vera tht5

45
7/23/2019 vera tht5 http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 1/45 Step 7 1. Anatomi laring ?

Upload: veransa-arizona

Post on 18-Feb-2018

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 1/45

Step 71. Anatomi laring ?

Page 2: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 2/45

Page 3: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 3/45

2. Fisiologi laring ?

Fungsi laring :

a. ProteksiUntuk mencegah makanan dan benda asing masuk ke dalam trakhea,

dg jalan menutup aditus laringis dan rima glotis secara bersamaan.

Penutupan aditus laring terjadi karena pengangkatan laring ke atas

akibat kontraksi otot-otot ekstrinsik laring. alam hal ini kartilago

aritenoid bergerak ke depan akibat kontraksi !.tiroaritenoid dan!.aritenoid. selanjutn"a !.ariepiglotika sbg s#ngterPenutupan rima glotis krn aduksi plika $ocalis. %artilago aritenoid kiri

dan kanan mendekat krn aduksi otot2 intrinsikb. &atuk

Page 4: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 4/45

engan re'ek batuk, benda asing "ang telah masuk ke dalam trakhea

dpt dibatukkan ke luar. g bantuan batuk jg sekret "g berasal dr paru

dpt dikeluarkan.c. (espirasi

!engatur besar keciln"a rima glotis. &ila !.krikoaritenoid posterior

berkontraksi akan men"ebabkan processus $okalis kartilago aritenoidbergerak ke lateral shg rima glotis terbuka )abduksi*

d. +irkulasi erjadin"a perubahan tekanan udara di dalam traktus trakeo-bronkial

akan dpt mempengaruhi sirkulasi dari al$eolus shg pengaruhi sirkulasi

darah tubuhe. !enelan

!embantu menelan dg mekanisme : gerakan laring bagian baah ke

atas, menutup aditus laringis dan mendorong bolus makanan turun ke

hipo/aring dan tdk mungkin masuk ke dalam laring

/. 0mosiUntuk ekspresi emosi : berteriak, mengeluh, mengangis, dll

g. FonasiUntuk membuat suara dan menentukan tinggi rendahn"a nada. inggi

rendahn"a nada di atur oleh ketegangan plika $okalis. &ila plika $okalis

dalam aduksi maka !.krikotiroid akan merotasikan kartilago tiroid ke

baah dan ke depan menjauhi kartilago aritenoid. Pada saat "g

bersamaan !.krikoaritenoid posterior akan menahan atau menarik

kartilago aritenoid ke belakang. Plika $okalis kini dlm keadaan "g e/ekti/

utk berkontraksi.

+ebalikn"a kontraksi !.krikoaritenoid akan mendorong kartilagoaritenoid ke depan sehingga plika $okalis akan mengendor.%ontraksi serta mengendorn"a plika $okalis akan menentukan tinggi

rendahn"a nada.

Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT-KL edisi enam

. !ekanisme /onasi ?Ada beberapa hal "ang perlu diperhatikan dalam mempelajari

mekanisme bicara "aitu:a. Mekanisme pernapasan, suatu proses kompleks "ang dimulai dari

peristia masukn"a oksigen kedalam paru-paru, pertukaran 2 dan 2

dan berakhir dengan peristia keluarn"a 2 dari dalam tubuh. alam

mekanisme bicara, pernapasan bukan han"a sebagai kebutuhan untuk

hidup, tetapi merupakan modal dasar dan sumber energ" utama

dalam proses produksi bicara dan bahasa.

Page 5: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 5/45

b. Mekanisme fonasi, merupakan proses produksi suara "ang dimulai

dari perubahan udara dalam traktus $okalis setelah terjadi ekspirasi,

sehingga udara "ang keluar ditahan3dihambat oleh plika $okalis3pita

suara. Perubahan periodic pada pita suara akan berlangsung terus

selama tekanan subglotis mencapai besaran tertentu, sehingga dalam

peristia ini suatu "ang dihasilkan seseorang terjadi karena adan"a

pelepasan udara secara periodic sehubungan dengan adan"a adduksi

dan abduksi serta besaran tekanan subglotis. alam peristia /onasi

terdapat tiga unsure utama "ang harus diperhatikan "aitu:

ken"aringan suara, nada dan kualitas suara seseorang.c. Mekanisme resonansi, merupakan peningkatan intensitas bun"i

melalui bentukan )modi#kasi* rongga sekitar sumber bun"i.

Perubahan3modi#kasi rongga-rongga /aring akan meningkatkan

intensitas /onasi, sehingga dapat diterima telinga sebagai bun"i bicara

dengan berbagai $ariann"a den peristia tersebut disebut resonansi. erdapat beberapa aspek "ang berpengaruh dominan dalam modi#kasi

rongga-rongga /aring selama bicara "aitu: penutupan $elo/aringeal

untuk memproduksi bun"i-bun"i nasal maupun bukan nasal,

pergerakan lidah mempengaruhi besar intensitas gelombang suara

dari daerah glottis terutama dalam memberikan karakteristik bun"i-

bun"i bicara konsonan )huru/ mati*, pembukaan mulut secara langsung

menentukan bentuk dan ukuran rongga oro/aring dan akan berperan

dalam produksi bun"i-bun"i $ocal atau di/tong.d. Mekanisme artikularis, merupakan bagian akhir dari mekanisme

bicara dan merupakan proses pembentukan gelombang udara "angmempun"ai intensitas dan /rekuensi tertentu menjadi bun"i-bun"i

"ang berarti sesuai konsep. %eadaan ini dibedakan menjadi mekanisme

artikularis $ocal, "aitu bun"i bicara "ang terjadi dari hasil modi#kasi

aliran udara dari daerah glottis secara langsung tanpa hambatan dan

untuk membedakan bun"i-bun"i $okal dapat dilihat dari perubahan

bentuk dan ukuran resonator dan pengaruh dari perubahan posisi

lidah. !ekanisme artikulasi konsonan "aitu bun"i bicara "ang

diproduksi dengan atau tanpa /onasi, dimana aliran udara daerah

glottis dimodi#kasi melalui hambatan otot-otot prgan artikulasi didaerah oro/aring, sehingga akan menghambat, menghentikan atau

meletupkan udara "ang mengalir dari daerah glottis.

FISIOLOGI BICARAPercakapan digunakan untuk berkomunikasi antar indi$idu.

Proses bicara melibatkan beberapa sistem dan /ungsi tubuh,

Page 6: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 6/45

melibatkan sistem pernapasan, pusat khusus pengatur bicara di otak

dalam korteks serebri, pusat respirasi di dalam batang otak dan

struktur artikulasi, resonansi dari mulut serta rongga hidung. Untuk

men"empurnakan proses percakapan ini, diperlukan akti$itas otot.

&agian penting dalam percakapan dan bahasa adalah cerebral corte4

"ang berkembang sejak lahir dan memperlihatkan perbedaan pada

orang deasa. Perbedaan ini memperlihatkan baha pengalaman

phonetic bukan hal "ang perlu untuk perkembangan area pusat sara/

dalam sistem percakapan.tot-otot "ang mengkomando organ bicara diatur oleh motor

nuclei di otak, dengan produksi suara diatur oleh kontrol pusat di

bagian rostral otak.Proses bicara diaali oleh si/at energi dalam aliran dari udara.

Pada bicara "ang normal, aparatus pernapasan selama ekshalasi

men"ediakan aliran berkesinambungan dari udara dengan $olume"ang cukup dan tekanan )di baah kontrol $olunteer adekuat* untuk

/onasi. Aliran dari udara dimodi#kasi dalam /ungsin"a dari paru-paru

oleh /asial dan struktur oral dan memberikan peningkatan terhadap

simbol suara "ang dikenal sebagai bicara.I Struktur Fun!si"nal Or!an #en!u$apan% Suara% dan Bi$ara&icara adalah pembentukan dan pengorganisasian suara menjadi

simbol atau lambang "ang merupakan interaksi sejumlah organ "ang

terdiri dari:&& Or!an Respirasi

 erdiri dari trakea, bronkus, dan paru-paru. Aliran udara respirasimerupakan sumber kekuatan "ang diperlukan untuk mencetuskan

suara dan diatur tekanann"a mulai dari paru-paru.&' Or!an F"nasi5aring dengan otot-otot instrinsik dan ekstrinsikn"a dan pita suara

"ang merupakan bagian terpenting laring. 5aring merupakan

penghubung antara /aring dan trakea, didesain untuk memproduksi

suara )/onasi*. 5aring ini terdiri dari 6 kartilago, kartilago "ang

berpasangan, dan "ang tidak berpasangan. rgan ini terletak pada

midline di depan cer$ikal $ertebra ke sampai 7.

rgan ini dibagi ke dalam regio:8 9estibule8 9entricle8 n/raglotitic

9ocal /old )true cord* dan $estibular /old )/alse cord* terletak pada

regio $entricle.

Page 7: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 7/45

Pergerakan pita suara )abduksi, adduksi dan tension* dipengaruhi oleh

otot-otot "ang terdapat disekitar laring, dimana /ungsi otot-otot

tersebut adalah:

• !. ricoth"roideus menegangkan pita suara

• !. "roar"tenoideus )$ocalis* relaksasi pita suara

• !. ricoar"tenoideus lateralis adduksi pita suara

• !. ricoar"tenoideus posterior abduksi pita suara

• !. Ar"tenoideus trans$ersus menutup bagian posterior

rima glotidis+etelah udara meninggalkan paru-paru, udara mengalir melalui

laring "ang ber/ungsi sebagai $ibrator "ang diperankan oleh pita

suara.Pita suara diregangkan serta diatur posisin"a oleh beberapa otot

khusus laring, dengan adan"a perbedaan regangan dan ruang "ang

dibentukn"a, maka terbentuk celah dengan macam-macam ukuran

"ang menghasilkan suara sebagai berikut:a* 9oiceless, "aitu pita suara membuka penuh aktu inspirasi, pita

suara saling menjauh, sehingga udara bebas leat di antaran"a.b* 9oiced, "aitu pita suara bergetar ke arah lateral. Udara mendorong

pita suara saling menjauh, aliran udara leat dengan cepat "ang

menarik kembali pita suara untuk asling mendekat, proses ini

berlangsung berulang-ulang sehingga terjadi getaran pita suara. +uara

"ang dihasilkan oleh proses /onasi memiliki nada )/rekuensi*,

kekerasan )intensitas*, dan kualitas lemah. +uara hasil produksi laring

"ang han"a berkaitan dengan bicara disebut /onasi-suara-bisikan,sebalikn"a suara lain "ang diproduksi laring "ang tidak berkaitan

dengan bicara tidak dapat disebut suara /onasi )batuk, berdehem,

tertaa*.&( Or!an Res"nansi erdiri dari rongga /aring, rongga hidung, dan sinus paranasalis.

+umber suara /onasi pada pita suara intensitasn"a lemah, tidak

berarna dan sulit dikenal. engan adan"a alat-alat resonansi "ang

ber/ungsi sebagai resonator, maka suara tersebut mendapat $ariasi

pada /rekuensi tertentu, intensitasn"a meningkat, demikian juga pada

kualitasn"a )arna suara* dan idenitasn"a, tetapi suara "ang sudahdiresonansi ini masih bukan merupakan suara bicara. iri-ciri resonansi

sangat ber$ariasi pada setiap orang dan merupakan aspek "ang

sangat penting bagi e/ekti$itas bicara.&) Or!an Artikulasi ersusun atas:

Page 8: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 8/45

a* &ibir, ber/ungsi untuk memberndung udara pada pembentukan

suara letup.b* Palatum mole-durum merupakan permukaan sensiti/ bagi lidah

untuk mengaasi proses artikulasi, menghalangi dan

membentukaliran udara turbulen dan sebagai kompas bagi lidah

baha suara terbaik sudah dihasilkan.c* 5idah, membentuk suara dengan mengangkat, menarik,

men"empit, menipis, melengkung, menonjol, atau mendatar.d* Pipi membendung udara di bagian bukal.e* ;igi ber/ungsi menahan aliran udara dalam membentuk konsonan

labio-dental dan apiko-al$eolar./* !andibula membuka dan menutup aktu bicara&* +"$al Tra$t

9ocal tract pada manusia merupakan acoustic tube dari cross

section dengan panjang sekitar 1< cm dari $ocal /old hingga bibir. Area

cross section ini ber$ariasi dari =-2= cm2 dengan penempatan bibir,rahang, lidah, dan $elum )palatum lunak*. Perangkap )trap-door action*

"ang dibuat sepasang $elum pada $ocal tract membuat secondar"

ca$it" "ang berpartisipasi dalam speech production- nasal tract.

