waralaba benih tanaman...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia 2003, 19(3), 131-145
WARALABA BENIH TANAMAN PERKEB'UNAN�
Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan
LATAR BELAKANG penghasil varietas dengan swasta/penangkar benih dan asosiasi petani di wilayah
Penyediaan benih unggul bermutu Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan secara 5 (lima) tepat (tepat waktu, tepat (KIM-Bun). Wujud dari pola kemitraan jumlah, tepat lokasi, tepat jenis, dan tepat usaha tersebut salah satunya adalah melalui mutu) dan penggunaannya dalam pengembangan industri perbenihan luodel pengembangan perkebunan belurn memadai, Waralaba (Franchising). sehingga sebagian besar (± 65 %) Waralaba benih yang dikembangkan perkebW1an rakyat produktivitasnya belum mengacu kepada peraturan pemerintah optimal, kurang efisien dan daya saingnya nomor 16 tahun 1997 tentang Waralaba dan rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut undang-undang nomor29 tahun 2000 maka strategi yang ditempuh adalah meng tentang perlindungan varietas tanaman optimalkan pemanfaatan varietas unggul (PVT). Gambar berikut ini adalah skema hasil penelitian pada Pusat PenelitianiBalai pengembangan Waralaba benih dalam Penelitian dalam usaha perbenihan melalui pembangunan industri perbenihan tanarnan pengembangan pola kemitraan usaha antara perkebunan.
Skema Pembangunan Industri Benih Tanaman Perkebunan
Investasi
- Dana Masyarakat - Penguatan modal
pemerintah .. Waralaba Benih Tiap Perkebunan
- Usaha varietas unggul (benih penjenis) - Usaha kebun induk, kebun entres,
penangkaran benih tanaman semusim
..
..."..
Sasaran
Tersedia benih unggul secara lima tepat di wilayah KIM-Bun
(benih sumber) - Usaha benih (bibit siap salur)
•""3 •~
~ ~
~ ~
Z ""3-0 t'"
io!;l-0 ~
l-C
~
> ~-I Pengawasan
Mutu
131

Warm Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia 2003, 19(3), 131-145
WARALABA BENIH TANAMAN PERKEB'UNAN
Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan
LATAR BELAKANG penghasil varietas dengan swastalpenangkar benih dan asosiasi petani di wilayah
Penyediaan benih unggul bermutu Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan secara 5 (lima) tepat (tepat waktu, tepat (KIM-Bun). Wujud dari pola kemitraan jumlah, tepat lokasi, tepat jenis, dan tepat usaha tersebut salah satunya adalah melalui mutu) dan penggunaannya dalam pengembangan industri perbenihan luodel pengembangan perkebunan belum memadai, Waralaba (Franchising). sehingga sebagian besar (+ 65 %) Waralaba benih yang dikembangkan perkebunan rakyat produktivitasnya belum mengacu kepada peraturan pemerintahoptimal, kurang efisien dan daya saingnya nomor 16 tabun 1997 tentang Waralaba dan rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut undang-undang nomor 29 tahun 2000 maka strategi yang ditempuh adalah meng tentang perlindungan varietas tanaman optimalkan pemanfaatan varietas unggul (PVT). Gambar berikut ini adalah skema hasil penelitian pada Pusat PenelitianiBalai pengembangan Waralaba benih dalam Penelitian dalam usaha perbenihan melalui pembangunan industri perbenihan tanaIuan pengembangan pola kemitraan usaha antara perkebunan.
Skema Pembangunan Industri Benih Tananlan Perkebunan
Investasi Waralaba Benih Tiap Perkebunan
- Dana Masyarakat - Usaha varietas unggul (benih penjenis) ..- Penguatan modal - Usaha kebun induk, kebun entres, pemerintah
penangkaran benih tanaman semusim (henih sumber)
- Usaha benih (bibit siap salur)
•'"'3 t!j ~ Z 0 t"'C 0 c;':l 1-4
•rn tr.l
-~ '"'3 ~--> ~
rn
I Pengawasan Mutu
Sasaran
• Tersedia benih unggul ...,.,.. secara lima tepat di
wilayah KIM-Bun
131

Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Tujuan
Tujuan dari pengembangan usaha perbenihan dengan model Waralaba adalah:
- Adanya jaminan penyediaan benih unggul bermutu sampai di tingkat konsumen oleh penghasil varietas.
Adanya peranJandil dan manfaat ekonomi bagi penghasil varietas dalam Penyediaan benih sampai di tingkat konsumen.
Menumbuh-kembangkan usaha kecill menengah di bidang perbenihan yang menyediakan benih dengan jaminan mutu.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pengembangan Waralaba benih ke depan akan mencakup semua komoditas perkebunan. Sebagai langkah awal pada tahun 2002 telah dikembangkan Inodel Waralaba benih pacta komoditi kelapa sawit, kapas, tanaman obat-obatan, karet, jambu mete, kopi, tebu, rami, cengkeh, dan lada.
GAMBARAN SINGKAT MODEL WARALABA BENIH
Pengertian Umwn
Berdasarkan PP No. 16 Tahun 1997 dan Keputusaan Memperindag No. 2591 1997 tentang Waralaba ditetapkan bahwa:
1. Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual ata~
penemuan atau ciri khas yang dimiliki pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa.
2. Pemberi Waralaba adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pemberi Waralaba.
3 Penerima Waralaba adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaanintelektual atau penemu atau ciri khas usaha yang dimiliki pemberi Waralaba.
4. Perjanjian Waralaba adalah perjanjian secara tertulis antara pemberi Waralaba dengan penerima Waralaba.
Waralaba Benih
Berdasarkan pengertian umUIn tersebut maka penerapannya dalam perbenihan adalah sebagai berikut:
1. Landasan hukum
Dasar hukwn Waralaba benih mengacu pada ketentuan UU No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang antara lain adalah:
- Pasal 6 ayat (1) yang berbunyi "Pemegang hak PVT memiliki hak untuk menggunakan dan memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk nlenggunakan varietas berupa benih dan hasil panen yang digunakan untuk propagasi".
132

Waralaba benih tanaman perkebunan
- Pasal 42 ayat (1) yang berbunyi "Peme Ikatan Kemitraan gang hak PVT berhak Inemberi lisensi kepada orang atau badan hukum lain berdasarkan surat perjanjian lisensi".
2. Obyek Waralaba benih
Obyek Waralaba Benih adalah teknologi varietas unggul yang dimiliki oleh pemberi Waralaba.
3. Pihak yang bermitra
Pihak yang bermitra dalam model Waralaba benih adalah:
- Penghasil varietas unggul sebagai pihak pemberi Waralaba (Franchisor).
- Swasta/penangkar/asosiasi Petani/koPerasi komoditildinaslUPTD dinas sebagai penerima Waralaba (Franchisee).
Persyaratan Kemitraan
Persyara-tan untuk masing-masing pihak yang bermitra adalah sebagai berikut:
Pemberi Waralaba
- Pemilik varietas unggul (pemilik hak PVT).
- Menyediakan benih sumber (benih penjenis).
- Menyediakan teknologi dan bimbingan produksi benih.
- Memiliki tuodal.
Penerima Waralaba
- BerPengalatnan sebagai produsen benih.
- Memiliki lahan -usaha.
- Memiliki modal.
Perjanjian kerjasama sebagai bentuk ikatan kemitraan pada umumnya memuat hal-hal sebagai beriImt:
- Andil masing-masing pihak dalam pengadaan sarana usaha.
- Garansi/jaminan mutu dari pihak pemberi Waralaba.
- Standar produksi dan standar kualitas dari pemberi Waralaba.
- Cara pembayaran atau pembagian keuntungan antara kedua belah pihak.
- Penyediaan teknologi, pelatihan dan pengawasanmutu produksi.
Jenis Usaha Waralaba
Usaha Waralaba benih nleliputi 3 jenis usaha yaitu:
- -Usaha untuk menghasilkan varietas unggul.
- Usaba untuk menghasilkan benih sumber berupa kebun induk, kebun entres atau kebun perbanyakan.
Usaha untuk menghasilkan benih sebar atau bibit siap salur.
Pembagian Risiko dan Keuntungan
Pembagi.an risiko dan keuntungan pada dasarnya mengacu pada kesepakatan bersama antar kedua belah pihak yang dicantumkan dalam Perjanjian kerjasalua. Secara garis besar ancar-ancar penlbagian resiko dan keuntungan dalam Waralaba benih tercantum pada Tabel 1 sebagai berikut:
133

Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan
Tabel 1. Garis besar pembagian resiko dan keuntungan waraJaba benih
Jenis usaha benih Pembagian resiko dan keuntungan Cara pembayaran
1. Varietas unggul klonal Penerima Waralaba memberi ganti rugi kepada pemberi Waralaba
- Sekaligus - Cicilan
2. Varietas unggul generatif - Membangun kebun benih Penerima Waralaba berbagi hasil dengan pemberi
Waralaba Berdasar SHU
- Benih sebar/bibit siap salur Pen~rima WaraJaba berbagi hasil dengan pemberi Waralaba
Untuk varietas klonal yang telah beredar di masyarakat ada 2 alternatif penanganan yaitu:
"" Diputihkan.
- Pemilik varietas memperoleh bagian SHU dari penangkar yang bersangkutan.
Paket Biaya Usaha Waralaba
Dari kegiatan Waralaba benih ini paket biaya pokak yang' diperlukan meliputi:
a. Paket produksi benih yang terdiri dari komponen-komponen
Benih sumber.
Lahan.
Saprodi (puptik, obat-obatan), kantong plastik dan lain-lain· sesuai kebutuhan.
Sertifikasi, dan labelisasi benih
Peng'olahan/pengemasan benih , .
b. Paket pengembangan usaha penih yang terdiri, dari komponen-komponen:
Penyusunan standa~ (manual) produksi, standar mutu, stan~ar biaya.
Pelatihan.
Izin usaha perbenihan (TRUP).
Promosi.
c. Pembiayaan yang diperlukan untuk 'paket produksi benih komersial ditanggung oleh pihak yang bermitra (Waralaba murni). Sedangkan untuk benih tertentu dapat dibantu pemerintah berupa penguatan modal (Waralaba berbantuan). '
MANFAAT
Dengan sistem penyediaan benih model waralaba ini akan diperoleh manfaat-manfaat:
Varietas unggul yang telah dihasilkan oleh Pusat Penelitian/Balai Penelitian sebagai pemberi Waralaba akan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh konsumen Inelalui penyediaan benih oleh produsen benih sebagai penerima Waralaba.
Para penangkar benih/produsen' benih sebagai penerima Waralaba dapat menyediakan benih/bibit siap salur yang dijamin mutunya langsung oleh pelnilik varietas sebagai pemberi Waralaba.
Konsumen benih akan mendapatkan benih unggul di lokasi usaha taninya secara tepat.
134

