vol. 5, no. 2, 2020 mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

16
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4 Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE), E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019 http: jim.unsyiah.ac.id/ekm 414 PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERKONSENTRASI, KEPEMILIKAN ASING, DAN UKURAN DEWAN DIREKSI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA Niazi Nizami 1 , A.Sakir 2 1) Mahasiswa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 2) Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Syiah Kuala 1) e-mail: [email protected] Abstract : This study aims to analyze the effect of the structure of concentrated ownership, foreign ownership, and the size of the board of directors on firm performance. Concentrated ownership is assessed using a dummy variable, which is giving a score of 1 for companies that have concentrated ownership and a score of 0 for companies that have spread share ownership, sponsored ownership by adding up the intended shares and the number of shares exchanged, the size of the directors existing with the number of the entire board directors, as well as the firm's performance obtained by the value of Return on Assets. The sampling technique uses purposive sampling technique. Data analysis technique on the LQ 45 company index published on the Indonesia Stock Exchange for period 2013-2018. Obtained from the results of a significant positive significant effect on firm performance. Foreign ownership increases a significant negative on firm performance. The size of the board of directors has a significant positive effect on firm performance. Keywords: Corporate governance, Concentrated ownership, Foreign ownership, and Firm performance. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan terkonsentrasi, kepemilikan asing, dan ukuran dewan direksi terhadap kinerja perusahaan. Kepemilikan terkonsentrasi dinilai menggunakan variabel dummy, yang memberikan skor 1 untuk perusahaan yang memiliki kepemilikan terkonsentrasi dan skor 0 untuk perusahaan yang telah kepemilikan saham menyebar, kepemilikan asing dengan menjumlahkan saham asing yang dimaksud dan jumlah saham yang beredar, ukuran direksi diukur dengan jumlah seluruh dewan direksi, serta kinerja perusahaan dihitung dengan perolehan dari nilai Return on Asset. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik analisis data pada indeks perusahaan LQ 45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2013-2018. Diperoleh dari hasil bahwa pengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Kepemilikan asing berpengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Ukuran dewan direksi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Kata kunci : Corporate governance, Kepemilikan terkonsentrasi, Kepemilikan asing, dan Kinerja perusahaan. PENDAHULUAN Corporate governance atau sering disebut sebagai tata kelola perusahaan adalah kegiatan utama yang dilakukan oleh setiap perusahaan yang memiliki kompleksitas pada dua sistem yang berbeda yaitu berbasis pasar (pihak luar) dan yang berbasis hubungan (pihak dalam) (Solomon & Solomon, 2004; Kyereboah-Coleman & Biekpe, 2006; Hilb, 2006; Bozec, 2007; Heenetigala, 2011). Sistem nilai pemegang saham berbasis pasar atau kebanyakan ditunjukkan di negara-negara Anglo- Saxon seperti Amerika Serikat dan Inggris, di mana pihak-pihak tersebut memberi perlindungan lebih terhadap pemegang saham minoritas yang kuat, dan

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

414

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN

TERKONSENTRASI, KEPEMILIKAN ASING, DAN UKURAN

DEWAN DIREKSI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERCATAT

DI BURSA EFEK INDONESIA

Niazi Nizami1 , A.Sakir2

1)Mahasiswa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 2)Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Syiah Kuala

1)e-mail: [email protected]

Abstract : This study aims to analyze the effect of the structure of concentrated ownership, foreign ownership, and the size of the board of directors on firm performance. Concentrated ownership is assessed using a dummy variable, which is giving a score of 1 for companies that have concentrated ownership and a score of 0 for companies that have spread share ownership, sponsored ownership by adding up the intended shares and the number of shares exchanged, the size of the directors existing with the number of the entire board directors, as well as the firm's performance obtained by the value of Return on Assets. The sampling technique uses purposive sampling technique. Data analysis technique on the LQ 45 company index published on the Indonesia Stock Exchange for period 2013-2018. Obtained from the results of a significant positive significant effect on firm performance. Foreign ownership increases a significant negative on firm performance. The size of the board of directors has a significant positive effect on firm performance. Keywords: Corporate

governance, Concentrated ownership, Foreign ownership, and Firm performance. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan terkonsentrasi, kepemilikan asing, dan ukuran dewan direksi terhadap kinerja perusahaan. Kepemilikan terkonsentrasi dinilai menggunakan variabel dummy, yang memberikan skor 1 untuk perusahaan yang memiliki kepemilikan terkonsentrasi dan skor 0 untuk perusahaan yang telah kepemilikan saham menyebar, kepemilikan asing dengan menjumlahkan saham asing yang dimaksud dan jumlah saham yang beredar, ukuran direksi diukur dengan jumlah seluruh dewan direksi, serta kinerja perusahaan dihitung dengan perolehan dari nilai Return on Asset. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik analisis data pada indeks perusahaan LQ 45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2013-2018. Diperoleh dari hasil bahwa pengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Kepemilikan asing berpengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Ukuran dewan direksi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Kata kunci : Corporate governance, Kepemilikan terkonsentrasi, Kepemilikan asing, dan Kinerja perusahaan.

PENDAHULUAN

Corporate governance atau sering

disebut sebagai tata kelola perusahaan

adalah kegiatan utama yang dilakukan

oleh setiap perusahaan yang memiliki

kompleksitas pada dua sistem yang

berbeda yaitu berbasis pasar (pihak luar)

dan yang berbasis hubungan (pihak

dalam) (Solomon & Solomon, 2004;

Kyereboah-Coleman & Biekpe, 2006;

Hilb, 2006; Bozec, 2007; Heenetigala,

2011). Sistem nilai pemegang saham

berbasis pasar atau kebanyakan

ditunjukkan di negara-negara Anglo-

Saxon seperti Amerika Serikat dan

Inggris, di mana pihak-pihak tersebut

memberi perlindungan lebih terhadap

pemegang saham minoritas yang kuat, dan

Page 2: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

415

ada penekanan kuat pada memaksimalkan

nilai pemegang saham (La Porta, et al

1997). Di sisi lain, sistem yang

berorientasi pada pemangku kepentingan

atau berbasis hubungan ditemui di

kawasan Eropa dan sebagian dari Amerika

Latin dan Asia Timur. Pada hal ini, peran

perusahaan jauh lebih luas dari pada

memaksimalkan laba pemegang saham.

dan perusahaan tersebut mencari manfaat

sebanyak mungkin sebagai pemangku

kepentingan (Berghe, 2002; Dore, 2008;

Demirbag, et al 2017).

