war quotes
TRANSCRIPT
(Sebuah Kajian dengan Mempergunakan Strategi Perang Sun Tzu)
Diolah dari berbagai Sumber
Tulisan ini sebnarnya adalah sebuah kajian dari sebuah tulisan dari Negeri Cina yang memberi banyak
inspirasi pada berbagai aspek kehidupan. Suka atau tidak suka dalam ajaran-ajaran yang ditulis dalam
sebuah buku yang dialih bahasakan ke Bahasa Inggris “The Art of War” sebenarnya adalah sebuah teori
praktis yang dipergunakan untuk berperang dan menghancurkan musuh, namun dalam prakteknya dalam
masa kekinian metode perang tersebut telah dipergunakan dalam dunia bisnis. Apakah ini menunjukkan
indikasi bahwa bisnis sebenarnya adalah perang untuk menjatuhkan konsumen? Jawabannya ada di hati dan
pikiran kita masing-masing.
Lalu kenapa penulis mencoba menguraikan Strategi Perang Sun Tzu tersebut menjadi sebuah strategi dalam
dunia politik? Ada beberapa alasan yang melatar belakanginya, pertama ; tulisan ini sebenarnya adalah
persebahan untuk seseorang yang sangat dihormati, sangat inspirasional, dan sangat berarti bagi penulis,
karena “beliau” adalah seseorang yang memberikan warna baru dalam kehidupan penulis. “Beliau” adalah
orang yang mampu merubah pandangan penulis tentang “Politik” sehingga akhirnya menyelesaikan study
lanjutannya pada jurusan Politik. Kedua ; dengan tulisan ini penulis berharap dapat menjadi kenang-
kenangan namun bukan sarana perpisahan, karena penulis sangat berharap ikatan yang terjalin tidak akan
pernah putus sampai kapan pun, Ketiga : sama halnya dengan Dunia Bisnis, Politik adalah dunia Perang. Dan
Keempat ; berusaha memberi pemahaman pada masyarakat luas bahwa politik bukanlah sekedar Partai, dan
Pemilu semata, akan tetapi Politik adalah seni untuk mempengaruhi orang sehingga hubungan suami istri
pun dapat dikatakan sebuah proses politik, karena dalam hubungan Suami Istri pasti ada sebuah tawar
menawar yang alot untuk mencapai sebuah kesepakatan.
Dalam tulisan ini dibagi menjadi tiga bagian yakni : 1. Siapa Sun Tzu, 2. Sun Tzu Quotes, dan 3. Strategi
Politik dengan mempergunakan Strategi Perang Sun Tzu.
1. Siapa Sun Tzu?
Sun Tzu adalah seorang Jenderal Perang dari Negeri Cina, yang hidup antara abad ke XIX sampai XX. Selain
sebagai seorang Jendral, Sun Tzu juga dikenal sebagai seorang filosuf tradisional Cina yang pemikirannya
ditulisa dalam sebuah buku yang kemudian saat ini dikenal dengan judul The Art of War. Karya dari Sun Tzu
sangat berpengaruh pada budaya dan politik masyarakat Asia. Selain itu karya dari Sun Tzu juga banyak
mengilhami para akademisi di dunia barat.
Berdasarkan sumber tradisional di Cina, seperti yang ditulis oleh Sima Qiam sekitar abad kedua, Sun Tzu
adalah Jendral dari Raja Helu pada masa kerajaan Wu yang bertugas untuk untuk mengekspansi dan
mengamankan daerah bagian Timur Cina. Sun Tzu berhasil menjadi menjadi Jendral karena berhasil melewati
ujian yang diberikan oleh Raja.
Ujian tersebut adalah, Sun Tzu diuji bakat kepemimpinannya dengan mempergunakan selir-selir Raja yang
dianalogikan menjadi prajurit tempur. Dalam legenda Cina tersebut, Sun Tzu membagi selir-selir Raja Helu
menjadi dua kelompok dan kemudian membuat selir yang paling disukai Raja menjadi pemimpin kelompok.
Untuk perintah pertama Sun Tzu memerintahkan selir Raja yang disukai Raja tersebut untuk menghadap ke
kanan, akan tetapi selir tersebut malah tertawa. Untuk kedua kalinya Sun Tzu memerintahkan akan tetapi selir
tersebut tetap tertawa.
