visi & misi bakal calon bupati dan wakil bupati sumba ......visi & misi bakal calon bupati dan wakil...
TRANSCRIPT
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
BAB I
PENDAHULUAN
Suksesi kepemimpinan daerah di era demokrasi langsung sejak bergulirnya reformasi
politik di tahun 1998, menjadi momentum yang menggairahkan bagi masyarakat yang semakin
sadar akan kontribusi dan konsekuensi pilihannya dalam memilih pemimpin daerahnya.
Periodisasi kepemimpinan yang dibatasi undang-undang melahirkan pemimpin sesuai dengan
semangat zaman pada ruang dan waktu yang begitu dinamis. Tampilnya sosok pemimpin yang
diharapkan masyarakat dapat menyelesaikan berbagai persoalan pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan yang demikian kompleks, menjadi kerinduan tidak terbendung setiap kali
panggung pemilukada digelar. Momentum pemilukada serentak tahun 2020 yang diikuti 270
Kabupaten/Kota, termasuk Kabupaten Sumba Timur di tengah pandemi global Covid-19, tidak
menyurutkan kegembiraan pesta demokrasi yang akan digelar pada tanggal 9 Desember 2020,
dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan.
Merujuk pada tahapan pembangunan jangka panjang Kabupaten Sumba Timur Tahun
2005-2025, maka periodisasi kepemimpinan saat ini memasuki tahapan keempat atau tahapan
terakhir periode ini. Pada posisi seperti ini jelas begitu besar harapan perubahan yang
diharapkan masyarakat akan terjadi, sehingga tag kesejahteraan yang diusung pada setiap
pagelaran pemilukada tidak menjadi utopis. Perjuangan pemimpin sebelumnya pada tiga
periode yang telah dilalui jelas masih meninggalkan berbagai permasalahan, seperti masih
tingginya angka kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, besarnya angka pengangguran,
kinerja birokrasi yang belum profesional yang terlihat dari kurangnya kreativitas dan inovasi
birokrasi dalam memberikan pelayanan baik terhadap publik maupun internal lembaga
pemerintah, hingga kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar yang belum memadai, di samping
prestasi yang telah diukir tentunya. Hal ini membutuhkan strategi dan pendekatan yang
memungkinkan terjadinya percepatan di berbagai bidang kehidupan dan berbagai sektor
pembangunan, di bawah kepemimpinan yang kuat dan mengenal karakter masyarakat dan
daerah Kabupaten Sumba Timur dalam suatu gerakan dan langkah bersama yang berpadu
dengan denyut nadi dan hati seluruh masyarakat yang merindukan terjadinya perubahan.
Perubahan yang dimaksudkan tidaklah sekedar mengejar target perubahan angka statistik
semata tetapi lebih substansial dari pada itu adalah kesadaran pentingnya perubahan mental,
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
karakter dan perilaku mengejar ketertinggalan tanpa menjadi orang asing di negeri sendiri.
Artinya kekayaan sumber daya dan kearifan lokal yang mumpuni, menjadi modal penggerak
menciptakan keunggulan komparatif dan kompetitif, dengan melibatkan seluruh komponen
pelaku pembangunan baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk satu hati bertekad
bergerak bersama dengan tidak mengedepankan perbedaan sebagai penghalang, tetapi justru
sebagai energi pendorong.
Berangkat dari latar belakang sebagaimana dikemukakan di atas, kondisi dan realitas
yang dihadapi Kabupaten Sumba Timur serta kesempatan yang dimiliki masyarakat untuk
menentukan pilihannya sesuai hati nuraninya pada tanggal 9 Desember 2020, dokumen ini
diajukan dengan judul “SEHATI BERGERAK MENUJU PERUBAHAN” . Tulisan ini
memuat visi, misi, strategi dan agenda prioritas Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati lima
tahun ke depan, sebagai persyaratan yang tidak hanya bersifat adminstratif tetapi juga
merupakan gagasan komitmen yang didorong oleh rasa cinta dan semangat pengabdian sebagai
anak bangsa. SEHATI tidak saja merupakan akronim dari visi Sejahtera, Harmoni dan Tertib
yang dipasarkan kepada publik, tetapi sekaligus merupakan jargon pasangan bakal calon untuk
memperjuangkan dan memenangkan hati rakyat, memberikan amanahnya kepada
Drs.Khristofel Praing,Msi dan David Melo Wadu,ST untuk memimpin Kabupaten Sumba
Timur tercinta pada periode 2021-2025.
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAN POTENSI DAERAH
Pengenalan terhadap kondisi daerah penting untuk mengetahui karakteristik wilayah
dan berbagai potensi sumber daya yang tersedia, sebagai modal dasar pembangunan. Informasi
yang relevan dan penting disajikan untuk menyelaraskan dengan berbagai permasalahan, visi
dan misi kepala daerah, dan strategi serta program priotitas yang diajukan.
2.1. Aspek Geografis dan Demografis
Kabupaten Sumba Timur adalah salah satu kabupaten dari 22 kabupaten/kota di
Provinsi NTT yang berada di Pulau Sumba, dengan letak astronomis antara 5212045119 00
BT dan 2010169 00 LS. Luas wilayah daratan Kabupaten Sumba Timur 700.050 Ha yang
tersebar pada 1 (satu) pulau utama (Pulau Sumba) dan 3 (tiga) pulau kecil yaitu Pulau Salura
yang sudah berpenghuni dan Pulau Mengkudu dan Pulau Nuha yang belum berpenghuni.
