vigorously pursuing growth - · pdf fileterkenal akan pelayanan yang prima dan produk yang ......
TRANSCRIPT
�
JSI Annual Report 2007
Komitmen Perusahaan terhadap keaslian, kualitas, keunikan dan orientasi kepada konsumen membantu menciptakan nilai-nilai dasar yang unggul dan membedakannya dari industri serta memungkinkan Perusahaan untuk giat mengejar pertumbuhan demi meraih nilai yang optimal bagi stakeholder.
Vigorously Pursuing Growth
A commitment to originality, quality, uniqueness and customer orientation throughout the Company has enabled us to create core values and differentiate our position in the industry and allowed us to vigorously pursue growth for optimal stakeholder’s value.
2
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
PRofIL PeRSeRoAnCorporate Profile
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. (‘JSI’ or ‘the
Company’) was founded by Jan Darmadi in �975.
Under his leadership, JSI rapidly grew to become
one of the most prominent property investment and
development conglomerates in Indonesia. At the
height of the financial crisis in �998, the Company
successfully completed its Initial Public offering, and
its shares are presently traded in the Indonesia Stock
exchange. Known for its service excellence and product
innovation, JSI has earned the trust of respected
international business partners including Hyatt
International, Accor Asia Pacific, Itochu Corporation,
Shimizu, nomura and Lehman Brothers.
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. (‘JSI’ atau
‘Perseroan’) didirikan oleh Bapak Jan Darmadi
pada tahun �975. Dibawah kepemimpinannya, JSI
berkembang pesat menjadi salah satu kelompok
perusahaan (konglomerat) pengembang dan investasi
properti yang terkemuka di Indonesia. Ketika terjadi
krisis moneter pada tahun �998, Perseroan berhasil
melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana,
dan saat ini saham JSI tercatat di Bursa efek Indonesia.
Terkenal akan pelayanan yang prima dan produk yang
inovatif, JSI berhasil memperoleh kepercayaan dari
berbagai mitra bisnis yang bereputasi internasional
seperti Hyatt International, Accor Asia Pacific, Itochu
Corporation, Shimizu, nomura dan Lehman Brothers.
�
JSI Annual Report 2007
Today, the Company’s impressive portfolio includes
premier hotels at the nation’s most strategic tourist
and business destinations, and a comprehensive
range of commercial properties such as office
buildings, townhouses, retail centers as well as strata-
titled apartments and landed residential properties,
strategically located in Jakarta, Bali and other cities in
Indonesia. for its future projects, the Company also
has an attractive land bank in various prime locations
in Jakarta, Bali and several other cities in Indonesia.
Since 2004, the Company has consistently made
progress on its turnaround strategy which focuses on
asset revitalization and asset repositioning in order
to realign the Company’s business orientation and
generate sustainable cash-yields. Having completed
the asset revitalization phase in 2007 with major
renovations on its hotels, the strategy has yielded
favorable results, as reflected in its financial figures.
The next phase of the strategy revolves around
a prudent yet aggressive expansion of
cash-yielding assets that will favorably impact short-
term liquidity and hence long-term growth potential.
With assets of over Rp2.7 trillion, a market capitalization
of Rp�.72 trillion and over �,700 dedicated employees,
including outsourced employees at the end of 2007, JSI
retains industry leadership as an established developer
of prime hotels, commercial and residential properties
in Indonesia. The Company embraces 2008 as the
beginning of an era of accelerated growth and exciting
long-term prospects supported by a solid financial
structure and sound business practices.
Saat ini, portofolio Perseroan mencakup beberapa hotel
berbintang di lokasi-lokasi strategis yang menjadi tujuan
pariwisata dan bisnis di Indonesia serta beberapa properti
komersil seperti gedung perkantoran, townhouse, pusat
ritel serta apartemen strata dan residensial, yang berada di
lokasi strategis di Jakarta, Bali dan beberapa kota lainnya di
Indonesia. Untuk rencana ke depan, Perseroan juga masih
memiliki lahan yang luas di beberapa lokasi terbaik di
Jakarta, Bali dan kota-kota lainnya di Indonesia.
Sejak tahun 2004, JSI telah mencatat banyak kemajuan
dalam pelaksanaan strategi turnaround yang difokuskan
pada upaya revitalisasi dan reposisi aset dalam
rangka menyelaraskan orientasi bisnis Perseroan dan
menghasilkan imbal hasil tunai yang berkesinambungan.
Setelah merampungkan tahap revitalisasi aset pada tahun
2007 melalui renovasi besar-besaran atas portofolio hotel
yang dimiliki Perseroan, strategi ini mulai membuahkan
hasil yang menggembirakan sebagaimana tercermin dari
kinerja keuangan Perseroan. Tahap selanjutnya dari strategi
ini meliputi pengembangan yang agresif namun tetap
memperhatikan unsur kehati-hatian atas aset dengan
imbal hasil tunai yang baik sehingga dapat menunjang
likuiditas jangka pendek serta mendukung potensi
pertumbuhan jangka panjang.
Dengan total aktiva lebih dari Rp2,7 triliun, kapitalisasi pasar
sebesar Rp�,72 triliun dan lebih dari �.700 karyawan yang
berdedikasi, termasuk karyawan outsourcing, pada akhir
tahun 2007, JSI terus mempertahankan posisi terdepan
di industri properti, sebagai pengembang hotel, properti
komersil dan residensial di Indonesia. Perseroan menyambut
tahun 2008 sebagai awal dari era pertumbuhan yang
cepat dan prospek jangka panjang yang cerah, didukung
oleh struktur keuangan yang kuat dan praktek bisnis
yang sehat.
4
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Important events
PeRISTIWA PenTInG
Perseroan menghentikan seluruh kegiatan operasional hotel Raddin Ancol.
The Company terminated all operational activities at Raddin Ancol Hotel.
- Pelaksanaan pembangunan formule-� Cikini dimulai.
Commencement of formule-� Cikini construction.
Pembangunan Kriya Spa Villa di Grand Hyatt Bali telah selesai dan siap untuk menerima tamu.
Kriya Spa Villa of Grand Hyatt Bali completed and ready to serve guests.
Pembangunan Setiabudi Residences telah selesai dan serah terima unit kepada pembeli sudah mulai dilakukan. Dari �00 unit yang tersedia, tingkat penjualan telah mencapai 9�%.
Completed construction of Setiabudi Residences and handover of unit to buyers was initiated. out of the �00 available units for sale, approximately 9�% had been sold.
Mar
Apr
Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) & Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) JSI.
JSI held its Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) & extraordinary General Meeting of Shareholders (eGMS).
Jun
Aug
Jul
JSI mengadakan Paparan Publik.
JSI held its Public expose.
nov
- Renovasi tahap kedua yang terdiri dari East Villages, Pasar Senggol dan pembangunan Ballroom ke-2 di Grand Hyatt Bali telah selesai dan hotel mulai kembali menerima tamu.
The Second stage of renovations, comprising east Villages, Pasar Senggol and construction of the 2nd Ballroom, at Grand Hyatt Bali was completed and the Hotel began to once again accept guests.
Sep
- JSI berpartisipasi pada AIDS Walk dalam rangka merayakan Hari AIDS Sedunia.
JSI participated in AIDS Walk to commemorate World AIDS Day.
Dec
May
- Penandatanganan akte jual beli Apartemen Kuningan.
Signing of Sale and Purchase Agreement of Apartemen Kuningan.
- Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia serta Hari Ulang Tahun Jakarta ke-480, Puri Botanical Residence diundang untuk memberikan Seminar mengenai “Membangun Pemukiman Ramah Lingkungan” oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) ReI.
To commemorate the World environment Day and 480th Anniversary of Jakarta, Puri Botanical Residence was invited as speaker in a Seminar on “Building an environmentally friendly Residence” by Indonesia Real estate (ReI).
- JSI mengadakan aksi donor darah yang diikuti oleh karyawan, tenant dan pengunjung.
JSI organized a blood drive with the participation of employees, tenants and visitors.
Peluncuran kluster baru Dillenia Gaudia di Puri Botanical Residence.
Launching of new cluster Dillenia Gaudia at Puri Botanical Residence.
- Outing JSI di Kebun Raya Bogor dengan tema Proactive : Antisipasi, Inovasi, Komunikasi, dan eksekusi.
Company outing at Kebun Raya Bogor carried the theme of Proactive: Anticipation, Innovation, Communication and execution.
5
JSI Annual Report 2007
Bali Hyatt- Bali Travel news, Medali perak untuk
Tri Hita Karana Award (penghargaan atas keramahtamahan Bali dan industri pariwisata dalam membina hubungan yang baik antara industri dengan Tuhan, lingkungan dan kemanusiaan)
Bali Travel news, Silver medal of Tri Hita Karana Award (an award for Bali hospitality and tourism industry in achieving the best relationship between the industry itself with the mighty God, environment and human being).
Mercure Resort Sanur- Kepolisian Daerah Bali,
Peringkat I (emas) untuk standar keamanan dan keselamatan Hotel.
Bali Regional Police, Grade � Gold for Hotel safety and security standards.
- Walikota Denpasar, Peringkat ke-5 sebagai pembayar pajak terbaik.
Mayor of Denpasar, Grade 5 for the best tax payer.
- Bali Travel news, nominasi untuk Tri Hita Karana Award & Akreditasi untuk kategori Hotel Bintang-4.
Bali Travel news, nominated for Tri Hita Karana Award & Accreditations for 4-star category.
Grand Hyatt Bali- World Luxury Hotel Awards,
Hotel Mewah & Pusat Konferensi.
World Luxury Hotel Awards, Luxury Hotel & Conference Center.
Setiabudi Residences- MUnAS ReI XII 2007,
Anugerah Adhi Sanggraha Award (Pengembang terbaik Apartemen).
MUnAS ReI XII 2007, Anugerah Adhi Sanggraha Award (The best Apartment Developer).
Puri Botanical Residence- MUnAS ReI XII 2007, Anugerah
Wirasatama Adhistana Award (Pengembang terbaik perumahan skala menengah)
MUnAS ReI XII 2007, Anugerah Wirasatama Adhistana Award (The best Developer of Medium-Scale Residence/Housing).
PenGHARGAAnAwards
- Acara Topping Off formule-� Cikini dilaksanakan.
Topping off of formule-� Cikini.
- Puri Botanical Residence menerima Penghargaan Anugerah Wirasatama Adhistana, Penghargaan bagi Pengembang Perumahan Skala Menengah terbaik pada Resepsi Penutupan MUnAS ReI XII tahun 2007.
Puri Botanical Residence received the Anugerah Wirasatama Adhistana Award for the best Developer of Medium-Scale Residence/Housing at the Closing Ceremony of MUnAS ReI XII 2007.
- Setiabudi Residences menerima Penghargaan Anugerah Adhi Sanggraha, Penghargaan bagi Pengembang Apartemen terbaik pada Resepsi Penutupan MUnAS ReI XII tahun 2007.
Setiabudi Residences received the Anugerah Adhi Sanggraha Award for the best Apartment Developer at the Closing Ceremony of MUnAS ReI XII 2007.
- Travel + Leisure 500, Hotel Terbaik di Asia.
Travel + Leisure 500, World’s Best Value Hotel in Asia.
- Conferences, exhibitions Incentives (CeI), Hotel Terbaik di Bali.
Conferences, exhibitions Incentives (CeI), Best Hotel in Bali.
- Asia Spa Awards, Interior Spa Terbaik.
Asia Spa Awards, Spa Interior of the Year.
- Smart Travel Asia, Peringkat ke-6 untuk Hotel Leisure & Resort Terbaik di Asia.
Smart Travel Asia, 6th Asia’s Best Leisure Hotels & Resorts.
- Hotel Club, salah satu finalis untuk Hotel dan Resort Terbaik di Asia.
Hotel Club, finalist Best Hotels and Resorts in Asia.
6
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Indonesia(Dalam miliar Rupiah)
numerical notations in all tables and graphs are in Indonesian
(Stated in billion of Rupiah)
a) Kas Bersih digunakan untuk aktivitas investasi.b) Pada Maret 2004, PT Antilope Madju, Anak Perusahaan, melakukan
penjualan seluruh kepemilikan saham di PT Antilope Madju Puri Indah dengan harga penjualan sebesar Rp�75 miliar.
c) Pada Juni 200�, Perseroan melakukan divestasi terhadap Tamanpuri Permata Hijau senilai Rp42,5 miliar.
2007 2006 2005 2004 200�
Laporan Laba Rugi Konsolidasi Consolidated Income Statements
Penjualan dan Pendapatan Usaha 811,8 658,0 5�5,� 466,8 4��,6 Sales and Revenues
Laba Kotor 484,5 �49,7 ��5,8 294,8 287,4 Gross Profit
Laba (Rugi) Usaha 90,0 4,� (�6,9) (�5,�) (��,6) Income (Loss) from operations
Pendapatan (Beban) Lain-lain, Bersih (17,1) (27,�) (90,�) 29,2 5,0 other Income (Charges), net
Laba (Rugi) Sebelum Hak Minoritas 45 (�0,�) (��7,�) (�5,8) 5,4 Income (Loss) Before Minority Interests
Laba (Rugi) Bersih 26,7 (�5,6) (�20,�) (4�,5) 28,9 net Income (Loss)
Laba (Rugi) per saham (dalam Rupiah penuh) 11 (�5) (52) (�9) �2 earnings (Loss) per share (in full Rupiah amount)
Jumlah Saham yang beredar (dalam juta saham) 2.318,7 2.��8,7 2.��8,7 2.��8,7 2.��8,7 number of Issued Shares (in million shares)
neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets
Aktiva Lancar 494,6 �95,7 �59,4 455,� 22�,9 Current Assets
Aktiva Tidak Lancar 2.224,3 2.�86,4 2.�87,7 2.���,9 2.060,� non Current Assets
Jumlah Aktiva 2.718,9 2.582,� 2.547,� 2.569,2 2.282,0 Total Assets
Kewajiban Lancar 811,8 465,8 46�,6 405,4 257,5 Current Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar 605,7 856,9 790,8 772,� 6��,9 non-Current Liabilities
Jumlah Kewajiban 1.417,5 �.�22,7 �.254,4 �.�77,7 889,4 Total Liabilities
Hak Minoritas Atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan 268,1 252,7 250,4 248,9 2��,2 Minority Interests in net Assets of Subsidiaries
ekuitas 1.033,3 �.006,7 �.042,� �.�42,6 �.�59,� Stockholders’ equity
Modal Kerja Bersih (317,2) (70,�) (�04,2) 49,9 (�5,6) net Working Capital
Indikator Lain other Indicator
Jumlah Investasi a) 30,2 �00,4 �78,0 (8�,�) b) (�2,7) c) Total Investments a)
Rasio Keuangan financial Ratios
Pertumbuhan Pendapatan 23,4% 22,9% �4,7% 8,2% -�5,8% Annual Revenue Growth
Laba Kotor terhadap Pendapatan 59,7% 5�,�% 59,0% 6�,2% 66,6% Gross Profit to Revenues
Laba (Rugi) Bersih terhadap Pendapatan 3,3% -5,4% -22,4% -9,�% 6,7% net Income (Loss) to Revenues
Laba (Rugi) Bersih terhadap Aktiva 1,0% -�,4% -4,7% -�,7% �,�% net Income (Loss) to Assets
Laba (Rugi) Bersih terhadap ekuitas 2,6% -�,5% -��,5% -�,8% 2,5% net Income (Loss) to equity
Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar 0,61 0,85 0,78 �,�2 0,86 Current Assets to Current Liabilities
Total Pinjaman terhadap eBITDA 5,04 8,90 �2,22 �2,95 7,7� Total Loans to eBITDA
Total Kewajiban terhadap Aktiva 0,52 0,5� 0,49 0,46 0,�9 Total Liabilities to Assets
Total Kewajiban terhadap ekuitas 1,37 �,�� �,20 �,0� 0,77 Total Liabilities to equity
net Cash used in investing activities a) In March 2004, PT Antilope Madju, a subsidiary, sold all of its b) shareholdings in PT Antilope Madju Puri Indah at the purchase price of Rp�75 billion. In June 200�, the Company divested Tamanpuri Permata Hijau c) for Rp42.5 billion.
IKHTISAR KeUAnGAnfinancial Highlights
7
JSI Annual Report 2007
05 71,4
06
07
104,1
189,3
EBITDA(Miliar Rupiah / Billion Rupiah)
05 535,3
06
07
658,0
811,8
Penjualan dan Pendapatan UsahaSales and Revenues(Miliar Rupiah / Billion Rupiah)
26,7
Laba (Rugi) Bersihnet Income (Loss)(Miliar Rupiah / Billion Rupiah)
05 (120,1)
06
07
(35,6)
AktivaAssets(Miliar Rupiah / Billion Rupiah)
05 2.547,1
06
07
2.582,1
2.718,9
05 88,8
06
07
102,7
101,4
PinjamanLoans(Juta US$ / Million US$)
Ekuitasequity(Miliar Rupiah / Billion Rupiah)
05
06
07
1.006,7
1.033,3
1.042,3
8
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Saham PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. diperdagangkan dengan kode saham JSPT di Bursa efek Jakarta (BeJ), yang setelah bergabung dengan Bursa efek Surabaya (BeS) kini menjadi Bursa efek Indonesia (BeI).
The shares of PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. are traded under the ticker code JSPT at the Jakarta Stock exchange (JSX), which subsequently became the Indonesia Stock exchange (IDX) following the merger with the Surabaya Stock exchange (SSX).
Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase KepemilikanShareholders number of Shares Percentage of ownership
PT. Jan Darmadi Investindo (JDI) �.���.60�.948 57,5�%PT. Bank Pan Indonesia Tbk �62.485.9�7 �5,6�%UBS AG, Singapore - UBS equities 278.520.86� �2.0�%noord-Amerikaanse financierings Maatschappij B.V.Belanda (nAfM) 220.7�9.227 9,52%Tuan Jan Darmadi / Mr. Jan Darmadi* ��.247.862 0,57%Koperasi / Cooperatives 5.258.000 0,2�%Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) / Public (each below 5%) �04.900.�6� 4,5�% Total 2.��8.7�6.000 �00,00%
Komposisi Pemegang SahamComposition of the Shareholders
Kinerja Saham PerseroanThe Company’s Share Performance
IKHTISAR SAHAM
* Dalam periode transaksi tidak ada perdagangan saham. No share was traded in the period.
Perdagangan Saham Share Trading Tertinggi Terendah Penutupan Volume Rp Highest Lowest Closing Volume Rp
2007 Triwulan I* �st Quarter* 740 740 740 0 0Triwulan II 2nd Quarter 740 740 740 �.000 740.000Triwulan III �rd Quarter 740 520 740 25.000 ��.��5.000Triwulan IV* 4th Quarter* 740 740 740 0 0 2006 Triwulan I* �st Quarter* 700 700 700 0 0Triwulan II* 2nd Quarter* 700 700 700 0 0Triwulan III* �rd Quarter* 700 700 700 0 0Triwulan IV 4th Quarter 740 7�0 740 �2.500 2�.6�0.000
Stock Highlights
Tanggal Pencatatan Daftar Pemegang Saham Tanggal Pembayaran Dividen/sahamShareholders’ Recording Date Date of Payment Dividend/share
2� Juli 2000 4 Agustus 2000 �4
Riwayat DividenDividend History
Kronologis Pencatatan SahamChronology of Share Listing
no. Tindakan Perseroan Tanggal Pencatatan Saham Baru Modal Disetor Saham yang nilai nominal (saham) (saham) Dicatatkan (saham) (Rp)
Corporate Actions Listing Date Additional Listed Total Accumulated Listed Stock nominal Values Stock (shares) number of (shares) (Rp) Stock (shares)
� Initial Public offering (IPo) �2 Januari �998 0 5�6.000.000 5�6.000.000 500 2 �st Right Issue �� Desember 2002 �.782.7�6.000 2.��8.7�6.000 2.��8.7�6.000 500
* Bapak Jan Darmadi adalah Presiden Komisaris PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Mr. Jan Darmadi is the President Commissioner of PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
9
JSI Annual Report 2007
STRUKTUR KePeMILIKAn
Catatan:
�. Bapak Jan Darmadi adalah Presiden Komisaris PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
2. Sejak oktober 2005, Plaza Menteng ditutup untuk diubah menjadi hotel formule-� & ritel. Pembukaannya telah dilaksanakan pada September 2006.
�. Sejak Mei 2007, Raddin Ancol sudah tidak beroperasi.
4. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Juni 2007, para Pemegang Saham setuju untuk menaikkan kepemilikan Perseroan di PT Hotel Cikini Realty dari 0,8% menjadi 99,02%.
notes:
�) Mr. Jan Darmadi is the President Commissioner of PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
2) Since october 2005, Plaza Menteng was closed down to be converted into formule-� hotel & retail. The opening has been done in September 2006.
�) Since May 2007, the operation of Raddin Ancol was closed down.
4) In the extraordinary General Meeting of Shareholders held on 28 June 2007, the Shareholders approved to increase the ownership of the Company in PT Hotel Cikini Realty from 0.8% to 99.02%.
PT Hotel Cikini Realty 4)
formule � Cikini
99,02%
PT Jakarta Setiabudi
Internasional Tbk.
57,5�%
PT JD Investindo
4,76%
Public &Cooperatives
0,57%
Jan Darmadi �)
PT Antilope Madju
60%
Hyatt Regency Yogyakarta
PT Skyline BuildingMenara Cakrawala
Tamanpuri Setiabudi
PT Permata HijauTaman Permata Buana
PT Metropolitan Realty International
Mercure Convention Center
PT Bali nusadewata Village
Bali Collection
PT Wynncor Bali
Grand Hyatt BaliBali Hyatt
PT Hotel Pekalongan Realty
Plaza Setiabudi
Setiabudi one
Plaza Menteng 2)
Setiabudi Residences
formule-� Menteng 2)
Mercure Resort Sanur
Raddin Ancol �)
Mega Kuningan Land
79,8%PT Permata
AsrigriyalestariTaman Permata Buana
(extension)
65%
75%
60%
50%
99,20%
0,8%
64,20%
PT Copylas IndonesiaPuri Botanical
Residence
75%
�5,6�%
PT Bank Pan Indonesia Tbk
�2,0�%
UBS equities
0,98%
9,52%
nAfM
Corporate Structure
�0
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
SAMBUTAn PReSIDen KoMISARIS
Jan DarmadiPresiden KomisarisPresident Commissioner
Message from the President Commissioner
��
JSI Annual Report 2007
I am encouraging the Board of Directors to continue implementing the Company’s strategy which focuses on broadening and growing the Company’s revenue base by repositioning core assets via revitalization, and creating products that meet future market expectation.
Saya mengajak Direksi untuk melanjutkan pelaksanaan strategi yang menitikberatkan pada perluasan dan pertumbuhan basis pendapatan Perseroan dengan melakukan reposisi aset-aset utama melalui revitalisasi dan menciptakan produk yang dapat memenuhi ekspektasi pasar di masa datang.
�2
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Para pemegang saham yang terhormat,
Sebagai hasil dari penerapan strategi Perseroan dan kondisi ekonomi
makro yang kondusif selama tahun 2007, terutama dengan pulihnya
aktivitas pariwisata, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. mampu
mencatat pertumbuhan sebesar 2�% untuk pendapatan dan 82%
untuk eBITDA tahun 2007. oleh karena itu, saya mengajak Direksi untuk
melanjutkan strategi ini yang menitikberatkan pada perluasan dan
pertumbuhan basis pendapatan Perseroan dengan melakukan reposisi
aset-aset utama melalui revitalisasi dan menciptakan produk yang
dapat memenuhi ekspektasi pasar di masa datang.
Penerapan dari strategi yang tepat selain menghasilkan kinerja
keuangan yang sehat juga memperoleh pengakuan dari berbagai pihak
independen. Pada tahun 2007, Perseroan berhasil meraih beberapa
penghargaan bergengsi, antara lain sebagai pengembang terbaik
untuk apartemen dan perumahan skala menengah dari Real estate
Indonesia (ReI).
Selama tahun 2007, kami juga mencatat bahwa praktek Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) telah diterapkan
dengan baik di dalam Perseroan dan seluruh Komite di bawah Dewan
Komisaris telah berperan dalam mengawasi pelaksanaan GCG di
seluruh organisasi. Kami percaya penerapan ini sangat penting untuk
memelihara kepercayaan dari para pelanggan dan mitra bisnis, juga
penting untuk menunjang daya saing JSI dalam jangka panjang. oleh
karena itu, hal ini perlu untuk terus menerus ditingkatkan di masa yang
akan datang.
Di masa datang, kami tetap optimis terhadap prospek ekonomi makro
Indonesia yang akan memberikan kami peluang yang besar untuk
mengembangkan bisnis kami. Kami akan terus menjalankan peran
pengawasan untuk memastikan bahwa manajemen bertanggung
jawab, terbuka dan adil dalam melaksanakan seluruh strategi
Perseroan.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota
Direksi atas komitmen dan kontribusinya terhadap kesuksesan
Perseroan. Ucapan terima kasih khusus juga diberikan kepada seluruh
karyawan atas usahanya memberikan yang terbaik bagi Perseroan.
Kepada para pemegang saham, kami juga menyampaikan
apresiasi yang tinggi atas kepercayaan dan keyakinannya
kepada kami dalam melaksanakan tugas pengawasan
terhadap Direksi. Kami percaya, dengan dukungan seluruh
pihak, JSI akan mencatat kinerja yang lebih baik di masa yang
akan datang.
Dear Shareholders,
As a result of implementing the Company’s strategy and the favorable
macroeconomic condition during 2007, particularly the recovery of tourism
activities, PT Jakarta Setiabudi Intenasional Tbk. was able to record a 2�%
growth in revenue and a 82% increase in eBITDA in 2007. Therefore, I am
encouraging the Board of Directors to continue this strategy which focuses
on broadening and growing the Company’s revenue base by repositioning
core assets via revitalization, and creating products that meet future market
expectation.
The implementation of the right strategy has not only led to a sound
financial performance but also to widening recognition from independent
parties. In 2007, the Company received several prestigious awards,
including the best developer of Apartment and Medium Scale Housing
from Real estate Indonesia (ReI).
During 2007, we also noted that Good Corporate Governance (GCG)
practices have been well implemented in the Company and all Committees
under the BoC have performed their respective role in supervising the
GCG implementation throughout the organization. We believe such
implementation is very crucial to maintain the trust of our customers and
partners and is absolutely essential to JSI’s long term competitiveness.
Therefore, this needs to be further enhanced in the future.
Moving forward, I remain optimistic that the Indonesian macroeconomic
outlook will present us with vast opportunities to expand our business.
We will continue to perform our supervisory role and ensure that the
management is accountable, transparent and fair in executing all of the
Company’s strategies.
As a closing remark, I would like to thank all members of the Board of
Directors for their commitment and contribution to the Company’s
success. Special thanks are also dedicated to all employees for their efforts
in delivering their best for the Company. To our shareholders, we extend
our deepest appreciation for the trust and confidence they held for us in
performing our supervisory role over the Board of Directors. We believe,
with support from all parties, JSI will record stronger performances in the
years to come.
Jan Darmadi Presiden Komisaris
President Commissioner
��
JSI Annual Report 2007
Jan Darmadi Presiden Komisaris President Commissioner
Hussein Kartasasmita Komisaris Independen Independent Commissioner
Amir Abdul Rachman Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Janie Darmadi Komisaris Commissioner
f. X. Gunawan TenggaraharjaKomisaris Independen Independent Commissioner
�4
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
SAMBUTAn PReSIDen DIReKTURMessage from the President Director
Presiden DirekturPresident Director
Jefri Darmadi
�5
JSI Annual Report 2007
Pada tahun 2007, JSI meraih peningkatan pendapatan sebesar 2�% menjadi Rp8��,8 miliar dan pertumbuhan eBITDA sebesar 82% menjadi Rp�89,� miliar. Guna menjaga momentum pertumbuhan, kami membuat beberapa keputusan strategis untuk menyelaraskan dan menyeimbangkan portofolio investasi Perseroan.In 2007, JSI achieved a 2�% increase in revenue to reach Rp8��.8 billion and a 82% growth in eBITDA to reach Rp�89.� billion. To maintain the growth momentum, we made several strategic decisions to realign and balance the Company’s investment portfolio.
�6
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Pada tahun 2007, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
(“JSI” atau “Perseroan)” memperoleh pendapatan sebesar
Rp8��,8 miliar dan eBITDA sebesar Rp�89,� miliar, atau meningkat
masing-masing sebesar 2�% dan 82%.
Kami dapat meraih hasil ini terutama karena telah diselesaikannya
proyek renovasi di Grand Hyatt Bali dan diluncurkannya kluster
baru di Puri Botanical Residence, yang merupakan proyek
pengembangan seluas ��5 hektar di wilayah Jakarta Barat. Selain
itu, aktivitas bisnis juga didukung oleh kondisi ekonomi makro
yang kondusif seperti peningkatan kunjungan wisatawan di Bali
sebesar ��% yang menghasilkan �,7 juta wisatawan serta suku
bunga KPR yang lebih rendah.
Untuk mencapai strategi menyeluruh yaitu menyelaraskan dan
menyeimbangkan portofolio investasi Perseroan, kami membuat
beberapa keputusan strategis guna meraih tujuan jangka
pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek, Perseroan
mengurangi beban bunga dan mengurangi biaya operasional
untuk meningkatkan imbal hasil dari aset. Dalam jangka
menengah dan panjang, Perseroan akan melanjutkan kajian
terhadap aset-aset yang kurang strategis untuk didivestasikan
dan hasilnya akan dialokasikan pada proyek-proyek yang dapat
memberikan imbal hasil yang tinggi seperti jaringan hotel
formule-� yang terbukti lebih fleksibel terhadap gejolak sosial
dan politik di negeri ini.
Seluruh aktivitas ini pada dasarnya merupakan bagian dari
strategi revitalisasi yang dirancang untuk meningkatkan
pendapatan dan profitabilitas secara signifikan. Pendapatan dari
Grup Hotel menunjukkan pertumbuhan sebesar 46% menjadi
Rp5�2,� miliar, demikian halnya dengan pendapatan dari
Grup Ritel yang meningkat sebesar 54% hingga mencapai
Rp4�,8 miliar. namun, Grup Residensial dan Grup Perkantoran,
Apartemen & Rumah Bandar mengalami penurunan pendapatan
akibat penurunan aktivitas penjualan di Setiabudi Residences,
divestasi Apartemen Kuningan pada bulan Agustus 2007 dan
rendahnya tingkat hunian dari Tamanpuri Setiabudi.
