· web view2020/10/18  · makalah. pelestarian lingkungan dalam pandangan islam. mata kuliah :...

21
MAKALAH PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM Mata Kuliah : Qur’an Hadits Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti Muhammad Nurin Azmi Sugiyana FAKULTAS AGAMA ISLAM i

Upload: others

Post on 11-Aug-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

MAKALAH

PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM

Mata Kuliah : Qur’an Hadits

Dosen : Hadiyan, MA.

Oleh :

Fitri YuliantiMuhammad Nurin Azmi

Sugiyana

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2016

i

Page 2:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah mencurahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan

sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Qur’an

Hadits.  Adapun  isi  dari  makalah  yaitu menjelaskan tentang Pelestarian Lingkungan dalam

Pandangan Islam.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semata-mata karena

keterbatasan kemampuan penyusun sendiri. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan

saran dan kritik yang positif dan membangun dari agar makalah ini menjadi lebih baik dan

berdaya guna di masa yang akan datang. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat kepada kita semua.

Jakarta, 27 September 2016

Penyusun

ii

Page 3:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................................. iii

LATAR BELAKANG...............................................................................................................................1

BAB I..........................................................................................................................................................2

PEMBAHASAAN......................................................................................................................................2

A. Lingkungan dalam Perspektif Islam............................................................................................2

B. Pelestarian dan Pemeliharaan Lingkungan Dalam Islam..........................................................4

a) Penanaman Pohon/Penghijauan...................................................................................................4

b) Menghidupkan Lahan Mati..........................................................................................................5

c) Memelihara dan Melindungi Hewan............................................................................................6

d) Menggunakan Air Secukupnya....................................................................................................7

e) Menjaga kebersihan fasilitas publik.............................................................................................7

C. Sikap Manusia terhadap Lingkungan..........................................................................................8

BAB II......................................................................................................................................................11

KESIMPULAN........................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12

iii

Page 4:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

LATAR BELAKANG

Islam datang dan diturunkan Allah SWT sebagai rahmatallil`alamin (rahmat bagi

seluruh alam). Rahmat dalam bahasa arab berarti mengasihi atau kasih sayang. Ini

menunjukkan bahwa orang Islam dimanapun dan kapanpun harus senantiasa mengasihi. Dan

kasihnya bukan hanya untuk kalangan tertentu atau makhluk tertentu tetapi kepada seluruh

alam termasuk di dalamnya terhadap lingkungan.

Untuk itu sebagai muslim kita seharusnya memahami landasan-landasan dari

pelestarian lingkungan. Karena pelestarian lingkungan tak lepas dari tanggung jawab 

manusia sebagai khalifah di bumi ini. Manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi ini untuk

mengatur kehidupan lingkungan hidup yang baik dan tertata, namun sebaliknya  justru saat

ini manusia telah membuat kerusakan di bumi.

Islam merupakan agama yang mengatur semua aspek kehidupan di muka bumi,

termasuk mengenai bagaimana manusia dalam menjaga lingkungan. Islam memberikan

pandangan tersendiri terhadap lingkungan, karena manusia diciptakan sebagai khalifah di

bumi, yang harus menjaga dan melestarikan bumi. Apabila masyarakat muslim memahami

bahwa interaksi yang benar dengan lingkungan juga merupakan ibadah, mungkin kerusakan

lingkungan tidak akan sebesar yang terjadi saat ini.

Dalam makalah ini kami akan memaparkan beberapa hal yang erat kaitannya

mengenai Pelestarian Lingkungan dalam Pandangan Islam.

1

Page 5:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

BAB I

PEMBAHASAAN

A. Lingkungan dalam Perspektif Islam

Lingkungan alamiah (natural environment) yang sering dipendekkan menjadi “lingkungan” dan yang dalam istilah bahasa kita sering disebut “lingkungan hidup”, diberi ta’rif (pengertian) sebagai suatu keadaan atau kondisi alam yang terdiri atas benda-benda (makhluk) hidup dan benda-benda tak hidup yang berada di bumi atau bagian dari bumi secara alami dan saling berhubungan antara satu dengan lainnya.1

Sedangkan menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.2

Lingkungan adalah ruang kehidupan dalam arti seluas-luasnya bagi makhluk hidup atau organisme (manusia serta flora-fauna). Jika pengertian ini digunakan untuk memahami konsep Islam tentang lingkungan, maka ada beberapa istilah Al Qur’an yang berkaitan dengan lingkungan tersebut seperti as-sama’ (jagat raya), al-ard (bumi), al-‘alamin (seluruh spesies). Jadi, Lingkungan dalam konsep Islam senantiasa dipahami dalam hubungannya dengan Tuhan sebagai pencipta, pemelihara, dan sekaligus pemberi tempat bagi kehidupan untuk seluruh makhluknya secara kaffah yang baik serta ideal.