Berdasarkan posisi geografis Kabupaten Sumba Timur memiliki batas-batas wilayah sebagai
berikut :
Utara berbatasan dengan Selat Sunda
Selatan berbatasan dengan Lautan Hindia
Timur berbatasan dengan Laut Sabu
Barat berbatasan dengan Kabupaten Sumba Tengah
Kabupaten Sumba Timur merupakan wilayah kepulauan dan pesisir dengan luas
wilayah laut sekitar 8.373,51 km2 dan panjang garis pantai mencapai 433,6 km, yang
terbentang dari pesisir Utara, pesisir Timur dan pesisir Selatan dari wilayah Kabupaten Sumba
Timur. Karakteristik fisik seperti ini menjadikan Kabupaten Sumba Timur memiliki potensi
besar di sektor kelautan dan perikanan. Sekitar 40 % luas Sumba Timur merupakan daerah
yang berbukit-bukit terjal terutama di daerah bagian Selatan, dimana lereng-lereng bukit
tersebut adalah lahan yang subur sementara di bagian Utara berupa dataran yang berbatu yang
kurang subur. Sebagian besar lahan didominasi padang rumput savana yang dimanfaatkan
masyarakat sebagai padang penggembalaan ternak khususnya kuda dan sapi. Tampilan bukit
yang jalin menjalin, dengan ternak yang merumput menampilkan panorama alam yang unik
dan indah. Kondisi alam yang berbukit-bukit dengan padang savana yang luas, meskipun
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
terlihat kering dan gersang karena singkatnya musim hujan yaitu hanya 4 (empat) bulan pada
bulan Januari-April, namun wilayah ini menutrisi lahan di bagian lembahnya yang meskipun
tidak merupakan hamparan yang luas tapi menjadi spot-spot yang sangat subur untuk pertanian.
Wilayah administrasi Kabupaten Sumba Timur terdiri dari 22 wilayah kecamatan dan
156 Desa/Kelurahan. Terdapat 8 (delapan) kecamatan yang masuk perbatasan negara di laut
yang meliputi Kecamatan Pahunga Lodu, Kecamatan Wula Waijelu, Kecamatan Ngadu Ngala,
Kecamatan Karera, Kecamatan Pinu Pahar, Kecamatan Tabundung, Kecamatan Katala
Hamulingu, dan Kecamatan Lewa Tidahu. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1.
Peta Administrasi Kabupaten Sumba Timur
Luas masing-masing kecamatan sebagaimana ditampilkan pada tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Luas Wilayah Kabupaten Sumba Timur Menurut Kecamatan
NO.
KECAMATAN
LUAS WILAYAH/AREA
KM2 HEKTAR %
(1) (2) (3) (4) (5)
1.
2.
3.
4.
Lewa
Nggaha Ori Angu
Lewa Tidahu
Katala Hamu Lingu
281,1
286,4
322,1
453,1
28.110
28.640
32.210
45.310
4,02
4,09
4,60
6,47
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
5. 6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Tabundung Pinu Pahar
Paberiwai
Karera
Matawai La Pawu
Kahaungu Eti
Mahu
Ngadu Ngala
Pahunga Lodu
Wula Waijelu
Rindi
Umalulu
Pandawai
Kambata Mapambuhang
Kota Waingapu
Kambera
Haharu
Kanatang
514,4 246,6
199,7
334,6
405,4
475,1
196,6
207,9
349,8
221,3
366,5
307,9
412,6
412,7
73,8
52
601,5
279,4
51.440 24.660
19.970
33.460
40.540
47.510
19.660
20.790
34.960
22.130
36.650
30.790
41.260
41.270
7.380
5.200
60.150
27.940
7,35 3,52
2,85
4,78
5,79
6,79
2,81
2,97
5
3,16
5,24
4,40
5,89
5,90
1,05
0,74
8,59
3,99
Sumba Timur 7000,5 700.050 100
Wilayah kecamatan terluas adalah Kecamatan Haharu yakni 8,59 % dari luas wilayah
kabupaten, diikuti oleh Kecamatan Tabundung sebesar 7,35 %, Kecamatan Kahaungu Eti
sebesar 6,79 % dan Katala Hamulingu 6,47 % .
Dari sisi demografis, jumlah penduduk Kabupaten Sumba Timur berjumlah 255.601
jiwa yang terdiri dari laki-laki sebesar 130.925 jiwa dan perempuan sebesar 124.676 dengan
tingkat kepadatan penduduk sebesar 36.51 per km2. Agama yang dianut oleh masyarakat
Sumba Timur meliputi agama Islam, Kristen Khatolik, Kristen Protestan, Hindu/Budha dan
aliran lainnya termasuk aliran kepercayaan Marapu yang merupakan kepercayaan lokal.
Mayoritas masyarakat Kabupaten Sumba Timur menganut agama Kristen Protestan yaitu
179.199 jiwa atau 71,79 % dari jumlah keseluruhan penduduk. Tabel 2.2. memperlihatkan
komposisi penduduk menurut agama dan kepercayaan yang dianut.
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk Menurut Agama
Tahun 2019
NO. AGAMA/KEPERCAYAAN JUMLAH ORANG %
(1) (2) (3) (4)
1.
2.