Akhirnya Sun Tzu kemudian memerintahkan prajurit untuk menghukum mati selir Raja tersebut. Tentu saja
Raja protes, akan tetapi Sun Tzu menjelaskan bahwa sekali Jendral ditunjuk maka perintah yang
dikeluarkannya adalah harus ditepati karena mengemban amanat Raja. Sehingga yang membangkang sama
saja menghianati Raja dan pantas dihukum mati. Setelah kedua selir tersebut di hukum mati akhirnya kompi
yang terbentuk dari selir-selir raja tersebut dapat diperintah dengan baik.
Tulisan Sun Tzu pada awalnya dikenal dengan Sun Tzu Ping Fa, tulisan inilah yang kemudian dikisahkan
menjadi inspirasi bagi Napoleon ketika menaklukkan eropa, kemudian juga Laksmana Armada Togo
Heihachiro ketika mempimpin pasukan Jepang menaklukkan Eropa. Kemudian tulisan Sun Tzu juga sangat
berpengaruh pada tulisan pemimpin komunis dunia Mao Zedong ketika mengalahkan Chiang Kai-shek dan
Kuomintang, yang kemudian ajarannya tersebut menginspirasi pemberontakan komunis di seluruh dunia.
Bahkan Departemen Pertahanan dan Keamaman Amerika menjadikan ajaran Sun Tzu menjadi bahan ajar
wajib bagi setiap perwira dan staff operasional.
Setelah Sun Tzu wafat Sun Bin ,keturunan dari Sun Tzu juga berhasil menjadi Jendral dan Sarjana terkenal.
2. Sun Tzu Qoutes
Sebagaimana tokoh-tokoh terkenal lainnya Sun Tzu yang ide-idenya banyak dipelajari di berbagai belahan
dunia juga memberikan Quotes-nya yang mungkin dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Adapun quotes
yang ditulis oleh Sun Tzu adalah sebagai berikut :
1. Semua orang dapat mengetahui dan mempelajari taktik kemenanganku, akan tetapi tidak akan ada yang
dapat mengetahui bagaimana kemenangan itu berkembang.
2. Semua Perang adalah berasal dari tipu daya
3. Semua Perang adalah penipuan
4. Semua jenis perang adalah tipu daya
5. Jadilah Sangat misterius, bahkan sampai pada titik yang tidak terlihat sehingga anda akan sulit dikenali
oleh lawan
6. Bagi yang sudah menikmati kemenangan dari musuh, maka seharusnya dapat memiliki penghargaan
mereka
7. Kemenangan dari seratus pertempuran bukanlah puncak dari kerberhasilan akan tetapi kemenangan dari
tanpa melakukan peperangan adalah puncak keberhasilan.
8. Siapa yang lebih mampu untuk berhati-hati dan menunggu adalah yang akan keluar sebagai pemenang.
9. Pemenang adalah yang mampu memilah kapan seharusnya berperang dan tidak berperang.
10. Karena berbasarkan kemampuan diatas, adalah sangat berguna untuk menyerang lawan yang tidak bisa
mempertahankan diri, selain itu juga dapa berguna untuk mempertahankan diri dari serangan lawan.
11. Akan tetapi jika tidak memahaminya maka akan berbahaya baik untuk musuh maupun anda sendiri.
12. Jika prajurit anda tidak terlalu membutuhkan uang itu bukan karena mereka tidak suka menjadi kaya, dan
jika umur mereka tidak terlalu panjang itu bukan berarti mereka tidak suka berumur panjang.
13. Jika anda jauh dari musuh, buat mereka percaya bahwa anda dekat
14. Jika anda telah mengetahui musuh dan diri anda sendri, maka anda tidak perlu takut dari hasil dari
seratus pertempuran.
15. Dalam seni peperangan menguasai negara musuh secara keseluruhan dan utuh adalah hal terbaik, karena
penghancuran bukanlah jalan yang baik.