Corporate governance Award

2018 mengatakan bahwa kasus di Asia

Timur tentang tata kelola perusahaan

masih belum begitu baik. Pada peringkat

50 perusahaan publik dari ASEAN yang

terbanyak ada 14 perusahaan dari

Malaysia, kemudian 12 perusahaan dari

Thailand, kemudian 9 perusahaan dari

Singapura, kemudian Indonesia hanya

menyumbangkan 4 perusahaan yaitu PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk., PT

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.,

dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk., Harus

disadari bahwa Indonesia masih memiliki

banyak pekerjaan rumah dalam tata kelola

perusahaan publik. Indonesia juga

termasuk sebagai negara yang telah

beberapa kali terkena dampak dalam

kondisi global yang kemudian

mempengaruhi Indonesia.Oleh karena itu

di ASEAN negara Indonesia masih kurang

baik tata kelola perusahaannya

(Indonesian Institute for Corporate

Directorship, 2018). Penilaian IICD

(Indonesian Institute for Corporate

Directorship) corporate governance

terhadap 200 emiten, praktik tata kelola

perusahaan-perusahaan terbuka di

Indonesia masih sekedar memenuhi

standar minimum yang disyaratkan oleh

undang-undang dan regulasi, sehingga

perkembangannya dalam kondisi stagnan.

Pentingnya tata kelola perusahaan

semakin ditekankan setelah fenomena

meningkatnya kebangkrutan perusahaan

besar, skandal akuntansi, dan krisis

ekonomi di berbagai negara. Oleh karena

itu semakin baik penerapan tata kelola

perusahaan, semakin baik tingkat

kepatuhan perusahaan dan menghasilkan

kinerja yang baik. Pada dasarnya, praktik

tata kelola perusahaan dapat

meningkatkan kepercayaan investor yang

berdampak pada kenaikan harga saham

perusahaan.

Teori agensi mulai berlaku ketika

ada hubungan kontraktual antara principal

dan agen. Principal yang tidak dapat

mengelola perusahaannya sendiri

menyerahkan tanggung jawab operasional

perusahaannya kepada agen sesuai dengan

kontrak kerja. Konflik keagenan

cenderung memberikan masalah bagi

perusahaan. Di Indonesia, banyak kasus

mengenai perusahaan yang merugi

dikarenakan konflik tersebut. Manajer

yang cenderung menginginkan

keuntungan untuk dirinya sendiri akan

membuat kebijakan perusahaan berbeda

dengan apa yang diinginkan pemegang

saham.

Menurut Yu dan Shao (2007)

struktur kepemilikan terkonsentrasi

adalah cara yang efektif untuk

mengurangi biaya agensi dan melakukan

proses pemantauan yang baik. Dari

perspektif teori agensi, konsentrasi

kepemilikan sebagai komponen kunci

pengaturan tata kelola perusahaan untuk

mengurangi masalah agensi yang timbul

dari pemisahan kepemilikan dan kontrol

(Jensen dan Meckling, 1976; Shleifer dan

Page 3: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

416

Vishny, 1986; Balsmeier dan Czarnitzki,

2015; Nguyen et al., 2015) Keuntungan

yang melekat dari kepemilikan

terkonsentrasi adalah bahwa kepemilikan

mayoritas memiliki kekuatan untuk

memantau (monitoring) manajemen

sehingga mereka hanya bertindak sesuai

dengan kepentingan perusahaan.

Potensi konflik antara pemegang

saham mayoritas dan minoritas bisa

berkurang jika adanya kepemilikan

terkonsentrasi (Hanafi, 2014:14).

Pemegang saham dalam suatu perusahaan

tentu tidak homogen. Karena pemegang

saham ini berbeda, akan ada potensi

konflik di antara pemegang saham.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang

sebelumnya dikendalikan oleh pendiri,

kemudian menjual sebagian kecil saham

kepada publik. Dalam situasi ini ada dua

jenis pemegang saham: mayoritas

(pendiri) dan minoritas (publik).

Masyarakat dikatakan sebagai minoritas

karena, meskipun jumlahnya mungkin

besar, jumlah suara atau bagiannya lebih

kecil dari jumlah saham pendiri. Potensi

konflik dapat terjadi ketika pemegang

saham mayoritas mengambil keuntungan

(kerugian) dari pemegang saham

minoritas.

Chibber & Majumdar (1999)

meneliti pengaruh kepemilikan asing

terhadap kinerja perusahaan yang

beroperasi di India dengan menggunakan

perhitungan pengukuran kinerja dalam

analisis data cross-sectional. Adapun

peneliti menemukan kepemilikan asing

memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap kinerja perusahaan, tetapi hanya

saja ketika melewati ambang tertentu,

yang ditentukan oleh hak kepemilikan

rezim.

Hardikasari (2011) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa banyak

penelitian yang dilakukan menyatakan

bahwa perusahaan yang memiliki ukuran

dewan yang besar tidak dapat

berkoordinasi, berkomunikasi, dan

membuat keputusan yang lebih baik

dibandingkan dengan perusahaan yang

memiliki dewan yang lebih kecil.

Berdasarkan uraian di atas,

peneliti ingin melakukan penelitian terkait

pengaruh 1) Untuk menguji dan

menganalisis pengaruh kepemilikan

terkonsentrasi berpengaruh positif

terhadap kinerja perusahaan di sektor

indeks LQ 45 yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia. 2) Untuk menguji dan

menganalisis pengaruh kepemilikan asing

berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan di sektor indeks LQ 45 yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia. 3) Untuk

menguji dan menganalisis pengaruh

ukuran dewan direksi berpengaruh positif

terhadap kinerja perusahaan di sektor

indeks LQ 45 yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia. 4) Untuk menguji dan

menganalisis kepemilikan terkonsentrasi,

kepemilikan asing dan ukuran dewan

secara simultan berpengaruh positif

terhadap kinerja perusahaan di sektor

indeks LQ 45 yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia.

TELAAH PUSTAKA DAN

HIPOTESIS

Kepemilikan Terkonsentrasi

Kepemilikan terkonsentrasi adalah

persentase saham yang dimiliki oleh

pemegang saham terkonsentrasi.

Kepemilikan terkonsentrasi adalah semua

individu dan perusahaan yang

kepemilikannya terdaftar (kepemilikan>

5% harus dicatat), yang merupakan

Page 4: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

417

perusahaan publik, negara, keuangan, dan

publik (individu yang kepemilikannya

tidak perlu dicatat karena kepemilikan

<5%). Menurut Tuschke & Sanders,

(2003); Nguyen, Locke, & Reddy, (2014)

kepemilikan terkonsentrasi diukur

menggunakan persentase kepemilikan

saham> 5% atau lebih.

