virus pada makanan

16
“MIKROBA PATOGEN PADA MAKANAN (VIRUS)” Disusun oleh Kelompok 3 Tingkat Reguler 2 B Th ajaran 2014/2015 Virus mempunyai peranan dalam kehidupan ini. Ada yang merugikan, namun ada juga yang menguntungkan. Dalam makalah kali ini akan membahas tentang peranan virus yang merugikan karena sebagai mikroorganisme pathogen dalam makanan.

Upload: ngulya-imroatul

Post on 30-Jul-2015

103 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Virus pada makanan

“MIKROBA PATOGEN PADA MAKANAN (VIRUS)”Disusun oleh Kelompok 3Tingkat Reguler 2 BTh ajaran 2014/2015

Virus mempunyai peranan dalam kehidupan ini. Ada yang merugikan, namun ada juga yang menguntungkan. Dalam makalah kali ini akan membahas tentang peranan virus yang merugikan karena sebagai mikroorganisme pathogen dalam makanan.

Page 2: Virus pada makanan

Rumusan Masalah

• Apa saja penggolongan virus pada makanan?

• Bagaimana karakteristik virus pada makanan?

• Apa saja sumber kontaminasi virus pada makanan?

• Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan virus?

Page 3: Virus pada makanan

Penggolongan Virus pada Makanan

1.Norovirus

2.Rotavirus

3.Virus Hepatitis A

4.Virus Hepatitis E

Page 4: Virus pada makanan

1. Norovirus•Karakteristik umum •Norovirus merupakan contoh kelompok virus berbentuk bulat kecil yang belum diklasifikasikan, yang mungkin berkerabat dengan jenis-jenis calicivirus. •Gejala-gejala penyakit •Nama umum untuk penyakit yang disebabkan oleh Norovirus dan virus-virus lain yang mirip dengannya yakni viral gastroenteritis (sakit perut karena virus), acute nonbacterial gastroenteritis (sakit perut akut yang disebabkan bukan oleh bakteri), keracunan makanan, dan infeksi makanan.

Page 5: Virus pada makanan

2. Rotavirus •

Karakteristik umum • Rotavirus diklasifikasikan ke dalam famili

Reoviridae. Ada enam kelompok serologis yang telah diidentifikasi, tiga di antaranya (grup A, B, dan C) dapat menginfeksi manusia.

• Rotavirus grup A terdapat di seluruh dunia. Virus ini merupakan penyebab utama diare parah yang terjadi pada bayi dan anak-anak.

Page 6: Virus pada makanan

3. Virus Hepatitis A

Karakteristik umum

•Virus hepatitis A (HAV) diklasifikasikan bersama dengan kelompok enterovirus dalam famili Picornaviridae .

•Istilah hepatitis A (HA) atau hepatitis viral tipe A telah menggantikan istilah-istilah lama: hepatitis infektif, hepatitis epidemik, penyakit kuning epidemik, penyakit kuning catarrhal , penyakit kuning menular, penyakit Botkins ( Botkins disease ), dan hepatitis

Page 7: Virus pada makanan

4. Virus Hepatitis E

Karakteristik umum •Virus hepatitis E (HEV) memiliki diameter partikel 32-34 nm, dan sangat labil.Gejala-gejala penyakit •Penyakit yang disebabkan oleh HEV disebut hepatitis E, atau hepatitis non-A non-B yang ditularkan melalui saluran pencernaan ( enterically transmitted non-A non-B hepatitis (ET-NANBH)).

Page 8: Virus pada makanan

B. Karakteristik Virus

1. Ukuran virusBerdiameter 20 sampai 300 nanometer, sementara

rentang panjang mereka antara 20 sampai 14.000 nanometer.Satu nanometer sama dengan sepermilyar dari satu meter, yang bahkan lebih kecil dari diameter sehelai rambut manusia. Bahkan, diameter sehelai rambut manusia adalah sekitar 100 kali lebih besar dari nanometer. Jadi untuk membantu virus studi secara rinci scanning dan mikroskop electron transmisi yang digunakan. 2. Struktur Virus

Semua virus baik berisi asam ribonukleat (RNA) atau asam deoksiribonukleat (DNA) sebagai genom mereka.

Page 9: Virus pada makanan

C. Sumber Kontaminasi Virus pada Makanan

Page 10: Virus pada makanan

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Virus1. pH: 7,0-7,22. Konsentrasi antigen dan antibodi3. Suhu4. Kelembaban5. Media agar6. Jarak sumuran7. Lama inkubasi

Page 11: Virus pada makanan

pH

Dapat terjadi presipitasi jika media berada pada pH 7,0-7,2, sedangkan pada pH 5,0-5,5 tidak menyebabkan terjadinya presipitasi.

Page 12: Virus pada makanan

Konsentrasi antigen dan antibodi

Adanya konsentrasi antibodi yang sesuai dengan konsentrasi antigen dapat menyebabkan terjadinya presipitasi atau immunodifusi di luar sumuran.

Page 13: Virus pada makanan

Suhu

Temperatur inkubasi pada reaksi aglutinasi bervariasi, kurang lebih 50-560 C. Sedangkan pada yang lain pada suhu 270 C.

Page 14: Virus pada makanan

Kelembaban

Media agar tidak disimpan dalam lemari es karena agar akan menjadi kering, pada temperature panas media menjadi cair. Sehingga tempat penyimpanan dibuat menyerupai lembah dengan nampan yang diberi kapas dan air.

Page 15: Virus pada makanan

Media agar

Media yang digunakan adalah media agar semisolid, dapat juga dipakai agar gelatin/ silika. Yang paling umum digunakan adalah agar-agar. Agar-agar menjadi larut atau cair bila dipanaskan pada suhu hampir 1000 C dan tetap berbentuk cair bila didinginkan hingga kurang lebih 430 C. Pada gelatin, jika telah padat dan dipanaskan 1000 C untuk mencairkan kembali. Tidak dianjurkan membiarkan medium agar menjadi padat lalu mencairkannya kembali lebih dari 2 kali karena dapat memberikan hasil yang kurang baik.

Page 16: Virus pada makanan

Jarak sumuran

Jika jarak terlalu jauh atau tidak sama antara kiri dan kanan dapat mengakibatkan tidak terbentuknya presipitat.

Lama inkubasi

Pembentukan ikatan antibodi-antibodi membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari. Jadi jika kurang dari waktu yang ditentukan kemungkinan presipitat belum terbentuk.