%a$itas nasalis memiliki panjang sekitar 12 cm dan luas 7= cm.Untuk bun"i suara, sumber rangsang adalah $elocit" $olume dari

udara "ang meleati $ocal cords. 9ocal tract bertindak pada sumber

ini sebagai #lter dengan /rekuensi "ang diinginkan, berkorespondensi

dengan resonansi akustik dari $ocal tract.&, +"i$ed S"unds

+uara diproduksi dengan meningkatkan tekanan udara di paru-paru dan menekan udara untuk bergerak ke glottis )lubang antara

$ocal cords*, sehingga $ocal cords bergetar. ;etaran tersebut

mengganggu aliran udara dan men"ebabkan getaran broad spectrum

>uasi-periodic "ang berada di $ocal tract. 5igament "ang bergetar dari

$ocal cords memiliki panjang 1 mm dan glottal "ang secara khusus

ber$ariasi dalam area dari =-2= mm2. tot lar"ngeal "ang mengatur

$ocal /olds dibagi menjadi tensors, abductors, dan adductors. @aik dan

turunn"a pitch dari suara dikontrol oleh aksi dari tensor cricoth"roid

dan otot $ocalis. 9ariasi dalam tekanan subglottal juga penting untukmengatur derajat getaran lar"ngeal.&7 Artikulasi dan Res"nansi

%etika suara dasar dihasilkan oleh $ocal tract, suara tersebut

dimodi#kasi untuk menghasilkan suara "ang jelas dengan proses

artikulasi dan resonansi. Artikulasi adalah proses penghasilan suara

dalam berbicara oleh pergerakan bibir, mandibula, lidah, dan

Page 9: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 9/45

mekanisme palatophar"ngeal dalam kordinasi dengan respirasi dan

/onasi.engan kegunaan si/at-si/at resonant dari $ocal tract, bun"i

suara dasar disaring. %ualitas akhir dari suara tergantung dari ukuran

dan bentuk berbagai ka$itas "ang berhubungan dengan mulut dan

hidung. &entuk dari beberapa ka$itas ini bisa diubah oleh berbagai

macam akti$itas bagian "ang dapat bergerak dari /aring dan ka$itas

oral. %a$itas "ang berhubungan dengan dengan hidung adalah ka$itas

nasal, sinus, dan naso/aring. @aso/aring dengan cepat berubah-ubah

dan $ariasi ini dihasilkan oleh kontraksi otot-otot phar"ngeal dan

gerakan dari palatum lunak.%a$itas "ang berhubungan dengan mulut adalah ka$itas oral dan

orophar"n4. %edua ka$itas ini bisa diubah-ubah oleh kontraksi dari

otot-otot. +emua ka$itas ini mengambil dan memperkuat suara

/undamental "ang dihasilkan oleh getaran dari $ocal cords. Fungsi inidikenal dengan sebutan resonansi. Pergerakan dari palatum lunak,

laring, dan /aring membuat manusia dapat mencapai keseimbangan

"ang baik antara resonansi oral dan nasal "ang akhirn"a menjadi

karakteristik dari suara tiap-tiap indi$idu.Fungsi dari mekanisme pengucapan adalah untuk mengubah

bentuk dari tonsil lar"ngeal dan untuk membuat suara dalam rongga

mulut. +uara "ang penting terbentuk adalah pengucapan konsonan,

"ang ditekankan sebagai iringan suara oleh gesekan bun"i. %onsonan

dibentuk dari gelombang udara "ang berkontak dari arah "ang

berlaanan. !isaln"a pada kontak antara dua bibir saat pengucapanhuru/ BpC dan BbC. ontoh lainn"a juga pada lidah "ang men"entuh

gigi dan palatum saat pengucapan huru/ BtC dan BdC. anpa kemampuan )kapasitas* pengucapan, suara "ang

dihasilkan han"a berupa /aktor kekuatan, $olume, dan kekuatan,

seperti suara "ang han"a dihasilkan oleh huru/ $ocal. Dal ini terbukti

secara klinis ketika kemampuan berbicara seseorang hilang pada

penderita paral"tic stroke. %emampuan berbicaran"a han"a seperti

pengucapan huru/ $ocal saja dengan sedikit konsonan.i samping men"uarakan suara-suara, sistem $okal dapat

menghasilkan dua macam suara-suara "ang tak terdengar: /ricati$e

sounds dan plosi$e sounds.Fricati$e sounds dicontohkan oleh konsonan s, sh, f, dan th, "ang

dihasilkan ketika $ocal tract setengah tertutup pada beberapa titik dan

udara tertekan meleati konstriksi pada kecepatan "ang cukup tinggi

untuk menghasilkan turbulensi. %onsonan /ricati$e membutuhkan

Page 10: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 10/45

sangat sedikit pen"esuaian pada artikulator, dan sering terdengar

 tidak sempurna pada kasus maloklusi atau penggunaan denture.Plosi$e sounds, konsonan p, t, dan k , diproduksi ketika $ocal tract

tertutup seluruhn"a )biasan"a dengan bibir atau lidah*, membiarkan

tekanan udara meningkat saat menutup, dan kemudian membuka

dengan tiba-tiba. Untuk beberapa suara, seperti /ricati$e consonant v

dan z "ang terdengar, adan"a kombinasi dari dua sumber suara.Pembentukan pada pergerakan untuk kemampuan bicara

berkaitan dengan /ungsi kontin"u dari sensorik in/ormasi dari reseptor

otot dan mechanoreceptor cutaneous "ang didistribusikan sepanjang

sistem respiratori, laringeal, dan sistem oro/acial.II ekanisme .eur"l"!is Bi$ara

+alah satu perbedaan terpenting antara manusia dan binatang

adalah adan"a /asilitas pada manusia untuk berkomunikasi dengan

sesaman"a. +elanjutn"a, karena tes neurologik dapat dengan mudah

menaksir seberapa besar kemampuan seseorang untuk berkomunikasi

satu sama lain, maka kita dapat mengetahui lebih ban"ak tentang

sistem sensorik dan motorik "ang berkaitan dengan proses komunikasi

daripada mengenai /ungsi segmen kortikal lainn"a.Untuk berbicara, manusia menerima rangsang baik melalui

oragan reseptor umum maupun oragan reseptor khusus, impulsn"a

dihantarkan melalui sara/ otak atau sara/ spinal atau ++ dan

dilanjutkan ke ++P area sensorik. Pengaruh sensorik disampaikan ke

area motorik unutk kembali turun ke ++ dan akhirn"a sampai ke

e/ektor "ang menghasilkan akti$itas bicara.Resept"r Sens"rik rgan reseptor umum )eksteroresepti/, interoresepti/, propioresepti/*

dan organ reseptor khusus )penglihatan, pendengaran, keseimbangan,

penghidu, pengecap* menerima rangsang.Sara/ A/eren+ara/ otak -E dan sara/ spinal menghantarkan impuls sara/ ke pusat

pemrosesan di ++PSS#++P area &roca )area motorik bicara*, area ernicke )area auditi/*,

pusat ideamotor )pusat re'eks dalam memilih kata dan kalimat*

merupakan pusat-pusat "ang terlibat dalam proses bicara. Sara/ 0/eren+ara/ e/eren dari ++P ke ++ men"ampaikan sin"al sara/ kepada

e/ektor untuk melakukan akti$itas bicara. erdapat dua aspek untuk dapat berkomunikasi, "aitu: aspek

sensorik )input bahasa*, melibatkan telinga dan mata, dan kedua,

Page 11: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 11/45

aspek motorik )output bahasa* "ang melibatkan $okalisasi dan

pengaturann"a.'& Aspek Sens"rik K"munikasi

Pada korteks bagian area asosiasi auditorik dan area asosiasi

$isual, bila mengalami kerusakan, maka dapat menimbulkan

ketidakmampuan untuk mengerti kata-kata "ang diucapkan dan kata-kata "ang tertulis. 0/ek ini secara berturut-turut disebut sebagai a/asia

resepti/ auditorik dan a/asia resepti/ $isual atau lebih umum, tuli kata-

kata dan buta kata-kata )disleksia*. +tudi dari a/asia ini mempun"ai

peran penting pada pemahaman neural basis dari bahasa. Pen"ebab

paling sering ialah trauma kepala )head trauma*. Pen"ebab selanjutn"a

ialah stroke: G=H major $ascular e$ents pada hemis/er cerebral "ang

mengakibatkan language disorders.A/asia an"mik 1An"mi$ aphasia2Pada a/asia ini, satu-satun"a gangguan ialah pada kemampuan untuk

menemukan kata-kata "ang benar. ni merupakan bentuk a/asia "ang

tidak biasa. Akan tetapi, biasan"a merupakan lesi pada aspek posterior

dari lobus temporal in/erior kiri, dekat dengan garis temporal-occipital.A/asia 3erni$ke dan A/asia Gl"4al&eberapa orang mampu mengerti kata-kata "ang diucapkan ataupun

kata-kata "ang dituliskan namun tak mampu menginterpretasikan

pikiran "ang diekspresikan alaupun saat mendengar musik atau

suara non$erbal akan normal. &iasan"a pasien berbicara sangat cepat

baik ritme, grammar, dan artikulasi. Apabila tidak benar-benar

didengarkan, akan terdengar hampir normal. %eadaan ini sering terjadibila area ernicke "ang terdapat di bagian posterior hemis/er dominan

g"rus temporalis superior mengalami kerusakan. leh karena itu, tipe

a/asia ini disebut a/asia ernicke. &ila lesi pada area ernicke ini

meluas dan men"ebar ke belakang ke region g"rus angular, ke in/erior

ke area baah lobus temporalis, ke superior ke tepi superior #sura

s"l$ian dari hemis/er kiri, maka penderita tampak seperti benar-benar

terbelakang secara total )totall" demented* untuk mengerti bahasa

atau berkomunikasi, dan karena itu dikatakan menderita a/asia global.Trans$"rti$al sens"r5 aphasia

!erupakan pemutusan area ernicke dari posterior parietal temporalassociation area. Dal ini men"ebabkan 'uent aphasia dengan

kurangn"a pemahaman dan juga kecacatan saat berpikir ataupun

mengingat arti dari suatu tanda atau kata-kata. Pasien tidak dapat

membaca, menulis dan juga ditandai dengan kesusahann"a mendapat

kata-kata, tetapi dapat mengulang apa "ang telah dibicarakan dengan

mudah dan /asih.

Page 12: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 12/45

'' Aspek "t"rik K"munikasiProses bicara melibatkan dua stadium utama akti$itas mental:

1. !embentuk buah pikiran untuk diekspresikan dan memilih kata-kata

"ang akan digunakan2. !engatur motorik $okalisasi dan kerja "ang n"ata dari $okalisasi itu

sendiriPembentukan buah pikiran dan bahkan pemilihan kata-kata merupakan

/ungsi area asosiasi sensorik otak. +ekali lagi, area ernicke pada

bagian posterior g"rus temporalis superior merupakan hal "ang

penting untuk kemampuan ini. leh karena itu, penderita "ang

mengalami a/asia ernicke atau a/asia global tak mampu

mem/ormulasikan pikirann"a untuk dikomunikasikan. Atau bila lesin"a

tak begitu parah, maka penderita masih mampu mem/ormulasikan

pikirann"a namun tak mampu men"usun kata-kata "ang sesuai secara

berurutan dan bersama-sama untuk mengekspresikan pikirann"a.

