v a - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16007/1/oke... ·...
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN REDAI<SIONAL KORAN SEPUTAR INDONESIA DALAM OPINI SUARA JVIAHASIS\V A
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I)
Oleh
Oke Wintoro NIM: 104051101952
KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTASDAKWAHDANKOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1429 H./2008 M.
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini mempakan hasil kruya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalarn penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayah1llah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa kruya ini bukan hasil kruya asli saya
atau mempakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayah11lah Jakarta.
KEBIJAKAN REDAKSIONAL KORAN SEPUTAR INDONESIA DALAJVI OPINI SUARA l\1AHASIS\V A
Skripsi
Diaj ukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh
Oke }V]ntoro
NIM: 104051101952
Pembimbing,
KONSENTRASI JJJRNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYL.\RAN ISLAM
FAKULTAS DAKW AH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1429HJ2008 M.
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul KEBIJAKAN REDAKSIONAL KORAN SEPUTAR INDONES14. DA.LAM OPINI SUARA MAHASISWA telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1 Juli 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.) pada Konsentrasi Jumalistik.
Ketua
Dr. Murodi M.A. NIP.150254102
Penguji 1
Ors. Jumroni, M.Si. NIP. 150254959
Sidang Munaqasyah
Pembimb· g
Jakarta, I Juli 2008
Sekretaris
. Sukma 'eti NIP. !50234867
Penguji II
Rubiyanalt M.A. NIP.150286373
ABSTRAK
OkeWintoro
Kebijakan Redaksional Koran Seputar Indonesia dalam Opini Suara
Mahasiswa
Kemampuan menulis di media massa menj adi sebuah tantangan sekaligus kebanggaan tersendiri bagi sebagian mahasiswa, apalagi mahasiswa jumalistik yang notabene diproyeksikan untuk menj adi jumalis yang kompeten. Selain bisa mengetahui kualitas tulisan yang dibuat, menulis di media juga merupakan bentuk usaha untuk mengasah keterampilan dalam tulis menulis serta melatih kepekaan terhadap problematika yang menyangkut kepentingan masyarakat luas.
Koran Seputar Indonesia (Sindo) memiliki sebuah rubrik opini khusus untuk para mahasiswa yang ingin menuangkan segala buah pikirannya yaitu Suara Mahasiswa. Hal ini menj adi menarik untuk dibahas, karena memiliki segmen penulis khusus mahasiswa Skripsi ini lebih lanjut menganalisis masalahmasalah bagaimana kebijakan redaksional koran Sindo dalam menentukan tulisan yang layak dan tidak layak dimuat pada rubrik Opini Suara Mahasiswa.
Kebijakan redaksional merupakan rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman atau dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yaitu dalam memilih dan menetapkan dimuat-tidaknya suatu berita atau tulisan opini ke dalam surat kabar atau media massa.
Metodologi yang digi.maklan dalam pembahasan ini adalah kualitatif karena metode ini memungkinkan untuk mengurnpulkan informasi mengenai pengeloalan rubrik Opini Suara Mahasiswa. Selain itu, data kualitatif yang diperoleh dapat dikembangkan lebih lanjut, melalui wawancara mendalam dengan redak:tur opini Koran Seputar Indonesia. Hasilnya kemudian dikembangkan dengan metode deskriptif yang bertujuan menggambarkan secara sistematis proses-proses dalam mengelola rubrik Opini Suara Mahasiswa
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa secara teknis artikel yang dikirimkan melalui email berpeluang lebih besar untuk dimuat daripada artikel yang dikirimkan dengan bentuk naskah kertas. Selain itu, pemilihan isu-isu yang aktual menjadi prioritas dalam penyeleksian artikel Suara Mahasiswa koran Sindo. Selanjutnya, kemampuan dalam memaparkan buah pikiran menjadi bahasa tulisan yang jelas dan mudah dipaharni pembaca. Serta penguat opini yang didukung dengan data maupun fakta sehingga membuat artikel opini lebih elegan. Pemaparannya harus dikupas dari dua sisi (cover both side).
Opini juga harus ada solusi, jadi bersifat solutif dan konstruktif dalam memaparkan pendapatnya. Karena opini merupakan pemaparan suatu gagasan dan ide terhadap suatu masalah. Maka perlu memaparkan masalah, dijelaskan dari bebrapa sisi, lalu dibedah masalahnya kemudian dikaji secara keilmuan yang dimiliki dan beri solusi
KATAPENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillahi Robbi! 'alamin atas rahmat, taufik
dan hidayah serta izin Allah SWT, akhimya skripsi yang berjudul Kebijakan
Redaksional Koran Seputar Indonesia dalam Opini Suara Mahasiswa ini
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat dan Salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga
dan para sahabatnya.
Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi
salah satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata
Satt1 (SI) Konsentrasi Jumalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tak lepas dari
bantuan yang telah diberikan selarna masa perkuliahan baik berupa ilmu
pengetahuan, tenaga dan waktu, serta doa resfu dan motivasi dari berbagai pihak
lain, baik langsung maupun tidak langsung. Untt1k itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Murodi, M.A., dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Ketua Konsentrasi Jumalistik Drs. Sullaimi, M.Si sekaligus dosen
pembimbing skripsi ini. Terima kasih banyak atas kesediaannya,
nasihatnya, bimbingarmya dan kesabararmya yang sangat berarti dalam
penulisan skripsi ini hingga selesai. Terima kasih juga kepada Sekretaris
Konsentrasi Jumalistik Rubiyanah, MA.
3. Dosen Penasihat Akademik Konsentrasi Jumalistik Drs. Muh. Sungaidi,
M.A. yang selalu siap meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan kepada penulis.
4. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Komtmikasi
Universitas Islan1 Syarif Hidayatullah Jakarta yang tak mampu
disebutkan satu per sahL
5. Ambang Priyonggo R, selaku Redaktur Opini Koran Sindo yang sudali
menyediakan waktu untuk wawancara dan observasi. Pangeran Almlad
Nurdin yang sudah bersedia memberi data Sindo, saudari Irma
(sek.redaksi) serta seluruh pihak redaksi SKH Seputar Indonesia yang
telah mengizinkan serta menyambut dengan baik dalam penulisan skripsi
ini.
6. Ayahanda Kusbiantoro dan Ibunda Sarwini serta adikku Ade Cici
tercinta, yang selalu memberikan yang terbaik tmtuklrn dalam semua hal.
Terimakasih, atas bantuan material maupun doa yang tel ah diberikan.
7. Kekasihku, Diah Yuliana yang telah banyak membantu dan menjadi
penyemangat dalam perkuliahan mauptm penyelesaian skripsi ini.
8. Semua teman-teman seperjuangan, khususnya di Konsentrasi Jurnalistik,
dan sahabat-sahabatku yang terbaik yang selalu ada saat duka dan
tertawa bersama saat suka.
Akhimya penulis berharap, semoga skripsi 1m bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umurnnya Amin
Depok, 23 Jtmi 2008
Penulis
DAFTAR GAMBAR
Hal am an
1. Piramida terbalik. ............. .............. ... . . .. . ..... .... ......... ..... .... ......... ..... ..... ... . 35
2. Piramida tegak dan piramida terbalik.... .. . . . . . . . . . ....................... ... . . ... . . . . . . .. . . 36
3. Skema proses pengelolaan redaksi Suara Mahasiswa ............................... 75
DAFTARISI
Halaman
JUDUL (COVER)....................................................................................... i
LEMBAR PERN"Y AT AAN u ...... ooooooouuuuoaouuoooooooHoooooouuoooooo•••••ooooo.ouono ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................ iv
ABSTRAK oooooouuooonooooouooouoo.ouoooooouuooooouooooooououououeooooooooooouooouooooooooooo V
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISi u ................................................ u••••••uoeouu•ouo .. oo•uuoouuon•••• ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah . . .. . .. . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ......... .. ... . . . . . .. . . 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............. .......... .... ..... .... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . .. . . . . . ... . 5
D. Tinjauan Kepustakaan ........................................................... 6
E. Metodologi Penelitian ...... .. . . . . . . . ... ... . . . . .. . .. . . . . .. .. .. . . . . . . ..... .. . . ... . 8
F. Sistematika Penulisan ......... .............. ............. .............. ..... .... 11
BAB II KERANGKA TEORI
A. Manajemen Industri Media Massa......................................... 13
B. Manajemen Bidang Redaksi .................. ..... ............. ......... ..... 15
C. Kebijakan Redaksional ......................................................... 25
D. Berita dan Opini ........ .................. ......... ..... ............. .............. 28
E. Kerangka Pernikiran . . .. . . . . . . . ......... .. ... . . .. . . .. . . . .. ..... . . . . .. ... . . .. . ... . 43
BAB Ill PROFIL SURAT KABAR HARIAN (SKH) SEPUTAR
INDONESIA
A. Sejarah Singkat Koran Seputar Indonesia.............................. 45
B. Visi dan Misi Perusahaan Koran Seputar Indonesia .............. 49
C. PerencanaanBidangRedaksi Koran Seputarindonesia ......... 51
D. Organisasi Bidang Redaksi Koran Seputar Indonesia ............ 55
E. Latar Belakang Sejarah Rubrik Opini Suara Mahasiswa ........ 57
BAB IV TEMUAN KEBIJAKAN REDAKSIONAL DALAM PROSES
PENGELOLAAN RUBRIK OPINI SUARA MAHASISWA
A Proses Pengumpulan Materi Rubrik Suara Mahasiswa ........ .. 61
B. Proses Penyeleksian/Pemilihan Bahan Rubrik Suara
Mahasiswa.... .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . ... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . 64
C. Proses Penyuntingan Bahan Rubrik Suara Mahasiswa . . .. . . ... . 69
D. Proses Tata Letak (Layout) Bahan Rubrik Suara
Mahasiswa . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 72
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan
B. Saran-saran
77
79
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 80
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 83
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi melalui media massa di era informasi menjadi semakin
penting dalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosial. Hal ini ditandai
dengan semakin berkembangnya teknologi dalam dunia komunikasi dan
informasi. Perkembangan teknologi informasi khususnya media massa sangat
mendukung dalam penyebaran informasi kepada masyarakat. Dengan
demikian, perkembangan ini memudahkan manusia untuk berinteraksi dan
memperoleh informasi antara yang satu dengan yang lainnya.
Dalam konteks sosiologis, perubahan sikap suatu masyarakat pada
umumnya dipengamhi oleh adanya informasi baru yang diterimanya, yang
relevan dengan tuntunan kondisional: kapan dan di mana informasi baru itu
diterima. Berbarengan dengan munculnya respon terhadap stimulasi informasi,
secara bertahap dan disadari ataupun tidak disadari, pembahan itu mulai
terjadi. Besar kecilnya perubahan itu terjadi, salah satunya, bergantung pada
kekuatan efek media yang menjadi salurannya.1
Menurut Ziauddin Sardar, seperti yang dikutip Asep Syamsul M
Romli, informasi bukan hanya kebutuhan, melainkan juga dapat menjadi
sumber kekuasaan. Teknologi informasi dapat menjadi alat terpenting untuk
memanipulasi dan alat kendali. Memang telah menjadi pendapat umum., siapa
yang mengnasai informasi dialah penguasa masa depan. Bahwa sumber
1 Asep Saeful Muhtadi, Jumalistik, Pendekatan Teori &Praktik (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,1999), h. 44.
2
kekuatan baru masyarakat bukanlah uang di tangan segelintir orang,
melainkan informasi di tangan banyak orang (The new source of power is not
money in the hand of a few, but information in the hand ofmany).2
Selain itu, media massa juga mempakan sarana unt11k mengungkapan
pendapat atau opini seseorang terhadap ha! tertentu yang seldranya perlu
diketahui khalayak luas. Dalarn ha! ini rubrik opini Suara Mahasiswa yang
terbit di harian surat kabar Seputar Indonesia menjadi menarik untuk dikaji
lebih mendalarn. Karena mbrik tersebut tidak dimiliki media-media lain yang
memberikan ruang khusus untuk opini kalangan mahasiswa.
Kemarnpuan menulis di media mass a menj adi sebuah tantangan
sekaligus kebanggaan tersendiri untuk sebagian mahasiswa, apalagi
ma11asiswa jurnalistik yang notabene diproyeksikan tmtuk menjadi jumalis
yang kompeten di bidangnya. Selain bisa mengetahui kualitas tu!isan yang
dibuat, menulis di media juga mempakan bentuk usaha untuk mengasah
keterarnpilan dalam tulis menulis serta melatih kepekaan sosial terhadap
problematika yang menyangkut kepentingan masyarakat luas.
Oleh karena itu, kemarnpuan menulis menjadi sesuatu yang dikejar.
Dengan memiliki kemampuan menulis, seseorang bukan saja bisa
mendapatkan penghasilan (honor), sebagai penghasilan sarnpingan atau
bahkan utama (berprofesi sebagai penulis), melainkan juga dapat aktif sebagai
propagandis, pembentuk opini-opini umum melalui tulisannya, melakukan
2 Asep Syamsul M Romli, Jumalistik Praktis untuk Pemula (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003 ), h v.
3
dakwah bil qolam, menyebarluaskan ilmu atau pemikiraunya, dan tent1mya
turut mewarnai muata.'l informasi media massa. 3
Koran Seputar Indonesia memiliki sebuab rubrik khusus untuk para
mabasiswa yang ingin menuangka.n segala buab pikirannya untuk diketabui
masyarakat luas, yaitu Suara Mahasiswa.
Namtm perlu untuk disadari, ba.hwa tidak semua tulisan bisa dimuat
begitu saja dalam sebuab media massa Tentunya karena ada sebuab kebijakan
dalam media massa yang mengahrr tentang ketentuan mauptm kriteria dalam
penulisan opini tersebut untuk diterbitkan. Selain itu, pada umumnya masing-
masing penerbitan surat kabar atau majalab, mempunyai standar dan
persyaratan tersendiri, yang dipakai ukuran untuk menerima tulisan atau
artikel dari pembacanya. 4
Apalagi biasanya karakter seorang penulis artikel, berbeda dengan
karakier seorang redaktur meskipun keduanya sama-sama menggeluti dunia
media massa, dalam tulis-menulis. Penulis biasanya ingin mencurabkan semua
pikiran dan gagasaunya. Sedangkan redaktur sangat disiplin dan menuntut
banyak ha!, terhadap suatu karya tulis, kemudaban dibaca (readability) dan
sebagainya 5
Oleh karena itu, sebelum mengirimkan tulisan ke media massa ada
baiknya jika sudab mengetabui kebijakan yang berlaku dalam sebuab media
massa yang dituju. Karena dengan ha! tersebut akan memperbesar peluang
tulisan yang dikirimkan untuk segera dimuat dan tidak diragukan lagi.
3 Ibid, h. v. 4 Totok Djuroto & Bambang Suprijadi, Menu/is Artikel & Km)"' Ilmiah (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2005), It 43. 'Ibid, h. 47
4
Apalagi dalam tatanan negara maju, pers telah menjadi bagian yang
sangat penting, karena pers memiliki kekuatan dan peranan strategis dalam
mewamai kehidupan ketatanegaraa..n. Pers berperan sebagai penyeimbang dan
kontrol terhadap jalannya pemerintahan. Kekuatan inilah yang mengantarkan
pers pada urutan keempat setelah ekse1.-utif, legislatif dan yudikatif 6
Sebagai kontrol sosial, peranan opini dalam menyampaikan ide,
gagasan, kritik dan saran dalam kehidupan bermasyarakat menjadi sangat
penting. Apalagi opini yang disampaikan oleh mahasiswa sebagai katun
intelektual sekaligus penyambung suara rakyat kepada pemerintah.
Ketertarikan itu membuat penulis ingin tahu lebih jauh tentang
kebijakan yang ditentukan koran Seputar Indonesia dalam opini Suara
Mahasiswa Dari latar belakang itulah penelitian ini diberi judul Kebijaka11
Redaksioual Koran Seputar l11do11esia dalam Opi11i S11ara Maltasiswa.
B. Pembatasan dan Pemmusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Ketertarikan dalam menggambil judul ini karena didasari rasa
keingintahuan penulis dan sebagian mahasiswa yang ingin mengirimkan
artikelnya ke media massa untuk diterbitkan. Penulis membatasi dalam
penulisan ini agar pembahasan nantinya lebih terarah dan sistematis. Maka
dari itu penulis hanya membatasinya mengenai media cetak saja yaitu
mencari tahu tulisan yang layak dimuat dalam media massa.
6 Data artikel tentang Sindo "Satu Koran Segala Berita"
5
Cara membuat tulisan agar bisa dimuat di media massa serta
mengetahui hal-hal yang menyebabkan tulisar1 tidak bisa diterbitkan. Dari
sekian banyak media massa cetak yang ada, penulis lebih fokus lagi untuk
meneliti rnbrik Opini Suara lvfahasiswa di koran Seputar Indonesia yang
terbit pada edisi Januari 2008.
Di era informasi ini, harnpir setiap orang sudah bisa membaca dar1
menulis dengan baik dan lancar. Narnun tidak semua tulisan bisa dimuat
begitu saja dalarn sebuah media massa, artinya, hanya tulisan-tulisan
tertentu yang bisa diterbitkan dim tenttmya karena ada sebuah kebijakan
yang mengatur tentang ketentuan maupun k.riteria dalarn penulisan opini
terse but.
2. Pernmusan Masalah
Bagaimana kebijakan redaksional koran Seputar Indonesia dalarn
menentukan tulisan yang layak dan tidak layak dimuat pada rubrik Opini
Suara Mahasiswa?
C. Tujuan dan Maufaat Peuelitiau
Penulisan sk.ripsi ini memiliki tujuan yang menjadi sasararmya, yaitu
sebagai berikut:
1) Tujuan
Untuk mengetahui kebijakan Koran Seputar Indonesia dalarn
pemuatan tulisan opini yang dikirimkan oleh mahasiswa pada rubrik
Suara Mahasiswa.
6
2) Manfaat
a. Akademis
Slu:ipsi ini diharapkan dapat menarnbahkan khazanah ilmu
pengetahuan khususnya bagi Konsentrasi Jumalistik dan Fakultas
Dakwah dan Komunikasi pada umumnya.
b. Praktis
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini
adalah memberikan kontribusi pemikiran dan langkah positif dalarn
penulisan opini pada media massa. Untuk menarnbah pengetahuan
kepada pembaca tentang penul:isan opin:i di media massa, sesua:i
dengan ka:idah-ka:idahjumalime yang berlaku agar tulisan tersebut bisa
dimuat di media massa yang dituju.
D. Tinjauan Kepustakaan
Dalam buku Jurnalislik Baru karya Sudirman Tebba dijelaskan bahwa
kebijakan redaksi merupakan dasar pertimbangan suatu lembaga media massa
untuk memberitakan atau menyiarkan suatu berita Kebijakan redaksi juga
merupakan sikap redaksi suatu lembaga media massa, terutarna media cetak,
terhadap masalah aktual yang sedang berkembang, yang biasanya dituangkan
dalarn bentuk tajuk rencana.
Kebijakan redaksi itu penting untuk meny:ikapi suatu peristiwa karena
dalam dun:ia pemberitaan yang penting bukan saja peristiwa, tetapi juga sikap
terhadap peristiwa itu sendiri. Kalau suatu media massa tidak mem:iliki
kebijakan redaksi, maka dapat dipastikan beritanya tidak akan konsisten,
7
karena media tersebut tidak mempunyai pendiria11 dalam memberitakan dalam
suatu peristiwa, medianya menjadi seperti keranjang sampah yang memuat
. 7 apasaJa.
Sebagai bahan rujukan dalam penulisan skripsi ini ada beberapa buku
yang membantu memperlancar skirpsi ini yaitu:
1. Bukt1 karya Drs. AM. Hoeta Soehoet, yang berjudul "Manajemen l'vf.edia
Massa" tahun 2002.
Buku tersebut memuat tentang ma11ajerial sebuah media massa dari
perencanaan hingga mencapai hasil akhir dalam sebuah aktivitas
penerbitan media massa
2. Buku karya Drs. AS Haris Sumadiria, M.Si. yang berjudul "Menu/is Artikel
dan Tajuk Rencana; Panduan Praktis Penulis & Jurnalis Profesional"
tahun 2004.
Buku tersebut memuat bahasan tentang karakteristik artikel, jenis-
jenis artikel, penulisan artikel serta syarat mengirim artikel ke media
mass a.