16. Tak terkalahkan terletak pada pertahanan dan kemungkinan kemenangan terletak pada penyerangan.
17. Adalah sangat penting untuk mendeteksi agen-agen musuh, yang kemungkinan akan melakukan spionase
terhadap anda, dan segeralah untuk ‘menyuap’ mereka agar berpihak pada anda. Setelah itu berikan petunjuk
dan perhatian pada mereka, dan kemudian jadikan mereka agen ganda untuk keperluan anda.
18. Hanya penguasa yang tercerahkan dan para Jendral yang baiklah yang akan dapat mempergunakan
kepintaran prajurit sebagai mata-mata, karena merekalah yang akan menghasilkan hasil yang baik.
19. Ketahui musuhmu, ketahui dirimu sendiri dan hasilnya seribu pertempuran serta seribu kemenangan.
20. Dengan memahami diri sendiri dan musuhmu maka anda akan melewati seratus kemenangan tanpa
kerusakan
21. Sekarang alasan dari pangeran yang tercerahkan dan jendral yang baik menyerang musuhnya kapanpun
mereka melakukannya hasilnya adalah melewati laki-laki biasa, adalah ramalan.
22. Dari semua prajurit yang paling dekat adalah agen rahasia, yang mendapatkan penghargaan lebih adalah
agen rahasia, namun dari kesemuanya tidak ada yang lebih diberi kepercayaan dari yang berhubungan
dengan operasi rahasia.
23. Peluang kalikan sebagai mereka yang tertangkap
24. Berusaha untuk rendah hati dan memamcing kesombongan lawan.
25. Jangan percaya pada pertanda dan jauhkan diri dari tahayul kekalahan. Lalu, sebelum kematian datang
jangan takut pada bencana yang akan datang.
26. Hargai prajurit seperti anak anda, maka mereka akan menemani anda sampai jurang terdalam, dan lihatlah
prajurit anda seperti anak laki-laki anda maka mereka akan menemani anda sampai mati.
27. Operasi rahasia adalah sangat penting dalam peperangan, melebihi dari mengandalkan pergerakan
pasukan.
28. Taktik tanpa strategi adalah tanda-tanda kekalahan
29. Keunggulan yang utama adalah menghancurkan musuh tanpa pertempuran.
30. Raja yang tercerahakan adalah raja yang penuh perhatian dan Jenderal yang baik adalah yang berhati-
hati.
31. Jendral adalah orang yang mampu untuk tidak mengejar ketenaran, atau pun takut mengundurkan diri dan
tidak takut dari aib. Jendral adalah yang mampu melayani negara dan orang yang berdaulat, permata adalah
negara
32. Jenderal yang menang adalah yang banyak melakukan perhitungan sebelum pertempuran.
33. Pejuang yang berpengalaman selalu berusaha menghindari kekalahan dengan menunggu kesempatan
untuk menyerang musuh.
34. Peluang untuk menghindari kekalahan adalah berasal dari diri sendiri tetapi peluang kemenangan berasal
dari musuh.
35. Kualitas keputusan adalah tepat seperti waktu elang menyerang dan menghancurkan musuhnya.
36. Majikan yang terampil akan memperkerjakan orang yang bijak, orang yang berani, orang yang tamak dan
orang yang bodoh.
37. Seni pertempuran tertinggi adalah mengalahkan musuh tanpa peperangan.
38. Belum pernah ada dari pertempuran berlarut-larut memiliki manfaat.
39. Tidak ada contoh dari negara yang dilanda perang berkepanjangan.
40. Jadi strategi menang perang adalah hanya berusaha setelah kemenangan pertempuran telah
dimenangkan, kemudian setelah takdir dari kemenangan pertama adalah mencari kemenangan selanjutnya.
41. Jadi yang terpenting dalam perang adalah menyerang strategi musuh.
42. Kemenangan tertinggi berhasil setelah mengalahkan musuh tanpa menggunakan senjata.
43. Untuk melihat kemenangan hanya ketika hal tersebut dengan diluar pengetahuan adalah bukan
kemenangan sejati.
44. Prajurit yang menang kemudian pergi berperang dan prajurit yang kalah pergi ke medan perang untuk
mencari kemenangan.
