war - putu wijaya

Upload: didizoneunila

Post on 10-Apr-2018

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    1/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    Iskandar GB

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    2/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    2

    SATU:

    LAYAR PUTIH BESAR SUDAH TERENTANG DI DEPAN PENONTON DALAM

    POSISI MENJURAI KE DEPAN. DI BAGIAN KANAN AGAK KE BAWAH ADAJENDELA LAYAR YANG BISA DIBUKA DAN DITUTUP KEMBALI, TEMPAT PEMAINKELUAR-MASUK.

    ADA DUA BUAH LAMPU SOROT. DI BELAKANG LAYAR DAN DI DEPANLAYAR UNTUK MEMBENTUK BAYANGAN. DI SAMPING LAMPU ITU MASING-MASING ADA SEBUAH PROYEKTOR UNTUK SLIDE YANG AKAN MELEMPARKANGAMBAR-GAMBAR KE ATAS LAYAR BAIK DARI DEPAN MAUPUN BELAKANGLAYAR.

    DI BAGIAN ATAS BELAKANG LAYAR BERDERET LAMPU NEON PUTIH,

    UNTUK MENCIPTAKAN BAYANGAN HITAM PUTIH BAGI PEMAIN YANG RAPATKE LAYAR. SEDANG DI BAGIAN DEPAN ATAS LAYAR BERDERET LAMPU NEONULTRA UNTUK MEMBERIKAN WARNA UNGU KE BAGIAN ATAS LAYAR. BILAADEGAN BERLANGSUNG DI DEPAN LAYAR.

    DIPERLUKAN DUA BUAH G U N SM O KE DI BAGIAN KIRI-KANAN DEPANPANGGUNG.

    DI DEPAN PANGGUNG DI BAGIAN ATAS, MELINTANG BONEKA PUTIHBERUKURAN RAKSASA MENEMPEL KE PLAFON ATAS, SEPERTI MELAYANGMEMPERHATIKAN APA YANG SEDANG TERJADI PADA PENONTON. BONEKA

    ITU TIDAK MEMILIKI WAJAH.

    KE T U KA N PE RT A M A :

    Ketukan pertama tanda bagi para pemain di belakang layar agar bersiap-siap sertamengambil posisinya.

    KE T U KA N KE D U A :

    Lampu auditorium padam semua. Asap disemburkan ke atas layar putih. Suaranya yangmendengus itu diikuti oleh suara angin yang menyeramkan, menderu-deru. Ada terasa suasanaakan terjadi sesuatu yang dahsyat. Tapi tak seorang pun yang tahu.

    K E TU K A N K E T IG A : Setelah ketukan ketiga, dari arah penonton tersengar suara wanita. PEMBAWA ACARA

    masuk tergopoh-gopoh sambil sambil mengucapkan selamat datang dan permohonan maafkarena ia sudah terlambat. Begitu sampai di panggung, ia langsung ditangkap oleh lampu sorot didepan panggung. Wajahnya cantik. Ia memakai pakaian yang wah. Di tangannya ada kertas acara.Ia mengibas-ngibaskan asap yang membuatnya batuk, sambil memberi komentar kenapa mestiharus pakai asap, seperti tidak percaya diri pada kemampuan permainan membawa suasana. Laluia memberikan tegur-sapa basa-basi, sambil mencoba membuat lelucon untuk menarik simpatipenonton.

    Lampu ultra di bagian depan atas layar menyala. PEMBAWA ACARA itu kemudian

    mencoba menjelaskan apa kira-kira isi tontonan yang akan disaksikan oleh penonton. Ia mulaimembaca teks yang dibawanya meskipin tampaknya ia sudah hapal di luar kepala. Setelahbeberapa lama membaca, kemudian ia berbicara langsung kepada penonton.

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    3/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    3

    PEMBAWA ACARA:

    (SUARANYA MULA-MULA TENANG PERLAHAN-LAHAN)Dunia terus-menerus dilanda peperangan. Berbagai alasan orang untuk berperang. Antaralain untuk mengejar dan mempertahankan kedamaian itu sendiri. Seakan-akan perang adalah jalansatu-satunya yang kemudian yang ditempuh untuk melestarikan perdamaian. Dengan sendirinyaperdamaian jadi selalu menjauh, karena hanya dalam gagasan saja manusia memuja damai, padaprakteknya manusia lebih banyak berperang.

    (MULAI LANTANG DAN TIDAK LAGI MEMBACA)Upaya melaksanakan peperangan berkembang pesat. Peralatan yang semula hanya ada

    dalam cerita rekaan, menjadi nyata. Kekuatan negara diukur dari kemampuannya dalamberperang. Damai sendiri kian menjauh dari kehidupan nyata menjadi semacam dongeng.

    Meskipun jarak yang diukur itu, membuat orang gencar berlomba menyayangi, merindukan lalumembuat mimpi-mimpi muluk tentang perdamaian, tetapi praktis damai tetap hanya sebuah ilusi.Setiap kali perang pecah, mimpi tentang damai itu dengan mudah terlupakan, seakan-akan diamilik dan kewajiban orang lain.

    (NADANYA MENJADI SEMACAM PROVOKASI)Manusia takut peperangan, tetapi berperang dengan sangat enthusias. Medan peperangan

    yang haus darah, melahirkan kepahlawanan yang memungkinkan segala yang tak mungkin dalamkeadaan damai. Nasib seperti begitu gampang diubah, tak usah lagi menjalani proses dankompetisi yang menyebalkan seperti di masa damai. Hukum bukan lagi segala-galanya tapisekadar tongkat pembantu, bukan kompas yang membawa manusia ke masyarakat adil yang

    memperlakukan manusia setara.