Opini atau opinion berasal dari bahasa latin yaitu opinio yang berarti
sangkaan, keyakinan, terkaan, imajinasi, dugaan, pemikiran, perkiraan,
penilaian. Selain itu juga berarti suatu pemikiran keyakinan yang didasarkan
pada pandangan yang bersifat sangat pribadi, pernikiran tentang sesuatu ha!
tanpa keharusan memuat penilaian yang pasti; putusan yang disampaikan oleh
7 Sudinnan T ebba, JumalisUk Baru (Ciputat: Penerbit Kalam Indonesia, 2005), h. 150.
8
para ahli; pemyataan yang didulamg argumen rasional; pemyataan yang
disajikan dengan suatu keraguan akan kebenaran isinya 8
Sementara pengertian koran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalab lembaran-lembaran kertas bertuliskan kabar (berita) dan sebagainya,
terbagi dalam kolom-kolom (8-9 kolom), terbit setiap hari atau secara
periodik. 9 Surat kabar memiliki ciri utama aktual dan sangat terikat dengan
waktu. Harian mencerminkan berita dan informasi setiap hari. Berita hari ini
akan menjadi basi pada keesokan harinya. Koran hari ini tidak akan menjadi
panduan lagi pada keesokan harinya
Jadi artikel opini di dalamnya pun harus aktual dengan kejadian yang
sedang muncul. Dengan sendirinya sebuab tulisan yang aktual dan sedang
hangat dibicarakan maka peluang untuk dimuat akan semakin besar.
E. Metodologi Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
adalab pendekatan kualitatif Pendekatan kualitatif ini digunakan karena
beberapa pertimbangan, yaitu bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim
mendefinisikan suatu konsep, serta memberi kemungkinan bagi perubaban-
perubaban manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik, dan unik
bermakna di lapangan. 10 Pendekatan ini memungkinkan untuk mengumpulkan
informasi awal mengenai suatu topik yang dibabas.
8 Save M. Dagun, Kan1us Besar Ilmu Pengetahuan (Jakarta: Lernbaga Pengkajian Kebudayaan Nasional (LPKN), 2000), cet ke-2, h. 746.
9 Tim Penyusun, Ka1nus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Baliasa Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, 2002), cet. ke-2, h. 595.
10 Burhan Bungin, Analisis Dam Pene/itian Kualitat!f (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), cet. ke-2, h. 39.
9
Selain itu juga, data kualitatif yang diperoleh sangat bermanfaat untuk
dikembangkan lebih lanjut, karena kaya akan ide-ide yang diperoleh melalui
wawancara mendalarn di dalarn kelompok. Metode ini juga memungkinkan
peneliti lebih fleksibel dalarn menentukan desain pertanyaan, sehingga bebas
bertanya kepada narasumber sesuai dengan tujuan penelitian ini.
Jenis penelitian dalarn skripsi ini adalah deskriptif. Pada jenis
penelitian deskriptif, data yang dikurnpulkan berupa kata-kata, gambar, dan
bukan angka-angka. Dengan dernikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-
kutipa.11 data untuk memberi garnbaran penyajian laporan tersebut. Data
tersebut mungkin berasal dari naskal1 wawancara, catatan lapangan, dokumen
pribadi, catatan atau memo dan dolnunen resrni lainnya. ll Karena pada
dasarnya penelitan dekriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa.
Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak
menguji hipotesis atau membuat prediksi. 12 Untuk mencapai hasil yang sesuai
dengan tujuan penelitian yang telah dirurnuskan, Maka dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode sebagai berikut:
a. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 9 Mei hingga 8 Juni
2008. Dilaksanakan pada perusahaan media massa cetak koran Seputar
Indonesia, yang berlokasi di Menara Kebon Sirih Lantai 22, Jalan Kebon
Sirih Raya No. 17-19, Jakarta Pusat, Kode Pos 10340.
ll Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kua/itatif (Band mg: PT Remaja Rosdakarya, 2000), eel. ke-11, h. 6.
12 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), cet. ke-12, h. 24.
10
b. Teknik Pengumpulan Data
I. Observasi
Observasi adalah kegiatan yang paling utama dan teknik
penelitian yang penting. Observasi berguna untuk menjelaskan,
memberikan dan merinci gejala yang terjadi. 13 Metode observasi
adalah metode di mana peneliti mengamati langsung objek yang
diteliti. Sehingga memperoleh data yang diperlukan. Dalam ha! ini,
peneliti mengamati proses kerj a redaktur opini koran Seputar
Indonesia dari awal hingga akhir.
2. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam adalah metode penelitian di mana
peneliti melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam
dan terns menerus untuk menggali informasi dari narasumber. Metode
ini menggunakan sample terbatas, jika data yang diperlukan sudah
cukup maka tidak perlu mencari sumber yang lain. Selain itu, metode
ini memungkinkan untuk mendapatkan alasan detail dan rinci dari
jawaban narasumber. 1'
c. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan setelah semua data terktunpulkan.
Dan menganalisa data dilakukan dengan cara mendeskripsikan data yang
diperoleh, yaitu hasil dari observasi dan wawancara dengan redaktur opini
Koran Sindo. Data tersebut dideskripsikan secara konkret dengan
13 Ibid, h 83-84. 14 M. Hari\vijaya, A1etodologi dan Teknik Penulisan Skrfpsi, Tesis, dan Disertasi
(Y ogyakarta: Elmatera Publishing, 2007), h 73.
11
didukung oleh data yang diperoleh dari dokumen/ arsip maupun sumber
lainnya yang berkaitan dengan reda!c.si Koran Seputar Indonesia.
d. Buku Pedoman
Penulisan Skripsi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan
Karya llmiah (Skripsi, Tesis Jan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA
(Center for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri
(UIN) SyarifHidayatullah Jakarta
F. Sistematika Penulisan
Pembahasan dalam penelitian ini disusun dalam lima bab, dan setiap
bab akan terbagi dalarn beberapa sub bab, Adaptm sistematika penulisannya
adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, menguraikan argumentasi seputar signifikansi
studi ini dan merupakan landasan dalarn pembahasan bab-bab
berikutnya. Dalarn bab ini diuraikan hal-hal yang berkaitan
dengan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
BAB III
: Kerangka Teori, menguraikan tinjauan teori meliputi beberapa
ha! di antaranya tentang manajemen industri media massa,
manajemen bidang redaksi, kebijakan redaksional, berita dan
opini, kerangka pemikiran.
: Profit Surat Kabar Hatian (SKH) Seputar Indonesia,
membahas gambaran umum, dalam ulasan profil ini akan
BAB IV
BABV
12
dijelaskan beberapa aspek mengenai sejarah singkat koran
Seputar Indonesia, visi dan misi pemsahaan koran Seputar
Indonesia, perencanaan bidang redaksi Seputar Indonesia,
orgamsas1 bidang redaksi Seputar Indonesia, latar belakang
sejarah rubrik suara mahasiswa
: Temuan Kebijakan Redaksional dalam Proses Pengelolaan
Rubrik Opini Suara Maltasiswa, beberapa poin yang menjadi
sub pembahasannya meliputi proses pengmnpulan materi rubrik
suara mahasiswa, proses penyusunan bahan rubrik suara
mahasiswa, proses penyeleksian/pemilihan bahan rubrik suara
mahasiswa, proses penyuntingan bahan rubrik suara mahasiswa,
proses tata letak (layout) bahan rubrik Suara Mahasiswa.
: Penutup, yang berisi tentang kesimpulan dari pembahasan bab
bab sebelumnya. Kesimpulan ini mempakan jawaban dari
masalah yang ada. Bab ini diakbiri beberapa catatan sebagai
saran-saran danjuga terdapat daftar pustaka, lampiran-lampiran.
BABU
KERANGKA TEORI
A. Manajemen Industri Media Massa
Hampir semua aktivitas kehidupan yang melibatkan banyak orang
untuk mencapai tujuan yang sama diperlukan sebuah manajemen. Seperti itu
juga dengan industri media massa. Kombinasi antara industri dengan media
massa ini memiliki tujuan untuk saling menguntungkan di masing-masing
pihak sehingga membutuhkan sebuah konsep manajemen
Konsep manajemen bersifat universal yakni menggunakan ilmu
pengetahuan yang sisternatis mencakup kaidah-kaidah prinsip yang cenderung
benar dalam semuanya situasi manajerial, seperti aneka aktivitas organisasi
dalam mencapai tujuan mewujudkan efisiensi dan efektivitas organisasinya 1
Menurut GR. Terry, seperti yang dikutip A.M. Hoeta Soehoet dalam
buku Manajemen Media Massa mendefinisikan manajemen merupakan suatu
proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan
(controlling) yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran atau tujuan-tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia serta sumber-sumber lain.
1 Henny S.'Vii' dan Alexander Rumondor, Afanajen1en Aiedia Aiassa (Jakarta: Universitas Terbuka, 2004), h. 1.22.
14
Dalam ha! ini, yang dimaksud sumber-sumber lain oleh Terry adalah
men (manusia), materials (bahan-bahan), machines (mesin/peralatan), methods
(metode/cara), money (uang), dan market (pasar) atau disingkat 6 M.2
Manajemen dan organisasi media massa meliputi dua fungsi yang
saling menentukan. Pertama, fungsi idiil sebagai institusi di bidang jumalistik
berita, opini dan editorial. Kedua, fungsi bisnis dan industri yang mendukung
dana serta sarana bagi terwujudnya fungsi idiil. 3
Pada era globalisasi ini, hams menerima kenyataan bahwa terpaan
informasi mampu membah semua tatanan kehidupan umat manusia. Satelit
komunikasi mampu mempercepat penyampaian informasi. Peristiwa yang
berlangsung di satu benua, dapat diketahui benua lainnya, hanya dalam waktu
beberapa detik saja Kemajuan teknologi mendorong perkembangan media
massa sehingga memungkinkan informasi dijadikan ajang bisnis.4
Menurut Totok Djuroroto dalam buku Manajemen Penerbitan Pers
mengatakan bisnis penerbitan pers pada prinsipnya mempakan perpaduan dari
tiga bidang kegiatan, yaitu bidang redaksional, percetakan dan bidang usaha.
Ketiga bidang itu dalam melaksanakan kegiatannya, harus saling terkait dan
terkait pada penyelesaian pekerjaan masing-masing sesuai dengan aturan yang
sudah ditentukan.
Dalam memproduksi suatu penerbitan pers, masing-masing bidang
mempunyru tanggung jawab, peran serta tujuan yang sama Untuk itu,
manajemen penerbitan pers hams mampu menciptakan, memelihara dru1
2 A.M. Hoeta Soehoet, Manajemen Media Massa, (Jakarta: Yayasan Kampus TercintaIISIP, 2003), Ii I.
3 Hermy, Manajemen Media Massa, Ii 4.17. 4 Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
h. 91-92.
15
menerapkan sistem kerja yang proposional dengan menumbuhkembangkan
rasa kebersamaan di antara sesama personel. Tidak boleh ada satu bidang
dalam perusahaan penerbitan pers, merasa paling penting sendiri. 5
Informasi menunjukan fakta atau data yang dapat diperoleh selama tindakan komunikasi berlangsung. Informasi sudah tergolong komoditi dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia dalam kehidupan komtmikasi masyarakat dan manajemen organisasi, sehingga informasi dengan pengolaharmya sudah masuk pula dalam jalinan pasar. Manajemen informasi dan komunikasi media massa, tumbuh menjadi industri yang semakin luas dalam periode teknologi dan komunikasi yang dikelola dalarn suatu manajemen industri media yang jangkauannya bersifat nasional, regional dan global.6
Selain itu, menurut Haris Sumadiria dalarn perspelctif industri
informasi, artikel adalah salah satu bentuk komoditas komersial. Artikel bukan
semata karya kreasi intelektual. Sebagai komoditas komersial, artikel apa pun
harus tunduk pada pertimbangan dan kaidah bisnis professional.
Artinya artikel yang ditulis dan dikirimkan ke media massa memang
harus sesuai dengan kebijakan redaksional, pertimbangan komersial, serta
selera parsial dan asas situasioanal mereka. Hanya dengan cara demikian,
artikel yang dikirimkan akan tetap dipertimbangkan untuk dihidangkan. 7
B. Manajemen Bidang Redaksi
Tidak hanya dalarn Industri Media Massa, dalarn Bidang Redaksi
sebuah media massa juga memerlukan manajemen untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan efelctif dan efisien. Media massa seperti snrat
kabar mempunyai kegiatan pokok, yaitu bidang redaksi yang mengatur cara
'Ibid, Ii 15. 6 Benny, A1anajen1en A1ediaA1assa, h. 1.1. 7 Haris Sumadiria, Menu/is Arn'kel dan Tajuk Rencana (Banduug: Simbiosa Pratama
Media, 2004), h. 72.
16
mengumpulkan, mengolah, hingga menyampaikan informasi yang berbentuk
berita maupun opini dalam surat kabar.
Dari segi komunikatornya, media massa sebagai saluran komunikasi
mempakan suatu institusi atau lembaga ataupun organisasi. Disebut institusi
karena sistem kerja dalam sebuah redaksi media massa dilakukan secara
kolektif Karena media yang digunakan adalab suatu lembaga, maka dalam
menyebarluaskan pesan komunikasinya bertindak atas nama lembaga, sejalan
dengan kebijakan surat kabar yang dimiliki. 8
Secara khusus, tugas bidang redaksi adalah mengisi surat kabar atau
majalab dengan berita dan opini setiap terbit. Tentunya yang dapat menarik
hati para pembaca dan bermanfaat baginya. Dengan demikian, sasaran objektif
bidang redaksi adalab menyediakan tiap terbit naskab berita, naskab opini dan
lay-out sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dewan redaksi. 9
Dalam tugas jurnalistik atau persuratkabaran, redaksi merupakan
"dapur" dan menjadi jantung seluruh aktivitas kewartawanan sehingga semua
redaksi masing-masing halarnan dituntut mampu sebagai generalis dan serba
bisa. Di samping redaksi berdasarkan spesialisasi bidang. 10
Isi utama suatu surat kabar adalab isi bidang redaksi yaitu berita dan
opini. Bidang redaksi bertugas mengisi surat kabar dengan berita dan opini
setiap terbit, yang dapat menarik perhatian pembaca dan bermanfaat baginya.
8 Henny, Manajemen Media Massa, h. 4.2. 9 Soehoet, Manajemen Media Massa, h. 43. 10 Henny, A1anajemen A1ediaA1assa, h. 4.23.
17
Tugas bidang redaksi dibagi dalam tiga bagian menurut sifat
pekerjaannya, sebagai berikut:
a. Mencari dan mengumpulkan berita dan opini.
b. Mengolal1 berita dan opini serta mengatur penempatannya dalam
halaman-halaman suratkabar.
c. Mengurns administrasi, dok-umentasi, dan perpustakaan tmtuk
memudahkan pelaksanaan tugas-tugas pada a dan b. 11
1) Pembagian Ke1·ja dalam Redaksi
Untuk mempermudall dan memperlancar proses kerja serta
mencapai tujuan yang sesuai dengan yang diinginkan diperlukan
pembagian kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam redaksi
surat kabar memiliki pembagian kerja sebagai berik-ut.
1. Pemimpin Redaksi
Pemimpin redaksi adalall orang pertama yang bertanggung
jawab terhadap semua isi pemberitaan pers. Tugas utama pemimpin
redaksi adalall mengendalikan kegiatan keredaksian di perusallaannya
yang meliputi penyajian berita, penentuan liputan, pencarian fobs
pemberitaan, penentuan topik, pemilihan berita utama (head line),
menugaskan atau membuat sendiri tajuk dan sebagainya 12
2. Sekretaris Redaksi
Sekretaris redaksi adalah pembantu pemimpin redaksi dalam
hal administrasi keredaksionalan. Misalnya menerima surat-surat dari
" Hoeta Soehoet, Dasar-Dasar Jwnalistik (Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta-IISIP (2006), h. 14.
12 Djuroto, A1anajemen Penerbitan Pers, h. 18-19.
18
luar yang menyangkut keredaksionalan, mengmm honor tulisan
kepada penulis dari luar, membuatkan surat-surat yang diperlukan oleh
pemimpin redaksi. Jika ada surat dari luar baik yang berkaitan dengan
peliputan maupun sumbangan tulisan, surat tersebut diternskan kepada
masing-masing bagian.
3. Redak:tur Pelaksana
Redakiur pelak:sana (managing editor) adalah jabatan yang
dibentuk untuk membantu pemimpin redak:si dalam melak:sanakan
tugas-tugas keredaksionalannya. Jumlah redak:tur pelak:sana antara satu
penerbitan dengan penerbitan lainnya tidak: sama Ini disesuaikan
dengan banyakuya isi penerbitarmya. Biasanya tergantung dari jumlah
halaman yang diterbitkannya. 13
4. Redak:tur
Yang dimaksud dengan redak:tur (editor) adalah petugas yang
bertanggung jawab terhadap isi halaman surat kabar. Itu sebabnya, ada
sebutan redak:tur halaman atau redak:tur bidang. Tugas redak:tur adalah
menerima bahan berita, baik dari kantor berita, wartawan, koresponden
atau bahkan press release dari lembaga, organisasi, instansi
pemerintah atau pernsahaan swasta. Bahan berita itu kemudian
diseleksi untuk dipilih mana yang layak untuk dimuat dengan segera
dan mana yang ditunda pemuatarmya. 14
13 Ibid., h. 20. 141bid., h. 21.
19
5. Wartawan
W artawan atau reporter adalah seseorang yang bertugas
mencari, mengumpulkan dan mengolab informasi menjadi berita,
untuk disiarkan melalui melalui media massa. 15
6. Koresponden
Koresponden atau yang lebih dikenal dengan sebutan wartawan
pembantu adalah seseorang yang berdomisili di suatu daerah, diangkat
atau ditunjuk oleh suatu penerbitan pers di luar daerah atau luar negeri,
untuk menjalankan tugas kewartawanan. 16
2) Mengenal Kerja Redaktur Opini
Orang yang mengelola berita dan opini serta mengatur
penempatannya dalarn halaman-halaman surat kabar disebut redaktur.
Kata redaktur berasal dari bahasa Belanda, yaitu 'redacteur '. Ada juga
yang menggunakan istilah dari bahasa Inggrisnya, yaitu desk editor. 17
Desk editor atau redaktur dibagi menjadi dua yaitu: redaktur berita
dan redaktur opini. Redaktur berita dibagi lagi menurut bidang kerja
reporter dan koresponden, misalnya: redak'tur kriminalistas, redaktur
olahraga, redaktur agama, redaktur pendidikan, redaktur seni dan budaya,
redaktur ekonomi, redaktur politik, redaktur hul'Ulll dan lain-lain. 18
Redaktur opini adalah orang yang membidangi halaman opini.
Selai itu, redaktur opini biasanya juga mengerjakan Tajuk Rencana, yang
mencerminkan sikap media terhadap berbagai kejadian aktual di
15 Ibid., h. 22. 16 Ibid., h. 23. 17 Soehoet, Dasar-Dasar Jurnalistik, h. 15 18 Ibid., h. 15.
20
masyarakat. Ia memilah-milah kiriman artikel para penulis lepas. Ia juga
mengontak para kolumnis yang dipilihnya. 19
Berbicara tentang pemuatan artikel opini dalam surat kabar
tentunya tidak terlepas dari hubungan antara penulis dengan redaktur.
Dalam ha! ini, penjelasan Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi dalam
bukuAfenulis A.rtikel & Karya Ilmiah, menarik untuk dikutip.
"Penulis yang tangguh biasanya sudal1 memahami karakter dari tiap-tiap redaktur surat kabar atau majalah. Karenanya sebelum anda mengirimkan artikel yang sudah anda selesaikan, lakukan pengecekan ulang, apakah ada kata-kata mubazir, atau pengulangan yang tak mengandung arti. Untuk penulis pemula, jika tulisannya berhasil menembus suatu media massa, jangan berbangga diri <lulu. Dekatkanlah diri anda pada redaktur. Kenalilah dia, dan mintalah koreksi atas naskah yang sudah anda kirimkan. "20
Dari kutipan di atas menunjukan betapa pentingnya memahami
karakter redaktur opini media yang akan dituju. Karena setiap media
massa memiliki kriteria tulisan yang berbeda-beda. Selain itu, mengenal
redaktur opini juga merupakan cara yang baik sebagai sarana koreksi bagi
pengirim artikel opini.