45. Jika utusan musuh datang dengan pujian maka itu adalah sebuah pertanda dari gencatan senjata.
46. Anda harus percaya pada diri sendiri.
3. Strategi Politik dengan Mempergunakan Strategi Perag Sun Tzu
Dalam buku The Art of War karya dari Sun Tzu terdapat 36 (tiga puluh enam) teknik atau seni dalam
berperang, yang di bagi ke dalam 6 bab, yakni : Strategi untuk menang, Strategi berhadapan dengan musuh,
Stategi Chaos/kekacauan, Strategi Tipuan, Strategi Kalah. Berkaitan dengan strategi politik dengan
mempergunakan Strategi Perang Sun Tzu, dapat diuraikan sebagai berikut :
3.1. Strategi untuk Menang
a. Strategi 1 : Perdaya Langit untuk lewati samudra; dalam stategi ini seorang politikus dalam melakukan
strategi politiknya sebaiknya melakukan tindakan di belakang layar, dan untuk menghindari perhatian dari
lawan politik sebaiknya melakukan tindakan politik di luar kebiasaan yang mungkin sudah dianalisa oleh
lawan.
b. Strategi 2 : kepung Wei untuk Selamatkan Zao; dalam strategi ini dengan mempergunakan pemikiran dari
Sun Tzu, dalam kondisi politik yang sedang memanas, sebaiknya dalam melakukan persaingan politik (dalam
bentuk apa pun) sebaiknya para politisi melakukan sebuah upaya untuk melakukan tekanan psikologis
terhadap lawan yang dirasa terlalu kuat. Meminjam pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada lawan yang terlalu
kuat dalam segala bidang. Seorang politikus harus mampu menemukan dan memanfaatkan kelemahan dan
sekaligus yang dianggap berharga bagi lawan sehingga rasa percaya diri dan psikologis lawan terganggu.
c. Strategi 3 : Pinjam tangan orang lain untuk membunuh (Bunuh dengan Pisau pinjaman); teknik ini
sebenarnya hampir mirip dengan strategi 1 pada bab ini, namun dalam strategi ini lebih bersifat serangan
kepada musuh. Ketika melakukan persaingan politik, jika tidak ingin diketahui dan agar tidak terdeteksi oleh
musuh dalam melakukan strategi penetrasi kepada strategi politik lawannya maka sebaiknya melakukan
sebuah strategi menyerang dengan menggunakan kekuatan musuh sendiri, dapat berupa orang-orang dekat,
sekutu, ataupun orang kepercayaan musuh yang telah dapat dikuasai pemikirannya.
d. Strategi 4 : Buat Musuh Kelelahan sambil Menghemat Tenaga ; adalah sangat menguntungkan jika anda
mampu kapan dan dimana anda akan melakukan “pertempuran politik”. Buatlah sebuah isu dan gerakan
pengalihan sehingga musuh melakukan tindakan perlawanan sia-sia dan kehabisan tenaga. Ketika musuh
anda mengalami kebingungan, kemudian anda dapat segera melakukan strategi politik pemenangan anda.
e. Strategi 5 : Merampok sebuah Rumah yang terbakar ; ketika musuh sedang mengalami tekanan atau
permasalahan internal, baik itu karena masalah pribadi ataupun organisasi, mungkin itu adalah saat yang
paling tepat dalam melakukan serangan kepada musuh anda, sehingga anda dapat memenangkan suksesi
dengan lebih mudah.
f. Strategi 6 : Berpura-pura menyerang dari Timur, menyeranglah dari Barat ; sebuah kejutan akan berdampak
ganda dalam sebuah perebutan kekuasaan, dan bahkan ketika suksesi sudah dimulai kejutan-kejutan yang
anda lakukan terhadap musuh anda akan dapat berdapaka besar pada kemenangan anda. Untuk itu dalam
persaingan mulailah untuk selalu merahasiakan gerakan yang anda lakukan sehingga musuh akan sulit
memahami dan kemudian akan lengah dengan strategi kampanye anda.