Dalam Islam itu bukanlah semata-mata mengatur ibadah saja atau dengan kata lain kepentingan tiap-tiap pribadi dengan Allah saja, tetapi juga memikirkan dan mengatur di dalam bermasyarakat dan berinteraksi dengan makhluk lain. Pesan-pesan Al-Qur'an mengenai lingkungan sangat jelas dan prospektif. Ada beberapa pesan tentang lingkungan dalam Al-Qur'an, yang intinya antara lain : lingkungan sebagai suatu sistem, tanggung jawab manusia untuk memelihara lingkungan hidup, larangan merusak lingkungan, sumber daya dan problematikanya, peringatan mengenai kerusakan lingkungan hidup yang terjadi karena ulah tangan manusia dan pengelolaan yang mengabaikan petunjuk Allah serta solusi pengelolaan lingkungan.

Sesungguhnya perilaku positif dapat menyebabkan lingkungan tetap lestari dan perilaku negatif dapat menyebabkan lingkungan menjadi rusak. Hal inilah yang menyebabkan manusia memiliki tanggung jawab untuk berperilaku baik dengan kehidupan di sekitarnya. Kerusakan alam diakibatkan dari sudut pandang manusia yang memandang bahwa manusia adalah pusat dari alam semesta. Sehingga alam dipandang sebagai objek yang dapat dieksploitasi hanya untuk memuaskan keinginan manusia, hal ini telah disinggung oleh Allah SWT dalam Al Quran.

1 Ilyas Asaad, “Teologi Lingkungan”, [pdf], hlm. 122 https://id.wikipedia.org

2

Page 6:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

�ي��دي الناس ب�ت أ الب�ح��ر بم���ا ك�س��� اد في الب���ر و� س��� ظ�ه���ر� الف�يروا في هم ب�عض� الذي ع�ملوا ل�ع�لهم ي�رجعون� قل س�� ۞ليذيق�ب��ل ك���ان� �رض ف���انظروا ك�ي��ف� ك���ان� ع�اقب���ة الذين� من ق� �الأ

�كث�رهم مشركين� ۞أ“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)".”3

Ath-Thobari menjelaskan: Allah SWT mengingatkan manusia bahwa, Sudah nampak kemaksiatan di daratan bumi dan lautnya dan itu semua akibat dari perbuatan manusia padahal Allah sudah melarangnya.4

Para Ulama’ berbeda pendapat menafsirkan ayat. Qotadah dan As-Suddiy mengatakan: “yang dimaksud kerusakan adalah Syirik, dan itu merupakan kerusakan yang paling besar”5

Ibnu Abbas, ‘Ikrimah dan Mujahid mengatakan: “yang di maksud kerusakan di daratan yaitu seseorang membunuh saudaranya (saling membunuh diantara mereka), sedangkan kerusakan yang berada di lautan adalah mereka yang membawa kapal-kapal (mencari hasil laut) dengan paksa”.

Ada yang mengatakan kerusakan di sini adalah kekeringan dan sedikitnya tumbuh-tumbuhan dan kurangnya keberkahan. Ibnu Abbas mengatakan: “kurangnya keberkahan dikarenakan perbuatan manusia agar mereka bertaubat”

An-Nuhhas berkata: “kerusakan yang ada di laut maksudnya yaitu kurangnya hewan buruan (ikan dan sejenisnya) dikarenakan dosa manusia”

Thobari mengatakan: “Allah memberikan musibah kepada manusia sebagai akibat dari perbuatan-perbuatan mereka yang telah mereka lakukan, dan karena kemaksiatan-kemaksiatan yang telah mereka lakukan dengan tujuan agar mereka kembali (ke jalan yang benar) dan  agar mereka kembali bertaubat dan meninggalkan maksiat”6

Sesungguhnya Allah SWT sudah memberikan semua yang ada di bumi hanya untuk manusia, dan marilah kita renungkan bersama Allah SWT sudah memberikan kepada kita yang terbaik, tidak pernah dan mustahil Allah memberikan sesuatu yang buruk bagi kita, hanya saja kita sebagai manusia kurang pandai bersyukur, yaitu dengan menjaga apa yang sudah diamanahkan kepada kita.