Kepemilikan Asing

Kepemilikan asing adalah jumlah

saham yang dimiliki oleh pihak asing

(foreign) baik secara individu maupun

institusi dari saham perusahaan di

Indonesia. Perusahaan dengan

kepemilikan asing akan didorong untuk

melaporkan atau mengungkapkan

informasi secara sukarela dan lebih

(Yuniarti, 2014).

BeredarSahamJumlah

gAPihakSahamJumlahgAnKepemilika

sinsin

Ukuran Dewan Direksi

Dewan direksi merupakan salah

satu sistem manajemen yang

memungkinkan optimalisasi peran

anggota direksi dalam penyelenggaraan

corporate governance. Dewan direksi

bertugas untuk menelaah kinerja

manajemen untuk meyakinkan bahwa

perusahaan dijalankan secara baik dan

melindungi kepentingan pemegang saham

(Subhan, 2011). Lalu dilakukan kriteria

mengacu pada penelitian menurut (Chiang

& Lin, 2007; Perrini, Rossi, & Rovetta,

2008; Mobbs, 2015) ukuran dewan direksi

diukur dengan menggunakan jumlah

dewan direksi dalam perusahaan dalam

satu periode.

∑ 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑫𝒆𝒘𝒂𝒏 𝑫𝒊𝒓𝒆𝒌𝒔𝒊

Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan adalah

penentuan langkah-langkah tertentu yang

dapat mengukur keberhasilan suatu

perusahaan dalam menghasilkan laba

(Dini, 2010). Kinerja juga merupakan hal

penting yang harus dicapai oleh setiap

perusahaan di mana pun, karena kinerja

merupakan cerminan dari kemampuan

perusahaan untuk mengalokasikan sumber

dayanya untuk jangka panjang.

%100AsetTotal

BersihLabaROA

Kepemilikan terkonsentrasi

dikaitkan dengan keluarga yang kuat dan

pemain lain, yang akan memiliki akses ke

jaringan yang lebih luas dan lebih dalam,

yang dapat digunakan untuk

mengoptimalkan kinerja (Bugra &

Savaşkan, 2014). Oleh karena itu ada lebih

sedikit peluang untuk risiko yang akan

dihadapi oleh orang luar, dapat dikatakan

bahwa konsentrasi kepemilikan mewakili

pengaturan tata kelola perusahaan yang

optimal, (Heugens et al, 2009). Dengan

demikian berharap bahwa:

H1: Kepemilikan terkonsentrasi

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja perusahaan pada

perusahaan Indeks LQ 45 yang

tercatat pada Bursa Efek Indonesia.

Hasil penelitian Aji (2016)

menemukan bahwa kepemilikan saham

oleh pihak asing tidak berpengaruh pada

kinerja perusahaan yang diukur dengan

pengembalian aset (ROA). Tidak

sepenuhnya kepemilikan asing atas saham

ROA dapat meningkatkan kinerja karena

ada kemungkinan juga bahwa karena

kondisi pasar modal Indonesia masih

merupakan pasar yang berkembang. Pihak

asing dapat dengan mudah masuk dan

Page 5: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

418

keluar dari pasar saham di Indonesia,

sehingga menjadi sangat sensitif terhadap

pergerakan asing sehingga mempengaruhi

kinerja pasar Indonesia yang menurun dan

mereka juga mencari keuntungan besar

dari fluktuasi harga saham yang cukup

likuid dan pengaruhnya faktor ekonomi

makro, kebijakan dan iklim politik

Indonesia.

Jika perusahaan milik keluarga

didukung oleh jaringan hubungan

domestik yang kuat (Fainshmidt et al,

2016), mereka menjadi kurang

berpengalaman dalam mengoptimalkan

hubungan yang lebih transaksional atau

"lengan panjang" yang dihadapi dalam

masyarakat maju (Wood et al, 2014).

Investor dari luar negeri mungkin dapat

membawa jenis pengetahuan dan

pengalaman yang menguntungkan bagi

perusahaan untuk menyelesaikan

pemahaman mendalam tentang bekerja di

jaringan berbasis keluarga. Dengan

demikian berharap bahwa:

H2: Kepemilikan asing berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

kinerja perusahaan pada perusahaan

Indeks LQ 45 yang tercatat pada

Bursa Efek Indonesia.

Carney (2005) berpendapat bahwa

kontrol keluarga dikaitkan dengan tiga

jenis kecenderungan: Personalisme,

kekikiran, dan partikularisme. Ini dapat

mengoptimalkan modal sosial dan

mendorong oportunisme dalam investasi.

Menurut Tabalujan, (2002) ada tiga

dimensi kapitalisme keluarga yang

berdampak pada tata kelola perusahaan.

Pertama, unit korporasi sebagai aktor

hukum mungkin sulit dipisahkan dari

kepentingan keluarga. Aset perusahaan

terancam oleh pengambilalihan oleh

anggota keluarga. Kedua, ada masalah

akuntabilitas anggota keluarga yang

mungkin merasa lebih bertanggung jawab

kepada keluarga daripada pemegang

saham atau pejabat perusahaan. Ketiga,

anggota keluarga dapat merusak jalur

formal wewenang dan pengawasan.

Ukuran dewan yang lebih besar dapat

memiliki efek ini setidaknya, konsensus

harus ditempa antara faksi keluarga utama

Topak, (2011), dan mungkin membuatnya

lebih mudah bagi manajer profesional

untuk menggunakan pengaruh mereka

(Dalton et al, 1999). Dengan demikian

berharap bahwa:

H3: Ukuran dewan direksi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

kinerja perusahaan pada perusahaan

Indeks LQ 45 yang tercatat pada

Bursa Efek Indonesia.

Tata kelola perusahaan yang baik

(corporate governance) adalah suatu

sistem yang mengatur dan mengendalikan

hubungan antar pelaku ekonomi dalam

perusahaan guna meningkatkan kinerja

dan mencapai tujuan perusahaan.

Kepemilikan yang terkonsentrasi

membuat pengawasan menjadi lebih baik

karena insentif untuk memantau menjadi

lebih besar. Disiplin primer kurang

diperlukan dalam hal ini. Prediksi

pensinyalan juga sama, yaitu kepemilikan

terkonsentrasi meningkatkan pengawasan,

kemudian mengurangi kemungkinan

penggantian aset, sehingga utang sebagai

sinyal tidak diperlukan. Pengawasan

dilakukan oleh dewan direksi sehingga

terciptanya tata kelola perusahaan yang

baik juga merupakan dukungan yang

dapat meningkatkan efektivitas dan

efisiensi perusahaan sehingga kinerja

perusahaan dapat meningkat (Pardede,

2017).