+eringkali, penderita /asih berkata-kata namun kata-kata "ang

dikeluarkann"a tidak berurutan.A/asia "t"rik aki4at Hilan!n5a Area Br"$a

%adang-kadang, penderita mampu menentukan apa "ang ingin

dikatakann"a, dan mampu ber$okalisasi, namun tak dapat mengatur

sistem $okaln"a untuk menghasilkan kata-kata selain suara ribut. 0/ek

ini, disebut a/asia motorik, disebabkan oleh kerusakan pada area

bicara &roca, terletak di regio pre/rontal dan /asial premotorik korteks

)kira-kira 6IH kelainann"a di hemis/er kiri*. leh karena itu, pola

keterampilan motorik "ang dipakai untuk mengatur laring, bibir, mulut,sistem respirasi, dan otot-otot lainn"a "ang dipakai untuk bicara

dimulai dari daerah ini.5esi "ang tidak mempengaruhi corte4 cerebral, biasan"a lesi

$askuler dalam ganglia basalis dan talamus, dapat juga dihasilkan

dalam aphasia "ang biasan"a disebut subcortical aphasia.'( 6"minasi Cere4ral

%erusakan di area korespondensi di sisi lain otak men"ebabkan

kemampuan berbahasa "ang utuh. Dan"a sedikit keruskan di hemis/er

kanan otak men"ebabkan kerusakan bahasa. 6<H dari mereka

memiliki kerusakan di hemis$er kiri otakn"a. %ontrol unilateral pada/ungsi tertentu disebut dominasi cerebral.

 anda bahasa juga men"ediakan pengertian untuk produksi

bahasa. idak seperti kata-kata, penandaan terdiri atas serangkaian

bahasa tubuh "ang di interpretasikan oleh sistem $isual daripada

sistem auditorial. Pengertian tanda juga dilokalisasi di hemis/er kiri.

Page 13: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 13/45

5esi pada otak kiri men"ebabkan indi$idu tuli menjadi aphasic pada

bahasa tanda.') Te"ri #emr"sesan Bahasa

&erdasarkan pembelajaran ekstensi/ pada kelainan berbahasa

dan lesi anatomis terasosiasi, dibuatlah model akti$itas otak selama

produksi bahasa. eori para connectionist menjelaskan baha ketikasebuah kata terdengar, output dari area auditorial primer pada corte4

diterima oleh ernickeJs area. Kika kata-kata tersebut adalah untuk

diucapkan, polan"a ditranmisikan dari ernickeJs area ke &rocaJs area

di mana bentuk artikulatori dibangun dan dikirim ke area motorik "ang

mengontrol pergerakan otot-otot berbicara. Kika kata-kata "ang

digunakan dieja, pola auditorial dikirim ke corte4 agranular, di mana ia

mendapatkan pola $isualn"a. +aat sebuah kata dieja, output dari area

$isual primer meleati g"rus anguler, "ang pada gilirann"a

membangkitkan bentuk auditori korespondensi pada kata dalamernickJs area.&ahasa mengandung ban"ak tipe in/ormasi linguistik termasuk

in/ormasi "ang mengenali struktur suara dari ungkapan )/onologi*,

in/ormasi tentang bentuk tata kalimat )sintaksis*, dan in/ormasi "ang

mengenali maksud ungkapan )semantik*. &ukti-bukti telah

menunjukkan baha area cortical "ang terlibat dengan bahasa

tidaklah bekerja sendiri, tapi kemungkinan dibagi-bagi menjadi area

terpisah untuk menangani bahasa "ang berbeda, karena ada lesi-lesi

pada orang-orang multilingual "ang meninggalkan han"a satu

keutuhan. Area-area terpisah ini juga dijelaskan sebagai "angmemegang aspek-aspek tata bahasa berbeda. &erdasarkan penelitian

ini "ang lainn"a, teori para connectionist telah digantikan oleh teori

moduler di mana bahasa diproses secara paralel dengan ban"ak area

berbeda "ang bertanggung jaab untuk tugas-tugas kogniti/ "ang

berbeda.

G. !engapa pasien mengeluh suara serak, terutama setelah ban"ak

berbicara?H"arseness /a$ts

• Doarseness is an abnormal change in the $oice.•  he most common cause o/ hoarseness is acute lar"ngitis.

•  he underl"ing cause o/ hoarseness can usuall" be diagnosed b" a

health care pro/essional based on the patientLs histor" and ph"sical

e4am.

•  he treatment /or hoarseness depends on the underl"ing cause.

Page 14: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 14/45

• Doarseness can be pre$ented b" a$oiding e4cessi$e strenuous $oice

use and smoking cessation.3hat is h"arsenessDoarseness is an abnormal change in the $oice caused b" a $ariet" o/

conditions. he $oice ma" ha$e changes in pitch and $olume, ranging

/rom a deep, harsh $oice to a eak, rasp" $oice.3hat $auses h"arsenessDoarseness is generall" caused b" irritation o/, or injur" to, the $ocal

cords. he lar"n4 )also re/erred to as the $oice bo4*, is the portion o/

the respirator" )breathing* tract containing the $ocal cords. he

cartilaginous outer all o/ the lar"n4 is commonl" re/erred to as the

MAdams apple.M he $ocal cords are to bands o/ muscle that /orm a

M9M inside the lar"n4. hen e sing or speak, the $ocal cords $ibrate

and produce sound.

Picture o/ the 5ar"n4Doarseness can be caused b" a number o/ conditions. he most

common cause o/ hoarseness is acute lar"ngitis )in'ammation o/ the

$ocal cords* caused most o/ten b" an upper respirator" tract in/ection 

)usuall" $iral*, and less commonl" /rom o$eruse or misuse o/ the $oice

)such as /rom "elling or singing*.ther causes o/ hoarseness include:

• benign $ocal cord nodules, c"sts or pol"ps,

• gastroesophageal re'u4 );0(*,

• allergies,

• inhalation o/ respirator" tract irritants,

• smoking,

Page 15: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 15/45

• th"roid problems,

• trauma to the lar"n43$ocal cords,

• neurological conditions )such as ParkinsonLs disease and strokes*, and

• cancer o/ the lar"n4.

3hat are the si!ns and s5mpt"ms "/ h"arseness

Doarseness t"picall" gi$es the $oice a rasp" and harsh >ualit", thoughit ma" also cause a change in the pitch or $olume o/ the $oice. he

rapidit" o/ onset and an" associated s"mptoms ill depend on the

underl"ing cause leading to hoarseness.H"8 are the $auses "/ h"arseness dia!n"sedA health care pro/essional ill ask the patient >uestions about their

hoarseness and an" other associated s"mptoms. A ph"sical e4am ill

/ocus on the head and neck. /ten times, a diagnosis can be made

based on this initial assessment. n some instances, a long lighted

'e4ible tube )#beroptic scope* ill be inserted into the throat to

directl" $isualiNe the $ocal cords i/ no other cause is initiall" identi#ed.

ndi$iduals ith hoarseness that lasts longer than 2 to eeks should

ha$e a consultation ith an otolar"ngologist in order to e4clude an"

serious causes o/ hoarseness.3hat is the treatment /"r h"arseness he treatment /or hoarseness depends on the underl"ing cause, /or

e4ample:

• Acute lar"ngitis caused b" an upper respirator" tract in/ection ill

usuall" impro$e on its on as the in/ection clears the bod".

onser$ati$e treatment ith cough suppressants and humidi#ed aircan be help/ul.

• 9oice rest is also recommended in order to a$oid /urther irritation or

injur" to the $ocal cords.

• Antibiotics are not indicated /or most cases o/ acute lar"ngitis.

• +moking cessation is suggested /or those indi$iduals that smoke.

• ndi$iduals ith hoarseness caused b" $ocal o$eruse or misuse should

adhere to $oice rest, as serious injur" )such as $ocal cord hemorrhage

can occur to the $ocal cords i/ the $oice is strenuousl" used during

episodes o/ acute lar"ngitis.

• !edications /or gastroesophageal re'u4 );0(* or allergies can treathoarseness i/ either o/ these is /ound to be the underl"ing cause.

• n some instances, surger" ma" be necessar" /or benign nodules or

pol"ps, trauma to the lar"n43$ocal cords and /or cancer o/ the lar"n4.H"8 is h"arseness pre9entedDoarseness can be pre$ented in some instances, /or e4ample:

Page 16: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 16/45

• A$oid situations that re>uire e4cessi$e strenuous $oice use, and i/ a

person needs to project their $oice, use a microphone i/ possible.

• 9oice therapists or singing teachers ma" be help/ul in certain cases to

assist indi$iduals ith $ocal training and $oice modi#cation.

• +moking cessation can pre$ent hoarseness or the de$elopment o/

cancer o/ the lar"n4.

• ndi$iduals ith hoarseness caused b" gastroesophageal re'u4 );0(*

can bene#t /rom medications and dietar" modi#cation )such as

a$oiding alcohol, caOeine, and spic" /oods*.(0F0(0@0: !edscape(e/erence.com. Acute 5ar"ngitis reatment and

!anagement.Reviewed by William C. Shiel Jr., MD, !C", !CR on #$%$&'%(

H"arseness

0mail this page to a /riend &ookmark +hare Printer-/riendl" $ersionDoarseness re/ers to a diQcult" making sounds hen tr"ing to speak.

9ocal sounds ma" be eak, breath", scratch", or husk", and the pitch

or >ualit" o/ the $oice ma" change.C"nsiderati"nsDoarseness is most o/ten caused b" a problem ith the $ocal cords,

hich are part o/ "our $oice bo4 )lar"n4* in

the throat.hen the $ocal cords become in'amed or in/ected, the"

sell. his can cause hoarseness. he most common cause o/ hoarseness is a cold or sinus in/ection,

hich usuall" goes aa" on its onithin 2 eeks.Another rare, but serious cause o/ hoarseness that does not go aa" in

a /e eeks is cancer o/ the $oice bo4.Causes

• Acid re'u4 )gastroesophageal re'u4*

• Allergies

• &reathing in irritating substances

• ancer o/ the throat or lar"n4

• hronic coughing

• olds or upper respirator" in/ections• Dea$" smoking or drinking, especiall" together

• $eruse or abuse o/ the $oice )as in shouting or singing*, hich ma"

cause selling or groths on the $ocal cords5ess common causes include:

•  njur" or irritation /rom a bgreathing tube or bronchoscop"

Page 17: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 17/45

• amage to the ner$es and muscles around the $oice bo4 )/rom trauma

or surger"

• Foreign object in the esophagus or trachea

• +alloing a harsh chemical li>uid

• hanges in the lar"n4 during pubert"

•  h"roid or lung cancer

• Underacti$e th"roid gland

 H"me CareDoarseness ma" be short-term )acute* or long-term )chronic*. (est and

time ma" impro$e hoarseness. Doarseness that continues /or eeks or

months should be checked b" a health care pro$ider. hings "ou can do at home to help relie$e the problem include:

•  alk onl" hen "ou need to until hoarseness goes aa".

• rink plent" o/ 'uids to help keep "our aira"s moist. );argling does

not help.*

• Use a $aporiNer to add moisture to the air "ou breathe.

• A$oid actions that strain the $ocal cords such as hispering, shouting,

cr"ing, and singing.

•  ake medicines to reduce stomach acid i/ hoarseness is due to

gastroesophageal re'u4 disease );0(*.

• o @ use decongestants hich can dr" out the $ocal cords.

• / "ou smoke, cut don or stop at least until hoarseness goes aa".

3hen t" C"nta$t a edi$al #r"/essi"nalall "our health care pro$ider i/:

•  Rou ha$e trouble breathing or salloing

• Doarseness occurs ith drooling, especiall" in a small child

• Doarseness occurs in a child less than months old

• Doarseness has lasted /or more than 1 eek in a child, or 2- eeks in

an adult3hat t" 0:pe$t at ;"ur O<$e +isit he doctor ill e4amine "our throat, neck, and mouth and ask "ou

some >uestions about "our s"mptoms and medical histor", including:

•  o hat e4tent ha$e "ou lost "our $oice )all or partiall"*?

• hat kind o/ $ocal problems are "ou ha$ing )such as making scratch",

breath", or husk" $ocal sounds*?

• hen did hoarseness start?

• oes hoarseness come and go or get orse o$er time?

• Da$e "ou been shouting, singing, or o$erusing "our $oice, or cr"ing a

lot )i/ a child*?

• Da$e "ou been e4posed to harsh /umes or li>uids?

Page 18: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 18/45

• o "ou ha$e allergies or a post nasal drip?

• Da$e "ou e$er had throat surger"?

• o "ou smoke or use alcohol?