3 QS. Ar-Ruum:41-424 Ath-Thobari, “Jami’ Al-Bayan Fii Ta’wil Al-Qur’an”, juz. 20, hlm. 108.5 Al-Qurthubi, “Al-Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an”, Juz 14, hlm. 40.6 Ath-Thobari, Loc. Cit.

3

Page 7:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

Sebagaimana firman Allah SWT di dalam Al Qur’an bahwasannya bumi beserta isinya adalah amanah buat manusia agar mereka dapat menjaganya yaitu sebagai khalifah di muka bumi. Maka apakah kita sudah siap untuk mempertanggungjawabkan amanah tersebut? Sedangkan kita sudah melihat bumi kita tercinta sekarang sudah banyak kerusakan dimana-mana dikarenakan ulah manusia.

B. Pelestarian dan Pemeliharaan Lingkungan Dalam Islam

Kata pelestarian berasal dari kata “lestari” yang berarti tetap seperti keadaan semula, tidak berubah, bertahan kekal.7 Kemudian mendapat tambahan pe dan akhiran an, menjadi pelestarian yang berarti; (1) proses, cara, perbuatan melestarikan; (2) perlindungan dari kemusnahan dan kerusa-kan, pengawetan, konservasi; (3) pengelolaan sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan manjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya.

Sedangkan lingkungan berarti; (1) kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya; (2) lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas organisme hidup, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia.8

Berikut contoh-contoh Pelestarian dan Pemeliharaan Lingkungan sesuai ajaran Islam.

a) Penanaman Pohon/Penghijauan

Salah satu bukti bahwa Islam sangat memperhatikan lingkungan alam sekitar adalah perintah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menyingkirkan gangguan dari jalan yang beliau jadikan sebagai salah satu cabang keimanan, perintah beliau untuk menanam pohon walaupun esok hari kiamat.

Dalam hal ini, pemerintah berhak memerintahkan rakyat untuk menanam pohon. Al-Qurthubi berkata dalam tafsirnya, “Bercocok tanam termasuk fardhu kifayah. Imam (penguasa) berkewajiban mendesak rakyatnya untuk bercocok tanam dan yang semakna dengan itu, seperti menanam pohon.” 9

Bahkan untuk memotivasi umat beliau agar gemar menanam pohon beliau bersabda :

من ما ا ، فأ�ك��ل� غ�رس� مسلم إنس��ان أو دابة ، إلامن��ه غرس��د�قة كان� ل�ه ص�

7 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 665.8 Ibid9 Al-Qurthubi, Op. Cit. Juz 3, hlm. 306.

4

Page 8:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

“Muslim mana saja yang menanam sebuah pohon lalu ada orang atau hewan yang memakan dari pohon tersebut, niscaya akan dituliskan baginya sebagai pahala sedekah.”10

Bahkan pohon itu akan menjadi asset pahala baginya sesudah mati yang akan terus mengalirkan pahala baginya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ن ع�لم� وته : م� بره ب�عد� م� �جرهن و� هو� في ق� بع ي�جري للع�بد أ س�سجدا �و ب�ن�ى م� س� ن�خلا أ �و غ�ر� ر� بئرا أ ف� �و ح� ى ن�هرا أ �و أ�جر� علما أ

وته . ل�دا ي�ست�غفر ل�ه ب�عد� م� ك� و� �و ت�ر� فا أ ث� مصح� �و و�ر� أ“Tujuh perkara yang pahalanya akan terus mengalir bagi seorang hamba sesudah ia mati dan berada dalam kuburnya. (Tujuh itu adalah) orang yang mengajarkan ilmu, mengalirkan air, menggali sumur, menanam pohon kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf atau meninggalkan anak yang memohonkan ampunan untuknya sesudah ia mati.”11

b) Menghidupkan Lahan Mati

Lahan mati berarti tanah yang tidak bertuan, tidak berair, tidak diisi bangunan dan tidak dimanfaatkan. Allah swt, telah menjelaskan dalam Al-Qur’an:

من��ه با ف� جن���ا منه���ا ح� �خر� أ �حي�ين�اه���ا و� يت���ة أ �رض الم� ء�اي�ة ل�هم الأ و�ي�أكلون�

“Dan suatu tanah (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati, Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka dari padanya mereka makan.”12

Kematian sebuah tanah akan terjadi kalau tanah itu ditinggalkan dan tidak ditanami, tidak ada bangunan serta peradaban, kecuali kalau kemudian tumbuh didalamnya pepohonan. Tanah dikategorikan hidup apabila di dalamnya terdapat air dan pemukiman sebagai tempat tinggal.

Menghidupkan lahan mati adalah ungkapan dalam khazanah keilmuan yang diambil dari pernyataan Nabi saw, dalam bagian matan hadits. Salah satunya:

هي� ل�ه يت�ة ف� �حي�ا أ�رضا م� ن أ م�“Barang siapa yang menghidupkan tanah (lahan) mati maka ia menjadi miliknya.”13

10 Al-Bukhari, Shahih Bukhari, hlm. 6012.11 Al-Albany, Shahih Al-Jami’, hlm. 3602.12 QS. Yasin:3313 Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, hlm. 3073

5

Page 9:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

Dalam hadits ini Nabi saw, menegaskan bahwa status kepemilikan bagi tanah yang kosong adalah bagi mereka yang menghidupkannya, sebagai motivasi dan anjuran bagi mereka yang menghidupkannya. Menghidupkan lahan mati, usaha ini dikategorikan sebagai suatu keutamaan yang dianjurkan Islam, serta dijanjikan bagi yang mengupayakannya pahala yang amat besar.14

c) Memelihara dan Melindungi Hewan

Salah satu hadits yang menganjurkan berbuat baik dengan memelihara dan melindungi binatang dengan cara :

1). Memberikan makanannya, sebagaimana sabda Rasulullah saw ;

ب ي�رك�ب الذي وع�ل�ى ة وي�شر� ق� النف�“Orang yang menunggangi dan meminum (susunya) wajib memberinya makanan”.15

2). Menolongnya, sebagaimana sabda Rasulullah saw :

ي بط�ري��ق ج��ل ي�مش�� ا ر� ت�دب�ين�م� و�ج���د� بئراالعط�ش ع�ل�ي��ه اش�� ف�ى من� ث يأك��ل الثر� رج� فإذا ك�لب ي�له� رب� ثم خ� ا ف�ش� ل� فيه� ن�ز� ف�

د ب�ل���غ� ه��ذا الك�لب� من� العط�ش جل ل�ق� مث��لالعطش فقال� الركه بفي��ه ه ثم أمس��� � خف لأ� م� الذي ك��ان� بل���غ� بي ف��نزل� البئر� ف�ول� الله س�� ى الك�لب� ف�شكر� الله له فغفر� ل��ه ق��الوا ي���ا ر� ق� ف�س��جر. طب�ة أ �جرا فقال� في كل ذات ك�بد ر� ائم أ وإن ل�ن�ا في الب�ه�

“suatu ketika seorang laki-laki tengah berjalan di suatu jalanan, tiba-tiba terasa olehnya kehausan yang amat sangat, maka turunlah ia ke dalam suatu sumur lalu minum. Sesudah itu ia keluar dari sumur tiba-tiba ia melihat seekor anjing yang dalam keadaan haus pula sedang menjilat tanah, ketika itu orang tersebut berkata kepada dirinya, demi Allah, anjing initelah menderita seperti apa yang ia alami. Kemudian ia pun turun ke dalam sumur kemudian mengisikan air ke dalam sepatunya, sepatu itu digigitnya. Setelah ia naik ke atas, ia pun segera memberi minum kepada anjing yang tengah dalam kehausan iu. Lantaran demikian, Tuhan mensyukuri dan mengampuni dosanya. Setelah Nabi saw, menjelaskan hal ini, para sahabat bertanya: “ya Rasulullah, apakah kami memperoleh pahala dalam memberikan makanandan minuman kepada hewan-hewan kami ?”. Nabi menjawab : “tiap-tiap manfaat yang diberikan kepada hewan hidup, Tuhan memberi pahala”.16

