vol.ix no.3 september 2017
TRANSCRIPT
Universitas WIralodra Indramayu 34
Vol.IX No.3 –September 2017
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION
oleh Farid Gunadi
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
efektifitas model pembelajaran kooperatif
tipe Team Assited Individualization.
Metode penelitian ini menggunakan
eksperimen. Populasi pada penelitian ini
adalah hasil belajar materi Integral seluruh
siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sindang
pada tahun 2016. Sampel dipilih dengan
menggunakan random sampling dipilih
kelas XII MIPA 5 sebagai kelas
eksperimen. Setelah melaksanakan
treatment dengan menggunkan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assited
Individualization pada sampel yang
ditentukan kemudian melaksanakan
observasi akhir untuk melihat hasil belajar
siswa. Analisis pada penelitian ini
menggunakan uji parametrik one sample t
test, yang sebelumnya dilaksanakan uji
prasyarat analasis parametrik yakni
menggunakan analisis uji liliefors untuk
melihat kenormalan distribusi sample.
Dari hasil analisis disimpulkan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe tipe
Team Assited Individualization efektif
terhadap hasil belajar materi Integral.
Hasil peneltian ini diharapkan dapat
menjadi referensi bagi peneliti lain untuk
dikembangkan menjadi lebih baik.
Kata Kunci: Hasil belajar Integral dan
kooperatif tipe tipe Assited Individualization
PENDAHULULAN
Pemilihan model pembelajaran yang
tepat diharapkan dapat membantu siswa
lebih mudah dalam menguasai materi,
sedangkan pemilihan model pembelajaran
yang kurang tepat dapat membuat siswa
kesulitan dalam menguasai materi. Hal ini
menunjukkan bahwa model pembelajaran
merupakan salah satu yang berpengaruh
terhadap penguasaan materi yang dimiliki
oleh siswa.
Pemilihan model pembelajaran yang
menititik beratkan pada keaktifan siswa
diharapkan dapat membuat siswa menjadi
lebih menguasai materi. Hal tersebut
disebabkan karena pembelajaran yang
berosientasi tershadap siswa dapat
menimbulkan rasa ingin tahu sehingga
menciptakan pengalaman pribadi yang
lebih melekat untuk memperkuat daya
ingatnya terhadap pembelajaran. Salah satu
model pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat
aktif dalam pembelajaran adalah model
pembelajaran kooperatif Team Assisted
Individualization. Pembelajaran kooperatif
tipe Team Assisted Individualization ini
dikembangkan oleh Robert E. Slavin.
Daryanto (2013: 418) mengungkapkan,
Team Assisted Individualization
(TAI) ini dirancang untuk mengatasi
kesulitan belajar siswa. Ciri khas pada tipe
ini adalah setiap peserta didik secara
individual belajar materi pembelajaran
yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil
belajar individual dibawa ke kelompok-
ABSTRAK
WACANA DIDAKTIKA
35 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
kelompok untuk didiskusikan dan saling
dibahas oleh anggota kelompok dan semua
anggota kelompok atas keseluruhan
jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Pembelajaran TAI ini bertujuan agar siswa
lebih aktif, berkomunikatif dengan baik
dan bertanggungjawab. Langkah-langkah
model pembelajaran Team Assited
Individualization (TAI) menurut Daryanto
(2013: 418) adalah sebagai berikut:
a) Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk mempelajari materi pembelajaran
secara individual yang sudah
dipersiapkan oleh guru.
b) Guru memberikan kuis secara
individual kepada siswa untuk
mendapatkan skor dasar atau skor awal.
c) Guru membentuk beberapa kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa
dengan kemampuan yang berbeda-beda
baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang
dan rendah).
d) Hasil belajar siswa secara individual
didiskusikan dalam kelompok. Dalam
diskusi kelompok, setiap anggota
kelompok saling memeriksa jawaban
teman satu kelompok.
e) Guru memfasilitasi siswa dalam
membuat rangkuman, mengarahkan dan
memberikan penegasan pada materi
pembelajaran yang telah dipelajari.
f) Guru memberikan kuis kepada siswa
secara individual.
g) Guru memberi penghargaan pada
kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual dari
skor dasar ke skor kuis berikutnya.
Dalam model Team Assisted
Individualization, setiap individu dalam
kelompok diharuskan mengerjakan tugas
yang diberikan guru sehingga setiap siswa
memahami apa yang dikerjakannya.