Selain hal tersebut di atas, keberhasilan dalam mengendalikan
beban operasional menghasilkan pertumbuhan pesat pada
eBITDA Perseroan sebesar 82% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya atau mencapai Rp�89,� miliar di tahun 2007.
In 2007, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (“JSI” or “the
Company”) achieved a revenue of Rp8��.8 billion and an eBITDA
of Rp�89.� billion”, an increase of 2�% and 82%, respectively.
We were able to achieve these results primarily due to the
completion of the renovation project at Grand Hyatt Bali and
the launching of a new cluster at Puri Botanical Residence, our
��5-hectare development in West Jakarta. In addition, these
business activities were supported by favorable macroeconomic
conditions such as the ��% increase in Bali tourism that resulted
in �.7 million visitors to Bali and lower mortgage rates.
To achieve our overall strategy of realigning and balancing the
Company’s investment portfolio, we made several strategic
decisions to meet both short term and medium-long term
objectives. In the short term, the Company reduced its interest
expense and lowered operating expenses to improve asset
yield. In the medium and long term, the Company continues to
dispose of non-strategic assets in order to allocate resources into
projects that will create high yielding assets like the formule-�
chain hotel which has proven to be more resilient against social
and political changes in the country.
All these activities are essentially part of JSI’s revitalization
strategy designed to significantly grow revenue and profitability.
The Hotel Group’s revenues showed a remarkable 46% growth to
Rp5�2.� billion, as with revenues of the Retail Group which jumped
by 54% to reach Rp4�.8 billion. However, the Residential Group
and the office, Apartment & Townhouse Group experienced a
decline in their revenues due to lower sales activities at Setiabudi
Residences, the divestment of Apartemen Kuningan in August
2007 and the lower occupancy rate at Tamanpuri Setiabudi.
The above, in tandem with the success in controlling operating
expenses, led to a robust growth of 82% in the Company’s eBITDA
compared to the previous year to reach Rp�89.� billion in 2007.
A substantial gain from the sale of Apartemen Kuningan partially
�7
JSI Annual Report 2007
Keuntungan dari penjualan Apartemen Kuningan dapat
mengurangi sebagian beban lain-lain sehingga menghasilkan
laba bersih sebesar Rp26,7 miliar pada tahun 2007.
Dalam menjalankan bisnis, kami selalu menjaga komitmen untuk
melaksanakan praktek Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) agar dapat memelihara kepercayaan
dari pelanggan dan mitra bisnis. Kami juga menjaga komitmen
kami untuk terus melaksanakan program tanggung jawab sosial
perusahaan sebagai bagian dari tekad kami untuk ikut ambil
bagian dalam pengembangan masyarakat.
Seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang akan
terus berlanjut di tahun ini, kami berharap Grup Hotel dan Ritel
akan terus membukukan kinerja yang baik pada tahun 2008.
Perhatian khusus akan diberikan kepada Grup Perkantoran dan
Rumah Bandar serta Grup Residensial mengingat persaingan di
sektor ini diperkirakan akan tetap tinggi. oleh karena itu, kami
melihat pentingnya untuk membuat perbedaan atas posisi kami
di industri properti, dengan menawarkan hospitality yang tak
tertandingi (keaslian, kualitas, unik dan berorientasi konsumen)
dalam hal layanan kepada seluruh pelanggan.
Disamping itu, kami juga akan terus melaksanakan strategi
ekspansi kami dan memfokuskan pada pengembangan pada
reduced non operating expenses, thus resulting in a bottom line
of Rp26.7 billion in 2007.
In conducting business, we always maintain our commitment to
implement Good Corporate Governance (GCG) practices in order
to be able to retain the trust of customers and business partners.
We also maintain our commitment to carry out a corporate social
responsibility program as part of our commitment to contribute
to the development of society.
As the momentum of economic growth will likely continue this
year, we expect our Hotel and Retail Group to continue posting
strong results in 2008. Special attention will be paid to our
office and Townhouse Group as well as our Residential Group,
as competition in these sectors is projected to remain intense.
Therefore, we see the need to differentiate our position in the
industry, by offering unsurpassed hospitality (originality, Quality,
Unique and Customer oriented) in our services to all customers.
In addition, we will also continue our expansion strategy and
focus on developing both leasing and strata developments such
�8
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Jefri DarmadiPresiden DirekturPresident Director
bisnis penyewaaan maupun strata seperti jaringan hotel
formule-� dan Puri Botanical Residence sesuai arahan yang
diberikan oleh Dewan Komisaris, serta memperbaiki portofolio
aset dengan menyeimbangkan basis aset jangka pendek dan
jangka panjang.
Sebagai penutup, atas nama Direksi, saya menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dewan Komisaris
dan para pemegang saham atas dukungannya yang tiada henti.
Kami juga mengucapkan selamat kepada Bapak Lie erfurt
Chandra Putra Asali yang bergabung sebagai Direksi. Kami juga
sangat berterima kasih kepada pelanggan kami yang setia, mitra
bisnis dan pihak terkait lainnya. Di masa datang, saya percaya
JSI berada dalam posisi yang baik untuk mewujudkan visinya
menjadi perusahaan investasi dan pengembangan properti
berkelas dunia.
as formule-� chain network and Puri Botanical Residence in line
with the direction provided by the Board of Commissioners, and
improving our asset mix by balancing the short-term and long-
term asset base.
finally, on behalf of the Board of Directors, I would like to
express my appreciation to the Board of Commissioners and
our shareholders for their continual support. I also congratulate
Mr. Lie erfurt Chandra Putra Asali for joining the team as Director.
We are also in deep gratitude to our loyal customers, business
partners and other stakeholders. Moving forward, I believe JSI is
well positioned to realize its vision to be a world-class property
investment and development company.
�9
JSI Annual Report 2007
dari kiri ke kanan • from left to rightDuduk - SeatedMasaaki Tajima • Direktur DirectorLie erfurt Chandra Putra Asali • Direktur DirectorLim Merry • Direktur DirectorJefri Darmadi • Presiden Direktur President DirectorPurwo Hari Prawiro • Wakil Presiden Direktur Vice President DirectorSanusi Tanawi • Direktur Director
Berdiri - StandingWiyoto Juwono • GM Manajemen fasilitas GM facility ManagementIsmail • Direktur Director PT Wynncor Bali Adi Widodo Mudigdo • GM Arsitek In House GM In House Architect Isandi Harahap • Kepala Divisi Hukum & Sekretaris Perusahaan Head of Legal & Corporate SecretaryRatna Indira • Presiden Direktur President Director PT Bali nusadewata Village
Pettika Halim • Direktur Director PT Permata Hijau Asan effendy • GM Keuangan Korporasi GM Corporate financeDjuliawati • Direktur Keuangan finance Director PT Bali nusadewata VillageMarwadi Masyhur • GM Investasi & Hubungan Investor GM Investment & Investor RelationsMurniati Soesilohadi • Direktur Director PT Copylas IndonesiaHendra Handjaja • GM PT Skyline Building Ida Anggrainy • Direktur Director PT Wynncor Bali Andi Sofjan • Direktur Utama President Director PT Metropolitan Realty InternationalAbednedju GW Sangkaeng • GM Pengembangan Sumber Daya Manusia
GM Human Resources Development Harsono Bijanto • GM Pengembangan Proyek GM Project DevelopmentSusanto Sukarto • Direktur Director PT Bali nusadewata VillageHalion effendi • GM operasional GM operational
Laporan Bisnis
Business Report
Bussines Report
22
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
STRUKTUR BISnIS PeRSeRoAnCorporate Business Structure
JSI memiliki 4 pilar bisnis untuk mendukung kegiatan operasionalnya, yaitu Grup Hotel, Grup Residensial, Grup Perkantoran & Rumah Bandar dan Grup Ritel. Masing-masing pilar bisnis dipimpin oleh seorang Chief Operating Officer (Coo) sehingga memungkinkan dilakukan pengelolaan unit usaha secara lebih terfokus.
JSI has 4 business groups to support its operating activities, namely Hotel Group, Residential Group, office & Townhouse Group and Retail Group. each Group is headed by a Chief operating officer (Coo) hence enabling more intensive management focus in each separate business segment.
2�
JSI Annual Report 2007
Grand Hyatt Bali
Bali Hyatt
Mercure Resort Sanur
Hyatt Regency Yogyakarta
Mercure Convention Center
formule-� Menteng
formule-� Cikini
HoTeL
JSI GRoUP
Plaza Setiabudi
Menara Cakrawala
Tamanpuri Setiabudi
Setiabudi one
Plaza Menteng
Bali Collection
ReTAILoffICe & ToWnHoUSe
Setiabudi Residences
Puri Botanical Residence
Taman Permata Buana
ReSIDenTIAL
24
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
HoTeL
Total pendapatan dari hotel JSI tumbuh sebesar 46% dari Rp350,5 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp512,1 miliar pada tahun 2007. Pertumbuhan pendapatan yang tinggi berasal dari kinerja hotel di Bali. Mercure Resort Sanur mencatat kenaikan pendapatan sebesar 37%, sementara pendapatan dari Grand Hyatt Bali dan Bali Hyatt melonjak masing-masing sebesar 80% dan 38%.
Total revenues from JSI’s hotel business grew by 46% from Rp350.5 billion in 2006 to Rp512.1 billion in 2007. The spectacular revenue growth came from its Bali hotel operations. Mercure Resort Sanur had 37% growth in revenues, while revenues from Grand Hyatt Bali and Bali Hyatt jumped by 80% and 38%, respectively.
25
JSI Annual Report 2007
Tinjauan Umum
Tahun 2007 merupakan tahun yang penting bagi bisnis hotel JSI.
Selesainya serangkaian renovasi atas kamar dan fasilitas di Grand
Hyatt Bali, yang dimulai sejak tahun 2005, telah meningkatkan
portofolio aset Perseroan yang memiliki prospek jangka panjang.
Tidak kalah pentingnya, JSI juga memfokuskan strateginya pada
upaya menghasilkan arus kas yang berkesinambungan dan
melakukan diversifikasi portofolio dengan terus mengembangkan
jaringan budget hotel formule-�, yang merupakan bagian dari
jaringan �7� Hotel formule-� yang dikelola oleh ACCoR International
di seluruh dunia.
Tahun 2007 juga ditandai dengan penutupan Hotel Raddin Ancol
Jakarta (“RA”). Selama �� tahun keberadaannya, meskipun pihak
manajemen telah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan
pendapatan dan membuat biaya operasional RA menjadi lebih
efisien, kinerja hotel ini masih belum sesuai dengan harapan. Hal ini
pada gilirannya mempengaruhi arus kas dan laba bersih konsolidasi
JSI. Untuk menghindari potensi kerugian, maka pada tanggal
22 Mei 2007 manajemen JSI telah menghentikan kegiatan
operasional RA, dan semua hal yang berkaitan dengan masalah
ketenagakerjaan telah diselesaikan sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Tenaga Kerja.
Seiring dengan strateginya untuk memanfaatkan aset, Perseroan
berencana untuk mendivestasi RA dan menginvestasikan dana
hasil penjualan aset tersebut pada aset yang dapat menghasilkan
pendapatan yang lebih baik. Secara strategis, Perseroan tetap
mempertahankan keberadaannya di kawasan Ancol melalui Mercure
Convention Center, sebuah hotel dengan 4�4 kamar yang dilengkapi
dengan fasilitas ballroom di dalamnya, disamping itu juga akan
memiliki kesempatan untuk lebih memfokuskan upayanya untuk
mendorong kinerja hotel tersebut.
Overview
2007 was an important milestone for JSI’s hotel business. The
completion of a series of major renovations on most of Grand Hyatt
Bali rooms and facilities, which began in 2005, enhanced a solid
portfolio of assets with long-term prospects. equally important,
JSI also focused on its strategy for sustainable cashflow generation
and portfolio diversification with the continuous development of
the budget formule-� hotel chain, which is part of the world-wide
network of �7� formule-� hotels operated by ACCoR International.
2007 also marked the closure of Hotel Raddin Ancol Jakarta (“RA”).
During its �� years of operation, the hotel had not performed as
expected, although management had exercised many options to
increase its revenue and also to make RA’s operating costs more
efficient. This severely affected JSI’s consolidated bottom line
and cash flows. To prevent additional loss contribution, on
May 22, 2007 JSI management halted RA’s operation, and all related
matters regarding employment issues were resolved as required
by the Labor Law.
In line with its strategy for assets redeployment, the Company plans to
dispose of RA and reinvest the proceeds to better income generating
assets. Strategically, the Company still maintains its presence in Ancol
through Mercure Convention Center, a 4�4-room hotel equipped
with a ballroom facility, within the premises and in fact will have
opportunity to concentrate its efforts to drive its performance.
26
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
our company has held several events at Grand Hyatt Bali, nusa Dua. We like the serenity of the hotel’s location, very conducive to the success of our events. The facilities are also complete and excellent. The available meeting venues are very spacious, affording us with ample room to move around during our new product launching event. And no less important is the attentiveness of the hotel personnel in responding to our every needs and their commitment to give the best service to each hotel guest.
Perusahaan kami beberapa kali mengadakan acara di Grand Hyatt Bali, nusa Dua. Kami menyukai lokasi hotel yang tenang, sangat kondusif untuk menunjang kesuksesan acara kami. fasilitas yang dimiliki juga sangat lengkap dan sempurna. Ruang meeting yang ada juga sangat luas sehingga memberikan keleluasan bagi kami saat kami menyelenggarakan acara peluncuran produk baru. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kesigapan para personel hotel dalam menanggapi kebutuhan kami serta komitmen mereka untuk memberikan layanan yang terbaik bagi setiap penghuni hotel.
erna Mukti • PT Sara Lee Indonesia
Today, JSI manages a portfolio of hotels consisting of Grand
Hyatt Bali, Bali Hyatt and Mercure Resort Sanur which are
located in Bali, Hyatt Regency Yogyakarta in Yogyakarta and
two other in Jakarta, namely Mercure Convention Center
and formule-� Menteng. formule-� Cikini is currently under
construction and is expected to be completed by mid 2008.
With the operation of formule-� Cikini, JSI will manage
a total of 2,�92 hotel rooms. excluding the chain of budget
formule-� Hotels currently developed by JSI, all of its hotels are
either four- or five-star hotels.
2007 Operations and Performance
In 2007, JSI continued its commitment to offer high quality
service and hospitality to fIT and MICe hotel guests. Combined
with its hotel renovation program which enhanced the appeal of
modernized rooms and comprehensive facilities, JSI succeeded
in winning customer loyalty. This was reflected in the room
occupancy, which increased notably in each hotel for 2007. not
only that, JSI also recorded higher average room rates this year
compared to 2006.
Higher room occupancy was also driven by improved and
expanded conference and recreational facilities. for example,
Mercure Convention Center, already offering extensive
convention facilities, was further enhanced with a new swimming
pool to improve guest stay. Consequently, its 2007 revenues
shot up by 45% from only Rp48.9 billion to reach Rp70.7 billion
this year. A spectacular growth in earnings was also recorded for
Grand Hyatt Bali, which restarted full operations in September
2007, boasting 24 new spa villas and its second grand ballroom.
With the completion of the second ballroom, Grand Hyatt Bali is
now positioned as the second largest MICe venue in Bali. for its
opening event, the new grand ballroom hosted the Pacific Asia
Travel Association (PATA) Gold Awards Luncheon Ceremony in
September 2007 and the high-profile United nations Climate
Change Conference, which also stimulated the entire nusa Dua
tourism activities in December 2007.
With most of its hotels located in Bali, the revenues earned
by JSI are tightly linked to tourist activities. In 2007, tourism in
Bali had recovered significantly, as tourist arrival shot up ��%
Saat ini, JSI mengelola portofolio hotel yang terdiri dari
Grand Hyatt Bali, Bali Hyatt dan Mercure Resort Sanur di
Bali, Hyatt Regency Yogyakarta di Yogyakarta dan dua hotel
lainnya di Jakarta, yaitu Mercure Convention Center dan
formule-� Menteng. formule-� Cikini saat ini sedang dibangun dan
diharapkan akan selesai pada pertengahan tahun 2008. Dengan
beroperasinya formule-� Cikini, maka JSI akan mengelola 2.�92
kamar hotel. Selain jaringan budget hotel formule-� yang saat ini
tengah dikembangkan oleh JSI, hotel lainnya merupakan hotel
berbintang empat atau lima.
Operasi dan Kinerja 2007
Pada tahun 2007, JSI tetap berkomitmen untuk menawarkan
pelayanan dan hospitality yang berkualitas pada tamu hotel fIT
dan MICe. Didukung oleh program renovasi hotel yang telah
menciptakan kamar yang modern dan fasilitas yang lengkap, JSI
berhasil memelihara kesetiaan pelanggannya. Ini tercermin pada
tingkat hunian setiap hotelnya, yang tumbuh secara berarti pada
tahun 2007. Selain itu, JSI juga mencatat rata-rata tarif kamar yang
lebih tinggi pada tahun ini dibandingkan dengan tahun 2006.
Kenaikan tingkat hunian kamar juga ditunjang oleh perbaikan dan
perluasan fasilitas konferensi dan rekreasi. Sebagai contoh, Mercure
Convention Center, walaupun telah memiliki fasilitas konferensi
yang amat lengkap, juga ditunjang dengan sarana kolam renang baru
untuk meningkatkan kenyamanan tamu. Hasilnya, pendapatan selama
tahun 2007 melonjak sebesar 45% menjadi Rp70,7 miliar dari hanya
Rp48,9 miliar pada tahun 2006. Pertumbuhan yang tinggi juga diraih
oleh Grand Hyatt Bali, yang telah beroperasi penuh pada bulan
September 2007, dengan menghadirkan 24 spa villa baru dan grand
ballroom yang kedua. Dengan adanya ballroom kedua tersebut,
Grand Hyatt Bali saat ini merupakan hotel dengan fasilitas MICe
terbesar kedua di Bali. Sebagai acara pembukaan, grand ballroom
yang baru ini menjadi tempat diselenggarakannya Pacific Asia Travel
Association (PATA) Gold Awards Luncheon Ceremony pada bulan
September 2007 dan United Nations Climate Change Conference yang
amat bergengsi, yang juga menggairahkan kegiatan pariwisata di
seluruh kawasan nusa Dua pada bulan Desember 2007.
Mengingat sebagian besar hotel yang dimiliki oleh Perseroan
berada di Bali, maka pendapatan hotel JSI sangat tergantung
kepada kegiatan pariwisata. Pada tahun 2007, kondisi
pariwisata di Bali telah pulih secara signifikan, tercermin
27
JSI Annual Report 2007
Mercure Resort Sanur
05 06 07
6260
78
05 06 070
20
05 06 07
Grand Hyatt Bali a)
��
44
65
40
60
formule-� Menteng c)
05 06 07
87
46
80
05 06 07
Hyatt RegencyYogyakarta
50 4956
68
56
7�
Bali Hyatt Mercure Convention Center b)
05 06 07
��
4�
58
from �.� million in 2006 to �.7 million, even higher than the
pre-bombing level.
As such, though Grand Hyatt Bali was not fully operational
in 2007, JSI achieved spectacular revenue growth from its
Bali hotel operations. Mercure Resort Sanur had �7% growth
in revenues, while revenues from Grand Hyatt Bali and
Bali Hyatt jumped by 80% and �8%, respectively, compared to 2006.
overall, total revenues from Bali hotels still accounted for the largest
share at 72.2% of JSI’s total hotel revenues. Meanwhile, hotels in
Jakarta and Yogyakarta contributed �6.9% and �0.9% respectively to
the total revenues of the Hotel Group. Total revenues from JSI’s hotel
business grew by 46% from Rp�50.5 billion in 2006 to Rp5�2.� billion
in 2007.
2008 Outlook
As JSI completed its renovation phase in 2007, the Company is in an
optimal position to benefit from high revenue growth on its revived
assets starting in 2008. Therefore, by concentrating on continuously
improving services, the Company seeks to earn loyalty of its guests
and increase market share.
Given the bright prospects of the economy and the stimulated
regional development following the regional autonomy, focus in
2008 and onward will shift to an aggressive expansion of the Accor
formule-� Hotel chain. The Company expects to have its presence
in major cities throughout Indonesia such as Bandung, Semarang
and Surabaya in order to gain optimal market reach. With some
areas already identified, JSI will start construction of several more
formule-� hotels in strategic areas within Jakarta.
a) Renovasi Grand Hyatt Bali secara keseluruhan telah selesai dilakukan di 2007. Pada renovasi tahap �, South & West Village (60% dari jumlah kamar) ditutup selama periode Januari 2005- April 2006, sedangkan untuk tahap 2, East Village (20% dari jumlah kamar) ditutup sejak bulan September 2006.
Renovation of Grand Hyatt Bali was fully completed in 2007. for the �st stage of renovation, the South & West Villages (60% of total rooms) were closed during the period of January 2005- April 2006, whereas for the 2nd stage, the east Village (20% of total rooms) was closed beginning September 2006.
b) Selama Mei – oktober 2005, Mercure Convention Center ditutup karena masalah perburuhan. from May – october 2005, Mercure Convention Center was temporarily closed due to a labor dispute.c) formule-� Menteng mulai beroperasi pada bulan September 2006. formule-� Menteng began operations in September 2006.
Rata-rata Tingkat Hunian KamarAverage Room occupancy
dari kedatangan turis yang melonjak sebesar ��% dari
�,� juta pada tahun 2006 menjadi �,7 juta, bahkan
lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum terjadinya ledakan bom.
Sebagai dampaknya, kendati Grand Hyatt Bali tidak beroperasi secara
penuh sepanjang tahun 2007, JSI mencatat pertumbuhan pendapatan
yang tinggi dari kinerja hotel di Bali. Mercure Resort Sanur mencatat
kenaikan pendapatan sebesar �7%, sementara pendapatan dari
Grand Hyatt Bali dan Bali Hyatt melonjak masing-masing sebesar
80% dan �8% dibandingkan tahun 2006. Secara keseluruhan, total
pendapatan dari hotel di Bali masih memberikan kontribusi terbesar
yaitu 72,2% dari total pendapatan hotel JSI. Sementara itu, hotel di
Jakarta dan Yogyakarta menyumbang masing-masing �6,9% dan
�0,9% terhadap total pendapatan Grup Hotel. Total pendapatan dari
hotel JSI tumbuh sebesar 46% dari Rp�50,5 miliar pada tahun 2006
menjadi Rp5�2,� miliar pada tahun 2007.
Rencana Tahun 2008
Dengan diselesaikannya tahap renovasi pada tahun 2007, Perseroan
berada pada posisi yang optimal untuk meraih pertumbuhan
pendapatan yang tinggi dari aset yang telah diperbaharui mulai
tahun 2008. oleh karenanya, dengan terus meningkatkan pelayanan,
Perseroan dapat memelihara kesetiaan tamunya dan meningkatkan
pangsa pasar.
Seiring dengan prospek ekonomi yang lebih cerah dan pesatnya
perkembangan daerah akibat adanya otonomi daerah, fokus
Perseroan pada tahun 2008 dan selanjutnya akan diarahkan kepada
pengembangan jaringan Hotel Accor formule-� secara lebih agresif.
Perseroan berharap dapat memperluas jaringan hotel formule-�
ke kota-kota besar di Indonesia seperti Bandung, Semarang dan
Surabaya agar dapat mengoptimalkan penetrasi pasar. Dengan
sejumlah lokasi yang telah diidentifikasi, JSI akan memulai
pembangunan beberapa Hotel formule-� di beberapa lokasi
strategis di Jakarta.
28
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Pendapatan Puri Botanical Residence mengalami peningkatan sebesar 41%, dari Rp79,9 miliar di tahun 2006 menjadi Rp112,6 miliar di tahun 2007.
Puri Botanical Residence recorded a 41% increase in revenue, from Rp79.9 billion in 2006 to Rp112.6 billion in 2007.
ReSIDenTIAL
29
JSI Annual Report 2007
Tinjauan Umum
Grup Residensial saat ini terkonsentrasi pada dua proyek residensial,
keduanya diperuntukkan bagi kalangan menengah-atas: apartemen
strata title Setiabudi Residences (SBR) dan kawasan perumahan Puri
Botanical Residence (PBR). Pembangunan SBR selesai dilaksanakan
pada bulan Maret 2007 dan terdiri dari �00 unit. Sementara itu, PBR
akan menempati lahan seluas ��5 hektar, dimana sekitar 5�% akan
digunakan untuk pembangunan sekitar �.000 rumah, sedangkan
sisanya akan diperuntukkan sebagai area publik, termasuk
6,5 hektar taman botanik. Pada akhir tahun 2007, tiga dari tujuh
kluster residensial telah diluncurkan, yang terdiri dari 750 rumah,
kavling dan rumah toko. Sesuai tahapan pengembangan, empat
dari tujuh taman tematik yang direncanakan telah ditanami dengan
beragam flora, beberapa diantaranya merupakan tumbuhan langka.
Kedua proyek residensial Perseroan menawarkan konsep yang unik.
SBR menawarkan konsep sky lounge, dimana seluruh penghuni
dapat menikmati fasilitas penthouse yang menjadi cerminan gaya
hidup perkotaan modern, seperti fasilitas kolam renang, jacuzzi,
fitnes & aerobik, serta spa di lantai paling atas. Sementara itu,
PBR bekerjasama dengan Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor,
merupakan kawasan pemukiman yang pertama kali menawarkan
gaya hidup sehat melalui pembangunan kawasan botanik yang
menggabungkan unsur konservasi alam, ekologi, pendidikan dan
kenyamanan. Atas komitmen dan inovasi, konsep yang unik dan
kualitas pembangunan dari proyek-proyek tersebut, JSI meraih
penghargaan pada dua kategori yang berbeda, yaitu: sebagai
pengembang terbaik Apartemen dan Perumahan skala menengah
dari Real estate Indonesia pada tahun 2007.
Operasi dan Kinerja 2007
Puri Botanical Residence (PBR)
Pada bulan Agustus 2007, JSI meluncurkan kluster baru, Dillenia
Gaudia, yang terdiri dari �40 rumah dan kavling. Target market
JSI yaitu kalangan menengah-atas, yang kurang sensitif
terhadap perubahan suku bunga. oleh karena itu, penurunan
suku bunga pinjaman KPR yang ditawarkan oleh bank
Overview
The Residential Group is still focused on two residential projects,
both targeting middle-upper market: the strata-titled Setiabudi
Residences (SBR) and the landed housing estate Puri Botanical
Residence (PBR). The construction of SBR was completed in March
2007 and it consists of �00 units. Meanwhile, PBR will occupy
a total area of ��5 hectares, 5�% of which will be occupied by
around �,000 houses, while the remaining will be set aside as
public areas, including 6.5 hectares of botanical gardens. By the
end of 2007, three out of the seven residential clusters had been
launched, consisting of 750 houses, landlots and shophouses.
In line with the development phase, four out of the planned
7 thematic gardens had been planted with various flora, some of
them rare species.
Both of the Company’s residential projects offer unique concepts.
SBR offers a sky lounge, where all residents can enjoy penthouse
facilities of the modern urban lifestyle, such as a swimming pool,
jacuzzi, fitness & aerobic facilities and a spa at the top of the building.
Meanwhile, PBR, built in collaboration with Kebun Raya Bogor
Conservation Center, promotes a healthy lifestyle by offering the
first botanical estate that brings together the full elements of nature
conservation, ecology, education and leisure. for its commitment
and the innovation, unique concept and quality of development of
these projects, JSI received awards in two different categories: the
best developer of Apartment and Medium Scale Housing from Real
estate Indonesia in 2007.
2007 Operations and Performance
Puri Botanical Residence (PBR)
In August 2007, JSI launched a new cluster, Dillenia Gaudia,
which consists of �40 houses and landlots. JSI’s target market of
middle–to-upper income segment is essentially not sensitive to
changes in interest rates, therefore lower mortgage rates offered by
banks throughout 2007 had only a modest impact on sales at PBR
for the year. This was worsened by a highly-publicized land dispute of
PT Portanigra in Meruya Selatan which spilled over to the Company’s
PBR property, as some land lots were also claimed in the dispute.
Such claim then proved to be unfounded. As the result, PBR recorded
lower than expected sales in 2007.
However, in terms of accounting, JSI still posted an increase in
revenue from Rp79.9 billion in 2006 to Rp��2.6 billion in 2007, or an
increase of 4�% as the Company managed to hand over most of its
landlots, houses and shophouses during the year.
Setiabudi Residences (SBR)
following the great success of the 2005-2006 period, there were
limited sales activities in 2007 as SBR had sold most of its units. JSI
sold 47 units in 2007, leaving only 22 units at the end of the year.
overall, 9�% of the total �00 available units were sold. even though a
number of new strata-title apartments came into the market during
2007, SBR managed to maintain its high rental rate, hence providing
an attractive investment yield for investors.
As a result of lower sales booked during 2007, revenue from SBR
declined from Rp�0�.6 billion in 2006 to Rp56.2 billion in 2007. The
following table presents the Group’s key performance indicators for
the past � years.
sepanjang tahun 2007 hanya memberikan sedikit
dampak terhadap tingkat penjualan PBR di tahun itu.
Hal ini diperburuk dengan banyaknya pubIikasi terhadap kasus
sengketa tanah dari PT Portanigra di Meruya Selatan yang
mempengaruhi properti Perseroan karena beberapa lahan juga
dinyatakan berada dalam sengketa. Tuntutan ini kemudian terbukti
tidak benar. namun sebagai dampaknya, PBR mencatat tingkat
penjualan yang lebih kecil dibandingkan target penjualan yang
diharapkan di tahun 2007.
Meskipun demikian, secara akuntansi, JSI masih membukukan
peningkatan pendapatan dari Rp79,9 miliar di tahun 2006 menjadi
Rp��2,6 miliar di tahun 2007, atau meningkat sebesar 4�% karena
Perseroan berhasil melakukan serah terima sebagian besar kavling,
rumah dan rumah toko selama 2007.
Setiabudi Residences (SBR)
Setelah mencatat kesuksesan di tahun 2005-2006, tidak banyak
aktivitas penjualan yang terjadi di tahun 2007 karena SBR telah
menjual hampir seluruh unitnya. Pada tahun 2007, JSI berhasil
menjual 47 unit sehingga hanya menyisakan 22 unit pada akhir
tahun. Secara keseluruhan 9�% dari total �00 unit yang tersedia
telah terjual. Walaupun banyak apartemen baru ditawarkan ke pasar
selama tahun 2007, SBR berhasil mempertahankan tarif sewa yang
tinggi, sehingga memberikan imbal hasil investasi yang menarik
bagi investor.
