varricella
TRANSCRIPT
VARRICELLA
Dokter pembimbing : dr. Desiana, Sp.A
Oleh : Hanna AnggityaNIM : 2010730138
Nama : An. RUsia : 2 tahunJenis Kelamin : PerempuanNama orang tua : Tn. MAlamat : Jl. Serdang.Tgl masuk RS : 21 Desember 2014
IDENTITAS
Keluhan Utama : Bintik merah berisi cairan sejak 3 hari SMRS.
Keluhan Tambahan : Gatal, demam, sulit menelan
Alloanamnesis
Riwayat Penyakit sekarang
Bintik merah sejak 3 hari SMRS, bintik berisi cairan dan terasa sangat gatal, bintik muncul awal di punggung dan menjalar ke muka, kepala, tangan, dan kaki. Demam sejak 2 hari SMRS, demam mendadak dan langsung tinggi, sakit kepala (+) mata merah (+) sariawan (+) sulit menelan (+) BAB baik, nafsu makan berkurang.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat Penyakit keluarga
Belum pernah merasakan hal yang seperti ini sebelumnya
Keluarga tidak ada yang menderita hal yang sama
Sepupu OS ada yang sakit cacar
Riwayat pengobatan belum mengkonsumsi obat apapun hanya
diberi lotion
Riwayat kehamilan ANC teratur di Bidan Riwayat penyakit saat hamil (-)
Riwayat Kelahiran Cukup bulan Lahir spontan ditolong bidan Langsung menangis BBL 3000 gram; PB 50 cm
Riwayat makanan
ASI dari 0 bulan sampai 6 bulan
konsumsi ASI dan makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan
makan teratur 3x/hari anak suka mengkonsumsi sayuran tetapi jarang mengkonsumsi buah
Riwayat tumbuh kembang
Anak sudah dapat berjalan,berlari dan melompat, anak sudah dapat berbicara dan menyebutkan 4 gambar, sudah dapat memakai baju
Riwayat Alergi Alergi udara (-) Alergi makanan (-) Alergi obat (-)
Riwayat Imunisasi Imunisasi dasar lengkap (+)
Keadaan Umum : Sakit sedangKesadaran : ComposmentisTanda vital Suhu : 36,8° C Nadi : 98 X/menit Pernafasan : 25 X/menit Tekanan darah: -
PEMERIKSAAN FISIK
Antropometri
BB : 15 kg TB : 85 cm LP : 46 cm LILA : 18 cm Status gizi
BB/U = 15/18,6 x 100% = 80% Gizi baikTB/U = 85/86 x 100% = 98% Gizi baikBB/TB = 15/12,8 x 100% = 117% Gizi Lebih
Kesan: Gizi Baik
Kepala:NormocephalUbun-ubun sudah menutup, ubun-ubun cekung (-)
Mata:Mata cekung -/-Conjungtiva anemis -/-Sklera ikterik -/-
Hidung:Sekret -/-Deviasi septum nasi (-)
Telinga: Normotia Serumen -/-
Mulut: Bibir tampak kering (+) T1-T1 hiperemis (-) Faring hiperemis (+) Stomatitis (+)
Leher: Pembesaran KGB (-)
Status Generalis
Dada: Inspeksi : Tampak simetris, normochest Palpasi : Vokal premitus kanan dan kiri tidak ada dada
yang tertinggal Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru Auskultasi : Vesikuler +/+, rhonky -/-, wheezing -/-Jantung: Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Palpasi : Ictus cordis teraba Perkusi: - Auskultasi : BJ I dan BJ II murni regulerAbdemen: Inspeksi : cembung Auskultasi : Bising usus (+) Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar & lien tidak teraba. Perkusi : Sonor
Turgor: Baik
Ekstremitas atas Akral : hangat Edema : -/- RCT : < 2 detik
Ekstremitas bawah Akral : hangat Edema : -/- RCT : < 2 detik
Inguinal : DBN
Anus : DBN
Genitalia : DBN
Regio : muka, punggung, tangan, dan kaki.
Efloresesi: tampak vesikel dengan dasar eritematosa, diameter ± 0,5
cm.
Status Dermatologis
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 12,9 g/dl 11,8 – 15,0 g/dl
Hematokrit 37% 40 – 52 %
Leukosit 8400 / ul 4.500 – 13.500 ribu/ul
Trombosit 157.000 / ul 156.000 – 408.000 / ul
Eritrosit 4,98 4.40 – 5.90
An.R usia 2 tahun datang dengan keluhan bintik merah sejak 3 hari SMRS, bintik berisi cairan dan terasa sangat gatal, bintik muncul awal di punggung dan menjalar ke muka, kepala, tangan, dan kaki. Demam sejak 2 hari SMRS, demam mendadak dan langsung tinggi, sakit kepala (+) mata merah (+) stomatitis (+) sulit menelan (+) nafsu makan berkurang (+).
Pemeriksaan fisik: bibir kering(+), faring hiperemis (+), stomatitis(+), terdapat vesikel dengan dasar eritematosa diameter ± 0,5 cm.