    (LAYAR PUTIH MULAI BERGERAK BEREAKSI)Penderitaan akibat peperangan selalu dirasakan olek kedua belah pihak. Di dalam ephos

    Mahabharata, perang saudara antara keluarga Bharata telah membunuh dan menyengsarakankedua belah pihak. Yang menang dan yang kalah sama-sama luka dan bersimbah air mata. Perangpun hadir sebagai momok yang amat menakutkan. Herannya, semakin mengerikan, semakinpeperangan dipilih sebagai jalan, untuk merebut yang didambakan dari tangan yang disebutsebagai: lawan.

    (MUSIK MULAI MENDERAM-DERAM)

    Sementara ini sudah banyak sekali perundingan dan perserikatan bangsa-bangsa menjadicalo resmi untuk memimpin dunia pada perdamaian. Tetapi rasa keadilan yang lebih memihaknegara-negara adikuasa, menyebabkan semua itu hanya slogan yang indah. Pada kenyataannya,tudak pernah ada upaya untuk membuat damai menjadi magnit yang menghisap perhatianmanusia. Bahkan damai cenderung dihindari lantaran merepotkan akibat diikuti oleh keteraturandan pembatasan-pembatasan kebebasan. Seakan-akan dengan damai orang akan menjadisekelompok manusia yang kalah, loyo dan malas dalam keteraturannya. Damai pun kehilanganpamor dan perang menjadi sangat seksi, dinamis dan penuh janji sesuai dengan tuntutanperubahan zaman.

    (LAYAR BERGELORA. MUSIK MENGERAM-NGERAM DENGAN SUARA

    BINATANG ANEH)

    Di dalam perang, segalanya berubah dengan cepat dan gagah. Kehidupan berbeda seratusdelapan puluh derajat. Hukum yang bagi banyak orang sering menjadi siksaan tidak lagi berdaya.

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    4/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    4

    Manusia diatur oleh dirinya sendiri. Yang ditakuti adalah kekuasaan dan senjata. Hidup kembalimenjadi rimba-raya di mana siapa yang kuat dia yang menang. Perlombaan sukses di masa damaimenjadi perlombaan kekejian. Damai pun jadi tolol dan menakutkan karena segala macampembatasannya yang membuat manusia individu terikat pada hak-hak orang banyak yang selalu

    menentangnya.

    Toh di mana-mana, kapan saja, dengan berbagai cara, seruan dan pengejaran perdamaianmasih terus didengungkan. Seakan-akan manusia tidak lelah-lelahnya menunjukkan bahwadamailah yang akan membawa umat manusia ke puncak bukan peperangan. Tetapi sayangnya,untuk mewujudkan semua itu, musuh-musuh yang menghalangi harus dihabisi. Akibatnya, apasaja yang tidak sesuai dengan kehendak dirinya menjadi lawan. Dengan berbagai alasan: demikemerdekaan, kesetaraan, keadilan, kebenaran, kesejahteraan, keamanan, kemanusiaan, akhirnyamanusia berperang sepanjang masa.

    Tak kurang dari seorang George Washington dalam Kongres Amerika pada 8 Januari

    1790 berujar bahwa perang adalah cara yang paling manjur untuk memelihara perdamaian.Ucapan orang besar tersebut dalam konteksnya tentu memiliki relevansi tinggi. Tetapi kalaumelihat betapa banyaknya orang-orang sipil yang tak bersalah kini justru lebih banyak mati dalamsetiap peperangan, pemahaman terhadap perang semacam itu itu membuat kita berpikir dua kali.Jangan-jangan manusia sebenarnya lebih suka berperang daripada berdamai.

    Di dalam kehidupan nyata, di berbagai peristiwa di dunia, kita menemukan kampanyeperdamaian digencarkan dengan bahkan sangat militan. Bunga, slogan, puisi, lagu dan esei-eseiindah tentang perdamaian diciptakan. Bahwa perang adalah perang dan damai adalah damai.Kedua hal itu tidak pernah berhubungan. Karena kalau sampai dia berhubungan, semuanya akankembali pada peperangan.

    Tetapi seruan damai yang cantik itu, menjadi amat beringas, ketik ada yang membantah.Hanya karena ditahan dengan kata-kata: bahwa di dalam praktek nyata perang dan damai adalahdua hal yang saling berhubungan, meskipun di dalam wawasan bisa saja dianggap dua kutub yangberseberangan, sudah meletus konflik. Banyak bukti kita temukan dalam sejarah, bahwa justruprovokator perdamaian, tak segan-segan menggunakan senjata dan membunuh mereka yangberkata sebaliknya.

    (LAYAR DENGAN SUDAH SANGAT GALAK, MUSIK PUN SEMAKIN KERAS,TAPI PEMBAWA ACARA ITU DENGAN GAGAH MENCOBA MENGUASAIKEADAAN DENGAN MENINGKATKAN SUARANYA)

    Begitulah, ya, begitulah!!!!! Peperangan nampaknya masih akan terus berlangsung. Bahkanmungkin ada yang meyakini perlu sebagai bukti sekaligus upaya, untuk melihat betapa indahnyaperdamaian. Karenanya perang tetap dipelihara dalam sebuah etalase, agar nyala harapantentang perdamaian, masih selalu berkobar, betapa pun konyol dan ringkihnya. Setidak-tidaknya untuk menahan kebuasan manusia yang semakin menjadi-jadi akibat perbedaan agama,ideologi, kepentingan politik, latar belakang budaya dan kebutuhan ekonomi.

    (LAYAR MEREBUT KERTAS YANG DIBACA PEMBAWA ACARA. PEMBAWAACARA TERKEJUT)

    PEMBAWA ACARA:Apa-apaan ini!

