pada kondisi pelaku dunia kefarmasian dengan
mempertimbangkan aspek kualitas material. Harga yang ditawarkan per-
produk yaitu Rp 100.000,00.
2.2.5 Promosi
Media promosi yang akan digunakan adalah melalui strategi penyebaran
brosur dan pemasangan poster, promosi di media online, promosi langsung
dibeberapa target pemasaran, dan mengikuti event di kampus sasaran.
2.3. Aspek Manajemen Produksi
Manajemen produksi yang kami terapkan meliputi 3 tahapan, yaitu pra-
produksi, produksi, dan pasca-produksi.
2.3.1 Pra-Produksi
Pada tahap pra-poduksi, kami melakukan penyusunan rencana dan
manajemen usaha. Selain itu kami juga melakukan survey keberadaan produk
serupa, survey pasar, serta melakukan pembelian peralatan dan bahan yang
menunjang kegiatan produksi.
2.3.2 Produksi
Pada tahap produksi, kegiatan yang kami lakukan meliputi proses
pengolahan bahan untuk menjadi produk jadi dan pengemasan produk agar siap
di pasarkan kepada target pasar.
2.3.3 PascaProduksi
Sebelum dipasarkan, produk dikemas menggunakan kemasan yang
menarik. Selanjutnya dilakukan pengumpulan testimony dari pembeli untuk
mengetahui daya terima serta masukan untuk perkembangan produk
kedepannya. Karena pemesanan bersifat pre-order, maka tim akan
menyediakan beberapa produk untuk mempermudah pengenalan ke konsumen.
7
2.4 Penerimaan Pesanan
Untuk pemesanan dapat dilakukan secara online dengan mengunjungi website
NE- PHARMAKIBO, kemudian mengisi form pembelian, transfer sesuai harga
dan ongkos kirim, serta konfirmasi pesanan setelah transfer dengan cara
mengunggah bukti transfer pada web tersebut. Untuk waktu pengiriman bisa
ditanyakan melalui constumer service yang tercantum di website.
2.5 Strategi Distribusi
Untuk pemesanan diluar daerah, produk akan didistribusikan melalui agen
pengiriman, dan khusus pemesanan didaerah Malang, bisa digunakan sistem cash
on delivery ataupun langsung menuju rumah produksi.
2.6 Aspek Sumber Daya Manusia
Usaha meningkatkan kualitas dan keahlian tim dilakukan melalui kegiatan
diskusi yang rutin diadakan dan bertujuan untuk membahas segala hal berkaitan
dengan proses proses produksi, penjualan hingga perencanaan pengembangan
produk.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Indentifikasi Masalah
Masalah utama yang menjadi dasar dalam pelaksaan kegiatan ini adalah
banyaknya masalah yang dikeluhkan oleh mahasiswa farmasi akan produk kit box
konvensional yang sering dipergunakan.
3.2 Menentukan Tujuan
Tujuan utama dari pelaksaan PKM-K ini adalah menghasilkan profit yang
maksimum dari produk kit box farmasi neo. Menciptakan produk dalam negeri
yang inovatif sebagai solusi permasalahan kit box konvensional, meningkatkan
kreativitas dan kemampuan berwirausaha mahasiswa, menjadikan NE-
PHARMAKIBO sebagai trend center produk kit box, serta membuka lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat.