Sebagai akibat dari rendahnya penjualan yang dibukukan
pada tahun 2007, pendapatan SBR mengalami penurunan dari
Rp�0�,6 miliar di tahun 2006 menjadi Rp56,2 miliar di tahun 2007.
Tabel berikut menggambarkan indikator utama kinerja Grup
Residensial selama � tahun terakhir.
We chose Puri Botanical Residence mainly for its flood-free location. We also like the ‘green’ concept promoted by the developer. Living in PBR is very pleasant due to the clean and secure environment. Moreover, the after-sales service is very good.
Kami memilih Puri Botanical Residence terutama karena lokasinya yang bebas banjir. Selain itu kami juga menyukai konsep yang diusung oleh pengembang, yaitu ‘green’. Tinggal di lingkungan PBR sungguh menyenangkan karena lingkungannya bersih dan keamanannya juga terjamin. Disamping itu, layanan purna jual juga sangat memuaskan.
Vera Marianawaty • Buyer Puri Botanical Residence
��
JSI Annual Report 2007
2008 Outlook
In 2008, the Residential Group will focus on selling the remaining
units at SBR and PBR. In order to boost sales, the Company will
expand the number of its sales forces and actively carry out intensive
training to strengthen sales force capabilities during 2008.
JSI also plans to provide additional facilities at PBR, namely a school
and a modern market, to complement the existing sports club
facilities. Moreover, JSI is undertaking the preparation of a 20-hectare
commercial development, consisting of a shopping mall, apartment,
office and hotel. The complex is located along the Jakarta outer Ring
Road (JoRR) toll road project, which is expected to be completed in
20�0. The Company believes that the completion of this toll road
project will give additional major selling point for the complex, as
well as significantly increase the value of land and houses in PBR in
the future.
Rencana tahun 2008
Pada tahun 2008, Grup Residensial akan memfokuskan pada
penjualan unit yang tersisa di SBR dan PBR. Dalam upaya untuk
meningkatkan penjualan, Perseroan akan menambah jumlah
tenaga penjualan dan secara aktif melaksanakan pelatihan yang
intensif untuk meningkatkan kemampuan tenaga penjualan selama
tahun 2008.
JSI juga merencanakan untuk menyediakan fasilitas lainnya di
PBR, seperti sekolah dan pasar modern untuk melengkapi fasilitas
klub olah raga yang sudah ada pada saat ini. Selain itu, JSI juga
melakukan persiapan untuk pengembangan kawasan komersil
seluas 20 hektar yang terdiri dari pusat perbelanjaan, apartemen,
perkantoran dan hotel. Kawasan komersil ini berada di sepanjang
proyek jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JoRR), yang diharapkan
akan diselesaikan pembangunannya pada tahun 20�0. Perseroan
yakin bahwa selesainya proyek jalan tol ini akan menambah nilai
jual dari kompleksnya, serta meningkatkan nilai tanah dan rumah di
kawasan PBR di masa datang.
2005 2006 2007
Pengakuan penjualan unit Setiabudi Residences a) 164 67 44 Number of units recognition of Setiabudi Residences a)
Pengakuan Penjualan kavling perumahan 9.372 22.886 20.011 Sales recognition of landed residences
(Puri Botanical Residence & Taman Permata Buana) (M2) b) (Puri Botanical Residence & Taman Permata Buana) (M2) b)
Indikator Utama Kinerja Grup ResidensialKey Performance Indicator of Residential Group
a) Sesuai dengan Standar Akuntansi, penjualan apartemen strata title baru dapat diakui jika telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dan pembeli telah melakukan pembayaran minimal sebesar 20% dari harga jual. oleh karena itu, hanya penjualan 275 unit dari total 278 unit yang terjual yang dapat dibukukan sebagai pendapatan pada tahun 2007.
Pursuant to Indonesian Accounting Standards, sale of strata title apartment can be recognized if Sale and Purchase Agreement has been signed and the buyer has made payment of at least 20% of the agreed selling price. Therefore, only 275 out of the 278 units sold can be accrued as revenue in 2007.
b) Sampai dengan �� Desember 2007, dari total ��.448 M2 tanah terjual, hanya 20.0�� M2 yang dapat dibukukan sebagai pendapatan sesuai dengan Standar Akuntansi. As of �� December 2007, out of ��,448 sqm of land sold, only 20,0�� sqm can be accrued as revenue pursuant to Indonesian Accounting Standards.
I chose Setiabudi Residences because of its strategic loca-tion, close to the city center so I don’t need to be stuck in traffic. furthermore, I also like the complete facilities and the well-maintained privacy and security.
Saya memilih Setiabudi Residences karena lokasinya yang strategis, dekat dengan pusat kota sehingga saya tidak perlu terjebak kemacetan. Selain itu saya juga menyukai fasilitasnya yang lengkap serta privasi dan keamanan yang terjaga dengan baik.
Joanita Roesmana • Buyer Setiabudi Residences
�2
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
offICe & ToWnHoUSe
Terlepas dari persaingan yang ketat dalam penyewaan gedung perkantoran, bisnis penyewaaan kantor dari Grup mencatat pendapatan sebesar Rp72,3 miliar di tahun 2007, perubahan yang tidak signifikan dari tahun 2006.
Despite intense competition in the office rentals, the Group’s office Rental business recorded a revenue of Rp72.3 billion in 2007, insignificant change from 2006.
��
JSI Annual Report 2007
Tinjauan Umum
Grup Perkantoran, Apartemen dan Rumah Bandar mengelola
persewaan ruang kantor, apartemen & rumah bandar, yang berlokasi
strategis di jalan-jalan utama. JSI memiliki dan mengelola gedung
perkantoran, yaitu Plaza Setiabudi yang terdiri dari Setiabudi 2
dan Setiabudi Atrium, dan Menara Cakrawala. Setelah Apartemen
Kuningan didivestasi pada bulan Agustus 2007, unit bisnis Apartemen
dan Rumah Bandar hanya mengelola Tamanpuri Setiabudi.
Pada tahun 2007, persaingan di sektor perkantoran cukup ketat
seiring dengan banyaknya gedung perkantoran baru yang
ditawarkan di pasar. Kondisi ini juga terjadi di sektor Apartemen &
Rumah Bandar dimana bertambahnya kemacetan di Jakarta memicu
maraknya pembangunan apartemen di pusat kota dan sekitarnya.
Operasi dan Kinerja 2007
JSI secara agresif menawarkan produknya ke calon penyewa
potensial serta memasuki segmen pasar baru untuk meningkatkan
tingkat hunian dari properti perkantoran dan rumah bandarnya.
namun, upaya ini belum membuahkan hasil karena banyaknya
pasokan gedung perkantoran dan apartemen baru. Dengan
kontribusi Apartemen Kuningan yang hanya 9 bulan, pendapatan
Grup Perkantoran, Apartemen dan Rumah Bandar menurun dari
Rp94,� miliar di tahun 2006 menjadi Rp85,2 miliar di tahun 2007. Dari
total pendapatan yang diperoleh Grup ini, bisnis persewaan gedung
perkantoran mengambil porsi terbesar yaitu 85%, sementara Sewa
Apartemen & Rumah Bandar menyumbang sisanya, yaitu �5%.
Pada tahun 2007, JSI tetap berkomitmen untuk memberikan
layanan berkualitas tinggi kepada para penyewa. oleh karena itu,
Perseroan berusaha keras memperbaiki manajemen fasilitas di setiap
bangunannya dan memberikan insentif yang menarik bagi para
penyewa, seperti kartu keanggotaan yang memberikan potongan
khusus untuk bersantap, bermain golf serta penawaran menarik
lainnya.
Penyewaan Perkantoran
Terlepas dari persaingan yang ketat dalam penyewaan gedung
perkantoran, Menara Cakrawala berhasil mencatat sedikit
pertumbuhan dalam tingkat huniannya dari 74% di tahun 2006
Overview
The office, Apartment and Townhouse Group manages rental for
offices, apartment units & townhouses strategically located in
prime areas. JSI owns and operates office buildings, including Plaza
Setiabudi which consists of Setiabudi 2 and Setiabudi Atrium, and
Menara Cakrawala. After the sale of Apartemen Kuningan in August
2007, the Apartment and Townhouse business unit only manages
Tamanpuri Setiabudi.
In 2007, competition in the office sector was quite intense as a
large number of new office buildings came onto the market. The
same conditions applied to the Apartment & Townhouse sector, as
worsening traffic congestion in Jakarta triggered a proliferation of
apartment constructions in the city center and surrounding areas.
2007 Operations and Performance
JSI aggressively approached potential tenants as well as penetrated
new markets to increase the occupancy rate of its office and
Townhouse properties. However, the efforts have not shown a
significant improvement due to the challenges arising from the
entry of new office and apartment buildings. With only a nine-
month effective contribution from the sold Apartemen Kuningan,
total revenues contributed by the office, Apartment and Townhouse
Group declined from Rp94.� billion in 2006 to Rp85.2 billion in
2007. of the Group’s total revenues, the office Rental business took
the largest portion (85%), while Apartment & Townhouse Rentals
contributed the remaining �5%.
In 2007, JSI maintained its commitment to offer high quality services
to tenants. Therefore, the Company made considerable efforts to
improve the facility management for its buildings and provided
tenants with incentives such as membership cards that give special
discounts for dining, golf courses and other offers.
Office Rentals
Despite intense competition in the office rentals, Menara Cakrawala
managed to slightly improve its occupancy rate from 74% in 2006
to 75% in 2007. The Company, on the other hand, made a strategic
We like our office at Menara Cakrawala (previously known as Skyline Building) because the location is very convenient; at the center of Jakarta and near one of Jakarta‘s five star hotels. The management, security and service quality are also of prime quality, by which the management employs a Japanese staff enabling us to communicate easily with the management.
Kami menyukai kantor kami yang berada di Menara Cakrawala (sebelumnya dikenal dengan nama Skyline Building) karena lokasinya yang sangat strategis, di pusat kota Jakarta dan dekat dengan salah satu hotel berbintang lima di Jakarta. Kualitas manajemen, keamanan dan pelayanan juga prima, dimana manajemen mempekerjakan karyawan asal Jepang untuk melancarkan komunikasi antara kami dengan manajemen.
Joni Syam • PT naigai Trans Line
decision to hold off marketing activities of Setiabudi 2 in order to
pave the way for its demolition and construction of the Setiabudi
Tower. Consequently, Plaza Setiabudi booked a decline in total
occupancy from 87% in 2006 to 8�% in 2007.
In line with the slightly higher occupancy rate, Menara Cakrawala
recorded total revenue of Rp24.6 billion, relatively unchanged from the
previous year. Meanwhile, revenue from Plaza Setiabudi declined by �%
from Rp49.2 billion in 2006 to Rp47.7 billion in 2007, thus resulting in
a slight decrease in total revenue from the office Rental business from
Rp72.7 billion in 2006 to Rp72.� billion in 2007.
Apartment and Townhouse Rentals
JSI divested its ownership in Apartemen Kuningan in August 2007 in
order to increase liquidity to support its future expansion, which will
strategically contribute more value to the Company. The divestment
will not eliminate its presence in the Kuningan area as the Company
still has the Tamanpuri Setiabudi townhouse. After having been left
by residents due to inconveniences caused during the construction
of Setiabudi Residences, the occupancy rate of Tamanpuri Setiabudi
has not rebounded to its optimum level. In order to improve
performance and enable the property to compete with brand new
apartment buildings, the Company offers potential tenants with an
optional unit refurbishment.
menjadi 75% di tahun 2007. Perseroan, di sisi lain, membuat
keputusan strategis untuk menunda aktivitas pemasaran
Setiabudi 2 demi kelancaran rencana pembongkaran dan
pembangunan Setiabudi Tower. Sebagai konsekuensinya, Plaza
Setiabudi mencatat penurunan dalam tingkat hunian dari 87% di
tahun 2006 menjadi 8�% di tahun 2007.
Seiring dengan membaiknya tingkat hunian, Menara Cakrawala
mencatat total pendapatan sebesar Rp24.6 miliar, relatif tidak
berubah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara
itu, pendapatan dari Plaza Setiabudi menurun sebesar �% dari
Rp49,2 miliar di tahun 2006 menjadi Rp47,7 miliar di tahun 2007,
sehingga mengakibatkan sedikit penurunan dalam total pendapatan
bisnis penyewaan perkantoran dari Rp72,7 miliar di tahun 2006
menjadi Rp72,� miliar di tahun 2007.
Penyewaan Apartemen dan Rumah Bandar
JSI mendivestasi kepemilikannya di Apartemen Kuningan pada
bulan Agustus 2007 dalam rangka meningkatkan likuiditas untuk
mendukung ekspansi di masa datang, yang diharapkan akan
memberikan nilai tambah bagi Perseroan. Divestasi ini tidak akan
mengurangi eksistensi Perseroan di kawasan Kuningan karena
Perseroan masih memiliki Rumah Bandar Tamanpuri Setiabudi.
Setelah ditinggalkan oleh beberapa penghuninya karena
ketidaknyamanan yang disebabkan oleh pembangunan Setiabudi
Residences, tingkat hunian Tamanpuri Setiabudi belum kembali
ke level optimum. Dalam upaya untuk memperbaiki kinerja dan
memungkinkan properti ini bersaing dengan apartemen baru,
maka Perseroan menawarkan pilihan untuk merenovasi unit kepada
calon penyewa.
�5
JSI Annual Report 2007
2008 Outlook
JSI believes that high quality services will be the key driver to
winning the current competitive environment in the rental business.
Therefore, its primary focus shall be on improving services to tenants.
The Company also sees improvement in the variety of facilities offered
as a means to earn the loyalty of existing tenants. Though some of its
assets are relatively old, the Company will successfully gain market
share by offering integrated services to customers.
In the pipeline, the Company is currently undertaking a
comprehensive study on its Mega Setiabudi Complex development
project, which will comprise a hotel and a new high rise office
building, Setiabudi Tower. Refurbishments to Tamanpuri Setiabudi
will also be continuously carried out to rejuvenate the asset and
attract new potential tenants.
05 06 07
77 74 75
Menara Cakrawala
05 06 07
Plaza Setiabudi b)
8487
8�
b) Aktivitas persewaan di Setiabudi 2 akan dikurangi secara bertahap untuk memungkinkan Perseroan melakukan pembangunan Setiabudi Tower.
The rental activities in Setiabudi 2 will be gradually reduced in order to enable the Company to develop Setiabudi Tower.
Rata-rata Tingkat Penyewaan Ruang KantorAverage occupancy of office Rentals
Rencana Tahun 2008
JSI percaya bahwa layanan berkualitas merupakan faktor utama
untuk memenangkan persaingan yang kian ketat di bisnis persewaan
saat ini. oleh karena itu, fokus utama Perseroan akan diarahkan
pada upaya perbaikan layanan kepada para penyewa. Perseroan
juga menilai perbaikan dalam keragaman fasilitas yang ditawarkan
merupakan cara untuk memelihara kesetiaan dari penyewa yang
ada. Walaupun usia dari beberapa aset Perseroan sudah cukup lama,
namun Perseroan yakin akan dapat meningkatkan pangsa pasarnya
dengan menawarkan layanan yang terpadu kepada para penyewa.
Dalam rencananya, Perseroan saat ini tengah melakukan kajian
menyeluruh atas proyek pengembangan Kompleks Mega Setiabudi,
yang akan terdiri dari hotel dan gedung perkantoran bertingkat
tinggi, Setiabudi Tower. Renovasi atas Tamanpuri Setiabudi juga akan
terus dilakukan untuk meremajakan aset dan menarik minat calon
penyewa baru yang potensial.
Tamanpuri Setiabudi
05 06 07
9�
74
46
05 06 07
Apartemen Kuningan a)
80 79
Rata-rata Tingkat Penyewaan Apartemen dan Townhouse Average occupancy of Apartment and Townhouse Rentals
0
20
40
60
80
�00
a) Pada oktober 2007, PT JSI telah mendivestasi kepemilikannya di Apartemen Kuningan.
In August 2007, PT JSI has divested its ownership in Apartemen Kuningan.
0
20
40
60
80
�00
�6
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Pada tahun 2007, total pendapatan dari properti ritel tumbuh pesat sebesar 54% dibandingkan dengan tahun 2006. Bali Collection dan Plaza Menteng membukukan peningkatan pendapatan secara signifikan, yaitu sebesar 178% dan 162%, sementara Setiabudi One mencatat peningkatan pendapatan sebesar 10%.
In 2007, total revenues from retail properties grew at a spectacular 54% from 2006. Both Bali Collection and Plaza Menteng recorded a sharp increase in revenues of 178% and 162% while Setiabudi One booked an increase of 10%.
ReTAIL
�7
JSI Annual Report 2007
Tinjauan Umum
Pada tahun 2007, Grup Ritel mulai menunjukkan kontribusinya
sebagai hasil dari strategi revitalisasi dan reposisi terhadap aset
ritel yang telah selesai dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
Diharapkan Grup ini dapat segera merealisasikan potensi
pendapatannya dengan optimal. Portofolio yang dikelola oleh
Grup Ritel pada tahun 2007 mencakup Setiabudi one dan Plaza
Menteng di Jakarta, serta Bali Collection Lifestyle & Entertainment
Center di kawasan hotel berbintang di nusa Dua, Bali, yang
seluruhnya dikembangkan dengan konsep pusat gaya hidup
yang inovatif.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, tingkat persaingan di segmen
properti ritel semakin ketat seiring dengan perkembangan
daya beli masyarakat dan gaya hidup kosmopolitan dari orang
Indonesia. Hal ini ditandai dengan terus maraknya pembangunan
pusat ritel dalam berbagai ukuran yang menawarkan perpaduan
konsep yang unik dan menarik.
Dalam rangka mempertahankan tingkat penggunaan dan
hunian yang optimal dari properti ritelnya, JSI menciptakan
fasilitas yang menunjang gaya hidup dan hiburan dari komunitas
disekitarnya. Konsep ruang ritel JSI dirancang untuk melayani
segmen konsumen tertentu. Selain itu, JSI juga bekerjasama
dengan mitra ritel yang setia dan terkemuka demi terciptanya
Overview
In 2007, the Retail Group began to show its contribution that
resulted from revitalization and repositioning initiatives on retail
assets which were completed the previous year. It is expected
that the Group will soon tap into its optimal income generation
potential. The portfolio of properties managed under the Retail
Group in 2007 consisted of: Setiabudi one and Plaza Menteng in
Jakarta, and Bali Collection Lifestyle & entertainment Center in
the upscale hotel and resort area of nusa Dua, Bali, all developed
under the concept of innovative lifestyle center.
In recent years, competition in the retail market has been
particularly fierce due to higher purchasing power and the
increasingly cosmopolitan outlook of Indonesians. This is marked
with the continuous construction of retail centers of various sizes
offering a mixture of unique and interesting concepts.
To maintain optimum utilization and occupancy of its retail
properties, JSI focuses on developing facilities that match
the lifestyle and entertainment needs of the surrounding
communities. Its retail spaces are designed to cater to particular
customer segments. In addition, JSI seeks loyal and reputable
retail partners to provide a favorable tenant and service mix.
�8
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
At the same time, most retail centers are attached to commercial
and residential properties in its asset portfolio, hence creating
synergy and improving considerably the marketability of
both assets.
2007 Operations and Performance
In 2007, total revenues from retail properties grew at
a spectacular 54% from 2006. Both Bali Collection and Plaza
Menteng recorded a sharp increase in revenues of �78% and
�62% while Setiabudi one booked an increase of �0%.
As the main retail asset of the Company, Setiabudi one
contributed 52% of total retail revenues for JSI and at the
same time succeeded in improving its average rental rate by
approximately �0% and maintaining its occupancy rate at 85%,
unchanged from 2006.
Plaza Menteng, which is attached to formule-� Menteng
Hotel, was opened in September 2006. As such, the
significant increase in revenues to Rp�.4 billion in 2007
from Rp�.� billion last year was primarily attributable to its
�2 months operation in 2007 as compared to only 4 months
kombinasi penyewa dan layanan jasa yang tepat. Di sisi lain,
sebagian besar pusat ritel JSI berdekatan dengan properti
komersil dan residensial yang berada dalam portofolio aset
Perseroan, sehingga tercipta sinergi dan daya jual kedua aset
tersebut juga meningkat.
Operasi dan Kinerja 2007
Pada tahun 2007, total pendapatan dari properti ritel tumbuh
pesat sebesar 54% dibandingkan dengan tahun 2006. Bali
Collection dan Plaza Menteng membukukan peningkatan
pendapatan secara signifikan, yaitu sebesar �78% dan �62%,
sementara Setiabudi one mencatat peningkatan pendapatan
sebesar �0%.
Sebagai aset ritel Perseroan yang utama, Setiabudi one
memberikan kontribusi sebesar 52% dari seluruh pendapatan
ritel JSI dan pada saat yang sama berhasil meningkatkan
rata-rata tarif sewa sekitar �0% serta mempertahankan tingkat
hunian sebesar 85%, sama seperti tahun 2006.
Plaza Menteng, yang terintegrasi dengan Hotel formule-�
Menteng, telah dibuka sejak bulan September 2006. Dengan
demikian, peningkatan pendapatan yang berarti dari
Rp�,� miliar pada tahun 2006 menjadi Rp�,4 miliar pada
tahun 2007 disebabkan kegiatan operasional Plaza Menteng
�9
JSI Annual Report 2007
Bali Collection b)
05 06 07
�8
57
05 06 07
2420
55
Plaza Menteng a)
0
20
05 06 07
Setiabudi one
86 85 85
40
60
80
a) Plaza Menteng ditutup sejak oktober 2005 untuk diubah menjadi Hotel formule-� dan pusat ritel yang terintegrasi. Pembukaan kembali dilaksanakan pada bulan September 2006.
Plaza Menteng was closed down in october 2005 to be transformed into an integrated formule-� Hotel and retail center. Re-opening of the property was in September 2006.
b) Bali Collection Entertainment & Lifestyle Destination Point telah dibuka kembali pada bulan Januari 2006, setelah dilakukan renovasi sepanjang tahun 2005.
Bali Collection entertainment & Lifestyle Destination Point was re-opened in January 2006, after a major renovation was undertaken for the entire year of 2005.
Rata-rata Tingkat Penyewaan Ruang RitelAverage occupancy of Retail Space
�00
Setiabudi one, complete with its wide selection of restaurants and entertainment spots like Cinema 2� and fitness Center, and strategically located in the midst of offices, apartments and campuses, makes this place deserving of the status “one Stop entertainment Center”. The location fully supports our slogan “Groovy Sushi, Groovy food, Groovy Place, Groovy Price”. We are also pleased with our good and harmonious cooperation with the developer, as represented by the Management Team, that is always ready to deliver its best service to each tenant.
Setiabudi one yang dilengkapi dengan beragam restoran dan tempat hiburan, seperti Cinema 2� dan Fitness Center, terletak di lokasi yang sangat strategis, dikelilingi oleh perkantoran, apartemen dan perguruan tinggi sehingga menjadikan tempat ini layak disebut sebagai “One Stop Entertaiment Center”. Lokasi ini sangat mendukung slogan kami “Groovy Sushi, Groovy Food, Groovy Place, Groovy Price”. Kami juga sangat menikmati kerjasama yang baik dan harmonis dengan pengembang, diwakili oleh Team Management, yang senantiasa siap sedia dalam memberikan layanan terbaiknya kepada setiap tenant.
Ranran Rahadijan • SushiGroove
in 2006. It succeeded in increasing its average rental rate by 56%
while occupancy increased from 20% in 2006 to 55% in 2007.
Bali Collection, which re-opened in January 2006, offers
a prime and innovative shopping experience as the first and
only single-storey open-space retail center. As a premier tourist
telah berjalan penuh selama �2 bulan di tahun 2007
dibandingkan dengan hanya 4 bulan di tahun 2006. Plaza
Menteng berhasil meningkatkan rata-rata tarif sewa sebesar
56% dan meningkatkan tingkat hunian dari 20% di tahun 2006
menjadi 55% di tahun 2007.
Sebagai pusat ritel satu lantai di alam terbuka yang pertama
dan satu-satunya di Bali, Bali Collection, yang telah dibuka
kembali pada Januari 2006, menawarkan pengalaman belanja
SoGo Department Store is now in Bali Collection because we saw an excellent prospect there for a department store, and in consideration of its strategic location in the exclusive nusa Dua area as well as its unique open-air concept. We are confident that our presence here will contribute to the development of Bali as a prime tourist destination, and at the same time cater to the needs and lifestyle of the local community. The facilities provided by the developer, in the form of a shuttle bus, also facilitates increased traffic of customers to Sogo Department Store. We believe by maximizing the drop-off of guests from the shuttle bus at every entry point will make Bali Collection the retail center of choice.
SoGo Department Store hadir di Bali Collection karena melihat peluang yang baik untuk sebuah department store dan mengingat lokasinya yang strategis, di kawasan nusa Dua yang eksklusif, serta konsepnya yang unik, yaitu di area terbuka. Kami percaya bahwa keberadaan kami dapat mendukung kegiatan pariwisata di Bali, serta memenuhi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat di sini. fasilitas yang diberikan oleh pengembang, berupa shuttle bus juga membantu meningkatkan jumlah pengunjung ke Sogo Department Store. Kami yakin dengan lebih memaksimalkan tingkat drop off tamu dari shuttle bus tersebut di setiap pintu masuk akan membuat Bali Collection lebih maju dan berkembang.
noorpatria eka nugraha • SoGo Bali Collection
destination, it benefited significantly from the tremendous
recovery of tourism activities during 2007, as evident from
the ��% growth in tourist arrivals on the island. Currently
contributing about �9.8% of JSI Retail Group total revenues,
its revenue jumped to Rp�6.7 billion from only Rp6.0 billion in
2006, mainly due to the increase of average rental rate by 4�%
and occupancy rate by �9%. overall, JSI believes it will continue
to push the marketability of its retail spaces given its creative
marketing agents who are equipped with good selling skills,
extensive networks and fresh ideas.
2008 Outlook
In 2008, JSI believes that the retail market competition will
continue to intensify with many of its major competitors officially
launching and selling extensive retail spaces in the market. To
counter these challenges, JSI will maintain its current market
positioning for retail properties by promoting its lifestyle center
concept and focusing on good and well-known tenants.
yang inovatif dan berkelas. Sebagai tujuan utama bagi para
wisatawan, pusat ritel ini sangat diuntungkan oleh pulihnya
kegiatan pariwisata selama tahun 2007, sebagaimana tercermin
dari peningkatan jumlah kedatangan wisatawan di Pulau
Dewata sebesar ��%. Pada saat ini, Bali Collection memberikan
kontribusi sebesar �9,8% dari seluruh pendapatan Grup Ritel.
Total pendapatannya meningkat dari Rp6,0 miliar pada tahun
2006 menjadi Rp�6,7 miliar di tahun 2007, terutama disebabkan
oleh kenaikan rata-rata tarif sewa sebesar 4�% dan tingkat
hunian sebesar �9%. Secara keseluruhan, JSI yakin dapat terus
meningkatkan daya jual ruang ritelnya berkat dukungan agen
penjualan yang kreatif yang dibekali dengan kemampuan
penjualan yang baik, jaringan yang luas dan ide-ide yang baru.
Rencana Tahun 2008
Pada tahun 2008, JSI memproyeksikan bahwa tingkat persaingan
pasar ritel akan tetap ketat seiring dengan banyaknya pesaing
besar yang akan meluncurkan dan menjual ruang ritelnya dalam
jumlah besar ke pasar. Dalam menyikapi tantangan ini, JSI akan
mempertahankan posisi properti ritelnya di pasar dengan
mengedepankan konsep pusat gaya hidup dan memfokuskan
pada penyewa dengan reputasi baik.
4�
JSI Annual Report 2007
Pada tahun 2008, pengembangan bisnis ritel akan diarahkan
dan diselaraskan dengan strategi pengembangan bisnis hotel,
khususnya rencana agresif Perseroan untuk mengembangkan
jaringan hotel formule-�. Dengan menggabungkan konsep
budget hotel dengan pusat f&B, JSI akan mampu menawarkan
tarif ekonomis bagi tamu hotel tanpa mengabaikan kebutuhan
akan jasa lainnya yang akan disediakan oleh pusat ritel yang
terintegrasi dengan hotel. Kesuksesan strategi usaha ini telah
terbukti pada tahun 2007 melalui formule-� Menteng, dan akan
diikuti oleh formule-� Cikini, yang saat ini sedang dalam tahap
pembangunan. JSI juga akan mengembangkan pusat gaya
hidup di kawasan Mega Kuningan.
In 2008, retail development will be emphasized and aligned
with hotel strategies, particularly its aggressive plans to
develop the formule-� hotel chain. By integrating a budget
hotel with f&B center, JSI will be able to offer savings to its
valued guests without having to compromise other
services that will be provided by the adjacent retail
spaces. The success of such a formula was proven in 2007
with formule-� Menteng, and will soon be followed by
formule-� Cikini, which is currently under construction.
JSI will also develop a lifestyle center on its property in
Mega Kuningan.
Rencana Perseroan
Corporate Planning
MeLAnGKAH KeDePAn
JSI bertekad untuk memberikan tingkat pertumbuhan
yang tinggi dan berkesinambungan dengan menawarkan
produk yang original, unik dan berkualitas dalam memenuhi
kebutuhan pasar. Perseroan terus berupaya mencari peluang
bisnis yang menguntungkan sehingga dapat memberikan
hasil yang menarik bagi para pemegang saham.
Mengedepankan Konsep Hospitality pada Proyek-Proyek
Lainnya
Pengalaman Perseroan yang cukup lama di bidang manajemen
hotel telah diterapkan ke proyek properti lainnya, seperti
di ritel, perkantoran, apartemen dan residensial. Dengan
demikian, seluruh pelanggan memiliki kesempatan yang
sama untuk menikmati hospitality seperti yang ditawarkan
dalam bisnis hotel. JSI akan terus meningkatkan layanan
hospitality-nya, termasuk memperbaiki manajemen fasilitas
sebagai upaya menjaga loyalitas pelanggan.
