validasi metode analisis

Upload: ivena-liminata

Post on 14-Oct-2015

117 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Validasi Metode Analisis untuk Laboratorium Kimia

TRANSCRIPT

Validasi Metode Analisis

Validasi Metode AnalisisMegan Kumala dan Meidiyati RahayuProgram Studi Profesi Apoteker Periode 98 Universitas AirlanggaValidasi Metode AnalisisSuatu proses percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa kinerja metode analisis telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnyaValidasiMetode tidak bakuMetode pengembanganMetode baku yang dimodifikasiKategori Metode AnalisisParameter Validasi MetodeAccuracyKedekatan hasil yang diperoleh dari suatu prosedur analisis dengan nilai benar.Ditunjukkan dengan nilai % recovery.Pada penetapan kadar senyawa obat, akurasi ditentukan dengan reference standard.Untuk produk obat jadi, dapat dilakukan metode adisi standar terhadap blanko atau sampel. Selain itu, juga dapat dilakukan perbandingan hasil analisis antara metode yang divalidasi dengan metode standar uji t harus tidak berbeda makna.

LinearityKemampuan suatu metode untuk menunjukkan hubungan secara langsung atau proporsional antara respons detektor dengan perubahan konsentrasi analitABCDRespon detektorDitentukan dengan nilai R (koefisien korelasi)RangeInterval antara konsentrasi terbesar dan terkecil dari analit dalam sampelMemenuhi syarat dalam hal presisi, akurasi dan linieritas

Minimum Specified Range (USP)For Drug Substance & Drug product Assay80 to 120% of test ConcentrationFor Content Uniformity Assay70 to 130% of test ConcentrationFor Dissolution Test Method+/- 20% over entire Specification RangeFor Impurity AssaysFrom Reporting Level to 120% of Impurity Specification for Impurity Assays

General Method Acceptance CriteriaKategoriMetodeRangeAccuracyLinierityTerdiri dari 5 konsentrasi% RecoveryRata-rataKoefisien Korelasi (R)IAssay: API, key raw material, process intermediate80-120 % 1 %> 0.990IAssay: Formulasi80-120 % 2.5 %> 0.990IAssay: Pengawet80-120 % 2.5 %> 0.990IIDegradate Assay: API dosis rendah, key raw material, process intermediate0.05-120 % 10 % ( 0.5 %) 25 % (< 0.5 %)> 0.950IIDegradate Assay: API dosis tinggi0.03-120 % 10 % ( 1.0 %) 25 % (< 1.0 %)> 0.950IIDegradate Assay: Formulasi dosis rendah0.1-120 % 10 % ( 1.0 %) 25 % (< 1.0 %)> 0.950IIDegradate Assay: Formulasi dosis tinggi0.05-120 % 10 % ( 0.5 %) 25 % (< 0.5 %)> 0.950IIIDisolusi25-125 % 3 %> 0.990IIIKeseragaman kadar70-130 % 3 %> 0.990PrecisionPresisi menunjukkan kedekatan dari suatu seri pengukuran yang diperoleh sampel yang homogenPresisi ditunjukkan dengan RSD (Relative Standard Deviation)PRESISIRepeatabilityIntermediate PrecisionReproducibilityRepeatabilityMenggambarkan presisi di bawah kondisi yang sama dalam interval waktu yang singkat.Disebut juga sebagai intra-assay precision.

RepeatabilityMeasurement PrecisionStandard/Sample Method PrecisionRepeatabilityMeasurement Precision : melakukan analisis berulang ( 6) terhadap satu sampel homogen. Sample/Standard Method Precision : melakukan analisis dengan preparasi berulang ( 6) terdiri dari larutan standard dan sampel.Intermediate PrecisionMenggambarkan presisi dalam variasi intra laboratorium berupa perbedaan hari, analis, alat, dll.Disebut juga ruggedness.