14 Yusuf Qardhawi. Ri’ayah al-Biah fi al-Syari’ah al-Islam. hlm. 54.15 Al-Bukhari, Shahih Bukhari, hlm. 251216 Al-Bukhari, Op. Cit, hlm. 2466

6

Page 10:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

Hadits di atas memberikan ketegasan betapa Islam sangat peduli akan keselamatan dan perlindungan hewan. Bahkan disebutkan, bahwa bagi yang menolong hewan sekaligus memperoleh tiga imbalan, yaitu : (1) Allah berterima kasih kepadanya; (2) Allah mengampuni dosa-dosanya; dan (3) Allah memberikan imbalan pahala kepadanya Di samping sebagai Pencipta, Allah adalah penguasa terhadap seluruh makhluk-Nya, termasuk binatang. Dia lah yang memberi rezeki, dan Dia mengetahui tempat berdiam dan tempat penyimpanan makanannya.

d) Menggunakan Air Secukupnya

Ada bahaya lain yang berkaitan dengan sumber kekayaan air, yaitu penggunaan air secara berlebihan. Air dianggap sebagai sesuatu yang murah dan tidak berharga. Karena hanya manusia-manusia yang berfikir yang mengetahui betapa berharga kegunaan dan nilai air. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT.

و�لا� تسرفوا إنه لا� يحب المسرفين�

“Dan janganlah kalian israf (berlebih-lebihan). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlaku israf.”17

Ayat di atas, didukung juga oleh salah satu hadits, yakni:

عد مرأن النبي صلى الله عليه وسلم� أ و�هو� بس� ، ف�قال�يتوضف قال� : ر� عد ؟ قال� : أ�في الوضوء س� ف يا س� ر� ا هذ�ا الس : م�

ن�ع�م ، وإن كنت� على ن�هر جار.

“Nabi saw, pernah bepergian bersama Sa’ad bin Abi Waqqas. Ketika Sa’ad berwudhu, Nabi berkata : “Jangan menggunakan air berlebihan”. Sa’ad bertanya : “Apakah menggunakan air juga bisa berlebihan ?”. Nabi menjawab: “Ya, sekalipun kamu melakukannya di sungai yang mengalir”.”18

e) Menjaga kebersihan fasilitas publik

ن �ذ�ى أماط� م� ن�ة ، وم�نط�ريق ع�ن أ المسلمين� ، كتب� ل���ه ح�س���نة�منهتقبل�ت ل� الج� نة د�خ� س� ح�

17 QS. Al-A’raf:3118 Ahmad, Musnad Ahmad bin Hanbal, juz 12, hlm. 23.

7

Page 11:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

“Barangsiapa yang menyingkirkan kotorang dari jalanan kaum muslimin, perbuatannya dicatat sebagai satu kebaikan. Barangsiapa yang diterima darinya satu kebaikan, ia akan masuk surga.”19

جل ي�مشي بط�ريق، ا ر� ن� و�ج���د�ب�ين�م� وك غص�� ع�ل�ى الطري��قش���ر ل�ه ك�ر� الله ل�ه فغ�ف� ه، فش� ر� فأخ

“Dulu ada seorang laki-laki yang jalan di sebuah jalan. Tiba-tiba dia melihat ranting pohon berduri. Dia singkirkan ranting itu maka Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya.”20

C. Sikap Manusia terhadap Lingkungan

Al-Qur'an membicarakan tentang Tuhan, Manusia dan Alam. Tiga tema yang berulang disebutkan dalam kitab suci umat Islam ini, bila dipahami dengan baik dan benar, serta dilaksanakan, maka ada harapan bahwa sebuah peradaban yang lebih ramah mungkin dapat diwujudkan.

Telah diungkapkan oleh filosof Muhammad Iqbal, beliau menulis: "Kemanusiaan saat ini membutuhkan tiga hal, yaitu penafsiran spiritual atas alam raya, emansipasi spiritual atas individu, dan satu himpunan asas yang dianut secara universal yang akan menjelaskan evolusi masyarakat manusia atas dasar spiritual."21

Manusia ialah makhluk terbaik di antara semua ciptaan Allah dan memegang tanggungjawab mengelola bumi, maka semua yang ada di bumi diserahkan untuk manusia. Manusia diberikan beberapa kelebihan diantara makhluk ciptaan-Nya, yaitu kemuliaan, diberikan fasilitas di daratan dan lautan, mendapat rizki dari yang baik-baik, dan kelebihan yang sempurna atas makhluk lainnya. Bumi dan semua isi yang berada di dalamnya diciptakan Allah untuk manusia, segala yang manusia inginkan berupa apa saja yang ada di langit dan bumi. Daratan dan lautan serta sungai-sungai, matahari dan bulan, malam dan siang, tanaman dan buah-buahan, binatang melata dan binatang ternak.