Waralaba benih tanaman perkebunan
- Terjadi distribusi pendapatan yang seimbang antara penghasil varie-tas dan produsen benih sehingga dunia usahal industri perbenihan dan agribisnis perkebunan akan bergairah yang pada gilirannya akan mendorong pemasukan PAD di daerah setempat.
RENCANA OPERASIONAL MODEL WARALABA
DalalU rangka mewujudkan adanya kemitraan us aha tersebut ditempuh langkah-langkah operasional, sebagai berikut
1. Sosialisasi benih unggul
Pusat Penelitian/Balai Penelitian bersama Dinas Perkebunan/Dinas Terkait yang menangani perkebunan mengadakan sosialisasi benih unggul kepada konsumen dan pengusaha benih di sentra perkebunan.
2. Identifikasi pihak-pihak mitra
Langkah ini ditempuh melalui kegiatan-kegiatan:
- Mengidentifikasi kesiapan penghasil varietas/sumber benih sebagai pemberi Waralaba (Franchisor).
Mengidentifikasi kesiapan swastal penangkar benih/koperasi komoditil dinas/asosiasi petani sebagai penerima Waralaba (Franchisee) .
Untuk menjamin keberhasilan model waralaba ini dilakukan seleksi dari calon penerima waralaba benih oleh Dinas Perkebunan Propinsi/Kabupaten dan dibantu oleh BP2MB/IP2MB setempat.
3. Penyusunan perjanjian Waralaba
Berdasarkan hasil identifikasi dan pertemuan pendahuluan antara pemberi waralaba dan penerima Waralaba, disusun perjanjian kerjasama antara kedua belah pihak tersebut yang diketahui oleh Dinas Perkebunan setempat sebagai pihak yang berfungsi sebagai pihak Penengah atau Arbitrase. Untuk: itu Dinas ikut dalam mengesahkan kerjasama.
Perkebunan perjanjian
4. Pelaksanaan Waralaba
Pelaksanaan kemitraan luodel Waralaba tergantung dari kekuatan/kelemahan masing-masing pihak yang bermitra dan tujuan dari kerjasama kemitraan tersebut. Secara garis besar pelaksanaan kemitraan model Waralaba benih yang terdiri dari 3 jenis usaha adalah sebagai berikut:
a. Pemberi Waralaba
Kegiatan pokok yang harus dilaksanakan adalah:
- Menyediakan benih penjenis/benih sumber.
- Penyusunan standar produksi dan kualitas benih/bibit.
- Koordinasi dengan calon penerima Waralaba.
- Pelatihan penerimaall Waralaba.
- Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Waralaba.
- Pengawasan mutu benih penerima Waralaba.
- Promosi dan pemasaran benih.
b. Penerima Waralaba
Kegiatan pokok yang dilaksanakan adalah:
135

Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan
- Produksi benih sumber/sebar/bibit..
berdasarkan standar dari pemberi Waralaba.
Koordinasi dengan pemberi Waralaba.
- Promosi dan pemasaran benih.
- Mengikuti pelatihanpenangkar.'
Dimensi Komoditi :
Pengembangan Waralaba benih diutamakan pada komoditi yang mempunyai prospek pasar dan teknologi yang berkembang, sehingga benih yang tersedia adalah varietas unggul yang sesuai dengan permintaan pasar. Berdasarkan perkembangan komoditi perkebunan saat ini, maka waralaba benih yang dikembangkan utamanya pada kornoditi kelapa sawit, kapas, tebu, tanaman obat-obatan, karet, kopi, jambu mete, lada, dan tembakau.
Dimensi Kegiatan :
Pengembangan Waralaba benih dioperasionalkan dalam 3 kegiatan pokok meliputi :
1. Fasilitasi pengembangan teknologi
perbenihan.
2. Fasilitasi pengembangan usaha perbe
nihan.
3. Fasilitasi pengembangan pengawasan mutu benih.
Langkah operasional pengembangan Waralaba benih yang meliputi ketiga kegiatan tersebut dilakukan secara sinkron antara pllsat, propinsi, dan kabupaten.
KONSEPSI MODEL WARALABA BENIH
.Pengertian Umum Waralaba Berdasarkan PP No. 16 Tahun 1997 dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 259/MPPlKep/7/1997 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba ditetapkan bahwa:
Berdasarkan dukungan paket pembiayaan ada. 2 (dua) model waralaba benih yaitu :
- Waralaba murni adalah waralaba benih yang kedua belah pihak mendukung seluruh paket pembiayaan secara mandiri.
- Waralaba berbantuan adalah Waralaba benih yang sebagian kegiatannya diballtu pendanaannya oleh pemerintah berupa penguatan modal dan fasilitasi kemitraan.
VARIETAS UNGGUL TANAMAN PERKEBUNAN
Varietas unggul dari beberapa jenis tanaman perkebunan yang telah dilepas tercantum dalam Tabel 2.
Pengesahan Waralaba
Setelah perjanjian kerjasama Waralaba telah ditanda tangani oleh para pihak terkaitselanjutnya diperlukan· pendaftaran usaha perbenihan tersebut kepada Dinas Perkebunan Propinsi setempat dengan langkah-Iangkah sebagai berikut :
a. Penerima Waralaba mendaftarkan usaha perbenihannya kepada Dinas Perkebunan Propinsi dengan melampirkan data:
136