• o "ou ha$e other s"mptoms such as /e$er, cough, sore throat,

diQcult" salloing, eight loss, or /atigue? Rou ma" ha$e one or more o/ the /olloing tests:

• 5ar"ngoscop"

•  hroat culture

•  hroat e4amination ith a small mirror

• E-ra"s o/ the neck or scan 

• &lood tests such as a complete blood count ) &* or blood diOerential

H"arsenessH"arseness atau "ang bisa disebut suara serak sering digunakan

untuk menggambarkan perubahan kualitas suara, mulai dari suara

lemah hingga kasar. stilah hoarseness sendiri dapat mere'eksikan

kelainan )abnormalitas* "ang letakn"a bisa di berbagai tempat di

sepanjang saluran $okalis, mulai dari rongga mulut hingga paru. !eski

idealn"a istilah hoarseness lebih baik ditujukan untuk dis/ungsi laring

akibat $ibrasi pita suara "ang abnormal. +ebelum kita berbicara lebih

lanjut mengenai hoarseness atau suara serak ini, ada baikn"a terlebih

dahulu memahami bagaimana suara itu diproduksi saat bicara. erdapat /ase dalam berbicara: pulmonal )paru*, laringeal )lari"n4*,

dan supraglotis3oral.Fase pulmonal menghasilkan aliran energi dengan in'asi dan ekspulsi

udara. Akti$itas ini memberikan kolom udara pada laring untuk /ase

laringeal. Pada /ase laringeal, pita suara ber$ibrasi pada /rekuensi

tertentu untuk membentuk suara "ang kemudian di modi#kasi pada

/ase supraglotik3oral. %ata )word* terbentuk sebagai akti$itas /aring

)tenggorok*, lidah, bibir, dan gigi. is/ungsi pada setiap stadium dapat

menimbulkan perubahan suara, "ang mungkin saja di interpretasikan

sebagai hoarseness oleh seseorang3penderita.Adapun perbedaan /rekuensi suara dihasilkan oleh kombinasi kekuatan

ekspirasi paru dan perubahan panjang, lebar, elastisitas, dan

ketegangan pita suara. tot adduktor laringeal adalah otot "angbertanggung jaab dalam memodi#kasi panjang pita suara. Akibat

akti$itas otot ini, kedua pita suara akan merapat )aproksimasi*, dan

tekanan dari udara "ang bergerak men"ebabkan $ibrasi dari pita suara

"ang elastik.

Tanda klinis peru4ahan suara

Page 19: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 19/45

 Kika penderita mengeluh suara lemah3tertahan )damped $oice*, besar

kemungkinan letak abnormalitas bicara )speech* tersebut adalah di

/ase paru atau saluran trakeobronkial )le$el di baah pita suara*, salah

satun"a akibat pergerakan paru "ang terbatas, membuat suara "ang

keluar sulit dipersepsikan. +edangkan jika terdapat kesulitan dalam

pengucapan kata)artikulasi* atau mengalami perubahan resonansi

suara seperti suara "ang datang dari hidung, maka masalahn"a

kemungkinan berasal dari /ase oral3/aring.Abnormalitas dalam /ase oral juga bisa menghasilkan suara muSed

atau Mhot potatoM $oice )seperti orang berbisara saat mengun"ah

kentang panas*. %elainan "ang berasal dari /ase oral dan /ase paru

tidak dianggap sebagai hoarseness. rue hoarseness atau suara serak

"ang sebenarn"a, berasal daro abnormalitas pada laring dan umumn"a

menghasilkan suara "ang kasar, serak3parau )rasp" $oice*. i baah

ini terdapat berbagai istilah untuk mengkarakteristikan hoarsenessatau perubahan kualitas suara:

• is/onia: digunakan untuk menggambaran perubahan umum kualitas

suara

• iplo/onia: !enggambarkan suara "ang dibentuk oleh $ibrasi pita

suara menghasilkan 2 /rekuensi "ang berbeda

• A/onia: erjadi jika tidak ada suara di hasilkan oleh pita suara. ni sering

terjadi sekunder terhadap tidak adan"a aliran udara melalui pita suara,

atau de#siensi dalam aproksimasi pita suara.

• +tridor: !engindikasikan bising "ang dihasilkan dari saluran penapasan

atas selama inspirasi dan3atau ekspirasi karena adan"a obstruksi.+tridor menandai keadaan emergensi, dan tidak dipertimbangkan

sebagai hoarseness. Artin"a mungkin saja muncul bersamaan dengan

hoarseness jika obstruksi terjadi di le$el pita suara.Kate!"ri h"arsenessDoarseness dapat dibagi ke dalam 2 kategori, "aitu: onset akut dan

onset kronis. nset akut lebih sering terjadi dan biasan"a karena

peradangan lokal pada laring )laringitis akut*. 5aringitis akut bisa

disebabkan oleh in/eksi $iral "ang pada ban"ak kasus dapat sembuh

dengan sendirin"a, dan biasan"a direkomendasikan untuk istirahat

berbicara, meningkatkan asupan cairan, dan humidi#kasi. Kika diduga

terjadi karena in/eksi sekunder bakterial, dapat diberikan antibiotik.

Apabila tidak ada bukti adan"a in/eksi, laringitis akut bisa terjadi

karena bahan kimia aau iritan dari lingkungan, atau akibat

penggunaan suara berlebih )$oice o$eruse* pada pen"an"i, pengajar,

orator, dsb. nset kronis )5aringitis kronis*, dapat disebabkan re'uks

Page 20: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 20/45

/aringeal, polip jinak, nodul pita suara, papilomatosis laring, tumor,

de#sit neurologis, ataupun peradangan kronis sekunder karena asap

rokok atau $oice abuse.#en5e4a4 H"arseness

• 5aringitis akut $iral

• @odul pita suara, polip, kista, papiloma• Paralisis pita suara

• Dipotiroidisme

• (hinosinusitis

• %anker laring

• (e'uks laringo/aringeal

•  indakan ntubasi

• Alergi

#en5akit sistemik 5an! dapat mempen!aruhi suara dan

men5e4a4kan h"arseness

• Dipotirodisme

• !ultiple sklerosis

• (ematoid artritis

• Pen"akit Parkinson

• 5upus sistemik

• agenerLs granulomatosis

• !iasenia ;ra$is

• +arkoidosis

• Amiloidosis

pen"ebab suara sampai habis ?suara serak "ang #siologis dan patologis ?

I. Apa hubungan ria"at batuk kronik dan berkeringat dimalam hari serta

kehilangan berat badan dengan keluhan sekarang ?

 =enis dan ma$am-ma$am 4atuk 

&atuk memang bukanlah merupakan suatu pen"akit karena batuk "angdiderita seseorang merupakan pertanda atau gejala dari suatu pen"akitlainn"a, batuk terjadi karena adan"a mekanisme pertahanan tubuh di

saluran pernapasan )hidung, tenggorokan dan telinga* atau reaksi tubuhterhadap iritasi pada saluran perna/asan karena adan"a ransangan tertentuseperti lendir, makanan, debu, asap dan sebagain"a. (angsangan tersebutakan dikirim s"ara/ ke pusat batuk "ang berada di otak melalui reseptor"ang akan memberi sin"al kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkanbenda asing tadi, hingga terjadilah batuk.

Page 21: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 21/45

iri umum "ang paling mudah dikenali pada orang "ang mengalami batukadalah penderita akan merasakan rasa sakit dan gatal pada tenggorokann"adan biasan"a bun"i na/as akan terdengar berat karena adan"a rorongan"ang kuat saat mengeluarkan na/as "ang mungkin disertai pengeluarandahak.

 =enis 4atuk 4erdasarkan 8aktu terjadin5a

&atuk dapat dibedakan menjadi dua jenis, "aitu batuk akut dan batuk kronis.%eduan"a dikelompokkan berdasarkan aktu. &atuk akut adalah batuk "angberlangsung kurang dari 1G hari serta dalam 1 periode. &ila batuk sudahlebih dari 1G hari atau terjadi dalam peroode selama bulan berturut-turut, maka disebut batuk kronis atau batuk kronis berulang.

&atuk kronis berulang "ang sering men"erang anak-anak adalah karenaasma, tu-berkolosis )&*, dan pertusis )batuk rejan3batuk 1== hari*. Pertusis

adalah batuk kronis "ang disebabkan oleh kuman &ordetella pertussis.Pertussis dapat dicegah dengan imunisasi P )iphten Pertussis etanus*pada balita.

Berikut ini ma$am-ma$am 4atuk 5an! 4iasa terjadi >

• &atuk berdahak atau biasa dikenal dengan istilah batuk in/eksi, jenis

batuk ini bila tidak segera diobati akan memperparah in/eksi saluranpernapasan dan napas penderita menjadi sesak karena ban"akn"a jumlah dahak "ang berarna kuning maupun hijau "ang dihasilkandapat men"umbat saluran pernapasan

• &atuk %ering : &atuk ini ditandai oleh tenggorokan "ang terasa gatal

namun tidak mengeluarkan dahak, sehingga merangsang timbuln"abatuk. Pen"akit in'uensa biasan"a diaali dengan batuk "ang disertaipilek dan demam. &atuk ini harus diobati, karena menggangguken"amanan tidur, perut n"eri, muntah, bahkan bila batukn"a kerasakan dapat memecahkan pembuluh darah pada mata. ni terlihat padabagian putih mata "ang nampak bercak darah.

• &atuk khusus "ang terbagi menjadi tujuh.

1. &atuk rejan atau biasa disebut dengan batuk 1== hari, jenis batuk inidisebabkan oleh in/eksi bakteri "ang disebut &ordetella pertussis "angmengin/eksi pada saluran napas )in/eksi pada paru-paru*, penderitaakan sangat terganggu karena serangan batuk sangat sering dancukup lama sehingga men"ebabkan pita suara radang dan suaraparau. &atuk ini kerap diakhiri dengan suara seperti ingin muntahketika kita mengambil napas. &atuk seperti ini disebabkan oleh bakteri

Page 22: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 22/45

pertussis ini dapat menular melalui percikan cairan dari hidung ataumulut orang "ang terin/eksi "ang dapat keluar karena bersin, batuk,atau tertaa.

2. &atuk karena pen"akit &, batuk ini juga berlangsung lama meski

pada aaln"a han"a seperti in'uenNa dengan batuk kecil-kecil "angtimbul sesekali bahkan kadang kadang seperti han"a berdehem tapiperlu diaspadai terutama jika batukn"a muncul di malam hari "angdisertai rasa sesak didada maka bagi anda "ang mengalamin"a sangatdisarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter danpemeriksaan laborat. Rang perlu digaris baahi baha batuk-batukpada penderita & tidak selalu disertai disertai bercak darah segar.

. &atuk karena asma, sehabis serangan asma lendir ban"ak dihasilkan.5endir inilah "ang merangsang timbuln"a batuk.

G. &atuk karena pen"akit jantung lemah, darah "ang terbendung di paru-paru, menjadikan paru-paru menjadi basah. %ondisi basah pada paru-paru ini "ang merangsang timbuln"a batuk.

I. &atuk karena gugup, pikiran tidak tenang, ketakutan. %ondisi tersebutbisa mendadak timbul batuk. &atuk seperti ini akan hilang dengansendirin"a tanpa pengobatan.

7. &atuk karena kanker paru-paru "ang menahun tidak sembuh. &atukn"atidak tentu. &ila kerusakan paru-paru semakin luas, batuk semakintambah.

<. &atuk karena kemasukan benda asing, pada saat saluran pernapasanberusaha mengeluarkan benda asing, maka akan menimbulkan batuk.

Gam4ar A Ada dua sistem di hipotalamus. !elanocortin )Pro-

opiomelanocortin* merupakan sistem sara/ serotoninergik. Kika

melanocortin dirangsang maka akan terjadi anore4ia )tidak napsu

makan. %ebalikann"a, @PR bersi/at prophagic., artin"a jika dirangsang

maka napsu makan akan meningkat. nteraksi kedua sistem inilah "ang

mengatur imbang asupan dan pemakaian energi.

Page 23: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 23/45

Gam4ar B Pada ban"ak pen"akit sistemik, sitokin /aktor pemicu

proteolisis akan diproduksi oleh sel darah putih, dan ini akan

merangsang pembentukan serotonin dan merangsang melanocortin.

0/ek perangsangan ini adalah anoreksia. +erotonin berasal dari

tripto/an. ripto/an masuk ke dalam sistem sara/ pusat melalui saluran

"ang sama dengan &AA )branch-chained amino acids*. Kadi tripto/an

bersaing dengan &AA. Ada bukti baha peningkatan tripto/an di otak

akan men"ebabkan rasa letih) central /atigue*.