3.3 Analisis Faktor Usaha
Dalam kegiatan ini banyak faktor yang berpengaruh, baik yang bersifat
mendukung maupun menghambat. Analisis faktor usaha dapat dilakukan dengan
membuat analisa SWOT. Adapun analisa SWOT yang diperoleh sebagai berikut:
Strength
1. SDM profesional dan berloyalitas (3)
2. Ide yang menarik dan inovatif (4)
3. Produk bersifat original (4)
4. Design dan spesifikasi yang unggul (4)
5. Bahan berkualitas (3)
Weakness
1. Sistem pemesanan berbasis Pre
Order , sehingga pembeli harus
menunggu pesanannya selesai
selama beberapa hari (2)
2. Harga produk yang lebih mahal
8
dari Kit Box Konvensional (3)
Opportunity
1. Keinginan pasar akan adanya produk
yang mengatasi permasalahan akibat kit
box konvensional (4)
2. Belum adanya kompetitor (4)
Threat
1. Harga bahan baku yang dapat
sewaktu-waktun naik atau tidak
stabil dapat membinggungkan
pengusaha untuk menentukan
harga (2)
1. Koordinat Analisis Internal
(Skor total Kekuatan – Skor Total Kelemahan) : 2 = ( 18 – 5 ): 2= 6,5
2. Koordinat Analisis Eksternal
(Skor total Peluang – Skor Total Ancaman) : 2 = (8 – 2) : 2 = 3
Jadi titik koordinat terletak pada (6,5 ; 3) yaitu pada kuadran 1. Hasil koordinat
tersebut disajikan pada diagram matrik swot untuk mengetahui posisi produk
Gambar 3. Diagram matrik SWOT
Berdasarkan analisa swot tersebut maka grafik SWOT tergambar pada kuadran I,
yang artinya produk bersifat progresif untuk diteruskan dan dikembangkan.
3.4 Tahapan Kerja
Berbagai tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini adalah sebagai
berikut:
3.4.1 Persiapan tempat produksi.
Tempat produksi usaha, dikondisikan sebagai kantor dari tim. Produksi
produk berlokasikan di daerah Buring, Malang, yang merupakan tempat
tinggal dari salah satu anggota tim. Pemilihan lokasi produksi ini didasarkan
dari berbagai pertimbangan berikut :
a) Rumah milik sendiri tidak rumah kost
b) Menekan biaya operasional karena tidak perlu menyewa tempat produksi
c) Memudahkan berkoordinasi karena lokasi yang tidak jauh dari kampus
3.4.2 Pengadaan alat-alat produksi.
Seluruh anggota tim mulai menyediakan berbagai peralatan yang
dibutuhkan untuk operasional produksi seperti tercantum pada lampiran.
9
Seluruh alat produksi tersebut ditargetkan diadakan pada minggu pertama dan
kedua pada proses produksi.
3.4.3 Sosialisai dan promosi NE-PHARMAKIBO
Bentuk sosialisasi dan promosi ini adalah dengan melakukan penyuluhan
dan promosi mengenai keuntungan yang didapatkan ketika menggunakan
produk NE-PHARMAKIBO, karena produk memiliki kelebihan daripada
produk kit box sebelumnya. Media yang digunakan saat sosialisasi dan promosi
berupa (brosur, kartu nama, stiker, pamflet, media sosial, dan menggunakan
animasi serta power point saat melakukan sosialisasi).
3.4.4. Menawarkan program kerjasama (Cooperate Programe)
Setelah proses sosialisasi dan promosi, kami akan menawarkan kerjasama
pada berbagai pihak yang bergerak dalam bidang farmasi. Kerjasama berupa
penawaran produk yang dapat dijual oleh mitra kerja dengan metode bagi hasil.
3.4.5. Proses produksi NE-PHARMAKIBO
Pada awal proses produksi, kami menyiapkan seluruh alat dan bahan yang
akan digunakan. Proses produksi diawali dengan pembuatan rangka luar box
sesuai design. Selanjutnya dibuat rangkaian LED yang akan ditempatkan pada
bagian dinding dalam kit box. Kemudian disiapkan rangkaian jam yang akan
ditempatkan pada bagian dalam tutup kit box dan dilakukan perangkaian ketiga
bagian tersebut. Setelah semuanya terangkai, akan dilakukan pelapisan dengan
kain bludru. Selanjutnya dibuat bagian dalam box dengan detail seperti gambar
pada lampiran. Bagian dalam yang bersekat-sekat tersebut terbuat dari bahan
PVC berlapis kain busa dan bludru. Setelah itu akan dilakukan perangkaian
pada bagian samping untuk tempat tissue sesuai design. Selanjutnya dilakukan
perngkaian bagian bodi bawah dengan bagian tutup kit box menggunakan
engsel besi. Tahap berikunya dilakukan penambahan lapisan kain jaring pada
bagian dalam tutup kit box dan bagian belakang dari kit box. Kemudian
dilakukan pembuatan dan pemasangan bagian pembawa tas yang terbuat dari
bahan kayu. Kemudian dilakukan pelapisan bahan dengan cat dan penempelan
logo. Setelah itu, dilakukan pembuatan wadah name tag dan tempat note yang
bersamaan dengan pembuatan name tag oleh percetakan. Setelah semua
komponen terangkai, dilakukan pengecekan produk. Apabila telah lulus uji
kuallitas akan dilakukan proses pendistribusian yang akan dibahas selanjutnya.