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    5/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    5

    PEMBAWA ACARA MENCOBA MEREBUT KEMBALI KERTAS YANGDIBACANYA. TAPI LAYAR MALAH HENDAK MENERKAM BUAH DADANYA.

    PEMBAWA ACARA:

    Gelo sia!

    PEMBAWA ACARA MENENDANGI LAYAR. LAYAR LANGSUNGMEMBERANGUS DAN HENDAK MENELANNYA. PEMBAWA ACARA BERONTAKTAPI LAYAR MENOLAKKANNYA SEHINGGA WANITA ITU TERJEREMAH. LAYARKEMBALI HENDAK MENERKAM, TAPI PEMBAWA ACARA BERTERIAK DANMELARIKAN DIRI. LAYAR BERGERAK CEPAT KE BELAKANG. LAMPU DEPANMATI. LAMPU NEON PUTIH DI BELAKANG LAYAR HIDUP.

    DUA:

    Layar terpentang kencang. Dengan suara dentuman nampak siluet tangan-tanganmenggapai. SILUET KERANGKA BOLA DUNIA menghantam tangan itu dari atas. Nampakbeberapa tubuh bertumbangan. Tapi beberapa tangan lain kembali mengapai-gapai, sementarabola dunia terus bergolak menghantam-hantam. Kehidupan yang bergolak. Dari sudut layarmuncul bayangan WAYANG RAKSASA dengan teriakan-teriakan marah. RAKSASA yangperkasa dan adikuasa itu cepat menghajar tangan-tangan yang menggapai. Beberapa orangkembali tumbang, tapi bangun kembali menggapai. Raksasa itu terus menyikatnya sambilmendengus-dengus buas, ia memakai berbagai cara untuk menindas upaya tangan-tangan yangmenggapai tersebut. Tetapi nampaknya pertempuran tidak berkesudahan.

    TIGA:MANUSIA PLASTIK/ TOKOH BAPAK YANG MENCARI ANAKNYA yang lari dari

    rumah terdengar berteriak memanggil dari belakang layar.

    MANUSIA PLASTIK/ BAPAK:Yokooooooo! Pulaaaang!

    BAPAK terdorong keluar dari layar seperti ditendang. Ia gundul. Nampak kepalanyasebatas leher berwarna putih. Sekujur tubuhnya ke bawah ditutupi oleh plastik dan barang-barangbawaan yang sarat. Ia juga membawa sebuah lampion untuk menerangi perjalanan gelapnya.LAMPU SOROT DEPAN PADAM. TINGGAL SLIDE MENIMPA TEPAT KE WAJAHMANUSIA PLASTIK ITU. Warna-warni gemerlapan memantul dari plastik yang tertekuk,bunyinya gemerisik, setiap MANUSIA PLASTIK itu bergerak. Mulutnya terus bergerak-gerakmenggumamkan nama anaknya. Sepanjang hidupnya ia mencari dan memanggil anaknya agarpulang. Tetapi yang dipanggil tak kunjung menyahut. Barangkali mendengar, tapi tak mau lagimenoleh ke belakang.

    BAPAK:Yokoooooo-can!!!! Kaiteeeeeee (pulang)

    LAYAR GELAP. Tapi WAYANG RAKSASA terus bergerak mendengus-dengusmenendang-nendang layar. BAPAK menyusuri panggung dan sampai ke tengah. Di situ iaberteriak sekali lagi, panjang dan jauh ke depan.

    BAPAK:

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    6/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    6

    Yokoooo! Yoko-can! Pulanggggg!

    Tidak ada sahutan. Hanya layar yang terus bergolak sambil mendengus-dengus. BAPAKmeneruskan pencariannya. Layar maju menjemput dan kemudian menyergap. BAPAK mencoba

    bertahan, tapi layar terus menarik hendak menelannya. BAPAK tertelan, namun ia masihmencoba berteriak:

    BAPAK:Butetttttttt.pulaaaaaaa.

    Sebelum teriakannya selesai, terputus karena tercekik. BAPAK lenyap, terhisap ke dalamlayar.

    EMPAT:

    Layar mengamuk. Maju mundur, naik dan turun, melebar dan menyempit dengansemburan cahaya-cahaya dari depan layar serta slide dari kedua belahan layar. Layar itu membelitdan mengurai. Menampilkan sosok ganjil dan menyeramkan. Terakhir menggulung/ melipat,membentuk dua sosok saling berhadapan masip. Sementara lampu di belakang menampilkanbayangan besar, TOKOH BERSENJATA membawa senjata siap menembak. Ia dikelilingisenapan-senapan yang siap tembak. Layar statis hanya bergerak kecil-kecil.

    LIMA:Dari depan, membelakangi penonton, DALANG/ PROVOKATOR PERDAMAIAN

    muncul menaburkan kembang dan pernik-pernik kertas sambil menggumamkan mantera. Di

    tangan kanannya ada wayang kecil, bayangannya memantul ke arah layar. Bayangan wayang itubagaikan patra dewa dalam kisah pewayangan yang sedang memeriksa eksekusi skenarionya diMarcapada. DALANG setengah menembang mengucapkan matera-mantera yang terdengarmagis. Seorang PELAJAR PUTRI/ YOKO/ BUTET/ ATAU SIAPA PUN NAMANYA denganpakaian seragam anak sekolah datang membawa buku-buku raksasa, siap menerjemahkan apayang dikatakan DALANG. Setelah PELAJAR PUTRI itu siap, sambil tetap membelakangipenonton DALANG mulai mengucapkan seruan perdamaiannya.

    DALANG:A great man said that war is a weapon to protects and maintains peace.

    PELAJAR PUTRI:(Menerjemahkan dalam bahasa lokal/ bahasa daerah) seorang tokoh dunia yang besar dan

    dihormati oleh sejarah pernah mengatakan: perang adalah senjata untuk melindungi dan merawatperdamaian.

