visi bank sulteng report 2013.pdf · laporan tahunan / annual report 2013 1 visi bank sulteng...
TRANSCRIPT
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
1
Visi Bank Sulteng
Menjadi bank daerah terpercaya di Indonesia, mengerti kebutuhan nasabah, memberikan solusi keuangan yang tepat, membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Visi ini dipopulerkan dengan rumusan sebagai berikut :
Menjadi Bank Pembangunan Daerah terbesar ke ”12” pada tahun 2017 di antara bank
Pembangunan Daerah se Indonesia
dipopulerkan dengan “V~2017”
Misi Bank Sulteng
Untuk mencapai visi tersebut diatas, maka akan dilakukan upaya-upaya yang terencana, terpadu, yang dirumuskan sebagai berikut : 1. Total Asset Rp. 21.287 T (Ranking No. 9) BPD seluruh Indonesia 2. Dana Pihak Ketiga Rp.20.124 T (Ranking No.9), BPD seluruh Indonesia
Dengan komposisi sebagai berikut :
Giro = 40 %, atau Rp.8.050 T
Tabungan 30 %, atau Rp.6.037 T
Deposito 30 %, atau Rp.6.037 T 3. Kredit yang Diberikan Rp.16.569 T (Ranking No.10) BPD seluruh Indonesia
Dengan komposisi :
Usaha menengah keatas : 30 % atau Rp.4.971 T
Usaha mikro : 20 % atau Rp.3.314 T
Konsumsi/retail : 50 % atau Rp.8.284 T 4. Laba sebelum Pajak Rp.451 M (Ranking No. 11), BPD seluruh Indonesia
Statement Budaya Perusahaan
One Goal, One Team, One Spirit.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
2
Dewan Komisaris Board of Commisioners
Drs. H. Amiluddin Haluddin
Komisaris
Drs. H. Abd. Karim Hanggi
Komisaris Utama
Drs. H. Said Awad, MH
Komisaris Independen
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
3
Sambutan Dewan Komisaris Welcome Notes From the Board of Commisioners
Assalaamu Alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Seluruh Pemegang Saham dan pemangku kepetingan PT. Bank Sulteng yang saya hormati.
Dengan Mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, atas segala
berkah, rahmat dan perlindungannya kepada kita sekalian, perkenankanlah kami atas nama
Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng menyampaikan sambutan dan sekaligus laporan
pengawasan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013.
Dewan Komisaris adalah bagian dari Pengurus PT. Bank Sulteng yang berfungsi melakukan
pengawasan terhadap jalannya perusahaan dan memberi nasihat kepada pihak manajemen
agar perusahaan berjalan sesuai hasil RUPS dan perencanaan Visi dan Misi yang telah
ditetapkan.
Disamping itu Dewan Komisaris juga menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi satuan
kerja audit intern hasil audit akuntan publik, hasil pengawasan Bank Indonesia serta hasil
pemeriksaan ekternal seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pada dasarnya Dewan Komisaris telah melakukan berbagai fungsi pengawasan dan fungsi
lainnya selama tahun buku 2013, dengan kegiatan sebagai berikut :
Tugas Pengawasan yang telah dilakukan
Sesuai dengan ketentuan dan Perundang-undangan yang berlaku maka secara umum Dewan
Komisaris telah melakukan kegiatan pengawasan terhadap pengurusan dan kebijaksanaan
pengurusan perseroan secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Memberikan masukan, persetujuan serta pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana
Bisnis Bank periode tahun 2013-2015. Dewan Komisaris mengadakan rapat koordinasi
bersama Direksi dan pejabat eksekutif bank sulteng setiap triwulan guna mendapatkan
penjelasan mengenai pencapaian indikator Rencana Bisnis sekaligus merumuskan
kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
2. Pengawasan terhadap faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan bank, serta faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja bank secara keseluruhan.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
4
Sambutan Dewan Komisaris Welcome Notes From the Board of Commisioners
Dalam pelaksanaan upaya pengawasan yang dilaksanakan Dewan Komisaris Bank Sulteng
antara lain :
A. Pengawasan Dalam Rangka Implementasi GCG dan Manajemen Risiko
Dalam implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen risiko termasuk
pengendalian operasional Bank, secara umum dapat dilaporkan pelaksanaannya telah
berjalan baik dan penyempurnaannya terus diupayakan secara berkelanjutan.
Sehubungan dengan hal tersebut Dewan Komisaris telah mencatat beberapa hal dan hasil
implementasi antara lain :
Dewan Komisaris aktif memonitoring kepatuhan terhadap ketentuan prinsip kehati-hatian
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia antara lain Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK) serta turut serta dalam rangka melakukan upaya perbaikan-perbaikan di bidang
pelayanan, pemenuhan asas prudential banking dan menciptakan budaya tata kelola
perusahaan yang lebih sehat.
B. Pengawasan terhadap Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan
1. Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap hasil tindak lanjut pemeriksaan
baik yang dilakukan oleh audit eksternal maupun internal serta memantau komitmen
dengan Bank Indonesia.
2. Dewan Komisaris melakukan pengusulan proses penunjukkan Akuntan Publik untuk
memintakan persetujuan kepada pemegang saham untuk melakukan Audit Laporan
Keuangan Bank Sulteng Tahun Buku 2013. Selanjutnya Dewan Komisaris juga
mengavaluasi atas penunjukkan Akuntan Publik yang berdasarkan peraturan
peundang-undangan yang berlaku.
3. Dalam rangka melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Bank, Dewan Komisaris
melalui Komite dibawah Dewan Komisaris dalam hal ini Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko mengevaluasi hasil temuan-temuan audit melalui rapat intern Dewan
Komisaris yang mana untuk selanjutnya merekomendasikan kepada Direksi untuk
menyikapi, menindaklanjuti, dan memperbaiki sebagaimana masukan dan
rekomendasi dari pemeriksaan tersebut.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
5
Sambutan Dewan Komisaris Welcome Notes From the Board of Commisioners
C. Hal-hal Lain Yang Perlu Mendapat Perhatian
Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja dan pelaksanaan program kerja PT. Bank
Sulteng dalam Tahun 2013 maka Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang
perlu mendapat perhatian manajemen, antara lain :
1. Agar manajemen terus berupaya dan mengoptimalkan peningkatan asset, dan
peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara intensif dengan memperluas dan
memperkuat Customer Base, agar share tabungan terhadap Dana Pihak Ketiga
semakin besar. Salah satu upaya menggenjot Dana Pihak Ketiga adalah menciptakan
produk-produk yang dapat menarik minat masyarakat/nasabah diiringi dengan
teknologi yang mendukung, mengingat banyaknya competitor dari Lembaga
Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank setiap tahunnya.
2. Melakukan upaya penambahan modal disetor yang berasal dari pemegang saham
baik melalui dana segar maupun melakukan konpensasi asset milik pemda yang
dijadikan kantor cabang.
3. Penyaluran kredit hendaknya dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip
prudential banking.
4. Optimalisasi fungsi dan peranan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) melalui :
1) Peningkatan fungsi SKAI sebagai konsultan internal Bank;
2) Peningkatan fungsi monitoring baik secara langsung maupun tidak langsung;
3) Mempedomani SPFAIB dalam membuat ikhtisar temuan dan rekomendasi hasil
audit oleh SKAI;
4) Mengevaluasi kembali Panduan Audit Intern yang disesuaikan dengan kondisi
Bank Sulteng saat ini yang berdasarkan pada SPFAIB.
5) Melakukan penilaian kinerja cabang yang dituangkan dalam Laporan Hasil
Pemeriksaan sebagai bahan penilaian Direksi.
6) Optimalisasi fungsi dan peranan Satuan Kerja Kepatuhan dengan cara
mengikutsertakan SDM berupa pelatihan, seminar/workshop secara berkala.
7) Melaksanakan evaluasi secara berkelanjutan terhadap pengamanan dalam system
dan prosedur kerja yang berkaitan dengan Teknologi Informasi untuk mencegah
terjadinya kejahatan melalui Teknologi Informasi yang dapat merugikan nasabah
maupun bank.
8) Agar dalam penempatan posisi Kepala Divisi dan Kepala Cabang perlu
memperhatikan unsur kompentensi, intergritas, dan kinerja personal serta kinerja
organisasi serta unsur dalam GCG.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
6
Sambutan Dewan Komisaris Welcome Notes From the Board of Commisioners
9) Membenahi secara terus menerus strategi, kebijakan, system dan standar
prosedur operasional bank dalam rangka optimalisasi system pengendalian intern
bank.
10) Mengupayakan pengembangan kompentensi, profesionalisme dan produktivitas
sumber daya manusia terus ditingkatkan dengan memberikan pendidikan dan
pelatihan, sehingga Bank mempunyai sumber daya sebagai penerus bank yang
capable dan qualified. Pendidikan dan pelatihan harus dilaksanakan secara
terintegrasi dan berkelanjutan berdasarkan mapping kondisi dan kualifikasi
pegawai yang mencerminkan kondisi faktual dan kebutuhan kedepan sumber daya
manusia dalam rangka mencapai rencana bisnis bank.
11) Agar manajemen berupaya untuk terus menerus meningkatkan dan
penyempurnaan kebijakan pengelolaan sumber daya manusia, antara lain dalam
pengelolaan jalur karir.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan yang merupakan laporan tugas dan fungsi Dewan
Komisaris dalam pelaksanaan pengawasan serta pemberian nasihat kepada Direksi atas
pelaksanaan operasional PT. Bank Sulteng Tahun 2013.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan/petunjuk dan RahmatNya bagi kita
semua. Amin….
Wasalamu’alaikum War.Wab.
Palu, 02 April 2014
Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng
Drs. H. Abd. Karim Hanggi Komisaris Utama
Drs. H. Said Awad, MH Drs. H. Amiluddin Haludin
Komisaris Independen Komisaris
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
7
Dewan Direksi Board of Commisioners
Diana Liza Mustaqim
Direktur Pemasaran
Sitti Maryam Dalle
Direktur Operasional
Rahmat A. Haris
Direktur Utama
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
8
Sambutan Dewan Direksi Welcome Notes From the Board of Directors
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakattu
Salam Sejahtera Bagi Kita Sekalian,
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas hidayah dan rahmat yang diberikan ke
pada PT.Bank Sulteng sehingga dapat melewati tahun 2013 dengan prestasi yang menggembirakan dan
sesuai target dan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang sudah ditetapkan.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari semangat kerja keras semua pihak (staff, direksi dan komisaris), dirajut
pada suatu bingkai kesatuan “synergy” yang diimplementasi melalui slogan One Team, One Goal, One
Spirit.
Keberhasilan ini juga dapat diraih berkat input-input yang rajin diberikan oleh pengawas perbankan Bank
Indonesia (BI-Sulteng), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-Sulteng) dan bahkan diperoleh dari stake holder
lain yang selalu peduli untuk segera bangkit “Bank Sulteng” dapat maju sejajar dengan Bank
Pembangunan daerah lainnya di seluruh Indonesia.
Bank Sulteng dalam menjalankan kegiatan operasionalnya ditengah persaingan yang ketat, juga bertekad
meraih prestasi dan mensejajarkan diri dengan bank pesaing lainnya, khususnya yang beroperasi di
Sulawesi Tengah, kegiatan penting yang sudah dikerjakan pada tahun 2013 adalah antara lain sebagai
berikut :
1. Memperkuat kelembagaan, penambahan modal melalui setoran modal dari pemegang saham dan dari
partner stragis (sudah terwujud pada kwartal ke 2 tahun 2013).
2. Penerapan good corporate governance (GCG) senantiasa dijunjung tinggi melalui program
Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Integritas dan Fair (TARIF), selalu mengutamakan prinsif
ke hati-hatian (prudencial banking), mulai difocuskan pelaksanaannya sejak pengurus baru bekerja.
3. Re-branding, dalam rangka membangun image dan membangun kepercayaan nasabah kepada Bank
Sulteng (sudah dimulai sejak Juni 2013 yang lalu dan berlanjut hingga saat ini).
4. Service Excelent, perbaikan terus menerus guna meningkatkan mutu pelayanan kepada seluruh
nasabah (sudah mulai sejak Juni 2013 dan berlanjut hingga saat ini).
5. Terhitung mulai Juli 2013, di canangkan “Visi Bank Sulteng” yang baru yakni “ Menjadi Bank Daerah
Terperacaya di Indonesia, Mengerti kebutuhan nasabah, Memberikan solusi keuangan yang tepat,
Membangun kemitraan yang saling menguntungan dan berkelanjutan”.
6. Bahkan lebih lanjut Bank Sulteng membuat obsesi besar yakni pada tahun 2017, ingin menjadi Bank
Daerah terbesar ke 12 dari 26 BPD se Indonesia (saat itu, ranking Bank Sulteng berada pada No.26).
7. Sesuai deklarasi Bank Regional Champion (BRC) yang menegaskan agar pada tahunn 2015, setiap
BPD dapat menjadi Bank Pelaku Utama diwilayah kerja masing-masing, sehingga mengharuskan
jumlah modal inti minimal sebesar Rp.1 Trilliun, amanat yang sudah menjadi komitment inilah yang
dapat kami anggap sebagai tantangan yang besar untuk diselesaikan sesuai jadwalnya.
8. Dapat juga kami sampaikan bahwa pada tahun 2013 yang lalu telah dilaksanakan Penambahan mesin
ATM 41 unit, penambahan kantor Kas 1 unit, sehingga jumlah titik layanan menjadi 83 titik (1 Kantor
Pusat + 13 Kantor Cabang + 12 Kantor Kas + 48 ATM + 1 Mobil Kas + 8 titik pelayanan Pajak), Insya
Allah pada bulan Mei 2014 meningkat menjadi 123 titik.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
9
Sambutan Dewan Direksi Welcome Notes From the Board of Directors
Salah satu tantangan Bank Sulteng yang sudah jelas di depan mata karena sudah dituangkan dalam
bentuk komitment pada dokumen Bank Reginonal Champion (BRC) adalah antara lain :
1. Struktur dana pihak ketiga meliputi 70 % sumber non Pemda dan 30 % dari Pemda.
2. Struktur Kredit meliputi 40 % disalurkan untuk keperlaun produktif dan 60 % untuk keperluan konsumtif
atau lainnya.
Bahwa tantangan pada komitment struktur DPK, hanya dapat dicapai dengan melakukan terobosan
antara lain sebagai berikut :
1. Penambahan jaringan / titik layanan, untuk menembus pasar potensial yang tersebar diseluruh
kecamatan dan desa (telah diadakan 13 unit kantor berjalan yang mulai dioperasikan pada bulan Mei
2014 ini, dan penambahan gerai 17 unit untuk pelayanan pajak/di Kantor Pelayanan Samsat dan
penambahan kantor Kas Plus 3 unit di Kecamatan.
2. Penambahan produk baru yang menjadi kebutuhan dasar disetiap rumah tangga yang mempunyai
anak (telah disediakan produk tabungan siswa/angsuran , yang ditujukan kepada 418 siswa se
Sulteng).
3. Pembuatan program Deposito Retail, yang akan ditujukan kepada 75.606 PNS, Pedagang Retail, Ibu
Rumah Tangga dari 2,6 juta penduduk, dll,
Disadari bahwa target dan struktur kredit harus ditinjau kembali, karena komposisi kredit konsumtif hingga
saat ini masih dominan.
Untuk mencapai target, maka diperlukan produk kredit baru yang berorientasi pada program khusus (kredit
mikro) yang ditujukan kepada pelaku retail di pasar-pasar daerah, kredit kepada petani khusus (misalnya
kakao, kluster kepada nelayan dll), direncanakan pada kwartal 4 tahun 2014 sudah dapat dimulai uji coba
kredit khusus mikro.
Sebagai gambaran singkat pencapaian DPK dan Kredit dan asset Desember 2013 sebagai berikut :
Total DPK posisi 31 Des’13 = Rp. 910,746 jt, meningkat 29,54 % dari Desember 2012
Total Kredit posisi 31 Des’13 = Rp.1.169,712 jt, meningkat 55,10 % dari Desember 2012
Total Asset posisi 31 Des’13 = Rp.1.797,346 jt, meningkat 32,30 % dari Desember 2012.
Secara keseluruhan kondisi ratio keuangan Bank Sulteng posisi Desember 2013 :
CAR sebesar 22,60 % ROA sebesar 3,52 % ROE sebesar 22,91 % BOPO sebesar 64,67 % LDR sebesar 128,43 % NPL sebesar 1,95 % NIM sebesar 8,80 %
Dapat disimpulkan bahwa untuk bisa mencapai target-target financial sebagaiman disebutkan diatas,
diperlukan tenaga-tenaga ahli dibidangnya dan professional, untuk itu sejak kwarta (ke 4) tahun 2013
sudah mulai dirancang dan dilaksanakan program kepegawaian antara lain sebagai berikut :
1. Proses dan methodologi rekrutment karyawan baru dilaksanakan melalui vendor yang akhli
dibidangnya (physicolog).
2. Penerimaan tenaga khusus terbatas (special hire) pada bidang perkreditan dan IT.
3. Proses penilaian karyawan dilaksanakan berbasis kinerja (Key Perfoormance Indicator/KPI) dan akan
dikuatkan dalam pemberian reward dan punishment serta bonus prestasi.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
10
Sambutan Dewan Direksi Welcome Notes From the Board of Directors
4. Proses pemberian promosi dilakukan dengan asessment dari vendor /phsycolog, bahkan pengiriman
20 orang staf mengikuti program pendidikan khusus di lembaga pendidikan perbankan STIE perbanas
Surabaya dilakukan melalui special assesment dari vendor.
Jika pembinaan dan pendidikan karyawan sudah berjalan simultan seperti diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa Management Bank Sulteng sudah melakukan program-program peningkatan kualitas karyawan
dengan sangat baik.
Hasilnya tentu tidak otomatis dapat terbukti pada saat yang bersamaan, namun lambat laun Bank Sulteng
sudah melangkah menuju pada tujuan yang ingin dicapai.
Dalam melaksanakan kegiatan operasional, Bank Sulteng berpedoman kepada ketentuan dan peraturan
yang berlaku, sebagaimana yang tertuang dalam SOP sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan
operasional, dengan senantiasa memegang pada prinsip prudential banking melalui penerapan manajemen
berbasis risiko yang telah diterapkan oleh Bank Sulteng.
Kami meyakini bahwa, prestasi yang dicapai Bank Sulteng pada periode tahun 2013 adalah hasil karya
dan kerja keras semua pihak (seluruh staff dan direksi), dan mendapat dukungan pengawasan melekat dari
Bapak-Bapak Dewan Komisaris.
Perjalanan Bank Sulteng akan terus berlanjut, diharapkan pada periode tahun 2014 ini dan seterusnya
juga senantiasa dibutuhkan kerja yang lebih smart, synergy antara satu dengan lainnya, jajaran
management yang harmony dan solid sehingga senantiasa dapat memberikan nilai pelayanan keuangan
kepada masyarakat Sulteng dan lebih khusus memberi nilai tambah kepada Pemegang Saham.
Atas nama Direksi dan Karyawan Bank Sulteng menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada
Masyarakat Sulteng yang telah menjadikan Bank Sulteng sebagai Bank pilihannya.
Juga terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada yang terhormat, Bapak-Bapak
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Pimpinan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa keuangan Perwakilan
Provinsi Sulawesi Tengah, Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah dan kepada
seluruh stake holder, yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada Bank Sulteng untuk
menjadi Bank Regional Champhion di Sulawesi Tengah.
Wabillahi taufiq walhidayah.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
11
Profil Perusahaan Compony Profile
Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Bank Pembangunan Daerah
Nama Penggilan : Bank Sulteng
Bidang Usaha : Bank Umum
Kantor Pusat : Jln. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu
Telepon : (0451) 424537, 429509,
Fax : (0451) 452836
Website : www.banksulteng.co.id
Tanggal Pendirian : Tanggal, 1 April 1969
Perizinan :
- SIUP : No. 022/SIUP-B/X/2012 tgl.18.10.2012.
- TDP : No. 190518100193 tgl. 09.05.2005.
- SITU : No. 503/III/KLU/X/2012 tgl. 05.10.2012.
- NPWP : No. 1.142.881.8-831
Modal Dasar : Rp. 490.542.400.000,00.
Kepemilikan : 1. Pemda Provinsi Sulawesi Tengah
2. Pemda Kabupaten dan Kota
3. Mega Corpora
Jaringan Kantor : 1 Kantor Pusat
: 1 Kantor Cabang Utama
: 7 Kantor Cabang
: 5 Kantor Cabang Pembantu
: 12 Kantor Kas
: 32 ATM
: 1 Unit Kas Mobil.
: 8 Payment Point Pajak
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
12
Profil Perusahaan Compony Profile
Sejarah Singkat Bank Sulteng
PT. Bank Sulteng merupakan Bank Milik Pemerintah Daerah yang semula berbentuk
Perusahaan Daerah (PD), dengan nama PD. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.
Didirikan pada tanggal 1 April 1969 dan memperoleh surat izin usaha dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. D.15.6.1.17 tanggal 27 Januari 1970. Landasan hukum pendirian PD
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah adalah Undang-undang No. 13 tahun 1962
tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, Undang-undang No. 14 tahun 1967
tentang Pokok-Pokok Perbankan, dan Perda Sulawesi Tengah No. 6 tahun 1966 tentang
Pendirian Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.
Selanjutnya berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sulawesi Tengah No. 2 tahun 1999
tanggal 30 Maret 1999 telah dilakukan perubahan bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah
dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tengah yang disingkat menjadi PT. Bank Sulteng. Sebagai implementasi dari Perda No.
2 tahun 1999 diatas, manajemen Bank telah menindaklanjuti perubahan status tersebut dengan
pembuatan :
Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 23 tanggal 30 April 1999 yang dibuat oleh Notaris
Anand Umar Adnan, SH, berkedudukan di Palu, dengan nama PT. Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Tengah, disingkat menjadi PT. Bank Sulteng telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-12841 HT.01.01 TH 1999
tanggal 12 Juli 1999 ; dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia No. 69 tanggal 27 Agustus 1999, sedangkan persetujuan Bank Indonesia
diperoleh tanggal 10 Desember 1999 melalui Surat Gubernur Bank Indonesia No.