Memahami Perilaku Pasar
Keberadaan Perseroan di industri properti selama lebih dari
�2 tahun telah membuat JSI sangat memahami perubahan
perilaku pasar. Hal ini membantu Perseroan dalam
menciptakan produk-produk yang dapat memenuhi keinginan
pasar. JSI akan terus berupaya meningkatkan pemahamannya
terhadap perilaku pasar agar mampu menyusun strategi yang
tepat untuk menjaga kesinambungan pertumbuhannya di
masa datang.
Proyek-Proyek Baru yang akan Dilaksanakan
JSI merencanakan untuk menjalankan beberapa proyek baru
dalam waktu dekat. Pembangunan Hotel formule-� di Cikini,
Jakarta Pusat diharapkan akan selesai pada pertengahan
tahun 2008 dan akan segera diikuti dengan pembangunan
hotel formule-� di beberapa kota besar lain seperti Bandung,
Surabaya dan Semarang. Perseroan juga akan memanfaatkan
lahannya di kawasan Mega Kuningan menjadi entertainment
center seluas �0.000 m2 dengan konsep terbuka, yang
menawarkan pengalaman bersantap yang unik.
JSI is committed to deliver high and sustainable growth by
providing original and unique products as well as superior
quality to meet market needs. The Company is on a continuous
lookout for profitable business prospects in order to deliver
attractive returns to shareholders.
Bringing hospitality to other projects
The Company’s well-established experience in hotel
management has been applied to its other property projects
in retail space, office, apartment and housing estates. Hence,
all customers have equal opportunity to enjoy optimal level
of hospitality offered in the hotel business. JSI will further
improve its hospitality services, which include better facility
management in order to maintain customers’ loyalty.
Understanding market behavior
Its presence of over �2 years in the property market has made
JSI fully understand the changing market needs. Thus, this has
helped the Company in delivering products that meet market
expectations. JSI will continuously pursue its knowledge on
market behavior in order to be able to formulate suitable
strategies to sustain its growth in the future.
Several new projects on stream
JSI plans to pursue several new projects in the near term.
The construction of formule-� Hotel in Cikini, Central Jakarta
is expected to be completed by mid-2008, and will soon be
followed by formule-� development in other major cities
such as Bandung, Surabaya and Semarang. The Company
will also utilize and transform its lot in Mega Kuningan into a
�0,000 sqm open-space entertainment center which will offer
a unique dining experience.
The Road Ahead
45
JSI Annual Report 2007
Meanwhile, the Company’s residential project, Puri Botanical
Residence, will be complemented with various facilities, including
a school and a modern market this year to serve the existing
neighborhood. A major project, which is still under comprehensive
study, is the Mega Setiabudi Complex development project,
which consists of a hotel and a new high rise office building,
Setiabudi Tower.
All of these projects are basically part of the turnaround strategy
adopted since 2004, which is intended to realign the Company’s
business orientation toward delivering sustainable cash-yield.
Human Resource will remain the key
JSI is fully aware of the importance of people in the execution of
its plans as well as in the delivery of hospitality to all its customers.
Therefore, JSI is very committed to its people development efforts
and will continuously implement intensive training to enhance its
human resource capabilities. The Company will also equip its people
with knowledge on products and the market, enabling them to
respond satisfactorily to customer inquiries.
Given all these initiatives, JSI believes that it can improve the quality
of its products to satisfy customers, as well as sustain growth
momentum, hence offering attractive returns to its shareholders.
Sementara itu, proyek residensial Perseroan, Puri Botanical Residence,
akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas termasuk sekolah dan pasar
modern di tahun ini untuk meningkatkan pelayanan bagi penghuni
yang telah ada. Proyek besar yang saat ini masih dalam tahap studi
kelayakan adalah proyek pengembangan kompleks Mega Setiabudi,
yang terdiri dari hotel dan perkantoran, Setiabudi Tower.
Keseluruhan proyek ini merupakan bagian dari strategi turnaround
yang diterapkan Perseroan sejak tahun 2004, yang dimaksudkan
untuk mengarahkan orientasi bisnis Perseroan dalam upaya
menciptakan imbal hasil tunai yang berkelanjutan.
Sumber Daya Manusia Tetap Menjadi Kunci
JSI menyadari pentingnya sumber daya manusia dalam mewujudkan
rencana Perseroan serta memberikan hospitality kepada seluruh
pelanggan. oleh karena itu, JSI memiliki komitmen untuk
mengembangkan kemampuan sumber daya manusianya dengan
terus menyelenggarakan pelatihan yang intensif. Perseroan juga
akan membekali karyawannya dengan pengetahuan terhadap
produk dan perilaku pasar sehingga mereka dapat memberikan
pelayanan yang memuaskan atas setiap kebutuhan pelanggan.
Dengan seluruh inisiatif ini, JSI percaya dapat meningkatkan
kualitas produknya sesuai dengan harapan pelanggan serta dapat
mempertahankan momentum pertumbuhan, sehingga akan
memberikan hasil yang menarik bagi seluruh pemegang saham.
Analisa Keuangan
financial Analysis
financial Analyst
DISKUSI DAn AnALISIS MAnAJeMen
IncOME STATEMEnTS
Revenues
JSI posted total revenues of Rp8��.8 billion in 2007, an increase of
2�% from Rp658.0 billion in 2006. Revenue from the Hotel Group
remained the largest contributor, representing 6�% of total
revenues, brought about by a strong performance of hotels in Bali
in line with the increasing tourism activities and the completed
renovation of Grand Hyatt Bali. Meanwhile, revenue from the
Residential Group accounted for 2�%, the office, Apartment and
Townhouse Group �0%, the Retail Group 5% and other revenue
from management fees made up the remaining balance.
Revenues from the Hotel Group
The Hotel Group continued to be the main revenue generator,
representing 6�% of the total revenues in 2007, an increase
from 5�% in 2006. Revenue from the Hotel Group grew by 46%
in 2007 to Rp5�2.� billion from Rp�50.5 billion in 2006. With the
exception of Raddin Ancol whose operations were halted in May
2007, all hotels posted higher revenues, with formule-� recording
the highest percentage of growth due to its full operation in
2007 as opposed to only � months in 2006. Hotels in Bali, which
contributed the highest portion of total revenues from the Hotel
Group, increased their contribution from 65% previously to 72%
in 2007. Meanwhile, the termination of operational activities
at Raddin Ancol resulted in the declined contribution of the
Company’s hotels in Jakarta from 22% in 2006 to �7% in 2007.
Management Discussion & Analysis
Pendapatan Grup Hotel (miliar Rp)Revenue from the Hotel Group (Rp billion) 2006 % 2007 % naik (Turun)
Increase (Decrease)
PerubahanChange
(%)
Grand Hyatt Bali ��0,0 �7,� 2�4,2 45,7 �04,2 80,2
Bali Hyatt 75,6 2�,6 �04,4 20,4 28,8 �8,�
Hyatt Regency Yogyakarta 46,� ��,2 56,0 �0,9 9,7 20,9
Mercure Resort Sanur 22,6 6,4 ��,0 6,� 8,4 �7,2
Mercure Convention Center 48,9 �4,0 70,7 ��,8 2�,8 44,6
Raddin Ancol 26,� 7,4 9,7 �,9 (�6,4) (62,8)
formule-� Menteng �,0 0,� 6,� �,2 5,� 5�0,0
Jumlah Pendapatan Total Revenue
350,5 100,0 512,1 100,0 161,6 46,1
LAPORAn LABA RUGI
Pendapatan
JSI mencatat total pendapatan sebesar Rp8��,8 miliar pada tahun
2007, meningkat sebesar 2�% dari Rp658,0 miliar pada tahun
2006. Pendapatan dari Grup Hotel tetap menjadi penyumbang
utama, yaitu sebesar 6�% dari total pendapatan, dengan
didukung oleh kinerja yang baik dari hotel-hotel di Bali seiring
dengan peningkatan aktivitas pariwisata dan selesainya renovasi
Grand Hyatt Bali. Sementara itu, pendapatan dari Grup Residensial
sebesar 2�%, Grup Perkantoran, Apartemen & Rumah Bandar
�0%, Grup Ritel 5 % dan sisanya berasal dari management fee.
Pendapatan dari Grup Hotel
Grup Hotel tetap menjadi penyumbang utama pendapatan,
yaitu sebesar 6�% dari total pendapatan di tahun
2007, mengalami peningkatan dibandingkan dengan
5�% di tahun 2006. Pendapatan Grup Hotel tumbuh
sebesar 46% di tahun 2007 menjadi Rp5�2,� miliar dari
Rp�50,5 miliar di tahun 2006. Kecuali Raddin Ancol yang kegiatan
operasinya dihentikan pada bulan Mei 2007, seluruh hotel
mencatat peningkatan pendapatan, dengan formule-� mencatat
persentase pertumbuhan tertinggi karena kegiatan operasinya
berjalan penuh di tahun 2007 dibandingkan dengan hanya
� bulan di tahun 2006. Hotel di Bali, yang memberikan kontribusi
paling besar terhadap total pendapatan Grup Hotel, proporsinya
mengalami peningkatan dari sebelumnya 65% menjadi 72% di
tahun 2007. Sedangkan dengan dihentikannya operasi Raddin
Ancol, kontribusi hotel Perseroan di Jakarta mencatat penurunan
dari 22% di tahun 2006 menjadi �7% di tahun 2007.
Revenues from the Residential Group
Although the Residential Group recorded a substantial increase in
the revenue of its landed houses at Puri Botanical Residence (PBR),
the Group’s total revenue declined from Rp�85.7 billion in 2006 to
Rp�72.� billion in 2007. There were not many sales activities at
Setiabudi Residences (SBR) in 2007 as SBR had sold most of its
units in 2005-2006. Consequently, revenue from SBR only reached
Rp56.2 billion in 2007 compared to Rp�0�.6 billion in 2006.
Meanwhile, revenue from Puri Botanical Residence increased
by 4�% to Rp��2.6 billion in 2007 as the Company managed to
hand over most of its land lots, houses and shophouses during
the year. Revenue from Taman Permata Buana and
Simprug also increased from Rp2.2 billion to Rp�.� billion as
the Company was able to sell additional land lots during
the year.
Revenues from the Office, Apartment and Townhouse Group
The office, Apartment and Townhouse Group’s revenue
decreased by 9.5% to Rp85.2 billion in 2007 from
Rp94.� billion in 2006. Apartemen Kuningan was sold in August
2007, allowing the Company to support its investment in high
yielding assets in the future. Tamanpuri Setiabudi has not reached
Pendapatan Grup Residensial (miliar Rp)Revenue from the Residential Group (Rp billion)
2006 % 2007 % naik (Turun)Increase (Decrease)
PerubahanChange
(%)
Setiabudi Residences �0�,6 55,8 56,2 �2,7 (47,4) (45,8)
Puri Botanical Residence 79,9 4�,0 ��2,6 65,4 �2,7 40,9
Taman Permata Buana & Simprug 2,2 �,2 �,� �,9 �,� 50,0
Jumlah Pendapatan Total Revenue
185,7 100,0 172,1 100,0 (13,6) (7,3)
Pendapatan Grup Kantor, Apartemen dan Rumah Bandar (miliar Rp)Revenue from the office, Apartment and Townhouse Group (Rp billion)
2006 % 2007 % naik (Turun)Increase (Decrease)
PerubahanChange
(%)
Sewa Kantor office Rental
Plaza Setiabudi 49,2 52,� 47,7 56,0 (�,5) (�,0)
Menara Cakrawala 2�,5 25,0 24,6 28,9 �,� 4,7
Sub Total 72,7 77,� 72,� 84,9 (0,4) (0,6)
Sewa Apartemen & Rumah BandarApartment & Townhouse Rentals
Apartemen Kuningan ��,6 �4,5 8,2 9,6 (5,4) (�9,7)
Tamanpuri Setiabudi 7,8 8,2 4,7 5,5 (�,�) (�9,7)
Sub Total 2�,4 22,7 �2,9 �5,� (8,5) (�9,7)
Jumlah PendapatanTotal Revenue
94,1 100,0 85,2 100,0 (8,9) (9,5)
Pendapatan dari Grup Residensial
Walaupun pendapatan Puri Botanical Residence (PBR) mengalami
peningkatan yang cukup signifikan, total pendapatan Grup
Residensial mengalami penurunan dari Rp�85,7 miliar di
tahun 2006 menjadi Rp�72,� miliar di tahun 2007, terutama
akibat penurunan pendapatan dari Setiabudi Residences
(SBR). Tidak banyak aktivitas penjualan di SBR pada tahun 2007
karena sebagian besar unit SBR telah dijual dalam kurun waktu
2005-2006. Sebagai konsekuensinya, pendapatan SBR hanya
mencapai Rp56,2 miliar di tahun 2007 dibandingkan dengan
Rp�0�,6 miliar di tahun 2006. Sementara itu, pendapatan
Puri Botanical Residence meningkat sebesar 4�% menjadi
Rp��2,6 miliar di tahun 2007 karena Perseroan berhasil melakukan
serah terima sebagian besar kavling, rumah dan rumah toko di
tahun tersebut. Pendapatan Taman Permata Buana dan Simprug
juga meningkat dari Rp2,2 miliar menjadi Rp�,� miliar karena
Perseroan menjual tambahan kavling di tahun tersebut.
Pendapatan dari Grup Perkantoran, Apartemen dan Rumah
Bandar
Pendapatan Grup Perkantoran, Apartemen dan Rumah Bandar
mengalami penurunan sebesar 9,5% dari Rp94,� miliar di
tahun 2006 menjadi Rp85,2 miliar di tahun 2007. Divestasi
Apartemen Kuningan dilakukan pada bulan Agustus 2007
dalam rangka mendukung rencana investasi Perseroan pada
its optimum revenue level after the departure of residents who
were inconvenienced by the construction of Setiabudi Residences.
Revenue from office rental remained the largest portion of the
total revenue of the office, Apartment and Townhouse Group at
85%, whilst revenue from Apartment and Townhouse accounted
for the remaining �5%.
Revenues from the Retail Group
Revenue from the Retail Group grew by 54% in 2007 to Rp4�.8
billion. Bali Collection and Plaza Menteng started to yield better
results in line with the increase in occupancy rates and average
rental rates of the properties during 2007. Setiabudi one
entertainment Center, as the largest contributor representing
52% of the total Revenue from the Retail Group in 2007, managed
to increase its average rental rate.
Gross Profit
The Company’s Gross Profit increased by �9% to
Rp484.5 billion in 2007 from Rp�49.7 billion in 2006, leading
improvement in gross margin to 60% in 2007 from 5�% in
2006. The Hotel Group recorded the highest gross margin
at 68%, an improvement from 6�% in 2006 in line with better
hotel performance that resulted from the conducive climate
of the hotel and tourism industry and the improved efficiency
facilitated by the management during the year.
Operating Expenses
operating expenses, consisting of Marketing expenses, General
& Administration expenses and Depreciation and Amortization,
increased by �4.2% from Rp�45.� billion in 2006 to Rp�94.5
billion in 2007 as a result of the Hotel Group’s better performance,
which attributed to higher Management fees and Marketing &
Pendapatan Grup Ritel (miliar Rp)Revenue from Retail Group (Rp billion) 2006 % 2007 % naik (Turun)
Increase (Decrease)
Perubahanchange
(%)
Setiabudi one �9,8 7�,� 2�,7 5�,9 �,9 9,6
Plaza Menteng �,� 4,8 �,4 8,� 2,� �6�,5
Bali Collection 6,0 22,� �6,7 40,0 �0,7 �78,�
Jumlah PendapatanTotal Revenue
27,1 100,0 41,8 100,0 14,7 54,2
aset yang memberikan imbal hasil tinggi di masa depan.
Tamanpuri Setiabudi belum mencapai tingkat pendapatan yang
optimal karena beberapa penghuninya merasa tidak nyaman
akibat pembangunan Setiabudi Residences. Pendapatan dari
sewa perkantoran tetap mengambil porsi terbesar dari total
pendapatan Grup Perkantoran, Apartemen dan Rumah Bandar,
yaitu sebesar 85%. Sementara itu, pendapatan Apartemen dan
Rumah Bandar menyumbang sisanya, sebesar �5%.
Pendapatan dari Grup Ritel
Pendapatan Grup Ritel tumbuh sebesar 54% di tahun 2007
menjadi Rp4�,8 miliar. Bali Collection dan Plaza Menteng mulai
menunjukkan perbaikan kinerja seiring dengan peningkatan
rata-rata tingkat hunian dan tarif sewa properti pada tahun 2007.
Setiabudi one Entertainment Center, sebagai penyumbang utama
pendapatan Grup Ritel, yaitu sebesar 52% pada tahun 2007,
berhasil meningkatkan rata-rata tarif sewanya.
Laba Kotor
Laba Kotor Perseroan meningkat sebesar �9% dari Rp�49,7
miliar pada tahun 2006 menjadi Rp484,5 miliar pada tahun 2007,
sehingga marjin laba kotor juga meningkat dari 5�% di tahun
2006 menjadi 60% di tahun 2007. Grup Hotel membukukan marjin
laba kotor tertinggi yaitu 68%, meningkat dari 6�% di tahun 2006
seiring dengan perbaikan kinerja hotel yang ditunjang oleh
iklim yang kondusif untuk industri perhotelan dan pariwisata
pada umumnya serta peningkatan efisiensi yang dijalankan oleh
manajemen di tahun tersebut.
Beban Usaha
Beban Usaha, yang terdiri dari Biaya Pemasaran, Beban Umum &
Administrasi serta Depresiasi dan Amortisasi, meningkat sebesar
�4,2% dari Rp�45,� miliar di tahun 2006 menjadi Rp�94,5 miliar
di tahun 2007 sejalan dengan perbaikan kinerja Grup Hotel, yang
mengakibatkan kenaikan Management Fee serta Biaya Pemasaran
5�
JSI Annual Report 2007
Sales Commission, as well as the growth of Salaries, employees’
Allowances and employee Benefits. However, the overall
percentage of operating expenses over revenue, declined from
52% in 2006 to 49% in 2007.
EBITDA (Earning Before Interest, Tax, Depreciation and
Amortization)
Strong revenue growth led to a substantial increase in eBITDA from
Rp�04.� billion in 2006 to Rp�89.� billion in 2007. Consequently,
eBITDA margin also improved from �6% in 2006 to 2�% in 2007.
Operating Profit
In line with the strong growth in eBITDA, the Company recorded
an operating profit of Rp 90.0 billion in 2007 compared to
Rp4.� billion in 2006. Such profit reflected the Company’s success
in implementing its turnaround strategy which was begun
in 2004.
net Profit
Given non-operating expenses of Rp�7.� billion in 2007, which is
lower by Rp�0.� billion compared to 2006 mainly due to the gain
on sale of Apartemen Kuningan, the Company recorded a net
profit of Rp26.7 billion in 2007, a significant improvement from a
loss of Rp�5.6 billion in 2006.
& Komisi Penjualan. Disamping itu, Biaya Gaji, Tunjangan
Karyawan dan Manfaat Karyawan juga mengalami kenaikan.
namun demikian, rasio beban usaha terhadap pendapatan
secara keseluruhan, mengalami penurunan dari 52% pada tahun
2006 menjadi 49% pada tahun 2007.
EBITDA (Laba sebelum Beban Bunga, Beban Pajak, Depresiasi
dan Amortisasi)
Pertumbuhan pendapatan yang tinggi mengakibatkan
peningkatan eBITDA secara signifikan dari Rp�04,� miliar pada
tahun 2006 menjadi Rp�89,� miliar pada tahun 2007. Sebagai
akibatnya, marjin eBITDA juga meningkat dari �6% di tahun 2006
menjadi 2�% di tahun 2007.
Laba Usaha
Seiring dengan pertumbuhan yang tinggi pada eBITDA,
Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp90,0 miliar
di tahun 2007 dibandingkan dengan Rp4,� miliar di tahun
2006. Laba ini mencerminkan keberhasilan Perseroan
dalam menerapkan strategi turnaround yang dimulai sejak
tahun 2004.
Laba Bersih
Ditambah dengan beban lain-lain sebesar Rp�7,� miliar pada
tahun 2007, atau lebih kecil Rp�0,� miliar dibandingkan dengan
tahun 2006 terutama karena adanya keuntungan dari penjualan
Apartemen Kuningan, maka Perseroan berhasil membukukan
laba bersih sebesar Rp26,7 miliar pada tahun 2007, meningkat
secara berarti dari rugi bersih sebesar Rp�5,6 miliar pada
tahun 2006.
BALAncE SHEET
Assets
The Company recorded total assets of Rp2,7�8.9 billion
as of �� December 2007, an increase of 5% from
Rp2,582.� billion in 2006. Current Assets increased by 25% from
Rp�95.7 billion in 2006 to Rp494.6 billion in 2007, mainly
attributable to the increase in cash and trade receivables as the
result of improved business activities and the sale of Apartemen
Kuningan. Meanwhile, non-Current Assets slightly increased from
Rp2,�86.4 billion in 2006 to Rp2,224.4 billion in 2007. The average
collection period of trade receivables slightly increased from
42 days in 2006 to 4� days in 2007, which is still within the
business’s normal range.
Liabilities
The Company’s liabilities grew by 7% to Rp�,4�7.5 billion in 2007
from Rp�,�22.8 billion in 2006, largely driven by an increase in
accrued interest & real estate construction costs, other normal
Kreditur Lenders 2006 2007
PT Bank nISP Tbk. and PT Bank oCBC Indonesia US$ 2�.9�2.80� US$ �2.��2.80�
Syndicated loan coordinated by oversea-Chinese Banking Corporation Limited, Singapore US$ 22.600.000 US$ ��.900.000
nomura Singapore Limited US$ �5.000.000 US$ �5.000.000
PT Bank niaga Tbk. US$ 2.�50.000 US$ 2.275.000
PT Bank niaga Tbk. Rp 48.250.000.000 Rp 27.500.000.000
Itochu Corporation ¥ 954.427.454 ¥ 954.427.454
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. US$ �.0�9.200 US$ 2.�67.200
Midway oil Trading Corporation US$ 8�5.000 US$ 8�5.000
noord Amerikaanse financierings Maatschappij B.V. US$ 2�.56�.�65 US$ 2�.56�.�65
Jumlah Pinjaman US$ Total US$ Loans US$ 89.�00.�68 US$ 90.05�.�68
Jumlah Pinjaman Yen Total Yen Loans ¥ 954.427.454 ¥ 954.427.454
Jumlah Pinjaman Rupiah Total Rupiah Loans Rp 48.250.000.000 Rp 27.500.000.000
Jumlah seluruh pinjaman dalam ekuivalen Rupiah
Total all loans, equivalent in Rupiah Rp 926.08�.��8.868 Rp 954.985.5�5.80�
Jumlah seluruh pinjaman dalam ekuivalen US$
Total all loans, equivalent in US$ US$ �02.669.969 US$ �0�.�89.270
Kurs exchange Rate
nilai tukar per US$ �.00 exchange rate per US$ �.00 Rp 9.020 Rp 9.4�9
nilai tukar per JPY �.00 exchange rate per JPY �.00 Rp 75,80 Rp 8�,06
nERAcA
Aktiva
Perseroan mencatat total aktiva sebesar Rp2.7�8,9 miliar
per �� Desember 2007, meningkat sebesar 5% dari
Rp2.582,� miliar di tahun 2006. Aktiva Lancar tumbuh sebesar
25% dari Rp�95,7 miliar di tahun 2006 menjadi Rp494,6 miliar
di tahun 2007, terutama disebabkan oleh peningkatan kas
dan piutang usaha seiring dengan peningkatan aktivitas
bisnis dan penjualan Apartemen Kuningan. Sementara itu,
Aktiva Tidak Lancar mengalami sedikit peningkatan dari
Rp2.�86,4 miliar di tahun 2006 menjadi Rp2.224,4 miliar di tahun
2007. Rata-rata periode tagih dari piutang usaha mengalami
sedikit peningkatan dari 42 hari di tahun 2006 menjadi 4� hari di
tahun 2007, yang masih berada dalam rentang bisnis normal.
Kewajiban
Kewajiban Perseroan tumbuh sebesar 7% dari Rp�.�22,8 miliar
pada tahun 2006 menjadi Rp�.4�7,5 miliar pada tahun
2007, terutama dipicu oleh peningkatan biaya bunga
5�
JSI Annual Report 2007
operating items such accounts payable as well as an increase
in the Company’s bank loans from Rp926.� billion in 2006 to
Rp955.0 billion in 2007. The increase in bank loans was mainly
related to the Grand Hyatt Bali renovation as well as the Rupiah
depreciation against US Dollar. Details of the Company’s
outstanding loans are presented in the following table.
Current Liabilities increased from Rp465.9 billion in 2006 to
Rp8��.8 billion in 2007, while non-Current Liabilities declined
from Rp856.9 billion in 2006 to Rp605.8 billion in 2007 as some
loan facilities fell due within the year. As a result of an increase in
bank loan facilities in 2007, the current ratio narrowed from 0.85
times in 2006 to 0.6� times in 2007. Despite that, the Company
was still able to meet its short term obligations.
Equity
As a result of the net profit booked in 2007, the Company’s
accumulated earning deficit declined to Rp478.6 billion in 2007.
Consequently, equity increased from Rp�,006.7 billion in 2006 to
Rp�,0��.� billion in 2007.
dan biaya konstruksi real estat yang masih harus dibayar
serta pos operasional rutin lainnya seperti hutang
usaha dan peningkatan hutang bank Perseroan dari
Rp926,� miliar di tahun 2006 menjadi Rp955,0 miliar di tahun 2007.
Peningkatan hutang bank terutama karena adanya pembiayaan
renovasi Grand Hyatt Bali serta depresiasi Rupiah terhadap
Dollar AS. Rincian hutang Perseroan disajikan pada tabel
berikut ini.
Kewajiban Lancar meningkat dari Rp465,9 miliar di tahun 2006
menjadi Rp8��,8 miliar di tahun 2007, sementara Kewajiban
Tidak Lancar mengalami penurunan dari Rp856,9 miliar di tahun
2006 menjadi Rp605,8 miliar di tahun 2007 karena terdapat
beberapa fasilitas hutang yang akan jatuh tempo dalam waktu
satu tahun. Sebagai akibat dari peningkatan hutang bank pada
tahun 2007, rasio Aktiva Lancar mengalami penurunan dari
0,85 kali di tahun 2006 menjadi 0,6� kali di tahun 2007. Meskipun
demikian, Perseroan tetap mampu memenuhi kewajiban
jangka pendeknya.
Ekuitas
Sebagai hasil dari laba bersih yang dibukukan pada tahun
2007, saldo defisit Perseroan mengalami penurunan menjadi
Rp478,6 miliar pada tahun 2007. Hal ini mengakibatkan
peningkatan ekuitas dari Rp�.006,7 miliar pada tahun 2006
menjadi Rp�.0��,� miliar pada tahun 2007.
Laporan Kepatuhan
Compliance Report
56
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
PeLAKSAnAAn TATA KeLoLA PeRUSAHAAn
Dengan meningkatnya kompleksitas global dan persaingan
bisnis, JSI sangat menyadari pentingnya untuk menyesuaikan
operasi dengan praktek bisnis yang sehat yang lebih dikenal
sebagai Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance atau GCG). Semua perusahaan, terutama
perusahaan terbuka, harus memastikan ketaatan terhadap
praktek GCG dalam rangka memelihara keyakinan dan
kepercayaan dari pemegang saham, kreditur, konsumen,
karyawan dan stakeholder lain. Komitmen yang kuat dari
JSI dalam penerapan praktek GCG terus berkembang seiring
dengan perkembangan budaya kerja Perseroan serta
keinginan untuk senantiasa mencapai keunggulan dan
pertumbuhan. Di JSI, pelaksanaan praktek GCG dilandasi
oleh lima nilai dasar: keterbukaan, akuntabilitas, tanggung
jawab, independensi dan kewajaran.
Dewan Komisaris
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan 2007, Dewan Komisaris terdiri dari 5 (lima) anggota,
termasuk 2 (dua) Komisaris Independen. Masa jabatan
Dewan Komisaris akan berakhir pada tanggal �0 Juni 2009.
Secara umum, Dewan Komisaris melaksanakan fungsi
pengawasan dan pengarahan terhadap Direksi secara
kolektif, antara lain mengawasi pengelolaan perusahaan oleh
Direksi, menyetujui rencana kerja Perseroan dan anggaran
tahunan Perseroan, memastikan bahwa pelaksanaan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham dan peraturan perundangan yang
berlaku telah dilakukan sepenuhnya.
Guna membantu tugas-tugas Komisaris dan memenuhi
ketentuan perundangan yang berlaku, Dewan Komisaris
telah membentuk Komite Audit yang dipimpin oleh
Komisaris Independen.
With increasing global complexity and business competition,
JSI fully realizes that it is imperative to align its operations
with sound business practices more commonly known
as Good Corporate Governance (GCG). All companies,
particularly public companies, must ensure strict adherence
to GCG practices in order to preserve the confidence and trust
of shareholders, creditors, customers, employees and other
stakeholders. JSI’s solid commitment in the implementation
of GCG practices has steadily prospered in line with its
strong corporate culture and persistent drive for excellence
and sustainable growth. At JSI, the implementation of
GCG practices is based on five core values: transparency,
accountability, responsibility, independence and fairness.
Board of commissioners
Based on the resolution of the Annual General Meeting
of Shareholders 2007, the Board of Commissioners (BoC)
is composed of 5 (five) members, including 2 (two)
Independent Commissioners. The term for the present
Board of Commissioners expires on �0 June 2009.
In general, the Commissioners collectively fulfill the
function of overseeing and directing the Board of Directors
(BoD), among others overseeing the management of the
Company by the BoD, approving the Company’s business
plan and annual budget, and ensuring full implementation
of the provisions of the Company’s Articles of Association,
resolutions of the General Meeting of Shareholders and
prevailing laws and regulations.
To assist in the performance of its duties and in
compliance with prevailing regulations, BoC established
an Audit Committee that is headed by an Independent
Commissioner.
Good Corporate Governance Implementation
The remuneration of members of the BoC has been
approved in the Annual General Meeting of
Shareholders 2007.
for the year 2007, the total remuneration and benefits of the
BoC was approved to be Rp626 million.
Board of Directors
Based on the resolution of the Annual General Meeting of
Shareholders 2007, the BoD consists of:
President Director : Jefri Darmadi
Vice President Director : Purwo Hari Prawiro
Directors : �. Lim Merry
2. Sanusi Tanawi
�. Masaaki Tajima
4. Lie erfurt Chandra Putra Asali
The scope of duties and responsibilities of the respective
members of the BoD as determined by a Meeting of the
BoD is as follows:
Jefri Darmadi, President Director, is responsible for
coordinating, controlling and evaluating the duties of the
corporation and business units, ensuring the implementation
of systems and procedures as well as compliance to
prevailing laws and regulations.