3.2. Strategi Berhadapan dengan Musuh
a. Strategi 7 : Buatlah sesuatu untuk hal kosong ; dalam pelaksanaan kampenye lakukanlah tipu daya yang
sama dua kali. Hal ini karena secara psikologis seseorang akan meremehkan tindakan atau gerakan yang
sama yang dilakukan orang lain untuk kedua kalinya, namun secara matang persiapkanlah serangan ketiga
kalinya dengan sebaik-baiknya sehingga kemenangan ada di tangan anda.
b. Strategi 8 : Perbaiki Jalan Utama untuk Mengambil jalan yang lain ; misalkan saja dalam perebutan
kekuasaan/jabatan ataupun kampanye, sebaiknya seorang politikus membagi kekuatan dan strategi
politiknya dengan sama kuat/besar. Kekuatan politik pertama dipergunakan langsung untuk melakukan
tindakan langsung untuk melakukan strategi politik yang langsung berhadapan dengan strategi politik lawan.
Dengan demikian musuh akan berkonsentrasi untuk menghadapi stategi politik yang anda lakukan, ketika itu
terjadi gunakanlah kekuatan kedua anda untuk melakukan kampanye ataupun strategi politik lainnya sebagai
sebuah serangan dan strategi baru kepada musuh anda.
c. Strategi 9 : Pantau Api yang terbakar sepanjang Sungai ; tentunya dalam sebuah suksesi, ataupun sebuah
persaingan politik lainnya kemungkinan akan ada lebih dari 2 (dua) kelompok yang bersaing dan usahakanlah
hal tersebut terjadi. Sebagai strategi untuk menghemat tenaga anda sebaiknya membiarkan dan mendorong
persaingan yang sengit diantara kelompok-kelompok tersebut. Ketika mereka sudah kelelahan maka anda
harus segera melakukan aksi politik anda secara nyata, selain itu selalulah menjaga kerahasiaan tindakan
anda.
d. Stretegi 10 : Pisau Tersarung dalam Senyum ; mungkin strategi inilah yang kemudian membuat masyarakat
secara luas mengatakan bahwa politik itu jahat. Karena dalam strategi ini untuk memenangkan persaingan
politik dan mengetahui untuk tindakan lawan, sebagaimana strategi perang Sun Tzu maka seorang politikus
harus mampu untuk mencari celah kelemahan lawan dengan menyembunyikan emosi yang sebenarnya di
depan lawan. Dalam hal ini dimaksudkan agar selalu mampu untuk tersenyum, dan bahkan menjilat musuh
sehingga pergerakan yang dilakukan tidak terdeteksi oleh musuh.
e. Strategi 11 : Mengorbankan Perak untuk mendapatkan Emas ; dalam sebuah strategi politik tentunya akan
selalu berhadapan dengan kegagalan, namun sebagai gunakanlah kegagalan tersebut untuk menyerang
strategi lawan. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan pengorbanan terhadap rencana jangka pendek anda
namun selalu mempersiapkan dengan baik rencana masa depan anda. Namun dalam keadaan terdesak anda
dapat mengorbankan “kambing hitam”, akan tetapi sesuai dengan quotes dari Sun Tzu tetaplah anggap
“kambing hitam” itu seperti anak lelaki anda.
f. Strategi 12 : Ambil Kesempatan untuk Mencuri Kambing ; dalam sebuah strategi politik sebagaimana yang
telah disampaikan sebelumnya bahwa anda harus memiliki rencana jangka panjang dan rencana jangka
pendek. Namun dalam pelaksanaannya anda tidak boleh terlalu terpaku pada rencana yang anda telah
tetapkan, selalulah untuk mengambil kesempatan yang ada dalam perjalanan politik anda.
3.3. Strategi Penyerangan
a. Strategi 13 : Kagetkan Ular dengan Memukul Rumput di Sekitarnya ; Tentunya musuh juga melakukan
perhitungan atas semua gerakan yang kita lakukan. Sehingga kemungkinan upaya lawan politik
menyembunyikan langkah-langkah strategis yang ditempuhnya sangat besar. Tanpa mengetahui strategi
yang akan dipergunakan oleh musuh tentunya kita tidak akan dapat memenangkan kompetisi politik yang
sedang berlangsung. Untuk itulah kita perlu melakukan sebuah gebrakan yang dapat menimbulkan reksi
lawan politik dimaksud. Prilaku yang dilakukan oleh lawan politik kita itulah yang akhirnya akan membongkar
rencana/starteginya.