1/29/KEP.GBI/1999.
Seiring dengan berjalannya waktu, Anggaran Dasar Bank diubah untuk pertama kalinya
pada tanggal 7 April 2005 berdasarkan akta notaris Anand Umar Adnan No. 21 dan telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-12397
HT.01.04.TH.2005 tanggal 7 April 2005. Dan diubah berdasarkan akta notaris Anand
Umar Adnan No. 36 tanggal 11 Juni 2009, dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPS-LB) para pemegang saham perseroan terbatas PT. Bank
Sulteng dan telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No : AHU-32701.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 14 Juli 2009.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
13
Profil Perusahaan Compony Profile
Sejarah Singkat Bank Sulteng
Kemudian dilakukan perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan Keputusan RUPS tanggal
21 Mei 2010 dan telah dibuatkan dalam akta notaris Idayanti Pandan, SH., M.Kn. Nomor
14 tanggal 31 Januari 2011 dan sudah mendapat pengesahan oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 21 Juni 2011.
Kemudian dilakukan perubahan Anggaran Dasar sesuai Keputusan RUPS tanggal 28 Mei
2012 yang telah dibuatkan dalam akta notaris Hasnah, SH.MKn. No. 09 tanggal 30 Mei
2012 dan sudah mendapat pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No.AHU-AH.01.10-25126 tanggal 10 Juli 2012.
Serta yang terakhir perubahan Anggaran Dasar sesuai Keputusan tanggal 12 April 2013
yang telah dibuatkan dalam akta notaris Charles, SH.MKn. No. 69 tanggal 12 Juni 2013
dan sudah mendapat pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No.AHU-AH.01.10.47234 tanggal 07 November 2013.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
14
Profil Perusahaan Compony Profile
Makna Logo Bank Sulteng
Bentuk :
Membentuk 2 elemen bentuk yang saling menunjang dan selalu ada timbalbalik yang
positip. Mencerminkan 2 pihak; Bank Sulteng dan Masyarakatnya; juga antara Bank dan
Nasabahnya.
Aplikasi kedua elemen tersebut diambil dari bentuk :
1. Pohon Kelapa : diimplementasikan dalam bentuk sederhana; daun kelapa.
2. Kapas : ringan, fleksibel dan sikap yang luwes, rama tamah, pelayanan dan
loyalitas.
Kedua elemen ini mencerminkan juga keBhinekaan dalam mewujudkan kebersamaan
dan kemintraan yang berkelanjutan. Serta mempresentasikan Budaya Etnis Sulawesi
Tengah.
Warna :
Merupakan Implementasi warna dari logo daerah Sulawesi Tengah.
Warna Biru :
Melambangkan kesetiaan (pada daerah; Sulterng, tanah air; Indonesia dan cita-cita).
Disini melambangkan cita-cita yang tinggi untuk memajukan daerahnya. Termasuk juga
cita-cita dalam memajukan dunia perbankan didaerahnya sendiri serta diharapkan
menjadi barometer perbankan BPD di Indonesia.
Warna Kuning :
Melambangkan kekayaan, keagunan dan keluhuran budi.
Warna Biru Tua ; pada Bank Sulteng :
Melambangkan kedewasaan dan kemandirian serta visi yang tegas.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
15
Profil Perusahaan Compony Profile
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Dlm. Jutaan Rp
Keterangan Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
A. DATA KEUANGAN
Total Asset 800,127 1,211,153 1,147,175 1,373,028 1.797.346
Total Pendapatan 122,453 159,415 142,938 182,599 189.988
Total Biaya 79,757 94,591 102,485 145,835 123.129
Laba Sebelum Pajak 42,696 64,824 40,453 36,764 66.859
Pajak 12,516 16,826 11,520 9,191 18.000
Laba Setelah Pajak 30,672 47,998 28,933 27,573 48.859
Aktiva Tetap & Inventaris 7,170 7,299 15,355 29,179 39.118
Modal :
-Modal (Tier 1) 159,908 196,907 197,369 226.528 363.332
-Modal Disetor 103,154 112,930 126.563 144.887 223.881
-Modal Sumbangan 275 275 275 275 275
B. PENGHIMPUNAN DANA
Dana Pihak Ketiga : 515,537 635,041 732,336 703,051 910.195
Giro 375,992 495,262 556,484 493,745 537.195
Tabungan 105,322 105,371 136,945 165,894 279.048
Deposito 34,223 34,408 38,907 43,412 94.503
Penempatan dari Bank Lain 92.011 305,000 170,000 365,010 445,010
Pinjaman Diterima 51,118 30,051 12,391 6,196 0
C. PENGGUNAAN DANA
Kredit yang diberikan 475,555 491,997 519,782 754,178 1.169.712
Penempatan pada bank lain 138,954 451,737 370,684 318.462 318.997
Pembelian Surat Berharga 0 0 0 0 0
Penyertaan 0 0 0 0 0
D. RASIO-2 KEUANGAN (%)
CAR 23,14% 28,95% 22,84% 25,11% 23,11
ROE 21,42% 24,37% 16,56% 13,82% 22,91
ROA 4,11% 5,35% 2,90% 2,15% 3,52
NIM 15,39% 13,16% 10,28% 7,07% 8,80
LDR 100,44% 85,45% 77,27% 107,27% 128,43
BOPO 64,93% 59,34% 73,10% 79,75% 64,67
NPL-Gross 8,81% 8,89% 7,44% 4,50% 2,92
NPL-Netto 1,70% 0,67% 0,33% 1,19% 1,95
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
16
Profil Perusahaan Compony Profile
Peristiwa 2013 21 Januari 2013 Pelaksanaan Coffee Morning yang diikuti oleh Gubernur dan seluruh Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Tengah yang dilaksanakan oleh Bank Sulteng bertempat di Gedung Bank Sulteng.
29 Mei 2013
Rapat Kordinasi (Rakor) antara Dewan Komisaris, Direksi, Investor Strategis (Mega Corporat) dengan Kepala Divisi dan Kepala Cabang pada Triwulan Pertama.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
17
Profil Perusahaan Compony Profile
Peristiwa 2013
04 September 2013
Rapat koordinasi antara Pemegang Saham (Mega Corpora) dengan pengurus beserta pejabat eksekutif Bank Sulteng, betempat di GTedung Kantor Bank Sulteng.
25 Juli 2013
Rapat Kordinasi (Rakor) antara Dewan Komisaris, Direksi, Investor Strategis (Mega Corporat) dengan Kepala Divisi dan Kepala Cabang pada Triwulan Kedua.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
18
Profil Perusahaan Compony Profile
Peristiwa 2013
26 Juli 2013
Penandatanganan kesepakatan kerjasama Pengadaan Sewa Mesin ATM Diebold Tipe Opteva 529 antara PT. Bank Sulteng dengan PT. Asia Sinergi, bertempat di Gedung Kantor Bank Sulteng.
13 Nopember 2013
Rapat Kordinasi antara Dewan Komisaris, Direksi, Investor Strategis (Mega Corporat) dengan Kepala Divisi dan Kepala Cabang pada Triwulan Ketiga.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
19
Profil Perusahaan Compony Profile
Peristiwa 2013
13 Nopember 2013
Pelaksanaan Lounching Staff Get Member (SGM) di halaman kantor Bank Sulteng.
11 11 Desember 2013
Peresmian Kantor Cabang Tolitoli, Jalan Jend. Sudirman No. 53 Tolitoli.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
20
Profil Perusahaan Compony Profile
Peristiwa 2013
11 Desember 2013
Penyerahan hadiah kepada Pemenang Undian Simpeda.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
21
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham
1. Propinsi Sulawesi Tengah
Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah. Dengan mencakup 13 Kabupaten/Kota, terdiri dari 1 (satu) Kotamadya, yaitu : Kota Palu dan 12 (dua belas) Kabupaten, yaitu Kabupaten Poso, Kabupaten Donggala, Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, Kabupaten Morowali Utara, Kabupaten Parigi-Moutong, dan Kabupaten Sigi.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Propinsi Sulawesi Tengah dipimpin oleh : Gubernur : Drs. H. Longki Djanggola, MSi. Wakil Gubernur : H. Sudarto, SH, M.Hum.
2. Kabupaten Poso
Wilayah Kabupaten Poso dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi. Kabupaten Poso terdiri dari 18 (delapan belas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Pamona Selatan, Kecamatan Pamona Barat, Kecamatan Pamona Tenggara, Kecamatan Pamona Timur, Kecamatan Pamona Utara, Kecamatan Lore Selatan, Kecamatan Lore Barat, Kecamatan Lore Utara, Kecamatan Lore Tengah, Kecamatan Lore Timur, Kecamatan Lore Peore, Kecamatan Poso Pesisir, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kecamatan Poso Kota, Kecamatan Poso Kota Selatan, Kecamatan Poso Kota Utara, dan Kecamatan Lage.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Poso dipimpin oleh : Bupati : Drs. Piet Inkriwang, MM. Wakil Bupati : Ir. T. Syamsuri
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
22
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham
3. Kabupaten Donggala
Wilayah Kabupaten Donggala dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 29 tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi Tengah. Kabupaten Donggala terdiri dari 16 (enam belas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Balaesang, Kecamatan Balaesang Tanjung, Kecamatan Banawa, Kecamatan Banawa Selatan, Kecamatan Banawa Tengah, Kecamatan Damsol, Kecamatan Labuan, Kecamatan Pinembani, Kecamatan Rio Pakava, Kecamatan Sindue, Kecamatan Sindue Tobata, Kecamatan Sindue Tombusabora, Kecamatan Sirenja, Kecamatan Sojol, Kecamatan Sojol Utara,dan Kecamatan Tanantovea.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Donggala dipimpin oleh : Bupati : Drs. H. Habir Ponulele, MM. Wakil Bupati : Aly Lasamaulu, SE, M.Si.
4. Kabupaten Banggai
Wilayah Kabupaten Banggai dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi Kabupaten Banggai terdiri dari 23 (dua puluh tiga) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Toili, Kecamatan Toili Barat, Kecamatan Moilong, Kecamatan Batui, Kecamatan Batui Selatan, Kecamatan Bunta, Kecamatan Nuhon, Kecamatan Simpang Raya, Kecamatan Kintom, Kecamatan Luwuk, Kecamatan Luwuk Timur, Kecamatan Luwuk Utara, Kecamatan Luwuk Sealatan, Kecamatan Nambo, Kecamatan Pagimana, Kecamatan Bualemo, Kecamatan Lobu, Kecamatan Lamala, Kecamatan Masama, Kecamatan Mantoh, Kecamatan Balantak, Kecamatan Balantak Selatan, dan Kecamatan Balantak Utara.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Banggai dipimpin oleh : Bupati : H.M. Sophian Mile, SH, MH. Wakil Bupati : Ir. H. Herwin Yatim, MM.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
23
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham
5. Kota Palu
Wilayah Kota Palu dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1978 tanggal 1 Juli 1978 tentang Pembentukan Kota Administratif Palu. Kota Palu terdiri dari 8 (delapan) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Palu Timur, Kecamatan Palu Utara, Kecamatan Mantikulore, Kecamatan Ulujadi, Kecamatan Tatanga, dan Kecamatan Tawaeli.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kota Palu dipimpin oleh : Bupati : H. Rusdi Mastura. Wakil Bupati : H. Andi Mulhanan Tombolotutu, SH.
6. Kabupaten Tolitoli
Wilayah Kabupaten Tolitoli dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 59 Tahun 1960. Kabupaten Tolitoli terdiri dari 10 (sepuluh) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Baolan, Kecamatan Basidondo, Kecamatan Dako Pamean, Kecamatan Dampal Selatan, Kecamatan Dampal Utara, Kecamatan Dondo, Kecamatan Galang, Kecamatan Lampasio, Kecamatan Ogo Deide, dan Kecamatan Tolitoli Utara.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Tolitoli dipimpin oleh : Bupati : DR(hc). H. Moh. Saleh Bantilan, SH, MH. Wakil Bupati : Amran H. Yahya
7. Kabupaten Tojo Una-Una
Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tojo Una-Una di Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten Tojo Una-Una terdiri dari 9 (sembilan) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Tojo Barat, Kecamatan Tojo, Kecamatan Ulubongka, Kecamatan Ampana Kota, Kecamatan Ampana Tete, Kecamatan Walea Kepulauan, Kecamatan Walea Besar, Kecamatan Una-Una, dan Kecamatan Togean.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Tojo Una-Una dipimpin oleh : Bupati : Drs. Damsik Ladjalani Wakil Bupati : Jamal Juraejo, S.Sos, M.Si.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
24
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham
8. Kabupaten Buol
Wilayah Kabupaten Buol dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Kabupaten Buol terdiri dari 11 (sebelas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Biau, Kecamatan Bokat, Kecamatan Bukal, Kecamatan Bunobogu, Kecamatan Gadung, Kecamatan Karamat, Kecamatan Lakea, Kecamatan Lipunoto, Kecamatan Momunu, Kecamatan Paleleh, Kecamatan Peleleh Barat, dan Kecamatan Tiloan.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Buol dipimpin oleh : Bupati : dr. H. Amirudin Rauf, Sp.OG, M.Si. Wakil Bupati : Dr. Syamsuddin Koloi.
9. Kabupaten Morowali
Wilayah Kabupaten Morowali dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Pada awalnya cakupan wilayah Kabupaten Morowali sebanyak 18 (delapan belas) kecamatan, karena adanya pemekaran Morowali Utara didasar pada Undang-Undang No. 12 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Morowali Utara di Provinsi Sulawesi Tengah dengan cakupan 9 (sembilan) kecamatan, sehingga wilayah Kabupaten Morowali menjadi 9 (sembilan) kecamatan yaitu : Kecamatan Bahodopi, Kecamatan Bumi Raya, Kecamatan Bungku Barat, Kecamatan Bungku Pesisir, Kecamatan Bungku Selatan, Kecamatan Bungku Tengah, Kecamatan Bungku Timur, Kecamatan Menui Kepulauan, dan Kecamatan Witaponda.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Morowali dipimpin oleh : Bupati : Drs. Anwar Hafid Wakil Bupati : Drs. S.U Marunduh, M.Hum.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
25
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham 10. Kabupaten Parigi-Moutong
Wilayah Kabupaten Parigi Moutong dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Parigi-Moutong di Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten Parigi-Moutong terdiri dari 22 (dua puluh dua) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Sausu, Kecamatan Torue, Kecamatan Balinggi, Kecamatan Parigi, Kecamatan Parigi Selatan, Kecamatan Parigi Barat, Kecamatan Parigi Utara, Kecamatan Parigi Tengah, Kecamatan Ampibabo, Kecamatan Kasimbar, Kecamatan Toribulu, Kecamatan Siniu, Kecamatan Tinombo, Kecamatan Tinombo Selatan, Kecamatan Tomini, Kecamatan Mepanga, Kecamatan Palasa, Kecamatan Moutong, Kecamatan Bolano Lambunu, Kecamatan Taopa, Kecamatan Bolano, dan Kecamatan Ongka Malino.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Parigi-Moutong dipimpin oleh : Bupati : H. Samsurizal Tombolotutu Wakil Bupati : Badrun Nggai, SE.
11. Kabupaten Sigi
Wilayah Kabupaten Sigi dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Sigi di Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten Sigi terdiri dari 15 (lima belas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Dolo, Kecamatan Dolo Barat, Kecamatan Dolo Selatan, Kecamatan Gumbasa, Kecamatan Kinovaro, Kecamatan Kulawi, Kecamatan Kulawi Selatan, Kecamatan Lindu, Kecamatan Marawola, Kecamatan Marawola Barat, Kecamatan Nokilalaki, Kecamatan Palolo, Kecamatan Pipikoro, Kecamatan Sigi Biromaru, dan Kecamatan Tanambulava.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Sigi dipimpin oleh : Bupati : Ir. H. Aswadin Randalembah, M.Si Wakil Bupati : Drs. Livingstone Sango
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
26
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham
12. Kabupaten Banggai Kepulauan
Wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Pada awalnya cakupan wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan sebanyak 19 (sembilan belas) kecamatan, karena adanya pemekaran Banggai Laut didasar pada Undang-Undang No. 5 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Banggai Laut di Provinsi Sulawesi Tengah dengan cakupan 7 (tujuh) kecamatan, sehingga wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan menjadi 12 (dua belas) kecamatan yaitu : Kecamatan Buko, Kecamatan Buko Selatan, Kecamatan Bulagi, Kecamatan Bulagi Selatan, Kecamatan Bulagi Utara, Kecamatan Liang, Kecamatan Peling Tengah, Kecamatan Tinangkung, Kecamatan Tinangkung Selatan, Kecamatan Tinangkung Utara, Kecamatan Totikum, dan Kecamatan Totikum Selatan.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Banggai Kepulauan dipimpin oleh : Bupati : Drs. Lania Laosa Wakil Bupati : Drs. H. Zakaria Kumindang
13. Mega Corpora
Berdasarkan Akta No.53 tanggal 27 Oktober 1994, dibuat dihadapan Ny. Enirmaya Agoes Suwarko, SH., Notaris di Jakarta, dan disahkan oleh Meteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusannya No.C2-18944.HT.01.01.TH.94 Tanggal 27 Desember 1994.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Komposisi Pengurus Perseroan : Direksi : Direktur Utama : Ali Gunawan. Direktur : Chairal Tanjung. Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Chairul Tanjung. Komisaris : Zainal Rahman.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
27
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Dewan Komisaris Drs. H. Abd. Karim Hanggi
Komisaris Utama
Lahir di Buol pada tanggal 27 April 1944, dan
menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Pasti dan
Pengetahuan Alam Jurusan Farmasi pada Universitas
Hasanuddin Makassar.
Awal karir sebagai Pegawai pada Kanwil Departemen
Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah di bidang
Perencanaan. pernah Memimpin proyek pembangunan
Rumah Sakit dan Kesehatan secara umum di Sulawesi
Tengah yang merupakan bantuan dunia. Menjadi Kepala
Balai Pengawasan Obat dan Makanan Sulawesi Tengah.
Sebagai Anggota DPR-RI/MPR-RI. Kemudian sebagai
Pjs. Bupati Buol serta Bupati Buol definitive.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Penataran manajemen kesehatan
Penataran Staf Penyusunan Program dan Evaluasi Tingkat Pusat
Diklat Analisa Proyek Pembangunan
Pentaloka Pelatih Manajemen (TOT)
Hearlt Care in Developing Caurse Countries
Latihan Penyusunan Perencanaan Pengendalian Pembangunan didaerah dan Management proyek.
Penataran program penatar P4.
Pendidikan penyidik pegawai negeri sipil.
Sekolah pimpinan administrasi tingkat madya.
Kursus Dasar-dasar Analisis mengenai dampak lingkungan angkatan IV.
Pendidikan dan Pelatihan tenaga saksi ahli dibidang narkoba dan psikotropika.
Diklat manajemen strategis.
Decetralisation in TVET in mannhiein Federal Republic of Germany.
Lokakarya dan penyegaran wawasan kebangsaan dan kewaspadaan nasional.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
28
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Dewan Komisaris
Drs. H. Said Awad, MH Komisaris Independen
Lahir di Poso pada tanggal 05 Februari 1947, dan menyelesaikan
studi di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar dan
Magister Hukum (Hukum Ekonomi) diUniversitas Muslim
Indonesia Makassar. Awal karir sebagai Pegawai Negeri Negeri
Sipil pada Kantor Gubernur Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi
Tengah. Dengan beberapa tugas yang diemban antara lain :
Kepala Biro Pembangunan. Kepala Biro Perekonomian. Kepala
Biro Lingkungan Hidup. Kepala Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan. Pjs. Direktur Bank Pembangunan Daerah Sulawesi
Tengah. Komisaris Independen Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tengah. Pjs. Komisaris Utama PT. Bank Sulteng.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Program Perencanaan Nasional (Long Cource)
SESPANAS Promosi.
Manajemen Sektor Ekonomi Strategis.
Kursus Auditor Lingkungan.
Pelatihan Sistem Manajemen Pemerintahan Daerah oleh Lemhanas
Sertifikasi Manajemen Risiko Program Eksekutif bagi Komisaris
Pemantapan Peran Dewan Komisaris dalam Implementasi Manajemen Risiko.
Peran Komisaris dalam Pengurusan Bank oleh LPPI Jakarta.
Berbagai kursus dan seminar perbankan lainnya.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
29
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Dewan Komisaris
Drs. H. Amiluddin Haludin Komisaris.
Lahir di Palu pada tanggal 07 Januari 1949, dan menyelesaikan
studi di Fakultas Administrasi Negara Universitas Tadulako Palu.
Awal karir sebagai Account Officer Dana BNI Palu. Pjs. Pimpinan
Seksi Umum BNI Palu. Team Screaning BNI Cabang Palu.
Marketing & Relationship Management BNI Cabang Palu.
Koordinator Administrasi Kredit BNI Cabang Palu. Koordinator
Pemasaran Kredit BNI Cabang Palu. Pemimpin BNI Universitas
Tadulako. Penyuluh Budaya Kerja Pada PT. Bank Negara
Indonesia Cabang Palu. Pemimpin BNI Jalan Imam Bonjol Palu.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palu.
Anggota DPRD Kota Palu. Pimpinan Komisi “B” membidangi
Ekonomi, Keuangan dan Perbankan.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Penataran pengelola KIK/KMKP angkatan ke-II.
Pendidikan Pejabat Pemberian Kredit Angkatan ke-VII
Pelatihan Leadeship Skills.
Kursus Manajemen Perkreditan Cabang.
Kursus PC Based Accounting Sistem.
Pelatihan Gugus Kendali Mutu.
Pelatihan Pemimpin Cabang Angkatan ke-V
Pelatihan ATM.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
30
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Direksi
Direktur Utama
Lahir di Majene pada tanggal, 14 Maret 1959 dan menyelesaikan studi di Fakultas Teknik Jurusan Sipil pada Universitas Hasanuddin Makassar.