Islam
Katolik
15.249
23.282
6,10
9,32
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
3.
4.
5.
Kristen Protestan
Hindu/Budha
Aliran Lainnya (Marapu)
179.199
399
31.476
71,79
0,16
12,61
Sumber : Sumba Timur Dalam Angka,2019
Hal yang menarik dari data penduduk berdasarkan agama yang dianut adalah besarnya jumlah
penganut aliran kepercayaan Marapu yaitu menempati posisi kedua setelah penganut agama
Kristen Protestan. Marapu sebagai kepercayaan lokal masyarakat Sumba Timur telah ada sejak
zaman sebelum Indonesia merdeka dan memberi pola pada entitas sosiokultural masyarakat
Sumba. Pengakuan negara terhadap eksistensi penganut aliran kepercayaan Marapu dalam
memenuhi hak konstitusional, adalah perjuangan panjang yang menorehkan hasil keberpihakan
terhadap kaum marginal sesuai Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XIV/2016.
Hal ini memungkinkan mereka untuk memperoleh akses terhadap sumber daya dan pelayanan
publik sebagaimana penganut agama dan kepercayaan lainnya.
Keberadaan penganut aliran kepercayaan asli masyarakat Sumba Timur yang masih
cukup besar, memberi nuansa dan warna tradisi yang unik dalam kehidupan sosial budaya
masyarakatnya. Nilai-nilai tradisi yang masih kental melahirkan produk budaya yang tidak
hanya menarik investasi di sektor pariwisata, tetapi juga memperkaya karakter masyarakatnya
dan sumber inspirasi nilai-nilai keutamaan yang mempererat kesatuan dan persatuan bangsa di
tengah kemajemukan.
Dari sisi mata pencaharian penduduk, meskipun memiliki potensi yang cukup besar di
sektor kelautan dan perikanan, dan memiliki keindahan alam yang mempesona hingga terpilih
sebagai The Best Beautiful Island in the World oleh majalah Focus terbitan Jerman, namun
sebagian besar masyarakat lebih mengandalkan sektor pertanian yaitu pertanian lahan kering.
Sesuai dengan kondisi alamnya yang tandus dan kering dimana lahan terluas adalah berupa
padang rumput savana seluas 206.295 Ha, yang dimanfaatkan masyarakat untuk
penggembalaan ternak maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar masyarakat Sumba Timur
adalah petani peternak. Pemanfaatan lahan oleh masyarakat dapat dilihat pada tabel 2.3 dan
jenis lapangan pekerjaan utama sebagaimana ditampilkan pada tabel 2.4.
Tabel 2.3.
Jenis dan Luas Pemanfaatan Lahan di Kabupaten Sumba Timur
NO. JENIS PEMANFAATAN LAHAN LUAS (HA)
(1) (2) (3)
1.
2.
Sawah
Tegalan
26.275
46.379
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
3. 4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ladang Perkebunan
Privat Wood Land
Padang rumput savana
Hutan Negara
Tidak diusahakan
Lainnya
31.134 32.148
32.971
206.295
25.498
95.770
53.351
Tabel 2.4.
Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten Sumba Timur
Tahun 2018
NO. LAPANGAN USAHA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
TOTAL
(1) (2) (3) (4) (5)
1.
Pertanian, Perkebunan,
Kehutanan, Perburuan &
Perikanan
47.189
32.298
79.487
2.
Pertambangan & Penggalian,
Pengadaan Listrik, Gas dan
Air
2.587 394 2981
3.
Industri Pengolahan 2.966 6.751 9.717
4.
Konstruksi 4.673 122 4.795
5. Perdagangan 6.538
6.095 12.633
6.
Transportasi dan Pergudangan 2.690 651 3.341
7.
Informasi dan Komunikasi;
Jasa Keuangan; dan Jasa
Perusahaan
1.053 108 1.161
8.
Administrasi Pemerintahan 3.174 687 3.861
9.
Jasa Pendidikan dan Kesehatan 2.990 5.759 8.749
10.
Jasa Lainnya 412 1.171 1.583
JUMLAH 74.272 54.036 128.308
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Amanah konstitusi Republik Indonesia tentang pemenuhan hak-hak rakyat untuk
menciptakan kesejahteraan adalah kunci utama yang harus dipegang secara konsisten oleh para
pemimpin dari level pusat hingga daerah-daerah, jika tidak ingin gagal memimpin di ranah
kekuasaan yang sejatinya bersumber dari rakyat. Konsep negara kesejaheraan (welfare state)
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
menjadi penggerak berperan dan berfungsinya negara dalam memberikan pelayanan,
mendistribusikan dan memberikan akses yang adil dan merata terhadap berbagai sumber daya,
memberi jaminan kepastian keberpihakan negara terhadap rakyatnya karena negara hadir dan
dihadirkan untuk rakyat. Kehadiran negara dalam mengisi dan mengatasi berbagai ruang yang
berpotensi terjadinya ketimpangan, ketidakadilan, kemiskinan, kebodohan, dan seterusnya
akan memberikan legitimasi terhadap kekuasaan yang diamanahkan.