    DALANG:But I dough.

    PELAJAR PUTRI:(Menerjemahkan dalam bahasa lokal/ daerah) tapi aku sangsi.

    TEPIK SORAK HISTERIS

    DALANG:

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    7/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    7

    Many people believe they fought for right, justice, freedom, equality and humanity so theyfelt right to set war.

    PELAJAR PUTRI:

    (Menerjemahkan) Banyak orang percaya bahwa mereka berperang untuk kebenaran,keadilan, kemerdekaan dan kemanusiaan, karena itu mereka merasa sah untuk mengobarkanpeperangan.

    DALANG:But I disagree.

    PELAJAR PUTRI:(Menerjemahkan) Tapi aku tidak setuju.

    TEPUK SORAK HISTERIS

    DALANG:Now you keep saying that war and peace are two faces in a coin.

    PELAJAR PUTRI:Sekarang kamu bilang, bahwa perang dan damai adalah dua wajah dalam satu mata uang.

    DALANG:Then I got made.

    PELAJAR PUTRI:

    Aku jadi edan!

    TEPUK SORAK HISTERISDALANG:War is war, peace is peace, the two will never ever be related.

    PELAJAR PUTRI:(Menerjemahkan, tapi terjemahannya diubah menjadi kebalikannya)Perang adalah perang, damai adalah damai, tetapi keduanya selalu saling berhubungan.

    DALANG:

    (Mulai sangsi) The two will never ever be related!

    PELAJAR PUTRI:Keduanya selalu saling berhubungan.

    DALANG:(Dalam bahasa lokal atau daerah-ternyata ia mampu) Apa?

    PELAJAR PUTRI:(Bahasa lokal atau daerah) perang adalah perang. Damai adalah damai. Tetapi keduanya

    saling berhubungan.

    DALANG:(Dalam bahasa lokal atau daerah yang kasar) Salah! Tidak berhubungan!

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    8/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    8

    PELAJAR PUTRI:Berhubungan!

    DALANG:

    Tidak!

    PELAJAR PUTRI:Berhubungan!

    DALANG:(Memaki kotor) Sialan! Perang dan damai tidak ada hubungannya!

    PELAJAR PUTRI:Perang dan damai selalu berhubungan.

    DALANG:Tidak!

    PELAJAR PUTRI:Berhubungan!

    DALANG:Bangsat! (mengeluarkan pistol dan menodongkan ke jidat pelajar) Tidak ada

    hubungannya!

    PELAJAR PUTRI:

    (Nekat) Berhubungan!

    DALANG:Tidak!

    PELAJAR PUTRI:Berhubungan!

    DALANG MENGGAMPAR DAN MENOLAKKAN PELAJAR PUTRI ITU KEATAS LAYAR SAMBIL MENEMBAK. PELAJAR PUTRI TIARAP DAN LUPUT. DALANGTERUS MENEMBAK SAMPAI PELURUNYA HABIS.

    ENAM:LAYAR LANGSUNG TERURAI DAN MEMBERANGUS SI PELAJAR PUTRI.

    DALANG MENJADI EDAN. IA MENGAMBIL PECUT LALU DENGAN GANASMENCAMBUK PELAJAR PUTRI YANG DISIKSA OLEH LAYAR.

    LAMPU DEPAN LAYAR PUTIH MENYALA. LAYAR PUTIH NGAMUKMENGGAYANG PELAJAR YANG MEMBANGKANG ITU. PELAJAR PUTRITERPENTAL-PENTAL DIPERMAINKAN LAYAR.

    LAYAR HITAM KELUAR DARI BAWAH LAYAR PUTIH IKUT MENGHAJAR

    PELAJAR. PELAJAR TERTELAN KE JENDELA LAYAR BERSAMA LAYAR HITAM.TETAPI KEMUDIAN KEMBALI KELUAR. IA MELAYANG-LAYANG DI ATAS LAYARDALAM PENYIKSAAN, SAMPAI AKHIRNYA KEMBALI BENAR-BENAR TERTELAN.

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    9/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    9

    TUJUH :LAYAR PUTIH kembali terentang ke depan, lalu nampak kepala dua orang serdadu,

    memakai topeng putih dan topi baja tercepit di jendela layar. Layar putih bergetar. Tonjolannya

    menunjukkan bentuk pelajar. Bentuk itu jatuh ke lantai, nampak tangan PELAJAR PUTRImenjulur keluar, tapi DALANG langsung mencambuknya.

    Kedua kepala serdadu menahan sakit. Topi bajanya jatuh dan tergelincir di atas layar.Kemudian menyusul topengnya. K ini kelihatan wajah mereka yang kesakitan. Tanpa topeng dantopi baja, mereka juga takut oleh perang. Dari lubang jendela menyusul berjatuhan banyaktopeng-topeng dan topi baja, bagaikan korban-korban perang yang hanya namanya saja pulang.Topeng dan topi baja itu bertumpukan di atas panggung di depan layar.

    LAYAR PUTIH MENYIKSA KEDUA SERDADU.Keduanya akhirnya tertelan, tangan mereka masih sempat menggapai keluar, tapi ditarik

    masuk dengan paksa.

    DELAPAN:KELAHIRAN. LAYAR PUTIH melilit-lilit kesakitan, memebelit menampilkan sosok

    monster lancip dan panjang. Terdengar erangan suara orang kesakitan. Suara ibu yang melahirkan.Dari jendela layar putih keluar gumpalan plastik dan boneka. Layar bagaikan vagina yang hendakmelahirkan. Nampak sulit dan menyakitkan. Monster mencabik-cabik agar proses itu cepatberakhir. Plastik akhirnya terburai keluar dan beronggok di lantai. Monster menarik onggokanplastik ke belakang. Layar membentuk formasi lorong. Ujung kiri dan kanan layar putih maju kedepan. LAMPU DEPAN PADAM.