Awal karir di Bank Niaga dengan beberapa
yang di emban al; Program Pendidikan Eksekutif (1985–1986), Penata Jasa (1986-1988), Internal Audit & Control Head Makassar (1988-1992), Recovery Asset & Litigation Head Makassar (1992-1994), Marketing Manager Makassar (1994-1995), Marketing Manager Malang (1995-1996), Branch Manager Surabaya Andayani (1996-1998), Branch Manager Surabaya Kota (1998-1999),
Branch Manager Cirebon (1998-1999), Special Asset Management Jawa Barat (1999-2000), sebagai salah satu penanggung jawab utama penyelesaian Non Performing Loan (Collecting, Restructuring, Litigation) diwilayah Jawa Barat dan Proses Asset Transfer Kit (ATK) ke BPPN (2000), Brancha Manager Makassar (2000-2004), Branch Manager pada Perusahaan Gajahmada Jakarta Cabang Utama (2004-2005), Kepala Wilayah Indonesia Timur (Cons. Banking) Bank Niaga (2005-2007), Kepala Wilayah Indonesia Timur (Business Banking) Bank Niaga (2007-2008), Kepala Wilayah Indonesia Timur Bank Niaga (2008-April 2013), dan sebagai Direktur Utama PT. Bank Sulteng sejak 12 April 2013 – sekarang.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Program Pendidikan Eksekutif Bank Niaga (1985), Complit Pelatihan Ekspor Impor (1989), Basic Credit Management (1993), Financing The Closely Held Business (1993), Credit Risk Management & seluruh jenjang training kredit (1994), The 7 Habits of Highly Effective People (1995), Inspector Improovement Program (1995), Advance Supervisory Development (1997), Haw To Manage The Problem Loan (1992), Breaking The Distribution Rule (2004), Retail Finance (2006), Leadership Exellence with DISC (2006), Value Internalization Program (2007), Indonesian Palm oil Conference (2007), Essential Leadership Skill Program (2007), BSMR Level 1 (2006), BSMR Level 2 (2007), BSMR Level 3 (2008), Leadership in Action (2008), BSMR Level 4 (2010), Managing Value Chain (2010), Refreshment Class for Risk Management (2012).
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
31
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Direksi
Direktur Pemasaran
Lahir di Palu pada tanggal 19 Agustus 1968,
dan menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi
Universitas Tadulako Palu.
Awal karir di tahun 1993 sebagai Teller di
Bank Universal Tbk, yang kemudian merger
menjadi Bank Permata Tbk. Jabatan terakhir
sebagai Customer Relation Manager di Bank
Permata Tbk Jakarta pada tahun 2007, dan
sejak September 2008 dipercayakan sebagai
Direktur Kredit & Marketing PT. Bank Sulteng.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Customer Service Representative Program (CSRTP-III). Crisis management Speec Power The Seven of Highly Effective People, Covey Foundation The Beaity of Selling Consumer Landing Know Your Customer (Anti Money Loundering) Customer Relation Manager Program The Principle of Proactive Leadership Effective Problem Solving and Decesion Making Permata Access Training-Teller Module The Service Star Training Permata Bank Syariah Office Chenelling 5 Cs-Sales Leader Lisensi Keagenan Asuransi Jiwa (Bancassurance) Keep The Service Alive Waper (Wakil agen penjual efek reksadana) Socialization of Compliance Culture & KYC Basic Agent Training Certification Unit Linked Training SmartHealth – Maxi Violet (Workshop) Workshop Syariah General Insurance Product Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I, II, III dan IV International Certificate In Banking Risk and Regulation Global Association Of Risk Profesionals
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
32
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Direksi
Direktur Operasional
Lahir di Makassar pada tanggal 21
Desember 1954, dan menyelesaikan studi di
Fakultas Perbankan Akademi Bank
Indonesia (ABI) LPI Ujung Pandang.
Awal karir di Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tengah Tahun 1980 sebagai Teller,
Tahun 1985 sebagai sebagai Kelompok
Pembinaan Nasabah, Tahun 1986 sebagai
Pelaksana Akuntansi, Tahun 1987 sebagai
Pelaksana Riset & Perencanaan, Tahun 1989
sebagai Kepala Bagian Perencanaan, Tahun
1995 Kepala Biro Riset & Perencanaan,
Tahun 2000 sebagai Kepala Biro Treasury,
Tahun 2003 sebagai Kepala Biro Verifikasi &
Kepatuhan, Tahun 2004 sebagai Kepala Biro
Riset & Perencanaan, 2006 sebagai Kepala
Biro Administrasi Keuangan & TSI.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Implementasi supervisi kredit dan pembinaan nasabah. Pemimpin Cabang Angkatan III Manajemen Risiko Bank Pengetahuan dasar dibidang dana pensiun. Implemntasi action plan risk management, risk profile, camels, dan pengelolaan
SDM serta sistim pengendalian intern pada bank Pembangunan Daerah se Indonesia. Sertifikasi manajemen risiko tingkai 1 s.d. 4. Workshop manajemen investasi dan manajemen risiko dana pensiun. Seminar menyongsong tahun 2007 Investasi sebagai peluang yang disikapi oleh
peran risk manajemen yang optimal. Workshop Manajemen pengembangan & Pemeliharaan IT. Pelatihan teknis Vsat IP PT. Bank Sulteng.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
33
Profil Manajemen Management Profile
Kepala Divisi Perencanaan Ruslan Lapewa, SE Lahir di Sambo pada tanggal 14 Agustus 1961.
Alumnus Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Perusahaan
Universitas Muhammadiyah tahun 2004.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 13 Juni 1983.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
jabatan, yaitu :
Kepala Bagian Kredit Umum Kantor Pusat,
Kepala Seksi Kredit Cabang Tolitoli,
Kepala Bagian Pengawasan Intern,
Kepala Biro Pengawasan Intern,
Kepala Divisi Kredit,
Kepala Divisi Pengawasan Intern,
Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3,4.
Kepala Divisi SKMR Hj. Ramiyatie, SE Lahir di Kuala Kapuas pada tanggal 21 Agustus 1971.
Alumnus Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Perusahaan
Universitas Muhammadiyah Palu.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Mei 1992.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
jabatan, yaitu :
Kapala bagian Dana & Jasa,
Kepala Cabang Utama palu,
Kepala Divisi Penyelamatan Kredit.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
34
Profil Manajemen Management Profile
Kepala Divisi SKAI Anis Hasbullah Lahir di Palu pada tanggal 24 Maret 1966.
Pendidikan terakhir Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA).
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 13 Maret 1993.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
jabatan, yaitu :
Kepala Sub. Seksi Kredit Cabang Donggala,
Kepala Cabang Pembantu Donggala,
Kepala Bagian Kepatuhan Kantor Pusat,
Kepala Bagian Dana & Jasa Cabang Utama,
Kepala Divisi SKMR & Kepatuhan.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
Kepala Divisi Sumber Daya Manusia
Ocvita Israwaty Pusadan, SH Lahir di Tolitoli pada tanggal 07 Oktober 1968.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Tadulako tahun 1992.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 02 Agustus 1993.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki pernah
jabatan, yaitu :
Kepala Bagian RT/Perlengkapan,
Kepala Bagian Riset/Perlengkapan,
Kepala Sub Divisi Riset & Perencanaan,
Pjs Kepala Divisi Manajemen Risiko,
Kepala Divisi SKAI.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Lever 1,2,3,4.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
35
Profil Manajemen Management Profile
Kepala Divisi Pemasaran
Mirna Riyanasari, SE Lahir di Donggala, tanggal 01 Mei 1970.
Alumnus Fakultas Manajemen Keuangan dan Perbankan
pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPKP.
Bekerja pada di Sulteng sejak tanggal 01 Agustus 2002,
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng, pernah menduduki
jabatan yaitu :
Kepala Seksi Dana,
Kepala Bagian Dana & Jasa,
Kepala Divisi Treasuri.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
Kepala Divisi Kepatuhan Dikson M. Gundo Lahir di Poso pada tanggal 17 Desember 1966.
Pendidikan terakhir Ahli Madya Akuntansi (D3).
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 02 Agustus 1993.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
jabatan, yaitu :
o Kepala Bagian Treasury Kantor Pusat,
o Kepala Bagian ATM Center Kantor Pusat,
o Kepala Cabang Poso.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
36
Profil Manajemen Management Profile
Kepala Divisi Task Force Dra. Morina Latjambo Lahir di Palu pada tanggal 28 Mei 1967.
Alumnus STIKI Makassar Jurusan Akuntansi.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Oktober 1993.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
jabatan, yaitu :
Kepala Bagian Akuntansi,
Kepala Biro Verifikasi & Kepatuhan,
Kepala Biro Umum/SDM,
Kepala Divisi Umum/SDM,
Kepala Divisi Penyelamatan Kredit.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2.
Pjs. Kepala Divisi Kredit
1. Lukman B. Latjimu / 2. I Made Surata Lahir di Luwuk pada tanggal 06 April 1971.
Alumnus Fakultas Ekonomi Perbankan, Universitas
Gajayana Malang.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal
01 Juni 2001. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng
pernah menduduki pernah jabatan, yaitu :
Kepala Seksi Dana & Jasa Cabang Poso,
Kepala Bagian Program,
Kepala Bagian Kredit Review.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR)
Level 1,2.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
37
Profil Manajemen Management Profile
Kepala Divisi Umum
Simon Lolok Lahir di Rantepao pada tanggal 18 Juli 1958.
Pendidikan terakhir Sekolah Menengah Tingkat Atas
(SMA).
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Nopember
1993.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
jabatan, yaitu :
Kepala Bagian Akuntansi/Laporan Kantor Pusat,
Pjs. Kepala Seksi Dana & Jasa Cabang Tolitoli,
Kepala Cabang Pembantu Morowali,
Kepala Cabang Bungku,
Kepala Bagian Penyelesaian Kredit Bermasalah Kantor
Pusat.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2.
Kepala Divisi Operasional
Diana, ST
Lahir di Palu pada tanggal 29 Oktober 1977.
Alumnus Fakultas Teknik Informatika STT Telkom Bandung.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Juli 202.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
pernah jabatan, yaitu :
o Kepala Bagian Akuntansi & Laporan.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR)
Level 1,2,3.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
38
Profil Manajemen Management Profile
Kepala Divisi Informasi Teknologi Hasbi Andi Mide
Lahir di Donggala pada tanggal 25 Agustus 1959.
Pendidikan terakhir Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA).
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Agustus 1995.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
berbagai jabatan, yaitu :
o Kepala Sub Divisi Pengelolaan Data Elektronik,
o Pjs Kepala Sub Divisi Pengelolaan Data Elektronik,
o Kepala Bagian Teknologi Sistem Informasi.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3,4.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
39
Profil Manajemen Management Profile
Kantor Cabang Utama Johanis Bando, BSc
Kantor Cabang Luwuk Ramli Martasi, SE
Kantor Cabang Tolitoli Salma Butudoka, SE
Kantor Cabang Poso Arief Muhammadong, SH
Kantor Cabang Parigi Firmansyah, SE
Kantor Cabang Buol Rizal Akase, SE
Kantor Cabang Bungku Sarifzen
Kantor Cabang Salakan R.A.Jusrani Asnawir, SE.
Kantor Cabang Pembantu Donggala Sadik Alatas, SE
Kantor Cabang Pembantu Ampana Arnan Maradjai, S.Sos
Kantor Cabang Pembantu Bangkep Djoni Marthen
Kantor Cabang Pembantu Morowali Risdiyanto, SE
Kantor Cabang Pembantu Paleleh Moh. Bakir
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
40
STRUKTUR ORGANISASI
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
41
Profil Manajemen Management Profile
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Drs. H. Abd. Karim Hanggi Komisaris Independen : Drs. H. Said Awad, MH. Komisaris : Drs. H. Amiluddin Haludin Direksi
Direktur Utama : Rahmat A. Haris Direktur Pemasaran : Diana Liza Mustaqim Direktur Operasional : Sitti Maryam Dalle Direktur Kepatuhan : Sitti Maryam Dalle (Pjs). Kepala Divisi
Divisi Perencanaan : Ruslan Lapewa, SE Divisi Satuan Kerja Manajemen Risiko : Hj. Ramiyati, SE Divisi Sumber Daya Manusia : Ocvita Pusadan, SH Divisi Kepatuhan : Dikson M. Gundo, SE Divisi Task Force : Dra. Morina Latjambo Divisi Satuan Kerja Audit Intern : Anis Hasbullah Divisi Informasi Teknologi : Hasbi Andi Mide Divisi Pemasaran : Mirna Riyanasari, SE Divisi Umum : Simon Lolok Divisi Kredit : Lukman Latjimu, SE dan I Made Surata (Pjs) Divisi Operasional : Diana ST. Pemimpin Kantor Cabang
Kantor Cabang Utama : Johanis Bando, BSc Kantor Cabang Luwuk : Ramli Martasi, SE Kantor Cabang Tolitoli : Salma Butudoka, SE Kantor Cabang Poso : Arief Muhammadong, SH Kantor Cabang Bungku : Sarifzen, SE Kantor Cabang Parigi : Firmansyah, SE Kantor Cabang Salakan : R.A. Jusrani Asnawir, SE Kantor Cabang Buol : Rizal Akase, SE
Pemimpin Kantor Cabang Pembantu
Kantor Cabang Pembantu Donggala : Sadik Alatas, SE
Kantor Cabang Pembantu Ampana : Arnan Maradjai, S.Sos
Kantor Cabang Pembantu Morowali : Risdiyanto
Kantor Cabang Pembantu Bangkep : Djoni Marthen
Kantor Cabang Paleleh : Moh. Bakir
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
42
Profil Manajemen Management Profile
Karyawan PT. Bank Sulteng
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan
Jabatan Posisi
2009 2010 2011 2012 2013
Kepala Divisi/Kepala Biro 8 7 10 10 11
Kepala Cabang Utama 1 1 1 1 1
Kepala Cabang 7 7 7 7 7
Kepala Bagian 15 17 17 18 15
Kepala Cabang Pembantu 5 5 5 5 5
Kepala Seksi 44 45 45 51 26
Jumlah 80 82 85 92 65
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Jabatan Posisi
2009 2010 2011 2012 2013
Pasca Sarjana S2) 2 2 2 4 4
Sarjana (S1) 163 161 183 210 233
Sarjana Muda 21 44 25 24 25
S L T A 125 137 160 186 198
SLTP/SD 3 4 3 1 1
Jumlah 314 348 373 425 461
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
Jabatan Posisi
2009 2010 2011 2012 2013
Tenaga Organik 269 292 325 339 379
Tenaga Honor/Magang 22 30 26 52 33
Tenaga Kontrak 23 26 22 34 49
Jumlah 314 348 373 425 461
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin
Jabatan Posisi
2009 2010 2011 2012 2013
Laki-laki 230 248 268 306 327
Perempuan 84 100 105 119 134
Jumlah 314 348 373 425 461
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
43
Jaringan Pelayanan dan Alamat Kantor Cabang
Kantor Alamat
Kantor Pusat : Jln. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu Telp.(0451) 429509-424537 Fax (0451) 452836
Kantor Cabang Utama : Jln. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu Telp.(0451) 429509-424537 Fax (0451) 452836 Kantor Cabang Luwuk : Jln. Ahmad Yani No. 16 Luwuk Telp.(0461) 21600-21333 Fax (0461) 23231 Kantor Cabang Bungku : Jln. Trans Sulawesi No. Bungku Telp.(0411) 402199 Fax (0411) 402199 Kantor Cabang Parigi : Jln. Trans Sulawesi No. 50 Parigi Telp.(0450) 21699 Fax (0450) 21698
Kantor Cabang Salakan : Jln. KRI Tongkol No. 20 Salakan Telp.(0462) 21800 Fax (0462) 21782
Kantor Cabang Buol : Jln. Syarif Mansyur No. 64 Buol Telp.(0445) 211134 Fax (0445) 211222 Kantor Cabang Poso : Jln. Pulau Sumatera No. 21 Poso Telp.(0452) 21918 Fax (0452) 21820 Kantor Cabang Tolitoli : Jln. Jend. Panjaitan No. 35 Tolitoli Telp.(0453) 22530-22531 Fax (0453) 23033
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
44
Jaringan Pelayanan dan Alamat Kantor Cabang Pembantu
Kantor Alamat
Kantor Cabang Pembantu Donggala : Jln. Pettalolo No. 97 Donggala
Telp.(0457) 71920
Fax (0457) 72029
Kantor Cabang Pembantu Ampana : Jln. R.A. Kartini No. 14 Ampana
Telp.(0464) 21488
Fax (0464) 21444
Kantor Cabang Pembantu Morowali : Jln. Yos Sudarso No. 83 Kolonodale
Telp.(0465) 21518
Fax (0465) 21528
Kantor Cabang Pembantu Bangkep : Jln. S.A. Amir No. 02 Bangkep
Telp.(0462) 21103
Fax (0462) 21115
Kantor Cabang Pembantu Paleleh : Jln. Tadulako No. Paleleh
Telp.
Fax
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
45
Jaringan Pelayanan dan Alamat Kantor Kas
Kantor Alamat
1. Kantor Kas Kantor Gubernur : Jln. Sam Ratulangi No. 101 Palu Sulawesi Tengah
2. Kantor Kas Kantor Bupati Banggai : Bukit Halimum Banggai (Luwuk)
3. Kantor Kas Samsat Palu : Jln. R.A. Kartini Palu
4. Kantor Kas Kantor Bupati : Kompleks Kantor Bupati Parigi-Moutong Parigi-Moutong 5. Kantor Kas Rumah Sakit Umum : Jln. DR. Yos Sudarso Palu. Undata Palu 6. Kantor Kas Lambunu : Kota Nagaya Kec. Bolano-Lambunu.
7. Kantor Kas Kas Sigi : Jln. Lasoso Biromaru
8. Kantor Kas Kantor Walikota Palu : Jln. Balai Kota Selatan Palu
9. Kantor Kas Kantor Bupati : Jln. Merdeka No. 1 Ampana Tojo Una-Una 10. Kantor Kas Kantor Bupati Morowali : Kompleks Kantor Bupati Morowali.
11. Kantor Kas Batui : Jln. Trans Sulawesi Kec. Batui.
12. Kantor Kas Rumah Sakit Madani : Kompleks Rumah Sakit Madani Mamboro.
13. Kantor Kas Wakai : Kecamatan Wakai Tojo Una-Una.
14. Kantor Kas Sony : Kecamatan Dampal Selatan, Kab. Tolitoli.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
46
Jaringan Pelayanan dan Alamat ATM ATM Alamat Jumlah
1. Kantor Cabang Utama Palu Jln. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu 2 unit
2. Kantor Gubernur Sulawesi Tengah Jln. Sam Ratulangi No. 101 Palu 1 unit
3. Mall Tatura Palu Jln. Emmy Saelan Palu 1 unit
4. Grand Hero Jln. Basuki Rahmat Palu 1 unit
5. RSU Anutapura Jln. Kangkung Palu 1 unit
6. Kantor Samsat Prop. Sulteng Jln. R.A. Kartini Palu 1 unit
7. Kantor Cabang Parigi Jln. Trans Sulawesi No. 50 Parigi 1 unit
8. Kantor Cabang Parigi Jln. Pulau Sumatera No. 21 Poso 1 unit
9. Kantor Cabang Luwuk Jln. Ahmad Yani No. 16 Lwuk 1 unit
10. Kantor Cabang Bungku Jln. Trans Sulawesi No. Bungku 1 unit
11. Kantor Cabang Tolitoli Jln. Panjaitan No. 35 Tolitoli 1 unit
12. Cabang Buol Jln. Syarif Mansyur No. 64 Buol 1 unit
13. Cabang Salakan Jln KRI Tongkol No. 21 Salakan 1 unit
14. Cabang Pembantu Ampana Jln. R.A. Kartini No. 14 Ampana 1 unit
15. Cabang Pembantu Morowali Jln. Yos Sudarso No. 83 Kolonodale 1 unit
16. Cabang Pembantu Donggala Jln. Pettalolo No.97 Donggala 1 unit
17. Cabang Pembantu Bangkep Jln. S.A. Amir No. 2 Bangkep 1 unit
18. Kantor Bupati Banggai Bukit Halimum Luwuk 1 unit
19. RSU Anutaloko Parigi Jln. Trans Sulawesi Parigi 1 unit
20. RSUD Undata Palu Jln. Trans Sulawesi Palu 1 unit
21. Kantor Bupati Donggala Jln. Jati Donggala 1 unit
22. Kantor Kas Sigi Jln. Lasoso Biromaru 1 unit
23. Kantor Bupati Morowali Jln. Trans Sulawesi 1 unit
24. Kantor Bupati Tojo Una-Una Jln. Merdeka No. 1 Ampana 1 unit
25. Kantor Bupati Tolitoli Jln. 1 unit
26. Kantor Walikota Jln. Balai Kota Selatan 1 unit
27. Kantor Bupati Bangkep Jln. 1 unit
28. RSU Madani Kompleks RSU Madani Mamboro 1 unit
29 Grand Mall Silae Jln. Diponegoro Palu 1 unit
30. SPBU Palupi Jln. Ngusti Ngurarai Palu 1 unit
31. SwissbelHotel Jln. Malonda Palu 1 unit Jumlah 32 unit
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
47
Pengembangan Jaringan Pelayanan
Perkembangan Jaringan Kantor dan Layanan Bank Sulteng Selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Jaringan Kantor dan Layanan PT. Bank Sulteng
Kantor & Jaringan 31 Desember
2009 2010 2011 2012 2013
Kantor Pusat 1 1 1 1 1
Kantor Cabang Utama 1 1 1 1 1
Kantor Cabang 7 7 7 7 7
Kantor Cabang Pembantu 5 5 5 5 5
Kantor Kas 2 6 10 13 14
Payment Point 8 8 8 8 8
ATM 11 15 27 29 32
Jumlah 35 43 49 49 66
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
48
Produk & Jasa Products & Services
Produk 1. Penghimpunan dana yang berasal dari simpanan masyarakat dan Pemda berupa :
Giro
Deposito
Tabungan :
Tabungan Simpeda
Simpanan Anutapura
TabunganKu
Tabungan PensiunKu
Tabungan PNS
2. Penggunaan dana yang disalurkan dalam bentuk pemberian kredit kepada masyarakat berdasarkan
jenis dan sector ekonomi, yang terdiri dari :
Berdasarkan Jenis :
Kredit Modal Kerja
Kredit Investasi
Kredit Usaha Kecil (KUK)
Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKK)
Kredit Konsumtif
Kredit Program
Berdasarkan Sektor Ekonomi :
o Pertanian
o Pertambangan
o Perindustrian
o Perdagangan/Restoran & Hotel
o Listrik, gas & air
o Konstruksi
o Pengangkutan
o Jasa dunia usaha
o Jasa-jasa social masyarakat
o Lain-lain
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
49
Produk & Jasa Products & Services
Skin Kredit yang diberikan :
Kredit umum lainnya
Stanby loan
Kredit Konsumtif
Kredit Program
Kredit Investasi
Kredit Modal Kerja
3. Jenis layanan lainnya
Untuk memberikan jasa layanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah
melalui upaya peningkatan teknologi, perluasan jaringan kantor dan kemitraan dengan
lembaga/badan usaha/instansi lainnya sehingga diharapkan akan memberikan kontribusi yang
semakin meningkat terhadap kinerja Bank Sulteng yang berkaitan dengan fee based income, Bank
Sulteng memiliki jasa perbankan lainnya, antara lain :
Kiriman uang
Inkaso
Transfer BI-RTGS
Garansi Bank
Referensi Bank
Penerimaan Pembayaran Pajak
Pembayaran gaji pegawai/pensiun
Eletronik banking :
o Atm Bersama
o Pembelian Pulsa Telkomsel
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
50
Laporan Kinerja Performance Report
Analisa Pembahasan Kinerja oleh Manajemen Menutup tahun buku 2013 Bank Sulteng sukses mencatat keberhasilan yang ditandai dengan semakin
meningkatnya kinerja keuangan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya menggenjot kinerja usaha dan
profitabilitas dengan tidak melupakan efektifitas kerja serta meningkatkan efisiensi di seluruh tingkatan
organisasi, serta yang tidak kalah pentingnya upaya untuk meingkatkan layanan keseluruh lapisan
masyarakat dengan cara memperluas jaringan kantor Bank Bank Sulteng sehingga mampu meningkatkan
convetitive advantage .
