vesikolitiasis
TRANSCRIPT
1. Vesikolitiasis (Basler J. Bladder Stones. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/440657-overview#a0104. Accessed on: 21th October,
2011)
Vesikolitiasis merupakan kelainan dimana terbentuknya batu pada kandung kemih
(vesica urinaria). Batu yang terbentuk dapat berasal dari asam urat, kalsium oksalat, kalsium
fosfat, sistein, ammonium urate, atau magnesium ammonium fosfat. Pada dewasa, sebagian besar
(>50%) batu yang terbentuk pada kasus terdiri dari asam urat. Sedangkan pada anak-anak,
kebanyakan batu yang terbentuk berasal dari ammonium acid urate, kalsium oksalat, atau
campuran dari ammonium acid urate dan kalsium oksalat dengan kalsium fosfat.
Beberapa gejala vesikolitiasis :
Nyeri abdomen
Dysuria
Frekuensi berkemih yang sering dan sulit ditahan
Hematuria
Gangguan pada aliran urin
1. Lithotripsi gelombang kejut ekstrakorporeal
Prosedur non invasif yang digunakan untuk menghancurkan batu. Litotriptor adalah alat
yang digunakan untuk memecahkan batu tersebut, tetapi alat ini hanya dapat
memecahkan batu dalam batas ukuran 3 cm ke bawah. Bila batu di atas ukuran ini dapat
ditangani dengan gelombang kejut atau sistolitotomi melalui sayatan prannenstiel.
Setelah batu itu pecah menjadi bagian yang terkecil seperti pasir, sisa batu tersebut
dikeluarkan secara spontan.
2. Metode endourologi pengangkatan batu
Bidang endourologi mengabungkan ketrampilan ahli radiologi mengangkat batu renal
tanpa pembedahan mayor. Batu diangkat dengan forseps atau jarring, tergantung dari
ukurannya. Selain itu alat ultrasound dapat dimasukkan ke selang nefrostomi disertai
gelombang ultrasonik untuk menghancurkan batu.
3. Ureteroskopi
Ureteroskopi mencakup visualisasi dan akses ureter dengan memasukkan alat
ureteroskop melalui sistoskop. Batu dapat dihancurkan dengan menggunakan laser,
litotrips elektrohidraulik, atau ultrasound kemudian diangkat.
Pencegahan (batu kalsium kronik-kalsium oksalat)
1. Menurunkan konsentrasi reaktan (kalsium dan oksalat)
2. Meningkatkan konsentrasi inhibitor pembentuk batu yaitu sitrat (kalium sitrat 20 mEq tiap
malam hari, minum jeruk nipis atau lemon malam hari), dan bila batu tunggal dengan
meningkatkan masukan cairan dan pemeriksaan berkala pembentukan batu baru.
3. Pengaturan diet dengan meningkatkan masukan cairan, hindari masukan soft drinks,
kurangi masukan protein (sebesar 1 g/Kg BB /hari), membatasi masukan natrium, diet rendah
natrium (80-100 meq/hari), dan masukan kalsium.
4. Pemberian obat
Untuk mencegah presipitasi batu baru kalsium oksalat, disesuaikan kelainan metabolik yang
ada.
Sistitis (Cystitis) (Rovner ES. Interstitial Cystitis. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/441831-overview#showall. Accessed on: 21th October, 2011)
Sistitis adalah istilah medis untuk radang pada kandung kemih (vesica urinaria).
Peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi kandung kemih dapat
menimbulkan rasa sakit yang mengganggu, dan dapat menjadi masalah kesehatan serius
jika infeksi tersebut menyebar sampai ke ginjal.
Pada kasus yang jarang terjadi, sistitis dapat terjadi sebagai reaksi terhadap obat-obatan
tertentu, terapi radiasi, serta penggunaan kateter jangka panjang.Cystitis juga dapat
terjadi sebagai komplikasi dari penyakit lain.
Pengobatan umum untuk sistitis bakteri adalah antibiotik. Pengobatan untuk jenis sistitis
lain tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
gambaran kandung kemih dengan sistitis
Beberapa gejala sistitis :
Frekuensi berkemih yang sering (polakisuria)
Dysuria
Inkontinensia urin
Sakit pada suprapubik
Perasaan berksemih yang tidak tuntas