    LAMPU BELAKANG menyemprotkan warna merah kemudian biru. KRIBO si BAYIRAKSASA meronta-ronta hendak tegak dan hidup di dalam plastik. Cahaya gemerlapan di plastikdan memantul ke dinding lorong yang terus bergetar. BAYI BESAR berjuang tapi berkali-kaligagal, ia tak berhasil tegak, tapi tak jatuh lagi, kembali tegak, jatuh lagi, akhirnya terseret ke lubanglorong dan tenggelam:

    SEMBILAN:TUYUL PUTIH/ BAYANGAN PUTIH/ BAYANGAN YANG BISA DIUBAH-

    UBAH WARNANYA. Begitu BAYI RAKSASA tenggelam, di kanan bawah layar putih munculminiatur BAYANGAN PUTIH dengan cahaya hijau dan tembang-tembang. Layar putih

    membentang lebar ke depan menjadi dinding miring. Lalu dari atas BAYANGAN PUTIH yangsebenarnya perlahan-lahan muncul dengan kepala ke bawah, warnanya biru. BAYANGANPUTIH itu berusaha untuk jumpalitan dan tegak. Begitu berhasil tegak, nampak mula-mulatangan dan kemudian seluruh tubuh PENARI WANITA yang kemudian menjadi TOKOH IBU,meliuk-liuk memenuhi layar bersama dengan BAYANGAN PUTIH yang kini berwarna merah.

    Keluar ujung tombak dari arah kanan depan layar. Menyusul semburat sinar lampu senterhijau ke arah PENARI. Lalu PEMBURU mengitari PENARI, mencari posisi . Pada saat yangtepat, PEMBURU kemudian menembak PENARI. Terjadi pergumulan. Penari jatuh.PEMBURU terus menghajar. PENARI mengapai-gapai, memegang dan membelit di layarsementara PEMBURU terus menghajar. Kepala PENARI keluar dari lubang layar putih dengan

    lampu senter hijau berpedar-pedar ke wajahnya. Ia menjerit. BAYANGAN WAYANGRAKSASA menghalau pemburu lalu menutup PENARI. Keluar dua bayang-bayang topeng.

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    10/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    10

    SEPULUH:PARA PENGUNGSI. Dengan latar belakang bayangan dua topeng dan wayang raksasa,

    kaki-kai orang bersenjata masuk. PENARI bangkit sambil menjinjing kainnya yang terlepas, laluberjalan terseok-seok. Nampak lop-lop senjata. Pada kesempatan yang tepat, kapal terbang juga

    lewat. Seluruh layar menjadi daerah pertempuran yang berbahaya. Tapi belum ada suaratembakan. Hanya saat-saat mencekam karena darah akan segera tertumpah. Tiba-tiba PENARIyang tadi kesakitan berhasil bangun dan lari. Menyusul para PENGUNGSI berlarian, menabraklayar dan jatuh dengan bawaannya. Orang-orang bersenjata ikut berlarian mengejar dan menusukiorang-orang itu. SLIDE TENGKORAK BERJAJAR melatarbelakangi seluruh peristiwa itu,sementara layar putih bergetar makin hebat. KRIBO si BAYI BESAR berlari membawa golok.PEMBURU uang bersenjata mengejar lalu menusuk. Tapi BAYI BESAR melawan. PEMBURUdigolok. PEMBURU tumbang. Ia terjerat oleh jaringnya sendiri.

    SEBELAS:JARING. Ternyata ada DUA PEMBURU terjerat jaring. PEMBURU yang terjerat jaring

    berusaha melarikan diri ke depan layar putih lewat bawah. Tapi ia tak mampu bebas dari jaring.Setiap kali mau lari LAYAR PUTIH menghalanginya. KEDUA PEMBURU diobrak-abrik layarputih. Dari jendela layar putih keluar BAYI BESAR sudah memakai topi baja dan membawa gadaraksasa. Kedua pemburu dipentungi habis. Mula-mula kedua pemburu melawan. Tapi kemudiansalah seorang menyerah dan masuk kembali ke dalam layar. Yang satu terus melawan. Sejumlahkaki keluar dari jendela layar di samping si BAYI RAKSASA dan menginjak-injaknya, sampai ialenyap kembali masuk ke dalam layar.

    DUA BELAS:

    BOLA DUNIA. Sebelah kiri agak ke atas layar putih muncul slide DUA TENGKORAKpemburu yang masuk ke dalam layar dijebloskan ke dalam kurungan di slide tersebut. PEMBURUmencoba melarikan diri, namun ia tidak bisa keluar dai kotak slide. Akhirnya ia mencobamenebus dosanya. LAMPU MERAH dari belakang membakar PEMBURU. Ia menempel di layardengan kedua tangannya terentang. Pemburu yang lain sudah ditaklukan dan dipaksa masuk kedalam layar. Pemburu itu menghampiri PEMBURU yang sudah terpanggang. Kedua badanmenjadi satu, hanya tangannya empat. LAMPU semakin keras memanggang. Tangan keduapemburu mengapai-gapai. Tiba-tiba dari atas muncul bantuan dua buah senjata. KeduaPEMBURU kini bersenjata dan beabs kembali. Mereka jadi berbahaya.