3.4.6. Pendistribusian
Pendistribusian dilakukan dengan mengirimkan hasil produk ke pemesan
melalui agen pengiriman kepada konsumen atau pendistribusian kepada mitra
yang telah bergabung.
3.4.7. Pengamatan dan Evaluasi Pemasaran
Evaluasi dapat dilakukan dengan tujuan untuk mencari kelebihan dan
kelemahan metode pemasaran yang dipakai sehingga dapat digunakan sebagai
pembanding metode pemasaran yang mana yang paling baik dan menjanjikan
10
untuk digunakan. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan mempertimbangkan
tiga aspek target, yaitu sistem produksi, hasil produk dan pemasaran.
3.4.8. Penyusunan laporan akhir
Hasil inventarisir evaluasi akan ditabulasi menjadi laporan akhir sebagai
bentuk pertanggungjawaban kelompok PKM-K kepada pihak pemberi dana dan
pendukung. Laporan akhir ini akan menggambarkan perkembangan usaha yang
telah dilakukan dari awal proses produksi hingga akhir pemasaran.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya(Rp)
1 Peralatan penunjang 635.000,00
2 Bahan habis pakai 10.020.000,00
3 Perjalanan 450.000,00
4 Lain-Lain 1.250.000,00
Jumlah 12.355.000,00
4.2 Jadwal Kegiatan
Nama
Kegiatan
Bulan dan minggu ke
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyediaan
tempat
produksi
Penyediaan
alat
Penyediaan
bahan
Produksi,
promosi dan
pemasaran
Evaluasi
Konsultasi
dosen
pembimbing
Pembuatan
laporan
akhir
11
Lampiran. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Pembuatan produk
Palu Untuk pembuatan
box kit
2 buah 50.000 100.000
Gunting Untuk pembuatan
box kit
3 buah 10.000 30.000
Solder Untuk
menyambung
rankaian LED
2 buah 70.000 140.000
Tempat Solder Untuk tempat
peletakan solder
2 buah 25.000 50.000
Tang Potong Untuk pembuatan
lampu
1 buah 40.000 40.000
Pinset Untuk pembuatan
lampu
2 buah 20.000 40.000
Gergaji Kayu Untuk pembuatan
box kit
2 buah 100.000 200.000
Pengemasan Produk
Isolasi Untuk merapikan
kemasan
3 buah 5.000 15.000
Staples Untuk merapikan
kemasan
2 Buah 10.000 20.000
SUB TOTAL (Rp) 635.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Pembuatan Produk / 120 pcs
Kayu Untuk bahan kit
box
40cmx40c
m
15.000 1.800.000
Spon Untuk bahan kit
box
40cmx40c
m (x120
pcs)
4.000 480.000
PVC Untuk bahan kit
box
40cmx40c
m (x120
pcs)
5.000 600.000
12
Timah Untuk pembuatan
lampu
1 buah 60.000 60.000
Pasta Solder Untuk pembersih
mata solder
1 buah 45.000 45.000
Kain Bludru
Untuk bahan kit
box
40cmx40c
m (x120
pcs)
7.500 900.000
Kain jaring
Untuk bahan kit
box
40cmx40c
m (x120
pcs)
4.000 480.000
Lem Kayu Untuk
menyatukan
potongan kayu
30 buah 12.500 375.000
Paku Untuk bahan kit
box
1200 buah 300 360.000
Mur Untuk bahan kit
box
240 500 120.000
Engsel Untuk bahan kit
box
240 buah 2000 480.000
Jam Digital Untuk
instrumentasi
pelengkap box
120 buah 15.000 1.800.000
LED Untuk komponen
pembuatan lampu
1200 buah 300 360.000
Resistor Untuk komponen
pembuatan lampu
1200 buah 50 60.000
Kabel Untuk komponen
pembuatan lampu
2 meter 10.000 20.000
PCB Board Untuk komponen
pembuatan lampu
120 buah 6.000 720.000
Baterai Untuk komponen