Page 6: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

419

Selain itu, struktur kepemilikan

dalam perusahaan yang terdiri dari

kepemilikan asing di perusahaan, baik

kelembagaan dan individu, dianggap

sebagai masalah penting. Hal ini karena

pembelian saham oleh pihak asing

menunjukkan bahwa perusahaan

mengalami pertumbuhan pendapatan yang

stabil sehingga menjadi patokan bagi

investor lain untuk berpartisipasi dalam

berinvestasi (Rakhmardi, 2011). Dengan

demikian berharap bahwa:

H4: Kepemilikan terkonsentrasi,

kepemilikan asing dan ukuran

dewan direksi secara simultan

berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan pada perusahaan Indeks

LQ 45 yang tercatat pada Bursa

Efek Indonesia.

Kerangka konseptual dalam

penelitian ini akan menjelaskan hubungan

antara masing-masing variabel dapat

dilihat pada Gambar 1.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan data

sekunder yang diperoleh dari laporan

keuangan tahunan perusahaan yang

termasuk dalam Indeks LQ 45 yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dari 84 perusahaan. Berdasarkan kriteria,

9 perusahaan dipilih sebagai sampel.

Penelitian ini menggunakan metode

penggabungan data (data panel), antara

total 9 perusahaan dan tahun penelitian 6

tahun (2013-2018). Kemudian ditemukan

total 54 pengamatan.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data panel. Data

panel adalah tipe khusus dari pooled data

di mana unit cross-sectional yang sama

diperiksa dari waktu ke waktu (Gujarati,

2004).

Gambar 1. Model Kerangka Pemikiran

KONSENTRASI KEPEMILIKAN KEPEMILIKAN ASING

UKURAN DEWAN DIREKSI

H1

H2

H3

H4

KEPEMILIKAN TERKONSENTRASI

KINERJA PERUSAHAAN

KEPEMILIKAN ASING

UKURAN DEWAN DIREKSI

Page 7: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

420

Penelitian ini menggunakan data

laporan keuangan tahunan dari perusahaan

indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama enam (6) tahun

berturut-turut (2013-2018) untuk melihat

kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini

jenis dan sumber data yang digunakan

adalah data sekunder, yaitu data penelitian

yang diperoleh secara tidak langsung dan

melalui media perantara.

Variabel Operasional

Pada penelitian ini terdapat dua

variabel yang digunakan yaitu variabel

independen dan variabel dependen.

Sugiyono (2008) menjelaskan bahwa

variabel dependen adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat

(variabel terikat), variabel independen

adalah variabel yang tidak terikat oleh

faktor faktor lain dan mempunyai

pengaruh terhadap variabel lain (variabel

bebas).

1. Variabel Dependen

Return on Asset (ROA)

2. Variabel Independen

Kepemilikan Terkonsentrasi

Kepemilikan Asing

Ukuran Dewan Direksi

Peralatan Analisa Data

Model pada penelitian ini

mengacu pada model regresi data panel

yang diperkenalkan oleh Howles 1950

(Winarno, 2009) untuk menyelidiki

pengaruh variabel independen yaitu

kepemilikan terkonsentrasi (ownership

concentration), kepemilikan asing

(foreign ownership), dan ukuran dewan

direksi (board size), terhadap kinerja

perusahaan Indeks LQ 45 yang

diproksikan dengan ROA (Return On

Assest) dengan persamaanya sebagai

berikut :

ROA

Keterangan:

= 𝜷𝟎+𝜷𝟏𝐂𝐎𝐍𝐂𝐄𝐍+𝜷𝟐𝑭−𝑶𝑾𝑵

+ 𝜷𝟑𝑩−𝑺𝑰𝒁𝑬+ ε

ROA : Return On Assets (Kinerja

Perusahaan)

β0 : Konstanta

β1 : Koefisien dari kepemilikan

terkonsentrasi

CONCEN : Kepemilikan terkonsentrasi

β2 : Koefisien dari kepemilikan

asing

F-OWN : Kepemilikan asing

β3 : Koefisien dari ukuran dewan

direksi

B-Size : Ukuran dewan direksi

ε : Error Term

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Statistik Deskriptif

Berdasarkan analisis yang

dilakukan dengan menggunakan

perangkat lunak SPSS 23, ditemukan

beberapa karakteristik dari masing-masing

variabel yang dipertimbangkan dalam

tabel 1. Tabel ini menunjukkan nilai

maksimum dan minimum dari masing-

masing variabel, nilai minimum adalah

nilai terendah untuk setiap variabel

sedangkan nilai maksimum adalah nilai

tertinggi dari variabel. Mean adalah rata-

rata dari setiap variabel, standar deviasi

adalah distribusi data dari sampel.

Statistik deskriptif data terlihat pada tabel

1 berikut.

Page 8: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

421

Tabel 1 Statistik Deskriptif

Keterangan Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi

Kinerja (ROA) 0.025 0.503 0.186374 0.137648

CONCEN 0 1 0.944444 0.231212

F-OWN 0.081 0.9316 0.341496 0.220594

B-SIZE 5 12 8.185185 2.240907

Sumber : Data Diolah dengan SPSS 23 (2020)

Pengujian statistik deskriptif

menunjukkan bahwa rata-rata ROA

adalah 18.6374, nilai maksimum return on

assets (ROA) adalah 50.3% dimiliki oleh

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

(BBRI) pada tahun 2013 yang artinya pada

perusahaan tersebut memiliki tingkat

ROA yang tinggi, sedangkan nilai

terendahnya adalah 2.5% dimiliki oleh PT

Adaro Energy Tbk. (ADRO) pada tahun

2015 yang artinya pada perusahaan

tersebut memiliki tingkat ROA paling

rendah. Variabel ROA memiliki distribusi

data yang baik karena nilai rata-ratanya

18.63% lebih besar dari standar deviasi

yaitu 13.76478.

Berdasarkan data pada tabel 1

statistik dapat dilihat bahwa kepemilikan

terkonsentrasi (CONCEN) memiliki nilai

minimum 0 sedangkan nilai maksimum 1.

Kepemilikan terkonsentrasi ditentukan

berdasarkan beberapa klarifikasi dari

distribusi berat yang telah ditentukan.