b. Strategi 14 : Menghidupkan kembali orang mati ; Untuk menarik perhatian masyarakat tentunya upaya
pertama yang perlu dilakukan, penulis menyebutnya dengan menggoyang psikologis masyarakat. Bagaimana
caranya : dalam tradisi sosial budaya masyarakat di sekitar kita pasti terdapat nilai-nilai, norma-norma, atau
pun sejarah yang sangat prinsip dan tidak mudah dilupakan oleh masyarakat tersebut. Sehingga dengan
menghidupkan kembali ide-ide lama, kebiasaan, sejarah, norma ataupun nilai yang pernah ada dan prinsip
maka upaya untuk menarik perhatian dan dukungan masyarakat akan lebih mudah terlaksana.
c. Strategi 15 : Giring Macan Meninggalkan Sarangnya ; ketika malakukan persaingan dengan lawan politik
kuat , jangan pernah bersaing di kantong-kantong suara atau di bidang yang telah di kuasainya. Mulailah
membuka lahan persaingan baru yang mungkin lawan lemah di bidang yang kita kuasai. Misalnya saja musuh
kuat dalam bidang ekonomi, dan kekuasaan formal, mungkin kita dapat mengalahkannya dari segi tradisi
ataupun nilai prinsip yang berlaku di masyarakat.
d. Strategi 16 : Melempar Batu untuk mendapatkan Giok ; gunakanlah jebakan untuk mebuat musuh lengah.
Dalam bahasa Sun Tzu jebakan adalah ilusi yang dapat membutakan musuh. Dalam kesehariannya umpan
atau ilusi tersebut dapat berupa kekayaan, kekuasaan, dan sex.
e. Strategi 17 : Pada Saat Menangkap lepaskan 1 (satu) orang; secara harfiah orang/lawan politik yang sudah
tersudut akan menyerang secara membabi buta. Untuk mencegah hal tersebut, untuk mengurangi tingkat
kerugian, maka perlu dibentuk suasana peluang lawan untuk melarikan diri/atau melakukan upaya strategi
lainnya. Dengan demikian keinginannya untuk melanjutkan perlawanan akan teredam oleh rasa untuk
mempersiapkan sebuah rencana susulan. Namun ketika rencana susulan tersebut tidak dapat terlaksana,
maka dengan sendirinya moral musuh akan jatuh tanpa perlawanan.
f. Strategi 18 : Kalahkan Musuh dengan Menangkap Pimpinannya ; jika pendukung/massa dari pemimpin yang
mengandalkan uang dan ancama, maka segera hancurkan pimpinannya karena masa/pendukungnya tersebut
akan terpecah belah dan kemungkinan akan bergabung dengan anda. Akan tetapi jika anda menghadapai
massa/masyarakat yang mempunyai ikatan kuat dengan loyalitas, maka berhati-hatilah kemungkinan balas
dendam dapat terjadi.
3.4. Strategi Chaos/Kekacauan
a. Strategi 19 : Lepaskan kayu api dari tungku masak ; ketika menghadapi musuh/lawan politik yang teramat
kuat, maka anda harus segera melemahkannya dengan menghancurkan sumber-sumber dananya, modal
politik yang dimilikinya, dan mempropaganda massa pendukungnya.
b. Strategi 20 : Memancing di Air Keruh ; sebelum melakukan perlawanan atas strategi politik lawan, ada
baiknya melakukan tindakan yang yang dapat mengganggu konsentrasi tim lawan. Berbuatlah sesuatu yang
aneh, dan tidak terpikirkan sehingga konsentari Tim Lawan akan terpecah dan kebingungan sehingga strategi
mereka pun akan hancur berantakan. Stategi ini dapat disamakan dengan mencari gara-gara.
c. Strategi 21 : Lepaskan kulit serangga; ketika anda dalam posisi tersudut, berupayalah untuk melakukan
pengalihan perhatian sehingga anda dapat mengkonsolidasikan Tim Anda. Buatlah dengan cepat rencana
baru yang tidak dipahami oleh Tim Lawan.