A. ASSET
Kelolaan kekayaan (Total Asset) Bank Sulteng pada tahun 2013 tercatat meningkat sebesar
Rp.424.318 juta atau 30,90% dibanding dengan tahun 2012, dimana pada tahun 2012 total asset
sebesar Rp.1.373.028 juta dan pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.797.346 juta.
Peningkatan tersebut sangat dipengaruhi oleh kenaikan dana pihak ketiga sebesar 29,54% dan
kenaikan penyaluran kredit sebesar 55,10% disamping komponen lainnya.
Tabel 1
Perkembangan Asset : Dalam Jutaan Rp
Uraian 2013 2012 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Tanah 1.829 1.829 - -
Bangunan kantor 23.768 1.898 21.870 1.152,27
Rumah dinas 383 299 84 28,09
Kendaraan bermotor 4.377 3.931 446 11,35
Mesin kantor 15.606 13.211 2.365 18,13
Perabot kantor 10.887 3.139 7.748 246,83
Perabot rumah dinas 298 286 12 4,20
Sub Total 57.148 24.593 32.555 132,38
Asset dalam penyelesaian 1.797 19.411 (17.614) (90,74)
Inventaris dalam penyelesaian - 4.380 - -
Total 58.945 48.384 10.561 21,83
Akumulasi Penyusutan 19.827 19.205 622 3,24
Total-bersih 39.118 29.179 9.939 34,06
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
51
Pemda Prop.
Sulteng, 34.14%
Pemda Kabupaten/Kota,
38.12%
Mega Corpora,
27.74%
PO
SIS
I MO
DA
L D
ISE
TO
R
Laporan Kinerja Performance Report
Pertumbuhan asset dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
B. PERMODALAN
Saham PT. Bank Sultreng dimiliki oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten se-
Provinsi Sulawesi Tengah, Mega Corpora. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) No. 05 tanggal, 27 April 2011 modal dasar Bank Sulteng ditetapkan sebesar Rp.490,5 milyar
dengan jumlah modal setor tahun 2013 sebesar Rp.223,8 milyar, dengan komposisi sebagai berikut:
Dlm Ribuan Rupiah
POSISI MODAL DISETOR JUMLAH LEMBAR SAHAM
KEPEMILIKAN NO PEMEGANG SAHAM Des' 2012
Setoran Modal Des' 2013
Des' 2013
1 Pemda Propinsi Sulteng 73,434,354 3,000,000 76,434,354 764,344 34.14%
2 Pemda Kabupaten/Kota 71,452,520 13,900,000 85,352,520 853,525 38.12%
3 Mega Corpora 0 62,094,200 62,094,200 620,942 27.74%
Jumlah 144,886,874 78,994,200 223,881,074 2,238,811 100.00%
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
52
Laporan Kinerja Performance Report
Adapun komposisi modal yang telah disetor oleh masing-masing pemegang saham sebagai berikut:
Tabel 2
Perkembangan Modal Disetor :
Dlm Ribuan Rupiah
POSISI MODAL DISETOR JUMLAH LEMBAR SAHAM
KEPE MILIKAN NO PEMEGANG SAHAM Des' 2012
Setoran Modal Des' 2013
Des' 2013
1 Pemda Propinsi Sulteng 73,434,354 3,000,000 76,434,354 764,344 34.14%
2 Pemda Kab. Donggala 10,308,492 1,000,000 11,308,492 113,085 5.05%
3 Pemda Kab. Poso 7,906,513 4,000,000 11,906,513 119,065 5.32%
4 Pemda Kab. Banggai 9,247,784 1,000,000 10,247,784 102,478 4.58%
5 Pemda Kab. Tolitoli 9,000,000 0 9,000,000 90,000 4.02%
6 Pemda Kab. Tojo Una-Una 8,245,686 0 8,245,686 82,457 3.68%
7 Pemda Kab. Morowali 6,528,190 0 6,528,190 65,282 2.92%
8 Pemda Kab. Buol 6,015,855 1,000,000 7,015,855 70,159 3.13%
9 Pemda Kab. Parigi-Moutong 5,900,000 0 5,900,000 59,000 2.64%
10 Pemda Kab. Bangkep 1,800,000 200,000 2,000,000 20,000 0.89%
11 Pemda Kodya Palu 5,000,000 5,000,000 10,000,000 100,000 4.47%
12 Pemda Kab. Sigi 1,500,000 1,700,000 3,200,000 32,000 1.43%
13 Mega Corpora 0 *62,094,200 *62,094,200 *620,942 27.74%
T O T A L 144,886,874 78,994,200 223,881,074 2.238.810 100.00%
Selama tahun 2013 terjadi penambahan modal setor sebesar Rp.78.994 juta, terdiri dari Pemda Propinsi
Sulawesi Tengah sebsar Rp.3.000 juta, Pemda Donggala sebesar Rp.1.000 juta, Pemda Poso sebesar
Rp.4.000 juta, Pemda Banggai Rp.1.000 juta, Pemda Buol sebesar Rp.1.000 juta, Pemda Bangkep sebesar
Rp.200 juta, Pemda Kota Palu sebesar Rp.5.000 juta dan Pemda Sigi sebesar Rp.1.700 juta serta masuknya
Investor Strategis (Mega Corpora) menjadi pemegang Saham dengan setoran awalnya sebesar Rp.62.094
juta. Sehingga pada akhir tahun 2013, komposisi modal yang telah disetor sebesar Rp.223.881 juta.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
53
Laporan Kinerja Performance Report
C. PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA
Kegiatan operasional Bank Sulteng selain dibiayai dengan modal sendiri dan pemupukan laba, juga
diperoleh dari penghimpunan dana masyarakat melalui Giro, Tabungan , Deposito Berjangka, serta
sumber dana dari penempatan dana antar bank. Dalam perhimpunan dana masyarakat baik yang
berasal dari nasabah ritel maupun dari nasabah korporasi, Bank Sulteng selalu berupaya
meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah yang diarahkan kepada kecepatan, keamanan dan
kenyamanan nasabah dalam bertransaksi di Bank Sulteng.
Selain itu untuk memelihara dan mendapatkan nasabah, Bank Sulteng senantiasa juga memberikan
produk berkualitas yang mampu memberikan kepuasan bagi nasabah dengan melakukan
pengembangan produk inovatif sehingga bisa memberikan daya saing produk sejenis di dunia
perbankan.
Penghimpunan dana pihak ketiga dalam bentuk Giro Tabungan dan Deposito secara keseluruhan
hingga akhir tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp. 207.695 juta atau 29,55%, dari sebesar Rp.
703.051 juta, di tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 910.746 juta, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3
Perkembangan Dana Pihak Ketiga :
Dalam Jutaan Rp
Dana Pihak Ketiga 2013 2012
Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Giro 537.195 493.745 43.450 8,80 Tabungan 279.048 165.894 113.154 68,21
Deposito 94.503 43.412 51.091 117,69
Total 910.746 703.051 207.695 29,54
Giro
Kenaikan dana pihak ketiga tersebut berasal dari posisi giro mengalami kenaikan cukup signifikan
sebesar Rp. 43.450 juta atau sebesar 8,80% yaitu dari Rp. 493.745 juta ditahun 2012 menjadi
Rp. 537.195 juta pada tahun 2013. Kenaikan ini dikarenakan terpeliharanya hubungan baik dengan
Pemda baik selaku stakeholder maupun sebagai pemegang saham, begitu juga pihak swasta
untuk mempertahankan gironya di Bank Sulteng dengan mengendapkan dananya atas
pembayaran termyn proyek baik dana APBN maupun dana APBD.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
54
Laporan Kinerja Performance Report
Tabel 4
Perkembangan Giro :
Dalam Jutaan Rp
Giro 2013 2012 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Pihak Berelasi 546 46.903 (46.357) (98,84)
Pihak Ketiga 536.649 446.841 89.808 20,10
Total 537.195 493.745 43.450 8,80
Tabungan
Posisi tabungan mengalami peningkatan sebesar Rp. 113.154 juta atau 68,21%, yaitu dari tahun
2012 sebesar Rp.165.894 juta menjadi Rp. 279.048 juta pada tahun 2013.
Tabel 5 Perkembangan Tabungan :
Dalam Jutaan Rp.
Tabungan 2013 2012 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Pihak Berelasi
Simantap 142 252 (110) (43,65)
Simpeda 27 257 (230) (89,49)
Tabunganku - 3 - -
Tabungan Pensiunku 1 8 (7) (87,5)
Tabungan PNS - 2 - -
Pihak Ketiga
Simantap 41.514 25.174 16.340 64,91
Tabungan lokal 1 1 - -
Simpeda 108.516 107.860 656 0,61
Tabunganku 10.280 11.852 (1.572) (13,26)
Tabungan PNS 54.223 16.557 37.666 227,49
Tanbungan Pensiunku 62.904 1.139 61.765 5.422,74
TabunganKU Plus 1.440 2.789 (1.349) (48,37)
Total 279.048 165.894 113.154 68,21
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
55
Laporan Kinerja Performance Report
Deposito
Posisi Deposito mengalami peningkatan sebesar Rp. 51.091 juta atau 117,69%, yaitu dari tahun
2012 sebesar Rp. 43.412 juta menjadi Rp. 94.503 juta pada tahun 2013.
Tabel 6 Perkembangan Deposito :
Dalam Jutaan Rp
Deposito 2013 2012 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Deposito Berjangka
1 bulan 76.594 34.746 41.848 120,44
3 bulan 11.355 3.266 8.089 247,67
6 bulan 1.064 460 604 131,30
9 bulan 0 0 0 0
12 bulan 5.490 4.940 550 11,13
Total 94.503 43.412 51.091 117,69
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
D. PINJAMAN DITERIMA
Pinjaman yang diterima berupa pembiayaan bersama PT. Permodalan Nasional Madani. Pada tahun
2013 pinjaman yang diterima sebesar Rp. 0 juta, turun Rp. 0 juta atau 0% dari tahun 2012 sebesar
Rp.6.000 juta.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
56
Laporan Kinerja Performance Report
E. PENGGUNAAN DANA
1. Kredit yang Diberikan
Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga intermediasi, penggunaan dana sebagian besar
adalah dalam bentuk penyaluran kredit, sementara sisa dana yang belum dipakai dioptimalkan
melalui penempatan dana antar bank. Pada akhir tahun 2013 penyaluran kredit Bank Sulteng
mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar Rp.1.169.712 juta atau naik sebesar
Rp.415.534 juta atau 55,10% bila dibandingkan pada tahun 2012 sebesar Rp.754.178 juta.
Pertumbuhan kredit ini diimbangi dengan pola pemberian kredit yang memegang prinsip kehati-
hatian, sehingga portofolio penyaluran kredit mempunyai tingkat keamanan yang tinggi seperti
tergambar dari rasio NPL sebesar 2.92% atau jauh dibawah dari ketentuan Bank Indonesia yaitu
sebesar 5%.
Sebagaimana tertuang dalam Rencana bisnis Bank Sulteng kedepan yaitu akan mencoba
memainkan peran sesuai misinya yaitu :
Untuk mencapai visi tersebut diatas, maka akan dilakukan upaya-upaya yang terencana,
terpadu, yang dirumuskan sebagai berikut :
Total Asset Ranking No. 9, BPD seluruh Indonesia,
Dana Pihak Ketiga Ranking No. 9, BPD seluruh Indonesia,
Kredit yang DiberikanRanking No.10 BPD seluruh Indonesia,
Laba sebelum Pajak Ranking No. 11, BPD seluruh Indonesia.
dengan menambah porsi penyaluran kredit produktif. Sehingga diharapkan sesuai dengan target
jangka panjang kredit produktif (usaha menengah keatas dan kredit mikro) akan disalurkan 50%
dari total pemberian kredit. Pada tahun 2013 Bank Sulteng telah menjadi salah satu Bank
penyalur Kredit Perumahan sehingga ekspansi kredit produktif akan semakin meningkat dan
mempengaruhi peningkatan perekonomian Propinsi Sulawesi Tengah disektor riil dan usaha
mikro, disamping juga akan merambah kalangan pengusaha terutama UMKM yang memegang
peran penting dalam menunjang perekonomian daerah.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
57
Laporan Kinerja Performance Report
Tabel 7
Pemberian Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi :
Dalam Jutaan Rp
Sektor Ekonomi 2013 2012
Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Pertanian 6.375 7.188 (813) (11,31)
Pertambangan 78 46 32 69,57
Perindustrian 2.156 3.692 (1.536) (41,60)
Perdagangan/Restoran & Hotel 36.112 49.744 (13.632) (27,40)
Listrik, Gas & Air 0 20 20 100
Konstruksi 5.308 12.237 (6.929) (56,62)
Pengangkutan 988 1.053 (65) (6,17)
Jasa Dunia Usaha 10.932 10.254 (678) (6,61
Jasa-Jasa Sosial Masyarakat 0 0 0 0
Lain-lain 1.107.763 669.944 437.819 65,35
Total 1.169.712 754.178 415.534 55,10
Tabel 8
Pemberian Kredit Berdasarkan Kolektibilitas :
Dalam Jutaan Rp
Kolektibilitas 2013 2012
Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Lancar 1.108.962 708.894 400.068 56,44
Perhatian Khusus 26.551 11.370 15.181 133,52
Kurang Lancar 1.003 885 118 13,33
Diragukan 1.057 923 134 14,52
Macet 32.139 32.106 33 0,10
Penyisihan Kerugian - - - -
Total 1.169.712 754.178 415.534 55,10
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
58
Laporan Kinerja Performance Report
Pertumbuhan pemberian kredit dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah
ini :
2. Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Indonesia tahun 2013 sebesar Rp.120.998 juta, naik sebesar Rp. 26.739 atau
28,37 % dari tahun 2012 sebesar Rp.94.259 juta.
3. Giro pada Bank Lain
Giro pada bank lain tahun 2013 sebesar Rp.17.430 juta, yang terdiri dari giro pada Bank
Pemerintah sebesar Rp. 10.046 juta, Giro pada Bank Pembangunan Daerah Rp.92 juta dan Giro
pada Bank Swasta sebesar Rp. 7.292 juta. Terjadi penurunan sebesar Rp. 1.936 juta
dibandingkan dari tahun 2012 sebesar Rp. 19.366 juta.
4. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Pada tahun 2013, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mencapai Rp. 318.997 juta
atau mengalami peningkatan sebesar Rp.534 juta atau sebesar 0,17% dibandingkan dengan
tahun 2012 sebesar Rp.318.463 juta.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
59
Laporan Kinerja Performance Report
F. HASIL USAHA
1. Pendapatan
Total pendapatan Bank Sulteng pada tahun 2013 sebesar Rp. 189.988 juta dibanding pada tahun
2012 sebesar Rp. 147.105 juta berarti meningkat sebesar Rp.42.883 juta atau 29,15%.
Peningkatan ini diakibatkan naiknya pendapatan dari hasil bunga dan provisi yang berhubungan
dengan aktivitas perkreditan, penempatan pada bank lain serta pendapatan lainnya.
2. Biaya
Total biaya yang dikeluarkan oleh Bank Sulteng selama tahun 2013 sebesar Rp. 123.129 juta bila
dibanding pada tahun 2012 sebesar Rp. 118.820 juta terjadi peningkatan sebesar Rp. 4.309 juta
atau 3,63%. Peningkatan ini sangat dipengaruhi oleh biaya dana, biaya umum dan administrasi,
biaya tenaga kerja dan biaya lain.
3. Laba
Laba usaha atau laba sebelum pajak tahun 2013 sebesar Rp.66.859 juta, naik sebesar Rp. 38.574
juta atau 136,38% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp.28.285 juta. Sedangkan laba
bersih atau laba setelah pajak tahun 2013 sebesar Rp. 48.859 naik sebesar Rp. 28.621 juta atau
141,42% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 20.238 juta.
Tabel 9
Perkembangan Pendapatan & Biaya : Dalam Jutaan Rp
Uraian 2013 2012 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Pendapatan Operasional 189.931 145.668 44.263 30,39
Pendapatan Non Operasional 57 1.437 (1.380) (96,03)
Total Pendapatan 189.988 147.105 42.883 29,15
Beban Operasional 122.822 118.427 4.395 3,71
Beban Non Operasional 307 393 (86) (21,88)
Jumlah Beban 123.129 118.820 4.309 3,63
Laba Sebelum Pajak 66.859 28.285 38.574 136,38
Pajak Penghasilan 18.000 8.047 9.953 123,69
Laba Setelah Pajak 48.859 20.238 28.621 141,42
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
60
Laporan Kinerja Performance Report
Pertumbuhan Pendapatan dan Biaya dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah
ini :
G. JARINGAN PELAYANAN
Dalam memberikan kemudahan pelayanan yang lebih optimal hingga keseluruh lapisan masyarakat,
Bank Sulteng terus giat memperluas jaringan kantor yang pada akhirnya nanti diharapkan akan
dibuka di seluruh tingkat kecamatan dalam Propinsi Sulawesi Tengah. Perluasan jaringan ini
dimaksudkan untuk mempermudah nasabah pada khsusnya dan masyarakat pada umumnya dalam
melakukan transaksi perbankan di Bank Sulteng, sehingga produk-produk Bank Sulteng akan lebih
dikenal dan dipakai oleh masyarakat di seluruh Sulawesi Tengah.
Selama tahun 2013 Bank Sulteng telah menambah jaringan kantor berupa pembukaan kantor kas 1
(satu) unit di Kecamatan Dampal Selatan dan penambahan ATM sebanyak 13 (tiga belas) unit,
sehingga dengan penambahan tersebut jumlah jaringan pelayanan secara keseluruhan menjadi 66
jaringan yang terdiri dari 1 (satu) kantor Pusat, 13 (tiga belas) kantor cabang, 12 (dua belas) kantor
kas, 32 (tiga puluh dua) ATM, dan 1 (satu) kas mobil serta 8 (delapan) payment point.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
61
Laporan Kinerja Performance Report
Tabel 10
Perkembangan Jaringan Pelayanan Bank Sulteng
Uraian 2013 2012 Pertumbuhan (growth)
Nominal %
Kantor Pusat 1 1 0 0
Kantor Cabang 13 13 0 0
Kantor Kas 12 11 1 9,09
ATM 32 29 3 10,35
Payment Point Kas Mobil Keliling
8 1
8 0
0 1
0 0
Jumlah 67 51 5 9,81
H. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Kunci keberhasilan sebuah perusahaan tidak terlepas dari peran sumber daya manusianya, bisnis
akan tumbuh bila sumber daya manusia ditumbuhkembangkan dan menjadi bagian dari keluarga
besar perusahaan yang profesional sehingga menghasilkan keuntungan optimal bagi perusahaan dan
memberikan kepuasan bagi stakeholders.
PT. Bank Sulteng menyadarai sepenuhnya bahwa sumber daya manusia merupakan asset tertinggi
nilainya dan faktor penentu keberhasilan suatu usaha atau kegiatan yang berkesinambungan, maka
dari itu pengelolaan sumber daya manusia dilakukan untuk menciptakan sistem manajemen yang
berkualitas sehingga akan tercipta pegawai dan pimpinan yang memiliki kompetensi dan dedikasi
tinggi untuk mencapai visi dan misi bank.