RESUME
Assesment dan Diagnosis
Assesment dan Diagnosis
Diagnosis
Klinis : VaricellaGizi : Gizi BaikImunisasi :Imunisasi dasar lengkapTumbang : Sesuai usia
Diagnosis
Klinis : VaricellaGizi : Gizi BaikImunisasi :Imunisasi dasar lengkapTumbang : Sesuai usia
Assesment
VaricellaFebris hari ke-2Stomatitis
Assesment
VaricellaFebris hari ke-2Stomatitis
IVFD RL 8 tpm makro Paracetamol syrp 3 x 1½ cth Histrine drop 2 x 0,4cc Puyer 4 x 1 bks:
Acyclovir 75mgCTM 1,5mg
Acyclovir salp 3 x 1 untuk bula belum pecah
Garamycin salp 3 x 1 untuk bula yang pecah
Penatalaksanaan
22 Desember 2014
S
•Demam (+)•Pusing (+)•Lesi dikulit (+) sudah mulai berkurang, mengering, dan pecah•Napsu makan baik•BAB (-)•BAK (+)
O
S : 37,2 OCN : 110 x / mntRR : 22x / mnt
•Mukosa bibir kering (+)•Vesikel (+)
A
Varicella
P
IVFD RL 8 tpm makroPCT syrp 3 x 1½ cthHistrine drop 2 x 0,4ccPuyer 4 x 1 bks: Acyclovir 75mg CTM 3,75mgAcyclovir salp 3 x 1 u/ bula belum pecahGaramycin salp 3 x 1 u/ bula yang pecah
Follow UPFollow UP
23 Desember 2014
S
•Demam (-)•Lesi dikulit (+) sudah mulai berkurang, mengering, dan pecah•Pusing (-)•Lemas (-)•BAB (+) 1x•BAK (+)
O
•S : 36,6oC•N : 85 x / mnt•RR : 20x / mnt
•Vesikel (+)
A
Varicella
P
Hentikan
antipiretik,
pasien boleh
rawat jalan
Terapi lain
lanjutkan
Follow UPFollow UP
TINJAUAN PUSTAKA
Varicella Adalah infeksi akut primer yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit yang polimorf, terutama berlokasi di daerah sentral tubuh.
Sangat menular droplet infection, terjadi kontak dengan lesi cairan vesikel, pustula, & secara transplasental
Penularan terjadi sejak 24 jam sebelum timbul lesi sampai terjadi lesi krusta ( 7-8 hari) atau sampai semua krusta lepas
Menyerang semua gol.umur : paling sering anak² 90% < 10 tahun (terbanyak 5-9 th)
Varicella
PATOGENESIS
Lesi khas dikulit ↓
VZV berpindah tempat dari lesi kulit dan permukaan mukosa ke ujung saraf sensoris ,VZV ditransportasikan secara sentripetal melalui serabut syaraf
sensoris ke gangglion sensoris ↓
Infeksi laten terjadi pada ganglion VZV tidak lagi menular dan tidak bermultiplikasi,tetapi tetap mempunyai kemampuan reaktivasi
↓Pada saat terjadi reaktivasi, VZV bermultiplikasi sehingga terjadi reaksi
inflamasi dan merusak ganglion sensoris↓
VZV menyebar ke sumsum tulang serta batang otak dan melalui syaraf sensoris akan sampai ke kulit ( Zoster )
Stadium Prodomal• Gejala prodomal
timbul setelah 14-15 hari masa inkubasi, dengan timbulnya ruam kulit disertai demam yang tidak begitu tinggi serta malaise.
• Terdapat nyeri kepala, anoreksia, nyeri punggung, dan pada beberapa kasus nyeri tenggorokan dan batuk.
Stadium Erupsi• Ruam kulit muncul di
muka dan kulit kepala, dengan cepat menyebar ke badan dan ekstremitas. Penyebaran lesi bersifat sentrifugal.
• Gambaran yang menonjol adalah perubahan yang cepat makula kemerahan ke papula, vesikula, pustula, dan akhirnya kusta (8-12 jam).
• Krusta akan lepas dalam waktu 1-3 minggu bergantung kepada dalamnya kelainan kulit.
Gejala Klinis
Gambaran khas lesi termasuk: Muncul setelah masa prodromal yang singkat dan
ringan Lesi berkelompok terutama di bagian sentral Perubahan lesi yang cepat dari makula, vesikula,
pustula, sampai krusta Terdapatnya semua tingkat lesi kulit dalam waktu
bersamaan pada daerah yang sama Terdapat lesi mukosa mulut Umumnya pemeriksaan laboratorium tidak diperlukan
lagi.
Diagnosis
Gambaran klinis dengan efloresensi dan perkembangan lesi kulit yang
khas
Riwayat kontak 2-3 minggu sebelumnya.