d. Strategi 22 : Tutup Pintu untuk Menangkap Pencuri ; jika anda sudah memiliki kesempatan untuk menang,
lakukan langkah nyata sehingga kemenangan tersebut benar-benar menjadi nyata. Jangan biarkan musuh
melakukan konsolidasi ke Tim yang sudah kalah maupun Tim Baru sebagai strategi susulan. Akan tetapi jika
hal tersebut mampu dilakukan oleh musuh, maka berhati-hatilah untuk menghancurkan strategi baru yang
telah dibentuk musuh.
e. Strategi 23 : Bertemanlah dengan Negara Jauh serang Negara Tetangga; hal ini sebernarnya merupakan
fenomena yang sering kita temui, dimana seringkali orang yang bersebelahan rumah bermusuhan. Namun
secara logika ini harus dipahami oleh para politisi sebagai suatu upaya pemenangan, karena dalam pepatah
menyebutkan “tidak mungkin bisa ada dua Matahari di Bumi” salah satunya harus lebih kuat untuk memimpin
di daerah tersebut.
f. Strategi 24 : Cari Lintasan Aman untuk menjajah Kerajaan ; jika anda berkoalisi dengan pihak lain, maka
berupayalah untuk menggunakan kekuatan dan potensi koalisi anda tersebut, akan tetapi setelah anda
menang tempatkan teman koalisi anda sebagai benteng anda atau dengan kata lain tempatkan di posisi yang
paling mudah untuk diserang.
3.5. Strategi Tipuan
a. Strategi 25 : Gantikan Balok Kayu dengan Kayu Jelek ; kacaukan Tim Lawan, dengan mengganggu metode
penciptaan strateginya dan cara-cara perekrutan massanya. Dengan melakukan ini maka Tim Lawan akan
gagal menciptakan strategi tandingan untuk menjegal strategi politik anda.
b. Strategi 26 : Lihat pohon Murbei dan ganggu ulatnya; untuk dapat mengntrol pihak ketiga yang berusaha
ikut campur dalam kompetisi politik yang sedang dilakukan, jangan menyerang langsung ke pihak ketiga
tersebut. Lakukanlah serangan kepada pihak ketiga tersebut dengan menggunakan analogi ataupun sindiran
tanpa menyebut nama. Dengan melakukan hal tersebut, maka keberpihakan dan maksud dari pihak ketiga
tersebut akan dapat diketahui.
c. Strategi 27 : Pura-pura menjadi Babi untuk dapat Memakan Macan ; berusahalah untuk merahasiakan
kemampuan, tujuan, dan motivasi anda. Karena dengan demikian lawan politik akan meremehkan anda.
Ketika hal tersebut berhasil, maka itulah waktu yang tepat anda melakukan strategi politik perlawanan anda.
d. Strategi 28 : JauhkanTangga Ketika Musuh Telah Sampai di Atas ; Selalulah berupaya menggunakan
umpan dan muslihat untuk menggiring opini lawan politik anda ke bidang yang mereka tidak kuasai. Ketika
mereka sudah ikut campur dalam bidang tersebut, segera buat laksanakan upaya untuk memutus upaya
mereka untuk keluar dari bidang yang tidak mereka kuasai tersebut dan lanjut menggiring opini publik.
Sehingga kemenangan akan menjadi milik anda.
e. Strategi 29 : Hias Pohon dengan Bunga Palsu ; selalu berhati-hati dan sembunyikan tujuan utama anda
dalam melakukan trik politik. Buat opini pada lawan anda sehingga lawan anda akan selalu beranggapan
bahwa langkah politik anda tidak berbahaya. Sehingga anda akan lebih leluasa melakukan konsolidasi dan
penggalangan massa.
f. Strategi 30 : Buat Tuan Rumah dan Tamu bertukar Tempat ; kalahkan strategi lawan politik anda dengan
melakukan upaya masuk ke dalam Tim Lawan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti :
kerjasama, menyerah kalah, atau perjanjian damai. Ketika anda dapat masuk ke dalam, pelajari dengan baik
dan seksama hal-hal yang dapat melemahkan lawan anda. Selanjutnya giliran anda untuk melakukan action
untuk memenangkan kontestasi.