Sistem pengelolaan SDM di PT. Bank Sulteng dibuat secara terintegrasi dimulai dari proses rencana
kebutuhan pegawai, rekrutmen yang berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan jabatan yang
dilakukan dengan program pelatihan dan pengembangan pegawai uantuk mendapatkan pegawai
yang mempunyai kemampuan sesuai bidang yang dibutuhkan, setelah itu dilakukan penempatan
pegawai sesuai dengan bidang keahliannya “the right man on the right place” serta pengukuran
kinerja pegawai berdasarkan pencapaian target masing-masing individu (Key Perfomance
Indicator/KPI) dan terakhir pengelolaan remunerasi sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
62
Laporan Kinerja Performance Report
Berikut pengelolaan sistem SDM di Bank Sulteng :
Perencanaan SDM
Perekrutan dan seleksi pegawai
Pelatihan dan Pengembangan
Penempatan
Penilaian pegawai
Pengelolaan remunerasi
Tabel 11
Klasifikasi Pendidikan Pegawai :
Klasifikasi Pendidikan 2013 2012
Pertumbuhan (growth)
Nominal %
Strata Dua (S2) 4 4 0 0
Strata Satu (S1) 233 210 23 10,96
Sarjana Muda 25 24 1 4,17
SMU Sederajat 198 186 12 6,46
SMP 1 1 0 0
Total Pegawai 461 425 36 8,47
Untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas pegawai Bank Sulteng juga memperhatikan
kesejahteraan dan fasilitas yang diberikan kepada pegawai antara lain:
1. Program pensiun yang dikelola oleh Yayasan Dana pensiun dan Yayasan Dana kesejahteraan Bank
Sulteng.
2. Fasilitas asuransi kesehatan
3. Pemberian penghargaan kepada pgawai sesuai jenjang masa kerja
4. Sarana olahraga
5. Fasilitas Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
6. Fasilitas pinjaman intern pegawai
7. Pemberian hak cuti tahunan dan cuti besar
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
63
Laporan Kinerja Performance Report
Adapun program pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan selama tahun 2013 antara lain
sebagai berikut :
1. Pendidikan dan Pelatihan Triwulan I a. Menghadiri undangan sosialisasi Enchancement Laporan Harian Bank Umum (LHBU) diikuti
oleh 1 (satu) orang pegawai pada tanggal 19 s.d 11 januari 2013 penyelenggara BI
diJakarta.
b. Mengikuti Workshop awal review BPP/SOP Manajemen Risiko diikuti oleh 25 (dua puluh
lima) orang pegawai pada tanggal 05 Januari 2013 penyelenggara PT. Arfaidhams dan Divisi
SKAI diPalu
c. Menghadiri Workshop hapus tagih Pasca keputusan Mahkamah Konstitusi dan penyusunan
SOP (Asbanda) diikuti oleh 1 (satu) orang pegawai dari tanggal 05 Januari s.d 06 Februari
2013 penyelenggara Asbanda diJakarta.
d. Mengikuti Workshop awal review BPP/SOP Management Risiko dan Kepatuhan diikuti oleh
25 (dua puluh lima) orang pegawai pada tanggal 08 Februari 2013 penyelenggara PT.
Arfidhams Secret diPalu.
e. Mengikuti Sosialisasi pengembangan sistim BI-RTGS/BI-SSSS generasi II diikuti oleh 2 (dua)
orang pegawai pada tanggal 15 Februari 2013 penyelenggara Bank Indonesia di Jakarta.
f. Sosialisasi Perpajakkan PPH Pasal 21 dikuti oleh 15 (lima belas) orang pegawai pada tanggal
15 s/d 16 Februari 2013 penyelengara LIPIPI di Palu.
g. Mengikuti Pelatihan Bintek perpres No.7 Tahun 2012 dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang
dan Jasa diikuti oleh 3 (tiga) orang pegawai pada tanggal 15 s.d 16 Maret 2013.
h. Pelatihan Aspek Hukum Kredit Macet dan Strategi Penangananya dan training negosiasi dan
Komunikasi penagihan yang aktif diikuti oleh 3(tiga) orang pegawai pada tanggal 10 s.d 20
Maret 2013 penyelenggara P Hadisaputra di Surabaya.
i. Worksop 1 hari penyusun ICAAP (Internal Capytal Adaquaty Assesment Process) diikuti oleh
2 (dua) orang pegawai pada tanggal 21 Maret 2013 penyelenggara BSMR di Jakarta.
j. Pelatihan Aspek Legal UMKM diikuti oleh 4(empat) orang pegawai pada tanggal 22 s.d 28
Maret 2013 penyelenggara Asbanda di Jakarta.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
64
Laporan Kinerja Performance Report
2. Pendidikan dan Pelatihan Triwulan II a. Mengikuti Training Esq Resculer diikuti oleh 16 (enam belas) orang pegawai pada
tanggal 06 s.d 07 April 2013 penyelenggara ESQ di Palu.
b. Mengikuti Workshop Anti Pencucian Uang dan pencegahan pendanaan terorisme diikuti
oleh 1 (satu) orang pegawai pada tanggal 16 April 2013 di Jakarta.
c. Mengikuti Seminar Nasional Implementasi Undang-Undang No.9 Tahun 2013 tentang
Pencegahan dan Pemberatasan Tindak Pidana terorisme yang di ikuti oleh 1 (satu) orang
pegawai pada tanggal 02 Mei 2013 penyelenggara PPATK di Jakarta.
d. Mengikuti pelatihan dan Uji Kompetensi Manajement Risiko Level III yang diikuti oleh 6
(enam) orang pegawai pada tanggal 14 s.d 18 Mei 2013 penyelenggara BSMR di Jakarta.
e. Mengikuti Seminar Identifikasi Area berisiko tinggi di wilayah Indonesia berdasarkan risiko
penyalahgunaan Bank sebagai sarana pencucian uang yang diikuti oleh 1 (satu) orang
pegawai pada tanggal 27 Mei 2013 penyelenggara Bank Indonesia di Jakarta.
3. Pendidikan dan Pelatihan Triwulan III a. Mengikuti In House Training Program pemeliharaan Sertifikasi Manajement Risiko Bank
Sulteng diikuti oleh 29 (dua puluh sembilan) orang pegawai pada tanggal 13 Juli 2013
penyelenggara Bank Sulteng di Palu.
b. Mengikuti Pelatihan dan Uji Kompetensi Manajement Risiko Level I dan III diikuti oleh 3
(tiga) orang pegawai pada tanggal 16 s.d 22 September 2013 di Jakarta.
c. Mengikuti pelatihan Kepemimpinan Yang Berkarakter yang diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang
pegawai pada tanggal 17 September 2013 di Palu.
d. Mengikuti Workshop Info Bank learning Center Penyusunan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang
Efektif yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 25 s.d 29 September 2013 di
Bandung.
e. Mengikuti Konsultasi Pembayaran Jasa Layanan Bank /Pos persepsi di ikuti oleh 2 (dua)
orang pegawai pada tanggal 25 s.d 27 September 2013 di Jakarta.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
65
Laporan Kinerja Performance Report
4. Pendidikan dan Pelatihan Triwulan IV
a. Dalam rangka mengikuti sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia di ikuti oleh 2 (dua) orang
pegawai pada tanggal 03 Oktorber 2013 di Jakarta.
b. Dalam rangka mengikuti Sosialisasi PBI No.14/22/PBI/2012 tanggal 12 Desember 2012
tentang pemberian kredit atau pembiayaan oleh bank umum dan bantuan tehnis dalam
rangka pengembangan UMKM dan surat edaran Bank Indonesia (SE. BI) EKSTERN
No.15/35/DPAU tanggal 29 Agustus 2013 yang di ikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada
tanggal 09 Oktober 2013 diPalu.
c. Mengikuti pembekalan security di ikuti oleh 11 (sebelas) orang pegawai pada tanggal 12
Oktober 2013 di Palu.
d. Dalam rangka mengikuti sosialisasi perbaikan Aplikasi Olibs Bank Sulteng yang diikuti oleh 30
(tiga puluh) orang pegawai dari tanggal 12 s.d 13 oktober 2013 di Palu.
e. Dalam rangka rangka mengikuti mekanisme eksekusi dan lelang hak tanggungan serta
permasalahannya dalam praktek dari tanggal 23 s.d 24 oktober 2013 yang diikuti oleh 1
(satu) orang pegawai penyelenggara P. Hadisaputro di Semarang.
f. Dalam rangka mengikuti Ujian kompetensi Manajemen Risiko diikuti oleh 6 (enam) orang
pegawai pada tanggal 26 oktober 2013 penyelenggara BSMR diJakarta.
g. Mengikuti workshop/training analisis lingkungan hidup angkatan V (BI) dari tanggal 29
oktober s.d 01 November 2013 yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai penyelenggara Bank
Indonesia di Lombok.
h. Dalam rangka Pelatihan Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana dari dan keluar negeri
(LTKL) pada tanggal 12 November 2013 yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai,
penyelenggara PPATK di Jakarta.
i. Dalam rangka mengikuti Bintek Nasional Perpajakan dan Pengelolaan administrasi Keuangan
perbankan Tahun 2013 yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai dari tanggal 15 s.d 16
November 2013 penyelenggara P4N di Jakarta.
j. Dalam rangka mengikuti pelatihan dan Uji Kompetensi Manajemen Risiko level I yang diikuti
oleh 7 (tujuh) orang pegawai dari tanggal 19 s.d 23 November 2013, penyelenggara BSMR di
Jakarta.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
66
Laporan Kinerja Performance Report
k. Dalam rangka mengikuti workshop pengenalan surat berharga yang diikuti oleh 2 (dua)
orang pegawai dari tanggal 21 s.d 22 November 2013, penyelenggara Mandiri Jakarta di
Jakarta.
l. Dalam rangka Sosialisasi Peraturan Pemerintah No.47 tahun 2012 Tentang Tanggung jawab
Sosial dan Lingkungan Hidup dan Implementasi CSR untuk pembangunan berkelanjutan yang
diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 03 Desember 2013, penyelenggara
Kementrian Perekonomian di Surabaya.
I. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN OPERASIONAL
Pengembangan Teknologi informasi merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap nasabah dan untuk meningkatkan efisiensi operasional. Pengembangan ini juga
dapat meningkatkan kompetisi bank terhadap pesaing dalam meraih pangsa pasar yang lebih baik.
Penggunaan teknologi informasi meningkatkan kecepatan proses, integritas data (keamanan data),
kerahasiaan dan fleksibelitas bagi pengguna (nasabah). Penerapan Manajemen Risiko dalam
Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum merujuk Peraturan Bank Indonesia No 9/15/PBI
2007 dimana Bank melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko yang
berhubungan dengan penyelenggaraan TI. Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Bank Sulteng
dalam pengembangan Teknologi Informasi dalam tahun 2012 sebagai berikut :
Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Bank Sulteng dalam pengembangan Teknologi Informasi
dalam tahun 2013 sebagai berikut :
1. Pembuatan Aplikasi Perhitungan CKPN
2. Pembuatan Aplikasi PSAK 50/55
3. Pembuatan Aplikasi e-Dapem
4. Pembuatan Aplikasi Cash Management System (CMS) berupa Inquiry Rekening Pemerintah.
5. Pembuatan Sistem Informasi Gaji.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
67
Laporan Kinerja Performance Report
Teknologi Informasi menuntut kedinamisan sehingga perkembangannya akan sangat cepat dan
berpengaruh terhadap perkembangan aplikasinya. Hal ini memerlukan perencanaan yang handal
dan teliti untuk dapat mengantisipasi perkembangannya dimasa mendatang. Sehingga
perencanaan pengembangan atas penerapan Teknologi Informasi sangat dibutuhkan untuk
menentukan langkah-langkah ke depan. Diperlukan Rencana Strategis jangka pendek maupun
jangka panjang yang harus selalu dievaluasi dari waktu ke waktu, termasuk rencana pemilihan
strategi untuk menjadi Regional Champion. Dalam hal ini Bnak Sulteng telah merencanakan
beberapa strategi tersebut, terdiri dari :
1. Arsitektur dan Capacity-IT Planning Jangka panjang
Merancang Core Bnking Bank Sulteng agar dapat men-support pengembangan-
pemgembangan produk/jasa, informasi manajemen dan laporan keuangan termasuk
sarana penunjangnya.
Monitoring 2 (dua) kali setahun kecukupan jaringan komunikasi yang tersedia untuk
mendukung kecepatan proses tranksaksi.
Merancang dan mengantisipasi IT Capacity skala 5 (lima) tahunan atas peningkatan
transaksi dan costumer base jaringan dan konvensional dan elektronik
Organisasi TI perlu memiliki beberapa fungsi:
Helpdesk
Call Center
2. Optimalisasi support kepada layanan serta produk dan jaringan
Memfasilitasi keberadaan e-Banking (SMS Banking)
Otomatis Pelaporan APU (Anti Pencucian Uang)
Sentralisasi Pelaporan
Sentralisasi Arsip
Saat ini PT. Bank Sulteng telah memiliki fitur layanan ATM Bersama dan fitur standar perbankan
lainnya, namun belum memiliki cakupan yang lebih luas seperti pembayaran telepon, listrik, bill
payment, layanan kartu kredit dan kartu debit. Ke depan akan diupayakan untuk mengakomodir
kebutuhan tersebut secara bertahap sebagaimana yang telah ditetapkan dalan Rencana Bisnis Bank
PT. Bank Sulteng guna memberikan kemudahan bagi nasabah sehingga dapat menjaga loyalitas dan
kenyamanan nasabah dalam bertransaksi yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi
peningkatan fee based income dari sisi non kredit.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
68
Laporan Kinerja Performance Report
J. MANAJEMEN RISIKO
Seiring dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009
tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, kebijakan manajemen risiko dan implementasinya
dalam bisnis perbankan belakangan ini telah mengalami perkembangan yang pesat yang
diikuti dengan semakin kompleksnya risiko yang dihadapi oleh industri perbankan. Hal ini
menuntut setiap pelaku usaha di industri perbankan, termasuk PT. Bank Sulteng untuk
menerapkan pengelolaan risiko agar aktifitas usaha yang dilakukan oleh bank tidak
menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan bank atau yang dapat mengganggu
kelangsungan usaha bank.
PT. Bank Sulteng dalam melakukan pengelolaan risiko dengan menerapkan 8
(delapan) jenis risiko yaitu ; Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko
Likuiditas, Risiko Kepatuhan, Risiko Hukum, Risiko Reputasi dan Risiko Strategik.
Sesuai dengan perkembangan regulasi yang dikeluarkan oleh regulator, PT.Bank
Sulteng selalu mengikuti dan menyesuaikan perkembangan tersebut dalam bentuk regulasi
intern PT. Bank Sulteng. Penerapan pengelolaan risiko dalam kegiatan usaha PT. Bank
Sulteng memberikan manfaat untuk menjelaskan kepada manajemen kemungkinan potensi
kerugian/permasalahn yang dihadapi di masa depan. Pengelolaan risiko juga memberikan
manfaat bagi bank dalam penyesuaian/perbaikan metode dan proses pengambilan
keputusan yang sistematis didasarkan atas ketersediaan informasi.
Kebijakan Manajemen Risiko
Dalam rangka implementasi manajemen risiko, Bank Sulteng memulai dengan menanamkan
budaya sadar risiko kepada seluruh pegawai pada setiap tingkatan dan pada setiap unit
bisnis. Upaya yang dilakukan dalam rangka menciptakan budaya risiko kepada seluruh
pegawai antara lain : melalui sosialisasi terhadap ketentuan – ketentuan baik intern
maupun ektern dan menerapkan reward dan punishment. Sosialisasi dilakukan secara
bertahap baik melalui event khusus, maupun kunjungan langsung ke kantor cabang.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
69
Laporan Kinerja Performance Report
Kebijakan Manajemen Risiko yang telah ditetapkan diharapkan dapat mendukung unit bisnis
dalam melakukan dengan tetap berusaha memitigasi risiko yang mungkin timbul dari
aktivitas dari aktivitas tersebut, proses mitigasi dilakukan melalui :
a. Proses identifikasi risiko dan pengukuran. Dalam menjalankan aktivitas bisnis, Bank
Sulteng telah memiliki pedoman dalam mengidentifikasi risiko yang terdapat pada
setiap aktivitas. Pengukuran risiko dilakukan melalui penilaian profil risiko yang
dilaukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.
b. Pemisaha fungsi (organisasi). Penerapan four eyes principles tercermin pada adanya
pemisahan fungsi antara yang melaksanakan kegiatan operasional dengan yang
melakukan pengendalian, yaitu adanya pemisahan fungsi antara yang melakukan
analisa, administrasi kredit dan pemutus kredit.
c. Kebijakan. Bank Sulteng telah melakukan penyempurnaan terhadap kebijakan sesuai
dengan perubahan peraturan ekternal terkini.
d. Pengendalian risiko. Bank Sulteng telah menetapkan limit sebagai acuan dalam
melaksanakan aktivitas bisnis agar terhindar dari risiko kepatuhan.
Bank Sulteng telah melakukan penyesuaian terhadap sebagian kebijakan terkait dengan
penerapan manajemen risiko sesuai dengan perubahan peraturan yang dikeluarkan Bank
Indonesia antara lain :
1. Kebijakan Umum Manajemen Risiko,
2. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko,
3. Pedoman Penyusunan Profil Risiko,
4. Pedoman KPMM dan perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko
Operasional.
5. Pedoman Fungsi Kepatuhan
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
70
Laporan Kinerja Performance Report
Adapun Pemetaan Predikat/Peringkat Risiko Komposit, yaitu sebagai berikut:
Tabel 12
Profil Risiko Bank Sulteng:
Profil Risiko Bank Sulteng Tahun 2013
Jenis Risiko
Profil Risiko
Peringkat Risiko Inheren
Peringkat Kualitas Manajemen Risiko
Peringkat Tingkat Risiko
1. Risiko Kredit Low to Moderate Satifactory 2
2. Risiko Pasar Low to Moderate Satifactory 2
3. Risiko Oprasional Moderate Fair 3
4. Risiko Likuiditas Low to Moderate Satifactory 2
5. Risiko Hukum Low to Moderate Satifactory 2
6. Risiko Reputasi Low to Moderate Satifactory 2
7. Risiko Strategik Moderate Fair 3
8. Risiko Kepatuhan Moderate Fair 3
Risiko Komposit Low to Moderate Satifactory 2
Secara keseluruhan profil risiko tahun 2011 berperingkat Low to Moderat, yang merupakan
kombinasi antara risiko inheren low to moderat dengan kualitas penerapa manajemen
risiko tergolong Satisfactory.
Risiko Kredit
Risiko Kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang mungkin terjadi akibat kegagalan
pihak lawan (Counterparty) memenuhi kewajibannya. Penilaian risiko kredit secara
komposit adalah Low to Moderate dengan penerapan manajemen risiko kredit adalah
Satisfactory.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
71
Laporan Kinerja Performance Report
Dibandingkan NPL tahun 2013 berhasil dipertahankan yaitu NPL-Gross sebesar 2,92 % dan
Net 1,95 % atau masih dibawah dari ketentuan. Kredit kepada debitur inti menurun.
Kualitas sumber dana untuk penyediaan dana dalam rangka membiayai kredit masih tetap
di dominasi oleh dana Pihak Ketiga yang bersumber dari Giro, deposito, dan tabungan.
Kredit masih di dominasi oleh sektor lain-lain karena sebagian besar debitur Bank Sulteng
berasal dari segmen pegawai negeri sipil. Surat berharga cenderung naik. Penempatan
dana pada bank lain naik dari tahun sebelumnya.
Produk baru dari costumer loan division maupun rencana membentuk unit kerja kredit
mikro akan menambah eksposur risiko kredit bila tidak dipersiapkan dengan baik.
Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administrative termasuk
tranksaksi derativ, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk Risiko
harga option.
Pada tahun 2013 peringkat risiko pasar adalah Low to Moderat. Dilihat dari aktivitas
fungsional yang dilakukan, Bank Sulteng belum merupakan bank devisa sehingga hanya
mengelola risiko suku bunga yang terkandung pada aktifitas diposisi neraca dan rekening
administratif.
Risiko operasional
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidak cukupan dan/atau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian
eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Risiko operasional berpredikat Moderat, hal ini disebabkan karena : Pembuatan laporan
masih menggunakan sistem manual dan akan berpotensi proses penyelesaiannya lambat
sehingga terjadi kelambatan pelaporan maupun kesalahan. Belum dterapkan proses
perhitungan profil risiko cabang sehingga belum dapat memitigasi risiko disetiap cabang.
Belum menerapkan Loss Event Database sehingga belum dapat menghitung kerugian secara
akurat.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
72
Laporan Kinerja Performance Report
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidak mampuan Bank untuk memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari asset likuid berkualitas
tinggi yang dapat diagungkan, tanpa menganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.
Peringkat komposit risiko likuiditas adalah Low to Moderat, selama tahun 2013 Bank
Sulteng masih mampu memenuhi kewajiban yang akan segera jatuh tempo dan cashflow
yang mencerminkan kecukupan dana untuk memenuhi kebutuhan penarikan dana oleh
nasabah.
Bank sulteng telah membentuk Asset Liability Committee (ALCO) yang berfungsi sebagai
pengelola risiko likuiditas. Sebagai sekretaris dalam struktur ALCO adalah Divisi Treasury.
Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yudiris.
Risiko hukum berpredikat Moderate, selama tahun 2013 terdapat tuntutan hukum dari
pihak manapun. Divisi manajemen risiko dan kepatuhan senantiasa melakukan analisa risiko
hukum yang melekat pada produk dan aktivitas baru sebelum produk dan aktivitas tersebut
diperkenalkan/dijalankan.
Dalam hal pengendalian risiko hukum, unit terkait bersama-sama dengan Divis Kepatuhan
dan manajemen risiko memastikan setiap perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga telah
memenuhi syarat sah perjanjin sesuai denga peraturan yang berlaku.
Risiko reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang
bersumber dari persepsi negative terhadap bank.
Secara komposit risiko reputasi berpredikat Moderate. Risiko kepatuhan cenderung
menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berpredikat Low to Moderat.