Nilai 1 dalam variabel kepemilikan

terkonsentrasi menunjukkan bahwa

perusahaan memiliki kepemilikan saham

terkonsentrasi sempurna, sedangkan nilai

0 menunjukkan bahwa kepemilikan saham

perusahaan tidak terkonsentrasi atau

terdifusi dengan sempurna. Konsentrasi

kepemilikan rata-rata adalah

0,944444444. Dengan demikian

konsentrasi kepemilikan rata-rata adalah

94,4% lebih tinggi dari standar deviasi

rata-rata sebesar 23,1212.

Berdasarkan tabel 1 data statistik

juga dapat dilihat bahwa kepemilikan

asing (F-OWN) adalah nilai minimum

8,1% sedangkan nilai maksimum 93,16%.

Nilai maksimum ditentukan berdasarkan

tingkat klasifikasi kepemilikan. Dalam

variabel kepemilikan asing menunjukkan

proporsi saham perusahaan yang dimiliki

oleh pihak asing baik asing, badan hukum

asing, pemerintah asing dan bagian-

bagiannya. Rata-rata kepemilikan saham

asing adalah 34,14%. Nilai rata-rata

kepemilikan saham asing menunjukkan

bahwa beberapa sampel (perusahaan)

sudah memiliki investor asing sebagai

bagian dari kepemilikan saham

perusahaan. Nilai kepemilikan asing

terendah adalah 8,1%, yang berarti

perusahaan memiliki kepemilikan asing

tetapi proporsinya rendah. Sedangkan

nilai kepemilikan asing tertinggi adalah

93,16%.

Berdasarkan data table 1 statistik

terlihat bahwa ukuran dewan direksi (B-

SIZE) nilai minimum sebesar 5 dan nilai

maksimum sebesar 12. Ukuran dewan

direksi yang diproksikan menggunakan

jumlah dewan direksi nilai tertingginya

adalah 12 dimiliki oleh

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

(BBRI) pada tahun 2018, sedangkan nilai

terendahnya adalah 5 dimiliki PT Adaro

Energy Tbk. (ADRO) pada tahun 2018,

PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) pada tahun

2013 & 2014 dan PT Kalbe Farma Tbk.

(KLBF) pada tahun 2013 – 2016. Rata -

Page 9: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

422

rata ukuran dewan direksi yaitu sebesar

8.18% sedangkan standar deviasi sebesar

2.240907.

Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis dengan

menggunakan SPSS maka ditemukan

hasil yang dapat dilihat pada Tabel 2. Dari

hasil pengujian pada tabel dapat dilihat

pada nilai F sebesar 5043 dan signifikan

pada 0,004. Dengan menggunakan level α

(alpha) 0,05 atau 5%, maka Ho berhasil

ditolak dan H1 gagal ditolak. Penolakan

H0 dibuktikan dengan hasil perhitungan

bahwa nilai sig (0,002) <dari α (alpha) =

0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel independen terdiri dari struktur

kepemilikan terkonsentrasi, kepemilikan

asing dan ukuran dewan direksi bersama

(simultan) mempengaruhi Variabel

dependen adalah kinerja perusahaan

(ROA).

Pengaruh antara persentase

kepemilikan terkonsentrasi diproksi oleh

(CONCEN) pada kinerja pengembalian

perusahaan atas aset (ROA) terlihat pada

tabel 2 besarnya pengaruh dapat dilihat

berdasarkan pada nilai koefisien dan nilai

t-statistik 0,175 dan 2,335 dengan tingkat

signifikansi 0,022 di bawah 0,05 berarti

kepemilikan terkonsentrasi efek positif

signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Ini menunjukkan bahwa semakin besar

konsentrasi kepemilikan, semakin tinggi

kinerja perusahaan sehingga hipotesis H1

diterima. Berdasarkan hasil analisis uji f,

ditemukan hasil yang dapat dilihat pada

Tabel 3. Penelitian ini sejalan dengan

Ciftci et al (2019) bahwa konsentrasi

kepemilikan yang ditunjukkan oleh

persentase kepemilikan yang dimiliki oleh

pemegang saham terbesar memiliki

pengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan ROA.

Tabel 2 Hasil Pengujian Regresi t Statistik

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.

Error Beta

1

(Constant) -0.053 0.091 -0.584 0.562

CONCEN 0.175 0.074 0.294 2.355 0.022**

F-OWN -0.241 0.084 -0.387 -2.877 0.006**

B-SIZE 0.019 0.008 0.311 2.320 0.024**

Sumber : Data Diolah dengan SPSS 23 (2020)

ROA = -0.053 + 0.175 CONCEN – 0.241 FOWN + 0.019 BSIZE

Tabel 3 Hasil Pengujian Regresi F Statistik

Model Sum of

Square

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 0.233 3 0.078 5.043 0.004

Residual 0.771 50 0.015

Total 1.004 53

Sumber : Data Diolah dengan SPSS 23 (2020)

Page 10: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

423

Dapat dikatakan bahwa

perusahaan memiliki hubungan yang lebih

dekat dan lebih padat dengan investor inti,

dan oleh karena itu, lebih siap untuk

memanfaatkan berbagai sumber daya.

Penelitian ini juga didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Tachiwou

(2016) bahwa tingginya jumlah saham

terkonsentrasi akan memicu tekanan pada

manajer untuk bertindak demi

kepentingan pemegang saham. Penelitian

ini juga didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Nguyen et al (2015) bahwa

kepemilikan terkonsentrasi memiliki efek

positif pada kinerja perusahaan dan

pengaruhnya lebih tinggi dengan

menggunakan sampel di perusahaan

nasional di Vietnam daripada di

Singapura. Penelitian ini juga didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh

Scholten (2014) yang menyatakan bahwa

kepemilikan terkonsentrasi memiliki

pengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan.

Pengaruh antara persentase

kepemilikan asing yang diproksi dengan

(F-OWN) terhadap kinerja perusahaan

yang diproksi dengan pengembalian aset

(ROA) terlihat pada tabel 2 besarnya

pengaruh dapat dilihat berdasarkan nilai

koefisien dan t-statistik Dari -0.241 dan -

2.877, masing-masing dengan tingkat

signifikansi 0,006 di bawah 0,05 berarti

kepemilikan asing memiliki pengaruh

negatif yang signifikan terhadap kinerja

perusahaan sehingga hipotesis H2

diterima. Hasil penelitian ini sejalan

dengan Aji (2016) bahwa kepemilikan

saham oleh pihak asing tidak berpengaruh

pada kinerja perusahaan yang diukur

dengan pengembalian aset (ROA). Tidak

sepenuhnya kepemilikan asing atas saham

ROA dapat meningkatkan kinerja karena

ada kemungkinan juga bahwa karena

kondisi pasar modal Indonesia masih

merupakan pasar yang berkembang. Pihak

asing dapat dengan mudah masuk dan

keluar dari pasar saham di Indonesia,

sehingga menjadi sangat sensitif terhadap

pergerakan asing sehingga mempengaruhi

kinerja pasar Indonesia yang menurun dan

mereka juga mencari keuntungan besar

dari fluktuasi harga saham yang cukup

likuid dan pengaruhnya. faktor ekonomi

makro, kebijakan dan iklim politik

Indonesia.