Gam4ar C Pemberian &AA )leucine, isoleucine, $aline* akan

memblok masukn"a tripto/an, disusul dengan penurunan serotonin.

%emudian napsu makan akan meningkat.

 +umber :

Page 24: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 24/45

 http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?

IDNews=7!"u#ton $ hall. %&&'. (isiolo)i ke*okteran. +*isi ,,. jakarta :

+"!engapa keringat ban"ak aktu malam hari?

 Kaab:%eringat malam mungkin merupakan gejala klinis & penting pada

deasa dan bukan gejala utama pada anak. Pada orang deasa "ang

sehat pada malam hari istirahat atau tidur, metabolisme )&!(*

menurun, sedangkan pada keadaan sakit & "ang merupakan proses

in/eksi atau sakit & metabolisme meningkat sehingga akan

berkeringat pada malam hari. Pada anak, "ang masih /ase tumbuh,

groth hormon malam hari, metabolisme meningkat, sehingga akan

timbul keringat pada malam hari.umber :

e*oman Nasional 0uberkulosis 1nak2 3nit 4erja 4oor*inasiulmonolo)i Ikatan Dokter 1nak In*onesia %&&56"u#ton $ hall. %&&'. (isiolo)i ke*okteran. +*isi ,,. jakarta :

+"

Simt"ma klinis

+ecara umum, gejala klinis kanker bisa dibadi menjadi kelompok :

;ejala lokal : pembesaran atau pembengkakan "ang tidak biasa tumor,pendarahan )hemorrhage*, rasa sakit dan3atau tukaklambung3ulceration. %ompresi jaringan sekitar bisa men"ebabkangejala jaundis )kulit dan mata "ang menguning*.

• ;ejala pembesaran kelenjar getah bening )l"mph node*, batuk,

hemoptisis, hepatomegali )pembesaran hati*, rasa sakit pada tulang,/raktur pada tulang-tulang "ang terpengaruh, dan gejala-gejalaneurologis. alaupun pada kanker tahap lanjut men"ebabkan rasasakit, sering kali itu bukan gejala aaln"a.

• ;ejala sistemik : berat badan turun, na/su makan berkurang secarasigni#kan, kelelahan dan kakeksia)kurus kering*, keringat berlebihanpada saat tidur3keringat malam, anemia, /enomena paraneoplastik tertentu "aitu kondisi spesi#k "ang disebabkan kanker akti/ sepertitrombosis dan perubahan hormonal. +etiap gejala dalam da/tar di atasbisa disebabkan oleh berbagai kondisi )da/tar berbagai kondisi itudisebut dengan diagnosis banding*. %anker mungkin adalah pen"ebabutama atau bukan pen"ebab utama dari setiap gejala.

Page 25: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 25/45

• ;ejala angiogenesis "ang merupakan interaksi antara sel tumor, selstromal, sel endotelial, #broblas dan matriks ekstraselular.TG1 Padakanker, terjadi penurunan konsentrasi sen"aa penghambatpertumbuhan pembuluh darah baru, seperti trombospondin,angiostatin dan )lioma*derived an)io)enesis inhibitory fa+tor , dan

ekspresi berlebih /aktor proangiogenik, seperti vas+ular endothelial)rowth fa+tor ,TG2 "ang memungkinkan sel kanker melakukanmetastasis.TG erapi terhadap tumor pada umumn"a selalu melibatkan2 peran penting, "aitu penggunaan anti*vas+ular endothelial )rowthfa+tor mono+lonal antibodies untuk mengimbangi o$erekspresi /aktorproangiogenik, dan pemberian sen"aa penghambat angiogenesis,seperti endostatin dan angiostatin.TG2

• ;ejala migrasi sel tumor, "ang ditandai dengan degradasi matriks

ekstraselular )0!*, jaringan ikat "ang men"angga struktur sel, olehenNim !!P. Dingga saat ini telah diketahui 27 berkas gen !!P "ang

berperan dalam kanker,TGG dengan pengecualian "ang terjadi antaralain pada hepato+ellular +ar+inoma.TGI

"ang men"ebabkan keringat malam hari apa saja ?

7. &agaimana cara p4. indirect laringoskopi dan bagaimana

inerpretasin"a ?

Sesuai den!an stadium dari pen5akit% pada larin!"sk"p akanterlihat:

+tadium in#ltrasiV mukosa laring membengkak, hiperemis )bagian

posterior*, dan pucat. erbentuk tuberkel di daerah submukosa,tampak sebagai bintik-bintik kebiruan. uberkel membesar men"atusehingga mukosa di atasn"a meregang. &ila pecah akan timbul ulkus.+tadium ulserasiV ulkus membesarV dangkal, dasarn"a ditutupiperkijuan dan terasa n"eri.+tadium perikondritisV ulkus makin dalam mengenai kartilago laring,kartilago aritenoid, dan epiglotis. erbentuk nanah "ang berbau sampaiterbentuk sekuester. %eadaan umum pasien sangat buruk, dapatmeninggal.+tadium pembentukan tumorV terbentuk #brotuberkulosis pada dindingposterior, pita suara, dan subglotik.

&eberapa pemeriksaan penunjang "ang dapat dilakukan "aitu :

• 5aringoskop, "ang menunjukkan adan"a pita suara "ang membengkakdan kemerahan

Page 26: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 26/45

• %ultur eksudat pada kasus laringitis "ang lebih berat

• &iopsi, "ang biasan"a dilakukan pada pasien laringitis kronik dengan

ria"at merokok atau ketergantungan alkohol

• pemeriksaan laboratorium & )complete blood cell count*

• pemeriksaan /oto toraks pada tanda dan gejala "ang berat

P0!0(%+AA@ P0@U@KA@; laringitis

itunjang beberapa pemeriksaan tambahan :

Foto rontgen leher AP : bisa tampak pembengkakan jaringan

subglotis )+teeple sign*.

 anda ini ditemukan pada I=H kasus

Pemeriksaan laboratorium : gambaran darah dapat normal, jika

disertai in/eksi sekunder leukosit dapat meningkat.Pemeriksaan dengan laringoskop direk atau indirek dapat

membantu menegakkan diagnosis. ari pemeriksaan ini plika

$okalis berarna merah dan tampak edema terutama dibagian

atas dan baah glotis. Pemeriksaan darah rutin tidak

memberikan hasil "ang khas, namun biasan"a ditemui

leukositosis. pemeriksaan usapan sekret tenggorok dan kultur

dapat dilakukan untuk mengetahui kuman pen"ebab, namun

pada anak seringkali tidak ditemukan kuman patogen pen"ebab

6IAG.OSIS  a 5aring

iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis.

Pemeriksaan laring dapat dilakukan dengan cara tidak langsung

menggunakan kaca laring atau langsung dengan mengggunakan

laringoskop. Pemeriksaan ini untuk menilai lokasi tumor, pen"ebaran tumor

kemudian dilakukan biops" untuk pemeriksaan patologi anatomic.

Pemeriksaan penunjang "ang diperlukan selain pemeriksaan

laboratorium darah juga pemeriksaan radiologic. Foto toraks

diperlukan untuk menilai keadaan paru, ada atau tidakn"a proses

spesi#k dan metastasis di paru. scan laring dapat memeperlihatkan

keadaan penjalaran tumor pada tulang raan tiroid dan daerah pre-

epiglotis serta metastasis kelenjar getah bening leher.iagnosis pasti

Page 27: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 27/45

ditegakkan dengan pemeriksaan patologi anatomic dari bahan biops"

laring dan biops" laring dan biops" jarum halus pada pembesaran

kelenjar getah bening di leher. ari hasil patologi anatomi "ang

terban"ak adalah karsinoma sel skuamosa.

<. &agaimana hubungan keluhan dengan pasien "ang bekerja sebagaisinden ?

Doarseness dapat dibagi ke dalam 2 kategori, "aitu: onset akut

dan onset kronis. nset akut lebih sering terjadi dan biasan"a karena

peradangan lokal pada laring )laringitis akut*. 5aringitis akut bisa

disebabkan oleh in/eksi $iral "ang pada ban"ak kasus dapat sembuh

dengan sendirin"a, dan biasan"a direkomendasikan untuk istirahat

berbicara, meningkatkan asupan cairan, dan humidi#kasi. Kika diduga

terjadi karena in/eksi sekunder bakterial, dapat diberikan antibiotik.

Apabila tidak ada bukti adan"a in/eksi, laringitis akut bisa terjadi

karena bahan kimia aau iritan dari lingkungan, atau akibat

penggunaan suara berlebih )$oice o$eruse* pada pen"an"i, pengajar,

orator, dsb. nset kronis )5aringitis kronis*, dapat disebabkan re'uks

/aringeal, polip jinak, nodul pita suara, papilomatosis laring, tumor,

de#sit neurologis, ataupun peradangan kronis sekunder karena asap

rokok atau $oice abuse.

5aringitis adalah peradangan "ang terjadi pada pita suara karena

terlalu ban"ak digunakan, karena iritasi atau karena adan"a in/eksi.

&iasan"a pita suara akan membuka dan menutup dengan lancar,membentuk suara melalui pergerakan dan getaran "ang terbentuk.

 api bila terjadi laringitis, pita suara akan meradang atau terjadi iritasi

pada pita suara. Pita suara tersebut akan membengkak, men"ebabkan

terjadin"a perubahan suara "ang diproduksi oleh udara "ang leat

melalui celah diantara keduan"a. Akibatn"a, suara akan terdengar

serak. Pada beberapa kasus laringitis, suara akan menjadi sangat

lemah sehingga tidak terdengar.5aringitis dapat berlangsung dalam aktu singkat )akut* atau

berlansung lama )kronis*. !eskipun laringitis akut biasan"a han"a

karena terjadin"a iritasi dan peradagnan akibat $irus, suara serak "angsering terjadi dapat menjadi tanda adan"a masalah "ang lebih serius. anda-tanda dan gejala

5aringitis sering kali membuat anda merasa harus berulang kali

berdehem untuk membersihkan tenggorokan anda. anda-tanda dan

gejala lain adalah sebagai berikut:

• +uara serak

Page 28: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 28/45

• +uara pelan

• (asa gatal dan kasar di tenggorokan

• +akit tenggorokan

•  enggorokan kering &atuk kering

Pen"ebab

&iasan"a in/eksi $irus men"ebabkan laringitis akut. n/eksibakteri seperti di/teri juga dapat menjadi pen"ebabn"a, tapi hal ini

 jarang terjadi. 5aringitis akut dapat jgua terjadi saat anda menderita

suatu pen"akit atau setelah anda sembuh dari suatu pen"akit, seperti

selesma, 'u atau radang paru-paru )pneumonia*.%asus "ang sering terjadi pada laringitis kronis termasuk juga

iritasi "ang terus menerus terjadi karena penggunaan alkohol "ang

berlebihan, ban"ak merokok atau asam dari perut "ang mengalir

kembali ke dalam kerongkongan dan tenggorokan, suatu kondisi "ang

disebut gastroesophageal re'u4 disease );0(*.Pada orang deasa, pen"ebab lain terjadin"a suara serak "ang

kronis adalah:

• Perlukaan )sariaan* pada pita suara

• &isul )polip atau nodules* pada pita suara

• Pita suara "ang kendur karena /aktor usia

• %elumpuhan pada pita suara, "ang merupakan akibat dari suatu

cedera, serangan stroke atau adan"a tumor pada paru-paruFaktor (isiko

Faktor-/aktor berikut ini akan membuat anda memiliki risiko "ang

lebih besar untuk mengidap laringitis:Adan"a in/eksi pada saluran perna/asan, seperti selesma, in'uensa,

bronkhitis atau sinusitis

%eterpaparan terhadap Nat-Nat "ang membuat iritasi, seperti

asap rokok, alkohol "ang berlebihan, asam lambung atau Nat-Nat kimia

"ang terdapat pada tempat kerja anda.

 erlalu ban"ak menggunakan suara, dengan terlalu ban"ak

bicara, berbicara terlalu keras atau men"an"i.

(ead more: http:33doktersehat.com3laringitis-radang-pita-

suara3Wi4NN2XtX;Fm

5ar"ngitis adalah peradangan dari pita-pita suara. Paling umum, lar"ngitis

akut disebabkan oleh in/eksi "ang meradangkan pita-pita suara.