Dengan demikian, semakin banyak siswa
yang aktif dalam pembelajaran maka akan
semakin banyak pula siswa yang
memahami dan menguasai materi dengan
baik. Begitu pula sebaliknya, semakin
sedikit siswa yang aktif dalam
pembelajaran maka akan sedikit pula siswa
yang memahami dan menguasai materi
dengan baik sehingga penguasaan materi
siswa semakin rendah.
Salah satu materi yang kurang
dikuasai siswa pada tingkat menengah atas
adalah materi Integral. Materi Integral
dianggap sulit karena siswa diharuskan
menguasai perhitungan aljabar dan konsep
trigonometri. Materi Integral pun selalu
muncul dalam soal-soal ujian Nasional
mata pelajaran matematika. Kurang lebih
10% soal ujian Nasional Tahun 2015
diantaranya adalah materi Integral. Untuk
itu siswa diwajibkan menguasi materi
integral dengan tujuan diantaranya dapat
memperoleh nilai Ujian Nasional yang
baik. Penggunaan TAI diharapkan dapat
membuat siswa menjadi lebih aktif dalam
belajar materi Integral sehingga siswa dapat
menguasai materi lebih baik.
Dari pembahasan tersebut di atas,
maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah “Apakah Model Pembelajaran Team
Assisted Individualization Efektif terhadap
hasil belajar materi Integral”. Sedangkan
Tujuan penelitian ini adalah “Untuk
Mengetahui Efektivitas Model
Pembelajaran Team Assisted
Individualization terhadap hasil belajar
materi Integral. Selanjutnya dari
pembahasan kajian teori di atas Hipotesis
penelitian ini adalah “Model Pembelajaran
Team Assisted Individualization Efektif
terhadap hasil belajar materi Integral”.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan jenis
rancangan penelitian eksperimen dengan
desain penelitian one grup-post test.
Universitas WIralodra Indramayu 36
Vol.IX No.3 –September 2017
Eksperimen pada penelitian ini
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sindang
Indramayu Tahun Akademik 2016/2017.
JL. MT Haryono Kecematan Sindang
Indramayu. Populasi pada penelitian ini
adalah hasil belajar materi Integral seluruh
siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sindang
Indramayu. Pemiliahan sample dilakukan
dengan teknik random sampling diperoleh
kelas XII MIPA 5. Sebelum melaksanakan
treatment pada sampel tersebut terlebih
dahulu menguji instrumen penelitian.
Instrumen penelitian ini menggunakan soal
uraian sebanyak lima butir soal, intrumen
terlebih dahulu diuji cobakan secara
empiris untuk melihat validitas dan
reliabilitas intrumen. Validitas instrumen
pada penelitian ini menggunakan
kooefisien korelasi product momont dengan
langkah sebagai berikut.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 72)
bahwa teknik korelasi Product Moment
Pearson, adalah berikut:
.)Y)(Y)(n)X(X(n
Y))(X(YXnr
222
i
2
i
ii
YX i
Keterangan:
rXiY : Koefisien korelasi antara variabel X
dan Y
n : Banyaknya siswa
Xi : Skor yang diperoleh siswa ke-i pada
tiap butir instrumen
Y : Skor total yang diperoleh siswa ke-i
Setelah diperoleh koefisien korelasi
masing-masing item dari instrumen,
langkah selanjutnya adalah
mengintegrasikan kedalam Rumus uji-t
untuk koefisien korelasi skor butir tes siswa
sebagai berikut:
21
2
XY
XY
r
nrt
Keterangan:
rXY : Koefesien Korelasi.
n : Banyaknya siswa.
Dengan hipotesis statistik:
Ho : ρ = 0, artinya soal dikatakan tidak
valid.
Ha : ρ > 0, artinya soal dikatakan valid.
Nilai thitung kemudian dibandingkan
dengan nilai ttabel dengan taraf signifikansi
0,05 dan derajat kebebasan dk = n – 2,
dengan kriteria:
Terima Ho dan tolak Ha jika t hitung ≤ t
tabel(α,dk), soal tidak valid. Tolak Ho dan
terima Ha jika t hitung >t tabel(α,dk), soal
valid.
Untuk mengetahui kategori koefisien
validitas digunakan kriteria sebagai berikut.
Tabel 1.