Purwo Hari Prawiro, Vice President Director, is responsible
for coordinating the development of projects within the
group of companies in accordance with the Company’s
business plan.
Lim Merry, Director, is responsible for coordinating and
evaluating the financing, accounting and budgeting
functions, including planning and sourcing as well as
ensuring the availability of funds for corporate expansion in
accordance with the Company’s business plan.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Rapat Dewan Komisaris & Keputusan Komisaris di Luar Rapat a)
BoC Meetings & Circular Resolution of BoCa)Rapat Bersama Dewan Komisaris & Direksi
Joint BoC & BoD Meetings
frekuensi frequency Kehadiran Attendance frekuensi frequency Kehadiran Attendance
Jan Darmadi �7 �7 8 8
Amir Abdul Rachman �7 �7 8 8
Janie Darmadi �7 �6 8 4
Hussein Kartasasmita �7 �7 8 7
f. X. Gunawan Tenggaraharja �7 �7 8 8
frekuensi Rapat & Tingkat Kehadiran dan Keputusan Komisaris di Luar Rapat frequency of Meetings & Attendance and Circular Resolutions:
a) Terdiri dari rapat Dewan Komisaris, 6 keputusan Dewan Komisaris di luar rapat dan �0 persetujuan Komisaris atas Berita Acara Rapat Direksi yang diedarkan. Consisting of a Meeting of the BoC, 6 Circular Resolutions of the BoC, and �0 Commissioners Approvals on Minutes of Meeting of the BoD by Circulation.
Besarnya remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris
telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan 2007.
Untuk tahun buku 2007, jumlah remunerasi dan tunjangan
bagi Dewan Komisaris ditetapkan sejumlah Rp626 juta.
Direksi Board of Directors
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan 2007, Direksi terdiri dari:
Presiden Direktur : Jefri Darmadi
Wakil Presiden Direktur : Purwo Hari Prawiro
Direktur : �. Lim Merry
2. Sanusi Tanawi
�. Masaaki Tajima
4. Lie erfurt Chandra Putra Asali
Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-
masing anggota Direksi yang telah ditetapkan berdasarkan
Rapat Direksi adalah sebagai berikut:
Jefri Darmadi, Presiden Direktur, bertanggung jawab
untuk melakukan koordinasi, pengendalian dan evaluasi
atas tugas-tugas perusahaan dan unit bisnis, memastikan
pelaksanaan sistem dan prosedur serta kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku.
Purwo Hari Prawiro, Wakil Presiden Direktur, bertanggung
jawab untuk melakukan koordinasi atas pengembangan
proyek-proyek di dalam grup sesuai dengan rencana
kerja Perseroan.
Lim Merry, Direktur, bertanggung jawab untuk melakukan
koordinasi dan evaluasi atas fungsi pendanaan, akuntansi
dan anggaran, termasuk merencanakan dan mencari serta
memastikan penyediaan dana untuk pengembangan
perusahaan sesuai dengan rencana kerja Perseroan.
Sanusi Tanawi, Director, is responsible for coordinating and
evaluating the business development of the residential unit.
Masaaki Tajima, Director, is responsible for coordinating and
evaluating the development of commercial business, such as
apartments, townhouses and offices.
Lie Erfurt chandra Putra Asali, Director, is responsible for
coordinating and evaluating the development of the hotel
business. In addition, he is also charged with coordinating the
execution of operational tasks in the fields of investor relations,
public relations and human resources.
The performance of the BoD is evaluated by the BoC using a
performance assessment based on criteria provided in the
Key Performance Indicator (KPI).
In 2007, the total remuneration received by the BoD is
Rp6.7 billion.
In 2007, the Directors have participated in several training
programs and seminars, among others:
�. Strategic Management Training in cooperation with
University of Gadjah Mada, as represented by Bambang
Riyanto L. S. Akt. MBA, PhD.
2. Refresher training on performing Job evaluation in
cooperation with Watson Wyatt.
�. Seminar on Prospect & opportunity of Real estate Investment
Trust in Indonesia held by fIABCI Indonesia.
4. Tax Conference 2007 held by Baker & Mc Kenzie in Bangkok,
Thailand.
a) Terdiri dari 44 rapat Direksi dan �� keputusan Direksi di luar rapat. Consisting of 44 Meetings of the BoD, and �� Circular Resolutions of the BoD.b) Mulai diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak tanggal 28 Juni 2007. Appointed as Director of the Company since 28 June 2007.
Direksi Board of Directors
Rapat Direksi & Keputusan Direksi di Luar Rapat a)
BoD Meetings & Circular Resolution of BoD a)Rapat Bersama Dewan Komisaris & Direksi
Joint BoC & BoD Meetings
frekuensi frequency Kehadiran Attendance frekuensi frequency Kehadiran Attendance
Jefri Darmadi 55 45 8 6
Purwo Hari Prawiro 55 54 8 8
Lim Merry 55 55 8 8
Sanusi Tanawi 55 55 8 8
Masaaki Tajima 55 55 8 8
Lie erfurt Chandra Putra Asali b) 55 27 8 4
frekuensi Rapat & Tingkat Kehadiran dan Keputusan Direksi di Luar Rapat frequency of Meetings & Attendance and Circular Resolutions:
Sanusi Tanawi, Direktur, bertanggung jawab untuk
melakukan koordinasi dan evaluasi atas pengembangan
usaha unit residensial.
Masaaki Tajima, Direktur, bertanggung jawab untuk
melakukan koordinasi dan evaluasi atas pengembangan
bisnis komersil, seperti apartemen, rumah bandar dan
gedung perkantoran.
Lie Erfurt chandra Putra Asali, Direktur, bertanggung
jawab untuk melakukan koordinasi dan evaluasi atas
pengembangan bisnis hotel. Selain itu, Beliau juga
bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi atas
pelaksanaan tugas operasional di bidang hubungan investor,
hubungan masyarakat dan sumber daya manusia.
evaluasi kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris
dengan menggunakan kriteria yang dituangkan dalam
Key Performance Indicator (KPI).
Pada tahun 2007, jumlah remunerasi yang diterima oleh
Dewan Direksi adalah Rp6,7 miliar.
Pada tahun 2007, Direksi Perseroan telah mengikuti
beberapa program pelatihan dan seminar, antara lain:
�. Pelatihan Strategic Management bekerjasama dengan
Universitas Gadjah Mada, yang diwakili oleh Bambang
Riyanto L. S. Akt. MBA, PhD.
2. Pelatihan penyegaran dalam melakukan Job Evaluation
bekerjasama dengan Watson Wyatt.
�. Seminar Prospect & Opportunity of Real Estate Investment
Trust in Indonesia yang diselenggarakan oleh
fIABCI Indonesia.
4. Tax Conference 2007 yang diselenggarakan oleh Baker &
Mc Kenzie di Bangkok, Thailand.
59
JSI Annual Report 2007
Audit committee
The Audit Committee is responsible for providing
independent professional opinion on the reports prepared
by the BoD for submission to the BoC, to identify issues
requiring the immediate attention of the BoC; to evaluate
the financial information that will be issued by the
Company; to assess internal audit plans and the result of
examinations completed by the internal auditor; to assess
the independence and objectivity of the external auditor
through an evaluation of the adequacy of the audit review
and to ensure that all significant factors have been taken
into consideration in the external auditor’s review program;
and to prepare, evaluate as well as improve the JSI Audit
Committee Charter, as required.
To ensure its independence, the Audit Committee reports
directly to the BoC through the Independent Commissioner
holding the position of Chairman of the Audit Committee.
In turn, the BoC will propose to the BoD matters that need
to be resolved based on the Audit Committee report.
In fulfilling its duties and responsibilities, the Audit
Committee is vested with the authority to directly obtain
required information and reports from the Internal Audit
and Accounting Departments; to communicate, discuss
or meet with the internal and external auditors on audits
performed; and to correspond with the external auditor
on the important accounts requiring attention during the
review by the external auditor. The Audit Committee also
emphasizes the importance of the internal control function
that is the responsibility of the Company, as reviewed by both
the internal as well as external auditors in their reports.
Komite Audit
Komite Audit bertugas memberikan pendapat profesional
yang independen terhadap laporan Direksi kepada Dewan
Komisaris, mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris; melakukan penelaahan atas
informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan;
melakukan kajian atas rencana kerja dan pelaksanaan
pemeriksaan oleh auditor internal; menelaah independensi
dan obyektivitas auditor eksternal melalui penelaahan atas
kecukupan pemeriksaan audit dan memastikan bahwa
seluruh faktor penting telah dipertimbangkan di dalam
program pemeriksaan oleh auditor eksternal; dan membuat,
mengkaji serta memperbaiki Piagam Komite Audit JSI,
bilamana perlu.
Untuk menjamin independensinya, Komite Audit membuat
laporan langsung kepada Dewan Komisaris melalui
Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite
Audit. Pada gilirannya, Dewan Komisaris akan mengusulkan
kepada Direksi hal-hal yang perlu dilakukan berdasarkan
laporan Komite Audit tersebut.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Komite
Audit memiliki wewenang untuk memperoleh informasi dan
laporan-laporan yang diperlukan langsung dari departemen
Internal Audit dan Accounting; melakukan komunikasi,
pembicaraan ataupun rapat dengan auditor internal
maupun eksternal tentang audit; dan mengirim surat
kepada auditor eksternal tentang pos-pos penting yang
harus menjadi perhatian selama pemeriksaan oleh auditor
eksternal. Komite Audit juga menekankan pentingnya
aspek pengendalian internal yang menjadi tanggung
jawab Perseroan, yang dikaji untuk dilaporkan oleh auditor
eksternal maupun internal.
60
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Moreover, the Audit Committee also participates in meetings
with the BoC and the BoD to discuss the financial information
that will be published by the Company. During 2007, the Audit
Committee participated in 6 (six) meetings with the BoC and
the BoD. In the meetings, the Audit Committee provided
independent opinions and inputs to the BoC and the BoD in
attendance.
The composition of the Audit Committee as of �� December
2007 is as follows:
Chairman : Hussein Kartasasmita (Independent Commissioner)
Member : �. f. X. Gunawan Tenggaraharja
(Independent Commissioner)
2. Anton Isdarianto
Executive committee
In the framework of nurturing tight coordination between the
management teams of the Company and its Subsidiaries, an
executive Committee was established in 2004. The Members
of the Committee consist of Directors of the Company and
its Subsidiaries, as well as the General Managers heading the
various Departments and Business Units.
The executive Committee holds routine weekly meetings
to discuss various management issues at the Company and
Subsidiary levels, including discussions on marketing, project
development, financial reports and improving management
performance.
corporate Secretary
The duty of the Corporate Secretary is to ensure that the
Company complies with the prevailing provisions on
transparency. In addition, the Corporate Secretary also
serves as the internal legal advisor to the Company, center of
information related to the Company’s business environment
and administrator with respect to the performance of
its duties.
The position of Corporate Secretary is currently held by Isandi
Harahap.
Since joining the Company in �994, Isandi Harahap has been
in charge of the legal aspects of all Company activities, such as
corporate & debt restructuring, merger & acquisition, setting up
joint ventures, asset disposal and other aspects related to rules
and regulations. His extensive experience in various corporate
dealings enabled him, as a member of the management team,
to provide valuable guidance in the Company’s successful
IPo at the height of the monetary crisis. His vast exposure in
corporate law is the result of past work experience prior to
joining JSI, among others as Senior Associate at ABnR Law firm
(�99�-�994), Biro oktrooi Rooseno (�992-�99�), an apprentice
Selain itu, Komite Audit juga terlibat dalam rapat-rapat
pembahasan dengan Direksi dan Dewan Komisaris tentang
informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan.
Selama tahun 2007, Komite Audit telah melakukan rapat
bersama Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 6 (enam)
kali. Dalam rapat-rapat tersebut, Komite Audit memberikan
pendapat serta sarannya secara independen kepada Dewan
Komisaris dan Direksi yang hadir.
Susunan anggota Komite Audit per tanggal �� Desember
2007 adalah sebagai berikut:
Ketua : Hussein Kartasasmita (Komisaris Independen)
Anggota : �. f. X. Gunawan Tenggaraharja
(Komisaris Independen)
2. Anton Isdarianto
Komite Eksekutif
Dalam rangka membangun koordinasi yang erat di antara
tim manajemen Perseroan dan Anak Perusahaan, telah
dibentuk Komite eksekutif pada tahun 2004. Komite ini
beranggotakan Direksi dari Perseroan dan Anak Perusahaan,
serta para General Manager yang memimpin berbagai
Departemen dan Unit Bisnis.
Komite eksekutif mengadakan rapat rutin setiap minggu
untuk membahas berbagai permasalahan manajemen di
tingkat Pusat dan Anak Perusahaan, termasuk membahas
mengenai pemasaran, pengembangan proyek, laporan
keuangan serta peningkatan kinerja manajemen.
Sekretaris Perusahaan
Tugas Sekretaris Perusahaan adalah memastikan bahwa
Perseroan mematuhi peraturan tentang persyaratan
keterbukaan yang berlaku. Selain itu, Sekretaris Perusahaan
juga berperan sebagai penasehat hukum internal bagi
Perseroan, pusat informasi yang terkait dengan lingkungan
bisnis Perseroan serta pelaksanaan keadministrasian yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugasnya.
Posisi Sekretaris Perusahaan saat ini dijabat oleh Isandi
Harahap.
Sejak bergabung dengan Perseroan pada tahun �994,
Isandi Harahap bertanggung jawab atas aspek hukum dan
legalitas dari setiap aktivitas yang dilakukan Perseroan,
seperti restrukturisasi hutang & perusahaan, penggabungan
& akuisisi, mempersiapkan usaha patungan, penjualan
aset dan berbagai hal yang berkaitan dengan peraturan
perundangan lainnya. Dengan pengalamannya dalam
berbagai aktivitas korporasi, dan sebagai anggota tim
manajemen, Beliau telah sukses membawa Perseroan
dalam melakukan IPo pada waktu krisis moneter.
Berpengetahuan luas dalam dunia hukum korporasi sebagai
6�
JSI Annual Report 2007
at Blake Dawson Waldron and freehill Holingdale & Page
(�99�-�992), several Law firms in Sydney, Australia and as
Junior Associate at Ratna Wulan & Partners and Harahap &
Partners during the period of �986 to �990. He obtained his
Master’s Degree in Law from the University of Technology,
Sydney, Australia and his Bachelor’s Degree in Law from
Universitas Airlangga, Surabaya.
Systems and Procedures Function
In 2007, JSI for the first time completed a review of its Standard
operating Procedures (SoP). The System and Procedure
Department coordinated with all Department Heads and the
teams from related Departments within the Company to carry
out this review process. The review covered all existing areas
of the SoP available at the Head office as well as the Business
Units. The review will form the basis for further evaluation to
improve the SoP, internal control and work efficiency.
There has also been notable progress in the inventorying of
fixed assets and its implementation was first announced in
2006. Several Business Units have completed the inventorying
process, among them the Head office and Residential Groups.
Internal Audit Function
�. compliance Audit
The Internal Audit Department carried out Compliance
Audits on all JSI Business Units from January to May 2007.
The Audits covered the authorization by two persons
in charge (PIC) of tenancy documents and transactions,
purchase requisition documents, work orders (Surat Perintah
Kerja/SPK) and Minutes of Hand over (Berita Acara Serah
Terima/BAST) throughout 2006.
The audit results for all Business Units are satisfactory.
2. Financial Audit
a. The Internal Audit Department carried out financial Audits
with a scope limited to the Head office, Business Units
within the Hotel Group from August up to September
2007. The scope of the audits covered accounts which
were presented differently based on the Company’s
financial reporting standards and the financial reporting
standards of the Hotel operator for the period between
January and July 2007.
hasil dari pengalaman kerja sebelum bergabung dengan
JSI, antara lain sebagai Senior Associate di ABnR Law firm
(�99�-�994), Biro oktrooi Rooseno (�992-�99�), magang
di Blake Dawson Waldron dan freehill Holingdale & Page
(�99�-�992), beberapa biro hukum di Sydney, Australia dan
Junior Associate di Ratna Wulan & Partners dan Harahap &
Partners selama periode �986-�990. Beliau memperoleh
gelar Master di bidang Hukum dari University of Technology,
Sydney, Australia dan gelar Sarjana di bidang Hukum dari
Universitas Airlangga, Surabaya.
Fungsi Sistim & Prosedur
Pada tahun 2007, JSI untuk pertama kalinya menyelesaikan
kajian atas Standard Operating Procedures (SoP). Departemen
Sistim dan Prosedur telah berkoordinasi dengan seluruh
Kepala Departemen dan tim dari Departemen terkait di
dalam Perseroan untuk melakukan proses kajian ini. Kajian
yang dilakukan meliputi semua bidang SoP yang ada di
kantor Pusat maupun unit-unit usaha. Dari hasil kajian
tersebut akan dilakukan evaluasi untuk perbaikan SoP,
pengendalian internal dan efisiensi pekerjaan.
Telah tampak kemajuan yang berarti dalam hal Inventarisasi
Aktiva Tetap dan pelaksanaannya pertama kali dicanangkan
pada tahun 2006. Beberapa Unit Usaha telah menyelesaikan
Inventarisasi tersebut, diantaranya grup Kantor Pusat
dan Residensial.
Fungsi Internal Audit
�. ComplianceAudit
Departemen Internal Audit telah melaksanakan
Compliance Audit pada seluruh Unit Usaha Perseroan pada
bulan Januari sampai dengan Mei 2007. Audit tersebut
mencakup otorisasi oleh dua orang pejabat berwenang
atas transaksi dan dokumen sewa menyewa, permintaan
pembelian barang, Surat Perintah Kerja (SPK) dan Berita
Acara Serah Terima (BAST) selama tahun 2006.
Hasil audit untuk seluruh Unit Usaha adalah memuaskan.
2. FinancialAudit
a. Departemen Internal Audit telah melaksanakan
Financial Audit dengan lingkup terbatas pada Kantor
Pusat, Unit Usaha didalam Grup Hotel dari bulan
Agustus hingga September 2007. Ruang lingkup
audit tersebut meliputi pos-pos yang disajikan secara
berbeda berdasarkan standar pelaporan keuangan
dari Perseroan dan standar pelaporan keuangan dari
operator Hotel untuk periode antara bulan Januari
sampai dengan bulan Juli 2007.
62
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
The audit findings indicated that such accounts at the
time of consolidation into the Head Office Hotel (Ho hotel)
had been reclassified in accordance with the Company’s
financial reporting standards.
b. The Internal Audit Department carried out a Financial
Audit with a scope limited to the Puri Botanical Residence
business unit in December 2007. The scope of the audit
covered accounts within the Revenue and Expenditure Cycle
for the period between January and June 2007.
The audit finding indicated that such accounts had
been presented accurately and in accordance with the
Statements of financial Accounting Standards (PSAK).
�. Witness in the process of inventorying fixed assets
The Internal Audit Department served as witness in the
process of inventorying fixed assets completed by the
Hotel Raddin Ancol business unit in July 2007, Apartemen
Kuningan in August 2007 and Head office Group at the end
of December 2007.
Risk Management
The Company is exposed to risks in various aspects of its
business operations. The following is a brief discussion on some
of the most significant risks faced by JSI, but by no means is it an
exhaustive list:
�. economic conditions
economic risks is composed of countless factors which may,
individually or collectively, have adverse impacts on the
Company’s business operation, including but not limited to
fluctuations in the exchange rates, interest rates and inflation.
These factors have significant effects on outstanding loans
as well as the purchasing power of the Company’s target
customers, hence affordability of the Company’s products
and services.
As measures to mitigate such risks, JSI performs intensive
monitoring of economic conditions and seeks advice from
competent sources. With respect to currency fluctuations,
the Company’s operation has a partial natural hedge from its
US dollar hotel and rental earnings. In addition, JSI actively
matches the currency of loans and source of income.
Temuan audit mengindikasikan bahwa pos-pos tersebut
pada saat dikonsolidasikan dengan Kantor Pusat Hotel
(Ho Hotel) telah direklasifikasi sesuai dengan standar
pelaporan keuangan Perseroan.
b. Departemen Internal Audit telah melaksanakan Audit
Keuangan dengan lingkup terbatas pada unit usaha Puri
Botanical Residence pada bulan Desember 2007. Ruang
lingkup audit tersebut mencakup pos-pos akuntansi yang
termasuk dalam Siklus Pendapatan dan Pengeluaran
untuk periode antara bulan Januari sampai dengan bulan
Juni 2007.
Temuan audit mengindikasikan bahwa pos-pos ini telah
disajikan secara akurat dan sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
�. Saksi dalam inventarisasi aktiva tetap
Departemen Internal Audit menjadi saksi dalam hal
inventarisasi aktiva tetap yang dilakukan pada Unit Usaha
Hotel Raddin Ancol pada bulan Juli 2007, Apartemen
Kuningan pada bulan Agustus 2007 dan Grup Kantor Pusat
pada akhir Desember 2007.
Manajemen Risiko
Perseroan menghadapi risiko dalam berbagai aspek bisnisnya.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa risiko penting
yang dihadapi JSI, namun bukan merupakan daftar yang
menyeluruh atas risiko-risiko tersebut:
�. Kondisi ekonomi
Risiko ekonomi mencakup berbagai faktor, yang baik
secara sendiri-sendiri maupun kolektif, dapat berdampak
negatif pada kegiatan usaha Perseroan, termasuk tapi tidak
terbatas pada fluktuasi nilai tukar Rupiah, suku bunga dan
inflasi. faktor-faktor tersebut mempunyai dampak yang
besar terhadap posisi pinjaman Perseroan serta daya beli
konsumen Perseroan, yang pada gilirannya mempengaruhi
kemampuan dalam membeli produk dan jasa yang ditawarkan
oleh Perseroan.
Sebagai langkah untuk mengurangi atau mencegah risiko
tersebut, JSI melakukan pemantauan yang intensif atas
kondisi ekonomi serta meminta pendapat profesional dari
sumber yang kompeten. Dalam hal pergerakan mata uang,
sebagian kegiatan usaha Perseroan telah memiliki nilai
lindung secara alamiah (natural hedge) melalui pendapatan
dalam US dolar untuk bisnis hotel dan penyewaan. Selain
itu, JSI juga senantiasa melakukan penyesuaian antara mata
uang pinjaman dengan sumber pendapatan.
6�
JSI Annual Report 2007
2. Security issues
In the past several years, security issues, particularly terrorism,
have been gravely damaging to Indonesia as well as JSI’s
businesses. The Company is largely susceptible to these
conditions since a significant portion of its principal hotel and
retail portfolio in Bali depends heavily on foreign visitors who
are very sensitive to security issues.
As primary counter measures, JSI adopts strict security
checking standards within all its premises. Also to reduce
its earning vulnerability in terms of geographic location and
customer segment, the Company has placed greater emphasis
on a diversified and balanced portfolio by promoting
products which are less dependent on foreign visitor arrival
as well as developing projects in various market segments
and locations.
�. Property and Business Risks
As a major property holding company with significant capital-
intensive assets, JSI is also vulnerable to natural disasters and
other chance events such as fire, earthquakes and floods as
well as other business disruptions.
The Company has ensured that all of its properties are fully
insured against all these risks in accordance to the market
value of the assets. for added security, the Company’s
insurance coverage is underwritten by the most trusted and
reliable insurance brokers.
4. Business Competition
As of late, the property market has seen an increasingly
aggressive competition with a large number of companies
developing a complete range of property assets targeting
different market segments. Thus, competition comes in two
platforms, from players within the respective business lines
as well as a general oversupply of space inventory in the
market.
To stand out in this competitive business climate, product
innovation will remain to be the Company’s primary objective
in its development activities, promoting original, unique and
top quality products, concepts as well as supporting services
and facilities. Moreover, focus must be made on service
excellence, which entails service improvement with optimal
customer orientation.
2. Masalah keamanan
Dalam beberapa tahun terakhir, masalah keamanan, terutama
terorisme, telah terbukti sangat merugikan bagi Indonesia
serta usaha JSI. Perseroan sangat terpengaruh oleh kondisi-
kondisi tersebut karena sebagian besar properti hotel dan
ritel di Bali sangat tergantung pada turis asing yang amat
sensitif terhadap faktor keamanan.
Sebagai langkah penanggulangan, JSI menerapkan
standar pemeriksaan keamanan yang sangat ketat di
seluruh propertinya. Demikian pula untuk menghindari
ketergantungan pendapatan dari sisi lokasi geografis dan
target konsumen tertentu, maka Perseroan telah menekankan
upaya diversifikasi atau menyeimbangkan portofolio melalui
produk yang tidak tergantung dari kedatangan turis asing
serta pembangunan proyek di berbagai segmen pasar
dan lokasi.
�. Risiko Bisnis dan Properti
Sebagai perusahaan properti yang menguasai beragam
aktiva dengan nilai yang sangat tinggi, JSI juga cenderung
rentan terhadap bencana alam dan kejadian yang merugikan
lainnya seperti kebakaran, gempa bumi dan banjir serta
gangguan usaha lainnya.
Perseroan telah memastikan bahwa semua propertinya telah
diasuransikan penuh sesuai nilai pasar terhadap seluruh
risiko tersebut. Agar mendapatkan jaminan yang lebih kuat,
seluruh asuransi Perseroan ditanggung oleh para broker
asuransi yang paling handal dan terpercaya.
4. Persaingan Usaha
Dalam beberapa tahun terakhir ini, sektor properti telah
didominasi oleh persaingan yang semakin ketat dengan
banyaknya perusahaan besar yang melakukan pembangunan
beragam jenis properti dengan target segmen pasar yang
berbeda-beda. oleh karenanya, persaingan tampak dalam
dua bentuk, yaitu dari pesaing dalam jalur bisnis yang sama
serta adanya kelebihan pasokan persediaan ruang di pasar.
Agar dapat menang di tengah iklim bisnis yang penuh
persaingan ini, inovasi produk tetap menjadi pilihan utama
Perseroan dalam seluruh kegiatan pengembangan usaha,
yaitu mengedepankan keaslian, keunikan dan produk
dengan kualitas terbaik, konsep serta pelayanan dan fasilitas
penunjang. Selain itu, fokus terhadap kesempurnaan
pelayanan, yang mencakup peningkatan pelayanan yang
berorientasi kepada konsumen.
64
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Pemegang saham dan Dewan Komisaris Yang Terhormat,
Sehubungan dengan penyusunan laporan keuangan PT Jakarta Setiabudi
Internasional Tbk (”JSI” atau ”Perseroan”) untuk tahun yang berakhir pada
�� Desember 2007, Komite Audit dengan ini melaporkan hal-hal yang
memerlukan perhatian pemegang saham dan Dewan Komisaris, sebagai
berikut:
Standard Operating Systems & Procedures (SOP)
Di tahun 2007 JSI telah sepenuhnya mengimplementasikan SoP yang
selesai disempurnakan pada kuartal ketiga tahun 2006. Ini merupakan
kebijakan manajemen (policy), serta panduan pelaksanaan tugas dan
pekerjaan di bidang-bidang finance and accounting, tenancy and facilities,
maintenance and facility management, purchasing, general affairs, human
resources dan central filing.
Menurut pendapat kami, hal ini merupakan praktek menuju terciptanya
pengendalian intern yang baik karena setiap fungsi di dalam Perseroan
saat ini telah memiliki pedoman yang jelas dan standar (baku) dalam
pelaksanaan tugas dan tanggungjawab masing-masing fungsi tersebut.
Implementasi dari beberapa segmen SoP tersebut di tahun 2007 telah
diperiksa oleh Audit Internal Perseroan seperti tercantum dalam laporan
”efektivitas fungsi Audit Internal” dibawah ini.
Efektivitas Fungsi Audit Internal
Sepanjang tahun 2007, Audit Internal Perseroan telah bekerja membantu
Direksi melaksanakan audit dengan berbagai ruang-lingkup di seluruh
Group (office, Townhouse & Apartment, Retail, Residential dan Hotel):
mulai dari uji kepatuhan atas otorisasi dari berbagai macam dokumen,
pengecekan kesesuaian penerapan standar penyajian laporan keuangan
beberapa akun (accounts) tertentu antara Kantor Pusat dengan operator
Hotel; audit keuangan secara terbatas atas Revenue Cycle & Expenditures
Cycle di Grup Residensial, serta audit kepatuhan atas penyimpanan
dokumen asuransi.
Hasil dari review tersebut mengindikasikan, kepatuhan terhadap sistim
dan prosedur pada aktivitas dari unit-unit yang diaudit pada umumnya
memuaskan, dan terdapat beberapa catatan atas PT Skyline Building
yang telah disadari oleh manajemen dan akan ditindak-lanjuti.
Menurut pendapat kami berdasarkan atas hasil pemeriksaan Audit
Internal, di tahun 2007 sistim pengendalian intern Perseroan telah
berjalan dengan memadai pada ruang-lingkup kegiatan yang telah
diaudit diatas.
Tugas inti bagian Audit Internal adalah melakukan audit kepatuhan
terhadap implementasi SoP atas semua transaksi dan aktivitas bisnis
yang dilakukan Perseroan, juga melaksanakan audit keuangan atas
beberapa akun (accounts) yang penting (significant), serta verifikasi
atas aset Perseroan, baik aset yang likuid maupun aktiva tetap, secara
terencana dan berkesinambungan.
Distinguished Shareholders and the Board of Commissioners,
In relation to the preparation of the financial statements of
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (”JSI” or ”Company”) for the year
ended December ��, 2007, the Audit Committee herewith reports
on a number of important matters that require the attention of the
shareholders and the Board of Commissioners, as follows:
Standard Operating Systems & Procedures (SOP)
In 2007, JSI has fully implemented the SoP, the formulation and
improvement of which were completed in the third quarter of 2006.
This constitutes management policies as well as guidelines for the
performance of tasks and duties in finance and accounting, tenancy and
facilities, maintenance and facility management, purchasing, general
affairs, human resources and central filing.
In our opinion, this signifies a practice towards the creation of an optimal
internal control system because each function within the Company now
has clear and standard guidelines for the performance of duties and
responsibilities of the respective functions.
The implementation of several segments of the SoPs in 2007 was reviewed
by the Company’s Internal Audit as contained in the following report on
“The effectiveness of the Internal Audit function”.