3.6. Strategi Kalah
a. Strategi 31 : Jebakan Indah ; kebanyakan laki-laki jatuh oleh karena Tahta, Harta, dan Wanita. Namun
kegagalan politisi pria dalam karirnya kebanyakan adalah karena wanita. Maka wanita merupakan jebakan
yang begitu indah sehingga lawan seringkali menjadi terlena dan lupa akan tujuannya, selain itu karena
wanita seorang politisi bisa sangat agresif sehingga sering kali muncul benturan dengan anggota internal
Timnya. Dan karena wanita pun, seringkali memunculkan masalah internal di keluarga politisi tersebut. Begitu
juga halnya dengan politisi perempuan, godaan duniawi seringkali membutakan mata.
b. Strategi 32 : Kosongkan Benteng ; ketika anda benar-benar terdesak karena begitu kuatnya strategi yang
dijalankan oleh lawan politik, maka berusahalah untuk terlihat melakukan tindakan yang menjauhi rencana
dan strategi politik anda. Sehingga perhatian lawan politik anda juga akan mengendor, saat tersebut buatlah
rencana yang lebih matang sehingga akan mencapai keberhasilan.
c. Strategi 33 : Gunakan Mata-mata musuh untuk menyebarkan informasi palsu ; pepatah “Musuh dalam
selimut” mungkin berkaitan dengan strategi ini. Dalam startegi ini sesuai dengan quotes dari Sun Tzu, maka
berusahalah untuk bisa merusak konsentrasi lawan politik dengan mengganggu kekompakan Tim yang
sudah dibentuk lawan. Jika mereka telah sibuk untuk melakukan konsolidasi ke dalam, maka anda akan
dengan leluasa untuk melanjutkan strategi anda. Dan untuk menghindari hal yang sama dilakukan lawan
politik anda, maka ingat lagi quotes Sun Tzu bahwa “Anggaplah Tim Anda Sebagai Anak Laki-laki
kesayangan anda, dan perlakukan mereka seperti anda memperlakukan sebagai saudara laki-laki anda”.
d. Strategi 34 : Masuk Pada Jebakan (langsung Menjadi Umpan); pada sebuah kompetisi tentunya lawan
politik juga akan menggunakan jebakan untuk mengalahkan anda, dan jika anda sudah mengetahuinya
rencanakan dengan pasti kemudian masuklah ke dalam jebakan lawan politik anda tersebut. Dengan
demikian lawan politik anda akan mengendorkan pengawasan terhadap anda, selain itu adalah kesempatan
anda untuk masuk ke dalam sistem yang di bentuk lawan dan kemudian menghancurkannya.
e. Strategi 35 : Ikat seluruh kapal musuh secara bersamaan ; Dalam hal-hal penting, seseorang harus
menggunakan beberapa strategi yang dijalankan secara simultan. Tetap berpegang pada rencana berbeda-
beda yang dijalankan pada sebuah skema besar; dengan cara ini, jika satu strategi gagal, anda masih
memiliki beberapa strategi untuk tetap maju.
f. Strategi 36 : lari untuk bertempur di lain waktu. Hal ini diabadikan dalam bentuk peribahasa Cina: “Jika
seluruhnya gagal, mundur”Jika keadaannya jelas bahwa seluruh rencana aksi anda akan mengalami
kegagalan, mundurlah dan konsolidasi pasukan. Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga
pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah
setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan. Selama anda tidak kalah, anda masih
memiliki sebuah kesempatan untuk menang!
Demikianlah kajian singkat mengenai strategi politik dengan mempergunakan Strategi Perang Sun Tzu. Sekali
lagi ini hanyalah makalah singkat, yan jauh dari kaidah penulisan karya ilmiah yang baik. Selain itu tujuan
utama dari penulisan makalah ini hanyalah sebagai sebuah kenang-kenangan dari seorang anak yang tidak
akan melupakan orang tua yang telah berjasa besar pada hidupnya. Penulis menyadari tidak dapat
memberikan sesuatu yang lebih berharga dari tulisan sederhana yang dibuat tergesa-gesa ini.
Semoga Tuhan memberikan jalan terbaik dalam setiap tindakan yang kita