Karena tanggung jawabnya terhadap pembaca, maka seorang
redal..-tur harus menempatkan dirinya sebagai wakil pembaca untuk
memilih artikel yang layak muat. Ukuran layak muat biasanya berbeda
antara surat kabar atau majalah satu dengan lainnya. Hal ini disesuaikan
dengan misi media cetak tersebut. 21
19 Septia\van Santana K, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Ober Indonesia, 2005), h. 188.
10 Totok Djuroto & Bambang Suprijadi, Menu/is Artikel & Karya llmiah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 47.
21 Ibid, h. 48.
21
Masih menurut Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi, dalam buku
Menu/is Artikel & KmJ1a Ilmiah (2005), hal-hal yang biasanya dilakukan
oleh seorang redaktur m1tuk memilih artikel yang akan dimuatnya, antara
lain sebagai berikut:
a. Apakali topik artikelnya actual danjudulnya menarik; b. Khusus untuk judul apakah ada kejutan, keunikan, atau menunjukkan
kebaruan; c. Apakali panjang tulisan sesuai yang dipersyaratkan masing-masing
media massa; d. Apakali artikel dating tepat waktu atau balikan mendaliului wakt11,
khususnya artikel yang menanggapi peristiwa teragenda; e. Apakali artikel secara teknis memudahkan (misalnya dikirim lengkap
dengan disketnya); f. Apakali artikel itu mempllllyai ide baru atau sekedar mengulang
pendapat orang lain; g. Apakali bahasa yang digllllakan merupakan baliasa Indonesia yang
baik, efisien dan enak dibaca; h. Bagaimana mengurai sintesa antara teori dan kenyataan; L Apakali sistematika penulisannya runtut dan sesuai dengan misi sirat
kabarnya;22
Hal seperti itu yang paling tidak harus dipelajari seorang penulis
artikel sebelum mengirimkan ke media massa
Selain itu, karakteristik kerja di media massa memang sangat khas;
menuntut kreativitas yang tinggi dari para wartawannya, yang
membutuhkan kebebasan; tuntutan kredibilitas yang tinggi, yang
membutuhkan integritas dan perkembangan teknologi komunikasi yang
cepat yang membutuhkan daya adaptasi yang besar.
Adapllll tugas-tugas yang harus dilaksanakan lllltuk mencapai sasaran:
1. Mengumpulkan
2. Menyeleksi
3. Menyunting
22 Ibid, h. 48.
22
4. Menyusun Layout 23
Untuk memperjelas dan mengetahui lebih dalam, tugas-tugas itu dapat
dijelaskan sebagai berikut ini;
1. Mengumpulkan
Maksud dari mengumpulkan di sini adalah cara pihak redaksi
memperoleh sebuah berita maupun opini. Berita dikumpulkan dari hasil
liputan para wartawan yang bertugas di media tersebut. Sementara artikel
opini dikumpulkan dari hasil kiriman oleh pihak luar redaksi dengan
berbagai cara
Pada dasarnya ada dua cara untuk pengiriman artikel op1m ke
media massa. Pertama, dengan cara pengiriman surat naskah kertas dengan
amplop dan dikirimkan ke alamat redaksi dengan jasa pengiriman (mis:
kantor pos). dengan dilengkapi data-data pribadi yang diperlukan.
Dalam pengiriman artikel dengan cara surat manual ini , Haris
Sumadiria dalam bukunya Menu/is Artikel dan Tajuk Rencana (2004)
menyarankan bahwa tmtuk mempercepat proses penyuntingan dan
pemuatan, sebaiknya artikel opini yang dikirim dalam bentuk naskah
dilengkapi dengan disket atau compact disc (CD).24
Yang kedua adalah dengan menggunakan e-mail (electronic mail).
Seiring perkembangan teknologi komunikasi naskah artikel opini juga bisa
dikirim melalui surat elektronik. Yang dijelaskan Haris Sumadiria, bahwa
sejumlah surat kabar papan alas bahkan menyukai pengiriman naskah
23 Soehoet, Manajemen Media Massa, h. 53. 24 Sumadiria,Menulis Artikel dan Tajuk, h.76.
23
artikel melalui email karena dianggap cepat dan lebih praktis serta secara
teknis mampu memepermudah teknis kerja redaliur.25
2. Menyeleksi
Dari banyaknya artikel yang masuk ke meja redaksi, maka perlu
diseleksi untuk ditampilkan dalarn halaman terbit. A.M Hoeta Soehoet
memaparkan tahapan seleksi naskah opini yang datang dari luar redaksi
sebagai berikut:
a. Opini dari luar redaksi diterima sekertaris redaksi. b. Sekretaris redaksi mendaftarkan/mencatat naskah opini tersebut di
dalarn buku naskah opini/pendapat, memberi nomor urut dan tanggal penerimaan.
c. Sekretaris redaksi menyampaikan naskah pendapat tersebut kepada managing editor.
d. Managing editor menyeleksi (memilih) naskah opini dengan cara meneliti apakah naskah opini tersebut: I. Memenuhi syarat berita 2. Berguna bagi masyarakat 3. Tidak melangggar Kode Etik Jurnalistik 4. Tidak melanggar ketentuan-ketentuan hukurn yang berlaku.
e. Setelah melewati tahapan tersebut, diserahkan kepada desk editor untuk di edit dan setelah selesai diserahkan kelayout hingga siap ke percetakan. 26
3. Menyunting
Penyuntingan adalah proses pemeriksaan naskah berita atau opini
dari hasil penulisan untuk penyempurnaan tulisan yang berkaitan dengan
logika berita, tata bahasa/kalimat, gaya penulisan/bahasa, ejaan,
kelengkapan data dan sebagainya. 27
Sementara menurut Asep Syamsul M. Romly mendefinisikan
penyuntingan atau editing adalah sebuah proses memperbaild atau
25 Ibid., h. 76. 26 Soehoet, Dasar-Dasar Jumalistik, h. 112. 27 Nur Budi Hariynnto, Modul Mata Ku/iah Teknik Penyunlingan Serita (Jakarta: tidak
diterbitkan, 2006)
24
menyempurnakan tulisan secara redaksional dan substansial. Dijelaskan
bahwa yang melakukan proses ini disebut editor atau penyunting atau
redaktur. 28
Secara redaksional, redaktur memperbaiki kata dan kalimat supaya
lebih logis, mudah dipahami, dan tidak rancu. Setiap kata dan kalimat,
selain harus benar ejaan atau cara penulisannya, juga harus benar-benar
memiliki arti dan enak dibaca.
Secara substansial, editor hams memperhatikan fakta atau data agar
tetap terjaga keakuratan dan kebenarannya. Editor pun harus
mamperhatikan apakah 1s1 tulisan itu dapat dipahami atau malah
membingungkan. Selain itu, seorang editor juga hams memperhatikan
sistematika penulisannya 29
4. Menyusun Tata Letak (Layout)
Menumt AM. Hoeta Soehoet, tata letakllayout klli1susnya untuk
media cetak adalah suatu penataan isi media cetak misalnya surat
kabar/majalah, di mana pengaturan ternpat dari semua isi surat
kabar/majalah supaya pembaca tertarik rnembacanya dan mudah
menemukanjenis berita danjenis pendapat (opini) yang ingin dibacanya30.
Selain mudah untuk membaca rnaupun menernukarrnya, peranan
layout ini juga sebagai sarana untuk pembeda antara halaman yang berisi
tentang berita dengan halaman yang berisikan tentang opini.
28 Asep Syamsul M Romli, Jurnalistik Pral.iis untuk Pemula (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003 ), h 67.
29 Ibid, h 67. 30 Hoeta Soehoet, Se/eksi, Penyuntingan, dan Penataan Isi Surat Kabar dan Majalah
(Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta-IISIP, 2002), h. 5.
25
C. Kebijakan Redaksional
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata kebijakan berarti
rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak dalam
organisasi.31
Sementara kata redaksi memiliki arti badan pada persuratkabaran yang
.memilih dan menyusun tulisan yang akan dimasukkan ke dalam surat kabar.32
Selain itu, dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, kata redaksi berasal dari
bahasa Belanda redactie yang memiliki pengertian gaya atau cara menulis
karangan, berita atau tulisan; sekumpulan penulis, penyunting atau pengisi
halaman surat kabar, majalah atau buku; dewan yang memilih dan menetapkan
dimuat-tidaknya suatu berita atau tulisan dalam suatu media massa.33
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan redaksional
mempakan rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman atau dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yaitu dalam memilih dan
menetapkan dimuat-tidaknya suatu berita atau tulisan ke dalam surat kabar
atau media massa.
Bagian redaksional merupakan bagian yang mengums pemberitaan.
Bagian yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Redaksi ini bertanggung jawab
atas pekerjaan yang terkait dengan pencarian dan pelaporan berita. Maka
31 Tim Penyusun, Kamus Besm· Bahasa Indonesia, Edisi ke-3 (Jakarta: Pnsat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, 2002), cet. ke-2, h. 149.
32 Ibid, h. 938. 33 Save M. Dagun, Kamus Besar I/mu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian
Kebudayaan Nasional (LPKN), 2000), cet ke-2, h. 946.
26
itulah, jajaran ini disibukan oleh proses rapat redaksi yang memutuskan
peris!iwa apa yang diangkat, peristiwa mana yang ditangguhkan.
Seorang pernimpin yang membawahi bidang redaksional dibantu oleh berbagai jabatan redaksional seperti: redaktur pelaksana (managing editor), berbagai redaktur (editor) bidang-bidang pemberitaan tertentu atau bidang pengerjaan redaksional (bahasa, rnisalnya), serta para wartawan dan koresponden dan lainnya yang mencari dan melaporkan peristiwa yang hendak diberitakan. Semua memokus kepada produk pesan seperti: berita, opini, informasi atau info-info suplemen. 34
Kebijakan redaksional bukan ha! yang asmg bagi setiap redaktur
sebuah surat kabar, ia menjadi bagian penyelenggaraan semua kegiatan
redaksional. Ia mernpakan gabungan dan cita-cita intitusional sebuah surat
kabar dan keinginan pembaca.35
Sudirman Tebba dalam bukunya Jurnalistik Baru (2005) menjelaskan
tentang kebijakan redaksi sebagai berikut;
Kebijakan redaksi mernpakan dasar pertimbangan suatu lembaga media massa untuk memberitakan atau menyiarkan suatu berita. Kebijakan redaksi juga merupakan sikap redaksi suatu lembaga media massa, terntama media cetak, terhadap masalah aktual yang sedang berkembang, yang biasanya dih1angkan dalam bentuk tajuk rencana
Kebijakan redaksi itu penting unhtk menyikapi suatu peristiwa karena dalam dunia pemberitaan yang penting bukan saja peristiwa, tetapi juga sikap terhadap peristiwa itu sendiri. Kalau suatu media masa tidak merniliki kebijakan redaksi, maka dapat dipastikan beritanya tidak akan konsisten, karena ia tidak mempunyai pendirian dalam memberitakan suatu peristiwa, ia menjadi seperti keranjang sampah yang memuat apa saja 36
Selain itu peristiwa menarik dan penting yang terjadi sehari-hari sangat
banyak, sehingga tidak mungkin semuanya disiarkan. Karena itu, harus
disaring dan untuk menyaringnya harus ada dasar pertimbangan yang
34 Santana K, Jurnalisme Konteniporer, , h. 188. 35 Ana Nadhya Abrar, Mengurai Permasa/ahan Jumalisme, (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1995), h.16. 36 Sudirman Tebba, Jumalistik Baru (Ciputat: Penerbit Kalam Indonesia, 2005), h. 150.
27
ditetapkan bersama oleh pengelola lembaga media massa yang menyiarkan
berita.
Karena itu, disiarkan tidalmya suatu peristiwa tidak semata-mata
karena menarik dan pentingnya suatu peristiwa atau pernyataan, tetapi juga
karena sesuai tidaknya dengan kebijakan redaksi suatu lembaga media massa
yang menyiarkan peristiwa itu. 37
Pertimbangan yang digunakan bisa menyangkut aspek apakah tulisan
atau berita itu bernilai atau tidak, menarik tidaknya bagi pembaca serta
menjaga corak politik yang dianut penerbit pers tersebut. Di samping itu
bertugas untuk memperhatikan bahasa, akurasi dan kebenaran tulisan atau
beritanya. Termasuk di dalarnnya menjaga agar tidak terjadi salah cetak. 38
Biasanya ada beberapa dasar pertimbangan untuk menyiarkan atau
tidak menyiarkan suatu peristiwa. Dasar pertimbangan itu ada yang bersifat
ideologis, politis dan bisnis. Pertimbangan ideologis suatu media massa
biasanya ditentukan oleh latar belakang pendiri atau pemiliknya, baik itu latar
belakang agama maupun nilai-nilai yang dihayati. 39
Tugas orang-orang yang berada dalam bidang redaksi untuk menolak
atau mengizinkan dimuatnya sebuah tulisan atau berita menjadi penting,
karena ha! ini berkaitan dengan informasi yang akan disajikan kepada
pembaca. Sebab tulisan atau berita yang disajikan hams dapat
dipertanggungjawabkan oleh bidang redaksi.
Dengan memperhatikan apakah berita atau opini yang akan termuat
menarik bagi pembacanya, bahasa, akurasi dan kebenaran dari tulisan tersebut
37 lbid,h.151. 38 Ktuniawan Junaedie, Ensiklopedia Pers Indonesia, (Jakarta; Gramedia, 1991 ), h.257. 39 Tebba,JumalistikBaru, h. 152.
28
serta menjaga corak politik yang dianut penerbitan pers tersebut apakah corak
keagamaan, kepartaian, nasionalisme diharapkan dapat memenuhi sebagian
besar keinginan pembaca
Dari beberapa peudapat di atas meugenai kebijakan redaksional dapat
dilihat adanya kesamaan, bahwa kebijakan redaksional merupakan pedoman
bagi staff redaksi dalam menjalankan semua kegiatan redaksional atau dasar
pertimbangan media massa dalam menampilkan sebuah berita maupun opini.
Kebijakan redaksional merupakan gabungan dari cita-cita institusional sebuah
surat kabar dan keinginan pembaca guna tercapainya tujuan surat kabar. Selain
itu juga merupakan bentuk kekonsistenan sebuah lembaga media massa.
D. Be1ita dan Opini
Hal yang terpenting dalam penyajian informasi dalarn sebuah media
massa adalah perlu adanya pembedaan antara pendapat dan fakta, opini dan
berita, yang benar-benar terjadi dengan pendapat pihak redaksi atau siapapun
yang dimuat di media massa.
a Berita
I. Pengertian Berita
Sesungguhnya berita adalah hasil rekonstruksi tertulis dari
realitas sosial yang terdapat dalam kehidupan.40 Sementara menurut
Dja'far H. Assegaff mengartikan berita sebagai laporan tentang fakta
40 Ana Nadhya Abrar, "Penulisan Berita", artikel diakses pada 4 April 2008 dari h!lPJ~.itlfCl.i\l.'<Y.\l.,Qig/, IL 2.
29
atau ide yang termasa dan dipilih oleh staf redaksi suatu harian tmtuk
disiarkan, yang kemudian dapat menarik perhatian pembaca.41
Selain itu, menurut Atma Kusumah dalam Ensiklopedia
Nasional Indonesia, menjelaskan berita adalah pemyataan antara
manusia sebagai pemberitahuan tentang peristiwa, keadaan atau
gagasan yang dasampaikan secara tertulis atau lisan, atau denga.n
isyarat. Jika pemyataan atau pemberitahuan ini disalurkan melalui
media pers, orang menyebutnya berita pers.
Ditujukan kepada khalayak seluas mungkin, berita pers yang
lengkap harus mengandtmg enam unsur yang menurut peristilahan
bahasa Inggris dikenal sebagai 5W dan lH, yakni who (siapa yang
menjadi bahan berita), what (apa yang terjadi), where (di mana
peristiwa terjadi), when (kapan peristiwa berlangsung), why (mengapa
ha! itu terjadi), dan how (bagaimana peristiwa it11 terjadi). Dalam ilmu
jumalistik dan ilmu publisistik, disyaratkan pula bahwa berita
hendaknya fal..1ual, akurat, objektif, lengkap dan jelas.
Faktual berarti bahwa berita itu berdasarkan fakta dan
kenyataan yang sebenarnya. Akurat berarti bahwa setiap keterangan
dari sumber berita dikutip dengan tepat. Objektif berarti tidak berat
sebelah mana kala berita itu melibatkan beberapa pihak yang
mempunyai pandangan berbeda atau saling bertentangan. Dengan
41 Djuroto, ll!anajemen Penerbitan Pers, h. 47.
30
mengikuti persyaratau-persyaratan ini, berita itu menjadi lengkap dan
jelas.42
Seorang pembuat berita hams menjaga objektivitas dalam
pemberitaannya. Artinya, penulis berita hanya menyiarkan berita apa
adanya. Jika materi berita itu berasal dari dua pihak yang berlawanan,
harus dijaga keseimbaugan informasi dari kedua belah pihak yang
berlawanan tersebut. Penulis berita tidak memberi kesimpulan atas
dasar pendapatnya sendiri.43
2. Nilai-nilai Be1ita
Beberapa elemen nilai berita yang mendasari pelaporan kisah
berita menurut Septiawan Santana dalam bukunya Jurnalisme
Kontemporer (2005) meliputi Immediacy, Proximity, Consequence,
Conflict, Oddity, Sex, Emotion, Prominence, Suspense, dan Progress.
a) Immediacy; Immediacy kerap diistilahkau dengan time lines. Artinya terkait dengan kesegaran peristiwa yang dilaporkan. Sebuah berita sering dinyatakan sebagai laporan dari apa yang barn saja terjadi. Bila peristiwanya terjadi beberapa wak"tu lalu, ha! ini dinamakan sejarah.
b) Proximity; Khalayak berita akan tertarik dengan berbagai peristiwa yang terjadi di dekatnya, di sekitar kehidupan sehari-harinya. Proximity ialah keterdekatan peristiwa dengan pembaca atau pemirsa dalam keseharian kehidupan mereka.
c) Consequence; Berita yang mengubah kehidupan pembaca adalah berita yang mengandung nilai konsekuensi. Lewat berita kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak), masyarakat dengan segera akan mengik<Itinya karena terkait dengan konsekuensi kalkulasi ekonomi sehari-hari yang hams mereka hadapi.
42 Atma Kuslllllah, Ensik/opedia Nasional Indonesia, (Jakarta; PT. Delta Parnungkas, 2004) h. 310.
43 Djuroto,.A1anajemen Penerbitan Pers, h. 48.
31
d) Conflict; Peristiwa-peristiwa perang, demonstrasi, atau kriminal, merupakan contoh elemen kon:flik di dalam pemberitaan. Perseteruan a.r1tar individu, a.ntar tim atau antar kelompok, sampai antar negara, merupakan elemen-elemen natural dari berita-berita yang mengandung konflik
e) Oddity; Peristiwa yang tidak biasa terjadi ialah sesuatu yang akan diperhatikan segera oleh masyarakat Kelahiran bayi kembar lima, gempa berskala richter tinggi, merupakan hal-hal yang akan jadi perhatian masyarakat.
f) Sex; Kerap seks menjadi satu elemen utama da.ri sebuah pemberitaan. Tapi, seks sering pula menjadi elemen tambahan bagi pemberitaan tertentu, seperti pada berita sports, selebritis, atau criminal. Berbagai berita artis hiburan banyak dibumbui dengan elemen seks.
g) Emotion; Elemen emotion ini kadang dinamakan dengan elemen human interest Elemen ini menyangkut kisah-kisah yang mengandung kesedihan, kemarahan, simpati, ambisi, cinta, kebencian, kebahagiaan, atau humor.
h) Prominence; Elemen ini adalah unsur yang menjadi dasar istilah "name make news", nama membuat berita. Ketika seseorang menjadi terkenal, maka ia akan selalu diburu oleh pembuat berita.
i) Suspense; Elemen ini menunjukan sesuatu yang ditunggu-tunggu, terhadap sebuah peristiwa oleh masyarakat. Adanya ketegangan menunggu pecahnya perang (invansi) AS ke Irak, adalah salah satu contohnya.
j) Progress; Elemen ini merupakan elemen "perkembangan" peristiwa yang ditunggu masyarakat Kesudahan invasi militer AS ke lrak, misalnya, bagaimana masyarakat Irak seusai perang tersebut membangun pemerintahannya, berita itu tetap ditunggu masyarakat. 44
3. Jenis-jenis Bel'ita
Betita dapat di bagi ke dalam beberapa mac am, tergantung da.ri
segi melihatnya. Menurut Ana Nadhya Abrar dalam artikel Penulisan
Berita Pembagian tersebut meliputi: sifat kejadian, masalah yang
dicakup, lingkup pemberitaan, sifat pemberitaan. Sementara, Sudirman
44 Santana K, Jurnalisme Kontemporer, h. 17
32
Tebba dalam buku Jurnalistik Baru (2005) menambahkan jenis berita
dari segi bentuk penyajian berita.