Kesejahteraan masyarakat merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam proses
bernegara dan berpemerintahan, yang ukurannya tidak hanya mencakup aspek ekonomi tetapi
lebih luas dari itu yaitu bagaimana ia mampu mengaktualisasikan kapasitas dirinya sebagai
manusia yang bermartabat atau mengutip yang dikemukakan oleh Nussbaum dan Sen oleh
Sunaryo dalam bukunya Etika Berbasis Kebebasan bahwa “kualitas hidup manusia ditentukan
oleh sejauh mana seseorang dapat mencapai sesuatu yang dianggap bernilai atau yang disebut
dengan kapabilitas”(2017,81). Kondisi ini dapat dicapai jika masyarakat tidak bodoh,
tertinggal dan miskin tetapi dapat menikmati hasil-hasil pembangunan sebagai insan yang
merdeka, kemerdekaan yang sesungguhnya, karena masyarakat tidak berada pada posisi
terintimidasi oleh negara.
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat
yang tidak hanya mencakup aspek ekonomi tetapi aspek sosial sekaligus adalah IPM (Indeks
Pembangunan Manusia). Capaian IPM Kabupaten Sumba Timur mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun, dan pada tahun 2018 adalah 64,65 yang dapat digambarkan pada diagram 2.1.
63,22
64,19
64,65
62,5
63
63,5
64
64,5
65
P E R K E M B A N G A N I P M K A B U PAT EN S U M B A T I M U R
TA H U N 2 0 1 6 - 2 0 1 8
2016 2017 2018
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
Jika dilihat capaian komponen-komponen pembentuk IPM yaitu Angka Harapan Hidup,
Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran per Kapita dari tahun 2016-
2018 adalah sebagai berikut :
Angka Harapan Hidup masyarakat Sumba Timur terus meningkat mengindikasikan
terjadinya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, artinya pelayanan, fasilitas dan
kesadaran masyarakat akan hidup yang sehat semakin baik. Demikian pula dengan Angka
Harapan Lama Sekolah yang pada tahun 2018 berada pada angka 12,8 tahun artinya rata-rata
anak usia 7 tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada tahun 2018 memiliki peluang
untuk bersekolah selama 12,8 tahun yaitu setara dengan Diploma I.
Pada angka rata-rata lama terlihat kondisi yang masih memprihatinkan meskipun terjadi
kenaikan dari tahun ke tahun yaitu 6,48 tahun pada tahun 2016 yang meningkat menjadi 6,73
tahun pada tahun 2017 dan menjadi 6,74 pada tahun 2018, namun hal ini menginformasikan
bahwa kualitas sumber daya manusia Kabupaten Sumba Timur masih memprihatinkan karena
sebagian besar masyarakatnya hanya tamat Sekolah Dasar dari komitmen Wajib Belajar 12
tahun yaitu hingga tamat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pengeluaran per kapita masyarakat Sumba Timur dari tahun ke tahun juga mengalami
peningkatan namun masih tergolong sangat rendah yaitu sebesar Rp.9.351.000 pada tahun
2018, dari Rp.9.093.00 pada tahun 2017 dan Rp.9.004.000 pada tahun 2016. Jika dilihat rata-
rata pengeluaran per bulan pada tahun 2018 hanya berada pada angka Rp.779.250 rupiah.
64
12
,3
6,4
8
9,0
04
64
,12
12
,79
6,7
3
9,0
93
64
,45
12
,8
6,7
4
9,3
51
A N G K A H A R A P A N H I D U P H A R A P A N L A M A S E K O L A H ( T A H U N )
R A T A - R A T A L A M A S E K O L A H ( T A H U N )
P E N G E L U A R A N P E R K A P I T A ( R I B U R U P I A H )
KOMPONEN IPM KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2016-2018
2018
2016
2017
2016
2016
2017
2018
2016 2018
2018
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
Ditarik lagi pada kondisi kemiskinan dengan garis kemiskinan sebesar Rp.331.295,- untuk
pengeluaran bahan makanan dan bukan makanan, terdapat 30,13 % berada pada kriteria
penduduk miskin yaitu sebesar 76.800 orang miskin. Suatu kondisi yang paradoks jika
disandingkan dengan potensi luar biasa yang dimiliki kabupaten ini, sehingga terpilih sebagai
pulau terindah di dunia namun tidak seindah kemampuan masyarakat untuk menikmati dan
merasakan hasil-hasil pembangunan yang terlihat masih timpang.
2.3. Potensi Daerah
Gambaran umum daerah dapat menggambarkan berbagai potensi yang dimiliki oleh
Kabupaten Sumba Timur dan menjadi modal penggerak utama percepatan pembangunan
daerah. Hal ini dapat dijelaskan secara rasional karena karakteristik dan potensi keunikan yang
dimiliki Sumba Timur di berbagai sektor, memiliki nilai investasi yang tinggi jika dikelola
dengan benar karena meningkatkan daya saing daerah. Potensi yang dimiliki Kabupaten Sumba
Timur dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pertanian lahan kering, potensi Kabupaten Sumba Timur untuk pertanian lahan kering
adalah potensi yang dapat diandalkan karena memungkinkan kekayaan keragaman produksi
pertanian, yang kini belum dioptimalkan karena terjadinya pergeseran dan perubahan pola
perilaku dan budaya petani dari lahan kering ke lahan basah untuk memenuhi kebutuhan
beras. Produksi pangan lokal seperti jagung dengan varitas lokal, sorghum, ubi-ubian seperti
Litang, dan Iwi menjadi tergeser karena desakan konsumsi beras yang dibudayakan dan
melahirkan ketidakpercayaan diri terhadap produksi dan konsumsi pangan lokal.