Pada ba"i-ba"i dan anak-anak muda, tanda-tanda dan gejala-gejala klasik

dari peradangan lar"n4 termasuk:

Page 29: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 29/45

• batuk-sesak napas anak-anak )croup*,

• batuk menghentak "ang parau, dan

• demam.

engan cara "ang sama, pada kaum deasa, in/eksi $irus saluran

pernapasan bagian atas mungkin berhubungan dengan:

• ingusan,

• batuk kering, dan

• kehilangan suara.

 Karang, karena keban"akan orang-orang diimunisasi dan dilindungi terhadapin/eksi ini, diphtheria mungkin men"ebabkan gejala-gejala seperti lar"ngitis.

5ar"ngitis mungkin juga disebabkan oleh penggunaan "ang berlebihan dari

suara dengan berbicara, bern"an"i, atau berteriak "ang berlebihan.

5ar"ngitis kronis, seringkali digambarkan sebagai "ang berlangsung lebih

dari tiga minggu, mungkin disebabkan oleh penggunaan alkohol, merokok,

dan batuk "ang berlebihan "ang berkepanjangan.

;astroesophageal re'u4 disease );0(* mungkin men"ebabkan peradanganlar"ng dan batuk kronis, jika asam dan getah-getah pencernaan dari

lambung mengalir balik )re'u4* keatas kedalam esophagus dan belakang

dari tenggorokan. Adakalan"a beberapa orang-orang sadar atas kehadiran

dari asam dan mengalami aterbrash, rasa asam dalam mulut mereka.

 umpahan-tumpahan "ang berulang-kali dari asam keatas pita-pita suara

akan men"ebabkan iritasi kimia dan berakibat pada peradangan pita-pita

suara "ang merintangi $ibrasi dan menghasilkan suara "ang tepat.

ritasi "ang kronis dari pita-pita suara mungkin juga men"ebabkan pol"p-

pol"p dan nodul-nodul untuk terbentuk pada pita-pita suara, "ang mungkin

mempengaruhi kemampuan dari pita-pita suara untuk bergetar )$ibrasi*,

sekali lagi men"ebabkan keparauan.

tot-otot "ang mengontrol bentuk dan posisi pita suara perlu bekerja dengan

baik untuk suara berbun"i normal.

Page 30: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 30/45

• %erusakan pada otot-otot atau pada s"ara/-s"ara/ "ang mengontrolmereka akan menjurus pada keparauan. +"ara/-s"ara/ ini mungkinrusak jika telah ada trauma pada leher atau jika operasi telahdilakukan dan s"ara/-s"ara/ dengan tidak hati-hati diiritasi ataudiperparah.

•  umor-tumor di leher dan dada mungkin menekan s"ara/-s"ara/ dan

 men"ebabkan mereka ber/ungsi dengan buruk.

• Peradangan dan pembesaran tiroid dapat juga mengiritasi s"ara/-s"ara/ "ang mensuplai otot-otot pita suara.

+troke mungkin juga men"ebabkan kelumpuhan otot pita suara dan

menjurus pada suara "ang lemah dan parau dan persoalan-persoalan

menelan.

. !engapa dokter merujuk ke spesialis D. %apan dapat ditangani

sendiri oleh dr.umum dan kapan harus dirujuk ke spesialis ?3hen t" C"nta$t a edi$al #r"/essi"nalall "our health care pro$ider i/:

•  Rou ha$e trouble breathing or salloing

• Doarseness occurs ith drooling, especiall" in a small child

• Doarseness occurs in a child less than months old

• Doarseness has lasted /or more than 1 eek in a child, or 2- eeks in

an adult

6. !engapa pen"akin"a menetap alaupun sudah dibaa ke

puskesmas ?karena diberikan obat "ang tidak tepat dan tidak sesuai dengan

etiologi

1=. !engapa didapatkan na/as stridor pada saat inspirasi ?

STRI6OR

Ba$k!r"und

+tridor is an abnormal, high-pitched sound produced b" turbulent air'o

through a partiall" obstructed aira" at the le$el o/ the supraglottis, glottis,

subglottis, and3or trachea.T1 he tonal characteristics o/ the sound are

e4tremel" $ariable )ie, harsh, musical, or breath"*V hoe$er, combined ith

the phase, $olume, duration, rate o/ onset, and associated s"mptoms, the

Page 31: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 31/45

tonal characteristic ma" pro$ide additional diagnostic clues. n all cases, it

should be diOerentiated /rom stertor, hich is a loer-pitched, snoring-t"pe

sound generated at the le$el o/ the nasophar"n4, orophar"n4, and,

occasionall", supraglottis.T2,

+tridor is a s"mptom, not a diagnosis or disease, and the underl"ing cause

must be determined. +tridor ma" be inspirator", e4pirator", or biphasic

depending on its timing in the respirator" c"cle. nspirator" stridor suggests

a lar"ngeal obstruction, hile e4pirator" stridor implies tracheobronchial

obstruction. &iphasic stridor suggests a subglottic or glottic anomal". n

addition to a complete histor" and ph"sical, as ell as other possible

additional studies, most cases re>uire 'e4ible and3or rigid endoscop" to

ade>uatel" e$aluate the etiolog" o/ stridor.

#ath"ph5si"l"!5

;ases produce pressure e>uall" in all directionsV hoe$er, hen a gas mo$es

in a linear direction, it produces pressure in the /orard $ector and decreases

the lateral pressure. hen air passes through a narroed 'e4ible aira" in a

child, the lateral pressure that holds the aira" open can drop precipitousl"

)the &ernoulli principle* and cause the tube to close. his process obstructs

air'o and produces stridor.

+tridor ma" result /rom lesions in$ol$ing the @+, the cardio$ascular s"stem,

the ; s"stem, and the respirator" tract.

#resentati"n

Hist"r5

 he most common presenting s"mptom is loud, rasp", nois" breathing. he

caretaker ma" interpret this s"mptom as heeNing or e$en as a se$ere

upper respirator" tract in/ection. epending on the underl"ing etiolog", the

presentation ma" be acute or chronic and ma" be accompanied b" other

s"mptoms. / s"mptoms are not obser$ed in the oQce, especiall" hen the"are present onl" at night, ha$ing parents make a tape recording, pre/erabl"

e$en $ideotaping, can pro$ide use/ul in/ormation.

A thorough histor" ma" pro$ide help/ul clues to the underl"ing etiolog" o/

stridor.TG, I

Page 32: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 32/45

• Place particular emphasis on the age o/ onset, duration, se$erit", andprogression o/ the stridorV precipitating e$ents )eg, cr"ing, /eeding*Vpositioning )eg, prone, supine, sitting*V >ualit" and nature o/ cr"ingVpresence o/ aphoniaV and other associated s"mptoms )eg, paro4"smso/ cough, aspiration, diQcult" /eeding, drooling, sleep disordered

breathing*.T7

• Perinatal histor" is especiall" important and should include direct

>uestioning regarding maternal cond"lomata, t"pe o/ deli$er")including shoulder d"stocia*, endotracheal intubation use andduration, and presence o/ congenital anomalies.

• Past surgical histor", particularl" neck or cardiothoracic surgeries, puts

the recurrent lar"ngeal ner$e at risk o/ injur".T<

• btain a detailed de$elopmental histor".

• n addition, elicit histor" o/ color change, c"anosis, respirator" eOort,

and apnea to determine the se$erit" o/ stridor.

• A /eeding and groth histor" should be e$aluated because signi#cant

aira" obstruction can lead to caloric aste, resulting in lack o/ eightgain and groth. Additionall", regurgitation and spitting up could be asign o/ gastroesophageal re'u4 );0(* that can cause lar"ngeal andtracheal mucosal irritation that could lead to edema and stridor.T

Ph"sical

n initial presentation, especiall" in patients ith acute onset o/ s"mptoms,

immediatel" assess the child /or se$erit" o/ stridor and respirator"

compromise. ;i$e special attention to the heart and respirator" rates,

c"anosis, use o/ accessor" muscles o/ respiration, nasal 'aring, le$el o/

consciousness, and responsi$eness.

• / distress is moderate to se$ere, /urther ph"sical e4amination should

be de/erred until the patient reaches a /acilit" e>uipped /or emergentmanagement o/ the pediatric aira".

• Ph"sical e4amination o/ a patient ith suspected acute epiglottitis is

contraindicated.

•  he patient ma" pre/er certain positions that alle$iate the stridor.

Page 33: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 33/45

• @ote the presence o/ in/ection in the oral ca$it"V crepitations or massesin the so/t tissues o/ the /ace, neck, or chestV and de$iation o/ thetrachea.

• Use care hen e4amining )especiall" palpating* the oral ca$it" or

phar"n4 because sudden dislodgement o/ a /oreign bod" or rupture o/an abscess can cause /urther aira" compromise.

• rooling /rom the mouth suggests poor handling o/ secretions.

• bser$e the character o/ the cough, cr", and $oice.

•  he presence o/ /e$er and to4icit" generall" implies serious bacterial

in/ections.

• are/ul auscultation o/ the nose, orophar"n4, neck, and chest helps to

discern the location o/ the stridor.

• n in/ants, gi$e special attention to cranio/acial morpholog", patenc" o/ the nares, and cutaneous hemangiomas. ;roth parameters are $er"help/ul, especiall" in e$aluation o/ chronic stridor.

auses

A$ute strid"r

5ar"ngotracheobronchitis, commonl" knon as croup, is the most common

cause o/ acute stridor in children aged 7 months to 2 "ears. he patient hasa barking cough that is orse at night and ma" ha$e lo-grade /e$er.T6, 1=

Aspiration o/ /oreign bod" is common in children aged 1-2 "ears. Usuall",

/oreign bodies are /ood such as nuts, hot dogs, popcorn, and hard cand" that

is inhaled. A histor" o/ coughing and choking that precedes de$elopment o/

respirator" s"mptoms ma" be present.T11

&acterial tracheitis is relati$el" uncommon and mainl" aOects children

"ounger than "ears. t is a secondar" in/ection )most commonl" due to

Staphylo+o++us aureus* /olloing a $iral process )commonl" croup orin'uenNa*.

(etrophar"ngeal abscess is a complication o/ bacterial phar"ngitis obser$ed

in children "ounger than 7 "ears. he patient presents ith abrupt onset o/

high /e$ers, diQcult" salloing, re/usal to /eed, sore throat, h"pere4tension

o/ the neck, and respirator" distress.T12

Page 34: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 34/45

Peritonsillar abscess is an in/ection in the potential space beteen the

superior constrictor muscles and the tonsil. t is common in adolescents and

preadolescents. he patient de$elops se$ere throat pain, trismus, and

trouble salloing or speaking.

+pasmodic croup, also termed acute spasmodic lar"ngitis, occurs most

commonl" in children aged 1- "ears. Presentation ma" be identical to croup.

Allergic reaction )ie, anaph"la4is* occurs ithin = minutes o/ an ad$erse

e4posure. Doarseness and inspirator" stridor ma" be accompanied b"

s"mptoms )eg, d"sphagia, nasal congestion, itching e"es, sneeNing,

heeNing* that indicate the in$ol$ement o/ other organs.

0piglottitis is a medical emergenc" occurring most commonl" in children

aged 2-< "ears. linicall", the patient e4periences an abrupt onset o/ high-

grade /e$er, sore throat, d"sphagia, and drooling.

Chr"ni$ strid"r

5ar"ngomalacia is the most common cause o/ inspirator" stridor in the

neonatal period and earl" in/anc" and accounts /or up to <IH o/ all cases o/

stridor.T1 +tridor ma" be e4acerbated b" cr"ing or /eeding. Placing the

patient in a prone position ith the head up impro$es the stridorV supine

position orsens the stridor. 5ar"ngomalacia is usuall" benign and sel/-

limiting and impro$es as the child reaches age 1 "ear. / signi#cant

obstruction or lack o/ eight gain is present, surgical correction orsupraglottoplast" ma" be considered i/ there are obser$ed tight mucosal

bands holding the epiglottis close to the true $ocal cords or redundant

mucosa o$erl"ing the ar"tenoids.T1G

Patients ith subglottic stenosis can present ith inspirator" or biphasic

stridor. +"mptoms can be e$ident at an" time during the #rst /e "ears o/

li/e. / s"mptoms are not present in the neonatal period, this condition ma"

be misdiagnosed as asthma. ongenital subglottic stenosis occurs hen an

incomplete canaliNation o/ the subglottis and cricoid rings causes a

narroing o/ the subglottic lumen. Ac>uired stenosis is most commonl"

caused b" prolonged intubation )see articles on glottic and subglottic

stenosis*.