pembuatan lampu
240 buah 2.500 600.000
Cat Untuk rangka box 4 kaleng 25.000 100.000
Paper Bag Untuk
pengemasan
120 buah 2.500 300.000
Kayu khusus
untuk bagian
pembawa
Untuk rangka box 240 buah 1.500 360.000
SUB TOTAL (Rp) 10.020.000
13
3.Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Transportasi Untuk survey
pasar, belanja
bahan dan
pemasaran
3 motor 150.000 450.000
SUB TOTAL (Rp) 450.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Administrasi
Cetak Proposal 1
eksemplar
12.500 12.500
Cetak Kartu
nama kit box
Untuk kartu nama
pemesan yang
ditempel pada kit
box
120 3.000 360.000
Biaya jilid 1
eksemplar
2.500 2.500
CD-RW 2 keping 4.000 8.000
Stiker CD 2 buah 2.000 4.000
Cetak laporan 1
eksemplar
25.000 25.000
Biaya fotocopy
dan jilid
5
eksemplar
15.000 75.000
ATK Untuk peralatan
menulis
100.000
Materai Untuk surat 3 buah 7.000 21.000
Cetak
dokumentasi
100.000
Biaya promosi
Komunikasi Pulsa 5 orang 26.000 130.000
Cetak brosur Untuk promosi 100
lembar
500 50.000
Kartu nama Untuk promosi 50 lembar 1.000 50.000
Stiker Untuk promosi 52 lembar 1.000 52.000
Cetak pamflet Untuk promosi 120 500 60.000
Biaya Listrik Untuk produksi 4 bulan 50.000 200.000
SUB TOTAL (Rp) 1.250.000
TOTAL 12.355.000
14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No. Nama/ NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/
minggu)
Uraian Tugas
1. Nilna Jauharotul
Kamelia /
145070500111005
Farmasi Kesehatan 17 jam - Ketua
- PJ Produksi
- PJ Promosi
2. Nabilah Nur Aini/
145070500111008
Farmasi Kesehatan 17 jam - PJ Surey pasar
- PJ Pemasaran
produk
- PJ Promosi
- Sekretaris
3. Adistya Alfatikha/
145070500111001
Farmasi Kesehatan 17 jam - PJ Survey
pasar
- PJ Pemasaran
produk
- PJ Pengadaan
bahan
- Bendahara
4. Agus Satrio /
125060300111024
Teknik
Elektro
Teknik 17 jam - Humas
- PJ Produksi
- PJ pemasaran
produk
- PJ Pengadaan
bahan
5. Teknik
Elektro
Teknik 17 jam - PJ Pengadaan
bahan
- PJ
Dokumentasi
kegiatan
- PJ Promosi
16
Kartu Identitas Pemilik Kit Box
5.2.2 Tampak Samping
Bagian dalam tempat tisue Bagian dalm tisue ketika direfil
17
5.2.3 Tampak Bagian Dalam
Bagian dalam kit box terdiri dari komponen sebagai berikut :
1. Tempat sikat botol (dikaitkan pada sisi kit box dan bisa dilepas pasang,
terdapat lubang-lubang pada bawah tempat sikat botol, dengan tujuan
apabila sikat botol basah setelah digunakan,bisa dikeringkan terlebih
dahulu dengan melepas wadah sikat botol agar kit box tetap dalam kondisi
kering)
18
2. Tempat menaruh alat praktikum yang sering dipakai dan merupakan
komponen kecil ataupun mudah pecah (seperti slide glass,cover glass, silet,
batang pengaduk,sendok pengaduk, jarum pentul,dll). Bagian ini ditaruh
pada bagian atas kit box, dikaitkan pada sisi kit box dan wadah botol.
Dapat dilepas pasang dengan tujuan mempermudah praktikan dalam
mengambil alat praktikum yang sering digunakan karena wadah ini dapat
langsung dilepas dan ditaruh di atas meja praktikum.
Gambar wadah alat praktikum lepas pasang 2D
Gambar wadah alat praktikum lepas pasang 3D