2. Perikanan dan kelautan, dengan garis pantai yang panjang dan terpaan sinar matahari yang
melimpah memungkinkan berkembangnya potensi kelautan dan perikanan, memungkinkan
keragaman dan melimpahnya hasil produksi, seperti perikanan tangkap, rumput laut dan
produk olahannya.
3. Peternakan, dengan luasnya padang penggembalaan ternak dan tersedianya lahan untuk
tumbuh dan berkembangnya budi daya pakan ternak adalah peluang menjadi gudang ternak
baik skala regional maupun nasional.
4. Pariwisata, dengan keindahan alam, dan keunikan entitas sosial budaya masyarakatnya
serta berbagai peninggalan arkeologis memiliki daya tarik yang tinggi untuk mendatangkan
devisa.
5. Perkebunan dan kehutanan yang spesifik daerah kering menghasilkan berbagai komoditi
perkebunan dan kehutanan yang memiliki daya saing yang tinggi seperti jambu mente,
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
kemiri, dan berbagai produk kayu berkualitas seperti jati, gaharu dan cendana yang termasuk
komoditi langka namun dapat dibudidayakan dengan baik di Kabupaten Sumba Timur.
6. Besarnya jumlah penduduk dan angkatan kerja.
7. Pluralisme masyarakat dari berbagai aspek dengan tingkat toleransi dan kerukunan yang
tinggi, memungkinkan terjadinya iklim yang kondusif untuk investasi.
BAB III
MASALAH DAN TANTANGAN
Penggagas teori Negara Kesejahteraan, Prof.Mr.R.Kranenburg mengungkapkan bahwa
“Negara harus secara aktif mengupayakan kesejahteraan, bertindak adil yang dapat
dirasakan seluruh masyarakat secara merata dan seimbang, bukan mensejahterakan golongan
tertentu tapi seluruh rakyat”. Suksesi kepemimpinan dari waktu ke waktu mengemban
tanggung jawab ini, yang secara kuantitatif terbaca pada capaian angka statistik yang
ditargetkan, dan secara kualitatif terlihat pada pola peran dan partisipasi masyarakat dalam
memberi makna pada sistem kekuasaan yang terbangun.
Berdasarkan data evaluasi pencapaian target RPJMD Kabupaten Sumba Timur Tahun
2016-2021, terlihat berbagai pekerjaan rumah yang menjadi tanggung jawab pemegang tongkat
estafet periode kepemimpinan daerah tahun 2021-2025 dengan belum tercapainya target
kinerja sesuai indikator yang ditetapkan yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1.
Hasil Evaluasi Pencapaian Target RPJMD Kab.Sumba Timur Tahun 2016-2021
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
Menyimak angka capaian tersebut, ada sejumlah permasalahan mendasar dan tantangan
yang dihadapi Kabupaten Sumba Timur pada lima tahun ke depan yaitu :
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
2.1. Stagnasi Makro Ekonomi
Gambaran ekonomi Kabupaten Sumba Timur sebagaimana dideskripsikan dari rerata
laju pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu 2016-2016 berada pada angka 5,05 %. Laju
pertumbuhan ekonomi suatu daerah menjadi gambaran menyeluruh bagi pertumbuhan
produksi riil sektor-sektor PDRB. Sektor pertanian masih mendominasi kontribusi PDRB yaitu
sebesar 25,45 %, meskipun terjadi perubahan pada sektor-sektor lainnya seperti listrik dan gas,
jasa keuangan dan asuransi serta konstruksi. Hal ini mengindikasikan kemampuan upaya
percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat masih belum optimal.
Selain itu kondisi global maupun nasional akibat covid-19 cukup terganggu baik dari
aspek produksi maupun konsumsi. Pembatasan sosial berskala besar membawa perubahan
terhadap pola perilaku dunia usaha dalam merespon permintaan dan penawaran (supply and
demand). Hal ini berdampak terhadap skala produksi maupun kemampuan atau daya beli
konsumen dikarenakan pemangkasan tenaga kerja di berbagai sektor riil (real sector). Namun
demikian, situasi ini melahirkan peluang dan tantangan tersendiri dalam memanfaatkan
teknologi digital yang kembali menggairahkan dunia usaha di tengah musibah pandemi.
Permasalahan yang dihadapi kini, bergesernya perilaku dunia usaha dari model bisnis
tradisional ke online marketplace dengan memanfaatkan teknologi digital belum diikuti dengan
kualitas sumber daya manusia yang mumpuni, masyarakat dan pelaku bisnis masih banyak
yang gagap teknologi. Selain itu acuan aturan, etika dan moral pelaku bisnis belum lengkap
sehingga berpotensi terjadinya berbagai pelanggaran yang merugikan baik masyakat maupun
dunia usaha itu sendiri.
2.2. Stagnasi Kemandirian Daerah
Konsep kemandirian daerah mengacu kepada sejauh mana kemampuan daerah
membiayai dirinya sendiri, disinilah salah satu point penting dari konsep otonomi daerah.
Tingkat ketergantungan daerah Kabupaten Sumba Timur terhadap pemerintah pusat dalam
membangun daerah masih tinggi. Artinya aktivitas pembangunan ekonomi belum mampu
memberi nilai tambah (value added) yang bermakna terhadap peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Ketergantungan akut terhadap sumber dana pusat ini menunjukkan bahwa masih
banyak sektor riil dan strategis yang belum dikelola secara optimal, pola yang terbangun masih
terpaku pada pola memanfaatkan atau konsumtif dari pada menghasilkan atau produktif.