Klasifikasi Koefisien Validitas
Nilai r Interpretasi
0,80< rXY ≤1,00 Sangat Tinggi
0,60< rXY ≤0,80 Tinggi
0,40< rXY ≤ 0,60 Sedang
0,20< rXY ≤ 0,40 Rendah
0,00< rXY ≤ 0,20 Sangat Rendah
rXY ≤ 0,00 Tidak Valid
Berdasarkan data hasil uji coba tes hasil
belajar materi Integral siswa dalam bentuk
uraian sebanyak lima soal diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 2
Hasil Uji Coba Instrumen
SOAL XYr hitungt tabelt
KETERANGAN
1 0,43 2,53
1,697
Valid (Sedang)
2 0,82 11,14 Valid (Sangat Tinggi)
3 0,91 11,53 Valid (Sangat Tinggi)
4 0,83 8,06 Valid (Sangat Tinggi)
5 0,92 11,57 Valid (Sangat Tinggi)
Selanjutnya reliabilitas instrumen dengan
menggunakan alpha cronbach, adapun
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 109)
adalah sebagai berikut.
.11 2
2
11
i
i
s
s
k
kr
WACANA DIDAKTIKA
37 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Keterangan:
r11 : koefisien reabilitas
k : banyaknya butir soal yang valid : varian skor total
si2 :varian butir nomor i
Untuk mengetahui kategori koefisien
reliabilitas digunakan kriteria sebagai
berikut.
Tabel 3
Klasifikasi Korelasi Reliabilitas
Besarnya “r” Interpretasi
r11≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah
0,20 < r11≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah
O,40 < r11≤ 0,60 Derajat reliabilitas sedang
0,60 < r11≤ 0,80 Derajat reliabilitas tinggi
0,80 < r ≤1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan data hasil uji coba tes hasil
belajar integral diperoleh r11 = 0,87.
Dengan menggunakan klasifikasi koefisien
reliabilitas pada tabel 3 di atas, maka
Reliabilitas tes prestasi belajar termasuk
kategori sangat tinggi.
Setelah melakukan uji coba
instrumen secara eksperimen, maka
selanjutnya melaksanakan eksperimen pada
kelas sampel yang sudah ditentukan dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted
Individualization sesuai dengan indikator
yang sudah ditentukan. Selanjutnya,
melaksanakan observasi akhir untuk
memperoleh data hasil belajar integral
siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatife tipe Team
Assisted Individualization. Hasil belajar
tersebut kemudian dianalisis dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
Hipotesis statistik dalam penelitian ini
adalah:
H0 : x ≤ µ0
Ha :x > µ0
Dengan µ0 adalah KKM sekolah yakni
75%. Dengan Ho adalah Penggunaan
model pembelajaran kooperatife tipe Team
Assisted Individualization tidak efektif
untuk mencapai target Hasil Belajar
Integral yang Ditargetkan. Sedangakan Ha
adalah Penggunaan model pembelajaran
kooperatife tipe Team Assisted
Individualization efektif untuk mencapai
target Hasil Belajar Integral yang
ditargetkan.
Langkah-langkah analisis data
dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah populasi
berdistribusi normal atau tidak. Pada
penelitian ini menggunakan Uji
Kolmogorof Smirnov. Adapun
langkah-langkah yang dimodifikasi
dari Supardi (2013) sebagai berikut :
1) Menentukan taraf signifikan α =
0,05 dengan hipostesi yang akan
diuji adalah
2) Menentukan Hipotesis
H0 = Data berdistribusi normal
Ha = Data tidak berdistribusi
normal
3) Dengan kriteria pengujian:
Jika amax > Dtabel maka tolak H0
4) Susun data dari yang terkecil
5) Susunlah frekuensi nilai yang sama.
6) Hitung nilai proporsi n
fp i
i ; n =
banyaknya data.
7) Hitung purposif kumulatif (Kp).
8) Transformasikan nilai data mentah
(X) kedalam angka baku (Z) dengan
formula:
s
XXz i
i
(dengan X dan s masing-masing
merupakan rerata dan simpangan
baku)
9) Tentukan nilai Ztabel berdasarkan
data angka baku (Zi)
10) Hitung niai |a2| = Kp – Ztabel
Universitas WIralodra Indramayu 38
Vol.IX No.3 –September 2017
11) Hitung nilai |a1| = P – a2
12) Cari a1 maksimum sebagai amax
13) Lakukan pengujian hipotesis
dengan cara membandingkan nilai
a1 dengan Dtabel.