    TIGA BELAS:

    BOLA DUNIA. Dunia tergugah dan mengutuk pemburu. KEDUA pemburu berusahauntuk bertahan. Mereka melawan, tetapi senjatanya kemudian terlepas. BOLA DUNIA yang lebihbesar membayang-bayangi di latar belakang. ALUNG si PEMBURU berhasil keluar dari layarputih. LAMPU DEPAN MENYALA KE ARAH ALUNG. ALUNG mencoba memukul dunia.Pemburu yang lain membantu Alung mengeluarkan bola dunia dari lubang layar. Berhasil.ALUNG masuk ke dalam bola dunia dan berusaha mengendalikan. Alung hendak lari. Tapi layarputih menyergap. Alung dan bola dunia diangkat. Dilambungkan. Alung dan bola duniamelayang, bertahan. Alung dihimpit bola di tengah layar. Layar hitam keluar dan menarik Alungbersama bola dunia ke dalam layar putih. LAMPU DEPAN MATI .

    LAMPU BELAKANG MENYALA. Kedua bola dunia ngamuk melanda KEDUA

    PEMBURU. PEMBURU mencoba bertahan dengan senjata, tapi jatuh bangun terpental.PERANG BERKECAMBUK. KEDUA BOLA DUNIA bergelindingan. Manusia-manusia yangberperang bertumbangan.

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    11/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    11

    EMPAT BELAS:PERKOSAAN di dalam setiap peperangan, anak-anak dan perempuan yang paling

    menderita. Dalam setiap perang konon selalu ada perkosaan. PENARI kembali diseret oleh dua

    orang pelaku perang. Disiksa di dalam layar dan kemudian dihalau keluar layar. LAMPU DEPANMENYALA. Kain PENARI ditarik. Bajunya dirobek. Seorang lelaki membawa cemeti, mencarikepuasan dengan menyiksa mahluk yang lemah. BONEKA YANG TERGANTUNG DI ATASterang, seperti menyaksikan kejadian tersebut, namun tak melakukan apa-apa. PENARI menjerit- jerit lalu lari lagi masuk ke dalam layar. LAMPU DEPAN MATI. LAMPU BELAKANGHIDUP. Tetapi di dalam layar bukannya kedamaian, lebih lagi banyak orang muncul. Penaridiperkosa beramai-ramai. PENARI menangis terisak-isak. Kepedihan dan tangis PENARIdipestakan. PEMBURU mengibarkan bendera kemenangan. Penari dicampakkan. Orang-orangkelelahan karena nikmat lalu bergelimpangan, kaki mereka menggelepar-gelepar ke atas.

    LI MA BELAS:CAK. Kepuasan menyebabkan organ-organ tubuh orang-orang yang buas itu menari-nari.

    Kedua tangannya terangkat menggelepar-gelepar. PEMBURU mengibas-ngibaskan bendera.Tarian setan, mengikuti tradisi tari kecak. Dengan kibasan bendera PEMBURU menari-naribagaikan monyet bersama gerombolannya. PENARI muncul telanjang bulat. Mereka yangkesetanan semakin mabok. Di puncak kegilaan itu, PENARI diam-diam minggir. Dia mengambillembing raksasa dan akhirnya membalas dendam. PEMBURU dibunuh. PEMBURU melawan,namun karena mabok, ia sudah kehilangan tenaga. PEMBURU lari menyelamatkan diri denganbenderanya keluar layar putih. LAMPU BELAKANG PADAM. LAMPU DEPAN MENYALA.Dengan benderanya PEMBURU mencoba menyelamatkan diri. Seluruh tubuhnya dibelit tali, tapi

    ia masih mampu berlari. Tapi setiap sampai di ujung, tali itu disentakkan sehingga ia tumbangkembali. Layar putih tidak memberi ampun. Pemburu diterkam dan diobrak-abrik denganbenderanya. Namun Pemburu terus bertahan dengan gagah perkasa. Ia mengambil ancang-ancang lalu melompat ke atas layar. Berdiri dan melambaikan benderanya karena merasa menang.Ia masih sempat menghina dengan menunggingkan pantatnya sambil berteriak histeris, tapi taklama, sebab layar langsung menelannya. LAMPU DEPAN PADAM.

    EN AM BELAS:PENARI KEMBALI MUNCUL, menari dengan lampu senter hijau ke atas mukanya. Ia

    melenggok-lenggok gemulai tak berdaya di tengah kegalauan itu. Ia dalam kebimbangan.Sementara slide tengkorak memenuhi layar. Wayang muncul dan memaksa main asmara dengan

    penari. Penari setelah melakukan persetubuhan dengan wayang, tergeletak. Ia terombang-ambing,seperti sepotong papan dari sebuah kapal yang karam di tengah lautan. Akhirnya tertelan kejendela layar. Terdengar erang tangis MANUSIA PLASTIK.

    TUJUH BELAS:TOKOH BAPAK, SI MANUSIA PLASTIK, kembali muncul. Sekarang ia tidak lagi

    membawa lampion. Masih tetap dengan plastik-plastiknya, di dadanya nampak bungkusan putihbagai jasad. MANUSIA plastik itu meratap menangisi anaknya yang meninggal. Ia mengadukepada seluruh dunia bahwa semuanya itu tidak adil. Ia protes. Tapi apa arti protes kawula alit.Layar bvangkit mengeram-ngeram, lalu mencoba menelan. Bapak dan jasad anaknya nyaristertepan. Waktu itu dari arak penonton terdenngar teriakan PELAJAR

    PUTRI/ YOKO/ BUTET/ ATAU SIAPAPUN NAMANYA.

    BUTET:

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    12/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    12

    Bapak!!! Bapakkkkkkkk!!!!