Pengelolaan risiko reputasi dilakukan dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada
nasabah dengan cara mendidik karyawan terutama dibagian front liner melalui pelatihan
service excellent dan merespon setiap keluhan sesuai dengan prosedur.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
73
Laporan Kinerja Performance Report
Risiko strategik
Risiko strategik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau
pelaksanaan suatu keputusan strategik serta kegagalan dalam mengantifikasi perubahan
lingkungan bisnis .
Tahun 2013 peringkat risiko strategik adalah Moderat sama seperti penilaian profil risiko
strategik tahun 2012. Pemantauan terhadap risiko strategik dilakukan dengan melakukan
evaluasi terhadap pencapaian rencana bisnis secara berkala guna memastikan rencana
bisnis yang telah ditetapkan dapat terealisasi dengan optimal.
Risiko kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Risiko kepatuhan berpredikat Moderate, risiko kepatuhan yang dialami Bank Sulteng
selama tahun 2013 cenderung menurun dibandingkan tahun 2012. Pengendalian risikon
kepatuhan membaik, seiring dengan menurunnya pelanggan terhadap ketentuan. Sosialisasi
ketentuan baru dan pelatihan baru dan pelatihan karyawan dapat menurunkan risiko
kesalahan pelaporan yang dapat mengakibatkan sanksi denda dan pelanggran kepatuhan
terhadap ketentuan. Disamping itu pengkajian terhadap rancangan dan keputusan dan
rancangan kebijakan yang baru oleh direktur kepatuhan dapat mengurangi risko kepatuhan.
Efektifitas pelaksanaan manajemen risiko ditentukan oleh pemahaman serta
pengetahuan manajemen risiko yang dimiliki oleh para pegawai PT. Bank Sulteng.
PT. Bank Sulteng mewajibkan sertifikasi manajemen risiko bagi seluruh pejabat dari
kriteria pejabat tiga tingkat di bawah Direksi ke atas sebagai upaya persiapan penerapan
Basel II dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tentang
Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen
Bagi Bank Umum dan PBI No. 7/25/PBI/2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi
Pengurus dan Pejabat Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/9/PBI/2006,
maka PT. Bank Sulteng telah mengirim para karyawan untuk mengikuti pendidikan
manajemen risiko.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
74
Laporan Kinerja Performance Report
Pegawai & Pengurus PT. Bank Sulteng yang bersertifikasi manajemen risiko tahun
2012 dan tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 13
Pegawai & Pengurus yang telah bersertifikasi Manajemen Risiko
Uraian 2013 2012
Pertumbuhan (growth)
Nominal %
Level I 10 61 71 16,39%
Level II 2 49 51 4,08%
Level III - 27 27 -
Level IV - 5 5 -
Sertifikasi MR untuk Direksi - 3 3 -
Sertifikasi MR untuk Komisaris - 3 3 -
Total 12 149 161 8,05%
Kerangka kerja manajemen risiko
Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh terhadap pembentukan dan
pengawasan terhadap kerangka manajemen risiko bank. Direksi telah membentuk
Komite Aset dan Liabilitas (ALCO), Komite Risiko Kredit dan Operasional yang
bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memonitor kebijakan manajemen risiko
bank di area yang telah ditetapkan.
K. TINGKAT KESEHATAN BANK
Mengacu pada peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian
tingkat kesehatan bank umum, bank telah mendesain tata cara penilaian kesehatan bank
dengan cakupan penilaian meliputi permodalan, kualitas aktiva, manajemen, ekuitas,
likuiditas, dan sensitifitas terhadap risiko pasar (CAMELS).
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
75
Laporan Kinerja Performance Report
A. Summary Report
1. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Tabel 14
No. Faktor Peringkat (Rating)
Des’2013 Des-2012
1. GCG 2 4
2. Risk Profile 3 4
3. Capital 2 3
4. Earnings 2 2
Nilai Komposit 2 4
Berdasarkan tabel diatas, tingkat kesehatan PT. Bank Sulteng pada tahun 2013 pada
peringkat komposit 2, yang artinya mencerminkan kondisi Bank secara umum
”Sehat”, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikat dari
perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-
faktor penilaian, antara lain : Profil Risiko, Penerapan GCG, Rentabilitas, dan
Permodalan yang secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum
kelemahan tersebut kurang signifikan.
B. Peringkat Komposit TKB
2. Peringkat Komposit Keseluruhan Posisi Desember 2013
Tabel 15
No Faktor Nilai Bobot Perolehan
Nilai
1 Risk Pofil 3 30% 0,90
2 GCG 2 40% 0,80
3 Earning 2 15% 0,30
4 Capital 2 15% 0,30
Nilai Komposit Keseluruhan 2,30
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
76
Laporan Kinerja Performance Report
Berdasarkan tabel diatas, tingkat kesehatan PT. Bank Sulteng pada tahun 2013
mencerminkan kondisi Bank secara umum ”Sehat”, sehingga dinilai mampu
menghadapi pengaruh negatif yang signifikat dari perubahan kondisi bisnis dan faktor
eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain : Profil
Risiko, Penerapan GCG, Rentabilitas, dan Permodalan yang secara umum baik. Apabila
terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan.
L. TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY).
Keberadaan Bank Sulteng tidak terlepas dari lingkungan sosialnya dan sebagai lembaga
keuangan yang hidup dari dan untuk masyarakat, maka hubungan antara bank dan
masyarakat harus dibangun saling menguntungkan. Oleh karena itu Bank Sulteng juga
bertanggung jawab untuk pengembangan dan pembangunan masyarakat yang pada akhirnya
bias mengembangkan bisnis Bank Sulteng di masyarakat.
Salah satu wujud kepedulian Bank Sulteng yaitu dengan mengoptimalkan dana CSR
(Corporate Social Responsibility) yang dimaksud untuk :
Membangun simpati masyarakat kepada Bank Sulteng yang dapat menunjang
terbentuknya citra positip Bank Sulteng di mata masyarakat.
Meningkatkan pemahaman publik terhadap Bank Sulteng melalui informasi yang
disalurkan dalam kegiatan sosial kemasyarakatn.
Meningkatkan nilai Bank Sulteng melalui pembentukan reputasi yang baik.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) direncanakan akan disalurkan kepada :
1. Program Peduli kepada Lingkungan.
Antara lain : diwujudkan dengan kegiatan sponsorship penanaman pohon, pelestarian
taman kota.
2. Program Peduli kepada Sosial
Antara lain : diwujudkan dengan kegiatan donor darah, sunatan massal, operasi bibir
sumbing dan lain-lain.
3. Program Peduli kepada Pendidikan.
Antara lain : diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa, dan sarana pendidikan.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
77
Laporan Kinerja Performance Report
Adapun program CSR yang terealisasi pada tahun 2013, disalurkan dalam bentuk :
No Program CSR Jumlah (Rp)
1 Bantuan kepada SMP Negeri I Palu dalam rangka penyelesaian pembangunan Gedung Laboratorium Matematika dan Bialogi.
2.000.000
2 Bantuan kepada pengurus mitra gerakan nasional orang tua asuh (GN-OTA) Sulawesi Tengah, dalam rangka mendukung dan menyuksekan wajib belajar 9 (Sembilan) tahun anak didik dari tingkat SD,MI s.d. MTs yang kurang mampu.
8.000.000
3 Bantuan kepada SMP Negeri I Palu, dalam rangka Olimpiade Karya Ilmiah tingkat Nasional :Indonesia Sience Project Olympiade 2013”
1.500.000
4 Bantuan kepada SMA Negeri I Palu, dalam rangka mengikuti Festival Film Pendidikan Jogya 2013 di Yogyakarta.
1.000.000
5 Bantuan kepada Musyawarah Guru Mata Pelajaran Matematika, dalam rangka Kompetisi Matematikan IV SMP/MTs se Kota Palu Tahun 2013.
1.000.000
6 Bantuan kepada sekolah SLB, SDN, SMPn dan SMKn di Wilayah Kota Palu, berupa 6 (enam) Unit Laptop Axigo dan 1 (satu) unit Printer Merk Canon, dalam rangka HUT Propinsi Sulawesi Tengah.
24.013.000
7 Bantuan kepada SMA Negeri I Palu berupa 1 (satu) buah AC, dalam rangka HUT Propinsi Sulawesi Tengah.
3.200.000
8 Bantuan kepada SDN Inpres 2 Lere Palu berupa 1 (satu) buah AC, dalam rangka HUT Propinsi Sulawesi Tengah.
3.200.000
9 Bantuan kepada Yayasan Panti Asuhan “Al-Fatahu” dalam rangka Pembangunan Sarana dan Prasarana (Mushollah & Asrama).
1.500.000
T o t a l 45.413.000
M. PENGENDALIAN INTERNAL
Sistem pengendalian internal yang efektif merupakan komponan penting manajemen Bank
dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional bank yang sehat dan aman. Sistem ini telah
diterapkan PT. Bank Sulteng dan sangat membantu pengurus bank dalam menjaga asset
bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya,
menjamin efisiensi dan efektifitas, dan meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan
perundang-undangan yang berlaku serta mengurangi risiko terjadinya kerugian,
penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
78
Laporan Kinerja Performance Report
Fungsi Satuan Pengendalian Intern (SPI) telah berjalan sesuai standar pelaksanaan fungsi
audit intern bank (SPFAIB), dimana telah adanya standar pelaksanaan fungsi audit intern
bank, yaitu berupa :
Piagam Audit Intern Bank (Audit Charter).
Pedoman Audit Intern dan Internal Kontrol.
Suatu pengawasan internal/divisi pengawasan bersifat independen dan bertanggung jawab
secara langsung kepada Direktur Utama. Adapun lingkup tugas yang menjadi tanggung
jawab SPI/Divisi Pengawasan sendiri meliputi ;
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pemeliharaan tingkat kesehatan bank dengan memantau pencapaian target-target
operasional dengan mengukur rasio keuangan sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No.
7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005.
Penerapan prinsip pengawasan melekat (waskat) di semua lini yang ada dan prinsip
kehati-hatian dalam kegiatan operasional bank.
Mengukur efektifitas dan efisiensi biaya dalam kegiatan operasional bank.
Melakukan pemantauan kinerja terhadap semua unit-unit yang ada di bank.
Tentu saja pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut harus diimbangi dengan
penerapan dan pengelolaan risiko melekat antara lain ; risiko kredit, risiko operasional,
risiko pasar, risiko likuiditas serta risiko lainnya. PT. Bank Sulteng telah membentuk
komite-komite untuk mengelola serta mengendalikan risiko diantaranya ALCO, Komite
Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit dan Komite Manajemen Risiko.
Untuk membantu tugas Dewan Komisaris dalam hal pengendalian risiko bank, pada tahun
2007 PT. Bank Sulteng membentuk Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit, dan Komite
Nominasi & Remunerasi. Secara berkesinambungan sampai saat ini PT. Bank Sulteng telah
melaksanakan audit intern berbasis risiko. Proses pengendalian internal berpedoman pada
pedoman-pedoman audit internal yang telah disusun bank, sehingga tidak menyimpang dan
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
79
Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Manajemen Target, Strategy, and Management Policy
1. Sasaran
Sasaran tahun 2013 ditetapkan dengan mempertimbangkan secara saksama terhadap
kondisi ekonomi nasional dan regional, disamping menjadikan Bank Sulteng sebagai salah
satu bank yang “sehat” dan menjadikan Bank daerah terpercaya di Indonesia, mengerti
kebutuhan nasabah, memberikan solusi keuangan yang tepat, membangunan kemitraan
yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.
Dengan pertumbuhan asset yang baik yang pada gilirannya bisa mendorong pertumbuhan
perekonomian dan pembangunan di daerah disegala bidang yang tujuannya meningkatkan
taraf hidup masyarakat serta berupaya menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri.
2. Strategi
Dalam menjalankan bisnis Bank Sulteng senantiasa akan melakukan analisis terhadap
factor internal dan eksternal, sehingga dengan mengidentifikasi factor-faktor tersebut
akan dapat menetapkan strategi yang akurat dan mencapai sasaran.
Adapun strategi bisnis yang telah ditetapkan untuk mencapai sasaran adalah sebagai
berikut:
2.1. Memperluas jaringan pelayanan ke tingkat kecamatan atau lokasi yang dianggap
strategis.
2.2. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
2.3. Peningkatan daya saing bank melalui penerbitan/pengembangan produk yang
inovatif,
2.4. Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia dan Informasi Teknologi,
2.5. Melakukan pendekatan kepada Pemerintah Daerah dan Investor strategis dalam
rangka peningkatan modal.
2.6. Menyesuaikan ketentuan internal Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
berkaitan dengan pelaksanaan pemberian kredit dari sisi jangka waktu, suku bunga,
dan persyaratan administrasi lainnya,
2.7. Menyesuaikan ketentuan internal Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
berkaitan tabungan dari sisi penarikan dan penyetoran serta persyaratan lainnya.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
80
Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Manajemen Target, Strategy, and Management Policy
3. Kebijakan Manajemen
Dalam upaya mencapai “Visi dan Misi” tersebut diatas, PT. bank Sulteng secara umum
menetapkan arah kebijakan sebagai berikut :
3.1. Melakukan transformasi untuk mendukung peningkatan “Brand Image” sebagai bank
yang maju, modern, professional dalam rangka mencapai sasaran Bank Regional
Champhion (BRC)/ bank pilihan utama masyarakat Sulawesi Tengah.
3.2. Melakukan transformasi untuk mendorong kelengkapan sarana/prasarana
Information Technology (IT), Management Information System (MIS), Business
Process, security administrator, level of avproval dan dukungan pembuatan produk
baru.
3.3. Mereview kembali perjanjian kerja sama dengan partner strategis antara lain;
PT.Collega Inti Pratama (IT),PT.Solmit Bangun Indonesia (Training & advice
company), PT.Telcom, PT.DieBold (penyewaan/service ATM), PT.Askrida
(Insurance) dan seluruh contractor/supplier dalam rangka GCG dan cost effective
program,
3.4. Mereview partner strategis yang terkait dengan asuransi kredit, appraisal company
dan legal /Lawyer yang dapat mengawal kepentingan Bank Sulteng.
3.5. Melakukan optimalisasi Penurunan Non Performing Loan (NPL). Upaya optimalisasi
Penurunan Non Performing Loan, dilakukan secara intensif melalui ; Penagihan
langsung, Rescheduling, Reconditioning, Restrukturisasi, dan Penyelesaian melalui
jalur hukum, hingga mencapai NPL-Gross maksimal 2,5% dan NPL-Net 1% pada akhir
2017.
3.6. Melakukan transformasi untuk mendorong perbaikan budaya kerja :
Pelaksanaan “Six Core Value” yang berbasis pada integritas, customer focus,
antusiasme, energizer, executution dan adaftability to change.
Penerapan ethika dan norma yang berlaku universal.
Penerapan reward kepada staff yang berprestasi melampaui target yang
diberikan (G3,G4 dan G5) dan memiliki competency (C3,C4,C5) and punishment,
kepada staff yang tidak berprestasi, fraud dan tidak disiplin.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
81
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
I. Good Corporate Governance.
Didalam pengelolaan industri perbankan, sistem tata kelola perusahaan adalah merupakan
suatu faktor yang sangat penting dalam memelihara kepercayaan dan keyakinan para
pemegang saham dan stakeholders lainnya. Tata kelola perusahaan yang baik dirasakan
semakin sangat penting seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan berbagai tantangan
yang dihadapi oleh industri perbankan.dengan mengedepannkan Tata Kelola Perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance) disertai dengan sistem pengelolaan yang handal,
maka Bank diharapkan dapat terhindar dari dampak buruk terpaan krisis perekonomian
global.
Untuk menyikapi hal tersebut, maka Bank Sulteng senantiasa berusaha untuk mengelola
setiap risiko melalu pengawasan yang efektif dan pengendalian internal sebagai bagian dari
prinsip-prinsip dasar pelaksanaan dan penerapan GCG. Penguatan struktur pengendalian
internal yang dilakukan secara terpadu dan komprehensif dan meminimalkan berbagai
dampak tersebut.
Aktualisasi penerapan dan pelaksanaa GCG sebagai bagian dari proses internal yang
dilakukan senantiasa melibatkan diseluruh unsur stakeholders yaitu ; Dewan Komisaris,
Direksi, Pejabat Eksekutif dan karyawan, dimana atas interaksi tersebut akan membentuk
budaya kerja perusahaan yang positif dan akan memberikan keunggulan komparatif
terhadap daya saing Bank Sulteng.
Dalam melakukan kegiatan operasionalnya terkait dengan penerapan dan pelaksanaan Good
Corporate Governance, berlandaskan pada Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006
tentang pelaksanaa Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan Peraturan Bank
Indonesia No.8/14/2006, Surat Edaran Bank Indonesia No.09/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007,
perihal Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, serta Undang-Undang RI No.40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (PT) serta ketentuan / peraturan lainnya yang berlaku didalam
implementasi penerapan GCG.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
82
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Dengan semakin kompleksnya sistem serta prosedur pengelolaan bank, maka didalam
implementasi Good Corporate Governance sangat diperlukan dalam rangka mendukung
kinerja bank, melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada
industri perbankan. Pelaksanaan Good Corporate Governance merupakan salah satu upaya
untuk memperkuat kondisi internal perbankan sesua ketentuan Bank Indonesia dan undang-
undang Perseroan Terbatas.
Prinsip-prinsip GCG merupakan dasar dari bentuk bisnis yang transparan, akuntabel dan
sehat, dimana untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik Bank Sulteng dalam
kinerjanya selalu melakukan berbagai penyempurnaan tentang penerapan tata kelola
perusahaan, hal ini merupakan komitmen Bank Sulteng untuk tetap mempertahankan
kepercayaan masyarakat pengguna jasa bank, pemegang saham, mitra bisnis dan pihak-
pihak yang berkepentingan (stakeholders). Untuk memastikan bahwa pelaksanaa GCG telah
berjalan dengan optimal, maka Dewan Komisaris, Direktur yang membawakan fungsi
kepatuhan dan jajaran manajemen secara kontinyu melakukan evaluasi atas implementasi
GCG agar berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Jajaran manajemen berkeyakinan bahwa dengan diterapkannya prinsip-prinsip GCG yang
konsisten dan transparans yang akan memberikan dampak positif bagi perseroan maupun
kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholders)
Penyempurnaan implementasi dan penerapan Tata Kelola perusahaan yang telah menjadi
perhatian penting dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh kegiatan
operasional Bank Sulteng sesuai Visi dan Misi Perseroan, yaitu “Menjadi Bank terpercaya di
Indonesia, mengerti kebutuhan nasabah, memberikan solusi keuangan yang tepat,
memabngun kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan”.
Disamping berupaya untuk menggerakan dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi daerah
melalui optimalisasi fungsi intermediasi serta sebagai salah satu sumber pedapatan asli
daerah.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
83
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Dengan semangat transformasi dan kebersamaan itulah maka, segenap jajaran Bank Sulteng
bertekad membangun suatu komitment untuk secara sungguh-sungguh menerapkan prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan benar dengan berpegang pada 4 (empat)
prinsip dasar yang lebih dikenal dengan istilah TARIF.
1. Transparancy ( keterbukaan)
Bank memberikan informasi tentang visi, Misi sasaran usaha, strategi bank, kondisi
keuangan, susunan pengurus, pejabat eksekutif, pengelolaan risiko, sistem
pengawasan dan pengendalian interen.
Bank mengungkapkan infomasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan
dapat diperbandingkan, serta dapat diketahui oleh pihak-pihak yang
berkepentingan sesuai dengan kepentingannya.
Prinsip keterbukaan yang diterapkan tetap memperhatikan rahasia bank, rahasia
jabatan, dan hak-hak pribadi sesuai peraturan ketentuan yang berlaku.
Kebijakan bank harus tertulis dan dikomunikasikan secara intens kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dan berhak untuk memperoleh informasi tentang setiap
kebijakan yang dikeluarkan dan ditetapkan perusahaan.
2. Accountability (Akuntabilitas)
Bank meyakini bahwa seluruh organ organisasi Bank memiliki kompetensi sesuai
tugas dan tanggung jawabnya, dan secara sadar memahami perannya dalam
implementasi GCG dengan benar.
Bank memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran berdasarkan dari ukuran yang
disepakati, konsisten dengan nilai/budaya perusahaan, sasaran usaha dan strategi
bank.
Bank menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing organ bank yang
selaras dengan Visi, Misi, sasaran usaha dan strategi bank dengan menetapkan
kompetensi kepada organ tersebut sesuai tanggung jawabnya masing-masing.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
84
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3. Responsibility (tanggung jawab)
Bank berpegang dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential
banking) serta menjamin kepatuhan terhadap ketentuan/peraturan yang berlaku.
Bank peduli terhadap lingkungannya dan melaksanakan tanggung jawab social
secara wajar.
4. Independency (Independensi)
Bank tetap berusaha dan menghindar dari benturan kepentingan, tidak
terpengaruh oleh kepentingan sepihak dan menghindari dominasi yang tidak wajar
oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Bank senantiasa mengambil keputusan secara objektif dan bebas dari segala
tekanan dan campur tangan pihak eksternal.
5. Fairness (kewajaran)
Bank senantiasa memperhatikan stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan
kewajaran.
Bank memberikan kesempatan kepada stakeholders untuk memberikan masukan
dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan bank.
Bank memperhatikan hak-hak perlakuan yang sama terhadap semua pemegang
saham.
II. Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Bank Sulteng semakin berupaya untuk menyempurnakan implementasi sistem tata kelola
perusahaan, yang pelaksanaannya berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia yaitu :
1. Pemenuhan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi serta tugas dan tanggung
jawabnya.
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab komite-komite, yaitu :
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi
3. Pelaksanaan fungsi kepatuhan, Audit intern dan Audit ekstern
4. Pelaksanaan fungsi manajemen risiko
5. Pemenuhan ketentuan BI terkait dengan prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana
kepada pihak terkait dan debitur besar.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
85
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
6. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) bank sesuai dengan ketentuan mengenai
Rencana Bisnis Bank (RBB).
7. Pelaksanaan transparansi kondisi kondisi keuangan dan non keuangan bank
8. Penyusunan buku pedoman kerja Dewan Komisaris dan buku pedoman kerja Dewan
Direksi.