The Effectiveness of the Internal Audit Function
During 2007, the Company’s Internal Audit assisted the Board of Directors
in performing audits of various scopes throughout the Group (office,
Townhouse & Apartment, Retail, Residential and Hotel): beginning
with compliance tests on the approval/authorization of various types
of documents, compliance review on the presentation standards of
the financial statements with respect to certain accounts between the
owning Company and Hotel operator; a limited financial audit on the
Revenue Cycle & expenditures Cycle in the Residential Group, as well as a
compliance audit on safekeeping insurance documents.
The findings of these reviews indicate that compliance with the systems
and procedures of the activities in the audited units is in general
satisfactory, and there are several notes on PT. Skyline Building of which
the management were already aware and that would be followed up.
In our opinion, based on the findings of the Internal Audit reviews in
2007, the Company’s internal control system in the scope of the audited
activities is adequate.
The core duty of the Internal Audit Department is to perform a
compliance audit on the implementation of SoPs in all business activities
and transactions of the Company and to carry out financial audits on
several significant accounts, as well as conduct planned and continuous
verification on the Company’s assets, whether liquid assets or fixed
assets.
LAPoRAn KoMITe AUDITAudit Committee Report
65
JSI Annual Report 2007
Kami menyarankan agar mulai tahun 2008 bagian Audit Internal
memperluas cakupan pemeriksaan dengan memperhitungkan adanya
area of risks dari setiap segmen kegiatan yang diauditnya, yang berpotensi
membahayakan Perseroan. Dengan demikian, sistim pengendalian
intern Perseroan diharapkan akan menciptakan budaya good corporate
governance.
Pelaksanaan Audit oleh KAP Ernst & Young
Tidak terdapat perbedaan pendapat yang material antara PT. JSI Tbk dan
Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (ernst &
Young) tentang perlakuan akuntansi. Semua temuan (audit adjustments)
dari KAP ernst & Young untuk koreksi atas laporan keuangan telah
dibukukan oleh Perseroan. KAP ernst & Young menyampaikan pendapat
”wajar tanpa pengecualian” (unqualified opinion).
Dalam pertemuan dengan KAP ernst & Young dan dalam surat kami
tanggal �� Desember 2007 yang lalu, Komite Audit telah meminta
pokok-pokok perhatian tentang akun (accounts) yang diperiksa, untuk
dilaksanakan oleh KAP tersebut dalam rangka general financial audit di
JSI untuk tahun yang berakhir pada tanggal �� Desember 2007. Tentang
bagaimana kecermatan pembukuan dan perlakuan akuntansi yang benar
di dalam tubuh JSI.
Kami telah meminta agar KAP ernst & Young mengirimkan surat/laporan
(management letter) terkait dengan berjalannya sistim pengendalian
intern. namun seperti halnya di tahun 2006, bila ada, laporan tersebut
dipertimbangkan hanya sejauh diperlukan dalam penentuan prosedur
audit untuk melaporkan laporan keuangan, dan tidak untuk menentukan
memadai atau tidaknya pengendalian intern untuk tujuan manajemen,
atau untuk memberikan keyakinan atas baik atau tidaknya sistim
akuntansi dan sistim pengendalian intern Perseroan, oleh karena laporan
tersebut tidak berdasarkan survey yang menyeluruh dan komprehensif
terhadap situasi sistim pengendalian intern Perseroan.
oleh karena itu laporan tentang pengendalian intern tersebut hanya
terbatas pada hal-hal yang dijumpai sebagai hasil audit, dan bahwa
mungkin, dapat saja masih terdapat kelemahan lain dalam pengendalian
intern Perseroan. oleh karena itu, fungsi audit internal perlu diberdayakan
secara optimal sehingga dapat memberikan kontribusi secara efektif.
Demikianlah kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.
Jakarta , �� Maret 2008
Komite Audit PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
We recommend that beginning in 2008 the Internal Audit Department
expands its scope of review in consideration of the possible existence of
area of risks in each audited segment of activity, that is a potential threat
to the Company. This, in turn, is expected to create a culture of good
corporate governance.
External Auditing by Ernst & Young Public Accountant
There is no material difference in opinions between PT. JSI Tbk and Public
Accountant Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (ernst & Young or “eY”) on
accounting treatments. All audit adjustments submitted by eY for the
correction of the financial statements were booked by the Company.
eY issued an “unqualified” opinion for the abovementioned financial
statements.
In a meeting with eY and as per our letter dated December ��, 2007, the
Audit Committee requested particular attention be paid on accounts
audited by eY in the framework of general financial audit of JSI for the
year ended Desember ��, 2007 with regard to the accuracy of accounting
and proper accounting treatments within JSI.
We requested that eY submit a management letter pertaining to its
review of the internal control system. However as in 2006 if submitted,
any such report was taken into consideration only as far as required in
determining audit procedures to report on the financial statements
and not to determine the adequacy of internal control for management
purposes nor to provide assurance as to the quality of the accounting
and internal control systems of the Company, because such report was
not based on a thorough and comprehensive survey on the Company’s
internal control system.
As such, the said report on internal control is limited to matters identified
as audit findings, and it is probable, there may still be other weaknesses in
the Company’s internal control system. Therefore, the function of internal
audit needs to be fully implemented in order to deliver an effective
contribution.
Thank you for your attention.
Jakarta , �� March 2008
Audit Committee of PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
Hussein KartasasmitaKetuaChairman
f. X. Gunawan TenggaraharjaAnggotaMember
Anton IsdariantoAnggotaMember
66
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
SUMBeR DAYA MAnUSIA
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis yang mengandalkan
hospitality, JSI memahami pentingnya sumber daya manusia yang
berkualitas dalam menunjang kegiatan operasional sehari-hari. oleh
karena itu, manajemen JSI secara terus menerus mengembangkan
kemampuan SDM dan membekali mereka dengan ketrampilan dan
pengetahuan akan pasar, agar mereka dapat memberikan layanan
yang prima kepada pelanggan.
Pada tahun 2007, Perseroan mencatat kemajuan yang berarti di
bidang SDM, tidak hanya dalam hal pengembangan SDM, namun
juga dalam hal administrasi kepegawaian dan hubungan industrial.
Berbagai program dan aktivitas dikembangkan, sementara
perubahan kebijakan secara cepat dan menyeluruh disosialisasikan
ke seluruh level organisasi dalam rangka menyelaraskan visi dan
misi Perseroan.
Selain itu, upaya untuk mengembangkan struktur organisasi juga
dilakukan di tahun 2007 melalui penyederhanaan unit usaha yang
terpisah menjadi klasifikasi segmen usaha tertentu, sehingga
memungkinkan dilakukan pengelolaan masing-masing unit usaha
secara lebih terfokus. Pada tahun 2007, JSI memisahkan Divisi
Commercial Property menjadi Grup Commercial Property Retail dan
Grup Commercial Property Office, Apartment and Townhouse, yang
masing-masing dipimpin oleh seorang Chief Operating Officer (Coo).
Selain itu, JSI juga merekrut tenaga ahli untuk posisi-posisi strategis
terutama di Apartemen Setiabudi Residences dan Grup Residensial.
Selanjutnya, JSI juga melanjutkan program evaluasi personalia
dalam rangka penyusunan kembali struktur kompensasi dan
jabatan serta Job Grading, baik di dalam perusahaan maupun di
anak perusahaan. Pada saat Perseroan memasuki tahap akhir di
tahun 2007, aktivitas dialihkan ke Sistem Penilaian berdasarkan
Key Performance Indicators (KPI) / Performance Management System.
Untuk mensosialisasikan hal ini, pelatihan mengenai penyusunan
KPI (Key Performance Indicator) dan pengelolaan kinerja yang
mengacu pada konsep Balanced Scorecard juga telah dilaksanakan.
Pada dasarnya, pelatihan telah menjadi perhatian penting
dalam program pengembangan SDM JSI. Pada tahun 2007, JSI
menyelenggarakan pelatihan Time Management di Kantor Pusat
serta mengirim karyawan, termasuk pimpinan perusahaan, ke
berbagai program pelatihan eksternal. Agar Direksi senantiasa
mengikuti tren pasar dan inovasi terkini, JSI menyelenggarakan
pelatihan untuk manajemen dalam bentuk berbagai seminar dan
konferensi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Termasuk
di dalamnya adalah pelatihan Strategic Management, bekerjasama
dengan Universitas Gadjah Mada untuk para Direksi dan GM serta
Tax Conference 2007 di Bangkok, Thailand.
Being in the hospitality business, JSI fully understands the value of
high quality human resources in its day-to-day operations. As such,
management continues to focus on building HR capabilities and
equipping them with improved skills and market knowledge, hence
enabling them to deliver service excellence.
In 2007, the Company made notable progress in the area of
Human Resources, not only in terms of HR development but also
employee administration and industrial relations. Various programs
and activities were enhanced and developed, whereas changes in
policies were promptly and comprehensively publicized at all levels
in order to align the vision and mission across the Company.
Meanwhile, efforts to develop its organizational structure were also
resumed in 2007 by streamlining the separate operational units into
a business segment classification, hence enabling more intensive
management focus in each separate business segment. In 2007,
JSI further segregated the Commercial Property Division into the
Commercial Property Retail Group and the Commercial Property
office, Apartment and Townhouse Group, each of which is managed
by a Chief operating officer (Coo). In addition, JSI recruited new
specialists to manage strategic positions, particularly for Setiabudi
Residences Apartment and the Residential Group.
In addition, JSI continued to undertake a major HR evaluation
program, which was targeted to redefine the level and salary
structure as well as Job Grading assignment within the Company
and its subsidiaries. As the Company entered the finalization stage
in 2007, activities shifted to an assessment system which was based
on Key Performance Indicators (KPI) / Performance Management
System. To assimilate this, training on KPI (Key Performance
Indicator) formulation and performance management, which
referred to the Balanced Scorecard concept, was held.
Training, in general, is a critical focus for HR development at JSI.
During 2007, JSI held training on Time Management at the Head
office as well as sent employees, including top management,
to various external training programs. To maintain the Board of
Directors up-to-date with the latest market trend and innovation,
JSI provided training for management in various seminars and
conferences, both local and international. These included Strategic
Management training in cooperation with the University of Gadjah
Mada for Directors and General Managers, as well as Tax Conference
2007 in Bangkok, Thailand.
Human Resources
67
JSI Annual Report 2007
JSI juga terus mendorong perkembangan budaya proaktif di
seluruh level organisasi. Berkaitan dengan hal ini, manajemen
didorong untuk senantiasa mengembangkan ketrampilan pribadi
dan profesional melalui budaya berbagi (sharing) dalam hal
pengetahuan, pengalaman dan informasi serta mengembangkan
komunikasi terbuka melalui forum diskusi fungsional dan GM Lunch.
Pada level organisasi, JSI mengadakan kegiatan Outing Karyawan
JSI yang digabungkan dengan aktivitas pelatihan Kerjasama Tim,
dimana seluruh karyawan JSI dan anak perusahaan yang berada di
Jakarta turut berpartisipasi. Kegiatan ini dilakukan sejalan dengan
tujuan perusahaan untuk menumbuhkan semangat kerjasama
antar sesama karyawan dalam kegiatan informal yang termasuk
namun tidak terbatas pada kegiatan olah raga seperti futsal dan
acara kerohanian selama bulan Ramadhan dan Idul fitri. Selain
itu, JSI juga memberikan bantuan kepada karyawan yang menjadi
korban banjir yang melanda Jakarta pada awal tahun 2007.
Di tahun 2007, JSI menghentikan kegiatan operasional Hotel
Raddin Ancol dan juga telah melakukan divestasi kepemilikannya
di Apartemen Kuningan. Bagi karyawan Hotel Raddin Ancol telah
dilakukan pemutusan hubungan kerja, sementara staf operasional
di Apartemen Kuningan telah dialihkan menjadi karyawan di bawah
manajemen pemilik yang baru. Dengan mengacu pada ketentuan
dan peraturan yang berlaku, JSI berhasil merampungkan program-
program ini tanpa perselisihan tenaga kerja. Dengan adanya
program strategis ini, jumlah karyawan perusahaan telah berkurang
dari 2.8�6 pada tahun 2006 menjadi 2.656 pada tahun 2007,
sementara karyawan outsourcing meningkat dari sebelumnya 508
menjadi �.��2 pada akhir tahun. Dari total karyawan yang ada,
sekitar 85% merupakan karyawan tetap. Komposisi karyawan
berdasarkan grup usaha adalah: 88% di Grup Hotel, 4% di Grup
Residensial, �% di Grup office, Apartment and Townhouse, �% di
Grup Ritel dan sisanya sebanyak 2% berada di Kantor Pusat.
JSI also fosters the development of a proactive culture at all levels
of the Company. In this regard, management is encouraged to
continuously enhance personal and professional skills through a
culture of sharing of knowledge, experience and information as well
as open communications developed by functional discussion forums
and GM Lunches. on the organizational level, JSI held a Company
outing coinciding with a Team Building training activity, in which
all employees of JSI and its Jakarta subsidiaries participated. This
event was held in line with JSI’s intention to promote team building
and cooperation among employees in a more informal setting,
including but not limited to sports activities, such as futsal, and
religious gatherings during Ramadhan and Idul fitri. In addition,
the Company provided assistance to employees who were victims
of the wide-spread floods affecting Jakarta in the beginning
of the year.
In 2007, JSI terminated the operation of Hotel Raddin Ancol and
divested its ownership in Apartemen Kuningan. employees of Hotel
Raddin Ancol were laid off, while operational staff of Apartemen
Kuningan were transferred to the employment of the new owner.
Given strict compliance to applicable laws and regulations, JSI
successfully completed these programs without any labor dispute.
Given these strategic business initiatives, the total number of
employees was reduced from 2,8�6 in 2006 to 2,656 in 2007, while
outsourced employees increased from 508 to �,��2 at the year
end. out of its total employees, approximately 85% are permanent
employees. The breakdown based on business segment is: 88%
in the Hotel Group, 4% in the Residential Group, �% in office,
Apartment and Townhouse Group, �% in the Retail Group and the
remaining 2% are at the Head office.
Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat PendidikanEmployment Profile based on Education
SD
S�
Diploma
SLTP
SLTA
Komposisi Karyawan berdasarkan UsiaEmployment Profile based on Age
>50 Tahun Years
4�-50 Tahun Years
2�-�0 Tahun Years
Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat ManajemenEmployment Profile based on Management Level
eksekutif (termasuk BoC dan BoD)executive (Including BoC and BoD)
ManajerialManagerial
��-40 Tahun Years
�%
50%
�%S2
�%
�0%
�5%
8%
29%
20%
4�% Staf Staff
89%
9%2%
68
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
TAnGGUnG JAWAB SoSIALSocial Responsibility
JSI menangani tanggung jawab sosial perusahaan dengan
memasukkan pertimbangan yang memadai terhadap seluruh
stakeholder dalam setiap keputusan, strategi dan kebijakannya.
JSI merupakan perusahaan yang berorientasi pada profit
dengan penekanan khusus pada upaya memaksimumkan
nilai bagi para pemegang sahamnya. namun sebagai
warga negara yang baik, Perseroan juga harus memberikan
perhatian dan manfaat yang sama kepada stakeholder
lainnya, yang pada gilirannya menentukan kesinambungan
operasional perusahaan.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan,
JSI harus memasukkan dalam setiap keputusan, strategi
dan kebijakannya, pertimbangan yang memadai terhadap
konsumen, karyawan, masyarakat umum dan juga
lingkungan hidup, kesehatan dan keamanan sebagaimana
dikemukakan berikut ini:
JSI is essentially a profit-oriented entity with particular
concern for maximizing value for its shareholders. However
in its role as a good corporate citizen, the Company must
ensure it provides equal interest and benefits to other
equally-important stakeholders which in turn determine the
sustainability of its operation as a going concern.
As part of its corporate social responsibility, JSI must
incorporate in its decisions, strategies and policies sufficiently
appropriate consideration towards its consumers, employees,
community as well as environment, health and safety, as
discussed below:
JSI manages its corporate social responsibility by incorporating
sufficiently appropriate consideration towards all stakeholders in
every decision, strategy and policy.
69
JSI Annual Report 2007
consumer
JSI’s commitment to consumer protection is evident in
its drive for excellence in services and products. This is
also shown in its turnaround strategy which focuses on
asset revitalization and repositioning, which is essentially
undertaken to provide the best products and services.
Employee
JSI is an equal opportunity employer, having the utmost
concern for the welfare of its employees in their career
advancement as well as in their own personal interests, as
evidenced by various vocational training and informal social
events promoted by the Company to enhance personal
skills and team building. The Company has also consistently
provided assistance to employees who are afflicted with
difficulties, specifically in february 2007 helping to ease the
burden of employees who are victims of wide-spread floods
in the capital city of Jakarta. Probably JSI’s most significant
achievement related to employees in 2007 was the transfer
of Apartemen Kuningan employees post-divestment to the
new management company and the termination of Raddin
Ancol’s employees without industrial dispute. In addition,
JSI subsidiaries also hold regular programs endorsing care
and gratitude to employees, such as Bali Hyatt Hotel Annual
event of Celebrating our People in June, a Hyatt world-wide
celebration for hotel employees, which consisted of festive
and exciting events as well as a visit to an orphanage to
provide a donation of basic foodstuffs and school supplies.
community
JSI’s community development programs, ranging from
social, religious and educational activities, are delegated to
its subsidiaries in order to establish long-term relationship
with the local community. The Head office participated in
the Sponsorship AIDS Walk 2007, to commemorate world’s
AIDS Day and held a blood drive in which employees, tenants
and visitors participated. formule-� Menteng provided
sports equipment and books to support hobbies of its �00
sponsored children. Grand Hyatt Bali invited �00 orphans
to an orphan Party and assisted in providing renovation
funds for a local religious temple. Hyatt Regency Yogyakarta
carried out blood drives in April and August and distributed
presents to the surrounding community during the Moslem
holiday and Christmas, as well as invited sponsored school
Konsumen
Komitmen JSI terhadap perlindungan konsumen tampak
jelas dalam upayanya untuk memberikan layanan dan
produk yang unggul. Hal ini juga terlihat dari strategi
turnaround yang berorientasi pada revitalisasi dan reposisi
aset, yang pada dasarnya dilakukan untuk memberikan
produk dan jasa terbaik.
Karyawan
JSI adalah perusahaan yang memberikan kesempatan yang
sama kepada seluruh karyawannya dengan perhatian utama
pada kesejahteraan karyawan dalam hal pengembangan karir
serta minat pribadi masing-masing, sebagaimana tercermin
dari diselenggarakan berbagai pelatihan serta kegiatan
sosial dan informal demi meningkatkan ketrampilan pribadi
dan kerjasama tim. Perseroan juga senantiasa memberikan
bantuan kepada para karyawan yang mengalami kesulitan
dan bencana, seperti di bulan Pebruari 2007 dimana
Perseroan membantu meringankan beban karyawan yang
menjadi korban banjir di wilayah Jakarta. Prestasi JSI yang
paling berarti terkait dengan karyawan adalah pengalihan
karyawan Apartemen Kuningan ke manajemen barunya
serta pemutusan hubungan kerja karyawan Raddin Ancol
tanpa adanya perselisihan industrial. Disamping itu, anak
perusahaan dibawah naungan JSI juga menyelenggarakan
program berkala sebagai wujud perhatian dan apresiasi
terhadap seluruh karyawan, seperti kegiatan tahunan hotel
Bali Hyatt “Celebrating Our People” yang berlangsung pada
bulan Juni, yang terdiri dari berbagai kegiatan yang meriah
dan menarik termasuk kunjungan ke panti asuhan untuk
memberikan sumbangan sembako dan kebutuhan sekolah.
Masyarakat
Program pengembangan masyarakat JSI yang terdiri dari
kegiatan sosial, keagamaan dan pendidikan disalurkan
melalui anak perusahaannya guna membangun hubungan
jangka panjang yang erat dengan masyarakat sekitar.
Kantor Pusat berpartisipasi sebagai sponsor dalam
AIDS Walk 2007 dalam rangka memperingati Hari AIDS
sedunia serta menyelenggarakan donor darah dimana pihak
karyawan, penyewa dan pengunjung ikut berpartisipasi.
formule-� Menteng memberikan alat-alat olahraga dan
buku-buku dalam rangka mendukung hobi dan minat dari
�00 anak asuhnya. Grand Hyatt Bali mengundang �00 anak
yatim piatu dalam Pesta Anak Yatim dan memberikan dana
renovasi untuk pemugaran sarana ibadah di area sekitar.
Hyatt Regency Yogyakarta mengadakan donor darah pada
bulan April dan Agustus serta memberikan bingkisan
kepada masyarakat sekitar pada saat Lebaran dan natal
serta mengundang siswa asuhnya untuk merayakan dan
70
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
bermain di Hotel. Menara Cakrawala menyelenggarakan
buka puasa bersama di mesjid Sarinah dengan masyarakat
sekitar. Di tingkat Perseroan, JSI dan anak perusahaan juga
berpartisipasi dalam memberikan hewan kurban pada saat
Idul Adha dan daging kurban tersebut diberikan kepada
masyarakat sekitar yang membutuhkan.
Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Keamanan
Melalui aliansi strategisnya dengan mitra bisnis internasional
yang terkemuka, JSI memiliki eksposur terhadap praktek
terbaik dan dengan demikian JSI telah menjalankan standar
bertaraf internasional, sebagaimana tercermin dalam
setiap kegiatan hotelnya. Keramahan hotel yang sempurna
merupakan hasil dari kebersihan, layanan yang bersahabat,
fasilitas yang nyaman serta banyak aspek lainnya yang pada
dasarnya telah memiliki acuan dan standar yang sangat
ketat dalam penerapannya. JSI juga telah menerapkan aspek
dan standar keramah-tamahan tersebut pada operasional
usaha non-hotel lainnya. Pemeliharan lingkungan juga
menjadi salah satu perhatian utama, yang dibuktikan melalui
kegiatan-kegiatan seperti yang diselenggarakan oleh Mercure
Convention Center dalam acara Solidarity Day dimana pihak
hotel melakukan kegiatan kebersihan di area sekitarnya. Selain
itu, Puri Botanical Residence juga menunjukkan kepeduliannya
terhadap lingkungan hidup dengan membangun hunian
yang ramah lingkungan, menerapkan konsep botanik dan
melakukan penanaman beragam jenis flora, termasuk spesies
langka, bekerjasama dengan Pusat Konservasi Kebun Raya
Bogor.
Banyak kegiatan CSR lain yang telah dilakukan oleh Perseroan
namun tidak dapat diukur nilainya. Pada tahun 2007, total
dana yang telah dikeluarkan oleh Perseroan untuk membiayai
berbagai program sosialnya, terutama untuk kegiatan
pengembangan masyarakat, adalah sekitar Rp�00 juta.
students to celebrate and play at the Hotel. Menara
Cakrawala held fast-breaking events at the Sarinah mosque
for the nearby community. At the Company level, JSI and
its subsidiaries participated in giving qurban during the
Moslem holiday Idul Adha for which the meat is distributed
to the surrounding communities.
Environment, Health and Safety
Through its strategic alliances with the most respected
overseas partners, JSI leverages on best practices and
consequently adopts the highest international standards,
most evident in its hotel holdings. excellent hotel
hospitality is a product of utmost cleanliness, friendly
service, comfortable facilities and many other factors for
which there are strict guidelines and standards. JSI is also
well-known to have consistently applied such hospitality
and standards to its non-hotel properties. Preservation of
the environment is also a concern, as evidenced by Mercure
Convention Center’s Solidarity Day which included clean-
up activities of the surrounding areas in the Hotel’s vicinity.
Meanwhile, Puri Botanical Residence shows its care to the
environment by building environmentally friendly houses,
adopting a botanical concept and planting various flora,
some of them rare species, in collaboration with Kebun Raya
Bogor Conservation Center.
Though many more CSR initiatives have been undertaken
without accurate measurement in terms of monetary
value, in 2007, the aggregate amount of funds used by
the Company for its diverse corporate social programs,
particularly its community development activities, was
approximately Rp�00 million.
7�
JSI Annual Report 2007
Data PerseroanCorporate Data
72
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
PT JAKARTA SeTIABUDI InTeRnASIonAL TBK. dan GRoUP
Board of Commissioners
Audit Committee
President Director
Vice President Director
STRUKTUR oRGAnISASIorganization Structure
Sales & Marketing
fInAnCe & ADMInISTRATIon
Marketing Marketing & operation
estate Management
Business Analyst
Project Development
finance & Administration
facility Management
finance & Accounting
finance/Accounting/ADM Control
Legal
Legal
ReTAILoffICe & ToWnHoUSeReSIDenTIAL
finance &Accounting
Hotel operation
Government/Public Relations
financial Analyst
HoTeL
Accounting & Tax
Corporate finance
Project finance
Legal
7�
JSI Annual Report 2007
Project Coordinator
Project Leader
Project Analyst
Investments
Investor Relations & Corporate
Communications
PRoJeCT DeVeLoPMenT
InVeSTMenT & CoRPoRATe AffAIRS
Information Technology
System Procedure, Compliance & Internal Audit
organizational Development
Compensation Benefit & Industrial
Relations
Admin, GA & employee Relation
LeGAL/CoRPoRATe SeCReTARY
SYSTeM DeVeLoPMenT HUMAn ReSoURCeS
74
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
DeWAn KoMISARIS
Bapak Darmadi memperoleh gelar Sarjana Bisnis Administrasi dariUniversity of Golden Gate, San francisco, Amerika Serikat, di tahun �962, dan gelar Master of Science di bidang Retailing dari new York University, new York, Amerika Serikat di tahun �964. Di pertengahan tahun 60an, Beliau kembali ke Indonesia dan mengembangkan bisnis keluarga di Jakarta di bidang hiburan. Dengan didukung oleh bisnis keluarga dan ditunjang oleh bakat entrepreneur serta jiwa bisnis dan visinya, Bapak Darmadi diusianya yang masih muda telah memanfaatkan peluang pasar di Indonesia dengan menanamkan investasinya di berbagai lahan bisnis. Di tahun �969, Beliau mempelopori pengembangan bioskop yang terbesar di Indonesia, yaitu Djakarta Theater, dan di awal tahun 70an menjadi operator bioskop terbesar di Indonesia. Di periode yang sama, Bapak Darmadi mulai menekuni bisnis real estat dan memulai berbagai pengembangan proyek perumahan dan komersil seperti Permata Hijau real estat, kawasan niaga terpadu (CBD) Kuningan, perumahan Puri Indah dan banyak lagi yang lain. Beliau juga berhasil meyakinkan Itochu Corporation Jepang untuk membangun dan mengoperasikan Skyline Building yang merupakan investasi gedung perkantoran mereka yang pertama di luar Jepang. Kemudian, di pertengahan tahun 80an, Beliau memantapkan posisinya di industri properti komersil dan perhotelan melalui akuisisi hotel Bali Hyatt dan kemudian menggunakannya sebagai batu loncatan untuk mengembangkan Grand Hyatt Bali. Melalui perantaraan berbagai perusahaan, Beliau juga mengakuisisi dan/atau mengembangkan berbagai properti seperti Bali Collection (dahulu Galeria nusa Dua), Plaza Menteng, Gedung Perkantoran Plaza Setiabudi, Hyatt Regency Yogyakarta, Hotel Raddin Ancol Jakarta, Mercure Resort Sanur, dan Mercure Convention Center Jakarta. Di pertengahan tahun 90an, sebelum Beliau memusatkan berbagai bisnisnya di Indonesia ke sektor properti & real estat, investasi Bapak Jan Darmadi meliputi lini bisnis lainnya seperti keuangan, perdagangan, tekstil, manufakturpupuk kimia, dan lainnya.
Jan DarmadiPresiden Komisaris President Commissioner
Mr. Darmadi obtained a Bachelor’s Degree in Business Administration from the University of Golden Gate, San francisco, USA in �962, and a Master of Science Degree in Retailing from new York University, USA in �964. In the mid �960s, Mr. Darmadi returned to Indonesia and joined his family’s leisure and entertainment business in Jakarta. Supported by the family business and armed with entrepreneurial talent, original business acumen, and vision, the young Darmadi captured the widely available opportunities of Indonesia’s emerging market by investingin various businesses. In �969, he pioneered the development of Indonesia’s biggest cinema known as Djakarta Theater and by the early �970s he was virtually the largest cinema operator in Indonesia. Within the same period, Mr. Darmadi ventured into the real estate businessand started numerous housing and commercial developments such as Permata Hijau real estate, the Kuningan section of Jakarta’s CBD area, Puri Indah housing estate and many others. He was also successful in convincing Itochu Corporation of Japan to build and operate Skyline building, its first office building investment outside Japan. In mid to late �980s, he solidified his position in the commercial and hotel property businesses by acquiring Bali Hyatt Hotel and utilizing it as a launchingpad to develop the Grand Hyatt Bali. Through various companies, he also acquired and/or developed various properties such as the Bali Collection (previousely known as Galeria nusa Dua), Menteng Plaza, Plaza Setiabudi, Hyatt Regency Yogyakarta, Raddin Ancol, Mercure Resort Sanur and Mercure Convention Center in Jakarta. Prior to his refocusing his businesses in Indonesia into property & real estate, in the mid �990’s, Mr. Jan Darmadi’s investments went to cover other areas such as finance, trading, textiles, and agro-chemical manufacturing.
Board of Commissioners
Bergabung dengan Perseroan pada tahun �984. Lulusan Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia tahun �977 di bidang Ilmu Pengetahuan Komputer dan Akuntansi. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau pernah berkecimpung di dunia perbankan sebagai Assistant Vice President, Assets Based Finance Division, Corporate Banking di Citibank n.A., Jakarta; dan kemudian sebagai Deputy Managing Director di Wardley Summa Leasing. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tanggal �0 Juni 2006. Selain itu Beliau juga menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi dari beberapa perusahaan dalam grup Perseroan, seperti di PT Wynncor Bali, PT Copylas Indonesia, PT Bali nusadewata Village dan PT Skyline Building. Saat ini Beliau juga merupakan Presiden Direktur PT JD Investindo, pemegang saham mayoritas. Sepanjang karir profesionalnya, Beliau sangat berpengalaman dalam mempelopori bisnis baru dan memperbaiki kinerja perusahaan. Selain di sektor real estat JSI, Beliau antara lain juga mengkoordinir pengembangan proyek Grand Hyatt Bali di tahun �988.