    PELAJAR PUTRI/ YOKO/ BUTET datanng dan mencoba mengingatkan bapaknya,bahwa ia tidak lari dan tidak mati. Ia masih hidup. Bahkan ia sudah dewasa dan tambah mengerti

    apa yang sedang terjadi. Tapi Bapak sudah tenggelam ke dalam pikirannya dan tertelah oleh layar.PELAJAR PUTRI berusaha menarik bungkusan jasad itu, tapi layar hampir saja mau menerkam.Pelajar Putri menghindar. Layar bergerak ke belakang. Lampu padam.

    BUTET:Bapakkkk!!! Bapakkkkkk!!!!

    DELAPAN BELAS:MENARA KEMBAR. Lampu belakang menyala. Namapak bukit yang dibentuk dengan

    layar hitam dibelakang layar putih. MUSIK PERTEMPURAN. Beberapa pesawat terbang, lewat.SEORANG PRAJURIT melompat keatas bukit dibantu oleh kawannya. Dia mengibar-ngibarkanbendera dengan gagah berani sambil membawa senjata. Sementara pesawat terbang berseliweran.Suasana pertempuran mencekam.

    BUTET:

    Bapak!!! Bapakkkkkkkk!!!!

    TERDENGAR SUARA DENTUMAN. Pelajar Putri berteriak dan lari. Kapal beberapakali lewat. Prajurit di atas bukit tertutup oleh bendera. Bagian atas bukit tampak gelap.DISSOLVE. Bukit perlahan-lahan berubah menjadi MENARA KEMBAR. MUSIK : suara kapalterbang menderam keras. LAYAR TENANG. SEBUAH PESAWAT PENUMPANG meluncurdi layar perlahan-lahan sekali. Akhirnya menabrak menara. Menara runtuh. Suara menderu-deru.Satu kapal lagi muncul dan menabrak menara yang lain. Suara dentuman gemuruh. ASAPTEBAL MENYELIMUTI PANGGUNG. Keping-keping berjatuhan dari atas. Pekik teriakorang ketakutan. ORANG-ORANG berlarian kacau menyelamatkan diri. LAYAR PUTIHngamuk. LAMPU BELAKANG PADAM, LAMPU DEPAN HIDUP. Layar putih terus

    bergolak. MUSIK: kekacauan. Layar hitam merayap perlahan-lahan menutup seluruh lantai. Layarpuith terentang ke depan 45 derajat seperti di awal pertunjukan.

    SEMBILAN BELAS:LAUTAN MAYAT.MUSIK: LAGU WAR IS WAR PEACE IS PEACE.LAYAR PUTIH terseret ke belakang oleh PENARI yang menarik mundur di bagian

    tengahnya dengan perlahan-lahan, membangun lorong kembali. Asap menyembur dari kiri dankanan panggung. Lantai dialasi layar hitam. Di atas layar hitam itu samar-smar kemudian nampaktubuh-tubuh bergelimpangan, korban peperangan.

    MUSIK: suara air mendidihLAYAR HITAM mulai digerakkan seperti gelombang. Tubuh-tubuh yang terhantar

    bergerak-gerak terapung mengikuti ombak, bagaikan ikan-ikan mati yang terapung.

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    13/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    13

    PENARI KELUAR sambil menarikan kesedihan masuk ke laut menari di tengah mayat-

    mayat. Mayat-mayat mengumpul ke dekat PENARI, seakan-akan mengadukan nasibnya. Penaribersimpuh dan mencoba membagi kasihnya kepada semua. Mayat-mayat ityu bagaikan anak-anak

    manja yang ingin bercanda dengan ibunya. Tetapi dunia mulai terpisah. Dengan sedih PENARIWANITA yang sekaligus TOKOH IBU itu berdiri. Mayat-mayat berserak lagi dan hanut kebelakang layar putih, mengikuti takdirnya.

    Di depan masih nampak satu jenazah korban, hanya terapung-apung di tempat. IBUmendekat dan membujuk dengan gerakan, agar mayat itu bersedia mengikuti takdir. Tapi IBU takbisa menyakinkannya, akhirnya IBU mundur ke lubang lorong, sambil membantu manarik jenazah dengan kekuatan batinnya. Layar hitam perlahan-lahan terseret ke belakang, membawajenazah ke ujung lorong. PENARI minggir ke samping.

    DUA PULUH :Di mulut lorong, beberapa tangan nampak menjulur menggapai. Cahaya biru

    menyemprot mayat. Jenazah bergerak lembut sekali dan berdiri. Cahaya biru dan merah menerpadari belakang. Jenazah menjadi arwah, berjalan lagi ke depan sambil berusaha mengangkat layaryang berkibar-kibar bagikan gumpalan awan. Cahaya kemilau berpedar-pedar dari belakang.Jenazah berhasil menahan lubang yang mau mengatup. Lalu jenazah-jenazah lain, keluar dan ikutmenaikkan tangan menahan dinding lorong. Barisan arwah itu maju ke depan sambil mengangkat

    layar. Tapi perang ternyata belum selesai. LAYAR kembali bergolak yang semakin bergolak danbergolak, bagaikan taufan badai di tengah laut. Rombongan arwah itu mencoba bertahan.Akhirnya mereka berkumpul menarik layar ke depan, seperti di awal pertunjukkan, lalu mencobabersatu-padu mengangkat layar, tapi sia-sia. Layar terlalu berat. Mereka dibanting ke tanah, rebahdan hilang.

    LAMPU DEPAN MATI DIGANTI LAMPU BELAKANG.

    DUA PULUH SATU:

    DI LAYAR NAMPAK SLIDE MATA YANG BERAIR MEMENUHI SELURUHLAYAR. ORANG-ORANG BERSENJATA LEWAT. JUGA KAPAL TERBANG.NAMPAKNYA PERANG MULAI LAGI . LALU PENARI KEMBALI MENGGELIAT-GELIAT. IA MEMAKAI BUNGA-BUNGA MENJURAI PANJANG DI MAHKOTANYA,SEPERTI DI AWAL PENAMPILANNYA. TAPI BEDANYA, SEKARANG IAMEMEGANG SENJATA. SANG PENARI, TOKOH IBU ITU, SUDAH TIDAK LEMBUTLAGU. IA PUN BERINGAS DAN INGIN IKUT MEMBUNUH.