• Berdasarkan sifat kejadian. Terdapat empat jenis berita, yaitu: a. Berita yang sudah diduga akan terjadi.
Misalnya: wawancara seorang wartawan dengan Goenawan Mohamad yang tampil dalam sebuah seminar.
b. Berita tentang peristiwa yang terjadi mendadak sontak Misalnya: peristiwa kebakaran kantor sentral telepon.
c. Berita tentang peristiwa yang direncanakan akan terjadi. Misalnya: peristiwa peringatan Hari Lingkungan Hidup setiap 5 Juni.
d. Berita tentang gabungan peristiwa terduga dan tidak terduga. Misalnya: peristiwa percobaan pembunuhan kepala negara pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
• Berdasarkan masalah yang dicakup. Masalah di sini biasanya merujuk kepada aspek kehidupan
yang ada di tengah-tengah masyarakat. Secara umum, terdapat empat aspek kehidupan manusia, yaitu: aspek sosial, ekonorni, politik, dan kebudayaan. Tetapi, seiring dengan perkembangan masyarakat, keempat aspek ini terasa tidak memadai lagi. Ia perlu dipecah lagi menjadi berbagai aspek.
Atas dasar pernikiran ini, jenis-jenis berita tersebut menjadi: berita dalam negeri, berita luar negeri, berita hukum, berita sosial, berita pendidikan dan kebudayaan, berita pertanian, berita lingkungan hidup, berita perumahan, berita pemuda dan oleh raga, berita transrnigrasi, berita kesehatan, berita ilmu pengetahuan, berita kopersi, berita pertanahan, berita penerangan, berita perindustrian, berita perbankan, berita perhubungan, berita perdagangan, berita kehutanan, berita agama, berita pertambangan, dan berita pangan.
• Berdasarkan lingkup pemberitaan Lingkup pemberitaan, biasanya, dibagi menjadi empat
bagian, yaitu lokal, regional, nasional, dan intemasional. Sebuah berita disebut berlingkup lokal kalau peristiwa yang dilaporkannya terjadi di sebuah kabupaten dan akibatnya hanya dirasakan di daerah itu, atau paling-paling di kabupaten lain dalam propinsi yang sama Sebuah berita disebut berlingkup nasional kalau pelaporan peristiwa yang terjadi di satu negara dapat dirasakan di negara lain.
• Berdasa1·kan sifat pemberitaan Sifat berita bisa dilihat dari isinya. Ada isi berita yang
memberitahu, mendidik, menghibur, memberikan contoh, mempengaruhi, dan sebagainya. Bisa saya sebuah berita
33
mempunyai sifat lebih dari satu. Tetapi, sifat berita yang terutama adalah memberitahu. 45
• Berdasarkan bentuk penyajian berita Dalam benh1k penyajian berita adalah meliputi berita
langsung (spotnews), berita komprehensif (comprehensive news) dan feature. 46
4. Unsur-unsur Berita
Untuk menjadi sebuah berita yang utuh dan lengkap, sebuah berita
merupakan kumpulan beberapa unsur berita yang saling melengkapi.
Secara umum, seperti yang dikutip Ana Nadhya Abrar dari (Basuki
1983 :22-25), unsur-unsur berita yang selalu ada pada sebuah berita
adalah: headline, deadline, lead, dan body.
)'> Headline
Biasa disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak
judul. Ia berguna untuk menolong pembaca agar segera mengetahui
peristiwa yang akan diberitakan. Selain ih1 untuk menonjolkan satu
berita dengan dukungan teknik grafika.
)'> Deadline
Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian
dan tanggal kejadian. Ada pula yang terdiri atas nama media
massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah
untuk menunjukkan tempat kejadian dan inisial media
)'> Lead
Lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph
pertama sebuah berita. Ia merupakan unsur yang paling penting
45 Abrar, "Penulisan Berita", h. 4-5 "Tebba, JumalistikBaru, h. 56.
34
dari sebuah berita, yang menentukan apakah isi berita akan dibaca
atau tidak. Ia merupakan sari pati sebuah berita, yang melukiskan
seluruh berita secara singkat.
);;> Body
Atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang
dilaporkan dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Dengan
demikian body merupakan perkembangan berita. 47
5. Stmktur Bel'ita
Setiap terbitan surat kabar memuat ratusan berita dan pendapat.
Tidak semua pembaca mempunyai waktu untuk membaca semua isi
surat kabar. Tetapi semua pembaca ingin mengetahui sebanyak
mungkin isi surat kabar. 48 Oleh karena itu, diperlukan sebuah struktur
berita. Struktur berita langsung berbeda dengan berita ringan dan berita
kisah.
Dalam artikel Ana Nadhya Abrar tentang "Penulisan Berita", bila
diskemakan, struktur berita menjadi sebagai berikut:
47 Abrar, "Penulisan Berita", h. 5 48 Soehoet, Dasar-Dasar Jurnalistik, lL 7 4.
35
Gambar.1
Headline
Deadline
Lead
Body
Lead menunjukkan bagian permulaan berita yang paling
penting. Sedangkan piramida terbalik menunjukkan begian yang
penting dari sebuah berita pada bagian awal dan makin ke bawah
makin kurang penting. Dengan perkataan lain, seiring denga..ll
menyempitkan piramida terbalik~ berkurang pula arti penting
beritanya. Strnktur seperti ini, di samping memudahkan mengenali inti
berita, juga memudahkan pemotongan bagian yang tidak mungkin
termuat. Sedangkan untuk strnktur berita ringan, kemungkinannya ada
dua, yaitu:
I
36
Gambar: 2
Headline Headline
Deadline Deadline
Lead I Lead
Body
Body
Gambar (1) Gambar(2)
Struktur (gambar 1) memperlihatkan bahwa semua bagian
berita sama pentingnya. Struk'tur ini sering menyertakan sub judul pada
bagian body. Struk'ttrr (gambar 1) juga cocok untuk menyajikan berita
secara kronologis. Sedangkan · struktur (gambar 2) memperlihatkan
body, yang semakin ke bawah semakin berkurang bobotnya. 49
6. Layak Derita
Secara praktis, layak berita merupakan gabungan antara nilai
berita dan tujuan media. Nilai berita merupakan titik awal untuk
meliput sebuah peristiwa. Sedangkan tujuan media merupakan
saringan yang menentukan apakah peristiwa yang sudah mentiliki nilai
berita pantas disiarkan atau tidak. Dengan perkataan lain, tidak semua
"Abrar, "Penulisan Berita", h. 6
37
peristiwa yang memilik:i nilai berita bisa diberitakan. Sebaliknya,
semua informasi yang layak berita tentu memiliki nilai berita 50
Bila seorang wartawan sudab menulis berita sesuai dengan
kriteria nilai berita yang dianut medianya, berita itu tidak Iangsung
disiarkan. Ia diserahkan pada reda..ktur untuk diuji. Pada saat ujian ini,
kriteria yang dipakai bukan hanya nilai berita, tetapi juga tujuan media.
Kalau tidak ada masalah, barnlab berita tersebut layak berita.
Kalau masih ada masalah, berita tersebut diserabkan kepada
gatekeeper. Fungsi ini biasanya dijalankan oleh redaktur pelaksana,
wakil pemimpin redaksi dan pemimpin redaksi. Kemudian dewan
redaksi tersebut yang akan memutuskan berita tersebut layak berita
atau tidak.
Redaktur adalab orang yang sangat memabami konsep layak
berita yang dianut media temp at ia. bekerja. Dal am bekerja, redahur
lebih mengutamakan kepentingan medianya Kalau berita yang sedang
ditangannya akan merugikan medianya, misalnya tidak akan
menguntungkan secara ekonomis, atau akan menyebabkan pemerintah
tersinggung, maka berita tersebut dianggap tidak layak berita 51
Dengan penerapan konsep layak berita ini, wartawan tidak
bekerja dengan pikiran yang kosong. Kendati sebagian besar wartawan
tahu persis konsep layak berita media tempat mereka bekerja, mereka
sangat peka dengan nilai berita Nilai berita menjadi pedoman pokok
'° Ana Nadhya Abrar, Mengurai Permasalahan Jumalisme (Jakarta: PT Pustaka Sinar Harapan, 1995), cet. ke-1, h 88-89.
51 Abrar. A1engurai Permasalahan Jurnalisme, h. 90.
38
dalam meliput berita. Semua peristiwa atau pemyataan yang mereka
amati senantiasa diukur denga nilai berita 52
b. Opini
J. Pengertian Opini
Opini atau opinion dalam Kamus Besar llmu Pengetahuan
berasal dari bahasa latin yaitu opinio yang berarti sangkaan, keyakinan,
terkaan, imajinasi, dugaan, pemikiran, perkiraan, penilaian. Selain itu
juga berarti suatu keyakinan yang didasarkan pada pandangan yang
bersifat sangat pribadi, pemikiran tentang sesuatu ha! tanpa keharusan
memuat penilaian yang pasti; putusan yang disampaikan oleh para ahli;
pemyataan yang didukung argumen rasional; pemyataan yang disajikan
dengan suatu keraguan akan kebenaran is in ya 53
Sementara menumt Totok Djuroto (2005), opini adalah pendapat
atau pandangan seseorang atau kelompok terhadap masalah atau
peristiwa yang terjadi. 54
Penerbitan pers khususnya surat kabar dan majalah, hampir
semuanya menyediakan kolom atau rubrik untuk menampung pendapat
atau pandangan (opini). Ini merupakan perwujudan dari institusi pers
sebagai Iembaga control social. Opini dalam penerbitan pers dapat
berasal dari masyarakat luas yang disebut pendapat umum (public
52 Ibid, h. 91. 53 Dagun, Kann.JS Besar !!mu Pengetahuan, h. 7 46. 54 Djuroto & Suprijadi, Menu/is Artikel & Karya !lmiah, h. 7.
39
opinion) dan yang berasal dari penerbit sendiri dinamakan pendapat
redaksi (desk opinion). 55
Pada penerbitan surat kabar biasanya menyediakan satu halamatJ
penuh yang khusus memuat pendapat, baik pendapat umum maupun
pendapat penerbit. Halaman ini disebut halaman pendapat (opinion
page). Penyediaan halamatJ khusus pendapat ini, semula bertujuan untuk
memisahkan pemberitaan antara fakta datJ opini. Tetapi perkembangan
jumalistik selanjutnya, muncul juga pemberitaan yang bemuansakan
opini di halaman-halaman utama. 56
2. Opini dari Penerbit
• Tajuk Rencana
Tajuk rencana mempakan sikap, pandangan atau pendapat
penerbit terhadap masalah-masalah yang sedang hangat dibicarakan
masyarakat. Menulis tajuk memerlukan dan kondisi tertentu yang
sangat dipengaruhi oleh peristiwa atau kejadian dalam pemberitaan
sehari-hari. Tajuk tidak bisa mengupas suatu kejadian yang sudah lama
berlangsung. Tajuk juga menggambarkan falsafah dan pandangan
hidup dari penerbitnya. Sikap itu bisa eksplisit atau implisit. 57
• Pojok
"Pojok" adalah opini penerbit yang penyajiannya dilakukan
secara humor. Sentilan lucu terhadap suatu kejadian yang dimuat
dalam penerbitannya Beda dengan tajuJc~ pojok ditulis amat singkat,
55 Djuroto, A1anajemen Penerbitan Pers, h. 67. 56 Djuroto, Afanajemen Penerbitan Pers, h. 67. 57 Ibid, h. 77-78.
40
lugas, menohok, tetapi tidak kehi!angan ketepatan dan antisipasi
permasa!ahan yang di"pojok"kan. 58
• Karikatur
Karikatur (caricature/cartoon) adalah bagian dari opini penerbit
yang dituangkan da!arn bentuk garnbar-gambar khusus. Semula
karikatur ini hanya merupakan selingan atau ilustrasi belaka. Tetapi
perkembangan selanjutnya, karikatur dijadikan sarana untuk
menyampaikan kritik yang sehat. Dikatakan kritik sehat karena
penyampaiannya dilakukan dengan garnbar-garnbar lucu dan
menarik. 59
3. Opini dari Masyarakat
Pendapat umum (public opinion) adalah pendapat, pandangan
atau pemildran lain dari masyarakat luas, untuk menanggapi atau
membahas suatu permasalahan yang dimuat dalam penerbitan pers.
Yang dimaksud dengan masyarakat luas adalah orang-orang yang
bukan dari pengelola penerbitan pers itu sendiri. Bisa pelanggan,
ilmuwan, atau tokoh masyarakat yang kritis dan bias memberikan
pemikiran lain, pandangan ataupun pendapat. Pendapat biasanya
disajikan dalarn 3 bentuk, yaitu komentar, artikel dan surat pembaca.60
a) Komentar
Komentar adalah pendapat, pandangan atau pemikiran
lainnya yang disarnpaikan oleh masyarakat khusus menanggapi
terjadinya suatu peristiwa, kejadian atau kebijakan pemerintah
58 Ibid, h. 81. 59 Ibid, h. 82. 60 Ibid,, h. 67.
41
yang dimuat dalam penerbitan pers. Komentar ini dilakukan oleh
perseorangan dan bersifat individu. Bisa jadi individu tersebut
rnewakili suatu lembaga. Tetapi fokus pandangannya tetap tertttju
pada satu masalah yang dibahasnya.
Dalam penyajiannya, tokoh rnasyarakat, ilmuwan atau
pelanggan dari penerbitan pers, rnenulis sendiri kornentarnya itu
dan dikirirn ke redaktur dengan diberi nama lengkap, pas foto,
alamat dan jabatan!profesi. Jika kornentar ini diterirna dan
dianggap layak rnuat, o!eh redaktur dirnuat pada penerbitannya
dengan diberi narna (by line story). Urnumnya pemuatan kornentar
ini pada halaman depan agar dengan mudah dapat dibaca.61
Pernberian nama, (by line story) pada suatu kornentar,
bertujuan tmtuk rnemberikan pertanggungjawaban rnanakala
kornentar tersebut pada akhimya rnenirnbulkan polemic.
Pertangungjawaban di sini adalah tanggung jawab terhadap isi
kornentar oleh penulis kornentar itu sendiri. Sedangkan tanggung
jawab pernuatannya, rnasih tetap ada pada penerbit. Itulah
sebabnya pada pernuatan kornentar redaktur boleh rnengedit gaya
bahasanya, tapi tidak rnengurangi isi dari kornentar tersebut. 62
b) Artikel
Artikel adalah opini rnasyarakat yang dituangkan dalam
tulisan tentang berbagai soal, rnulai dari politik, ekonorni, social,
budaya, teknologi bahkan olahraga. Bedanya dengan kornentar,
61 Ibid, h. 67. 62 Ibid, h. 68.
42
jika komentar tulisannya terfokus untuk menanggapi atau
mengomentari nuansa/fenomena dari suatu permasalahan yang
terjadi. Sedangkan artikel, penulisannya tidak sekedar
mengomentari masalah, tetapi bisa juga mengajukan pandangan,
pendapat atau pemikiran lain, baik yang sudah banyak diketahui
masyarakat maupun yang be I um diketahui. Misalnya, terj adi
perkembangan teknologi barn, mengenal lebih jauh tentang
kehidupan wanita dan sebagainya. 63
c) Surat Pembaca
Surat pembaca adalah opini singkat yang ditulis oleh
pembaca dan dimuat dalarn rubrik khusus surat pembaca Surat
pembaca biasanya berisi keluhan atau komentar pembaca tentang
apa saja yang menyangkut kepentingan dirinya atau masyarakat.
Rubrik surat pembaca lebih merupakan layanan public dari pihak
redaksi terhadap masyarakat. 64
4. Kriteria Layak Muat
Tidak semua artikel opini yang dikirimkan ke media massa bisa
langsung dimuat begiti.1 saja. Karena artikel opini tersebut harus
memiliki kriteria-kriteria tertentu sehingga marnpu dikatakan layak
untuk dipublikasikan.
Suatu artikel opini bisa dianggap layak muat apabila memiliki
aktualitas newspages, berisi ide yang orisinal, p"enulis kompeten di
bidangnya, logika penulisan runtut, gaya penulisannya padat dan
63 Ibid, h. 70-71. 64 Sumadiria,.i\1enulis .4rtikel dan TajukRencana, h4.
43
menarik, menggunakan bahasa yang jelas dan benar, tidak vulgar,
tidak menyerang pribadi seseorang, dan tidak mengandung sara. 65
E. Kerangka Pemikiran
Untuk mempermudah dan memfokuskan penulisan skripsi ini, maka
dibuat pemmusan kerangka pemikiran dengan harapan mampu untuk
memperjelas hubungan dari kernngka teori yang ditulis dengan penyususnan
shipsi yang dilakasanakan Pemmusan itu mencakup tiga ha! pokok, yang
pertama adalah tentang Kebijakan Redaksional Koran Seputar Indonesia, yang
kedua adalah tentang Opini, dan yang ketiga adalah tentang Suara Mahasiswa
a) Kebijakan Redaksional Koran Seputar Indonesia
Kebijakan redaksional di sini adalah kebijakan untuk memuat atau
tidaknya suatu opini yang dikirimkan oleh mahasiswa. Hal itu dapat
diketahui dari kriteria-kriteria dalam mempertimbangkan rutikel opini. Hal
ini dilihat dari teknik penulisan, tema, hingga pada bentuk metode
pengiriman sebuah artikel opini suara mahasiswa sehingga memenuhi
kriteria yang layak di terbitkan koran Seputar Indonesia dalam mbrik
Opini Suara Mahasiswa.
b) Opini
Sama seperti pengertian pada umumnya, opini di s1m juga
merupakan pandangan/sikap seseorang terhadap suatu ha! yang
menyangkut masyarakat luas sehingga perlu untuk ditanggapi, dibahas,
65 Ashadi Siregar & I Made Suarjana, Bagaimana Mempertimbangkan Artikel Opini untukMedia Massa (Yogyakarta: Kanisius, 1995), h 111.
44
dikaji dan diakhiri dengan sebuah gagasan atau ide untuk memberikan
solusi maupm1 kritik yang konstruktif
c) Suara Mahasiswa
Suara Mahasiswa adalah isi hati maupun aspirasi para mahasiswa
yang diungkapkan kepada publik. Mengingat begitu pentingnya peranan
kaum intelektual dalam segala bidang di negeri ini, maka Koran Seputar
Indonesia memberi ruang khusus untuk para mahasiswa yang ingin
menyalurkan bakat maupun hobi menulis, menuangkan segala isi hatinya
berupa opini/ide/gagasan dalam bentuk karya tulisan yang tentunya sangat
bermanfaat bagi pembaca. Tanpa merubah maksud dan makna sebenarnya,
maka rubrik opini yang menampilkan opini mahasiswa tersebut diberi
nama "Suara Mahasiswa".
BAB III
PROFIL SURA.T KABAR HARIAN (SKH) SEPUTAR INDONESIA
A. Sejarnh Singkat Koran Seputar Indonesia
Koran Seputar Indonesia (Sindo) dilahirkan oleh PT Media Nusantara
Inforrnasi (MNI), sub-sidiary dari PT. Media Nusantara Citra (MNC) yang
menaungi RCTI, TPI, Global TV & Trijaya Network, Women Radio, Tabloid
Genie.
Terbit perdana pada tanggal 30 Juni 2005, diawali dengan 24 halaman
yang dikemas dengan tiga section, yaitu meliputi News, Sport & Lifestyle.