Tersering infeksi sekunder bakteri pd lesi kulit o/Stafilokokus & Streptokokus impetigo, furunkel, selulitis, erisipelas & jarang ganggren
Varisela pd kehamilan: ancaman bg ibu & janin. Janin terinfeksi intrauterin kel.kongenital (hipoplasi salah satu ekstremitas, parut kulit, atrofi korteks serebri, kel.mata, BBLR)
Pd kasus imunokompromais: angka kesakitan & kematian. Dpt timbul p’darahan akibat trombositopenia atau koagulasi intravaskular diseminata
Sistem imun tdk mampu pertahankan periode laten timbul herpes zoster (>>dewasa)
Penyulit
Komplikasi anak (jarang), dewasa lebih sering. Anak yg imunokompeten infeksi sekunder bakterial
pd lesi kulit Stafilokokus impetigo, selulitis, erisipelas atau furunkel sering menyebabkan parut tapi jarang terjadi sepsis.
Pada dewasa pneumonia (paling sering), otitis media, ensephalitis, dan meningitis supurativa.
KOMPLIKASI
Diagnosis banding Variola Herpes Zoster Varicella
Definisi penyakit virus yang disertai keadaan umum yang buruk, dapat menyebabkan kematian, lebih berat & memberikan gambaran yang monomorf
penyakit rekuren yang terjadi karena reaktivasi VZV yang tadinya laten di ganglion sensoris dorsalis kemudian bereplikasi & menyebar melalui persyarafan ke kulit.
infeksi akut primer menyerang kulit dan mukosa, sangat menular melalui droplet infection. Riwayat kontak dengan OS sebelumnya.
Effloresensi
Makulo - papular eritematosa terutama di muka & ekstremitas, monomorf. (tidak tumbuh lesi baru) Vesikula, pustula.
gerombolan vesikel di atas kulit yang eritematosa sedang kulit diantara gerombolan tetap normal, usia lesi pd satu gerombolan sama sedangkan usia lesi dengan gerombolan lain tidak sama.
kelainan kulit yang polimorf
Lesi berkelompok terutama di bagian sentral
Demam, sakit kepala, nyeri tenggorokan , anoreksia
Gambar
Pd anak sehat sembuh sendiri. Lesi lokal dg lotio calamine. Utk gatal antihistamin.
Jika ada inf.sekunder o/bakteri beri antibiotika◦ Tidak dianjurkan kortikosteroid
Antipiretik: jika demam Antivirus diberi: jika ada ggn neurologik, pasien
risiko tinggi dg penyulit Dosis 80 mg/kgBB/hr per oral terbagi 5 dosis selama 5 hr, IV tiap 8 jam selama 7 hari. Vidarabin 10 mg/kgBB selama 5 hr.
Kuku potong pendek & bersih agar tdk terjadi inf.sekunder
Pengobatan
Vaksin virus varisela hidup yg telah dilemahkan (live attenuated) semula hanya diberikan pd anak dg risiko tinggi
Sekarang IDAI telah merekomendasikan vaksin varisela pd anak usia 12 thn, o/k varisela cenderung > berat pd ibu hamil
Pencegahan
Pencegahan
Pada ibu hamil yang menderita varicella dapat menimbulkan masalah pada bayi yang akan dilahirkan dan bergantung pada masa kehamilan ibu antara lain:
Varicella Neonatal Varicella Kongenital Zoster Infantile
Varicella NeonatalBila ibu hamil terinfeksi varicella 5 harisebelum partus atau 2 hari setelah partus maka bayi tersebut terinfeksi saat viremia kedua dari ibu, bayi terinfeksi transplasental, tetapi tidak memperoleh kekebalan dari ibu karena belum cukupnya waktu ibu untuk memproduksi antibodi. Pada keadaan ini bayi yang dilahirkan akan mengalami varicella berat dan men yebar. Perlu diberikan profilaksis atau diberikan VZIG dan acyclovir.
Bila ibu terinfeksi varicella > 5 hari antepartum, sehingga ibu mempunyai waktu yang cukup untuk memproduksi antibodi dan dapat diteruskan pada bayi. Bayi cukup bulan akan menderita varicella ringan karena pelemahan oleh antibodi transplasental dari ibu. Pengobatan dengan VZIG tidak perlu tetapi acyclovir dapat dipertimbangkan pemberiannya, bergantung pada keadaan bayi.
Varicella Kongenital
Varicella kongenital dijumpai pada bayi dengan ibu yang menderita varicella pada usia kehamilan trimester I atau II.
Manifestasi klinik dapat berupa retardasi pertumbuhan intrauterine, mikrochepali, atrofi kortikalis, hipoplasia ektremitas, mikroftalmin, katarak, karioretinitis dan scarring pada kulit.
Zoster Infantile
Penyakit ini sering muncul pada umur bayi 1 tahun pertama, hal ini disebabkan karena
infeksi varicella maternal setelah masa gestasi ke-20.
Indikasi rawat ICU/NICU pada varicella:
Indikasi Rawat
• Penurunan Kesadaran• Kejang• Sulit berjalan• Gangguan pernapasan• Sianosis• Saturasi oksigen menurun• Semua neonatus lahir dari ibu yang menderita varicella < 5 hari sebelum melahirkan atau 2 hari setelah melahirkan