9. Penetapan Visi, Misi dan budaya kerja perusahaan
10. Penunjukan Direktur Kepatuhan dan pembentukan Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan
Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern, serta penetapan fungsi
pengelolaan GCG pada Satuan Kerja Kepatuhan dan Manajemen Risiko.
Struktur Corporate Governance pada Bank Sulteng mengacu pada Anggaran Dasar PT. Bank
Sulteng dimana dijelaskan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab
melaksanakan fungsi pengendalian dan penerapan manajemen Bank Sulteng.
1. DEWAN KOMISARIS
Sebagai wakil pemegang saham yang ditempatkan sebagai perusahaan, maka Dewan
Komisaris bertugas memberikan pengarahan kepada Direksi dalam proses penyusunan Visi
dan Misi Bank Sulteng. Dewan komisaris dengan mempertimbangkan masukan dari Komite
Nominasi dan Remunerasi yang ada dibawahnya, menominasikan anggota Direksi dan
memberikan rekomendasi mengenai remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi,
mengevaluasi dan menyetujui keputusan manajemen dan tindakan-tindakan strategis yang
diusulkan oleh Direksi, memonitor praktek manajemen risiko, mengevaluasi dan menindak
lanjuti temuan audit internal dan eksternal, menyetujui penyaluran kredit kepada pihak
terkait, mengawasi pelaksanaan GCG dan mengevaluasi kinerja Direksi.
Berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan, maka Komite nominasi dan remunerasi
memberikan rekomendasi atas calon Komisaris, dan selanjutnya berdasarkan rekomendasi
tersebut Pemegang Saham memilih anggota Dewan Komisaris yang dilakukan melakukan
RUPS dan berjalan secara transparans, demikian pula dengan proses pemberhentian
Komisaris hanya dapat dilakukan oleh para pemegang saham dalam RUPS. Calon komisaris
dinyatakan efektif untuk dipilih dalam RUPS setelah dinyatakan lulus fit and proper test
yang dilakukan Bank Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
86
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Berdasarkan PBI Nomor : 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum pasal 4 menjelaskan bahwa Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang
3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2013 telah diangkat dan
ditetapkan susunan keanggotaan Dewan Komisaris sesuai Surat Keputusan Pemegang Saham
Pengendali Nomor : 584/211/Ro.ADM.EKON-G,ST/2013 tanggal 12 April 2013, dengan
susunan dan komposisi Dewan Komisaris Bank Sulteng yang terdiri dari 4 (empat) orang, 1
(satu) komisaris utama, 2 (dua) Komisaris Independen 1 (satu) orang Komisaris. Seluruh
anggota Dewan Komisaris telah melalui proses uji kepatutan dan kelayakan (Fit and Propert
Test) dan dinyatakan lulus oleh Bank Indonesia. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki
pengalaman yang cukup tentang perbankan dan dipilih berdasarkan integritas pribadi dan
kompetensi serta profesionalitas dan layak untuk dipercaya kredibilitasnya.
Kemudian 1 (satu) orang Komisaris Independen (Hans Kindangen) telah mengundurkan diri
disebabkan karena masa tunggu (colling off) belum berakhir dimana Hans Kindangen berasal
dari Eks. Direktur Utama PT. Bank Sulteng, dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur
Sulawesi Tengah selaku Pemegang Saham Pengtendali Nomor : 584/336/Ro.ADM.EKON-
G.ST/2013 tanggal 17 Juni 2013 tentang Pemberhentian Hans Kindangen dari jabatan
Komisaris Independen PT. Bank Sulteng.
Sehingga susunan dan keanggotaan Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng sampai dengan posisi
tangga 31 Desember 2013, menjadi sebagai berikut :
1. Drs. H. Abd. Karim Hanggi : Komisaris Utama
2. Drs. H. Said Awad, MH : Komisaris Independen
3. Drs. H. Amiluddin Haludin : Komisaris.
Komposisi Dewan Komisaris tersebut telah dilaporkan pada Bank Indonesia dan telah dicatat
dalam administrasi Bank Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
87
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tugas dan Tanggung Dewan Komisaris
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris :
a. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap jenjang
organisasi dibantu oleh komite-komitenya.
b. Mengesahkan rencana bisnis Bank Sulteng.
c. Dewan komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional, kecuali :
Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia tentang BMPK.
Hal-hal lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar Bank Sulteng atau
perundang-undangan yang berlaku.
d. Pelaksanaan terhadap tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat
kepada Direksi termasuk rencana pengembangan Bank Sulteng.
e. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Dewan
Komisaris membentuk :
1. Komite Audit,
2. Komite Pemantau Risiko,
3. Komite Remunerasi dan Nominasi.
f. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak
ditemukannya :
1. Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan
perbankan,
2. Keadaan atau perkiraan yang dapat membahayakan kelangsungan usahan
Bank Sulteng.
g. Mengadakan rapat komisaris paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
88
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Dalam tahun 2013 Dewan Komisaris Bank Sulteng telah menerbitkan surat kepada Direksi
mengenai :
No Nomor dan Tanggal Perihal Tujuan
1 38/DK-BPDST/V/2013 Tgl. 17 Mei 2013
Upaya Peningkatan kinerja dan kualitas SDM Bank Sulteng
Direksi
2 41/DK-BPDST/VI/2013 Tgl. 11 Juni 2013
Pembayaran Biaya Pendidikan Direksi
3 44/DK-BPDST/VI2013 Tgl. 20 juni 2013
Pengisian PJS Direktur Kepatuhan Direksi
4 45/DK-BPDST/VI/2013 Tgl. 27 Juni 2013
Pembobolan Kas Kantor Cabang Utama Direksi
5 46/DK-BPDST/VI/2013 Tgl.20 Juni 2013
Kebutuhan Tenaga Pada Sekretaris Dewan Komisaris
Direksi
6 47/DK-BPDST/VI/2013 Tgl. 24 Juni 2013
Persetujuan Revisi RBB Bank Sulteng Tahun 2013-2015
Direksi
7 48/DK-BPDST/VI/2013 Tgl. 24 Juni 2013
Pembayaran Biaya Pendidikan Tahun 2012
Direksi
8 49/DK-BPDST/VI/2013 Tgl 28 Juni 2013
Pengadaan Inventaris Kantor Direksi
9 60/DK-BPDST/VII/2013 Tgl. 11 Juli 2013
SOP dan Analisis Cost and Benefit Mobil
Direksi
10 61/DK-BPDST/VII/2013 Tgl. 12 Juli 2013
Penilaian Seniri (self assessment) Direksi
11 64/DK-BPDST/V/2013 Tgl. 17 Mei 2013
Usul kenaikan gaji/honor pegawai PT. Bank Sulteng
Direksi
12 65/DK-BPDST/VI/2013 Tgl. 10 Juni 2013
Usul perubahan layout Komite dan Dewan Komisaris
13 67/DK-BPDST/VII/2013 Tgl. 24 Juli 2013
Surat Keputusan (SK) Ketua dan Anggota Komite PT. Bank Sulteng
Direksi
14 68/DK-BPDST/VII/2013 Tgl. 23 Juli 2013
Tindak Lanjut Penyelesaian Intern/Ekstern Audit dan Rekomendasi Komite Dewan Komisaris
Direksi
15 69/DK-BPDST/VII/2013 Tgl. 26 Juli 2013
Self Assessment Komite audit Direksi
16 70/DK-BPSDT/VII/2013 Tgl. 26 Juli 2013
Self assessment komite pemantau risiko
Direksi
17 71/DK-BPDST/VII/2013 Tgl. 26 Juli 2013
Self assessment komite remunerasi dan nominasi
Direksi
18 74/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 14 Agustus 2013
Mutasi pegawai pada PT. Bank Sulteng Direksi
19 75/DK-BPDST/VI/2013 Tgl. 21 Juni 2013
Persetujuan struktur organisasi Bank Sulteng
Direksi
20 76/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 13 Agustus 2013
Persetujuan pengangkatan kepala divisi SKAI dan kepala Divisi kepatuhan
Direksi
21 77/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 13 Agustus 2013
Revisi RBB Bank Sulteng Tahun 2013-2015
Direksi
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
89
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Lanjutan Surat Komisaris
No Nomor dan Tanggal Perihal Tujuan
22 79/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 26 Agustus 2013
Laporan realisasi RBB Bank Sulteng triwulan II tahun 2013
Direksi
23 81/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 29 Agustus 2013
Persetujuan pembelian genset untuk kantor cabang utama (kantor kas sigi)
Direksi
24 83/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 27 Agustus 2013
Kewenangan memutus hapus buku Direksi
25 84/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 29 Agustus 2013
Pembobolan Kas kantor cabang utaman
Direksi
26 85/DK-BPDST/V/2013 Tgl. 17 Mei 2013
Usul kenaikan honorarium komite dewan komisaris PT. Bank Sulteng
Direksi
27 86/DK-BPDST/IX/2013 Tgl. 20 September 2013
Pelaporan kaji ulang pihak ekstern terhadap hasil kerja SKAI
Direksi
28 89/DK-BPDST/X/2013 Tgl. 10 Oktober 2013
Pengangkatan pejabat sementara direktur kepatuhan PT. Bank Sulteng
Direksi
29 90/DK-BPDST/X/2013 Tgl. 17 Oktober 2013
Persetujuan ketua dan anggota komite remunerasi dan nominasi
Direksi
30 91/DK-BPDST/X/2013 Tgl. 18 Oktober 2013
Pelaksana tugas efektif direktur utama PT. Bank Sulteng
Direksi
31 93/DK-BPDST/X/2013 Tgl. 24 Oktober 2013
Pemblokiran rekening tabungan an. Hj. Muliati,SE
Direksi
32 94/DK-BPDST/X/2013 Tgl. 28 Oktober 2013
Penyampaian komitmen pasca pencabutan status BPDI
Direksi
33 96/DK-BPDST/X/2013 Tgl. 31 Oktober 2013
Persetujuan pengadaan AC split Direksi
34 97/DK-BPDST/XI/2013 Tgl. 6 November
Penertiban perparkiran kendaraan roda dua dan roda empat dihalaman kantor Bank Sulteng
Direksi
35 104/DK-BPDST/XI/2013 Tgl. 27 November 2013
Persetujuan Corporate Plan PT. Bank Sulteng Tahun 2014-2016
Direksi
36 107/DK-BPDST/XII/2013 Tgl. 03 Desember 2013
Tindak lanjut masalah-masalah yang memerlukan penyelesaian
Direksi
37 108/DK-BPDST/XII/2013 Tgl. 04 Desember 2013
Penunjukan KAP pelaksana audit laporan keuangan PT. bank sulteng tahun buku 2013
Direksi
38 109/DK-BPDST/XII/2013 Tgl. 11 Desember 2013
Pengesahan BPP dan GCG Direksi
39 110/DK-BPDST/XII/2013 Tgl. 12 Desember 2013
Persetujuan Hapus buku tahun 2013 Direksi
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
90
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2. Rapat Dewan Komisaris
Mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 ditegaskan bahwa rapat
anggota Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 4 (empat)
kali dalam setahun, dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dalam
rangka evaluasi/penetapan kebijakan strategis dan evaluasi rencana bisnis bank.
Dalam tahun 2013 Dewan Komisaris telah menjalankan menjalankan tugas dalam
menyelenggarakan rapat internl sebagai berikut :
Rapat Dewan Komisaris Periode : 01 Januari – 31 Desember 2013
No Nama Jabatan Jumlah Rapat
Tidak Hadir
% Hadir
1 Drs.H.Abd. Karim Hanggi Komisaris Utama 6 - 100%
2 Drs. H. Said Awad, MH Komisaris Independen 6 - 100%
3 Drs. H. Amiluddin Haludin Komisaris 6 - 100%
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Periode : 01 Januari – 31 Desember 2013
No Nama Jabatan Jumlah Rapat
Tidak Hadir
% Hadir
1 Drs.H.Abd. Karim Hanggi Komisaris Utama 5 - 100%
2 Drs. H. Said Awad, MH Komisaris Independen 5 - 100%
3 Drs. H. Amiluddin Haludin Komisaris 5 - 100%
4 Rahmat A. Haris Direktur Utama 5 - 100%
5 Diana Liza Mustaqim Direktur Pemasaran 4 1 80%
6 Sitti Maryam Dalle Direktur Operasional 5 - 100%
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
91
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Rapat Dewan Komisaris Dengan Anggota Komite Periode : 01 Januari – 31 Desember 2013
No Nama Jabatan Jumlah Rapat
Tidak Hadir
% Hadir
1 Drs.H.Abd. Karim Hanggi Komisaris Utama 4 - 100%
2 Drs.H.Said Awad, MH Komisaris Independen 4 - 100%
3 Drs. H. Amiluddin Haludin Komisaris 4 - 100%
4 H. Ramli Nurdin, BSc Komite Pemantau Risiko
4 - 100%
5 H. Syafruddin Sunumpole Komite Pemantau Risiko
4 - 100%
6 H. Yusrin Latjodi Komite Audit 4 - 100%
7 Bambang Setiawan Komite Audit 4 - 100%
8 Dra. Morina Latjambo Komite Remunerasi & Nominasi
4 - 100%
9 Sintowaty Lawira Komite Remunerasi & Nominasi
4 - 100%
Rapat Anggota Komite Audit Periode : 01 Januari – 31 Desember 2013
No Nama Jabatan Jumlah Rapat
Tidak Hadir
% Hadir
1 Drs. H. Said Awad, MH Komisaris / Ketua Komite Audit
2 - 100%
2 Bambang Setiawan, SH Anggota Audit 2 - 100%
3 H. Yusrin Latjodi Anggota Komite Audit 2 - 100%
Rapat Anggota Komite Pemantau Risiko Periode : 01 Januari – 31 Desember 2013
No Nama Jabatan Jumlah Rapat
Tidak Hadir
% Hadir
1 Drs. H. Said Awad, MH Ketua Komite Pemantau Risiko
5 - 100%
2 Ramli Nurdin, BSc Anggota Komite Pemantau Risiko
5 - 100%
3 Syafruddin Sunumpole Anggota Komite Pemantau Risiko
5 - 100%
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
92
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Rapat Anggota Komite Remunerasi & Nominasi Periode : 01 Januari – 31 Desember 2013
No Nama Jabatan Jumlah Rapat
Tidak Hadir
% Hadir
1 Drs. H. Amiluddin Haludin Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi
2 - 100%
4 Dra. Morina Latjambo Anggota Komite 2 - 100%
5 Sintowaty Lawira Anggota Komite 2 - 100%
3. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris :
Remunerasi dan fasilitas lain Anggota Dewan Komisaris selama tahun 2013 adalah
sebagai berikut :
Dalam Ribuan Rp
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Tahun 2013
Orang Jumlah (Rp)
Remunerasi (Gaji,bonus,tunjangan rutin, tantim)
3 2.408.533
Fasilitas lain 3 --
KOMITE – KOMITE DIBAWAH DEWAN KOMISARIS
Dalam menjalankan tuganya, Komisaris membentuk komite-komite sebagaimana diamantkan
dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006.
1. Komite Audit :
Dalam tugasnya membantu Dewan Komisaris dalam hal pengawasan atas hal-hal yang
terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal dan efektifitas
pemeriksaan internal dan eksternal. Anggota Komite audit berjumlah 3 (tiga) orang yang
terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota dari pihak
independen yang memiliki keahlian perbankan, dengan komposisi sebagai berikut :
Ketua : Drs. H. Said Awad, MH
Anggota : H. Yusrin Latjodi
Anggota : Bambang Setiawan, SH
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit a.l:
Melakukan pemantauan dan evaluasi.
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
93
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Realisasi dalam tahun 2013, Komite Audit telah memberikan Rekomendasi kepada Dewan
Komisaris, sebagai berikut :
No Nomor dan tanggal Rekomendasi Tentang Tujuan
1 01/Komite Audit Dekom/BPD-ST/2013 tanggal, 05.08.2013
Revisi Rencana Bisnis tahun 2013-2015.
Dewan Komisaris
2 02/Komite Audit Dekom/BPD-ST/2013 tanggal, 15.08.2013
Kewenangan memutus kredit hapus buku.
Dewan Komisaris
3 03/Komite Audit Dekom/BPD-ST/2013 tanggal, 21.08.2013
Pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan dan penerapan strategi anti fraud.
Dewan Komisaris
4 04/Komite Audit Dekom/BPD-ST/2013 tanggal, 30.10.2013
Usul penunjukkan akuntan public. Dewan Komisaris
5 05/Komite Audit Dekom/BPD-ST/2013 tanggal, 31.10.2013
Pengawasan atas tindaklanjut berkaitan dengan evaluasi komitmen PT. Bank Sulteng pada kantor Pusat, yaitu laporan hasil pemeriksaan TI per 31.10.2012.
Dewan Komisaris
6 06/Komite Audit Dekom/BPD-ST/2013 tanggal, 21.11.2013
Pengawasan atas tindaklanjut berkaitan dengan evaluasi komitmen PT. Bank Sulteng tahun 2011 pada kantor cabang utama palu
Dewan Komisaris
2. Komite Pemantau Risiko :
Dalam tugasnya membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan
kebijakan risiko usaha. Anggota Komite Pemantau Risiko berjumlah 3 (tiga) orang yang
terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota dari pihak
independen yang memiliki keahlian perbankan, dengan komposisi sebagai berikut :
Ketua : Drs. H. Said Awad, MH
Anggota : Ramli Nurdin, BSc
Anggota : Syafruddin Sunumpole
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko a.l:
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko dan
Satuan Kerja Kepatuhan bank.
Menelaan untuk memastikan bahwa apakah pihak eksekutif bank telah melakukan
evaluasi terhadap seluruh risiko dan peluangnya.
Mengevaluasi laporan profil risiko.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
94
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Realisasi dalam tahun 2013, Komite Pemantau Risiko atas hasil kerjanya telah memberikan
Rekomendasi atas hasil pemantau/evaluasi kepada Dewan Komisaris, sebagai berikut :
No Nomor dan tanggal Rekomendasi Tentang Tujuan
1 01/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl. 01.01.2013
Pembentukan Satuan Kerja Kepatuhan
Dewan Komisaris
2 04/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.18.01.2013
Perkembangan penyelesaian/Action plan Bank Dalam pengawasan intensif (BDPI) PT. Bank Sulteng
Dewan Komisaris
3 05/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.05.02.2013
Analisis cost and benefit serta SOP mobil ATM
Dewan Komisaris
4 06/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.06.02.2013
Laporan Realisasi RBB Triwulan IV Tahun 2013
Dewan Komisaris
5 07/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.07.02.2013
Tindak lanjut hasil uji kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper test) Pjs. Direktur Pemasaran merangkap Direktur Kepatuhan
Dewan Komisaris
6 08/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.20.02.2013
Struktur Organisasi dan Job Discreption
Dewan Komisaris
7 08A/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.26.02.2013
Pembangunan Gedung Baru PT. Bank Sulteng.
Dewan Komisaris
8 09/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.25.02.2013
Dugaan Kasus fraud KCP. Buol Dewan Komisaris
9 09A/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.07.03.2013
Rencana Kerja Anggaran Tahunan Thn 2013 PT. Bank Sulteng.
Dewan Komisaris
10 10/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.22.03.2013
Efektifitas/effesiensi perjalanan dinas Direksi PT. Bank Sulteng
Dewan Komisaris
11 14/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.18.04.2013
Evaluasi permasalahan Bank Sulteng.
Dewan Komisaris
12 16/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.23.04.2013
Pembobolan kas kantor cabang Utama.
Dewan Komisaris
13 20/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.13.05.2013
Perkembangan Kredit periode Januari s,d April 2013
Dewan Komisaris
14 21/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.21.05.2013
Limit maksimum uang kas kantor cabang Bank Sulteng
Dewan Komisaris
15 26/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.10.06.2013
Penilaian dan taksasi agunan kredit.
Dewan Komisaris
16 33/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.12.07.2013
Penilaian tingkat kesehatan bank smester I tahun 2013
Dewan Komisaris
17 37/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.01.08.2013
Revisi RBB Bank Sulteng Tahun 2013-2015
Dewan Komisaris
18 39/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.12,08.2013
Pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan dan Penerapan strategi anti fraud.
Dewan Komisaris
19 43/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.21.08.2013
Pemberian limit dan kewenangan memutus kredit serta keringanan bunga dan denda.
Dewan Komisaris
20 45/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.09.09.2013
Pengendalian kredit bermasalah Dewan Komisaris
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
95
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Lanjutan Rekomendasi Komite Pemantau Risiko
No Nomor dan tanggal Rekomendasi Tentang Tujuan
21 48/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.13.09,2013
Jabatan Direktur Kepatuhan yang dirangkap sementara Direktur Operasional.
Dewan Komisaris
22 49/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.16.09.2013
Tindak lanjut Dewan Komisaris atas rekomondasi komite pemantau risiko.
Dewan Komisaris
23 50/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.20.09.2013
Tindak lanjut putusan RUPS LB dan SK Direksi.
Dewan Komisaris
24 52/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.30.09.2013
Laporan Bank ke BI terutama laporan yang dapat dipinalty agar tindasannya disampaikan ke Dewan komisaris.
Dewan Komisaris
25 53/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.01.10.2013
Kebijakan tertulis yang dikeluarkan Direksi harus mendapat persetujuan lebih dahulu Dewan komisaris.
Dewan Komisaris
26 54/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.02.10.2013
Pelaksanaan tugas dan fungsi satuan tugas kepatuhan
Dewan Komisaris
27 55/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.03.10.2013
Pemberlakuan kebijakan dan prosedur tanpa didukung SK Direksi.
Dewan Komisaris
28 56/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.04.10.2013
Pembentukan dan penerapan unit strategi anti fraud.
Dewan Komisaris
29 58/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.11.10.2013
Penyampaian RBB dan perubahannya dan penyampaian Laporan Realisasi RBB pertriwulan kepada BI.