Berkonsep dasar sebagai koran Keluarga, koran Sindo hadir membawa berita
yang ab.Uial, akurat, mendalam namun tetap bergaya dan penuh warna khas. 1
Dalam perkembangannya, koran Sindo membanyak halamannya dari
kali pertama terbit. Jika pada terbitan pertama tanggal 30 Juni 2005 memiliki
24 halaman, pada tanggal 11 Juli 2005 koran Sindo sudah tampil dengan 32
halaman. Tidak berhenti sampai di situ, pada tanggal 1 Agustus 2005 Koran
Sindo juga mempertebal halamannya lagi menj adi 40 halaman. Dan yang
terakhir perkembangan halamannya menjadi 44 halaman pada bulan Agustus
2006. Koran Sindo sudah tersebar ke beberapa kota di Indonesia dengan tiras
300.000 per hari.
Awak redaksi koran Sindo mempakan surnber daya manusia (SDM)
yang terpilih, yang mampu membuat koran Sindo menjadi media terdepan.
Selain itu, semangat untuk berkembang pun begitu tinggi karena semua awak
1 Media Nusantara Cit,;, Company Profile Harian Seputar Indonesia, (Jakarta, 2008), Tidak diterbitkan.
46
redaksinya tergolong anak-anak muda. Total personel redaksi koran Sindo
Nasional berjumlah 185 orang dan memiliki koresponden yang tersebar di
seluruh provinsi di Indonesia.
1. Profil Pembaca
Untuk profil pembaca, koran Sindo memiliki target pembaca berkisar
usia 18 plus dan dari berbagai kalangan profesi. Target pembaca adalal1
masyarakat kelas menengah ke atas, pendidikan Sarjana, segmentasi usia
dari 18 tahun sampai dengan 40 tahun. Dengan diferensiasi pembaca laki
laki sebanyak 60% dan pembaca wanita sebauyak 40%.2
Karakteristik pembaca memiliki kebiasaan membaca lebih dari satu
surat kabar, karena tidak ingin tertinggal informasi penting dan informasi
hiburau dalam waktu yang bersamaan. Termasuk kelompok masyarakat
yang haus informasi dan inovatif sehingga mudah menerima ha! barn.
2. Rub1ikasi Komn Seputar Indonesia
Rubrikasi koran Sindo meliputi tiga bagian bidaug, yaitu; News,
News Ekonomi Bisnis, Sport, dan Lifestyle.
a) News;
1) Selalu menyuguhkan berita-berita terkini yang dikemas dengan
menarik.
2) Meliputi bidang Politik, Hukum, Ekonomi, Opini sampai Budaya.
b) News Ekonomi Bisnis;
1) Berita-berita ekonomi menjadi andalan koran Sindo.
2 Ibid
47
2) Data Finansial, Ekonomi Makro, Bursa dan Keuangan serta Sektor
Riil.
3) Content Ekonomi makin berisi dengan analisis tajam dari pelaku
pasar dan pengamat ekonomi.
c) Sports;
1) Koran Sindo memanjakan pembacanya dengan menyuguhkan Bola
Mancanegara, Bola Nasional & Ragam Sport.
2) Serta didukung koresponden di beberapa negara, Amerika, Inggris,
J epang, Span yo l dan Jerman.
d) Lifestyle;
Gaya hidup kaum metropolis terekam di Koran SINDO dalam
section Lifestyle.
1) Kesehatan 5) Trend
2) Fashion 6) Food
3) Selebriti 7) Techno
4) Home & Garden 8) Family3
3. Koran Seputar Indonesia Edisi Daerah
Selain edisi nasional, koran Sindo juga menerbitkan edisi daerah.
Edisi ini sudah mencakup beberapa daerah di Indonesia. Hal ini
merupakan impian koran Sindo untuk menjadi pelopor media nasional
terbesar di Indonesia dengan menguasai jaringan di seluruh daerah.
Meskipun terbentang jarak, namun ha! itu tidak menjadi kendala, karena
koran Sindo menggunakan sistem cetakjarakjauh dengan mesin sendiri.
3 Ibid
48
Untuk Sindo daerah memiliki pembagian content pemberitaan,
yaitu 60 persen unh1k berita nasional dan 40 persen untuk berita yang
bersifat lokal.
Koran Sindo Jawa Barat terbit perdana pada tanggal 15 September
2005, hadir dengan 40 halaman dengan 8 halaman diantaranya lokal
content. Sindo Jawa Tengah dan DIY hadir pada 17 Oktober 2005. Biro
Jawa Tengah tersebar di tiga wilayah, Solo, Yogyakarta dan Semarang.
Muatan lokal content 40 persen dan 60 persen bermuatan ragam nasioanl.
Sindo edisi J awa Timur terbit perdana pada 6 Februari 2006. Tersaji dalam
44 halaman dengan 45 persen berita lokal dan 55 persen berita ragam
nasional. 4
Sindo hadir di provinsi Stunatra Utara pada 11 Desember 2006,
tampil 40 halaman dengan pembagian 35 persen muatan berita lokal dan
65 persen muatan berita ragam nasional. Tanggal 11 Juni 2007 menjadi
hari pertama Sindo terbit di provinsi Sumatera Selatan. Terbit setiap hari
dengan 36 halaman, komposisi berita 45 persen berita lokal dan 55 persen
muatan berita ragam nasional. 5
Pada bulan September 2007, koran Sindo melebarkan sayapnya ke
provinsi Sulawasi Selatan. Terbit setiap hari dengan 32 halaman dengan
komposisi berita 45 persen bermuatan lokal dan 55 persen bermuatan
berita ragam nasional. Selain itu akan terbit Koran Sindo edisi Bali dan
edisi Kalimantan. 6
4 Ibid 'Ibid 6 Ibid
50
juga harus memiliki peran penyeimbang agar tidak menjurus kearah trial by
press.
Inilah amanat yang akan dan harus diemban Koran Seputar Indonesia.
Sebagai surat kabar barn yang lahir di tengah ketatnya persaingan penerbitan
persuratkabaran di tanah air.
PT. MNC sudah sangat berpengalaman dalam mengelola media serta
terbilang mapan dan berpengaruh, baik di kalangan masyarakat maupun
pengambil keputusan. Sebagai surat kabar barn, Koran Seputar Indonesia
ditujukan untuk memudahkan sekaligus memenuhi kebutuhan pembaca dalam
satu keluarga. Pada saat sang Bapak memilih news, sang Ibu bisa leluasa
membaca lifestyle, sedangkan si Anak bebas membaca sport. 9
Atau sang Bapak bisa membawa news ke kantor dengan meninggalkan
lifestyle untuk dibaca Ibu di rumah, sementara si Anak memasukkan sport ke
dalam tas tmtuk dibaca dalam perjalanan. Pendeknya, mereka bisa bertukar
section tanpa hams mengganggu keasyikan masing-masing.
Koran Seputar Indonesia hadir setiap pagi dengan sajian berita-berita
yang akurat, mendalam, penuh gaya dan warna. Koran Seputar Indonesia juga
akan menyapa pembaca dengan sentuhan jumalisme khas untuk selalu
memberikan lebih dari sekadar berita. Apalagi ditunjang dengan kreativitas
visual yang progresif dan tidak konservatif, koran Seputar Indonesia yakin
akan menjadi media yang unik 10
Sajian berita yang bersahabat, karena pemanfaatan bahasa dan image
yang ramah (tidak berdarah-darah), aktual dan informatif, karena berita terkini
9 Ibid 10 Ibid
51
disajikan dengan ringkas dan jelas dengan topik-topik yang hangat. Koran
yang menghibur karena didukung oleh desain yang menarik dan tidak
membuat kening berkerut. Mampu mengakomodasi Feature Lifestyle dan
Infotainment sekuat berita. Sajian berita yang bersifat non-partisan atau tidak
memihak dan dapat dipercaya.
Koran yang bersifat Young and F'riendly Newspaper, tercermin dari
penggunaan bahasa yang renyah dan sarat dengan tmsur partisipasi publik, dan
mampu menyajikan gaya hidup yang meliputi in depth news, lifestyle, sport,
dan entertainment. Terbit selama 7 hari selama 1 minggu, dengan format
ukuran panjang 7 kolom dan tinggi 54 cm. Edisi Reguler terbit 40 halaman
dengan 3 bagian/section sedangkan Minggu terbit 40 halaman edisi akhir
minggu. II
C. Perencanaan Bidang Redaksi Koran Seputar Indonesia
Sebagaimana pentingnya manajemen redaksi pemberitaan, penting
juga manajemen opini yang dimuat dalam surat kabar yang memberi bobot,
sikap dan citra pengelola media massa yang bersangkutan. Karena selain
menampilkan jenis tulisan opini berupa tajuk rencana (editorial) yang ditulis
dari pihak redaksi, surat kabar juga menyajikan opini-opini maupun artikel
dari para pembaca atau pihak luar redaksi. Meski demikian, opini atau artikel
harus sesuai dengan visi dan misi surat kabar yang rnemuatnya, sehingga
dibutuhkan penyeleksian dalam rnemuat tulisan opini tersebut. Karena pada
11 Ibid
52
dasarnya baik tajuk rencana maupun opini lainnya yang dimuat pada surat
kabar mempal<an cerminan dari sikap pengelola media yang bersangkutan.
Untuk mencapai tujuan bidang redaksi, disusun perencanaan.
Perencanaan berkaitan dengan faktor yang akan dimanfaatkan bidang redaksi.
Perencanaan ini mencakup penetapan pedoman kerja penerbitan dan pedoman
kerja bidang redaksi yang mempakan pedoman dalarn usaba mencapai tujuan
bidang redaksi yang telah ditetapkan dalam pedoman kerja penerbitan, secara
umum dan khusus. 12
Perencanaan koran Seputar Indonesia dalam mbrik op1m Suara
Mabasiswa adalah sebagai berikut.
1. Mengenali dan Mengikuti Perkembangan Isu
Untuk mengikuti perkembangan informasi, maka perlu perencanaan
untuk mengenali dan mengikuti isu-isu yang faktual dan aktual. Mulai dari
isu yang bersifat lokal, regional maupun intemasional. Karena dari ha!
seperti inilab, koran Sindo mampu menampilkan informasi-informasi baik
berita maupun opini yang sesuai dengan harapan pembaca Karena pada
dasamya pembaca ingin mengetabui lebih banyak tetntang isu-isu yang
hangat dan menjadi pembicaraan media massa.
Redaktur opini koran Seputar Indonesia, Ambang Priyonggo,
mengatakan babwa current issue merupakan ha! yang penting dalam
penulisan sebuab opini untuk bisa dimuat dalam koran. Dan menurutnya
tidak bisa, misalnya saat sekarang ini, tiba-tiba menulis tentang banjir atau
penanganan ts1mami, karena ha! itu bukan merupakan issu yang hangat
12 Hoeta Soehoet, Manajemen Media Massa (Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta-I!SIP, 2003), h. 45.
53
untuk dibahas sehingga menjadi tidak pas untuk diterbitkan. 13 Oleh karena
itu, reda1.iur opini koran Sindo juga merencanakan tentang isu-isu yang
akan diterbitkan yang sesuai dengan berita-berita terbam.
2. Mengajak Mahasiswa Menulis di Media Massa
Di samping menerima dan menyeleksi artikel-artikel yang masuk
dari luar tanpa diminta, redaktur opini juga hams aktif "menjemput bola",
meminta penulis-penulis yang dianggap tepat dan andal untuk menuliskan
opini mereka. 14 Hal seperti itu juga dilakukan dewan redaksi koran Seputar
Indonesia. Proses tersebut tergambarkan pada program Sindo Goes to
Campus (SGTC). Sindo Goes to Campus ini merupakan bentuk program
yang diselenggarakan oleh divisi litbang koran Sindo untuk menjalin
hubungan yang baik dengan para mahasiswa.
Selain itu, dengan adanya progam Sindo Goes to Campus ini para
mahasiswa juga bisa belajar tentang jurnalisme juga mengetahui tentang
seluk beluk dunia media massa. Dalam acara bertajuk Sindo Goes to
Campuss (SGTC) tersebut, biasanya menghadirkan pembicara dari tiga
bidang, yakni pemberitaan, produksi, dan fotografi. Bidang pemberitaan
menyuguhkan materi mengenai teknik mencari dan menulis berita dan
feature.Hadir sebagai pembicara adalah Redaktur Sindo, seperti Nur Budi
Haryanto dan Ambang Priyonggo. Di bidang produksi, Manajer produksi
dan Artistik Jesse T anzil memberikan waj angan mengenai penataan surat
13 Wa\vancara Pribadi dengan Ambang Priyonggo R. Jakarta, 9 Mei 2008 14 Ashadi Siregar & I Made Suarjana, Bagaimana Mempertimbangkan Artikel Opini
untukMedia Massa (Yogyakarta: Kanisius, 1995), h 111.
54
kabar. Sementara itu, Divisi Fotografi menyuguhkan seputar angle dan
komposisi foto jumalistik oleh Koordinator Foto Aziz Indra 15
Dalam kesempatan seperti itu, para redaktur seperti Ambang
Priyonggo juga sering mengajak para mahasiswa untuk giat menulis di
media massa Apalagi di Koran Sindo telah di sediakan mbrik khusus
untuk mahasiswa. Dan kesempatan seperti inilah yang selalu dimanfaatkan
tim SGTC untuk menarik perhatian mahasiswa untuk menulis dan
memanfaatkan rubrik yang telah disediakan tersebut.
Adanya respons positif dari kalangan mahasiswa ini membuat
Sindo semakin terpacu untuk membuat acara sempa. Direncanakan, tahun
ini SGTC akan digelar kembali di beberapa universitas lainnya. Dan
menurut redaktur pelaksana Koran Sindo, Pung Purwanto, kegiatan ini
akan menjadi program rutin Sindo.16 Dengan harapan, acara ini bisa
membuat pengetahuan mahasiswa tentang jumalistik meningkat dan minat
baca mereka terhadap koran semakin bertambah.
3. Merencanakan A11ikel yang Akan Dimuat di Rubrik Opini
Untuk mempermudah dalam merancang artikel yang akan dimuat,
rubrik opini koran sindo menempatkan opini yang masuk dan dinilai layak
unh1k diterbitkan maka langsung direncanakan tenggal penerbitannya
hingga satu minggu ke depan. Jadi dalam jarak waktu satu minggu, opini
itu sudah disediakan. Apalagi jika ada peristiwa yang teragenda seperti
peringatan hari-hari besar nasional maupun hari berseja:rah lainnya, ha! itu
selalu menjadi pemcanaan yang teragenda. Meskipun demikian,
15 Divisi Litbang Sindo, "Sindo Gelar SGTC 2008"
16 Ibid
55
perencanaan itu bisa saja bembab sesuai dengan kebijakan redaksi koran
Sindo.
Hal-ha! yang mempengaruhi pembaban itu misalnya karena ada
topik atau isu yang lebih menarik dan aktual yang ditulis orang lain. Yang
kedua adanya "titipan" artikel opini dari atasan koran sindo maupun para
pejabat. Hal seperti itulah yang menggeser posisi yang sudab ditentukan
sebelumnya menjadi tertunda.Namun dalam suara mabasiswa yang
berpengaruh hanyalab tantang isu yang ditulis, dan tidak mengenal istilab
''titi pan".
D. Organisasi Bidang Redaksi Koran Seputar Indonesia
Persaingan antarmedia massa semakin ketat. Apalagi setelab Jahirnya
media elektronik, menjadikan keberadaan media cetak hams semakin kreatif
dan inovatif dalam menyajikan semua informasi yang ingin disampaikan
kepada masyarakat, guna meraih maupun mempertabankan para pembaca
J.B. Kristanto dalam buku Bagaimana Mempertimbangkan Artikel
Opini untuk Media Massa juga menjelaskan babwa peristiwa atau fakta
mungkin sama, tapi penyajian bisa berbeda, sesuai dengan sudut pandang,
kepentingan, target audience, dan tentu saj a ideologi masing-masing
penerbitan. Persaingan dengan media elektronik misalnya membuat media
cetak bembab dan mengubab diri.
Pembaban itu tentu saja tidak ditentukan oleh perkembangan media
Jain, tapi juga oleh perkembangan dirinya sendiri. Berubabnya pers menjadi
56
industri, berubahnya informasi menjadi komoditi, cukup menentukan bentuk
media cetak sekarang ini. 17
Dalam t11gas jumalistik atau persuratkabaran, redaksi merupakan
"dapur" dan menjadi jantung seluruh fil.'iivitas kewarlawanan sehingga semua
redaksi masing-masing halaman dituntut mampu sebagai generalis dan serba
bisa. 18 Oleh karena itu, untuk menjaga keseimbangan kerja dan pelaksanaan
kerja yang sesuai dengan tugasnya, maka dibentuklah susunan redaksi.
Berikut adalah susunan redaksi koran Seputar Indonesia yang
mengelola bidang pemberitaan;
Pemimpin Umum Hary Tanoesoedibjo Wakil Pemimpin Umum: Syafril Nasution Pemimpin Redaksi /Penanggungjawab Sururi Alfaruq Redaktur Pe!aksana Nevy A..'N Hetharia, Pung Purwanto Waki! Redaktur Pe!aksana Alex Aji Saputra, Djaka Susila, Dwi Sasongko,
Titis Widyatmoko Redaktur Achmad Faisal Nasution, Abdul Hakim, Alviana Harmayani
Masrifah, Ambang Priyonggo R., Andri Cahyono, Army Dian Kurniawan, Azhar Aziz, Boy Iskandar, Danang Arradian, Eka Lesmana Prasetya, Hatim Varabi, Masirom, Mohammad Ridwan, Mohammad Faizal, Nurcholis, Nusirwan, Shalahuddin, Supriyadi, Syahrir Rasyid, Titi Kusrini, Widaningsih, Wuri Hardiastuti, Yani Adryansah, Zen Teguh Triwibowo.
Koordinator Liputan Alex Aji Saputra Asisten Redaktur Abdul Haris, abdul Rochim, agus warsudi, Agung Nugroho
BS, Alunad fauzi, Ahmad senoadi, ainun najib, Ali Ikhwan, antin chrisbiyanto, Aria Yudhistira, Basuki Rahrnat Nugroho, Chamad Hojin, Denny Mulyana Sasmita, Donatus Nardo, Edi Purwanto, Estu Santoso, Fajar Anjungroso, Fahmr Haqiqi, Freddy Mutiara, Hanna Farhana, Hatta Sujatmin, Hery Kuswahyo, Hermanto, Hendri Irawan, Ma'ruf, Muhibuddin Kamali, M. Iqbal, Nanang Fahrudin, Nurmayanti, Nur Iwan Tri Hendrawan, Puguh Hariyanto, Rakhmat Baihaqi, Rommy Rosyana, Sali Pawiatan, Slamet Parsono, Sudarsono, Suriya Mohammad Said, Sunu Hastoro, Suwarno, Taufiq Pramugianto, Titi Sutinah Apridawaty, Untung Subejo, Vitrianda Hilba Siregar, Wasis Wibowo, Wahyu Sahala Tua, Wahyono, Yanto Kusdiantono, Yan Muhardiansyah, Yovan Adi Santika.
17 Siregar & Suarjana, Bagaimanali!fempertimbangkan .......... , h. 43. 18 Henny S.W dan Alexander Rumondor, Manqjemen Media Massa (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2004), h. 4.23.
57
Reporter Harley Il<hsan, Ririn Sjafriani, Sazili Mustofa, Amril Arnarullah, Sujoni, Susi Susanti, Tedy Achmad, Paijo, Lenny Handayani, Juni Triyanto, Tri Subki Rahmatullah, , Whisnu Bagus, Bernadette Lilia Nova, Edi Yulianto, Tommi Sudjatmiko, Muhannnad Yamin, Rijan Imando Purba, Denny Irawan, Wahab Firmansyah, Hariyudi, Andri Dwi Ananto, Dian Widyanarko, Hendrati Hapsari, Inda Susanti, Kholi Rokhman, Maya Sofia Puspitasari, Meutia Rahmi Danly, ,Muhammad Ma'ruf, Novia Sang Ayu Lesthia. K., Syarifuddin,
Wahyu Argianto, Zaenal Muttaqin, Agung Kurniawan, Arif Dwi Cahyono, Nur Farida Ahniar, Sofian Dwi, Ahmad Baidowi, herita Endriana, Thomas Pulungan, Rarasati Syarief,Teguh Mahardika.