Sumber daya yang melimpah dan dapat mempercepat ketertinggalan belum dikelola secara
optimal dan inovatif sehingga daya saing daerah menjadi stagnan. Lebih jelasnya tentang
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
kemampuan Pendapatan Asli Daerah dalam membiayai pembangunan daerah dapat dijelaskan
pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.2.
Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah (Dana Perimbangan)
Tahun : 2016-2018
NO TAHUN PAD
(RP)
DANA PERIMBANGAN
(RP)
KONTRIBUSI PAD THD
PENDAPATAN DAERAH
(DANA PERIMBANGAN)
1. 2016 68.222.357.517 897.062.773.691 7,60 %
2. 2017 98.205.464.854 861.868.679.078 11,39 %
3. 2018 75.375.668.000 818.499.753.000 9,21 %
Sumber : Sumba Timur Dalam Angka, diolah.
Data yang ditampilkan pada tabel 3.2, memperlihatkan kemampuan nyata daerah dalam
membiayai dirinya sendiri, kemampuan yang masih rendah ditunjukkan dengan rata-rata
kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah khususnya dana perimbangan yaitu sebesar 9,4
%. Dengan demikian indikator kemandirian daerah masih sangat rendah, karena 90,6 % masih
menggantungkan nasibnya kepada pemerintah pusat untuk membangun daerah.
Potret struktur APBD Kabupaten Sumba Timur yang menampilkan kontribusi dana
perimbangan dibandingkan dengan kompetensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) memberi ruang
otokritik yang harus dimaknai secara jujur bahwa kerja belum cukup keras, daya kreativitas
mengungkit sumber-sumber pendapatan belum dipersembahkan secara optimal dan inovasi
belumlah diupayakan karena sumber daya manusia yang masih terbatas dalam
mengaplikasikan iptek, sebuah kejujuran terbuka diperlukan untuk memampukan upaya
meningkatkan kepercayaan dan harga diri pemerintah daerah dalam memaknai otonomi daerah.
2.3. Masih Tingginya Tingkat Kemiskinan
Kemiskinan pada hakekatnya adalah pengingkaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan,
jika dipersandingkan dengan karunia sumber daya yang melimpah di satu sisi namun negara
tidak mampu memberikan kehidupan layak secara manusiawi. Angka kemiskinan Kabupaten
Sumba Timur berada pada posisi 30,13 % yaitu 76.804 orang, dengan garis kemiskinan
Rp.331.295 (Sumba Timur Dalam Angka,2019). Relevan dengan data kemiskinan tersebut,
berdasarkan Perpres 63/2020 yang memasukkan tingginya angka kemiskinan sebagai salah
satu indikator, Kabupaten Sumba Timur ditetapkan sebagai Daerah Tertinggal tahun 2020-
2024 bersama 12 Kabupaten lainnya di NTT yaitu Kabupaten Sumba Barat, Kupang, TTS,
Belu, Alor, Lembata, Rote Ndao, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Manggarai Timr, Sabu
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
Raijua dan Malaka. Predikat ini ditetapkan setiap 5 tahun sekali berdasarkan kriteria nasional,
mencakup perekonomian masyarakat, SDM, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan
daerah, aksesibilitas dan karakteristik daerah. Meskipun secara statistik angka
kemiskinan terlihat menurun yaitu dari angka 31,43 % pada tahun 2016, kemudian menjadi
31,03 % pada tahun 2017 dan 30,13 % pada tahun 2018, namun penurunan angka ini belumlah
signifikan jika dibandingkan dengan banyaknya program, kegiatan, dan dana yang telah
digelontorkan dari berbagai sumber baik APBN, APBD, bantuan luar negeri maupun sumber
dana lainnya untuk memerangi kemiskinan.
Eksekusi PP Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah
Tertinggal jelas berkonsekuensi pada kejujuran untuk mengakui masih banyak yang harus
dibenahi terkait pelayanan dasar yang harus dipenuhi pemerintah untuk mencapai kehidupan
yang layak bagi kemanusiaan. Berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang ditujukan untuk
upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, hendaknya benar-benar mendapatkan
pendampingan yang optimal sehingga intervensi yang dilakukan menjadi tepat sasaran.
Kemiskinan hendaknya dapat didefenisikan secara operasional sesuai karakteristik
masyarakat dan daerah Sumba Timur yang unik dan berbeda dari daerah lainnya. Dengan
demikian diharapkan kita dapat bergeser ke tahapan yang lebih esensial dari sekadar memenuhi
kebutuhan pangan, sandang dan papan yaitu kondisi masyarakat yang memiliki kemampuan
untuk menentukan dan memutuskan pilihan-pilihan terbaik dalam menentukan masa depannya.
Dengan kata lain terbentuknya masyarakat yang memiliki kapabilitas yaitu kemampuan untuk
mencapai sesuatu yang bernilai dalam hidupnya, suatu model pembangunan yang
memerdekakan, dimana partisipasi yang ditampilkan masyarakat baik berupa dukungan
maupun tuntutan didasarkan pada kesadaran dan pemahaman akan peran dan fungsi warga
terhadap negara.