2 Kemudian dilanjutkan dengan
menggunakan one sample t-test dengan
rumus sebagai berikut.
n
s
xth
0
(Supardi, 2013: 119)
Keterangan :
th = Harga yang dihitung dan menunjukan
nilai standar deviasi dari distribusi t
x = Rata-rata nilai yang diperoleh dari
hasil pengumpulan data.
µ0 = Nilai yang dihipotesiskan (Rata-rata
skor ideal atau KKM)
s = Standar deviasi sampel yang
dihitung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilaksanakan treatment pada
sampel kelas yang dipilih, sesuai dengan
indikator pembelajaran. Kemudian
dilaksanakan observasi akhir, dari analisis
observasi akhir didapat kesimpulan sebagai
berikut.
1. Uji Normalitas dengan hasil amax =0,047
dan D(0,05;23) = 0,269, karena amax < Dtabel
maka terima H0 sehingga dapat
disimpulkan sampel diambil dari
populasi berdistribusi normal.
2. Selanjutnya melanjutkan analisis one
sample t-test, dengan KKM 75%
diperoleh thitung =4,12 dan t(0,05;23) =2,07.
Karena thitung>ttabel, maka tolak H0
artinya Penggunaan model
pembelajaran kooperatife tipe Team
Assisted Individualization efektif untuk
mencapai target Hasil Belajar Integral
yang ditargetkan.
Pembelajaran matematika merupakan
salah satu pembelajaran yang hampir tidak
dikuasai oleh seluruh siswa dalam satu
kelas. Namun ada beberapa siswa yang
menonjol dalam kemampuan
matematikannya. Beberapa siswa juga
enggan bertanya saat mereka tidak
memahami pembelajaran siswa, meraka
lebih nyaman bertanya kepada teman
sebaya mereka dibandingkan bertanya
langsung keguru.
Guru yang baik salah satunya adalah
guru yang dapat mengetahui kondisi
siswanya baik secara majemuk maupun
perindividunya. Jika guru dapat mengetahui
secara bijak setiap kebutuhan siswanya
dalam pembelajaran, maka dapat guru
tersebut harus bisa memilih model
pembelajaran yang terbaik terhadap kondisi
siswanya.
Dalam model pembelajaran kooperatif
tipe Team Assisted Individualization, setiap
siswa memegang peranan penting dalam
pembelajaran. Siswa bekerja sama untuk
menyelesaikan suatu permasalahan.
Walaupun dilakukan secara berkelompok,
setiap individu memiliki tanggung jawab
untuk mengerjakan tugas yang diberikan
guru sehingga setiap siswa memahami apa
yang dikerjakannya.
Model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization, secara langsung
membuat siswa lebih aktif saat berdiskusi,
mereka saling mengoreksi sama lain.
Sehingga dengan seperti itu siswa dapat
mengetahui kesalahan atau bisa
memperbaiki kekeliruan yang dilakakukan
oleh temannya. Jika dalam berdiskusi tidak
ada titik temu maka secara langsung
mereka juga menanyakan kepada guru
tentang jawaban yang paling benar dan
tepat. Dari hasil treatment dan kajian yang
diutarakan dan ditemukan oleh peneliti,
maka disimpulkan bahwa antara kajian
teori dengan treatment saling mendukung
satu sama lain.
SIMPULAN
Simpulan pada penelitian ini adalah
“Model Pembelajaran Team Assisted
Individualization Efektif terhadap hasil
belajar materi Integral”. Harapan pada
hasil penelitian ini agar menjadi bermanfaat
baik secara teoritis maupun praktis. Secara
teoritis penggunaan model pembelajaran
WACANA DIDAKTIKA
39 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Team Assited Individualization Efektif
untuk digunakan dalam pembelajaran
matematika salah satunya pada materi
Integral. Sedangkan, secara teoritis model
pembelajaran Team Assited
Individualization dapat dijadikan salah satu
alternatif model pembelajaran yang
diterapkan oleh guru dan bisa menjadi salah
satu sumber yang bisa dijadikan penelitian
yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran
Efektif. Bandung: Yrama Widya.
Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Supardi. 2013. Aplikasi Statistik Dalam
Penelitian. Jakarta: Change
Publication.
Universitas WIralodra Indramayu
40
Vol.IX No.3 –September 2017