Amir Abdul RachmanWakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Joined the Company in �984. Mr. Abdul Rachman graduated from the Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia in �977 in the Computer Science and Accounting fields of study. Prior to joining the Company, he worked in the banking sector as Assistant Vice President, Assets Based finance Division, Corporate Banking at Citibank n.A., Jakarta; and then as Deputy Managing Director at Wardley Summa Leasing. He has held the position of Vice President Commissioner since �0 June 2006. Moreover, he concurrently serves in various capacities within the Boards of Commissioners and Directors of JSI’s companies, such as PT Wynncor Bali, PT Copylas Indonesia, PT Bali nusadewata Village and PT Skyline Building. Currently, he is also the President Director of PT JD Investindo, the majority shareholder. Throughout his professional career, he has always specialized in starting up new ventures as well as turning around non-performing companies. In addition to his activities in JSI’s real estate businesses, he was also responsible for coordinating, among others the development of the Grand Hyatt Bali project in �988.
75
JSI Annual Report 2007
Bapak Kartasasmita menjabat sebagai Komisaris Independen di Dewan Komisaris sejak tahun 200� dan mengepalai Komite Audit Perseroan. Beliau adalah Konsultan pajak dengan pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang perpajakan. Bapak Kartasasmita telah membina karir selama �0 tahun di Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan sebelum pensiun pada tahun �985. Bapak Kartasasmita adalah alumnus fakultas ekonomi Universitas Indonesia sampai tingkat Propadeus tahun �95�, Beliau kemudian meneruskan pendidikannya di Rijksbelasting Academie, Rotterdam, negeri Belanda.
Hussein KartasasmitaKomisaris Independen & Ketua Komite Audit Independent Commissioner & Chairman of Audit Committee
Mr. Kartasasmita has served in the Board of Commissioners as Independent Commissioner since 200� and heads the Company’s Audit Committee. He is also a Tax Consultant with over 40 years of experience in taxation. Mr. Kartasasmita had an illustrious �0-year civil service with the Directorate General of Taxation at the Ministry of finance before he retired in �985. Mr. Kartasasmita is an alumnus of the faculty of economy, University of Indonesia, and he received a Propadeustic Degree in �95�. He later pursued further education at Rijksbelasting Academie, Rotterdam, netherlands.
Menjabat sebagai Komisaris sejak �7 Desember 200�, Ibu Darmadi juga menjabat sebagai Komisaris PT JD Investindo. Ibu Darmadi memulai karir profesionalnya di Citibank n.A., Jakarta, di mana Beliau menjabat sebagai Manager in Risk Management Group. Selanjutnya Beliau bekerja di nomura Securities, new York, menjabat sebagai Management Associate in Structured Group (Investment Bank). Saat ini Beliau bertanggung jawab untuk pengembangan usaha di RHTC (S) Pte Limited, Singapore. Ibu Darmadi memperoleh gelar Bachelor di bidang Economics dan Psychology dari Claremont McKenna College, California, Amerika Serikat.
Janie DarmadiKomisaris Commissioner
Appointed Commissioner on �7 December 200�, Ms. Darmadi now concurrently serves as Commissioner of PT JD Investindo. Ms. Darmadi began her professional career at Citibank n.A., Jakarta as a Manager in Risk Management Group. After that, she worked for nomura Securities, new York as Management Associate in Structured Group (Investment Bank). At present, she is responsible for business development at RHTC (S) Pte Limited, Singapore. Ms. Darmadi holds Bachelor’s Degrees in economics and Psychology from Claremont McKenna College, California, USA.
Bapak Tenggaraharja menjabat sebagai Komisaris Independen di Dewan Komisaris sejak tahun 200�. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris di PT Bank Victoria International Tbk. Bapak Tenggaraharja adalah salah seorang pendiri BaliCamp, sebuah perusahaan pengembang perangkat lunak. Beliau mengawali karirnya sebagai International Field Engineer di Schlumberger oSA. Beliau kemudian bekerja di Bank Bali sebagai Assistant Manager, dan selanjutnya di PT Sampoerna Transport nusantara (anak perusahaan PT HM Sampoerna) sebagai General Manager. Beliau membangun pengalaman dalam mengelola perusahaan publik di bidang properti dan real estat di PT Duta Pertiwi Tbk dimana Beliau menjabat sebagai Direktur eksekutif dan kemudian sebagai Direktur di PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. Bapak Tenggaraharja adalah alumnus Institut Teknologi Bandung di bidang Teknik Sipil angkatan tahun �982.
F. X. Gunawan TenggaraharjaKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Mr. Tenggaraharja has served in the Board of Commissioners as Independent Commissioner since 200�. He also concurrently serves as Commissioner of PT Bank Victoria International Tbk. Mr. Tenggaraharja is the co-founder of BaliCamp, a cutting edge software development company. He began his career as International field engineer with Schlumberger oSA. He then worked at Bank Bali as an Assistant Manager, and after that at PT Sampoerna Transport nusantara (a subsidiary of PT HM Sampoerna) as General Manager. He built his experience in managing publicly listed property and real estate companies through PT Duta Pertiwi Tbk when he served as executive Director and then in PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk, as Director. Mr. Tenggaraharja graduated from Bandung Institute of Technology in �982 with a Degree in Civil engineering.
76
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
KoMITe eKSeKUTIf
Bapak Prawiro merupakan anggota aktif di Dewan Komisaris dan Direksi JSI sejak tahun �99�. Pada saat ini, Beliau bertanggung jawab atas pengembangan proyek-proyek baru Perseroan. Bapak Prawiro pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan di tahun 200� dan Chief Operating Officer Grup Hotel. Sebelum bergabung dengan Perseroan pada tahun �990, Beliau adalah Vice President dan Kepala Divisi Real Estate and Structured Finance di Citibank n.A. Jakarta dimana Beliau sukses mempelopori dan mengembangkan divisi real estat sehingga menjadi salah satu lini usaha yang diandalkan oleh bank tersebut. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Arsitektur dan kemudian gelar Master di bidang Bisnis Administrasi (MBA) dari University of new South Wales (UnSW), Australia.
Mr. Prawiro has been an active member of JSI’s BoD and BoC since �99�. At present, he is responsible for developing the Company’s new projects. Mr. Prawiro was the President Director of the Company in 200� and the Chief operating officer of the Hotel Group. Prior to joining the Company in �990, he was Vice President and Division Head of Real estate and Structured finance, Citibank n.A. Jakarta where he successfully pioneered and developed a real estate division and made it one of the key businesses for the bank. He holds a Bachelor’s Degree in Architecture and also an MBA Degree from University of new South Wales (UnSW) Australia.
Purwo Hari PrawiroWakil Presiden Direktur Vice President Director
Jefri DarmadiPresiden Direktur President Director
Bapak Jefri Darmadi adalah Presiden Direktur dan bertanggung jawab mengawasi investasi Perseroan dan kegiatan pengembangan organisasi. Beliau bergabung dengan Perseroan pada tahun �997 dan menduduki berbagai jabatan baik sebagai Komisaris, Direktur dan/atau Wakil Presiden Direktur. Sebelum bergabung dengan JSI, Beliau bekerja di Bank of Tokyo, new York, kemudian di CitiGrowth funds, sekarang Sycamore Venture Capital di new Jersey. Bapak Darmadi memperoleh gelar Bachelor di bidang Management dari Golden Gate University, Amerika Serikat, dan gelar Master in Business Administration dari University of Chicago dan menyelesaikan Owner President Management (oPM) Program di Harvard Business School.
Jefri Darmadi is the President Director and is responsible for overseeing corporate investment and organizational development activities. He joined the Company in �997 and has served in various JSI companies, as Commissioner, Director and/or Vice President Director. Before joining JSI, he worked at the Bank of Tokyo in new York, then at CitiGrowth funds, now Sycamore Venture Capital in new Jersey. Mr. Darmadi obtained a Bachelor of Science in Management from Golden Gate University, USA, a Master’s degree in Business Administration from the University of Chicago and completed the Harvard Business School oPM (owner President Management) Program.
Lim MerryDirektur DirectorBergabung dengan Grup pada tahun �989, Ibu Lim Merry menjabat dalam berbagai kapasitas sebagai Direksi Grup JSI. Beliau berhasilmemperkenalkan dan menjalankan suatu sistem pelaporan Project Cost pada saat pengembangan hotel resor unggulan Grup, yaitu Grand Hyatt Bali, nusa Dua. Beliau dikenal sangat handal dalam menangani berbagai masalah di bidang keuangan dan akuntansi, dan oleh karena prestasi ini, Beliau adalah salah satu dari eksekutif senior yang telah menjalankan penugasan di setiap perusahaan yang berada dalam Grup. Pengetahuan luas dan pengalamannya mengelola dan menangani hampir semua lini usaha JSI selama hampir �6 tahun tidak ternilai, terutama dalam bidang pengendalian kinerja perusahaan-perusahaan Grup JSI. Beliau memperoleh dua gelar Sarjana di bidang Keuangan dan bidangAkuntansi dari Universitas Atmajaya, Jakarta.
Joined the Group in �989, Ms Lim Merry has served in various capacities within the Board of Directors of the JSI Group. She successfully introduced and set up a Project Cost Report System during the development of the Group’s flagship resort hotel, Grand Hyatt Bali, nusa Dua. She is known to be a most reliable problem fixer in the areas of finance and accounting, and because of such accomplishment, she is one of few senior executives who has been assigned to every company in the Group. Her vast knowledge and experiences in managing and handling almost all of the Group business lines for almost �6 years are invaluable, especially in the field of control and group’s performance. She holds a double Bachelor’s Degree in finance and Accounting from Atmajaya University, Jakarta.
executive Committee
Bergabung dengan Grup sejak tahun 2004, prestasi yang pernah diraih oleh Bapak Tanawi antara lain adalah sukses mengembangkan dan meluncurkan beberapa proyek real estat seperti Citra Garden Jakarta, Citraland Surabaya, Taman Resor Mediterania - Pantai Indah Kapuk Jakarta, Puri Kencana Jakarta dan Kota Baru Parahyangan Padalarang - Bandung. Beliau berpengalaman luas dalam pengembangan dan pemasaran produk properti. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau menjabat sebagai GM & Direktur di divisi properti Lyman Group (�99�-2004), sebagai Manager & Deputy Director di Ciputra Group (�984-�99�), dan bekerja di beberapa perusahaan kontraktor dan konsultan lainnya di Indonesia selama periode �979-�984. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Sipil dari Universitas Parahyangan, Bandung.
Sanusi TanawiDirektur Director
Joined the Group in 2004, Mr. Tanawi’s previous accomplishments include the successful development and launching of several real estate projects including Citra Garden in Jakarta, Citraland in Surabaya, Taman Resor Mediterania - Pantai Indah Kapuk Jakarta, Puri Kencana Jakarta and Kota Baru Parahyangan Padalarang - Bandung. He has vast experience in developing and marketing property-based products. Prior to joining the Company, he was GM & Director at Lyman Group property division (�99�-2004), Manager & Deputy Director at Ciputra Group (�984 - �99�), and several contractor & consultant companies in Indonesia between �979 and �984. He has a Bachelor’s Degree in Civil engineering from Parahyangan University, Bandung.
77
JSI Annual Report 2007
Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2005 sebagai Advisor dan ditunjuk sebagai Direktur Perseroan pada tanggal �0 Juni 2006, Bapak Tajima juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Skyline Building. Bapak Tajima memiliki karir panjang bersama Itochu Corporation sejak tahun �97�, dengan berbagai penugasan di Tokyo, Srilangka dan Singapura. Beliau adalah lulusan Universitas Meiji, Tokyo, dengan gelar Master di bidang Arsitektur.
Masaaki TajimaDirekturDirector
Joined the Group in 2005 as Advisor and appointed as Director on �0 June 2006, Mr. Tajima is concurrently President Director of PT Skyline Building. Mr. Tajima has worked for the Itochu Corporation since �97�, with various prior assignments in Tokyo, Sri Lanka and Singapore. He is a graduate of Meiji University, Tokyo, with a Master’s Degree in Architecture.
Bergabung dengan Grup pada tahun �997, Bapak Asali ditunjuk sebagai Direktur Perseroan sejak 28 Juni 2007. Sebelumnya, Beliau menduduki berbagai jabatan penting dalam Perseroan. Sebagian besar penugasannya adalah mengelola dan mengawasi keputusan bisnis perusahaan induk seperti penggabungan & akuisisi, pengembangan usaha, restrukturisasi hutang dan pembentukan usaha patungan. Beliau juga sangat berperan di Grup private arms seperti dalam mengembangkan perusahaan modal ventura dan pembiayaan konsumen. Sebelum bergabung dengan JSI, Beliau bekerja sebagai Business Development Officer di kelompok Usaha Djarum (�994-�997), Jakarta, Research Engineer di United Consulting Groups di Philadelphia, Amerika Serikat (�992-�99�), dan Assistant Research Fellow di Unilever Research Laboratory, Biochemical Engineering Division, Vlaardingen, netherland, (�987-�988). Beliau memperoleh gelar PhD di bidang Chemical Engineering dari Lehigh University, Bethlehem, Amerika Serikat, dan gelar Sarjana di bidang Ilmu Kimia dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia.
Lie Erfurt Chandra Putra AsaliDirekturDirector
Joined the Group in �997, Mr. Asali was appointed as Director of the Company on 28 June 2007. Previously, he served in various critical positions in the Company. Most of his assignments are in managing and monitoring certain business decisions of the Group’s holding company such as mergers & acquisitions, business development, debt restructuring and joint ventures. He also devotes his time to the private arms of the Group such as developing and setting up a venture capital and consumer financing company. Prior to joining JSI, he was Business Development officer at Djarum Group (�994-�997), Jakarta, Research engineer at United Consulting Groups (�992-�99�), Philadelphia, USA and Assistant Research fellow at Unilever Research Laboratory, Biochemical engineering Division, Vlaardingen, netherlands (�987- �988). He holds A PhD Degree in Chemical engineering from Lehigh University, Bethlehem, USA and a Bachelor of Science Degree in Chemistry from Bandung Institute of Technology, Indonesia.
Bergabung dengan Grup pada tahun �98�, Bapak Sofjan merupakan salah satu anggota Komite eksekutif yang paling senior. Saat ini Beliau merupakan salah satu pemegang peran penting yang melancarkan pengembangan portofolio budget hotel Perseroan. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 28 tahun di berbagai perusahaan properti di Indonesia yang membuatnya memiliki jaringan dan wawasan usaha yang sangat luas di industri properti. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Parahyangan, Bandung.
Joined the Group in �98�, Mr. Sofjan is one of the most senior members of the executive Committee. At present, he is one the key persons instrumental in developing the Group’s budget hotel portfolio. He has more than 28 years of working experience in numerous property companies in Indonesia which makes him very well connected in the industry. He holds a Bachelor’s Degree in Law from Parahyangan University, Bandung.
Andi SofjanDirektur Utama - PT Metropolitan Realty InternationalPresident Director - PT Metropolitan Realty International
IsmailDirektur - PT Wynncor BaliDirector - PT Wynncor Bali
Bergabung dengan Grup pada tahun 2000. Bapak Ismail ditunjuk sebagai Direktur PT Wynncor Bali pada tanggal 28 februari 2007. Sebelumnya, Beliau menjabat sebagai GM Accounting & Finance sejak bulan April 2006. Beliau memulai karirnya sebagai Deputy General Manager dan menangani beberapa penugasan di perusahaan-perusahaan dalam Grup JSI. Bapak Ismail memiliki pengalaman yang handal dalam menangani masalah Accounting & Finance di hampir semua grup bisnis JSI. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau telah �� tahun bekerja di Industri Perbankan bidang Corporate Banking, Risk Management, Merger & Acquisition dan Branch Management dengan jabatan terakhir sebagai Vice President. Beliau memulai karirnya sebagai Junior Auditor di Hadori & Rekan (�985). Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari STIe YAI, Jakarta dan telah mengikuti berbagai pelatihan dan memperoleh professional degree di bidang Banking and Finance.
Joined the Group in 2000, Mr. Ismail was appointed as a Director of PT Wynncor Bali on 28 february 2007. He previously served as GM Accounting & finance since April 2006. He started his career as Deputy General Manager handling various assignments from companies under the Group. Mr. Ismail has gained valuable experience in handling Accounting & finance in almost all of the Group business lines. Prior to joining the Company, he had eleven years experience in the banking industry dealing with Corporate Banking, Risk Management, Merger & Acquisition and Branch Management, with the latest corporate title of Vice President. He started his career as a Junior Auditor at Hadori & Rekan (�985). He holds a Bachelor’s Degree in Accounting from STIe YAI, Jakarta and has attended various trainings and professional degree in the areas of Banking and finance.
78
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Ratna IndiraPresiden Direktur - PT Bali nusadewata Village President Director - PT Bali nusadewata Village
Bergabung dengan Grup sejak tahun 200�, Ibu Indira saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan Grup Ritel. Sebelumnya, Beliau adalah Manajemen Senior di Grup Hotel Perseroan. Sebelum bergabung dengan JSI, Beliau menjabat sebagai Finance Director di PT Perkasa finance (Kelompok Usaha Bakrie). Sebelum itu, Beliau bekerja di PT Indosat Tbk, PT Wardley Summa Leasing dan PT Astratel. Beliau memperoleh gelar Sarjana ekonomi di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia, Jakarta.
Joined the Group in 200�, Ms. Indira is currently responsible for managing the Retail Group. Previously she was a Senior Management member in the Group’s hotel division. Prior to joining JSI, she was the finance Director of PT Perkasa finance (Bakrie Group). Before that, she worked for PT Indosat Tbk, PT Wardley Summa Leasing and PT Astratel. She holds a Bachelor’s Degree in Accounting from University of Indonesia, Jakarta.
DjuliawatiDirektur Keuangan - PT Bali nusadewata Villagefinance Director - PT Bali nusadewata VillageBergabung dengan Perseroan pada tahun 2004, Ibu Djuliawati saat ini juga menjabat sebagai GM Accounting Head Office. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau adalah Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi di PT Antilope Madju Puri Indah (eks Anak Perusahaan PT Antilope Madju) yang mengelola Mal Puri Indah dan Real estat Puri Indah (�996-2004) dan terlibat dalam proyek pembuatan sistim keuangan dan akuntansi untuk Mal Puri Indah. Beliau memulai karir sebagai auditor di KAP Prasetio Utomo & Co. dan memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Tarumanagara , Jakarta.
Joined the Company in 2004, Ms. Djuliawati currently also serves as GM Accounting for the Head office Division. Prior to joining the Company, she was the Head of the finance and Accounting Division at PT Antilope Madju Puri Indah (formerly a subsidiary of PT Antilope Madju) which managed Mal Puri Indah and Puri Indah Real estate (�996-2004), and was part of the team that set up a finance and accounting system at Mall Puri Indah. She began her professional career as an auditor at KAP Prasetio Utomo & Co., and holds a Bachelor’s Degree in Accounting from the University of Tarumanagara, Jakarta.
Bergabung dengan Grup pada tahun 200�, Ibu Anggrainy pada saat ini juga menjabat sebagai GM Pengembangan Sistim. Beliau menjalani sebagian besar karirnya selama 27 tahun di bagian audit, keuangan dan akuntansi perusahaan properti dan manufaktur, dimana Beliau berhasil dan sukses mengembangkan suatu sistem & prosedur akuntansi, serta sistim Informasi Teknologi. Beliau memulai karier sebagai auditor di KAP Drs. Hadi Sutanto & Co – Correspondents of Price Waterhouse Coopers (�980-�98�). Sebelum bergabung dengan Grup, Beliau menjabat sebagai Vice President of Forensic Accounting & Assets Tracing di BPPn (2000-200�) dan juga menjadi staff Ahli Keuangan yang membantu Ketua BPPn, Senior Advisor dari Konsultan Manajemen, Finance Controller (�99�-2000) di PT Bhumyamca Sekawan, suatu perusahaan joint-venture dengan Sime Darby Berhad dari Malaysia, dan sebagai Akuntan Senior atau sebagai Manajer Keuangan di beberapa perusahaan manufaktur, perdagangan, minyak selama periode �984-�99�. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia, Jakarta, dan terdaftar sebagai Akuntan negara.
Ida AnggrainyDirektur - PT Wynncor BaliDirector - PT Wynncor Bali
Joining the Group in 200�, Ms. Anggrainy is currently also serving as GM System Development. She spent most of her 27-year career in the audit, finance and accounting divisions of property and manufacturing companies where she successfully developed an accounting system & procedures as well as an information technology system. She began her career as an auditor at Drs. Hadi Sutanto & Co Public Accountants – Correspondents of Price Waterhouse Coopers (�980 - �98�). Prior to joining the Group, she was Vice President of forensic Accounting & Assets Tracing at BPPn (2000 - 200�) and also served as a Technical finance staff assisting the Chairman of BPPn, Senior Advisor of a Management Consultant, finance Controller (�99� - 2000) at PT Bhumyamca Sekawan, a joint venture property services company with Sime Darby Berhad of Malaysia, and many positions either as chief accountant or as finance manager at several manufacturing, trading and oil companies during �984-�99�. She has a Bachelor’s Degree in Accounting from University of Indonesia, Jakarta, and is a registered Accountant.
Bergabung dengan Grup pada 2007 sebagai GM Retail, Susanto memiliki pengalaman kerja lebih dari �0 tahun, memulai karirnya dibidang perhotelan, restoran, real estat, pengelolaan gedung dan ritel. Sebelum bergabung dengan JSI, Beliau adalah Assistant Vice President di Coldwell Banker Commercial Property, Direktur operasi di PT Paramita Karya Sentosa, sebuah perusahaan pengembang real estat dan General Manager di PT Selera Ciptadharma (restoran Round Table Pizza). Susanto adalah lulusan national Hotel Institute (nHI), Bandung serta telah mengikuti berbagai kursus, baik di bidang properti maupun manajemen restoran.
Susanto SukartoDirektur - PT Bali nusadewata VillageDirector - PT Bali nusadewata Village
Joining the Group in 2007 as GM Retail, Mr. Susanto has over �0 years of experience in various fields, starting from hotel, restaurant, real estate, to building management and retail. Prior to joining JSI, he was consecutively Assistant Vice President at Coldwell Banker Commercial Property, operation Director of PT Paramita Karya Sentosa - a real estate developer, and General Manager of PT Selera Ciptadharma (Round Table Pizza restaurant). Mr. Susanto graduated from national Hotel Institute (nHI), Bandung and has actively participated in training, both on topics of property and restaurant management.
Bergabung dengan Grup sejak tahun �992, Ibu Murniati merupakan anggota dari tim sukses pengembangan Taman Kebon Jeruk, proyek real estat ternama di Jakarta Barat. Beliau merupakan tokoh kunci dan salah satu penggerak utama proyek tersebut. Sebelum bergabung dengan Grup, Beliau bekerja di PT Intercon enterprise dari tahun �986 hingga �99�. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Indonesia, Jakarta.
Murniati SoesilohadiDirektur - PT Copylas Indonesia Director - PT Copylas Indonesia
Joined the Group in �992, Ms. Murniati was a member of the team that successfully developed Taman Kebon Jeruk, a prestigious real estate project in West Jakarta. She was one of the key persons and very instrumental in making the project a success. Prior to joining the Group, she worked at PT Intercon enterprise from �986 to �99�. She holds a Bachelor’s Degree in Law from University of Indonesia, Jakarta.
79
JSI Annual Report 2007
Bergabung dengan Grup pada tahun �990, Ibu Halim terlibat dalam proyek pembangunan dan renovasi hotel Grand Hyatt Bali, Raddin Ancol, Bali Hyatt, Raddin Sanur dan Hyatt Regency Yogyakarta sampai dengan tahun �999, dimana pada saat itu Beliau menjadi Senior Accounting Manager di Divisi Hotel Perseroan. Antara tahun 2000 sampai 2004, Beliau menduduki posisi Deputy General Manager dengan berbagai penugasan di beberapa perusahaan di dalam Grup. Sejak awal tahun 2005 Beliau bertanggung jawab untuk pengembangan Puri Botanical Residence dibawah PT Copylas Indonesia dan saat ini menduduki posisi General Manager PT Copylas Indonesia. Ibu Halim memperoleh gelar Sarjana ekonomi pada tahun �988.
Pettika HalimDirektur - PT Permata HijauDirector - PT Permata Hijau
Joined the Group in �990, Ms. Halim was involved in the construction and renovation projects of the Grand Hyatt Bali, Raddin Ancol, Bali Hyatt, Raddin Sanur and Hyatt Regency Yogyakarta hotels until �999, when she became the Senior Accounting Manager at the Company’s Hotel Division. Between the years 2000 and 2004, she served as Deputy General Manager with assignments at various companies under the Group. Since early 2005, she has been in charge of the development of Puri Botanical Residence under PT Copylas Indonesia and now holds the position of General Manager at PT Copylas Indonesia. Ms. Halim graduated with a degree in economics in �988.
Bergabung dengan Grup pada tahun 2004, Bapak Masyhur memiliki pengalaman yang luas di bidang Investment Banking. Beliau bertanggungjawab dalam menyusun tesis dan proposal investasi, rencana restrukturisasi dan membuat analisa. Beliau adalah anggota dari tim pelaksana yang sukses memenangkan tender BoT Hotel Indonesia, Jakarta, melaksanakan IPo PT Telkom dan PT Bimantara Citra serta beberapa restrukturisasi hutang seperti Yankee Bond PT Datakom Asia senilai US$ 260 juta dan hutang Djajanti Group senilai US$ 400 juta. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau menjabat sebagai Investment Officer di farindo Investment (Mauritius) Limited (2002-2004), Vice President of Assets Management Investment di BPPn (2000-2002), Senior Associate di PT Widari (�998-2000) dan Executive Officer di PT Makindo (�994-�998). Bapak Masyhur memperoleh gelar MBA dari Western Michigan University, Kalamazoo, Amerika Serikat dan gelar Sarjana di bidang Teknik elektro dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia.
Marwadi MasyhurGM Investasi & Hubungan InvestorGM Investment & Investor Relations
Joined the Group in 2004, Mr. Masyhur has extensive experience in the investment banking industry. He is responsible for creating investment thesis & proposals, restructuring plans, and analyses. He was a member of the team that successfully won the BoT tender for Hotel Indonesia Jakarta, launched IPos for PT Telkom and PT Bimantara Citra and facilitated several debt restructurings including US$ 260 million Yankee Bonds for PT Datakom Asia and US$ 400 million for Djajanti Group’s debt. Prior to joining the Company, he was Investment officer at farindo Investment (Mauritius) Limited (2002-2004). He served as Vice President of Assets Management Investment at BPPn (2000-2002), Senior Associate at PT Widari (�998-2000) and executive officer at PT Makindo (�994-�998). Mr. Masyhur has an MBA Degree from Western Michigan University, Kalamazoo, USA and a Bachelor’s Degree in electrical engineering from Bandung Institute of Technology, Indonesia.
Isandi HarahapKepala Divisi Hukum & Sekretaris PerusahaanHead of Legal & Corporate Secretary
Bergabung dengan Perseroan sejak tahun �994. Sejak bergabung, Beliau bertanggung jawab atas aspek hukum dan legalitas dari setiap aktivitas yang dilakukan Perseroan seperti restrukturisasi hutang & perusahaan, penggabungan & akuisisi, mempersiapkan usaha patungan, penjualan aset, dan berbagai hal yang berkaitan dengan peraturan perundangan lainnya. Dengan pengalamannya dalam berbagai aktivitas korporasi, dan sebagai anggota tim manajemen, yang bersangkutan telah sukses membawa Perseroan dalam melakukan IPo pada waktu krisis moneter. Berpengetahuan luas dalam dunia hukum korporasi sebagai hasil dari pengalaman kerja sebelumnya. Sebelum bergabung dengan Perseroan, bekerja sebagai Senior Associate di ABnR Law firm (�99�-�994), Biro oktrooi Rooseno (�992-�99�), magang di Blake Dawson Waldron dan freehill Holingdale & Page (�99�-�992), beberapa biro hukum di Sydney, Australia, dan Junior Associate di Ratna Wulan & Partners dan Harahap & Partners selama periode �986-�990. Memperoleh gelar Master di bidang Hukum dari University of Techology, Sydney, Australia, dan gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Airlangga, Surabaya.
Joined the Group in �994, Mr. Harahap is responsible for all legal aspects of the Group transactions such as debt & corporate restructuring, mergers & acquisitions, setting up joint ventures, disposal of assets, and many others. His early exposure to various corporate transactions enabled him, as a team member, to successfully guide the Company in launching its IPo at the height of the monetary crisis. Backed by years of relevant working experience, Mr. Harahap is vastly knowledgeable in corporate law. Prior to joining JSI, he was Senior Associate at ABnR Law firm (�99�-�994), Biro oktrooi Rooseno (�992-�99�), an apprentice at Blake Dawson Waldron and freehill Holingdale & Page (�99�-�992), Law firms in Sydney, Australia, and Junior Associate at Ratna Wulan & Partners and Harahap & Partners during �986-�990. He holds a Master of Law Degree from University of Technology Sydney, Australia and a Bachelor’s Degree in Law from Airlangga University, Surabaya.
Bergabung dengan Grup pada tahun 200�, Bapak Juwono memiliki pengalaman luas dalam mengelola properti seperti gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, kawasan industri, dan apartemen. Beliau memiliki pengalaman selama lebih dari 2� tahun di bidang pengelolaan properti dan lebih dari 5 tahun di bidang pengembangan proyek. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau adalah Senior Property Manager di PT Procon Indah (�995-200�) dan Project Coordinator/Property Manager di BHS Group (�989-�995). Bapak Juwono memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Sipil dari Universitas Parahyangan, Bandung dan gelar Master di bidang Pemasaran dari Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia (IPWI), Jakarta.
Joined the Group in 200�, Mr. Juwono has vast experiences in handling properties such as office buildings, shopping centers, industrial estates and apartment buildings. He has over 2� years of expertise in property management and more than 5 years in project development. Prior to joining the Company, he was a Senior Property Manager at PT Procon Indah (�995-200�) and Project Coordinator/ Property Manager at BHS Group (�989-�995). Mr. Juwono holds a Bachelor’s Degree in Civil engineering from Parahyangan University, Bandung and a Master’s Degree in Marketing from Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia (IPWI), Jakarta.