2.4. Rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Faktor sumber daya manusia sebagai titik sentral penggerak pembangunan jelas sangat
menentukan kemampuan daerah mengejar ketertinggalan dan memposisikan diri seirama dan
harmonis dengan kemajuan yang dicapai secara global, nasional maupun regional. Gelombang
perubahan yang demikian keras melanda seluruh aspek kehidupan akan melahirkan
keputusasaan kolektif dikarenakan ketidakmampuan mensikapi peluang maupun tantangan dan
mengatasi kelemahan dan ancaman perubahan. Investasi sumber daya manusia yang
berkualitas adalah jawaban tepat dan merupakan komitmen yang tidak boleh terputus oleh
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
riuhnya kepentingan mengejar kekuasaan dan meminggirkan kesempatan rakyat membangun
kemampuan dirinya menjadi manusia yang bermartabat.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumba Timur menunjukkan terjadinya
peningkatan dari tahun ke tahun yang meliputi aspek ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Posisi Kabupaten Sumba Timur yang berada pada peringkat kelima setelah Kabupaten
Nagekeo pada posisi keempat, Kabupaten Ende pada posisi ketiga, Kabupaten Ngada pada
posisi kedua dan Kabupaten Kupang pada posisi pertama, menunjukkan prestasi kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kondisi ini tidak serta merta
membius kita, karena kondisi paradoksal yang terjadi dengan tingginya angka kemiskinan jelas
merupakan tantangan berat, mengingat implikasi kemiskinan terhadap kualitas sumber daya
manusia secara substansial.
Beberapa persoalan terkait kualitas sumber daya manusia dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. Tingginya angka pengangguran terbuka (3,14 %).
2. Rendahnya kualitas tenaga kerja.
3. Rendahnya tingkat pendapatan dengan distribusi perdesaan dan perkotaan yang kurang
seimbang.
4. Tingginya angka putus sekolah.
5. Rendahnya angka rata-rata lama bersekolah yaitu masih berada pada angka 6,74 tahun, jadi
sebagian besar tingkat pendidikan masyarakat masih tamat SD.
6. Tingginya angka stunting (Sumba Timur termasuk dalam 100 Kabupaten prioritas intervensi
penanganan stunting oleh pemerintah pusat tahun 2018) dan berada pada posisi ke-13 dari
22 kabupaten/kota di Propinsi NTT yaitu sebesar 39,3 %.
7. Masih tingginya kematian ibu dan bayi.
8. Tingginya kasus gizi buruk 2018 : 135 kasus
9. Belum optimalnya perlindungan perempuan, anak dan kelompok rentan serta berkebutuhan
khusus lainnya.
10. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap PHBS.
11. Masih kurang dan belum meratanya tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.
12. Meningkatknya penyandang masalah kesejahteraan sosial dan kriminalitas.
2.5. Akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar belum memuaskan
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
Akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar di Kabupaten Sumba Timur,
sebagaimana kondisi umum yang terjadi di kabupaten lainnya di Propinsi NTT hingga saat ini
masih terbatas baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Kebijakan pemerintah pusat
mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal dengan peningkatan pembangunan
infrastruktur dasar, menjadi angin segar yang harus disikapi dengan motivasi meningkatkan
daya guna dan nilai tambah terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ketersediaan infrastruktur dasar seperti jaringan jalan, jembatan, irigasi, informasi dan
telekomunikasi, kelistrikan, air bersih dan sanitasi, pengolahan limbah, lembaga keuangan,
jaringan tata niaga, fasilitas pendidikan dan kesehatan masih harus ditingkatkan baik kuantitas
maupun kualitasnya sehingga pembangunan tidak berjalan di tempat karena dapat mendorong
masuknya investasi.
2.6. Tata kelola pemerintahan belum optimal
Harapan terjadinya perubahan besar pelayanan pemerintah kepada masyarakat di era
otonomi daerah bukanlah harapan tanpa dasar, karena otonomi daerah akan lebih mendekatkan
pelayanan pemerintah kepada masyarakat, sehingga berbagai pelayanan yang dibutuhkan
masyarakat menjadi lebih cepat dipenuhi, baik secara kuantitas maupun kualitas. Pemerintahan
lokal berpotensi lebih demokratis karena memiliki kapasitas untuk bertanggungjawyaab
(responsiveness) dan representatif (representativeness) dalam mewujudkan good governance.
Good governance merujuk pada suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid
dan bertanggungjawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,
penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun
administratif.
Birokrasi adalah representasi hadirnya negara dalam melayani kebutuhan dan
memenuhi hak- hak warganya. Persoalan mendasar yang masih dihadapi Kabupaten Sumba
Timur dalam tata kelola pemerintahan adalah masih rendahnya kemampuan aparatur birokrasi
dalam menterjemahkan kebijakan politis ke dalam kebijakan teknis administratif dalam bentuk
program dan kegiatan, yang memungkinkan terwujudnya visi dan misi pembangunan sebagai
akuntabilitas terhadap publik. Keberhasilan pemerintah dalam memperoleh legitimasi dapat
tercapai jika tuntutan masyarakat dan kebijakan pemerintah berada dalam dua garis yang
berpotongan sehingga kesejahteraan tidak menjadi sesuatu yang utopis.