Pengaruh antara persentase ukuran

dewan direksi yang diproksi dengan

(BSIZE) terhadap kinerja perusahaan

yang diproksi dengan pengembalian aset

(ROA) terlihat pada tabel 2 besarnya

pengaruh dapat dilihat berdasarkan

koefisien dan t- nilai statistik masing-

masing 0,019 dan 2,320 dengan tingkat

signifikansi 0,024 lebih kecil dari 0,05

berarti bahwa ukuran dewan direksi

memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap kinerja perusahaan sehingga H3

diterima. Penelitian ini sejalan dengan

Ciftci et al (2019) bahwa dengan dewan

yang lebih besar kesempatan akan datang

untuk mengakses jaringan berbasis

keluarga yang lebih lengkap dan lebih luas

untuk membangun perjanjian antara

berbagai kelompok kepentingan. Hasil

penelitian ini didukung oleh Tabalujan

(2002) bahwa ada tiga dimensi

kapitalisme keluarga yang berdampak

pada tata kelola perusahaan. Pertama, unit

korporasi sebagai aktor hukum mungkin

sulit dipisahkan dari kepentingan

keluarga. Aset perusahaan terancam oleh

pengambilalihan oleh anggota keluarga.

Kedua, ada masalah akuntabilitas anggota

keluarga yang mungkin merasa lebih

bertanggung jawab kepada keluarga

Page 11: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

424

daripada pemegang saham atau pejabat

perusahaan. Ketiga, anggota keluarga

dapat merusak jalur formal wewenang dan

pengawasan. Ukuran dewan yang lebih

besar dapat memiliki efek ini setidaknya,

konsensus harus ditempa antara faksi

keluarga utama Topak (2011), dan

mungkin membuatnya lebih mudah bagi

manajer profesional untuk menggunakan

pengaruh mereka dan mungkin

membuatnya lebih mudah bagi manajer

profesional untuk menggunakan pengaruh

mereka . Hasil penelitian ini didukung

oleh Hardikasari (2011) dalam

penelitiannya yang menyatakan bahwa

banyak penelitian yang dilakukan

menyatakan bahwa perusahaan yang

memiliki ukuran papan besar tidak dapat

berkoordinasi, berkomunikasi, dan

membuat keputusan yang lebih baik

dibandingkan dengan perusahaan yang

memiliki papan lebih kecil. Studi-studi ini

termasuk penelitian dari Jensen (1993),

Lipton dan L’orsch (1992) dan Yermack

(1996). Namun demikian, Dalton et al.

(1999) dalam sebuah penelitian

(Hardikasari, 2011) menyatakan bahwa

ada hubungan positif antara ukuran dewan

direksi terhadap kinerja perusahaan. Hasil

penelitian ini didukung oleh Pearce dan

Zahra (1992) dalam Widyati (2013)

bahwa meningkatkan ukuran dewan

direksi akan menguntungkan perusahaan

karena menciptakan jaringan dengan

orang luar dan memastikan ketersediaan

sumber daya. Hasil penelitian ini

didukung oleh Johl et al, (2015) bahwa ada

hubungan positif yang signifikan antara

ukuran direksi dan kinerja perusahaan.

Dengan begitu banyak dewan direksi di

perusahaan, koordinasi yang baik antara

dewan direksi akan mempengaruhi

kecepatan pengambilan keputusan dan

juga berdampak pada peningkatan kinerja

perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis regresi

linier berganda ditemukan bahwa secara

simultan struktur kepemilikan

terkonsentrasi, kepemilikan asing dan

ukuran dewan direksi berpengaruh

signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Besarnya kontribusi ketiga variabel ini

terhadap kinerja perusahaan adalah

23,23%, sedangkan sisanya 76,77%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini. Ini

menunjukkan bahwa penerapan tata kelola

perusahaan yang diukur dalam struktur

kepemilikan terkonsentrasi, kepemilikan

asing, dan ukuran dewan direksi akan

mendorong manajemen untuk

meningkatkan kinerja perusahaan dengan

lebih baik. Ini karena tata kelola

perusahaan adalah seperangkat aturan

yang mengatur hubungan antara

pemegang saham, manajer, kreditor,

pemerintah, karyawan, dan pemangku

kepentingan lainnya sehingga hak dan

kewajiban mereka (publikasi FCGI)

seimbang.

PENUTUP

Setelah menganalisis hasil regresi

pengaruh kepemilikan terkonsentrasi,

kepemilikan asing dan ukuran dewan

direksi terhadap kinerja perusahaan di

perusahaan indeks LQ 45 di Bursa Efek

Indonesia untuk periode 2013-2018, hasil

yang berbeda diperoleh untuk setiap

variabel. Berdasarkan hasil penelitian dan

diskusi yang telah dijelaskan, kesimpulan

sebagai berikut :

1. Berdasarkan pembahasan hasil

penelitian bahwa kepemilikan

terkonsentrasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja perusahaan

Page 12: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

425

pada perusahaan indeks LQ 45 yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia dari

segi operasional yang diproksikan

dengan return on assets (ROA). Hasil

penelitian ini sejalan dengan Ciftci et

al (2019) bahwa konsentrasi

kepemilikan yang ditunjukkan oleh

persentase kepemilikan yang dipegang

oleh pemegang saham terbesar

memiliki pengaruh positif terhadap

kinerja perusahaan yang diukur oleh

ROA. Dapat dikatakan bahwa

perusahaan memiliki hubungan yang

lebih dekat dan lebih padat dengan

investor inti, dan karenanya, lebih siap

untuk memanfaatkan berbagai sumber

daya.

2. Berdasarkan hasil pembahasan

penelitian bahwa kepemilikan asing

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kinerja perusahaan pada

perusahaan indeks LQ 45 yang tercatat

di Bursa Efek Indonesia dari segi

operasional yang diproksikan dengan

return on assets (ROA). Hasil

penelitian ini menunjukkan adanya

pengaruh yang berlawanan antara

kepemilikan asing dan kinerja

perusahaan. Hasil penelitian ini

sejalan dengan Aji (2016) bahwa

kepemilikan saham oleh pihak asing

tidak berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan return

on asset (ROA). Tidak

berpengaruhnya kepemilikan saham

oleh pihak asing terhadap return on

asset (ROA) kemungkinan juga

dikarenakan pada kondisi pasar modal

Indonesia masih merupakan emerging

market. Pihak asing bisa dengan

mudah masuk dan keluar dari bursa

saham di Indonesia dan mereka

mencari keuntungan yang besar dari

fluktuasi perdagangan harga saham

yang cukup likuid serta pengaruh

faktor perekonomian secara makro,

kebijakan serta iklim politik

Indonesia.