Wiyoto JuwonoGM Manajemen fasilitasGM facility Management
80
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Mengawali karirnya di Departemen Teknik, PT Skyline Building pada tahun �987, Bapak effendi sejak itu mengembangkan kompetensi dan karirnya di bidang manajemen properti. Jabatan yang pernah dipercayakan kepada Beliau sebelum ini antara lain adalah General Manager di Apartemen Rasuna Said Sky Garden (�99�-�999) dan Property Manager di Wisma Standard Chartered Bank (�990-�99�). Beliau meraih gelar Sarjana Teknik dari Politeknik Universitas Indonesia pada tahun �987.
Halion effendiGM operasional GM operational
Beginning his career in the engineering Department of PT Skyline Building in �987, Mr. effendi has since developed his professional career and competence in property management. His previous positions include General Manager of the Rasuna Said Sky Garden Apartments (�99�-�999) and Property Manager for Wisma Standard Chartered Bank (�990-�99�). He graduated with an engineering Degree from Polytechnic - University of Indonesia in �987.
Bergabung dengan Grup pada tahun �978 melalui PT Skyline Building, Bapak Hendra saat ini juga menjabat sebagai GM Finance & Accounting Grup Properti Komersil untuk Perkantoran & Apartemen-Townhouse. Beliau sebelumnya terlibat dalam berbagai proyek pengembangan, termasuk Tamanpuri Setiabudi, Wisma Standard Chartered dan Apartemen Menarabudi. Bapak Hendra telah berpengalaman lebih dari �0 tahun di berbagai perusahaan nasional termasuk PT elektronika nusantara dan PT Astra Incorporation. Beliau juga telah mengikuti berbagai pelatihan dalam bidang Manajemen Proyek, Perdagangan, Keuangan dan Akuntansi.
Hendra HandjajaGM PT Skyline BuildingGM PT Skyline Building
Joined the Group in �978 through PT Skyline Building, Mr. Handjaja currently also serves as GM finance & Accounting Commercial Property Division for office & Apartment-Townhouse. He was previously involved in various development projects including Tamanpuri Setiabudi, Standard Chartered Building and Menarabudi Apartment. Mr. Handjaja has over �0 years of professional experiences at a number of national corporations including PT elektronika nusantara and PT Astra Incorporation. He has attended various trainings in the areas of Project Management, Commerce, finance and Accounting.
Harsono BijantoGM Pengembangan Proyek GM Project Development
Bergabung dengan Grup pada tahun 2006, Bapak Harsono Bijanto memiliki pengalaman sebagai Site Engineer dan Project Manager di beberapa perusahaan ternama, termasuk PT Biru Semesta Alam dan PT Putra Surya Perkasa. Portofolio proyeknya mencakup ritel, rumah sakit, hotel, apartemen, mal, golf course serta residensial. Beliau telah memiliki peran yang besar dalam pengembangan Blok M dan Puri Cinere Hospital, Ibis Slipi Hotel serta Apartemen Permata Senayan. Beliau memperoleh gelar Master di bidang Project Management dan Business Administration dari Center for Architecture and Urban Studies (CAUS-USA).
Joined the Group in 2006, Mr. Bijanto has experience as a site engineer and project manager at several reputable companies, including PT Biru Semesta Alam and PT Putra Surya Perkasa. His project portfolio covers retail, hospital, hotel, apartment, mall, golf course as well as residential. He has made significant contributions to the development of the Blok M and Puri Cinere Hospital, Ibis Slipi Hotel as well as Permata Senayan Apartments. He obtained his Master’s Degree in Project Management and Business Administration from Center for Architecture and Urban Studies (CAUS - USA).
Adi Widodo MudigdoGM Arsitek In HouseGM In House ArchitectBapak Adi Widodo Mudigdo adalah Arsitek di Grup pada periode �990-200� yang menangani beberapa proyek JSI di Bali, Yogyakarta dan Jakarta. Sebelum bergabung kembali dengan Grup pada tahun 2007 sebagai GM Arsitek In House, Bapak Mudigdo sebelumnya bekerja di Asian Development Bank yang ditugaskan untuk Rehabilitasi Pembangunan Perumahan akibat Tsunami di Aceh. Beliau juga memiliki berbagai pengalaman di bidang arsitektur baik domestik maupun internasional. Beliau adalah arsitek untuk Indonesia Guest Country Pavilion, World Expo Hanover Fair 95 dan Indonesian Pavilion, World Expo Brisbane Fair. Beliau juga pernah bekerja di Srilanka, Malaysia, Australia dan new Zealand. Beliau adalah lulusan Melbourne University Architecture School.
Mr. Adi Widodo Mudigdo was an Architect in the Group during the period of �990-200�, handling numerous JSI projects in Bali, Yogyakarta and Jakarta. Prior to rejoining the Group in 2007 as GM In House Architect, Mr. Mudigdo worked for the Asian Development Bank assigned to the Rehabilitation and Construction of Tsunami-affected Housing in Aceh. He also has various exposures in the field of architecture, both domestic and international. He was the architect for the Indonesia Guest Country Pavilion at the World expo Hanover fair 95 and the Indonesian Pavilion at the World expo Brisbane fair. He had also worked in Srilanka, Malaysia, Australia and new Zealand. He is a graduate of Melbourne University Architecture School.
Bergabung dengan Grup pada tahun 2006 sebagai General Manager Human Resources Development. Bapak Sangkaeng memiliki pengalaman dan keahlian yang luas di bidang Sumber Daya Manusia, baik di perusahaan lokal maupun multinasional. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau bekerja sebagai Consultant di Dunamis organization Services, perwakilan dari franklin Covey International dan memiliki pengalaman dalam menangani klien-klien eksekutif. Beliau memulai karirnya di PT Astra International Tbk dimana Beliau memiliki pengalaman yang luas dalam menangani masalah Sumber Daya Manusia, pengalaman yang kemudian dikembangkan dan diterapkan di Bristol Myers Squibb dan PT nestlé Indonesia & Minamas Plantation. Sebelumnya Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur SDM di Sierad Produce Tbk. Bapak Sangkaeng memperoleh gelar Master di bidang Manajemen Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor
Joined the Group in 2006 as General Manager of Human Resources Development, Mr. Sangkaeng is an experienced and skilled Human Resources professional with extensive exposure to both local and multinational corporation. Prior to joining the Company, he was a Consultant at Dunamis organization Services, a representative of franklin Covey International and has assisted many Top executive clients. He began his career at PT Astra International Tbk where he was exposed to a wide spectrum of HR operations, the best practices of which, he further developed and implemented at Bristol Myers Squibb and PT nestlé Indonesia and Minamas Plantation. He had also served as HR Director at Sierad Produce Tbk. Mr. Sangkaeng holds a Master’s Degree in Agribusiness Management from Bogor Institute of Agriculture.
Abednedju G W SangkaengGM Pengembangan Sumber Daya ManusiaGM Human Resources Development
8�
JSI Annual Report 2007
Bergabung dengan Perseroan sejak nopember 2007, Bapak Asan effendy menjabat GM Corporate Finance. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau adalah Head of Corporate Finance PT Lyman Investindo yang merupakan induk perusahaan dari Lyman Grup. Beliau juga pernah menjabat sebagai Head of Corporate Finance PT Jakarta International Hotels & Development yang merupakan salah satu dari anak perusahaan Artha Graha Grup dan Kepala Biro Internal Control PT Borsumij Wehry Indonesia, perusahaan distribusi yang merupakan salah satu anak perusahaan dari Mantrust Grup. Bapak effendy memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Jayabaya, Jakarta.
Asan effendyGM Keuangan Korporasi GM Corporate finance
Joining the Company in november 2007, Mr. Asan effendy currently serves as GM Corporate finance. Prior to joining the Company, he was the Head of Corporate finance at PT Lyman Investindo, a holding company of Lyman Group. He was also the Head of Corporate finance at PT Jakarta International Hotels & Development, a subsidiary of Artha Graha Group and Head of Internal Control Department at PT Borsumij Wehry Indonesia, a Mantrust Group subsidiary engaged in distribution. Mr. effendy holds a Bachelor’s Degree in Accounting from Jayabaya University, Jakarta.
KoMITe AUDITAudit Committee
Bapak Kartasasmita menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 200� selain sebagai Komisaris Independen.
Mr. Kartasasmita has served as the Chairman of the Company’s Audit Committee since 200� and is an Independent Commissioner of the Company.
Hussein KartasasmitaKetua Chairman
Bapak Tenggaraharja menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2007 selain sebagai Komisaris Independen.
Mr. Tenggaraharja has served as a member of the Audit Committee since 2007 and is an Independent Commissioner of the Company.
f. X. Gunawan TenggaraharjaAnggota Member
Bergabung dengan Grup pada tahun �990, Bapak Isdarianto telah menjabat berbagai posisi di dalam Grup, yaitu sebagai Audit Manager, Finance and Accounting Manager, Project Finance Manager dan Purchasing Manager sebelum ditunjuk sebagai anggota Komite Audit pada tahun 200�. Bapak Isdarianto memiliki pengalaman lebih dari �0 tahun di bidang audit eksternal maupun internal, audit manajemen dan operasional, akunting dan pengawasan pembelian barang. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau bekerja sebagai akuntan publik di kantor Akuntan Publik Drs. Utomo, Mulia & Co, PT Interdata Management Services Astra Group dan PT Azil engineering Corporation/Azil-Bateman Consortium. Beliau telah mengikuti beberapa mata kuliah akuntansi dan memperoleh diploma dalam Business Management dari Business Training Limited, Manchester. Beliau juga telah mengikuti berbagai seminar di bidang audit, dan pelatihan manajemen serta berbagai seminar tentang corporate governance.
Joined the Group in �990, Mr. Isdarianto has held various positions in the Group, including Audit Manager, finance and Accounting Manager, Project finance Manager and Purchasing Manager before being appointed a member of the Audit Committee in 200�. Mr. Isdarianto has over �0 years of experience in internal and external audits, management and operational audits, accounting and purchasing control. Prior to joining the Company, he worked as a public accountant at Drs. Utomo, Mulia & Co, PT Interdata Management Services Astra Group and PT Azil engineering Corporation/Azil-Bateman Consortium. He has taken several Accounting courses and obtained a diploma in Business Management from Business Training Limited, Manchester. He has also attended several audit and management training seminars as well as seminars on corporate governance.
Anton Isdarianto Anggota Member
82
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Mercure Resort SanurTerletak di tengah taman tropis seluas 3,7 hektar di sepanjang pantai berpasir putih di Sanur Bali, hotel bintang empat dengan 189 kamar yang dibagi dalam 41 pondok beratap rumbia ini baru saja selesai direnovasi. Hotel ini menawarkan nuansa baru dengan gaya minimalis yang disukai saat ini.
Sitting on over 3.7 hectares of landscaped tropical garden alongside the white sandy beaches of Sanur, Bali, this four-star hotel, with its 189 rooms divided among 41 thatched-roof cottages, was recently renovated. Today, it offers a fresh new look along currently favored minimalist lines.
Bali HyattHotel bintang lima dengan nuansa arsitektur tradisional Bali yang dikelilingi oleh 19 hektar taman di Pantai Sanur. Bali Hyatt memiliki 389 kamar, masing-masing dengan balkon pribadi.
A five-star hotel, boasting richly traditional Balinese architecture, is located amidst 19 hectares of lush gardens at Sanur Beach. Bali Hyatt has 389 guest rooms, each with its own private balcony.
PoRTofoLIo ASeT
Hyatt Regency YogyakartaHotel bintang lima dengan desainnya yang unik menyerupai Candi Borobudur, memiliki 269 kamar dan menawarkan pemandangan Gunung Merapi. Dikelilingi oleh 24 hektar taman yang asri, Hyatt Regency Yogyakarta adalah satu-satunya jaringan hotel Hyatt di Indonesia yang memiliki lapangan golf 9-hole dan terletak sangat strategis di pinggiran kota Yogyakarta, hanya 15 menit dari Bandar Udara.
The five-star hotel, with its distinctive design resembling the famous Borobudur Temple, has 269 rooms and offers a scenic view of Mount Merapi. Enclosed within 24 hectares of beautifully landscaped lawns and gardens, Hyatt Regency Yogyakarta is the only Hyatt chain hotel in Indonesia with a 9-hole golf course and is strategically located at the outskirt of Yogyakarta, just 15 minutes away from the airport.
HoTeL
ReSIDenTIAL
Asset Portfolio
Grand Hyatt BaliMenempati lahan seluas 18 hektar di kawasan Nusa Dua, Bali, hotel bintang lima ini telah merampungkan renovasinya senilai US$32,6 juta demi memanjakan pengunjung dengan pelayanan dan fasilitas yang mewah. Hotel ini memiliki 648 kamar, suite dan villa, serta dilengkapi dengan spa villa yang mewah dan 2 grand ballroom, sehingga menjadikannya sebagai salah satu hotel resor terbesar dan tempat mengadakan pertemuan, pameran dan konferensi (MICE) yang paling populer di Bali. Pada bulan Desember 2007, hotel ini menyambut peserta konferensi tingkat dunia, United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC).
Located on 18 hectares of land at Nusa Dua, Bali, this five-star hotel has completed a major renovation of US$32.6 million aimed to indulge customers with lavish facilities and services. The hotel has 648 rooms, suites and villas, and is equipped with 2 grand ballrooms and luxurious spa villas, making it one of the largest resort hotels and the most popular MICE venue in Bali. In December 2007, the hotel welcomed participants of the world wide conference, United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC).
Mercure Convention CenterTerletak di atas lahan seluas 3,2 hektar di Taman Impian Jaya Ancol, kawasan taman hiburan dan rekreasi terbesar di Indonesia dengan pemandangan ke teluk Jakarta, Hotel dengan 434 kamar ini merupakan satu-satunya hotel bintang empat yang menghadap pantai dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang posisinya sebagai penyedia fasilitas MICE terdepan di Jakarta.
Located within Taman Impian Jaya Ancol, Indonesia’s largest recreational and amusement park, on 3.2 hectares of land and fronting a beautiful strip of beach of the Jakarta Bay, the only four-star beachfront hotel with 434-rooms offers various facilities to support its new positioning as the premier MICE facility provider in Jakarta.
Formule-1 MentengTerletak di kawasan elit Menteng, Jakarta Pusat, jaringan budget hotel Accor yang pertama di Indonesia ini memiliki 87 kamar yang nyaman, ditambah 26 kamar yang saat ini sedang dibangun. Hotel ini memiliki fasilitas yang terbatas demi menawarkan akomodasi yang ekonomis, namun tidak mengabaikan kualitas, layanan, kenyamanan dan keamanan yang bertaraf internasional. Bahkan, hotel ini ditunjang oleh pusat ritel Plaza Menteng yang menawarkan pengalaman bersantap yang tak terlupakan. Formule-1 Menteng merupakan bagian dari jaringan 373 hotel Formule-1 yang tersebar di Eropa, Australia, Brazil, Afrika Selatan dan Jepang.
Located in the prestigious Menteng area of Central Jakarta, this first Accor chain budget hotel in Indonesia consists of 87 comfortable rooms, with 26 additional rooms under construction. Its limited facilities, necessary to afford economical accommodation, have not compromised quality, service, comfort and security which are of international standard, and in fact, the hotel is supported by a retail center, Plaza Menteng, which offers exquisite dining experiences. Formule-1 Menteng is part of a 373 Formule-1 hotel chain found in Europe, Australia, Brazil, South Africa and Japan.
Formule-1 CikiniPembangunan Hotel Formule-1 Cikini, dengan kapasitas 150 kamar, dilengkapi dengan pusat ritel dan kolam renang guna mendukung kebutuhan gaya hidup tamu hotel serta masyarakat sekitar, telah dimulai pada bulan Juli 2007 dan diharapkan dapat selesai pada bulan Juni 2008. Hotel ini merupakan Hotel Formule-1 kedua yang ada di Jakarta.
The construction of Formule-1 Hotel Cikini, with its 150-room capacity and equipped with retail space and swimming pool to support the lifestyle of hotel guests and the surrounding community, commenced in July 2007 and is planned for completion in June 2008. The hotel will be the second Formule-1 Hotel in Jakarta.
Setiabudi Residences Apartemen dua menara dengan 300 unit strata-title yang dirancang dengan gaya kontemporer ini menempati lokasi strategis di kawasan Kuningan, Jakarta, berdekatan dengan Setiabudi One. Dibangun oleh Shimizu, apartemen ini merupakan apartemen pertama yang menawarkan konsep sky lounge, dimana seluruh penghuni dapat menikmati fasilitas gaya hidup kota yang modern seperti kolam renang, jacuzzi, fitnes dan aerobik, serta spa, pusat bisnis dan restoran di lantai paling atas.
This twin apartment towers, comprising 300 strata-title units and designed in the best of contemporary style, is strategically located in the Kuningan area, Jakarta near Setiabudi One. Built by Shimizu, it is the first apartment development to introduce the sky lounge concept, whereby all residents can enjoy modern urban lifestyle facilities, such as a swimming pool, jacuzzi, fitness & aerobic facilities, as well as a spa, a business center and restaurants at the top of the building.
Puri Botanical ResidenceMenempati lahan seluas 135 hektar, kawasan hunian ini merupakan kawasan pertama yang menawarkan konsep taman botanik untuk mendukung gaya hidup modern dan sehat sekaligus ramah terhadap lingkungan. Diluncurkan pada tahun 2005, kawasan hunian ini menggabungkan unsur konservasi alam, pendidikan dan kenyamanan, bekerjasama dengan Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor. Mengambil lahan terluas di tengah Jakarta Barat, kawasan hunian ini akan terdiri dari sekitar 3000 rumah dan fasilitas umum seperti sekolah nasional-plus, pusat perbelanjaan, gabungan hotel, apartemen dan perkantoran komersil serta taman tematik.
8�
JSI Annual Report 2007
Taman Permata BuanaKawasan pemukiman yang diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas ini menawarkan hunian yang lengkap, rumah bernuansa klasik dan taman yang asri, yang menempati lahan seluas 56,8 hektar di Jakarta Barat.
This middle to upper class residential estate, offering wide thoroughfares, classical-styled houses and lovely garden areas, is located on 56.8 hectares of land west of metropolitan Jakarta.
Menara CakrawalaSebelumnya dikenal sebagai Skyline Building, gedung perkantoran 18 lantai ini beralamat di Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat. Gedung ini memiliki area untuk disewakan seluas 17.800 m2 dan gedung parkir berkapasitas 450 mobil. Gedung ini berada di atas pusat ritel yang lengkap yang menawarkan beragam pilihan kuliner dan gaya hidup yang menyenangkan.
Previously known as Skyline Building, this well maintained 18-floor office building is located on Jl. MH Thamrin, Central Jakarta. It offers a total rentable area of 17,800 sqm. and a 450-car parking lot. The building sits atop a comprehensive retail center offering fine dining and fun lifestyle.
Plaza SetiabudiPlaza Setiabudi yang terdiri dari gedung Setiabudi 2 dan Setiabudi Atrium terletak di kawasan Central Business District di Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Dengan area yang disewakan seluas 39.426 m2, Plaza Setiabudi menawarkan fasilitas lengkap yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki, termasuk Setiabudi One Entertainment Center.
Located within the Central Business District along Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Plaza Setiabudi comprises Setiabudi 2 and Setiabudi Atrium buildings. With a total rentable area of 39,426 sqm., Plaza Setiabudi offers extensive on-site facilities that can be found within walking distance, including Setiabudi One Entertainment Center.
Plaza MentengMenempati bangunan yang sama dengan Hotel Formule-1 Menteng, Plaza Menteng, dengan area yang disewakan seluas 1.587 m2, merupakan pusat ritel yang melayani tamu Formule-1 Menteng dan masyarakat di sekitarnya.
Located in the same building as Formule-1 Menteng Hotel, Plaza Menteng, with its 1,587 sqm. rentable area, is a supporting retail space for both guests of Formule-1 Menteng and the surrounding community.
Bali Collection Menempati area seluas 8 hektar di Nusa Dua, Bali, Pusat Gaya Hidup dan Hiburan terbaru yang eksklusif ini merupakan mal terbuka berlantai satu yang pertama didirikan di Bali dan memiliki area yang disewakan seluas 25.729 m2 serta diharapkan menjadi tujuan utama wisata belanja dan hiburan.
Located within 8-hectares of land at Nusa Dua, Bali, this newest upper-market Lifestyle and Entertainment Center is the first single-storey open air mall on the island offering 25,729 sqm total rentable area and is envisioned to be the premier tourist lifestyle shopping and entertainment destination.CoMMeRCIAL PRoPeRTY
- offICe & ToWnHoUSe Tamanpuri SetiabudiSebuah kompleks hunian yang terdiri dari 40 townhouse eksklusif terletak diatas tanah seluas 19.900 m2 di Jl. Karbela Selatan, Jakarta Selatan, berdampingan dengan Setiabudi One.
A residential compound comprising of 40 exclusive townhouses located on 19,900 sqm. of land at Jl. Karbela Selatan, South Jakarta, adjacent to Setiabudi One.
Setiabudi OneTerletak pada lokasi yang strategis di Kuningan, Jakarta Selatan, gedung 4 lantai ini memiliki area seluas 11.350 m2 untuk disewakan. Merupakan pusat hiburan terpadu yang menawarkan kombinasi penyewa yang unik mencakup beragam pilihan bersantap, perawatan kecantikan, toko majalah dan koran, toko musik & video, minimarket, ATM, fasilitas biliar eksklusif, pusat kebugaran, karaoke dan 4 studio bioskop.
Located strategically in Kuningan, South Jakarta, the 4-storey building offers 11,350 sqm. of total rentable area. It is a one-stop entertainment center presenting a unique blend of tenants comprising a wide variety of F&B outlets, personal care outlets, a newsstand, a video & music store, a convenience store, ATMs, a pool lounge, a fitness centre, a karaoke and a four-studio Cineplex.
LAnD BAnK
KuninganJSI memiliki lahan seluas 3,7 hektar di kawasan prestisius Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
JSI owns an extremely valuable and potential 3.7 hectares of land in prestigious Mega Kuningan, South Jakarta.
JatibeningJSI memiliki lahan seluas 2,4 hektar di kawasan Jatibening, Jawa Barat.
In the province of West Java, JSI owns 2.4 hectares of land in the Jatibening area.
SanurJSI memiliki lahan seluas 7,52 hektar di Jl. Danau Tamblingan di Pulau Dewata.
On the Island of the Gods, JSI owns 7.52 hectares of land at Jl. Danau Tamblingan.
YogyakartaJSI memiliki lahan seluas 17 hektar di sebelah Hyatt Regency Yogyakarta, yang saat ini digunakan untuk lapangan golf. Lahan ini masih tersedia untuk pengembangan di masa mendatang.
JSI owns 17 hectares of land, currently being used as a golf course, located adjacent to Hyatt Regency Yogyakarta. This land is available for future development.
CoMMeRCIAL PRoPeRTY - ReTAIL
Occupying approximately 135 hectares, this residential estate is the first to offer a botanical garden concept to support a modern and healthy lifestyle that is simultaneously friendly to the environment. Launched in 2005, the residential estate brings together natural conservation, education and leisure, in collaboration with Kebun Raya Bogor Conservation Center. Spanning over the largest land area in the center of West Jakarta, this botanical estate will ultimately consists of around 3,000 houses and public facilities like national-plus schools, shopping malls, a combination of hotel, apartments and commercial office buildings and thematic gardens.
84
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
LeMBAGA DAn PRofeSI PenUnJAnGSupporting Professionals and Institutions
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (ernst & Young)
Registered Public Accountant Indonesia Stock exchange Building Tower 2, 7th floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-5�
Jakarta �2�90
Tel. : (62-2�) 5289 5000
fax. : (62-2�) 5289 4�00
Notaris Sutjipto, SH
Public Notary Menara Sudirman �8th floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 60
Jakarta �2�90
Tel. : (62-2�) 520-4778
fax. : (62-2�) 520 4779/80
Biro Administrasi Efek PT Datindo entrycom
Share Registrar Wisma Sudirman - Puri Datindo
Jl. Jend. Sudirman Kav. �4-�5
Jakarta �0220
Tel. : (62-2�) 570-9009
fax. : (62-2�) 570-9026/27/28
Untuk memperoleh Laporan Tahunan JSI dan informasi lainnya, silakan mengunjungi website atau hubungi kami di:
To receive a copy of JSI’s Annual Report and for other information, please visit the website or contact us:
Corporate Secretary
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
Setiabudi 2 Building, �A floor
Jl. H. R. Rasuna Said Kav. 62
Jakarta �2920, Indonesia
Tel. : (62-2�) 520 0577, 522 0568
fax. : (62-2�) 525 580�, 522 0580
e-mail : [email protected]
Website : www.jsi.co.id
85
JSI Annual Report 2007
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
Setiabudi 2 Building, �A floorJl. HR Rasuna Said Kav. 62, Jakarta �2920Tel : (62-2�) 522 0568, 520 0577fax : (62-2�) 525 580�, 522 0580e-mail : [email protected] : www.jsi.co.id
GRAnD HYATT BALIPT Wynncor BaliPo Box 5� nusa Dua, BaliTel : (62-�6�) 77� 2�4fax : (62-�6�) 772 0�8e-mail : [email protected] : www.bali.grand.hyatt.comfor Reservation at Jakarta Sales office:Tel : (62-2�) �90 �2�4fax : (62-2�) ��9 �549�, ��9 �5502
BALI HYATTPT Wynncor BaliPo Box �92 Sanur, Bali 80228Tel : (62-�6�) 28� 2�4fax : (62-�6�) 287 69�e-mail : [email protected] : www.bali.resort.hyatt.com
MeRCURe ReSoRT SAnURPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.Jl. Mertasari Po Box �476Denpasar, Bali 800�4Tel : (62-�6�) 288 8��fax : (62-�6�) 287 �0�, 287 77�e-mail : [email protected] : www.accorhotels-asia.com/5474
HYATT ReGenCY YoGYAKARTAPT Antilope MadjuJl. Palagan Tentara PelajarYogyakarta 5558�Tel : (62-274) 869 �2�fax : (62-274) 869 588e-mail : [email protected] : www.yogyakarta.regency.hyatt.com
MeRCURe ConVenTIon CenTeRPT Metropolitan Realty InternationalJl. Pantai Indah, Taman Impian Jaya AncolJakarta �44�0Tel : (62-2�) 640 6000, 640 7000fax : (62-2�) 640 6�2�, 640 4000e-mail : [email protected] : www.mercure.com
foRMULe-� MenTenG & ReTAILPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.Jl. HoS Cokroaminoto no. 79Jakarta �0��0Tel : (62-2�) �9� 8007fax : (62-2�) ��4 �677e-mail : info@formule�menteng.comWebsite : www.hotelformule�-asia.com
foRMULe-� CIKInIPT Hotel Cikini RealtyJl. Cikini Raya no. 75Jakarta �0��0Tel : (62-2�) 522 0568, 520 0577fax : (62-2�) 525 580�, 52� �7�7Website : www.hotelformule�-asia.com
SeTIABUDI ReSIDenCeSPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.Jl. Setiabudi Selatan Raya no. �Kuningan, Jakarta �2920Tel : (62-2�) 5794 6464fax : (62-2�) 5794 6494e-mail : [email protected] : www.setiabudiresidences.com
PURI BoTAnICAL ReSIDenCePT Copylas IndonesiaMaisonette Mega Kebon Jeruk Unit �-4Jl. Raya Joglo no. 48, Jakarta ��640Tel : (62-2�) 587 0077fax : (62-2�) 586 6688Website : www.puribotanicalresidence.com
PLAZA SeTIABUDIPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.Setiabudi 2 Building, �A floorJl. HR Rasuna Said Kav. 62Jakarta �2920Tel : (62-2�) 522 0568, 520 0577, 525 2872fax : (62-2�) 525 580�, 522 0580e-mail : [email protected] : www.jsi.co.id
MenARA CAKRAWALAPT Skyline BuildingJl. MH Thamrin no. 9, Jakarta �0�40Tel : (62-2�) ��4 �708fax : (62-2�) ��92 7709, �98� ��29e-mail : [email protected] : www.jsi.co.id
TAMAnPURI SeTIABUDIPT Skyline BuildingJl. Karbela Selatan, KuninganJakarta �2920Tel : (62-2�) 52� 2004fax : (62-2�) 52� 2008e-mail : [email protected] : www.jsi.co.id
SeTIABUDI one (SB one)PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.Setiabudi 2 Building, �A floorJl. HR Rasuna Said Kav. 62Jakarta �2920Tel : (62-2�) 522 0568, 520 0577fax : (62-2�) 525 580�, 52� �7�7Website : www.jsi.co.id
BALI CoLLeCTIonPT Bali nusadewata VillagePo Box 40 Kawasan Pariwisata BTDCnusa Dua, Bali 80�6�Tel : (62-�6�) 77� 662, 77� 66�fax : (62-�6�) 77� 664e-mail : [email protected] : www.bali-collection.com
ALAMAT PeRSeRoAn DAn UnIT USAHAAddress of the Company and Business Units
86
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Hussein KartasasmitaKomisaris Independen
Independent Commissioner
Janie DarmadiKomisaris
Commissioner
f. X. Gunawan TenggaraharjaKomisaris Independen
Independent Commissioner
DireksiBoard of Directors
Jefri DarmadiPresiden DirekturPresident Director
Lie erfurt Chandra Putra AsaliDirekturDirector
Lim MerryDirekturDirector
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Jakarta Setiabudi
Internasional Tbk. yang tandatangannya tertera di bawah
ini menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran
keseluruhan isi Laporan Tahunan 2007 yang di dalamnya
juga memuat Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
buku 2007.
Members of the Board of Commissioners and the Board
of Directors of PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
whose signatures appear below hereby declare to take full
responsibility over the accuracy of the entire contents of
the 2007 Annual Report, which also includes the financial
Statements of the Company for fiscal 2007.
Jan DarmadiPresiden Komisaris
President Commissioner
Amir Abdul RachmanWakil Presiden Komisaris
Vice President Commissioner
Purwo Hari PrawiroWakil Presiden DirekturVice President Director
PeRnYATAAn TAnGGUnG JAWAB ATAS LAPoRAn TAHUnAn 2007Statement of Responsibility of the 2007 Annual Report
Sanusi TanawiDirekturDirector
Masaaki TajimaDirekturDirector
87
JSI Annual Report 2007
Laporan Keuanganfinancial Report
88
JSI L
apor
an T
ahun
an 2
007
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan KonsolidasiBeserta Laporan Auditor Independen�� Desember 2007Dengan Angka Perbandingan Tahun 2006
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.and Subsidiaries
Consolidated financial StatementsWith Independent Auditors’ ReportDecember ��, 2007With Comparative figures for 2006