Waralaba benih tanaman perkebunan
Nama dan alamat yang jelas.
Jenis benih yang akan diusahakan.
Sarana yang dimiliki termasuk alat pengolahan benih.
Luas usaha perbenihan.
Bentuk surat pendaftaran sebagaimana pada Lampiran 1.
b. Selanjutnya Dinas Perkebunan Propinsi mengesahkan Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) kepada penerima waralaba dengan bentuk sebagaimana pada Lampiran 2.
c. Papan Nama Usaha Perbenihan Setelah mendapatkan TRUP selanjutnya penerima Watalaba wajib membuatl mengadakan papan nama Waralaba benih yang dilengkapi dengan :
- Logo Pemberi Waralaba.
- Logo Penerima Waralaba.
- Nomor TRUP (Tanda Registrasi Usaha Perbenihan).
Luas kebun/jumlah benih/jumlah bibit.
Contoh papan nama sebagaimana pada Lampiran 3.
Pengawasan mutu
Untuk menjamin bahwa benih/bibit yang diproduksi dan dipasarkan oleh waralaba benih adalah sesuai .dengan standar benih unggul,' maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
TabeJ 2. Varietas Unggul tanaman perkebunan yang telah dilepas.
No. Puslit/Balit Penghasil Varietas Jenis Tanamao Nama Varietas Unggul
1. Pusat PeneJitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan Kelapa sawit D x P Bahlias, Sungai Pancur-l, SP-540 (DP)
2 Pusat Penelitian Karet Sei Putih Medan Karet Seri AVROS, BPM, GT, PR, RRIC, RRIM
3 Pusat Pene! itian Kopi dan Kakao Kopi Arahika Abesinia 3, Andungsari 1, Kartika r, Kartika 2, USDA 762, Lini S-795
Kopi Rohusta SA 237, BP 42, BP 288, BP358, BP 409, BP 436, BP 534, BP 920, BP 936, BP 939, SA 203, BP 308
Kakao DRC 16, GC 7, ICS 13 RKN 70, RKN 71, RKN 72, RKN 73
4 Fusal Penelitian Teh dan Kina Gambung Teh GMB I, GMB 2, GMB 3, GMB 4, GMB 5, GMB 6, GMB 7, GMB 8, GMB 9, GMB 10, GMB 11
5 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Lada Natar 1, Natar 2, Petaling 1, Petaling 2, Lampung Daun Keeil (LDK), Bengkayang, Chunuk
Jambu mete Gunung Gangsir 1
6 Balai P(nelitian Tanaman Serat dan Temhakau Kapas Kanesia 1, Kanesia2, Kanesia 3, Kanesia 4, Kanesia5, Kan.esia 6, Kanesia 7, ISA 205 A
Rami Pujon 10
137

Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan
TabeJ 3. Perkembaogan Waralaba benih tanaman perkebunan *)
No. Komoditi Kemitraan
1. Kapac; BaJittas Malang dengan Kanesia - PR Sukun Kudus
- PT. Nusa Farm - Petani
2. Tel'll P3GI dengan - Petani - Petani - Petani - Petani - Petani
3. Kelapa Sawit PPKS Medan dengan DXP - PT. Agricinal
- Petani - Petani
4. Karet Balit Sembawa dengan G-4 - Petani
5. Jambu Mente Balittro dengan - PT. Supin Raya - Petani - Petani
6. Uda BaJittro dengan - PT. dwi Sula A - Petani
7. Kopi Puslit Koka dengan Lini S795 - Petani
8. PaniJi Balittro dengan - Disbun
*) Data sampai dengan JuDi 2003
Penerima Waralaba benih melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diwajibkan oleh pemberi Waralaba. SOP tersebut meliputi standar proses produksi, standar mutu hasil, dan standar kemasan.
Proses produksi benih maupun produknya disertifikasi oleh Balai Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih (BP2MB)/ Unit Pelaksana Teknis Dinas setempat.
Benih yang beredar diberi kemasan yang baik sesuai standar kemasan yang disepakati dan berlabel sesuai ketentuan yang berlaku.
Lokasi Volume Usaha
Lamongan 70 Ha Situbondo & NTB 130 Ha NIB 1,76 Ha
Kediri 4Ha Lumajang 2 Ha Pasuman 2 Ha Karangasem 2 Ha Sragen 2. Ha
Bengkulu 1,3 juta bibit Kalsel 25.000 bibit Sumut 4.000 bibit
Sumsel I Ha
Sulsel 5 Ha SembawaNTB 1,5 Ha Lombok Barat NTB 1,5 Ha
Sulawesi Tenggara 1,01Ia Lampung 0,8 Ha
.TTS NTT 1,5 Ha
NIB 3,1 Ha
SINKRONISASI KEGIATAN PUSAT, PROPINSI DAN DAERAH
Dalam rangka pengembangan Waralaba benih di berbagai tingkatan baik pusat, propinsi maupun kabupaten .. diperlukan sinkronisasi antara kegiatan pusat, kegiatal1. propinsi maupun kegiatan kabupaten termasuk dukungan pendanaan yang bersumber dari masyarakat, APBN maupun APBD I1APBD II.
Ruang lingkup kegiatan di pusat, propinsi maupun kabupaten adalah sebagai berikut:
138

Waralaba benih tanamanperkebunan
Pusat
- Fasilitasi Pengembangan Penerapan Teknologi.
- Fasilitasi Pengembangan Usaha Perbenihan.
- Fasilitasi Peningkatan Pengawasan Peredaran dan Mutu Benih.
Propinsi
- Pengembangan Penerapan Teknologi.
- Pengembangan Usaha Perbenihan.
- Peningkatan Pengawasan Peredaran dan Mutu Benih.
Kabupaten
- Pengembangan Waralaba Benih.
IMPLEMENTASI WARALABA BENIH TAHUN 2003
Pada taboo 2003 telab berhasil diadakan kerjasama antara Pusat PenelitianiBalai Penelitian dengan penangkar dalam bentuk Waralaba dengan rincian menurut komoditas tercantum dalam Tabel 3.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pertanian RI. 2001. UndangUndang RI Nomor 29 Tahun 2000 ten tang Perlindungan Varietas Tanaman. Jakarta.
Direktorat Perbenihan Perkebunan. 2001. Rencana Strategis Direktorat Perbenihan Perkebunan 2001-2005. Jakarta.
Karamoy, A. 1996. Sukses Usaha Lewat Waralaba. Tanya-jawab Berbagai Aspek Waralaba. PT. Jurnalindo Aksara Grafika. Jakarta.
Widjaja, G. 2001. Waralaba..SeriHukum Bisnis. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta.
***********
139

Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan
Lampiran 1
Contoh Surat Pendaftaran TRUP KOP PERUSAHAAN
Nomor ............. , 1 1 Lampiran Perihal . Pendaftaran Usaha Kepada
Perbenihan yth. Kepala Dinas Perkebunan Pro.plnsl . Di .
Dengan ini disampaikan bahwa perusahaan kami telah mengadakan kerjasama dengan Puslit/Balit. untuk membangun kebun sesuai dengan MOU terlampir.
Sehubungan dengan rencana pelaksanaan kegiatan dimaksud kami moholl untuk dapat diterbitkan Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) atas nama perusahaan kami. Data lengkap perusahaan kami seperti pada daftar isian (Form : US-PB)
Demikian disampaikan, atas perhatian diucapkan terima kasih.
PT .
Ttd
Nama Jelas
140

Waralaba benih tanaman perkebunan
I.FORM : US-PB
REGISTRASI USAHA PERBENIHAN PERKEBUNAN
I. IDENTITAS USAHA
1.Nama Perusahaan
2. Nama Pimpinan Perusahaan
3. Alamat Tempat Kedudukan Perusahaan
4. Lokasi Kebun - Kecamatan - Kabupaten ........................... ~ . - Propinsi · ,; ..
5. Modal Usaha - Modal Dasar - Modal ditempatkan · .. - Modal disetor
6. Nama-nama Komisaris
.............................................
7. Nama-nama Direksi
· .. .. . .... .. ........' .
8. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
II. PERIZINAN •
1. Izin Badan Hukum (Akte Notaris), No/Tgl. 2. Izin Usaha dari Instansi, No/Tgi. 3. Tanda Daftar Rekanan Mampu (DRM), N%leh : 4. Kualifikasi DRM 5. Izin lainnya
141

Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan
III. BIDANGUSAHA DAN JENIS TANAMAN .Bidang usaha dan jenis tanaman (dapat lebih dari satu bidang usaha) .
Jumlah Tanaman Tua *) No. Bidang Usaba Jenis Tanaman Jenis Usaha **)
Bapak TIm
1. Penghasil varjetas
2. Produsen benjh sumber
3. Produsen benih sebar/bibit
4. Pengolahan benih/distributor
*) Untuk bibil olculasi, Bapak diartikan sebagai balang bawah dan Ibu diarlikan sebagai balang alas. **) Diisi dcngan : Kebun Penangkaran/kebun induk/kebun emres/alau atau lainnya pilih yang perlu.
IV. KEKAYAAN/ASET 1. Modal
Jumlah Status No. Jenis Modal Tetap Nilai (Rp) (HaIUnit) Kepemilikan
1. Lahan Usaha
a Kebun Induk b. Kebun Entres c. Kebun Pembibitan d Kebun Perbanyakan
2. Produsen benih sumber a Laboratoriwn ............................ b. Perkantoran c. Gudang
3. Produsen benih sebar/bibit
4. Pengolahan benih/distributor a Mobil b. Sepeda Motor
5. Modal Kerja
Jumlah Modal
142

Waralaba benih tanaman perkebunan
2. Tenaga Kerja Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dimiliki
Tingkat Pendidikan JumlahNo. Jenis Tenaga Kerja
(orang)S3 51 51 D3 5PP Lainnya.
A Teknisi
1. Pemula
2. Tenaga Ahli
a.
b.
c.
Jumlah
3. Tenaga Terampil
a.
b.
c.
B. Non Teknis
a.
b.
c.
Jumlah
Jumlah A dan B
v. BIDANG USAHA DAN JENIS TANAMAN (Sejak berdiri sampai saat ini)
JumlahProyek yang NHai Penjualan
No. Tahun BenihlBlbir HasH Pekerjaan dipasok (Rp)(KglBtg)
.•...........................
...... . JUllliah ........... . .
143

Direktorat Jenderal Bina ProduksiPerkebunan
Lampiran 2
Kop Dinas Perkebunan Propinsi
TANDA REGISTRASI USAHA PERBENIHAN (TRUP) Nomor : .
Berdasarkan penilaian oleh Tim Usaha Perbenihan Propinsi yang dibentuk dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Perkebunan Propinsi . Nomor dengan ini menerangkan bahwa :
Nama Perusahaan
Nama Pimpinan
Alamat Perusahaan ...................................................................................................................
N.P.W.P.
Kode Rekanan ...................................................................................................................
Kekayaan Bersih
Kualifikasi DRM ....................................................................................................................
Dinyatakan telah memenuhi syarat dan didaftar sebagai Usaha Perbenihan untuk jenis pekerjaan dengan lingkup :
No. Bidang Usaha Jenis Tanaman Jenis Usaha
1.
2.
3.
4.
5.
Tanda Regestrasi Usaha Perbenihan ini berlaku sampai dengan ..
....... , 20 .
Kepala Dinas Perkebunan Propinsi
( )
NIP
144

Waralaba benih tanaman perkebunan
Lampiran 3
WARALABA BENIH KELAPA SAWIT Kerjasama
PPKS Medan dengan PT. Agricinal Terdaftar di Dinas Propinsi
TRUP NO . .
USAHA VARIETAS LUAS PEMBIBITAN JUMLAH BIBIT
ALAMAT
Keterangan :
Ukuran Warna dasar Warna tulisan 1 2
1,2 x 0,75 In Hijau muda Hitam Logo pelnberi waralaba Logo penerima waralaba
145