قن���اهم ز� الب�ح��ر و�ر� لن�اهم في الب���ر و� م� من�ا ب�ني آد�م� و�ح� د ك�ر ل�ق� و�ل�قن�ا ت�فضيلا ن خ� لن�اهم ع�ل�ى ك�ثير مم من� الطيب�ات و�ف�ض

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”22

19 Al-Albany, Op. Cit, hlm. 609820 Al-Bukhari, Op. Cit, hlm. 65221 Quraisy Shihab, Membumikan Al Qur`an, hlm. 3222 QS. Al-Isra’:70

8

Page 12:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

Sebagai wakil Allah, manusia wajib untuk bisa merepresentasikan dirinya sesuai dengan sifat-sifat Allah. Salah satu sifat Allah tentang alam adalah sebagai pemelihara atau penjaga alam. Jadi sebagai wakil (khalifah) Allah di muka bumi, manusia harus aktif dan bertanggung jawab untuk menjaga bumi. Artinya, menjaga keberlangsungan fungsi bumi sebagai tempat kehidupan makhluk Allah termasuk manusia sekaligus menjaga keberlanjutan kehidupannya dalam batas-batas kemampuan manusia.

Tugas manusia sebagai khalifah tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri, kelompok atau bangsa dan sejenisnya, tetapi ia harus berpikir dan bersikap untuk kemaslahatan semua pihak. Ia tidak boleh bersikap sebagai penakluk alam atau berlaku sewenang-wenang terhadapnya, karena sesungguhnya yang mampu menundukkan alam hanyalah Allah, manusia tidak mempunyai kemampuan sedikitpun kecuali kemampuan yang dianugerahkan kepadanya.

Menurut pandangan  agama, manusia  dituntut untuk  mampu  menghormati proses-proses  yang  sedang tumbuh, dan terhadap  apa saja  yang  ada. Etika agama terhadap   alam   mengantar   manusia   untuk  bertanggung jawab sehingga ia tidak melakukan   perusakan  dengan   demikian, dengan  kemampuan  yang dimilikinya, manusia  tidak  hanya dituntut  dapat menyesuaikan diri. Akan tetapi, manusia juga dituntut untuk  dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih mengembangkan kualitas kehidupannya.

Keutamaan yang sempurna dari kebanyakan mahluk lain ialah karunia akal yang dimiliki manusia. Dengan akal fikirannya, manusia mampu menaklukan segala apa yang ada di alam untuk keperluan dirinya. Dengan adanya kenikmatan akal yang luar biasa tersebut menjadi sangat berbahaya jika pada akhirnya mereka tidak menjadi khalifah yang amanah. Parahnya, keadaan seperti inilah yang sekarang sedang terjadi.

Dapat disimpulkan bahwa kerusakan yang terjadi saat ini merupakan akibat dari keserakahan manusia yang memilih cara pintas mengeksploitasi lingkungannya secara habis-habisan atau besar-besaran. Oleh karena itu, sejak awal Allah telah memperingatkan adanya akibat ulah manusia tersebut yaitu sebagai motivasi, Allah manjanjikan kebahagiaan akhirat bagi orang yang tidak berbuat kerusakan.

Seharusnya umat islam menjaga lingkungannya sesuai dengan firman Allah SWT.