3. Ukuran dewan direksi memiliki

pengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja perusahaan pada

perusahaan indeks LQ 45 yang tercatat

di Bursa Efek Indonesia yang di

proksikan dengan return on assets

(ROA). Dimana penelitian tersebut

sejalan dengan Ciftci et al (2019)

bahwa dengan adanya dewan yang

lebih besar akan datang peluang untuk

mengakses jaringan berbasis keluarga

yang lebih lengkap dan lebih luas

untuk membangun kesepakatan antara

berbagai kelompok kepentingan. Hasil

penelitian ini didukung oleh Johl et al

(2015) bahwa hubungan positif

signifikan antara ukuran direksi dan

kinerja perusahaan. Dengan

banyaknya dewan direksi di dalam

perusahaan, maka koordinasi yang

baik antar dewan direksi akan

berpengaruh terhadap kecepatan

pengambilan keputusan dan juga

berdampak terhadap peningkatan

kinerja perusahaan.

4. Struktur kepemilikan terkonsentrasi,

kepemilikan asing dan ukuran dewan

direksi secara simultan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja

perusahaan. Hal ini menunjukkan

bahwa implementasi corporate

governance yang terukur dalam

struktur kepemilikan terkonsentrasi,

kepemilikan asing dan ukuran dewan

direksi akan mendorong manajemen

untuk meningkatkan kinerja

perusahaan yang lebih baik. Hal ini

disebabkan karena corporate

Page 13: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

426

governance merupakan seperangkat

peraturan yang mengatur hubungan

antara pemegang saham, manajer,

kreditur, pemerintah, karyawan, dan

stakeholders lainnya agar seimbang

hak dan kewajibannya. Corporate

governance bertujuan mengatur

perusahaan agar dapat meningkatkan

kinerja perusahaan semakin

meningkat.

REFERENSI

Aji, Ibnu Trinugraha. (2016). Pengaruh

Struktur Kepemilikan Terhadap

Return On Asset Dan Tobins’q

Perusahaan Keluarga Di Indonesia

(Studi Kasus Pada Perusahaan

Yang Tercatat Di BEI). Jurnal

Universitas Islam Indonesia

Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.

Al-Matari, Yahya Ali, Abdullah Kaid Al-

Swidi, Faudziah Hanim Bt Fadzil,

and Ebrahim Mohammed Al-

Matari. (2012). Board of Directors,

Audit Committee Characteristics

and Performance of Saudi Arabia

Listed Companies. International

Review of Management and

Marketing.

Arifin, Zaenal. (2003). Masalah Agensi

dan Mekanisme Kontrol pada

Perusahaan dengan Struktur

Kepemilikan Terkonsentrasi yang

Dikontrol Keluarga, Disertasi,

Universitas Indonesia, Jakarta.

Arifin, Zaenal. (2005). “Teori Keuangan

dan Pasar Modal”. Jakarta:

Ekonisia.

Aydin, N., Sayim, M., & Yalama, A.

(2007). Foreign ownership and

firm performance: Evidence from

Turkey. International Research

Journal of Finance and

Economics, 11, 127–150.

Balsmeier, B. and Czarnitzki, D. (2015),

“Ownership concentration,

institutional development and firm

performance in Central and

Eastern Europe”, Managerial and

Decision Economics.

Berghe, L. V. D. (2002). Corporate

governance in a globalising world:

Convergence or divergence? A

European perspective. New York,

Boston, Dordrecht, London,

Moscow: Kluwer Academic

Publishers.

Bozec, R. (2007). US market integration

and corporate governance

practices: Evidence from

Canadian companies. Corporate

Governance: An International

Review, 15(4), 535–545.

Chen, E., & Nowland, J. (2010). Optimal

board monitoring in family-owned

companies: Evidence from Asia.

Corporate Governance: An

International Review, 18(1), 3–17.

Cheng, S. (2008). Board size and the

variability of corporate

performance. Journal of Financial

Economics, 87, 157–176.

Chhibber, P.K. dan Majumdar, S.K., 1999,

“Foreign Ownership and

Profitability: Property Rights,

Control and the Performance of

Firms in Indian Industry.”Journal

of Law and Economic.

Chiang, M.-H., & Lin, J.-H. (2007). The

relationship between corporate

governance and firm productivity:

Evidence from Taiwan’s

manufacturing firms. Corporate

Page 14: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

427

Governance: An International

Review, 15(5), 768–779.

Ciftci, Ilhan, Ekrem Tatoglu, Geoffrey

Wood, Mehmet Demirbag, Selim

Zaim. (2019). Corporate

governance and firm performance

in emerging markets: Evidence

from Turkey. International

Business Review 28 (2019) 90–

103. Diambil dari

Sciencedirect.com, Pada tanggal

10 Desember 2019.

Dalton, D. R., C.M.Daily., J.L.Johnson.,

dan A.E. Ellstrand. (1999).

“Number of Director and Financial

Performance: A Meta Analysis.”

Academy of Management Journal,

42 (6): 674-686.

Demirbag, M., Wood, G. T.,

Makhmadshoev, D., &

Rymkevich, O. (2017). Varieties

of CSR: Institutions and socially

responsible behaviour.

International Business Review,

26(6), 1064–1074.

Dini, Nur’aeni. (2010). “Pengaruh

Struktur Kepemilikan Saham

Terhadap Kinerja Perusahaan

(Studi Kasus pada Perusahaan

Sektor porperti dan BUMN yang

Listing di Bursa Efek

Indonesia)”. Skripsi

Dipublikasikan. Universitas

Diponegoro Semarang.

Dore, R. (2008). Best practice winning

out. Socio-Economic Review, 6(4),

779–784.

Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim,

(2003), Analisis Laporan

Keuangan, Edisi Revisi, Penerbit

UPP AMP YKPN: Yogyakarta

Hardikasari, Eka. (2011). “Pengaruh

Penerapan Corporate Governance

terhadap Kinerja Keuangan pada

Industri Perbankan yang Tercatat

di Bursa Efek Indonesia Tahun

2006-2008”. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Heenetigala, K. (2011). Corporate

governance practices and firm

performance of listed companies

in Sri Lanka. Unpublished

doctoral dissertation Melbourne:

Victoria University.