General Repeatability Acceptance Criteria (% RSD)KategoriMetodeMeasurementPrecisionSample/StandardMethod PrecisionIAPI 1 % 1 %IFormulasi, key raw material, process intermediate 1 % 2.5 %IPengawet 3 % 3 %IIAPI dan formulasi dosis tinggi, key raw material, process intermediate 3 %* 10 % ( 0.5 %) 25 % (< 0.5 %)IIFormulasi dosis rendah 3 %* 10 % ( 1.0 %) 25 % (< 1.0 %)IIIKarakteristik obat 3 % 5 %* Saat metode analisis mengkombinasikan kategori I dan II (misalnya 1 metode analisis untuk Assay dan Related Compounds), kriteria penerimaan selain yang dinyatakan di atas (misalnya, % RSD 10 %) dapat digunakan. Dalam kasus tersebut, justifikasi scientific harus hadir dalam protokol validasi.Intermediate PrecisionPenentuan:Contoh 1: 2 analis berbeda secara independen melakukan pengujian pada hari berbeda menggunakan instrumen, reagen, larutan sampel dan standard yang berbeda. acceptance criteria berdasarkan absolute differenceContoh 2: Sampel diperiksa dengan variasi hari pengujian, testing, analis, instrumen dan kolom yang digunakan. Variasi tersebut saling dikombinasikan acceptance criteria berdasarkan RSDGeneral Intermediate Precision Acceptance CriteriaKategoriMetodeContoh 1: Kriteria (absolute difference)Contoh 2:KriteriaIAssay: API 1 %RSD 3.0 %IAssay: Formulasi (dosis & komposisi) 2.5 %RSD 3.0 %IAssay: Pengawet 3 %RSD 5.0 %IIDegradate assay: Formulasi dosis rendah 0.2 % ( 2 %) 0.5 % (> 2 %)RSD 15.0 %IIDegradate assay: API & formulasi dosis tinggi 0.1 % ( 1 %) 0.5 % (> 1 %)RSD 15.0 %IIResidual solvents 25 % dari level ( 1 %) 10 % dari level (> 1 %)RSD 15.0 %IIIKarakteristik obat 5 %N/AReproducibilityMenggambarkan presisi antar laboratorium.Biasanya digunakan untuk standarisasi prosedur analisis.

Specificity/SelectivityICH mendefinisikan specificity sebagai kemampuan untuk mengenali analit di antara komponen-komponen lainnya, seperti pengotor, degradan, dan komponen matriks.IUPAC dan AOAC menggunakan istilah selectivity.Ditunjukkan dengan Rf (waktu retensi) dan Rs (resolusi).

LOD & LOQRobustnessPengukuran kapasitas prosedur analisis untuk tidak terpengaruh dengan variasi minim dalam parameter prosedural dan memberikan indikasi reliable selama penggunaan normal.PenentuanMetode kromatografiPATSolution StabilityStandard/Sample Solution Stability CriteriaKategoriMetodeKriteria(absolute difference)IAssay: API 1 %IAssay: Formulasi (dosis & komposisi) 2.5 %IAssay: Pengawet 3 %IIDegradate assay: Formulasi dosis rendah 0.2 % ( 2 %) 0.5 % (> 2 %)IIDegradate assay: API & formulasi dosis tinggi 0.1 % ( 1 %) 0.5 % (> 1 %)IIResidual solvents 25 % ( 1 %) 10 % (> 1 %)IIIKarakteristik obat 5 %Relative Response FactorKetika melaporkan degradan atau impurities untuk produk jadi dalam persen berat, tentukan relative response factor menggunakan standard (bila tersedia)Relative Response FactorPerhitungan RRF:RRF =AREAdeg / CONCdegAREAparent / CONCparentBila nilai RRF di luar rentang 0.8 1.2, nilai tersebut dimasukkan sebagai faktor koreksi dalam kalkulasi akhir untuk menghitung degradan atau impuritiesBila nilai RRF tidak dapat ditentukan (degradan tidak tersedia dll) nilai RRF diasumsikan 1.0Reporting LimitPenentuan: larutan dengan konsentrasi RL dianalisis sehingga memberikan kromatogram yang representatif untuk dimasukkan dalam metodeAcceptance criteria: nilai RL harus sama dengan atau lebih besar dari nilai LOQ.Reporting LimitProdukReporting LimitAPI Low Dose ( 2 g/day). Key Raw Material, Process Intermediate0.05%API High Dose (> 2g/day)0.03%Formulation low dose ( 1 g/day)0.10%Formulation high dose (> 1 g/day)0.05%PustakaGDL 29.03. MMD Quality Manual Guideline: Guideline for Validation of Analytical Method.ICH. 2005. Validation of Analytical Procedures: text and methodology Q2 (R1).USP 36 Validation of Compendial Procedures.