9ocal cord d"s/unction is likel" the second most common cause o/ stridor in

in/ants. Unilateral $ocal cord paral"sis can be congenital or secondar" to

birth or surgical trauma, such as cardiothoracic surger". Patients ith a

Page 35: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 35/45

unilateral $ocal cord paral"sis present ith a eak cr" and biphasic stridor

that is louder hen aake and impro$es hen l"ing ith the aOected side

don. &ilateral $ocal cord paral"sis is a more serious entit". Patients usuall"

present ith aphonia and a high-pitched biphasic stridor that ma" progress

to se$ere respirator" distress. t is usuall" associated ith @+ abnormalities,

such as Arnold-hiari mal/ormation or increased intracranial pressure. 9ocal

cord paral"sis in in/ants usuall" resol$es ithin 2G months.

5ar"ngeal d"skinesia, e4ercise-induced lar"ngomalacia, and parado4ical

$ocal cord motion are other neuromuscular disorders that ma" be

considered.

5ar"ngeal ebs are caused b" an incomplete recanaliNation o/ the lar"ngeal

lumen during embr"ogenesis. !ost )<IH* are in the glottic area. n/ants ith

lar"ngeal ebs ha$e a eak cr" and biphasic stridor. nter$ention isrecommended in the setting o/ signi#cant obstruction and includes cold kni/e

or 2 laser ablation.T1I

5ar"ngeal c"sts are a less /re>uent cause o/ stridor. he" are usuall" /ound in

the supraglottic region in the epiglottic /olds. Patients ma" present ith

stridor, hoarse $oice, or aphonia. "sts ma" cause obstruction o/ the aira"

lumen i/ the" are $er" large.

5ar"ngeal hemangiomas )glottic or subglottic* are rare, and hal/ o/ them are

accompanied b" cutaneous hemangiomas in the head and neck. Patientsusuall" present ith inspirator" or biphasic stridor that ma" orsen as the

hemangioma enlarges. "picall", hemangiomas present in the #rst -7

months o/ li/e during the proli/erati$e phase and regress b" age 12-1

months. !edical or surgical inter$ention is based on the se$erit" o/

s"mptoms. reatment options consist o/ oral steroids, intralesion steroids,

laser therap" ith 2 or potassium-titan"l-phosphate )%P* lasers, or

surgical resection. ral propranolol has been pro$en to be an eOecti$e

medical treatment in the appropriate population )contraindicated in children

ith se$ere asthma, diabetes, or heart disease*.T17

5ar"ngeal papillomas occur secondar" to $ertical transmission o/ the human

papilloma $irus /rom maternal cond"lomata or in/ected $aginal cells to the

phar"n4 or lar"n4 o/ the in/ant during the birth process. hese are primaril"

treated ith surgical e4cision, ith >uestionable use o/ cido/o$ir and

inter/eron in re/ractor" cases.T1< A high rate o/ recurrence o/ disease is noted,

Page 36: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 36/45

ith a need /or multiple surgical debridements and a small risk o/

malignanc" )IH malignant degeneration*.

 racheomalacia is the most common cause o/ e4pirator" stridor. t is caused

b" a de/ect on the cartilage resulting in the loss o/ rigidit" necessar" to

maintain the tracheal lumen patent or b" an e4trinsic compression o/ the

trachea.

 racheal stenosis can be congenital or secondar" to e4trinsic compression.

ongenital stenosis is usuall" related to complete tracheal rings, is

characteriNed b" a persistent stridor, and re>uires surger" based on se$erit"

o/ s"mptoms. he most common e4trinsic causes o/ stenosis include $ascular

rings, slings, and a double aortic arch that encircles the trachea and

esophagus. Pulmonar" arter" slings are also associated ith complete

tracheal rings. 04ternal compression can also result in tracheomalacia.Patients usuall" present during the #rst "ear o/ li/e ith nois" breathing,

intercostal retractions, and a prolonged e4pirator" phase.

hoanal atresia is the most common congenital anomal" o/ the nose that is

noted in in/ants. Patients ith unilateral choanal atresia ma" be

as"mptomatic. Patients ith the bilateral condition ma" present ith

episodes o/ apnea or c"anosis that are aggra$ated ith /eeding. iagnosis

can be made at bedside b" attempting to pass a plastic catheter through the

nose. he characteristic sound is usuall" more o/ stertor than stridor.

mekanisme stridor ?

11. ?

• 5ar"ngitis

de#nisi :

peradangan3in/alamasi pada laring terjadi Y minggu disebut

akut dan Z minggu disebut kronik

etiologi

-karena $irus, bakteri, jamur$irus: rino$irus dan adeno$irusbakteri : kuman di/teri, kuman &, streptokokus b hemoliticus jamur : candida

klasi#kasi

- lar"ngitis akut merukan kelanjutan dari rinophar"ngitis

Page 37: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 37/45

o lar"ngitis aku spesi#k

o lar"ngitis akut non spesi#k

- lar"ngitis kroniko lar"ngitis kronis spesi#k:

-lar"ngitis & lar"ngitis luetika

pathogenesis

$irus, bakteri, jamur  ada in/eksi in'amasi di mucosa laring

lipatan plica $ocalis in'amasi  ada sel darah putih

pembengkakan  mengeluarkan suara kurang elastistekanan

meningkat dalam mengeluarkan suara  serak   a/onia )tidak

dapat bersuara*

patho#siologi

penegakan diagnosis

penatalaksanaan

prognosis

• 5esi jinak laringca laring  di recessus piri/ormis "ang paling sering

• kelumpuhan pita suara akibat dari ner$us

5ar"ngitis akut

5aringitis akut merupakan pen"akit "ang umum pada anak-anak,

mempun"ai onset "ang cepat dan biasan"a sembuh sendiri. &ila laringitis

berlangsung lebih dari minggu maka disebut laringitis kronik. 5aringitis

dide#nisikan sebagai proses in'amasi "ang melibatkan laring dan dapat

disebabkan oleh berbagai proses baik in/eksi maupun non-in/eksi. 5aringitis

sering juga disebut juga dengan [croupJ.

5aringitis adalah peradangan "ang terjadi pada pita suara karena terlalu

ban"ak digunakan, karena iritasi atau karena adan"a in/eksi. &iasan"a pita

suara akan membuka dan menutup dengan lancar, membentuk suara

melalui pergerakan dan getaran "ang terbentuk. api bila terjadi laringitis,

pita suara akan meradang atau terjadi iritasi pada pita suara. Pita suara

tersebut akan membengkak, men"ebabkan terjadin"a perubahan suara "ang

diproduksi oleh udara "ang leat melalui celah diantara keduan"a.

Page 38: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 38/45

Akibatn"a, suara akan terdengar serak. Pada beberapa kasus laringitis,

suara akan menjadi sangat lemah sehingga tidak terdengar.

(ead more: http:33doktersehat.com3laringitis-radang-pita-

suara3Wi4NN2="jGl

Fakt"r resik"

Adan"a in/eksi pada saluran perna/asan, seperti selesma, in'uensa,

bronkhitis atau sinusitis

%eterpaparan terhadap Nat-Nat "ang membuat iritasi, seperti asap rokok,

alkohol "ang berlebihan, asam lambung atau Nat-Nat kimia "ang terdapat

pada tempat kerja anda. erlalu ban"ak menggunakan suara, dengan terlalu ban"ak bicara, berbicara

terlalu keras atau men"an"i.

(ead more: http:33doktersehat.com3laringitis-radang-pita-

suara3Wi4NN2="0$sen

0ti"l"!i >

0tiologi dari laringitis akut "aitu penggunaan suara berlebihan, gastroesophago re'u4 disease );0(*, polusi lingkungan, terpapar dengan bahanberbaha"a, atau bahan in/eksius "ang membaa kepada in/eksi saluranna/as atas. &ahan in/eksius tersebut lebih sering $irus tetapi dapat jugabakterial. Karang ditemukan radang dari laring disebabkan oleh kondisiautoimun seperti rematoid artritis, polikondritis berulang, granulomatosisagener, atau sarkoidosis.

+irus  "ang sering men"ebabkan laringitis akut antara lain $irusparain'uenNa tipe 1 sampai )<IH dari kasus*, $irus in'uenNa tipe A dan &,

[respirator" s"nc"tial $irusJ )(+9*. 9irus "ang jarang men"ebabkan laringitisakut antara lain adeno$irus, rhino$irus, co4sackie$irus, corona$irus,entero$irus, $irus herpes simple4, reo$irus, $irus morbili )measles*, $irusmumps

Bakteri alaupun jarang tetapi dapat juga men"ebabkan laringitisakut, antara lain aemophilus in-uenzae t"pe &, Staphylo+o++us aureus,Coryneba+terium diphtheriae, Strepto+o++us group A, Moraella +hatarralis,

Page 39: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 39/45

/s+heri+hia +oli, 0lebsiella sp., "seudomonas sp., Chlamydia tra+homatis,My+oplasma pneumoniae, 1ordatella pertussis, dan sangat jarangCo++idioides dan Crypto+o++us. C. diphtheriae harus dicurigai sebagai kumanpen"ebab terutama bila anak belum diimmunisasi, karena C. diphtheriaedapat me"ebabkan membranous obstru+tive laryn)itis

+elain $irus dan bakteri laringitis juga dapat disebabkan juga oleh jamur, antara lain Candida albi+ans,  !sper)ilus sp., istoplasmosis  dan1lastomy+es. istoplasma  dan 1lastomy+es dapat men"ebabkan laringitissebagai komplikasi dari in/eksi sistemik

#at"?si"l"!5

5aringitis akut merupakan in'amasi dari mukosa laring dan pita suara "ang

berlangsung kurang dari minggu. Parain'uenNa $irus, "ang merupakan

pen"ebab terban"ak dari laringitis, masuk melalui inhalasi dan mengin/eksi

sel dari epitelium saluran na/as lokal "ang bersilia, ditandai dengan edemadari lamina propria, submukosa, dan ad$entitia, diikuti dengan in#trasi

selular dengan histosit, lim/osit, sel plasma dan lekosit polimor/onuklear

)P!@*. erjadi pembengkakan dan kemerahan dari saluran na/as "ang

terlibat, keban"akan ditemukan pada dinding lateral dari trakea dibaah pita

suara. %arena trakea subglotis dikelilingi oleh kartilago krikoid, maka

pembengkakan terjadi pada lumen saluran na/as dalam, menjadikann"a

sempit, bahkan sampai han"a sebuah celah. aerah glotis dan subglotis

pada ba"i normaln"a sempit, dan pengecilan sedikit saja dari diametern"a

akan berakibat peningkatan hambatan saluran na/as "ang besar danpenurunan aliran udara. +eiring dengan membesarn"a diameter saluran

na/as sesuai dengan pertumbuhan maka akibat dari pen"empitan saluran

na/as akan berkurang. +umbatan aliran udara pada saluran na/as atas akan

berakibat terjadin"a stridor dan kesulitan berna/as "ang akan menuju pada

hipoksia ketika sumbatan "ang terjadi berat. Dipoksia dengan sumbatan

"ang ringan menandakan keterlibatan saluran na/as baah dan

ketidakseimbangan $entilasi dan per/usi akibat sumbatan dari saluran na/as

baah atau in/eksi parenkim paru atau bahkan adan"a cairan.

Patogenesis%lasi#kasiGejala klinis>

1. ;ejala lokal seperti suara parau dimana digambarkan pasien sebagaisuara "ang kasar atau suara "ang susah keluar atau suara dengannada lebih rendah dari suara "ang biasa 3 normal dimana terjadigangguan getaran serta ketegangan dalam pendekatan kedua pita

Page 40: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 40/45

suara kiri dan kanan sehingga menimbulkan suara menjada paraubahkan sampai tidak bersuara sama sekali

2. )a/oni*.. +esak na/as dan stridorG. @"eri tenggorokan seperti n"eri ketika menalan atau berbicara.