    DENGAN LATAR BELAKANG SUASANA PERSIAPAN PERANG PENARI DANSEKALIGUS IBU BERSENJATA ITU, MENGUAKKAN JENDELA LAYAR, UNTUKHADIR. MULA-MULA SENJATANYA, KEMUDIAN SELURUH SOSOKNYA MENJADI

    NYATA DI DATARAN LAYAR PUTIH.

    DI LAYAR YANG TERPENBANTANG 45 DERAJAT KE DEPAN. PENARI/ IBUBERSENJATA ITU MENARI-NARI DIA TASA PUTIH DENGAN SENJATANYA.

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    14/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    14

    DUA PULUH DUA:PELAJAR PUTRI berteriak dari arah penonton.

    PELAJAR PUTRI/ YOKO/ BUTET:Ibuuuuuu!

    Pelajar putri menghampiri I bunya yang sudah bersenjata. Ia memanggil dan bersimpuhmeminta agar ibunya membatalkan niatnya untuk berperang. Tetapi Ibu telah terlanjur bersenjatadan senjata membuat manusia buta serta tuli. Dengan senjata itu, IBU terus mengincar, siapuntuk membunuh musuhnya.

    PELAJAR PUTRI/ YOKO/ BUTET:Ibu! Ibu!!! Jangaaaaaaaan! Jangan!!!

    SUARA DALANG kembali terdengar.

    DALANG:War is war peace is peace. The two will never ever be connected!!!

    PELAJAR PUTRI TERKEJUT. IA CEPAT BERBALIK. LALU SIAPMENERJEMAHKAN. DALANG MASUK.

    DALANG:War is war. Peace is peace. The two wil never ever be connected.

    PELAJAR PUTRI:(Menerjemahkan dengan benar. Ia sudah berubah opini) Perang adalah perang. Damai

    adalah damai. Perang dan damai mutlak tidak berhubungan.

    DALANG:War is war. Peace is peace. The two wil never ever be connected.

    PELAJAR PUTRI:(Menerjemahkan dengan benar. Ia sudah berubah opini) Perang adalah perang. Damai

    adalah damai. Perang dan damai mutlak tidak berhubungan.

    DALANG:War is war. Peace is peace. The two will never ever be connected.

    PELAJAR PUTRI:Perang adalah perang. Damai adalah damai. Perang dan damai mutlak tidak

    berhubungan.

    TOKOH IBU PERLAHAN-LAHAN MENGARAHKAN SENJATANYA KEKEPALA PELAJAR PUTRI.

    DALANG:

    War is war. Peace is peace. The two will never ever be connected.

    PELAJAR PUTRI:

  • 8/8/2019 War - Putu Wijaya

    15/15

    Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)

    Universitas Lampung

    www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com

    15

    Perang adalah perang. Damai adalah damai. Perang dan damai mutlak tidakberhubungan.

    IBU MENEMBAK. PELAJAR PUTRI BERTERIAK KESAKITAN. SENJATA-

    SENJATA YANG NAMPAK DIL LAYAR BERGERAK KE ARAH PELAJAR PUTRI DANSEMUANYA MENEMBAK. PELAJAR PUTRI BERTERIAK. BONEKA BESAR YANGTERGANTUNG DI ATAS TERJATUH. KEPALANYA MENGHANTAM PELAJARPUTRI. SEMENTARA KEDUA KAKINYA MASIH TERIKAT KE ATAS,. PELAJARPUTRI MEMELUK BONEKA ITU DAN MENCOBA BERTAHAN. PERANG MULAILAGI. KAPAL TERBANG BERSELIWERAN. SUASANA MENEGANGKAN.

    DALANG MENGHUNUS PISTOL DAN KEMUDIAN MEMBUAT SERUAN KESELURUH DUNIA. SLIDE DARI ARAH DEPAN MEMBUAT GAMBAR DI BADANBONEKA. MESKIPUN SUDAH TERKAPAR, YOKO/ BUTET/ PELAJAR PUTRI MASIHMENCOBA BICARA DENGAN SUARA LIRIH.

    YOKO/ BUTET/ PELAJAR PUTRI:(LIRIH) Perang adalah perang. Damai adalah damai..

    ]DALANG:(DENGAN PISTOL TERHUNUS) Wahai manusia di seluruh dunia, bangkit lah, dunia

    sedang terancam kemusnahan, kita ada dalam bahaya. Bangkitlah! Hentikan perang. Damaiselama-lamanya! Damai untuk seterusnya. Damai tanpa peperangan. Damai tanpa air mata.

    Damai tanpa kekerasan. Damai tanpa penindasan. Damai tanpa derita. Damai tanpa bencana.Damai tanpa kematian. Damai tanpa senjata. Damai tanpa pembunuhan..

    PERANG TERUS BERKECAMUK. DALANG ITU SEMAKIN KERASBERTERIAK DENGAN PISTOL TERHUNUS, IA BERDIRI DI SAMPING YOKO YANGTERKAPAR.

    YOKO/ BUTET/ PELAJAR PUTRI:(SEMAKIN LIRIH) Perang adalah perang. Damai adalah damai.

    DALANG:

    Damai tanpa senjata. Damai tanpa kekerasan. Damai tanpa pembunuhan.Damai tanpa pemerkosaaan. Damai tanpaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    -0-Diketik kembali olehteater kurusetraukmbs unila, Feb 13,2005