Profesionalisme aparatur untuk menampilkan kinerja yang berkualitas dalam
memberikan pelayanan yang lebih tanggap, lebih baik, lebih transparan, lebih cepat, dan lebih
murah baik di bidang pelayanan internal yaitu memenuhi kebutuhan instansi pemerintah
maupun ekstrnal yaitu pelayanan langsung masyarakat, menjadi kebutuhan riil dan segera.
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
Berkaitan dengan pelayanan langsung kepada masyarakat, cerita lama yang selalu berulang
dalam setiap episode pergantian kekuasaan harus diputuskan, sehingga pemerintah tidak hanya
sibuk dengan dirinya sendiri dan membiarkan rakyat terpuruk sendiri bertarung
mempertahankan hidupnya di tengah himpitan ekonomi yang semakin berat. Hal ini penting
mengingat terjadinya berbagai perubahan dan musibah besar secara global yaitu pandemi
covid-19 yang turut mempersulit kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan membutuhkan
penanganan pemerintah yang responsif, kreatif dan inovatif untuk segera keluar dari mata
rantai masalah ini.
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
7
BAB III
VISI, MISI, STRATEGI DAN AGENDA PEMBANGUNAN
PERIODE 2021-2026
Memperhatikan berbagai permasalahan yang masih dihadapi Kabupaten Sumba Timur
sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka disusunlah visi, misi, strategi dan
agenda pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2021-2026 yaitu sebagai berikut :
3.1. VISI
“SUMBA TIMUR SEJAHTERA, HARMONI DAN TERTIB DALAM BINGKAI
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA”
Visi yang diusung paket Khristofel Praing dan David Melo Wadu pada pemilihan umum
Kepala Daerah periode 2021-2026, dirangkum dalam tagline SEHATI mengandung hakekat
kesatuan langkah, tekad dan komitmen pada seluruh aspek dan elemen kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,
untuk mewujudkan masyarakat Sumba Timur yang sejahtera, harmoni dan tertib, sebagaimana
dijabarkan berikut ini :
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
Sejahtera merupakan suatu kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya masyarakat yang
produktif dan mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara layak dan berkelanjutan (life-
sustaining basic human needs) dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya lokal sebagai
penggerak utama.
Harmoni mengandung makna keselarasan dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Terwujudnya tatanan kehidupan yang demokratis, serasi dan selaras
dengan nilai-nilai luhur dan karakter bangsa Indonesia yang mengikat keutuhan dalam mozaik
kebhinekaan.
Tertib menggambarkan kinerja berpemerintahan yang inklusif dan berkeadilan, berlandaskan
pada norma, kaidah dan hukum dalam mewujudkan stabilitas, pemerataan dan pembangunan
berkelanjutan.
3.2. MISI
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten
Sumba Timur Tahun 2022-2026 sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas Masyarakat,
Pemerintah dan Dunia Usaha dalam mengelola dan mengembangkan berbagai sumber
daya ekonomi, sosial, politik dan budaya secara terpadu dan berkelanjutan sehingga
mampu mandiri dan bermartabat.
Tujuan : Terwujudnya kemandirian masyarakat dan daerah yang berkelanjutan.
Sasaran :
1.1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkeadilan.
1.2. Meningkatnya daya saing daerah.
1.3. Meningkatnya kualitas kesehatan.
1.4. Meningkatnya kualitas pendidikan.
1.5. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
1.6. Meningkatnya kualitas infrastruktur
1.7. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.
1.8. Menurunnya angka kemiskinan.
1.9. Menurunnya angka pengangguran
1.10. Meningkatnya partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan.
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
2. Mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
demokratis dan berkarakter.
Tujuan : Terwujudnya keseimbangan dan harmonisasi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara secara inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan.
Sasaran :
2.1. Meningkatnya kerukunan antar umat beragama dan penganut kepercayaan.
2.2. Meningkatnya ketahanan sosial dengan mengembangkan karakter dan kearifan
lokal.
2.3. Meningkatnya transparansi terhadap data dan informasi publik.
2.4. Meningkatnya partisipasi politik.
2.5. Meningkatnya keadilan dan kesetaraan gender.
3. Meningkatkan kinerja pemerintahan yang inklusif dan berkeadilan
Tujuan : Terwujudnya ketertiban umum dan meningkatnya kualitas penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.
Sasaran :
3.1. Meningkatnya kinerja birokrasi yang profesional.
3.2. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam bela negara dan
menjaga ketertiban umum.
3.3. Meningkatnya penegakan dan perlindungan hukum dan HAM.
3.3. STRATEGI
Strategi yang merupakan pendekatan secara keseluruhan dan berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan dan eksekusi dari kebijakan pembangunan Kabupaten Sumba Timur dalam kurun
waktu 2021-2026 yaitu :
1. Peningkatan produktivitas sektor-sektor unggulan yaitu pertanian, perikanan, dan
peternakan terintegrasi pariwisata, dengan pemanfaatan iptek dan memperhatikan daya
dukung lingkungan hidup.
2. Pola kemitraan Pemerintah, Masyarakat & Dunia Usaha
3. Pembangunan karakter dan etos kerja
4. Peningkatan akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar
5. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025
3.4. AGENDA PEMBANGUNAN
1. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan
2. Peningkatan kualitas SDM
3. Penataan dan pengembangan infrastruktur dasar
4. Reformasi Birokrasi
5. Penegakan Hukum dan HAM
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1.
Strategi dan Agenda Prioritas
Agenda pembangunan tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam progam-program
prioritas sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.1.
-
Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025