I. ;ejala radang umum seperti demam, malaise&atuk kering "ang lamakelamaan disertai dengan dahak kental

7. ;ejala +ommmon +old seperti bersin-bersin, n"eri tenggorok hingga

sulit menelan, sumbatan hidung )nasal +on)estion*, n"eri kepala,

batuk dan demam dengan temperatur "ang tidak mengalami

peningkatan dari derajat celsius.<. ;ejala in-uenza seperti bersin-bersin, n"eri tenggorok hingga sulit

menelan, sumbatan hidung )nasal +on)estion*, n"eri kepala, batuk,

peningkatan suhu "ang sangat berarti "akni lebih dari derajat

celsius, dan adan"a rasa lemah, lemas "ang disertai dengan n"eri

diseluruh tubuh .. Pada pemeriksaan #sik akan tampak mukasa laring "ang hiperemis,

membengkak terutama dibagian atas dan baah pita suara dan juga

didapatkan tanda radang akut dihidung atau sinus paranasal atau paru6. bstruksi jalan na/as apabila ada udem laring diikuti udem subglotis

"ang terjadi dalam beberapa jam dan biasan"a sering terjadi pada

anak berupa anak menjadi gelisah, air hun)er, sesak semakin

bertambah berat, pemeriksaan #sik akan ditemukan retraksi

suprasternal dan epigastrium "ang dapat men"ebabkan keadaan

darurat medik "ang dapat mengancam jia anak

6ia!n"sis>

Pada pemeriksaan #sik

 didapatkan suara serak, cor"Na, /aring "ang meradang dan /rekuensi

perna/asan dan den"ut jantung "ang meningkat, disertai perna/asan

cuping hidung, retraksi suprasternal, in/rasternal dan intercostal serta

stridor terus menerus, megap-megap )air hunger*, hipoksia, saturarsi

oksigen "ang rendah, dan sianosis. pemeriksaan penunjang

bisa didapatkan pada laringoskopi ditemukan kemerahan pada laring"ang di/us bersama dengan pelebaran pembuluh darah dari pita suara,

kadang bercak-bercak dari sekresi, pergerakan pita suara dapat

ditemukan asimetris dan tidak periodik. pemeriksaan rontagen leher

 dapat ditemukan gambaran staplle sign pada /oto AP dan pen"empitan

subglotis pada /oto lateral.

Page 41: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 41/45

 

ari darah didapatkan lekositosis ringan dan lim/ositosis.

#enatalaksanaan

Umumn"a penderita pen"akit ini tidak perlu masuk rumah sakit, namun

ada indikasi masuk rumah sakit apabila :Usia penderita dibaah tahun

 ampak toksik, sianosis, dehidrasi atau ahaustediagnosis penderita masih belum jelas

Peraatan dirumah kurang memadai

Terapi >1. stirahat berbicara dan bersuara selama 2- hari2. Kika pasien sesak dapat diberikan 2 2 l3 menit. stirahat

G. !enghirup uap hangat dan dapat ditetesi min"ak atsiri 3 min"ak mintbila ada muncul sumbatan dihidung atau penggunaan larutan garam#siologis )saline =,6 H* "ang dikemas dalam bentuk semprotan hidungatau nasal spray 

I. !edikamentosa : Parasetamol atau ibupro/en 3 antipiretik jika pasienada demam, bila ada gejala pain killer dapat diberikan obat antin"eri 3analgetik, hidung tersumbat dapat diberikan dekongestan nasalseperti /enilpropanolamin )PPA*, e/edrin, pseudoe/edrin, napasolindapat

7. diberikan dalam bentuk oral ataupun spra".Pemberian antibiotika "angadekuat "akni : ampisilin 1== mg3kg&&3hari, intra$ena, terbagi G dosis

atau kloram/enikol : I= mg3kg&&3hari, intra $ena, terbagi dalam G dosisatau se/alosporin generasi )ce/otaksim atau ce/triakson* lalu dapatdiberikan kortikosteroid intra$ena berupa deksametason dengan dosis=,I mg3kg&&3hari terbagi dalam dosis, diberikan selama 1-2 hari.

<. Pengisapan lendir dari tenggorok atau laring, bila penatalaksanaaninitidak berhasil maka dapat dilakukan endotrakeal atau trakeostomibila sudah terjadi obstruksi jalan na/as.

#en$e!ahan >  Kangan merokok, hindari asap rokok karena rokok akan membuat

tenggorokan kering dan mengakibatkan iritasi pada pita suara, minumban"ak air karena cairan akan membantu menjaga agar lendir "ang terdapatpada tenggorokan tidak terlalu ban"ak dan mudah untuk dibersihkan, batasipenggunaan alkohol dan ka/ein untuk mencegah tenggorokan kering. janganberdehem untuk membersihkan tenggorokan karena berdehem akanmen"ebabkan terjadin"a $ibrasi abnormal pada pita suara, meningkatkanpembengkakan dan berdehem juga akan men"ebabkan tenggorokanmemproduksi lebih ban"ak lendir.

Page 42: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 42/45

5ar"ngitis kronik

5aringitis akut biasan"a terjadi mendadak dan berlangsung dalam kurun

aktu kurang lebih minggu. &ila gejala telah lebih dari minggu

dinamakan laringitis kronis

5aringitis kronis adalah in'amasi dari membran mukosa laring "ang berlokasidi saluran na/as atas, bila terjadi kurang dari minggu dinamakan akut dandisebut kronis bila terjadi lebih dari minggu

0ti"l"!i 

Larin!itis Akut Larin!itis Kr"nis  (hino$irus

  Parain/luenNa $irus

  Adeno$irus

  9irus mumps

  9arisella Nooster $irus

  Penggunaan asma inhaler

  Penggunaan suara berlebih

dalam pekerjaan : !en"an"i,&erbicara dimuka umum !engajar

  Alergi

  +treptococcus grup A

  !ora4ella catarrhalis

  ;astroesophageal re/luks

  n/eksi bakteri

  n/eksi tuberkulosis

  +i/ilis

  5eprae

  9irus

  Kamur

  Actinom"cosis

  Penggunaan suara berlebih

  Alergi

  Faktor lingkungan seperti asap,

debu  Pen"akit sistemik : egener

granulomatosis, amiloidosis  Alkohol

  ;atroesophageal re/luks

Klasi?kasi 

Larin!itis Kr"nis Spesi?k 

 Rang termasuk dalam laringitis kronis spesi#k ialah laringitis tuberkulosis danlaringitis luetika

1. 5aringitis tuberkulosis

Pen"akit ini hampir selalu akibat tuberkulosis paru. &iasan"a pascapengobatan, tuberkulosis paru sembuh tetapi laringitis tuberkulosis

Page 43: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 43/45

menetap. Dal ini terjadi karena struktur mukosa laring "ang melekatpada kartilago serta $askularisasin"a "ang tidak sebaik paru sehinggabila in/eksi sudah mengenai kartilago maka tatalaksanan"a dapatberlangsung lama.

+ecara klinis mani/estasi laringitis tuberkulosis terdiri dari G stadium"aitu :

a. +tadium in#ltrasi, mukosa laring posterior membengkak danhiperemis, dapat mengenai pita suara. erbentuk tuberkel padasubmukosa sehingga tampak bintik berarna kebiruan. uberkelmembesar dan beberapa tuberkel berdekatan bersatu sehinggamukosa diatasn"a meregang sehingga suatu saat akan pecahdan terbentuk ulkus

b. +tadium ulserasi, ulkus "ang timbul pada akhir stadium in#ltrasimembesar. Ulkus diangkat, dasarn"a ditutupi perkijuan dan

dirasakan sangat n"eri.c. +tadium perikondritis, ulkus makin dalam sehingga mengenai

kartuilago laring terutama kartilago aritenoid dan epiglotissehingga terjadi kerusakan tulang raan.

d. +tadium pembentukan tumor, terbentuk #brotuberkulosis padadinding posterior, pita suara dan subglotik.

2. 5aringitis luetika

(adang menahun ini jarang dijumpai alam G stadium lues "ang palingberhubungan dengan laringitis kronis ialah lues stadium tersier dimana

terjadi pembentukan gumma "ang kadang men"erupai keganasanlaring. Apabila guma pecah akan timbul ulkus "ang khas "aitu ulkussangat dalam, bertepi dengan dasar keras, merah tua dengan eksudatkekuningan. Ulkus ini tidak n"eri tetapi menjalar cepat

#at"!enesis

laringitis kronis merupakan suatu proses in'amasi "ang menunjukkanadan"a peradangan pada mukosa laring "ang berlangsung lama. Pada

laringitis kronis proses peradangan dapat tetap terjadi meskipun /aktor

pen"ebabn"a sudah tidak ada. Proses in'amasi akan men"ebabkan

kerusakan pada epitel bersilia pada laring, terutama pada dinding belakang

laring Dal ini akan men"ebabkan gangguan dalam pengeluaran sekret dari

traktus trakeobronkial. &ila hal ini terjadi, sekret akan berada tetap pada

Page 44: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 44/45

dinding posterior laring dan sekitar pita suara menimbulkan reaksi timbuln"a

batuk. Adan"a sekret pada daerah pita suara dapat menimbulkan

laringospasme. Perubahan "ang berarti juga dapat terjadi pada epitel dari

pita suara berupa hiperkeratosis, diskeratosis, parakeratosis dan akantosis

!edical journal: http:33dinarhealth.blogspot.com32=1=3=73laringitis.html

6ia!n"sis

Pada laringitis kronis diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis

pemeriksaan #sik dan pemeriksaan penunjang.

Pada anamnesis dapat ditan"akan:

1. %apan pertama kali timbul serta /aktor "ang memicu dan mengurangigejala

2. %ondisi kesehatan secara umum

. (ia"at pekerjaan, termasuk adan"a kontak dengan bahan "ang dapatmemicu timbuln"a laringitis seperti debu, asap.

G. Penggunaan suara berlebih

I. Penggunaan obat-obatan seperti diuretik, antihipertensi, antihistamin

"ang dapat menimbulkan kekeringan pada mukosa dan lesi padamukosa.

7. (ia"at merokok

<. (ia"at makan

. +uara parau atau dis/onia

6. &atuk kronis terutama pada malam hari

1=. +tridor karena adan"a laringospasme bila sekret terdapatdisekitar pita suara

11. is/agia dan otalgia

Pada !am4aran makr"sk"pi nampak permukaan selaput lendir kering danberbenjol-benol sedangkan pada mikroskopik terdapat epitel permukaan

Page 45: vera tht5

7/23/2019 vera tht5

http://slidepdf.com/reader/full/vera-tht5 45/45

menebaldan opa>ue, serbukan sel radang menahun pada lapisansubmukosa. I

#emeriksaan la4"rat"rium dilakukan pemeriksaan darah, kultur sputum,hapusan mukosa laring, serologik marker.

Pada laringitis kronis juga dapat dilakukan /"t" radi"l"!i  untuk melihatapabila terdepat pembengkakan. scanning dan !( juga dapat digunakandan memberikan hasil "ang lebih baik.

Pemeriksaan lain "ang dapat digunakan berupa uji tes aler!i

!edical journal: http:33dinarhealth.blogspot.com32=1=3=73laringitis.html

#enatalaksanaan

 erapi pada laringitis kronis terdiri dari menghilangkan pen"ebab,koreksi gangguan "ang dapat diatasi, dan latihan kembali kebiasaanmenggunakan $ocal dengan terapi bicara. Antibiotik dan terapi singkatsteroid dapat mengurangi proses radang untuk sementara aktu, namuntidak berman/aat untuk rehabilitasi jangka panjang. 0liminasi obat-obatdengan e/ek samping juga dapat membantu.7

Pada pasien dengan gastroenteriris re'uks dapat diberikan reseptor D2antagonis, pompa proton inhibitor. Kuga diberikan hidrasi, meningkatkan

kelembaban, menghindari polutan.

 erapi pembedahan bila terdapat sekuester dan trakeostomi bila terjadisumbatan laring.

5aringitis kronis "ang berlangsung lebih dari beberapa minggu dan tidakberhubungan dengan pen"akit sistemik, sebagian besar berhubungandengan pemajanan rekuren dari iritan. Asap rokok merupakan iritan inhalasi"ang paling sering memicu laringitis kronis tetapi laringitis juga dapat terjadiakibat menghisap kanabis atau inhalasi asap lainn"a. Pada kasus ini, pasiensebaikn"a dijauhkan dari /aktor pemicun"a seperti dengan menghentikan

kebiasaan merokok

!edical journal: http:33dinarhealth.blogspot.com32=1=3=73laringitis.html