Manager Litbang Wiendy Hapsari Editor Bahasa Jaelani Ali Muhammad Kooi·dinator Fotografer: Aziz Indra Fotografer: Astra Bonardo, Suratman, Arie Yudhistira, MS Fahrni, Yulianto,
Hasiolan Siahaan, Yudhistiro Pranoto Manager Artistik Jesse Tanzi! Wakil Manager Artistik: Wisnu Handoko, Ferry Ardianto19
'Dari strnktur di atas maka setiap jabatan tersebut menjalankan
tugasnya masing-masing sesuai dengan bidangnya. Hal itu adalah untuk
mencapai tujuan koran Seputar Indonesia dengan efektif dan efisien.
E. Latar Belakang Sejamh Rub1ik Opini Suara Mahasiswa
Rubrik opini merupakan bagian yang amat vital dalam kehidupan pers
di Indonesia Rubrik itu penting bukan hanya sebagai berita, namun juga
sebagai komoditi. Banyak alasan mengapa orang membeli surat kabar/majalah
tertentu karena ingin membeli opininya sendiri tentang berbagai masalah di
masyarakat. 20
Selain opini yang bersifat umum, Koran Seputar Indonesia memiliki
rubrik opini yang disediakan khusus untuk mahasiswa. Rubrik itu adalah
Suara Mahasiswa.
19 Data diolah dari sumber Koran Seputar Indonesia, "Susunau Redaksi" edisi 6 Juni 2008. h. 6 dau www.seputar-indonesia.com
20 Siregar & Suarjana, BagaimanaA1empertimbangkan ............. , h. 19.
58
Latar belakang terbentuknya rnbrik Opini Suara Mabasiswa adalab
untuk menampung aspirasi anak-anak muda Karena tidak banyak koran yang
memberi ruang untuk k:husus para mabasiswa, maka Sindo ingin menciptakan
ha! itu sebagai suatu wabana bagi mabasiswa untuk menyarnpaikan
aspirasinya sekaligus juga mernpakan unsur pendidikanuya agar para
mabasiswa marnpu untuk menulis di media massa.
Dalam ha! ini, menurut redaktur opini sindo, mernpakan salab satu
poin yang bagus bagi para mabasiswa. Terutarna kalau mereka nantinya ingin
bergerak di bidangjumalistik, misalnya sebagai portofolio.
Akan tetapi intinya, babwa selama ini suara mabasiswa sangat kritis.
Oleh karena itu, tidak boleh menyepelekan suara ma11asiswa dalarn konteks
apapun di negeri ini. Jadi Sindo tampil untuk menampung aspirasi para
mabasiswa, dalarn rnbrik dengan narna "Suara Mabasiswa". Koran Sindo
sebenarnya sempat ingin bernbab narna Suara Mabasiswa untuk melebarkan
sedikit berbagai suara menjadi "Suara Aktivis", tapi untuk saat ini belum,
karena itu cakupannya akan tarnpak lebili lebar lagi.
Sejarab terbitnya Suara Mabasiswa tidak bersarnaan dengan Koran
Sindo. Awalnya halarnan opini di Sindo hanya satu halarnan. Jadi formatnya
standar saja, yaitu dua opini dan di sayap kiri ada tajuk dan di bawalmya ada
layanan pesan pendek seputar Indonesia untuk interaksi dengan pembaca
melalui SMS (layanan pesan singkat). Narnun pada perkembangan berikutnya
koran Sindo meninggakatkan bobot dan lebih intelek.
Menurnt Redaktur Opini Sindo, Ambang Priyonggo, lntelektualitas
memang penting dalam sebuab penerbitan koran. Selain itu, karena pesaing
59
koran Sindo juga memiliki dua halaman opini, maka koran Sindo membuat
dua halaman juga. Kemudian salah satu sayapan kirinya pada halaman opini
kedua ini di isi dengan Suara Mahasiswa Munculnya memang tidak
bersamaan dengan koran Sindo, tetapi rentang waktunya sekitar dua minggu
setelah edisi perdana koran Sindo terbit, karena waktu itu pertambahan
halamannya koran Sindo sangat cepat. 21
21 Wawancara Pribadi dengan Ambang Priyonggo R. Jakarta, 9 Mei 2008
BAB IV
TEMUAN KEBIJAKAN REDAKSIONAL DALAM PROSES
PENGELOLAAN RUBRIK OPINI SUARA MAHASISW A
Setiap tulisan yang dimuat dalam media massa, baik berupa berita (news)
mauptm opini (views) tentunya tidak dapat dipisahkan dari kebijakan redaksional
yang ada dalam media yang bersangkutan. Termasuk penghayatan nilai-nilai
jurnalisme yang dianut oleh redaktur, wartawan di lapangan, maupun penulis
Iepas yang mengirimkan artikel opininya ke media massa
Kebijakan redaksi merupakan pedoman yang biasanya bersifat tersirat
yang menjadi acuan redaksi dalam mengelola penerbitannya. Dengan kata Iain,
kebijakan redaksi merupakan kaidah dalam setiap Iangkah operasional
pemberitaan. Dalam jurnalisme, redaktur adalah penjaga gawang atau dalam
bahasa asing sering disebut dengan istilah gatekeeper. Karena redaktur memiliki
tugas untuk menentukan apakah berita maupun opini yang diterima akan dimuat
atau tidak.
Mengenali karakteristik kerja redaktur, sembari memahami nilai-nilai yang
hidup dalam manajemen redaksi, merupakan langkah awal untuk mengenali peta
kebijakan redaksional. 1 Apalagi biasanya karalrter seorang penulis artikel opini,
berbeda dengan karakter seorang redaktur. Meski keduanya sama-sama
menggeluti dunia tulis menulis di media massa. Seorang penulis biasanya ingin
mencurahkan semua pikiran dan gagasarmya. Sedangkan redaktur sangat disiplin
1 J. Anto, "Menelaah Kebijakan Isu HIV I AIDS", artikel un diakses http://buntomijanto.wordpress.com/wp-admin/
Redaksi Pers Medan dalam Memberitakan pada tanggal 24 Maret 2008 di
61
dan menuntut banyak ha!, terhadap suatu karya yang ditulis, kemudahan dibaca
(readability) dan sebagainya 2
Oleh karena itu, untuk mengetalmi kebijakan redaksional Koran Seputar
Indonesia (Sindo) dalam rubrik opini Suara Mahasiswa dapat diketalmi dari
proses-proses kerja yang dilaksanakan redaktur opini. Proses-proses tersebut
meliputi empat tahapan proses, yang pertama tahap proses pengumpulan materi
rubrik suara mahasiswa, proses penyeleksian/pernilihan bahan rubrik suara
mahasiswa, proses penyuntingan bahan rubrik suara mahasiswa, sekaligus proses
layout bahan rubrik suara mahasiswa.
A. Proses Pengumpulan Mate1i Rubrik Suara Mahasiswa
Suara Mahasiswa merupakan artikel opini yang dibuat dan dikirim
oleh mahasiwa kepada redaksi Koran Seputar Indonesia untuk dipublikasikan
melalui rubrik Suara Mahasiswa. Hal pertama yang dilakukan redaksi seputar
Indonesia dalam pengelolaan rubrik opini suara mahasiswa adalah
pengumpulan artikel opini yang dikirim oleh para mahasiswa dari segala
perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
Pengumpulan bahan naskah opini suara mahasiswa dalam Koran Sindo
dapat dikategorikan menjadi dua jenis. Y aitu dengan cara dengan penggunaan
email dan cara pengiriman surat manual yang langsung diterima redaksi.
1. Melalui E-Mail (Efectro11ic Mail)
Seiring perkembangan teknologi komunikasi melalui internet,
proses pengumpulan materi yang dilakukan oleh redaksi Koran Sindo
2 Totok Djuroto & Bambang Suprijadi, Menu/is Artikel & Karya llmiah (Banduug: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 47.
62
dalam mengelola rubrik Suara Mahasiswa adalah dengan menyediakan
bagi setiap mahasiswa bisa langsung mengirimkan artikel opininya ke
alamat email tersebut. Dalarn ha! ini sama halnya yang dijelaskan Haris
Sumadiria, ba_hwa sejumlah surat kabar papan atas bahkan menyukai
pengiriman naska_li artikel melalui email karena dianggap cepat dan lebih
praktis serta secara teknis mampu memepermudah kerja redak'tur.3
Dalam pengumpulan melalui email ini, redaksi Koran Sindo bisa
menerima belasan artikel opini Suara Mahasiswa dalam sehari. Dari
banyaknya artikel opini yang masuk dalam sehari hanya dipilih satu untuk
diterbitkan. Redaktur opini Koran Sindo memperkirakan perbandingan
artikel yang dimuat dengan yang tidak dimuat adalah 1 banding 15 artikel
opini yang masuk ke meja redaksi.
2. Sumt Manual
Selain melalui email, pengumpulan materi rubrik opini Suara
Mahasiswa juga bisa langsung diterima redaksi koran Sindo. Dalam ha!
ini, bagi mahasiswa yang ingin mengajukan artikel opininya bisa saja
mengirimkan melalui jasa pengiriman (mis; kantor pos) ke alamat redaksi
dalam bentuk kertas naskah maupun disertai dengan bentuk soji-nya dalam
disket maupun CD. Namun, jika dibandingkan dengan penggunaan email,
mahasiswa yang melakukan pengiriman dengan metode ini relatif lebih
sedikit.
3 Haris Sumadiria, Menu/is Artikel dan Tajuk Rencana (Bandung: Sembiosa Pratama Media, 2004), h.76.
63
Haris Sumadiria dalam buktmya Menu/is Artikel dan Tajuk
Rencana, juga menyarankan tmtuk mempercepat proses penyuntingan dan
pemuatan sebaiknya artikel opini yang dik:irim dalam bentuk naskah
dilengkapi dengan disket atau compact disc (CD).4
Itulah pentingnya bentuk soft dari artikel opini yang dikirim dalam
bentuk surat manual. Karena pada dasarnya peluang pemuatan dengan
metode pengiriman surat manual akan lebih kecil, jika dibandingkan
dengan pengiriman yang melalui email. Hal ini karena menyangktit soal
penanganan teknis yang lebih rumit. Hal ini seperti yang dijelaskan
Ambang Priyonggo R, redaktur opini Koran Sindo:
" ... Kalau melalui surat manual itu memang peluangnya akan lebih kecil. Karena teknisnya lebih mmit dan juga karena harus diketik oleh sekretaris redaksi dulu. Biasanya (kalau) langsung dari email, itu lebih mudah. Kalan pun mereka mengirim, ya berupa file, disket atau (compact disc) CD, itu akan lebih mempermudah. Itu alasan teknis, dan biasaya alasan teknis itu juga bisa jadi faktor yang menentukan (dalam pemuatan). Kalau misalnya, udah jauhjauh ngirim, tulisan tangan, susah terbaca, jujur aja nggak akan dimuat, sebagus apapun ide dia. Karena akan merepotkan tugas kita .... "5
Tidak ada pembatasan dalam pengumpulan opini Suara Mahasiswa
yang dilaktikan redaksi Koran seputar Indonesia. Maksudnya, bagi
mahasiswa yang berkeinginan untuk mengirim lebih dari satu artikel opini
dalam satu waktu yang bersamaan tetap diperbolehkan. Hal seperti itupun
kerap terjadi seperti yang dikatakan Ambang Priyonggo R., redaktur opini
Koran Sindo, bahwa ada kecenderungan misalnya beberapa mahasiswa
'Ibid., h.76. 5 Wawancara Pribadi dengan Ambang Priyonggo R., Jakarta, 9 Mei 2008
64
sengaja menulis lebih dari satu artikel. Mungkin di samping hobi,
menurutnya, para mahasiswa itu juga ingin mencari uang tambahan. 6
Dari segi pengiriman ini dapat terlihat kebijakan koran Sindo dalam
pemuatan tulisan opini Suara Mahasiswa untuk diterbitkan. Dari pemaparan di
alas dapat disimpulkan bahwa temuan kebijakan koran Sindo sebagai berikut;
Dari cara-cara pengumpulan artikel opini tersebut dapat mempengaruhi
dimuat-tidaknya opini yang dikirimkan. Hal seperti ini lebih dipengaruhi oleh
faktor teknis, karena secara teknis artikel yang diterima melalui email lebih
mudah diolah daripada artikel yang diterima melalui surat konvensional yang
memerlukan pengetikan ulang sehingga merepotkan kerja redaksi.
Hal seperti ini merupakan kebijakan bahwa artikel opini yang dikirim
melalui email lebih memiliki peluang yang besar untuk dimuat daripada
melalui surat manual. Selain itu, dalam ha! ini juga perlu disadari bahwa
perkembangan teknologi komunikasi juga akan mempengaruhi sistem dalam
sebuah perusahaan media massa. Apalagi jika perkembangan teknologi
tersebut dinilai mampu mempermudah kerja redaksi.
B. Prnses Penyeleksian/Pemilihan Bahan Rublik Suara Mahasiswa
Untuk menerbitkan satu suara mahasiswa dari banyaknya opini yang
diterima oleh redaksi, maka diperlukan penyeleksian untuk mendapatkan yang
terbaik Penyeleksian ini merupakan tugas redal.'tur pada suara mahasiswa
untuk menentukan lolos atau tidaknya suatu artikel tersebut untuk pemuatan.
Dari banyaknya artikel yang masuk, maka harus diseleksi dulu, kemudian
6 Wawancara Pribadi dengan Ambang Priyonggo R., Jakarta, 9 Mei 2008
65
dipilih satu untuk diedit dan ditampilkan dalam layout hingga menjadi
halaman ko ran.
Proses seleksi di rubrik opini Suara Mahasiswa ini diawali dengan
proses penilaian secara fisik. Maksudnya adalah, melihat tulisan secara fisik
dulu, jika tulisannya terlalu sedikit maka secara otomatis tidak akan lolos
seleksi. Namun jika artikel opini itu lolos seleksi fisik tulisan, maka proses
selanjutnya adalal1 dilah1kan skimming. Skimming ini adalah proses membaca
secara garis besar. Jika setelah di-skimming artikel dinilai baik maka baru
masuk pada tahap berih1tnya, yaitu editing.
Dalam skimming ini ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan
redak'tur opini Koran Sindo dalam menyeleksi opini yang masuk untuk
diterbitkan dalam rubrik Suara Mahasiswa.
• Dali Segi Gagasan Artikel
Gagasan artikel opini tersebut harus relevan dengan masanya atau
sedang hangat untuk dibahas. Hal ini dalam redaksi Sindo sering
diistilahkan dengan current issue (isu hangat), ha! ini merupakan intinya
dalam penyeleksian.
Current issue, menurut Arnbang, bisa berlatar belakang peristiwa,
momen-momen hari tertentu yang bersejarah. Dan tentunya tidak bisa,
misalnya saat ini, tiba-tiba menulis tentang banjir atau penangan tsunami.
Hal seperti itu tentunya menjadi tidak relevan dengan masanya. Jadi,
penulis opini harus bisa memperbarui informasi dan menyampaikan
dengan baik, karena ha! itu menjadi prioritas dalam penyeleksian.7
7 Wawancara Pribadi dengan Ambang Priyonggo R., Jakarta, 9 Mei 2008
66
Namun juga perlu diperhatikan bahwa banyak yang bisa
menentukan isunya, akan tetapi belum bisa fokus dalam
memamparkannya. Ini seperti yang di katakan redaktur opini Sindo dalam
mengelola mbrik suara mahasiswa bahwa dalam penentuan isu, para
mahasiwa masih sering terlalu umum atau melebar dari topik yang
dibahas, sehingga tidak masuk pada esensinya.
Begit11 juga menurut Luwi Ishwara dalam bukunya Catalan-
catatan Jurnalisme Dasar, suatu tulisan hams mempunyai satu gagasan
utama yang mempakan fokus sentral. Penulis hams bisa menuangkan
gagasan utama tersebut ke dalam bentuk kalimat yang jelas. 8
• Metode Penulisan Opini
Hal ini dilihat dari cara menganalisa permasalahan atau isu yang
diangkat. Analisa di sini adalah kemampuan penulis opini untuk mengupas
secara imbang (cover both side), tidak menghakimi pihak tertentu,
pemaparan masalah yang diangkat dengan mntut dan penggunaan kata
yang mudah dipahami pembaca. Se!ain itu, logika penulisannyajugaharus
benar. " ... Jadi, meskipun idenya cukup bagus, tapi kalau nggak bisa
maparin, kami juga nggak mau susah-susah, karena itu faktor waktu
(kesibukan). Jadi mending cari yang lain, karena masih banyak juga yang
lain ... ," penjelasan redaktur Koran Sindo. 9
8 Lu\vi Ish\:vara, Catatan-catatan Jurnalisn1e Dasar (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2007), h. 97.
9 Wawancara Pribadi dengan Ambang Priyonggo R., Jakarta, 9 Mei 2008
67
Dalam ha! ini runtutan tulisan harus logis dan mudah dipal1ami
pembaca. Berbicara maupun menulis menggunakan nalar, rasio, logika,
argumen itu sangat penting. Pendeknya, harus bisa runut dan berdasar. 10
Semua itu menjadi pertimbangan yang utama dalam penyeleksian,
dan satu ha! lagi yang tidak boleh terlewatkan adalah adanya sebual1
tawaran solusi untuk menyelesaikan permasalal1an yang ditulis. Karena
solusi yang konstruh.i:iflah yang diinginkan dari setiap pembaca opini dari
penulis yang menanggapi sebuah permasalaha.n.
• Fakta atau Data Pendukung yang Kuat
Fakta pendukung di sini bisa menunjukan fakta-fakta yang mampu
untuk memperkuat argumentasinya dalam beropini. Sehingga opini
menjadi lebih kuat dan berbobot, selain itu opini menjadi wadah yang
elegan untuk menyampaikan gagasan. Artinya, setiap masalah yang
dijadikan opini harus ditinjau dari segala sisi dan dikaji secara akademis.
Seperti yang dikatakan redak'tur Suara Mahasiswa, bahwa opini itu
" ... harus dikupas dari banyak ha! jangan langs1mg men.judge ... karena ini
bukan mimbar jalanan. Ini merupakan cara elegan, support pendapatmu
dengan data, kalau ada support pendapatmu dengan teori, kan malah lebih
bagus. Dipaparkan dari kajian keilmunya, dan saya melihat selama ini
background keilmuan mahasiswa itu sangat menentukan tulisannya ... ". 11
Data penduknng ini juga merupakan bentuk bahwa penulis opini
tidak hanya sekedar bicara ataupun menghujat pihak tertentu. Namun opini
yang ditulis berdasarkan fakta yang ada dan menyangkut kehidupan
'°AM. Dewabrata, Kalima! Jumalistik (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2006), h. 57. 11 Wawancara Pribadi dengan Ambang Priyonggo R., Jakarta, 9 Mei 2008
68
masyarakat luas sehingga perlu dibahas dan dikaji secara keilmuan sesuai
dengan latar belakang keilmuan yang dikuasainya.
Apalagi, Ashadi Siregar dan I Made Suarjana juga menjelaskan
bahwa rubrik opini dapat dipandang sebagai forum "seminar terbuka"
yang menjadi ajang dalam pertukaran gagasan yang berasal dari
masyarakat. Bahkan, menurutnya, pada beberapa surat kabar, rubrik opini
ikut membentuk aliran utama (mainstream) pemikiran yang berkembang
dalam dunia intele1.'tual. 12
Dari segi penyeleksian/pemilihan ini dapat terlihat kebijakan koran
Sindo dalam pemuatan tulisan opini Suara Mahasiswa untuk diterbitkan. Dari
pemaparan di alas dapat disimpulkan bahwa temuan kebijakan koran Sindo
sebagai berikut;
Kebijakan dalam proses seleksi di rubrik opini Suara Mahasiswa ini
diawali dengan proses penilaian secara fisik. Jika tulisannya terlalu sedikit
maka secara otomatis tidak akan lolos seleksi. Oleh karena itu, dalam menulis
artikel opini Suara Mahasiswa paling tidak harus memenuhi kriteria panjang
tulisan 2.500 karakter.
Selain itu, kebijakan yang dilakukan adalah dari segi tulisan yang
dikirimkan. Meliputi pemilihan topik pembahasan yang sesuai dengan
masanya atau isu-isu yang hangat (aktual) menjadi langkah awal dalam
menulis untuk dikirimkan ke media massa.