Indonesian Institute for Corporate

Directorship, (2018). Avaible

online at: www. Iicd.or.id

International Federation of Accountants

(IFAC), (2004), The Measurement

and Management of Intellectual

Capital, Avaible online at:

www.ifac.org.

Jackling, B., & Johl, S. (2009). Board

structure and firm performance:

Evidence from India’s top

companies. Corporate

Governance: An International

Review, 17(4), 492–509.

Jensen, M. and Meckling, W. (1976).

“Theory of the firm: manajerial

behavior, agency costs and

ownership structure”. Journal of F

inancial Economics, 3, 305-360.

Jensen, M.C. (1993). “The Modern

Industrial Revolution, Exit and the

Failure of Internal Control

System.” Journal Of Finance, 48

(3): 831-880

Johl, Satirenjit Kaur, Shireenjit Kaur, and

Barry J. Cooper. (2015). Board

characteristics and firm

performance: evidence from

Malaysian public listed firms.

Page 15: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

428

Journal of Economics, Business

and Management 3(2): 239–43.

Kyereboah-Coleman, A., & Biekpe, N.

(2006). The link between

corporate governance and

performance of the non-traditional

export sector: Evidence from

Ghana. Corporate Governance:

The International Journal of

Business in Society, 6(5), 609–623.

La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F.,

Shleifer, A., & Vishny, R. W.

(1997). Legal determinants of

external finance. Journal of

Finance, 52(2), 1131–1150.

La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F.,

Shleifer, A., (1999). “Corporate

Ownership Around The Journal of

Finance 54, 471–517.

Lipton, M., dan J.W.Lorsch. (1992). “A

Modest Proposal for Improved

Corporate Governance”, The

Business Lawyer, 48 (1): 59-78.

Mobbs, S. (2015). Is an outside chair

always better? The role of non-

CEO inside chairs on corporate

boards. The Financial Review, 50,

547–574.

Nguyen, T., Locke, S. and Reddy, K.

(2015), “Ownership concentration

and corporate performance from a

dynamic perspective: does

national governance quality

matter?”, International Review of

Financial Analysis, 41, 148-161.

Nguyen, T., Locke, S., & Reddy, K.

(2014). A dynamic estimation of

governance structures and

financial performance for

Singaporean companies.

Economic Modelling, 40,1–11.

O’Connor, T., Kinsella, S., & O’Sullivan,

V. (2014). Legal protection of

investors, corporate governance,

and investable premia in emerging

markets. International Review of

Economics and Finance, 29, 426–

439.

Organization for Economic Cooperation

and Development. (2004). OECD

Principles of Corporate

Governance 2004. The OECD

Paris.

Pearce, J., and Zahra, S. 1992. "Board

Composition from a Strategic

ContingencyPerspective." Journal

of Management Studies 29, 411-

438.

Perrini, F., Rossi, G., & Rovetta, B.

(2008). Does ownership structure

affect performance? Evidence

from the Italian market. Corporate

Governance: An International

Review, 16(4), 312–325.

Sarkar, J., & Sarkar, S. (2000). Large

shareholder activism in corporate

governance in developing

countries: Evidence from India.

International Review of Finance,

1(3), 161–194.

Scholten, M. (2014). Ownership structure

and firm performance: Evidence

from the Netherlands. Bachelor

Thesis, 1-10.

Setiawan, Maman. (2006). “Pengaruh

Struktur Kepemilikan,

Karakteristik Perusahaan, dan

Karakteristik Tata Kelola

Korporasi terhadap Kinerja

Perusahaan: Studi Kasus pada

Perusahaan yang Tercatat di Bursa

Efek Jakarta”. Laporan Penelitian.

Page 16: Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 http: jim.unsyiah.ac.id

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 2, 2020 Mei :414-429 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

429

Fakultas Ekonomi Universitas

Padjajaran: Bandung

Shleifer, A., & Vishny, R. W. (1986).

Large shareholders and corporate

control. The Journal of Political

Economy, 461-488.

Solomon, J., & Solomon, A. (2004).

Corporate governance and

accountability. The Atrium,

Southern Gate. Chichester, West

Sussex: John Wiley and Sons.

Subhan. (2011). “Pengaruh Good

Corporate Governance dan

Leverage Keuangan Terhadap

Manajemen Laba Perusahaan

Perbankan Yang Tercatat di Bursa

Efek Indonesia (BEI)”. Skripsi

Dipublikasi.

Tabalujan, B. S. (2002). Family capitalism

and corporate governance of

family-controlled listed companies

in Indonesia. UNSWLJ, 25, 486–

514.

Tachiwou, A. M. (2016). Corporate

Governance and Firms Financial

Performance of Listed Company

in the West African Monetary

Union (Wamu) Regional Financial

Exchange. International Journal

of Economics and Finance; 8(8),

212-221.

Tjager, I Nyoman, dkk. (2003). Corporate

Governance Tantangan dan

Kesempatan Bagi Komunitas

Bisnis Indonesia. Jakarta: PT

Prehallindo.

Topak, M. S. (2011). The effect of board

size on firm performance:

Evidence from Turkey. Middle

Eastern Finance and Economics,

14, 119–127.

Tuschke, A., & Sanders, G. (2003).

Antecedents and consequences of

corporate governance reform: The

case of Germany. Strategic

Management Journal, 24, 631–

649.

Widyati, Maria Fransisca. (2013).

Pengaruh dewan direksi, komisaris

indepeden, komite audit,

kepemilikan manajerial dan

kepemilikan institusional terhadap

kinerja keuangan. Jurnal Ilmu

Manajemen 1(1): 234–49.

Yermack, D. (1996). “Higher Market

Valuation of Companies with

Small Board of Directors”.

Journal of Financial Economics,

40: 185-211.

Yu, Guanghua dan Shao, Li (2007).

“Against Legal Origin: Of

Ownership Concentration And

Disclosure” University Of Hong

Kong.

Yuniarti, Cintia. (2004). “Pengaruh Good

Corporate Governance Terhadap

Kinerja Dan Nilai Perusahaan

Pada Perusahaan High Profile

Yang Tercatat Di Bursa Efek

Indonesia. Skripsi Dipublikasikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Zakaria, Z., Purhanudin, N., &

Palanimally, Y. R. (2014).

Ownership Structure and Firm

Performance: Evidence from

Malaysian Trading and Services

Sector. European Journal of

Business and Social Sciences,

3(2), 32-43.