Dewan Komisaris
30 61/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.04.11.2013
Risiko kredit dan risiko likwiditas Bank Sulteng
Dewan Komisaris
31 62/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.08.11/2013
Prosedur hapus buku dan hapus tagih kredit.
Dewan Komisaris
32 64/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.13.11.2013
Pedoman pengadaan barang & jasa dilingkungan PT. Bank Sulteng
Dewan Komisaris
33 67/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.03.11.2013
Kaji ulang BPP perkreditan dan batas maksimum pemberian kredit (BMPK).
Dewan Komisaris
34 69/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.13.12.2013
Laporan Direktur Kepatuhan smester I tahun 2013
Dewan Komisaris
35 70/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.20.12.2013
Kebijakan dan SOP yang belum dikaji secara periodic
Dewan Komisaris
36 71/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.23.12.2013
Kebijakan dan SOP tentang limit dan tata kelola uang kas kantor cabang.
Dewan Komisaris
37 72/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.27.12.2013
Kebijakan strategi Bank berupa: - Corporate Plan (2013-2017) - Rencana Bisnis Bank (2014-
2015) - Rencana Kerja & Anggaran Th
2014
Dewan Komisaris
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
96
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3. Komite Remunerasi & Nominasi :
Dalam tugasnya membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas
hal-hal yang terkait dengan kualifikasi dan proses nominasi serta remunerasi Komisaris dan
Direksi. Komite ini juga mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris atas remunerasi Direksi untuk diajukan ke RUPS guna mendapatkan persetujuan.
Anggota Komite Remunerasi & Nominasi berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu)
orang Komisaris Independen dan 1 (satu) orang anggota dari pejabat eksekutif yang
membawahi Sumber Daya Manusia dan 1 (satu) orang Kabag SDM., dengan komposisi
sebagai berikut :
Ketua : Drs. H. Abd. Karim Hanggi
Anggota : Ocvita Israwati Pusadan, SH
Anggota : I Gusti Suartika
Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi & Nominasi a.l:
o Membantu Dewan Komisaris dalam hal penyusunan prosedur dan menganalisa kriteria
bagi calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
o Membantu Dewan Komisaris dalam memberikan rekomendasi tentang sistem
penggajian/pengupahan, pemberian tunjangan dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris,
Direksi serta pegawai/karyawan.
Realisasi dalam tahun 2013, Komite Remunerasi & Nominasi telah memberikan
Rekomendasi kepada Dewan Komisaris, sebagai berikut :
No Nomor dan tanggal Rekomendasi Tentang Tujuan
1 No.02/Komite-Dekom/BPDST/II/13 tanggal 8 Februari 2013
Hasil Kemampuan dan Uji Kepatutan (Fit and proper test Anggota Dewan Komisaris & Direksi.
Dewan Komisaris
2 No. -- tanggal 25 Januari 2013 Kriteria calon Direktur Pemasaran dan Direktur Kepatuhan.
Dewan Komisaris
3 No. -- tanggal 28 Januari 2013 Kriteria calon Pengurus Bank Sulteng.
Dewan Komisaris
4 No. -- tanggal 30 Januari 2013 Usulan perekrutan anggota komite audit & pemantau risiko.
Dewan Komisaris
5 No. 54/DK-BPDST/III/2013 Tanggal 21 Maret 2013
Hasil Nominasi Calon Direktur Utama dan Rencana Pelaksanaan RUPS Bank Sulteng.
Pemegang Saham
6 No. 03/RE.Nom/BPD-ST/2013 Tanggal 15 April 2013
Usul kenaikan gaji/ honor pegawai Bank Sulteng.
Dewan Komisaris
7 No. 03/RE.Nom/BPD-ST/2013 Tanggal 15 April 2013
Usul kenaikan honor Komite Dewan Komisaris Bank Sulteng.
Dewan Komisaris
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
97
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2. Direksi
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 mensyaratkan bahwa
pergantian Direksi dilakukan oleh Komisaris melalui Rapat Umum Pemegang Saham dan
harus memperhatikan rekomendasi yang dibuat oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah menyusun strategi bisnis dan anggaran & rencana
sesuai visi dan misi bank. Disamping itu Direksi juga bertanggung jawab terhadap struktur
pengendalian internal bank dan penerapan manajemen risiko serta melakukan pengawasan
atas pelaksanaan audit internal dan menindaklanjuti hasil-hasilnya.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tahun 2013 dan
dituangkan dalam Surat Keputusan Pemegang Saham Pengendali Nomor 584/212/Ro.ADM
EKON-G,ST/2013 tanggal 12 April 2013 telah memberhentikan 3 (tiga) orang anggota
Direktsi masing-masing 1 (satu) orang Pjs. Direktur Utama, 2 (dua) orang Direktur.
Kemudian dengan suart keputusan yang sama telah diangkat anggota Direksi Bank Sulteng
pada masa bhakti 2013-2016 yang terdiri dari 4 (empat orang, yaitu 1 (satu) orang Direktur
Utama, 1 (satu) orang Direktur Pemasaran, 1 (satu orang) Direktur Operasional dan 1 (satu)
orang Direktur Kepatuhan.
Kemudian Direktur Kepatuhan telah mengundurkan diri, sehingga Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan dirangkap oleh salah satunya anggota Direksi dan sampai
dengan tanggal 31 Desember 2013 susunan dan komposisi Direksi Bank Sulteng menjadi :
o Rahmat A. Haris : sebagai Direktur Utama
o Diana Liza Mustaqim : sebagai Direktur Pemasaran
o Sitti Maryam Dalle : sebagai Direktur Operasonal
o Sitti Maryam Dalle : sebagai Direktur Kepatuhan (Pjs).
Tugas dan tanggung jawab Direksi sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan bank.
2. Mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya.
3. Melakukan tugas berdasarkan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
98
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
4. Melakukan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha
Bank pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi.
5. Menindaklanjuti hasil temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern
Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan atau hasil pengawasan
otoritas lainnya.
6. Membentuk satuan kerja :
Satuan Kerja Audit Intern
Satuan Kerja Manajemen Risiko
Satuan Kerja Kepatuhan.
7. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui
Rapat Umum Pemegang saham.
8. Mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis dibidang
kepegawaian.
9. Menyediakan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
10. Memiliki buku pedoman dan tata kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota
Direksi tanpa kecuali.
11. Menyiapkan susunan organisasi Bank Sulteng lengkap dengan job discriptionnya.
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris :
Remunerasi dan fasilitas lain Anggota Direksi selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Dalam Ribuan Rp
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Tahun 2013
Orang Jumlah
Remunerasi (Gaji,bonus,tunjangan rutin, tantim) 3 380.254
Fasilitas lain 3 --
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
99
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penerapan Fungsi Kepatuhan
Sasaran daripada praktek tata keola perusahaan yang baik adalah merupakan komitmen untuk
selalu mentaati dan memenuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku pada
sektor perbankan, serta memasukkan budaya kepatuhan seirama dengan prinsip pengelolaan
operasional bisnis bank yang sehat.cakupan pengelolaan kepatuhan meliputi peraturan internal
dan eksternal, dimana peraturan internal meliputi ; kebijakan, prosedur internal serta
penerapannya pada aktifitas fungsional Bank. Sedangkan peraturan eksternal mencakup seluruh
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dikeluarkan oleh otoritas moneter, keuangan
dan perbankan.
Kebijakan Pengelolaan Kepatuhan meliputi ;
1. Menyusun buku pedoman tentang kepatuhan dan melakukan upaya pengkinian secara
berkala.
2. Melakukan pengkajian terhadap rancangan kebijakan dan keputusan strategis.
3. Memantau kebijakan dan prosedur internal sesuai dengan peraturan eksternal.
4. Memantau pelaksanaan prinsip-prinsip kehati-hatian
5. Melakukan pemantauan terhadap prinsip-prinsip mengenal nasabah.
6. Melakukan pemantauan dan pelaporan pelaksanaan GCG.
Satuan Kepatuhan merupakan Satuan Kerja yang melakukan pemantauan terhadap kegiatan
Bank didalam memenuhi seluruh ketentuan dan peraturan yang berlaku, baik internal
perusahaan maupun eksternal terkait peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta setiap
saat memastikan bahwa kewajiban bank dalam penyampaian laporan rutin ke Bank Indonesia,
PPATK dan pihak eksternal lainnya. Didalam melaksanakan tugasnya maka, Satuan Kerja
kepatuhan bertanggung jawab langsung kepada Direktur kepatuhan.
Untuk menciptakan penerapan fungsi kepatuhan yang efektif dan efisien yang bersifat
permanen bagian dari kebijakan kepatuhan maka, Satuan Kerja Kepatuhan melakukan
pemantauan terhadap beberapa hal terkait dengan prinsip kehati-hatian bank yaitu ;
pemenuhan Giro Wajib minimum (GWM), LDR, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK),
Pengendalian Intern, Penerapan Prinsip Anti Pencucian Uang (APU), dan Pencegahan Pendanaa
Terorisme (PPT), serta perbaikan kualitas dan ketetapan waktu dalam penyampaian laporan
kepada Bank Indonesia dan regulator lainnya.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
100
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Dalam rangka pemenuhan prinsip-prinsip GCG (Transparansi) sebagai perusahaan jasa keuangan
Bank maka, Satuan Kerja Kepatuhan harus memastikan bahwa seluruh laporan telah terpenuhi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Auditor Ekternal
Penetapkan Akuntan Publik yang akan memeriksa laporan keuangan Bank Sulteng. Akuntan
Publik akan melakukan audit umum untuk memberikan pernyataan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan Bank Laporan Keuangan Bank Sulteng tahun buku 2013, dan telah
mendapat persetujuan dari pemegang saham sesuai Gubernur Sulawesi Tengah selaku Pemegang
Saham Pengendali Nomor : 584/576/Ro.ADM.Ekon tanggal, 3 Desember 2013 yang proses
penunjukan dan penetapan Akuntan Publik diserahkan kepada Dewan Komisaris Bank Sulteng
sebagai auditor eksternal independen bank untuk tahun buku 2013.
Dewan Komisaris menetapkan Akuntan Publik Drs. Supriadi Laupe, MSi dan ditindaklanjuti
Direksi PT. Bank Sulteng sebagaimana tertuang dalam Surat Perjanjian Kerjasama antara PT.
Bank Sulteng dengan Kantor Akuntan Publik Drs. Supriadi Laupe, MSi Nomor : 51/BPD-ST/XV-
P/2013 dan Nomor : 54/KAP-SL/XII/2013 tanggal 12 Desember 2013, dan telah ditetapkan
jumlah biaya auditor eksternal independen sebesar Rp.165.000.000,- (seratus enam puluh lima
juta rupiah) belum termasuk PPn 10% dan biaya Transportasi, untuk laporan keuangan PT. Bank
Sulteng tahun buku 2013.
Dalam melaksanakan Fungsi Audit Ekstern, KAP mampu bekerja secara independen, memenuhi
standar professional Akuntan Publik.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
101
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Sistem Pengendalian Intern
Kegiatan audit internal yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) harus bertanggung
jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan pengawasan internal bank dengan melakukan
pemeriksaan terhadap seluruh unit kerja dan menyampaikan hasil auditnya kepada Direksi dan
Dewan Komisaris. Pada setiap semesteran tahun berjalan Bank Sulteng menyampaikan laporan
pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit kepada Bank Indonesia.
Penerapan fungsi audit interen telah diterapkan secara efektif pada seluruh aspek dan setiap
tahun SKAI menyusun program kerja audit internal secara menyeluruh sesuai pedoman audit
intern yang ada. Organisasi SKAI ditempatkan dalam kedudukannya yang independen dari unit
kerja operasional, dan saat ini memiliki sumber daya manusia yang dinilai cukup.
Fungsi pengawasan telah dilakukan secara independen sesuai dengan cakupan dan tugas
disesuaikan dengan rencana, pelaksanaan dan pemantauan hasil audit. Sistem pelaporan telah
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
Posisi, kewenangan, tanggung jawab profesionalisme, organisasi , dan cakupan tugas SKAI
mengacu pada Standar Fungsi Audit Internal (SPFAIB) yang ditetapkan dalam Peraturan Bank
Indonesia Nomor : 1/6/PBI/1999 tanggal 20 september 1999 tentang Penugasan Direktur
Kepatuhan (Compliance Director ) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank
Umum.
Aktivitas pengawasan dan pemeriksaan dilakukan pada aspek kepatuhan terhadap ketentuan
dan SOP, evaluasi risiko dan efektivitas risk control system agar Bank memenuhi prinsip Good
Corporate Governance .
Dalam menjalankan tugasnya, SKAI diberi kewenangan sesuai Pedoman dan Piagam Audit yang
ditetapkan , antara lain untuk mengakses semua fungsi catatan, data dan karyawan Bank sesuai
penugasan audit.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
102
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Dalam tahun 2013, SKAI telah melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan terhadap :
A. Pemeriksaan Rutin :
1. Pemeriksaan yang dilakukan di Kantor Cabang, meliputi ;
Cabang Utama Palu
Cabang Luwuk
Cabang Salakan
Cabang Tolitoli
Cabang Buol
Cabang Bungku
Cabang Parigi
Cabang Poso
2. Pemeriksaan yang dilakukan di Kantor Cabang Pembantu meliputi;
Cabang Pembantu Donggala
Cabang Pembantu Morowali
Cabang Pembantu Ampana
Cabang Pembantu Banggai Kepulauan
B. Pemeriksaan Khusus :
Pemeriksaan pada kantor Cabang Pembantu Banggai Kepulauan, terkait dengan prosedur
pemberian kredit.
Pemeriksaan pada kantor Cabang Buol, terkait dengan Titipan setoran pajak.
Pemeriksaan pada kantor Cabang Pembantu Morowali, terkait dengan prosedur transfer
dana.
Pemeriksaan pada kantor Cabang Pembantu Ampana, terkait dengan prosedur
pemberian kredit.
Adapun lagkah-langkah yang dilakukan SKAI antara lain;
- Mengembangkan aplikasi Startegi Anti Fraud.
- Merevisi beberapa Buku Pedoman Perusahaan sabagai Standart Operasional Perusahaan
Perusahaan dalam menjalankan tugas dan fungsi audit internal.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
103
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penyimpangan Internal (Internal Fraud)
Bank Sulteng senantiasa melakukan pencegahan anti fraud sebagai bagian dari manajemen
risiko operasional. Adapun penanganan risiko operasional, merupakan tanggung jawab dari
seluruh karyawan pada semua jenjang jabatan.
Dalam tahun 2013 dapat mengungkapkan terkait penyimpangan/ kecurangan yang dilakukan
oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) dengan proses kinerja
operasional bank yang dampak penyimpangannya lebih dari Rp.50 juta.
Uraian
Jumlah Penyimpangan / Fraud
Pengurus Pegawai Tetap Pegawai tdk tetap
2012 2013 2012 2013 2012 2013
Total Fraud -- -- 21 25 -- --
Telah diselesaikan -- -- -- -- -- --
Dalam Proses Penyelesaian
-- -- -- -- -- --
Belum diupayakan penyelesaian
-- -- -- -- -- --
Telah ditindaklanjuti -- -- 21 25 -- --
Permalahan Hukum
No Kasus Hukum Tindak Lanjut
1 Tuntutan dari Notaris Anand Umar Adnan mengenai ganti rugi.
PT. Bank Sulteng melakukan upaya Hukum Luar Biasa (Peninjauan Kembali).
2 Tuntuta dari Nagro Dg. Paca mengenai tanah di jalan banteng.
Sedang dalam proses kasasi di Mahkamah Agung.
3 Tuntutan dari Chairil Anwar, mengenai hilangnya surat ukur tanah.
Dalam proses Ombusman
4 Somasi Dikjar Kota berkaitan tentang Wanprestasi pembayaran Garansi bank kepada Kontraktor.
Sedang dalam tahap persidangan perdana di Pengadilan Negeri Palu.
5 Kasus salah pencatatan/pencatatan palsu yang berkaitan dengan kredit fiktif.
Sementara proses Kepolisian (POLDA Sulteng).
6 Kasus tindak pidana perbankan oleh Hengky Amir. Sudah ada keputusan Hakim Pidana Penjara dan yang bersangkutan mengajukan banding.
7 Kasus Tipikor Cabang Morowali oleh Adiwangsa. Sudah ada keputusan Hakim Pidana Penjara dan yang bersangkutan mengajukan banding.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
104
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Kelemahan dan Penyebab
Salah satu penyebab utama belum optimalnya pelaksanaan GCG adalah kurangnya pemahaman
pejabat dan pegawai bank akan pentingnya suatu model tata kelola perusahaan yang baik dan
benar, disamping itu belum sempurnanya berbagai pedoman dan tata kerja yang seharus dapat
dijadikan landasan pijak bagi penerapan dan pelaksanaan GCG masih merupakan kendala utama
yang harus segera dibenahi.
Hal ini seharusnya menjadi bagian penting dari upaya penyempurnaan yang harus dilakukan
agar berbagai kekurangan yang masih dijumpai diharapkan secara terus menerus akan dilakukan
perbaikan agar dapat menjawab tantangan operasional bank yang semakin kompetitif kedepan.
Kekuatan Pelaksanaan GCG
Dengan adanya suatu tekad yang kuat yang berdasarkan “Visi dan Misi” oleh Bank Sulteng, maka
seluruh jajaran mulai dari Pengurus bank sampai dengan pegawai harus bertekad dengan
komitment yang kuat, untuk sescara konsekuen menjalankan praktek-praktek operasional
perbankan dan tata kelola perusahaan secara professional, trasparans dan akuntable.
Bahwa pelaksanaan penerapan GCG pada Bank Sulteng dengan berlandaskan aspek transparansi,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran sebagai bentuk dan upaya
untuk meningkatkan mutu pengelolaan perbankan yang sehat dan bertanggung jawab.
HHAARRMMOONNIIZZEE
SSIINNEERRGGYY
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
105
Prospek Perusahaan
Prospek Tahun 2014
Perkembangan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan positif di tahun mendatang
mendorong pertumbuhan ekonomi dan usaha-usaha salah satunya disektor perbankan.
Diperkirakan, perekonomian akan ditopang oleh sektor konsumsi dan investasi yang cukup
tinggi, sehingga peranan bank sebagai intermediasi akan semakin maksimal.
Dalam merespon prospek di tahun 2014 yang positif, Bank Sulteng lebih melakukan
beberapa rencana bisnis yang akan di implementasikan pada 3 (tiga) tahun mendatang,
Rencana tersebut meliputi usaha untuk meningkatkan kapasitas bank dalam menghimpun
dan menyalurkan dana yang diperoleh dari masyarakat.
Beberapa Rencana Bisnis tahun 2014-2016 yang meliputi penerbitan produk baru yang
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat seperti produk Tabungan Tawa, Fitur-fitur
ATM Bank Sulteng dan penambahan layanan KPE bagi Pegawai Negeri Sipil yang ada di
Provinsi Sulawesi Tengah serta Drive Thru Atm, selain itu dalam rangka meningkatkan
aksesibilitas masyarakat terhadap produk bank, Bank Sulteng meningkatkan status kantor
cabang dan memperluas jaringan/membuka kantor baru di daerah potensi di beberapa
wilayah kecamatan di Sulawesi Tengah.
Rencana Bisnis 3 (tiga) Tahun Mendatang
Dengan membaiknya sektor perbankan dan meningkatnya kesehatan bank-bank membuat
kepercayaan masyarakat terhadap perbankan semakin meningkat. Hal ini terbukti dengan
membaiknya indicator-indikator perbankan, termasuk di antaranya adalah meningkatnya
fungsi intermediasi bank yang ditujukkan oleh peningkatan potensi realisasi penyaluran
kredit.
Bank mempunyai beberapa rencana bisnis yang akan di implementasikan pada 3 (tiga)
tahun mendatang. Rencana tersebut meliputi pengembangan produk tabungan, perluasan
penyaluran kredit konsumsi (KPR dan KPM) dan perluasan jaringan kantor pelayanan kepada
masyarakat, serta bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam rangka pelayanan Cash
Management System (CMS) bersama-sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI).
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
106
Produk Baru Tahun 2014
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
107
Catatan :
Namun demikian, Ryan masih melihat adanya peluang dari kondisi di atas. Pertama mengenai
Multi License Policy. Regulasi ini diterbitkan sejak bulan Maret 2013 yang menuntut perbankan
Indonesia agar menaikkan modal intinya. “Sebab secara garis besar, beleid tersebut mengatur
pembatasan kegiatan usaha bank berdasarkan modal inti yang dimiliki. Implikasi aturan ini adalah
banyaknya bank yang akan melakukan aksi korporasi strategis berupa merger, akuisisi,
penambahan modal dari pemilik atau strategic partner,” tambahnya.
Peluang kedua datang dari Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlaku mulai tahun
2015. Sedangkan khusus untuk perbankan, kebijakan ini baru berlaku mulai tahun 2020. Dikatakan
Ryan, dengan berlakunya MEA, akan memungkinkan arus pertukaran orang, modal, barang, dan
jasa antarnegara ASEAN. Namun sebelum MEA untuk sektor perbankan berlaku, diperkirakan
antara tahun 2015 hingga tahun 2018, akan terjadi transformasi pelaku industri perbankan dari
negara-negara ASEAN yang akan masuk ke perbankan kita.
Keberadaan bank-bank regional ASEAN yang melakukan penetrasi ke ceruk pasar nasional pun
memunculkan dampak positif dan negatifnya. Kemudahan bank-bank tersebut membuka kantor
cabang di Indonesia terkadang tidak dibarengi dengan kemudahan bank-bank nasional membuka
kantor cabang di negara mereka. Sisi positifnya adalah masyarakat Indonesia yang bankable makin
bertambah banyak. Hal ini disebabkan karena tersedianya banyak pilihan yang menawarkan
program dan promosi di masing-masing bank. “Bank-bank asing akan memacu bank-bank nasional
untuk meningkatkan kapabilitasnya terutama di bidang layanan, seperti digital brand, sistem IT
yang mumpuni, serta pelayanan yang jauh lebih baik,” pungkasnya.