Kebijakan yang lain adalah penilaian redaktur pada kemampuan
penulis opini dalam memaparkan bahasa pikiran menjadi bahasa tulisan ( diksi)
12 Asbadi Siregar & I Made Suarjana, Bagaimana Mempertimbangkan Artikel Opini untukMedia Massa (Yogyakarta: Kanisius, 1995), h. 7.
69
yang jelas dan mudah dipahami pembaca. Pentingnya, penguat opini yang
didukung dengan data maupun fa1.1:a yimg mampu membuat artikel opini lebih
elegan dan berintelektual juga menjadi ha! yang dipertimbangkan. Terakhir
adalal1 harus adanya sebuah solusi yang konstruktif dalam penulisan opini.
C. Proses Penyuntingan Bahan Rubrik Suara Mahasiswa
Proses penytmtingan ini dimulai setelah artikel opini melewati
beberapa pertimbangan dan dinyatakan lolos untuk dimuat dalam Koran
Seputar hldonesia. Bal1an opini suara mahasiswa yang sudah diseleksi tersebut
masuk kepada proses penyuntingan atau yang biasa disebut dengan editing.
Penytmtingan adalah proses pemeriksaan naskah berita atau opini dari
hasil penulisan untuk penyempumaan tulisan yang berkaitan dengan logika
berita, tata bahasa/kalimat, gaya penulisan/bahasa, ejaan, kelengkapan data
dan sebagainya 13
Proses penytmtingan naskah merupakan proses akhir dari redaksi
sebehun masuk untuk di-layout pada halaman terbit. Sampai pada akhirnya
tercapai bentuk akhir artikel tersebut, sehingga ia dipandang siap 1mtuk
disajikan kepada pembaca
Ada beberapa ha! yang menjadi sasaran utama dalam menyunting
naskall opini suara mahasiswa
• Pertmna, dari ejaan bahasa. Dari pengamatan peneliti saat redaktur
mengedit artikel suara mahasiswa yang banyak dirubah adalah tentang
ejaan. Oleh karena itu, pemahanian ej aan bahasa Indonesia yang baku saat
13 Nur Budi Hariyanto, Modul Mata Kuliah Teknik Penyuntingan Serita (Jakarta: tidak diterbitkan, 2006)
70
ini menjadi penting. Selain itu, penggunaan hurnf kecil dan hurnf kapital,
pemenggalan kata, dan penggunaa_n tanda-tanda baca, titik, koma, petik
(yang biasanya untuk istilah) hams dipahami benar oleh setiap penulis
artikel opini.
Selain itu, kata serapan dari bahasa asing juga tak Input dari
penyuntingan. Perbaikan kesalahan ejaan ini meliputi; penulisan
kata/kalimat, tanda baca, tatabahasa, nama, gelar, jabata_ll, data, angka dan
sebagainya.
• Kedua, dari segi bahasa dan penggunaan diksi. Kata adalah lambang yang
telah dispakati untuk menunjukan suatu makna. Oleh karena itu, untuk
menulis berita maupun opini yang efektif, pilihan kata atau diksi dan
penggunaan tatabahasa yang tepat sangatlah penting. 14
Biasanya bahasa yang digunakan oleh para mahasiswa yang
mengirimkan artikel suara mahasiswa tersebut masih perlu banyak
pembenahan. Hal ini tergambarkan dari hasil wawancara dengan redaktur
yang mengelola rubrik opini:
". .. ada orang yang biasanya nggak tahu tentang batas-batas penggunaan diksi, penggunaan kata, atau isu-isu sara atau menggunakan bahasa yang terlalu vulgar, jadi harus hati-hati. Karena sense kawan-kawan mahasiswa yang menulis, karena mungkin masih muda kadang juga bahasanya terlalu keras. Ya, bahasa aktivis biasanya memang begitu, dan itu biasanya juga jadi pertimbangan-pertimbangan kami. Kalan memang bisa diperhalus dan tidak butuh waktu yang lama, akan kami perhalus, tapi kalau nggak, kami akan memilih opini yang lain. Simple aja, ini kerjaan dinamis, kami masih punya kesibukan yang lain dan bisa memilih yang lain. "15
14 Hikmat Kusumaningrat & Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 158.
15 Wa\vancara Pribadi dengan Ambang Priyonggo R., Jakarta, 9 Mei 2008
71
Dari segi bahasa ini, banyak para mahasiswa yang masih terlalu
menggebu-gebu, vulgar, dan kurang sesuai dengan kaidah penulisan dalam
media massa sehingga semua ha! itu perlu disesuaikan atau diperhalus
untuk menjadi lebih enak dibaca dan layak untuk menjadi karya yang
dimuat dimedia massa Selain itu juga harus mengetalmi batas-batas dalam
mengekspresikan pikirnn dengan kata-kata. Apalagi Koran maupun media
massa lainnya bukanlah mimbar jalanan yang bisa dengan semaunya
sendiri untuk meng1mgkapakan apa saja tanpa ada ketentuan yang
mengatumya.
• Ketiga, kata ganti. Hal ini mempakan ha! yang kurang diperhatikan oleh
sebagian penulis suara mahasiswa Dari pengamatan peneliti terlihat masih
seringnya terjadi pengulangan kata, istilah, maupun nama yang sama.
Hal seperti ini tentunya menjadi kurang enak dibaca dan bisa
membuat jenuh bagi pembaca Oleh karena itu, redaktur pada saat proses
penyuntingan juga banyak mencarikan kata ganti yang sesuai dengan
maksud penulis opini itu sehingga tidak mengubah maknanya.
Dari segi penyuntingan atau penyempumaan tulisan ini dapat terlihat
kebijakan koran Sindo dalam pemuatan tulisan opini Suara Mahasiswa untuk
diterbitkan. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa temuan
kebijakan koran Sindo sebagai berikut;
Bahwa dari semua poin yang tertulis di atas dapat dikatakan bahwa ha!
yang menjadi sasaran penyuntingan adalah meliputi ejaan, penggunaan
bahasa dan pemilihan diksi sampai pada penggunaan kata ganti. Kebijakannya
adalah jika ha! tersebut dinilai baik dan memenuhi kriteria tulisan opini maka
73
yang akan dimuat kurang dari ruang yang disediakan, maka ruang yang lebih
itu dimanfaatkan untuk ilustrasi.
Selain itu, pada penampilan opini suara mahasiswa maupun opini
umum bisa berbeda antara koran Sindo edisi nasional dengan edisi daerah.
Seperti saat peneliti menyaksikan proses layouting, terjadi perbedaan antara
Sindo edisi nasional dan edisi daerah. Hal ini disebabkan karena waktu itu ada
iklan yang masuk untuk edisi daerah yang memakan ruang setangah halaman
opini. Akhirnya, dalam proses /ayouting itu, terjadi banyak pemotongan
naskah opini suara mahasiswa untuk edisi daerah. Tetapi untuk edisi nasional
tetap utuh dan tidak dipotong ulang. Namun jika tidak ada iklan yang masuk
tmtuk edisi daerah, atau ada iklan yang mastlk untuk edisi nasional dan daerah
maka halaman opini edisi nasional maupun edisi daerah akan tampil sama.
Sebelum dilaajutkan dalam proses percetakan, hasil layout-an itu di
print out untuk diperiksa kembali oleh redaktur opini. Dalam pemeriksaan di
sini, redaktur bertanggung jawab pada halaman tersebut. Mengoreksi berbagai
ha! yang ada pada halaman tersebut. Mulai dari nama rubrik, hari dan tanggal
terbit, judul opini yang dibuat, nama penulis opini dengan title/nama
perguruan tingginya, pemeriksaan foto (pada opini umum), hingga pada
pemenggalan kata yang salah. Setelah dikoreksi ulang oleh redaktur,
kesalahan-kesalahan pada halaman tersebut direvisi oleh layouter untuk
dibenarkan.
Setelah proses layouting selesai dibenahi dari kesalahan yang telah
dikoreksi dan sudah menjadi bentuk halaman opini dalam koran, maka hasil
layout tersebut sudah siap dikirim ke percetakan. Untuk menghindari
74
keterlambatan terbit, koran Sindo menggunakan sistem cetak jarak jauh. Jadi
untuk semua koran Sindo edisi daerah dikumpulkan, disunting/diedit, hingga
di layout di kantor pusat. Setelah selesai diproses, dikirimkan ke percetakan
yang terdekat dengan biro koran Sindo edisi daerah masing-masing.
Untuk memperjelas proses pengelolaan rubrik opini Suara Mahasiswa
dari penulis artikel opini hingga pada akhir proses siap cetak dapat disimak
dalam skema berikut ini.
75
Gambar: 3 Skema Proses Pengelolaan Redaksi "Snara Mahasiswa"
Penulis
Masuk Meja Redaksi
Proses Penyeleksian
Lolos Seleksi TidakLolos
Penyuntingan/Ediling
Editing Bahasa
Layouting I
Space Cukup Space Kurang
Penyuntingan
Layouting2
Printout
Koreksi Penyuntingan
Layouting 3
Siap ke Percetakan untuk Halaman Terbit
76
Dari skema di atas dapat terlihat dengan jelas alur tulisan yang masuk
ke meja redaksi hingga pada penerbitan. Namun ada satu gambar yang tidak
ada kelanjutannya yaitu saat artikel tidak lolos seleksi. Sebagaimana dikatahm
redaktur opini Sindo, bahwa idealnya dalam penyeleksian jika artikel tidak
lolos seleksi maka perlu dilakukan pemberitahuan kepada pengirim.
Pemberitahuan lolos atau tidaknya sebuah opini ini barn dilakukan
pada artikel opini esai. Akan tetapi, karena keterbatasan dan kesibukan
pengelolan rubrik opini, hal tersebut belum bisa dilakukan pada rubrik Suara
Mahasiswa Meskipun demikian, menurut redaktur opini bahwa untuk
beberapa waktu ke depan akan dilakukan pemberitahuan sebagaimana
mestinya.
Dari segi tata letak atau layout dapat terlihat kebijakan koran Sindo
dalam pemuatan tulisan opini Suara Mahasiswa untuk diterbitkan. Dari
pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa temuan kebijakan koran Sindo
sebagai berikut;
Bahwa koran Sindo memiliki kebijakan berbeda dalam edisi nsional
dan edisi daerah dalam menyajikan tulisan opini Suara Mahasiswa.
Penampilan rubrik opini Suara Mahasiswa bisa berbeda antara koran Sindo
edisi nasional dengan edisi daerah.
Terjadi perbedaan antara Sindo edisi nasional dan edisi daerah yang
dipengaruhi oleh iklan yang masuk yang berimplikasi pad a jumlah space yang
tersedia Jadi, meskipun judul dan penulisnya sama tapi jumlah karakter
tulisannya yang ditampilkan berbeda Selain itu dalam skema belum atau tidak
ada kelanjutannya yaitu saat artikel tidak lolos seleksi.
A. Kesimpulan
BABV
PENUTUP
Berdasarkan pada penelitian tentang kebijakan redaksional koran
Seputar Indonesia pada cSpini Suara Mahasiswa ini, maka temuan-temuan
kebijakan redaksional koran Seputar Indonesia dalam rubrik Opini Suara
Mahasiswa dapat disimpulkan sebagai berikut:
Bahwa dalam pemuatan artikel pada rubrik opini Suara Mahasiswa,
koran Seputar Indonesia memiliki kebijakan yang berfungsi untuk menyeleksi
artikel-artikel opini dari mahasiswa bisa untuk diterbitkan. Kebijakan
kebijakan tersebut dapat terlihat dari proses kerja redaktur op1m yang
menangani langsung rubrik opini Suara Mahasiswa.
Pertama, dari segi pengiriman artikel. Secara teknis artikel yang
dikirimkan melalui email berpeluang lebih besar untuk dimuat daripada artikel
yang dikirimkan dengan bentuk naskah kertas. Karena pengiriman artikel
melalui email akan mempermudah kerja redaksi, sementara pengiriman dalam
bentuk naskah surat manual dinilai akan merepotkan kerja redaksi.
Kedua, dari segi penyeleksian. Dalam penyeleksian ini ha! yang paling
pertama dilihat adalah panjang karakter tulisannya Karena yang dibutuhkan
sekitar 2.500 karakter. Jika tulisan opini yang dikirimkan terlalu pendek atau
tidak memenuhi ketentuan yang ada maka tidak akan diterbitkan. Selain itu,
pemilihan isu-isu yang ak:tual menjadi prioritas dalam penyeleksian artikel
Suara Mahasiswa koran Sindo.
78
Hal yang tidak kalah pentingnya adalal1 kemampuan dalam
memaparkan buah pikiran menjadi bahasa tulisan yang jelas dan mudah
dipahami pembaca. Serta penguat opini yang didukung dengan data maupun
fakta yang akurat sebingga membuat artikel opini lebih elegan dan
berintelektual.
Ketiga, dari seg1 penyuntingan, penggunaan bahasa, eJaan dan
pemilihan diksi sampai pada penggunaan kata ganti masih banyak yang harus
dibenarkan, sehingga membuat artikel opini banyak diedit. Selain itu,
pemaparannya harus bisa dikupas dari sisi positif dan negatifnya. Hams
objektif dan melihat dari dua sisi (cover both side).
Opini juga harus ada solusi, jadi bersifat solutif dan konstruktif dalam
memaparkan pendapatnya Karena opini merupakan pemaparan suatu gagasan
dan ide terhadap suatu masalah. Maka perlu memaparkan masalah, dijelaskan
dari bebrapa sisi, Ialu dibedah masalahnya kemudian dikaji secara keilmuan
yang dimiliki dan beri solusi.
79
B. Saran - Saran
Berdasarkan kesirnpulan di atas, rnaka penulis rnenyarankan agar:
1. Bagi para rnahasiswa yang ingin rnengirirnkan artikel suara mahasiswa
marnpu untuk mengangkat isu-isu yang terbaru serta fokus dalarn
pembahasannya. Hindari penulisan yang bersifat menghakimi pihak
tertentu, marnpu melihat dari segala sisi dan harus menyarnpaikan opini
dengan cara yang elegan dan intelektual serta memberikan solusi yang
bermanfaat sesuai dengan bidang keilmuan yang dikuasai.
2. Saran bagi Koran Sindo adalah untuk menjaga nilai-nilai jumalisme dan
sebagai media harus marnpu untuk bersikap netral. Objektivitas dan tidak
mernihak serta menggunakan kaidah bahasa yang sesuai dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, perlunya untuk merangkul
mahasiswa untuk aktif menulis di media massa sebagai media pendidikan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah alangkah baiknya jika dalarn
memutuskan artikel yang dimuat-tidaknya perlu dirapatkan dengan tim
redaksi, sehingga tidak mengandalkan keputusan atau kebijakan individu.
3. Para pembaca agar dapat memanfaatkan serta melakukan penelitian lebih
lanjut lagi, untuk pengembangan dan mendapatkan kebijakan-kebijakan
yang lebih baru lagi mengikuti perkembangan media yang ada
DAFT AR PUSTAKA
Abrar, Ana Nadhya. Afengurai Permasalahan Jurnalisme. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995.
Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.
Dagun, Save M. Kamus Besar Ilnnt Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nasional (LPKN), 2000.
Dewabrata, A.M. Kalimat Jurnalistik. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2006
Djuroto, Totok. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.
------------------ dan Suprij adi, Bambang. Menu/is Artikel & Karya Ilmiah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Hariwijaya, M. A1etodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Yogyakarta: Elmatera Publishing, 2007.
Ishwara, Luwi. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2007.
Junaedie, Kurniawan. Ensiklopedia Pers Indonesia. Jakarta; Gramedia, 1991.
Kusumah, Atma. Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta; PT. Delta Pamungkas, 2004.
Kusumaningrat, Hikmat & Purnama Kusumaningrat. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.
~oleong, Lexy J. A1etodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000.
Muhtadi, Asep Saeful. Jurnalistik, Pendekatan Teori &Praktik. Jakarta: Logos Wac!fna llmu,1999.
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. ·Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.
82
Media Nusantara Citra (MNC). Copany Profile Harian Seputar Indonesia. Jakarta, Tidak diterbitkan, 2008.
Hariyanto, Nur Budi. Modul A1ata Kuliah Teknik Penyuntingan Berita. Jakarta: tidak diterbitkan, 2006
Wawancara Pribadi dengan Am bang Priyonggo R., Jakarta, 9 Mei 2008.
FORM WAWANCARA
Hari, Tanggal Wawancara : Jumat, 9 Mei 2008
Narasumber : Ambang Priyonggo R.
Jabatan : Redaktur Opini SKH Seputar Indonesia
Tempat : Ruang Rapat Redaksi Koran Seputar Indonesia
JI. KebonSirihRayaNo. 17-19,Jakarta 10340
Tanya: Apa tugas utama redaktur dalam rubrik Suara Mahasiswa?
Jawab : Tugas redaktur pada Suara Mahasiswa lebih pada penyeleksian untuk
menentukan lolos atau tidaknya suatu artikel suara mahasiswa itu untuk
pemuatan. Kemudian yang kedua proses editing. Jadi setelah diseleksi
kemudian diedit. Semua redaktur saya kira begitu, sampai tanggung jawab
pada pemuatannya, penerbitan dalam bentuk halaman. Jadi karena artikel
yang masuk banyak, maka harus kami seleksi <lulu, kemudian dipilih satu
untuk diedit dan ditampilkan dalam layout hingga menjadi koran.
Tanya : Bagaimana latar belakang dan sejarah terbentuknya rubrik Suara
Mahasiswa?
Jawab : Latar belakangnya adalah untuk menampung aspirasi anak-anak muda.
Yang saya tahu, tidak banyak koran yang memberi ruang untuk khusus
para mahasiswa, maka kami ingin menciptakan itu sebagai suatu wahana
bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya sekaligus juga ada unsur
pendidikannya supaya mereka bisa menulis. Hal itu merupakan salah satu
poin yang bagus bagi mereka (mahasiswa). Terutarna kalau mereka
nantinya ingin bergerak di bidang jumalistik, misalnya sebagai portofolio.
Tapi intinya bahwa selama ini kan, suara mahasiswa sangat kritis, kita
tidak boleh menyepelekan suara mahasiswa dalam konteks apapun !ah di
84
negeri ini. Jadi kami tampung, kami beri rubrik dengan nama "Suara
Mahasiswa". Kami sebenarnya sempat ingin berubah nama untuk
melebarkan sedikit berbagai suara menjadi "Suara Aktivis", tapi untuk saat
ini beltrm karena itu cakupannya akan tampak lebih lebar lagi.
Tanya : Kapan edisi pertama Suara Mahasiswa terbit? Apakah bersamaan
dengan edisi pertama Koran Sindo?
Jawab : Awalnya halaman opini di Sindo hanya satu halaman. Jadi formatnya
standar saja, yaitu dua opini dan sayap kiri ada tajuk dan di bawalmya ada
sandek (pesan pendek) untuk interaksi dengan pembaca. Namun pada
perkembangan berikutnya karni ingin meningkatkan bobot supaya terlihat
intelek. Intelektualitas kan, penting buat koran dan karena pesaing karni
juga memiliki dua halaman opini, maka kami membuat dua halaman juga.
Terns, salah satu sayapan kirinya pada halaman opini kedua ini di isi
dengan Suara Mahasiswa. Munculnya memang tidak bersamaan dengan
koran S indo, tetapi rentang waktunya hanya sebentar saja, karena waktu
itu pertambahan halamannya cepat.
Tanya: Mengapa menggunakan kata "Suara Mahasiswa" sebagai nama rubrik?
Jawab : Karena ini memang ruang untuk mahasiswa. Kami kongkret aja, yang
paling pas ya dengan kata "Suara Mahasiswa". Sindo itu koran serius dan
tidak ingin macam-macam untuk menentukan nama, jadi suara mahasiswa
itu memang tepat dan menunjukan keseriusannya dan artinya opini itu juga
bukan untuk main-main.
85
Tanya : Apa visi dan misi dari rubrik Suara 1\/fahasiswa ?
Jawab : Kami ingin memberikan mang kreativitas dan wadah kekritisan mereka
(para mahasiswa), pada saatnya nanti beberapa di antara mereka mungkin
menjadi penulis yang handal. Ada yang bahkan melamar di koran Sindo
dengan menujukan hasil tulisannya, tentunya itu menjadi suatu hal yang
positif. Ada yang sudah karni terima dan sekarang jadi reporter juga. Tapi
itu mempakan salah satu kredit poin yang lain, esensinya tetap saja bahwa
ini adalah mempakan ruang yang disediakan kepada anak-anak muda yang
kritis lewat suatu karya tulisan.