ع��ا وف��ا و�ط�م� ادع��وه خ� ا و� حه� �رض ب�عد� إصلا� �و�لا� تفسدوا في الأريب من� المحسنين� حم�ت� الله ق� إن ر�

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”23

23 QS. Al-A’raf:56

9

Page 13:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan ayat ini sebagai berikut, “Firman Allâh Azza wa Jalla yang maknanya, ‘Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya.’ Allah melarang tindakan perusakan dan hal-hal yang membahayakan alam, setelah dilakukan perbaikan atasnya. Sebab apabila berbagai macam urusan sudah berjalan dengan baik lalu setelah itu terjadi perusakan, maka hal itu lebih membahayakan umat manusia. Oleh karena itu, Allah melarang hal itu dan memerintahkan para hamba-Nya agar beribadah, berdoa, dan tunduk serta merendahkan diri kepada-Nya.24

Sesungguhnya dengan akal yang Allah anugerahkan, manusia lebih dari makhluk-makhluk lainnya. Kita lebih mulia dari hewan. Maka kita punya tanggung jawab besar untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungan hidup demi kesejahteraan hidup manusia di bumi ini. Seyogyanya kita sebagai umat Islam kembali kepada ajaran Al-qur’an dalam hal mengolah lingkungan. Supaya kita dapat lebih bijak dan bertanggung jawab.

24 Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, juz 3, hlm. 385

10

Page 14:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

BAB II

KESIMPULAN

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwasanya itu semua menjadi alasan mengapa Alloh menyebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an tentang pentingnya lingkungan hidup dan cara-cara Islami dalam mengelola dunia ini.

Adanya bencana lebih karena manusia melakukan ekspliotasi berdasarkan kemauan hawa nafsunya untuk memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan bencana yang ditimbulkannya. Manusia tersebut tidak mempunyai pengetahuan mengenai ekosistem dan memandang baik perbuatannya yang salah tersebut tanpa pengetahuan, dalam Al-Qur’an disebutkan sebagai manusia yang dzalim. Sebagaimana Allah mengingatkan :

ن ن ي�ه��دي م� م� ف� اء�هم بغ�ي��ر علم �ب�ل اتب���ع� الذين� ظ�ل�م��وا أ�ه��و�ا ل�هم من ن�اصرين� ل الله و�م� �أ�ض�

“Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan, maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolong pun”.25

Bahaya yang diakibatkan menurutkan kehendak nafsu sangat jelas dampaknya pada kehancuran bumi. Hal ini dapat berupa ekspliotasi yang berlebihan dan tidak memepertimbangkan daya dukung lingkungan, pemborosan, menguras sesuatu yang tidak penting dan tidak efisien, bermewah-mewahan dalam konsumsi dan gaya hidup dan seterusnya. Manusia yang melakukan cara seperti itu tentu  mengelola bumi tanpa landasan dan petunjuk Allah sesuai dengan apa yang diisyaratkan kepadanya selaku hamba Tuhan. Syariat adalah fitrah di mana bumi hanya dapat diatur dengan ilmu syariatnya tersebut. Bila sesuatu menyalahi fitrah, maka akibatnya dapat terjadi kefatalan. Tanpa standar nilai-nilai syariat tersebut, manusia cenderung melihat kebenaran menurut hawa nafsu.

25 QS. Ar-Rum:29

11

Page 15:  · Web view2020/10/18  · MAKALAH. PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Mata Kuliah : Qur’an. Hadits. Dosen : Hadiyan, MA. Oleh : Fitri Yulianti. Muhammad Nurin Azmi

DAFTAR PUSTAKA

Ad-Dimasyqy, Al-Hafidz Ibnu Katsir. 2006. Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim. Beirut: Darul Kutub Ilmiyah.

Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, Beirut : Dar al-Fikr.

Al-Bukhari, al-Imam al-Hafidz Abi ’Abdillah Ibn Isma’il. 2003. Shahīhu-l-Bukhāri. Beirut: Dār Ibn Hazm.

Al-Albany. Shahih Al-Jami’. [online], (http://shamela.ws/, 27 September 2016.)

Al-Qurthubi, “Al-Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an, [online], (http://shamela.ws/, 27 September 2016.)

Asaad, Ilyas. 2011. Teologi Lingkungan. [pdf], diakses tanggal 27 September 2016.

Ath-Thobari. 1995. Jami’ Al-Bayan Fii Ta’wil Al-Qur’an. Beirut: Dar al-Fikr.

Dawud, Abu. Sunan Abi Daud, Beirut: Dar al-Fikr, tt, Juz II.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Shihab, Quraisy. 2007. Membumikan Al Qur`an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. [pdf]

Qardhawi, Yusuf. Ri’ayah al-Biah fi al-Syari’ah al-Islam. [pdf]

https://id.wikipedia.org

12