Tanya : Apa yang menjadi ciri utama (pembeda) antara Suara lvfahasiswa dengan
rubrik opini lainnya?
Jawab : Pembedanya jelas satu, penulisnya. Selain itu, ada kebijakan dan
standardisasi yang beda dengan penulis opini para pakar. Karena ini bukan
penulis profesional, bukan pakar tapi masih mahasiswa. Meskipun begitu,
tetapi nggak boleh diremehkan, karena kadang ada tulisan seorang
mahasiswa yang lebih bagus, lebih dalam dalam mengupas
permasalahannya daripada penulis opini pada umumnya.
Tanya : Bagaimana kebijakan sindo dalam menyikapi seorang mahasiswa ingin
mengirimkan opininya untuk kategori yang umum (bukan suara
mahasiswa)?
Jawab : Selama dia masih menggimakan kata "mahasiswa" maka akan kami
masukkan ke dalam suara mahasiswa. Tetapi jika misalnya dia
menggimakan kata "pemerhati", tapi karni tidak tahu itu mahasiswa atau
bukan, sementara tulisarmya bagus, kemudian ada orang lain yang
86
mengatakan bahwa dia masih mahasiswa, tapi temyata tulisaanya memang
bagus, ya sudah kami memasukkannya ke dalam opini (bukan suara
mahasiswa), tapi ini kasusnya jarang.
Tanya : Bagaimana dengan jumlah karakater tulisan lebih banyak, dibandingkan
dengan menu/is untuk suara mahasiswa?
Jawab : Kalau tulisannya terlalu banyalr~ maka kami lakukan pemotongan naskah.
Tanya : Apakah ada tema yang tetap dalam Suara Mahastswa; mis. Peringatan
hart-hari besar nasional?
Jawab : Yang paling penting adalah current issue (isu hangat), intinya di situ.
Current issue bisa berlatar belakang peristiwa, momen-momen hari
tertentu yang bersejarah. Dan nggak bisa, misalnya saat ini, tiba-tiba nulis
tentang banjir atau penanganan tsunami kan nggak pas. Jadi bagaimana
mereka (mahasiswa) bisa meng-update informasi dan menyampaikan
dengan baik, karena ha! itu menjadi prioritas dalam penyeleksian.
Tanya : Apakah semua tema boleh dtmuat pada rubrik suara mahasiswa atau ada
pembatasan tema?
Jawab : Semua tema bisa masuk, ya seperti tadi, yang penting current issue dan
itu berarti bisa berbagai hal. Tapi ada orang yang biasanya nggak tahu
tentang batas-batas penggunaan diksi, penggunaan kata, atau isu-isu sara
atau menggunakan bahasa yang terlalu vulgar, jadi hams hati-hati. Karena
sense kawan-kawan mahasiswa yang menulis karena mungkin masih muda
kadang juga bahasanya terlalu keras. Ya, bahasa aktivis biasanya memang
begitu, dan ih1 biasanya juga jadi pertimbangan-pertimbangan kami. Kalan
memang bisa diperhalus dan tidak butuh waktu yang lama, akan kami
87
perhalus, tapi kalau nggak, kami akan memilih opini yang lain. Simple aja,
ini kerjaan dinamis, kami masih punya kesibu.kan yang lain dan bisa
memilih yang lain.
Tanya : Siapa yang menjadi segmentasi maupun sasaran dari rubrik Suara
lvfahasiswa?
Jawab : General aja, segmen pembaca dari Suara Mahasiwa ya, semua pembaca
koran Sindo
Tanya : .M.engapa hari Minggu tidak menampilkan Suara Mahasiswa?
Jawab : Karena koran Sindo memang pada hari Minggu nggak ada halaman opini.
Karena memang ada edisi khusus hari Minggu. Hari Minggu kan, nggak
mungkin dikasih yang serius-serius, selain itu edisi minggu memang untuk
santai
Tanya : Bagaimana proses penyuntingan opini Suara Mahasiswa sebelum
diterbitkan?
Jawab : Dari sekian banyak e-mail yang masuk, terns kami eek satu per satu,
mana yang kira-kira bagus lalu kami teruskan ke dalam proses editing.
Dan sebelum diedit biasanya mereka (pengirim) dikontak by e-mail atau
sms, kalau memang ada data (data pribadi) yang diperlukan. Tapi kalau
memang datanya sudah lengkap dan sudah ada nomor rekeningya
biasanya, maka langsung dimuat dan tinggal kirim honornya. Selain itu
juga kalau memang ada waktu untuk menghubungi mereka, kami akan
memberitahukan bahwa tulisannya dimuat.
88
Tanya : Berapa persen perbandingan antara artikel yang diterima untuk
diterbitkan a tau tidak?
Jawab : Wah, banyak Sehari itu banyak artikel yang masuk, dan ada
kecendemngan misalnya beberapa mahasiswa sengaja menulis lebih dari
satu. Mungkin di samping ho bi, mereka juga mencari duit tambahan. Dan
jujur saja, yang masuk itu kebanyalrnn dari Yogya (Y ogyakarta).
Mahasiswa Y ogya itu banyak banget yang mengirim opini. Dan saya
tahulah, itu mernpakan suatu tradisi cara meraka cari duit buat tambahan
jajan, bayar kos dan cara mereka mencari uang memang seperti itu, mulai
dari nulis opini nulis cerpen di media. Meskipun begitu, tapi kami juga
selektif, karni juga tahu kalau kami muat terns dari Y ogya, kan nggak
ngasih kesempatan dari tempat yang lain. Tapi kenyataannya memang
mahasiswa yang dari kota lain itu jarang. Sayangnya begitu, apalagi
Jakarta,jujur saja Jakarta itu paling minim. Yang paling banyak itu Yogya
dan derah-daerah seperti Jember, Malang. Di Jakarta ini nggak tahu,
sebenarnya ini peluang tapi kenapa nggak dimanfaatin, mungkin faktor
gaya hidup mahasiswa Jakarta. Kalaupun ada dari Jakarta ini, pemasoknya
kalau nggak UI (Universitas Indonesia) ya, universitasmu (UIN Jakarta),
yang lain masih j arang.
Tanya : Hal apa saja yang menyebabkan artikel tidak bisa diterbitkan?
Jawab : _Yang paling pertama karni lihat adalah dari temanya, lain analisisnya
gimana, kalau analisisnya bagus bisa kami lanjutkan. Tapi walaupun
analisisnya bagus tapi bahasanya ancur, mending pilih yang lain. Atau
misalnya penyampaian logikanya nggak nyampe, atau faktor gramatikal
89
banyak yang salah dan kalimat yang panjang-panjang yang sehingga
nggak jelas. Jadi, meskipun idenya cukup bagus, tapi kalau nggak bisa
maparin, kami juga nggak mau susah-susah, karena itu faktor waklu. Jadi
mending cari yang lain, karena masih banyak juga yang lain.
Tanya : Seperti apa kritetria ideal tulisan opini Suara Mahasiswa yang
diharapkan Sindo untuk diterbitkan?
Jawab : Dari segi tematiknya bisa nyambung, pemaparannya harus bisa dikupas
dari sisi positif dan negatifnya. Positifnya apa, negatifnya apa, jadi bisa
terlihat menjadi kasus yang dilematis. Harus objektiflah, hams melihat
dari dua sisi. Dan solusi untuk dampak negatifnya gimana? Jadi sifatnya
solutif dan konstmktif serta pendapatnya seperti apa. Kalau begitu kan
idenya jelas opini, opini adalah memaparkan suatu gagasan dan ide
terhadap suatu masalah. Paparkan masalahnya, dijelaskan dari beberapa
sisi, lalu dibedah masalahnya kemudian dikaji dan dikasih solusi. Kalau
langsung nge-judge (menghakimi) salah satu pihak, saya kira aku nggak
akan muat. Jadi memang hams dilihat dari dua sisi, dan bukan kacamata
kuda Kecendurangannya aktivis atau mahasiswa kan kadang-kadang
seperti itu. Jadi, hams pakai cara elegan sebagai mahasiswa, karena koran
bukan rnimbar jalanan dan hams bisa memapakan secara objektif. Ya,
hams dikupas dari banyak ha! jangan langsung men-judge karena ini
bukan rnimbar jalanan. Ini mempakan cara elegan, support pendapatmu
dengan data, kalau ada support pendapatmu dengan teori, kan malah lebih
bagus. Dipaparkan dari kajian keilmunya, dan saya melihat selama ini
background keilmuan mahasiswa itu sangat menentukan tulisannya
90
Tanya : Apakah vtst dan mist stndo mempenganthi dalam penyeleksian arttkel
yang diterbitkan?
Jawab : Visi misi Sindo secara umum karni ingin menyajikan berita yang
tidak berpihak, objektif dari dua sisi, tidak me-judge tidak bias, tapi kita
benar-benar bisa menyampaikan informasi objektif dari dua sisi yang
berbeda, balance. Kalau misa!nya mahasiswa ingin mengritisi pemerintah,
ya fine aja, nggak papa. Tapi ya tadi, harus objektif harus support
pendapatnya jadi kesannya tidak menghujat. Kita kan Koran independent,
jadi bagaimana caranya bisa menampi!kan fakta dengan sebaik-baiknya.
Jadi sah saja mengritik pemerintah dan kalau memang ada prestasi ya juga
patut kita banggakan.
Tanya : Apakah ada kebijakan khusus dart pihak atasan Koran sindo pada rubrik
Suara Mahasiswa?
Jawab : Kalan di suara mahasiswa nggak. Tapi kalau di opini masih ada, tapi itu
sebe!um diedit biasanya konsultasi kepada atasan.
Tanya : Apakah pemuatan opini Suara Mahasiswa dibtcarakan pada rapat
redaksi?
Jawab : Nggak. Kalau Suara Mahasiswa benar-benar wewenang di desk kita, desk
. . . op1m murrn.
Tanya : Apa saja yang biasanya menjadi kendala atau kesulitan di dalam
mengelola rubrik ini?
Jawab : Ya biasanya karena bahasa mahasiswa kadang-kadang masih meledak-
!edak, dari sisi pemilihan diksi, penentuan isu, masih sering terlalu umum
yang dibahas atau tidak masuk pada esensinya, itu menjadi kendala kita.
92
untuk bisa kita muat. Hal itu untuk opini. Tapi untuk op1m suara
mahasiswa, kami belum melakukan sejauh itu. Karena faktor kesibukan
saya dan asistan saya. Tapi yang jelas, mereka nggak boleh give up, dan
itu wajar nggak dimuat, di mana-nana ih1 wajar. Wartawan yang jauh-jauh
meliput terns nggak dimuat itu juga wajar. Apalagi orang luar, meraka
hams tetap belajar dan melihat apa yang sudah dimuat harus dijadikan
acuan. Dari situ kan, bisa melihat polanya penulisan dan current issue-nya.
Tanya : Apakah ada batas waktu dalam penyeleksian artikel opini yang
dikirimkan?
Jawab : Tergantung temanya, kalau temanya masih bergulir terns masih bisa
dimuat. Misalnya ada artikel masuk tadi pagi, dan saya melihat sorenya
temanya cocok, besok sudah bisa terbit.
DEP ARTEMEN A GAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jin. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Telepon: 7432728
Nomor: Lamp Hal
Un.01/F5/KM.01.3/ Y{?-1 ( satu) bundel Bimbingan Skripsi
/2008 Jakarta,.i/ Februari 2008
Kepada Yth. Ors. Suhaimi, M. Si Dosen Fal<ultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu'afaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikan kepada Bapak sebuah judul berikut out line skripsi yang diajukan oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut,
Nama Nomor Pokok Jurusan /Semester Program Judul Skripsi
Oke Wintoro 104051101952 Konsentrasi Jurnalistik I VII S1 Kebijakan Redaksional Koran Seputar Indonesia dalam Opini Suara Mahasiswa Edisi Januari 2008.
Penuh harapan kami kiranya Bapak bersedia membimbing mahasiswa tersebut dalam penyusunan dan penyelesaian skripsinya dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Atas perhatian dan kesediaan Bapak kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'a/aikum Wr. Wb.
Tembusan: 1. Pembantu Dekan Bidang Akademik 2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi
DEP ARTEMEN A GAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI
S)'ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jin. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Telepon: 7432728
Nomor : Lamp Hal
Un.01/F5/KM 01.3/ /}.I;' I /2008 1 (Satu) bundel Penelitian/Wawancara
Kepada Yth. Pemimpin Redaksi Koran Seputar Indonesia Jakarta
Assalamu'a!aikum Wr. Wb.
Jakarta, 'J.,7 Maret 2008
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini,
Nam a Nomor Pokok Jurusan /Semester Program
Oke Wintoro 104051101952 Konsentrasi Jurnalistik I VIII S1
bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang berjudul Kebijakan Redaksional Koran Seputar Indonesia dalam Opini Suara Mahasiswa Edisi Januari 2008.
Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak kiranya dapat menerima mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan penelitian/wawancara dimaksud.
Atas perhatian dan perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Tembusan: 1. Pembantu Dekan I 2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi
tlEPUTAR INDONESIA
SURAT KETERANGAN ( 003/SINDO-Red/S-Ket/Jkt/VI/2008)
Harian SEPUTAR INDONESIA dengan ini menerangkan bahwa:
Nama Status NIM
: Oke Wintoro : Mahasiswa - Fakultas Dakwah dan Komunikasi : 104051101952
benar telah melakukan penelitian di SKH SEPUTAR INDONESIA, untuk data penyusunan skripsi dengan judul:
KEBIJAKAN REDAKSIONAL KORAN SEPUTAR INDONESIA DALAM OPINI SUARA MAHASISWA
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 20 Juni 2008
Harian SEPUTAR INDONESIA
-. - .,
Ambang Priforiggo Redaktll.r ' o",
DEPARTEMEN AGAMA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (VIN) "SYARIF IDDAYATULLAH"
JAKARTA JI. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Telp. : 7432728
Norn or Lampi ran Hal
Tembusan: 1. Dekan
: Un.01/F5/PP.03/:1.3S°3 /2008 : 1(satu) Berkas Skripsi
Jakarta, 27 Juni 2008
: Ujian Skripsi
Kepada Yth. : 1. Dr. Murodi, MA 2. Dra. Sukmayeti 3. Drs. Jumroni, M. Si 4. Rubiyanah, MA 5. Drs. Suhaimi, M. Si di Jakarta
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Ketua Sekretaris Penguji I Penguji II Pembimbing
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjuk Bapak/lbu sebagai Tim Penguji Skripsi mahasiswa di Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
Nam a Tempat Tanggal lahir NIM Jurusan/ Konsentrasi Judul Skripsi
: Oke Wintoro : Kebumen, 28 Oktober 1986 : 104051101952
Jurnalistik : Kebijakan Redaksional Koran Seputar Indonesia
Dalam Opini Suara Mahasiswa
Ujian tersebut akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal Selasa,1 Juli 2008 Waktu : Pk. 09.00 s/d 10.00 WIB Tempat : Ruang Sidang (Lantai 7A)
Untuk menunjang kelancaran ujian dimaksud, bersama ini kami kirimkan naskah skripsi yang akan diujikan, guna dipelajari/diteliti sebagaimana mestinya.
Demikian penunjukan ini di sampaikan. Alas perhatian Bapak/lbu, kami ucapkan terima kasih
Wassalam, an. Dekan,
Pembantu Dekan Bidang Akademik ,...
2. Kasubbag. Umum Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Ajkd/MI
Best Brand Kategori Koran versi illajalah Swa dan Mars Marketing &
Research (in o/o)
1r ia
)$
lS
0 5 10 15 20 25
SINDO duduk di peringkat ketiga 'Best Brand Kategori Koran' versi Majalah Swa dan MARS Marketing & Research tahun 2007
i~
0 ~i:l
ro {) <::'.'.;-
;;';)
::; <::~.
~(j: :~:-~-?.
i j! .,,. f.,,M ";::--
v .g ,,
r: ts . ~ -(if
ft} :";~I -.;)
t~: :1 g
0 ·:> ~z:
I • I
d [,) i;~ ()" ~~ ~ 'Pl % \~
fi ~"<· .• ~-> m. a " % "' :<~
'·a 8 & b ?.} ).I~ 1;, '" ~t .....,1 ~;.; ... -::; :1 ;~. " .,,,. m ~ ··' ~-> .;::: ~ UJJ i ·>> ., :'f; ~:~
' ~~ ~ t: • I •
"'"''"" . ..,..._ ,.~, .. ,}" g f (J
CL ""S :J f~' {) 'l}
<."J ~· '~ 0 th ~w
.,~ f}} ~'.!, {_,j ';;:.»
't;} "' "' :~i:.x;.~ tU k: .J;:}, (J)
*' 1j) ~w s:~
11) t~ ~ ~}) (~} fiJ --~-;::
"(} n &. .{f{
E g ,,.i,r {1}
0 't~ ~- c:-x v .::~_
0 ,...,:.::v,..
·-z;: l1 .S !,::· .. -~#
" {")
Ci •''{». ~
l}j .}Jv .. \~ ~"<.;..v
\~) {" ff " ... ,,.,.,,... Ct,, ::..:} ~*"»
7;, -.:-$-;,w f""'' :s A !: -~~· .-,,.,; }k. 1 ........ :f"-~ n_ ·.....-.
' " .,,,._.;•
' I
c;I f.::' ~ (/' ::i'J fj~ % -.;:_,, ;.J :::i ···~
~:<>
i~ 8 {lJ;t -:,~; ~ «~- :5
i;;,, ~f. i$:1 ffi :".,.) w ~ii ·';$~ .. ,:
:.f:~ i{x 2 ~ ~ to
,;~ ti "~ ~~ "' () t?~ ,, ,s;1 '"
\ ... J• = ~ ~
I ~~ % ~ ... ~ ~)
¥:
i'.· C! <::
" i'·! (J {§
·W :~~ :!J :'.3 ~ ~':>.. ;.,) ,-,): -~~ :x ;~;
;;:$ ~~
,., x ~";,. ~ a; 1~
:::< :A :t: ::::
t~ ~ ~ ":;{.
~ ~): ~
B ,$ * .5 ~ § ~':.' " t~ ~ g tf. .. ,
Q. ..... $1 ..~ t) ;::;: .s .u: ~
'~) :t;... "· if;; <\;'i'
~ :;}.. w ti J£ :~ E 'ti ~ :~ ~ u ~ ·-::,1 "l;~
:~ (·~
" 9 ,:;:; -~ i• ~ ~ ~s t~ i} :t •¥~ ~<\. ::'.:.. ~ @ "' "'' M H !! H j;~ !! II ,, fl II
,,. ~ ;:. ~
~~~-
fl\ ~~) w# ~;:i
{l\ ;':;".)
v v.:t ' ·<:<';:;;;:~ sn ''i<•«i ,..., ' :W<;:;. •:··-t\ :!. ·.-;w,.V'
('::-
(}\ <"::; :;,' ~.:.~
.81 ..:<'W..;.
1«::> :::~-·
' «~~~;;, (:; v
i.;y;:; ~l ,;..;
{1J 1; -~""
t"') & k~_<:!:k<
.)'\1 ~i \ ·f Ti i:J 8 .;.~. ~x
'[I ... (Lr 45 :~~~ :.{'.-
.... ~ \j <.<~,,. :);~
(j't ~~ ~~ +· ;<'.<-:-:<:;::· (',; /' ·r »»»:vo
t:i ·~ iw.):. i;))
~~~ (!)
(1 .,. :.;.-. 11.
t::::~:x::< ··~ ;g 0,
II AGER PRODUKSI I
/~ ii KOORD. GRAF IS Ii
11 LAYOUT ( 26) 11
ii FOTOGRAFER ( 7 ) U
11
11
STRUKTUR ORGANISASI REDAKSI SEPUTAR INDONESIA
PEMIMPIN REDAKSI I
SEKRETARIS REDAKSI I ii REDAKTUR PELAKSANA I
ii STAF SEKRETARIS REDAKSI ( 2) I IWAKIL REDAKTUR PELAKSANA ( 2 >I
11 REDAKTUR ( 16) 11 I
II LITBANG ( 7)
I REPORTER ( 62 ) 11 I KORESPONDEN DAERAH ( 6 ) 11
11 EDITOR BAHASA ( 3 ) I
I